TUGAS AKHIR
RANCANG BANGUN TELEMEDICINE ASAM URAT (GOUT)
BERBASIS INTERNET OF THINGS (IOT)
Disusun dalam Memenuhi
Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik (S1)
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik
Universitas Semarang
AGUS SUPRIYANTO
C.411.15.0024
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEMARANG
SEMARANG
2019
ii
iii
iv
v
ABSTRAK
Asam urat merupakan hasil metabolisme akhir dari purin yaitu salah satu
komponen asam nukleat yang terdapat dalam inti sel tubuh. Peningkatan kadar
asam urat dapat mengakibatkan seperti perasaan linu-linu di daerah persendian dan
sering disertai timbulnya rasa nyeri yang teramat sangat bagi penderitannya.
Pengawasan dokter perlu dilakukan supaya dapat membantu pasien dalam
pengawasan dan pengobatan. Alat yang digunakan untuk mendeteksi asam urat
hanya terdapat pada rumah sakit, klinik, puskesmas, laboratorium, dan alat yang
sudah ada sebelumnya portebel tetapi tidak dapat dimonitoring langsung oleh
dokter.
Metode penelitian menggunakan darah untuk mengetahui kadar asam urat
dengan Internet of Things. Pengambilan data menggunakan sensor resistansi
(autocheck) yang diproses menggunakan sistem kontrol arduino. Data yang sudah
diproses kemudian di kirim melalui wifi ESP8266 ke web server. Penggunaan
Internet of Thing sebagai metode pengirim data dalam penggunaan jaringan tidak
memerlukan interaksi manusia ke manusia atau manusia ke computer. Pembacaan
sensor resistansi (autocheck) pada range analog yang dihasilkan yaitu 441,03 -
782,32 dengan tegangan pada sensor 1,91 Volt – 3,82 Volt. Kadar asam urat terukur
sebesar 4 mg/dL – 8 mg/dL. Persentase data terukur dengan keakuratan alat rata –
rata 95,74 % dari persentase rata – rata kesalahan 4,26 % dari tujuh data uji. Data
akan ditampilkan pada LCD yang terdapat pada alat secara langsung dan akan
tampil pada web server yang sudah dikirim data dari ESP8266. Metode ini
memudahkan para dokter untuk monitoring pasien dalam jarak jauh yang terhubung
jaringan internet.
Kata kunci : Asam urat, Sensor resistansi (autocheck), Internet of Thing, web server
vi
ABSTRACT
Gout is the result of the metabolism of the end of purin i.e. one nucleic acid
components contained in the nucleus of the cell body. Increased levels of uric acid
can lead to feelings such as rheumatic pain-rheumatic pain in the joints area and
often accompanied the onset of pain greatly for the sufferer. The supervision of a
doctor needs to be done in order to help patients in the surveillance and treatment.
Tools used for detecting uric acid is only found in hospitals, clinics, health centers,
laboratories, and a pre-existing portable but cannot direct by doctor monitoring.
The method research of using blood to find out the levels of uric acid with
the Internet of Things. Data retrieval using the sensor resistance (autocheck) that
are processed using the arduino to control systems. Data is already processed then
send via wifi ESP8266 to the web server. The use of the Internet of Thing as sender
data method in the use of the network do not require interaction human to human
or human to computer. Readout sensor resistance (autocheck) on a range of analog
produced i.e. 441.03-782.32 with a voltage on the sensors 1.91 Volt – 3.82 Volts.
The levels of uric acid were measured by 4 mg/dL – 8 mg/dL. The percentage of
the measured data with the accuracy of the tool flat – the median the median
percentage of 95.74% – averaged 4.26% error of the seven test data. The data will
be displayed on the LCD on the tool directly and will be featured on a web server
that already sent data from ESP8266. This method makes it easy for physicians to
monitoring patients remotely connected in network internet.
Keywords : Uric acid, Sensor resistance (autocheck), Internet of Thing, web server
vii
PRAKATA
Dengan mengucapkan segala puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala
rahmat, karunia dan hidayah-Nya, penulis diberi kekuatan untuk menyelesaikan
Tugas Akhir ini. Sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir.
Penulisan Tugas Akhir ini dimaksudkan guna memenuhi salah satu syarat untuk
menyelesaikan Jenjang Pendidikan Sarjana (S-1) Program Studi Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Semarang.
Dengan telah selesainya Laporan Tugas Akhir ini yang tidak lepas dari
dukungan dan bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak
langsung. Oleh karena itu perkenankanlah penulis menyampaikan ucapan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Andy Kridasusila, S.E, M.M, selaku Rektor Universitas
Semarang.
2. Bapak Purwanto, S.T, M.T, selaku Dekan Fkultas Teknik Universitas
Semarang.
3. Ibu Titik Nurhayati, S.T, M.Eng, selaku Ketua Jurusan Keknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Semarang.
4. Bapak Andi Kurniawan Nugroho, S.T, M.T selaku Dosen Pembimbing I
yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan
pengarahan, saran, dan bimbingan materi serta kemudahan yang
memungkinkan dalam terselesaikannya penyusunan Tugas Akhir ini.
5. Ibu Sri Heranurweni, S.T, M.T selaku Dosen Pembimbing II yang telah
bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan pengarahan, saran,
viii
dan bimbingan materi serta kemudahan yang memungkinkan dalam
terselesaikannya penyusunan Tugas Akhir ini.
6. Orang tua, dan saudara yang selalu memberikan doa restunya serta yang
menjadi sumber motivasi untuk menyelesaikan jenjang sarjana ini.
7. Kawan-kawan aktivis Laboratorioum Elektronika Dasar, Laboratorium
Instalasi, Laboratorium Mikrokontroler, dan Bengkel Kerja Workshop
yang telah berbagi ilmu selama ini.
8. Teman - teman sharing ”TIM ROBOT USM” serta Rekan – rekan Teknik
Elektro dari tahun 2015 sampai dengan 2018, terima kasih banyak atas
kerjasama dan bantuannya selama ini semoga menjadi kenangan
tersendiri untuk melanjutkan masa depan yang cukup panjang untuk
meraih kesuksesan di dunia dan bekal di akhirat kelak.
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu penulis dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini.
10. Teman-teman seperjuangan S1 Teknik Elektro Angkatan 2015
Penulis menyadari bahwa penelitian ini tidak sesempurna sebagaimana yang
diharapkan, untuk itu saran dan kritik sangat diharapkan demi penyusunan skripsi
ini. Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk para akademisi, praktisi
ataupun untuk penelitian-penelitian selanjutnya. Akhir kata penulis mohon maaf
atas kekurangan dan kesalahan yang ada pada penyusunan laporan ini. Semoga
laporan ini dapat bermanfaat bagi semua terutama.
Semarang, Februari 2019
Penulis
ix
DAFTAR ISI
TUGAS AKHIR ....................................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................... iii
LEMBAR PERSETUJUAN REVISI ..................................................................... iv
ABSTRAK .............................................................................................................. v
ABSTRACT ........................................................................................................... vi
PRAKATA ............................................................................................................ vii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ....................................................................... xvi
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah .................................................................................. 2
1.3 Tujuan Perancangan ................................................................................. 2
1.4 Batasan Masalah ....................................................................................... 2
1.5 Metodologi Penelitian .............................................................................. 3
1.6 Sistematika Penulisan ............................................................................... 4
BAB II ..................................................................................................................... 6
TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................... 6
2.1 Asam Urat ................................................................................................. 8
2.2 Internet of Thing (IoT).............................................................................. 9
2.3 Bahasa Pemrograman C ......................................................................... 10
2.4 Arduino Uno ........................................................................................... 17
2.5 Sensor Resistansi (autocheck) Asam Urat .............................................. 20
2.6 Modul Wifi ESP8266 (NodeMcu).......................................................... 21
2.7 LCD 20x4 ............................................................................................... 23
2.8 Web Server.............................................................................................. 26
2.9 Komunikasi I2C (Inter Integrated Circuit) ................................................. 29
x
BAB III.................................................................................................................. 32
METODE PENELITIAN ...................................................................................... 32
3.1 Blok Diagram ......................................................................................... 32
3.2 Perencanaan Hardware ................................................................................ 33
3.2.1 Alat dan Bahan ..................................................................................... 34
3.3 Perancangan Software ................................................................................. 36
3. 3.1 Perancangan Software Arduino........................................................... 36
3.3.2 Perancangan Telemedicine pada Web Server ....................................... 41
3.4 Flowchart Telemedicine Asam Urat Berbasis Internet of Things .......... 45
3.5 Perancangan Pengalamatan Pin pada Mikrokontroler Arduino dan
ESP8266 ............................................................................................................ 46
3.6 Perancangan Rangkaian Power Supply .................................................. 47
3.7 Perancangan Rangkaian Sensor Resistansi (autocheck) ............................. 48
3.8 Perancangan LCD (Liquid Crystal Display) ............................................... 48
BAB IV ................................................................................................................. 50
PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA ................................................................. 50
4.1 Pengujian Rangkaian Power Supply ........................................................... 51
4.2 Pengujian Keluaran Analog dan Digital Arduino Uno ............................... 54
4.3 Pengujian Sensor Resistansi (autocheck) .................................................... 55
4.4 Pengujian LCD (Liquid Crystal Display) ................................................... 62
4.5 Pengujian Koneksi Arduino dengan Modul Wifi ESP8266 ........................ 63
4.6 Pengujian Internet of Things Penyimpanan Hasil Data pada Web Server .. 64
4.7 Pengujian Sistem Keseluruhan .................................................................... 64
BAB V ................................................................................................................... 67
PENUTUP ............................................................................................................. 67
5.1 Kesimpulan ................................................................................................. 67
5.2 Saran ....................................................................................................... 68
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 69
LAMPIRAN –LAMPIRAN .................................................................................. 72
BIODATA PENULIS ........................................................................................... 97
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tampilan Program Mikrokontroler Arduino ..................................... 11
Gambar 2.2 Arduino Uno ...................................................................................... 17
Gambar 2.3 Bagian Arduino Uno ......................................................................... 18
Gambar 2.4 Sensor Resistansi (autocheck) Asam Urat ........................................ 20
Gambar 2.5 Skematik Sensor Resistansi (autocheck) Asam Urat ........................ 21
Gambar 2.6 Board NodeMcu ESP8266 ................................................................ 22
Gambar 2.7 Pin mapping NodeMcu ESP8266 ...................................................... 22
Gambar 2.8 LCD 20x4 .......................................................................................... 23
Gambar 2.9 Skematik LCD 20x4 .......................................................................... 26
Gambar 2.10 I2C LCD .......................................................................................... 29
Gambar 2.11 Kondisi Sinyal Start dan Stop ......................................................... 30
Gambar 2.12 Sinyal ACK dan NACK .................................................................. 30
Gambar 2.13 Trasfer Bit pada I2C bus .................................................................. 31
Gambar 3.1 Diagram Blok Telemedicine Asam Urat Berbasis Internet of Things
(IoT) dengan, (a) Blok diagram pengiriman data, (b) Penerima data....................32
Gambar 3.2 Prototipe Telemedicine Asam Urat Tampak Depan ......................... 33
Gambar 3.3 Prototipe Telemedicine Asam Urat Tampak Samping ...................... 33
Gambar 3.4 Prototipe Telemedicine Asam Urat Tampak Belakang ..................... 33
Gambar 3.5 Prototipe Telemedicine Asam Urat Tampak Atas............................. 34
Gambar 3.6 Tampilan utama Software Arduino ................................................... 36
Gambar 3.7 Tampilan Device Manager ................................................................ 38
Gambar 3.8 Contoh program arduino Blink ......................................................... 39
xii
Gambar 3.9 Pilih board yang digunakan ............................................................... 39
Gambar 3.10 Pilih port yang digunakan ............................................................... 40
Gambar 3.11 Status bar ......................................................................................... 40
Gambar 3.12 Perancangan GUI Web Secara Online (Sistem Monitoring) .......... 41
Gambar 3.13 Tampilan awal pada cPanel ............................................................. 42
Gambar 3.14 Pemilihan Server HTML ................................................................. 42
Gambar 3.15 Pemilihan Pembuatan Source Code ................................................ 42
Gambar 3.16 Source Code HTML ........................................................................ 43
Gambar 3.17 Penyimpanan Data Telemedicine pada Data Base .......................... 43
Gambar 3.18 Hasil Monitoring Akses Data Telemedicine ................................... 44
Gambar 3.19 Source Code Penyimpanan Data ..................................................... 44
Gambar 3.20 Source Code Penerima Data ............................................................ 44
Gambar 3.21 Diagram Alir Penyusunan Secara Umum ....................................... 45
Gambar 3.22 Tranfer Data dari Arduino ke ESP8266 .......................................... 47
Gambar 3.23 Rangkaian Penurun Tegangan ......................................................... 47
Gambar 3.24 Rangkaian Sensor Resistansi (autocheck) dengan Arduino ............ 48
Gambar 3.25 Perancangan LCD, I2C ke Mikrokontroler Arduino ....................... 48
Gambar 3.26 Pengkabelan I2C LCD ke arduino .................................................. 49
Gambar 4.1 Pengujian Rangkaian Power Supply..................................................51
Gambar 4.2 Pengukuran Tegangan Input.............................................................. 52
Gambar 4.3 Pengukuran Tegangan IC LM7805 ................................................... 52
Gambar 4.4 Pengukuran Tegangan IC LM7809 ................................................... 53
Gambar 4.5 Hasil Sebelum Kalibrasi .................................................................... 55
xiii
Gambar 4.6 (a)Hasil Sesudah Kalibrasi pada Serial Monitor Arduino, (b) Hasil
pada autocheck 3 in 1 ............................................................................................ 56
Gambar 4.7 (a)Hasil Sesudah Kalibrasi dan Nilai Analog, (b) Hasil pada autocheck
3 in 1 ...................................................................................................................... 57
Gambar 4.8 Tampilan Awal .................................................................................. 62
Gambar 4.9 Tampilan Hasil Kadar Asam Urat ..................................................... 62
Gambar 4.10 Hasil Pembacaan Data Sensor Telemedicine .................................. 64
Gambar 4.11 Tampilan Tampak Atas Alat ........................................................... 65
Gambar 4.12 Rangkaian Sistem Keseluruhan ....................................................... 65
Gambar 4.13 Rangkaian Skematik Keseluruhan Sistem....................................... 66
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Spesifikasi Arduino Uno ....................................................................... 18
Tabel 2.2 Spesifikasi Sensor Resistansi (autocheck) Asam Urat .......................... 20
Tabel 2.3 Spesifikasi Kaki LCD 16x2 .................................................................. 24
Tabel 3.1 Pengalamatan Kaki Pin pada Mikrokontroler Arduino Uno..................46
Tabel 4.1 Hasil Rangkaian Pengujian Rangkaian Input Catu Daya.......................52
Tabel 4.2 Hasil Rangkaian Pengujian Rangkaian Output Catu Daya ................... 52
Tabel 4.3 Hasil Pengukuran Tegangan Output Pin Analog dan Digital Arduino Uno
............................................................................................................................... 54
Tabel 4.4 Pengujian Sensor Resistansi (autocheck) dengan Alat autocheck 3 in 1
............................................................................................................................... 57
Tabel 4.5 Nilai Analog dan Pengukuran Sensor Resistansi (autocheck) .............. 59
Tabel 4.6 Hasil Presentase Kesalahan Alat ........................................................... 60
Tabel 4.7 Hasil Pengukuran pada I2C LCD.......................................................... 63
Tabel 4.8 Hasil Tegangan Input dan Output Modul ESP8266.............................. 63
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Skematik Rangkaian Keseluruhan .................................................... 72
Lampiran 2. Cara Penggunaan Alat ...................................................................... 74
Lampiran 3. Foto hasil data perjobaan .................................................................. 77
Lampiran 4. Listing Program Keseluruhan ........................................................... 79
Lampiran 5. Datasheet...........................................................................................97
xvi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“Jangan sia – siakan waktumu hanya untuk kegiatan yang tidak penting,
gunakan waktumu secara bijak supaya dapat bermanfaat bagi dirimu dan orang
lain.”
