TASAWUF PONDASI MANAJEMEN KUALITAS PENDIDIKAN
MODERN : SEBUAH BUKTI KECERDASAN JIWA DAN
PENCAPAIAN KUALITAS SISTEM PENDIDIKAN
Abstraksi
Paper ini akan mencoba mendiskusikan dan merumuskan keterkaitan dua topik istilah bagian
keilmuan yang terus menjadi bahan diskusi yang tidak pernah ada habisnya karena menarik
untuk didiskusikan, yaitu tasawuf dan manajemen mutu. Tasawuf secara makna memiliki
sebuah rangkaian konsep hidup yang bertujuan tertinggi adalah mendekatkan diri kepada
Allah1, sedangkan manajemen kualitas adalah sebuah konsep yang bermakna untuk mencapai
tingkatan tertinggi dihati konsumen dalam memberikan produk yang dalam standar keinginan
konsumen dengan tujuan ingin mendapatkan posisi yang terdekat di hati konsumen yang pada
akhirnya akan menjadi pilihan konsumen dalam membeli produk tersebut2.
1Syekh M. Hisyam Kabbani, Ensiklopeda Aqidah Ahlusunnah : Tasawuf dan Ihsan (antivirus kebatilan
dan kezhaliman), Jakarta : Serambi Ilmu Semesta, 2007, 37. Baca juga Al Quran Surat Al-Fathir ayat 18 yang
yaitu : “Dan siapa yang membersihkan dirinya, sesungguhnya itu untuk kepentingan dirinya sendiri; dan hanya
Allahlah tujuan (semua) perjalanan”.
2 Umiarso dan Imam Gojali, Manajemen Mutu Sekolah di Era Otonomi Pendidikan : “Menjual” Mutu
Pendidikan dengan Pendekatanh Quality Control bagi Pelaku Lembaga Pendidikan, Jogjakarta: IRCiSoD,
2010, 116 -118.
Kedua istilah tersebut secara tipologi mempunyai kesamaan yaitu merupakan sebuah konsep
yang tersusun secara teratur (memiliki tahapan) dan mempunyai standar-standar penilaian
tahapan dalam mencapaui tujuan. Tasawuf berbasis kepada teologi sebagai prinsip
keilmuaanya pada Allah sebagai tujuan tercapainya kesuksesan proses bertasawuf, sedangkan
kualitas merupakan kerangka disiplin ilmu yang orientasinya didasari atas prinsip ekonomi
yang berkembangnya mengikuti perkembangan zaman mengikuti era industrialisasi di Eropa
yang mempunyai motif tujuan adalah mencapai daya saing agar mampu mencapai penjualan.
Penulis berargumen walaupun kedua disiplin ilmu tersebut memiliki perbedaan secara prinsip
namun dalam tatanan praktis kedua disiplin ilmu tersebut bisa saling menguatkan(substitusi)
dalam mencapai tujuan manajemen mutu pendidikan. Yaitu tasawuf merupakan tahapan
kualitas jiwa dan hati sedangkan manajemen kualitas pendidikan merupakan langkah sukses
mengelola pendidikan melalui metode dan sistem standar pengelolaan pendidikan.
Pendahuluan
Perdebatan dan bentuk Tasawuf
Istilah tasawuf dan sejarah pembentukan keilmuaanya masih menjadi perdebatan
pertama kelompok yang berpendapat diawali pada abad ke 2 Hijriyah yang populerkan oleh
Yunasril Ali berpendapat bahwa tasawuf di awal abad ke 2 Hijriah mulai berkembang melalui
tokoh-tokohnya yaitu: Junun al Misri, Al Haris Al Munasisbi, dan Junad Al Bagdadi melalui
dengan gerakan zuhud3, pada masa awal istilah tasawuf belum digunakan dan masih
merupakan istilah yang belum dikenal namun istilah untuk menyatakan keilmuaan tasawuf
3 Yunasri Ali, Kuliah Pemikiran Islam : Sejarah Tasawuf, Jakarta : Sekolah Pasca Sarjana Universitas
Islam Negeri (UIN) Jakarta, di samapaikan pada diskusi kelas pada tanggal 16 April 2012.
itu adalah berwujud prilaku masyarakat yang menjadi gerakan yang bersifat zuhud. Jadi bisa
dikatakan bahwa istilah tasawuf itu merupakan pengembangan dari makna zuhud yang
menjadi fenomena di masyarakat arab pada awal Islam berkembang dan pasca peninggalan
Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul.
Namun pernyataan tersebut diatas ditentang oleh kelompok konservatif yang
menyatakan bahwa teori tentang belum adanya istilah tasawuf sebelum abad ke 3 Hijriyah
adalah pemutarbalikan ilmu pengetahuan dan fakta sejarah, kelompok ini menyajikan
pendekatan melalui disiplin ilmu bahasa dan sastra arab yang menyatakan bahwa para ahli
linguistik dan sastra arab sepakat bahwa kata tasawuf sudah dikenal jauh sebelum Islam
datang, namun pemakaian istilah tasawuf oleh kalangan sufi sudah muncul pada masa
kodefikasi ilmu-ilmu Islam4.
