TRY OUT dr. Renny A. Puspitasari, Sp.PD
• Penyakit dengan manifestasi yang heterogen yang dicirikan dengan inflamasi kronik saluran napas.
• Asma umumnya ditandai dengan gejala saluran napas seperti sesak, napas pendek, bunyi napas mengi (wheezing), batuk yang timbul dengan intensitas yang berbeda pada waktu yang berbeda, serta adanya keterbatasan saat ekspirasi.
(GINA, 2017)
Definisi Asma
Pemeriksaan Penunjang
Pengukuran VEP 1 (volume ekspirasi paksa dalam 1 detik) dan KVP (Kapasitas vital paksa) serta pengukuran APE (Arus puncak eskpirasi)
Spirometri :
Peningkatan VEP 1 ≥ 12% dan 200 cc setelah pemberian bronkodilator
Peningkatan APE 60 L/menit (atau ≥ 20% dari APE pre bronkodilator) atau variasi diurnal lebih dari 20% (lebih dari 10% dengan pemeriksaan 2x/hari)
FEV1/FVC <0,75 (Obstruksi Pattern)
Tatalaksana Asma Eksaserbasi Akut
Oksigen dengan target SO2 95%
B2 agonis inhalasi (tiap 20 menit selama 1 jam pertama, selanjutnya
setiap jam)
Kombinasi B2 agonis + ipratoprium bromide
Kortikosteroid
Metilsantin tidak dianjurkan. Teofilin
dapat digunakan jika b2 agonis inhalasi tidak
tersedia
Mg sulfat 2 gram IV pada pasien eksaserbasi berat yang tidak respon dg bronkodilator dan KS
sistemik
Antibiotik (bila ada infeksi)
© Global Initiative for Asthma, www.ginasthma.org GINA 2020, Box 3-5A
© Global Initiative for Asthma, www.ginasthma.org GINA 2020, Box 3-4A
© Global Initiative for Asthma, www.ginasthma.org GINA 2020, Box 3-4B
Derajat Keparahan Eksaserbasi Asma
1. Seorang pria 25 tahun datang dengan keluhan batuk memberat sejak 1 bulan yang lalu, Batuk terutama muncul dimalam hari. Batuk tidak disetai dahak , demam tidak ada, keringat malam atau penurunan berat badan tidak ada. Pasien memiliki riwayat alergi seafood. Dari pemeriksaan fisik didapatkan tinggi 170 cm dengan berat badan 80 kg. Hemodinamik stabil, frekuensi napas 20 x/menit. Pemeriksaan paru didapatkan suara napas vesikuler, tidak ada ronkhi. Dari pemeriksaaan spirometri setelah diberikan steroid inhalasi didapatkan FEV1 16%. Diagnosa pasien ini adalah:
A. Pneumonia
B. Penyakit paru obstruktif
C. Infeksi saluran napas atas
D. Asma
E. Penyakit paru restriktif
19. Seorang wanita berusia 30 tahun dengan riwayat asma datang ke dokter dengan
keluhan sesekali sesak napas dan mengi meskipun sedang menjalani perawatan asma.
