Lampiran Surat Edaran Direksi
PT PLN (PerseroTRANSFORMATOR TEGANGAN
DAFTAR ISI iDAFTAR ISI
iiDAFTAR GAMBAR
1I.PENDAHULUAN
11.1.PengertianTrafo Tegangan
21.2.Fungsi Trafo Tegangan
31.3.Jenis Trafo Tegangan
31.4.Bagian-bagian Trafo Tegangan
31.4.1.Trafo Tegangan Jenis Magnetik
51.4.2.Trafo Tegangan Jenis Kapasitif
71.5.Failure Mode and Effect Analysis (FMEA)
71.5.1.Mendefinisikan sistem (peralatan) dan fungsinya
81.5.2.Menentukan sub sistem dan fungsi tiap subsistem
81.5.3.Menentukan functional failure tiap subsistem
81.5.4.Menentukan failure mode tiap subsistem
81.5.5.FMEA VT
9II.PEDOMAN PEMELIHARAAN
92.1.In Service inspection
92.1.1.Dielectric
92.1.2.Electromagnetic Circuit
92.1.3.Mechanical structure
92.1.4.Pentanahan VT
102.2.In Service measurement
102.2.1.Thermovision
102.3.Shutdown testing / Measurement
102.3.1.Tahanan isolasi
112.3.2.Tan delta & Kapasitansi
132.3.3.Tahanan Pentanahan
132.3.4.Rasio
132.3.5.Kualitas Minyak
162.4.Shutdown Treatment
17III.EVALUASI HASIL PEMELIHARAAN DAN REKOMENDASI
173.1.In Service Inspection
183.2.In service measurement
183.2.1.Thermovisi klem, body, isolator, housing dan konduktor
183.3.Shutdown testing / Measurement
183.3.1.Tahanan Isolasi
193.3.2.Tan Delta dan Kapasitansi
193.3.3.Kualitas Minyak
213.3.4.DGA
213.3.5.Tahanan Pentanahan
223.3.6.Pengujian Spark Gap
223.3.7.Ratio
233.4.Shutdown Inspection
24IV.TABEL URAIAN KEGIATAN PEMELIHARAAN
DAFTAR GAMBAR
1Gambar 1.2 Prinsip Kerja Trafo Tegangan
2Gambar 2 Rangkaian Ekivalen Trafo Tegangan
1Gambar 3 Bagian-bagian VT
1Gambar 4 Bagian-bagian CVT
1Gambar 5 Pengujian Tahanan Isolasi
12Gambar 6 Pengukuran Tan Delta pada VT
1Gambar 7 Pengukuran Tan Delta pada CVT
13Gambar 8 Pengukuran Ratio Trafo Tegangan
Error! Bookmark not defined.Gambar 9 Batasan Tan (reff: ABB)
TRANSFORMATOR TEGANGAN
I. PENDAHULUAN1.1. PengertianTrafo TeganganTrafo tegangan adalah peralatan yang mentransformasi tegangan sistem yang lebih tinggi ke suatu tegangan sistem yang lebih rendah untuk peralatan indikator, alat ukur / meter dan relai.
Gambar 1.1. Prinsip Kerja Trafo Tegangan
Dimana:
a; perbandingan /rasio transformasi
N1 = Jumlah belitan primer
N2 = Jumlah belitan sekunder
E1 = Tegangan primerE2 = Tegangan sekunder
Gambar 1.2. Rangkaian Ekivalen Trafo TeganganDimana:Im = arus eksitasi/magnetisasiIe = arus karena rugi besi Trafo tegangan memiliki prinsip kerja yang sama dengan trafo tenaga tetapi rancangan Trafo tegangan berbeda yaitu :
Kapasitasnya kecil (10 150 VA), karena digunakan hanya pada alat-alat ukur, relai dan peralatan indikasi yang konsumsi dayanya kecil.
Memiliki tingkat ketelitian yang tinggi.
Salah satu ujung terminal tegangan tingginya selalu ditanahkan.
1.2. Fungsi Trafo TeganganFungsi dari trafo tegangan yaitu :
Mentransformasikan besaran tegangan sistem dari yang tinggi ke besaran tegangan listrik yang lebih rendah sehingga dapat digunakan untuk peralatan proteksi dan pengukuran yang lebih aman, akurat dan teliti.
