TRANSPORTASI EVAKUASI
-
Upload
ekka-dhesii-p -
Category
Documents
-
view
495 -
download
88
Transcript of TRANSPORTASI EVAKUASI
2
TRANSPORTASI ?
Memindahkan korban/pasien dari tempat terjadinya kecelakaan/bencana ketempat yang lebih aman untuk mendapatkan pertolongan kesehatan
Transportasi Pasien adalah sarana yang digunakan untuk mengangkut penderita/korban dari lokasi bencana ke sarana kesehatan yang memadai dengan aman tanpa memperberat keadaan penderita ke sarana kesehatan yang memadai.
3
5
Pedoman Tindakan pada P3K
Tidak panikbertindak cekatan dan tetap tenang. Pada kecelakaan massal, libatkan korban yang menderita luka ringan utk ikut membantu pertolongan-evakuasi
Perhatikan pernafasan korbansegera berikan pernafasan buatan, jika korban mengalami kesulitan bernafas
6
Hentikan perdarahan ; Segera hentikan perdarahan Letakan bagian yang mengalami
perdarahan lebih tinggi dari organ tubuh lain
7
Perhatikan tanda shockKorban ditelentangkan dg letak kepala lebih rendah dari bagian tubuh lainnya
Pindahkan korban !!!
8
Pindahkan korban...,
Jangan pindahkan korban, sebelum dipastikan jenis dan keparahan cedera yang dialaminya
Jika korban hendak dipindahkan/diusung perdarahan harus dihentikan dan tulang yang patah dibidai/spalk
Pada saat mengusung, upayakan kepala korban terlindung, perhatikan saluran nafas jangan sampai tersumbat kotoran/muntahan
Jika diusung oleh dua orang, letakan kepalanya didekat pengusung yang dibelakang
14
Lanjutan...,
Pada waktu diusung letak kepala didekat pengusung yang dibelakang, kecuali saat ;
1. Melewati pagar/tembok penghalang
2. Melewati lorong sempit atau gorong2
3. Melewati jalanan naik (naik tangga)
4. Melewati arus sungai yang berlawanan
5. Melewati jalan sempit dg ATA
6. Memasukan korban ke ambulans
15
Bahaya yg dapat memperburuk keadaanperhatikan jika ada luka pada dinding dada, cedera kepala, tulang belakangmemerlukan pengkajian yang cermat
Jarak dan waktu bantuanbantuan pertolongan dari ahlinya, penanganan pertama ditempat dg baik akan memperbesar keberhasilan keselamatan pasien/korbansegera kirimkan korban ke pusat penanganan yang terdekat
16
Akses korban berada dalam suatu tempat yang sulit untuk di evakuasimemerlukan keahlian, perlengkapan khusus, Misalnya ;
Prosedur Transport Pasien
Lakukan pemeriksaan menyeluruh.
• Pastikan bahwa pasien yang sadar bisa bernafas tanpa kesulitan setelah diletakan di atas usungan. Jika pasien tidak sadar gunakan alat bantu jalan nafas (airway).
18
Amankan posisi tandu di dalam ambulans.
• Pastikan selalu bahwa pasien dalam posisi aman selama perjalanan ke rumah sakit.
19
Posisikan dan amankan pasien.
• Selama pemindahan ke ambulans, pasien harus diamankan dengan kuat ke usungan.
20
• Pastikan pasien terikat dengan baik dengan tandu. Tali ikat keamanan digunakan ketika pasien siap untuk dipindahkan ke ambulans, sesuaikan kekencangan tali pengikat sehingga dapat menahan pasien dengan aman.
21
Persiapkan jika timbul komplikasi pernafasan dan jantung.
• Jika kondisi pasien cenderung berkembang ke arah henti jantung, letakkan spinal board pendek atau papan RJP di bawah matras sebelum ambulans dijalankan.
22
• Melonggarkan pakaian yang ketat.
• Periksa perbannya.
• Periksa bidainya.
• Naikkan keluarga atau teman dekat yang harus menemani pasien
• Naikkan barang-barang pribadi.
• Tenangkan pasien.
23
24
TRANSPORTASI PENDERITA
SEBELUM DIBERANGKATKAN-PERSIAPANPerhatikan gg pernafasan dan
cardiovaskuler telah ditanggulangipasang ET, infus, kateter, dll
Perdarahan telah dihentikanLuka ditutupFraktur tulang telah diimobilisasiPx.klg diberi informasi tujuan transportasi
25
SELAMA DALAM PERJALANANPantau kesadaran korbanPantau TTVKeadaan lukaTindakan penyelamatan/resusitasi jika
perluPertahankan posisi korban dg baik
26
KOMUNIKASIPetugas harus selalu berkomunikasi
dengan pusat pengendali gadar di RS yang dituju tentang; keadaan penderita, lama perjalanan
27
KATEGORI TRANSPORT PASIEN
INTRA RUMAH SAKIT (INTRAMURAL)Paling sering, mis; dari UGD ke ICU, dari
bangsal ke kamar operasiKaji ; cukup dg kursi roda atau brancard
Nyaman bagi pasienSesuai kondisi pasien; fraktur, cedera
kepala, dll
28
EKSTRA RUMAH SAKIT (EKSTRAMURAL)PRA RS
Dari tempat kejadian ke RSMenggunakan kedaraan; ambulanceSyarat ambulan yang baik ;
Sirine, lampu rotatorsirine sebaiknya tidak dibunyikan pada saat mengangkut Px dari TKK ke RS, hanya lampu rotator saja yang digunakan. Waktu berangkat, dari RS ke TKK keduanya dapat dibunyikan
29
Suspensi kendaraan harus baikmenghindari guncangan
Peralatan trauma di ambulance ; Alat support ABC ; airbag, tab oksigen,
respirator-suction fortabel Alat stabilisasi ; penyangga leher, papan,
balut-bidai, brancard Kecepatan ?
