MAKALAH
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUPMASALAH BANJIR YANG TERJADI DI IBUKOTA
Disusun oleh :
Arif Rahman (1507122760)
Teknik Sipil S1 A
UNIVERSITAS NEGERI RIAU
TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat, hidayah, dan inayah
– Nya, kami dapat menyusun sebuah makalah dengan judul “MASALAH BANJIR YANG
TERJADI DI IBUKOTA” dengan baik tanpa suatu halangan apapun.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini terdapat kesalahan dan kekurangan.
Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca mengeai
maklah ini. Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami sendiri
pada khususnya dan para pembaca pada umumnya. Terima kasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai kota yang berada di daratan rendah, Jakarta tidak terlepas dari ancaman banjir yang
sewaktu-waktu dapat menyerang. Menurut catatan sejarah Ibukota Jakarta telah dilanda banjir
sejak tahun 1621. Salah satu bencana banjir terparah yang pernah terjadi di Batavia adalah banjir
yang terjadi di bulan Februari 1918. Saat itu hampir sebagian besar wilayah Batavia terendam
air. Daerah yang terparah saat itu adalah gunung Sahari, Kampung Tambora, Suteng, Kampung
Klenteng akibat bendungan kali Grogol jebol.
Hingga kini banjir pun belum berhenti meyerang Jakarta. Apalagi ketika musim penghujan
telah tiba. Oleh karena banjir yang terus menerus melanda sebagian wilayah di Jakarta kini kota
Jakarta telah terkenal dengan Kota Banjir. Walau demikian warga Jakarta tidak berhenti
mencoba menanggulangi banjir di Ibukota tercinta ini.
Sehubungan dengan cara untuk mencoba menanggulangi banjir tersebut, maka berbagai
maslah penyebab banjir pun mulai muncul dari masalah sampah, curah hujan yang tinggi,
peluapan air yang berlebihan, pecahnya bendungan sungai, serapan air yang buruk, hingga
pemukiman liar dan pemukiman padat penduduk. Dan warga yang terkena banjir selalu
mengambil strategi sendiri untuk menanggulangi banjir ketika banjir datang ke rumah mereka.
Dengan begitu banyak masalah yang dapat mengakibatkan banjir. Maka objek yang akan di
ambil penulis adalah daerah Kebagusan wilayah Pasar Minggu Jakarta Selatan. Daerah tersebut
merupakan daerah yang rawan banjir ketika musim penghujan telah datang.
Pentingnya melakukan penulisan untuk membahas penyebab banjir di daerah tersebut, maka
penulis tertarik untuk memberi judul dalam makalah ini tentang “ Banjir ibukota dan
penanggulangannya “.
B. Perumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut maka rumusan masalahnya adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan banjir, dan apa dampak yang di timbulkannya ?
2. Mengapa banjir dapat menggenangi ibukota ?
3. Bagaimana cara mengatasi banjir di ibukota?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui tentang banjir dan dampak yang ditimbulkannya
2. Mengetahui penyebab banjir yang terjadi di ibukota
3. Mengetahui cara mengatasi banjir di ibukota
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengeritian Banjir dan Dampak Yang Ditimbulkannya
Banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan
Secara alamiah, banjir adalah proses alam yang biasa dan merupakan bagian penting dari
mekanisme pembentukan dataran di Bumi kita ini. Melalui banjir, muatan sedimen
tertransportasikan dari daerah sumbernya di pegunungan atau perbukitan ke daratan yang lebih
rendah, sehingga di tempat yang lebih rendah itu terjadi pengendapan dan terbentuklah dataran.
Melalui banjir pula muatan sedimen tertransportasi masuk ke laut untuk kemudian diendapkan
diendapkan di tepi pantai sehingga terbentuk daratan, atau terus masuk ke laut dan mengendap di
dasar laut. Banjir yang terjadi secara alamiah ini sangat ditentukan oleh curah hujan .
Perlu benar kita sadari bahwa banjir itu melibatkan air, udara dan bumi. Ketiga hal itu
hadir di alam ini dengan mengikuti hukum-hukum alam tertentu yang selalu dipatuhinya.
Seperti: air mengalir dari atas ke bawah, apabila air ditampung di suatu tempat dan tempat itu
penuh sedang air terus dimasukkan maka air akan meluap, dan sebagainya.