“Setiap kegagalan yang kita lakukan pasti ada jalan keluar dan ada makna di
setiap kegagalan itu sendiri. Oleh karena itu tetaplah berjuang supaya diakhir
mendapat kebahagiaan yang kita inginkan.”
“Serahkan semua pekerjaanmu pada orang – orang sibuk (Prof. Ir . Djoetata
Hadihardaja)”
PERSEMBAHAN
Tugas Akhir ini penulis persembahkan :
Kedua Orang Tua yang telah melahirkan dan membesarkanku semoga
kelak penulis bisa membuatmu bangga dan tersenyum. Harapan penulis
semoga Allah memberikan kesempatan untuk mebahagiakan dan
memenuhi harapanmu yang tertinggi.
Teman - teman seperjuangan S1 Teknik Elektro Angkatan 2015.
xvii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan merupakan hal yang penting bagi masyarakat. Kesadaran
akan kesehatan masyarakat Indonesia masih dianggap memprihatinkan,
terutama asam urat. Asam urat merupakan hasil metabolisme akhir dari purin
yaitu salah satu komponen asam nukleat yang terdapat dalam inti sel tubuh.
Peningkatan kadar asam urat dapat mengakibatkan seperti perasaan linu-linu
di daerah persendian dan sering disertai timbulnya rasa nyeri yang teramat
sangat bagi penderitannya. Insiden asam urat (gout) di Indonesia menduduki
urutan ke dua setelah osteoartristis (Damayanti, 2013). Prevalensi gout di
Indonesia diperkirakan 1,6 – 13,6 / 100.000 orang, prevalensi ini meningkat
seiring dengan meningkatnya umur (Tjokroprawiro, 2007). Alat yang
digunakan untuk mendeteksi asam urat hanya terdapat pada rumah sakit, dan
alat yang sudah ada sebelumnya portebel tetapi tidak dapat dimonitoring
langsung oleh dokter. Kurangnya pengawasan dokter terhadap pasien
penderita asam urat karena tidak dapat berkomunikasi secara langsung.
Seiring dengan perkembangan teknologi yang ada, penulis ingin
membuat alat untuk mempermudah dokter memonitoring pasien asam urat
(gout) dalam jarak jauh melalui internet. Proses tranfer data akan mudah
menggunakan Internet of Things tanpa menggunakan kabel secara langsung
melalui wifi yang diterima langsung oleh server.
2
Pada pembuatan tugas akhir ini, penulis akan merancang alat
telemedicine asam urat (gout) berbasis Internet of Things. Penulis berharap
supaya alat ini dapat mempermudah dokter memonitoring pasien dalam jarak
jauh.
1.2 Perumusan Masalah
Dengan melihat latar belakang masalah yang ada, pembuatan alat
telemedicine asam urat berbasis Internet of Things.
1. Bagaimana membuat alat pendeteksi asam urat (gout) yang dapat
terhubung ke server?
2. Bagaimana cara kerja telemedicine asam urat (gout) berbasis Internet of
Things?
1.3 Tujuan Perancangan
Tujuan dari pembuatan tugas akhir dengan judul “Rancang Bangun
Telemedicine Asam Urat (Gout) Berbasis Internet Of Things” :
1. Membuat sistem yang dapat mengirim data sensor dari pasien ke server
menggunakan Internet of Things.
2. Mengetahui cara kerja sensor yang mendeteksi asam urat dengan berbasis
Internet of Things.
1.4 Batasan Masalah
Dalam penulisan tugas akhir ini penulis memberi batasan – batasan
masalah yang nantinya tidak menimbulkan melebarnya topik pembahasan.
3
Pembuatan rancang bangun telemedicine asam urat (gout) berbasis
Internet of Things ditentukan batasan – batasan masalah sebagai berikut:
a. Software pemrograman arduino.
b. Pembahasan mengenai komponen pendukung yang meliputi : sensor
resistansi (autocheck), arduino, modul wifi, dan komponen lain yang
digunakan dalam rancang bangun telemedicine asam urat (gout) barbasis
Internet of Things.
c. Pengujian dilakukan menggunakan darah sebagai sampel untuk
mendeteksi asam urat.
1.5 Metodologi Penelitian
Untuk mencapai tujuan yang maksimal dari tugas akhir ini, maka
dibutuhkan suatu metode atau urutan untuk memperjelas seluruh
permasalahan yang akan dikemukakan dalam penelitian tugas akhir ini. Oleh
karena itu penulis menentukan langkah – langkah yang dapat memaksimalkan
penelitian tugas akhir, metode yaang digunakan antara lain:
1. Metode Pengamatan ( Observasi )
Metode dengan mengadakan pengamatan langsung ke suatu obyek yang
akan diteliti. Dalam hal ini telah diadakan pengamatan secara langsung
terhadap obyek yang akan menjadi pokok bahasan. Adapun tujuan dari
observasi ini supaya didapatkan masukan dan informasi yang diperlukan,
sehingga dalam penyususnan Tugas Akir ini tidak terjadi salah satu
pengertian dengan keadaan yang sebenarnya.
4
2. Metode Studi Pustaka
Metode studi pustaka adalah suatu metode yang dilakukan dengan
membandingkan buku – buku atau literatur – literatur yang berkaitan
dengan pokok pembahasan. Faktor penunjang yang penting dalam
penyusunan laporan Tugas Akhir ini adalah kebutuhan akan referensi dan
literatur – literatur. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka dibaca
buku – buku maupun sumber pustaka lain sebagai sumber informasi yag
berkaitan dengan pokok bahasan tentang telemedicine asam urat (gout)
berbasis Internet of Things.
3. Metode Perancangan Sistem
Metode perancangan adalah suatu metode yang dilakukan dengan cara
menggambar skema dan perencanaan sistem yang akan digunakan dalam
sensor asam urat terhadap mikrokontroller dan Internet of Things.
4. Metode Pembuatan Sistem
Metode ini dilakukan untuk pembuatan sistem dari sebuah alat secara
nyata sesuai dengan perancangan yang sudah dibuat.
5. Pengujian dan Analisa
Metode ini digunakan untuk menguji alat dan kestabilannya, dan menjadi
koreksi bila alat tidak berjalan sesuai dengan yang ada dalam perencanaan.
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika pembahasan laporan tugas akhir ini dibagi dalam lima bab.
Isi masing-masing bab diuraikan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
5
Berisi tentang Latar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan
dan Manfaat, Batasan Masalah, Metodologi Penulisan, dan
Sistematika Penulisan Laporan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Berisi tentang teori dasar yang mendukung pembuatan tugas
akhir, khususnya perangkat yang menyusun alat tersebut.
BAB III METODE PENELITIAN
Berisi tentang gambaran umum tentang perangkat yang akan
digunakan serta prinsip kerja dari sistem secara keseluruhan
dan perencanaan pembuatan software dan hardware.
BAB IV HASIL DAN ANALISIS
Berisi tentang pegujian dan analisa kerja sistem serta
permasalahan – permasalahan yang timbul dalam pengujian
dan alternatif penyelesaiannya.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
Berisi tentang kesimpulan secara keseluruhan dari benda
kerja serta buku laporan. Dan untuk pengembangan kedepan.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Jae Kim yang berasal dari Florida Tengah melakukan penelitian pemantau
asam urat menggunakan sensor non-invasif berbasis IR dengan spektrokopi yang
menggunakan gelombang inframerah antara 1400 hingga 1700 nm yang diserap
tubuh (Kim, 2015). Takuechi Yuka dan Iwasaka Masakazu yang berasal dari Jepang
melakukan penelitian bahwa artritis gout disebabkan oleh hyperuricemia, dan dapat
berkembang bahkan ketika tingkat serum urat terkontrol dengan cahaya inframerah
dekat melewati tubuh manusia, diagnosis gout dapat dilakukan secara non-invasif
dari luar tubuh (Fields et al., 2016).
Van Dyk Liezl dan Groenewald Martin yang berasal dari Afrika Selatan
melakukan penelitian bahwa Telemedicine dapat menjadi alat untuk menjembatani
kesenjangan kesehatan di Afrika Selatan, khususnya sehubungan dengan
pengiriman menengah dan spesialis konsultasi klinis untuk 50% dari penduduk
yang tinggal di daerah pedesaan, dan karenanya tidak memiliki akses fisik ke
layanan ini (Dyk, Groenewald and Abrahams, 2010).
PaItterson V Olga et al yang berasal dari Washington DC melakukan
penelitian bahwa Gout adalah radang sendi peradangan umum yang terkait dengan
hyperuricemia dan episode peradangan sendi yang menyakitkan (Patterson et al.,
2012).
Singh Sachichidanand dan Singh Nirmala yang berasal dari India melakukan
penelitian Internet of Things (IoT) ekosistem yang terdiri dari objek pintar,
perangkat cerdas, smartphone & tablet. Ini akan digunakan Identifikasi frekuensi
7
radio (RFID), Respons Cepat (QR) kode, sensor atau teknologi nirkabel untuk
memungkinkan interkomunikasi antar perangkat (Singh, 2010). Zeigler S
Skalabilitas yang berasal dari Switzerland melakukan penelitian IPv6 untuk
mengatasi Internet of Things domain yang tumbuh secara eksponensial yang
mengarah pada satu set klarifikasi, dan empat dugaan dengan model pengalamatan
IPv6 yang terintegrasi (Ziegler, 2017).
Penelitian telemedicine asam urat menggunakan darah sebagai deteksi
penyakit asam urat dengan pengiriman data secara online menggunakan web server.
Penelitian sebelumnya oleh Jae Kim, Takuechi Yuka dan Iwasaka Masakazu
mendeteksi darah menggunakan sensor near-infrared tidak langsung pada darah
tetapi pada kulit dan tidak dikirim secara jarak jauh data hasil pengecekan.
Pengiriman data menggunakan Internet of Things pada penelitian sebelumnya
menggunakan identifikasi frekuensi radio (RFID ) dan LAN dengan IPv6,
sedangkan pada penelitian ini pengiriman data menggunakan ESP8266. Pada
penelitian rancang bangun telemedicine asam urat (gout) berbasis Internet of Things
langkah untuk melakukan penelitian dengan menyiapakan sampel darah yang di
teteskan pada sensor resistansi (autocheck) dan sensor mendeteksi kandungan kadar
asam urat dengan kondisi normal antara 3,5 mg/dl – 7,2 mg/dl. Data hasil
pembacaan dari sensor di proses oleh arduino uno dengan pembacaan tegangan
antara 0,3 volt sampai 5,5 volt yang dikonversikan kedalam nilai miligram per
desiliter. Hasil dari pemrosesan data di tampilkan pada LCD 20x4 yang ada pada
alat. Pengiriman hasil data ke dalam web server mengunakan modul wifi ESP8266,
dan dapat diakses secara langsung melalui web browser yang terhubung dengan
wifi ESP8266.
8
2.1 Asam Urat
Asam urat merupakan hasil metabolisme akhir dari purin yaitu salah
satu komponen asam nukleat yang terdapat dalam inti sel tubuh. Peningkatan
kadar asam urat dapat mengakibatkan gangguan pada tubuh manusia seperti
perasaan linu-linu di daerah persendian dan sering disertai timbulnya rasa
nyeri yang teramat sangat bagi penderitannya. Penyakit ini sering disebut
penyakit gout atau lebih dikenal dengan penyakit asam urat (Andry and
Upoyo, 2009).
Penyakit gout adalah penyakit akibat gangguan metabolisme purin
yang ditandai dengan hiperurisemia dan serangan sinovitis akut berulang-
ulang. Kelainan ini berkaitan dengan penimbunan kristal urat monohidrat
monosodium dan pada tahap yang lebih lanjut terjadi degenerasi tulang rawan
sendi, insiden penyakit gout sebesar 1-2%, terutama terjadi pada usia 30-40
tahun dan 20 kali lebih sering pada pria daripada wanita (Muttaqin, 2008).
