1. Tes fungsi pendengaran subjektif dan objektif
a. Tes pendengaran objektif
Tes pendengaran objektif adalah tes pendengaran yang tidak memerlukan respon atau kerjasama dari pasien.
Metode :
1. Pengukuran immittance :
Perubahan listrik akibat obstruksi akustik dari membran timpani akan diukur melalui sebuah alat intra aural
2. Auditory evoked potensials (AEPs) :
Dilakukan perasangan secara bioelektrik terhadap koklea, saraf pendengaran, jaras pendengaran, atau kortex serebral dengan menggunakan elektode.
3. Otoacoustic emissions (OAEs):
Suara yang ada baik secara spontan maupun akustik di canalis acusticus externus akan diukur dengan menggunakan sebuah mikrofon setelah dilakukan perangsangan vibrasi biomekanikal aktif terhadap koklea.
b. Tes pendengaran subjektif
Tes pendengaran subjektif adalah tes pendengaran yang memerlukan kerjasama dari pasien. Dalam hal ini pasien ikut berperan akrif menentukan hasil tes pendengaran.
1. Tes berbisik
Pemeriksa akan berbisik dari jarak ± 1 meter lalu pasien diminta untuk mengulang bisikan dari pemeriksa.
2. Tes garpu tala
Dengan menggunakan garpu tala untuk menentukan tuli konduktif, sensorineural atau gabungan dari keduanya.
3. Audiometri
Stimulus akan diberikan melalui headphone lalu pasien diminta untuk menekan tombol tiap kali mendengar bunyi.
Sumber : Probst R, Grevers G, Iro H. Basic Otorhinolaryngology. New York : Thieme. 2006
Top Related