Mengisolasi bagian primer yang tegangannya sangat tinggi dengan bagian sekunder yang tegangannya rendah untuk digunakan sebagai sistm proteksi dan pengukuran peralatan dibagian primer.
Sebagai standarisasi besaran tegangan sekunder (100, 100/3, 110/3 dan 110 volt) untuk keperluan peralatan sisi sekunder. Memiliki 2 kelas, yaitu kelas proteksi (3P, 6P) dan kelas pengukuran (0,1; 0,2; 0,5;1;3)1.3. Jenis Trafo TeganganTrafo tegangan dibagi dibagi menjadi dua jenis yaitu
Trafo tegangan magnetik (Magnetik Voltage Transformer / VT)
Disebut juga Trafo tegangan induktif. Terdiri dari belitan primer dan sekunder pada inti besi yang prinsip kerjanya belitan primer menginduksikan tegangan kebelitan sekundernya.
Trafo tegangan kapasitif (Capasitive Voltage Transformer / CVT)
Trafo tegangan ini terdiri dari rangkaian seri 2 (dua) kapasitor atau lebih yang berfungsi sebagai pembagi tegangan dari tegangan tinggi ke tegangan rendah pada primer, selanjutnya tegangan pada satu kapasitor ditransformasikan mengunakan trafo tegangan yang lebih rendah agar diperoleh teganggan sekunder.
1.4. Bagian-bagian Trafo Tegangan1.4.1. Trafo Tegangan Jenis Magnetik Kertas / Isolasi MinyakBerfungsi mengisolasi bagian yang bertegangan (belitan primer) dengan bagian bertegangan lainnya (belitan sekunder) dan juga dengan bagian badan (body).
Terdiri dari minyak trafo dan kertas isolasi
Rangkaian Electromagnetic
Berfungsi mentransformasikan besaran tegangan yang terdeteksi disisi primer ke besaran pengukuran yang lebih kecil.
Dehydrating Breather
Adalah sebagai katup pernapasan untuk menyerap udara lembab pada kompartemen akibat perubahan volume minyak karena temperatur, sehingga mencegah penurunan kualitas isolasi minyak
Terminal Primer
Satu terminal terhubung pada sisi tegangan tinggi (fasa) dan satu lagi terhubung pada sistim pentanahan (grounding)
Inti
Terbuat dari plat besi yang dilapisi silicon yang berfungsi untuk jalannya flux. Struktur Mekanikal
Struktur mekanikal adalah peralatan yang menyokong berdirinya trafo tegangan.
Terdiri dari :
Pondasi
Struktur penopang VT
Isolator (keramik/polyester)
Sistem Pentanahan
Sistem pentanahan adalah peralatan yang berfungsi mengalirkan arus lebih akibat tegangan surja atau sambaran petir ke tanah
1.4.2. Trafo Tegangan Jenis Kapasitif Dielectric Minyak Isolasi
Berfungsi untuk mengisolasi bagian-bagian yang bertegangan dan sebagai media dielectric untuk memperoleh nilai kapasitansi dari 2 (dua) kapasitor atau lebihsebagai pembagi tegangan yang terhubung seri. Kertas-plastik film (paper-polypropylane film)
Berfungsi sebagai media dieletric untuk memperoleh nilai kapasitansi dari 2 (dua) kapasitor atau lebih sebagai pembagi tegangan yang terhubung seri bersama-sama minyak isolasi.
Pembagi Tegangan (Capacitive Voltage Devider)
Berfungsi sebagai pembagi tegangan tinggi untuk diubah oleh trafo tegangan menjadi yang lebih rendah.
Electromagnetic Circuit
Berfungsi sebagai penyesuai tegangan menengah ( medium voltage choke) untuk mengatur/menyesuaikan agar tidak terjadi pergeseran fasa antara tegangan masukan (Vi) dengan tegangan keluaran (Vo) pada frekuensi dasar.
Trafo Tegangan
Berfungsi untuk mentransformasikan besaran tegangan listrik dari tegangan menengah yang keluar dari kapasitor pembagi ke tegangan rendah yang akan digunakan pada rangkaian proteksi dan pengukuran.
