Makalah Keren Maturasi Bayi

42
PENGUKURAN MATURASI BAYI BARU LAHIR Bayi baru lahir harus memenuhi sejumlah tugas perkembangan untuk memperoleh dan mempertahankan eksistensi fisik secara terpisah dari ibunya. Perubahan biologis besar yang terjadi saat bayi lahir memungkinkan transisi dari lingkungan intrauterine ke ekstrauterin. Perubahan ini menjadi dasar pertumbuhan dan perkembangan di kemudian hari. I. KARAKTERISTIK BIOLOGIS Pada kehamilan cukup bulan, berbagai sistem fisiologis dan anatomi mencapai tingkat perkembangan dan fungsi yang memungkinkan janin memiliki eksistensi terpisah dari ibunya. Periode neonatal yang berlangsung sejak bayi lahir sampai usianya 28 hari, merupakan waktu berlangsungnya perubahan fisik yang dramatis pada BBL. a. System Kardiovaskuler Napas pertama yang dilakukan BBL membuat paru-paru berkembang dan menurunkan resistensi vaskuler pulmoner, sehingga darah paru mengalir. Frekuensi denyut jantung bayi berkisar antara 120 dan 160x/ menit. Frekuensi saat bayi tidur berbeda dari frekuensi saat bayi bangun. Pada usia 1 minggu, frekuensi denyut jantung bayi rata-rata ialah 128x/ menit saat tidur dan 163x/ menit saat bangun. Pada usia 1 bulan, frekuensi 138x/ menit saat tidur dan 167x/ menit saat bangun.

Transcript of Makalah Keren Maturasi Bayi

Page 1: Makalah Keren Maturasi Bayi

PENGUKURAN MATURASI BAYI BARU LAHIR

Bayi baru lahir harus memenuhi sejumlah tugas perkembangan untuk memperoleh

dan mempertahankan eksistensi fisik secara terpisah dari ibunya. Perubahan biologis

besar yang terjadi saat bayi lahir memungkinkan transisi dari lingkungan intrauterine ke

ekstrauterin. Perubahan ini menjadi dasar pertumbuhan dan perkembangan di kemudian

hari.

I. KARAKTERISTIK BIOLOGIS

Pada kehamilan cukup bulan, berbagai sistem fisiologis dan anatomi mencapai

tingkat perkembangan dan fungsi yang memungkinkan janin memiliki eksistensi

terpisah dari ibunya. Periode neonatal yang berlangsung sejak bayi lahir sampai

usianya 28 hari, merupakan waktu berlangsungnya perubahan fisik yang dramatis pada

BBL.

a. System Kardiovaskuler

Napas pertama yang dilakukan BBL membuat paru-paru berkembang dan

menurunkan resistensi vaskuler pulmoner, sehingga darah paru mengalir.

Frekuensi denyut jantung bayi berkisar antara 120 dan 160x/ menit. Frekuensi

saat bayi tidur berbeda dari frekuensi saat bayi bangun. Pada usia 1 minggu,

frekuensi denyut jantung bayi rata-rata ialah 128x/ menit saat tidur dan 163x/ menit

saat bangun. Pada usia 1 bulan, frekuensi 138x/ menit saat tidur dan 167x/ menit

saat bangun.

Bunyi jantung bayi setelah lahir mencerminkan suatu rangkaian kerja pompa

jantung. Bunyi jantung terdengar sebagai suara “ lub, dub, lub, dub“. Bunyi “lub”

dikaitkan dengan penutupan katup mitral dan tricuspid pada permulaan sistol dan

bunyi “dub” dikaitkan dengan penutupan katup aortic dan katup pulmoner pada

akhir sistol. Bunyi “lub” merupakan bunyi jantung pertama dan bunyi “dub”

merupakan bunyi jantung kedua. Siklus normal jantung bermula dari sistol (Guyton,

1991).

Pada kehamilan cukup bulan, jantung janin terletak di tengah puncak kepala

dan bokong. Tekanan darah BBL 78/42 mmHg. Tekanan darah akan berbeda dari

hari ke hari selama bulan pertama kehamilan. Tekanan darah sistolik bayi sering

Page 2: Makalah Keren Maturasi Bayi

menurun (sekitar 15 mmHg) selama 1 jam pertama setelah lahir. Menangis dan

bergerak biasanya menyebabkan peningkatan tekanan darah sistolik.

b. System Hematopoesis

Saat bayi lahir, nilai rata-rata Hb, hematokrit, dan RBC lebih tinggi dari nilai

normal orang dewasa. Hb BBL berkisar antara 14,5-22,5 g/dl. Hematokrit bervariasi

dari 44%-72% dan hitung RBC berkisar antara 5-7,5 juta/ mm3. Secara berturut-

turut, Hb dan hitung RBC menurun sampai mencapai kadar rata-rata 11-17 g/dl dan

4,2-5,2/ mm3 pada akhir bulan.

c. System pernapasan

Paru-paru bayi cukup bulan mengandung sekitar 20 ml cairan/ kg. Tarikan

napas pertama terjadi karena refleks yang dipicu oleh perubahan tekanan,

pendinginan, bunyi, cahaya, dan sensasi lain yang berkaitan dengan proses

kelahiran.

Bayi baru lahir biasanya bernapas melalui hidung. Respon bayi terhadap

obstruksi hidung ialah membuka mulut untuk mempertahankan jalan napas.

Kebanyakan bayi tidak memiliki respon ini sampai berusia 3 minggu. Oleh karena

itu, asfiksia dan sianosis dapat terjadi akibat obstruksi hidung.

Alveoli paru janin dilapisi surfaktan. Ekspansi paru mempercepat sekresi

surfaktan. Fungsi surfaktan adalah untuk menurunkan tegangan permukaan. System

surfaktan berkembanng sewaktu janin berkembang di dalam rahim. Maturitas paru-

paru janin dapat ditentukan dengan memeriksa rasio lesitin/ sfingomielin (L/S) dan

kadar fosfolipid lain di dalam cairan amniotil. Fosfatidilgliserol muncul pada

minggu ke 35 dan ke 36. konsentrasi lesitin dan sfingomielin meningkat seirng

peningkatan usia kehamilan.

d. System Ginjal

Pada bulan ke 4 kehidupan janin, ginjal terbentuk. Pada BBL hampir semua

massa yang teraba di abdomen berasal dari ginjal.