Dia saat ini menggunakan kortikosteroid hirup dosis rendah dan membutuhkan inhaler
albuterol setiap hari. Manakah dari pilihan pengelolaan berikut yang TIDAK sesuai
untuk saat ini? A. Penambahan antagonis reseptor leukotrien pada rejimennya saat ini B. Penambahan β-agonis kerja panjang ke rejimennya saat ini C. Penambahan prednison 5 mg oral setiap hari sesuai rejimennya saat ini D. Meningkatkan kortikosteroid inhalasi sampai dosis sedang E. Berikan nebulizer
20. Seorang pria 25 tahun dengan riwayat asma, diresepkan fluticasone / salmeterol dua kali
sehari dan albuterol, sesuai kebutuhan, datang ke UGD dengan mengi dan sesak napas yang
parah selama satu hari terakhir. Selain itu, ia sudah 2 hari menderita rinorea dan batuk
kering. Dia menyatakan bahwa gejalanya dimulai setelah tertular saudara kandung yang
menderita infeksi saluran pernapasan atas. Tanda-tanda vitalnya adalah sebagai berikut: suhu
(T) 37 ° C, denyut jantung (HR) 90 denyut / menit, tekanan darah (BP) 130/80 mmHg,
frekuensi pernapasan (RR) 24 napas / menit, dan SaO2 97% pada oksigen 2 L / menit
melalui kanula hidung. Pemeriksaan fisik mendapatkan penurunan pergerakan udara di
seluruh bidang paru-paru dengan mengi yang tersebar. CXR DBN Apa langkah terbaik berikutnya dalam manajemennya? A. Berikan nebuliser albuterol dan metilprednisolon IV B. Berikan epinefrin 1: pengenceran 1000, 0,3 mL IM C. Berikan magnesium 2 g IV D. Terapkan ventilasi tekanan positif non-invasif E. Lakukan pemindaian computed tomography (CT) dada
ALERGI MAKANAN
dr. Renny A. Puspitasari, Sp.PD
• reaksi alergi yang terjadi akibat sistem kekebalan tubuh kita keliru merespons protein yang berasal dari makanan dan menganggapnya sebagai suatu ancaman
• Anak-anak > dewasa, perempuan > laki-laki • Alergi makanan pada orang dewasa diperantarai igE (urtikaria,
angioedema, dermatitis atopi) maupun tidak diperantarai igE (dermatitis herpetiformis)
• Reaksi toksik (iritan tertentu atau racun dalam makanan) dan non toksik (intoleransi makanan)
• Manifestasi kulit (urtikaria, angioedema, dermatitis atopi), saluran nafas (rhinitis, asma), saluran cerna (nyeri abdomen, muntah, diare), sistem KV (syok anafilaktik)
Pemeriksaan
• Tes kulit
• RAST (radio-allergosorbent test)
• Double blind placebo controlled food challenge gold standard
2. Seorang pria turis asing dari Inggris usia 40 tahun yang melancong ke Palembang
datang ke poliklinik penyakit dalam dengan keluhan bentol kemerahan disertai gatal-
gatal pada kulit, tidak ada sesak nafas. Timbul bentol setengah jam setelah
bersangkutan menikmati kuliner berupa pempek panggang, tekwan, cuka ditambah
udang dan es kacang merah. Riwayat alergi sebelumnya disangkal. Pemeriksaan fisik
didapatkan tekanan darah 120/70 mmHg, denyut nadi 80 kali/menit, frekuensi
pernapasan 20 kali per menit, tampak urtikaria. Pemeriksaan standar baku pada kasus
terebut adalah :
A. Tes provokasi
B. Skin prick test/ Tes tusuk kulit
C. Radio allergentsorbent test
D. Oral Food Chalenge test
E. Pemeriksaan Ig E Spesifik
21. Berikut ini pertanyaan yang tepat mengenai alergi makanan, kecuali a. Dapat bermanifestasi terhadap lebih dari 1 organ b. Dibagi menjadi reaksi toksik dan non toksik c. Reaksi toksik salah satu contohnya disebabkan oleh sisa pestisida d. Lebih banyak ditemukan pada dewasa dibanding anak-anak e. Diperantarai oleh IgE
22. Berikut ini pernyataan yang tepat mengenai double blind placebo
controlled food challenge, kecuali a. Standar baku emas untuk diagnosis alergi makanan b. Pantang makan dilakukan dalam 2 minggu c. Makanan diberikan dalam bentuk cairan d. Harus tersedia fasiltias resusitasi saat pemeriksaan e. Dihentikan jika ditemukan reaksi gawat
OSTEOARTRITIS
• Penyakit sendi degeneratif yang ditandai dengan kerusakan rawan sendi dan tulang subkondral dan menyebabkan nyeri pada sendi.