Expansion Chamber
Rubber bilow adalah sebagai katup pernapasan (dehydrating breather) untuk menyerap udara lembab pada kompartemen yang timbul akibat perubahan temperatur. Hal ini mencegah penurunan kualitas minyak isolasi.
Terminal Primer
Satu terminal terhubung pada sisi tegangan tinggi (fasa) dan satu lagi terhubung pada sistim pentanahan (grounding).
Struktur Mekanikal
Struktur mekanikal adalah peralatan yang menyokong berdirinya trafo tegangan.
Terdiri dari :
Pondasi
Struktur penopang CVT
Isolator penyangga (porselen/polyester). tempat kedudukan kapasitor dan berfungsi sebagai isolasi pada bagian-bagian tegangan tinggi. Sistem Pentanahan
Sistem pentanahan adalah peralatan yang berfungsi mengalirkan arus lebih akibat tegangan surja atau sambaran petir ke tanah.
1.5. Failure Mode and Effect Analysis (FMEA)FMEA adalah merupakan suatu metode untuk menganalisa penyebab kegalan pada suatu peralatan. Pada buku pedoman pemeliharaan ini FMEA menjadi dasar utama untuk menentukan komponen yang akan diperiksa dan dipelihara.FMEA atau Failure Modes and Effects Analysis dibuat dengan cara:
Mendefinisikan sistem (peralatan) dan fungsinya
Menentukan sub sistem dan fungsi tiap subsistem
Menentukan functional failure tiap subsistem
Menentukan failure mode tiap subsistem
1.5.1. Mendefinisikan sistem (peralatan) dan fungsinyaDefinisi: kumpulan komponen yang secara bersama-sama bekerja membentuk satu atau lebih fungsi
1.5.2. Menentukan sub sistem dan fungsi tiap subsistemDefinisi: peralatan dan/atau komponen yang bersama-sama membentuk satu fungsi. Dari fungsinya subsistem berupa unit yang berdiri sendiri dalam suatu system
1.5.3. Menentukan functional failure tiap subsistem
Functional failure adalah ketidakmampuan suatu asset untuk dapat bekerja sesuai fungsinya sesuai standar unjuk kerja yang dapat diterima pemakai
1.5.4. Menentukan failure mode tiap subsistem
Failure mode adalah setiap kejadian yang mengakibatkan functional failure.
1.5.5. FMEA VT
Di dalam FMEA VT terdiri dari Subsistem VT, functional failure, dan failure mode pada VT (lampiran 1)
II. PEDOMAN PEMELIHARAAN2.1. In Service inspection
In service inspection adalah kegiatan pengamatan visual pada bagian-bagian peralatan terhadap adanya anomali yang berpotensi menurunkan unjuk kerja peralatan atau merusak sebagian/keseluruhan peralatan.
2.1.1. Dielectric
Memeriksa rembesan / kebocoran minyak
memeriksa level ketinggian minyak pada gelas penduga.
Memeriksa isolator dari keretakan, flek, pecah dan kelainan yang lainnya
2.1.2. Electromagnetic Circuit
memeriksa level ketinggian minyak pada gelas penduga.
rembesan / kebocoran minyak trafo pada seal isolator.
Memeriksa kondisi spark gap
2.1.3. Mechanical structure
memeriksa pondasi dari keretakan atau tidak.
memeriksa rumah VT\CVT dari keretakan dan korosi.
memeriksa steel structure VT\CVT dari bengkok, longgar dan korosi.
2.1.4. Pentanahan VTInspeksi pentanahan VT dilakukan dengan memeriksa kawat dan terminal pentanahan terhubung ke mess grounding switchyard dengan kencang dan sempurna.
2.2. In Service measurement
In Service Measurement adalah kegiatan pengukuran / pengujian yang dilakukan pada saat peralatan sedang dalam keadaan bertegangan / beroperasi.
