i
TUGAS AKHIR
KELAYAKAN SISTEM EVAKUASI KAWASAN RAWAN BENCANA
LETUSAN GUNUNG MERAPI DI KABUPATEN SLEMAN
(Studi Kasus : KRB Gunung Merapi – Kabupaten Sleman– DIY)
Diajukan Sebagai Syarat untuk Mencapai Jenjang Strata-1
Perencanaan Wilayah dan Kota
Oleh:
DICKY SETYA ADI WIBOWO
NIM. I 0608025
PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2015
PENGESAHAN
ii
KELAYAKAN SISTEM EVAKUASI KAWASAN RAWAN BENCANA LETUSAN
GUNUNG MERAPI DI KABUPATEN SLEMAN
(Studi Kasus : KRB Gunung Merapi – Kabupaten Sleman – DIY)
Oleh
DICKY SETYA ADI WIBOWO
NIM. I 0608025
Menyetujui,
Surakarta, Oktober 2015
Pembimbing I
Ir. Kusumastuti, MURP
NIP. 19561207 198601 2 001
Pembimbing II
Isti Andini, ST, MT
NIP.19850416 200912 2 004
Mengesahkan,
Ketua Program Studi
Perencanaan Wilayah dan Kota
Ir. Soedwiwahjono, MT
NIP. 196203061990031 001
iii
ABSTRAK
KELAYAKAN SISTEM EVAKUASI KAWASAN RAWAN BENCANA LETUSAN
GUNUNG MERAPI DI KABUPATEN SLEMAN
(Studi Kasus : KRB Gunung Merapi – Kabupaten Sleman – DIY)
Sistem evakuasi kawasan rawan bencana (KRB) letusan Gunung Merapi di Kabupaten Sleman
dalam kaitannya dengan infrastruktur memiliki beberapa komponen evakuasi, yaitu sistem
peringatan dini, titik kumpul, jalur evakuasi, rute evakuasi, komunikasi dan transportasi, dan
barak pengungsian. Peran Pemerintah Daerah dalam memberikan pelayanan sistem evakuasi
kepada pengungsi yang masuk ke dalam skenario evakuasi masih terdapat beberapa kekurangan,
diantaranya jalan evakuasi mengalami kerusakan, jalur evakuasi melewati jembatan sungai,
masyarakat belum mendengarkan sirine peringatan dini, dan kondisi di barak pengungsian sangat
padat. Berdasarkan fenomena tersebut, maka “bagaimanakah kelayakan sistem evakuasi kawasan
rawan bencana letusan Gunung Merapi di Kabupaten Sleman?”. Sehingga dapat mengetahui
karakteristik dari KRB Gunung Merapi, kapasitas pelayanan yang diberikan dari setiap
komponen dari sistem evakuasi KRB Gunung Merapi, dan kelayakan sistem evakuasi KRB
Gunung Merapi. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dan kuantitatif, metode
kualitatif dengan skoring sedangkan kualitatif memahami sekelompok orang dengan megajukan
pertanyaan-pertanyaan. Analisis yang digunakan dalah analisis kapasitas dan analisis kelayakan
sistem evakuasi. Hasil analisis kondisi layak bila skor mencapai 100%, beberapa komponen
yaitu sistem peringatan dini bernilai 49%, titik kumpul bernilai 96,2%, jalur evakuasi bernilai
88,7 %, rute evakuasi bernilai 100%, komunikasi dan transportasi 51,8 %, dan barak
pengungsian bernilai 60,7 %, dari pengungsi yang masuk ke dalam skenario evakuasi letusan
Gunung Merapi di Kabupaten Sleman. Kemudian dihitung rata-rata dari nilai total komponen
didapat nilai 75%, hasilnya diketahui sistem evakuasi KRB Gunung Merapi belum layak.
iv
ABSTRACT
Feasibility Evacuation System Of Mount Merapi Eruption Area In Sleman District
( Study Case : Mount Merapi Eruption Area, Sleman District, DIY )
Evacuation system in Mount Merapi eruption area consist of evacuation component, such early
warning system, meeting point, evacuation lane, evacuation route, barrack, communication and
transportation. The role of the goverment is to give services for refugees who live in scenario
evacuation area. But there are some constrains, for example damaged road, evacuation lane
crossover the bridge, people don’t heard the early warning system and high density of barracks.