Biasanya sejumlah kecil urine terdapat dalam kandung kemih bayi saat lahir,

tetapi BBL mungkin tidak mengeluarkan urine selama 12-24jam. Umumnya bayi

cukup bulan mengeluarkan urine 15-60 ml/kg/hari. Kadang-kadang bercak merah

Page 3: Makalah Keren Maturasi Bayi

muda terlihat pada popok. Bercak ini muncul akibat Krista asam urat dan

merupakan hal yang normal.

e. System cerna

BBL cukup bulan mampu menelan, mencerna, memetabolisme dan

mengabsorpsi protein dan karbohidrat sederhana, serta mengemulsi lemak. Pada

BBL dengan hidrasi yang adekuat membrane mukosa mulutnyas lembab dan

berwarna merah muda. Pengeluaran air liur sering terlihat selama beberapa jam

pertama setelah bayi lahir. BBL melakukan 3-4 isapan kecil setiap kali menghisap.

BBL tidak mampu memindahkan makanan dari bibir ke faring, sehingga putting

susu harus diletakkan cukup dalam di mulut bayi.

Saat bayi lahir, tidak terdapat bakteri dalam saluran cernanya. Segera setelah

lahir, orifisium oral dan orifisium anal memungkinkan bakteri dan udara masuk.

Bising usus bayi dapat didengar 1 jam setelah lahir. Kapasitas lambung bervariasi

dari 30-90 ml, tergantung pada ukuran bayi.

Tinja

Saat lahir, usus bayi bagian bawah penuh dengan mekonium yang dibentuk

selama janin dalam kandungan. Mekonium berwarna hijau kehitaman,

konsistensinya kental, dan mengandung darah samara. Mekonium yang keluar

pertama steril, tetapi beberapa jam kemudian semua mekonium yang keluar

mengandung bakteri.

Jumlah feses BBL bervariasi selama minggu pertama dan jumlah paling banyak

adalah antara hari ke 3 dan ke 6 yang disebut dengan feses transisi (fese kecil-kecil,

berwarna coklat sampai hijau akibat adanya mekonium).

f. System Hepatika

Penyimpanan Besi

Hati janin (yang berfungsi sebagai produksi Hb setelah lahir) mulai

menyimpan besi sejak masih dalam kandungan. Apabila ibu mendapat cukup

asupan besi selama hamil, bayi akan memiliki simpanan besi yang dapat bertahan

sampai bulan ke 5 kehidupannya di luar rahim.

Pembentukan dan metabolisme bilirubin

Page 4: Makalah Keren Maturasi Bayi

Bilirubin merupakan hasil katabolisme Heme yang berasal dari Hb,

mioglobin, enzyme citocrom, katalase dan pirrolase. Bilirubin dihasilkan dari

penghancuran Hb yang berasal dari eritrosit. Katabolisme 1 gr Hb menghasilkan

34 mg bilirubin. Katabolisme terjadi di RES (retikulo endotel sistem) masuk ke

darah secara difusi. Kemudian akan berikatan dengan albumin, lalu masuk ke

hepar. Bilirubin yang terikat albumin tidak dapat melewati Blood Brain Barier dan

tidak bersifat toksin.

Di dalam sel hati, bilirubin berikatan dengan protein glutation transferase,

protein Z, yang kemudian ditranspor ke smooth retikulo endotel untuk konjugasi.

Bilirubin yang terkonjugasi masuk ke kandung empedu dan kemudian masuk ke

intestine bercampur dengan bakterri flora normal dan berubah menjadi urobilin

yang dapat ditemui dalam feses.

g. System Imun

Sel-sel yang menyuplai imunitas bayi berkembang pada awal kehidupan janin,

tapi tidak aktif selama beberapa bulan. Selama 3 bulan pertama kehidupan, bayi

dilindungi oleh kekebalan pasif yang diterima dari ibu terutama pada bayi yang

menyusui mendapat kekebalan pasif dari kolostrum dan ASI.

h. Sistem Integumen

Bayi cukup bulan memiliki kulit kemerahan (merah daging) beberapa jam

setalah lahir, setelah itu warna kulit memucat menjadi warna normal. Kulit sering

terlihat berbecak, terutama terlihat disekitar ekstremitas. Tangan dan kaki terlihat

sedikit sianotik. Warna kebiruan ini, akrosianotik, disebabkan oleh ketidakstabilan

vasomotor, statis kapiler, dan kadar hemoglobin yang tinggi. Keaadan ini normal

dan bersifat sementara dan bertahan selama 7-10 hari, terutama bila terpajan pada

udara dingin. Bayi yang baru lahir yang sehat dan cukup bulan tampak gemuk. Kulit

mungkin agak ketat, disebabkan oleh retensi cairan. Lanugo halus dapat terlihat

diwajah, bahu dan punggung. Edema wajah dan ekimosis dapat timbul akibat

presentasi muka atau kelahiran dengan forcep. Petekie dapat timbul jika ditekan

pada daerah tersebut. Jika terdapat diseluruh tubuh, laporkan pada dokter ahli anak,

karena dapat mengindikasikan masalah.

Kaput Suksedaneum

Page 5: Makalah Keren Maturasi Bayi

Merupakan edema pada kulit kepala yang ditemukan dini. Tekanan vertex

yang lama pada serviks menyebabkan pembuluh darah mendapat penekanan,

sehingga memperlambat aliran balik vena dan membuat cairan jaringan di kulit

kepala meningkat, sehingga terjadi pembengkakkan edema. Tonjolan edema yang

terlihat saat bayi lahir, memanjang sesuai denagn garis sutura tulang tengkorak

dan lenyap secara spontan dalam 3 sampai 4 hari.

Sefalhematoma

Adalah kumpulan darah diantara tulang tengkorak dan periosteumnya

sehingga tidak pernah melewati garis sutura kepala. Perdarahan dapat terjadi pada

kelahiran spontan akibat penekanan pada tulang panggul ibu. Kelahiran dengan

forcep rendah dan rotasi forsep yang sulit juga dapat mengakibatkan perdarahan.

Benjolan akan terlihat beberapa jam setelah lahir pada hari pertama bayi lahir

atau setelah kaput suksedaneum mengecil. Sefalhematoma mencapai ukuran

paling besar pada hari ke-2 atau ke-3, pada saat itu perdarahan telah berhenti.

Sefalhematoma akan lenyap dengan spontan dalam 3-6 minggu. Keadaan ini tidak

diaspirasi karena dikhawatirkan akan terjadi infeksi bila kulit ditusuk jarum.