2.2.1. Thermovision
Thermovision digunakan untuk melihat hot spot pada instalasi listrik, dengan Infra red thermovision dapat dilihat losses yang terjadi di jaringan. Semakin tinggi suhu hotspot yang terjadi maka semakin besar losses yang terjadi. Losses dapat diakibatkan oleh sambungan yang kurang baik, Pemeriksaan dengan thermovision pada CVT digunakan untuk melihat titik-titik sambungan pada CVT.Thermovisi dilakukan pada:
Konduktor dan klem VT. Hal ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan suhu antara konduktor dan klem VT
Isolator dan housing VT. Hal ini bertujuan untuk mengetahui adanya kelainan / hotspot di dalam VT.
Thermovisi dilakukan setiap 3 bulan, kecuali untuk CVT 500 kV dilakukan setiap 2 minggu.
2.3. Shutdown testing / Measurement
Shutdown testing / measurement adalah pekerjaan pengujian yang dilakukan pada saat peralatan dalam keadaan padam. Pekerjaan ini dilakukan pada saat pemeliharaan rutin maupun pada saat investigasi ketidaknormalan.
2.3.1. Tahanan isolasi
Pengujian tahanan isolasi menggunakan alat ukur tahanan isolasi 5 KV untuk sisi primer dan 500 V untuk sisi sekunder. Berfungsi untuk mengetahui kualitas tahanan isolasi pada trafo tegangan tersebut. Pencatatan hasil pengukuran dilakukan pada saat 60 detik.
2.3.2. Tan delta & Kapasitansi
Pada trafo tegangan yang menggunakan minyak untuk isolasinya, minyak memiliki nilai konduktansi yang cukup rendah dan nilai kapasitansi yang cukup tinggi, pengujian tangen delta dilakukan untuk mengetahui besarnya nilai factor disipasi (tan delta) dan kapasitansi dari VT. Peningkatan nilai dari kapasitansi mengindikasikan adanya kertas isolasi yang terkontaminasi oleh kelembaban, pencemaran atau adanya pemburukan pada sistem isolasi VT. Pengujian dengan mode GST-Ground pada VT bertujuan untuk mengetahui nilai tan delta overall (secara umum). Tegangan uji yang digunakan adalah 2kV sampai 10 kV.
Gambar 2.2. Pengukuran Tan Delta pada VT
Mode
UjiTegangan
UjiHV LeadLV LeadGroundObjek
pengukuran
GST-Guard10kVCBA,F,S1,S2C1-1
UST10kVBCA,F,S1,S2C1-2
GST-Guard10kVBCA,F,S1,S2C1-3
GST-Ground2kVF*)-A,S1,S2C2 **)
Keterangan:
*) pada pengukuran C2, terminal F dilepas( tidak terhubung ke EMU)
**) pengukuran C2 dilakukan pada saat overhaul2.3.3. Tahanan Pentanahan
Pengukuran besarnya tahanan pentanahan menggunakan alat uji tahanan pentanahan. Besarnya nilai tahanan pentanahan mempengaruhi keamanan personil terhadap bahaya tegangan sentuh.
2.3.4. Rasio
Pengukuran ratio bertujuan untuk membandingkan nilai ratio hasil pengukuran dengan nilai pada nameplate.
Gambar 2.4.Pengukuran Ratio Trafo TeganganPengukuran dilakukan dengan menginjeksi tegangan AC 2 10KV pada sisi primer dan dibandingkan dengan output tegangan pada sisi sekunder.Pengujian ini hanya dilakukan ketika pemasangan baru atau setelah relokasi.2.3.5. Kualitas Minyak
Berdasarkan standard IEC 60422 Mineral insulating oils in electrical equipment supervision and maintenance guide, Trafo tegangan (VT) masuk dalam kategori D (instrument/protection transformer >170 kV) dan kategori E (instrument/protection transformer 170 kV). Pengujian Kualitas minyak pada trafo instrument hanya dapat dilakukan pada trafo instrument jenis nonhermetically sealed. Pengujian kualitas isolasi dilakukan setelah VT 10 tahun beroperasi. Pengambilan sample yang selanjutnya perlu dilakukan konsultasi terlebih dahulu dengan manufacturer atau mengacu pada manual instruction dari manufacturer masing-masing.
