Kemoterapi Pada Kehamilan Ektopik Tidak TergangguAntagonis asam folat sangat efektif terhadap trofoblas yang cepatberproliferasi dan telah digunakan lebih dari 40 tahun untuk mengobati penyakit trofoblastik gestasional. Obat ini juga digunakan untuk mengakhiri kehamilan dini. Tanaka dkk (1982) pertama kali menggunakan methotrexate untuk mengobati kehamilan interstisium, dan sejak itu obat ini berhasil digunakan untuk berbagai variasi kehamilan ektopik. Dalam suatu penelitian terbesar di satu pusat, Lipscomb dkk (1990) melaporkan angka keberhasilan 91% pada 350 wanita yang diberi terapi methotrexate. Selain itu, 80% dari para wanita ini hanya memerlukan satu dosis,Perdarahan intra-abdomen aktif adalah kontraindikasi untuk kemoterapi. Menurut Practice Commite dan Amercan Society for Reproductive Medicine (2006), kontraindikasi mutlak lain adalah kehamilan intrauterus; menyusui; imunodefisiensi; alkoholisme; penyakit hati; ginjal; atau paru kronik; diskaria darah; dan penyakit tukak peptik.Metotreksat adalah antagonis asam folat, yang mengikat dihidrofolat reduktase, menghalangi pengurangan dihydrofolate ke tetrahydrofolate, yang merupakan bentuk aktif dari asam folat. Hasilnya , sintesis de novo purin dan pirimidin dihentikan, yang mengarah ke DNA, RNA, dan sintesis protein. Dengan demikian, metotreksat sangat efektif terhadap pesatnya pertumbuhan jaringan seperti trofoblas, dan resolusi kehamilan ektopik tuba keseluruhan diperkiraan 90 persen dengan penggunaannya. Namun, sumsum tulang, mukosa gastrointestinal, dan epitel pernapasan juga bisa dirugikan. Hal ini lagsung menyerang racun ke hepatosit dan diekskresi melalui ginjal. Yang penting, metotreksat adalah teratogen potensial, dan methotrexate embriopati adalah penting untuk kelainan kraniofasial dan rangka dan pembatasan pertumbuhan jann (Nurmohamed, 2011). Selain itu, methotrexate diekskresikan ke dalam ASI dan dapat terakumulasi dalam jaringan neonatal dan mengganggu metabolisme sel neonatal (American Academy of Pediatrics, 2001; Briggs, 2011). Berdasarkan semua temuan ini, daftar kontraindikasidan pengujian laboratorium sebelum terapi meliputi ditemukan pada Tabel 19-2. Metotreksat terikat dengan albumin, dan perpindahan oleh obat lain seperti fenitoin, tetrasiklin, salisilat, dan sulfonamid dapat meningkatkan kadar obat serum methotrexate . Selain itu, pembersihan ginjal dari methotrexate mungkin terganggu oleh obat-obatan nonsteroid antiinflamasi, probenesid, aspirin, atau penisilin (Stika, 2012). Terakhir, vitamin yang mengandung asam folat dapat menurunkan efikasi metotreksat.Untuk kemudahan dan kemanjuran, pemberian methotrexate intramuskular yang paling sering digunakan untuk kehamilan ektopik, dan dosis tunggal dan protokol methotrexate multidose tersedia (lihat Tabel 19-2). Sebagaimana dicatat, methotrexate dapat menyebabkan depresi sumsum tulang. Toksisitas ini dapat berkurang oleh pemberian awal leucovorin, yang asam folinat dan memiliki aktivitas setara dengan asam folat. Dengan demikian, leucovorin, yang diberikan dalam protokol multidose, memungkinkan untuk beberapa purin dan pirimidin sintesis untuk buffer efek samping.Dalam membandingkan kedua protokol, trade off diakui. Misalnya, terapi dosis tunggal lebih sederhana, biaya sedikit, dan pemantauan posttherapy intensif kurang dan tidak memerlukan leucovorin rescue. Namun, beberapa tetapi tidak semua studi melaporkan tingkat yang lebih tinggi keberhasilan untuk rejimen multidose (Alleyassin, 2006; Barnhart, 2003a; Lipscomb, 2005). Di lembaga kami, kami menggunakan methotrexate dosis tunggal.Sebuah hybrid ketiga "dua dosis" protokol telah diusulkan dalam upaya untuk menyeimbangkan efikasi dan kenyamanan dua protokol yang paling umum digunakan (Barnhart, 2007). Rejimen melibatkan pemberian 50 mg / m2 methotrexate pada hari 0 dan 4 tanpa leucovorin rescue. Data terbatas pada efektivitas perbandingan dengan dua rejimen standar, tapi satu studi menunjukkan dosis tunggal sama efektifnya dengan rejimen dua dosis (Gungorduk, 2011).

REFRENSI

F. Gary Cunningham, Kenneth J. Leveno, Steven L. Bloom, etc. Wiliams Obstetrics. Medical. Mcgraw Hill Education. 24th ed.