Gambaran klinis artritis gout terdiri dari artritis gout asimptomatik,
artritis gout akut, interkritikal gout, dan gout menahun dengan tofus. Nilai
normal asam urat serum pada pria adalah 5,1 ± 1,0 mg/dl, dan pada wanita
adalah 4,0 ± 1,0 mg/dl. Nilai-nilai ini meningkat sampai 9-10 mg/ dl pada
seseorang dengan artritis gout (Carter, 2006). Pada tahap pertama
hiperurisemia bersifat asimptomatik, kondisi ini dapat terjadi untuk beberapa
lama dan ditandai dengan penumpukan asam urat pada jaringan yang sifatnya
silent. Tingkatan hiperurisemia berkolerasi dengan terjadinya serangan
artritis gout pada tahap kedua (Sunkureddi et al, 2006).
9
2.2 Internet of Thing (IoT)
Internet of Things (IoT) adalah struktur di mana objek disediakan
dengan identitas eksklusif dan kemampuan untuk pindah data melalui
jaringan tanpa memerlukan dua arah antara manusia ke manusia yaitu sumber
ke tujuan atau interaksi manusia ke komputer (Burange and Misalkar, 2015).
Internet of Things merupakan perkembangan keilmuan yang sangat
menjanjikan untuk mengoptimalkan kehidupan berdasarkan sensor cerdas
dan peralatan pintar yang bekerjasama melalui jaringan internet (Keoh, S. L.,
Kumar, S Tschofenig, 2014).
Menurut beberapa penilitian Internet of Things sudah banyak
diterapkan di beberapa bidang ke ilmuan dan industri, seperti dalam bidang
ilmu kesehatan, informatika, geografis dan beberapa bidang ilmu lain, berikut
beberapa penelitian yang sudah dilakukan: (Ri, F., Vhqvruv, Z., Uhvrxufh,
D. V, Wklv, I., Wkh, L., Suhvhqwv, S., & Sulqflsdo, 2014). Melakukan riset
tentang monitoring kesehatan pasien menggunakan wireless sensor yang di
pasangkan pada tubuh pasien, beberapa hal yang dipantau adalah psikologi
pasien, tekanan darah, detak jantung semua kegiatan tersebut dilakukan
secara remote melalui peralatan yang terhubung ke internet dengan tetap
memperhatikan kerahasiaan data pasien. Masih dalam bidang medis,
penerapan Internet of Things juga dilakukan pada aktifitas konsultasi pasien,
menggunakan jaringan WLAN dan internet sehingga memungkin terjadinya
konsultasi antara pasien dan dokter secara remot (Wang, 2011).
Masih dalam dunia medis penelitian dalam Healthcare monitoring juga
telah dilakukan dengan menggunakan peralatan yang terhubung dengan
10
jaringan internet dan sensor yang menambahkan keaman kriptographi untuk
memberikan hak akses terhadap sistem(Ri, F., Vhqvruv, Z., Uhvrxufh, D. V,
Wklv, I., Wkh, L., Suhvhqwv, S., & Sulqflsdo, 2014).
Perkembangan pada teknologi mobile juga ikut memberi sumbangsih
kepada perkembangan Internet of Things yaitu dilakukannya penelitian
tentang privasi di bidang pengamatan wilayah, mendeteksi lokasi berdasarkan
Location Based Service sehingga seseorang bisa merasa nyaman
menggunakan perangkat seluler tanpa harus terganggu privasi pribadi
(Elkhodr, Shahrestani and Cheung, 2012). Isu Cloud Computing juga menjadi
bahan penelitian Internet of Things dengan menggabungkan teknologi cloud
computing dan Internet of Things yang disebut dengan Cloud Things (Zhou,
J., Leppänen, T., Harjula, E., Yu, C., Jin, H., & Yang, 2013).
2.3 Bahasa Pemrograman C
Bahasa C luas digunakan untuk pemrograman berbagai jenis perangkat,
termasuk mikrokontroler, khususnya seri Mikrokontroler Arduino. Ada yang
menyebutkan bahwa bahasa ini merupakan High Level Language sisanya
menyebut sebagai Midle Level Language. Seorang programmer dapat
menuangkan (menuliskan) algoritmanya dengan mudah. Bahasa C pada
arduino lebih sederhana dibandingkan dengan AVR. Bahasa arduino mirip
dengan bahasa pemrograman processing. Berikut gambar 2.1 merupakan
tampilan program Mikrokontroler Arduino :
11
Gambar 2.1 Tampilan Program Mikrokontroler Arduino
Bahasa C pemrograman mempunyai beberapa struktur-struktur yang harus
dipahami antara lain :
a) Struktur penulisan bahasa C.
b) Tipe – tipe data dalam bahasa C.
c) Deklarasi variabel dan konstanta.
d) Pernyataan .
e) Fungsi.
f) Pernyataan berkondisi dan pengulangan.
g) Operasi bilangan dan bilangan biner.
h) Operasi aritmatika.
i) Pengulangan terus – menerus atau infinite looping.
1. Struktur
Setiap program Arduino (biasa disebut sketch) mempunyai dua buah
fungsi yang harus ada.
12
void setup( )
Semua kode didalam kurung kurawa akan dijalankan hanya satu kali
ketika program arduino dijalankan untuk pertama kalinya.
void loop( )
Fungsi ini akan dijalankan setelah setup (fungsi void setup) selesai.
Setelah dijalankan satu kali fungsi ini akan dijalankan lagi, dan lagi
secara terus menerus sampai catu daya (power) dilepaskan.
2. Syntax
Berikut ini adalah elemen bahasa C yang dibutuhkan untuk format
penulisan.
//(komentar satu baris)
Kadang diperlukan untuk memberi catatan pada diri sendiri apa arti dari
kode-kode yang dituliskan. Cukup menuliskan dua buah garis miring dan
apapun yang kita ketikkan dibelakangnya akan diabaikan oleh program.
/* */(komentar banyak baris)
Jika anda punya banyak catatan, maka hal itu dapat dituliskan pada
beberapa baris sebagai komentar. Semua hal yang terletak di antara dua
simbol tersebut akan diabaikan oleh program.
(kurung kurawal)
Digunakan untuk mendefinisikan kapan blok program mulai dan
berakhir (digunakan juga pada fungsi dan pengulangan).
;(titk koma)
Setiap baris kode harus diakhiri dengan tanda titik koma (jika ada titik
koma yang hilang maka program tidak akan bisa dijalankan).
13
3. Variabel
Sebuah program secara garis besar dapat didefinisikan sebagai instruksi
untuk memindahkan angka dengan cara yang cerdas.
int (integer)
Digunakan untuk menyimpan angka dalam 2 byte (16 bit). Tidak
mempunyai angka desimal dan menyimpan nilai dari -32,768 dan 32,767.
long (long)
Digunakan ketika integer tidak mencukupi lagi. Memakai 4 byte (32 bit)
dari memori (RAM) dan mempunyai rentang dari -2,147,483,648 dan
2,147,483,647.
boolean (boolean)
Variabel sederhana yang digunakan untuk menyimpan nilai TRUE
(benar) atau FALSE (salah). Sangat berguna karena hanya menggunakan
1 bit dari RAM.
float (float)
Digunakan untuk angka desimal (floating point). Memakai 4 byte (32 bit)
dari RAM dan mempunyai rentang dari -3.4028235E+38 dan
3.4028235E+38.
char (character)
Menyimpan 1 karakter menggunakan kode ASCII (misalnya ‘A’ = 65).
Hanya memakai 1 byte (8 bit) dari RAM.
4. Operator Matematika
Operator yang digunakan untuk memanipulasi angka (bekerja seperti
matematika yang sederhana).
14
= (sama dengan)
Membuat sesuatu menjadi sama dengan nilai yang lain (misalnya: x = 10
* 2, x sekarang sama dengan 20).
% (persen)
Menghasilkan sisa dari hasil pembagian suatu angka dengan angka yang
lain (misalnya: 12 % 10, ini akan menghasilkan angka 2).
+
Oprator penjumlahan (misalnya: 2 + 8, menghasilkan angka 10).
-
Operator pengurangan (misalnya: 12 - 8, menghasilkan angka 4).
*
Operator perkalian (misalnya: 2 * 8, menghasilkan angka 16).
/
Operator pembagian (misalnya: 24 / 8, menghasilkan angka 3).
5. Operator Pembanding
Digunakan untuk membandingkan nilai logika.
==
Sama dengan (misalnya: 12 == 10 adalah FALSE (salah) atau 12 == 12
adalah TRUE (benar)).
!=
Tidak sama dengan (misalnya: 12 != 10 adalah TRUE (benar) atau 12 !=
12 adalah FALSE (salah)).
15
<
Lebih kecil dari (misalnya: 12 < 10 adalah FALSE (salah) atau 12 < 12
adalah FALSE (salah) atau 12 < 14 adalah TRUE (benar)).
>
Lebih besar dari (misalnya: 12 > 10 adalah TRUE (benar) atau 12 > 12
adalah FALSE (salah) atau 12 > 14 adalah FALSE (salah)).
6. Struktur Pengaturan
Program sangat tergantung pada pengaturan apa yang akan dijalankan
berikutnya, berikut ini adalah elemen dasar pengaturan (banyak lagi yang
lain dan bisa dicari di internet).
if..else, dengan format seperti berikut ini:
if (kondisi)
else if (kondisi)
else
Dengan struktur seperti diatas program akan menjalankan kode yang ada
di dalam kurung kurawal jika kondisinya TRUE, dan jika tidak (FALSE)
maka akan diperiksa apakah kondisi pada else if dan jika kondisinya
FALSE maka kode pada else yang akan dijalankan.
for, dengan format seperti berikut ini:
for (int i = 0; i < #pengulangan; i++)
Digunakan bila anda ingin melakukan pengulangan kode di dalam
kurung kurawa beberapa kali, ganti #pengulangan dengan jumlah
pengulangan yang diinginkan. Melakukan penghitungan ke atas dengan
i++ atau ke bawah dengan i–.
16
7. Digital
pinMode(pin, mode)
Digunakan untuk menetapkan mode dari suatu pin, pin adalah nomor pin
yang akan digunakan dari 0-19 (pin analog 0-5 adalah 14-19). Mode yang
bisa digunakan adalah INPUT atau OUTPUT.
digitalWrite(pin, value)
Ketika sebuah pin ditetapkan sebagai OUTPUT, pin tersebut dapat
dijadikan HIGH (ditarik menjadi 5 volts) atau LOW (diturunkan menjadi
ground).
digitalRead(pin)
Ketika sebuah pin ditetapkan sebagai INPUT maka anda dapat
menggunakan kode ini untuk mendapatkan nilai pin tersebut apakah
HIGH (ditarik menjadi 5 volts) atau LOW (diturunkan menjadi ground).
8. Analog
Arduino adalah mesin digital tetapi mempunyai kemampuan untuk
beroperasi di dalam alam analog (menggunakan trik). Berikut ini cara
untuk menghadapi hal yang bukan digital.
analogWrite(pin, value)
Beberapa pin pada Arduino mendukung PWM (Pulse Width
Modulation) yaitu pin 3, 5, 6, 9, 10, 11. Ini dapat merubah pin hidup
(on)atau mati (off) dengan sangat cepat sehingga membuatnya dapat
berfungsi layaknya keluaran analog. Value (nilai) pada format kode
tersebut adalah angka antara 0 ( 0% duty cycle ~ 0V) dan 255 (100%
duty cycle ~ 5V).
17
analogRead(pin)
Ketika pin analog ditetapkan sebagai INPUT anda dapat membaca
keluaran voltase-nya. Keluarannya berupa angka antara 0 (untuk 0
volts) dan 1024 (untuk 5 volts).
2.4 Arduino Uno
Gambar 2.2 Arduino Uno
Arduino Uno adalah board mikrokontroler berbasis ATmega328
(datasheet). Memiliki 14 pin input dari output digital dimana 6 pin input
tersebut dapat digunakan sebagai output PWM dan 6 pin input analog, 16
MHz osilator kristal, koneksi USB, jack power, ICSP header, dan tombol
reset. Untuk mendukung mikrokontroler agar dapat digunakan, cukup hanya
menghubungkan Board Arduino Uno ke komputer dengan menggunakan
kabel USB atau listrik dengan AC yang-ke adaptor-DC atau baterai untuk
menjalankannya.
Ringkasan Spesifikasi
Dibawah ini Tabel.2.1 spesifikasi sederhana dari Arduino Uno (Kadir,
2014) :
18
Tabel 2.1 Spesifikasi Arduino Uno
Mikrokontroler ATmega328
Operasi Tegangan 5 Volt
Input Tegangan 7-12 Volt
Pin I/O Digital 14
Pin Analog 6
Arus DC tiap pin I/O 50 mA
Arus DC ketika 3.3V 50 mA
Memori flash 32 KB
SRAM 2 KB
EEPROM 1 KB
Kecepatan clock 16 MHz
Bagian-Bagian Papan Arduino
Gambar 2.3 Bagian Arduino Uno
14 pin input/output digital (0-13) (warna)
Berfungsi sebagai input atau output, dapat diatur oleh program.
19
Khusus untuk 6 buah pin 3, 5, 6, 9, 10 dan 11, dapat juga berfungsi sebagai
pin analog output dimana tegangan output-nya dapat diatur. Nilai sebuah pin
output analog dapat diprogram antara 0 – 255, dimana hal itu mewakili nilai
tegangan 0 – 5V.
USB (warna)
Berfungsi untuk:
Memuat program dari komputer ke dalam papan.
Komunikasi serial antara papan dan komputer.
Memberi daya listrik kepada papan.
