Tradisi Di Bangka

download Tradisi Di Bangka

of 2

Transcript of Tradisi Di Bangka

  • 7/26/2019 Tradisi Di Bangka

    1/2

    Tradisi Mandi Belimau : Digelar Menjelang

    Ramadhan

    Bangka Belitung- Bulan ramadhan adalah bulan penuh berkah bagi umat Islam dan

    sebagian masyarakat kita punya cara tersendiri untuk menyambutnya.

    Di Merawang, Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung, masyarakat memiliki tradisi

    dalam menyambut datangnya bulan suci ramadhan yaitu mandi limau. aitu pencucian diri

    lahir dan batin dengan mandi air limau.

    !radisi mandi belimau diawali dengan "iarah ke makam tokoh masyarakat atau ke pahlawan

    yang sangat dihormati di Bangka Belitung. !epatnya di Desa #imbung yakni Makam Depati

    Bahrein.

    $etelah melakukan "iarah, masyarakat pergi ke tempat dimana diadakannya acara mandi

    belimau yang letaknya sekitar %& kilometer atau setengah 'am per'alanan dari Desa #imbung

    menu'u Desa Kimak, Kabupaten Bangka dengan menggunakan perahu menyisiri $ungai (ada

    Bahrin. Di pinggir sungai inilah seratusan warga dari anak-anak hingga pe'abat daerah Pemda

    Bangka berkumpul untuk mengikuti prosesi mandi.

    $ebelum mandi, )a'i Ilyasa yang 'uga keturunan #ima Depati Bhrein memimpin acara

    dengan menyiapkan kembang serta campuran ramuan lain kedalam dua gentong air.

    #alu para ulama pun membacakan doa-doa sebelum air gentong digunakan untuk mandi.*sai para ulama berdoa, barulah satu persatu warga di mandikan air belimau. !erlebih dahulu

    warga dian'urkan untuk berdoa apa sa'a untuk kebaikan dirinya.

    !radisi mandi belimau sudah ada se'ak tiga ratus tahun yang lalu dan sempat berhenti.

    +amun se'ak depalan tahun terakhir, tradisi ini dihidupkan kembali agar tidak hilang ditelan

    "aman. !radisi ini biasanya digelar men'elang datangnya bulan suci ramadhan untuk

    mensucikan diri lahir dan batin.

    Bagi warga setempat, dengan berdoa disaat mandi belimau diyakini semua doa akan

    dikabulkan. $elain mandi ditempat, air belimau pun banyak dibawa pulang oleh warga untuk

    dibagikan sanak keluarganya yang tidak sempat hadir dalam prosesi mandi belimau ini. TimLiputan/Sup

    Perang ketupat

    Pagi harinya, seusai tari serimbang digelar, dukun darat dan dukun laut bersatu merapal

    mantra di depan wadah yang berisi / ketupat. Mereka 'uga berdoa kepada ang Maha Kuasa

    agar perayaan tersebut dilindungi, 'auh dari bencana.

  • 7/26/2019 Tradisi Di Bangka

    2/2

    Di tengah membaca mantra, dukun darat tiba-tiba tak sadarkan diri trance dan ter'atuh.

    Dukun laut menolongnya dengan membaca beberapa mantra, dan akhirnya dukun darat pun

    sadar dalam hitungan detik.

    Menurut beberapa orang tua di tempat tersebut, ketika itu dukun darat sedang berhubungan

    dengan arwah para leluhur. Kenyataannya, setelah siuman, dukun darat menyampaikan

    beberapa hal yang tidak boleh dilakukan pantangan warga selama tiga hari, antara lain

    melaut, bertengkar, men'untai kaki dari sampan ke laut, men'emur pakaian di pagar, dan

    mencuci kelambu serta cincin di sungai atau laut.

    $etelah semua ritual doa selesai, kedua dukun itu langsung menata ketupat di atas sehelai

    tikar pandan. $epuluh ketupat menghadap ke sisi darat dan sepuluh lainnya ke sisi laut.

    Kemudian, 0/ pemuda yang men'adi peserta perang ketupat 'uga berhadapan dalam dua

    kelompok, menghadap ke laut dan ke darat.

    Dukun darat memberi contoh dengan melemparkan ketupat ke punggung dukun laut dan

    kemudian dibalas, tetapi ketupat tidak boleh dilemparkan ke arah kepala. Kemudian, dengan

    aba-aba peluit dari dukun laut, perang ketupat pun dimulai.

    Ke-0/ pemuda langsung menghambur ke tengah dan saling melemparkan ketupat ke arah

    lawan mereka. $emua bersemangat melemparkan ketupat sekeras-kerasnya dan berebut

    ketupat yang 'atuh. Keadaan kacau sampai dukun laut meniup peluitnya tanda usai perang

    dan mereka pun ber'abat tangan.

    $elan'utnya, perang babak kedua dimulai. Prosesnya sama dengan yang pertama, tetapi

    pesertanya diganti. Perang kali ini pun tidak kalah serunya karena semua peserta melempar

    ketupat dengan penuh emosi.

    1angkaian upacara itu ditutup dengan upacara +ganyot Perae atau menghanyutkan perahu

    mainan dari kayu ke laut. *pacara itu dimaksudkan mengantar para makhluk halus pulang

    agar tidak mengganggu masyarakat !empilang.