Kami Dari Kelompok 04 : Dari Kelas XII – Mia – 04
SMAN 01 Kejayan Yang Beranggotakan !
1. Alvienda Elok Septy Dianty ( 02 )
2. Siti Ariezka ( 21 )
Kami disini akan membahas tentang Tokoh
Perjuangan bangsa Indonesia dalam
mempertahankan penyelasaian dari
ancaman disintegrasi
1. Cara Penyelesaian Pemberontakan PKI Di Madiun Untuk menumpas pemberontakan PKI, pemerintah melancarkan operasi
militer. Dalam hal ini peran Divisi Siliwangi cukup besar. Di samping itu, Panglima Besar Jenderal Soedirman memerintahkan Kolonel Gatot Subroto di Jawa Tengah dan Kolonel Sungkono di Jawa Timur untuk
mengerahkan pasukannya menumpas pemberontakan PKI di Madiun. Dengan dukungan rakyat di berbagai tempat, pada tanggal 30 September 1948, kota Madiun berhasil direbut kembali oleh tentara Republik. Pada akhirnya tokoh-tokoh PKI seperti Aidit dan Lukman melarikan diri ke Cina
dan Vietnam. Sementara itu, tanggal 31 Oktober 1948 Musso tewas ditembak. Sekitar 300 orang ditangkap oleh pasukan Siliwangi pada
tanggal 1 Desember 1948 di daerah Purwodadi, Jawa Tengah.
Dengan ditumpasnya pemberontakan PKI di Madiun, maka selamatlah bangsa dan negara Indonesia dari rongrongan dan ancaman kaum
komunis yang bertentangan dengan ideologi Pancasila. Penumpasan pemberontakan PKI dilakukan oleh bangsa Indonesia sendiri, tanpa
bantuan apa pun dan dari siapa pun. Dalam kondisi bangsa yang begitu sulit itu, ternyata RI sanggup menumpas pemberontakan yang relatif
besar oleh golongan komunis dalam waktu singkat.
1. Tokoh Pejuang disintegrasi Pemberontakan PKI Di Madiun
Pejuang Tokoh :Jenderal Soedirman memerintahkan
Kolonel Gatot Subroto di Jawa Tengah dan Kolonel Sungkono di
Jawa Timur
2. Pemberontakan DI/TII Jawa Barat
Upaya penumpasan dengan operasi militer yang disebut Operasi
Bharatayuda. Dengan taktis Pagar Betis. Pada tanggal 4 juni 1962,
Kartosuwiryo berhasil ditanggap oleh pasukan Siliwangi di Gunung Geber,
Majalaya, Jawa Barat. Akhirnya Kartosuwiryo dijatuhi hukuman mati
16 Agustus 1962.
2. Tokoh Pejuang disintegrasi Pemberontakan DI/TII
Jawa Barat
3. Cara Penyelesaian Pemberontakan DI/TII Jawa Tengah
Januari 1950 dibentuk Komando Gerakan Banteng Negara (GBN) dibawah Letkol Sarbini. Pemberontakan di Kebumen dilancarkan oleh Angkatan Umat Islam (AUI) yang dipimpin oleh Kyai Moh. Mahfudz Abdulrachman (Romo Pusat atau Kiai Sumolanggu) Gerakan ini berhasil dihancurkan pada tahun 1957 dengan operasi militer yang disebut Operasi
Gerakan Banteng Nasional dari Divisi Diponegoro. Gerakan DI/TII itu pernah menjadi kuat karena pemberontakan Batalion 426 di Kedu dan Magelang/ Divisi Diponegoro. Didaerah Merapi-Merbabu juga telah terjadi kerusuhan-kerusuhan yang dilancarkan oleh Gerakan oleh Gerakan Merapi-Merbabu Complex (MMC). Gerakan ini juga dapat dihancurkan. Untuk menumpas gerakan DI/TII di daerah Gerakan Banteng Nasional dilancarkan operasi Banteng
Raiders.
3. Tokoh Pejuang disintegrasi Pemberontakan DI/TII
Jawa Tengah
4. Cara Penyelesaian Pemberontakan DI/TII Aceh
Pemberontakan DI/TII di Aceh diselesaikan dengan kombonasi operasi militer dan
musyawarah. Hasil nyata dari musyawarah tersebut ialah pulihnya kembali keamanan di
daerah Aceh.
4. Tokoh Pejuang disintegrasi Pemberontakan DI/TII
Aceh
5. Cara Penyelesaian Pemberontakan DI/TII Sulawesi Selatan
Pada tanggal 8 April 1950 dikeluarkan ultimatum bahwa dalam waktu 4 x 24 jam Andi Azis harus melaporkan diri ke Jakarta untuk
mempertanggungjawabkan perbuatannya, pasukannya harus dikonsinyasi, senjata-senjata dikembalikan, dan semua tawanan harus dilepaskan. Kedatangan pasukan pimpinan Worang kemudian disusul
oleh pasukan ekspedisi yang dipimpin oleh Kolonel A.E Kawilarang pada tanggal 26 April 1950 dengan kekuatan dua brigade dan satu batalion di antaranya adalah Brigade Mataram yang dipimpin oleh
Letnan Kolonel Suharto. Kapten Andi Azis dihadapkan ke Pengadilan Militer di Yogyakarta untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya
dan dijatuhi hukuman 15 tahun penjara.