• Sendi yang paling sering terserang OA adalah sendi-sendi yang harus memikul beban tubuh (lutut, panggul , vertebra lumbal dan servikal, dan sendi-sendi pada jari)
Usia Genetik Kegemukan Kelamin
Nitrit Oxide
Faktor risiko OA :
1. Usia
2. Jenis kelamin
3. Faktor herediter
4. Kelainan struktur anatomis sendi
5. Cedera sendi
6. Obesitas
7. Penggunaan sendi yang sering
KriteriaDiagnosis OA Berdasarkan ACR
Tatalaksana
• Non farmakologis : Edukasi, Hindari aktivitas fisik yang menyebabkan pembebanan berlebih pada sendi, penurunan berat badan, transcutaneous electrical nerve stimulations (TENS), penggunaan alat bantu penyokong sendi
• Farmakologis :
1. Anti nyeri NSAID topical atau sistemik, opiod
2. Injeksi KS (terutama utk OA lutut dengan efusi)/hialuronat Intraartikular
• Bedah : Total joint arthroplasty
5. Seorang perempuan usia 59 tahun mengeluh nyeri pada kedua sendi lutut, kanan lebih berat,
dirasakan sejak 2 tahun terakhir saat berat badan meningkat 15 kg. Nyeri terutama dirasakan saat
beraktivitas seperti berjalan atau naik tangga. Pada pemeriksaan fisik TD 120/80 mmHg, N = 84,
RR = 20, S = 36,5 °C, BB 68 kg, TB 149 cm, sendi lutut kanan kemerahan, bengkak, dan
didapatkan krepitasi, sedangkan sendi lutut kiri hanya didapatkan krepitasi tanpa tanda radang.
Pada pemeriksaan foto radiologis genu dextra didapatkan osteofit dan celah sendi menghilang,
sedangkan genu sinistra didapatkan osteofit dan penyempitan celah sendi. Berikut merupakan
pernyataan yang kurang tepat sesuai kasus di atas adalah
a. Monitoring progresivitas dan outcome terapi dapat menggunakan indeks WOMAC
b. Penurunan berat badan mendekati ideal dapat memperbaiki keluhan
c. Injeksi steroid intraartikular secara rutin setiap 1-2 bulan lebih dipilih untuk
mengurangi nyeri
d. Olah raga aerobik high-impact sebaiknya dihindari
e. Terapi bedah dianjurkan untuk memperbaiki keluhan pada lutut kanan
6. Seorang wanita usia 65 tahun datang ke poli dengan keluhan nyeri di lutut kanan yang sudah
dirasakan sejak 1 tahun ini yang semakin memberat sehingga pasien kesulitan berjalan. Nyeri
bertambah bila untuk aktivitas dan berkurang dengan istirahat. Kadang dari lutut yang nyeri
terdengar suara gemeretak. Pada pemeriksaan fisik didapatkan BB 75kg, TB 155 cm. Pada lutut
kanan terdapat keterbatasan gerak dan krepitasi. Pada radiologi didapatkan penyempitan celah
sendi dan osteofit. Berikut merupakan jenis modalitas terapi untuk diagnosis pasien tersebut:
a. Pembedahan
b. Edukasi untuk penurunan berat badan dan rehabilitasi
c. Steroid intra-artikular
d. NSAID
e. Diatas benar semua
7. Gambaran radiografi sendi yang menyokong diagnosis osteoartritis ialah, kecuali:
A. Penyempitan celah sendi yang seringkali asimetris
B. Penurunan densitas (sclerosis) tulang subkondral
C. Kista tulang
D. Osteofit pada pinggir sendi
E. Perubahan struktur anatomi sendi
8. Perempuan usia 50 tahun, datang dengan keluhan nyeri pada lutut. Oleh dokter di rumah sakit sebelumnya didiagnosa sebagai osteoartritis. Berikut ini merupakan faktor resiko terjadinya osteoarthritis, kecuali:
A. Usia tua
B. Jenis kelamin perempuan
C. Genetik orang tua dengan osteoartritis
D. Cedera sendi sebelumnya
E. Riwayat dislipidemia
9. Seorang perempuan 56 tahun, berobat ke poliklinik dengan keluhan nyeri pada lutut kanan, yang
dirasakan sejak 1 tahun yang lalu dan memberat memberat sejak 3 minggu ini, terutama bila berjalan.
