TESIS
Perbandingan Hasil Pemeriksaan Morfologi Spermatozoa Manusia Menggunakan Metode
Pewarnaan Papanicolaou, Diff-Quik dan Safranin-Kristal Violet di RSUD dr. Soetomo
Surabaya
Oleh :
Hengki Lukas, dr
Program Pendidikan Dokter Spesialis Andrologi
Fakultas Kedokteran UNAIR - RSUD dr. SOETOMO SURABAYA
2016
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
Perbandingan Hasil Pemeriksaan Morfologi Spermatozoa Manusia Menggunakan Metode
Pewarnaan Papanicolaou, Diff-Quik dan Safranin-Kristal Violet di RSUD dr. Soetomo
Surabaya
TESIS
Untuk memperoleh Gelar Dokter Spesialis Andrologi Dalam Program Studi Andrologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga
dan dipertahankan di hadapan Panitia Ujian Akhir
Pada hari: Rabu Tanggal: 3 Agustus 2016 Pukul :10.00-12.00 WIB
Oleh :
Hengki Lukas, dr NIM. 011228216301
Program Pendidikan Dokter Spesialis Andrologi
Fakultas Kedokteran UNAIR - RSUD dr. SOETOMO SURABAYA
2016
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
PENETAPAN PANITIA PENGUJI
Telahdiujipada
Tanggal 2 Agustus 2016
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua : Prof. Dr. Alex Pangkahila, dr.,M.Sc.,Sp.And
Anggota : 1. Prof. Dr. F.X. Arif Adimoelja, dr.,M.Sc.,Sp.And
2. Aucky Hinting, dr., P.hD., Sp.And
3. Hamdani Lunardhi, dr.,M.Kes.,Sp.And
4. Judie Hartono, dr., MS.,Sp.And
5Supardi, dr.,Sp.And
Ditetapkandengan Surat Keputusan DekanFakultas Kedokteran UniversitasAirlangga
Nomor 255/url3.1.1/KD/2016 Tanggal : 15 Juli 2016
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
UCAPAN TERIMA KASIH
Atas kebesaran-Nya dan rasa nikmat syukur yang mendalam saya panjatkan kehadirat
Tuhan YME, karena berkat rahmat dan petunjuk-Nya lah sehingga saya dapat menyelesaikan
tugas akhir ini berkat bantuan berbagai pihak.
Untuk itu perkenankan saya mengucapkan rasa hormat dan terima kasih yang setulus-
tulusnya serta penghargaan yang setinggi-tingginya kepada selaku pembimbing utama
Hamdani Lunardhi, dr., M.Kes., Sp.And dan Supardi, dr., Sp.And selaku pembimbing
kedua, dimana walaupun beliau sangat sibuk dengan berbagai aktivitas, tetapi masih bisa
meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, motivasi, kritik, dan saran, mulai dari
persiapan proposal, saat penelitian, hingga sampai selesainya penulisan tugas akhir ini.
Dengan selesainya tugas akhir ini, perkenankanlah saya mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada :
Prof. Dr. Moh. Nasih, SE., MT., Ak., CMA. Selaku Rektor Universitas Airlangga
atas ijin serta kesempatan yang diberikan kepada saya untuk mengikuti dan menyelesaikan
Program Pendidikan Dokter Spesialis I Program studi Andrologi.
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Prof. Dr. Dr. Soetojo, Sp.U. dan
direktur RSUD dr Soetomo, Harsono, dr. yang telah memberikan ijin dan fasilitas, sehingga
saya dapat mengikuti dan menyelesaikan Program Pendidikan Dokter Spesialis I program
studi Andrologi.
Ketua Departemen Biologi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga
Dr Rina Yudiwati., dr., MS. yang telah memberikan ijin fasilitas,sehingga saya dapat
mengikuti dan menyelesaikan Program Pendidikan Dokter Spesialis I program studi
Andrologi.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
Koordinator Program Studi Andrologi, Hamdani Lunardhi, dr., M.Kes., Sp.And
atas ijin serta kesempatan yang telah diberikan untuk dapat mengikuti dan menyelesaikan
Program Pendidikan Dokter Spesialis I program studi Andrologi, serta segala dorongan,
bimbingan secara intensif di sela-sela kesibukan beliau, nasehat dan bantuannya yang tak
ternilai selama program pendidikan, sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan.
Pembimbing tesis Hamdani Lunardhi, dr., M.Kes., Sp.And dan Supardi, dr.,
Sp.And atas segala bimbingan, nasehat, dan dorongan, serta bantuannya sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas akhir ini.
Seluruh staff pengajar di program studi Andrologi serta Departemen biologi
kedokteran khususnya kepada Aucky Hinting, dr., Ph.D., Sp.And, H. Aswin, dr., MS,
(Alm). Onny Pieters Sono, dr., Sp.And, M.P. Budiyandini Dyah Pramesti, dr., M.Kes.,
Sp.And, Dr Reny I’tishom, Spi., M. Si., Sri Musta’ina Dra., M.Kes, Zakiyatul Faizah,
dr., M.Kes, Ninik Darsini, dr., Mbiomed, Agustinus, dr., Sp.And dan atas segala
bimbingan, nasehat, dan dorongan, serta bantuannya sehingga saya dapat menyelesiakan
tugas akhir ini.
Kepala SMF Andrologi RSUD dr Soetomo Tjahjo Djojo Tanojo, dr., MS., Sp.And.,
Kepala IRJ Andrologi RSUD dr Soetomo Judie Hartono, dr., MS., Sp.And, kepala bidang
penelitian dan preparasi spermatozoa Andrologi RSUD dr Soetomo Supardi, dr., Sp.And,
kepala laborataroium Andrologi RSUD dr Soetomo Pety Narulita, dr., Sp.And, dan staff
pengajar program studi Andrologi Susanto Suryatmaja, dr., MS., Sp.And atas segala
dorongan, bimbingan, dan kerjasamanya selama saya menjalani pendidikan Andrologi.
Atikah, S.Si. M.Kes atas segala nasehat, bimbingan dan bantuannya dalam penulisan
hingga analisa penelitian, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
Neneng Dewi Kurniati, dr., Sp.MK , Rachmawati Thamrin, dr., Sp.And, Yukhi
Kurniawan, dr., Sp.And, Lunardhi Susanto, dr.,M.Kes dan seluruh rekan-rekan yang
telah membantu dan memberi dukungan dalam penyelesaian tugas akhir ini.
Ibu Yayuk, Mbak Nanis, dan Bapak Budi Sumengkar selaku karyawan yang telah
membantu dalam mengumpulkan data, pemeriksaan laboratorium hingga penelitian ini dapat
berjalan dengan lancar dan sesuai dengan jadwal.
Seluruh Responden yang telah bersedia menjadi relawan dalam penelitian ini, tanpa
kesedian mereka tentu penelitian ini tidak akan bisa berlangsung.
Kepada siapapun yang telah membantu dalam penyelesaian dalam tugas akhir ini,
namun kekhilafan belum saya sebutkan, saya ucapkan terima kasih.
Kepada kedua orang tua saya Bapak Michael Surya Santoso dan Ibu Catharina
Tjandrawati, atas segala dukungan doa, pengertian dan pengorbanannya yang mendalam
walaupun telah terabaikan perhatian dan kasih sayangnya selama saya mengikuti program
pendidikan Andrologi.
Semoga Tuhan yang Maha Pengasih dan Penyayang selalu melimpahkan rahmat dan
karuniaNya kepada kita semua. Amin.
Saya menyadari bahwa tugas akhir ini jauh dari sempurna, oleh karena itu saran dan
kritik sangat diharapkan untuk penyempurnaan selanjutnya.
Surabaya, 2 Agustus 2016
Peneliti
Hengki Lukas, dr
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
RINGKASAN
PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN MORFOLOGI SPERMATOZOA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE PEAWRNAAN PAPANICOLAOU, DIFF-
QUIK DAN SAFRANIN-KRISTAL VIOLET DI SRUD DR. SOETOMO SURABAYA Hengki Lukas
Semen analisis rutin adalah metode pemeriksaan pada infertilitas pria yang memiliki
parameter penting salah satunya adalah morfologi karena dapat menunjukkan potensi kesuburan selain dapat menunjukkan struktur spermatozoa. Dalam fungsinya untuk menunjukkan kesuksesan fertilisasi, kriteria Kruger pada tahun 1986 mengatakan bahwa morfologi berpengaruh sejak proses maturasi spermatozoa hingga fertilisasi. Untuk menilai morfologi tesebut ada beberapa macam metode pewarnaan antara lain Papanicoloau, Diff-Quik dan Safranin-Kristal Violet dimana masing-masing pewarnaan memiliki kekurangan dan kelebihan. Papanicolaou didalam prosedurnya terdiri dari 20 langkah pewarnaan dan 3 bahan pewarna utama yang menentukan baik buruknya interpretasi pada morfologi spermatozoa. Sedangkan Diff-Quik hanya memiliki 5 langkah sederhana dan 3 larutan utama yang menentukan interpretasi morfologi spermatozoa. Safranin Kristal Violet memiliki 2 larutan utama serta 3 langkah sederhana dalam menentukan nterpretasi morfologi spermatozoa dimana belum ada penelitian yang membedakan ketiga metode pewarnaan ini.
Tujuan Peneltian : menganalisis perbedaan hasil pewarnaan metode Papanicolaou, Diff-Quik, dan Safranin-Kristal Violet.
Metode Penelitian : merupakan penelitian observasional analytic laboratorium. Rancangan penelitian ini menggunakan metode Komparatif dengan menggunakan analysis of varian atau ANOVA. Subyek dilakukan untuk membandingkan metode Papanicolaou, metode Diff-Quik dan metode Safranin- Kristal Violet pada analisis morfologi spermatozoa. Sampel penelitian sebesar 90 sampel.
Hasil Penelitian : setelah melalui uji normalitas Kolmogorov-Smirnov, didapatkan ukuran panjang dan lebar kepala spermatozoa hasilnya p < 0.05 pada ketiga metode pewarnaaan setelah dilakukan uji Mann-Whitney dan Games-Howell. Pada bentukan amorph, vakuola dan akrosom hasilnya p<0.05 pada ketiga metode pewarnaan setelah diuji dengan Mann-Whitney. Pada hasil uji beda mid piece parameter ketebalan spermatozoa hasilnya p<0.05 setelah dilakukan uji menggunakan Games-Howell dan yang terakhir adalah perbedaan pada ERCdengan p<0.05 setelah menggunakan uji Mann-Whitney.
Kesimpulan : 1)Terdapat perbedaan pada hasil analisis morfologi kepala spermatozoa. Ukuran panjang dan lebar metode metode Diff-Quik lebih besar daripada metode Papanicolaou dan metode Safranin-Kristal Violet, Metode Safranin-Kristal violet mendekati nilai panjang dan lebar metode Papanicolaou. Terdapat perbedaan pada hasil analisis bentukan amorph, vakuola dan akrosom spermatozoa, metode pewarnaan Diff-Quik tidak dapat mewarnai dengan sempurna bentukan amorph, vakuola maupun akrosom, metode pewarnaan Safranin-Kristal violet sama dengan metode pewarnaan Papanicolaou sesuai standar yang telah ditetapkan. 2) Terdapat perbedaan pada hasil analisis morfologi terhadap parameter ketebalan mid piece, metode pewarnaan Safranin-Kristal Violet dapat mewarnai dengan sempurna ketebalan mid piece sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. 3) Tidak terdapat perbedaan pada hasil analisis morfologi principal piece spermatozoa, ketiga pewarnaan dapat mewarnai dengan sempurna sesuai standar yang telah ditetapkan. 4) Terdapat perbedaan pada hasil analisis morfologi ERC , metode pewarnaan Diff-Quik tidak dapat mewarnai ERC dengan sempurna dibandingkan kedua metode yang lain. Sedangkan metode pewarnaan Safranin-Kristal Violet sama dengan metode pewarnaan Papanicolaou sesuai standar yang telah ditetapkan.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
ABSTRACT
Comparison staining methods use Papanicolaou, Saffranin, and Diffquik of evaluating the morphology of human spermatozoa in Andrology Clinic, dr Soetomo hospital, Surabaya
Hengki Lukas
OBJECTIVE: The aim of this study was to analyzed the differences between the methods of Papanicolaou, Safranin-Crystal violet and Diff-Quik stain and to find the alternative of gold standard stain.
METHOD: The Design of research was obeservational analytic laboratory study, performed on patient who came to dr Soetomo hospital, Surabaya in the October 2015 – Februari 2016. Reasearch examined the morfologi spermatozoa and examined with three method: Papanicoloau, Safranin-Crystal violet, and Diff-Quik and then compare it.
RESULTS : The results, a total of human sperm who sperm morfologi examined with Papanicolaou, safranin-Crystal violet and Diff-Quik for five month at dr Soetomo hospital from October 2015 to February 2016 as many 90 taken his sperm and checking sperm morfologi with Papanicolaou, Safranin-Crystal violet, and Diff-Quik.
The results of statistical analysis found that there is significant between three method that we examine. In the category length and width there are significant different p < α between Diff-Quik, Safranin-Crystal Violet and Diff-Quik-Papanicolaou, whereas no significant different between Safranin-Crystal violet -Papanicolaou p > α. Similar result were shown by category vacuoles, acrossom, mid piece, and ERC. In the third method showed a significant different.
CONCLUSION : Safranin-Crystal Violet stained as good as gold standard for analyzing morphology human spermatozoa such as head size, head shape, vacuoles, acrosomes, mid piece , principal piece and Excess Residual Cytoplasm. Based on that, Safranin – Crystal Violet could be one of the alternatives in staining methods.
KEY WORD : Sperm morphology, Papanicolaou, Safranin-Crystal violet, Diff-Quik.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
DAFTAR ISI
Halaman
Sampul depan................................................................................................................... i
Sampul belakang…………….………………………………………………………….
ii
Lembar Pengesahan...................................................................................................... iii
Penetapan Panitia Penguji............................................................................................ iv
Ucapan Terima Kasih …..…………………………………………………………….. v Lembar Pernyataan Orsinilitas………………………………………………………… viii Ringkasan……………………………………………………………………………… ix Abstract.......................................................................................................................... x
Daftar Isi........................................................................................................................ xi
Daftar Gambar............................................................................................................... xiv
Daftar Tabel................................................................................................................... xvii
Daftar Lampiran............................................................................................................ xix
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah.......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian...................................................................................... 3 1.3.1 Tujuan umum................................................................................ 3 1.3.2 Tujuan khusus............................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian................................................................................... 4 1.4.1 Manfaat teoritis…………………………………………………. 4 1.4.2 Manfaat praktis…………………………………………………. 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA......................................................................... 5
2.1 Maturasi Spermatozoa.............................................................................. 6
2.2 Semen dan Plasma Semen........................................................................ 6
2.3 Analisis Semen Rutin............................................................................... 7
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
2.4 Makroskopis……………………………………………………………. 8
2.5 Mikroskopis…………………………………………………………….. 9
2.6 Morfologi.................................................................................................. 11 2.7 Struktur Spermatozoa............................................................................... 11 2.7.1 Kepala Spermatozoa…………………………………………... 11
2.7.2 Ekor Spermatozoa…………………………………………….. 12
2.8 Assesment Morfologi Spermatozoa…………………………….……… 14
2.9 Klasifikasi Morfologi Spermatozoa………………………………….. 14
2.10 Kriteria Kruger........................................................................................ 15
2.11 Perhitungan Morfologi Spermatozoa…………………………………... 16
2.12 Mekanisme pewarnaan............................................................................. 16
BAB 3 KERANGKA KONSEP......................................................................... 39
3.1 Kerangka Konseptual…………………………………………………... 39
3.2 Hipotesis.................................................................................................. 42
BAB 4 METODE PENELITIAN...................................................................... 43
4.1 Jenis dan Rancangan Penelitian............................................................... 43
4.2 Rancangan Penelitian............................................................................... 43
4.3 Tempat dan Waktu Penelitian................................................................. 44
4.4 Populasi Penelitian.................................................................................. 44
4.5 Sampel Penelitian dan besar Sampel Penelitian (n)................................. 44
4.6 Kriteria Inklusi dan Ekslusi..................................................................... 45
4.7 Teknik Pengambilan Sampel.................................................................... 45
4.8 Variabel Penelitian................................................................................... 45
4.9 Definisi Operasional Variabel................................................................. 46
4.10 Alat dan Bahan......................................................................................... 46
4.11 Prosedur Kerja.......................................................................................... 47
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
4.12 Alur Penelitian……................................................................................ 50
4.13 Pengolahan dan Analisis Data.................................................................. 50
BAB 5 HASIL PENELITIAN............................................................................ 52
5.1 Karakteristik Sampel................................................................................ 52
5.2 Data khusus ............................................................................................. 52
BAB 6 PEMBAHASAN...................................................................................... 77 BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................. 81 DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 83
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Feathering technique...................................................................... 14
2.2 Ionisasi jaringan amino dan ikatan dengan eosin........................... 18
2.3 Ionisasi golongan sulfat pada jaringan dan turunannya yang mengikat pada methylane blue.......................................................................
19
2.4 Efek ion yang berlawanan................................................................ 20
2.5 Efek ion garam dimana methylane blue bisa mengikat carboxyl.......... 22
2.6 Ikatan Van der Waals....................................................................... 23
2.7 Konversi pada benzene untuk menjadi suatu zat pewarna dengan penambahan chromophores dan auxochromes...................................
24
2.8 Struktur Quininoid......................................................................... 25
2.9 Struktur Congo Red........................................................................ 25
2.10 Xanthene....................................................................................... 26
2.11 Thiazine......................................................................................... 26
2.12 Mordanting.................................................................................... 27
2.13 Methachromasia............................................................................. 29
2.14 Gambar bangun Haematoxylin......................................................... 30
2.15 Haematin........................................................................................ 31
3.1 Kerangka Konseptual....................................................................... 41
4.1 Rancangan Penelitian........................................................................ 43
4.2 Alur Penelitian………..................................................................... 50
5.1 Diagram hasil uji beda panjang rata-rata menggunakan Kruskal-Wallis (KW)…………………………………………………………..
53
5.2 Diagram hasil uji beda lebar rata-rata menggunakan Brown-Forsythe (BF)…………………………………………………………………..
54
5.3 Diagram hasil uji beda taperred menggunakan Kruskal-Wallis (KW)…………………………………………………………………..
56
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
5.4 Diagram hasil uji beda pyri menggunakan ANOVA…………………… 56
5.5 Diagram hasil uji beda round menggunakan Kruskal-Wallis (KW)….
57
5.6 Diagram hasil uji beda amorph menggunakan Kruskal-Wallis (KW)..
57
5.7 Diagram hasil uji beda vacuoles> 2 menggunakan Kruskal-Wallis (KW)…………………………………………………………………
58
5.8 Diagraml hasil uji beda vacuoles LNV menggunakan Kruskal-Wallis (KW)…………………………………………………………………..
58
5.9 Diagram hasil uji beda vacuolesPA menggunakan Kruskal-Wallis (KW)………………………………………………………………….
59
5.10 Diagram hasil uji beda akrosom < 40% menggunakan Kruskal-Wallis (KW)…………………………………………………………..
60
5.11 Diagram hasil uji beda akrosom> 70% menggunakan Kruskal-Wallis (KW)…………………………………………………………………..
60
5.12 Diagram hasil uji beda akrosom terwarnai sempurna menggunakan Kruskal-Wallis (KW)………………………………………………….
61
5.13 Diagram hasil uji beda akrosom terwarnai tidak sempurna menggunakan Kruskal-Wallis (KW)………………………………….
61
5.14 Diagram Hasil uji beda head terwarnai sempurna menggunakan Kruskal-Wallis (KW)………………………………………………….
62
5.15 Diagram hasil uji beda head terwarnai tidak sempurna menggunakan Kruskal-Wallis (KW)………………………………………………….
62
5.16 Diagram hasil uji beda mid piece insertion menggunakan Kruskal-Wallis (KW)…………………………………………………………..
64
5.17 Diagram hasil uji beda mid piece thick dilakukan uji Brown-Forsythe (BF)……………………………………………………………………
65
5.18 Diagram hasil uji beda mid piece thin menggunakan Kruskal-Wallis (KW)…………………………………………………………………..
65
5.19 Diagram hasil uji beda mid piece irregular menggunakan Kruskal-Wallis (KW)…………………………………………………………..
66
5.20 Diagram hasil uji beda mid piece bent menggunakan Kruskal-Wallis (KW)…………………………………………………………………..
66
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
5.21 Diagram hasil uji beda mid piece terwarnai sempurna menggunakan Kruskal-Wallis (KW)………………………………………………….
67
5.22 Diagram hasil uji beda mid piece terwarnai tidak sempurna menggunakan Kruskal-Wallis (KW)………………………………….
67
5.23 Diagram hasil uji beda short menggunakan Kruskal-Wallis (KW)….
69
5.24 Diagram hasil uji beda multiple menggunakan Kruskal-Wallis (KW)..
69
5.25 Diagram hasil uji beda broken menggunakan Kruskal-Wallis (KW)…
70
5.26 Diagram hasil uji beda bent menggunakan Kruskal-Wallis (KW)……
70
5.27 Diagram hasil uji beda irregular menggunakan Kruskal-Wallis (KW)
71
5.28 Diagram hasil uji beda looped menggunakan Kruskal-Wallis (KW)…
71
5.29 Diagram hasil uji beda coiled menggunakan Kruskal-Wallis (KW)….
72
5.30 Diagram hasil uji beda principal piece terwarnai sempurna menggunakan Kruskal-Wallis (KW)………………………………….
72
5.31 Diagram hasil uji beda principal piece terwarnai tidak sempurna menggunakan Kruskal-Wallis (KW)………………………………….
73
5.32 Diagram hasil uji beda ERC terwarnai sempurna menggunakan Kruskal-Wallis (KW)…………………………………………………
74
5.33 Diagram hasil uji beda ERC terwarnai tidak sempurna menggunakan Kruskal-Wallis (KW)………………………………………………….
75
5.34 Diagram hasil uji beda ERC normal menggunakan Kruskal-Wallis (KW)…………………………………………………………………..
75
5.35 Diagram hasil uji beda ERC tidak normal menggunakan Kruskal-Wallis (KW)………………..………………………………………….
76
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Jenis Ikatan dan Ukuran Kekuatan............................................................. 17
2.2 Metachrome dan Rentang Pada Kepala Acidic............................................ 28
2.3 Mordant yang bisa digunakan bersama Haematoxylin................................. 33
5.1 Hasil uji menggunakan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test untuk ukuran kepala spermatozoa………………………………………………….
52
5.2 Hasil uji beda untuk ukuran kepala spermatozoa menggunakan Kruskal-Wallis (KW), Mann-Whitney (MW), Brown-Forsythe (BF) dan Games-Howell (GH)……………….………………………………………………………
52
5.2.1 Hasil uji beda terkecil panjang rata-rata menggunakan Mann-Whitney (MW)………………………………………………………
53
5.2.2 Hasil uji beda lebar rata-rata terkecil menggunakan Games-Howell (GH)…………………………………………………………….................
54
5.3 Hasil uji distribusi normal untuk bentuk kepala spermatozoa menggunakan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test………………………………………….
54
5.4 Hasil uji beda untuk bentuk kepala spermatozoa menggunakan ANOVA, Kruskal-Wallis (KW) dan Mann Whitney (MW)…………………………...
55
5.4.1 Hasil uji beda amorph menggunakan Mann-Whitney (MW)……………………………………………………………..
57
5.4.2 Hasil uji beda vacuoles > 2 menggunakan Mann-Whitney (MW)……………………………………………………..……….
58
5.4.3 Hasil uji beda vacuoles LNV menggunakan Mann-Whitney (MW)………………………………………………………………
59
5.4.4 Hasil uji beda vacuoles PA menggunakan Mann-Whitney (MW)…………………………………………………………….…..
59
5.4.5 Hasil uji beda akrosom terwarnai sempurna menggunakan Mann-Whitney (MW)………….…………………………………………...
61
5.4.6 Hasil uji beda akrosom terwarnai tidak sempurna menggunakan Mann-Whitney………………………………………………………
62
5.4.7 Hasil uji beda head terwarnai tidak sempurna menggunakan Mann-Whitney (MW)……………………………………………………………….
63
5.5 Hasil uji distribusi normal untuk bentuk mid piece spermatozoa menggunakan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test………………………...
63
5.6 Hasil uji beda untuk bentuk mid piece spermatozoa menggunakan Brown-Forsythe (BF), Games-Howell (GH), dan Kruskal-Wallis (KW)…………...
64
5.6.1 Hasil uji beda mid piece thick dilakukan uji Games-Howell (GH)……………………………………………………………...….
65
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
5.7 Hasil uji distribusi normal untuk bentuk principal piece spermatozoa menggunakan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test………………………...
68
5.8 Hasil uji beda untuk bentuk principal piece spermatozoa menggunakan Kruskal-Wallis (KW)………………………………………………………..
68
5.9 Hasil uji distribusi normal untuk bentuk ERC spermatozoa menggunakan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test………………………………………….
73
5.10 Hasil uji beda untuk bentuk ERC spermatozoa menggunakan Kruskal-Wallis (KW) dan Mann Whitney (MW)…………………………………….
74
5.10.1 Hasil uji beda ERC terwarnai sempurna menggunakan Mann-Whitney (MW)………………………………………………………………
75
5.10.2 Hasil uji beda ERC normal menggunakan Mann-Whitney (MW)……………………………………………………………..
75
5.10.3 Hasil uji beda ERC tidak normal menggunakan Mann-Whitney (MW)……………………………………………………………….
76
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1 Keterangan Kelaikan Etik................................................................. 84
2 Surat Persetujuan Ikut Penelitian...................................................... 85
3 Lembar Persetujuan Mengikuti Penelitian.......................................... 89
4 Data Dasar Hasil Penelitian Perbandingan Hasil Pemeriksaan Morfologi Spermatozoa Manusia Menggunakan Metode Pewarnaan Papanicolaou, Diff Quik dan Safranin-Kristal Violet di RSUD dr. Soetomo Surabaya...........................................................................
90
5 Gambar Alat................................................................................... 100
6 Gambar Hasil Pewarnaan.................................................................. 102
7 Hasil Analisis Statistik...................................................................... 107
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
BAB 1
PENDAHULUAN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Semen analisis rutin adalah metode pemeriksaan pada infertilitas pria, dimana
terdapat beberapa parameter penting seperti konsentrasi, motilitas dan morfologi.
Parameter ini dianggap paling berguna karena telah terbukti menunjukkan potensi
kesuburan. Dari semua parameter analisis semen rutin tersebut, morfologi
spermatozoa menjadi salah satu yang indikator paling kuat dari potensi kesuburan
seorang pria (Gravance et al., 1998, WHO 1999, Henkel et al., 2007, Van der Horst et
al., 2009).
Morfologi spermatozoa penting untuk mencapai kesuksesan fertilisasi (Kuster
et al., 2004). Kriteria Kruger pada tahun 1986 dan klasifikasi WHO bahwa morfologi
berpengaruh sejak spermatozoa mengalami maturasi hingga melaksanakan fungsinya
saat fertilisasi. Morfologi yang normal biasanya pada kepala spermatozoa
mengandung nucleus yang terdiri dari DNA dan RNA juga terdapat lipid,
mucoprotein, magnesium dan garam lainnya. Begitu pula pada leher serta ekor
spermatozoa yang memiliki komposisi lipid, garam kalium, kalsium dan garam
lainnya sebagai struktur penyusun spermatozoa (Moeloek,1983). Untuk menilai
normal atau tidaknya morfologi spermatozoa, pada laboratorium Andrologi
menggunakan beberapa metode pewarnaan.
Pewarnaan yang baik akan menghasilkan interpretasi morfologi yang baik
pula. Keakuratan penilaian morfologi sperma tergantung pada persiapan yang cermat,
fiksasi, dan pewarnaan sperma (GARCI'a-Herreros et al., 2006), karena prosedur ini
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
dapat mempengaruhi dimensi sperma secara signifikan (Meschede et al., 1993, Gago
dkk. 1998, Hidalgo et al., 2006, Lukaszewicz et al., 2008). Pada spermatozoa normal
strukturnya bagus, dengan komposisi seperti lipid, mucoprotein, garam-garam (Mg,
Fe, Cu, K dan fosfat) yang utuh (Van Dwye, 1954), akan memungkinkan dapat
terwarnai dengan sempurna daripada spermatozoa abnormal dimana terdapat
kemungkinan kerusakan pada bentuk spermatozoa yang mengakibatkan komposisi
tidak lengkap. Ada banyak metode pewarnaan antara lain Papanicolaou, Diff-Quik,
Safranin-Kristal Violet untuk pewarnaan spermatozoa manusia. Metode yang
digunakan dalam pewarnaan dapat menyebabkan sedikit perubahan dalam nilai-nilai
pengukuran spermatozoa misalnya proses fiksatif dapat menyebabkan sel menyusut
sedikit, metode pewarnaan Papanicolaou dengan pengukuran morfometer didapati
panjang 3-5 µm dan lebar 2-3 µm dianggap normal (WHO,1999). Nilai-nilai ini
berubah menjadi 5-6 µm (panjang) dan 2,5 µm - 3,5 µm (lebar) pada Metode
pewarnaan Diff-Quik. (Irez et al., 2007). Prosedur metode pewarnaan Papanicolaou
yang melibatkan pengolahan lebih dari 20 langkah dan lebih dari 12 larutan kimia
yang berbeda (WHO 1999). Prosedur pada metode pewarnaan Diff-Quik hanya
memerlukan kurang dari 5 langkah sederhana dan hanya melibatkan 3 larutan ,
sedangkan prosedur metode pewarnaan Safranin-Kristal Violet hanya memerlukan 4
larutan dengan 5 langkah sederhana. Pada metode poewarnaan Papanicolaou
didapatkan kombinasi pewarnaan haematoxilin untuk mewarnai inti sel dan
sitoplasma, bahan PTA (Phospotungsid Acid) pada eosin, light green dan orange G
(Papanicolaou 1942) yang memiliki keunggulan bisa membuat diferensiasi
pewarnaan jadi lebih bagus. (Ross 1953, Katz et al., 1986). Pada metode pewarnaan
Diff-Quik, mengandung fast green 0,002 g/l dalam methanol sebagai bahan fixatif,
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
eosin Y 1,22g/l dalam phospate buffer dengan pH 6,6 sebagai bahan pewarna yang
biasanya akan mewarnai sitoplasma dengan sempurna dan 0,1% sodium azide sebagai
preservative , thiazine dye 1,1g/l didalam phospate buffer pH 6,6 yang memiliki
kelebihan dimana lebih sederhana dan lebih cepat dalam proses pengerjaannya. Pada
metode pewarnaan Safranin-Kristal Violet , pewarna safranin digunakan sebagai
counterstain dan Kristal violet bereaksi dengan cara memisahkan ion dalam larutan
air ke dalam Ion CV + dan klorida (Cl- ). Ion ini menembus dinding sel dan membran
sel, ion CV + berinteraksi dengan komponen bermuatan negatif sehingga memberi
warna ungu pada sel tersebut. Counterstain, yang biasanya bermuatan positif
(safranin) akan memberikan decolorized pink.
Sampai saat ini, belum ada penelitian yang membandingkan hasil penilaian
morfologi spermatozoa manusia menggunakan metode pewarnaan Papanicolaou,
Diff-Quik, dan Safranin-Kristal Violet.
1.2. Rumusan Masalah
Apakah ada perbedaan pada hasil pemeriksaan morfologi spermatozoa manusia
antara metode pewarnaan Papanicolaou, Diff-Quik, dan Safranin-Kristal Violet
di RSUD dr Soetomo, Surabaya?
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum :
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan hasil pewarnaan
metode Papanicolaou, Diff-Quik, dan Safranin-Kristal Violet.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
1.3.2. Tujuan Khusus :
1. Menganalisis hasil penilaian morfologi kepala spermatozoa manusia antara
metode pewarnaan Papanicolaou, Diff-Quik dan Safranin-Kristal Violet.
2. Menganalisis hasil penilaian morfologi mid piece spermatozoa manusia antara
metode pewarnaan Papanicolaou, Diff-Quik dan Safranin-Kristal Violet.
3. Menganalisis hasil penilaian morfologi principal piece spermatozoa manusia
antara metode pewarnaan Papanicolaou, Diff-Quik dan Safranin-Kristal
Violet.
4. Menganalisis hasil penilaian morfologi ERC spermatozoa manusia antara
metode pewarnaan Papanicolaou, Diff-Quik dan Safranin-Kristal Violet.
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat teoritis :
Dapat digunakan sebagai bahan rujukan untuk menentukan metode pewarnaan
standar baku baru.
1.4.2. Manfaat praktis :
Memberikan alternatif pilihan metode pewarnaan spermatozoa manusia diluar
standar baku WHO pada praktek klinik Andrologi.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Maturasi Spermatozoa
Maturasi atau pendewasaan spermatozoa mulai terjadi ketika spermatozoa lepas
dari epitel tubulus seminiferus testis menuju saluran reproduksi pria hingga saluran
reproduksi wanita dan berakhir pada saat reaksi akrosom. Spermatozoa yang
dihasilkan di tubulus seminiferus adalah spermatozoa yang immotil, yang dilepas di
cairan luminal (di lumen tubulus seminiferus) dan selanjutnya ditranspor ke epididimis,
sehingga nantinya akan mempunyai kemampuan untuk bergerak dan fertilisasi. (de
Kretser; Kerr, 1994).
Proses maturasi (pendewasaan) yang terjadi di epididimis tersebut sangat tergantung
pada testosterone, maturasi berakhir di tuba falopii (ampula oviduct). Selama proses
maturasi, banyak sekali perubahan pada spermatozoa, baik perubahan secara biofisik
(morfologi dan fisiologis) maupun biokimiawi (perubahan metabolik sel spermatozoa).
Perubahan tersebut tampak ketika proses spermatogenesis berakhir, spermatid berekor
(spermatid bentuk memanjang) lepas dari epitel tubulus seminiferus. Sel spermatid
tersebut kini disebut sel spermatozoa (sel spermatogenik yang bebas atau lepas dan
mempunyai ekor untuk gerak). Perubahan fisik (morfologi) spermatozoa yang tampak
diantaranya adalah berkurang atau tidak adanya sitoplasmik droplet yang ada di
permukaan membran spermatozoa, yang bergerak ke arah kaudal leher dan ekor
spermatozoa menuju ujung midpiece terus ke endpiece dan akhirnya menghilang.
Peristiwa ini disertai dengan penyerapan sisa-sisa cairan sitoplasma oleh sel Sertoli,
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
sedangkan perubahan biokimiawi tampak pada perubahan hasil metabolisme sel. (Hafez,
2000).
Spermatozoa yang telah dewasa akan menjadi aktif ketika akan mendatangi oosit
yang ada di saluran reproduksi wanita, aktivitas ini dikenal dengan aktivasi spermatozoa.
Aktivasi spermatozoa terjadi. Awal terjadinya perubahan dikenal dengan hiperaktivasi.
Hiperaktivasi disebabkan karena adanya perubahan motilitas spermatozoa. Gerakannya
menjadi sangat cepat dan ekornya bergerak menjadi sangat kuat. Terjadinya hiperaktivasi
disebabkan karena adanya influks ion kalsium ke dalam ekor dengan bantuan protein
spesifik (Catsper) membentuk ion channel. Proses selanjutnya dari aktivasi spermatozoa
adalah reaksi akrosom, penetrasi spermatozoa-zona pelusida hingga membentuk zigot.
(de Kretser; Kerr, 1994).
2.2 Semen dan plasma semen
Semen atau ejakulat terdiri dari cairan vas deferens, cairan vesikula seminalis,
kelenjar prostat, dan kelenjar mukosa khususnya kelenjar bulbourethralis. Cairan semen
yang utama terdiri dari cairan vesika seminalis (sekitar 60%). Pertama kali cairan yang
keluar dari ejakulat adalah kelenjar bulbourethalis dimana cairan ini mensekresikan
larutan yang bersifat alkali bersama glycoprotein untuk membersihkan serta melumasi
saluran sperma ketika keluar dari duktus ejakulatorius dan urethra. pH rata-rata semen
gabungan sekitar 7,5. Cairan yang bersifat alkali berfungsi menetralkan bagian semen
lain yang bersifat agak asam. Cairan kedua adalah cairan dari epididimis, duktus deferent
berkontraksi bersama mengeluarkan spermatozoa dan cairan prostat. Cairan prostat
memberikan bentuk semen hingga seperti susu, sedangkan cairan dari vesika seminalis
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
dan kelenjar bulbourethralis akan memberikan konsistensi seperti mucoid pada semen..
Enzim pembekuan dari cairan prostat menyebabkan fibrinogen cairan vesika seminalis
membentuk koagulum yang lemah, yang kemudian larut dalam 15-20 menit berikutnya
karena lisis oleh fibrinolisin yang dibentuk dari profibrinolisin prostat. Pada waktu
ejakulasi, seorang laki-laki dapat mengeluarkan 300 – 400 juta sel spermatozoa (Henkel
et al., 2007).
Pada menit-menit pertama setelah ejakulasi, sperma relatif tidak bergerak,
dikarenakan viskositas koagulum, akan tetapi setelah koagulum larut, sperma akan
menjadi sangat motil. Walaupun sperma dapat hidup berminggu-minggu pada saluran
genital pria, sekali diejakulasikan maka masa hidup maksimum hanya 24-72 jam pada
suhu tubuh, akan tetapi pada suhu yang lebih rendah, semen bisa disimpan selama
beberapa minggu (Henkel et al. 2007).