Karena manusia dapat mempengaruhi debit aliran permukaan dan dapat mempelajari
karakter aliran sungai, maka berkaitan dengan banjir kita dapat mengatakan bahwa manusia
dapat memilih takdirnya sendiri.
Apabila kita tidak ingin terkena banjir maka perlu melakukan hal-hal berikut ini:
1. Jangan bertempat tinggal di daerah yang secara alamiah merupakan tempat penampungan
air bila aliran sungai meluap, seperti di dataran tepi sungai yang akan dilalui oleh air
sungai bila debitnya meningkat, di dataran banjir di sepanjang aliran sungai yang akan
digenangi air bila air sungai meluap ketika curah hujan tinggi di musim hujan, atau di
rawa-rawa.
2. Jangan merusak hutan di daerah peresapan air di pegunungan atau perbukitan, karena
lahan yang terbuka akan meningkatkan aliran permukaan yang menyebabkan banjir di
waktu yang sebenarnya tidak terjadi banjir, atau memperhebat banjir yang biasanya
terjadi.
3. Menjaga alur tetap baik sehingga aliran air sungai lancar. Alur sungai yang menyempit
atau terbendung akan menyebabkan banjir.
4. Untuk daerah pemukiman atau perkotaan, kita harus menjaga saluran drainase agar tetap
baik dan tidak tersumbat sehingga dapat berfungsi sebagaimana mestinya menyalurkan
air hujan yang turun atau menyalurkan aliran permukaan ke sungai-sungai atau saluran
yang lebih besar.
Itulah hal-hal yang perlu dilakukan agar manusia tidak terkena banjir atau memilih takdirnya
untuk tidak kena banjir.
Untuk dapat memilih takdir tidak terkena banjir, manusia tidak dapat berdiri sendiri,
melainkan harus bekerjasama. Skala kerjasama bisa dalam satu komplek pemukiman, satu kota,
satu DAS (Daerah Aliran Sungai) dan bahkan harus seluruh umat manusia.
Dampak yang Ditimbulkan oleh Banjir
Merugikan Secara Umum
Banjir yang terjadi selalu menimbulkan kerugian bagi mereka yang terkena banjir baik secara
langsung maupun tidak langsung yang dikenal sebagai dampak banjir.
Dampak banjir akan dialami langsung oleh mereka yang rumah atau lingkungannya terkena
airbanjir. Jika banjir berlangsung lama akan sangat merugikan karena aktivitas akan banyak
terganggu.
Segala aktivitas tidak nyaman dan lingkungan menjadi kotor yang berdampak kurangnya sarana
air bersih dan berbagai penyakit mudah sekali menjangkiti warga yang terserang banjir.
Penyakit yang Timbul sebagai Dampak Banjir
Dampak banjir yang terjadi sering kali menganggu kesehatan lingkungan dan kesehatan warga.
Lingkungan tidak sehat karena segala sampah dan kotoran yang hanyut seringkali mencemari
lingkungan .
Sampah-sampah terbawa air dan membusuk mengakibatkan penyakit gatal-gatal di kulit, dan
lalat banyak beterbangan karena sampah yang membusuk sehingga sakit perut juga banyak
terjadi. Sumber air bersih tercemar sehingga mereka yang terkena banjir kesulitan air bersih dan
mengkonsumsinya karena darurat, sebagai penyebab diare.
Mematikan Usaha
Dampak banjir memang luar biasa luas.Rumah bisa rusak gara-gara terendam banjir. Barang-
barang perabotan rumah tangga jika tidak segera diselamatkan bisa hanyut dan rusak pula. Yang
lebih parah jika penduduk yang memiliki usaha rumahan bisa terganggu aktivitas produksinya
sehingga mengakibatkan kerugian.
Kerugian akibat tidak bisa produksi berdampak pada karyawan yang bergantung nasib pada
usaha tersebut. Kerugian tidak berjalannya produksi bisa kehilangan pelanggan, kemacetanmodal
serta kerusakan alat gara-gara banjir.
Jika terus menerus situasi terjadi demikian mengakibatkan macetnya ekonomi kerakyatan yang
kemudian berdampak pada semakin meningkatnya masalah sosial di lingkungan masyarakat
yang sering di landa banjir.
Kerugian Administratif
Sering kali dampak banjir ini bukan sekedar membawa dampak kerugian material. Akibat banjir
sering kantor, sekolah atau instansi bahkan pribadi harus kehilangan dokumen penting
kependudukan dan sejenisnya.