Nevi

Dikenal sebagai gigitan burung bangau, berwarna merah muda dan mudah

memutih. Terlihat pada kelopak mata bagian atas, hidung, bagian atas bibir, tulang

oksipital bawah dan tengkuk. Tanda ini tidak memiliki makna klinis dan biasanya

akan lenyap antara tahun pertama dan kedua.

Tanda strawberi atau nervus vaskulasa merupakan jenis hemangioma kapiler

kedua yang paling sering muncul. Lesi ini dapat menetap sampai anak masuk

sekolah atau kadang lebih lama. Tanda ini menempati seluruh lapisan dermal dan

subdermal.

Bercak port wine atau nervus flameus. Dapat diobservasi saat bayi lahir.

Bercak ini berwarna merah sampai ungu, ukuran, bentuk dan lokasinya berbeda-

beda dan tidak meninggi.

Eritema toksikum

Page 6: Makalah Keren Maturasi Bayi

Disebut juga eritema neonaturum yang merupakan suatu ruam sementara yang

diduga respon inflamasi. Ruam ini akan terlihat pada bayi cukup bulan, 3 minggu

pertama setelah lahir. Kondisi ini mengejutkan tapi tidak memiliki makna klinis

dan tidak perlu diobati.

i. System Reproduksi

Wanita

Pada bayi baru lahir cukup bulan labia myora dan minora menutupi

vestibulum. Pada bayi premature, klitoris menonjol dan labia mayora kecil dan

terbuka.

Pria

Testis turun ke dalam skrotum pada 90% bayi baru lahir laki-laki. Terdapat

rugae yang melapisi kantong skrotum. Hidrokel (penimbunan cairan disekitar

testis) sering terjadi dan biasanya akan mengecil tanpa pengobatan.

j. System Skelet

Kepala bayi cukup bulan berukuran ¼ panjang tubuh. Lengan sedikit lebih

panjang dari pada tungkai. Wajah relative kecil terhadap ukuran tengkorak. Pada

bayi baru lahir, lutut saling berjauhan saat kaki diluruskan dan tumit disatukan,

sehingga tungkai bawah terlihat agak melengkung.

Ekstremitas harus simetris. Harus terdapat kuku jari tangan dan jari kaki.

Garis-garis telapak tangan dan kaki sudah terlihat.

k. Sistem Neuromuskuler

Aktivitas motorik spontan dapat muncul dalam bentuk tremor sementara

dimulut dan dagu, terutama saat menangis dan pada ekstremitas terutama pada

lengan dan tangan.

Apabila bayi baru lahir diletakkan di atas permukaan yang keras dengan

wajah menghadap ke bawah, bayi akan memutar kepalanya kesamping untuk

mempertahankan jalan nafas. Bayi berusaha mengangkat kepalanya supaya tetap

sejajar dengan tubuhnya bila kedua lengan ditarik keatas hingga kepala terangkat.

II. KARAKTERISTIK PERILAKU

Page 7: Makalah Keren Maturasi Bayi

Bayi baru lahir yang sehat harus mampu menjali fungsi biologis dan fungsi

perilaku supaya dapat tumbuh dengan normal. Karakteristik perilaku membentuk

dasar kemampuan sosial bayi baru lahir.

a. Siklus Tidur Terjaga

Bayi baru lahir tidur 17 jam sehari dengan periode terjaga yang semakin hari

semakin panjang. Pada minggu ke-4 beberapa bayi mulai terjaga di antara waktu

pemberian makan.

Keadaan Perilaku dan Perilaku MenetapKARAKTERISTIK KEADAAN

Keadaan Aktivitas Tubuh

Gerak Mata

Mimik Wajah Pola Napas

Tingkat Respon

Keadaan TidurTidur Dalam

Sangat nyenyak, tetapi kadang-kadang terkejut

Tidak ada

Tanpa mimik wajah, kadang-kadang melakukan gerakan menghisap dengan interval teratur

Lancar dan teratur

Ambang ter-dapat stimulus sangat tinggi, sehingga ha-nya stimulus yang meng-ganggu dan intensitasnya tinggi yang akan memba-ngunkan bayi

Tidur ringan

Beberapa gerakan tubuh

Gerakan mata cepat (REM), mata berkedut di balik kelopak mata

Dapat tersenyum dan mengeluarkan suara rewel atau menangis

Tidak teratur

Lebih respon-sif terhadap stimulus inter-nal dan ekster-nal. Saat sti-mulus muncul bayi dapat tetap berada dalam keadaan tidur ringan, kembali ke tidur dalam, atau terjaga sampai menga-ntuk.

Keadaan Terjaga Mengan-tuk

Tingkat akti-vitas berva-

Mata terbuka

Dapat memperlihat-

Tidak teratur

Bayi bereaksi terhadap

Page 8: Makalah Keren Maturasi Bayi

riasi, dise-lingi kea-daan terkejut ringan dari waktu ke waktu.

dan kadang-kadang tertutup, kelopak mata berat,tampak berkaca-kaca

kan beberapa mimik wajah; seringkali tidak ada mimik wajah dan tampak tidur nyenyak

stimulus walaupun terhadap stimulus tertunda. Keadaan berubah setelah stimulasi diberikan dengan sering

Waspada-tenang

Minimal Mata bersinar dan melebar

Wajah tampak cerah, bersinar

Teratur Perhatian bayi paling banyak tercurah pada lingkungan, memfokuskan perhatian pada setiap stimulus yang ada. Keadaan terjaga optimal

Waspada-aktif

Banyak aktivitas tubuh; memperlihatkan periode rewel

Mata terbuka, tetapi tidak terlalu cerah

Banyak mimik wajah; wajah tidak secerah pada keadaan waspada-tenang

Tidak teratur

Semakin peka terhadap stimulus yang menganggu (rasa lapar, letih, ribut, penanganan yang berlebihan)

Menangis Aktivitas motorik meningkat disertai perubahan warna

Mata tertutup erat atau terbuka

Menyeringai Lebih tidak teratur

Respon ekstrim terhadap stimulus tidak menyenangkan yang berasal dari dalam atau luar

b. Perilaku Sensori

1. Penglihatan

Page 9: Makalah Keren Maturasi Bayi

Pupil bayi bereaksi terhadap rangsangan cahaya sehingga refleks mengedip

mudah.

Kelenjar air mata biasanya belum berfungsi sampai bayi berusia 2-4 minggu.

Jarak pandang paling jelas17-20 cm

BBL sensitif tehadap cahaya dengan mengerutkan wajah bila suatu cahaya

terang diarahkan ke wajahnya dan akan memalingkan kepala ke cahaya

yang teduh.