Based on those phenomenons, this research objected is to measure the feasibility of Mount
Merapi evacuation system in Sleman district by using qualitative and quantitative method. The
results of this research, some of evacuation systems don’t have perfect score. Early warning
system has score 49%, meeting point score 96,2%, evacuation lane 88,7%, evacuation route
100%, barracks 60,7%, transportation and communication 51,8%. From that components, the
average score is 75% which means the system of evacuation in Mount Merapi Eruption Area not
feasible yet.
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirrobilalamin puji syukur kehadirat Allah SWT senantiasa penulis
panjatkan atas perkenan-Nya jualah tugas akhir ini dapat diselesaikan. Tugas akhir dengan judul
“KELAYAKAN SISTEM EVAKUASI KAWASAN RAWAN BENCANA LETUSAN
GUNUNG MERAPI (Studi Kasus : Kawasan Rawan Bencana di Kabupaten Sleman)”
merupakah sebuah penelitian untuk mengetahui kelayakan sistem evakuasi terkait infrastruktur
sistem evakuasi yang ada di Kawasan Rawan Bencana. Dimana pada Kawasan Rawan Bencana
memiliki sistem evakusi teknis yang berupa infrastruktur yang sudah disediakan oleh Pemerintah
Daerah. Penelitian ini dilakukan umtuk mengetahui apakah infrastruktur eksisting sistem
evakuasi bencana letusan Gunung Merapi sudah mampu memenuhi kebutuhan penduduk
kawasan rawan bencana (KRB) atau pengungsi yang masuk ke dalam skenario evakuasi bencana
yang diberikan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman. Jika belum bisa melayani kebutuhan
pengungsi yang masuk dalam skenario evakuasi, bisa dikatakan jika keadaan infrastruktur sistem
evakuasi bencana letusan Gunung Merapi belum layak, namun bila sudah bisa memenuhi
kebutuhan pengungsi bisa dikatakan sistem evakuasi dalam keadaan layak.
Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada berbagai pihak
yang telah membantu dan memperlancar dalam memberi arahan, dorongan, bantuan teknis, dan
motivasi yang sangat berarti bagi penulis sehingga peneliti mampu menyelesaikan tugas akhir
ini. Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1. Ir. Soedwiwahjono, MT, selaku Ketua Program StudiPerencanaan Wilayah dan Kota
JurusanArsitekturFakultasTeknikUniversitasSebelasMaret.
2. Ibu Ir. Kusumastuti, MURP selaku dosen pembimbing, yang telah memberi banyak sekali
memberikan bantuan, perhatian dan arahan sampai terselesaikannya tugas akhir ini.
3. Ibu Isti Andini, MT selaku dosen pembimbing, yang telah memberi banyak sekali
memberikan bantuan, perhatian dan arahan sampai terselesaikannya tugas akhir ini.
4. Ayah, Ibu, Mas Adit, Mbak Lina, Gilang, dan Nina Utami yang telah memberikan
dukungan kepada penulis dan selalu memanjatkan doa – doanya ketika penulis sedang
menghadapi kesulitan selalu memberikan keceriaan dan semangat untuk selalu mengejar
cita-cita. Terimakasih telah menjadi bagian terindah dalam hidup penulis. AKU SAYANG
KALIAN.
5. Ibu dan bapak dosen program studi Perencanaan Wilayah dan Kota yang tidak dapat
disebutkan satu persatu yang telah membagikan ilmunya kepada penulis.
vi
6. Teman – Teman yang paling istimewa banyak pemikiran brilian yang saya dapat dari
kalian, untuk Kucay, Hohok, Pramudya, Ita, Muftia, Tya, Dhoni, Adri Agung, Eko
Ardianto, Gian WC, dan Ilham. Kalian semua sangat berharga buat saya dan gak akan
pernah saya lupain kebaikan kalian yang selalu ada disaat saya butuh, Best Friend Always.
7. Teman – teman PWK 2008 sebagai keluarga lama di Universitas Sebelas Maret.
8. Teman-teman PWK 2010. Makasih banyak sudah menjadi keluarga baru saya selama saya
terlalu lama dalam study,hehehe, beruntung bisa kenal kalian semua.