Sambungan SV1 (warna)
Sambungan atau jumper untuk memilih sumber daya papan, apakah dari
sumber eksternal atau menggunakan USB. Sambungan ini tidak diperlukan
lagi pada papan Arduino versi terakhir karena pemilihan sumber daya
eksternal atau USB dilakukan secara otomatis.
Q1 – Kristal (quartz crystal oscillator)
Jika mikrokontroler dianggap sebagai sebuah otak, maka kristal adalah
jantung-nya karena komponen ini menghasilkan detak-detak yang dikirim
kepada microcontroller agar melakukan sebuah operasi untuk setiap detak-
nya. Kristal ini dipilih yang berdetak 16 juta kali per detik (16MHz).
Tombol Reset S1 (warna)
Untuk me-reset papan sehingga program akan mulai lagi dari awal.
Perhatikan bahwa tombol reset ini bukan untuk menghapus program atau
mengosongkan microcontroller.
20
In-Circuit Serial Programming (ICSP) (warna)
Port ICSP memungkinkan pengguna untuk memprogram microcontroller
secara langsung, tanpa melalui bootloader. Umumnya pengguna Arduino
tidak melakukan ini sehingga ICSP tidak terlalu dipakai walaupun disediakan.
X1 – sumber daya eksternal (warna)
Jika hendak disuplai dengan sumber daya eksternal, papan Arduino dapat
diberikan tegangan DC antara 9-12V.
6 pin input analog (0-5) (warna)
Pin ini sangat berguna untuk membaca tegangan yang dihasilkan oleh sensor
analog, seperti sensor suhu. Program dapat membaca nilai sebuah pin input
antara 0 – 1023, dimana hal itu mewakili nilai tegangan 0 – 5V(Kadir, 2014).
2.5 Sensor Resistansi (autocheck) Asam Urat
Sensor resistansi (autocheck) asam urat digunakan untuk mengecek
kadar asam urat yang terdapat pada tubuh manusia.
Tabel 2.2 Spesifikasi Sensor Resistansi (autocheck) Asam Urat
Tegangan Operasi 330 mV
Tegangan Data 0,69 mV
Arus Operasi 0,33 mA
Gambar 2.4 Sensor Resistansi (autocheck) Asam Urat
21
Gambar 2.5 Skematik Sensor Resistansi (autocheck) Asam Urat
2.6 Modul Wifi ESP8266 (NodeMcu)
NodeMcu merupakan sebuah opensource platform IoT dan
pengembangan Kit yang menggunakan bahasa pemrograman Lua untuk
membantu programmer dalam membuat prototype produk IoT atau bisa
dengan memakai sketch dengan arduino IDE. Pengembangan Kit ini
didasarkan pada modul ESP8266, yang mengintegrasikan GPIO, PWM
(Pulse Width Modulation), IIC , 1-Wire dan ADC (Analog to Digital
Converter) semua dalam satu board. Keunikan dari Nodemcu ini sendiri
yaitu Board-nya yang berukuran sangat kecil yaitu panjang 4.83cm, lebar
2.54cm, dan dengan berat 7 gram. Tapi walaupun ukurannya yang kecil,
board ini sudah dilengkapi dengan fitur wifi dan firmware-nya yang bersifat
opensource. Penggunaan NodeMcu lebih menguntungkan dari segi biaya
maupun efisiensi tempat, karena NodeMcu yang ukurannya kecil, lebih
praktis dan harganya jauh lebih murah dibandingkan dengan Arduino Uno.
Arduino Uno sendiri merupakan salah satu jenis mikrokontroler yang banyak
diminati dan memiliki bahasa pemrograman C++ sama seperti NodeMcu,
namun Arduino Uno belum memiliki modul wifi dan belum berbasis IoT.
Untuk dapat menggunakan wifi Arduino Uno memerlukan perangkat
22
tambahan berupa wifi shield. NodeMcu merupakan salah satu prduk yang
mendapatkan hak khusus dari Arduino untuk dapat menggunakan aplikasi
Arduino sehingga bahasa pemrograman yang digunakan sama dengan board
Arduino pada umumnya.
Gambar 2.6 Board NodeMcu ESP8266
Gambar 2.7 Pin mapping NodeMcu ESP8266
Spesifikasi NodeMcu adalah sebagai berikut ini :
• Tipe ESP8266 ESP-12E.
23
• Vendor Pembuat LoLin.
• USB port Micro Usb.
• GPIO Pin 13.
• ADC 1 pin (10 bit).
• Usb to Serial Converter CH340G.
• Power Input 5 Vdc.
• Ukuran Module 57 x 30 mm (Ii and Teori, no date).
2.7 LCD 20x4
Liquid Crystal Display ( LCD ) 20x4 adalah modul penampil 20x4
karakter yang banyak digunakan karena tampilannya menarik. LCD yang
paling banyak digunakan saat ini adalah tipe HD44780 karena harganya
cukup murah. Aplikasi pada rangkaian adalah sebagai tampilan (display)
untuk menampilkan karakter-karakter yang diperlukan dalam suatu sistem
seperti jumlah suatu variabel, tampilan indikator kejadian, atau bisa juga
untuk estetika.Spesifikasi LCD dengan jumlah karakter yang dapat
ditampilkan adalah 80 karakter dalam 4 baris x 20 kolom.
Gambar 2.8 LCD 20x4
1. Spesifikasi Kaki LCD 20 x 4
24
Tabel 2.3 Spesifikasi Kaki LCD 16x2
Pin 1 dan 2
Merupakan sambungan catu daya, Vss dan Vdd. Pin Vdd dihubungkan
dengan tegangan positif catu daya, dan Vss pada 0V atau ground. Meskipun
data menentukan catu 5 Vdc, menyediakan 6V dan 4.5V yang keduanya
bekerja dengan baik.
Pin 3
Pin 3 merupakan pin kontrol Vee, yang digunakan untuk mengatur kontras
display. Idealnya pin ini dihubungkan dengan tegangan yang bisa dirubah
untuk memungkinkan pengaturan terhadap tingkatan kontras display sesuai
dengan kebutuhan, pin ini dapat dihubungkan dengan variable resistor
sebagai pengatur kontras.
No Pin Nama Pin Keterangan
1 VSS Dihubungkan ke Ground
2 VDD Catu daya posistif Vcc
3 V0 Pengatur kontras. Potensiometer 10KΩ.
4 RS “RS” Instruction/Register Select
5 R/W “R/W” Read/Write LCD Register
6 E “EN” Enable = High supaya LCD dapat diakses
7-14 DB0 – DB7 Data I/O Pins
15 BLA Catu daya positif untuk layar (Vcc)
16 BLK Catu daya negatif untuk layar (Ground)
25
Pin 4
Pin 4 merupakan Register Select (RS), masukan yang pertama dari tiga
command control input. Membuat RS menjadi high, data karakter dapat
ditransfer dari dan menuju modulnya.
Pin 5
Read/Write (R/W), untuk memfungsikan sebagai perintah write maka R/W
low atau menulis karakter ke modul. R/W high untuk membaca data karakter
atau informasi status dari register-nya.
Pin 6
Enable (E), input ini digunakan untuk transfer aktual dari perintah-perintah
atau karakter antara modul dengan hubungan data. Menulis ke display, data
ditransfer hanya pada perpindahan high atau low. Tetapi ketika membaca
dari display, data akan menjadi lebih cepat tersedia setelah perpindahan dari
low ke high dan tetap tersedia hingga sinyal low lagi.
Pin 7-14
Pin 7 sampai 14 adalah delapan jalur data/data bus (D0 sampai D7) dimana
data dapat ditransfer ke dan dari display.
Pin 15 dan 16
Pin 15 adalah ground dan Pin 16 dihubungkan kedalam tegangan 5 Volt
untuk memberi tegangan dan menghidupkan lampu latar/Back Light
LCD(Badre et al., 2017).
26
2. Skematik LCD 20x4
Gambar 2.9 Skematik LCD 20x4
2.8 Web Server
Server atau Web server adalah sebuah software yang memberikan
layanan berbasis data dan berfungsi menerima permintaan dari HTTP atau
HTTPS pada klien yang dikenal dan biasanya dikenal dengan nama web
browser (Mozilla Firefox, Google Chrome) dan untuk mengirimkan kembali
yang hasilnya dalam bentuk beberapa halaman web dan pada umumnya akan
berbentuk dokumen HTML.
1. Server
Server adalah seperangkat komputer yang berisi program-program
yang mampu menghasilkan informasi dan informasi tersebut
didistribusikan kepada komputer client yang mengaksesnya. Server
27
secara sederhana dapat berupa satu buah komputer untuk beberapa
layanan aplikasi, atau jika jaringannya lebih komplek dan rumit, maka
server dapat disetting hanya untuk memberikan satu atau beberapa
layanan saja, sementara layanan yang lain diserahkan kepada server yang
lain, jadi disini terjadi kolaborasi dan kerjasama dari beberapa server
untuk memberikan layanan dan informasi kepada beberapa client.
Biasanya konfigurasi server yang komplek dan rumit ini diterapkan pada
organisasi yang besar seperti perusahaan-perusahaan kelas atas,
sedangkan server yang terdiri dari satu buah komputer yang melayani
beberapa layanan biasanya hanya digunakan untuk lingkungan yang
lebih kecil misal sekolah, perkantoran, atau usaha kecil dan menengan
(UKM).
2. Jenis-Jenis Server
Berdasarkan fungsinya server dibedakan menjadi :
a) Web server : Server yang berfungsi untuk memberikan layanan
protocol http, contoh aplikasi web server yaitu : apache, Microsoft
IIS, Tomcat, Nginx, dll
b) Database server : Server yang berfungsi untuk menyimpan data
secara terpusat dan mendistribusikan ke klien melalui jaringan
wireless ataupun kabel, Contoh database server : MySQL, Postgres,
MS SQL Server, Oracle, Interbase, dll
c) FTP Server : Filezilla, FTPd, pro-FTPd, Wu-FTPd, ftpX , Troll-
FTPd
d) Mail Server : Mercury, Merak, sendmail, postix, dll
28
e) Print / File server : Samba Serve
f) DNS Server : Server yang berfungsi menerjemahkan alamat host
menjadi IP address, contoh : Bind
g) DHCP Server : Server yang bertugas memberikan IP address secara
otomatis ke komputer klien
h) Proxy server : aplikasi ini diterapkan untuk membatasi hak akes ke
internet ataupun ke suatu server sehingga dapat dibatasi jumlah
pengguna ataupun adanya saringan ke media masa, mana saja yang
dapat diakses.
3. Paket Server
Standar aplikasi server harus diinstal secara terpisah tergantung
kebutuhan, namun beberapa developer menggabungkan beberapa server
kedalam satu paket, sehingga memudahkan administrator pada saat
menginstall, hanya dengan satu kali menginstall maka beberapa server
otomatis terinstall, berikut adalah contoh pakert server :
a) Xampp, berisi Apache, MySQL, FileZilla, Mercury, Tomcat
b) Wamp,
c) PhpTriad, berisi apache, MySQL (tidak dikembangkan lagi)
d) AppServe, berisi Apache, MySQL
e) Dingklik, berisi apache (Suryana and Kuningan, 2018).
29
2.9 Komunikasi I2C (Inter Integrated Circuit)
Gambar 2.10 I2C LCD
Inter Integrated Circuit atau sering disebut I2C adalah standar
komunikasi serial dua arah menggunakan dua saluran yang didisain khusus
untuk mengirim maupun menerima data. Sistem I2C terdiri dari saluran SCL
(Serial Clock) dan SDA (Serial Data) yang membawa informasi data antara
I2C dengan pengontrolnya. Piranti yang dihubungkan dengan sistem I2C Bus
dapat dioperasikan sebagai Master dan Slave. Master adalah piranti yang
memulai transfer data pada I2C Bus dengan membentuk sinyal Start,
mengakhiri transfer data dengan membentuk sinyal Stop, dan
membangkitkan sinyal clock. Slave adalah piranti yang dialamati master.
Sinyal Start merupakan sinyal untuk memulai semua perintah,
didefinisikan sebagai perubahan tegangan SDA dari “1” menjadi “0” pada
saat SCL “1”. Sinyal Stop merupakan sinyal untuk mengakhiri semua
perintah, didefinisikan sebagai perubahan tegangan SDA dari “0” menjadi
“1” pada saat SCL “1”. Kondisi sinyal Start dan sinyal Stop seperti tampak
pada Gambar 2.11.
30
Gambar 2.11 Kondisi Sinyal Start dan Stop
Sinyal dasar yang lain dalam I2C Bus adalah sinyal acknowledge yang
disimbolkan dengan ACK Setelah transfer data oleh master berhasil
diterima slave, slave akan menjawabnya dengan mengirim
sinyal acknowledge, yaitu dengan membuat SDA menjadi “0” selama
siklus clock ke 9. Ini menunjukkan bahwa Slave telah menerima 8 bit data
dari Master. Kondisi sinyal acknowledge seperti Gambar 2.12
Gambar 2.12 Sinyal ACK dan NACK
Dalam melakukan transfer data pada I2C Bus, kita harus mengikuti tata cara
yang telah ditetapkan yaitu:
Transfer data hanya dapat dilakukan ketikan Bus tidak dalam keadaan
sibuk.
Selama proses transfer data, keadaan data pada SDA harus stabil selama
SCL dalam keadan tinggi. Keadaan perubahan “1” atau “0” pada SDA
hanya dapat dilakukan selama SCL dalam keadaan rendah. Jika terjadi
31
perubahan keadaan SDA pada saat SCL dalam keadaan tinggi, maka
perubahan itu dianggap sebagai sinyal Start atau sinyal Stop(Sejati,
2011).
Gambar 2.13 Trasfer Bit pada I2C bus
32
BAB III
METODE PENELITIAN
Mencapai tujuan yang maksimal dari tugas akhir ini, maka dibutuhkan suatu
metode atau urutan untuk memperjelas seluruh permasalahan yang akan
dikemukakan dalam penelitian tugas akhir ini. Oleh karena itu penulis menentukan
langkah-langkah yang dapat memaksimalkan penelitian tugas akhir.