Nyeri lutut juga timbul baik saat pasien tidur pada malam hari, maupun istirahat. Pada pemeriksaan fisik
lutut, tampak bengkak, teraba hangat, dan nyeri digerakan. Riwayat trauma lutut karena terjatuh 10 tahun
yang lalu. Pasien mengaku selain lutut kanan yang sakit, juga nyeri pada kedua pergelangan tangan, bahu
kanan dan sendi PIP jari II dan III kanan dan kiri, yang terasa kaku sendi setelah istirahat lama terutama
saat bangun tidur pagi hari, dan membaik bila aktifitas, untuk memgurangi nyerinya pasien diberi obat
meloxicam 15 mg sehari 2 x dan metilprednison 4 mg sehari 3x oleh dokter dipuskesmas, dam pasien
merasa enakan kalo pakai obat ini. Pasien diketahui menderita DM tipe 2 dan minum metformin 2x500
mg/hari sejak 8 bulan yang lalu. Hasil lab GDP terakhir adalah 300mg/dl dan 2 jam PP 460 mg/dl,
pemeriksaan reumatoid faktor positif, Led 77mm/jam. Pada foto rongten genu kanan didapatkan
gambaran osteoarthritis. Hasil aspirasi cairan sendi tidak didapatkan tanda- tanda infeksi cairan sendi dan
tidak didapat kan kristal. Tatalaksana yang tepat untuk mengatasi nyeri sendi pada pasien ini adalah a. NSAID dan metylprednison dilanjutkan b. Allopurinol c. Injeksi Hyaluronat d. Injeksi kortikosteroid IA e. Glucosamin
10. Efek nitric oxide terhadap kondrosit yang berperan pada terjadinya osteoatritis adalah, kecuali :
A. Inhibisi produksi kolagen dan proteoglikan
B. Inhibisi metaloproteinase
C. Meningkatkan kepekaan trauma oksidan lain (H2O2)
D. Menurunkan ekspresi IL-1 reseptor antagonis
E. Inhibisi polimerisasi aktin dan sinyal IL-1 integrin
11. Dari semua factor resiko untuk timbulnya osteoartritis, factor risiko yang terkuat adalah
A. Jenis kelamin
B. Ketuaan
C. Genetik
D. Kegemukan
E. Pekerjaan
Anemia Defisiensi Asam Folat
Kekurangan asupan
Alkoholisme
Peningkatan kebutuhan : kehamilan, bayi, proliferasi sel yang cepat, dan sirosis
Malabsorpsi
Reseksi usus dan jejunum
Tidak langsung akibat kekurangan thiamine dan factor yang bertanggungjawab untuk metabolisme folat
Defisiensi vit B12 Defisiensi asa folat
• Tatalaksana :
asam folat 1 mg/hari (2-3 minggu)
maintenance : 50-100 mcg/hari
Folat konjugase merubah polyglutamate menjadi dihydrofolate dan tetrahydrofolate (THFA) menuju sirkulasi
Tanpa vit B12. 5 methyl THFA yang merupakan bentuk cadangan dan bentuk asam folat dalam sirkulasi, masih dalam keadaan inaktif
Anemia Pernisiosa
• Defisiensi vitamin B12
• Primer : Intake kurang
• Sekunder : Kekurangan factor intrinsic (glikoprotein di lambung Berfungsi untuk absorbsi B12)
• Pemeriksaan : Klinis, Kadar B12, Uji Schilling
• Tatalaksana :