Respon terhadap gerakan dilihat bila suatu obyek yang terang (bahkan pada

usia 15 menit), mereka akan mengikuti objek tersebut dengan matanya dan

sebagian bayi akan memalingkan kepalanya untuk melakukan hal tersebut.

2. Pendengaran

1 menit setelah bayi lahir cairan ammnion keluar dari telinga, pendengaran

bayi sama dengan pendengaran orang dewasa.

Bayi berespon terhadap suara ibunya.

3. Sentuhan

Wajah, terutama mulut, tangan dan telapak kaki merupakan daerah yang

paling sensitif terhadap sentuhan, misalnya sentuhan ujung jari, mengusap-

usap wajah dengan lembut, dan memijat punggung. Refleks dapat

ditunjukkan dengan memukul-mukul. Trauma atau stress lahir serta obat-

obatan depresan yang dipakai ibu mmenggurangi sensitivitas bayi terhadap

stimulus sentuhan atau stimulus nyeri.

4. Pengecap

Bayi baru lahir memilki sistem kecap yang berkembang baik

Larutan yang hambar tidak membuat bayi berespons, sedangakan larutan

yang manis membuat bayi mengisap dengan bersemangat. Larutan asam

membuat bayi menggerakkan bibirnya dan larutan pahit membuat bayi

marah.

5. Penciuman

Page 10: Makalah Keren Maturasi Bayi

Indera penciuman bayi baru lahir sudah berkembang baik saat bayi lahir

dengan memberi reaksi yang sama dengan reaksi orang dewasa, bila diberi

bau yang menyenangkan.

Bayi yang disusui mampu membaui ASI dan dapat membedakan ibunya dari

ibu yang lain yang juga menyusui.

c. Respon terhadap stimulus lingkungan

Temperamen

BBL memiliki reseptor sensoris yang mampu memberikan respon selektif

terhadap berbagai stimulus yang terdapat di lingkungan internal dan

eksternal.

Habituasi

Merupakan mekanisme proteksi. Habituasi membuat bayi terbiasa dengan

stimulus lingkungan. Bayi baru lahir yang diberi stimulus baru akan

membuka matanya lebar-lebar dan mengarahkan pandangannya untuk

sesaat, tetapi pada akhirnya ia menjadi tidak tertarik lagi.

Kemampuan berhabituasi memungkinkan bayi baru lahir menyeleksi

stimulus yang meningkatkan kemampuannya mempelajari dunia sosial,

sehingga menghindari rasa berlebihan.

Konsolasi

Menangis merupakan salah satu inisiatif bayi dalam mengurangi stress yang

dialaminya. Gerakan tangan kearah mulut umum, dengan atau tanpa

menghisap. Bayi juga terjaga jika diberi stimulus suara, bunyi atau stimulus

visual.

Iritabilitas

Beberapa bayi baru lahir menangis lebih lama dan lebih keras daripada bayi

yang lain. Mereka mudah marah akibat suara asing, rasa lapar, basah atau

pengalaman baru dan mereka berespon dengan intens.

Menangis

Menangis pada bayi berarti berkomunikasi dan bisa menunjukkan rasa lapar,

nyeri, keinginan untuk diperhatikan atau rasa tidak puas.

Menggendong bayi

Page 11: Makalah Keren Maturasi Bayi

Saat digendong bayi akan menyesuaikan tubuhnya dengan bentuk lekukan

tubuh si pemberi perawatan.

III. PENGUKURAN MATURASI BAYI BARU LAHIR

Karakteristik biologis terlihat melalui pengkajian fisik. Pengkajian fisik

yang dilakukan perawat meliputi apgar score, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan

neurologis refleks bayi baru lahir.

1. Apgar Score

Merupakan alat untuk mengkaji kondisi bayi sesaat setelah lahir meliputi 5

variabel (pernafasan, frek. Jantung, warna, tonus otot & iritabilitas reflek).

Ditemukan oleh Dr. Virginia Apgar pada tahun 1950.

Apgar score dilakukan pada :

• 1 menit kelahiran

yaitu untuk memberi kesempatan pd bayi untuk memulai perubahan

• Menit ke-5

• Menit ke-10

penilaian dapat dilakukan lebih sering jika ada nilai yg rendah & perlu

tindakan resusitasi. Penilaian menit ke-10 memberikan indikasi morbiditas

pada masa mendatang, nilai yg rendah berhubungan dg kondisi neurologis

APGAR SCORE

TANDA 0 1 2

Appearance Biru,pucat Badan

pucat,tungkai

biru

Semuanya

merah muda

Pulse Tidak teraba < 100 > 100

Grimace Tidak ada Lambat Menangis kuat

Activity Lemas/lumpuh Gerakan

sedikit/fleksi

tungkai

Aktif/fleksi

tungkai

baik/reaksi

Page 12: Makalah Keren Maturasi Bayi

melawan

Respiratory Tidak ada Lambat, tidak

teratur

Baik, menangis

kuat

Preosedur penilaian APGAR

Pastikan pencahayaan baik

Catat waktu kelahiran, nilai APGAR pada 1 menit pertama dg cepat &

simultan. Jumlahkan hasilnya

Lakukan tindakan dengan cepat & tepat sesuai dengan hasilnya

Ulangi pada menit ke-5

Ulangi pada menit ke-10

Dokumentasikan hasil & lakukan tindakan yg sesuai

Penilaian

Setiap variabel dinilai : 0, 1 dan 2

Nilai tertinggi adalah 10

Nilai 7-10 menunjukkan bahwa by dlm keadaan baik

Nilai 4 - 6 menunjukkan bayi mengalami depresi sedang & membutuhkan

tindakan resusitasi

Nilai 0 – 3 menunjukkan bayi mengalami depresi serius & membutuhkan

resusitasi segera sampai ventilasi

2. Pengkajian Fisik Bayi Baru Lahir

Kegiatan ini merupakan pengkajian fisik yang bertujuan untuk memastikan

normalitas & mendeteksi adanya penyimpangan dari normal.

Pengkajian ini dapat ditemukan indikasi tentang seberapa baik bayi

melakukan penyesuaian terhadap kehidupan di luar uterus dan bantuan apa yang

diperlukan. Dalam pelaksanaannya harus diperhatikan agar bayi tidak kedinginan,

dan dapat ditunda apabila suhu tubuh bayi rendah atau bayi tampak tidak sehat.