Dalam penelitian ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan dikarenakan
keterbatasan ilmu dan waktu yang dimiliki penulis. Akhir kata, penulis berharap, penelitian ini
dapat memberikan kontribusi dalam pembangunan wilayah dan dapat menjadi referensi bagi
penelitian berikutnya yang lebih mendalam mengenai sistem evakuasi kawasan rawan bencana
letusan Gunung Merapi di Kabupaten Sleman. Tidak lupa, penulis mengharapkan saran yang
membangun demi perbaikan penulis.
Surakarta, Oktober 2015
Peneliti
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................................. ii
ABSTRAK ................................................................................................................................ iii
ABSTRACT ............................................................................................................................. iv
KATA PENGANTAR ............................................................................................................. v
DAFTAR ISI ............................................................................................................................ vii
DAFTAR TABEL .................................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang Masalah ..................................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .............................................................................................................. 3
1.3. Tujuan ................................................................................................................................. 3
1.4. Sasaran ................................................................................................................................ 3
1.5. Manfaat Penelitian .............................................................................................................. 3
1.6. Ruang Lingkup ................................................................................................................... 4
1.7. Posisi Penelitian .................................................................................................................. 5
1.8. Sistematika Laporan ........................................................................................................... 5
BAB II TINJAUAN LITERATUR ........................................................................................ 7
2.1. BENCANA ......................................................................................................................... 7
2.1.1. Pengertian dan Jenis Bencana ....................................................................................... 7
2.1.2. Bahaya Vulkanik ........................................................................................................... 9
2.1.3. Kawasan Rawan Bencana Gunung Merapi ................................................................... 10
2.2. MITIGASI BENCANA ...................................................................................................... 12
2.2.1. Perencanaan Dalam Manajemen Bencana .................................................................... 13
2.2.2. Evakuasi ........................................................................................................................ 14
2.2.3. Peran Evakuasi Dalam Penanggulangan Bencana ........................................................ 15
2.2.4. Sistem Evakuasi ............................................................................................................ 15
2.2.5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Evakuasi ............................................ 17
2.2.6. Komponen Sistem Evakuasi Erupasi Gunung Merapi Kabupaten Sleman .................. 17
2.2.6.1. Sistem Peringatan Dini / Early Warning System ..................................................... 18
2.2.6.2. Titik Kumpul ............................................................................................................ 21
2.2.6.3. Jalur Evakuasi .......................................................................................................... 21
2.2.6.4. Rute Evakuasi .......................................................................................................... 23
2.2.6.5. Komunikasi dan Transportasi .................................................................................. 24
2.2.6.6. Barak Pengungsian .................................................................................................. 25
2.2.7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Peoman Penyiapan
Sarana dan Prasarana Dalam Penanggulangan Bencana ......................................................... 26
2.3.Kapasitas .............................................................................................................................. 27
2.4.Kelayakan ............................................................................................................................ 28
2.5. Variabel Penelitian ............................................................................................................. 29
2.6. Kerangka Teori Penelitian .................................................................................................. 30
2.7. Kerangka Pikir .................................................................................................................... 31
BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................................... 32
3.1. Metode dan Jenis Penelitian ............................................................................................... 32
3.2. Pendekatan Penelitian ......................................................................................................... 32
3.3. Lingkup dan Lokasi Penelitian ........................................................................................... 33
viii