3.1 Blok Diagram
Diagram blok perancangan Telemedicine Asam Urat Berbasis Internet
of Things (IoT) adalah sebagai berikut :
Gambar 3.1 Diagram Blok Telemedicine Asam Urat Berbasis Internet of Things
(IoT) dengan, (a) Blok diagram pengiriman data, (b) Penerima data.
Cara kerja dari blok diagram diatas adalah setelah alat menyala power
supply memberikan tegangan DC 9V dan keluaran DC 5V ke semua rangkain
yang sebagai pengirim. Sensor resistansi (autocheck) mendeteksi sampel
darah secara langsung pada darah yang diberikan pada sensor secara langsung
dengan pembacaan nilai serum dan tegangan kerja sensor. Data sensor akan
muncul pada LCD dengan menampilkan kadar asam urat. Data kemudian
Sensor
resistansi
(autocheck)
asam urat
Arduino
Uno
LCD
ESP8266
Wifi Modul
Internet
Web
Server
Sampel
Darah
(a) (b)
33
dikirim melalui wifi modul ESP8266 dan diterima pada web server yang
dapat termonitor melalui internet browser.
3.2 Perencanaan Hardware
Gambar 3.2 Prototipe Telemedicine Asam Urat Tampak Depan
Gambar 3.3 Prototipe Telemedicine Asam Urat Tampak Samping
Gambar 3.4 Prototipe Telemedicine Asam Urat Tampak Belakang
34
Gambar 3.5 Prototipe Telemedicine Asam Urat Tampak Atas
3.2.1 Alat dan Bahan
3.2.1.1 Alat
1. Obeng set (+ dan –)
2. Tang set (tang potong, tangcucut, tang kombinasi)
3. Lem ( acrylic )
4. Palu
5. Bor (Bor tangan, Bor duduk)
6. Mata bor set
7. Gunting
8. Cutter
9. Alat tulis set ( Pensil, ballpoint, penghapus, penggaris,
jangkar, dan busur )
10. Power supply
11. Multimeter digital
3.2.1.2 Bahan
1. Mekanik
1. Acrylic
35
2. Elektrik
1. Komponen - komponen Catu daya
a. Batterai Li-po 2200 mAh / 12 V
b. Rangkaian Power Supply 9 V dan 5 V
c. Pin Header Male 20 Pin
d. Pin Header Female 20 Pin
e. Dioda IN4002 6 buah
f. IC Regulator 7809 1 buah
g. Kapasitor 1000µF/16V 1buah
h. Resistor 1kΩ
2. Sensor
a. Sensor resistansi (autocheck) asam urat
3. Mikrokontroler
a. Mikrokontroler Arduino Uno
b. NodeMCU ESP8266
4. Komponen-komponen LCD
a. LCD 2004 (20x4)
b. I2C LCD
5. Lain-lain
a. Led indicator
b. Kabel pelangi 1x10
c. Black housing
d. Push Button
e. Isolasi bakar
36
3.3 Perancangan Software
3. 3.1 Perancangan Software Arduino
Perancangan software merupakan salah satu bagian penting
dalam penelitian ini karena setiap sistem Rancang Bangun
Telemedicine Asam Urat Berbasis Internet of Things diatur berdasarkan
program yang disimpan dalam mikrokontroler Arduino. Program
kompiler yang digunakan adalah Arduino 1.8.5. Arduino 1.8.5
merupakan software open-source Arduino Integrated Development
Enviroment (IDE) yang digunakan di Windows, Mac, OS, dan Linux.
Software Arduino environment ditulis dalam bahasa Java dengan
didasarkan pada Processing. Bahasa pemrograman Arduino didasarkan
pada bahasa pemrograman C. Program yang sudah dibuat akan diisikan
ke dalam sebuah EEPROM yang ada di dalam mikrokontroler, sehingga
program tersebut sudah dapat dijalankan oleh mikrokontroler.
Gambar 3.6 Tampilan Utama Software Arduino
37
Memasukkan program kedalam sebuah mikrokontroler
ATMega328, dibutuhkan sebuah perantara agar program yang dibuat
dapat berjalan pada mikrokontroller ATMega328 pada board arduino
uno. Cara memasukkan program lewat board arduino langkah-
langkahnya yaitu:
1. Instal Software Arduino
Download dan install software arduino pada link resmi
https://www.arduino.cc/, karena software ini lah yang akan digunakan
untuk memasukan program yang telah dibuat ke dalam mikrokontroler
yang dipakai pada alat yang akan dirancang.
2. Hubungkan Board Arduino
Software arduino terinstal di komputer, selanjutnya hubungkan
board arduino ke komputer dengan menggunakan kabel USB. Ketika
sudah tersambung ke komputer LED yang berwarna hijau pada board
arduino akan menyala.
3. Instalasi Drivers
Instalasi driver untuk Arduino Uno dengan Windows 7 / 8 / 10,
Vista atau XP:
a. Hubungkan board dan tunggu Windows untuk memulai proses
instalasi driver. Setelah beberapa saat, proses ini akan gagal,
walaupun sudah melakukan yang terbaik.
b. Pilih pada Start Menu dan buka Control Panel
38
c. Control Panel, masuk ke menu System and Security. Kemudian klik
pada System. Setelah tampilan System muncul, buka Device
Manager.
d. Ports (COM & LPT), muncul sebuah port terbuka dengan nama
“Arduino Uno (COM “x”)”
Gambar 3.7 Tampilan Device Manager
e. Pilih pada port “Arduino Uno (COM”x”)” dan pilih opsi “Update
Driver Software”.
f. Kemudian, pilih opsi “Browse my computer for Driver software”.
g.Terakhir, masuk dan pilih file driver Uno, dengan nama
“ArduinoUNO.inf”, terletak di dalam folder “Drivers” pada
Software Arduino yang telah di-download.
h. Windows akan meneruskan instalasi driver.
39
4. Jalankan Software Arduino
Klik dua kali pada shortcut aplikasi arduino yang telah
diinstall tadi, biasanya shortcut akan muncul di layar desktop atau bisa
juga dengan mencari pada folder software arduino yang diinstall tadi
(arduino.exe).
5. Buka Contoh LED Blink
Buka contoh program LED Blink: File > Examples > 1.Basics
> Blink.
Gambar 3.8 Contoh Program Arduino Blink
6. Pilih board yang kita gunakan
Memilih opsi pada menu Tools > Board yang sesuai dengan
board Arduino yang dipakai.
Gambar 3.9 Pilih board yang digunakan
40
7. Pilih serial port
Memilih opsi pada menu Tools > Pilih port serial yang digunakan
oleh board Arduino pada menu Tools > Serial Port. COM3 atau yang
lebih tinggi (COM1 dan COM2 biasanya sudah direservasi untuk serial
port hardware). Dapat melepaskan koneksi ke board Arduino dan buka
kembali menu tadi, pilihan yang menghilang harusnya adalah board
Arduino. Koneksikan kembali board-nya dan pilih serial port yang
sesuai.
Gambar 3.10 Pilih port yang digunakan
8. Upload Program
Sekarang hanya tinggal klik tombol “Upload” pada software
atau dengan menekan tombol Ctrl+U pada keyboard. Tunggu
beberapa saat dapat melihat led TX dan RX pada board berkelap-
kelip. Bila upload berhasil akan ada pesan “Done uploading.” yang
muncul pada status bar.
Gambar 3.11 Status bar
41
Beberapa saat setelah upload selesai, dapat melihat pin 13 (L)
LED pada board mulai berkelap-kelip (warna orange).
3.3.2 Perancangan Telemedicine pada Web Server
Telemedicine adalah layanan kesehatan yang dilakukan dari jarak
jauh (Telemedicine is health care carried out at a distance), transfer
data medik elektronik dari satu lokasi ke lokasi lainnya (telemedicine is
the transfer of electrical medical data from one location to another)
praktik kesehatan dengan memakai komunikasi audio, visual, dan data.
Termasuk perawatan, diagnosis, konsultasi dan pengobatan serta
pertukaran data medis dan diskusi ilmiah jarak jauh. Perancangan
dilakukan melalui web secara online menggunakan cPanel dengan akun
eriset.org untuk menentukan bentuk data yang akan diterima dari
sensor.
Perancangan GUI Web Secara Online (Sistem Monitoring):
Gambar 3.12 Perancangan GUI Web Secara Online (Sistem Monitoring)
Pembuatan Sistem Monitoring pada cPanel
Pilih Pengelolaan File untuk memulai membuat data HTML
Tanggal Jam Akses Golongan Darah Asam Urat Gula Darah
MONITORING AKSES DATA TELEMEDICINE
42
Gambar 3.13 Tampilan Awal pada cPanel
Pemilihan Public HTML untuk Membuat Data Penyimpanan
Gambar 3.14 Pemilihan Server HTML
Pembuatan Source Code pada “telemedicine > index.php > klik
kanan > edit”.
Gambar 3.15 Pemilihan Pembuatan Source Code
43
Pembuatan Program dengan Memasukkan coding
Gambar 3.16 Source Code HTML
Penyimpanan data pada DataBase di cPanel
Gambar 3.17 Penyimpanan Data Telemedicine pada Data Base
44
Hasil Setelah di Run pada web server
Gambar 3.18 Hasil Monitoring Akses Data Telemedicine
Program Penyimpanan Data
Gambar 3.19 Source Code Penyimpanan Data
Program Penerima Data
Gambar 3.20 Source Code Penerima Data
Pemrograman pada arduino dengan memasukkan link html ke dalam
coding arduino sesuai dengan pembacaan input dan output.
45
3.4 Flowchart Telemedicine Asam Urat Berbasis Internet of Things
Gambar 3.21 Diagram Alir Penyusunan Secara Umum
Penjelasan diagram alir :
Memulai suatu sistem program arduino dengan menginisialisasi sejumlah
intruksi untuk mengidentifikasi asam urat. Menyiapkan darah pada preparat
yang akan digunakan sebagai sampel. Sensor resistansi (autocheck) asam urat
membaca nilai sampel darah sesuai tegangan kerja pada sensor 0,5 Volt – 5
Volt. Nilai pembacaan dari sensor resistansi (autocheck) asam urat diproses
menggunakan arduino uno dengan deteksi kadar asam urat pada darah.
Pengiriman data dilakukan sesudah diproses arduino menggunakan Internet
of Things modul wifi ESP8266. Jika intruksi benar “ya” maka modul wifi
ESP8266 mengirim data asam urat ke web server. Jika intruksi tidak sesuai
46
yang dikirim “tidak” maka kembali lagi ke proses hasil sensor pada arduino.
Hasil yang didapatkan dari pemrosesan data ditampilakan pada LCD yang
ada pada alat secara langsung, dan telemedicine ditampilkan pada web server
yang dapat dimonitoring menggunakan web browser. Proses selesai setelah
semua hasil dari pembacaan sensor sudah terkirim pada web server dan tampil
pada LCD.
3.5 Perancangan Pengalamatan Pin pada Mikrokontroler Arduino dan
ESP8266
Pengalamatan masukkan dan keluaran pada kaki-kaki pin pada
mikrokontroler Arduino dapat dilihat pada Tabel.3.1 dibawah ini.
Tabel 3.1 Pengalamatan Kaki Pin pada Mikrokontroler Arduino Uno
No Pin Mikrokontroler
Arduino Uno
Keterangan
1 Pin A0 Sebagai Pembacaan Data Sensor
2 Pin A4 Sebagai penyalur data SDA (Serial Data)
5 Pin A5 Sebagai penyalur data SCL (Serial Clock)
6 Pin 0 RX (Receiver) dari ESP8266
7 Pin 1 TX (Transmiter) ke ESP8266
8 Pin 3 Sebagai Tombol Proses Sensor
9 Pin 4 Sebagai Tombol Reset
10 Pin 2 Transfer data ke ESP8266
47
Gambar 3.22 Tranfer Data dari Arduino ke ESP8266
3.6 Perancangan Rangkaian Power Supply
Rangkaian power supply atau pencatu daya lebih sering disebut juga
adaptor, merupakan sebuah bagian dari rangkaian elektronika yang berfungsi
sangat fital. Sebuah rangkaian elektronika dapat bekerja apabila ada
rangkaian pendukung yang mensupply atau pendukung catu dayanya. Alat
Telemedicine Asam Urat memerlukan satu jenis catu daya yang berfungsi
untuk mensupply dan menurunkan tegangan searah dari 12 volt DC menjadi
9 volt DC untuk mikrokontroler arduino dan tegangan 5 volt untuk ESP8266.
Berikut Gambar 3.23 Rangkaian Penurun tegangan 9 volt dan 5 volt :
Gambar 3.23 Rangkaian Penurun Tegangan
48
3.7 Perancangan Rangkaian Sensor Resistansi (autocheck)
Gambar 3.24 Rangkaian Sensor Resistansi (autocheck) dengan Arduino
3.8 Perancangan LCD (Liquid Crystal Display)
Salah satu modul yang terhubung dengan Mikrokontroler Arduino Uno
adalah modul LCD, modul LCD digunakan sebagai display untuk
menampilkan informasi input hasil proses data.
Gambar 3.25 Perancangan LCD, I2C ke Mikrokontroler Arduino
49
Gambar 3.26 Pengkabelan I2C LCD ke arduino
Keterangan pengkabelan I2C ke arduino, yaitu:
a. GND – GND Arduino
b. VCC – VCC Arduino
c. SCL – A5 Arduino
d. SDA – A5 Arduino
50
BAB IV
PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA
Pengujian dan analisa sistem ini merupakan pengujian dari seluruh sestem
yang bertujuan untuk mengetahui sistem tersebut bekerja dengan semestinya sesuai
perencanaan yang sudah dibuat yaitu Rancang Bangun Telemedicine Asam Urat
berbasis Internet of Things.
