Pemberontakan APRA

8
Pemberontak an APRA Kelompok 2 : XII IPA 2

Transcript of Pemberontakan APRA

Page 1: Pemberontakan APRA

Pemberontakan APRA

Kelompok 2 : XII IPA 2

Page 2: Pemberontakan APRA

Bramantya Krisna

M. Faiz Rizkyvianto

M. Ridho Prasetyo

Virly Widya Listiany

Kelompok 2

Page 3: Pemberontakan APRA

Latar Belakang

Peristiwa pemberontakan ini dipimpin oleh Kapten KNIL yang bernama Kapten Raymond Westerling,  dengan maksud untuk mempertahankan bentuk negera federal di indonesia dan mempunyai tentara yang berdiri sendiri pada negara – negara bagian Republik Indonesia Serikat ini.

APRA : Angkatan Perang Ratu Adil

Asal usul dari gerakan ini awalnya didasari dengan adanya kepercayaan rakyat terhadap ramalan jayabaya yang mengatakan bahwa akan adanya seorang Ratu Adil yang akan membawa mereka ke dalam suasana yang aman dan tentram serta dapat mempimpin secara adil dan bijaksana.

Page 4: Pemberontakan APRA

Alasan Pemberontakan

Pemberontakan APRA diawali dari pembentukan APRIS yang menimbulkan ketegangan antara TNI dan bekas tentara KNIL ditambah dengan pertentangan politik antara kelompok yang ingin mempertahankan bentuk negara bagian (yang didukung pihak APRA yang terdiri dari bekas tentara KNIL) dan kelompok yang menginginkan negara kesatuan (didukung oleh TNI).

APRA mengajukan ultimatum kepada Pemerintah RIS yang isinya menuntut supaya APRA diakui sebagai Tentara Pasundan dan

menolak dibubarkannya Pasundan/negara Federal tersebut. Namun, ultimatum ini tidak ditanggapi oleh pemerintah.

Page 5: Pemberontakan APRA

Aksi APRA

23 Januari 1950 di Kota Bandungdi bawah pimpinan mantan Kapten KNIL Raymond Westerling,

kelompok milisi 800 tentara KNIL, terdiri dari pelarian-pelarian pasukan payung, barisan pengawal "Stoottroepen" dan polisi Belanda dengan dilindungi oleh kendaraan berlapis baja,

mulai memasuki kota Bandung dan membunuh semua orang berseragam TNI yang mereka temui.

Aksi gerombolan ini telah direncanakan beberapa bulan sebelumnya oleh Westerling dan bahkan telah diketahui oleh pimpinan tertinggi militer

Belanda.

Page 6: Pemberontakan APRA

Staf Divisi Siliwangi yang pada hari itu hanya dijaga 15 prajurit, diserang dengan tak terduga. Seorang Perwira

menengah-Letkol Lembong tewas menjadi keganasan APRA. Dalam penyerbuan APRA ini 79 anggota APRIS/TNI gugur.

Gerombolan APRA dapat dipaksa mengundurkan

diri dari Kota Bandung.

Pemerintah RIS memperkuat pertahanan kota Bandung mengirimkan bala bantuan polisi dari Jawa Tengah dan Jawa Timur, yang ketika itu sedang berada di Jakarta. Pada saat itu juga TNI mengkonsolidasi kekuatannya.

Page 7: Pemberontakan APRA

Setelah melarikan diri dari Bandung, Westerling masih ingin melanjutkan misinya di Jakarta, yaitu menangkap semua Menteri RIS yang sedang menghadiri Sidang Kabinet dan membantainya. Tetapi, rapat dibatalkan karena ada tindakan preventif dari pihak intelijen.

Setelah diusut, ternyata otak dari pemberontakan ini adalah Sultan Hamid II

yang kemudian berhasil ditangkap pada tanggal 4 April 1950.

Setelah kedua misinya gagal, akhirnya Westerling melarikan diri ke luar negeri dengan menumpang pesawat Catalina milik Angkatan Laut Belanda.

Page 8: Pemberontakan APRA