3.4. Operasionalisasi Variabel Penelitian .................................................................................. 33
3.5. Kebutuhan Data .................................................................................................................. 36
3.6. Teknik Pengumpulan Data ................................................................................................. 37
3.6.1. Data Primer ................................................................................................................... 37
3.6.2. Data Sekunder ............................................................................................................... 37
3.7. Teknik Analisis ................................................................................................................... 38
3.8. Kerangka analisis ................................................................................................................ 40
BAB IV KONDISI/KARAKTERISTIK SISTEM EVAKUASI DI KRB LETUSAN
GUNUNG MERAPI ................................................................................................................ 41
4.1.Karakteristik Gunung Merapi .............................................................................................. 41
4.2. Kondisi Fisik KRB Gunung Merapi ................................................................................... 43
4.3. Kondisi Infrastruktur Sistem Evakuasi KRB Letusan Gunung Merapi ............................. 50
4.3.1. Sistem Evakuasi Sektor A ............................................................................................. 50
4.3.2. Sistem Evakuasi Sektor B ............................................................................................. 57
4.3.3. Sistem Evakuasi Sektor C ............................................................................................. 61
4.3.4. Sistem Evakuasi Sektor D ............................................................................................. 65
4.3.5. Sistem Evakuasi Sektor E ............................................................................................. 68
BAB V PEMBAHASAN .......................................................................................................... 74
5.1. Analisis Kapasitas Sistem Evakuasi Kawasan Rawan Bencana Gunung Merapi .............. 74
5.1.1. Kapasitas Sistem Peringatan Dini / EWS ...................................................................... 74
5.1.2. Kapasitas Titik Kumpul ................................................................................................ 80
5.1.3. Kapasitas Jalur Evakuasi KRB Gunung Merapi ............................................................ 84
5.1.4. Kapasitas Rute Evakuasi KRB Gunung Merapi ........................................................... 92
5.1.5. Kapasitas Komunikasi dan Transportasi Evakuasi KRB Gunung Merapi .................... 93
5.1.6. Kapasitas Barak Pengungsian KRB Gunung Merapi .................................................... 95
5.2. Analisis Kelayakan Kawasan Rawan Bencana Letusan Gunung Merapi .......................... 103
BAB VI PENUTUP ................................................................................................................... 106
6.1. Kesimpulan ......................................................................................................................... 106
6.2. Rekomendasi ...................................................................................................................... 106
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Posisi Penelitian ......................................................................................................... 5
Tabel 2.1 Komponen Evakusi KRB Gunung Merapi di Kabupaten Sleman ............................. 17
Tabel 2.2 Variabel Penelitian ..................................................................................................... 29
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian ......................................................................... 34
Tabel 3.2 Kebutuhan Data .......................................................................................................... 35
Tabel 3.3 Skor kapasitas ............................................................................................................ 39
Tabel 3.4 Skor kelayakan sistem evakuasi ................................................................................ 39
Tabel 4.1 Penggunaan Lahan di KRB Gunung Merapi Kabupaten Sleman .............................. 42
Tabel 4.2 Kondisi Fisik KRB Gunung Merapi ........................................................................... 44
Tabel 4.3 Titik Kumpul Sektor A . ............................................................................................. 52
Tabel 4.4 Lebar Jalan Evakuasi Sektor A................................................................................... 55
Tabel 4.5 Jalan Evakuasi Masuk Radius 300 Meter Dari Sungai Sektor A ............................... 55
Tabel 4.6 Kondisi Jalan Evakuasi Sektor A ............................................................................... 55
Tabel 4.7 Kondisi Barak Evakuasi Sektor A ............................................................................. 56
Tabel 4.8 Titik Kumpul Sektor B. .............................................................................................. 57
Tabel 4.9 Lebar Jalan Evakuasi Sektor B .................................................................................. 59
Tabel 4.10 Jalan Evakuasi Masuk Radius 300 Meter Dari Sungai Sektor B ............................. 59
Tabel 4.11 Kondisi Jalan Evakuasi Sektor B ............................................................................. 59
Tabel 4.12 Kondisi Barak Pengungsian Sektor B ...................................................................... 60
Tabel 4.13 Titik Kumpul Sektor C ............................................................................................. 62