Metode pengujian pada Tugas Akhir ini dimulai dengan pengujian
mikrokontroler Arduino Uno. Pengujian mikrokontroler dilakukan untuk
mengetahui bahwa mikrokontroler bekerja dengan baik atau tidak, karena hal ini
sangat penting mengingat kendali semua sistem utama terdapat pada
mikrokontroler. Pengujian selanjutnya pada sensor resistansi (autocheck) asam urat
digunakan untuk mengetahui nilai dari kadar asam urat yang terdapat pada tubuh
manusia menggunakan darah. Pengujian yang lainya pada LCD, Modul Wifi
ESP8266 (NodeMcu).
Pengujian dilakukan pada masing – masing rangkaian untuk mengetahui
bekerjanya rangkaian sesuai dengan fungsinya secara baik, dilanjutkan dengan
pengujian keseluruhan sistem. Pengujian dilakukan dengan memberikan sinyal
masukan pada rangkaian, kemudian sinyal keluaran pada rangkaian diukur.
Pengujian antar muka Internet of Thinks dilakukan antara ESP8266 dengan
mikrokontroler arduino yang dikomunikasikan dengan web browser melalui
jaringan Internet Protocol (IP).
51
4.1 Pengujian Rangkaian Power Supply
Pengujian rangkaian power supply / catu daya bertujuan untuk
mengetahui besarnya tegangan keluaran dari IC regulator LM7805 dan
LM7809 yang digunakan untuk mencatu seluruh rangkaian.
Gambar 4.1 Pengujian Rangkaian Power Supply
Rangkaian power supply / catu daya digunakan 2 buah IC regulator,
yaitu LM7805, dan LM7809. Pengujian dilakukan dengan memberikan
tegangan DC yang dihubungkan pada kaki masukan masing-masing IC
tersebut, kemudian keluaran dari IC regulator diukur dengan menggunakan
voltmeter. Hasil pengukuran keluaran IC regulator dapat dilihat pada Tabel 4.2
dan tegangan input pada Tabel 4.1
52
Tabel 4.1 Hasil Rangkaian Pengujian Rangkaian Input Catu Daya
Tegangan
Input
Target yang
harus
dicapai
Hasil yang
didapat
Hasil Pengujian
Baterrai
Li-Po 12
V
12 volt 11,98 volt
Gambar 4.2 Pengukuran Tegangan
Input
Tabel 4.2 Hasil Rangkaian Pengujian Rangkaian Output Catu Daya
IC
Regulator
Target
yang
harus
dicapai
Hasil
yang
didapat
Hasil Pengujian
LM7805 5 volt 5 ,08volt
Gambar 4.3 Pengukuran Tegangan IC
LM7805
53
IC
Regulator
Target
yang
harus
dicapai
Hasil
yang
didapat
Hasil Pengujian
LM7809 9 volt 9,15 volt
Gambar 4.4 Pengukuran Tegangan IC
LM7809
Keterangan Tabel.4.1 dan 4.2 :
1. Tegangan keluaran tanpa beban, diukur pada keluaran batterai, dimana
idealnya tegangan keluaran dari batterai adalah tepat 12 Volt, tetapi
karena ada unsur ketidak sempurnaan produk, maka toleransi
penyimpangan sebesar:
2. Tegangan keluaran tanpa beban, diukur pada keluaran IC-LM7809,
dimana idealnya tegangan keluaran dari IC-LM7809 adalah tepat 9 Volt,
tetapi karena ada unsur ketidak sempurnaan produk, maka toleransi
penyimpangan sebesar:
Toleransi = (12.00 – 11.98) x 100 % = 0,167%
12.00
Toleransi = ( 9 – 9,15) x 100 % = |-1,67| %
9
= 1,67 %
54
3. Tegangan keluaran tanpa beban, diukur pada keluaran IC LM7805,
dimana idealnya tegangan keluaran dari ICLM7805 adalah tepat 5 Volt,
Hasil pengujian rangkaian catu daya didapatkan hasil yang masih dalam
batas toleransi yang diizinkan, sehingga pada rangkaian catu daya ini sudah
dapat digunakan dengan baik.
4.2 Pengujian Keluaran Analog dan Digital Arduino Uno
Pengujian output pin analog dan pin digital dilakukan dengan cara
pengecekan pada pin-pin Arduino dengan menggunakan multimeter.
Perancangan alat, ada beberapa pin yang digunakan sebagai pin masukkan
maupun pin keluaran.
Tabel 4.3 Hasil Pengukuran Tegangan Output Pin Analog dan Digital Arduino
Uno
No Tegangan
Input VDC
(Volt)
Pin Analog
dan
Pin Digital
Output Tegangan
(Volt)
Kondisi LOW
Output Tegangan
(Volt)
Kondisi HIGH
1 9 A0 0 3,3
2 9 A4 0 3,3
3 9 A5 0 3,3
4 9 1 0 3,3
Toleransi = (5 – 5,08) x 100 % = |-1,6|%
5
= 1,6 %
55
No Tegangan
Input VDC
(Volt)
Pin Analog
dan
Pin Digital
Output Tegangan
(Volt)
Kondisi LOW
Output Tegangan
(Volt)
Kondisi HIGH
5 9 2 0 3,3
6 9 3 0 3,3
7 9 4 0 3,3
8 9 5 0 3,3
Terlihat pada hasil pengukuran pada Tabel 4.3 yang dilakukan pada
tegangan output pin analog dan pin digital pada Arduino menghasilkan
tegangan rata-rata 3,3 VDC dari pengukuran pada setiap pin analog dan pin
digital yang digunakan.
4.3 Pengujian Sensor Resistansi (autocheck)
Pengujian sensor resistansi (autocheck) dilakukan dengan mengukur
tegangan yang ada pada kaki sensor dengan kondisi terdapat darah yang di uji
untuk mengetahui nilai resistansi. Nilai resistansi digunakan untuk
mengetahui kadar asam urat dalam tubuh dengan memanfaatkan tegangan
dan nilai analog sensor. Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai
kadar asam urat yang terdaat pada alat kesehatan autocheck 3 in 1.
Gambar 4.5 Hasil Sebelum Kalibrasi
56
Pengujian antara alat kesehatan autocheck 3 in 1 dengan alat yang
dibuat terdapat perbedaan sehingga pengkali brasian dilakukan agar
mendapat hasil yang baik. Hasil sebelum kalibrasi pada alat kesehatan
autocheck 3 in 1 yaitu 4,5 mg/dl, sedangkan pada alat yang dibuat 3,7 mg/dl
maka perlu kalibrasi sensor terlebih dahulu.
Persamaan Kalibrasi :
Y = X / 97,5
Ket: Y = Kalibrasi
X = Nilai Analog
Pengujian Program :
Nilai sensor = Nilai pembacaan analog antara 0 - 1023
Kalibrasi = Nilai sensor / 97.79
Hasil pengujian setelah kalibrasi didapatkan nilai yang hampir mendekati
dengan alat pembanding autocheck 3 in 1.
(a) (b)
Gambar 4.6 (a)Hasil Sesudah Kalibrasi pada Serial Monitor Arduino, (b) Hasil
pada autocheck 3 in 1
57
Gambar 4.7 (a)Hasil Sesudah Kalibrasi dan Nilai Analog, (b) Hasil pada
autocheck 3 in 1
Pada saat pengujian kalibrasi dilakukan selama 15 detik untuk
mendapatkan nilai yang akurat. Darah yang digunakan untuk cek kadar asam
urat tidak boleh terlalu lama, karena nilai resistansi pada sensor akan
berkurang apabila darah kering sehingga pembacaan tidak akurat. Darah yang
diujicobakan pada alat tidak boleh lebih dari satu menit karena akan kering
dan pembacaan sensor akan berbeda tidak akurat.
Tabel 4.4 Pengujian Sensor Resistansi (autocheck) dengan Alat autocheck 3 in 1
Autocheck 3 in 1 (mg/dL)
(Data Sebenarnya)
Sensor Resistansi (mg/dL)
(Data Pengukuran)
4,5 4,51
6,7 6
7,6 7,65
4,9 4,99
58
Autocheck 3 in 1 (mg/dL)
(Data Sebenarnya)
Sensor Resistansi (mg/dL)
(Data Pengukuran)
4,3 4
7,4 7,6
8,6 8
Pada tabel 4.4 pengujian menggunakan alat dengan mengaktifkan
tegangan menggunakan pin digital pada arduino dengan tegangan terukur
4,89 dan ground dengan nilai analog yang terbaca pada serial monitor antara
0 – 1023, nilai akan bernilai 0 apabila tegangan analog tidak terdapat
resistansi dan tegangan dari sensor, dan bernilai 1023 apabila terdapat
tegangan yang masuk pada sensor. Pin yang digunakan pada mikrokontroller
berupa tegangan dari power pin 6 dengan ground (GND) dan pin analog (A0)
untuk pembacaan nilai analog. Pengujian sensor dari data sebenarnya dan
data pengujian terdapat selisih 0,01 – 0,7 mg/dL. Pengujian pertama data
sebenarnya 4,5 mg/dL sedangkan pada pengukuran 4,51 mg/dL dengan
selisih 0,01 mg/dL. Pengujian ke dua data sebenarnya 6,7 mg/dL sedangkan
pada pengukuran 6 mg/dL dengan selisih 0,7 mg/dL. Pengujian ke tiga data
sebenarnya 7,6 mg/dL sedangkan pada pengukuran 7,65 mg/dL dengan
selisih 0,05 mg/dL. Pengujian ke empat data sebenarnya 4,9 mg/dL
sedangkan pada pengukuran 4,99 mg/dL dengan selisih 0,09 mg/dL.
Pengujian ke lima data sebenarnya 4,3 mg/dL sedangkan pada pengukuran 4
mg/dL dengan selisih 0,3 mg/dL. Pengujian ke enam data sebenarnya 7,4
mg/dL sedangkan pada pengukuran 7,6 mg/dL dengan selisih 0,2 mg/dL.
59
Pengujian ke tujuh data sebenarnya 8,6 mg/dL sedangkan pada pengukuran 8
mg/dL dengan selisih 0,6 mg/dL. Hasil dari ke tujuh pengujian data yang di
dapatkan dari sensor resistansi (autocheck) mendekati nilai sebenarnya
Autocheck 3 in 1, selisih yang didapatkan dari pengkuran diakibatkan kurang
presisi nilai kalibrasi dari sensor resistansi dan dari setiap stip yang tidak sama
sehingga hasil juga kurang baik.
Tabel 4.5 Nilai Analog dan Pengukuran Sensor Resistansi (autocheck)
Sensor Resistansi
(Nilai Analog)
Sensor Resistansi
(mg/dl)
(Data Pengukuran)
Tegangan Data
Sensor Resistansi
(autocheck)
(Volt)
441,03 4,51 2,16
586,74 6 2,87
748,09 7,65 3,66
488,00 4,99 2,38
391,16 4 1,91
772,54 7,6 3,77
782,32 8 3,82
Pembacaan nilai analog dari sensor dengan hasil sesudah kalibrasi dari
nilai analog didapatkan kadar asam urat. Nilai analog 441,03 didapatkan
kadar asam urat sebesar 4,51 mg/dL dan tegangan data 2,16 Volt. Nilai analog
586,74 didapatkan kadar asam urat sebesar 6 mg/dL dan tegangan data 2,87
Volt. Nilai analog 748,09 didapatkan kadar asam urat sebesar 7,65 mg/dL dan
60
tegangan data 3,66 Volt. Nilai analog 488,00 didapatkan kadar asam urat
sebesar 4,99 mg/dL dan tegangan data 2,38 Volt. Nilai analog 391,16
didapatkan kadar asam urat sebesar 4 mg/dL dan tegangan data 1,91 Volt.
Nilai analog 772,54 didapatkan kadar asam urat sebesar 7,6 mg/dL dan
tegangan data 3,77 Volt. Nilai analog 782,32 didapatkan kadar asam urat
sebesar 8 mg/dL dan tegangan data 3,82 Volt. Selisih nilai pada pengujian
antara nilai analog 441,03 - 782,32, semakin tinggi kadar asam urat dalam
tubuh maka nilai analog akan semakin tinggi, dan tegangan yang didapatkan
semakin tinggi 1,91 Volt – 3,82 Volt.
Melihat dari kerja alat diperlukan evaluasi hasil dari pembanding maka
diukur nilai persentase kesalahan dari kerja alat.
Rumus sistematis persentase alat:
|𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎 − 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛
𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎| 𝑥 100%
Dari persamaan tersebut didapatkan hasil pada Tabel 4.5 Hasil
persentase kesalahan alat.
Tabel 4.6 Hasil Persentase Kesalahan Alat
Autocheck 3 in 1
(mg/dl)
(Data Sebenarnya)
Sensor Resistansi
(mg/dl)
(Data Pengukuran)
Persentase Alat
(%)
4,5 4,51 0,22
6,7 6 10,48
7,6 7,65 0,66
4,9 4,99 1,84
61
4,3 4 6,97
Autocheck 3 in 1
(mg/dl)
(Data Sebenarnya)
Sensor Resistansi
(mg/dl)
(Data Pengukuran)
Persentase Alat
(%)
7,4 7,6 2,7
8,6 8 6,97
Hasil pengujian dari data sebenarnya 4,5 dan data pengukuran 4,51
didapatkan persentase error 0,22 %. Pengujian dari data sebenarnya 6,7
mg/dL dan data pengukuran 6 mg/dL didapatkan persentase error 10,48 %.
Pengujian dari data sebenarnya 7,6 mg/dL dan data pengukuran 7,65 mg/dL
didapatkan persentase error 0,66 %. Pengujian dari data sebenarnya 4,9
mg/dL dan data pengukuran 4,99 mg/dL didapatkan persentase error 1,84 %.
Pengujian dari data sebenarnya 4,3 mg/dL dan data pengukuran 4 mg/dL
didapatkan persentase error 6,97 %. Pengujian dari data sebenarnya 7,4
mg/dL dan data pengukuran 7,6 mg/dL didapatkan presentase error 2,7 %.
