Tugas Pengetahuan Lingkungan Nurul Fauziah111 0315 005
Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta2012
Ekologi Industri
AKRONIM TERKAIT
• 3R’s: Reduce-Reuse-Recycle• 5R’s: Rethink-Reduce-Reuse-Recycle-Recovery• 7R’s: Respect-Rethink-Reduce-Reuse-Recycle-
Repair-Renew
Alasan Perlunya Daur Ulang (DUL)
Sebenarnya banyak alasan kenapa DUL menjadi penting. Secara garis besar, DUL penting karena:•Alasan kelangkaan sumber daya alam•Alasan ekonomis•Alasan lingkungan
BEBERAPA ISU TERKAIT DAUR ULANG LIMBAH
• Basel convention on the control of transboundary movement of hazardous wastes &their disposal (tahun 1989) Pengesahan mell KepPres No 61 th 1993 Pengesahan amandemen mell PP 47 th 2005 Limbah VS Bahan Baku
• Perlunya product design approach, Economical cost VS Sistem daur ulang yang lebih baik
• Peran pemerintah VS Partisipasi dan Kesadaran masyarakat
• UU No 18 th 2008: Tuntutan peran industrial VS Beban ke konsumen, terutama terkait kemasan plastik
KONSEP END OF PIPE
• Konsep ini menitik beratkan tindakan terhadap limbah yang sudah terbentuk (pendekatan hilir), terutama berupa proses pengolahan & pembuangan limbah
• Kendala yang dihadapi dalam penerapan konsep end of pipe:– Pendekatan ini bersifat reaktif tindakan setelah
limbah terbentuk.– Tidak efektif dalam memecahkan permasalahan
lingkungan pengolahan limbah beresiko pindahnya polutan dari satu media ke media lingkungan lainnya
KONSEP END OF PIPE
• Kendala yang dihadapi (Lanjutan) :– Biaya investasi dan operasi tinggi
Butuh biaya tambahan sehingga biaya persatuan produk naik Industri enggan mengoperasikan sarana pengolahan limbah yang telah ada Dampak ke produsen dan konsumen
– Butuh kontrol terhadap pengolahan limbah Perangkat peraturan dan penegakannya, biaya dan SDM yang handal, dan kontrol sosial
KONSEP END OF PIPE
• Bisa diarahkan untuk menghasilkan suatu by product yang bisa dimanfaatkan lebih jauh Salahsatu implementasi konsep daur ulang
• Misalkan: – Pemanfaatan gasbio dari landfilling– Recovery logam dari IPAL– Pemanfaatan air limbah (domestik, industri maupun
air hujan)
KONSEP CRADLE to GRAVE
Pendekatan komprehensif pengelolaan limbahMencakup daur hidup suatu material di
berbagai tahapan di: generator, pengangkut, pengolahan dan pemantauan
Di generator: termasuk diantaranya menyangkut proses sebelum terbentuknya limbah
Kegiatan Exploitas yang menghasilkan bahan baku untuk industri dan juga limbah
Kegiatan Produksi yangmenghasilkan bahan produkSiap pakai dan limbah
Kegiatan Pengelolaan Limbah
Gambaran lain dari Cradle to Grave
Gambaran Sistem cradle to grave dari suatu material (packaging)dari sebuah kotak plastik
Bagaimana sebuah Kardus diproduksiDan akhirnya menjadi limbah?
PASIFMengabaikan polusi
REAKTIFPengenceran dan dispersi
PROAKTIFCleaner Production
Tindakan industri terkait polusi
KONSTRUKTIFKonsep End-of-pipe
1 2
43
HIRARKI PENGELOLAAN LIMBAH
Waste Prevention
• Pencegahan timbulnya limbah dapat dilakukan dengan berbagai cara, terutama yang menyangkut proses di hulu Lebih banyak diimplementasikan melalui konsep teknologi / teknologi bersih
Alternatif 1: Penggantian bahan masuk
TECHNOLOGY
OPERATION
PRODUCTS
PRODUCTION PROCESS
WASTES & EMISSIONS
1/ Change inputs materials, water and energy:
> Replacing toxic or harmful materials with less toxic> Use of renewable materials> Use materials with longer lifetime> Material purification
Change INPUT MATERIALS
IMPLEMENTASI CLEANER PRODUCTION
Alternatif 2: Penggantian Teknologi
TECHNOLOGY
OPERATION
PRODUCTS
PRODUCTION PROCESS
2/ Technologychange:
> Replacing > Equipment modification> Optimal process conditions> Increased automation> Improved process control> Improved equipment lay-out
Improve equipment and process control
New technology
WASTES & EMISSIONS
Change INPUT MATERIALS
IMPLEMENTASI CLEANER PRODUCTION
Alternatif 3: Praktek pengoperasian yg baik
TECHNOLOGY
OPERATION
PRODUCTS
PRODUCTION PROCESS
3/ Improved operationpractices:
> Production scheduling> Energy management (peak shaving)> Maintenance programmes> Working instructions and procedures> Training and incentives program> Adequate process control operations> Proper maintenance and cleaning
Improved management
WASTES & EMISSIONS
Workers skills & process control
Improve equipment and process control
Change INPUT MATERIALS
New technology
IMPLEMENTASI CLEANER PRODUCTION
PRODUCTSmodification
Alternatif 4: Modifikasi Produk
TECHNOLOGY
OPERATION
PRODUCTION PROCESS
4/ Product modification:
> Recycling friendly design> Product Life Extension> More efficient, less material intensive packaging> Reduction of harmful substances.
WASTES & EMISSIONS
Improve equipment and process control
Improved management
Workers skills & process control
Change INPUT MATERIALS
New technology
IMPLEMENTASI CLEANER PRODUCTION
Alternatif 5: Reuse and recycling
TECHNOLOGY
OPERATION
PRODUCTION PROCESS
5/ On-site reuse and recycling:
> On site recovery and re-use of raw materials in the process, waste water, waste heat and cooling water > Transforming waste into useful by-products> Waste segregation and storage
WASTES & EMISSIONS
Improve equipment and process control
Improved management
Workers skills & process control
PRODUCTSmodification
Re-use and recycling
Change INPUT MATERIALS
New technology
IMPLEMENTASI CLEANER PRODUCTION
Aplikasi Teori Dematerialisasi & Dekarbonisasi (Dema-Deca)
“Dematerialisasi & Dekarbonisasi” pada system industry adalah upaya untuk meminimumkan keseluruhan penggunaan material pada industri dan meminimumkan entropy kegiatan industri yang dapat berdampak (positif/negatif) terhadap keberlanjutan (sustainability) industri dan lingkungan hidup termasuk kesehatan manusia dan lingkungan hidup.
Contoh Penerapan Konsep Dematerialisasi dan Dekarbonisasi
pada Industri Teknologi Informasi
Dematerialisasi pada telepon genggam
Thn 1983
Thn 1989
Thn 1992
Thn 1993 Thn 2011
Thn 2000
Karena perkembangan industri saat ini belum mampu untuk menghilangkan limbah sama sekali dari proses industri, maka sebisa mungkin harus dapat meminimalkan limbah.
Top Related