Tabel 4.14 Lebar Jalan Evakuasi Sektor C ................................................................................. 63
Tabel 4.15 Jalan Evakuasi Masuk Radius 300 meter dari sungai Sektor C ............................... 63
Tabel 4.16 Kondisi Jalan Evakuasi Sektor C ............................................................................. 64
Tabel 4.17 Kondisi Barak Pengungsian Sektor C ...................................................................... 64
Tabel 4.18 Titik Kumpul Sektor D. ............................................................................................ 66
Tabel 4.19 Lebar Jalan Evakuasi Sektor D................................................................................. 67
Tabel 4.20 Jalan Evakuasi Masuk Radius 300 Meter Dari Sungai Sektor D ............................. 67
Tabel 4.21 Kondisi Jalan Evakuasi Sektor D ............................................................................. 67
Tabel 4.22 Kondisi Barak Pengungsian Sektor D ...................................................................... 68
Tabel 4.23 Titik Kumpul Sektor E ............................................................................................. 69
Tabel 4.24 Lebar Jalan Evakuasi Sektor E ................................................................................. 70
Tabel 4.25 Jalan Evakuasi Masuk Radius 300 Meter Dari Sungai Sektor E.............................. 70
Tabel 4.26 Kondisi Jalan Evakuasi Sektor E .............................................................................. 70
Tabel 4.27 Kondisi Barak Pengungsian Sektor E....................................................................... 72
Tabel 5.1 Jangkauan Sistem Peringatan Dini / EWS ................................................................. 74
Tabel 5.2 Kapasitas Titik Kumpul .............................................................................................. 80
Tabel 5.3 Keamanan Jalur Evakuasi Dari Sungai ...................................................................... 84
Tabel 5.4 Keamanan Jalur Evakuasi Melewati Jembatan .......................................................... 84
Tabel 5.5 Jalan Evakuasi Bisa Untuk Bersimpangan Dua Truk Evakuasi ................................. 87
Tabel 5.6 Kerataan Jalan Evakuasi ............................................................................................. 88
Tabel 5.7 Kapasitas Rute/Plang Evakuasi .................................................................................. 92
Tabel 5.8 Kapasitas Komunikasi Evakuasi ................................................................................ 93
Tabel 5.9 Kapasitas Moda Transportasi ..................................................................................... 94
Tabel 5.10 Kapasitas Barak Pengungsian .................................................................................. 95
Tabel 5.11 Kapasitas Sarana dan Prasarana Barak Pengungsian ............................................... 102
Tabel 5.12 Kelayakan Kawasan Rawan Bencana Letusan Gunung Merapi .............................. 103
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Peta Wilayah Penelitian .......................................................................................... 4
Gambar 2.1 Tahapan Penanggulangan Bencana ........................................................................ 13
Gambar 2.2 Kegiatan-Kegiatan Dalam Tahapan Penanggulangan Bencana ............................. 14
Gambar 2.3 Aspek Utama Dari Manajemen Bencana ................................................................ 15
Gambar 2.4 Kerangka Teori Penelitian ...................................................................................... 30
Gambar 2.5 Kerangka Pikir ....................................................................................................... 31
Gambar 3.1 Peta Pembagian Sektor Sistem Evakuasi Bencana Letusan Gunung Merapi
Kabupaten Sleman ...................................................................................................................... 38
Gambar 3.2 Kerangka Analisis .................................................................................................. 40
Gambar 4.1 Sistem Peringatan Dini Desa Turgo ....................................................................... 51
Gambar 4.2 Titik Kumpul Dusun Pagerjurang ........................................................................... 52
Gambar 4.3 Radio Turgo Asri .................................................................................................... 54
Gambar 4.4 Barak Pengungsian Merdikorejo ............................................................................ 56
Gambar 4.5 Jalan Evakuasi Yang Rusak .................................................................................... 71
Gambar 4.6. Peta Sistem Evakuasi KRB Letusan Gunung Merapi .......................................... 73
Gambar 5.1. Peta Jangkauan Sistem Peringatan Dini / EWS .................................................... 79
Gambar 5.2. Peta Jalur Evakuasi ............................................................................................... 91
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Secara Geografis Kabupaten Sleman terletak diantara 110033
’00
” sampai dengan
110033’00” dan mulai 7
034’51” sampai dengan 7
047
'03
” Lintang Selatan. Wilayah Kabupaten
Sleman sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Boyolali, Propinsi Jawa Tengah, sebelah
timur berbatasan dengan Kabupaten Klaten, Propinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Magelang,
Propinsi Jawa Tengah dan sebelah selatan berbatasan dengan Kota Yogyakarta, Kabupaten
Bantul dan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Secara geografis
Kabupaten Sleman merupakan bagian dari Gunung Merapi, sehingga Kabupaten Sleman
merupakan bagian KRB Gunung Merapi.