Pengujian dari data sebenarnya 8,6 mg/dL dan data pengukuran 8 mg/dL
didapatkan persentase error 6,97 %. Persentase dari pengujian dengan
keakuratan alat rata – rata 95,74 % dari persentase rata – rata kesalahan 4,26
%.
Dari hasil perhitungan persentase kesalahan alat dapat dilihat pada tabel
diatas bahwa nilai atau pengukuran asam urat tidak dapat dijadikan acuan
nilai kadar asam urat yang sebenarnya. Akan tetapi alat ini dapat dijadikan
62
sebagai penentu perkiraan nilai tinggi atau rendahnya nilai kadar asam urat
dalam tubuh.
4.4 Pengujian LCD (Liquid Crystal Display)
Pengujian LCD (Liquid Crystal Display) bertujuan untuk mengetahui
apakah LCD dapat menampilkan data-data program yang nantinya akan
tampil di layar LCD. LCD 20x4 mempunyai karakter 20 kolom dengan 4
baris yang dihubungkan pada arduino melalui I2C untuk mempersedikit
penggunaan kabel. Berikut gambar tampilan pengujian LCD:
Gambar 4.8 Tampilan Awal
Gambar 4.9 Tampilan Hasil Kadar Asam Urat
63
Penggunaan pin pada LCD I2C, ada beberapa pin yang digunakan
sebagai pin pengirim dan penerima data yaitu SDA, SCL, VCC, serta Ground.
Tabel 4.7 Hasil Pengukuran pada I2C LCD
No Pin I2C
LCD
Pin Arduino
Output Tegangan
(Volt)
Kondisi LOW
Output Tegangan
(Volt)
Kondisi HIGH
1 VCC 5V 0 4.96
2 GND GND 0 0
3 SDA A4 0 3,38
4 SCL A5 0 3,32
4.5 Pengujian Koneksi Arduino dengan Modul Wifi ESP8266
Pengujian koneksi arduino dengan modul wifi dengan pembacaan
tegangan Input dan Output pada ESP8266 dapat dilakukan dengan mengukur
tegangan pada VCC dan GND yang terdapat pada Modul ESP8266, dapat
dilihat hasil pengukuran dari Tabel 4.8 Hasil Tegangan Input dan Output
Modul ESP8266.
Tabel 4.8 Hasil Tegangan Input dan Output Modul ESP8266
Pengukuran tegangan input ditentukan sebelum pengiman data ke Web Server,
sedangkan tegangan output ditentukan ketika Modul ESP8266 mengirimkan
data hasilnya ke Web Server.
Tegangan (Volt)
Input 4,98
Output 3,45
64
4.6 Pengujian Internet of Things Penyimpanan Hasil Data pada Web Server
Pengujian penyimpanan hasil data ke Web Server yang telah disediakan
dapat diakses langsung dengan mengetik alamat Web yaitu
https://telemedice.eriset.org/index.php, hasil data terlihat pada gambar 4.10.
Gambar 4.10 Hasil Pembacaan Data Sensor Telemedicine
Hasil data pada gambar 4.10 akan selalu merefresh setiap 2 detik setiap
saat, dan untuk tanggal dan waktu akan real time sesui pengiriman hasil data
yang dikirimkan.
4.7 Pengujian Sistem Keseluruhan
Pengujian sistem keseluruhan dilakukan setelah dilakukan pengujian
pada setiap bagian dari telemedicine asam urat berbasis Internet of Things ini.
Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui cara kerja dari
telemedicine asam urat berbasis Internet of Things yang di monitoring
65
menggunakan web server yang dapat dikendalikan dalam satu jaringan
internet. Berikut adalah gambar rangkaian sistem keseluruhan.
Gambar 4.11 Tampilan Tampak Atas Alat
Gambar 4.12 Rangkaian Sistem Keseluruhan
66
Gambar 4.13 Rangkaian Skematik Keseluruhan Sistem
Pengujian keseluruhan sistem pada Gambar 4.12 dapat dijelaskan
bahwa sensor yang digunakan yaitu sensor resistansi (autocheck) yang dapat
berfungsi dengan pembacaan kadar asam urat yang akurat. Komunikasi
UART antara mikrokontroller arduino dengan modul ESP8266 dapat
mengirim dan menerima data dengan baik. Pengiriman data melalui modul
ESP8266 ke web server dapat termonitoring data kadar asam urat secara
langsung pada web yang sudah terkoneksi internet dalam satu jaringan SSID
(Service Set Identifier) bersama di antara semua perangkat dalam jaringan
wireless. Penggunaan alat dengan menekan tombol pemilihan awal pada alat
sesudah strip sensor dimasukkan pada tempat pembacaan darah.
Mikrokontroller kemudian memproses pembacaan sensor dan hasil akan
dikirim ke web server. Data hasil pembacaan sensor ditampilkan pada LCD
dan juga di tampilkan pada web dengan alamat web server
https://telemedicine.eriset.org/index.php.
67
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan tahap perancangan dan pembuatan sistem yang
kemudian dilanjutkan dengan tahap pengujian dan analisa maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Sensor resistani (autocheck) dapat membaca hasil gumpalan darah
dengan range analog yang dihasilkan yaitu 441,03 - 782,32 dengan
tegangan pada sensor 1,91 Volt – 3,82 Volt.
2. Mikrokontroller arduino bekerja dengan mengolah data dari sensor ke
dalam nilai kadar asam urat.
3. Hasil pengujian data sebenarnya 4,5 mg/dL dan data pengukuran 4,51
mg/dL didapatkan persentase error 0,22 %. Pengujian dari data
sebenarnya 6,7 mg/dL dan data pengukuran 6 mg/dL didapatkan
persentase error 10,48 %. Pengujian dari data sebenarnya 7,6 mg/dL dan
data pengukuran 7,65 mg/dL didapatkan persentase error 0,66 %.
Pengujian dari data sebenarnya 4,9 mg/dL dan data pengukuran 4,99
mg/dL didapatkan persentase error 1,84 %. Pengujian dari data
sebenarnya 4,3 mg/dL dan data pengukuran 4 mg/dL didapatkan
persentase error 6,97 %. Pengujian dari data sebenarnya 7,4 mg/dL dan
data pengukuran 7,6 mg/dL didapatkan persentase error 2,7 %. Pengujian
dari data sebenarnya 8,6 mg/dL dan data pengukuran 8 mg/dL didapatkan
persentase error 6,97 %. Persentase dari pengujian dengan keakuratan
alat rata – rata 95,74 % dari persentase rata – rata kesalahan 4,26 %.
68
4. Pengiriman data ke web server melalui modul ESP8266 dilakukan
sesudah data diolah pada mikrokontroler dengan tegangan input 4,98
Volt dan tegangan output yang terukur yaitu 3,45 Volt.
5. Hasil data termonitoring pada web server melalui alamat link
https://telemedicine.eriset.org/index.php dan dapat tersimpan pada
database web eriset.org.
5.2 Saran
1. Kalibrasi sensor (autocheck) harus dilakukan dengan menggunakan
rumus yang terdapat pada program sehingga didapatkan nilai kadar asam
urat yang akurat.
2. Pengaturan jaringan pada ESP8266 dilakukan secara langsung
menggunakan program sehingga tidak memudahkan dalam penggantian
jaringan wifi, pengaturan lebih mudah menggunakan keypad.
3. Diperlukan batterai yang bertegangan antara 11,25 Volt sampai 12,25
Volt yang bertujuan untuk pembacaan sensor lebih efektif.
4. Pengujian lebih akurat dilakukan sesudah pasien melakukan uji
laboratorium sehingga mengetahui beda hasil yang sebenarnya dari alat
dan uji laboratorium..
5. Pengembangan alat yang sudah dibuat dengan menambahkan keypad
untuk memasukkan data diri pasien.
6. Pengembangan alat yang lain dengan memasukkan data diri pasien
seperti KTP menggunakan RFID untuk mengetahui data pasien.
69
DAFTAR PUSTAKA
Andry, S. and Upoyo (2009) ‘Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kadar
Asam Urat pada Pekerja Kantor di Desa Karang Turi Kecamatan Bumiayu
Kabupaten Brebes’, Jurnal Keperawatan Soedirman (The Journal of
Nurshing), 4(1), pp. 26–31.
Badre, V. et al. (2017) ‘Smart Fire Fighting Robot’, 2(3), pp. 96–100.
Burange, A. W. and Misalkar, H. D. (2015) ‘Review of Internet of Things in
Development of Smart Cities with Data Management & Privacy’.
Carter, M. (2006) Gout dalam Patofosiologi: Konsep Klinis Proses-proses
Penyakit, EGC. Jakarta pp.
Damayanti (2013) ‘Sembuh Total Diabetes, Asam Urat, Hipertensi Tanpa Obat’,
Kesehatan.
Dyk, L. Van, Groenewald, M. and Abrahams, J. F. (2010) ‘Towards a Regional
Innovation System for Telemedicine in South Africa’. doi:
10.1109/eTELEMED.2010.8.
Elkhodr, M., Shahrestani, S. and Cheung, H. (2012) ‘A Review of Mobile Location
Privacy in the Internet of Things’.
Fields, M. et al. (2016) ‘Detection of Monosodium Urate Crystals for Gout
Diagnosis using’, 1(c), pp. 1–4. doi: 10.1109/TMAG.2016.2529061.
Ii, B. A. B. and Teori, D. (no date) ‘Gambar 1.1 Board NodeMcu 3’, pp. 3–9.
Kadir, A. (2014) BUKU PINTAR PEMROGRAMAN ARDUINO "TUTORIAL
MUDAH DAN PRAKTIS MERDUINOMBUAT PERANGKAT
ELEKTRONIK BERBASIS A. Yogyakarta: MediaKom.
Keoh, S. L., Kumar, S Tschofenig, H. (2014) ‘Securing the Internet of Things: A
70
Standardization Perspective’, IEEE Internet of Things Journal, 1(3), pp. 1–
1. doi: http://doi.org/10.1109/JIOT.2014.2323395.
Kim, J. (2015) ‘Noninvasive Uric acid Monitoring Device using Near-Infrared
Spectroscopy’, Journal of Biosensors & Bioelectronics, 06(04). doi:
10.4172/2155-6210.1000188.
Muttaqin, A. (2008) Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan
Sistem Imunologi. Jakarta: Salemba Medika.
Patterson, O. V et al. (2012) ‘Identifying provider counseling practices using
natural language processing : Gout example’, p. 10765. doi:
10.1109/HISB.2012.52.
Ri, F., Vhqvruv, Z., Uhvrxufh, D. V, Wklv, I., Wkh, L., Suhvhqwv, S., & Sulqflsdo,
V. (2014) ‘Security Review and Proposed Solution’, pp. 384– 389.
Sejati, P. (2011) ‘Mengenal Komunikasi I2C(Inter Integrated Circuit)’.
Singh, S. (2010) ‘Business Opportunities & Reference Architecture for E-
commerce’, pp. 1577–1581.
Sunkureddi et al (2006) ‘Clinical Signs of Gout’, Review of Clinical Signs, pp. 39–
42.
Suryana, O. and Kuningan, U. (2018) ‘Server dan Web Server’, (August).
Tjokroprawiro, A. (2007) ‘ILMU PENYAKIT DALAM’, in Kesehatan. Surabaya:
Airlangga University Press.
Wang, Y. (2011) ‘Internet of Things Technology Applied in Medical Information’.
Zhou, J., Leppänen, T., Harjula, E., Yu, C., Jin, H., & Yang, L. T. (2013)
‘CloudThings : a Common Architecture for Integrating the Internet of
Things with Cloud Computing’, pp. 651–657.
71
Ziegler, S. (2017) ‘Considerations on IPv6 Scalability for the Internet of Things –
towards an Intergalactic Internet’, 6, pp. 4–7.
72
LAMPIRAN –LAMPIRAN
Lampiran 1. Skematik Rangkaian Keseluruhan
73
74
Lampiran 2. Photo Alat
1. Tampak Depan
2. Tampak Atas
3. Tampak Samping
75
Lampiran 3. Cara Penggunaan Alat
1. Bersihkan jari dengan tisu alkohol
2. Pasang jarum pada lancet blood, kemudian pilih kedalaman tusukkan, tarik
tuas belakang pada lancet blood, dan pencet lancet blood untuk mengeluarkan
darah.