Prinsip Pemeriksaan Bayi Baru Lahir

Jelaskan prosedur pada orang tua dan minta persetujuan tindakan

Cuci dan keringkan tangan , pakai sarung tangan

Page 13: Makalah Keren Maturasi Bayi

Pastikan pencahayaan baik

Periksa apakah bayi dalam keadaan hangat, buka bagian yangg akan diperiksa

(jika bayi telanjang pemeriksaan harus dibawah lampu pemancar) dan segera

selimuti kembali dengan cepat

Periksa bayi secara sistematis dan menyeluruh

Peralatan dan Perlengkapan

1. kapas

2. senter

3. termometer

4. stetoskop

5. selimut bayi

6. bengkok

7. timbangan bayi

8. pita ukur/metlin

9. pengukur panjang badan

Prosedur

1. Jelaskan pada ibu dan keluarga maksud dan tujuan dilakukan pemeriksaan

2. Lakukan anamnesa riwayat dari ibu meliputi faktor genetik, faktor

lingkungan, sosial,faktor ibu (maternal),faktor perinatal, intranatal, dan

neonatal

3. Susunalat secara ergonomis

4. Cuci tangan menggunakan sabun dibawah air mengalir, keringkan dengan

handuk bersih

5. Memakai sarung tangan

6. Letakkan bayi pada tempat yang rata

Setelah melakukan prosedur di atas maka dilanjutkan dengan :

a. Pengukuran Anthopometri

1. Penimbangan berat badan

Letakkan kain atau kertas pelindung dan atur skala penimbangan ke titik nol

sebelum penimbangan. Hasil timbangan dikurangi berat alas dan pembungkus

bayi.

Page 14: Makalah Keren Maturasi Bayi

Gambar 1 Timbangan berat badan bayi

2. Pengukuran panjang badan

Letakkan bayi di tempat yang datar. Ukur panjang badan dari kepala sampai

tumit dengan kaki/badan bayi diluruskan. Alat ukur harus terbuat dari bahan

yang tidak lentur.

Gambar 2 Pengukuran panjang badan

(Bennet & Brown, 1999)

3. Ukur lingkar kepala

Pengukuran dilakukan dari dahi kemudian melingkari kepala kembali lagi ke

dahi.

Gambar 3 Pengukuran Lingkar kepala

4. Ukur lingkar dada

Page 15: Makalah Keren Maturasi Bayi

Ukur lingkar dada dari daerah dada ke punggung kembali ke dada

(pengukuran dilakukan melalui kedua puting susu)

b. Pemeriksaan Fisik

1. Kepala

Raba sepanjang garis sutura dan fontanel ,apakah ukuran dan tampilannya

normal. Sutura yang berjarak lebar mengindikasikan bayi

preterm,moulding yang buruk atau hidrosefalus. Pada kelahiran spontan

letak kepala, sering terlihat tulang kepala tumpang tindih yang disebut

moulding/moulase.Keadaan ini normal kembali setelah beberapa hari

sehingga ubun-ubun mudah diraba. Perhatikan ukuran dan ketegangannya.

Fontanel anterior harus diraba, fontanel yang besar dapat terjadi akibat

prematuritas atau hidrosefalus, sedangkan yang terlalu kecil terjadi pada

mikrosefali. Jika fontanel menonjol, hal ini diakibatkan peningkatan

tekanan intakranial, sedangkan yang cekung dapat tejadi akibat deidrasi.

Terkadang teraba fontanel ketiga antara fontanel anterior dan posterior, hal

ini terjadi karena adanya trisomi 21

Periksa adanya tauma kelahiran misalnya; caput suksedaneum, sefal

hematoma, perdarahan subaponeurotik/fraktur tulang tengkorak

Perhatikan adanya kelainan kongenital seperti ; anensefali, mikrosefali,

kraniotabes dan sebagainya

Gambar 4 Kelainan pada pemeriksaan kepala

(Bennet & Brown, 1999)

2. Wajah

Wajah harus tampak simetris. Terkadang wajah bayi tampak asimetris hal ini

dikarenakan posisi bayi di intrauteri.Perhatikan kelainan wajah yang khas

Page 16: Makalah Keren Maturasi Bayi

seperti sindrom down atau sindrom piere robin. Perhatikan juga kelainan

wajah akibat trauma lahir seperti laserasi, paresi N.fasialis.

3. Mata

Goyangkan kepala bayi secara perlahan-lahan supaya mata bayi terbuka.

Periksa jumlah, posisi atau letak mata

Periksa adanya strabismus yaitu koordinasi mata yang belum sempurna

Periksa adanya glaukoma kongenital, mulanya akan tampak sebagai

pembesaran kemudian sebagai kekeruhan pada kornea

Katarak kongenital akan mudah terlihat yaitu pupil berwarna putih. Pupil

harus tampak bulat. Terkadang ditemukan bentuk seperti lubang kunci

(kolobama) yang dapat mengindikasikan adanya defek retina

Periksa adanya trauma seperti palpebra, perdarahan konjungtiva atau retina

Periksa adanya sekret pada mata, konjungtivitis oleh kuman gonokokus

dapat menjadi panoftalmia dan menyebabkan kebutaan

Apabila ditemukan epichantus melebar kemungkinan bayi mengalami

sindrom down

4. Hidung

Kaji bentuk dan lebar hidung, pada bayi cukup bulan lebarnya harus lebih

dari 2,5 cm.

Bayi harus bernapas dengan hidung, jika melalui mulut harus diperhatikan

kemungkinan ada obstruksi jalan napas akarena atresia koana bilateral,

fraktur tulang hidung atau ensefalokel yang menonjol ke nasofaring

Periksa adanya sekret yang mukopurulen yang terkadang berdarah , hal ini

kemungkinan adanya sifilis kongenital

Periksa adanya pernapasan cuping hidung, jika cuping hidung

mengembang menunjukkan adanya gangguan pernapasan

Page 17: Makalah Keren Maturasi Bayi

( Depkes Ri,2003 )

5. Mulut

Perhatikan mulut bayi, bibir harus berbentuk dan simetris.