Pengujian kualitas minyak sesuai standard IEC 60422 meliputi :
a. Pengujian Down Voltage (BDV)
Pengujian tegangan tembus dilakukan untuk mengetahui kemapuan minyak isolasi dalam menahan stress tegangan. Pengujian ini dapat menjadi indikasi keberadaan kontaminan seperti kadar air dan partikel. Rendahnya nilai tegangan tembus dapat mengindikasikan keberadaan salah satu kontaminan tersebut, dan tingginya tegangan tembus belum tentu juga mengindikasikan bebasnya minyak dari semua jenis kontaminan.
b. Pengujian Water Content
Pengujian kadar air untuk mengetahui seberapa besar kadar air yang terlarut / terkandung di minyak. Menurut standar IEC 60422 perlu dilakukan koreksi hasil pengujian kadar air terhadap suhu 20 oC yaitu dengan mengalikan hasil pengujian dengan faktor koreksi f.
Dimana:
Ket :
f= faktor koreksi
ts = Suhu minyak pada waktu diambil (sampling)
c. Pengujian Acidity
Minyak yang rusak akibat teroksidasi akan menghasilkan senyawa asam yang akan menurunkan kualitas isolasi kertas isolasi pada trafo. Asam ini juga dapat menjadi penyebab proses korosi pada tembaga dan bagian trafo yang terbuat dari bahan metal.
d. Pengujian Dielectric Disspation Factor
Pengujian ini bertujuan mengukur arus bocor melalui minyak isolasi, yang secara tidak langsung mengukur seberapa besar pengotoran atau pemburukan yang terjadi.
e. Pengujian Interfacial Tension
Pengujian IFT antara minyak dengan air dimaksudkan untuk mengetahui keberadaan polar contaminant yang larut dan hasil proses pemburukan. Karakteristik dari ift akan mengalami penurunan nilai yang sangat drastis seiring tingginya tingkat penuaan pada minyak isolasi. Ift juga dapat mengindikasi masalah pada minyak isolasi terhadap material isolasi lainnya.
f. Pengujian Sediment dan Sludge
Pengujian sediment ini bertujuan mengukur seberapa banyak (%) zat pengotor terhadap minyak isolasi trafo.
g. Pengujian Flash Point
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui flash point atau titik nyala api dari minyak isolasi
h. Pengujian Dissolved Gas Analysis (DGA)
Pengujian Dissolved Gas Analysis (DGA) adalah merupakan suatu tool diagnosa untuk mendeteksi dan mengevaluasi gangguan pada peralatan tenaga listrik dengan cara mengukur beberapa kandungan gas di dalam minyak isolasi meliputi gas: Nitrogen(N2), Oxygen (O2), Hydrogen (H2), Carbon monoxide (CO), Carbon dioxide(CO2), Methane (CH4), Ethane (C2H6), Ethylene(C2H4) dan Acetylene (C2H2). Mengacu pada standard IEC 60599 Mineral oil-impragnated electrical equipment in service-Guide to interpretation of Dissolved and free gas analysis , kelainan dalam peralatan trafo instrument dapat dideteksi dengan menggunakan DGA.
2.4. Shutdown TreatmentTreatment merupakan tindakan pemeliharaan pada saat shutdown tahunan. NoPeralatan yang dipeliharaCara PemeliharaanStandard
1Box TerminalPeriksa terhadap, kotoran, binatang atau kemungkinan kemasukan air.Bersih
2Body VTPeriksa kebersihan bushing dan body VTBersih
3Baut-bautPeriksa kekencangan baut-baut terminal utama & pentanahan serta baut-baut wiring kontrol dalam terminal boksKencang
4Limit switchPeriksa apakah limit switch masih berfungsi normal atau tidakNormal
III. EVALUASI HASIL PEMELIHARAAN DAN REKOMENDASI3.1. In Service Inspection
NoItem inspeksiHasil inspeksiRekomendasi
1.Level ketinggian minyakMinimum Pastikan kondisi indikator ketinggian minyak normal/tidak
Periksa apakah ada kebocoran minyak
Lakukan langkah pada item 2 tabel ini
Maksimum Pastikan kondisi indikator ketinggian minyak normal/tidak
Pastikan bahwa tidak ada kontaminasi air dari luar
Periksa kondisi seal, jika kondisi seal sudah fatik maka lakukan penggantian seal dan penggantian minyak sesuai manual instruction/hubungi manufacturer.
