7/26/2019 Tradisi Di Bangka
1/2
Tradisi Mandi Belimau : Digelar Menjelang
Ramadhan
Bangka Belitung- Bulan ramadhan adalah bulan penuh berkah bagi umat Islam dan
sebagian masyarakat kita punya cara tersendiri untuk menyambutnya.
Di Merawang, Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung, masyarakat memiliki tradisi
dalam menyambut datangnya bulan suci ramadhan yaitu mandi limau. aitu pencucian diri
lahir dan batin dengan mandi air limau.
!radisi mandi belimau diawali dengan "iarah ke makam tokoh masyarakat atau ke pahlawan
yang sangat dihormati di Bangka Belitung. !epatnya di Desa #imbung yakni Makam Depati
Bahrein.
$etelah melakukan "iarah, masyarakat pergi ke tempat dimana diadakannya acara mandi
belimau yang letaknya sekitar %& kilometer atau setengah 'am per'alanan dari Desa #imbung
menu'u Desa Kimak, Kabupaten Bangka dengan menggunakan perahu menyisiri $ungai (ada
Bahrin. Di pinggir sungai inilah seratusan warga dari anak-anak hingga pe'abat daerah Pemda
Bangka berkumpul untuk mengikuti prosesi mandi.
$ebelum mandi, )a'i Ilyasa yang 'uga keturunan #ima Depati Bhrein memimpin acara
dengan menyiapkan kembang serta campuran ramuan lain kedalam dua gentong air.
#alu para ulama pun membacakan doa-doa sebelum air gentong digunakan untuk mandi.*sai para ulama berdoa, barulah satu persatu warga di mandikan air belimau. !erlebih dahulu
warga dian'urkan untuk berdoa apa sa'a untuk kebaikan dirinya.
!radisi mandi belimau sudah ada se'ak tiga ratus tahun yang lalu dan sempat berhenti.
+amun se'ak depalan tahun terakhir, tradisi ini dihidupkan kembali agar tidak hilang ditelan
"aman. !radisi ini biasanya digelar men'elang datangnya bulan suci ramadhan untuk
mensucikan diri lahir dan batin.
Bagi warga setempat, dengan berdoa disaat mandi belimau diyakini semua doa akan
dikabulkan. $elain mandi ditempat, air belimau pun banyak dibawa pulang oleh warga untuk
dibagikan sanak keluarganya yang tidak sempat hadir dalam prosesi mandi belimau ini. TimLiputan/Sup
Perang ketupat
Pagi harinya, seusai tari serimbang digelar, dukun darat dan dukun laut bersatu merapal
mantra di depan wadah yang berisi / ketupat. Mereka 'uga berdoa kepada ang Maha Kuasa
agar perayaan tersebut dilindungi, 'auh dari bencana.
7/26/2019 Tradisi Di Bangka
2/2
Di tengah membaca mantra, dukun darat tiba-tiba tak sadarkan diri trance dan ter'atuh.
Dukun laut menolongnya dengan membaca beberapa mantra, dan akhirnya dukun darat pun
sadar dalam hitungan detik.
Menurut beberapa orang tua di tempat tersebut, ketika itu dukun darat sedang berhubungan
dengan arwah para leluhur. Kenyataannya, setelah siuman, dukun darat menyampaikan
beberapa hal yang tidak boleh dilakukan pantangan warga selama tiga hari, antara lain
melaut, bertengkar, men'untai kaki dari sampan ke laut, men'emur pakaian di pagar, dan
mencuci kelambu serta cincin di sungai atau laut.
$etelah semua ritual doa selesai, kedua dukun itu langsung menata ketupat di atas sehelai
tikar pandan. $epuluh ketupat menghadap ke sisi darat dan sepuluh lainnya ke sisi laut.
Kemudian, 0/ pemuda yang men'adi peserta perang ketupat 'uga berhadapan dalam dua
kelompok, menghadap ke laut dan ke darat.
Dukun darat memberi contoh dengan melemparkan ketupat ke punggung dukun laut dan
kemudian dibalas, tetapi ketupat tidak boleh dilemparkan ke arah kepala. Kemudian, dengan
aba-aba peluit dari dukun laut, perang ketupat pun dimulai.
Ke-0/ pemuda langsung menghambur ke tengah dan saling melemparkan ketupat ke arah
lawan mereka. $emua bersemangat melemparkan ketupat sekeras-kerasnya dan berebut
ketupat yang 'atuh. Keadaan kacau sampai dukun laut meniup peluitnya tanda usai perang
dan mereka pun ber'abat tangan.
$elan'utnya, perang babak kedua dimulai. Prosesnya sama dengan yang pertama, tetapi
pesertanya diganti. Perang kali ini pun tidak kalah serunya karena semua peserta melempar
ketupat dengan penuh emosi.
1angkaian upacara itu ditutup dengan upacara +ganyot Perae atau menghanyutkan perahu
mainan dari kayu ke laut. *pacara itu dimaksudkan mengantar para makhluk halus pulang
agar tidak mengganggu masyarakat !empilang.
Top Related