Bahaya di KRB yang diakibatkan oleh erupsi Gunung Merapi memang tidak bisa
dihindari, karena bisa datang sewaktu-waktu dan tidak bisa diprediksi, namun bisa
diminimalisir dampak yang diakibatkan. Sikap antisipasi dan perencanaan yang matang dalam
bencana sangat diperlukan demi keberlangsungan kehidupan yang ada. Gunung Merapi
memiliki periode letusan yang terjadi secara teratur, yaitu 2 hingga 5 tahunan serta 7 tahunan
dan letusan terakhir Gunung Merapi terjadi pada tahun 2010 yang menghancurkan kawasan di
sekitarnya. Bencana ini merupakan yang terbesar dibandingkan dengan bencana serupa dalam
lima periode waktu sebelumnya yakni tahun 1994, 1997, 1998, 2001, dan 2006.
Maka dari itu, Kabupaten Sleman memiliki konsep mitigasi bencana khususnya pada
KRB Gunung Merapi. Mitigasi Bencana dapat dalam konteks penataan ruang dapat diartikan
suatu alat untuk mencegah/ menghindari/ menghilangkan bahaya, mengurangi tingkat
kerentanan, dan meningkatkan ketahanan dari suatu wilayah/ kawasan tertentu. Pendekatan
berbasis mitigasi dan pengurangan resiko bencana yang dapat dilakukan adalah dengan
(sistem) evakuasi bencana pada saat terjadi erupsi Gunung Merapi. Terdapat dua solusi untuk
mengurangi jumlah korban erupasi Gunung Api, salah satunya mengevakuasi penduduk di
daerah bahaya (Baxter, etal, 1998). Evakuasi adalah solusi radikal untuk melindungi
kehidupan manusia yang mungkin tidak selalu dilakukan dalam kondisi yang menguntungkan
dan dapat menyebabkan konsekuensi negatif jika tidak dipersiapkan dengan baik. Namun
demikian, evakuasi merupakan cara yang paling efektif untuk mengurangi jumlah korban
(Dauphine, 2001).
Sistem menurut KBBI adalah perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan
sehingga membentuk suatu totalitas. Melihat dari sistem evakuasi Ema (2005) dan Blong
2
(1984) yang diimplementasikan pada konsep sistem evakuasi bencana letusan Gunung Merapi
di Kabupaten Sleman dibagi menjadi lima komponen, yaitu sistem peringatan dini (Early
warning system), titik kumpul, jalur evakuasi, rute evakuasi, komunikasi dan transportasi,
serta penampungan/ barak pengungsian. Komponen-komponen evakusi tersebut berjalan
linier sehingga membentuk sistem evakuasi. Sistem evakuasi letusan Gunung Merapi saat
terjadi proses evakuasi bencana pada teknis operasionalnya dibagi berdasarkan sungai-sungai
berhulu di lereng Merapi yang ada di KRB guna menghindari bahaya lahar melewati aliran
sungai. Wilayah yang berada diantara dua aliran sungai berhulu di lereng Gunung Merapi
tersebut disebut oleh BPBD Kabupaten Sleman sebagai sektor evakuasi bencana letusan
Gunung Merapi. Bisa dikatakan pada satu sektor memiliki subsistem evakuasi bencana
letusan Gunung Merapi. Terdapat lima sektor yang berada di KRB Gunung Merapi
Kabupaten Sleman, yaitu sektor A, sektor B, sektor C, sektor D, dan sektor E. Masing-masing
subsistem berjalan secara bersamaan sesuai dengan skenario evakuasi masing-masing sektor
saat status Gunung Merapi menjadi waspada.
Sistem evakuasi KRB Gunung Merapi dibuat dan dilaksanakan setiap terjadi bencana
letusan Gunung Merapi, terakhir sistem evakuasi beroperasional pada bencana erupsi Gunung
Merapi 2010. Kabupaten Sleman melakukan segala upaya optimal untuk mencegah korban
jiwa dan harta benda, dengan sistem evakuasi KRB Gunung Merapi. Sistem evakuasi di
Kawasan Rawan Bencana Gunung Merapi memiliki 2 skenario evakuasi. Menurut BPBD
Kabupaten Sleman skenario tersebut adalah skenario efusif dan skenario eksplosif. Skenario
efusif adalah skenario evakuasi bencana saat terjadi erupsi dimana magma yang keluar ke
permukaan bumi berupa lelehan lava, sedangkan skenario eksplosif adalah skenario evakuasi
bencana saat terjadi erupsi dimana proses keluarnya magma, gas atau abu disertai tekanan
yang sangat kuat sehingga melontarkan material padat dan gas yang berasal dari magma
maupun tubuh gungung api ke angkasa. Namun, upaya optimal masih menimbulkan korban
jiwa/kerugian harta benda yang besar, namun juga kerusakan ekonomi dan sosiologis
masyarakat. Berdasarkan data Pusdalops BNPB pertanggal 27 November 2010, bencana
erupsi Gunung Merapi ini telah menimbulkan korban jiwa sebanyak 242 orang meninggal di
wilayah DI Yogyakarta dan 97 orang meninggal di wilayah Jawa.