Injeksi vit B12 100 mcg IM atau SC 1x/minggu
Maintenance Inj. Vit B12 100 mcg / bulan
Oral Vit B12 1000 mcg / hari
Uji Schilling C0 57 C0 58
12. Seorang wanita 92 tahun dengan riwayat depresi datang dengan gejala kelelahan dan dispnea.
Dia tinggal sendirian, dan makanannya terutama terdiri dari teh dan roti panggang. Pemeriksaan
untuk indeks massa tubuh (BMI) 17, refleks tendon dalam yang normal, dan gaya berjalan yang
stabil. Laboratorium menunjukkan hasil hemoglobin (Hgb) 9 g / dL, rata-rata volume sel (MCV)
108 fL / sel darah merah, bilirubin tidak langsung 1,5 mg / dL (normal <1 mg / dL), dehidrogenase
laktat (LDH) 315 U / L (normal 140-280 U / L), homosistein 75 μmol / L (normal <13 mol/L), dan
asam metilmalonat 0,3 mol/L (normal <0,4 mol/L). Apusan tepi menunjukkan hipersegmentasi
neutrofil dan makro-ovalosit. Apa penyebab paling mungkin dari anemia yang dideritanya? A. Anemia penyakit kronis B. Defisiensi folat C. Defisiensi zat besi D. Defisiensi vitamin B12 E. Defisiensi Kalsium
13. Seorang pria 39 tahun datang dengan mati rasa pada tangan dan kaki bilateral. Dia adalah
seorang vegan yang secara teratur berlatih yoga tetapi mengeluhkan ketidakseimbangan yang
memburuk selama yoga baru-baru ini. Pemeriksaan menunjukkan tidak adanya refleks tendon
dalam di ekstremitas atas dan bawah. Laboratorium menunjukkan untuk Hgb 10 g / dL, MCV
111 fL / sel darah merah, bilirubin tidak langsung 1,8 mg / dL (normal <1 mg / dL), LDH 332 U /
L (normal 140-280 U / L), homosistein 101 μmol / L (normal <13 μmol / L), dan asam
metilmalonat 75 μmol / L (normal <0,4 μmol / L). Apusan tepi menunjukkan hipersegmentasi
neutrofil dan makro-ovalosit. Setelah tes diagnostik konfirmasi, pengobatan apa yang paling
tepat? A. Folat 5 mg oral setiap hari selama 3 bulan B. Levothyroxine 50 μg sehari C. Glukonat besi oral tiga kali sehari D. Vitamin B12 1 mg IM mingguan dan kemudian bulanan E. Injeksi Vitamin K single dose
ANEMIA DEFISIENSI BESI
dr. Renny A. Puspitasari, Sp.PD
• Zat besi diketahui memiliki pengaruh dalam melakukan aktivitas fisik karena zat besi merupakan salah satu komponen penting dalam pembentukan hemoglobin dan myoglobin
• Hemoglobin : mengangkut oksigen ke sel- sel yang membutuhkannya untuk metabolisme glukosa, lemak dan protein menjadi energi (ATP)
• Myoglobin : berikatan dengan oksigen, berfungsi menerima, menyimpan dan melepaskan oksigen ke dalam sel – sel otot
• O2 menurun penumpukan asam laktat kelelahan otot
• Menurunnya kadar zat besi dalam tubuh dapat menyebabkan penurunan produktivitas kerja maupun penurunan presentase kekuatan otot dan daya tahan terhadap keletihan
• Anemia secara umum didefinisikan sebagai berkurangnya konsentrasi hemoglobin didalam tubuh.
• Anemia defisiensi besi(ADB) adalah anemia yang disebabkan oleh kekurangan zat besi yang dibutuhkan untuk sintesis haemoglobin.
• Feritin : Tempat penyimpanan zat besi terbesar dalam tubuh
• Transferin : Suatu glikoprotein yang berikatan dengan zat besi dalam plasma, berfungsi sebagai transpor zat besi
• Total iron binding capacity (TIBC) : kapasitas daya ikat transferin seluruhnya.
• Kandungan zat besi dalam tubuh :
wanita 35mg/kg BB dan laki- laki 50 mg/kg BB
• 70% terdapat di dalam hemoglobin dan 25% merupakan zat besi cadangan yang terdapat dalam hati, limpa, dan sumsum tulang.
• Penyerapan zat besi : Asam organic atau Vitamin C (mengubah ferri ferro di lambung)
• Penghambat penyerapan zat besi : Tanin, asam fitat, zink. Kalsium, fosfat.