30
Kecepatan ambulance ; Dari TKK ke RS ; 40 – 60 Km/jam Dari RS ke TKK ; 60 – 70 Km/jam
Transportasi non ambulance; alat transport yang digunakan selain ambulance, mis; tandu, becak, motor. Perhatikan kondisi Pxtrauma cervikal, dianjurkan diangkut pakai ambulance, atau mobil box
32
Persiapan transport antar RS
Stabilisasi penderita perlu diperhatikandapat bertahan selama perjalanan
Tanggung jawab dokter/RS menyediakan pengangkutanmerujuk ke pusat perawatan intensif
Komunikasi dokter pengirim dg penerimaRS pengirim memberikan data; tindakan yg tlah dilakukan, identitas penderita, hasil lab, obat dll
33
Team pengirim korban tiba di RS rujukanRS penerima mengambil alih perawatan dan tanggung jawab
“consolidate omnibus budget recoliation act”RS pengirim harus memikul tgjawab bukan hanya terhadap transport yang aman bagi penderita, namun jga terhadap kesiapan dan kelengkapan medis RS penerimaalgoritma transportasi
34
Algoritma transport antar RS
Menilai kondisi korbanTentukan RS penerima (rujukan)Pilih cara transport yang tepatPersiapan penderita secara fisik,
psikologi dan administrasiTransportasikan sesuai prosedur
35
TANGGUNG JAWAB PENGIRIM Identifikasi pasien, riwayat kejadianDahului dengan kontak langsung dengan pihak
RSStabilisasi pasienDokumentasi pasien disiapkan
TANGGUNG JAWAB PENERIMAMenyiapkan pertolongan yang diperlukan pasienMemberi rujukan jika akan ditransport ke RS lain
36
Komposisi Team Transport antar RS
Minimal terdiri atas 2 org; dengan kompetensi ;
Mempunyai kemampuan bekerja dilingkungan yang kompleks dg sumber daya terbatas
Telah mendapatkan pelatihan yang spesifik
Memiliki pengetahuan ttg keadaan lapangan
39
Catatan ;
Adanya perbedaan ttg keterlibatan dokter dalam transport ?
Prinsip; perawatn optimal selama transportasi membutuhkan team yang bukan hanya mahir dalam keahlian prosedural, ttapi mempunyai pemahaman yang cermat ttg berbagai keadaan gawat darurat. Kombinasi dari tenaga professional medis yang sudah terlatih dan berpengalaman
40
Peralatan, pemantauan, obat
Peralatan ;
Peralatan yang dibawa sewaktu transportasi haruslah lengkap dan layak dipergunakan untuk perawatan intensif berkelanjutan
Pemonitor CV non invasifEKGTensimeter
41
Pemonitor CV invasifTekanan arteriTekanan vena
Peralatan terapi pernafasanAlat intubasiVentilatorLaringoskopPipa ETOksigen
42
Pemantauan ;
Alat pemantau harus dapat berfungsi dg batrei jika ada gg dengan aliran listrik
Kotak peralatan yang fortabel yang mudah dicari/digunakan
Peralatan harus diperiksa secara rutincek fungsinya
44
Cara pengangkutan ;
Penderita di transport melalui darat udara ? Perlu dipertimbangkan ;
Parahnya penyakitKecepatan pengangkutanBiayaJarak yang akan ditempuh
45
KENDARAAN TRANSPORT
AMBULANCE TRANSPORTASI Mengangkut penderita yang tidak memerlukan
peralatan khusus Ketentuan ; Peralatan Teknis
Kendaraan roda 4Dilengkapi sabuk pengamanSirine dan lampu rotatorRadio komunikasiTanda pengenal ambulance dari bahan yang
memantulkan sinar
46
Peralatan medis ;Tabung oksigenPeralatan P3KObat sederhanan dan cairan infus
Petugas ;1 sopir dg kemampuan P3K, komunikasi1 perawat dg kemampuan PPGD
47
AMBULANCE GADARMengangkut penderita yang sudah
distabilkan dipindahkan/dirujuk ke RS
Persyaratan; Lampu rotator 2 warna; merah dan biruPeralatan resusitasi, suction pump,
monitor EKG, minor surgery setPetugas; 1 dokter gadar
49
Masalah transport jarak jauh ;Memerlukan petugas banyakPerijinan; personil, obat obatan yang
digunakanZona waktuterkena jet lagPenurunan kadar oksigenefek
ketinggian
50
Akibat ketinggian ;Tekanan partial oksigen (PaO2) menurunMeningkatnya tekanan gas dalam ruang
tertutup, berakibat ;Volume cuff pipa endotrachealbisa pecahPakaian anti syokiskhemia bagian distalKecepatan tetesan infus berubahPenurunan suhu tubuh 2 C pada ketinggian
10.000 kaki
53
KOMUNIKASI DIPERLUKAN ANTARA ;Pusat komunikasi ke ambulancePusat komunikasi ke RSPusat komunikasi ke instansi terkaitAmbulance ke RS
54
FAKTOR PENGHAMBAT TRANSPORT
Peralatan life saving dan monitoringToleransi penderita thd guncangan,
getaran, perubahan tekananKeadaan cuaca yang tidak
menguntungkanTenaga pendamping ; skill – jumlahKoordinasi