76
4. Masukkan darah pada strip pembanding atau pada alat
5. Tekan tombol hijau dan lihat hasil pada LCD dan web
telemedicine.eriset.org
77
Lampiran 4. Foto hasil data perjobaan
Data hasil pada LCD ukur 4,51 mg/dL dengan pembanding 5 mg/dL
Data hasil telemedicine web servr dan LCD ukur 4, mg/dL dengan pembanding 5
mg/dL
78
Data hasil telemedicine web servr dan LCD ukur 8, mg/dL dengan pembanding
8,6 mg/dL
Data hasil telemedicine web servr dan LCD ukur 4, mg/dL
79
Lampiran 5. Listing Program Keseluruhan
1. Lampiran Source Code HTML
<?php
$page = $_SERVER['PHP_SELF'];
$sec = "1";
?>
<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<meta http-equiv="refresh" content="<?php echo
$sec?>;URL='<?php echo $page?>'">
<!--<meta name="viewport"
content="width=device-width, initial-scale=1"> <!--
-->
<title>TELEMEDICINE</title>
<link rel="stylesheet"
href="https://cdnjs.cloudflare.com/ajax/libs/font-
awesome/4.7.0/css/font-awesome.min.css">
<style>
.header img
float: left;
width: 90px;
height: 100px;
.header h1
position: relative;
text-align: center;
top: 10px;
left: 10px;
80
h1 font-family: "Trebuchet MS", Arial,
Helvetica, sans-serif;
h4 font-family: "Trebuchet MS", Arial,
Helvetica, sans-serif;
#tabel
font-family: "Trebuchet MS", Arial,
Helvetica, sans-serif;
border-collapse: collapse;
width: 100%;
#tabel td, #tabel th
border: 1px solid #ddd;
text-align: center;
padding: 8px;
#tabel tr:nth-child(even)background-color:
#f2f2f2;
#tabel tr:hover background-color: #ddd;
#tabel th
padding-top: 12px;
padding-bottom: 12px;
text-align: center;
background-color: #4CAF50;
color: white;
</style>
</head>
<body>
<div class="header">
81
<img src="/logo/logo-usm.png"
title="Universitas Semarang" alt="Universitas
Semarang" />
<h1>MONITORING AKSES DATA TELEMEDICINE</h1>
</div>
<h4>
<center>
<i class="fa fa-calendar" style="font-
size:16px;color:red;"></i>
<?php
//Array Hari
$array_hari =
array(1=>"Senin","Selasa","Rabu","Kamis","Jumat","S
abtu","Minggu");
$hari = $array_hari[date("N")];
$tanggal = Date("d/m/Y");
date_default_timezone_set('Asia/Jakarta');
$waktu = date("H:i:s");
echo $hari;?>, <?php echo $tanggal;?>
<i class="fa fa-users" style="font-
size:16px;color:red;"></i>
<?php echo $waktu?>
</center>
</h4><br>
<table id="tabel" >
<tr>
<th>Tanggal</th>
<th>Jam Akses</th>
82
<th>Golongan Darah</th>
<th>Asam Urat</th>
<th>Gula Darah</th>
</tr>
<?php
include("dbKoneksi.php");
$sql = "SELECT * FROM `datasensor` ORDER BY
`id` DESC";
$result = mysqli_query($conn, $sql);
while ($data = mysqli_fetch_array($result))
?>
<tr>
<td><?php echo $data['tanggal']; ?></td>
<td><?php echo $data['waktu']; ?></td>
<td><?php echo $data['golongan darah'];
?></td>
<td><?php echo $data['asam urat']; ?>
mg/dL</td>
<td><?php echo $data['gula darah']; ?>
mg/dL</td>
</tr>
<?php ?>
</table>
</body>
</html>
2. Lampiran Source Code DataBase MySQL
<?php
83
// Parameter untuk database MySQL
$host = "localhost"; // Nama host atau IP
server
$user = "u5468566_usm"; // Username MySQL
$pass = "usmjaya"; // Password MySQL
$data = "u5468566_medis"; // Nama database MySQL
// Buat koneksi ke database MySQL
$conn = mysqli_connect($host, $user, $pass, $data);
// Periksa apakah koneksi sudah berhasil
if ($conn->connect_error)
die("Koneksi gagal: " . $conn->connect_error);
?>
3. Lampiran Source Code Koneksi ke DataBase
<?php
// Buat koneksi ke database
include("dbKoneksi.php");
// Baca parameter get /dbAdd.php?golongan=x <===
nilai
$gol_darah = $_GET["golongan"];
$sam_urat = $_GET["asamurat"];
$gula_darah = $_GET["guladarah"];
if ($conn->connect_error)
die("Koneksi gagal: ".$conn->connect_error);
// Perintah SQL untuk menyimpan data golongan darah
ke tabel datasensor
$sql = "INSERT INTO datasensor (`golongan
darah`,`asam urat`,`gula darah`) VALUES
('$gol_darah','$sam_urat','$gula_darah')";
84
// Jalankan dan periksa apakah perintah berhasil
dijalankan
if ($conn->query($sql) === TRUE)
if ($gol_darah != NULL)
echo "Sukses Tersimpan - Golongan Darah:
".$gol_darah;
if ($sam_urat != NULL)
echo "Sukses Tersimpan - Asam Urat:
".$sam_urat;
if ($gula_darah != NULL)
echo "Sukses Tersimpan - Gula Darah:
".$gula_darah;
else
echo "Error: ". $conn->error;
$conn->close();
?>
4. Lampiran Source Code Arduino
/*----------------------------------------------------------------------------------
TUGAS AKHIR
RANCANG BANGUN TELEMEDICINE ASAM URAT
BERBASIS INTERNET OF THINGS
*/---------------------------------------------------------------------------------
//inisialisasi
#include <Wire.h>
#include <LiquidCrystal_I2C.h>
LiquidCrystal_I2C lcd(0x27,20,4);
/*
HTTP over TLS (HTTPS)
85
Created on 29.01.2018
by Muhammad Luqman Bukhori
Request connection HTTPS on website
https://eriset.org
*/
#include <ESP8266WiFi.h>
#include <WiFiClientSecure.h>
#ifndef STASSID
#define STASSID "telemedis"
#define STAPSK "12345678"
#endif
int MUXs0 = D0,
MUXs1 = D3,
MUXs2 = D4,
MUXs3 = D5;
int dataGula;
int dataAsam;
int darah=0;
const char* ssid = STASSID;
const char* password = STAPSK;
const char* host = "eriset.org";
const int httpsPort = 443;
// Use web browser to view and copy
// SHA1 fingerprint of the certificate
const char fingerprint[] PROGMEM = "00 52 8e a5 2e
83 c1 4b f4 b7 cd ef c1 62 ac 21 db 7b 57 1f";
86
void setup()
lcd.init();
lcd.init();
// Print a message to the LCD.
lcd.backlight();
lcd.setCursor(5,0);
lcd.print("PENYUSUN");
lcd.setCursor(2,1);
lcd.print("AGUS SUPRIYANTO");
lcd.setCursor(2,2);
lcd.print("ACHMAD SAFE'I P");
lcd.setCursor(1,3);
lcd.print("YUSRAKA DIMAS A.I");
delay(7000);lcd.clear();
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print(" ALAT TELEMEDICINE ");
lcd.setCursor(4,1);
lcd.print("UNIVERSITAS");
lcd.setCursor(6,2);
lcd.print("SEMARANG");
lcd.setCursor(4,3);
lcd.print("BERBASIS IOT");
delay(7000);lcd.clear();
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print("Masukan Darah:. . . ");
delay(3000);lcd.clear();
lcd.setCursor(2,0);
lcd.print("TELEMEDICINE USM");
87
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print("GLU");
lcd.setCursor(10,1);
lcd.print("GOUT");
lcd.setCursor(17,1);
lcd.print("GOL");
lcd.setCursor(0,3);
lcd.print("mg/dL");
lcd.setCursor(10,3);
lcd.print("mg/dL");
// baudrate komunikasi Serial
Serial.begin(115200);
// proses koneksi WiFi
Serial.print("Connecting to ");
Serial.println(ssid);
WiFi.mode(WIFI_STA);
WiFi.begin(ssid, password);
while (WiFi.status() != WL_CONNECTED)
delay(500); Serial.print(".");
Serial.println("");
Serial.print("WiFi connected.");
Serial.print(" IP address: ");
Serial.println(WiFi.localIP());
// pin selektor Multiplexer
pinMode(MUXs0,OUTPUT);
pinMode(MUXs1,OUTPUT);
88
pinMode(MUXs2,OUTPUT);
pinMode(MUXs3,OUTPUT);
Serial.print("Masukan Darah: ");
void loop()
if(getAnalog(3) == 1024)
gulaDarah();delay(500);
else if(getAnalog(4) == 1024)
asamurat();delay(500);
else if(getAnalog(5) == 1024)
goldarah(); delay(500);
else
lcd.setCursor(0,2);
lcd.print(" ");
delay (1);
void kirimData(String type, String nilai)
// Use WiFiClientSecure class to create TLS
connection
WiFiClientSecure client;
client.setFingerprint(fingerprint);
if (!client.connect(host, httpsPort))
Serial.println("Connection failed");
return;
89
// Sent data to website
String url = "/riset/telemedicine/dbAdd.php?";
client.print(String("GET ") + url + type +
String("=") + nilai + " HTTP/1.1\r\n" +
"Host: " + host + "\r\n" +
"User-Agent: Mozilla/5.0 (Macintosh; Intel Mac
OS X 10_10_2) AppleWebKit/537.36 (KHTML, like
Gecko) Chrome/51.0.2704.84 Safari/537.36 \r\n" +
"Connection: close\r\n\r\n"
);
delay(1000);
WiFi.begin(ssid, password);
while (WiFi.status() != WL_CONNECTED)
delay(500); Serial.print(".");
// Pembacaan sensor analog pada Multiplexer 16-
Channel
int getAnalog(int MUXpin)
digitalWrite(MUXs3, HIGH && (MUXpin &
B00001000));
digitalWrite(MUXs2, HIGH && (MUXpin &
B00000100));
digitalWrite(MUXs1, HIGH && (MUXpin &
B00000010));
digitalWrite(MUXs0, HIGH && (MUXpin &
B00000001));
return (int)analogRead(A0);
// Rumus pembacaan sensor Gula Darah
90
int bacaGula()
int nilaiSensor = getAnalog(0);
return nilaiSensor-623;
// Rumus pembacaan sensor Asam Urat
float bacaAsam()
float nilaiSensor = getAnalog(1);
Serial.println(getAnalog(1));
return nilaiSensor/97.79;
//Proses Gula Darah
void gulaDarah()
for (int i=15; i>0; i--)
delay(100);
dataGula += bacaGula();
dataGula = dataGula/15;
Serial.print("Gula Darah: ");
Serial.print(dataGula);
Serial.print(" mg/dL. ");
Serial.println("Kirim data.. ");
kirimData("guladarah",String(dataGula));
delay(1000);
Serial.println("Masukan Darah: ");
lcd.setCursor(0,2);
lcd.print(dataGula);
delay(5000);
lcd.setCursor(0,2);
91
lcd.print(" ");
//Proses Asam Urat
void asamurat()
for (int i=15; i>0; i--)
delay(100);
dataAsam += bacaAsam();
dataAsam = dataAsam/30;
Serial.print("Asam Urat: ");
Serial.print(dataAsam);
Serial.print(" mg/dL. ");
Serial.println("Kirim data.. ");
kirimData("asamurat",String(dataAsam));
delay(1000);
Serial.println("Masukan Darah: ");
lcd.setCursor(10,2);
lcd.print(dataAsam);
delay(5000);
lcd.setCursor(10,2);
lcd.print(" ");
//Proses Golongan Darah
void goldarah()
darah = getAnalog(6);
Serial.println(darah);
delay(250);
//normal 375
92
if (darah <375 )
lcd.setCursor(17,2);
lcd.print("Cal");
delay(250);
else if (darah <= 381)
lcd.setCursor(17,2);
lcd.print("BLD");
delay(250);
//=================================================
golongan darah A
================================================
else if (darah ==
400)//984,982,983,981,980,978,977,976,975//907,908
,909,910//400,401,392
lcd.setCursor(17,2);
lcd.print("A ");
delay(250);
Serial.println("Kirim data.. ");
kirimData("golongan","A");delay(250);
else if (darah == 392)
lcd.setCursor(17,2);
lcd.print("A ");
delay(250);
Serial.println("Kirim data.. ");
kirimData("golongan","A");delay(250);
else if (darah == 401)
lcd.setCursor(17,2);
lcd.print("A ");
93
delay(250);
Serial.println("Kirim data.. ");
kirimData("golongan","A");delay(250);
//=================================================
golongan darah B
================================================
else if (darah ==
385)//987,985,984,978,977,976,//989,988//390,386,3
85,392,391
lcd.setCursor(17,2);
lcd.print("B");
delay(250);
Serial.println("Kirim data.. ");
kirimData("golongan","B");
delay(500);
else if (darah == 386)
lcd.setCursor(17,2);
lcd.print("B ");
delay(250);
Serial.println("Kirim data.. ");
kirimData("golongan","B");
delay(500);
else if (darah == 390)
lcd.setCursor(17,2);
lcd.print("B ");
delay(250);
Serial.println("Kirim data.. ");
kirimData("golongan","B");
delay(500);
94
else if (darah == 391)
lcd.setCursor(17,2);
lcd.print("B ");
delay(250);
Serial.println("Kirim data.. ");
kirimData("golongan","B");
delay(500);
else if (darah == 398)
lcd.setCursor(17,2);
lcd.print("B ");
delay(250);
Serial.println("Kirim data.. ");
kirimData("golongan","B");
delay(500);
//=================================================
golongan darah O
================================================
else if (darah ==
392)//924,925,926,928,929//396,392,397,396
lcd.setCursor(17,2);
lcd.print("O ");
delay(250);
Serial.println("Kirim data.. ");
kirimData("golongan","O");
delay(500);
else if (darah == 396)
lcd.setCursor(17,2);
lcd.print("O ");
95
delay(250);
Serial.println("Kirim data.. ");
kirimData("golongan","O");
delay(500);
else if (darah == 397)
lcd.setCursor(17,2);
lcd.print("O ");
delay(250);
Serial.println("Kirim data.. ");
kirimData("golongan","O");
delay(500);
//=================================================
golongan darah AB
================================================
else if (darah == 388)//924,932//393,388
lcd.setCursor(17,2);
lcd.print("AB ");
delay(250);
Serial.println("Kirim data..
");kirimData("golongan","AB");
delay(500);
else if (darah == 393)
lcd.setCursor(17,2);
lcd.print("AB ");
delay(250);
Serial.println("Kirim data..
");kirimData("golongan","AB");
delay(500);
96
else
lcd.setCursor(17,2);
lcd.print("Pro");
delay(250);
// delay(1000);
// Serial.println("Masukan Darah: ");
BIODATA PENULIS
Nama : Agus Supriyanto
NIM : C.411.15.0024
Tempat / Tgl Lahir : Pati, 27 Desember 1997
Alamat : Dk.Koluro, RT 003 / RW 007, Ds.Plaosan, Kec.Cluwak,
Kab.Pati, Jawa Tengah
Riwayat Pendidikan : SD Negeri Sentul 01
SMP Negeri 1 Cluwak
SMK Negeri 1 Cluwak