• Keluhan : lemah, lesu, letih, dan cepat lelah
• ADB, penurunan Hb terjadi perlahan-lahan
• Stomatitis angularis
• Disfagia terjadi akibat kerusakan epitel hipofaring
• koilonychia
• Pica adalah keinginan untuk memakan benda tidak lazim seperti es, lem, dan tanah liat
• Atrofi mukosa gaster
Tatalaksana Terapi kausatif : mengatasi penyebab perdarahan sesuai patogenesis penyakit yang mendasari. Misal Sirosis hepatis, cacingan, Varises esofageal, Hemoroid dll
Pemberian Fe (zat besi) :
• ferrous sulfat oral 3x 200mg selama 3-6 bulan atau 12 bulan dan diberikan pada saat perut kosong.
• Terapi besi parenteral : iron dextran kompleks (50mg/ml), subkutan atau intravena diberikan pelan.
Indikasi terapi besi parenteral :
• Terjadi intoleransi pemberian besi oral dan kepatuhan minum besi oral rendah.
• Gangguan pencernaan timbul misal kolitis ulceratif dan penyerapan besi oral terganggu misal pada gastrektomi.
• Kehilangan darah dalam bentuk yang besar dan tak dapat dikompensasi dengan besi oral dan kebutuhan besi yang besar dalam waktu yang singkat seperti saatakan operasi.
• Defisiensi besi fungsional relatif akibat adanya pemberian eritropoetin pada kasus anemia gagal ginjal kronis.
Indikasi pemberian transfusi pada ADB :
• Penyakit jantung anemik yang dapat menyababkan gagal jantung
• Anemia simptomatik dengan gejala yang berat
• Kehamilan trimester akhir (akan menjalani persalinan)
• Pasien pre operasi
4. Seorang perempuan berusia 56 tahun dengan riwayat hemodialisa selama 3 bulan terakhir,
disertai anemia berat yang tidak memberikan respon setelah pemberian rhEPO. Penyebab
kegagalan terapi anemia yang paling mungkin pada pasien ini adalah :
A. Hemolisis
B. Terjadi proses inflamasi akut
C. Cadangan besi yang tidak memadai
D. Pembentukan antibodi anti-rhEPO
E. Penekanan eritropoesis oleh produk buangan uremik
14. Seorang pria berusia 66 tahun datang dengan keluhan kelelahan dan dispnea.
Istrinya mencatat bahwa, selama beberapa minggu terakhir, dia mulai sering
makan es. Pemeriksaan menunjukkan adanya angular cheilosis glositis atrofi, dan
feses guaiac positif. Labs mengungkapkan sel Hgb 9,2 g / dL dan MCV 75 fL /
eritrosit. Apa hasil yang mungkin ditemukan dari pemeriksaan level zat besi
pasien ini (zat besi normal 60-170 μg / dL, normal total kapasitas pengikatan besi
[TIBC] 240-450 μg / dL, feritin normal 12-250 ng / mL)? A.Besi 132 μg / dL, TIBC 299 μg / dL, feritin 204 ng / mL B.Besi 210 μg / dL, TIBC 350 μg / dL, feritin 375 ng / mL C. Besi / TIBC <18%, feritin 5 ng / mL D. Besi / TIBC> 18%, feritin 314 ng / mL E. Semua jawaban salah
25. Berikut ini pernyataan yang tepat mengenai manifestasi klinis dari anemia
defisiensi besi, kecuali a. Stomatitis angularis adalah peradangan pada sudut mulut b. Disfagia terjadi akibat kerusakan nervus glossofaringues c. Kuku sendok dicirikan dnegan kuku rapuh dan bergaris vertikel d. Pica adalah keinginan untuk memakan benda tidak lazim seperti es, lem,
dan tanah liat e. Atrofi mukosa gaster dapat menyebabkan akhloridia
16. Seorang wanita 46 tahun dengan lupus dan mengkonsumsi hydroxychloroquine
datang dengan gejala kelelahan yang meningkat, nyeri artralgia, dan ulkus rongga mulut.