2.3 Analisis Semen Rutin
Analisis semen rutin menjadi langkah pertama dalam proses pengobatan
pasangan infertil yang diyakini dapat menentukan penyebab infertility. Analisis semen
mencakup evaluasi dari parameter makroskopik dan mikroskopik (Keel 2006). Untuk
alasan ini evaluasi semen rutin merupakan alat dalam diagnosis dan pengobatan faktor
infertilitas laki-laki. Sejak kemampuan fertilitas spermatozoa melibatkan banyak aspek
fungsional seperti motilitas dan reaksi akrosom, gangguan fungsi ini mungkin individual
menyebabkan kegagalan fertilisasi in vivo dan in vitro. Oleh karena itu, dalam penilaian
kesuburan pria, analisis semen rutin adalah prosedur standar untuk mengukur semen dan
parameter berbagai sperma . Meskipun banyak faktor yang mungkin berpengaruh atau
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
setidaknya menunjukkan potensi kesuburan yang secara rutin juga dinilai (termasuk pH
ejakulat, viskositas, warna dan bau), konsentrasi sperma, motilitas dan morfologi
umumnya dianggap tiga yang paling penting dan informatif parameter. Parameter ini
telah terbukti sangat berguna dalam diagnosis masalah kesuburan antara pasangan, serta
prediksi sukses nya ART. (Gravance et al., 1998, WHO 1999, Henkel et al., 2007, van
der Horst et al., 2009).
2.4 Makroskopis
Sifat makroskopik dari sampel semen meliputi volume, warna, pencairan, dan
viskositas. Volume (normal> 2 mL) dari ejakulasi merupakan indikator akurat dari
berbagai kelainan. Tidak adanya volume ejakulat setelah orgasme, diistilahkan aspermia
dimana kemungkinan terjadi pada pasien dengan neuropati diabetes, mengkonsumsi
asupan obat simpatolitik dan pernah mengalami prosedur bedah yang merusak pleksus
saraf simpatik atau reseksi prostat. Dalam beberapa kasus ini, mungkin ada aliran semen
retrograde ke dalam kandung kemih, sehingga pemeriksaan urin post ejaculatory harus
dilakukan. Hypospermia (ejakulat volume <0,5 ml), bisa karena hilangnya sebagian dari
ejakulasi selama pengumpulan, periode pantang (abstinensia) pendek atau orgasme tidak
lengkap. Hypospermia dengan pH kurang dari 7,4 mengindikasikan obstruksi duktus
ejakulasi sebagian / lengkap atau tidak ada vesikula seminalis. Jika hypospermia
dikaitkan dengan pH lebih dari 7,8, itu bisa menunjukkan penurunan fungsi kelenjar
aksesori seperti dalam kasus hipogonadisme, peradangan atau asupan narkotika . Warna
ejakulat menjadi pertanda bagi kondisi klinis yang terkait, seperti pada kondisi
berlebihan eritrosit, yaitu hematospermia (warna merah). Sampel ejakulat yang normal
biasanya menggumpal segera setelah ejakulasi dan kemudian mencair dalam waktu 15-30
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
menit. Kegagalan koagulasi menunjukkan kurangnya sekresi dari vesikula seminalis,
yang mungkin karena obstruksi atau tidak adanya vesikula seminalis. Pencairan
berkepanjangan menunjukkan prostat sedikit dalam sekresi seperti dalam kasus
peradangan. Viskositas adalah parameter lain yang dianggap abnormal jika panjang
melebihi 60 mm (Jarow et al., 1989).
2.5 Mikroskopis
Atribut mikroskopis semen analisis rutin meliputi konsentrasi sperma, motilitas,
viabilitas, morfologi serta komponen seluler nonsperm dalam bentuk konsentrasi leukosit
dan sel-sel germinal belum matang. Titik cut off dari 20 juta spermatozoa / mL
disarankan sebagai nilai normal untuk konsentrasi spermatozoa (WHO,1999).
Pengamatan konsentrasi sperma rendah, oligozoospermia, ditunjukkan ketika konsentrasi
spermatozoa di bawah 5-10 × 106 / mL. Ini mungkin disebabkan oleh hilangnya
sebagian dari ejakulat, obstruksi parsial saluran ejakulasi, obat atau kelainan genetik.
faktor lain termasuk obat seperti nitrofurantoin dan paparan panas yang berlebihan. Di
samping itu, azoospermia, mungkin karena obstruksi pada saluran yang berhubungan
dengan transportasi spermatozoa, hipogonadisme, dan penyebab iatrogenik , seperti
kemoterapi atau faktor idiopatik, yang paling mungkin berasal dari genetik jika
azoospermia terdeteksi, analisis semen harus diulang untuk mengkonfirmasi .
azoospermia adalah salah satu kondisi, di mana analisis kimia dari seminal plasma
mungkin penting. Fruktosa, biasanya hadir dalam seminal plasma , berasal terutama dari
vesikula seminalis. Tidak adanya fruktosa dalam pasien azoospermia mungkin
menunjukkan obstruksi saluran ejakulasi (Jarow et al., 1989).
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
Kehadiran spermatozoa dengan motilitas progresif dalam ejakulat sangat penting
untuk memastikan transportasi spermatozoa yang memadai. Kehadiran motilitas
spermatozoa yang rendah, asthenozoospermia, bisa terjadi sebagai akibat dari waktu yang
terlalu lama untuk mengumpulkan sampel. Kontainer sampel mungkin sebagai paparan
racun bagi spermatozoa, dan sampel yang suhu nya ekstrim atau sinar matahari dapat
menyebabkan menurun nya motilitas spermatozoa. Penyebab lain asthenozoospermia
termasuk kelainan pada axonemal sperma, leukosit yang berlebihan, dan idiopatik.
Asthenozoospermia juga paling sering terlihat dengan antibodi antisperma dari ovum.
Kegagalan fertilisasi salah satunya disebabkan oleh persentase rendahnya acrosomes.
Satu studi mengidentifikasi korelasi erat antara kelainan kepala sperma dan penurunan
respon terhadap reaksi akrosom. Dengan sederhana, evaluasi morfologi akrosom, dapat
memprediksi kemampuan fisiologis sperma untuk fertilisasi . Sejumlah investigasi telah
menemukan hubungan positif antara kelainan kepala sperma dan kelainan DNA. Sebuah
studi tertentu (Zini dkk., 2009), kepala sperma dibandingkan dengan kelainan DNA, dan
menemukan tingkat signifikan lebih tinggi dari gangguan genetik dipasien
teratozoospermia, menunjukkan bahwa kelainan kepala sperma mungkin sebagian
disebabkan oleh pengurangan kondensasi kromatin, itu dimungkinkan ada pengaruh
terhadap DNA oksidatif stres dan fluktuasi suhu yang berbahaya, sehingga akhirnya
menyebabkan kegagalan fertilisasi. Oleh karena itu, selama penilaian morfologi sperma
penting untuk memilih teknik pewarnaan yang paling akurat menunjukkan potensi
kesuburan pria (Jarow et al., 1989). Spermatozoa normal yang dicari dalam ejakulat
adalah spermatozoa yang secara biologis dipilih yang dimana mampu mencapai lendir
endoserviks , pada penelitian yang pernah ada, spermatozoa ini diperiksa dengan
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
pewarnaan metode papaniculaou dan kemudian diamati kelainan kepala atau ekor dan
didapati kesimpulan bahwa sebuah populasi yang normal morfologis spermatozoanya
adalah mereka yang erat terikat pada zona pelusida (Garrett et al., 1997).
2.6 Morfologi
Evaluasi morfologi dapat menunjukkan kemampuan sperma dalam proses
pembuahan, salah satunya adalah fungsi akrosom, dimana akrosom melepaskan enzim
hidrolitik dan membantu sperma melalui lapisan luar (Mehta et al., 2006).
2.7 Struktur Spermatozoa
2.7.1 Kepala Spermatozoa
Bagian kepala spermatozoa didominasi oleh inti sel yang mengandung materi
genetik (DNA dan RNA). Inti bersifat seperti gram positif, mengandung DNA,
RNA, lipid, mucoprotein, magnesium, ferum, Cu, K, fosfat dan vakuola yang
mengandung kalium. Inti spermatozoa bisa diwarnai oleh metil hijau, toluidin blue
dan brilian kresil blue. (Moeloek, 1983)
Bentuk kepala spermatozoa bermacam-macam, pada spermatozoa manusia
berbentuk oval, sedangkan leher sangat pendek yang berfungsi sebagai penghubung
bagian kepala dengan ekor. Dua pertiga bagian depan inti semua spermatozoa
ditutupi oleh akrosom. Akrosom terletak di bagian ujung kepala di antara membran
inti dan membran sel. Membran luar akrosom berhadapan dengan membran sel dan
membran dalam akrosom melapisi membran inti sel. Di antara kedua membran ini
terdapat matriks akrosom. Terbentuknya kompleks akrosom, berasal dari vesikel
yang ada di sitoplasma yang dibentuk oleh kompleks golgi, terakumulasi di tepi inti
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
dan bergabung membentuk vesikel pro-akrosom. Bentuk awal vesikel adalah pipih,
berkembang menjadi vesikel pro-akrosom berbentuk granula di bagian luar inti.
Vesikel akrosomal dibentuk dari korteks dan matriks elektronik. Mangkok sub-
akrosomal kemudian berkembang, melingkar dan merata. Di bagian atas inti dan
mangkok sub-akrosom terdapat daerah epinuklear. Perforatorium adalah bagian
kecil yang terdapat antara akrosom dan inti yang dikelilingi oleh mangkok sub-
akrosomal. Sebagian dari perforatorium dan vesikel akrosom diidentifikasikan
sebagai daerah sub-akrosomal. Bagian leher spermatozoa (connecting piece)
merupakan bagian yang menghubungkan kepala dengan ekor spermatozoa. Leher
terdiri dari susunan lipid, kalium, kalsium, besi, Cu, fosfat dan sulfhidril serta
disulfida dan kolesterol. (Van Dwye, 1954). Bagian ekor spermatozoa berasal dari
bagian sentriol dan struktur tambahan yang terletak pada selaput inti spermatid
(Escalier,2003)
2.7.2 Ekor Spermatozoa
Ekor spermatozoa terdiri atas bagian tengah (middle piece), bagian utama
(principle piece), dan bagian akhir (end piece). Pembagian tersebut berdasar letak,
struktur dan fungsinya, terdiri dari susunan lipid, kalium, kalsium, besi, Cu, fosfat
dan sulfhidril serta disulfida dan kolesterol. (Van Dwye, 1954).
Organel sel yang ada di ekor spermatozoa, selain mitokondria, serabut
(mikrofibril), juga sitoplasma tetapi jumlahnya sangat sedikit. Sebagian besar
sitoplasma penyusun spermatozoa telah diabsorpsi oleh sel sertoli di tubulus
seminiferus saat spermiogenesis. Ekor atau flagella spermatozoa bagian middle
piece tersusun oleh membran sel, mitokondria, dan serabut tebal penyusun
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
aksonema (9+2 mikrotubulus). Makna aksonema 9+2 adalah jumlah serabut
penyusunnya, yaitu 9 pasang mikrotubulus yang terletak di bagian tepi (perifer) dan
2 mikrotubulus yang terletak di bagian sentral. Mitokondria terletak pada bagian ini
tersusun secara spiral dan dilindungi dari bagian luar oleh membran sel. Mitokondria
merupakan tempat untuk sintesis energi (adenosine triphosphate, ATP) yang
digunakan untuk pergerakan spermatozoa. Pergerakan terjadi dengan mengubah
energi kimia menjadi energi kinetik (Alberts et al., 1994). Struktur spermatozoa
berturut-turut dari luar adalah membran sel, mitokondria, serabut tebal, dan serabut
halus (mikrotubulus). Setiap organel tersebut mempunyai peran dalam menjalankan
fungsi spermatozoa. Serabut tebal dan serabut halus merupakan organel penyusun
aksonema yang berperan sebagai motor penggerak terjadinya motilitas spermatozoa.
Struktur middle piece dapat dilihat lebih jelas melalui potongan membujurnya. dari
potongan tersebut tampak bahwa susunan mitokondria melingkari serabut tebal
yang ada di dalamnya. Aksonema yang terdapat di sepanjang ekor spermatozoa
membantu penggerak ekornya. (Escalier, 2003).
Bagian ini terdiri atas 9 pasang mikrotubulus bagian perifer serabut tebal
(peripheral dense fibers). Antara mikrotubulus satu dengan lainnya dihubungkan
oleh bagian yang disebut dynein arm dan radial spokes, serta satu pasang
mikrotubulus (2 mikrotubulus) terletak di bagian tengah atau sentral. Pada bagian
principle piece juga tersusun oleh aksonema (9+2 mikrotubulus), sedangkan bagian
end piece terdapat mikrotubulus dan aksonema yang berfungsi dalam pergerakan
spermatozoa (Escalier, 2003).
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
2.8 Assesment Morfologi Spermatozoa
Persiapan pewarnaan, setidaknya harus dibuat dua pewarnaan dari sampel
semen untuk duplikasi penilaian pewarnaan. (WHO,1999).
Slide pertama harus dibersihkan, dicuci dengan 70% etanol dan
dikeringkan, sebelum setetes semen (5 sampai 20µl) diteteskan ke slide,
'feathering' technique dapat digunakan untuk membuat hapusan (WHO,1999).
Dimana setelah semen diteteskan pada objek glass kemudian diratakan dan
digeser perlahan dan merata untuk mendapatkan hapusan yang bagus seperti pada
gambar 'feathering' technique dibawah ini.
Gambar 2.1: 'feathering' technique (sumber: WHO 1999)
2.9 Klasifikasi Morfologi Spermatozoa
Kepala spermatozoa manusia pada pewarnaan akan tampak sedikit lebih kecil
daripada kepala spermatozoa hidup di semen tanpa pewarnaan, meskipun tidak
signifikan berbeda (Katz et al., 1986). Sehingga memerlukan kriteria yang ketat harus
diterapkan ketika menilai normality morfologi dari spermatozoon Untuk spermatozoa
yang dipertimbangkan normal, Kepala harus oval. Mungkin tampak sedikit penyusutan
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
pada saat fiksasi ketika pewarnaan . Estimasi panjang dan lebar dari spermatozoa dapat
dibuat dengan mikrometer ocular. (Menlrveld et al., 1990).
2.10 Kriteria kruger
Salah satu metode untuk menilai morfologi didasarkan pada kriteria yang ketat
(Kruger et al., 1987). Deklarasi WHO 1999 menyatakan bahwa keberhasilan IVF telah
akan nyata berkurang saat morfologi sperma normal adalah <15%. Referensi nilai
morfologi sperma normal ditentukan oleh Kruger adalah> 14%. Kriteria morfologi
sperma yang didirikan oleh Kruger et al., mendefinisikan spermatozoa normal memiliki
konfigurasi oval dengan kontur halus. Kepala oval dengan panjang 4-5 µm, diameter
lebar adalah 2,5-3,5 µm diukur dengan mikrometer okuler dan mid peace tipis dan lebar
kurang dari 1µm dengan panjang 1,5x panjang kepala. Tetesan sitoplasma, bila ada tidak
boleh melebihi setengah dari lebar kepala. Ekor tipis, seragam dan tidak melingkar
dengan panjang sekitar 45 µm menurut klasifikasi ini, semua bentuk yang meragukan
dianggap abnormal. Akrosom yang didefinisikan dengan baik, terdiri 40-70% dari bagian
distal dari kepala. Setidaknya 100 spermatozoa tetapi sebaiknya 200 spermatozoa
dievaluasi. Adapun kelainan-kelainan morfologi yang terjadi antara lain kelainan
kepala. Macam-macam pada kelainan kepala adalah kepala besar, kepala kecil, tapered,
pyriform, round, dan kepala amorphous, kepala dengan vakuola ( dimana >20% area
kepala terisi oleh vakuola), kepala dengan akrosom kecil ( <40% dari area kepala ),
kepala ganda. Kelainan pada leher dan midpiece antara lain bent ( leher dan ekor
membentuk sudut > 90% terhadap aksis dari kepala), insersi asimetris pada midpiece
terhadap kepala, midpiece yang tidak teratur atau tebal, midpice yang tipis daan
abnormal ( biasa dijumpai pada bentukan tanpa selubung mitokondria). Kelainan ekor
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
antara lain ekor pendek, multiple, hairpin, broken tails , bent tails (>90◦ ), ekor irregular,
coiled tails. Kelainan pada Cytoplasmic droplets dimana ukurannya >1,5 ukuran kepala.
Droplets biasanya berada pada midpieces. Hanya spermatozoa dengan ekor yang bisa
dihitung pada morfologi. Sel imatur termasuk round spermatid tidak dihitung sebagai
spermatozoa. Beberapa spermatozoa mempunyai kelainan struktur seperti kegagalan
perkembangan akrosom yang menyebabkan small round-head defect atau biasa disebut
globozoospermia. Kegagalan basal plate untuk menempel pada nukleus ujung yang
seberang pada akrosom akan menyebabkan kepala dan ekor tidak menempel. Pada
kepala yang terabsobsi dan hanya ekor yang ditemukan dalam semen biasa disebut
sebagai pinhead. Pinhead tidak boleh dimasukkan pada kelainan kepala, harus dicatat
secara terpisah (WHO, 1999 ).
2.11 Penghitungan Morfologi Spermatozoa
Dengan mikroskop menggunakan perbesaran 100 X dengan minyak imersi untuk
tujuan melihat lebih terang dan setidaknya 10X lensa ocular harus digunakan. Evaluasi
morfologi harus dilakukan di beberapa daerah yang dipilih secara sistematis. Semua
spermatozoa normal dinilai dan spermatozoa abnormal juga dicatat, penting untuk
menggunakan mikrometer okuler untuk memperkirakan ukuran spermatozoa. Setidaknya
200 spermatozoa berturut-turut dihitung (WHO, 1999).
2.12 Mekanisme Pewarnaan
Ikatan pada pewarnaan terhadap jaringan tidak berbeda dengan ikatan kimia pada
jaringan dan mekanisme ikatan itu yang terjadi kurang lebih sama pada komponen ikatan
organik lainnya. Salah satu jenis komponen pewarnaan haruslah sama seperti
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
komponen jaringan, karena apabila tidak sama maka zat warna itu akan terbilas keluar
dari jaringan pada saat dicuci dengan zat kimia atau reagen yang lain. Masing-masing
ikatan memiliki karakteristik dan kekuatan. Jenis ikatan dan ukuran kekuatan bisa dilihat
pada tabel 2.1
Tabel 2.1. Jenis ikatan dan ukuran kekuatan (Kaushik. B, 2006)
Tipe Ikatan Kekuatan (kcal mole-1) Ikatan ion 40-110 Hydrogen bonds 2-7 Van der Waals forces 1—8 Covalent bonds 35-212 Hydrophobic interactions 48
Ikatan ion terjadi dengan melibatkan hubungan elektrostatik antara kutub ion
yang berlawanan. Salah satu ion adalah ion yang menetap pada bagian jaringan, dan ion
yang lain adalah yang menetap pada bagian pewarnaan. Anion (ion negatif) pada
pewarnaan akan berikatan dengan kation (ion positif) pada jaringan, dan ikatan kation
pada pewarnaan akan mengikat anion pada jaringan. Ikatan ion adalah salah satu
mekanisme yang penting pada pewarnaan histologi. Hampir semua pewarnaan sederhana
menggunakan mekanisme tarik menarik ion tersebut. (Kaushik. B, 2006)
Pada saat jaringan terwarnai oleh pewarna primer, maka jaringan akan mengikat
bahan pewarna dan akan mengalami proses dekolorisasi oleh alkohol pada langkah
selanjutnya, dekolorisasi akan menyebabkan jaringan dehidrasi dan akan menutup kanal
ion pada dinding sel dan menyimpan zat warna tersebut, sehingga zat pewarna tidak akan
terbilas keluar.
Eosin adalah contoh pada pewarnaan anion, dimana akan berikatan pada protein-
protein yang mengandung ion positif (kation) seperti contohnya golongan amino. Pada
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
Tissue protein Tissue protein
Tissue protein Tissue protein
mulanya kelompok amino akan terikat ion pada ion hidrogen, lalu ion-ion tersebut
berikatan dengan eosin, seperti pada gambar 2.2.
Gambar 2.2. Ionisasi jaringan amino dan ikatan dengan eosin.
(Kaushik. B, 2006)
Eosin biasanya terurai dalam bentuk garam seperti contohnya garam sodium
eosinate dimana bisa larut dalam air. Pewarnaan ion negatif (anionic) disebut juga
pewarnaan asam pada jenis pewarnaan histologi karena merupakan turunan pada zat
pewarna asam (asam eosin) dan bukan karena pH larutan. Semua yang bisa diwarnai
dengan zat warna asam disebut sebagai acidophilic dan semua yang bisa diwarnai dengan
eosin maka disebut eosinophilic. Contoh acidophilic adalah kolagen, sel darah merah dan
sitoplasma. Kontrol pH pada pewarnaan digunakan untuk differensiasi warna yang
dimana zat pewarna bisa dihapus atau dipertahankan pewarnaannya. Sensitifitas pada pH
digunakan untuk menyingkirkan pewarnaan. Pada umumnya juga penting untuk
menyingkirkan pewarnaan yang terkena kulit ataupun kain. Pewarnaan tersebut bisa
disingkirkan menggunakan asam (biasanya asam alkohol atau acid alcohol) sehingga
pewarnaan asam dengan mudah bisa dihilangkan dengan larutan amonia didalam alkohol.
Penggunaannya harus sangat hati-hati, karena larutan asam tersebut akan menyebabkan
iritasi pada kulit yang sensitif terutama pada sekitar area mata. Sangat disarankan untuk
menghindari larutan tersebut kontak langsung dengan kulit. Methylene blue adalah
contoh dari pewarnaan kation atau ion positif. Akan berikatan dengan ion negatif pada
NH2+H+ NH3+
NH3+ + Eosin- NH3
Eosin
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
Tissue proteglycan
Tissue proteglycan
Tissue proteglycan
Tissue proteglyca
n
jaringan seperti golongan asam carboxylac, asam sulfur, dan asam fosfor. Seperti pada
gambar 2.3 berikut ini.
Gambar 2.3. Ionisasi golongan sulfat pada jaringan dan turunannya yang mengikat pada methylane blue. (Kaushik. B, 2006).
Pewarnaan kation biasa disebut sebagai pewarnaan basal dan juga disebut sebagai
pewarnaan basophilic. Substansi yang terikat pada pewarnaan basal antara lain asam
nukleat dan asam musin. Pada normal protein terkandung acidic maupun basal asam
amino sehingga memungkinkan pada protein untuk mengambil kedua perangkat
pewarnaan tersebut. Pada kenyataan nya tidak terjadi hal tersebut, karena pada umumnya
pewarnaan akan terjadi pada keasaman yang netral. Pada keasaman yang netral tersebut
golongan carboxyl terutama asam amino tidak terikat oleh ion. Bagian zat warna hanya
mengikat pada jaringan, dimana jaringan tersebut terikat oleh ion. Apabila tidak bisa
mengikat pada ion maka tidak bisa terwarnai. Ikatan ion pada zat warna sangat sensitif
berpengaruh pada pH misalnya pada acidict pH. Konsentrasi yang tinggi pada ikatan
hidrogen akan mempengaruhi ionisasi pada kelompok amino. Dan hasilnya akan terjadi
pewarnaan yang kuat pada protein oleh eosin. Namun, level keasaman yang sama akan
berpengaruh sebaliknya pada pewarnaan oleh methylane blue. Selama tingkat keasaman
tersebut lemah seperti contohnya asam carboxyl yang terdapat pada protein akan
menghambat proses ikatan ion pada konsentrasi yang tinggi pada ikatan hidrogen. Pada
OSO3H OSO3- + H1
OSO3 + Methylene blue1 OSO3Methylene blue
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
tingkat keasaman yang tinggi seperti kelompok fosfat yang didapat pada asam nukleat
dan sulfat didalam musin akan sedikit menghambat dan masih bisa terionisasi pada pH
umumnya yang digunakan pada pewarnaan. Itu artinya pada keasaman pH pada
methylane blue akan menghasilkan pewarnaan yang berbeda-beda akan mewarnai
nukleus namun protein tetap tidak terwarnai. Perubahan pada pH bisa menghambat
pewarnaan dari proses ionisasi, tetapi hambatan total pada ionisasi pada garam
pewarnaan akan terjadi pada level pH yang ekstrim. Ionisasi pada pewarnaan bisa
dikatakan sebagai penyempurnaan pewarnaan pada level pH tertentu. Larutan alkalin
akan memberikan efek yang berlawanan. Kerusakan pada ion hidrogen akan
menyebabkan kelompok asam pada protein akan tampak lemah untuk mengikat ion. Dan
methylane blue akan tetap mewarnai sitoplasma maupun nukleus walau tidak sempurna.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dengan methylane blue maka penggunaan
Loffler formula adalah yang terbaik, dimana menggunakan potasium hydroxide untuk
meningkatkan pH, sehingga methylane blue akan mewarnai semua komponen protein dan
asam nukleat dan akhirnya pada jaringan akan tampak biru. Eosin akan menurun
kualitasnya pada pH yang tinggi apabila kelompok amino melepaskan ionnya dan tidak
memiliki atraksi dan ikatan dengan eosin. Dengan pH yang selektif maka bisa dibuat
pewarnaan yang baik pada setiap komponen. Hal itu tampak pada pewarnaan musin,
dimana pH digunakan untuk mengontrol ikatan pada alcian blue terhadap carboxylide
acid dan sulfat. Interaksi ion adalah suatu bentuk gabungan dan bisa mengikat antara
jaringan dan zat pewarna pada jarak yang relatif lebar semasa ada dua kutub ion yang
berbeda mereka akan bisa berinteraksi dengan baik. Efek ion yang berlawanan bisa
dilihat pada gambar 2.4 dibawah ini .
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
Gambar 2.4. Efek ion yang berlawanan. Pada jaringan terdapat ion negatif golongan carboxyl yang bisa mengikat zat warna. Zat warna tidak bisa beratraksi dengan ion tersebut karena ada dua ion positif yang berdekatan. (Kaushik. B, 2006).
Ion pada permukaan protein bermuatan positif sehingga ion pada methylane blue
ditolak. Ikatan ion dapat dihambat dengan konsentrasi garam yang tinggi, walaupun
konsentrasi garam yang rendah dapat menyebakan peningkataan intensitas pada
pewarnaan. Efek paradoksikal tersebut dapat dilihat pada pengaruh mekanisme ion. Pada
konsentrasi garam yang tinggi maka akan terjadi kompetisi antara zat warna dan ion
garam sehingga pewarnaan akan dihambat. Mekanisme tersebut menyerupai efek asam
pada pewarnaan dasar dimana ion hidrogen berkompetisi untuk mengikat molekul zat
pewarna. Garam akan memberikan efek pada asam maupun pewarnaan basa. Konsentrasi
yang rendah pada garam akan memberikan hambatan yang rendah dimana pada zat warna
molekul yang lebih banyak daripada garam dan telah terikat. Maka ikatan pada pewarna
akan lebih kuat daripada ikatan pada garam. Garam akan mungkin meningkatakan
konsentrasinya ketika ion-ion itu beraksi. Sehingga zat warna akan mungkin mengikat
pada bagian yang sebelumnya tidak terikat pada ion garam. Ikatan hidrogen bekerja
dengan cara menggabungkan antara atom hidrogen pada satu molekul dan lain molekul
yang lebih tinggi muatan elektro negatif. Efek ion garam dimana methylane blue bisa
mengikat carboxyl bisa dilihat pada gambar 2.5.
NH3+
T I S S U E
NH3+
COO- Methylene blue+
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
Gambar 2.5. Efek ion garam dimana methylane blue bisa mengikat carboxyl semenjak terjadi pencabutan ion pada kelompok amino yang dimana bisa dinetralisir sementara oleh ion klorida. Ion yang berada di permukaan protein adalah ion negatif. (Kaushik. B, 2006)
Ikatan hidrogen memiliki rentang yang sangat terbatas dimana hanya melibatkan
interaksi antara dua kelompok. Ikatan hidrogen tidak dipengaruhi oleh pH atau
konsentrasi garam, namun dipengaruhi oleh ikatan hidrogen yang kuat termasuk urea dan
air. Hambatan pada ikatan ion bisa tercapai apabila menggunakan larutan non-aquos,
konsentrasi garam yang tinggi (dimana akan berkompetisi dengan zat warna untuk
mengikat jaringan), pH yang ekstrim akan menghambat ionisasi pada kelompok
jaringan. Pada pewarnaan elastin fiber, ikatan hidrogen lebih penting dari ikatan ion.
Ikatan Van der Waals memiliki rentang yang kecil. Hanya memiliki efek apabila dua
atom berukuran antara 0,12 dan 0,2 nm, kalau lebih dari itu maka tidak ada efek. Ikatan
ini terjadi pada dua atom dan tidak spesifik pada atom tertentu. Apabila bentuk
permukaan pada protein jaringan dan zat pewarna cocok maka akan terjadilah ikatan Van
der Waals seperti pada gambar dibawah ini.
T I S S U E
NH3+
COO-
NH3+
Cl-
Cl-
Methylene blue+
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
Gambar 2.6. Ikatan Van der Waals tertampak dimana bahwa antara zat warna dan jaringan memiliki bentuk yang sama sehingga bisa terjadi suatu ikatan. (Kaushik. B, 2006)
Ikatan Van der Waals akan mengikat zat warna yang lebih kuat pada zat warna
yang lebih besar daripada yang kecil walaupun memiliki kelompok ion yang sama
karena ikatan ini tidak dipengaruhi oleh pH ion dan hidrogen. Ikatan kovalen adalah
ikatan yang kuat dan tidak mudah pecah, seperti contoh pada ikatan zat warna dan
antibodi. Biasa disebut sebagai zat warna yang reaktif. Ikatan hydrophobic adalah ikatan
yang akan mengikat jaringan dengan cara mengeluarkan air pada daerah yang
hydrophobic. Pengeluaran air terjadi secara entropy. Interaksi hydrophobic memiliki
rentan yang kecil dan tidak dipengaruhi oleh ikatan hidrogen ataupun garam, pH
mungkin akan berubah dari hydrophilic menjadi hydrophobic dengan cara mengubah ion
sehingga akan mengubah pewarnaan dengan zat warna hydrophobic. Zat pewarna
hydrophobic ini sangat penting untuk mewarnai lipid. (Kaushik. B, 2006)
Zat warna terdiri komponen organik yang bisa secara selektif mengikat jaringan.
Pada umumnya dibuat dari molekul organik, biasanya benzene atau turunannya.
Komponen organik sederhana seperti akalin, benzene dan alkohol tidak bisa dilihat mata
manusia normal, namun bisa menyerap cahaya diluar spektrum pengihatan contohnya
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
seperti benzene bisa menyerap sinar ultra violet dan bisa memancarkan warna-warna
yang berguna pada zat pewarnaan. Semua yang dapat menghasilkan warna dari bahan
organik disebut Chromophores. Trinitrobenzene adalah bukan sautu zat warna, karena dia
tidak berikatan dengan jaringan walaupun dia bisa memberikan warna kuning pada
sebuah plastik namun akan mudah tercuci pada suatu larutan. Untuk bisa diwarnai maka
harus ditambahkan reaksi ion yang dimana bisa membantu untuk berikatan dengan
jaringan, contohnya adalah ion hidrogen. Konversi pada benzene dan Struktur Quininoid
bisa dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 2.7. Konversi pada benzene untuk menjadi suatu zat pewarna dengan penambahan chromophores dan auxochromes. (Kaushik. B, 2006)
2NO NO2
NO2
chromophore
2NO NO2
NO2
Trinitrobenzene (yellow but not dye)
OH Auxochrome
Trinitrobenzene (picric acid, yellow dye)
Benzene (Colourless)
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
Gambar 2.8. Struktur Quininoid. Penting untuk chromophore karena membentuk cincin benzene dimana terdapat dua ikatan dobel pada cincin dan pada kedua sisinya sehingga akan menyerap pewarnaan secara kuat. (Kaushik. B, 2006)
Zat warna diproduksi oleh berbagai macam industri. Variasinya banyak sehingga
mempunyai rentan yang lebar pada warna. Seperti halnya eosin atau Congo Red,
berstruktur seperti gambar dibawah.
Gambar 2.9. Struktur Congo Red. (Kaushik. B, 2006)
Indeks warna biasanya disusun menurut struktur peawarnaan dan berdasarkan
grup chromophore. Seperti contohnya zat pewarna Azo memiliki -N=N- grup (azo)
sebagai chromophore contohnya Orange G. Contoh lain struktur quininoid adalah
xanthene , thiazine seperti gambar dibawah ini.
SO3Na
NH2
N N N N
NH2
SO3Na
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
Gambar 2.10. Xanthene. Gambar ini menunjukkan adanya cincin quininoid. Contoh yang bisa diambil adalah eosin. (Kaushik. B, 2006)
Gambar 2.11. Thiazine. Gambar ini mengandung zat warna metachromatic yang penting, contohnya toulidine blue, methylane blue, dan azure A. (Kaushik. B, 2006).
Klasifikasi histologi hanya untuk menunjukkan bagaimana zat warna ini bekerja
secara praktis. Pewarnaan basal adalah kation atau ion positif dimana ia akan mewarnai
ion negatif atau acidic material seperti carboxylat, sulfat, dan fosfat ( fosfat pada asam
nukleat). Pada umumnya digunakan untuk mewarnai inti sel dan sitoplasma. Substansi
acidic yang mewarnai pewarnaan basic disebut sebagai basophilic. Pewarnaan acidic
adalah anion atau ion negatif yang dimana akan mewarnai kation atau pewarnaan basic.
Biasanya untuk mewarnai protein pada sitoplasma dan jaringan konektif. Larutan yang
mewarnai pewarnaan accidic disebut acidophilic. Pewarnaan netral dimana akan
mewarnai kedua ion, contohnya adalah pewarnaan Romanowsky. Pewarnaan amphoteric
mewarnai ion anion dan kation pada golongan yang sama pada kondisi yang netral dan
sewajarnya. Pewarnaan alami atau natural terbuat dari bahan-bahan natural, contohnya
haematoxylin, carmin, orcein, dan litmus. Komponen diluar komponen pewarnaan yang
dapat meningkatkan kualitas pewarnaan antara lain adalah Mordant. Dimana akan
N
S
O
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
T I S S U E
M O R D A N T
DYE
meningkatkan interaksi pada jaringan. Zat warna dan mordant biasa disebut sebagai dye
lake. Biasanya mengandung oksigen atau nitrogen. Mordant akan memberikan kestabilan
pada pewarnaan yang dimana dia akan tidak terkikis oleh air, alkohol, ataupun asam
lemah dan akan membuat stabil pewarnaan yang akan digunakan setelahnya, contohnya
Harry’s haematoxylin. Differensiasi mordant bisa menggunakan strong acid, contohnya
asam hydrochloride, alkohol. Differensiasi bisa menggunakan zat pewarnaan yang tidak
dinginkan. Contohnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 2.12. Mordanting. Zat warna akan mengikat kuat pada jaringan apabila mordant berada diantaranya. (Kaushik. B, 2006)
Mekanisme trapping berbeda dengan mordant. Mekanisme ini selalu digunakan
setelah pewarnaan. Berbentuk padatan atau gerombolan yang besar pada zat warna dan
tampak sebagai precipitating (endapan pada jaringan). Endapan yang banyak akan sulit
disingkirkan, contohnya adalah iodine dimana iodine mentrapping pewarna violet pada
dinding bakteri gram positif. Contoh lainnya adalah accentuator, bahan yang
ditambahkan pada larutan pewarna untuk meningkatkan reaksi pewarnaan. Accentuator
biasanya digunakan untuk mengkontrol pH, misalnya pottasium hydroxide pada
Loaffler’s methylane blue dan phenol pada karbol fuchsin. Accelerator banyak dijumpai
pada teknik neurologi dan obat-obatan hypnotic seperti barbiturat atau chloral hydrate.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
Zat pewarna metachromatic dan metachromasia, disebut metachromasia adalah
apabila digunakan pada zat pewarna dan mewarnai komponen pada jaringan dengan
warna yang berbeda dengan warna larutan pewarna. Contohnya toulidine blue adalah
pewarna basic kuat yang mewarnai nukleus dengan warna biru terang. Selain itu juga
mewarnai granula mast sel dengan warna pink. Perpindahan warna pada mast sel ini
disebut metachromasia, sedangkan warna birunya disebut orthochromasia. Untuk
metachromasia yng terbaik adalah golongan thiazine. Metachromasia adalah penting
untuk digunakan, dimana tingkat selektifnya tinggi, dan hanya mewarnai struktur
jaringan tertentu yang bersifat metachromatic. Jaringan yang bisa diwarnai
metachromatic disebut Chromotopes, contohnya mucins ( musin sulfat). Contoh
metakromasia bisa dilihat pada tabel 2.2 berikut ini.
Tabel 2.2. Metachrome dan rentang pada kepala acidic. (Kaushik. B, 2006)
Target Distance apart of acidi group
(nm)
Staining
Hyaluronic acid 1.03 Blue (orthochromatic) Pectic acid 0.5 Blue/purple ( weakly metachromatic) Mast cell granules < 0.4 Red (Strongly metachromatic
Perpindahan warna selalu dari warna biru atau violet ke warna kuning atau merah.
artinya penyerapan warna berpindah dari rentang panjang gelombang pendek menuju
lebih panjang. Semakin tinggi tingkat polimerisasi maka makin kuat metakromasia.
Metachromasia memerlukan air diantara molekul zat warna hingga bentuk polymer dan
tidak bisa bertahan pada kondisi dehidrasi seperti pada gambar dibawah
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
Gambar 2.13. Metachromasia. (Kaushik. B, 2006)
Jaringan pada gambar paling kiri akan mengalami metachromasia selama zat
warna berbentuk polymer. Jaringan pada gambar tengah tampak lemah susunan
polymernya. Jaringan pada gambar kanan tampak orthochrome dimana terhadap jarak
yang lebar.
