Kegiatan perbenihan memegang peranan sangat besar menentukan peningkatan
produksi perikanan budidaya. Penyediaan induk dan benih unggul merupakan
faktor penting dan strategis untuk dapat menggerakkan kembali seluruh
potensi perikanan budidaya. Salah satu penyebab terjadinya penurunan produksi
udang secara nasional karena rendahnya kualitas benih dan terjadinya
serangan penyakit. Produksi larva SPF (Specic Pathogen Fee) merupakan
keharusan dalam upaya pencegahan tersebarnya penyakit dari hatcheri ke wilayah
budidaya tambak. Salah satu metode alternatif untuk mencegah dan mengendalikan
penyakit adalah melalui kontrol biologi.
Pemanfaatan bakteri untuk biologi kontrol dalam pemeliharaan larva udang windu me-
ningkatkan kelangsungan hidup pertumbuhan dan vitalitas benih mekanisme bakteri
dapat berperan sebagai anti bakterial dalam menekan populasi Vibrio patogen adalah
dihasilkan senyawa vibriostatic atau vibriocidal oleh bakteri dan niche competition
antara vibrio patogen dan bakteri agen biokontrol. Penggunaan probiotik RICA
1 (Brevibaci l lus laterosporus), RICA 4 (Baci l lus subt i l is ) dan RICA 5
(Bacillus lichenitormis). Berfungsi untuk memperbaiki kualtias air, dapat
menurunkan kandungan bahan organik total amoniak serta menghambat
perkembangan organisme pathogen Vibrio harveyi dan WSSV.
Proses Produksi
Induk yang digunakan adalah induk hasil tangkapan alam yang sudah memenuhi standar
ukuran panjang dan berat induk. Proses seleksi meliputi pengukuran berat dan panjang
serta analisa PCR (Polymerase Chain Reaction). Hal ini dilakukan untuk memastikan
bahwa induk yang akan digunakan bebas penyakit. Induk diablasi dan dipelihara dengan
rasio perbandingan jantan betina adalah 1:1, selama pematangan gonad induk udang
Pemberian Pakan Induk
Seleksi Induk dan Pengukuran Induk
Jenis pakan yang diberikan selama masa pematangan adalah cacing laut, cumi-cumi,
hati sapi dan kekerangan. Jenis pakan ini memiliki kandungan protein yang cukup
tinggi dan memiliki kandungan yang cocok untuk masa pematangan gonad.
Pemijahan dan Penetasan
Ada 4 tingkatan yang menunjukan nilai kematangan gonad dari induk betina.Tingkatan
kematangan gonad ini dapat dibedakan berdasarkan corak warna coklat kehijauan disepanjang
perut induk udang betina sampai pangkal dari ekor. Sedangkan untuk cara mengamatinya
jika corak coklat tersebut cenderung masih tipis dan tidak terlihat maka dapat disimpulkan
bahwa induk udang masih masuk dalam kriteria tingkat kematangan gonad yang pertama
(TKG 1) dan jika semakin jelas dan besar corak warna coklat pada punggung induk udang
betina menandakan bahwa kualitas dan kuantitas telur sudah memasuki tingkat
kematangan gonad kedua (TKG 2). Kemudian jika warna coklat pada punggung
semakin jelas dan bercabang pada pangkalnya menandakan sudah memasuki tingkat
kematangan gonad ketiga (TKG 3) dan pelepasan telur pada TKG 4.pengamatan kualitas.
mikroskop untuk mengetahui kualitas telur serta perkembangan sel. Telur yang baik adalah telur yang
berkembang dengan pembelahan sel, memiliki bentuk bulat yang simetris dan terdapat inti sel.