Akibat banjir sering kali sekolah harus diliburkan paksa dari aktivitas belajar. Seluruh siswa dan
dan guru tidak bisa beraktivitas rutin, bahkan terkadang banyak berkas dan data penting yang
disimpan sekolah rusak terendam banjir.
Banjir memang tidak bisa diketahui kapan datangnya, namun juga dapat diantisipasi dengan
menyiapkan diri menyelamatkan dokumen penting ke tempat yang lebih tinggi .
Membuat bangunan khusus yang bertingkat yang aman untuk meletakkan dokumen penting serta
alat-alat belajar yang rentan rusak bila terendam banjir bagi sekolah yang berada di daerah rawan
banjir adalah perlu.
Kembali Ke Titik Nol
Dampak banjir sering menjadikan seseorang, keluarga, lingkungan masyarakat, instansi, sekolah
dan siapa saja mengalami kerugian. Tidak jarang pula keluarga harus kehilangan segala-galanya.
Kehilangan orang-orang yang dicintai,keluarga, rumah dan segala isinya, juga pekerjaan.
Berada dititik nol istilah yang tepat . Semua habis dan hilang sekejab. Tidak jarang mereka yang
mengalami musibah banjir ini harus kehilangan ingatan pula karena mengalami depresi yang
berat akibat tidak kuat menanggung beban dampak banjir untuk dirinya.
B. Faktor Penyebab Banjir Di Ibukota
Di tinjau dari letak geografis, kondisi topografi, iklim, faktor demografi, dan kondisi sosial
masyarakat, maka kemungkinan terjadinya banjir di Indonesia khususnya Jakarta cukup besar.
Banjir dapat setiap saat terjadi dan sulit di perkirakaan intesitasnya, tempat, waktu baik pada
daerah yang sudah ditangani dan belum sempat di tangani.
Peristiwa banjir tidak akan menjadi masalah sejauh banjir tidak menimbulkan gangguan atau
kerugian yang berart bagi kepentingan manusia. Fenoma banjir disebabkan oleh tiga faktor yaiut
kondisi alam, peristiwa alam, dan kegiatan manusia.
1. Faktor-faktor kondisi alam yang dapat menyebabkan terjadinya banjir adalah kondisi
wilayah, misalnya : letak geografis suatu wilayah, kondisi topografi, dan geometri sungai seperti
kemiringan dasar sungai, meandering, penciutan ruas sungai, sedimentasi, pembendungan alami
pada suatu ruas sungai.
2. Peristiwa alam yang bersifat dinamis yang dapat menjadi penyebab banjir seperti curah
hujan yang tinggi, pecahnya bendungan sungai, peluapan air yang berlebihan, pengendapan
sendimen / pasir, pembendungan air sungai karena terdapat tanah longsor , pemanasan global
yang mengakibatkan permukaan air laut tinggi.
3. Faktor kegiatan manusia yang dapat menyebabkan banjir adalah adanya pemukiman liar di
daerah bantaran sungai, penggunaan alih fungsi resapan air untuk pemukiman, tata kota yang
kurang baik, buangan sampah yang sembarangan tempat, dan pemukiman padat penduduk
C. Cara Mengatasi Banjir Di Ibukota
Bila ingin mencari cara menanggulangi banjir, yang harus kita lihat terlebih dahulu
adalah mengapa banjir bisa datang. Banjir bisa terjadi sebenarnya karena ulah manusia sendiri.
Lihat saja, di kota-kota besar, sungai yang sebenarnya berfungsi untuk menampung air
disalahgunakan untuk menampung sampah. Di sekitar sungai tersebut, bahkan, dijadikan
permukiman.
Kondisi tersebut diperparah dengan kurangnya pepohonan yang berfungsi sebagai
jantungkota. Bisa kita hitung sendiri, kira-kira berapakah perbandingan antara hutan kota dengan
gedung-gedung bertingkat. Mana yang lebih banyak.
Ibarat rumah, kota-kota yang rawan banjir tersebut adalah rumah yang tidak memiliki
atap dan jendela. Saat badai menyerang, otomatis tidak ada perlindungan sama sekali.