Pewarnaan nukleus sangat penting pada pewarnaan histologi karena struktur
daripada nukleus sering berubah apabila terkena penyakit. Dengan pewarnaan ini, maka
mudah mengenali struktur jaringan apabila jaringan terwarnai dengan struktur lainnya
yang tidak terwarnai. Pewarnaan pada nukleus penting bukan hanya untuk mengevaluasi
struktur nukleus saja tetapi juga pada counterstain setiap teknik pewarnaan, contohnya
adalah blue haematoxylin.
Counterstain seharusnya menampilkan warna yang berbeda sehingga
memudahkan differensiasi pewarnaan. Warna biru atau ungu pada haematoxylin sering
T I
S
S
U
E
Dye
Dye
Dye
Dye
Dye
Dye
Dye
Dye
Dye
T I
S
S
U
E
Dye
Dye
Dye
Dye
Dye
Dye
Dye
T I
S
S
U
E
Dye
Dye
Dye
Dye
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
kali overlap dengan warna dasar teknik awalnya inilah mengapa counterstain dibutuhkan.
Haematoxylin adalah produk alami yang diekstrak dari jantung kayu pohon
Haematoxylum Camphecianum, yang dimana dinamai di kota Campeche, Mexico.
Diekstrasi dengan air panas lalu dimurnikan dengan urea. Bentukan bubuk biasanya
kandungannya murni (± 95%) namun tidak bisa untuk bahan pewarnaan. (Kaushik. B,
2006)
Haematoxylin biasanya larut didalam air maupun alcohol namun dapat terurai
didalam alkohol. Sehingga untuk penyimpanan larutan dilakukan mencampurkan bubuk
haematoxylin kedalam alcohol supaya terurai kemudian didilusi (dicairkan) pada larutan
alkohol. Gambar bangun haematoxylin bisa dilihat pada gambar dibawah ini (gambar
2.14).
Gambar 2.14. Gambar bangun haematoxylin adalah seperti ditunjukkan gambar diatas, dimana tidak nampak chromophore dan larutan haematoxylin tidak berwarna (intensitas warna tidak tinggi). (Kaushik. B, 2006)
OH
OH
HO
HO
O
OH
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
Walaupun haematoxyilin tersebut bukanlah suatu pewarnaan dan untuk membuatnya
menjadi suatu zat pewarna adalah dengan mengoksidasi menjadi Haematin.
Gambar 2.15. Haematin memiliki dua atom hidrogen terdekat dan susunan ulang yang tampak seperti ikatan pada cincin quininoid dan memiliki warna seperti pada gambar diatas. (Kaushik. B, 2006)
Haematin tidak bisa seberapa larut pada air dan alkohol (tidak seperti
haematoxylin). Namun haermatin larut dalam etylane glycol dan glycerol. Haermatin
adalah pewarna asam lemah, memberikan warna kuning pada jaringan, namun ketika
dikombinasikan dengan mordant yang cocok maka haermatin akan menjadi pewarna
nukleus. Larutan yang bekerja biasanya tidak teroksidasi sempurna haematoxylin, dan
pada bagian yang tidak teroksidasi secara bertahap akan menoksidasi menjadi haermatin
pada waktu yang bersamaan seperti pada waktu haermatin menjadi oxyhaermatin. Hal
tersebut melengkapi cara kerja larutan tersebut dan meningkatkan atau memperpanjang
masa hidup reagen meskipun akan terjadi penurunan kekuatan dan lama-lama tidak bisa
dipakai. Oksidasi akan terjadi lambat pada kondisi asam. Banyak larutan yang dibuat
dalam keadaan acidic. Dalam proses oksidasi alami, haematoxylin akan memproduksi
endapan (precipitate) yang bias dihilangkan dengan proses filtrasi sebelum larutan
digunakan. Proses oksidasi dalam haematoxylin menjadi haermatin dapat menyebabkan
terjadinya atmosphenic oxygen (disebut sebgai ripening) prosesnya terjadi perlahan
O
HO
HO
OH
O OH
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
memerukan waktu bebrapa bulan terutama pada kondisi dingin dan gelap. Ripening atau
pematangan ini membuat hidup lebih lama. Proses oksidasi bisa menggunakan proses
oksidatif seperti sodium iodate (200mg/gram haematoxylin), potassium permanganatec
(177 mg / gram haematoxylin), oxide mercury (500mg / gram haematoxylin).
Haematoxylin adalah pewarnaan yang sangat bagus yang bisa mengevaluasi perbedaan
komponen jaringan pada tingkat selektifitas yang tinggi. Jenis- jenis mordant berubah
sesuai dengan warna pada zat pewarna. Garam alumunium (haemalum) digunakan pada
larutan haematoxylin pada umumnya pada formula yang berbeda namun didapati hasil
yang sama. Tipe formula termasuk Harry’s, Mayyer’s, Erhlic’s, dan Gill’s
Haematoxyilin. Jenis mordant ini biasanya alumunium potasium sulphat atau alumunium
amonium sulphat. Pada larutan asam pewarnaan tersebut memiliki warna merah yang
kuat, pada kondisi basa pewarnaan tersebut memiliki warna biru. Haemalum tersebut
digunakan secara regresif dengan kontrol differensiasi asam alkohol (1% HCl pada 70%
alkohol). Garam ferum : iron hamatoxylin. Garam yang digunakan adalah feric chloride
atau feric amonium sulphat. Hasil yang didapat adalah hitam dan lebih tahan terhadap
counterstain acidic. Garam ferric adalah bahan oksidasi dan akan meningkatkan oksiasi
haematoxylin terhadap haematein dimana hasilnya berupa over oksidasi dan hilangnya
pengeccatan. Asam Carminic. Carmin adalah pewarnaan alami yang diektrasi dari
pigmen merah cochineal dimana digunakan untuk memasak. Asam carminic adalah
sebuah glikosida yang dapat larut pada air namun terurai pada garam alumunium.
Mordant yang bisa digunakan bersama haematoxylin bisa dilihat pada tabel 2.3.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
Tabel 2.3. Mordant yang bisa digunakan bersama haematoxylin. (Kaushik. B, 2006)
Element Jaringan Mordant Nuclei Al atau Fe Myelin Cr atau Cu Elastyc fibres Fe Collagen Mo Neuroglia W Axis cylinders Pb Mucin Al ibrin W Mitochondaria Fe Heavy metals (Pb, Cu) dan Ca None
Safranin ( merah netral), biasa digunakan untuk counterstain pada pewarnaan biru
seperti contohnya metode pewarnaan Perl’s iron. Pewarnaan ini mudah larut pada air dan
alkohol. Safranin dapat digunakan sebagai pewarnaan vital apabila digunakan pada
konsentrasi cair (10-5). Saffranin dapat berguna sebagai indikator merubah warna pada
pH 6,8-7 (merubah warna kuning pada alkali). Safranin mewarnai nukleus dengan warna
merah dan sitoplasma dengan warna kuning. Methylane blue Kegunaanya sangat banyak
untuk mewarnai warna biru dimana tidak memerlukan mordant. Pewarnaan ini cepat dan
mudah untuk mewarnai nukelus dan counterstain pada pewarnaan primer yang merah.
Pewarnaan ini mudah larut dalam air dan alkohol. Pewarnaan ini merupaka komponen
dari Romanowsky. Biasanya digunakan untuk mewarnai darah dan sumsum tulang.
Pewarnaan polychrome menghasilkan rentang pada pewarnaan asli pada methylane blue,
contohnya adalah azure B. Pewarnaan Methyl Green ini berguna untuk mewarnai nukleus
(counterstain) dan juga unut membedakan antara DNA dan RNA. Namun sering
dikontaminasi methyl violet tapi dapat disingkirkan dengan pembilasan chloroform
Sering digunakan pewarnaan counterstain, namun sangat penting untuk identifikasi
komponen jaringan. Beberapa macam teknik bisa digunakan untuk membedakan antara
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
jaringan penghubung dan protein. Sifat dari pewarnaan ini adalah anion atau acidic
namun bisa dicampur untuk meningkatkan kontras antara beberapa komponen. Pada
pewarnaan eosin ini bukan merupakan pewarnaan tunggal tetapi merupakan variasi dari
beberapa pewarnaan. Komponennya berupa turunan dari flourescein, dimana berguna
untuk pewarnaan flourescein untuk mewarnai antibodi. Dengan menggabungkan halogen
atau nitro untuk sebuah hidrogen maka bisa didapatkan warna merah dari warna kuning,
misalanya eosin Y (yellowish) berubah menuju eosin B (bluish). Apabila komponen
bromin pada posisi 2 dan 7 maka akan dirubah menjadi nitro. Zat warna ini juga akan
berfluorisensi namun juga larut pada zat warna merah. Garam sodium yang terdapat pada
pewarnaan dapat secara bebas terlarut dalam air dan alkohol namun akan mengendap
seperti asam eosin bila pH sangat rendah. Penambahan asam akan meningkatkan
pewarnaan eosin. Eosin akan sangat bagus untuk pewarnaan sitoplasma dimana ia akan
memberikan kesan yang bagus untuk jaringan. Ethyl eosin adalah sebuah ester dan hanya
larut pada air, digunakan hanya apabila eosin dipisahkan dari alkohol. Eosin juga berguna
pada pewarnaan Romanowsky. Eosin akan memberikan warna merah pada sitoplasma
(counterstain). Pada methyl blue dan Aniline blue. Kedua pewarnaan ini larut dalam air
tetapi tidak larut dalam alkohol bagus dalam mewarnai dalam jarigan penghubung dan
meiliki struktur pewarnaan yang luas. Pada fast green dan light green adalah pewarnaan
anion dan biasanya digunakan sebagai counterstain pada warna merah. Fast green FCF
lebih mudah pudar daripada light green SCF. Pada Orange G, picric acid (trinitrophenol),
metanil yellow dan martius yellow adalah pewarnaan yang sangat pucat namun bagus
untuk background yang agak buram atau yang ada hubungan dengan pewarnaan asam
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
lainnya. Orange G larut dalam air dan sedikit pada alkohol dan biasa digunakan pada
metode pewarnaan papanicolaou. (Kaushik. B, 2006)
Metode pewarnaan Papanicolaou adalah metode pewarnaan polikromatis yang
merupakan kombinasi pewarnaan hematoxilin untuk mewarnai inti sel dan sitoplasma
pada bagian pewarna lainnya. Papanicolaou juga mencampurkan bahan PTA
(Phospotungsid Acid) pada eosin, light green dan orange G (Papanicolaou, 1942), dia
melarutkan pewarnaan ini pada etil alkohol 95% karena menurut papanicolaou
diferensiasi pewarnaan akan lebih bagus daripada menggunakan bahan pelarut air (
papanicolaou and traut, 1943) PTA bertsifat asam dan mudah larut dalam air juga
memiliki daya ikat yang baik pada jaringan ikat, fibrin dan kolagen. Pewarnaan
papanicolaou akan bekerja secara optimal bila sel terfiksasi alkohol, keterlambatan dalam
fiksasi harus dibuat seminimalis mungkin. Peningkatan intensitas pada orange G adalah
pada pH 1 . Orange G terutama bekerja pada sitoplasma (Galbraith et all., 1979) . Eosin
adalah komponen pada EA50 dimana akan mengikat warna merah muda hingga merah
pada monomer dan orange jika dimer (Marshall et all., 1981). Eosin adalah murni
pewarnaan asam dan terikat terutama pada protein. Intensitas akan meningkat bila pH
larutan sekitar 6 keatas. Molekul pewarna ini lebih besar daripada orange G dan lebih
kecil daripada light green.eosin akan memberi warna merah pada nucleoli (Boon et all.,
1988) Light green , akan tampak pada intensitas pH sekitar 2 , light green akan tampak
pada sitoplasma , sejumlah kecil akan terikat pada inti sel apabila inti sel tidak terikat
pada eosin, maka akan terwarnai hijau (Boon and Drijver, 1986) . Pada metode untuk
pewarnaan pada spermatozoa, Pewarna ini mengandung Harris's haematoxilin untuk
mewarnai inti sel agar berwarna biru, G-6 Orange stain untuk mewarnai sitoplasma dan
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
hasilnya biasanya berwarna merah muda, EA-50 Green stain untuk mewarnai sitoplasma
dan hasilnya biasanya berwarna merah muda, etanol (50%,80%,95%,100%) untuk fiksasi
dan membuat sel menjadi dehidrasi dan acid etanol untuk menyingkirkan pewarnaan
yang tidak dikehendaki namun masih melekat khususnya pada area sitoplasma, Dan air
untuk merehidrasi sel Pewarnaan multichromatic ini dianggap sebagai teknik yang
sangat handal . Pada spesimen memungkinkan untuk identifikasi akrosom dan daerah
pasca-akrosom kepala spermatozoa, tetesan sitoplasma, midpiece, dan ekor . Intinya
akan berwarna biru sedangkan sitoplasma menampilkan berbagai nuansa biru, oranye,
merah muda atau merah. Faktor yang mempengaruhi hasil pengecatan disamping faktor
larutan pewarna adalah waktu pengecatan, lama pencelupan, pembilasan dan perendaman
harus melalui standart yang telah ditetapkan (Papanicolaou, 1942).
Metode pewarnaan Diff-Quik adalah pewarnaan Romanowsky, yang biasa
digunakan dalam pewarnaan histologis dengan cepat bisa membedakan berbagai
bentukan, umumnya darah dan non-ginekologi , termasuk FNAB. Hal ini didasarkan
pada modifikasi dari pewarnaan Wright Giemsa dipelopori oleh Bernard Witlin pada
tahun 1970. Ini memiliki keunggulan dibandingkan dengan teknik pewarnaan Wright
Giemsa, karena mengurangi proses 4 menit dan memungkinkan untuk selektifitas antara
eosinophilic dan pewarnaan basofilik tergantung pada larutan pewarnaan. Penggunaan
utama dari pewarnaan Romanowsky ini adalah untuk detail sitoplasma. Pewarnaan Diff-
Quik untuk spermatozoa terdiri dari diff-quik fix (fast green 0,002 g/l) dalam methanol
Light green , akan tampak pada intensitas pH sekitar 2 , biasanya akan tampak pada
sitoplasma , sejumlah kecil akan terikat pada inti sel apabila inti sel tidak terikat pada
eosin, maka akan terwarnai hijau (Boon and Drijver 1986), Diff-Quik1 (eosin Y 1,22g/l)
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
dalam phospate buffer dengan pH 6,6 dan 0,1% sodium azide sebagai preservative . Diff-
Quik2 (thiazine dye 1,1g/l ) didalam phospate buffer pH 6,6. Eosin Y adalah bentuk
eosin. Hal ini paling sering digunakan sebagai pewarnaan untuk mengevaluasi materi
sitoplasma dalam sampel. Pada pewarnaan Diff-Quik akan tampak kepala sperma
berwarna biru pucat pada daerah akrosom, biru gelap pada daerah post akrosom,
midpeace akan terwarnai merah dan ekor akan terwarnai kebiruan agak gelap atau
terkadang merah gelap (Bernard Witlin; 1970).
Pewarnaan modifikasi gram, kombinasi safranin dan kristal violet adalah
pewarnaan yang digunakan di klinik Andrologi. Dimana pewarnaan tersebut memiliki
kandungan antara lain buffer fosfat 0,1M Ph6,8 (Na2HPO4 dan NaH2PO4) kemudian juga
memiliki komposisi Na2HPO412H2O dan komposisi yang terakhir adalah safranin-o dan
kristal violet juga methanol 99% sebagai fiksatif. Safranin (juga safranin O atau dasar
merah 2) adalah pewarnaan biologis yang digunakan dalam histologi dan sitologi.
Safranin digunakan sebagai counterstain dalam beberapa protokol pewarnaan, mewarnai
semua inti sel darah merah. Ini adalah counterstain klasik di kedua pewarnaan Gram, dan
pewarnaan endospora. Kristal violet (juga dikenal sebagai metil violet 10B atau
hexamethyl pararosaniline klorida) adalah pewarna triarylmethane digunakan sebagai
pewarna histologis dan dalam metode Gram dapat mengklasifikasi bakteri. Kristal violet
memiliki sifat anthelmintik antibakteri, antijamur, dan sebelumnya penting sebagai
antiseptik topikal. Pada pewarnaan akan tampak warna violet pada kepala sperma , pale
violet (acrosome), midpeace dan ekor (dark violet) latar belakang (pale pink). Kristal
violet (CV) memisahkan ion dalam larutan air ke dalam ion CV + dan klorida (Cl- ). Ion
ini menembus dinding sel dan membran sel, ion CV + berinteraksi dengan komponen
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
bermuatan negatif sehingga memberi warna ungu pada sel tersebut. Counterstain, yang
biasanya bermuatan positif (safranin) akan memberikan decolorized warna merah muda.
(Sono Onny Pieters, 1978).
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
BAB 3
KERANGKA KONSEPTUAL
3.1. Kerangka konseptual
Pada pemeriksaan laboratorium, terdiri dari pemeriksaan semen analisis rutin,
biokimia maupun hormonal. Pada pemeriksaan semen analisis rutin sebagai bagian
terpenting dalam penegakan diagnosis, terdiri dari pemeriksaan makroskopis dan
mikroskopis, dimana pada pemeriksaan mikroskopis terdapat pemeriksaan morfologi
yang bisa dilakukan dengan menggunakan berbagai macam metode pewarnaan, antara
lain Safranin-Kristal Violet, Papanicolau dan Diff-Quik. Masing- masing metode
pewarnaan memiliki larutan yang berbeda serta keunggulan dan kelemahan sehingga
hasil pewarnaan akan tampak berbeda pula. Metode pewarnaan Papanicolaou, untuk
mewarnai nukleus menggunakan harrys haematoxylin yang bersifat acidic dan mudah
larut dalam air dan alkohol serta memiliki beberapa ion garam seperti alumunium, besi,
dan krom ditambah bahan oxidatif . Untuk mewarnai sitoplasma terdapat eosin yang
dimana suatu polichromatis, sehingga differensiasi warna tampak bagus juga dibantu oleh
orange G yang dimana memiliki sifat chromophore yang bisa menguraikan warna dengan
sempurna ditambah lagi bahan peningkat kualitas pewarnaan seperti PTA, acidic etanol.
Agar pewarnaan yang tidak dinginkan tidak melekat pada jaringan maka digunakan
decolourizer seperti etil alkohol. Metode pewarnaan Safranin-Kristal Violet, untuk
mewarnai nukleus menggunakan kristal violet yang dapat mengendap dan larut pada air
serta safranin yang memiliki daya warna yang bagus walaupun tidak terdapat ion garam
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
stabilisator pH dan safranin sendiri sebagai indikator warna, sehingga diferensiasi warna
menjadi bagus. Agar pewarnaan yang tidak dinginkan tidak melekat pada jaringan
digunakan metil alkohol. Metode pewarnaan Diff-quik, untuk mewarnai nukleus
menggunakan thiazine yang mengandung methylen blue untuk memberikan hasil yang
bagus. Untuk mewarnai sitoplasma ,terdapat eosin yang dimana bisa berflouresensi
sehingga membuat differensiasi warna menjadi bagus. Agar pewarnaan yang tidak
dinginkan tidak melekat pada jaringan digunakan metanol light green pada metode
pewarnaan diff-quik. Semua keunggulan dan kelemahan pada masing-masing metode
tersebut akan menyebakan differensiasi warna yang berbeda dan intensitas warna yang
berbeda pula sehingga menyebabkan perbedaan pada hasil analisis morfologi
spermatozoa manusia.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
Keterangan :
: Diteliti
: Tidak diteliti
3.2. Hipotesis
Ada perbedaan pada hasil pemeriksaan morfologi spermatozoa manusia antara
metode pewarnaan Papanicolaou, Diff-Quik, dan Safranin-Kristal Violet di RSUD dr
Soetomo, Surabaya.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
BAB 4 METODE PENELITIAN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
BAB 4
METODE PENELITIAN
4.1. Jenis dan rancangan penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analytic laboratorium.
Rancangan penelitian ini menggunakan metode Komparatif dengan
menggunakan analysis of varian atau ANOVA. Subyek dilakukan untuk
membandingkan metode Papanicolaou, metode Diff-Quik dan metode Safranin-
Kristal Violet pada analisis morfologi spermatozoa.
4.2. Rancangan penelitian
Gambar 4.1 Rancangan Penelitian
Keterangan :
P = Populasi
P
S
O
X1 X2 X3
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
S = Sampel
X1 = Pewarnaan Papanicolaou
X2 = Pewarnaan Diff-Quik
X3 = Pewarnaan Safranin- Kristal Violet
O = Observasi hasil morfologi spermatozoa manusia
4.3. Tempat dan waktu penelitian
Penelitian dilakukan di unit rawat jalan Andrologi Rumah Sakit Umum
dr. Soetomo – Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya periode
Oktober 2015 – Februari 2016.
4.4. Populasi penelitian
Populasi penelitian ini adalah seluruh pria di RSUD Dr Soetomo, Surabaya
periode Oktober 2015 – Februari 2016.
4.5. Sampel penelitian dan besar sampel penelitian (n)
Sampel penelitian adalah pria yang bersedia mengikuti penelitian serta
memenuhi kriteria yang ditetapkan di RSUD Dr Soetomo, Surabaya periode
Oktober 2015 – Februari 2016.
Besar sampel penelitian (n)
Menggunakan rumus hypothesis test for a population mean (two-sided test)
(Lemeshow, 1997)
n = δ2 (z1-α/2 + z1-ß/2)2
(µ0-µa)2
α= 0,05 (percent level of significant)
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
1-ß=90 (percent power of test)
δ= 15,04 (population standar deviasi)
δ2 = 226.2 (population variance)
µ0 =51.2 (test value of the population mean)
µa = 42.3 (anticipated population mean)
Zα/2 = 1,96 untuk α = 5%
Zß/2 = 1,28 untuk ß = 10%
n = 226.2(1,96+1,28)2 / (51.2-42.3)2 = 29.9779~ 30 untuk masing-masing
replikasi.
4.6. Kriteria inklusi dan eksklusi
Kriteria inklusi
1. Bersedia mengikuti penelitian dan menandatangani informed consent.
2. Usia produktif antara 21- 40 thn.
3. Pria dengan konsentrasi spermatozoa >5jt/ml
Kriteria eksklusi
1. Hasil analisis semen rutin azoospermia.
2. Sedang dalam masa pengobatan.
4. 7. Teknik pengambilan sampel
Sampel diambil secara konsekutif, seluruh pria di RSUD dr.Soetomo,
Surabaya, yang bersedia ikut penelitian dan memenuhi kriteria pemilihan
dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah sampel yang diperlukan terpenuhi.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
4.8. Variabel penelitian
Variabel terikat : morfologi spermatozoa
Variabel bebas : metode pewarnaan Papanicolaou , metode pewarnaan
Diff-Quik, metode pewarnaan Safranin-Kristal Violet.
4.9. Definisi operasional variabel
Morfologi spermatozoa adalah keseluruhan bentuk spermatozoa yang
dimana bentuk normalnya didasarkan pada kriteria kruger.
Pewarnaan Papanicolaou adalah pewarnaan komersial yang
mengandung haematoxyllin, eosin dan orange-G serta light green pada
pewarna utamanya untuk mewarnai spermatozoa manusia dengan
tambahan acidic etanol serta teknik fiksasi bertingkat untuk
penyempurnaan hasil pewarnaan.
Pewarnaan Diff-Quik adalah pewarnaan Romanowsky yang
mengandung diff-quik fix (fast green 0,002 g/l) dalam methanol, diff-
quik1 (eosin Y 1,22g/l) dalam buffer fosfat dengan pH 6,6 dan 0,1%
sodium azide sebagai preservative serta Diff-Quik2 (thiazine dye ).
Pewarnaan Safranin-kristal violet adalah pewarnaan modifikasi gram
yang mengandung buffer fosfat I pH6,8, Buffer fosfat II pH 6,8, Larutan
safranin O (dalam buffer fosfat Ph6.8), Larutan Kristal violet 0,25gr%
(buffer acetat Ph2,4) dan methanol 99% sebagai fiksatif.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
4.10. Alat dan bahan
Alat Penelitian
Sarung tangan, Mikroskop Cahaya, Obyek glass, ocular
Mikrometer, Staining Jar
Bahan Penelitian
Papanicolaou
Terdiri dari: Harris Haematoxylin (1A)®MERCK, G-6 Orange
Stain®MERCK, EA-50 green stain®MERCK, Ethanol 50%, 80%,
95%, 100%, Acid ethanol, Air aquadest
Diff-Quik®Microptic
Terdiri dari :Diff-quik fix (fast green 0,002 g/l) dalam methanol,
Diff-quik1 (eosin Y 1,22g/l) dalam buffer fosfat dengan pH 6,6 dan
0,1% sodium azide sebagai preservative, Diff-Quik2 (thiazine dye
1,1g/l didalam buffer fosfat pH 6,6.
Safranin-kristal violet (Sono Onny Pieters, 1978)
Terdiri dari: buffer fosfat I pH6,8, Buffer fosfat II pH 6,8, Larutan
safranin O (dalam buffer fosfat Ph6.8), Larutan Kristal violet
0,25gr% (buffer acetat Ph2,4) methanol 99%
4.11. Prosedur kerja
Calon peserta mendapat penjelasan tujuan penelitian dan menyetujui ikut
serta penelitian dengan menandatangani surat pernyataan kesediaan yang telah
disetujui oleh komisi bioetik RSUD Dr Soetomo Fakultas Kedokteran Universitas
Airlangga (lampiran 1).
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
Sampel ejakulat (diperoleh dengan cara masturbasi setelah abstinensia 2-5
hari) yang ikut masuk sebagai sampel penelitian akan diperiksa analisis semen
rutin (sesuai kriteria inklusi dan eksklusi), kemudian hasil analisis semen akan
dilakukan pemeriksaan mikroskopis dengan cara dibuat hapusan dan diwarnai
dengan metode Papanicolaou, metode Diff-Quik maupun metode Safranin-kristal
violet , kemudian dievaluasi ukuran kepala, bentuk kepala, akrosom dan vakuola
pada kepala spermatozoa, bentuk pada mid peace bentuk pada principle peace dan
excess residual cytoplasm apakah normal atau tidak. Kemudian hasilnya
dibandingkan.
Prosedur Kerja Metode Papanicolaou (WHO,1999).
1. Buat hapusan sperma dengan meneteskan 5-20 µl semen pada objek
glass lalu geser dan keringkan.
2. Keringkan di udara sampai kering (posisi sandar) 5-15 menit
3. Celupkan hapusan ke dalam Ethanol 80% 10 celup
4. Celupkan hapusan ke dalam Ethanol 70% 10 celup
5. Celupkan hapusan ke dalam Ethanol 50% 10 celup
6. Celupkan hapusan ke dalam air destilasi10 celup
7. Celupkan hapusan ke dalam Harris’s haematoxylin 3 menit
8. Running cold tap water 3-5 menit
9. Celupkan hapusan ke dalam Acidic ethanol 2 celupan
10. Running cold tap water 3-5 menit
11. Celupkan hapusan ke dalam air destilasi1 celup
12. Celupkan hapusan ke dalam Ethanol 50% 10 celup
13. Celupkan hapusan ke dalam Ethanol 70% 10celup
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
14. Celupkan hapusan ke dalam Ethanol 80% 10 celup
15. Celupkan hapusan ke dalam Ethanol 90% 10celup
16. Celupkan hapusan ke dalam G-6 orange stain 1 menit
17. Celupkan hapusan ke dalam Ethanol 95% 10 celup
18. Celupkan hapusan ke dalam Ethanol 95% 10 celup
19. Celupkan hapusan ke dalam EA-50 green stain5 menit
20. Celupkan hapusan ke dalam Ethanol 95% 5 celup
21. Celupkan hapusan ke dalam Ethanol 95% 5 celup
22. Celupkan hapusan ke dalam Ethanol 95% 5 celup
23. Celupkan hapusan ke dalam Ethanol 100% 2menit
24. Kemudian diamati di bawah mikroskop dengan pembesaran 1000x
menggunakan minyak emersi
Prosedur Kerja Metode Diff-Quik®Microptic.
1. Buat hapusan sperma dengan meneteskan 5-20 µl semen pada objek
glass lalu geser dan keringkan.
2. Keringkan di udara sampai kering (posisi sandar) 5- 15 menit.
3. Diff-Quik fix fast green 0,002 g/l methanol celup selama 20 detik.
4. Diff-Quik1 (eosin Y 1,22g/l) dalam phospate buffer dengan pH 6,6
dan 0,1% sodium azide sebagai preservative celup selama 40 detik.
5. Diff-Quik2 thiazine 1,1g/l buffer fosfat pH 6,6. Celup40 detik.
6. Bilas pada air bersih , keringkan.
7. Baca dengan perbesaaran 1000x menggunakan minyak emersi.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
Prosedur Kerja Metode Safranin-Kristal Violet (Sono Onny Pieters, 1978).
1. Buat hapusan sperma dengan meneteskan 5-20 µl semen pada objek
glass lalu geser dan keringkan.
2. Celupkan hapusan ke dalam methanol 99% untuk fiksasi selama 5
menit
3. Celupkan ke dalam safranin O (dalam buffer fosfat Ph6.8) selama 5
menit.
4. Celupkan ke buffer fosfat I pH 6,8 kemudian langsung angkat dan
celupkan ke buffer fosfat II pH 6,8 kemudian langsung angkat.
5. Celupkan ke Kristal violet 0,25 gr% buffer acetat pH 2,4 ( 5 menit).
6. Bilas, tunggu kering, amati dengan mikroskop ( 1000x) (oil
emertion).
4.12. Alur Penelitian
Gambar 4.2 Alur penelitian
Metode
Papanicolaou
kepala
ekor
K
o
m
p
a
r
a
s
i
midpiece
Pria di RSUD dr Soetomo
Analisis semen Rutin
Anamnesis
Pengambilan sampel
dengan mansturbasi
Metode
Diff-Quik
Metode Safranin -Kristal Violet
kepala
ekor
midpiece
kepala
ekor
midpiece
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
4.13. Pengolahan dan Analisis Data
Dicatat hasil pewarnaan Papanicolaou, Diff-Quik dan Safranin-Kristal
Violet. Data hasil percobaan kemudian diolah, disajikan dalam bentuk
tabel dan diagram serta dilakukan analisis hasil.
Dilakukan analisis statistik
Uji statistik meliputi Uji komparasi menggunakan uji Kolmogorov-
Smirnov sebagai uji normalitasnya, bila data berdistribusi normal dan
homogen maka diuji beda menggunakan analisis varian (ANOVA)
dengan uji beda terkecil menggunakan uji Least Significant Difference,
apabila heterogen maka dilakukan uji Brown-Forsythe dengan uji beda
terkecil Games-Howell. Bila data tidak berdistribusi normal maka
dilakukan uji Kruskal-Wallis dengan uji beda terkecil menggunakan
Mann-Whitney. Dikatakan signifikan jika p<0,05 dengan taraf
kepercayaan (CI) sebesar 95%.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
BAB 5 HASIL PENELITIAN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
BAB 5
HASIL PENELITIAN
5.1. Karakteristik Sampel
Sampel yang telah terkumpul mempunyai rentang umur antara 21 – 40 tahun.
Abstinensia minimal 2 dan maksimal 7 hari. Seluruh sampel sperma diperoleh secara
masturbasi dan lengkap dan didapatkan 90 sampel. Hasil analisis sampel sperma pasien
tersebut didapatkan konsentrasi sperma diatas 15 juta/ml.
5.2. Data khusus
Hasil uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test panjang dan lebar kepala
spermatozoa dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 5.1 Hasil uji menggunakan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test untuk ukuran kepala spermatozoa.
Parameter Diff-Quik Papanicolaou Safranin- Kristal Violet
Panjang rata-rata 0.088 0.016 0.378
Lebar rata-rata 0.892 0.054 0.095
Pada hasil uji beda untuk ukuran kepala spermatozoa dalam kategori panjang rata-rata
dan lebar rata-rata, didapati hasil seperti pada tabel berikut.
Tabel 5.2. Hasil uji beda untuk ukuran kepala spermatozoa menggunakan Kruskal-Wallis (KW), Mann-Whitney (MW), Brown-Forsythe (BF) dan Games-Howell (GH).
Parameter Diff-Quik Papanicolaou Safranin- Kristal Violet
Panjang rata-rata < 0.001 (KW)
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
(MW) (MW) (MW)
Lebar rata-rata
< 0.001 (BF)
(GH) (GH) (GH)
Pada panjang rata-rata, antara ketiga metode dilakukan uji analisis Kruskal-Wallis
(KW) dan hasilnya tidak berdistribusi normal p < 0,05, maka dilakukan uji lanjutan dengan
uji statistik Mann-Whitney (MW) dan didapati hasil seperti diagram dan tabel dibawah ini.
Diagram 5.1. Hasil uji beda panjang rata-rata menggunakan Kruskal-Wallis (KW).
Tabel 5.2.1. Hasil uji beda terkecil panjang rata-rata menggunakan Mann-Whitney (MW).
Metode n p Diff-Quik – Papanicolaou
90 < 0.001
Diff-Quik - Safranin- Kristal Violet 90 < 0.001
Papanicolaou - Safranin- Kristal Violet 90 < 0.001
Lebar rata-rata antara pada ketiga metode dilakukan uji analisis Brown-Forsythe (BF)
dan hasilnya tidak berdistribusi normal p < 0,05, maka dilakukan uji lanjutan dengan uji
statistik Games-Howell (GH) dan didapati hasil seperti pada diagram dan tabel dibawah ini.
4.87464.2165 4.5396
0
1
2
3
4
5
6
panjang rata rata
Diff-Quik
Papanicolaou
Safranin-
Kristal Violet
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
Diagram 5.2. Hasil uji beda lebar rata-rata menggunakan Brown-Forsythe (BF).
Tabel 5.2.2. Hasil uji beda lebar rata-rata terkecil menggunakan Games-Howell (GH).
Metode n p
Diff-Quik Papanicolaou 90 < 0.001 Safranin- Kristal Violet 90 < 0.001
Papanicolaou Diff-Quik 90 < 0.001 Safranin- Kristal Violet 90 0.003
Safranin- KristalViolet
Diff-Quik 90 < 0,001
Papanicolaou 90 0.003
Pada bentuk kepala spermatozoa, sebelum dilakukan uji beda, maka terlebih dahulu
dilakukan uji distribusi normal One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test seperti pada tabel
dibawah ini.
Tabel 5.3. Hasil uji distribusi normal untuk bentuk kepala spermatozoa menggunakan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test.
Parameter
Fertil
Diff-Quik Papanicolaou Safranin- Kristal Violet
Tapered 0.016 0.046 0.020
Pyi 0.336 0.238 0.404
Round 0.001 0.006 0.002
Amorph 0.015 <0.001 0.110
2.9672.5348 2.6971
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
lebar rata rata
Diff-Quik
Papanicolaou
Safranin-
Kristal Violet
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
Vacuoles->2 < 0.001 0.041 < 0.001
Vacuoles-LNV < 0.001 < 0.001 < 0.001
Vacuoles-PA < 0.001 < 0.001 < 0.001
Acrosom-<40% < 0.001 0.005 0.003
Acrosom->70% < 0.001 < 0.001 < 0.001
Acrosom-terwarnai sempurna 0.003 < 0.001 < 0.001
Acrosom-terwarnai tidak sempurna < 0.001 < 0.001 < 0.001
Head terwarnai sempurna < 0.001 < 0.001 < 0.001
Head terwarnai tidak sempurna
< 0.001 < 0.001 < 0.001
Pada hasil uji beda untuk bentuk kepala sperma menggunakan Anova, Kruskal-Wallis
(KW) dan Mann-Whitney (MW) didapatkan hasil seperti pada tabel berikut ini.
Tabel 5.4. Hasil uji beda untuk bentuk kepala spermatozoa menggunakan ANOVA, Kruskal-Wallis (KW) dan Mann-Whitney (MW)
Parameter
Fertil
Diff-Quik Papanicolaou Safranin- Kristal Violet
Form-Tapered 0.736(KW)
- - -
Form-Pyri 0.077(ANOVA)
- - -
Form-Round 0.832 (KW)
- - -
Form-Amorph 0.012(KW)
(MW) (MW) (MW)
Vacuoles->2 < 0.001(KW)
(MW) (MW) (MW)
Vacuoles-LNV < 0.001(KW)
(MW) (MW) (MW)
Vacuoles-PA 0.011(KW) (MW) (MW) (MW)
Acrosom-<40% 0.847 (KW)
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
12.51 12.71 13.04
0
5
10
15
20
25
tappered
Diff-Quik
Papanicolaou
Safranin-Kristal
Violet
- - -
Acrosom->70% 0.074(KW) - - -
Acrosom-terwarnai sempurna
< 0.001(KW) (MW) (MW) (MW)
Acrosom-terwarnai tidak sempurna
< 0.001 (KW)
(MW) (MW) (MW)
Head-terwarnai sempurna 0.241(KW) - - -
Head-terwarnai tidak sempurna
0.032(KW) (MW) (MW) (MW)
Pada taperred diuji dengan Kruskal-Wallis (KW) dan tidak didapatkan perbedaan (p
> 0,05), hasilnya seperti pada diagram dibawah ini.
Diagram 5.3. Hasil uji beda taperred menggunakan Kruskal Wallis (KW).
Pada pyri dilakukan uji ANOVA dan tidak didapatkan perbedaan (p > 0,05) seperti
disajikan pada diagram dibawah ini.
Diagram 5.4. Hasil uji beda pyri menggunakan ANOVA
14.29
12.813.04
0
5
10
15
20
25
pyri
Diff-Quik
Papanicolaou
Safranin-Kristal
Violet
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
Pada round dilakukan uji Kruskal-Wallis (KW) dan tidak didapatkan perbedaan (p >
0,05), hasilnya seperti pada diagram dibawah ini.
Diagram 5.5. Hasil uji beda round menggunakan Kruskal-Wallis (KW).
Pada amorph dilakukan uji Kruskal-Wallis (KW) dan didapatkan perbedaan (p <
0,05), lalu dilakukan uji beda Mann-Whitney (MW). Uji beda disajikan pada diagram dan
tabel dibawah ini.