5. Tokoh Pejuang Pemberontakan DI/TII Sulawesi Selatan
Biografi Dr. Moewardi
Biografi Dr. Moewardi
6. Cara Penyelesaian Pemberontakan APRA
( Angkatan Perang Ratu Adil ) Pada tanggal 23 Januari 1950 di Bandung APRA melancarkan teror, APRA berhasil ditumpas. Ternyata
dalang gerakan APRA ini berada di Jakarta, yakni Sultan Hamid II. Rencana gerakannya di Jakarta ialah
menangkap beberapa menteri Republik Indonesia Serikat yang sedang menghadiri sidang kabinet dan
membunuh Menteri Pertahanan Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Sekertaris Jenderal Kementerian Pertahanan Mr. A. Budiardjo, dan Pejabat Kepada Staf Angkatan Perang Kolonel T.B Simatupang. Rencana
tersebut berhasil diketahui dan diambil tindakan preventif, sehingga sidang kabinet ditunda. Sultan
Hamid II berhasil ditangkap pada tanggal 4 April 1950. Akan tetapi, Westerling berhasil melarikan diri ke luar
negeri.
6. Tokoh Pejuang Pemberontakan APRA
( Angkatan Perang Ratu Adil )
7. Cara Penyelesaian Pemberontakan RMS ( Republik Maluku Selatan )
Pemerintah bertindak tegas, pasukan ekspedisi di bawah pimpinan Kolonel A. E. Kawilarang
dikirimkan ke Ambon. Dalam pertempuran memperebutkan benteng New Victoria, Letkol
Slamet Riyadi tertembak dan gugur. Pada tanggal 28 September 1950 pasukan ekspedisi mendarat di
Ambon dan bagian utara pulau itu berhasil dikuasai. Tanggal 2 Desember 1963 Dr. Soumokil berhasil ditangkap selanjutnya tanggal 21 April
1964 diadili oleh Mahkamah Militer Laut Luar Biasa dan dijatuhi hukuman mati.
7. Tokoh Pejuang Pemberontakan RMS ( Republik Maluku Selatan )
Alex Evert Kawilarang
8. Cara Penyelesaian Pemberontakan PRRI (Pemerintah
Revolusioner Republik Indonesia) Setelah menerima ultimatum,
maka pemerintah bertindak tegas dengan memecat secara tidak
hormat Ahmad Hussein, Simbolon, Zulkifli Lubis, dan Dahlan Djambek yang memimpin gerakan sparatis.
Langkah berikutnya tanggal 12 Februari 1958 KSAD A.H. Nasution
membekukan Kodam Sumatra Tengah dan selanjutnya
menempatkan langsung di bawah KSAD.
Pada tanggal 15 Februari 1958 Achmad Hussein memproklamasikan berdirinya Pemerintahan Revolusioner Republik
Indonesia (PRRI). Sebagai perdana menterinya adalah Mr. Syafruddin Prawiranegara. Agar semakin tidak
membahayakan negara, pemerintah melancarkan operasi militer untuk
menumpas PRRI
8. Tokoh Pejuang Pemberontakan PRRI (Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia)
9. Cara Penyelesaian Pemberontakan Kalimantan Selatan
9. Tokoh Pejuang Pemberontakan Kalimantan Selatan
10. Cara Penyelesaian Pemberontakan Andi Azis
10 . Tokoh Pejuang Pemberontakan Andi AzisKolonel AE Kawilarang
11 . Cara Penyelesaian Pemberontakan G 30 S / PKI
Presiden mengeluarkan perintah agar seluruh rakyat Indonesia tetap tenang dan meningkatkan kewaspadaan, serta menjaga persatuan. Diumumkan pula bahwa
pimpinan Angkatan Darat untuk sementara waktu berada langsung di tangan presiden sebagai Panglima Tertinggi ABRI. Selain itu melaksanakan tugas seharihari ditunjuk Mayjen Pranoto. Namun, di saat yang sama, tanpa sepengetahuan presiden
Mayjen Soeharto mengangkat dirinya sebagai pimpinan AD. Penumpasan G 30 S/PKI
Pada tanggal 2 Oktober 1965 Presiden Soekarno memanggil semua panglima angkatan ke Istana Bogor. Dalam pertemuan tersebut Presiden Soekarno
mengemukakan masalah penyelesaian peristiwa G 30 S/PKI. Dalam rangka penjelasan G 30 S/PKI, presiden menetapkan kebijaksanaan berikut.a. Penyelesaian aspek politik akan diselesaikan sendiri oleh presiden.
b. Penyelesaian aspek militer dan administratif diserahkan kepada Mayjen Pranotoc. Penyelesaian militer teknis, keamanan, dan ketertiban diserahkan kepada Mayjen
Soeharto
11 . Tokoh Pejuang Pemberontakan G 30 S / PKI
Pranoto Reksosamodra
Letnan ol Untung Kolonel
Let.Kol Untung
Sekian Pembahasan upaya penyelesaian pemberontakan dengan tokoh yang berjuang memperintis pemberontakan disintegrasi , Hingga tidak ada
pemberontakan lagi yang terjadi seperti itu !
Top Related