Sistem evakuasi 2010 dirasa masih belum optimal dan masih menimbulkan korban
baik jiwa maupun materiil. Kabupaten Sleman mengevaluasi sistem evakuasi di KRB Gunung
Merapi setelah erupsi 2010 menjadi sistem evakuasi bencana letusan Gunung Merapi tahun
2014. Sistem ini belum pernah diuji, namun beberapa kali dilakukan simulasi di beberapa
wilayah di KRB Gunung Merapi yang masuk skenario evakuasi. Pada tahun 2014 pernah
3
terjadi letusan freatik, masyarakat KRB khususnya Desa Hargobinangun langsung melakukan
evakuasi dengan sistem evakuasi letusan Gunung Merapi tahun 2014. Kondisi jalan-jalan
evakuasi beberapa ruas mengalami kerusakan karena kegiatan normalisasi Sungai Gendol,
berupa jalan lokal yang berada di Kecamatan Cangkringan. Jalan yang mengalami kerusakan
di jalan yang berada dalam dusun digunakan untuk akses menuju titik kumpul dan jalan lokal
yang mengalami kerusakan digunakan untuk jalur evakuasi dari titik kumpul menuju barak
pengungsian. Selain itu, sebagian masyarakat KRB merasakan tidak mendengarkan bunyi
sirine sistem peringatan dini / early warning system yang sampai ke dusun mereka. Sebagian
masyarakat KRB yang berada di Kecamatan Cangkringan dalam keadaan yang
membahayakan karena jalur evakuasi melewati jembatan sungai memotong Sungai Kuning
yang biasa menjadi aliran lahar panas maupun dingin. Sebagian masyarakat mengeluhkan
tidak nyaman saat di barak pengungsian karena jumlah pengungsi yang sangat banyak. Pada
sistem evakuasi bencana letusan Gunung Merapi 2014 hendaknya dapat memberikan
kenyamanan, keselamatan dan keberlanjutan kehidupan di Kawasan Rawan Bencana Gunung
Merapi. Maka penelitian ini dibuat untuk melihat kelayakan sistem evakuasi bencana letusan
Gunung Merapi tahun 2014.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penelitian ini memiliki rumusan masalah
Bagaimanakah kelayakan sistem evakuasi bencana letusan Gunung Merapi?
1.3. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengidentifikasi kelayakan
sistem evakuasi bencana letusan Gunung Merapi.
1.4. Sasaran
Sasaran digunakan untuk mencapai tujuan dari penelitian ini, maka sasaran dalam
penelitian ini adalah:
1. Mengidentifikasi kapasitas sistem evakuasi KRB Gunung Merapi di Kabupaten
Sleman.
2. Menganalisis kelayakan sistem evakuasi.
1.5. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan pemahaman masyarakat dan pemerintah tentang
kelayakan sistem evakuasi kawasan rawan bencana Gunung Merapi, guna meminimalkan
dampak bencana erupsi Gunung Merapi. Hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai bahan
pertimbangan bagi pemerintah dan masyarakat.
4
1.6. Ruang Lingkup
a. Ruang Lingkup Wilayah Kajian
Lokasi Penelitian berada pada KRB Gunung Merapi di Kabupaten Sleman. Wilayah
penelitian merupakan Kawasan Rawan Bencana Letusan Gunung Merapi yang masuk ke
dalam skenario evakuasi bencana letusan Pemerintah Kabupaten Sleman. Wilayah tersebut
merupakan lima Kecamatan yang berada dilereng Gunung Merapi Kecamatan Tempel,
Kecamatan Turi, Kecamatan Pakem, Kecamatan Cangkringan, dan Kecamatan Ngemplak.