Diagram 5.6. Hasil uji beda amorph menggunakan Kruskal-Wallis (KW).
Tabel 5.4.1. Hasil uji beda amorph menggunakan Mann-Whitney (MW).
Metode n p
Diff-Quik – Papanicolaou 90 0.893 Diff-Quik – Safranin-Kristal
Violet 90 0.010
Papanicolaou - Safranin-Kristal Violet 90 0.010
4.64
4.91
4.31
0
2
4
6
8
10
12
round
Diff-Quik
Papanicolaou
Safranin-Kristal
Violet
8.369.31
11.58
0
5
10
15
20
25
amorph
Diff-Quik
Papanicolaou
Safranin-Kristal
Violet
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
Pada vaculoes> 2 dilakukan uji Kruskal-Wallis (KW) dan didapatkan perbedaan (p <
0,05), lalu dilakukan uji beda Mann-Whitney (MW). Uji beda disajikan pada diagram dan
tabel dibawah ini.
Diagram 5.7. Hasil uji beda vacuoles> 2 menggunakan Kruskal-Wallis (KW).
Tabel 5.4.2. Hasil uji beda vacuoles > 2 menggunakan Mann-Whitney (MW).
Metode n p
Diff-Quik - Papanicolaou 90 < 0.001 Diff-Quik - Safranin-Kristal
Violet 90 0.163
Papanicolaou - Safranin-Kristal Violet 90 < 0.001
Pada Vaculoes LNV dilakukan uji Kruskal-Wallis (KW) dan didapatkan perbedaan
(p < 0,05), lalu dilakukan uji beda Mann-Whitney (MW). Uji beda disajikan pada diagram
dan tabel dibawah ini.
Diagraml 5.8.Hasil uji beda vacuoles LNV menggunakan Kruskal-Wallis (KW).
0.22
2.04
0.60
1
2
3
4
5
6
7
vacuoles LNV
Diff-Quik
Papanicolaou
Safranin-Kristal
Violet
2.18
9.58
3.84
0
5
10
15
20
vacuoles > 2
Diff-Quik
Papanicolaou
Safranin-Kristal
Violet
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
Tabel 5.4.3. Hasil uji beda vacuoles LNV menggunakan Mann-Whitney (MW).
Metode n p
Diff-Quik - Papanicolaou 90 < 0.001 Diff-Quik - Safranin-Kristal
Violet 90 0.046 Papanicolaou - Safranin-Kristal
Violet 90 0.010
Pada vaculoes PA dilakukan uji Kruskal-Wallis (KW) dan didapatkan perbedaan (p
<0,05), lalu dilakukan uji beda Mann-Whitney (MW), hasilnya seperti pada diagram dan
tabel dibawah ini.
Diagram 5.9. Hasil uji beda vacuolesPA menggunakan Kruskal-Wallis (KW).
Tabel 5.4.4. Hasil uji beda vacuoles PA menggunakan Mann-Whitney (MW).
Metode n p
Diff-Quik - Papanicolaou 90 0.008 Diff-Quik - Safranin-Kristal
Violet 90 0.609 Papanicolaou - Safranin-Kristal
Violet 90 0.021
0.62
2
0.490
1
2
3
4
5
6
7
8
vacuoles PA
Diff-Quik
Papanicolaou
Safranin-Kristal
Violet
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
Pada akrosom< 40 % dilakukan uji Kruskal-Wallis (KW) dan tidak didapatkan
perbedaan (p > 0,05) hasilnya seperti pada diagram dibawah ini.
Diagram 5.10. Hasil uji beda akrosom < 40% menggunakan Kruskal-Wallis (KW).
Pada akrosom> 70% dilakukan uji Kruskal-Wallis (KW) dan tidak didapatkan
perbedaan ( p > 0,05), hasilnya seperti pada diagram dibawah ini.
Diagram 5.11. Hasil uji beda akrosom> 70% menggunakan Kruskal-Wallis (KW).
15.9312.71
14.51
0
5
10
15
20
25
30
35
40
akrosom < 40%
Diff-Quik
Papanicolaou
Safranin-
Kristal Violet
1.8
2.96 2.47
0
2
4
6
8
10
akrosom > 70%
Diff-Quik
Papanicolaou
Safranin-Kristal
Violet
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
Pada akrosom terwarnai sempurna dilakukan uji Kruskal-Wallis (KW) dan
didapatkan perbedaan ( p < 0,05), lalu dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney (MW) hasilnya
seperti pada diagram dan tabel dibawah ini.
Diagram 5.12. Hasil uji beda akrosom terwarnai sempurna menggunakan Kruskal-Wallis (KW).
Tabel 5.4.5. Hasil uji beda akrosom terwarnai sempurna menggunakan Mann-Whitney (MW).
Metode n p
Diff-Quik - Papanicolaou 90 < 0.001 Diff-Quik - Safranin-Kristal
Violet 90 < 0.001 Papanicolaou - Safranin-Kristal
Violet 90 0.453
Pada akrosom terwarnai tidak sempurna dilakukan uji Kruskal-Wallis (KW) dan
didapatkan perbedaan (p < 0,05), lalu dilakukan uji beda Mann-Whitney (MW). Uji beda
disajikan pada diagram dan tabel dibawah ini.
Diagram 5.13. Hasil uji beda akrosom terwarnai tidak sempurna menggunakan Kruskal-Wallis (KW).
65.89
79.6 77.69
0
20
40
60
80
100
120
140
akrosom terwarnai sempurna
Diff-Quik
Papanicolaou
Safranin-
Kristal Violet
18.38
3.71 5.11
0
10
20
30
40
akrosom terwarnai tidak sempurna
Diff-Quik
Papanicolaou
Safranin-
Kristal Violet
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
Tabel 5.4.6. Hasil uji beda akrosom terwarnai tidak sempurna menggunakan Mann-Whitney (MW).
Metode n p
Diff-Quik - Papanicolaou 90 < 0.001 Diff-Quik - Safranin-Kristal
Violet 90 < 0.001 Papanicolaou - Safranin-Kristal
Violet 90 0.157
Pada head terwarnai sempurna dilakukan uji Kruskal-Wallis (KW) dan tidak
didapatkan perbedaan (p > 0,05), hasilnya seperti pada diagram dibawah ini.
Diagram 5.14. Hasil uji beda head terwarnai sempurna menggunakan Kruskal-Wallis (KW).
Pada head terwarnai tidak sempurna dilakukan uji Kruskal-Wallis (KW) dan
didapatkan perbedaan ( p < 0,05)lalu dilakukan uji beda Mann-Whitney (MW). Uji beda
disajikan pada diagram dan tabel dibawah ini.
Diagram 5.15. Hasil uji beda head terwarnai tidak sempurna menggunakan Kruskal-Wallis (KW).
63.4 65.42 65.04
0
20
40
60
80
100
120
head terwarnai sempurna
Diff-Quik
Papanicolaou
Safranin-
Kristal Violet
1.6
0.36 0.470
2
4
6
8
head terwarnai tidak sempurna
Diff-Quik
Papanicolaou
Safranin-
Kristal Violet
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
Tabel 5.4.7. Hasil uji beda head terwarnai tidak sempurna menggunakan Mann-Whitney (MW).
Metode n p
Diff-Quik - Papanicolaou 90 0.012 Diff-Quik - Safranin-Kristal
Violet 90 0.103 Papanicolaou - Safranin-Kristal
Violet 90 0.354
Pada Hasil uji distribusi normal untuk mid piece spermatozoa menggunakan One-
Sample Kolmogorov-Smirnov Test setelah diuji normal maka didapati hasil seperti pada tabel.
Tabel 5.5. Hasil uji distribusi normal untuk bentuk mid piece spermatozoa menggunakan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test.
Parameter
Fertil
Diff-Quik Papanicolaou Safranin- Kristal Violet
Insertion < 0.001 < 0,001 0,002
Thick 0.013 0.003 0.017
Thin < 0.001 < 0.001 < 0.001
Irregular < 0.001 < 0.001 < 0.001
Bent < 0.001 < 0.001 0.002
Terwarnai Sempurna < 0.001 < 0.001 < 0.001
Terwarnai tidak sempurna < 0.001 < 0.001 < 0.001
Pada hasil uji beda untuk bentuk mid piece sperma menggunakan Brown-Forsythe
(BF), Games-Howell (GH), dan Kruskal-Wallis (KW) didapatkan data seperti pada tabel
berikut.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
Tabel 5.6. Hasil uji beda untuk bentuk mid piece spermatozoa menggunakan Brown-Forsythe (BF), Games-Howell (GH), dan Kruskal-Wallis (KW).
Parameter Diff-Quik Papanicolaou Safranin- Kristal Violet
Insertion 0.154(KW)
Thick 0.013(BF)
(GH) (GH) (GH)
Thin 0.856(KW)
Irregular 0.831(KW)
Bent 0.359(KW)
Terwarnai Sempurna 0.979(KW)
Terwarnai Tidak Sempurna 0.885(KW)
Pada mid piece insertion dilakukan uji Kruskal-Wallis (KW) dan tidak didapatkan
perbedaan, hasilnya seperti pada diagram dibawah ini.
Diagram 5.16. Hasil uji beda mid piece insertion menggunakan Kruskal-Wallis (KW).
3.09 3.13
3.76
0
2
4
6
8
10
insertion
Diff-Quik
Papanicolaou
Safranin-Kristal
Violet
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
Pada mid piece thick dilakukan uji Brown-Forsythe (BF) dan didapatkan perbedaan,
lalu dilakukan uji beda Games-Howell (GH). Uji beda disajikan pada diagram dan tabel
dibawah ini.
Diagram 5.17. Hasil uji beda mid piece thick dilakukan uji Brown-Forsythe (BF).
Tabel 5.6.1 Hasil uji beda mid piece thick dilakukan uji Games-Howell (GH).
Metode n p
Diff-Quik - Papanicolaou 90 0.330 Diff-Quik - Safranin-Kristal
Violet 90 0.091 Papanicolaou - Safranin-Kristal
Violet 90 0.002
Pada mid piece thin dilakukan uji Kruskal-Wallis (KW) dan tidak didapatkan
perbedaan, hasilnya seperti pada diagram dibawah ini.
Diagram 5.18. Hasil uji beda mid piece thin menggunakan Kruskal-Wallis (KW).
10.849.04
12.98
0
5
10
15
20
25
30
Thick
Diff-Quik
Papanicolaou
Safranin-Kristal
Violet
1.070.87 0.67
0
1
2
3
4
5
Thin
Diff-Quik
Papanicolaou
Safranin-Kristal
Violet
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
Pada mid piece irregular dilakukan uji Kruskal-Wallis (KW) dan tidak didapatkan
perbedaan, hasilnya seperti pada diagram dibawah ini.
Diagram 5.19. Hasil uji beda mid piece irregular menggunakan Kruskal-Wallis (KW).
Pada mid piece bent dilakukan uji Kruskal-Wallis (KW) dan tidak didapatkan
perbedaan, hasilnya seperti pada diagram dibawah ini.
Diagram 5.20. Hasil uji beda mid piece bent menggunakan Kruskal-Wallis (KW).
4.67 5.164.98
0
2
4
6
8
10
12
14
16
Irregular
Diff-Quik
Papanicolaou
Safranin-Kristal
Violet
3.38
4.36 4.24
0
2
4
6
8
10
12
bent
Diff-Quik
Papanicolaou
Safranin-
Kristal Violet
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
Pada mid piece terwarnai sempurna dilakukan uji Kruskal-Wallis (KW) dan tidak
didapatkan perbedaan, hasilnya seperti pada diagram dibawah ini.
Diagram 5.21. Hasil uji beda mid piece terwarnai sempurna menggunakan Kruskal-Wallis (KW)
Pada mid piece terwarnai tidak sempurna dilakukan uji Kruskal-Wallis (KW) dan
tidak didapatkan perbedaan, hasilnya seperti pada diagram dibawah ini.
Diagram 5.22. Hasil uji beda mid piece terwarnai tidak sempurna menggunakan Kruskal-Wallis (KW)
79.07 79.6 79.29
0
20
40
60
80
100
120
140
terwarnai sempurna
Diff-Quik
Papanicolaou
Safranin-
Kristal Violet
3.18
22.42
0
2
4
6
8
10
12
14
terwarnai tidak sempurna
Diff-Quik
Papanicolaou
Safranin-
Kristal Violet
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
Pada hasil uji distribusi normal untuk bentuk principal piece spermatozoa
menggunakan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test didapati hasil seperti pada tabel.
Tabel 5.7. Hasil uji distribusi normal untuk bentuk principal piece spermatozoa menggunakan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test.
Parameter
Fertil
Diff-Quik Papanicolaou Safranin- Kristal Violet
Short < 0.001 < 0.001 < 0.001
Multiple < 0.001 < 0.001 < 0.001
Broken < 0.001 < 0.001 < 0.001
Bent < 0.001 < 0.001 < 0.001
Irregular < 0.001 < 0.001 < 0.001
Looped < 0.001 < 0.001 < 0.001
Coiled 0.001 0,013 0.004
Terwarnai Sempurna < 0.001 < 0.001 < 0.001
Terwarnai tidak sempurna < 0.001 < 0.001 < 0.001
Pada hasil uji beda untuk bentuk principal piece sperma menggunakan Kruskal-
Wallis (KW) hasilnya seperti pada tabel dibawah ini.
Tabel 5.8. Hasil uji beda untuk bentuk principal piece spermatozoa menggunakan Kruskal-Wallis (KW).
Parameter Diff-Quik Papanicolaou Safranin- Kristal Violet
Short 0.918(KW)
Multiple 0.088(KW)
Broken 0.229(KW)
Bent 0.688(KW)
Irregular 0.960(KW)
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
Looped 0.749(KW)
Coiled 0.124(KW)
Terwarnai Sempurna 0.918(KW)
Terwarnai Tidak Sempurna 0.987(KW)
Pada bentukan short dilakukan uji Kruskal-Wallis (KW) dan tidak didapatkan
perbedaan, hasilnya seperti pada diagram dibawah ini.
Diagram 5.23. Hasil uji beda short menggunakan Kruskal-Wallis (KW).
Pada multiple dilakukan uji Kruskal-Wallis (KW) dan tidak didapatkan perbedaan,
hasilnya seperti pada diaagram dibawah ini.
Diagram 5.24. Hasil uji beda multiple menggunakan Kruskal-Wallis (KW).
0.24 0.09 0.130
0.5
1
1.5
2
short
Diff-Quik
Papanicolaou
Safranin-
Kristal Violet
0.11
0.33 0.4
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
1.4
1.6
multiple
Diff-Quik
Papanicolaou
Safranin-
Kristal Violet
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
Pada broken dilakukan uji Kruskal-Wallis (KW) dan tidak didapatkan perbedaan,
hasilnya seperti pada diagram dibawah ini.
Diagram 5.25. Hasil uji beda broken menggunakan Kruskal-Wallis (KW).
Pada bent dilakukan uji Kruskal-Wallis (KW) dan tidak didapatkan
perbedaan,hasilnya seperti pada diagram dibawah ini.
Diagram 5.26. Hasil uji beda bent menggunakan Kruskal-Wallis (KW).
1.090.87 0.73
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
broken
Diff-Quik
Papanicolaou
Safranin-
Kristal Violet
2.29 2.112.56
0
1
2
3
4
5
6
7
bent
Diff-Quik
Papanicolaou
Safranin-
Kristal Violet
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
Pada irregular dilakukan uji Kruskal-Wallis (KW) dan tidak didapatkan
perbedaan,hasilnya seperti pada diagram dibawah ini.
Diagram 5.27. Hasil uji beda irregular menggunakan Kruskal-Wallis (KW).
Pada looped dilakukan uji Kruskal-Wallis (KW) dan tidak didapatkan
perbedaan,hasilnya seperti pada diagram dibawah ini.
Diagram 5.28. Hasil uji beda looped menggunakan Kruskal-Wallis (KW).
0.49
0.64
0.56
0
0.5
1
1.5
2
2.5
irregular
Diff-Quik
Papanicolaou
Safranin-
Kristal Violet
3.6 3.162.84
0
2
4
6
8
10
looped
Diff-Quik
Papanicolaou
Safranin-
Kristal Violet
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
Pada coiled dilakukan uji Kruskal-Wallis (KW) dan tidak didapatkan
perbedaan,hasilnya seperti pada diagram dibawah ini.
Diagram 5.29. Hasil uji beda coiled menggunakan Kruskal-Wallis (KW)
Pada principal piece terwarnai sempurna dilakukan uji Kruskal-Wallis (KW) dan
tidak didapatkan perbedaan,hasilnya seperti pada diagram dibawah ini.
Diagram 5.30. Hasil uji beda principal piece terwarnai sempurna menggunakan Kruskal-Wallis (KW)
5.27 6
4.09
0
2
4
6
8
10
12
14
coiled
Diff-Quik
Papanicolaou
Safranin-Kristal
Violet
78.6 80.69 80.91
0
20
40
60
80
100
120
140
terwarnai sempurna
Diff-Quik
Papanicolaou
Safranin-
Kristal Violet
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
Pada principal piece terwarnai tidak sempurna dilakukan uji Kruskal-Wallis (KW)
dan tidak didapatkan perbedaan, hasilnya seperti pada diagram dibawah ini.
Diagram 5.31. Hasil uji beda principal piece terwarnai tidak sempurna menggunakan Kruskal-Wallis (KW).
Pada hasil uji distribusi normal untuk bentuk ERC spermatozoa menggunakan One-
Sample Kolmogorov-Smirnov Test didapati hasil seperti tabel dibawah.
Tabel 5.9. Hasil uji distribusi normal untuk bentuk ERC spermatozoa menggunakan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test.
Parameter Diff-Quik Papanicolaou Safranin- Kristal Violet
Terwarnai sempurna < 0.001 < 0.001 < 0.001
Terwarnai tidak sem-purna
< 0.001 < 0.001 < 0.001
Normal < 0.001 < 0.001 < 0.001
Tidak Normal < 0.001 0.077 0.131
1.821.16
0.910
1
2
3
4
5
6
7
8
terwarnai tidak sempurna
Diff-Quik
Papanicolaou
Safranin-Kristal
Violet
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
Pada hasil uji beda untuk bentuk ERC sperma menggunakan Kruskal-Wallis (KW)
dan Mann Whitney (MW), didapatkan data seperti pada tabel dibawah ini.
Tabel 5.10. Hasil uji beda untuk bentuk ERC spermatozoa menggunakan Kruskal-Wallis (KW) dan Mann Whitney (MW).
Parameter Diff-Quik Papanicolaou Safranin- Kristal Violet
Terwarnai Sempurna < 0.001(KW)
(MW) (MW) (MW)
Terwarnai Tidak Sempurna 0.875(KW)
- - -
Normal < 0.001(KW)
(MW) (MW) (MW)
Tidak Normal < 0.001(KW)
(MW) (MW) (MW)
Pada ERC terwarnai sempurna dilakukan uji Kruskal-Wallis (KW) dan didapatkan
perbedaan, lalu dilakukan uji beda Mann-Whitney (MW). Uji beda disajikan pada diagram
dan tabel dibawah ini.
Diagram 5.32. Hasil uji beda ERC terwarnai sempurna menggunakan Kruskal-Wallis (KW).
11.44
69.33 66.84
0
20
40
60
80
100
120
140
terwarnai sempurna
Diff-Quik
Papanicolaou
Safranin-
Kristal Violet
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
Tabel 5.10.1.Hasil uji beda ERC terwarnai sempurna menggunakan Mann-Whitney (MW).
Metode n p
Diff-Quik - Papanicolaou 90
< 0.001 Diff-Quik - Safranin-Kristal
Violet 90 < 0.001
Papanicolaou - Safranin-Kristal Violet 90 0.632
Pada ERC terwarnai tidak sempurna dilakukan uji Kruskal-Wallis (KW) dan tidak
didapatkan perbedaan. Uji beda disajikan pada tabel dibawah ini.
Diagram 5.33. Hasil uji beda ERC terwarnai tidak sempurna menggunakan Kruskal-Wallis (KW).
Pada ERC normal dilakukan uji Kruskal-Wallis (KW) dan didapatkan perbedaan, lalu
dilakukan uji beda Mann-Whitney (MW). Uji beda disajikan pada diagram dan tabel dibawah
ini.
Diagram 5.34. Hasil uji beda ERC normal menggunakan Kruskal-Wallis (KW).
0.09 0.090.04
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
terwarnai tidak sempurna
Diff-Quik
Papanicolaou
Safranin-Kristal
Violet
5.31
10.2711.56
0
5
10
15
20
25
tidak normal
Diff-Quik
Papanicolaou
Safranin-Kristal
Violet
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
Tabel 5.10.2. Hasil uji beda ERC normal menggunakan Mann-Whitney (MW).
Metode n p
Diff-Quik - Papanicolaou 90 < 0.001 Diff-Quik - Safranin-Kristal
Violet 90 < 0.001 Papanicolaou - Safranin-Kristal
Violet 90 0.106
Pada ERC tidak normal dilakukan uji Kruskal-Wallis (KW) didapatkan
perbedaan.Uji beda disajikan pada tabel dibawah ini.
Diagram 5.35. Hasil uji beda ERC tidak normal menggunakan Kruskal-Wallis (KW).
Tabel 5.10.3. Hasil uji beda ERC tidak normal menggunakan Mann-Whitney (MW).
Metode n p
Diff-Quik - Papanicolaou 90 < 0.001 Diff-Quik - Safranin-Kristal
Violet 90 < 0.001 Papanicolaou - Safranin-Kristal
Violet 90 0.193
5.31
10.2711.56
0
5
10
15
20
25
tidak normal
Diff-Quik
Papanicolaou
Safranin-
Kristal Violet
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
BAB 6
PEMBAHASAN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
BAB 6
PEMBAHASAN
Analisis spermatozoa terutama pada evaluasi morfologi dengan menggunakan ketiga
metode pewarnaan yang berbeda ternyata menghasilkan ukuran panjang dan lebar yang
berbeda (p<0,05) namun perbedaan tersebut tidak terlalu mencolok. Seperti kita ketahui
menurut kriteria Kruger panjang kepala spermatozoa normal adalah 4-5 µm dan lebar 2,5-3,5
µm. (Kruger et al., 1987).
Pada uji beda pada penelitian ini didapati ukuran panjang maupun lebar kepala
spermatozoa yang berbeda pada ketiga metode pewarnaan seperti pada tabel 5.2, 5.2.1, 5.2.2,
dan diagram 5.1 juga 5.2 dijelaskan bahwa metode pewarnaan Safranin-Kristal Violet
memiliki panjang yang mendekati ukuran metode pewarnaan Papanicolaou, metode
pewarnaan Papanicolaou memiliki hasil ukuran panjang dan lebar yang paling kecil diantara
metode pewarnaan lainnya, hal ini mungkin disebabkan oleh teknik fiksasi yang bertingkat
dimana tidak dimiliki oleh metode pewarnaan lainnya. Sedangkan pada metode pewarnaan
Diff-Quik memiliki ukuran panjang dan lebar yang lebih besar daripada kedua metode
pewarnaan lainnya seperti pada tabel 5.2, 5.2.1, 5.2.2, dan diagram 5.1 juga 5.2. Ternyata hal
ini juga sesuai dengan penelitian sebelumnya ( James and Collegues 1996 ). Mungkin
disebabkan karena metode pewarnaan Diff-Quik memiliki teknik pewarnaan yang sederhana
dan tidak melalui mekanisme fiksasi bertingkat, pada komposisi Diff-Quik didapati bahwa
pewarna utama langsung dicampur dengan buffer juga tidak ada proses yang melewati buffer
sebagai proses tunggal seperti metode pewarnaan Safranin-Kristal Violet sehingga proses
decolourisasi tidak berjalan dengan sempurna, lain halnya dengan kedua metode pewarnaan
yang lain. Artinya dengan ukuran kepala yang pada umumnya lebih besar menjadikan Diff-
Quik banyak ditemui ukuran kepala yang lebih besar dari ukuran kepala standart normal,
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
sehingga apabila kita menggunakan metode pewarnaan Diff-Quik akan banyak menemui
ukuran kepala yang besar atau disebut makro. Pada metode pewarnaan Safranin-Kristal
Violet bentuk kepala normal tampak sesuai dengan kriteria kruger yang disebabkan karena
mekanisme pewarnaan melalui tahapan fiksasi yang cukup adekuat. Sehingga pada saat
melakukan pemeriksaan morfologi spermatozoa akan didapati ukuran yang semestinya.
(WHO, 1999).
Pada uji beda bentuk kepala spermatozoa didapati hasil bahwa ada beda pada
bentukan amorph, dimana ketiga metode pewarnaan berbeda, pada bentukan ini didapati
bentuk kepala yang tidak normal namun masih bisa untuk ditembus zat pewarna. Pada
metode pewarna Safranin-Kristal Violet terdapat pewarna Kristal Violet yang memiliki sifat
dapat mewarnai semua jaringan yang sifatnya gram positif, pada kepala spermatozoa
memiliki sifat serupa gram positif sehingga memungkinkan untuk menembus kanal ion
jaringan walaupun bentuk anatomisnya abnormal, sehingga metode pewarna Safranin-Kristal
violet bisa mewarnai bentukan amorph dengan sempurna. Seperti ditunjukkan pada tabel
5.4.1 dan diagram 5.6. Ini berarti pada metode pewarnaan Safranin-Kristal Violet dapat
menganalisis bentukan amorph secara tepat sehingga memilki dampak klinis pada
penghitungan persentase amorph yang lebih tinggi diantara kedua pewarnaan lainnya.
berbeda pula pada metode pewarnaan Diff-Quik yang tidak memiliki sifat gram positif pada
kepala spermatozoa, sehingga mungkin zat pewarna akan lebih sulit untuk menmasuki pori
jaringan, tampak bahwa Diff-Quik kurang mampu menganalisis bentukan ini. (Khausik,
2006).
Pada bentukan vakuola terdapat perbedaan pada ketiga metode dimana metode
pewarnaan Papanicolaou lebih bagus dalam menganalisis bentukan vakuola seperti tampak
pada tabel 5.4.1, 5.4.2, 5.4.3 dan diagram 5.7, 5.8, 5.9. Begitu pula pada bentukan akrosom
seperti pada diagram 5.10, 5.11, 5.12, dan 5.13 serta pada tabel 5.4.5 dan 5.4.6 metode
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
pewarnaan Diff-Quik tampak kurang dapat menganalisis dengan baik, berbeda dengan
metode pewarnaan Safranin-Kristal Violet dan metode pewarnaan Papanicolaou. Hal ini
mungkin disebabkan walaupun didadapati Fast Green dan Thiazine pada Diff-Quik yang
dimana bagus untuk mewarnai nukleus namun pewarna utama tersebut tidak dipisahkan
dengan buffernya, sehingga kurang dapat menganalisis vakuola dan akrosom. Itu artinya
untuk menganalisis vakuola dan akrosom lebih bagus menggunakan metode pewarnaan
Safranin-Kristal Violet dan metode pewarnaan Papanicolaou. Dampak klinis pada analisis
vakuola dan akrosom dengan menggunakan metode pewarnaan Papanicolaou maupun
Safranin-Kristal violet akan memberikan persentase jumlah bentukan vakuola dan akrosom
lebih akurat daripada metode Diff-Quik. Sedangkan pada metode pewarnann Safranin-Kristal
Violet akan memberikan hasil yang sama dengan metode pewarnaan Papanicolaou.
Pada uji beda bentuk mid piece, ketiga metode rata-rata tidak didapati perbedaan
kecuali pada bentukan thick. Seperti pada diagram 5.17 dan tabel 5.6.1. Pada metode
pewarnaan Safranin-Kristal Violet dapat menembus kanal ion sitoplasma pada leher
spermatozoa yang tebal, dikarenakan zat warna Safranin yang selektif dalam mewarnai
sitoplasma dengan bantuan buffer fosfat untuk menyeimbangkan kadar keasaman pada
sitoplasma leher spermatozoa selain fungsi utamanya untuk membuat ikatan ion makin kuat.
Pada bentukan thick mungkin unsur ion penyusun tidak sebagus bentukan normal karena
terjadi penebalan, struktur membran sitoplasma juga tidak sempurna seperti pada yang
normal, sehingga tidak bisa mengikat ion dengan sempurna, sehingga kedua pewarna lainnya
kurang baik dalam mewarnai leher spermatozoa yang tebal ini. Itu artinya pada metode
pewarnaan Safranin-Kristal Violet lebih baik dalam menganalisis bentukan thick secara
tepat, sehingga memilki dampak klinis pada penghitungan thick yang berbeda dari kedua
metode pewarnaan lainnya. Sedangkan pada uji beda bentuk principal piece, ketiga metode
tidak didapati perbedaan pada ketiga metode pewarnaan, seperti pada tabel 5.8.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
Pada uji beda bentuk ERC didapati hasil bahwa metode pewarnaan Papanicolaou
lebih bagus didalam mewarnai ERC dengan rata-rata dan simpangan baku seperti pada
diagram 5.32, 5.33, 5.34 dan tabel 5.10.1, 5.10.2, 5.10.3 dan metode pewarnaan Safranin-
Kristal violet dengan rata-rata dan simpangan baku yang mendekati metode pewarnaan
Papanicolaou. Metode pewarnaan Diff-Quik tampak kurang bagus dalam menganalisis ERC
.Hal ini dikarenakan pada metode Diff-Quik kurang selektif dalam mewarnai sitoplasma yang
banyak mengandung hidroksida, sedangkan pada metode pewarnaan Papanicolaou mewarnai
sitoplasma menggunakan eosin yang telah dikombinasi dengan bahan pospotungsic acid.
(Papanicolaou, 1986). Dan juga haematin yang peka terhadap reaksi oksidasi. Begitu pula
dengan metode pewarnaan Safranin-Kristal Violet dimana pewarna Safranin memang
digunakan khusus untuk mewarnai sitoplasma yang dibantu oleh buffer fosfat dengan pH 6,8
yang menjadikannya mudah terionisasi. Artinya metode pewarnaan Diff-Quik tidak dapat
meanganalisis ERC dengan sempurna sehingga secara klinis tidak bisa menentukan
persentase secara tepat kelainan pada ERC dibandingkan kedua pewarnaan yang lainnya.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
BAB 7
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan
Penelitian ini menunjukkan bahwa:
1. Terdapat perbedaan pada hasil analisis morfologi kepala spermatozoa. Ukuran
panjang dan lebar metode metode Diff-Quik lebih besar daripada metode
Papanicolaou dan metode Safranin-Kristal Violet, Metode Safranin-Kristal
violet mendekati nilai panjang dan lebar metode Papanicolaou. Terdapat
perbedaan pada hasil analisis bentukan amorph, vakuola dan akrosom
spermatozoa, metode pewarnaan Diff-Quik tidak dapat mewarnai dengan
sempurna bentukan amorph, vakuola maupun akrosom, metode pewarnaan
Safranin-Kristal violet sama dengan metode pewarnaan Papanicolaou sesuai
standar yang telah ditetapkan.
2. Terdapat perbedaan pada hasil analisis morfologi terhadap parameter
ketebalan mid piece, metode pewarnaan Safranin-Kristal Violet dapat
mewarnai dengan sempurna ketebalan mid piece sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan.
3. Tidak terdapat perbedaan pada hasil analisis morfologi principal piece
spermatozoa, ketiga pewarnaan dapat mewarnai dengan sempurna sesuai
standar yang telah ditetapkan.
4. Terdapat perbedaan pada hasil analisis morfologi ERC , metode pewarnaan
Diff-Quik tidak dapat mewarnai ERC dengan sempurna dibandingkan kedua
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
metode yang lain. Sedangkan metode pewarnaan Safranin-Kristal Violet sama
dengan metode pewarnaan Papanicolaou sesuai standar yang telah ditetapkan.
5. Tidak terdapat perbedaan pada hasil pewarnaan Safranin-Kristal Violet dan
Papanicolaou, pewarnaan Safranin-Kristal Violet dapat mewarnai dengan
sempurna sesuai standar yang telah ditetapkan.
7.2. Saran:
1. Berdasarkan uraian diatas, maka metode pewarnaan Safranin-Kristal Violet
dapat digunakan sebagai metode pewarnaan alternatif lain karena hasilnya
sama seperti standar baku yang telah ditetapkan.
2. Dapat dilakukan penelitian lebih lanjut untuk membandingkan kelompok
pasien pria infertil dan kelompok pria fertil dengan metode pewarnaan
Papanicolaou, Safranin-Kristal Violet dan Diff-Quik.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
Daftar Pustaka
Anonim, 2009. Penilaian morfologi sperma menurut kriteria WHO dan kriteria strict. Available at: https://www.scribd.com/doc/277057140/Penilaian-Morfologi- Sperma-Menurut-Kriteria-WHO-Dan-Strict
Anonim, 2010. Clinical significance of the low normal sperm morphology value as proposed in the fifth edition of the WHO Laboratory Manual for the Examination and Processing of Human Semen. Available at: http://www.asiaandro.com/news/upload/20130621-aja200914a.pdf
Anonim,1996. Journal of Clinical Microbiology.Volume 34 No10;[1 screen].Available at:http//www.ncbi.nlm.nih.gov>articles>pdf
Assessment of Spermatozoa Morphology under Light Microscopy with Different Histologic Stains and Comparison of Morphometric Measurements. Available at:http// www.scielo.cl/pdf/ijmorphol/v30n4/art45.pdf
Barroso G, Mercan R, Ozgur K, Morshedi M, Kolm P, Coetzee K, et al., Intra- and inter- laboratory variability in the assessment of sperm morphology by strict criteria: impact of semen preparation, staining techniques and manual versus computerized analysis. Hum Reprod 1999;14:2036-40.
Henkel R, Schreiber G, Sturmhoefel A, Hipler UC, Zermann DH, Menkveld R. Comparison of three staining methods for the morphological evaluation of human spermatozoa. Fertil Steril 2008;89:449-55.
Kaushik. B, 2006. Staining Theory.pdf., pp 68-91. Alvailable at: http//www.scribt.com>mobile>doc
Kruger TF, Acosta AA, Simmons KF, Swanson RJ, Matta JF, Oehringer S. Predictive value of abnormal sperm morphology in in vitro fertilization. Fertil Steril 1988;49:112-7.
Moeloek, N.1983, Standarisasi Analisis Semen Manusia;Per.Biok.Ind.Jakarta. 1983.
Sono Onny Pieters, 1978,Kuliah Analysa Sperma Universitas Airlangga.pp13
World Health Organization. WHO Laboratory Manual for the Examination of Human Semen and Semen-Cervical Mucus Interaction. 4th edition. Cambridge: Cambridge University Press; 1999.
World Health Organization. WHO Laboratory Manual for the Examination of Human Semen and Semen-Cervical Mucus Interaction. 5th edition. Cambridge: Cambridge University Press; 2010.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
Lampiran 1
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
Lampiran 2
SURAT PERSETUJUAN IKUT PENELITIAN
Judul Penelitian: Perbandingan Hasil Pemeriksaan Morfologi Spermatozoa Manusia
Menggunakan Metode Pewarnaan Papanicolaou,Diff Quik dan
Safranin-Kristal Violet di RSUD dr. Soetomo Surabaya
Peneliti: Hamdani Lunardi, dr, MKes, SpAnd
Supardi, dr, Sp.And
Hengki Lukas, dr
Latar belakang penelitian
Semen analisis rutin adalah metode pemeriksaan pada infertilitas pria, dimana
terdapat beberapa parameter penting seperti konsentrasi, motilitas dan morfologi yang pada
umumnya diakui sebagai tiga parameter penting yang akan dinilai disamping parameter
lainnya. Parameter ini dianggap paling berguna karena telah terbukti menunjukkan potensi
kesuburan. Dari semua parameter analisis semen rutin tersebut , morfologi spermatozoa
menjadi salah satu yang indikator paling kuat dari potensi kesuburan seorang pria (Gravance
et al., 1998, WHO 1999, Henkel et al., 2007, van der Horst et al., 2009).
Morfologi spermatozoa penting untuk mencapai kesuksesan fertilisasi atau kesuburan
(Kuster et al., 2004). Untuk menilai baik tidaknya morfologi spermatozoa, pada laboratorium
Andrologi menggunakan beberapa metode pewarnaan. Pewarnaan yang baik akan
menghasilkan interpretasi morfologi yang baik pula. Keakuratan penilaian morfologi sperma
tergantung pada persiapan yang cermat, fiksasi, dan pewarnaan sperma (GARCI'a-Herreros et
al. 2006), karena prosedur ini dapat mempengaruhi dimensi sperma secara signifikan
(Meschede et al., 1993, Gago dkk. 1998, Hidalgo et al., 2006, Lukaszewicz et al., 2008). Ada
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
banyak metode pewarnaan antara lain Papanicolaou, Diff-Quik, Safranin-Kristal Violet untuk
pewarnaan spermatozoa. Fitur morfologis spermatozoa disajikan dalam nilai numerik
Namun akan tetapi, hingga saat ini, belum ada penelitian yang membandingkan
morfologi sperma yang dinilai menggunakan kriteria ketat dari pria fertil dibandingkan
dengan pria infertil menggunakan metode pewarnaan Papanicolaou, metode Diff-Quik, dan
metode pewarnaan Safranin-Kristal Violet.
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Menganalisis perbedaan hasil metode pewarnaan Papanicolaou, metode pewarnaan
Diff-Quik, dan metode pewarnaan Safranin-Kristal Violet.
Tujuan Khusus
Menganalisis hasil penilaian morfologi kepala spermatozoa, mid piece, principal
piece, dan ERC spermatozoa manusia antara metode pewarnaan Papanicolaou, Diff-
Quik, dan Safranin Kristal-Violet.
Hasil penelitian :
Adalah berupa persentasi nilai normal maupun abnormal morfologi pada kelompok
infertil maupun fertil.