Dia tidak minum obat lain, menyangkal penggunaan alkohol, dan tinggal di rumah yang
dibangun dalam 5 tahun terakhir. Laboratorium menunjukkan Hgb 8,9 g / dL dari 12,2
mg / dL tahun lalu, saturasi transferin16%, feritin 350 ng / mL (normal 12-25 ng / mL),
MCV 82 fL / sel darah merah, dan kreatinin normal. Apa diagnosis yang paling mungkin? A. Anemia peradangan kronis B. Anemia penyakit ginjal kronis C. Anemia defisiensi besi D. Anemia sideroblastic E. Anemia megalosblastik
AIHA
• Autoantibodi yang mengikat permukaan membrane eritrosit dan menyebabkan hemolisis
• Insiden 1:100.000 populasi umum
• Warm : Kelainan limfoproliverative, SLE, Infeksi mononucleosis, HIV, Evan synd
• Cold : Pneumonia, mikoplasma, Sifilis, Post viral infection, kelainan limfoproliverative
AIHA
Warm Cold
Ig G Ig M
Coombs test
• Tes untuk diagnostic anemia hemolitik mencari antibodi yang menempel ke sel darah merah
• Terdapat 2 jenis Direct Coomb’s Test (DCT) dan Indirect Coomb’s Test (ICT)
• DAT Deteksi antiglobulin yang melekat pada permukaan ery, in vivo interaksi
• IAT Deteksi keberadaan antiglobulin dalam serum, interaksi invitro
3. Seorang wanita 28 tahun mengeluh sering merasa pusing dan lemas sejak 1 bulan ini. Satu
minggu yang lalu mendapat transfusi darah tetapi keluhan hanya hilang sementara dan saat ini rasa
pusing dan lemas semakin meningkat dan juga merasa sesak nafas. Riwayat mimisan, gusi
berdarah atau pun perdarahan lainnya tidak ada. Mata terlihat kuning sejak 3 hari yang lalu. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan splenomegaly. Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 3 g/dl, Ht
9%, leukosit 5500, trombosit 175.000, retikulosit 3,2 %, direct antiglobulin test (+). Berikut ini
adalah pernyataan yang benar tentang anemia hemolitik tipe hangat, KECUALI :
A. Autoantibodi bereaksi secara optimal pada suhu 370C
B. Kelainan ini memiliki agglutinin IgM monoclonal
C. Autoantibodi ini berasal dari kelas IgG dan bereaksi dengan semua sel eritrosit normal
D. Kortikosteroid 1-1,5 mg/kgbb/hari sebagian besar akan menunjukkan respon klinik yang
baik dalam 2 minggu
E. Spelektomi dapat dipertimbangkan bila terapi steroid tidak adekuat atau tidak bias
dilakukan penurunan dosis selama 3 bulan
17. Seorang wanita 74 tahun baru-baru ini didiagnosis dengan pneumonia yang diobati
dengan levofloxacin datang dengan dispnea dan ikterus. Pemeriksaan menunjukkan
takikardia sampai 110-an, splenomegali, dan limfadenopati serviks. Laboratorium
menunjukkan untuk WBC 15800 / μL, jumlah limfosit absolut 7500 / μL (normal <5000
/ μL), Hgb 6,9 g / dL, trombosit 160.000 / μL, bilirubin langsung 0,2 mg / dL, bilirubin
tidak langsung 2,6 mg / dL (normal <1 mg / dL), retikulosit 11% (normal 0,5% -2,5%),
LDH 511 U / L (normal 140-280 U / L), haptoglobin tidak terdeteksi (normal 30-200 mg
/ dL), dan uji Coombs positif. Apusan tepi menunjukkan sel darah merah spherocytic
(sel darah merah) dan tidak ada skistosit.
