Tugas Awal
LABORATORIUM FISIKA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS TADULAKO, 2015
OLEH,NAMA : KARTINI NURSETYA
PUTRI YANTI AZIZAH S. PAIRUNAN
KELOMPOK : IV (EMPAT)ASISTEN : YUWARTI
Impuls
Gaya menyebabkan suatu benda diam menjadi bergerak. Gaya impulsif
adalah gaya kontak yang bekerja hanya dalam waktu yang singkat. Gaya impulsif
mengawali suatu percepatan dan menyebabkan benda bergerak cepat dan makin
cepat.
Dalam Fisika, Impuls didefinisikan sebagai perkalian antara gaya rata-rata
F, dengan lamanya waktu tumbukan, t.
I = F t
Dari persamaan di atas terlihat bahwa impuls merupakan suatu besaran
vector yang arahnya searah dengan gaya F. Satuan impuls adalah N.s (Newton
second atau Newton detik)
Bagaimana mengukur Impuls? Mengukur impuls secara langsung sangat
sulit. Untuk mengukur impuls yang diberikan bola kasti yang menumbuk tembok,
perlu diukur gaya rata-rata yang diberikan bola pada tembok dan lamanya kontak
bola dengan tembok. Hal ini sulit dilakukan karena gaya yang bekerja pada
tembok sangat bervariasi dan lama kontak bola dengan tembok terlalu singkat.
Walaupun begitu ada cara lain yang lebih mudah untuk mengukur impuls yaitu
dengan bantuan besaran yang namanya momentum.
Seperti pada gambar, bom-bom car
Dullah sedang bergerak dengan kecepatan
tetap v0. Tiba-tiba ia ditabrak oleh bom-bom
car Tono hingga kecepatannya menjadi v.
Anggap gaya rata-rata yang diterima oleh bom-bom car Dullah .
Menurut Hukum II Newton jika benda menerima gaya maka benda akan
dipercepat. Percepatan rata-rata yang disebabkan oleh gaya :
= ❑m
Menurut definisi, percepatan rata-rata adalah perubahan kecepatan per
satuan waktu.
= V−V 0t
t adalah waktu untuk mengubah kecepatan dari v0 menjadi v atau sama
dengan lamanya gaya bekerja.
Dari dua persamaan di atas diperoleh:
❑m
=V −V 0t
t = mv – mv0
I = m(v – v0)
Rumus di atas menunjukkan bahwa impuls dapat dihitung hanya dengan
mengukur perubahan kecepatan benda yang mengalami impuls tersebut.
Jika perkalian antara massa dengan kecepatan didefinisikan sebagai
momentum linier(atau disingkat momentum), p, maka persamaan sebelumnya
dapat ditulis sebagai:’
I = p – p0 = p
Persamaan ini menyatakan bahwa impuls sama dengan perubahan
momentum benda. p. Momentum merupakan besaran vector. Dalam bentuk
vector rumus momentum adalah:
p = mv
Satuan dari momentum adalah kg.m/s.
Perlu diketahui dari persamaan I = p – p0 = p, menyatakan bahwa
perubahan momentum yang besar akan menimbulkan impuls yang besar. Serta
dari persamaan F = I / t menyatakan bahwa waktu kontak yang lebih singkat
akan menimbulkan gaya(dampak) yang lebih besar.
Atau penjelasan lainnya, pada ada saat dua buah obyek bertumbukan,
kedua obyek umumnya mengalami deformasi melibatkan gaya-gaya yang kuat.
Gaya- gaya tersebut adalah gaya kontak dan berdasarkan hukum kedua Newton,
besar vektor gaya tersebut adalah :
Persamaan ini tentu saja diterapkan pada masing-masing obyek dalam
suatu tumbukan. Kita pahami bahwa tumbukan umumnya terjadi dalam waktu
yang sangat singkat sehingga gaya kontak dapat ditulis dalam bentuk infinitisimal
Jika kedua ruas persamaan (10) dikalikan dengan interval waktu t,
diperoleh :
Kuantitas ruas kiri persamaan, yakni perkalian antar gaya F dengan
interval waktu t, disebut “impuls”. Konsep impuls hanya terdapat pada
tumbukan yang berlangsung sangat singkat. Besar impuls dinyatakan oleh luas di
bawah kurva gambar di bawah.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Impuls. https://docs.google.com/document/d/1CI6PpunieQfl3ZXKnRQQoQ2-w3Oyy0NBKKL3rgET8XA/edit?pli=1. (Diakses tanggal 6 Desember 2015 Pukul 13:08)
Anonim. 2013. Fisika Dasar 2. http://labdas.untad.ac.id/wpcontent/uploads/2013/12/Fisika-Dasar-2.pdf (Diakses tanggal 6 Desember 2015 Pukul 13:17)
Surya Yohanes. 2009. Mekanika dan Fluida 2. Tangerang : PT Kandel