Prosedur Penelitian
Bila setuju ikut berpartisipasi dalam penelitian, maka anda akan mengikuti dua
macam pemeriksaan yaitu anamnesis dan masturbasi untuk mengumpulkan sampel semen
yang pengambilan sampel ejakulatnya akan dilakukan di Klinik Andrologi IRJ RSUD
dr.Soetomo, Surabaya.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
Risiko :
Ringan berupa iritasi atau rasa tidak nyaman di kemaluan akibat masturbasi. Tidak
diperlukan pengobatan khusus untuk kejadian ini.
Kerahasiaan :
Segala hasil dari pemeriksaan atas diri anda akan dibicarakan dengan anda. Segala
informasi mengenai anda yang didapatkan dari penelitian ini akan diperlakukan secara
rahasia (konfidensial) dan hanya akan dipakai untuk tujuan-tujuan penelitian. Jati diri anda
akan tetap dirahasiakan sepanjang hal ini diperkenankan secara hukum.
Manfaat bagi peserta :
Peserta bisa mengetahui status morfologi fertilitas dengan menggunakan ketiga
metode pewarnaan yang digunakan.
Hal-hal yang perlu diketahui :
Sisa sampel semen peserta akan dibuang sebagai limbah dan tidak digunakan untuk
kepentingan yang lain.
Pertanyaan-Pertanyaan :
Peneliti telah mendiskusikan informasi ini dengan anda dan telah menawarkan untuk
memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang anda ajukan. Apabila masih ada
pertanyaan-pertanyaan, anda dapat menghubungi :
dr. Hengki Lukas pada telepon 081230976208
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
Hak untuk menolak atau mengundurkan diri :
Keikutsertaan anda dalam penelitian ini adalah semata-mata secara sukarela, dan anda
bebas untuk ikut serta atau menolak untuk ikut dalam penelitian setiap saat tanpa akan
mempengaruhi atau mengganggu penanganan medik anda dimasa yang akan datang.
Anda setuju untuk ikut serta dalam penelitian ini, anda telah diberikan salinan isian
ini dan telah berkesempatan untuk membacanya.
Surabaya,.....................2015
Subjek penelitian yang memberi penjelasan
(…………………..) (........................................)
Saksi – saksi
1. ........................................... (..............................)
2. .......................................... (...............................)
* coret yang tidak perlu
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
Lampiran 3
LEMBAR PERSETUJUAN MENGIKUTI PENELITIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama : ........................................................................................
Umur : .............. tahun. Jenis kelamin : laki-laki / perempuan )*
Alamat : .........................................................................................
untuk diri sendiri / anak / suami / istri / ayah / ibu )* dari penderita :
Nama : .........................................................................................
Umur : .............. tahun. Jenis kelamin : laki-laki / perempuan )*
Alamat : ....................................................................................
dengan ini menyatakan bersedia mengikuti penelitian ” Perbandingan Hasil Pemeriksaan
Morfologi Spermatozoa Manusia Menggunakan Metode Pewarnaan Papanicolaou, Diff-Quik
dan Safranin-Kristal Violet di RSUD dr. Soetomo Surabaya ” di Departemen/SMF Biologi
Medik/Andrologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga-RSUD dr. Soetomo Surabaya,
setelah mendapat penjelasan tentang manfaat, tujuan dan prosedur dari penelitian ini.
Surabaya, ..........................2015
Peneliti, Pembuat pernyataan,
dr. Hengki Lukas ...........................................
Saksi – saksi
1. ........................................... (..............................)
2. .......................................... (...............................)
* coret yang tidak perlu
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
Lampiran 4 Dff-Quik
3,5 x 3 4 x 2,5 5x2 ヴ,ヵ×2,ヵ 3 x 2,5 5 x 4 4 x 2,5 6,5 x 3 5 x 2,5 5 x 4 4 x 2,5 4 x 2 6x3,5 5 x 3 5 x 3
6 x 5 4 x 2 ヶ×2,ヵ ヵ×2 5 x 2,5 4 x 3 4 x 3 5,5 x 3 5 x 3,5 4 x 3 4 x 3 5 x 3 5x3 5 x 4,5 5 x 2,5
5 x 3 3,5 x 2 ヴ,ヵ×2,ヵ 4 x 3 5 x 2,5 4 x 3 4 x 3 4,5 x 3 5 x 3,5 4 x 3 4 x 3 4x 3 3x3.5 5,5 x 2,5 6 x 5
3 x 2,5 5 x 3,5 5x2 4 x 2,5 5 x 2,5 4 x 3 4 x 3 5 x 3,5 5 x 3 4 x 3 4 x 3 5 x 3 6x3 4,5 x 3 5 x 2,5
4,5 x 3 5 x 2,5 5x2 5 x 3 3 x 2,5 4 x 2,5 3 x 3,5 5 x 2,5 5 x 2 4 x 2,5 3 x 3,5 5 x 4 3,5x3 5,5 x 2,5 5 x 5,5
5,5 x 4 4,5 x 3 ヴ,ヵ×2 4 x 3 4 x 2,5 5 x 4 3 x 1,5 5 x 2,5 5 x 2,5 5 x 4 3 x 1,5 5 x 3,5 6,5x2,5 5 x 2,5 6 x 2,5
5 x 3 4,5 x 2,5 5x2,5 4 x 3 4,5 x 3 5 x 4 3,5 x 1 5 x 3 5 x 2,5 5 x 4 3,5 x 1 4,5 x 3,5 4,5x3 5,5 x 2,5 6 x 3,5
5 x 2,5 3,5 x 2,5 ヵ,ヵ×2,ヵ 4 x 2 6x3,5 5 x 3 5 x 3 6 x 2,5 6 x 1,5 5 x 3 5 x 3 4 x 3 5x2,5 5 x 2,5 5 x 3,5
5,5 x 3 4 x 2,5 ヵ,ヵ×2 5 x 3 5x3 5 x 4,5 5 x 2,5 5,5 x 2 5 x 2 5 x 4,5 5 x 2,5 3,5 x 3 6x3 5,5 x 2,5 4 x 5,5
5 x 3 4,5 x2,5 5x2,5 4x 3 3x3.5 5,5 x 2,5 6 x 5 6 x 2,5 5 x 2 5,5 x 2,5 6 x 5 5 x 3 6x3 5 x 2,5 5 x 2,5
4 x 3,5 4 x 2,5 ヴ,ヵ×2,ヵ 5 x 3 6x3 4,5 x 3 5 x 2,5 6 x 3 5 x 2,5 4,5 x 3 5 x 2,5 4 x 3 5x2,5 5,5 x 2,5 6 x 3
6 x 5 4 x 2 5x2 5 x 4 3x3,5 5,5 x 2,5 5 x 5,5 6 x 4,5 5 x 2,5 5,5 x 2,5 5 x 5,5 4,5 x 3 7,5x 5 4,5 x 2,5 6 x 4,5
5,5 x 8 4 x 2,5 5x2,5 5 x 3,5 6,5x2,5 5 x 2,5 6 x 2,5 6 x 2,5 5 x 2 6 x 5 4 x 3,5 3 x 3.5 5x2,5 4,5 x 2,5 5 x 2,5
5 x 3 5 x 2,5 5x2,5 4,5 x 3,5 4,5x3 5,5 x 2,5 6 x 3,5 5 x 3 6 x 3 4 x 4 6 x 4,5 3 x 3.5 5x3 5 x 2,5 5 x 3
4 x 3 4 x 2,5 5x2 4 x 3 5x2,5 5 x 2,5 5 x 3,5 5 x 3,5 5 x 1,5 6 x 2 5 x 5,5 4 x 3 5x3 4,5 x 2 5 x 3,5
5 x 2,5 4,5 x 3 ヴ,ヵ×2 3,5 x 3 6x3 5,5 x 2,5 4 x 5,5 5 x 2,5 4,5 x 2 4 x 3 4 x 3,5 4 x 3 5,5x3 6 x 3,5 6 x 2,5
7 x 4 3,5 x 2 ヴ,ヵ×2 5 x 3 6x3 5 x 2,5 5 x 2,5 5 x 2,5 5 x 2,5 4 x 3 6 x 5 3 x 3.5 2x2.5 4 x 3 6 x 2
4,5 x 3 6 x 3 5x2 4 x 3 5x2,5 5,5 x 2,5 6 x 3 5 x 3 4,5 x 2,5 5 x 4 6 x 5,5 6 x 2,5 5,5x3 4 x 3 6 x 2,5
5 x 2,5 5 x 3 ヵ,ヵ×2,ヵ 4,5 x 3 7,5x7 4,5 x 2,5 6 x 4,5 5 x 3,5 4,5 x 2 3 x 3.5 5 x 4,5 5 x 4,5 5,5 x 3 5 x 2,5 5 x 2,5
6 x 3 3,5 x 2 5x2,5 3 x 3,5 5x2,5 4,5 x 2,5 5 x 2,5 4,5 x 3,5 4 x 2 6 x 4 4,5 x 3 4,5 x 3 5 x 3,5 5 x 2,5 5 x 3,5
5 x 3 3,5 x 2,5 3x1,5 3 x 3,5 5x3 5 x 2,5 5 x 3 5,5 x 2,5 4 x 2 5 x 4 4 x 3,5 4 x 3,5 5,5 x 3,5 5 x 2 5 x 2,5
5 x 4 4 x 2,5 ヴ,ヵ×2,ヵ 4 x 3 5x3 4,5 x 2 5 x 3,5 5 x 2,5 4,5 x 2,5 6 x 4 4 x 2,5 4 x 2,5 5 x 2 5 x 2 5 x 3,5
4,5 x 3 3 x 2,5 ヵ×2 4 x 3 5,5x3 6 x 3,5 6 x 2,5 4 x 3,5 4,5 x 2,5 4 x 3 4 x 3,5 4 x 3,5 5 x 2,5 5 x 2,5 5 x 3
5 x 3 4 x 2,5 ヴ,ヵ×2 3 x 3,5 2x2.5 4 x 3 6 x 2 4,5 x 3,5 4 x 2,5 5 x 4 5 x 4,5 5 x 4,5 6 x 5,5 5 x 2 4,5 x 3
5 x 3 4 x 3 ヴ,ヵ×2 6 x 2,5 5,5x3 4 x 3 6 x 2,5 7 x 2,5 5 x 2.5 6 x 4 5,5 x 4 5,5 x 4 6 x 5,5 5 x 2,5 6 x 2,5
5,5 x 6 4 x 2,5 5x2,5 4 x 3 6x3 6 x 5 6 x 4 5,5 x 2,5 4 x 2,5 4 x 3 6,5 x 2,5 6,5 x 2,5 4 x 3,5 5 x 2,5 5,5 x 2,5
4 x 3 4 x 2,5 ヵ×2,ヵ 3,5 x 3 5x2,5 5 x 5 6 x 5 4,5 x 3,5 4 x 1,5 4 x 3 6,5 x 5 6,5 x 5 4,5 x 4 5 x 2,5 6 x 2,5
5,5 x 3 3,5 x 3 ヵ,ヵ×2 4 x 3 5x2,5 5 x 3,5 4 x 2,5 5 x 3,5 5 x 2 4 x 3 4,5 x 3,5 4,5 x 3,5 5 x 3,5 5,5 x 2 4,5 x 3
6 x 3 3 x 3,5 5x2 4 x 3 4,5x3 5 x 3,5 5 x 2,5 5 x 4 5 x 2 6 x 5 4,5 x 3,5 4,5 x 3,5 5 x 4 5,5 x 2 5,5 x 3
5 x 3 4,5 x 3 5 x 3 3 x 3,5 6x3,5 4x 3 5 x 2,5 4 x 3 5 x 2,5 5 x 4 5 x 5,5 5 x 5,5 5 x 4 5 x 2 6 x 3
5 x 3 5 x 3 6 x 4 4,5 x 2 5x3 5 x 3 5 x 2,5 5 x 3,5 4 x 1,5 4 x 3 4 x 3,5 4 x 3,5 5 x 4,5 5 x 2 5 x 2,5
6 x 4 4 x 2,5 6 x 4 5 x 3 5x2,5 4,5 x 3 5,5 x 2 4,5 x 3,5 5,5 x 1,5 4 x 3 4 x 3,5 4 x 3,5 5 x 3,5 5 x 2 5 x 2,5
5 x 3 3,5 x 2 7x 4 4 x 4,5 6x2 4 x 3 4,5 x 2 4 x 3,5 5 x 2,5 4 x 2,5 6,5 x 5 6,5 x 5 5,5 x 4,5 5 x 2,5 5,5 x 2
5 x 2,5 3,5 x 2,5 6 x 3 5 x 3 6x3 5 x 3 5 x 2,5 5 x 3,5 5 x 2 4 x 3 6 x 5 6 x 5 4,5 x 3,5 5 x 2 5 x 2,5
4,5 x 3 3 x 2 7 x 3,5 4,5 x 4 4 x 3 6 x 4 5 x 2 5 x 4 4 x 2 5 x 4 5 x 2,5 5 x 2,5 6,5 x 5 5 x 2 5 x 2,5
4 x 3,5 6 x 3 7,5 x 6 4,5 x 3 5 x 4 6 x 3,5 6 x 3,5 5 x 3 5 x 2 5 x 4 5 x 4 5 x 4 4 x 3 5 x 2,5 5,5 x 2,5
4 x 3 4,5 x 3 8 x 6 5 x 2,5 5 x 4 4 x 3 5 x 2 4,5 x 3 5 x 1,5 6 x 2 5 x 4,5 5 x 4,5 5 x 4 5 x 3 5 x 2,5
4 x 3 2,5 x 2,5 6 x 5 2,5 x 2 6 x 4,5 4 x 3 5 x 2,5 2,5 x 3,5 5 x 2,5 6 x 5 5 x 6,5 5 x 6,5 4 x 3,5 5 x 3,5 4,5 x 2
4 x 3 7 x 4 6 x 4 3,5 x 3 6 x 5 4x 3 5 x 3,5 4,5 x 3 5 x 2,5 4 x 3 4 x 3 4 x 3 5 x 4,5 5 x 2,5 5,5 x 2,5
4,5 x 2,5 5 x 3 7 x 5 5 x 2,5 4,5 x 4 4 x 3 5 x 3 5 x 3 5 x 2,5 4 x 3 5 x 4 5 x 4 4,5 x 5 5 x 1,5 5 x 2,5
4,5 x 2,5 3 x 2 4 x 3 5 x 3,5 6 x 4 6,5 x 4,5 5 x 2,5 4,5 x 3 4,5 x 2,5 6 x 5,5 5 x 4,5 5 x 4,5 5 x 4,5 6 x 2 5,5 x 2,5
5 x 2,5 4,5 x 3 6 x 5 4,5 x 3 4 x 5 4 x 3 4,5 x 2 5 x 2,5 5 x 2,5 5 x 4,5 4 x 3 4 x 3 6,5 x 5 5 x 3 5,5 x 2
4 x 5 4 x 2,5 5 x 3,5 4,5 x 2,5 5 x 4 5 x 3 5 x 2 5 x 3,5 3,5 x 2,5 4,5 x 2,5 4 x 3,5 4 x 3,5 5 x 4,5 5 x 2,5 5 x 2,5
3 x 2,5 4,5 x 3 6 x 4 3 x 2,5 5 x 3 4 x 3 5 x 3 4 x 3 5 x 2 6,5 x 4,5 5 x 2,5 5 x 2,5 4 x 3,5 5 x 2,5 6 x 2
5 x 2,5 5 x 4 4 x 5 3 x 3.5 5 x 3,5 4,5 x 3 5 x 2,5 5 x 4 6 x 3,5 6 x 3,5 5 x 4,5 5 x 4,5 4,5 x 3,5 4,5 x 2 5 x 2
4,5 x 3 5 x 3,5 5 x 2,5 5 x 3 6 x 4 5 x 4 5 x 2 5 x 4 4 x 3 5 x 2 5,5 x 3 5,5 x 3 4 x 3,5 5 x 2,5 5 x 2
3,5 x 2,5 4,5 x 2,5 6 x 5 4 x 2,5 4 x 3 4 x 3 5 x 2,5 6 x 4,5 4 x 3 5 x 2,5 5 x 4,5 5 x 4,5 6 x 5,5 5 x 2,5 5 x 2,5
4,5 x 3 5 x 2,5 4 x 2 5 x 3 7 x 4 4 x 3 5 x 3 6 x 5 4x 3 5 x 3,5 4,5 x 3,5 4,5 x 3,5 6 x 5 4,5 x 2 5 x 2,5
4 x 3 5,5x 2,5 5 x 3,5 4 x 2,5 6 x 4 4 x 3 6x3,5 4,5 x 4 4 x 3 5 x 3 6 x 1,5 6 x 5,5 4,5 x4 5 x 4 6 x 3,5
7 x 3,5 5,5 x 2,5 4 x 3 4,5 x 3 5 x 2,5 4 x 2,5 5x3 6 x 4 6,5 x 4,5 5 x 2,5 5 x 2 6 x 5 5 x 5,5 5 x 4 4 x 3
5 x 3 4 x 2,5 4 x 3 4 x 2,5 6 x 3 5 x 4 3x3.5 5,5 x 2,5 6 x 5 6 x 2,5 5 x 2 5 x 5,5 5 x 4,5 6 x 4,5 4 x 3
4 x 2,5 4 x 3,5 6 x 2 2,5 x 2 6 x 3 5 x 4 6x3 4,5 x 3 5 x 2,5 6 x 3 5 x 2,5 4 x 3 5 x 4,5 6 x 5 4x 3
4 x 2,5 5x2,5 4 x 3 3 x 2,5 6 x 4,5 4,5 x 3 3,5x3 5,5 x 2,5 5 x 5,5 6 x 4,5 5 x 2,5 7 x 3 5 x 4,5 4,5 x 4 4 x 3
5 x 3 5x2,5 4 x 3 4 x 2 4 x 3 4 x 3 6,5x2,5 5 x 2,5 6 x 2,5 6 x 2,5 5 x 2 6 x 5 4 x 3,5 6 x 4 6,5 x 4,5
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
4,5 x 2,5 ヴ,ヵ×2 4 x 2 5 x 2,5 6 x 3 3 x 3.5 4,5x3 5,5 x 2,5 6 x 3,5 5 x 3 6 x 3 4 x 4,5 6 x 4,5 ヵ×2 4 x 3
4 x 2,5 5x2,5 5 x3 6 x 5 5 x 4 4 x 3 5x2,5 5 x 2,5 5 x 3,5 5 x 3,5 5 x 1,5 6 x 2 5 x 5,5 ヴ,ヵ×2 3 x 3.5
3,5 x 3 ヴ,ヵ×2 2,5 x 2 5 x 2,5 5 x 3 4 x 3,5 6x3 5,5 x 2,5 4 x 5,5 5 x 2,5 4,5 x 2 4 x 3 4 x 3,5 ヴ,ヵ×2 6 x 2,5
3,5 x 2,5 ヴ,ヵ×2,ヵ 4x 3 7,5 x 2,5 4 x 3 3,5 x 2,5 6x3 5 x 2,5 5 x 2,5 5 x 2,5 5 x 2,5 4 x 3 6 x 5 5x2,5 4 x 3
5 x 4 6 x 3,5 6 x 3,5 5 x 3 5 x 2 5 x 4 5 x 4 5 x 4 4 x 3 5 x 2,5 5,5 x 2,5 5 x 4 6 x 5,5 ヵ×2,ヵ 3,5 x 3
5 x 4 4 x 3 5 x 2 4,5 x 3 5 x 1,5 6 x 2 5 x 4,5 5 x 4,5 5 x 4 5 x 3 5 x 2,5 3 x 3.5 5 x 4,5 ヵ,ヵ×2 4 x 3
6 x 4,5 4 x 3 5 x 2,5 2,5 x 3,5 5 x 2,5 6 x 5 5 x 6,5 5 x 6,5 4 x 3,5 5 x 3,5 4,5 x 2 4 x 3 4,5x3 5 x 3,5 5 x 2,5
6 x 5 4x 3 5 x 3,5 4,5 x 3 5 x 2,5 4 x 3 4 x 3 4 x 3 5 x 4,5 5 x 2,5 5,5 x 2,5 3 x 3,5 6x3,5 4x 3 5 x 2,5
4,5 x 4 4 x 3 5 x 3 5 x 3 5 x 2,5 4 x 3 5 x 4 5 x 4 4,5 x 5 5 x 1,5 5 x 2,5 4,5 x 2 5x3 5 x 3 5 x 2,5
6 x 4 6,5 x 4,5 5 x 2,5 4,5 x 3 4,5 x 2,5 6 x 5,5 5 x 4,5 5 x 4,5 5 x 4,5 6 x 2 5,5 x 2,5 5 x 3 5x2,5 4,5 x 3 5,5 x 2
4 x 5 4 x 3 4,5 x 2 5 x 2,5 5 x 2,5 5 x 4,5 4 x 3 4 x 3 6,5 x 5 5 x 3 5,5 x 2 4 x 4.5 6x2 4 x 3 4,5 x 2
5 x 4 5 x 3 5 x 2 5 x 3,5 3,5 x 2,5 4,5 x 2,5 4 x 3,5 4 x 3,5 5 x 4,5 5 x 2,5 5 x 2,5 5 x 3 6x3 5 x 3 5 x 2,5
5 x 3 4 x 3 5 x 3 4 x 3 5 x 2 6,5 x 4,5 5 x 2,5 5 x 2,5 4 x 3,5 5 x 2,5 6 x 2 4,5 x 4 4 x 3 6 x 4 5 x 2
5 x 3,5 4,5 x 3 5 x 2,5 ヵ,ヵ×2 5 x 2,5 5,5 x 2 5 x 4,5 5 x 4,5 4,5 x 3,5 4,5 x 2 5 x 2 4,5 x 3 5 x 4 6 x 3,5 6 x 3,5
6 x 4 5 x 4 5 x 2 5x2 5 x 2,5 5,5 x 3,5 5,5 x 3 5,5 x 3 4 x 3,5 5 x 2,5 5 x 2 5 x 2,5 5 x 4 4 x 3 5 x 2
4 x 3 4 x 3 5 x 2,5 5 x 3 4,5 x 2 5 x 3,5 5 x 4,5 5 x 4,5 6 x 5,5 5 x 2,5 5 x 2,5 2,5 x 2 6 x 4,5 4 x 3 5 x 2,5
7 x 4 4 x 3 5 x 3 6 x 4 5 x 2,5 3 x 1,5 4,5 x 3,5 4,5 x 3,5 6 x 5 4,5 x 2 5 x 2,5 3,5 x 3 6 x 5 4x 3 5 x 3,5
6 x 4 4 x 3 6x3,5 6 x 4 5 x 3 6 x 2,5 6 x 1,5 6 x 5,5 4,5 x4 6 x 3,5 6 x 2,5 5 x 2,5 4,5 x 4 4 x 3 5 x 3
5 x 2,5 4 x 2,5 5x3 5 x 4,5 5 x 2,5 5,5 x 2 5 x 2 6 x 5 5 x 5,5 4 x 3 6 x 2 5 x 3,5 6 x 4 6,5 x 4,5 5 x 2,5
6 x 3 5 x 4 3x3.5 5,5 x 2,5 6 x 5 6 x 2,5 5 x 2 5 x 5.5 5 x 4,5 4 x 3 6 x 2,5 4,5 x 3 4 x 5 4 x 3 4,5 x 2
6 x 3 5 x 4 6x3 4,5 x 3 5 x 2,5 6 x 3 5 x 2,5 4 x 3 5 x 4,5 6 x 5 6 x 4 4,5 x 2,5 5 x 4 5 x 3 5 x 2
6 x 4,5 4,5 x 3 3,5 x 3 5,5 x 2,5 5 x 5,5 6 x 4,5 5 x 2,5 7 x 3 5 x 4,5 5 x 5 6 x 5 6 x 3,5 6 x 2,5 6 x 3,5 6 x 2,5
4 x 3 4 x 3 6,5x2,5 5 x 2,5 6 x 2,5 6 x 2,5 5 x 2 6 x 5 4 x 3,5 5 x 3,5 4 x 2,5 4 x 3 6 x 2 4 x 3 6 x 2
6 x 3,5 6 x 2,5 5 x 4 4 x 2 5 x 4 5 x 2,5 5 x 2,5 6,5 x 5 5 x 2 5 x 2,5 5 x 4,5 4 x 3 6 x 2,5 4 x 3 6 x 2,5
4 x 3 6 x 2 5 x 3 5 x 2 5 x 4 5 x 4 5 x 4 4 x 3 5 x 2,5 5,5 x 2,5 6 x 2,5 6 x 5 6 x 4 6 x 5 6 x 4
4 x 3 6 x 2,5 4,5 x 3 5 x 1,5 6 x 2 5 x 4,5 5 x 4,5 5 x 4 5 x 3 5 x 2,5 5 x 2,5 5 x 5 6 x 5 5 x 5 6 x 5
6 x 5 6 x 4 2,5 x 3,5 5 x 2,5 6 x 5 5 x 6,5 5 x 6,5 4 x 3,5 5 x 3,5 4,5 x 2 5 x 2 5 x 3,5 4 x 2,5 5 x 3,5 4 x 2,5
5 x 5 6 x 5 4,5 x 3 5 x 2,5 4 x 3 4 x 3 4 x 3 5 x 4,5 5 x 2,5 5,5 x 2,5 5 x 3 5 x 3,5 5 x 2,5 5 x 3,5 5 x 2,5
5 x 3,5 4 x 2,5 5 x 3 5 x 2,5 4 x 3 5 x 4 5 x 4 4,5 x 5 5 x 1,5 5 x 2,5 5 x 3,5 4x 3 5 x 2,5 4x 3 5 x 2,5
5 x 3,5 5 x 2,5 4,5 x 3 4,5 x 2,5 6 x 5,5 5 x 4,5 5 x 4,5 5 x 4,5 6 x 2 5,5 x 2,5 6 x 3,5 5 x 3 5 x 2,5 5 x 3 5 x 2,5
4x 3 5 x 2,5 5 x 2,5 5 x 2,5 5 x 4,5 4 x 3 4 x 3 6,5 x 5 5 x 3 5,5 x 2 5 x 2,5 4,5 x 3 5,5 x 2 4,5 x 3 5,5 x 2
5 x 3 5 x 2,5 5 x 3,5 3,5 x 2,5 4,5 x 2,5 4 x 3,5 4 x 3,5 5 x 4,5 5 x 2,5 5 x 2,5 5 x 3,5 6,5 x 5 5 x 3 5,5 x 2 5 x 2,5
4,5 x 3 5,5 x 2 4 x 3 5 x 2 6,5 x 4,5 5 x 2,5 5 x 2,5 4 x 3,5 5 x 2,5 6 x 2 5 x 2,5 5 x 4,5 5 x 2,5 5 x 2,5 3,5 x 2,5
4,5 x 3 4,5 x 3 5 x 4 6 x 3,5 6 x 3,5 5 x 4,5 5 x 4,5 4,5 x 3,5 4,5 x 2 5 x 2 5,5 x 3 4 x 3,5 5 x 2,5 6 x 2 5 x 2
5 x 3 6 x 2,5 5 x 4 4 x 3 5 x 2 5,5 x 3 5,5 x 3 4 x 3,5 5 x 2,5 5 x 2 6.5 x 3 4,5 x 3,5 4,5 x 2 5 x 2 5 x 2,5
5 x 2,5 5 x 2,5 6 x 4,5 4 x 3 5 x 2,5 5 x 4,5 5 x 4,5 6 x 5,5 5 x 2,5 5 x 2,5 5 x 3 4 x 3,5 5 x 2,5 5 x 2 5 x 2,5
5,5 x 2 5 x 2 6 x 5 4x 3 5 x 3,5 4,5 x 3,5 4,5 x 3,5 6 x 5 4,5 x 2 5 x 2,5 5 x 3,5 6 x 5,5 5 x 2,5 5 x 2,5 4,5 x 2
5,5 x 1,5 6,5 x 3 4,5 x 4 4 x 3 5 x 3 6 x 1,5 6 x 5,5 4,5 x4 5 x 4 6 x 3,5 6 x 3,5 6 x 5 4,5 x 2 5 x 2,5 5 x 2,5
5 x 1,5 6 x 5 6 x 4 6,5 x 4,5 5 x 2,5 5 x 2 6 x 5 5 x 5,5 5 x 4 4 x 3 5 x 2 4,5 x4 6 x 3,5 6 x 2,5 5 x 36 x 3 5 x 5,5 5,5 x 2,5 6 x 5 6 x 2,5 5 x 2 5 x 5 5 x 4,5 6 x 4,5 4 x 3 5 x 2,5 5 x 5,5 4 x 3 6 x 2 5 x 2,55,5 x 3 4 x 3 4,5 x 3 5 x 2,5 6 x 3 5 x 2,5 4 x 3 5 x 4,5 6 x 5 4x 3 5 x 3,5 5 x 4,5 4 x 3 6 x 2,5 6 x 55 x 2,5 7 x 3 5,5 x 2,5 5 x 5,5 6 x 4,5 5 x 2,5 7 x 3 5 x 4,5 4,5 x 4 4 x 3 5 x 3 5 x 4,5 6 x 5 6 x 4 5 x 2,53 x 2 6 x 5 5 x 2,5 6 x 2,5 6 x 2,5 5 x 2 6 x 5 4 x 3,5 6 x 4 6,5 x 4,5 5 x 2,5 5 x 4,5 5 x 5 6 x 5 5 x 5,55 x 3 4 x 4.5 5,5 x 2,5 6 x 3,5 5 x 3 6 x 3 4 x 4.5 6 x 4,5 ヵ×2 4 x 3 5,5x3 4 x 3,5 5 x 3,5 4 x 2,5 6 x 2,54 x 2 6 x 2 5 x 2,5 5 x 3,5 5 x 3,5 5 x 1,5 6 x 2 5 x 5,5 ヴ,ヵ×2 3 x 3,5 2x2.5 5 x 2 5 x 2,5 5 x 4,5 5 x 4
5 x 2,5 4 x 3 5,5 x 2,5 4 x 5,5 5 x 2,5 4,5 x 2 4 x 3 4 x 3,5 ヴ,ヵ×2 6 x 2,5 5,5x3 5 x 2,5 5,5 x 2,5 6 x 2,5 5 x 4
5 x 3 4 x 3 5 x 2,5 5 x 2,5 5 x 2,5 5 x 2,5 4 x 3 6 x 5 5x2,5 4 x 3 6x3 5 x 3 5 x 2,5 5 x 2,5 6 x 2
5 x 2,5 5 x 4 5 x 4 4 x 3 5 x 2,5 5,5 x 2,5 5 x 4 6 x 5,5 ヵ×2,ヵ 3,5 x 3 5x2,5 5 x 3,5 4,5 x 2 5 x 2 6 x 5
4 x 2 5 x 3 4 x 2,5 4 x 2 6x3,5 5 x 3 5 x 3 5x2 6 x 5 3 x 3,5 2x2.5 5 x 2,5 5,5 x 2,5 5 x 3 4 x 3
4x 3 5 x 2,5 4 x 3 5 x 3 5x3 5 x 4,5 5 x 2,5 5 x 3 6 x 5,5 6 x 2,5 5,5x3 5 x 1,5 5 x 2,5 5 x 3,5 4 x 3
6 x 3,5 6 x 5 4 x 3 4x 3 3x3 5,5 x 2,5 6 x 5 6 x 4 5 x 4,5 5 x 4,5 5,5 x 3 6 x 2 5,5 x 2,5 6 x 3,5 6 x 5,5
5 x 3 5 x 2,5 4 x 3 5 x 3 6x3 4,5 x 3 5 x 2,5 6 x 4 4,5 x 3 4,5 x 3 5 x 3,5 5 x 3 5,5 x 2 5 x 2,5 5 x 4,5
6,5 x 3 5 x 5,5 3 x 3,5 5 x 4 3,5x3 5,5 x 2,5 5 x 5,5 7x 4 4 x 3,5 4 x 3,5 5,5 x 3,5 5 x 2 5 x 2,5 4,5 x 2,5 4,5 x 2,5
5 x 3 6 x 2,5 3 x 1,5 5 x 3,5 6,5x2,5 5 x 2,5 6 x 2,5 6 x 3 4 x 2,5 4 x 2,5 5 x 2 5 x 2 5 x 3,5 6 x 2 6,5 x 4,5
5,5 x 3 6 x 3,5 3,5 x 1 4,5 x 3,5 4,5x3 5,5 x 2,5 6 x 3,5 7 x 3,5 4 x 3,5 4 x 3,5 5 x 2,5 5 x 2,5 5 x 3 5,5 x 3 6 x 3,55,5 x 3,5 5 x 3,5 5 x 3 4 x 3 5x2,5 5 x 2,5 5 x 3,5 7,5 x 6 5 x 4,5 5 x 4,5 6 x 5,5 5 x 2 4,5 x 3 5 x 2,5 5 x 26,5 x 2,5 4 x 5,5 5 x 2,5 3,5 x 3 6x3 5,5 x 2,5 4 x 5,5 8 x 6 5,5 x 4 5,5 x 4 6 x 5,5 5 x 2,5 6 x 2,5 5 x 1,5
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
4,5 x 3,5 5 x 2,5 6 x 5 5 x 3 6x3 5 x 2,5 5 x 2,5 6 x 5 4 x 3 5 x 2,5 5,5 x 2,5 5 x 4 6 x 5,5 ヵ×2,ヵ4 x 3,5 6 x 3 5 x 2,5 4 x 3 5x2,5 5,5 x 2,5 6 x 3 6 x 4 4 x 2 6x3,5 5 x 3 5 x 3 5x2 6 x 5
6 x 2,5 6 x 4,5 5 x 5,5 4,5 x 3 7,5x 5 4,5 x 2,5 6 x 4,5 7 x 5 5 x 3 5x3 5 x 4,5 5 x 2,5 5 x 3 6 x 5,5
5 x 2,5 5 x 2,5 4 x 3,5 3 x 3.5 5x2,5 4,5 x 2,5 5 x 2,5 4 x 3 4x 3 3x3.5 5,5 x 2,5 6 x 5 6 x 4 5 x 4,5
5 x 2 5 x 3 6 x 4,5 3 x 3.5 5x3 5 x 2,5 5 x 3 6 x 5 5 x 3 6x3 4,5 x 3 5 x 2,5 6 x 4 4,5 x 3
5 x 3 5 x 3,5 5 x 5,5 4 x 3 5x3 4,5 x 2 5 x 3,5 5 x 3,5 5 x 4 3,5x3,5 5,5 x 2,5 5 x 5,5 7x 4 4 x 3,5
5 x 3,5 6 x 2,5 4 x 3,5 4 x 3 5,5x3 6 x 3,5 6 x 2,5 4,5 x 4 5 x 3,5 6,5x2,5 5 x 2,5 6 x 2,5 6 x 3 4 x 2,5
5x2 5 x 2,5 4 x 3 4 x 3 5 x 3,5 5,5x3 5 x 3 5 x 5.5 6 x 3,5 6 x 5 6 x 2,5 5 x 2,5 4,5 x 3,5 5 x 2
5 x 3 6 x 3 4,5 x 2,5 5 x 4 6 x 3,5 6x3 5 x 2,5 4 x 3 5 x 2 6 x 4 5,5 x 2 6 x 2 6 x 1,5 5 x 2,5
6 x 4 6 x 4,5 6 x 2 5 x 4,5 5 x 2,5 5x2,5 6 x 5 7 x 3 5 x 2,5 7 x 5 6 x 2,5 6 x 5 5 x 2 3,5 x 3
6 x 4 5 x 2,5 5,5 x 3 4 x 3 5 x 3,5 5x2,5 5 x 2,5 6 x 5 5 x 3,5 4 x 3 6 x 3 5 x 2,5 5 x 1,5 3 x 3,5
7x 4 5 x 3 5 x 2,5 4 x 3,5 5 x 2,5 4,5x3 5 x 5,5 4 x 4,5 5 x 3 6 x 5 6 x 4,5 5 x 2,5 6 x 2 6 x 2,5
6 x 3 5 x 3,5 5 x 1,5 5 x 2,5 5,5 x 3 6x3,5 6 x 2,5 6 x 2 5 x 2,5 5 x 3,5 6 x 2,5 5 x 4,5 5 x 3 5 x 4,5
7 x 3,5 6 x 2,5 3 x 2,5 5 x 4,5 6.5 x 3 5x3 6 x 3,5 4 x 3 5,5x3 4,5 x 4 5 x 2,5 5 x 4,5 5 x 2 4,5 x 3
7,5 x 6 5 x 3,5 3 x 1,5 5,5 x 3 5 x 3 5x2,5 5 x 3,5 4 x 3 2x2.5 4 x 5 5 x 4 6 x 2,5 5 x 3 4 x 3,5
8 x 6 3 x 1,5 4,5 x 1,5 5 x 4,5 5 x 3,5 6 x 5 4 x 5,5 5 x 4 4 x 3 7 x 2,5 5 x 4,5 5 x 2,5 5 x 6,5 4 x 2,5
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
Lampiran 4 Papanicolaou
4 x 2,5 2,5 x 2 3 x 2,5 4,5×2 3 x 2,5 4,5x2 4 x 2 3 x 1 3 x 2,5 5 x 3,5 4,5 x 2,5 5 x 3 5 x 2,5 5 x 2,5 5 x 4
3,5 x 3 3 x 2 2,5 x 2 5 x 2,5 3 x 2,5 5x2,5 4 x 2 3 x 1,5 3,5 x 4,5 5 x 3,5 4,5 x 2,5 5 x 3 5,5 x 2,5 5 x 2 4,5 x 2,5
5 x 3,5 4 x 3 3,5 x 2 3,5 x 2 4 x 3 3,5x2 4 x 2,5 3 x 2,5 5 x 3 5 x 2,5 4,5 x 2,5 5 x 4 5 x 2,5 5 x 2,5 5 x 2
4,5 x 3 4 x 2,5 4,5 x 3 5 x 3 3 x 2 4x2,5 4 x 2,5 5 x 2,5 5 x 3,5 5 x 2,5 5 x 2,5 5 x 4,5 3 x 2,5 5 x 3,5 3 x 2
5 x 2,5 4,5 x 2,5 4,5 x 2 3 x 1,5 3 x 2 3,5x2,5 3 x 2 5 x 3 3,5 x 2 3 x 1,5 5 x 2,5 5 x 4,5 3 x 1,5 5 x 5,5 3 x 2,5
4 x2,5 3 x 2 4 x 2,5 5 x 3 2 x 2,5 4x2,5 3 x 2 5 x 3 4,5 x 2 3 x 3,5 5 x 2,5 5 x 2,5 3,5 x 2,5 5 x 2 5 x 2,5
4,5 x 3 3 x 2,5 4,5 x 2,5 3,5 x 3 3 x 2 4x2,5 3,5 x 2 5,5 x 3 3 x 2,5 5 x 2,5 4,5 x 2 3 x 2 3,5 x 1,5 3 x 2,5 5 x 2,5
5 x 2,5 3,5 x 2,5 4 x 2,5 3 x 2 3,5 x 2 4,5x2,5 3 x 2 4,5 x 1,5 3 x 1,5 5 x 3 4,5 x 2 3 x 2,5 3,5 x 2,5 3 x 1,5 4 x 2,5
4 x 3 3,5 x 2,5 4,5 x 2 4,5 x 3 3,5 x 2 4x2,5 3,5 x 2 4 x 1,5 3,5 x 2 5 x 3,5 3 x 1,5 4 x 2,5 3,5 x 1,5 3 x 2,5 5 x 2,5
5,5 x 2 5 x 2,5 4 x 2,5 6 x 3 3,5 x 2 3,5x2 4 x 3 3 x 1,5 3 x 2,5 5,5 x 2,5 5 x 2,5 2 x 1,5 5 x 1,5 5 x 3,5 5 x 3
5 x 3 4 x 2,5 4,5 x2 4 x 2,5 3,5 x 3 4x2 3 x 2,5 3,5 x 3 3 x 2,5 5 x 2,5 5 x 4 5 x 4 5 x 3,5 5 x 2,5 5 x ,5