Ketidaksimetrisan bibir menunjukkan adanya palsi wajah. Mulut yang kecil

menunjukkan mikrognatia

Periksa adanya bibir sumbing, adanya gigi atau ranula (kista lunak yang

berasal dari dasar mulut)

Periksa keutuhan langit-langit, terutama pada persambungan antara

palatum keras dan lunak

Perhatika adanya bercak putih pada gusi atau palatum yang biasanya terjadi

akibatvEpistein’s pearl atau gigi

Periksa lidah apakah membesar atau sering bergerak. Bayi dengan edema

otak atau tekanan intrakranial meninggi seringkali lidahnya keluar masuk

(tanda foote)

Bibir sumbing (Bennet & Brown, 1999)

6. Telinga

Periksa dan pastikan jumlah, bentuk dan posisinya

Pada bayi cukup bulan, tulang rawan sudah matang

Dauntelinga harus berbentuk sempurna dengan lengkungan yang jelas

dibagia atas

Perhatikan letak daun telinga. Daun telinga yang letaknya rendah (low set

ears) terdapat pada bayi yangmengalami sindrom tertentu (Pierre-robin)

Perhatikan adanya kulit tambahan atau aurikel hal ini dapat berhubungan

dengan abnormalitas ginjal

Page 18: Makalah Keren Maturasi Bayi

7. Leher

Leher bayi biasanya pendek dan harus diperiksa kesimetrisannya.

Pergerakannya harus baik. Jika terdapat keterbatasan pergerakan

kemungkinan ada kelainan tulang leher

Periksa adanya trauma leher yang dapat menyebabkan kerusakan pada

fleksus brakhialis

Lakukan perabaan untuk mengidentifikasi adanya pembengkakan.periksa

adanya pembesaran kelenjar tyroid dan vena jugularis

Adanya lipata kulit yang berlebihan di bagian belakang leher menunjukkan

adanya kemungkinan trisomi 21.

8. Klavikula

Raba seluruh klavikula untuk memastikan keutuhannya terutama pada bayi

yang lahir dengan presentasi bokong atau distosia bahu. Periksa kemungkinan

adanya fraktur

9. Tangan

Kedua lengan harus sama panjang, periksa dengan cara meluruskan kedua

lengan ke bawah

Kedua lengan harus bebas bergerak, jika gerakan kurang kemungkinan

adanya kerusakan neurologis atau fraktur

Periksa jumlah jari. Perhatikan adanya polidaktili atau sidaktili

Telapak tangan harus dapat terbuka, garis tangan yang hanya satu buah

berkaitan dengan abnormaltas kromosom, seperti trisomi 21

Periksa adanya paronisia pada kuku yang dapat terinfeksi atau tercabut

sehingga menimbulkan luka dan perdarahan

10. Dada

Periksa kesimetrisan gerakan dada saat bernapas. Apabila tidak simetris

kemungkinan bayi mengalami pneumotoraks, paresis diafragma atau

hernia diafragmatika. Pernapasan yang normal dinding dada dan abdomen

bergerak secara bersamaan.Tarikan sternum atau interkostal pada saat

bernapas perlu diperhatikan

Page 19: Makalah Keren Maturasi Bayi

Pada bayi cukup bulan, puting susu sudah terbentuk dengan baik dan

tampak simetris

Payudara dapat tampak membesar tetapi ini normal

11. Abdomen

Abdomen harus tampak bulat dan bergerak secara bersamaan dengan

gerakan dada saat bernapas. Kaji adanya pembengkakan

Jika perut sangat cekung kemungkinan terdapat hernia diafragmatika

Abdomen yang membuncit kemungkinan karena hepato-splenomegali atau

tumor lainnya

Jika perut kembung kemungkinan adanya enterokolitis vesikalis, omfalokel

atau ductus omfaloentriskus persisten

(Lodermik, Jensen 2005)

12. Genitalia

Pada bayi laki-laki panjang penis 3-4 cm dan lebar 1-1,3 cm.Periksa posisi

lubang uretra. Prepusium tidak boleh ditarik karena akan menyebabkan

fimosis

Periksa adanya hipospadia dan epispadia

Skrortum harus dipalpasi untuk memastikan jumlah testis ada dua

Pada bayi perempuan cukup bulan labia mayora menutupi labia minora

Lubang uretra terpisah dengan lubang vagina

Terkadang tampak adanya sekret yang berdarah dari vagina, hal ini

disebabkan oleh pengaruh hormon ibu (withdrawl bedding)

Page 20: Makalah Keren Maturasi Bayi

(Lodermik, Jensen 2005)

13. Anus dan rectum

Periksa adanya kelainan atresia ani , kaji posisinya

Mekonium secara umum keluar pada 24 jam pertama, jika sampai 48 jam

belumkeluar kemungkinan adanya mekonium plug syndrom, megakolon

atau obstruksi saluran pencernaan

14. Tungkai

Periksa kesimetrisan tungkai dan kaki. Periksa panjang kedua kaki dengan

meluruskan keduanya dan bandingkan

Kedua tungkai harus dapat bergerak bebas. Kuraknya gerakan berkaitan

dengan adanya trauma, misalnya fraktur, kerusakan neurologis.

Periksa adanya polidaktili atau sidaktili padajari kaki

15. Spinal

Periksa spinal dengan cara menelungkupkan bayi, cari adanya tanda-tanda

abnormalitas seperti spina bifida, pembengkakan, lesung atau bercak kecil

Page 21: Makalah Keren Maturasi Bayi

berambut yang dapat menunjukkan adanya abdormalitas medula spinalis atau

kolumna vertebra

(Lodermik, Jensen 2005)

16. Kulit

Perhatikan kondisi kuli bayi.

Periksa adanya ruam dan bercak atau tanda lahir

Periksa adanya pembekakan

Perhatinan adanya vernik kaseosa

Perhatikan adanya lanugo, jumlah yang banyak terdapat pada bayi kurang

bulan

Setelah dilakukan pengukuran antropometri dan pemeriksaan fisik dilanjutkan

dengan :

7. Jelaskan pada ibu atau kelurga tentang hasil pemeriksaan

8. Rapikan bayi

9. Bereskan alat

10. Lakukan pendokumentasian tindakan dan hasil pemeriksaan

3. Pemeriksaan Neurologis Reflex pada bayi baru lahir

REFLEKS MENIMBULKAN RESPONS KETERANGAN

Page 22: Makalah Keren Maturasi Bayi

REFLEKS YANG KHASMengisap dan membuka mulut (rooting)

Menelan.

Menggen-gam.Telapak tangan.

Telapak kaki.

Menjulur-kan lidah.

Glabellar (Myerson’s

Leher

Sentuh bibir, pipi atau sudut mulut bayi dengan putting.

Beri bayi minum; menelan biasanya menyertai mengisap dan mendapat cairan.

Tempatkan jari pada telapak tangan.

Tempatkan jari pada pangkal jari kaki.

Sentuh atau tekan ujung lidah.