2.Kebocoran minyakRembes/Bocor Periksa sumber kebocoran minyak
Lakukan pengujian kualitas minyak untuk memastikan kondisi minyak isolasi
Jika hasil pengujian minyak isolasi dalam kondisi poor, maka lakukan langkah seperti pada sub bab 3.3.3 (karakteristik minyak)
Periksa kondisi seal, jika kondisi seal sudah fatik maka lakukan penggantian seal dan penggantian minyak sesuai manual instruction/hubungi manufacturer.
3.Kondisi fisik isolator porcelainFlek/Retak/pecahLakukan penggantian PT/CVT bila pecah tdk bisa ditoleransi.
Lapisi dengan insulator varnish untuk kondisi isolator flek atau dengan gunakan ceramic sealer/ceramic rebound untuk kondisi pecah kecil.
4.Kondisi core housingRetakLakukan penggantian VT/CVT
5.Kondisi structure penyanggaKendor/BengkokLakukan perbaikan/penggantian struktur penyangga
6.Kondisi groundingLepas / kendor / rantasSambungkan kembali, kencangkan atau ganti kawat pentanahan sehingga pentanahan tersambung dengan mesh grounding GI.
3.2. In service measurement
3.2.1. Thermovisi klem, body, isolator, housing dan konduktorEvaluasi dilakukan dengan cara membandingkan hasil thermography VT fasa R, S, dan T.
Berdasarkan InternationaI Electrical Testing Association (NETA) Maintenance Testing Specifications (NETA MTS-1997) interpretasi hasil thermovisi dapat dikategorikan sebagai berikut:
NoT1
(perbedaan suhu antar fasa)Rekomendasi
1.1 oC 3oCDimungkinakan ada ketidaknormalan, perlu investigasi lanjut
2.4 oC 15oCMengindikasikan adanya defesiensi, perlu dijadwalkan perbaikan.
3.>16oCKetidaknormalan Mayor, perlu dilakukan perbaikan/penggantian segera
3.3. Shutdown testing / Measurement
3.3.1. Tahanan Isolasi
Standard : VDE ( catalogue 228/4 ) minimum besarnya tahanan isolasi kumparan trafo, pada suhu operasi dihitung 1 Kilo Volt = 1 MOhm
NoHasil UjiKeteranganRekomendasi
1.> 1MOhm/1kVGoodNormal
2.< 1MOhm/1kVPoorLakukan pengujian lebih lanjut
3.3.2. KapasitansiBelum3.3.3. Kualitas Minyak
Standard yang digunakan : IEC 60422 Mineral insulating oils in electrical equipment supervision and maintenance guidance.
1.Breakdown Voltage:
Kategori D (>170kV)
>60 kV/2.5 mmGoodNormal
50-60 kV/2.5 mmFair- Periksa apakah ada indikasi kebocoran VT dan perbaiki.
- Laksanakan penggantian minyak sesuai manual instruction atau hubungi manufacturer.
50 kV/2.5 mmGood
40-50 kV/2.5 mmFair
170kV)
10ppmPoor
Kategori E ( 170 kV)s.d.a
15ppmPoor
.Acidity
Kategori D (>170kV)
0.15Poor
Kategori E ( 170 kV)
0.2Poor
4.Dielectric Dissipation Factor
Kategori D (>170kV)
0.03Poor
Kategori E ( 170 kV)
0.3Poor
5.Interfacial Tension (mN/m)
Kategori D (>170kV)
>28GoodNormal
22-28FairLaksanakan penggantian minyak sesuai manual instruction atau hubungi manufacturer.
2
T1Thermal Fault < 300oCNS>1 (NS)1OhmPoorPeriksa kondisi sambungan grounding
3.3.6. Pengujian Spark GapPeriksa Spark gap bushing apakah masih memenuhi syarat ( lihat lampiran IV .4 buku O&M SE 032) standard VDE 0111/12
Tegangan Nominal
(kV)BIL
(KV)Jarak antara gap
(mm)
66060
125050
7585
206060
125155
3095115
170220
70145180
325400
150250330
550700
650830
7591000
3.3.7. Ratio
Standard yang digunakan : IEEE Std C57.13-1993 Standard Requirements for Instrument Transformers.