5 x 3 5 x 2,5 5 x 2 8 x 2 3,5 x 2 3,5x2,5 3 x 2,5 4 x 2,5 3,5 x 2,5 5 x 2 4,5 x 2,5 4 x 2 5 x 2,5 3,5 x 2 4 x 2
3 x 3.5 4 x 2,5 3,5 x 2,5 4 x 2 4,5 x 3,5 4,5x3 4 x 2,5 4 x 5 3,5 x 2 5 x 2,5 5 x 2 3 x 2,5 5 x 3 4 x 2 5 x 2,5
3 x2 3 x 2,5 4,5 x 2,5 4 x 2 3 x 2 3,5x3 4 x 2,5 4,5 x 2,5 3 x 2,5 5 x 3,5 3 x 2 2 x 2,5 2,5 x2,5 4,5 x 2 5 x 4,5
3 x 2 4 x 2,5 5 x 2 4 x 3 3 x 2 4,5x3 4,5 x 2 4 x 3,5 3 x 2,5 5 x 5,5 3 x 2,5 4 x 2,5 5 x 3 4 x 2 10 x 7
3,5 x 2 3,5 x 2 5 x 2,5 4 x 3 4 x 3 4x2,5 4,5 x 3 4 x 3,5 3 x 1,5 5 x 2 5 x 2,5 4 x 3,5 5 x 2,5 5 x 2 5 x 4
3 x 2 4 x 2,5 4,5 x 2 4 x 3 3,5 x 2,5 3,5x2 4,5 x 2 5 x 2,5 4 x 3 3 x 2,5 5 x 2,5 5 x 4 5 x 2,5 5 x 2 4 x 3
4 x 3 3,5 x 2,5 4,5 x 2 4 x 2 4 x 3 4x2,5 2,5 x 1,5 5 x 3 5 x 3,5 3 x 1,5 4 x 2,5 7 x 5 5 x 2,5 5 x 2,5 4 x 3
4 x 2 3 x 2,5 4,5 x 2,5 4 x 2 3 x 2 4x3 3 x 2,5 5 x 3,5 5 x 2,5 3 x 2,5 5 x 2,5 7 x 5 4,5 x 2,5 4 x 1,5 4 x 2
4 x 3 3,5 x 2,5 4,5 x 2,5 4 x 3 3,5 x 2 4x3 6 x 2,5 5 x 2,5 5 x 2,5 5 x 3,5 5 x 3 10 x 7 5 x 2,5 5 x 2 4 x 3
3 x 2 2,5 x 2 5×3 4 x 3 3,5 x 2,5 4x2,5 4 x 3 5 x 3 5 x 2,5 5 x 2,5 5 x 3,5 5 x 4 5 x 2,5 4 x 2,5 3,5 x 2,5
6 x 4 3,5 x 2,5 5x3,5 5,5 x 2 3 x 2,5 4x2,5 4,5 x 2 5 x 2,5 5 x 2 3,5 x 2 4 x 2 4 x 3 5 x 2 3 x 1,5 2 x 1,5
4,5 x 2 4,5 x 2 4x2 2,5 x 2 3,5 x 2,5 3 x 2,5 4 x 2,5 5 x 2,5 5 x 2,5 4 x 2 5 x 2,5 4 x 3 5 x 3 3,5 x 1,5 3 x 2
3,5 x 2,5 3,5 x 2,5 4x2,5 3,5 x 3 3 x 2 3,5 x 2,5 3 x 2 5 x 3,5 5 x 3 4,5 x 2 5 x 4,5 4 x 3 4 x 3,5 3 x 2 3 x 2
3 x 2,5 3 x 2,5 4,5×2 4 x 2 3,5 x 2 3,5 x 2 3 x 2 5 x 3 3 x 1,5 4 x 2 10 x 7 4 x 3 4,5 x 3,5 3 x 2 3,5 x 2
4,5 x 3 3,5 x 2,5 4,5x2 4 x 3 3 x 2,5 3 x 2 3 x 2 5 x 2,5 3 x 3,5 5 x 2 5 x 4 5 x 4 5 x 3 6 x 3 3,5 x 2,5
4 x 2,5 3 x2 4,5×2 3,5 x 2 3,5 x 2,5 3 x 1,5 3,5 x 2,5 5 x 3,5 5 x 2,5 5 x 2 4 x 3 5 x 3 5 x 2,5 4 x 2,5 3 x 2,5
4 x 2 4 x 3 4x2,5 6 x 4 3 x 2 3,5 x 2,5 3 x 2 5 x 3,5 5 x 2,5 5 x 2,5 4 x 3 5 x 4 5 x 3,5 3 x 3 4,5 x 3
3 x 2 3 x 2,5 4,5x2 3 x 2 3 x 3.5 3 x 2,5 3 x 2 5 x 3,5 5 x 2,5 4 x 1,5 4 x 2 4 x 3 4,5 x 2 3,5 x 2,5 3 x 2,5
3 x 2 5 x 3,5 4x2,5 4,5 x 3 3 x 2,5 3 x 2 3, 5 x 2,5 5 x 2,5 5 x 2,5 5 x 2 4 x 3 4 x 3 4,5 x 2,5 3 x 2 3,5 x 2
3 x 2 2,5 x 2 3,5×2,5 5 x 3 3 x 2 3,5 x 2 4 x 2,5 5 x 2,5 5 x 2,5 5 x 1,5 4 x 3 5 x 3 4 x 2,5 3 x 2,5 3 x 2
3,5 x 3 3,5 x 2 5x2,5 3,5 x 2 3 x 2,5 3 x 2,5 3,5 x 2,5 5 x 3,5 5 x 5,5 5 x 2,5 5 x 4 6 x 3,5 5,5 x 3 2,5 x 2 3 x 2
3,5 x 2 3,5 x 2, 5 4,5×2,5 3 x 2 4 x 2,5 3,5 x 2,5 3 x 2,5 5 x 3,5 5 x 3 4 x 2 5 x 4 6 x 5 5,5 x 3 3 x 2,5 2,5 x 2,5
4,5 x 3 4,5 x 2,5 5x2,5 4 x 2 3 x 1,5 2 x 1,5 3,5 x 2,5 5 x 2,5 4 x 2 4 x 1,5 2 x 2,5 4 x 2 5,5 x 2 3 x 5 3,5 x 2,5
3,5 x 2 3,5 x 3 2,5×5,5 6 x 3 3,5 x 1,5 3 x 2 3 x 2 5 x 2,5 4 x 3 4 x 1,5 4 x 3 4 x 3 5 x 3,5 3 x 2,5 3 x 2
2 x 2,5 3 x 2 5,5×2 3 x 2 3 x 2 3 x 2 3 x 2 5 x 3 4 x 2,5 4 x 2 5 x 4 4 x 3 4,5 x 3 5 x 3 3 x 2
2,5 x 2 5 x 3 5x2,5 4 x 3 3 x 2 3,5 x 2 2,5 x2 5 x 2,5 4 x 2,5 5 x 2,5 5 x 3,5 5 x 4 4 x 3,5 3 x 2 3 x 2
4 x 3 3,5 x 2 5x2 3 x 2,5 6 x 3 3,5 x 2,5 3,5 x 2,5 5 x 3 4 x 2,5 4 x 2 6 x 5 5 x 4 5 x 3,5 3 x 2 3 x 2
4 x 3 3 x 2 5x2,5 2,5 x 2 4 x 2,5 3 x 2,5 3,5 x 2 5 x 3 4 x 2,5 5 x 2 4 x 2 3 x 3,5 5,5 x 2 3 x 2,5 4,5x24 x 3 3,5 x 2 4,5x2 3,5 x 2 3 x 3.5 4,5 x 3 3 x 1,5 5 x 2,5 4 x 2,5 4,5 x 2 4 x 3 5 x 4 5 x 2,5 5 x 3,5 4x2,53 x 2,5 4 x 2 5x2,5 4 x 3 3,5 x 2,5 3 x 2,5 3,5 x 2,5 5 x 2,5 4 x 2,5 5 x 2 5 x 4 5 x 2,5 5 x 3 2,5 x 2 3,5×2,53 x 2,5 4 x 2,5 2x3,5 3,5 x 2 3 x 2 3,5 x 2 3 x 2 5 x 3 4,5 x 2,5 5 x 1,5 5 x 4 4,5 x 3,5 5 x 2,5 3,5 x 2 5x2,54 x 3 4 x2 4,5×2 4 x 3 3 x 2,5 3 x 2 3 x 3.5 5,5 x 3 4 x 3,5 4,5 x 2,5 3 x 3,5 5 x 3,5 5 x 3 3,5 x 2, 5 4,5×2,56 x 3 3 x 2,5 4,5×2,5 4 x 3 2,5 x 2 3 x 2 2 x 1,5 5 x 2,5 4 x 3,5 4,5 x 2,5 4 x 3 5 x 2,5 4 x 3 4,5 x 2,5 5x2,52 x 2,5 3 x 2,5 5x2,5 4 x 2 3 x 2,5 2,5 x 2 2,5 x 2 4,5 x 2,5 5 x 2,5 4 x 2 5 x 4 5 x 3,5 4 x 2 3,5 x 3 2,5×5,53,5 x 3 4 x 2 5x2 4 x 3 3 x 5 3,5 x 2,5 3 x 2,5 3 x 2,5 5 x 3 5 x 2,5 4 x 3,5 3,5 x 4,5 4 x 1,5 3 x 2 5,5×25 x 2,5 3 x 2 4x2 5,5 x 3 3 x 2,5 3 x 2 3 x 2 3,5 x 2,5 5 x 3,5 5 x 4 4 x 2,5 3,5 x 4,5 4,5 x 2 5 x 3 5x2,54 x 3 3 x 1,5 4x2 3,5 x 3 5 x 3 3 x 2 3,5 x 2,5 3,5 x 2 5 x 2,5 5 x 4 4 x 3,5 3 x 4,5 4 x 2,5 3,5 x 2 5x24 x 2,5 3 x 2,5 5x2 4 x 5 3 x 2 3 x 2 4 x 2,5 3,5 x 2,5 5 x 3 3 x 2,5 4 x 3,5 3 x 1,5 5 x 2 3 x 2 5x2,54 x 3 2 x 2,5 4,5×1,5 4 x 3 3 x 2 3 x 2 3 x 2,5 3 x 1,5 5 x 2,5 4 x 3 5 x 2,5 3 x 2,5 5 x 3 3,5 x 2 4,5x22,5 x 2 3 x 2 5×1,5 4 x 3 2,5 x 5 3 x 2 3 x 2 4,5 x 3,5 5 x 2,5 3,5 x 2,5 5 x 3 5 x 2 4 x 3 4 x 2 5x2,52,5 x 2 4,5 x 2,5 4,5×2 4 x 3,5 3 x 2 3 x 2 3,5 x 2 3 x 2,5 5 x 3,5 5 x 4 4 x 2,5 4,5 x 3 3,5 x 2 4 x 2,5 2x3,53 x 2 2,5 x 1,5 5×2,5 4 x 3 2,5 x 2 3,5 x 2 3,5 x 2 3 x 1,5 5 x 3 4 x 3 5 x 4 5 x 3,5 4 x 3,5 4 x2 4,5×25 x 3 3 x 2 4,5×2 2,5 x 2 2 x 2,5 4 x 2,5 6 x 3 4 x 3,5 5 x 2,5 4 x 2,5 5 x 5,5 5 x 3,5 3 x 1,5 3 x 2,5 4,5×2,5
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
4 x 3 4,5 x 2,5 4,5×2 2,5 x 3 3,5 x 3 3,5 x 2,5 3 x 2 2 x 1,5 5 x 3,5 4 x 2,5 5 x 2 5 x 2,5 3 x 2,5 3 x 2,5 5x2,55 x 3,5 3 x 2,5 4,5×2,5 4 x 2 3 x 2,5 4,5 x 2,5 4 x 3 2 x 1,5 5 x 3,5 5 x 2,5 5 x 2,5 5 x 3 5 x 2 4 x 3 5 x 4
5 x 3 4,5 x 2,5 3,5 x 2,5 3 x 3 4 x 3 3 x 2 3 x 2,5 4 x 3,5 5 x 3,5 5 x 4 5 x 2 5 x 3,5 4,5 x 3 4 x 2,5 5 x 5,5
4,5 x 2,5 4 x 2,5 3 x 4 3 x 1,5 3,5 x 2 4 x 3 2,5 x 2 3 x 2,5 5 x 2,5 5 x 4,5 5 x 2,5 5 x 4 5 x 3,5 4 x 2,5 5 x 2
4 x 3 4,5 x 2,5 4 x 2 3,5 x 2 4 x 2 4 x 3 3,5 x 2 3,5 x 3 5 x 2,5 4 x 3,5 5,5 x 3 3 x 2 3 x 4,5 5 x 2,5 5 x 2,5
4 x 3 3 x 2,5 3 x 2 3 x 2 5 x 2,5 3 x 3,5 5 x 2 5 x 4 3,5 x 2 5 x 3 4 x 2,5 5 x 2 5 x 3,5 5 x 2,5 4 x 1,5
3,5 x 2 3,5 x 2,5 3 x 1,5 3,5 x 2,5 5 x 3,5 5 x 2,5 5 x 2 4 x 3 3 x 1,5 5 x 2,5 4 x 2,5 4,5 x 2 5 x 2,5 5 x 2,5 5 x 2
6 x 4 3 x 2 3,5 x 2,5 3 x 2 5 x 3,5 5 x 2,5 5 x 2,5 4 x 3 3,5 x 2,5 5 x 2,5 4 x 2,5 5 x 2 5 x 2,5 5 x 2,5 5 x 1,5
3 x 2 3 x 3.5 3 x 2,5 3 x 2 5 x 3,5 5 x 2,5 4 x 1,5 4 x 2 3 x 2 5 x 3 4,5 x 2,5 5 x 1,5 5 x 3,5 5 x 5,5 5 x 2,5
4,5 x 3 3 x 2,5 3 x 2 3, 5 x 2,5 5 x 2,5 5 x 2,5 5 x 2 4 x 3 3 x 3.5 5,5 x 3 4 x 3,5 4,5 x 2,5 5 x 3,5 5 x 3 4 x 2
5 x 3 3 x 2 3,5 x 2 4 x 2,5 5 x 2,5 5 x 2,5 5 x 1,5 4 x 3 2 x 1,5 5 x 2,5 4 x 3,5 4,5 x 2,5 5 x 2,5 4 x 2 4 x 1,5
3,5 x 2 3 x 2,5 3 x 2,5 3,5 x 2,5 5 x 3,5 5 x 5,5 5 x 2,5 5 x 4 2,5 x 2 4,5 x 2,5 5 x 2,5 4 x 2 5 x 2,5 4 x 3 4 x 1,5
3 x 2 4 x 2,5 3,5 x 2,5 3 x 2,5 5 x 3,5 5 x 3 4 x 2 5 x 4 3 x 2,5 3 x 2,5 5 x 3 5 x 2,5 5 x 3 4 x 2,5 4 x 2
4 x 2 3 x 1,5 4 x 3,5 3,5 x 2,5 5 x 2,5 4 x 2 4 x 1,5 2 x 2,5 3 x 2 3,5 x 2,5 5 x 3,5 5 x 4 5 x 2,5 4 x 2,5 5 x 2,5
6 x 3 3,5 x 1,5 2 x 1,5 3 x 2 5 x 2,5 4 x 3 4 x 1,5 4 x 3 3,5 x 2,5 3,5 x 2 5 x 2,5 5 x 4 5 x 3 4 x 2,5 4 x 2
3 x 2 3 x 2 2 x 1,5 3 x 2 5 x 3 4 x 2,5 4 x 2 5 x 4 4 x 2,5 3,5 x 2,5 5 x 3 3 x 2,5 5 x 3 4 x 2,5 5 x 2
4 x 3 3 x 2 4 x 3,5 2,5 x2 5 x 2,5 4 x 2,5 5 x 2,5 5 x 3,5 3 x 2,5 3 x 1,5 5 x 2,5 4 x 3 5 x 2,5 4 x 2,5 4,5 x 2
3 x 2,5 6 x 3 3,5 x 2,5 3,5 x 2,5 5 x 3 4 x 2,5 4 x 2 6 x 5 3 x 2 4,5 x 3,5 5 x 2,5 3,5 x 2,5 5 x 2,5 4 x 2,5 5 x 2
2,5 x 2 4 x 2,5 3 x 2,5 3,5 x 2 5 x 3 4 x 2,5 5 x 2 4 x 2 3,5 x 2 3 x 2,5 5 x 3,5 5 x 4 5 x 3 4,5 x 2,5 5 x 1,5
3,5 x 2 3 x 3,5 4,5 x 3 3 x 1,5 5 x 2,5 4 x 2,5 4,5 x 2 4 x 3 3,5 x 2 3 x 1,5 5 x 3 4 x 3 5,5 x 3 4 x 3,5 4,5 x 2,5
4 x 3 3,5 x 2,5 3 x 2,5 3,5 x 2,5 5 x 2,5 4 x 2,5 5 x 2 5 x 4 6 x 3 4 x 3,5 5 x 2,5 4 x 2,5 5 x 2,5 4 x 3,5 4,5 x 2,5
3,5 x 2 3 x 2 3,5 x 2 3 x 2 5 x 3 4,5 x 2,5 5 x 1,5 5 x 4 3 x 2 2 x 1,5 5 x 3,5 4 x 2,5 4,5 x 2,5 5 x 2,5 4 x 2
4 x 3 3 x 2,5 3 x 2 3 x 3.5 5,5 x 3 4 x 3,5 4,5 x 2,5 3 x 3,5 4 x 3 2 x 1,5 5 x 3,5 5 x 2,5 3 x 2,5 5 x 3 5 x 2,5
4 x 3 2,5 x 2 3 x 2 2 x 1,5 5 x 2,5 4 x 3,5 4,5 x 2,5 4 x 3 3 x 2,5 4 x 3,5 5 x 3,5 5 x 4 3,5 x 2,5 5 x 3,5 5 x 4
4 x 2 3 x 2,5 2,5 x 2 2,5 x 2 4,5 x 2,5 5 x 2,5 4 x 2 5 x 4 2,5 x 2 3 x 2,5 5 x 2,5 5 x 4,5 3,5 x 2 5 x 2,5 5 x 4
4 x 3 3 x 5 3,5 x 2,5 3 x 2,5 3 x 2,5 5 x 3 5 x 2,5 4 x 3,5 3,5 x 2 3,5 x 3 5 x 2,5 4 x 3,5 3,5 x 2,5 5 x 3 3 x 2,5
5,5 x 3 3 x 2,5 3 x 2 3 x 2 3,5 x 2,5 5 x 3,5 5 x 4 4 x 2,5 4 x 3,5 3,5 x 2,5 5 x 2,5 4 x 2 3 x 1,5 5 x 2,5 4 x 3
3,5 x 3,5 5 x 3 3 x 2 3,5 x 2,5 3,5 x 2 5 x 2,5 5 x 4 4 x 3,5 2 x 1,5 3 x 2 5 x 2,5 4 x 3 4,5 x 3,5 5 x 2,5 3,5 x 2,5
4 x 5 3 x 2 3 x 2 4 x 2,5 3,5 x 2,5 5 x 3 3 x 2,5 4 x 3,5 2 x 1,5 3 x 2 5 x 3 4 x 2,5 3 x 2,5 5 x 3,5 5 x 4
4 x 3 3 x 2 3 x 2 3 x 2,5 3 x 1,5 5 x 2,5 4 x 3 5 x 2,5 4 x 3,5 2,5 x2 5 x 2,5 4 x 2,5 3 x 1,5 5 x 3 3,5 x 2
4 x 3 2,5 x 5 3 x 2 3 x 2 4,5 x 3,5 5 x 2,5 3,5 x 2,5 5 x 3 3,5 x 2,5 3,5 x 2,5 5 x 3 4 x 2,5 4 x 2 3 x 2 4 x 2,5
4 x 3,5 3 x 2 3 x 2 3,5 x 2 3 x 2,5 5 x 3,5 5 x 4 4 x 2,5 3 x 2,5 3,5 x 2 5 x 3 4 x 2,5 5 x 2 3 x 2 3,5 x 2,5
4 x 3 2,5 x 2 3,5 x 2 3,5 x 2 3 x 1,5 5 x 3 4 x 3 5 x 4 4,5 x 3 3 x 1,5 5 x 2,5 4 x 2,5 4,5 x 2 3 x 2 4,5 x 2,5
2,5 x 2 2 x 2,5 4 x 2,5 6 x 3 4 x 3,5 5 x 2,5 4 x 2,5 5 x 5,5 3 x 2,5 3,5 x 2,5 5 x 2,5 4 x 2,5 5 x 2 3 x 2 3 x 2
2,5 x 3 3,5 x 3 3,5 x 2,5 3 x 2 2 x 1,5 5 x 3,5 4 x 2,5 5 x 2 3,5 x 2 3 x 2 5 x 3 4,5 x 2,5 5 x 1,5 3,5 x 2 4 x 3
4 x 2 3 x 2,5 4,5 x 2,5 4 x 3 2 x 1,5 5 x 3,5 5 x 2,5 5 x 2,5 3 x 2 3 x 3.5 5,5 x 3 4 x 3,5 4,5 x 2,5 3 x 2 4 x 3
3 x 3.5 4 x 3 3 x 2 3 x 2,5 4 x 3,5 5 x 3,5 5 x 4 5 x 2 3 x 2 2 x 1,5 5 x 2,5 4 x 3,5 4,5 x 2,5 2,5 x 2 3,5 x 2
3 x 1,5 3,5 x 2 4 x 3 2,5 x 2 3 x 2,5 5 x 2,5 5 x 4,5 5 x 2,5 2,5 x 2 2,5 x 2 4,5 x 2,5 5 x 2,5 4 x 2 2 x 2,5 3 x 2
3,5 x 2 4 x 2 4 x 3 3,5 x 2 3,5 x 3 5 x 2,5 4 x 3,5 5,5 x 3 3,5 x 2,5 3 x 2,5 3 x 2,5 5 x 3 5 x 2,5 3,5 x 3 3 x 2
3,5 x 2 5 x 3 4 x 2,5 5 x 2 3 x 2,5 3,5 x 2,5 3 x 2,5 3,5 x 2,5 3 x 2 3 x 2 3,5 x 2,5 5 x 3,5 5 x 4 3 x 2,5 2,5 x 2
3 x 1,5 5 x 2,5 4 x 2,5 4,5 x 2 3,5 x 2 3 x 2 3,5 x 2 3 x 2 3 x 2 3,5 x 2,5 3,5 x 2 5 x 2,5 5 x 4 4 x 3 3,5 x 2,5
3,5 x 2,5 5 x 2,5 4 x 2,5 5 x 2 3 x 2 3 x 3.5 3 x 2 3 x 3.5 3 x 2 4 x 2,5 3,5 x 2,5 5 x 3 3 x 2,5 3,5 x 2 5 x 2,5
3 x 2 5 x 3 4,5 x 2,5 5 x 1,5 3 x 2 2 x 1,5 3 x 2 2 x 1,5 3 x 2 3 x 2,5 3 x 1,5 5 x 2,5 4 x 3 4 x 2 5 x 3
3 x 3.5 5,5 x 3 4 x 3,5 4,5 x 2,5 2,5 x 2 2,5 x 2 2,5 x 3 2,5 x 2 3 x 2 3 x 2 4,5 x 3,5 5 x 2,5 3,5 x 2,5 5 x 3 5 x 3,5
2 x 1,5 5 x 2,5 4 x 3,5 4,5 x 2,5 3,5 x 2,5 3 x 2,5 3,5 x 2,5 3 x 2,5 3 x 2 3,5 x 2 3 x 2,5 5 x 3,5 5 x 4 5 x 2,5 4 x 3
2,5 x 2 4,5 x 2,5 5 x 2,5 4 x 2 3 x 2 3 x 2 3 x 2 3 x 2 3,5 x 2 3,5 x 2 3 x 1,5 5 x 3 4 x 3 5 x 2,5 2 x 1,5
3 x 2,5 3 x 2,5 5 x 3 5 x 2,5 3 x 2 3,5 x 2,5 3 x 2 3,5 x 2,5 4 x 2,5 6 x 3 4 x 3,5 5 x 2,5 4 x 2,5 5 x 3 4 x 3,5
3 x 2 3,5 x 2,5 5 x 3,5 5 x 4 3 x 2 4 x 2,5 3 x 2 4 x 2,5 3,5 x 2,5 3 x 2 2 x 1,5 5 x 3,5 4 x 2,5 5,5 x 3 4 x 3,5
3,5 x 2,5 3,5 x 2 5 x 2,5 5 x 4 3 x 2 3 x 2,5 3 x 2 3 x 2,5 4,5 x 2,5 4 x 3 2 x 1,5 5 x 3,5 5 x 2,5 5 x 2,5 4 x 3,5
4 x 2,5 3,5 x 2,5 5 x 3 3 x 2,5 3 x 2 3 x 2 3 x 2 3 x 2 3 x 2 3 x 2,5 4 x 3,5 5 x 3,5 5 x 4 4,5 x 2,5 5 x 2,5
3 x 2,5 3 x 1,5 5 x 2,5 4 x 3 3 x 2 3,5 x 2 3 x 2 3,5 x 2 4 x 3 2,5 x 2 3 x 2,5 5 x 2,5 5 x 4,5 3 x 2,5 5 x 3
3 x 2 4,5 x 3,5 5 x 2,5 3,5 x 2,5 3,5 x 2 3,5 x 2 3,5 x 2 3,5 x 2 4 x 3 3,5 x 2 3,5 x 3 5 x 2,5 4 x 3,5 3,5 x 2,5 5 x 3,5
3,5 x 2 3 x 2,5 5 x 3,5 5 x 4 4 x 2,5 6 x 3 4 x 2,5 6 x 3 3,5 x 2 3 x 2 3 x 2 3,5 x 2,5 3,5 x 2 5 x 2,5 5 x 4
3,5 x 2 3 x 1,5 5 x 3 4 x 3 3,5 x 2,5 3 x 2 3,5 x 2,5 3 x 2 3 x 2 3 x 3.5 3 x 2 4 x 2,5 3,5 x 2,5 5 x 3 3 x 2,5
6 x 3 4 x 3,5 5 x 2,5 4 x 2,5 4,5 x 2,5 4 x 3 4,5 x 2,5 4 x 3 3 x 2 2 x 1,5 3 x 2 3 x 2,5 3 x 1,5 5 x 2,5 4 x 3
3 x 2 2 x 1,5 5 x 3,5 4 x 2,5 3 x 2 3 x 2,5 3 x 2 3 x 2,5 2,5 x 2 2,5 x 2 3 x 2 3 x 2 4,5 x 3,5 5 x 2,5 3,5 x 2,5
4 x 3 2 x 1,5 5 x 3,5 5 x 2,5 4 x 3 2,5 x 2 4 x 3 2,5 x 2 3,5 x 2,5 3 x 2,5 3 x 2 3,5 x 2 3 x 2,5 5 x 3,5 5 x 4
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
3 x 2,5 4 x 3,5 5 x 3,5 5 x 4 4 x 3 3,5 x 2 4 x 3 3,5 x 2 3 x 2 3 x 2 3,5 x 2 3,5 x 2 3 x 1,5 5 x 3 4 x 3
2,5 x 2 3 x 2,5 5 x 2,5 5 x 4,5 3 x 2,5 3 x 2 3 x 2,5 3 x 2 3 x 2 3,5 x 2,5 4 x 2,5 6 x 3 4 x 3,5 5 x 2,5 4 x 2,5
3,5 x 2 3,5 x 3 5 x 2,5 4 x 3,5 3 x 2 3 x 2 3 x 2 3,5 x 2,5 3 x 2 4 x 2,5 3,5 x 2,5 3 x 2 2 x 1,5 5 x 3,5 4 x 2,5
4 x 3,5 4 x 2,5 6 x 3 4 x 3,5 3,5 x 2 3 x 2 3,5 x 2 4 x 2,5 3 x 2 3 x 2,5 4,5 x 2,5 4 x 3 2 x 1,5 5 x 3,5 5 x 2,5
2 x 1,5 3,5 x 2,5 3 x 2 2 x 1,5 3,5 x 2 3,5 x 2 3,5 x 2 3 x 2,5 3 x 1,5 5 x 2,5 4 x 3 4 x 3 4 x 3 4 x 3 4 x 3
2 x 1,5 4,5 x 2,5 4 x 3 2 x 1,5 6 x 3 4 x 2,5 6 x 3 5 x 2,5 5 x 4 3 x 2 3 x 2,5 3 x 2 3 x 2,5 4,5 x 2,5 4 x 3
4 x 3,5 3 x 2 3 x 2,5 4 x 3,5 3 x 2 3,5 x 2,5 3 x 2 5 x 3 3 x 2,5 3 x 2 3 x 2 3 x 2 3 x 2 3 x 2 3 x 2,5
5 x 4 3 x 2,5 3,5 x 2,5 5 x 3,5 5 x 5,5 5 x 2,5 5 x 4 2,5 x 2 4,5 x 2,5 3 x 2,5 4 x 2,5 5 x 2,5 5 x 3,5 3 x 2,5 3 x 1,5
4 x 2 3 x 2 3 x 2,5 5 x 3,5 5 x 3 4 x 2 5 x 4 3 x 2,5 3 x 2,5 5 x 3,5 4 x 2,5 4 x 2 6 x 5 3 x 2 4,5 x 3,5
3 x 2,5 3,5 x 2,5 3,5 x 2,5 5 x 2,5 4 x 2 4 x 1,5 2 x 2,5 3 x 2 3,5 x 2,5 4 x 1,5 4 x 2,5 5 x 2 4 x 2 3,5 x 2 3 x 2,5
2 x 2,5 4 x 2,5 3 x 2 5 x 2,5 4 x 3 4 x 1,5 4 x 3 3,5 x 2,5 3,5 x 2 4 x 2 4 x 2,5 4,5 x 2 4 x 3 3,5 x 2 3 x 1,5
4 x 2,5 5 x 4 3 x 2 5 x 3 4 x 2,5 4 x 2 5 x 4 4 x 2,5 3,5 x 2,5 5 x 2,5 4 x 2,5 5 x 2 5 x 4 6 x 3 4 x 3,5
4 x 3,5 5 x 4 2,5 x2 5 x 2,5 4 x 2,5 5 x 2,5 5 x 3,5 3 x 2,5 3 x 1,5 4 x 2 4,5 x 2,5 5 x 1,5 5 x 4 3 x 2 2 x 1,5
5 x 4 2 x 2,5 3,5 x 2,5 5 x 3 4 x 2,5 4 x 2 6 x 5 3 x 2 4,5 x 3,5 5 x 2 4 x 3,5 4,5 x 2,5 3 x 3,5 4 x 3 2 x 1,5
7 x 5 4 x 3 3,5 x 2 5 x 3 4 x 2,5 5 x 2 4 x 2 3,5 x 2 3 x 2,5 4,5 x 2 4 x 3,5 4,5 x 2,5 4 x 3 3 x 2,5 4 x 3,5
7 x 5 5 x 4 3 x 1,5 5 x 2,5 4 x 2,5 4,5 x 2 4 x 3 3,5 x 2 3 x 1,5 5 x 2 5 x 2,5 4 x 2 5 x 4 2,5 x 2 3 x 2,5
10 x 7 5 x 3,5 3,5 x 2,5 5 x 2,5 4 x 2,5 5 x 2 5 x 4 6 x 3 4 x 3,5 5 x 1,5 5 x 3 5 x 2,5 4 x 3,5 3,5 x 2 3,5 x 3
5 x 4 6 x 5 3 x 2 5 x 3 4,5 x 2,5 5 x 1,5 5 x 4 3 x 2 2 x 1,5 4,5 x 2,5 5 x 3,5 5 x 4 4 x 2,5 4 x 3,5 3,5 x 2,54 x 3 4 x 2 3 x 3.5 5,5 x 3 4 x 3,5 4,5 x 2,5 3 x 3,5 4 x 3 2 x 1,5 4,5 x 2,5 5 x 2,5 5 x 4 4 x 3,5 2 x 1,5 3 x 24 x 3 4 x 3 2 x 1,5 5 x 2,5 4 x 3,5 4,5 x 2,5 4 x 3 3 x 2,5 4 x 3,5 4 x 2 5 x 3 3 x 2,5 4 x 3,5 2 x 1,5 3 x 24 x 3 5 x 4 2,5 x 2 4,5 x 2,5 5 x 2,5 4 x 2 5 x 4 2,5 x 2 3 x 2,5 5 x 2,5 5 x 2,5 4 x 3 5 x 2,5 4 x 3,5 2,5 x24 x 3 5 x 4 3 x 2,5 3 x 2,5 5 x 3 5 x 2,5 4 x 3,5 3,5 x 2 3,5 x 3 5 x 4 5 x 2,5 3,5 x 2,5 5 x 3 3,5 x 2,5 3,5 x 2,55 x 4 4 x 2,5 3 x 2 3,5 x 2,5 5 x 3,5 5 x 4 4 x 2,5 4 x 3,5 3,5 x 2,5 5 x 4 5 x 3,5 5 x 4 4 x 2,5 3 x 2,5 3,5 x 25 x 3 4 x 2,5 3,5 x 2,5 3,5 x 2 5 x 2,5 5 x 4 4 x 3,5 2 x 1,5 3 x 2 3 x 2,5 4 x 2 3,5 x 2,5 4 x 2 3 x 2,5 4,5 x 2
5 x 4 4 x 2,5 4 x 2,5 3,5 x 2,5 5 x 3 3 x 2,5 4 x 3,5 2 x 1,5 3 x 2 4 x 3 5 x 2 4 x 2,5 5 x 2 3 x 1,5 5 x 2
4 x 3 4 x 2,5 3 x 2,5 3 x 1,5 5 x 2,5 4 x 3 5 x 2,5 4 x 3,5 2,5 x2 3,5 x 2,5 4,5 x 2 3 x 2,5 4,5 x 2 4 x 3,5 5 x 1,5
4 x 3 4 x 2,5 3 x 2 4,5 x 3,5 5 x 2,5 3,5 x 2,5 5 x 3 3,5 x 2,5 3,5 x 2,5 5 x 4 5 x 2 4 x 2,5 5 x 2 3,5 x 2 2,5 x 2
3 x 2,5 4,5 x 2,5 3,5 x 2 3 x 2,5 5 x 3,5 5 x 4 4 x 2,5 3 x 2,5 3,5 x 2 4 x 3 5 x 1,5 3,5 x 2,5 5 x 1,5 3,5 x 2 3,5 x 2,5
3,5 x 2,5 4 x 3,5 3,5 x 2 3 x 1,5 5 x 3 4 x 3 5 x 4 4,5 x 3 3 x 1,5 4 x 2,5 4,5 x 2,5 3 x 2,5 4,5 x 2,5 6 x 3 3 x 2
3 x 2 4 x 3,5 6 x 3 4 x 3,5 5 x 2,5 4 x 2,5 5 x 5,5 3 x 2,5 3,5 x 2,5 4 x 2,5 4,5 x 2,5 3,5 x 2,5 4,5 x 2,5 4 x 2 3 x 2
3 x 2 5 x 2,5 4 x 3 2 x 1,5 6 x 3 4 x 2,5 6 x 3 5 x 2,5 5 x 4 3 x 2 4 x 2 3 x 2 4 x 2 4 x 3 3 x 2
2,5 x2 5 x 3 3 x 2,5 4 x 3,5 3 x 2 3,5 x 2,5 3 x 2 5 x 3 3 x 2,5 3 x 2 5 x 2,5 3 x 2 5 x 2,5 5 x 4 3 x 2
3,5 x 2,5 3 x 2,5 3,5 x 2,5 5 x 3,5 5 x 5,5 5 x 2,5 5 x 4 2,5 x 2 4,5 x 2,5 3 x 2,5 5 x 4 2,5 x2 5 x 4 5 x 2 3 x 2
3,5 x 2 3 x 2 3 x 2,5 5 x 3,5 5 x 3 4 x 2 5 x 4 3 x 2,5 3 x 2,5 5 x 3,5 5 x 4 3,5 x 2,5 5 x 4 4,5 x 2 3 x 2
3 x 1,5 3,5 x 2,5 3,5 x 2,5 5 x 2,5 4 x 2 4 x 1,5 2 x 2,5 3 x 2 3,5 x 2,5 4 x 1,5 3 x 2,5 3,5 x 2 3 x 2,5 5 x 2 4 x 2,5
3,5 x 2,5 4 x 2,5 3 x 2 5 x 2,5 4 x 3 4 x 1,5 4 x 3 3,5 x 2,5 3,5 x 2 4 x 2 4 x 3 3 x 1,5 4 x 3 4 x 2,5 4 x 2,5
3 x 2 5 x 4 3 x 2 5 x 3 4 x 2,5 4 x 2 5 x 4 4 x 2,5 3,5 x 2,5 5 x 2,5 3,5 x 2,5 3,5 x 2,5 3,5 x 2,5 2 x 1,5 4 x 2,5
3 x 3,5 5 x 4 2,5 x2 5 x 2,5 4 x 2,5 5 x 2,5 5 x 3,5 3 x 2,5 3 x 1,5 4 x 2 5 x 4 3 x 2 5 x 4 2,5 x 2
2 x 1,5 2 x 2,5 3,5 x 2,5 5 x 3 4 x 2,5 4 x 2 6 x 5 3 x 2 4,5 x 3,5 5 x 2 4 x 3 3 x 3,5 4 x 3 5 x 2,5
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
Lampiran 4 Safranin Kristal-Violet
4 x 3 5,5 x 2 4 x 3 4,5 x 4 ヵ,ヵ×ン 4 x 2,5 5 x 2 6 x 3 3,5 x 3 5 x 2 4,5 x 3,5 5 x 4 4 x 2,5 5 x 4,5 5 x 2,5
6 x 3 5 x 3,5 4 x 2 3 x 3.5 2,ヵ×2 6 x 3 4,5 x 2 6 x 5 3 x 1,5 5 x 2,5 5,5 x 4 5 x 4,5 5 x 2,5 3,5 x 3 5,5 x 2
6 x 3 3 x 2,5 4 x 2,5 5 x 3 4,5 x 2,5 4,5 x 3 4 x 2,5 5 x 2 5,5 x 1,5 5 x 3 5 x 4 5 x 4,5 5 x 2,5 5 x 4 5 x 2,5
3 x 1 5 x 3 3,5 x 2,5 6 x 3 5 x 3 4 x 2,5 5 x 2,5 5 x 3 5,5 x 2 3 x 2 4 x 3 4,5 x 3,5 4,5 x 2 5 x 2 5,5 x 2,5
5 x 4 4 x 3 5 x 2,5 5 x 3 4,5 x 2,5 4 x 3 5 x 2,5 5 x 2,5 3 x 1,5 4 x 2 5 x 4 4 x 3 4,5 x 3 5 x 2,5 5,5 x 2,5
5,5 x 3 5 x 3 4 x 2,5 6 x 3 5 x 2,5 3 x 2,5 4,5 x 2 4,5 x 3,5 4 x 3,5 5 x 5,5 4,5 x 3,5 4 x 3 4,5 x 3,5 5 x 3,5 5 x 3
3 x 3,5 5 x 3,5 4,5 x 2,5 4 x 3,5 3 x 3,5 5 x 3 5,5 x 2,5 4 x 2,5 4 x 2,5 1,5 x 3 4 x 3 5 x 3 4 x 3,5 4 x 2,5 5 x 2,5
4,5 x 2,5 3,5 x 2,5 3,5 x 2 3 x 3.5 4 x 2,5 5,5 x 3,5 5 x 2,5 5 x 2,5 5 x 5,5 5 x 2 5 x 4 6 x 5 5 x 3,5 5 x 4 5 x 2,5
6 x4 4 x 3,5 5,5x2,5 4 x 3 3,5 x 2,5 4 x 1,5 5 x 2,5 5 x 2,5 5 x 2 5,5 x 2 4 x 3 4 x 1,5 5 x 2,5 5 x 4,5 4,5 x 2
5 x 2,5 3,5 x 2,5 6x2,5 5 x 3 4 x 2,5 4,5 x 1,5 5 x 3 5 x 3 3 x 2,5 5 x 2,5 5 x 3,5 3 x 1,5 5 x 3,5 4 x 3 5,5 x 2,5
3 x 2,5 4,5 x 3 ヵ×2,ヵ 5 x 3 4 x 2,5 4 x 1,5 5 x 3,5 5 x 2,5 3 x 2,5 4 x 1,5 4 x 3 5 x 4 5 x 2,5 4,5 x 3 5 x 2
6 x 3 4 x 2,5 ヴ,ヵ×2 5 x 3 5 x5,5 3,5 x 1,5 5 x 2,5 5 x 3,5 5 x 2,5 4 x 1,5 4 x 3 4 x 2 4 x 2,5 4,5 x 3 4,5 x 2
3 x 3,5 4,5 x 3 5x2,5 5 x 3 5 x 2,5 3 x 2,5 5 x 3,5 5 x 2,5 3 x 1,5 3 x 1,5 5 x 5 5 x 4 4,5 x 3,5 5 x 2 4,5 x 2
7,5 x 4 4,5 x 2,5 5x2 3,5 x 2 5 x3 3,5 x 2,5 5 x 2,5 5 x 2,5 3,5 x 2,5 5 x 2,5 4 x 3 4 x 2 5 x 3 5 x 3 5 x 2,5
5,5 x 5 5 x 3 ヵ,ヵ×2,ヵ 4 x 3 4,5 x 2,5 5,5 x 2,5 5 x 3 5 x 2,5 5 x 2,5 5 x 2,5 4 x 3,5 4 x 2 5 x 3,5 5 x 4 4,5 x 2,5
6x4 5 x 2,5 5x2,5 5 x 3 3,5 x 2,5 5 x 2,5 5 x 2 6 x 3 3,5 x 3 5 x 2 4,5 x 3,5 5 x 4 4 x 2,5 5 x 4,5 5 x 2,5
2,ヵ×ヱ,ヵ 4,5 x 3 ヴ,ヵ×2 5 x 1,5 4,5 x 2,5 5 x 1,5 4,5 x 2 6 x 5 3 x 1,5 5 x 2,5 5,5 x 4 5 x 4,5 5 x 2,5 3,5 x 3 5,5 x 2
6x5 3,5 x 2,5 ヴ,ヵ×2 4,5 x 3 3,5 x 2,5 5,5 x 1,5 4 x 2,5 5 x 2 5,5 x 1,5 5 x 3 5 x 4 5 x 4,5 5 x 2,5 5 x 4 5 x 2,5
ヴ,ヵ×2,ヵ 5 x 2,5 5x2,5 6 x 3 4 x 2,5 4,5 x 2,5 5 x 2,5 5 x 3 5,5 x 2 3 x 2 4 x 3 4,5 x 3,5 4,5 x 2 5 x 2 5,5 x 2,5
3x2,5 5 x 3,5 ヴ,ヵ×2,ヵ 3 x 3,5 4,5 x 2,5 4 x 1,5 5 x 2,5 5 x 2,5 3 x 1,5 4 x 2 5 x 4 4 x 3 4,5 x 3 5 x 2,5 5,5 x 2,5
5x2,5 4 x 3,5 ヴ,ヵ×2 6 x 3 5 x 3 5 x 3 4,5 x 2 4,5 x 2,5 5 x 1,5 4 x 1,5 5 x 4 4,5 x 2,5 5 x 2,5 5 x 2 5 x 2,5
4x3 3,5 x 3 5x2,5 4 x 3 5 x 3 5,5 x 3,5 5 x 2 4 x 2,5 5 x 1,5 5 x 2 3 x 3,5 4,5 x 3,5 5 x 3 5 x 2 5 x 2
5x3 4,5 x 4 ヵ,ヵ×2,ヵ 4 x 3 6 x 2,5 5 x 2,5 5 x 2,5 4 x 2 5 x 2,5 5 x 2,5 5 x 3,5 4 x 3,5 4,5 x 3 5 x 2,5 4 x 2
5x3 4 x 2,5 5x2,5 4,5 x 3 5 x 3 5,5 x 3,5 5 x 2 3 x 2 3,5 x 2,5 5 x 2 5 x 2,5 5 x 2 4 x 3,5 5 x 3 5 x 2
4x2,5 3,5 x 2,5 5x2 5 x 4 4 x 2 5 x 2,5 5 x 2,5 4,5 x 2 3,5 x 1,5 5 x 1,5 5 x 2,5 5 x 3,5 4,5 x 3,5 5 x 2,5 5 x 2
4x3 4,5 x 2,5 5x2 4 x 2,5 5 x 2,5 5 x 2,5 5 x 2 5 x 2,5 3 x 1,5 5 x 2,5 5 x 2,5 5 x 4,5 5 x 3 5 x 4,5 5,5 x 2
5x4 4 x 3,5 ヵ,ヵ×2,ヵ 6 x 3,5 6 x 2,5 5 x 2,5 5 x 2,5 3,5 x 2 5 x 4 5 x 2,5 4 x 3 5 x 3,5 4 x 3 5 x 4,5 4 x 2,5
5x2,5 4 x 2,5 5x2 6 x 3,5 6 x 3 4 x 2,5 5 x 3,5 4,5 x 2,5 5 x 2,5 5 x 2,5 5 x 4 5 x 4 4,5 x 3,5 5 x 3 5 x 2,5