Ketuk dahi, batang hidung, atau maksila bayi baru lahir yang matanya sedang terbuka.

Pada saat bayi

Bayi menoleh kearah stimulus, membuka mulutnya, memasukkan puting dan menghisap.

Menelan biasanya diatur oleh menghisap dan biasanya terjadi tanpa tersedak, batuk, atau muntah.

Jari-jari bayi menggengam jari-jari pemeriksa; jari-jari menekuk ke bawah.

Bayi baru lahir menjulurkan lidah keluar.

Bayi baru lahir akan mengejapkan mata pada 4 sampai 5 ketukan pertama.

Jika bayi

Sulit atau tidak mungkin menghasilkan refleks ini jika bayi telah diberi minum; jika lemah atau tidak ada, pertimbangkan adanya prematuritas atau kelainan neurologis. Bimbingan orang tua.Hindari mengarahkan kepala ke payudara atau putting; biarkan bayi membuka mulutnya. Hilang setelah 3 atau 4 bulan, tetapi dapat menetap sampai usia 1 tahun.

Jika lemah atau tidak ada, dapat menunjukkan prematuritas atau defek neurologis. Menghisap dan menelan sering tidak terkoordinasi pada bayi prematur.

Respons telapak tangan menurun pada usia 3-4 bulan; orang tua menikmati konyak ini dengan bayi; respons telapak kaki berkurang pada usia 8 bulan.

Hilang pada sekitar usia 4 bulan.

Kedipan yang terus-menerus pada ketukan berulang menunjukkan adanya gangguan ekstrapiramidal.

Respons pada tungkai lebih

Page 23: Makalah Keren Maturasi Bayi

tonik atau ”fencing”.

Moro.

jatuh tertidur atau dalam keadaan tidur, dengan cepat putar kepala ke arah satu sisi.

Gendong bayi dalam posisi setengah duduk; biarkan kepala dan badan jatuh ke belakang dengan sudut sedikitnya 30 derajat. Tempatkan bayi pada permukaan yang rata; hentakkan permukaan untuk mengejutkan bayi.

menghadap ke sisi kiri,lengan dan kaki pada satu sisi itu akan lurus; sedangkan lengan dan tungkainya akan berada dalam posisi fleksi (putar kepala ke arah kanan dan ekstremitas akan mengambil postur yang berlawanan).

Abduksi dan ekstensi simestris lengan; jari-jari mengembang seperti kipas dan membentuk huruf C dengan ibu jari dan jari telunjuk; mungkn terlihat adanya sedikit tremor; lengan teraduksi dalam gerakan memeluk dan kembali dalam posisi fleksi dan gerakan yang rileks. Tungkai dapat mengikuti pola respons yang sama.Bayi prematur tidak ”memeluk”

konsisten. Respons lengkap akan hilang pada usia 3-4 bulan; respons sebagian mungkin masih terlihat sampai usia 3-4 tahun. Setelah 6 mgg, respons yang menetap merupakan tanda kemungkinan serebral palsi.

Ada sejak lahir; respons lengkap mungkin masih terlihat sampai usia 8 mgg; pada usia 8-18 mgg hanya berupa gerakan mendadak tubuh; hilang pada usia 6 bulan,jika tidak ada hambatan perkembangan neurologis; mungkin tidak lengkap, jika bayi sangat terlelap; berikan bimbingan kepada orang tua tentang respons yang normal. Respons asimetris; kemungkinan cedera pada pleksus brakialis, klavikula atau humerus. Respons yang menetap setelah 6 bulan; kemungkinan kerusakan otak.

Page 24: Makalah Keren Maturasi Bayi

Melangkah atau ”berjalan”.

Merang-kak.

Tendon dalam.

Ekstensi menyilang.

Pegang bayi secara vertikal, biarkan salah satu kaki menyentuh permukaan meja.

Baringkan bayi baru lahir di atas perutnya (tengkurap).

Pergunakan jari sebagai pengganti palu perkusi untuk menimbulkan refleks lutut; bayi baru lahir harus dalam keadaan rileks.

Bayi harus dalam posisi supine;luruskan satu tungkai;tekan lutut ke dalam,

sempurna, tetapi sebaliknya, lengan jatuh ke belakang karena lemah.

Bayi akan melakukan gerakan,seperti berjalan, kaki akan bergantian fleksi dan ekstensi; bayi aterm akan berjalan dengan telapak kakinya dan bayi prematur akan berjalan dengan ujung jari-jarinya.

Bayi baru lahir akan melakukan gerakan merangkak dengan menggunakan lengan dan tungkainya.

Refleks lutut akan timbul; meskipun bayi baru lahir dalam keadaan rileks, reaksi menyeluruh yang tidak selektif dapat terjadi.

Tungkai yang lain akan flexi, aduksi dan kemudian ekstensi.

Dalam keadaan normal akan tetap ada sampai usia 3-4 mgg.

Harus hilang pada usia sekitar 6 minggu.

Page 25: Makalah Keren Maturasi Bayi

4. Intrepretasi Skala Ballard baru dalam maturitas Bayi Baru lahir

a. Skala Ballard dan Kegunaannya

Skala Ballard baru adalah revisi dari skala asli, dapat digunakan pada bayi

baru lahir usia gestasi 20 minggu. Alat ini mempunyai bagian fisik dan

neuromuskular yang sama tetapi mencakup skor -1 dan -2 yang menunjukkan

tanda bayi sangat prematur, seperti penyatuan keloptak mata, jaringan payudara

tidak dapat dipersepsikan; kulit transparan lembab; tidak ada lanugo; dan sudut

square window lebih dari 90 derajat. Pemeriksaan bayi dengan uisa gestasi 20

minggu atau kurang harus dilakukan pada usia postnatal kurang dari 12 jam.

Untuk bayi dengan usia gestasi kurang dari 26 minggu, pemeriksaan dapat

dilakukan sampai 96 jam setelah kelahiran, dalam 2 sampai 8 jam. Skala tersebut

memperkirakan usia gestasi 2 sampai 4 hari pada bayi dengan gestasi kurang dari

37 minggu, khususnya antara gestasi 32 sampai 37 minggu. Maturitas neurologis

memerlukan pengujian ulang setelah bayi stabil. Skala usia gestasi Ballard

mempunyai validitas lebih besar jika dilakukan sebelum usia 96 jam pada bayi

preterm. Hal ini penting juga untuk mencatat bahwa status bayi dan periode

reaktivasi akan mempengaruhi rentang neuromuskular. Bayi pada tahap kedua

periode pertama reaktivasi dapat tidak memiliki skor neuromuskular yang akurat.