Cara Menanggulangi Banjir
Apakah kita akan terus-menerus membiarkan kondisi tidak sehat terjadi di kota-kota yang
rawan banjir. Tentunya tidak. Itu sebabnya, kita dan pemerintah harus mencari cara
menanggulangi banjir meskipun sebenarnya cara tersebut sudah ada. Kita tinggal
merealisasikannya.
Berikut ini beberapa cara untuk menanggulangi banjir.
1. Memfungsikan sungai dan selokan sebagaimana mestinya. Sungai dan selokan adalah
tempat aliran air, jangan sampai fungsinya berubah menjadi tempat sampah.
2. Larangan membuat rumah di dekat sungai. Biasanya, yang mendirikan rumah di dekat
sungai adalah para pendatang yang datang ke kota besar hanya dengan modal nekat.
Akibatnya, keberadaan mereka bukannya membantu peningkatan perekonomian. Malah
sebaliknya, merusak lingkungan. Itu sebabnya, pemerintah seharusnya tegas, melarang
membuat rumah di dekat sungai dan melarang orang-orang tanpa tujuan tidak jelas
datang ke kota dalam jangka waktu lama (untuk menetap).
3. Menanam pohon dan pohon-pohon yang tersisa tidak ditebangi lagi. Pohon adalah salah
satu penopang kehidupan di suatu kota. Bayangkan, bila sebuah kota tidak memiliki
pohon sama sekali. Apa yang akan terjadi? Pohon selain sebagai penetralisasi
pencemaran udara di siang hari, sebagai pengikat air di saat hujan melalui akar-akarnya.
Bila sudah tidak ada lagi pohon, bisa dibayangkan apa yang akan terjadi bila hujan tiba.
Cara menanggulangi banjir tersebut bisa dilakukan saat ini juga. Bila tidak sekarang, kapan lagi?
Kita semua wajib memikirkan cara menanggulangi banjir. Bagaimanapun, hal itu adalah
tanggung jawab bersama. Mari kita lakukan dari sekarang
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan kesluruhan, khususnya pada daerah Jakarta
Selatan maka kesimpulan yang dapat ditarik oleh penulis adalah sebagai berikut :
1. Daerah Jakarta Selatan ini terjadi banjir disebabkan oleh pemukiman padat penduduk, saluran
air yang diperkecil, alih fungsi lahan, tidak ada resapan air, dan pembuangan sampah yang liar.
2. Karena daerah ini sering di datangi banjir, maka warga yang menjadi korban banjir yang
selalu terkena dampak nya, seperti :a. Ancaman wabah penyakitb. Aktivitas masyarak tergangguc. Ancaman penyakit diared. Penyakit yang disebabkan oleh nyamuk
3. Cara mengatasi banjir di daerah Jakarta selatan adalah :
a. Membuat daerah resapan air yang lebih luas lagi, dan jangan memperkecil saluran air yang
sudah ada.
b. Mengkaji ulang tata kota daerah Kebagusan, untuk mengetahui titik-titik daerah banjir.
c. Membuat tanggul baik yang permanent atau non permanent dirumah masing-masing yang
selalu terkena banjir.
d. Dan di himbaukan kepada masyarakat agar tidak membuang sampah pada tempatnya.
e. Jangan mendirikan bangunan di lahan yang memang rawan banjir.
3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis mencoba memberikan masukan yang mungkin
dapat berguna bagi penanganan banjir di Daerah Jakarta Selatan.
Sebaiknya seluruh warga membuat musyawarah dalam penanganganan maslah banjir seperti
tindakan kesiapsiagaan warga terhadap banjir datang, tindakan yang seharusnya dilakukan di
setipa rumah dalam mengatasi banjir datang, penyuluhan tentang kegiatan yang dapat
mengurangi resiko banjir, tindakan saat terjadi banjir dan setelah banjir kepada seluruh warga
Kebagusan Jakarta Selatan.
DAFTAR PUSTAKA
1.http://wahyuancol.wordpress.com/2009/03/23/banjir-1-pengertian-penyebab/dikases tgl 17 April
2013
2. http://www.anneahira.com/dampak-banjir.htm/ diakses tgl 17 April 2013
3. http://dwiiastuti.blogspot.com/2010/03/makalah-penyebab-banjir-di-daerah.html/diakses tgl 17
April 2013
4. http://www.anneahira.com/cara-menanggulangi-banjir.htm / diakses tgl 17 April 2013
Top Related