5x3 4 x 3 5x2 4 x 3 5 x 3 3 x 2,5 5 x 2 3,5 x 2,5 5,5 x 3 5 x 2 5 x 3,5 5 x 2,5 5,5 x 2,5 5 x 2,5 5 x 2,5
5x4 4 x 3 ヴ,ヵ×2 4,5 x 3,5 3 x 2,5 3,5 x 2 5 x 2 4 x 2,5 5 x 2,5 5 x 2,5 3 x 2,5 5 x 2 5 x 2,5 5 x 2 4 x 2,5
4x2,5 4,5 x 2,5 5x2,5 4x 3 3 x 2 3,5 x 2 5 x 2,5 3 x 3,5 5 x 3,5 5 x 2,5 4 x 4,5 3 x 1,5 4,5 x 2,5 5 x 3,5 5 x 2,5
4x3 4 x 3 ヵ×2 3,5 x 3 3 x 2 5 x 2,5 5 x 3,5 5 x 2,5 5 x 2,5 5 x 2 6 x 5,5 5 x 2,5 5 x 2,5 5 x 2 5 x 2
4x3 3,5 x 2 5x2,5 4 x 3 5 x 2,5 6 x 2,5 5 x 2 5 x 2 4 x 2,5 5 x 2,5 3 x 3,5 3,5 x 1,5 5 x 1,5 5 x 2,5 5 x 22,5
5x2 4,5 x 3 5x2 4,5 x 2,5 5 x 2,5 5,5 x 2,5 5 x 2 3,5 x 2,5 4,5 x 1,5 4 x 2 5 x 4,5 3,5 x 1,5 5,5 x 2,5 5 x 2,5 5 x 2,5
3,5x2,5 4 x 3 5x2,5 4,5 x 2 3 x 2,5 3,5 x 2,5 5 x 2,5 3 x 2,5 4,5 x 1,5 5 x 2 4 x 2,5 3,5 x 1,5 5 x 2,5 5 x 2,5 5 x 2,5
3x2,5 3,5 x 3 ヵ,ヵ×2,ヵ 4 x 2 4 x 6 5,5 x 2,5 5 x 3 5 x 2 5 x 2,5 5 x 2 5 x 4,5 3,5 x 1,5 5,5 x 2 5 x 2 5 x 2
ヴ×ン 4 x 2,5 5x2 3 x 2 3 x 2,5 5 x 3,5 5 x 2,5 5,5 x 2 5 x 3 5 x 1,5 5 x 2,5 3,5 x 1,5 3,5 x 2 5 x 2 4 x 2,5
3,5 x 2,5 2,5 x 3 5x2 4 x 2 3 x 2 5 x 3 5 x 3 4 x 3,5 5 x 3,5 5 x 3 4 x 2,5 5 x 3 3 x 2,5 5 x 2 4 x 1,5
4 x 3,5 4,5 x 3 ヵ,ヵ×2 5 x 3 6 x 3 5 x 2 4,5 x 2 5 x 2,5 5 x 2 3 x 2,5 4 x 2,5 5 x 1,5 3 x 1,5 5 x 2 5 x 2,5
4,5 x 3 3,5 x 2,5 5x2,5 4 x 3 5 x 2,5 5 x 2,5 5 x 2 5,5 x 4,5 5 x 2 3 x 2 5 x 5,5 5 x 2,5 3 x 2 5 x 5,5 5 x 4
4 x 2,5 4,5 x 2 4,5 x 2,5 3 x 2 6 x 3,5 5 x 3 5 x 3 3 x 2,5 5 x 3,5 4 x 2 4 x 3 5 x 3 4,5 x 2 5 x 2 5 x 3,5
5 x 3 3,5 x 3 4 x 2,5 6 x 3 4 x 2,5 5 x 2,5 5 x 3,5 4,5 x 2 3,5 x 2 4,5 x 1,5 4 x 3 5,5 x 1,5 4 x 2,5 5,5 x 2,5 5 x 4,5
3,5 x 2,5 4 x 3,5 4,5 x 3 3,5 x 2,5 6 x 3 5,5 x 2,5 5 x 2,5 4 x 3,5 3 x 2,5 4 x 1,5 5 x 4 3 x 1,5 5 x 2,5 5 x 2 4,5 x 2,5
4 x 2 4,5 x 2 4,5 x 3 5,5 x 3 4 x 2,5 5,5 x 3 5 x 3 4,5 x 3,5 4,5 x 2 5 x 2,5 5 x 4 3 x 2,5 4,5 x 3 5 x 2 5,5 x 4,5
4,5 x 2,5 4 x 3,5 4,5 x 2,5 3,5 x 2 4,5 x 2,5 5 x 3,5 5 x 2 4,5 x 2 3 x 2 5 x 4 5 x 4 3 x 1,5 4,5 x 3 6 x 2 4,5 x 3,5
5 x 2,5 4 x 2,5 5,5 x 2 5 x 2,5 6,5 x 3 4 x 2,5 4 x 2,5 4 x 2,5 4,5 x 2 5 x 3,5 5 x 2 3 x 2 5 x 3 5 x 2,5 5,5 x 4
2,5 x 2 4,5 x 2,5 4 x 2,5 3,5 x 3 3 x 2,5 4,5 x 2,5 4,5 x 2,5 3 x 2,5 5 x 2,5 5 x 4,5 5 x 4 4 x 2,5 5 x 2,5 5 x 2,5 5 x 4
4 x 3,5 3 x 2,5 6 x 3 3 x 3,5 5 x 3 4 x 3 4 x 3 5,5 x 2 4,5 x 2,5 4,5 x 2,5 5 x 4 4 x 2,5 5 x 4,5 5 x 5,5 4 x 3
3 x 2 4 x 3,5 4 x 3 4,5 x 2 6 x 3 5 x 2,5 5 x 2,5 3 x 2,5 2 x 2,5 5,5 x 4,5 6 x 5 4 x 3,5 5 x 4,5 6 x 2 5 x 4
4,5 x 3,5 4,5 x 2,5 6 x 3,5 4 x 3 4,5 x 2,5 5 x 2 6 x 3 3,5 x 3 5 x 2 4,5 x 3,5 5 x 4 4 x 2,5 5 x 4,5 5 x 2,5 4,5 x 3,5
4,5 x 2 3,5 x 2,5 6,5 x 3,5 4 x 3 5 x 3 4,5 x 2 6 x 5 3 x 1,5 5 x 2,5 5,5 x 4 5 x 4,5 5 x 2,5 3,5 x 3 5,5 x 2 5,5 x 4
5 x 2,5 3,5 x 2 4,5 x 2 5x3,5 4 x 3 4 x 2,5 5 x 2 5,5 x 1,5 5 x 3 5 x 4 5 x 4,5 5 x 2,5 5 x 4 5 x 2,5 5 x 4
4,5 x 2 3 x 2,5 6 x 3,5 2x4,5 3 x 3,5 5 x 2,5 5 x 3 5,5 x 2 3 x 2 4 x 3 4,5 x 3,5 4,5 x 2 5 x 2 5,5 x 2,5 4 x 3
4 x 2,5 4 x 3 4,5 x 3 3x5,5 6,5 x 2 5 x 2,5 5 x 2,5 3 x 1,5 4 x 2 5 x 4 4 x 3 4,5 x 3 5 x 2,5 5,5 x 2,5 5 x 4
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
4,5 x 3 4 x 3 3,5 x 2,5 3x4 4 x 3 5 x 2 6 x 3 3,5 x 3 5 x 2 4,5 x 3,5 5 x 4 4 x 2,5 5 x 4,5 5 x 2,5 5,5 x 1,5
3,5 x 2 5 x 4 4 x 2 3x4 4 x 2,5 4,5 x 2 6 x 5 3 x 1,5 5 x 2,5 5,5 x 4 3,5 x 2 3,5 x 3 5 x 3 4,5 x 2 3 x 1,5
5 x 3 3,5 x 2,5 4 x 2 2,5x5 6 x 3 4 x 2,5 5 x 2 5,5 x 1,5 5 x 3 5 x 4 3 x 2,5 5 x 4 5 x 1,5 4 x 2,5 5 x 4,5
4 x 3 5 x 2,5 5 x 2,5 3x5 4 x 3 5 x 2,5 5 x 3 5,5 x 2 3 x 2 4 x 3 3 x 1,5 5 x 2 5 x 2,5 5 x 2,5 5 x 2
4,5 x 2,5 5 x 2,5 4 x 3 ン,ヵ×ヵ 4,5 x 3 5 x 2,5 5 x 2,5 3 x 1,5 4 x 2 5 x 4 3 x 2 5 x 2,5 5 x 3 4,5 x 3 5 x 2
5x2 4 x 3 5 x 3 3 x 2,5 5 x 2 3,5 x 2,5 5,5 x 3 5 x 2 5 x 3,5 5 x 2,5 5,5 x 2,5 5 x 2,5 6 x 3 5 x 2,5 5 x 2,5
ヴ,ヵ×2 4,5 x 3,5 3 x 2,5 3,5 x 2 5 x 2 4 x 2,5 5 x 2,5 5 x 2,5 3 x 2,5 5 x 2 5 x 2,5 5 x 2 4,5 x 2,5 5 x 2 6 x 3
5x2,5 4x 3 3 x 2 3,5 x 2 5 x 2,5 3 x 3,5 5 x 3,5 5 x 2,5 4 x 4,5 3 x 1,5 4,5 x 2,5 5 x 3,5 5 x 3 4,5 x 2 6 x 5
ヵ×2 3,5 x 3 3 x 2 5 x 2,5 5 x 3,5 5 x 2,5 5 x 2,5 5 x 2 6 x 5,5 5 x 2,5 5 x 2,5 5 x 2 4 x 3 4 x 2,5 5 x 2
5x2,5 4 x 3 5 x 2,5 6 x 2,5 5 x 2 5 x 2 4 x 2,5 5 x 2,5 3 x 3,5 3,5 x 1,5 5 x 1,5 5 x 2,5 3 x 3,5 5 x 2,5 5 x 3
5x2 4,5 x 2,5 5 x 2,5 5,5 x 2,5 5 x 2 3,5 x 2,5 4,5 x 1,5 4 x 2 5 x 4,5 3,5 x 1,5 5,5 x 2,5 5 x 2,5 6,5 x 2 5 x 2,5 5 x 2,5
5x2,5 4,5 x 2 3 x 2,5 3,5 x 2,5 5 x 2,5 3 x 2,5 4,5 x 1,5 5 x 2 4 x 2,5 3,5 x 1,5 5 x 2,5 5 x 2,5 4 x 3 5 x 2 6 x 3
ヵ,ヵ×2,ヵ 4 x 2 4 x 6 5,5 x 2,5 5 x 3 5 x 2 5 x 2,5 5 x 2 5 x 4,5 3,5 x 1,5 5,5 x 2 5 x 2 4 x 2,5 4,5 x 2 6 x 5
5x2 3 x 2 3 x 2,5 5 x 3,5 5 x 2,5 5,5 x 2 5 x 3 5 x 1,5 5 x 2,5 3,5 x 1,5 3,5 x 2 5 x 2 6 x 3 4 x 2,5 5 x 2
5x2 4 x 2 3 x 2 5 x 3 5 x 3 4 x 3,5 5 x 3,5 5 x 3 4 x 2,5 5 x 3 3 x 2,5 5 x 2 4 x 3 5 x 2,5 5 x 3
ヵ,ヵ×2 5 x 3 6 x 3 5 x 2 4,5 x 2 5 x 2,5 5 x 2 3 x 2,5 4 x 2,5 5 x 1,5 3 x 1,5 5 x 2 4,5 x 3 5 x 2,5 5 x 2,5
5x2,5 4 x 3 5 x 2,5 5 x 2,5 5 x 2 5,5 x 4,5 5 x 2 3 x 2 5 x 5,5 5 x 2,5 3 x 2 5 x 5,5 5 x 2 3,5 x 2,5 5,5 x 3
4,5 x 2,5 3 x 2 6 x 3,5 5 x 3 5 x 3 3 x 2,5 5 x 3,5 4 x 2 4 x 3 5 x 3 4,5 x 2 5 x 2 5 x 2 4 x 2,5 5 x 2,5
4 x 2,5 6 x 3 4 x 2,5 5 x 2,5 5 x 3,5 4,5 x 2 3,5 x 2 4,5 x 1,5 4 x 3 5,5 x 1,5 4 x 2,5 5,5 x 2,5 5 x 2,5 3 x 3,5 5 x 3,5
4,5 x 3 3,5 x 2,5 6 x 3 5,5 x 2,5 5 x 2,5 4 x 3,5 3 x 2,5 4 x 1,5 5 x 4 3 x 1,5 5 x 2,5 5 x 2 5 x 3,5 5 x 2,5 5 x 2,5
4,5 x 3 5,5 x 3 4 x 2,5 5,5 x 3 5 x 3 4,5 x 3,5 4,5 x 2 5 x 2,5 5 x 4 3 x 2,5 4,5 x 3 5 x 2 5 x 2 5 x 2 4 x 2,5
4,5 x 2,5 3,5 x 2 4,5 x 2,5 5 x 3,5 5 x 2 4,5 x 2 3 x 2 5 x 4 5 x 4 3 x 1,5 4,5 x 3 6 x 2 5 x 2 3,5 x 2,5 4,5 x 1,5
5,5 x 2 5 x 2,5 6,5 x 3 4 x 2,5 4 x 2,5 4 x 2,5 4,5 x 2 5 x 3,5 5 x 2 3 x 2 5 x 3 5 x 2,5 5 x 2,5 3 x 2,5 4,5 x 1,5
4 x 2,5 3,5 x 3 3 x 2,5 4,5 x 2,5 4,5 x 2,5 3 x 2,5 5 x 2,5 5 x 4,5 5 x 4 4 x 2,5 5 x 2,5 5 x 2,5 5 x 3 5 x 2 5 x 2,5
6 x 3 3 x 3,5 5 x 3 4 x 3 4 x 3 5,5 x 2 4,5 x 2,5 4,5 x 2,5 5 x 4 4 x 2,5 5 x 4,5 5 x 5,5 5 x 2,5 5,5 x 2 5 x 3
4 x 3 4,5 x 2 6 x 3 5 x 2,5 5 x 2,5 3 x 2,5 2 x 2,5 5,5 x 4,5 6 x 5 4 x 3,5 5 x 4,5 6 x 2 5 x 3 4 x 3,5 5 x 3,5
6 x 3,5 4 x 3 4,5 x 2,5 5 x 2 6 x 3 3,5 x 3 5 x 2 4,5 x 3,5 5 x 4 4 x 2,5 5 x 4,5 5 x 2,5 4,5 x 2 5 x 2,5 5 x 2
6,5 x 3,5 4 x 3 5 x 3 4,5 x 2 6 x 5 3 x 1,5 5 x 2,5 5,5 x 4 5 x 4,5 5 x 2,5 3,5 x 3 5,5 x 2 5 x 2 5,5 x 4,5 5 x 2
4,5 x 2 5x3,5 4 x 3 4 x 2,5 5 x 2 5,5 x 1,5 5 x 3 5 x 4 5 x 4,5 5 x 2,5 5 x 4 5 x 2,5 5 x 3 3 x 2,5 5 x 3,5
6 x 3,5 2x4,5 3 x 3,5 5 x 2,5 5 x 3 5,5 x 2 3 x 2 4 x 3 4,5 x 3,5 4,5 x 2 5 x 2 5,5 x 2,5 5 x 3,5 4,5 x 2 3,5 x 2
4,5 x 3 3x5,5 6,5 x 2 5 x 2,5 5 x 2,5 3 x 1,5 4 x 2 5 x 4 4 x 3 4,5 x 3 5 x 2,5 5,5 x 2,5 5 x 2,5 4 x 3,5 3 x 2,5
3,5 x 2,5 3x4 4 x 3 5 x 2 6 x 3 3,5 x 3 5 x 2 4,5 x 3,5 5 x 4 4 x 2,5 5 x 4,5 5 x 2,5 5 x 3 4,5 x 3,5 4,5 x 2
4 x 2 3x4 4 x 2,5 4,5 x 2 6 x 5 3 x 1,5 5 x 2,5 5,5 x 4 3,5 x 2 3,5 x 3 5 x 3 4,5 x 2 5 x 2 4,5 x 2 3 x 2
5 x 2,5 5 x 2 5,5 x 4,5 5 x 2 3 x 2 5 x 5,5 5 x 2,5 3 x 2 3 x 2 5 x 2,5 5 x 2 6 x 5,5 4 x 2,5 4 x 2,5 4,5 x 2
5 x 3 5 x 3 3 x 2,5 5 x 3,5 4 x 2 4 x 3 5 x 3 4,5 x 2 4,5 x 2 4 x 2,5 5 x 2,5 3 x 3,5 4,5 x 2,5 3 x 2,5 5 x 2,5
5 x 2,5 5 x 3,5 4,5 x 2 3,5 x 2 4,5 x 1,5 4 x 3 5,5 x 1,5 4 x 2,5 4 x 2,5 4,5 x 1,5 4 x 2 5 x 4,5 3,5 x 1,5 5 x 5,5 5 x 2,5
5,5 x 2,5 5 x 2,5 4 x 3,5 3 x 2,5 4 x 1,5 5 x 4 3 x 1,5 5 x 2,5 5 x 2,5 4,5 x 1,5 5 x 2 4 x 2,5 3,5 x 1,5 4 x 3 5 x 3
5,5 x 3 5 x 3 4,5 x 3,5 4,5 x 2 5 x 2,5 5 x 4 3 x 2,5 4,5 x 3 4,5 x 3 5 x 2,5 5 x 2 5 x 4,5 3,5 x 1,5 4 x 3 5,5 x 1,5
5 x 3,5 5 x 2 4,5 x 2 3 x 2 5 x 4 5 x 4 3 x 1,5 4,5 x 3 4,5 x 3 5 x 3 5 x 1,5 5 x 2,5 3,5 x 1,5 5 x 4 3 x 1,5
4 x 2,5 4 x 2,5 4 x 2,5 4,5 x 2 5 x 3,5 5 x 2 3 x 2 5 x 3 5 x 3 5 x 3,5 5 x 3 4 x 2,5 5 x 3 5 x 4 3 x 2,5
4,5 x 2,5 4,5 x 2,5 3 x 2,5 5 x 2,5 5 x 4,5 5 x 4 4 x 2,5 5 x 2,5 5 x 2,5 5 x 2 3 x 2,5 4 x 2,5 5 x 1,5 5 x 4 3 x 1,5
4 x 3 4 x 3 5,5 x 2 4,5 x 2,5 4,5 x 2,5 5 x 4 4 x 2,5 5 x 4,5 5 x 4,5 5 x 2 3 x 2 5 x 5,5 5 x 2,5 5 x 2 3 x 2
5 x 2,5 5 x 2,5 3 x 2,5 2 x 2,5 5,5 x 4,5 6 x 5 4 x 3,5 5 x 4,5 5 x 4,5 5 x 3,5 4 x 2 4 x 3 5 x 3 5 x 4 4 x 2,5
5 x 2 6 x 3 3,5 x 3 5 x 2 4,5 x 3,5 5 x 4 4 x 2,5 5 x 4,5 5 x 4,5 3,5 x 2 4,5 x 1,5 4 x 3 5,5 x 1,5 5 x 4 4 x 2,5
4,5 x 2 6 x 5 3 x 1,5 5 x 2,5 5,5 x 4 5 x 4,5 5 x 2,5 3,5 x 3 3,5 x 3 3 x 2,5 4 x 1,5 5 x 4 3 x 1,5 6 x 5 4 x 3,5
4 x 2,5 5 x 2 5,5 x 1,5 5 x 3 5 x 4 5 x 4,5 5 x 2,5 5 x 4 5 x 4 4,5 x 2 5 x 2,5 5 x 4 3 x 2,5 5,5 x 1,5 4 x 2,5
5 x 2,5 5 x 3 5,5 x 2 3 x 2 4 x 3 4,5 x 3,5 4,5 x 2 5 x 2 5 x 2 3 x 2 5 x 4 5 x 4 3 x 1,5 3 x 1,5 5 x 2,5
5 x 2,5 5 x 2,5 3 x 1,5 4 x 2 5 x 4 4 x 3 4,5 x 3 5 x 2,5 5 x 2,5 4,5 x 2 5 x 3,5 5 x 2 3 x 2 5 x 5,5 5 x 2,5
5 x 2 6 x 3 3,5 x 3 5 x 2 4,5 x 3,5 5 x 4 4 x 2,5 5 x 4,5 5 x 4,5 5 x 2,5 5 x 4,5 5 x 4 4 x 2,5 4 x 3 5 x 3
6 x 3 3,5 x 3 5 x 2 4,5 x 3,5 4,5 x 1,5 4 x 3 5,5 x 1,5 4 x 2,5 5,5 x 2,5 4,5 x 2,5 4,5 x 2,5 5 x 4 4 x 2,5 4 x 3 5,5 x 1,5
6 x 5 3 x 1,5 5 x 2,5 5,5 x 4 4 x 1,5 5 x 4 3 x 1,5 5 x 2,5 5 x 2 2 x 2,5 5,5 x 4,5 6 x 5 4 x 3,5 5 x 4 3 x 1,5
5 x 2 5,5 x 1,5 5 x 3 5 x 4 5 x 2,5 5 x 4 3 x 2,5 4,5 x 3 5 x 2 5 x 3 4,5 x 3,5 4,5 x 2 5 x 2,5 5 x 4 3 x 2,5
5 x 3 5,5 x 2 3 x 2 4 x 3 5 x 4 5 x 4 3 x 1,5 4,5 x 3 6 x 2 5 x 2 4,5 x 2 3 x 2 5 x 4 5 x 4 3 x 1,5
5 x 2,5 3 x 1,5 4 x 2 5 x 4 5 x 3,5 5 x 2 3 x 2 5 x 3 5 x 2,5 4 x 2,5 4 x 2,5 4,5 x 2 5 x 3,5 5 x 2 3 x 2
6 x 3 3,5 x 3 5 x 2 4,5 x 3,5 5 x 4,5 5 x 4 4 x 2,5 5 x 2,5 5 x 2,5 4,5 x 2,5 3 x 2,5 5 x 2,5 5 x 4,5 5 x 4 4 x 2,5
6 x 5 3 x 1,5 5 x 2,5 5,5 x 4 4,5 x 2,5 5 x 4 4 x 2,5 5 x 4,5 5 x 5,5 4 x 3 5,5 x 2 4,5 x 2,5 4,5 x 2,5 5 x 4 4 x 2,5
3 x 2 5 x 5,5 5 x 2,5 3 x 2 5,5 x 4,5 6 x 5 4 x 3,5 5 x 4,5 6 x 2 5 x 2,5 3 x 2,5 2 x 2,5 5,5 x 4,5 6 x 5 4 x 3,5
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
4 x 2 4 x 3 5 x 3 4,5 x 2 4,5 x 3,5 5 x 4 4 x 2,5 5 x 4,5 5 x 2,5 6 x 3 3,5 x 3 5 x 2 4,5 x 3,5 5 x 4 4 x 2,5
4,5 x 1,5 4 x 3 5,5 x 1,5 4 x 2,5 5,5 x 4 5 x 4,5 5 x 2,5 3,5 x 3 5,5 x 2 6 x 5 3 x 1,5 5 x 2,5 5,5 x 4 5 x 4,5 5 x 2,5
4 x 1,5 5 x 4 3 x 1,5 5 x 2,5 5 x 2 4,5 x 3,5 4,5 x 1,5 4 x 3 5,5 x 1,5 5 x 2 5,5 x 1,5 5 x 3 5 x 4 5 x 4,5 5 x 2,5
5 x 2,5 5 x 4 3 x 2,5 4,5 x 3 5 x 2,5 5,5 x 4 4 x 1,5 5 x 4 3 x 1,5 5 x 3 5,5 x 2 3 x 2 4 x 3 4,5 x 3,5 4,5 x 2
5 x 4 5 x 4 3 x 1,5 4,5 x 3 5 x 3 5 x 4 5 x 2,5 5 x 4 3 x 2,5 5 x 2,5 3 x 1,5 4 x 2 5 x 4 4 x 3 4,5 x 3
5 x 3,5 5 x 2 3 x 2 5 x 3 3 x 2 4 x 3 5 x 4 5 x 4 3 x 1,5 6 x 3 3,5 x 3 5 x 2 4,5 x 3,5 5 x 4 4 x 2,5
5 x 4,5 5 x 4 4 x 2,5 5 x 2,5 6 x 5 3 x 1,5 5 x 2,5 5,5 x 4 4,5 x 2,5 5 x 4 4 x 2,5 5 x 4,5 5 x 5,5 4 x 3 5,5 x 2
4 x 1,5 3 x 2,5 5 x 2,5 5 x 3 4,5 x 3,5 4 x 2 3,5 x 2 4,5 x 2 4,5 x 3,5 4,5 x 3,5 5 x 2 4,5 x 3 5 x 1,5 5 x 2,5 5 x 5,5
3 x 1,5 3 x 2 5 x 2 5 x 2,5 4 x 3 4 x 1,5 5,5x2,5 4 x 2,5 4 x 3 5,5 x 4 5 x 2,5 4,5 x 3 5 x 3 5 x 3 4 x 3
5 x 2,5 4 x 2 5 x 2,5 5 x 4,5 5 x 4 5 x 2 6x2,5 5 x 2,5 5 x 4 3 x 2 5 x 2,5 5 x 2,5 5 x 4,5 3 x 2 4 x 3
5 x 2,5 4,5 x 1,5 4 x 2 5 x 4 5 x 4 5 x 2,5 ヵ×2,ヵ 4,5 x 3 4,5 x 3,5 5 x 2 5 x 4 5 x 4 5 x 1,5 5x2,5 5 x 4
5 x 2 3,5 x 2,5 5 x 2 6 x 5 6 x 5 5 x 2 ヴ,ヵ×2 4,5 x 3 5,5 x 4 5 x 4,5 5 x 4,5 5 x 2,5 5x2 5 x 2,5 5 x 4
5 x 4 5 x 4,5 5 x 4,5 5 x 2,5 4 x 2,5 5 x 4,5 5 x 4 4 x 3 5 x 3 4,5 x 2,5 4 x 2,5 5 x 2,5 5,5 x 2 5x2 4,5 x 1,5
4,5 x 2 3 x 2 5 x 4 5 x 4 3 x 1,5 4,5 x 3 4,5 x 3 5 x 3 5 x 1,5 5 x 2,5 5 x 2,5 5 x 2 5,5 x 4,5 5 x 2 3 x 2
4 x 2,5 4,5 x 2 5 x 3,5 5 x 2 3 x 2 5 x 3 5 x 3 5 x 3,5 5 x 3 4 x 2,5 5 x 3 5 x 3 3 x 2,5 5 x 3,5 4 x 2
3 x 2,5 5 x 2,5 5 x 4,5 5 x 4 4 x 2,5 5 x 2,5 5 x 2,5 5 x 2 3 x 2,5 4 x 2,5 5 x 2,5 5 x 3,5 4,5 x 2 3,5 x 2 4,5 x 1,5
5,5 x 2 4,5 x 2,5 4,5 x 2,5 5 x 4 4 x 2,5 5 x 4,5 5 x 4,5 5 x 2 3 x 2 5 x 5,5 5,5 x 2,5 5 x 2,5 4 x 3,5 3 x 2,5 4 x 1,5
3 x 2,5 2 x 2,5 5,5 x 4,5 6 x 5 4 x 3,5 5 x 4,5 5 x 4,5 5 x 3,5 4 x 2 4 x 3 5,5 x 3 5 x 3 4,5 x 3,5 4,5 x 2 5 x 2,5
3,5 x 3 5 x 2 4,5 x 3,5 5 x 4 4 x 2,5 5 x 4,5 5 x 4,5 3,5 x 2 4,5 x 1,5 4 x 3 5 x 3,5 5 x 2 4,5 x 2 3 x 2 5 x 4
3 x 1,5 5 x 2,5 5,5 x 4 5 x 4,5 5 x 2,5 3,5 x 3 3,5 x 3 3 x 2,5 4 x 1,5 5 x 4 4 x 2,5 4 x 2,5 4 x 2,5 4,5 x 2 5 x 3,5
5,5 x 1,5 5 x 3 5 x 4 5 x 4,5 5 x 2,5 5 x 4 5 x 4 4,5 x 2 5 x 2,5 5 x 4 4,5 x 2,5 4,5 x 2,5 3 x 2,5 5 x 2,5 5 x 4,5
5,5 x 2 3 x 2 4 x 3 4,5 x 3,5 4,5 x 2 5 x 2 5 x 2 3 x 2 5 x 4 5 x 4 4 x 3 4 x 3 5,5 x 2 4,5 x 2,5 4,5 x 2,5
3 x 1,5 4 x 2 5 x 4 4 x 3 4,5 x 3 5 x 2,5 5 x 2,5 4,5 x 2 5 x 3,5 5 x 2 5 x 2,5 5 x 2,5 3 x 2,5 2 x 2,5 5,5 x 4,5
3,5 x 3 5 x 2 4,5 x 3,5 5 x 4 4 x 2,5 5 x 4,5 5 x 4,5 5 x 2,5 5 x 4,5 5 x 4 5 x 2 6 x 3 3,5 x 3 5 x 2 4,5 x 3,5
5 x 2 4,5 x 3,5 4,5 x 1,5 4 x 3 5,5 x 1,5 4 x 2,5 5,5 x 2,5 4,5 x 2,5 4,5 x 2,5 5 x 4 4,5 x 2 6 x 5 3 x 1,5 5 x 2,5 5,5 x 4
5 x 2,5 5,5 x 4 4 x 1,5 5 x 4 3 x 1,5 5 x 2,5 5 x 2 2 x 2,5 5,5 x 4,5 6 x 5 4 x 2,5 5 x 2 5,5 x 1,5 5 x 3 5 x 4
5 x 3 5 x 4 5 x 2,5 5 x 4 3 x 2,5 4,5 x 3 5 x 2 5 x 3 4,5 x 3,5 4,5 x 2 5 x 2,5 5 x 3 5,5 x 2 3 x 2 4 x 3
3 x 2 4 x 3 5 x 4 5 x 4 3 x 1,5 4,5 x 3 6 x 2 5 x 2 4,5 x 2 3 x 2 5 x 2,5 5 x 2,5 3 x 1,5 4 x 2 5 x 4
4 x 2 5 x 4 5 x 3,5 5 x 2 3 x 2 5 x 3 5 x 2,5 4 x 2,5 4 x 2,5 4,5 x 2 5 x 2 6 x 3 3,5 x 3 5 x 2 4,5 x 3,5
5 x 2 4,5 x 3,5 5 x 4,5 5 x 4 4 x 2,5 5 x 2,5 5 x 2,5 4,5 x 2,5 3 x 2,5 5 x 2,5 4,5 x 2 6 x 5 3 x 1,5 5 x 2,5 5,5 x 4
5 x 2,5 5,5 x 4 4,5 x 2,5 5 x 4 4 x 2,5 5 x 4,5 5 x 5,5 4 x 3 5,5 x 2 4,5 x 2,5 5 x 2 3 x 2 5 x 5,5 5 x 2,5 3 x 2
5 x 2,5 3 x 2,5 4,5 x 1,5 5 x 2 4 x 2,5 3,5 x 1,5 5 x 2,5 5 x 2,5 5,5 x 4,5 6 x 5 5 x 3,5 4 x 2 4 x 3 5 x 3 4,5 x 2
5 x 3 5 x 2 5 x 2,5 5 x 2 5 x 4,5 3,5 x 1,5 5,5 x 2 5 x 2 4,5 x 3,5 4,5 x 2 3,5 x 2 4,5 x 1,5 4 x 3 5,5 x 1,5 4 x 2,5
5 x 2,5 5,5 x 2 5 x 3 5 x 1,5 5 x 2,5 3,5 x 1,5 3,5 x 2 5 x 2 5 x 5,5 5 x 2,5 3 x 2 5 x 5,5 5 x 2 3,5 x 2,5 5 x 5,5
5 x 3 4 x 3,5 5 x 3,5 5 x 3 4 x 2,5 5 x 3 3 x 2,5 5 x 2 4 x 3 5 x 3 4,5 x 2 5 x 2 5 x 2 4 x 2,5 4 x 3
4,5 x 2 5 x 2,5 5 x 2 3 x 2,5 4 x 2,5 5 x 1,5 3 x 1,5 5 x 2 4 x 3 5,5 x 1,5 4 x 2,5 5,5 x 2,5 5 x 2,5 3 x 3,5 4 x 3
5 x 2 5,5 x 4,5 5 x 2 3 x 2 5 x 5,5 5 x 2,5 3 x 2 5 x 5,5 5 x 4 3 x 1,5 5 x 2,5 5 x 2 5 x 3,5 5 x 2,5 5 x 4
5 x 3 3 x 2,5 5 x 3,5 4 x 2 4 x 3 5 x 3 4,5 x 2 5 x 2 5 x 4 3 x 2,5 4,5 x 3 5 x 2 5 x 2 5 x 2 5 x 4
5 x 3,5 4,5 x 2 3,5 x 2 4,5 x 1,5 4 x 3 5,5 x 1,5 4 x 2,5 5,5 x 2,5 5 x 4 3 x 1,5 4,5 x 3 6 x 2 5 x 2 3,5 x 2,5 5 x 4
5 x 2,5 4 x 3,5 3 x 2,5 4 x 1,5 5 x 4 3 x 1,5 5 x 2,5 5 x 2 5 x 2 3 x 2 5 x 3 5 x 2,5 5 x 2,5 3 x 2,5 5 x 2
5 x 3 4,5 x 3,5 4,5 x 2 5 x 2,5 5 x 4 3 x 2,5 4,5 x 3 5 x 2 5 x 4 4 x 2,5 5 x 2,5 5 x 2,5 5 x 3 5 x 2 5 x 4
5 x 2 4,5 x 2 3 x 2 5 x 4 5 x 4 3 x 1,5 4,5 x 3 6 x 2 5 x 4 4 x 2,5 5 x 4,5 5 x 5,5 5 x 2,5 5,5 x 2 5 x 4
4 x 2,5 4 x 2,5 4,5 x 2 5 x 3,5 5 x 2 3 x 2 5 x 3 5 x 2,5 6 x 5 4 x 3,5 5 x 4,5 6 x 2 5 x 3 4 x 3,5 5 x 5,5
4,5 x 2,5 3 x 2,5 5 x 2,5 5 x 4,5 5 x 4 4 x 2,5 5 x 2,5 5 x 2,5 5 x 4 4 x 2,5 5 x 4,5 5 x 2,5 4,5 x 2 5 x 2,5 3 x 1,5
4 x 3 5,5 x 2 4,5 x 2,5 4,5 x 2,5 5 x 4 4 x 2,5 5 x 4,5 5 x 5,5 5 x 4,5 5 x 2,5 3,5 x 3 5,5 x 2 5 x 2 5,5 x 4,5 3,5 x 3
5 x 2,5 3 x 2,5 2 x 2,5 5,5 x 4,5 6 x 5 4 x 3,5 5 x 4,5 6 x 2 5 x 4,5 5 x 2,5 5 x 4 5 x 2,5 5 x 3 3 x 2,5 3 x 1,5
6 x 3 3,5 x 3 5 x 2 4,5 x 3,5 5 x 4 4 x 2,5 5 x 4,5 5 x 2,5 4,5 x 3,5 4,5 x 2 5 x 2 5,5 x 2,5 5 x 3,5 4,5 x 2 5 x 5,5
6 x 5 3 x 1,5 5 x 2,5 5,5 x 4 5 x 4,5 5 x 2,5 3,5 x 3 5,5 x 2 4 x 3 4,5 x 3 5 x 2,5 5,5 x 2,5 5 x 2,5 4 x 3,5 4 x 3
5 x 2 5,5 x 1,5 5 x 3 5 x 4 5 x 4,5 5 x 2,5 5 x 4 5 x 2,5 5 x 4 4 x 2,5 5 x 4,5 5 x 2,5 5 x 3 4,5 x 3,5 4 x 3
5 x 3 5,5 x 2 3 x 2 4 x 3 4,5 x 3,5 4,5 x 2 5 x 2 5,5 x 2,5 3,5 x 2 3,5 x 3 5 x 3 4,5 x 2 5 x 2 4,5 x 2 5 x 2
5 x 2,5 3 x 1,5 4 x 2 5 x 4 4 x 3 4,5 x 3 5 x 2,5 5,5 x 2,5 3 x 2 5 x 2,5 5 x 2 6 x 5,5 4 x 2,5 4 x 2,5 5 x 2
6 x 3 3,5 x 3 5 x 2 4,5 x 3,5 5 x 4 4 x 2,5 5 x 4,5 5 x 2,5 4,5 x 2 4 x 2,5 5 x 2,5 3 x 3,5 4,5 x 2,5 3 x 2,5 5 x 2,5
6 x 5 3 x 1,5 5 x 2,5 5,5 x 4 3,5 x 2 3,5 x 3 5 x 3 4,5 x 2 4 x 2,5 4,5 x 1,5 4 x 2 5 x 4,5 3,5 x 1,5 5 x 5,5 5 x 3,5
3 x 2 5 x 5,5 5 x 2,5 3 x 2 3 x 2 5 x 2,5 5 x 2 6 x 5,5 4,5 x 3,5 5 x 4 4 x 2,5 5 x 4,5 5 x 2,5 4,5 x 3,5 5 x 4,5
4 x 2 4 x 3 5 x 3 4,5 x 2 4,5 x 2 4 x 2,5 5 x 2,5 3 x 3,5 5,5 x 4 5 x 4,5 5 x 2,5 3,5 x 3 5,5 x 2 4 x 3 4,5 x 3
4,5 x 1,5 4 x 3 5,5 x 1,5 4 x 2,5 4 x 2,5 4,5 x 1,5 4 x 2 5 x 4,5 5 x 4 5 x 4,5 5 x 2,5 5 x 4 5 x 2,5 5 x 4 4 x 2,5
4 x 1,5 5 x 4 3 x 1,5 5 x 2,5 5 x 2,5 4,5 x 1,5 5 x 2 4 x 2,5 4 x 3 4,5 x 3,5 4,5 x 2 5 x 2 5,5 x 2,5 3,5 x 2 3,5 x 3
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
5 x 2,5 5 x 4 3 x 2,5 4,5 x 3 4,5 x 3 5 x 2,5 5 x 2 5 x 4,5 5 x 2 4 x 3 3,5 x 3 4 x 3 5 x 5,5 5 x 2,5 5 x 2
5 x 4 5 x 4 3 x 1,5 4,5 x 3 4,5 x 3 5 x 3 5 x 1,5 5 x 2,5 3 x 1,5 4 x 3 3 x 1,5 5 x 2 4 x 3 5 x 3,5
3,5 x 3 5 x 2 4,5 x 3,5 5 x 4 4 x 2,5 5 x 4,5 5 x 2,5 4,5 x 3,5 4,5 x 2 5 x 2 5,5 x 2,5 5 x 3,5 4,5 x 2 5 x 5,5
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
Lampiran 5
GAMBAR ALAT
Gambar 1. Saffranin Kristal Violet
Gambar 2 Papanicolaou
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
Gambar 3 Diffquik
Gambar 4 Mikrometer Okular
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
Lampiran 6
GAMBAR HASIL PEWARNAAN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
\
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
NPar Tests Kruskal-Wallis Test
Ranks
Metode pewarnaan N Mean Rank
Panjang rata-rata Diffquick 90 191.71
Papanicolaou 90 85.03
Safranin 90 129.76
Total 270
Test Statisticsa,b
Panjang rata-rata
Chi-Square 84.741
df 2
Asymp. Sig. .000
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: Metode pewarnaan
NPar Tests Mann-Whitney Test
Ranks
Metode pewarnaan N Mean Rank Sum of Ranks
Panjang rata-rata Diffquick 90 122.89 11060.50
Papanicolaou 90 58.11 5229.50
Total 180
Test Statisticsa
Panjang rata-rata
Mann-Whitney U 1134.500
Wilcoxon W 5229.500
Z -8.342
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Grouping Variable: Metode pewarnaan
NPar Tests Mann-Whitney Test
Ranks
Metode pewarnaan N Mean Rank Sum of Ranks
Panjang rata-rata Diffquick 90 114.32 10288.50
Safranin 90 66.68 6001.50
Total 180
Test Statisticsa
Panjang rata-rata
Mann-Whitney U 1906.500
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
Wilcoxon W 6001.500
Z -6.133
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Grouping Variable: Metode pewarnaan
NPar Tests Mann-Whitney Test
Ranks
Metode pewarnaan N Mean Rank Sum of Ranks
Panjang rata-rata Papanicolaou 90 72.42 6518.00
Safranin 90 108.58 9772.00
Total 180
Test Statisticsa
Panjang rata-rata
Mann-Whitney U 2423.000
Wilcoxon W 6518.000
Z -4.656
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Grouping Variable: Metode pewarnaan
Oneway
Descriptives
Lebar rata-rata
N Mean Std.
Deviation Std. Error
95% Confidence Interval for Mean
Minimum Maximum Lower
Bound Upper Bound
Diffquick 90 2.9670 .40620 .04282 2.8820 3.0521 2.13 4.19
Papanicolaou 90 2.5348 .30688 .03235 2.4706 2.5991 1.97 3.48
Safranin 90 2.6971 .34872 .03676 2.6241 2.7702 2.10 3.76
Total 270 2.7330 .39734 .02418 2.6854 2.7806 1.97 4.19
Test of Homogeneity of Variances
Lebar rata-rata
Levene Statistic df1 df2 Sig.
4.487 2 267 .012
ANOVA
Lebar rata-rata
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 8.580 2 4.290 33.801 .000
Within Groups 33.889 267 .127
Total 42.470 269
Robust Tests of Equality of Means
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
Lebar rata-rata
Statistica df1 df2 Sig.
Brown-Forsythe 33.801 2 253.618 .000
a. Asymptotically F distributed.
Post Hoc Tests
Multiple Comparisons
Lebar rata-rata Games-Howell
(I) Metode pewarnaan