Teknologi Produksi Larva Udang Windu SPF
Dengan Aplikasi Probiotik RICA
diberi pakan segar.
dari stadia PL-1 sampai PL-12. Pengamatan pertumbuhan larva di lakukan setiap hari
untuk mengetahui, pertumbuhan, keaktifan bergerak dan sisa pakan. Pengamatan
mikrokopis dengan cara pengambilan beberapa sampel larva menggunakan mikroskop
untuk melihat dan mengamati morfologi larva, keadaan parasite, pathogen, yang dapat
menyebabkan larva terserang penyakit dan juga agar dapat mengetahui perkembangan
larva setiap stadia. Adapun pekembangan stadia larva udang windu dimulai dari stadia
naupli, zoea, mysis dan post larva.
Pemeliharaan larva dimulai dari stadia naupli sampai post larva (PL-12) meliputi
pemberian pakan alami jenis Chaetoceros dan Skeletonema. Pemberian pakan
buatan dari stadia zoea sampai mysis dengan dosis 1,5–10 ppm/hari, 10–20 ppm
Pemeliharaan Larva
Aplikasi Probiotik
dari stadia PL-1 sampai PL-12. Pengamatan pertumbuhan larva di lakukan setiap hari
untuk mengetahui, pertumbuhan, keaktifan bergerak dan sisa pakan. Pengamatan
mikrokopis dengan cara pengambilan beberapa sampel larva menggunakan mikroskop
untuk melihat dan mengamati morfologi larva, keadaan parasite, pathogen, yang dapat
menyebabkan larva terserang penyakit dan juga agar dapat mengetahui perkembangan
larva setiap stadia. Adapun pekembangan stadia larva udang windu dimulai dari stadia
Pengamatan Kualitas Air
Air merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam budidaya udang. Pengelolaaan
kualitas air dimaksudkan untuk menjaga kualitas air agar tetap stabil untuk pertumbuhan
larva udang. Pergantian air dilakukan stelah memasuki stadia mysis1- 3 berkisar sampai
10-30% dari volume air bak sedangakan untuk Post Larva (PL) 1 sampai panen berkisar
sampai 30-50% d. Pengukuran kualitas air yang dilakukan yaitu suhu, salinitas, pH, DO, Nitrat, Nitrit, Amoniak dan phosfat.
Pennilaian Morfologi dan Uji Vitalitas
Untuk menentukan performa larva udang windu dilakukan penilaian morfologi dan uji
vitalitas dilakukan saat larva mencapai stadia PL-12. Pengamatan morfologi menggunakan
mikroskop dengan metode skoring. Adapun parameter yang diamati adalah; Antenulla,
Hepatopancreas, usus, midgut, uropoda, otot ekor, Chromatophora, penempelan. Kemudian
uji vitalitas pada stadia PL-12 dengan metode perendaman air tawar 5–10 menit dan
menggunakan metode perendaman formalin 50–200 ppm selama 30 menit, selanjutnya
dilakukan penilaian dengan melihat ekspresi yang stress, mati dan yang hidup.
Hasil produksi larva udang windu dari aplikasi probiotik adalah larva udang SPF dalam 5
tahun terakhir telah dihasilkan sekitar 13,9 juta ekor dan telah didistribusikan ke pembudidaya
udang windu diberbagai daerah di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Selain itu hasil
produksi juga digunakan untuk kegiatan riset pengembangan dan paket percotohan.
Sehingga output daripada kegiatan ini memberikan kontrisbusi terhadap peningkatan produksi
p e r i kanan bud i da ya dan p ro s e s a l i h i no va s i t e kno l og i k emas ya raka t .
Panen dan Distribusi Larva
HUBUNGI KAMIHUBUNGI KAMIHUBUNGI KAMI
Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payaudan Penyuluhan Perikanan
Jl. Makmur Daeng Sitakka No. 129 Maros Sulawesi Selatan 90512, Indonesia
@Riset_Maros
@Riset_Maros
BRPBAP3 Maros
brpbapmaros.kkp.go.id
Telp/Fax : (0411) 371-544 - (0411) 371-545 Email :
[email protected]@gmail.com