Gambar 1.1 Peta Wilayah Penelitian
Sumber : BPBD Kab. Sleman, 2014
b. Ruang Lingkup Substansial
Pembatasan materi penelitian dilakukan pada ruang lingkup substansi berdasarkan
pada sasaran yang telah ditetapkan di atas, akan didapatkan suatu batasan penelitian yang
berfungsi agar penelitian tidak lepas dari tema dan judul yang diangkat. Batasan materi pada
penelitian ini adalah mengidentifikasi kelayakan sistem evakuasi bencana letusan Gunung
Merapi.
5
1.7. Posisi Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kelayakan sistem evakuasi bencana
letusan Gunung Merapi di Kabupaten Sleman, khususnya pada infrastruktur evakuasi
(evakuasi teknis).
Tabel 1.1. Posisi Penelitian
No Judul Tahun Penulis Institusi Tujuan Penelitian
1. KAJIAN MITIGASI
BENCANA ERUPSI
GUNUNG MERAPI DI
KECAMATAN
CANGKRINGAN
KABUPATEN
SLEMAN
2011 Nur Isnainiati,
Muhammad
Mustam, Ari
Subowo
UNDIP 1. Mengetahui pelaksanaan
mitigasi struktural pada bencana
erupsi Gunung Merapi.
2. Mengetahui pelaksanaan
mitigasi non struktural pada
bencana erupsi Gunung Merapi.
2. MODEL SPASIAL
KERENTANAN
SOSIAL EKONOMI
DAN
KELEMBAGAAN
TERHADAP
BENCANA GUNUNG
MERAPI
2013 Marbruno
Habibi, Imam
Buchori
UNDIP 1. Mengkaji kerentanan sosial
dan ekonomi masyarakat serta
kelembagaan yang dimodelkan
risiko bencana gunung merapi
dengan alat sistem informasi
geografis dengan hasil akhir
berupa peta kerentanan sosial,
ekonomi , dan kelembagaan.
3. PEMAKNAAN
MITIGASI
KULTURAL DAN
STRUKTURAL
MASYARAKAT
LERENG SELATAN
GUNUNG API
MERAPI
2014 Nugroho Hadi
Purnomo,
Widodo
Hariyono
UAD 1. Mengetahui pemaknaan
masyarakat terhadap mitigasi
kultural dan struktural
menjelang dan sesudah erupsi
Merapi 2010.
4. STRATEGI MITIGASI
BENCANA
BERBASIS
MASYARAKAT
2014 Dhina
Rohmawati
UGM 1. Menyarankan alternatif
kebijakan mitigasi terutama
terkait dengan potensi
masyarakat yang ada di
Kecamatan Cangkringan
Sumber: Hasil Olahan Penulis, 2014
1.8. Sistematika Laporan
a. BAB 1 PENDAHULUAN
Bab 1 ini meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan sasaran, ruang
lingkup, manfaat, posisi penelitian, dan sistematika penulisan dari penelitian.
6
b. BAB 2 TINJAUAN LITERATUR
Bab 2 ini berisikan teori-teori yang digunakan sebagai acuan dasar untuk
mengidentifikasi kelayakan sistem evakuasi bencana letusan kawasan rawan bencana
Gunung Merapi di Kabupaten Sleman.
c. BAB 3 METODE PENELITIAN
Bab 3 ini berisikan pedoman teknis pelaksanaan kerangka pemikiran yang
telah disusun pada tahap sebelumnya. Metode penelitian yang disusun adalah metode
pengumpulan data, populasi dan sampling, serta teknik analisis yang dipakai yang
dipakai untuk menjawab sasaran penelitian.
d. BAB 4 GAMBARAN UMUM KAWASAN STUDI
Bab 4 ini berisi penyajian kompilasi data yang akan digunakan dalam proses
analisis.
e. BAB 5 PEMBAHASAN
Bab 5 ini berisi analisis dan pembahasan kelayakan sistem evakuasi kawasan
rawan bencana Gunung Merapi di Kabupaten Sleman.
f. BAB 6 PENUTUP
Bab 6 ini merupakan bagian akhir dari penelitian berisi kesimpulan dan
rekomendasi.
Top Related