(J) Metode pewarnaan
Mean Difference (I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
Diffquick Papanicolaou .43222* .05366 .000 .3053 .5591
Safranin .26991* .05643 .000 .1365 .4033
Papanicolaou Diffquick -.43222* .05366 .000 -.5591 -.3053
Safranin -.16231* .04897 .003 -.2781 -.0466
Safranin Diffquick -.26991* .05643 .000 -.4033 -.1365
Papanicolaou .16231* .04897 .003 .0466 .2781
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
NPar Tests Kruskal-Wallis Test
Ranks
Metode pewarnaan N Mean Rank
% Panjang normal Diffquick 90 103.04
Papanicolaou 90 148.47
Safranin 90 154.99
Total 270
% Lebar normal Diffquick 90 148.52
Papanicolaou 90 111.97
Safranin 90 146.01
Total 270
% Normal Diffquick 90 119.06
Papanicolaou 90 130.14
Safranin 90 157.31
Total 270
Test Statisticsa,b
% Panjang normal % Lebar normal % Normal
Chi-Square 23.675 12.322 11.455
df 2 2 2
Asymp. Sig. .000 .002 .003
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: Metode pewarnaan
NPar Tests Mann-Whitney Test
Ranks
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
Metode pewarnaan N Mean Rank Sum of Ranks
% Panjang normal Diffquick 90 77.69 6992.00
Papanicolaou 90 103.31 9298.00
Total 180
% Lebar normal Diffquick 90 103.28 9295.50
Papanicolaou 90 77.72 6994.50
Total 180
% Normal Diffquick 90 87.75 7897.50
Papanicolaou 90 93.25 8392.50
Total 180
Test Statisticsa
% Panjang normal % Lebar normal % Normal
Mann-Whitney U 2897.000 2899.500 3802.500
Wilcoxon W 6992.000 6994.500 7897.500
Z -3.301 -3.295 -.709
Asymp. Sig. (2-tailed) .001 .001 .478
a. Grouping Variable: Metode pewarnaan
NPar Tests Mann-Whitney Test
Ranks
Metode pewarnaan N Mean Rank Sum of Ranks
% Panjang normal Diffquick 90 70.85 6376.50
Safranin 90 110.15 9913.50
Total 180
% Lebar normal Diffquick 90 90.73 8166.00
Safranin 90 90.27 8124.00
Total 180
% Normal Diffquick 90 76.81 6912.50
Safranin 90 104.19 9377.50
Total 180
Test Statisticsa
% Panjang normal % Lebar normal % Normal
Mann-Whitney U 2281.500 4029.000 2817.500
Wilcoxon W 6376.500 8124.000 6912.500
Z -5.065 -.060 -3.530
Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .952 .000
a. Grouping Variable: Metode pewarnaan
NPar Tests Mann-Whitney Test
Ranks
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
Metode pewarnaan N Mean Rank Sum of Ranks
% Panjang normal Papanicolaou 90 90.66 8159.00
Safranin 90 90.34 8131.00
Total 180
% Lebar normal Papanicolaou 90 79.76 7178.00
Safranin 90 101.24 9112.00
Total 180
% Normal Papanicolaou 90 82.39 7415.00
Safranin 90 98.61 8875.00
Total 180
Test Statisticsa
% Panjang normal % Lebar normal % Normal
Mann-Whitney U 4036.000 3083.000 3320.000
Wilcoxon W 8131.000 7178.000 7415.000
Z -.040 -2.769 -2.091
Asymp. Sig. (2-tailed) .968 .006 .037
a. Grouping Variable: Metode pewarnaan
NPar Tests Kruskal-Wallis Test
Ranks
Metode pewarnaan N Mean Rank
Form-Tapered (%) Diffquick 90 131.08
Papanicolaou 90 135.26
Safranin 90 140.16
Total 270
Form-Round (%) Diffquick 90 134.78
Papanicolaou 90 139.25
Safranin 90 132.47
Total 270
Form-Amorph (%) Diffquick 90 126.02
Papanicolaou 90 125.08
Safranin 90 155.41
Total 270
Test Statisticsa,b
Form-Tapered (%) Form-Round (%) Form-Amorph (%)
Chi-Square .613 .368 8.878
df 2 2 2
Asymp. Sig. .736 .832 .012
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: Metode pewarnaan
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
NPar Tests Mann-Whitney Test
Ranks
Metode pewarnaan N Mean Rank Sum of Ranks
Form-Amorph (%) Diffquick 90 91.02 8191.50
Papanicolaou 90 89.98 8098.50
Total 180
Test Statisticsa
Form-Amorph (%)
Mann-Whitney U 4003.500
Wilcoxon W 8098.500
Z -.134
Asymp. Sig. (2-tailed) .893
a. Grouping Variable: Metode pewarnaan
NPar Tests Mann-Whitney Test
Ranks
Metode pewarnaan N Mean Rank Sum of Ranks
Form-Amorph (%) Diffquick 90 80.50 7245.00
Safranin 90 100.50 9045.00
Total 180
Test Statisticsa
Form-Amorph (%)
Mann-Whitney U 3150.000
Wilcoxon W 7245.000
Z -2.588
Asymp. Sig. (2-tailed) .010
a. Grouping Variable: Metode pewarnaan
NPar Tests Mann-Whitney Test
Ranks
Metode pewarnaan N Mean Rank Sum of Ranks
Form-Amorph (%) Papanicolaou 90 80.59 7253.50
Safranin 90 100.41 9036.50
Total 180
Test Statisticsa
Form-Amorph (%)
Mann-Whitney U 3158.500
Wilcoxon W 7253.500
Z -2.563
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
Asymp. Sig. (2-tailed) .010
a. Grouping Variable: Metode pewarnaan
Oneway
Descriptives
Form-Pyri (%)
N Mean Std.
Deviation Std. Error
95% Confidence Interval for Mean
Minimum Maximum Lower
Bound Upper Bound
Diffquick 90 14.29 8.247 .869 12.56 16.02 0 42
Papanicolaou 90 12.80 8.735 .921 10.97 14.63 0 36
Safranin 90 15.64 8.192 .864 13.93 17.36 0 40
Total 270 14.24 8.444 .514 13.23 15.26 0 42
Test of Homogeneity of Variances
Form-Pyri (%)
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.453 2 267 .636
ANOVA
Form-Pyri (%)
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 364.356 2 182.178 2.585 .077
Within Groups 18815.511 267 70.470
Total 19179.867 269
NPar Tests Kruskal-Wallis Test
Ranks
Metode pewarnaan N Mean Rank
Vacuoles > 2 (%) Diffquick 90 103.79
Papanicolaou 90 183.85
Safranin 90 118.86
Total 270
Vacuoles LNV (%) Diffquick 90 119.01
Papanicolaou 90 155.10
Safranin 90 132.39
Total 270
Vacuoles PA (%) Diffquick 90 126.56
Papanicolaou 90 149.96
Safranin 90 129.98
Total 270
Test Statisticsa,b
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
Vacuoles > 2 (%)
Vacuoles LNV (%) Vacuoles PA (%)
Chi-Square 57.659 19.891 9.042
df 2 2 2
Asymp. Sig. .000 .000 .011
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: Metode pewarnaan
NPar Tests Mann-Whitney Test
Ranks
Metode pewarnaan N Mean Rank Sum of Ranks
Vacuoles > 2 (%) Diffquick 90 63.76 5738.50
Papanicolaou 90 117.24 10551.50
Total 180
Vacuoles LNV (%) Diffquick 90 78.67 7080.00
Papanicolaou 90 102.33 9210.00
Total 180
Vacuoles PA (%) Diffquick 90 82.87 7458.00
Papanicolaou 90 98.13 8832.00
Total 180
Test Statisticsa
Vacuoles > 2 (%)
Vacuoles LNV (%) Vacuoles PA (%)
Mann-Whitney U 1643.500 2985.000 3363.000
Wilcoxon W 5738.500 7080.000 7458.000
Z -7.081 -4.274 -2.655
Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .000 .008
a. Grouping Variable: Metode pewarnaan
NPar Tests Mann-Whitney Test
Ranks
Metode pewarnaan N Mean Rank Sum of Ranks
Vacuoles > 2 (%) Diffquick 90 85.53 7697.50
Safranin 90 95.47 8592.50
Total 180
Vacuoles LNV (%) Diffquick 90 85.84 7725.50
Safranin 90 95.16 8564.50
Total 180
Vacuoles PA (%) Diffquick 90 89.19 8027.50
Safranin 90 91.81 8262.50
Total 180
Test Statisticsa
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
Vacuoles > 2 (%)
Vacuoles LNV (%) Vacuoles PA (%)
Mann-Whitney U 3602.500 3630.500 3932.500
Wilcoxon W 7697.500 7725.500 8027.500
Z -1.395 -1.999 -.512
Asymp. Sig. (2-tailed) .163 .046 .609
a. Grouping Variable: Metode pewarnaan
NPar Tests Mann-Whitney Test
Ranks
Metode pewarnaan N Mean Rank Sum of Ranks
Vacuoles > 2 (%) Papanicolaou 90 112.11 10090.00
Safranin 90 68.89 6200.00
Total 180
Vacuoles LNV (%) Papanicolaou 90 98.27 8844.00
Safranin 90 82.73 7446.00
Total 180
Vacuoles PA (%) Papanicolaou 90 97.32 8759.00
Safranin 90 83.68 7531.00
Total 180
Test Statisticsa
Vacuoles > 2 (%)
Vacuoles LNV (%) Vacuoles PA (%)
Mann-Whitney U 2105.000 3351.000 3436.000
Wilcoxon W 6200.000 7446.000 7531.000
Z -5.678 -2.593 -2.314
Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .010 .021
a. Grouping Variable: Metode pewarnaan
NPar Tests Kruskal-Wallis Test
Ranks
Metode pewarnaan N Mean Rank
Acrosom <40% (%) Diffquick 90 137.12
Papanicolaou 90 131.68
Safranin 90 137.70
Total 270
Acrosom >70% (%) Diffquick 90 122.22
Papanicolaou 90 145.01
Safranin 90 139.28
Total 270
Acrosom terwarnai sempurna (%)
Diffquick 90 95.76
Papanicolaou 90 159.26
Safranin 90 151.48
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
Total 270
Acrosom terwarnai tidak sempurna (%)
Diffquick 90 185.48
Papanicolaou 90 104.44
Safranin 90 116.58
Total 270
Test Statisticsa,b
Acrosom <40%
(%) Acrosom >70%
(%)
Acrosom terwarnai
sempurna (%)
Acrosom terwarnai tidak sempurna (%)
Chi-Square .332 5.196 37.567 67.292
df 2 2 2 2
Asymp. Sig. .847 .074 .000 .000
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: Metode pewarnaan
NPar Tests Mann-Whitney Test
Ranks
Metode pewarnaan N Mean Rank Sum of Ranks
Acrosom terwarnai sempurna (%)
Diffquick 90 69.42 6247.50
Papanicolaou 90 111.58 10042.50
Total 180
Acrosom terwarnai tidak sempurna (%)
Diffquick 90 117.13 10542.00
Papanicolaou 90 63.87 5748.00
Total 180
Test Statisticsa
Acrosom terwarnai
sempurna (%)
Acrosom terwarnai tidak sempurna (%)
Mann-Whitney U 2152.500 1653.000
Wilcoxon W 6247.500 5748.000
Z -5.527 -7.300
Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .000
a. Grouping Variable: Metode pewarnaan
NPar Tests Mann-Whitney Test
Ranks
Metode pewarnaan N Mean Rank Sum of Ranks
Acrosom terwarnai sempurna (%)
Diffquick 90 71.84 6465.50
Safranin 90 109.16 9824.50
Total 180
Acrosom terwarnai tidak sempurna (%)
Diffquick 90 113.85 10246.50
Safranin 90 67.15 6043.50
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
Ranks
Metode pewarnaan N Mean Rank Sum of Ranks
Acrosom terwarnai sempurna (%)
Diffquick 90 71.84 6465.50
Safranin 90 109.16 9824.50
Total 180
Acrosom terwarnai tidak sempurna (%)
Diffquick 90 113.85 10246.50
Safranin 90 67.15 6043.50
Total 180
Test Statisticsa
Acrosom terwarnai
sempurna (%)
Acrosom terwarnai tidak sempurna (%)
Mann-Whitney U 2370.500 1948.500
Wilcoxon W 6465.500 6043.500
Z -4.869 -6.287
Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .000
a. Grouping Variable: Metode pewarnaan
NPar Tests Mann-Whitney Test
Ranks
Metode pewarnaan N Mean Rank Sum of Ranks
Acrosom terwarnai sempurna (%)
Papanicolaou 90 93.18 8386.00
Safranin 90 87.82 7904.00
Total 180
Acrosom terwarnai tidak sempurna (%)
Papanicolaou 90 86.07 7746.50
Safranin 90 94.93 8543.50
Total 180
Test Statisticsa
Acrosom terwarnai
sempurna (%)
Acrosom terwarnai tidak sempurna (%)
Mann-Whitney U 3809.000 3651.500
Wilcoxon W 7904.000 7746.500
Z -.750 -1.416
Asymp. Sig. (2-tailed) .453 .157
a. Grouping Variable: Metode pewarnaan
NPar Tests Kruskal-Wallis Test
Ranks
Metode pewarnaan N Mean Rank
Num (%) Diffquick 90 135.00
Papanicolaou 90 136.50
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
Safranin 90 135.00
Total 270
Other (%) Diffquick 90 135.50
Papanicolaou 90 135.50
Safranin 90 135.50
Total 270
Head terwarnai sempurna (%) Diffquick 90 125.20
Papanicolaou 90 141.97
Safranin 90 139.33
Total 270
Head terwarnai tidak sempurna (%)
Diffquick 90 145.53
Papanicolaou 90 127.70
Safranin 90 133.27
Total 270
Test Statisticsa,b
Num (%) Other (%) Head terwarnai sempurna (%)
Head terwarnai tidak sempurna
(%)
Chi-Square 2.000 .000 2.845 6.884
df 2 2 2 2
Asymp. Sig. .368 1.000 .241 .032
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: Metode pewarnaan
NPar Tests Mann-Whitney Test
Ranks
Metode pewarnaan N Mean Rank Sum of Ranks
Head terwarnai tidak sempurna (%)
Diffquick 90 96.43 8678.50
Papanicolaou 90 84.57 7611.50
Total 180
Test Statisticsa
Head terwarnai tidak sempurna
(%)
Mann-Whitney U 3516.500
Wilcoxon W 7611.500
Z -2.498
Asymp. Sig. (2-tailed) .012
a. Grouping Variable: Metode pewarnaan
NPar Tests Mann-Whitney Test
Ranks
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
Metode pewarnaan N Mean Rank Sum of Ranks
Head terwarnai tidak sempurna (%)
Diffquick 90 94.61 8514.50
Safranin 90 86.39 7775.50
Total 180
Test Statisticsa
Head terwarnai tidak sempurna
(%)
Mann-Whitney U 3680.500
Wilcoxon W 7775.500
Z -1.630
Asymp. Sig. (2-tailed) .103
a. Grouping Variable: Metode pewarnaan
NPar Tests Mann-Whitney Test
Ranks
Metode pewarnaan N Mean Rank Sum of Ranks
Head terwarnai tidak sempurna (%)
Papanicolaou 90 88.63 7976.50
Safranin 90 92.37 8313.50
Total 180
Test Statisticsa
Head terwarnai tidak sempurna
(%)
Mann-Whitney U 3881.500
Wilcoxon W 7976.500
Z -.926
Asymp. Sig. (2-tailed) .354
a. Grouping Variable: Metode pewarnaan
NPar Tests Kruskal-Wallis Test
Ranks
Metode pewarnaan N Mean Rank
Mid piece - Insertion (%) Diffquick 90 128.86
Papanicolaou 90 129.85
Safranin 90 147.79
Total 270
Mid piece - Thick (%) Diffquick 90 132.72
Papanicolaou 90 120.03
Safranin 90 153.74
Total 270
Mid piece - Thin (%) Diffquick 90 133.69
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
Papanicolaou 90 134.87
Safranin 90 137.94
Total 270
Mid piece - Irregular (%) Diffquick 90 133.94
Papanicolaou 90 139.09
Safranin 90 133.46
Total 270
Test Statisticsa,b
Mid piece - Insertion (%)
Mid piece - Thick (%)
Mid piece - Thin (%)
Mid piece - Irregular (%)
Chi-Square 3.748 8.653 .311 .371
df 2 2 2 2
Asymp. Sig. .154 .013 .856 .831
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: Metode pewarnaan
NPar Tests Kruskal-Wallis Test
Ranks
Metode pewarnaan N Mean Rank
Mid piece - Bent (%) Diffquick 90 126.41
Papanicolaou 90 138.09
Safranin 90 142.00
Total 270
Mid piece - Terwarnai sempurna (%)
Diffquick 90 135.24
Papanicolaou 90 134.61
Safranin 90 136.65
Total 270
Mid piece - Terwarnai tidak sempurna (%)
Diffquick 90 137.28
Papanicolaou 90 133.77
Safranin 90 135.44
Total 270
Test Statisticsa,b
Mid piece - Bent
(%)
Mid piece - Terwarnai
sempurna (%)
Mid piece - Terwarnai tidak sempurna (%)
Chi-Square 2.047 .043 .244
df 2 2 2
Asymp. Sig. .359 .979 .885
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: Metode pewarnaan
NPar Tests Mann-Whitney Test
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
Ranks
Metode pewarnaan N Mean Rank Sum of Ranks
Mid piece - Thick (%) Diffquick 90 94.25 8482.50
Papanicolaou 90 86.75 7807.50
Total 180
Test Statisticsa
Mid piece - Thick (%)
Mann-Whitney U 3712.500
Wilcoxon W 7807.500
Z -.974
Asymp. Sig. (2-tailed) .330
a. Grouping Variable: Metode pewarnaan
NPar Tests Mann-Whitney Test
Ranks
Metode pewarnaan N Mean Rank Sum of Ranks
Mid piece - Thick (%) Diffquick 90 83.97 7557.50
Safranin 90 97.03 8732.50
Total 180
Test Statisticsa
Mid piece - Thick (%)
Mann-Whitney U 3462.500
Wilcoxon W 7557.500
Z -1.688
Asymp. Sig. (2-tailed) .091
a. Grouping Variable: Metode pewarnaan
NPar Tests Mann-Whitney Test
Ranks
Metode pewarnaan N Mean Rank Sum of Ranks
Mid piece - Thick (%) Papanicolaou 90 78.78 7090.50
Safranin 90 102.22 9199.50
Total 180
Test Statisticsa
Mid piece - Thick (%)
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
Mann-Whitney U 2995.500
Wilcoxon W 7090.500
Z -3.031
Asymp. Sig. (2-tailed) .002
a. Grouping Variable: Metode pewarnaan
NPar Tests Kruskal-Wallis Test
Ranks
Metode pewarnaan N Mean Rank
Principal piece - Short (%) Diffquick 90 136.04
Papanicolaou 90 135.91
Safranin 90 134.55
Total 270
Principal piece - Multiple (%) Diffquick 90 127.83
Papanicolaou 90 137.13
Safranin 90 141.53
Total 270
Principal piece - Broken (%) Diffquick 90 140.85
Papanicolaou 90 138.53
Safranin 90 127.12
Total 270
Principal piece - Bent (%) Diffquick 90 133.42
Papanicolaou 90 132.22
Safranin 90 140.86
Total 270
Test Statisticsa,b
Principal piece - Short (%)
Principal piece - Multiple (%)
Principal piece - Broken (%)
Principal piece - Bent (%)
Chi-Square .171 4.863 2.948 .748
df 2 2 2 2
Asymp. Sig. .918 .088 .229 .688
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: Metode pewarnaan
NPar Tests Kruskal-Wallis Test
Ranks
Metode pewarnaan N Mean Rank
Principal piece - Irregular (%) Diffquick 90 136.46
Papanicolaou 90 135.78
Safranin 90 134.26
Total 270
Principal piece - Looped (%) Diffquick 90 138.57
Papanicolaou 90 137.24
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
Safranin 90 130.69
Total 270
Principal piece - Coiled (%) Diffquick 90 138.21
Papanicolaou 90 145.63
Safranin 90 122.66
Total 270
Principal piece - Terwarnai sempurna (%)
Diffquick 90 134.14
Papanicolaou 90 134.51
Safranin 90 137.85
Total 270
Principal piece - Terwarnai tidak sempurna (%)
Diffquick 90 136.13
Papanicolaou 90 135.31
Safranin 90 135.06
Total 270
Test Statisticsa,b
Principal piece -
Irregular (%) Principal piece -
Looped (%) Principal piece -
Coiled (%)
Principal piece - Terwarnai
sempurna (%)
Principal piece - Terwarnai tidak sempurna (%)
Chi-Square .081 .577 4.181 .171 .027
df 2 2 2 2 2
Asymp. Sig. .960 .749 .124 .918 .987
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: Metode pewarnaan
NPar Tests Kruskal-Wallis Test
Ranks
Metode pewarnaan N Mean Rank
ERC - Terwarnai sempurna (%)
Diffquick 90 80.33
Papanicolaou 90 165.47
Safranin 90 160.70
Total 270
ERC - Terwarnai tidak sempurna (%)
Diffquick 90 136.01
Papanicolaou 90 136.01
Safranin 90 134.48
Total 270
ERC Normal (%) Diffquick 90 81.12
Papanicolaou 90 170.24
Safranin 90 155.14
Total 270
ERC Tidak normal (%) Diffquick 90 93.82
Papanicolaou 90 149.13
Safranin 90 163.55
Total 270
Test Statisticsa,b
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
ERC - Terwarnai
sempurna (%)
ERC - Terwarnai tidak sempurna
(%) ERC Normal (%) ERC Tidak normal (%)
Chi-Square 81.780 .268 68.115 40.542
df 2 2 2 2
Asymp. Sig. .000 .875 .000 .000
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: Metode pewarnaan
NPar Tests Mann-Whitney Test
Ranks
Metode pewarnaan N Mean Rank Sum of Ranks
ERC - Terwarnai sempurna (%)
Diffquick 90 62.13 5591.50
Papanicolaou 90 118.87 10698.50
Total 180
ERC Normal (%) Diffquick 90 62.02 5581.50
Papanicolaou 90 118.98 10708.50
Total 180
ERC Tidak normal (%) Diffquick 90 71.83 6465.00
Papanicolaou 90 109.17 9825.00
Total 180
Test Statisticsa
ERC - Terwarnai sempurna (%) ERC Normal (%)
ERC Tidak normal (%)
Mann-Whitney U 1496.500 1486.500 2370.000
Wilcoxon W 5591.500 5581.500 6465.000
Z -8.126 -7.462 -4.862
Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
a. Grouping Variable: Metode pewarnaan
NPar Tests Mann-Whitney Test
Ranks
Metode pewarnaan N Mean Rank Sum of Ranks
ERC - Terwarnai sempurna (%)
Diffquick 90 63.70 5733.00
Safranin 90 117.30 10557.00
Total 180
ERC Normal (%) Diffquick 90 64.60 5814.00
Safranin 90 116.40 10476.00
Total 180
ERC Tidak normal (%) Diffquick 90 67.49 6074.00
Safranin 90 113.51 10216.00
Total 180
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
Test Statisticsa
ERC - Terwarnai sempurna (%) ERC Normal (%)
ERC Tidak normal (%)
Mann-Whitney U 1638.000 1719.000 1979.000
Wilcoxon W 5733.000 5814.000 6074.000
Z -7.709 -6.796 -5.982
Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
a. Grouping Variable: Metode pewarnaan
NPar Tests Mann-Whitney Test
Ranks
Metode pewarnaan N Mean Rank Sum of Ranks
ERC - Terwarnai sempurna (%)
Papanicolaou 90 92.10 8289.00
Safranin 90 88.90 8001.00
Total 180
ERC Normal (%) Papanicolaou 90 96.76 8708.00
Safranin 90 84.24 7582.00
Total 180
ERC Tidak normal (%) Papanicolaou 90 85.46 7691.50
Safranin 90 95.54 8598.50
Total 180
Test Statisticsa
ERC - Terwarnai sempurna (%) ERC Normal (%)
ERC Tidak normal (%)
Mann-Whitney U 3906.000 3487.000 3596.500
Wilcoxon W 8001.000 7582.000 7691.500
Z -.479 -1.616 -1.303
Asymp. Sig. (2-tailed) .632 .106 .193
a. Grouping Variable: Metode pewarnaan
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TESIS PERBANDINGAN MORFOLOGI .... HENGKY LUKAS, dr
Top Related