Error ratio hasil pengukuran dan nameplate dikategorikan menjadi dua batasan yaitu :
1. VT untuk keperluan metering : error maksimum + 0.1%
2. VT untuk keperluan lain (proteksi, load control dan keperluan sejenisnya) : error maksimum + 1.2%
3.4. Shutdown Inspection
NoSub SistemHasil InspeksiRekomendasi
1Box Terminal Kotor
Kemasukan air Bersihkan
Keringkan
2Body VT Kotor
Retak/cacat Bersihkan
Perbaiki/ganti
3Baut-baut longgar Kencangkan
4Limit switch Tidak bekerja Perbaiki
IV. TABEL URAIAN KEGIATAN PEMELIHARAAN
Jenis PemeliharaanJenis Inspeksi/Pengujian
PeriodeTool
In service Inspection1Pemeriksaan level ketinggian minyak VT/CVTMingguanVisual
2Pemeriksaan level tekanan minyak (khusus untuk dengan rubber bellow)HarianVisual
3Pemeriksaan kebocoran minyak HarianVisual
4Pemeriksaan kondisi fisik isolator porcelainMingguanVisual
5Pemeriksaan kondisi core housingMingguanVisual
6Pemeriksaan kondisi structure penyanggaTahunanVisual
7Pemeriksaan kondisi groundingBulananVisual
8Pemeriksaan spark GapBulananVisual
In service measurement1Thermovisi antara klem dan konduktorBulananKamera Thermography
2Thermovisi body VT/CVTBulananKamera Thermography
3Thermovisi pada isolatorBulananKamera Thermography
4Thermovisi pada housingBulananKamera Thermography
5Thermovisi pada konduktorBulananKamera Thermography
Shutdown Testing / Measurement1Pengujian tahanan Isolasi2 TahunanAlat Uji Tahanan Isolasi
2Pengujian Tan Delta dan Kapasitansi2 TahunanAlat uji tan delta
3Pengujian Tahanan Pentahanan2 TahunanAlat uji tahanan pentanahan
4Pengujian RatioJika direlokasiAlat uji ratio
5Pengujian kualitas minyak isolasi, meliputi ;Setelah 10 tahun operasi atau hasil pengujian Tan delta, melebihi standar.
a.Pengujian Break Down Voltage (BDV)Alat uji tegangan tembus
b.Pengujian Water content Alat uji kadar air
c.Pengujian AcidityAlat uji keasaman
d.Pengujian Dielectric Disspation FactorAlat uji tan delta minyak
e.Pengujian Interfacial TensionAlat uji IFT
f.Pengujian Sediment dan SludgeAlat uji sediment
g.Pengujian Flash pointAlat uji flash point
6Pengujian DGASetelah 10 tahun operasi atau hasil pengujian Tan delta, melebihi standar.
7Pengukuran Spark Gap2 tahunanmeteran
Shutdown Treatment1Pemeriksaan box terminal terhadap, kotoran, binatang atau kemungkinan kemasukan air.TahunanVisual, seal, coumpound.
2Pembersihan bushing dan body PT.TahunanKain Majun.
3Pengencangan baut-baut terminal utama & pentanahan serta baut-baut wiring kontrol dalam terminal boks.TahunanKunci-kunci & obeng.
LAMPIRAN
FMEA TRANSFORMATOR TEGANGANLAMPIRANFORMULIR IN SERVICE INSPECTION - HARIAN
LAMPIRAN
FORMULIR IN SERVICE INSPECTION - MINGGUAN
LAMPIRAN
FORMULIR IN SERVICE INSPECTION - BULANAN
LAMPIRAN
FORMULIR IN SERVICE INSPECTION - BULANAN
Gambar 1. SEQ Gambar \* ARABIC 2 Bagian-bagian VT
Gambar 1. SEQ Gambar \* ARABIC 3 Bagian-bagian CVT
Gambar 2.1 Pengujian Tahanan Isolasi
Gambar 2.3 Pengukuran Tan Delta pada CVT
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik 2
_1321901715.unknown
_1321901786.unknown
_1320634338.unknown
Top Related