Page 26: Makalah Keren Maturasi Bayi

b. Interpretasi Skala Ballard

Page 27: Makalah Keren Maturasi Bayi

Maturitas Neuromuskular

1) Posture

Page 28: Makalah Keren Maturasi Bayi

Caranya : Dengan bayi tenang dalam posisi telentang, observasi

derajat fleksi lengan dan kaki.

Score :

→ Lengan dan kaki ekstensi = 0

→ Lutut dan pinggul fleksi lemah atau sedang = 1

→ Lutut dan pinggul fleksi lemah hingga kuat= 2

→ Kaki fleksi dan abduksi, lengan fleksi lemah= 3

→ Kaki dan lengan fleksi penuh = 4

2) Square Window

Dengan cara : Fleksikan tangan pada pergelangan tangan. berikan

tekanan yang lembut dengan menggunakan ibu jari dan jari ketiga untuk

mendapakan fleksi sebisa mungkin. ukur sudut antara dasar ibu jari dan

lengan bawah.

Score :

→ >90º= –1

→ 90º = 0

→ 60º = 1

→ 45º = 2

→ 30º = 3

→ 0º = 4

3) Arm Recoil

Dengan Cara : Bayi terlentang, fleksikan dengan penuh kedua lengan

bawah pada lengan atas, tahan selama 5 detik ; kemudian dorong kebawah

lengan untuk ekstensi penuh dan lepaskan lengan dengan cepat. Observasi

kecepatan recoil dan intensitas recoil untuk status Fleksi.

Score :

→ Ekstensi 180º = 0

→ Fleksi min/rendah, 140-180º = 1

Page 29: Makalah Keren Maturasi Bayi

→ Fleksi kecil, 110-140º = 2

→ Fleksi sedang, 90-100º = 3

→ Flexion penuh, < 90º = 4

4) Popliteal Angle

Dengan cara : Dengan bayi telentang, pelvis datar pada permukaan.

Fleksikan kaki pada paha dan kemudian fleksikan paha pada abdomen.

Lalu Sambil menahan lutut dengan ibu jari dengan jari telunjuk,

ekstensikan kaki dengan jari telunjuk tangan yang lain. Ukur derajat sudut

di belakang popliteal.

Score :

→ 180º = -1

→ 160º = 0

→ 140º = 1

→ 120º = 2

→ 100º = 3

→ 90º = 4

→ <90º = 5

5) Scarf Sign

Dengan cara : Dengan bayi telentang, tahan kepala dalam garis

tengah tengah dengan satu tangan; gunakan tangan lain untuk mendorong

lengan bayi melewati bahu sehingga tangan bayi menyentuh bahu yang

lain (Pengkajian dengan menarik tangan melewati tubuh ke arah yang

berlawanan). Tentukan lokasi siku dalam hubungannya dengan garis

tengah.

Score :

→ Siku mencapai atau dekat dengan bahu lain = -1

→ Siku melewati garis axilla anterior bahu lain = 0

→ Siku mencapai garis axilla anterior bahu lain = 1

Page 30: Makalah Keren Maturasi Bayi

→ Siku pada garis tengah = 2

→ Siku tidak mencapai garis tengah = 3

→ Situ tidak melewati garis axilla proksimal = 4

6) Heel to Ear

Dengan Cara : Dengan bayi telentang dan pelvis datar pada

permukaan keras, lalu dorong kaki ke arah telinga pada posisi yang sama

tanpa memaksa (menarik tumit ke telinga tanpa paksaan). Ukur jarak

telapak kaki dari telinga dan derajat fleksi lutut (sama dengan sudut

popliteal).

Score :

→ 180º = -1

→ 160º = 0

→ 140º = 1

→ 120º = 2

→ 90º = 3

→ <90º = 4

Maturitas Fisik

1) Skin

Score :

-1 = lembab, Sangat lembut/rapuh, transparan

0 = merah gelatinosa, transparan

1 = merah muda lembut, vena terlihat

2 = pengupasan superficial atau ruam beberapa vena

3 = daerah dan bersisik

4 = sangat bersisik, tidak tampak pembuluh darah

5 = berbulu, bersisik, keriput

2) Lanugo

Score :

Page 31: Makalah Keren Maturasi Bayi

-1 = tidak ada

0 = jarang

1 = banyak

2 = tipis

3 = daerah yang botak

4 = kebanyakan botak

3) Plantar Surface

Score :

-2 = < 40 mm

-1 = 40-50 mm

0 = tidak ada garis

1 = tanda merah pucat

2 = hanya terdapat garis transversal anterior

3 = garis anterior 2/3

4 = garis menutupi seluruh telapak kaki

4) Breast

Score :

-1 = tidak mudah diperiksa

0 = mudah diperiksa

1 = aerola datar, tidak ada tonjolan

2 = aerola kecil-kecil, tonjolan 1-2 mm

3 = aerola meninggi, tonjolan 3-4 mm

4 = aerola penuh, tonjolan 5-10 mm

5) Eye/Ear

Score :

-2 = kelopak mata tertutup rapat

-1 = kelopak mata menyatu

0 = kelopak mata terbuka, pina datar, tetap melipat

1 = pina agak menekuk, lunak dengan rekoil lambat

2 = pina dengan lekukan sempurna, lunak tetapi rekoil sempurna

3 = berbentuk dan padat dengan rekoil yang cepat

Page 32: Makalah Keren Maturasi Bayi

4 = kartilago tebal, telinga kaku

6) Genitals (male)

Score :

-1 = Skrotum kempis, lembut

0 = Skrotum kosong, tidak ada rugae

1 = testis naik/di atas, rugae jarang

2 = testis desenden, ada sedikit rugae

3 = testis di bawah, rugae banyak

4 = testis didalam, rugae dalam

7) Genitals (female)

Score :

-1 = klitoris menonjol, labia kempis/gepeng

0 = klitoris menonjol, labia minora kecil

1 = klitoris menonjol, labia minora besar

2 = labia minora dan mayora sama-sama menonjol

3 = labia mayora besar, labia minora kecil

4 = labia mayora menutupi klitoris dan labia minora

Maturity Rating

Dengan cara : Jumlahkan masing-masing score maturitas neuromuskuler

dan fisik, setelah itu cocokkan dengan tabel nilai maturitas usia gestasi bayi. Maka

akan didapatkan nilai maturitas bayi baru lahir .

Page 33: Makalah Keren Maturasi Bayi