Apa diagnosis yang paling mungkin? A. Anemia hemolitik autoimun B. Anemia hemolitik akibat obat C. Sferositosis herediter D.Anemia hemolitik mikroangiopatik (MAHA) E. Thalasemia
ANEMIA APLASTIK dr. Renny A. Puspitasari, Sp.PD
Anemia Aplastik
• Sindroma kegagalan sumsum tulang yang dikarakterisasi dengan adanya pansitopenia perifer, hipoplasia sumsum tulang dan makrositosis oleh karena terganggunya eritropoesis dan peningkatan jumlah fetal hemoglobin
• Produksi sel darah dari sumsum tulang ↓
retikulositopenia anemia
granulositopenia monositopenia
trombositopenia
Etiologi Anemia Aplastik
Klasifikasi Anemia Aplastik
Kriteria Diagnostik International Agranulocytosisand Aplastic Anemia Study Group (IAASG)
1. Satu dari tiga sebagai berikut : • Hb <10 g/dl atau Hct < 30% • Trombosit < 50x109/L • Leukosit < 3,5x109 /L
2. Retikulosit <30x109/L 3. Gambaran sumsum tulang : Penurunan selularitas dengan hilangnya atau menurunnya semua sel hematopoeitik atau selularitas normal oleh hiperplasiaeritroid fokal dengan deplesi seri granulosit dan megakariosit. Tidak adanya fibrosis yang bermaknaatau infiltrasi neoplastic 4. Pansitopenia karena obat sitostakita atau radiasi terapeutik harus dieksklusi
Manifestasi Klinis
Tatalaksana 1. Hentikan obat-obatan yang diduga sebagai pencetus
2. Tranfusi komponen darah (PRC dan/atau TC) sesuai indikasi
3. Hindari dan atasi infeksi : Antibiotik spektrum luas
4. Kortikosteroid : prednisone 1-2 mg/kgbb/hari, MP 1 mg/kgbb
5. Terapi Imunosupresif :
Sikloskoprin A 10-12 mg/kgbb/hari (4-6 bulan)
ATG (anti thymocyte globulin) 15-40 mg/kgbb/hari I.V (4 hari)
6. Kombinasi (anemia aplastic berat)
ATG 40 mg/kg/hari (4 hari), siklosporin 6 mg/kgBB peroral/hari (3 bulan)
(6 bulan) dan MP 5 mg/kgBB peroral/hari (1 mgg tap down selama 3 mgg)
7. Transplantasi (Terapi definitive) : usia, bila HLA cocok, infeksi
15. Seorang pria berusia 21 tahun datang dengan gejala kelelahan dan gusi berdarah. Dia tidak
memiliki riwayat penyakit masa lalu, dan dia tidak mengonsumsi obat apa pun, termasuk
suplemen dan obat-obatan yang dijual bebas (OTC). Laboratorium menunjukkan sel darah
putih (WBC) 1100 / μL, Hgb 7,3 g / dL, trombosit 15.000 / μL, dan retikulosit 1%. Studi virus,
termasuk human immunodeficiency virus (HIV), virus Epstein-Barr, parvovirus B19, dan
human herpesvirus 6 (HHV-6), menunjukkan hasil negatif. Biopsi sumsum tulang
menunjukkan hiposelularitas. Manajemen apa yang paling tepat? A. Transplantasi sel induk alogenik B. Imunosupresi C. Perawatan suportif D. Mimetik trombopoietin E. Pertukaran Plasma
23. Berikut ini merupakan pernyataan yang tepat mengenai manifestasi klinis dari
anemia aplastik, kecuali a. Dapat menyebabkan mudah lelah b. Dapat muncul seara mendadak (dalam beberapa hari) c. Anemia aplastik dapat muncul tanpa gejala d. Hepatomegali adalah salah satu manifestasi klinis e. Trombositopenia bukan merupakan temun umum
24. Berikut ini pernyataan yang tepat mengenai pemeriksaan laboratorium pada
anemia aplastik, kecuali a. Pansitopenia tidak selalu ditemukan b. Jenis anemia adalah mikrositik c. LED sering meningkat d. Waktu pendarahan memanjang e. Retikulosit dapat rendah atau normal
Top Related