Dari kedua perdebatan tersebut disepakati bahwa istilah taswauf menjadi perdebatan
khususnya tentang kapan lahirnya pada perdebatan tersebut terdapat konsensus (mereka
sepakat) bahwa ilmu tasawuf itu sudah mulai diterapkan oleh para sufi dengan konsep zuhud
belum utuh secara keilmuaan, populernya konsep zuhud oleh para sufi di latar belakangi oleh
beberapa faktor penyebab yang membuat semakin berkembangnya gerakan ini yaitu: pertama
ayat Al-Quran yang memiliki makna bahwa dunia ini merupakan hanya permainan,
kehidupan yang fana, dan seterusnya, kedua kondisi sosial.
Yunasri Ali Menjelaskan tentang makna zuhud kedalam tiga sikap umat manusia
menghadapi kehidupan duniawi dan cara membangun hubungan dengan Allah SWT,
pandangan yang pertama, kelompok yang berpandangan tentang zuhud yaitu mengambi jarak
dengan dunia, kelompok ini terkesan ekstrim meyikapi kehidupan dunia dan tegas dalam
menyikapi kehidupan duniannya seperti dalam penerapan amaliahnya sufi menarik diri dari
4 Muhamad ZakiIbrahim, Tasawuf Hitam Putih, Tiga Serangkai, 8. diakses dari Google.Books.Com
pada tanggal 22 Juni 2012.
keramaian dunia dan cenderung menjauhi kehidupan dunia tokoh yang menjadi pengaruh
pada kelompok ini adalah Abu Dzar Al-Gifari beliau juga merupakan Bapak Sosialis dalam
Islam,
Kelompok kedua mengatakan bahwa orang sudah muak dengan kekayaan dan
kehidupan dunia akibat permasalahan-permasalah kehidupan bermasyarakat, bernegara serta
kehidupan keduniaanya yang sudah tidak lagi adanya rasa dan prinsip keadalian,
kemaslahatan, dan nilai-nilai Islam yang dijadikan pedoman hidup umat Islam. Akibat
terdapatnya permasalahan sosial yang disebabkan oleh faktor ekonomi, kepemimpinan yang
tidak layak, kejahatan kemanusian, dan lain sebagainya menyebabkan mereka berpandangan
untuk tidak terlalu bersemangat dengan kehidupan dunia yang akan dicari dan dijalaninya
(sudah bosan berat karena banyak permasalahan manusia).
Kelompok ketiga kelompok yang berpandangan bahwa situasi pribadi dan jiwa
seorang sufi yang sudah tidak terpengaruh oleh kehidupan dunia dan dalam praktiknya
mereka tidak sayang untuk mengorbankan harta dan berjuang dijalan agama tampa ada
keraguan dan kekhawatiran bahkan apalagi sayang terhadap harta yang dimilikinya untuk
mengeluarkan uang dalam kepentingan agama Allah SWT.
Teori Tasawuf
Pengertian tasawuf banyak dimensinya sehingga maknanya akan berbeda tetapi sama
dengan tujuan, tasawuf menurut Muhammad Hisyam Kabbanitasawuf memandang tasawuf
itu sebagai penerapan ajaran agama namun bukan suatu kekuatan yang bermuatan politik dan
kekuasaan sehingga beliau mengakatakan dengan tegas dikutif dari Republika online yaitu
tasawuf bukan gerakan. Tetapi, tasawuf adalah aktualisasi agama5. Pandangan beliau ingin
menyatakan bahwa tasawuf dalam pelaksanaaanya bukan dilakukan secara berkelompok
untuk kepentingan mencapai suatu posisi dengan kekuatan kelompok yang dimilikinya,
namun justru sebaliknya kelompok tersebut ditekankan bahwa bertasawuf itu adalah
orientasinya sudah bukan mencari kehidupan dunia tetapi mencapi pribadi yang benar dalam
beribadah agar menjadi manusia yang mulia dan mencapai posisi terdekat disisi Allah SWT.
Untuk bisa mencapai posisi manusia yang mulia (ihsan) menurut Muhammad Hisyam
Kabbanitasawuf lebih lanjut menyatakan bahwa Ihsan yang dimaksud sesuai dengan tegas
dalam sebuah hadis, seorang sufi dalam melaksanakan amal ibadahnya selalu merasa bahwa
Allah seolah-olah melihat semua amal ibadah kita sehingga konsep pengawasan Allah itu
akan menjadikan manusia tersebut dapat beribadah dengan khusu dan penuh dengan
kesungguhan, yang bila penulis analogikan dalam kehidupan nyata adalah seperti contoh
seorang siswa yang sedang ujian palajaran yang amat dia sukai akan berakibat siswa tersebut
dalam ujian akan serius dan sungguh-sunggu dan khusu ketika mengerjakan soal dengan
keyakinan dan harapan untuk mendapatkan nilai bagus agar mendapatkan nilai yang terbaik
dan mendapatkan posisi yang dekat dengan guru mata pelajaran yang di favoritkannya.
Pengumuman ujian untuk Siswa tersebut ternyata sudah keluar dan nilai-nilai semua
murid sudah dipasang pada papan pengumuman dan disampaikan oleh guru kepada para
murid, para sudah tidak sabar khususnya si anak ini untuk menerima dan mengetahui hasil
ujiaannya. sikap seperti ini adalah sikap pribadi seseorang yang sangat dan selalu ingin
mendapati hasil yang terbaik dan sudah tidak sabar untuk mengetahui apakah sang kholik
(guru) yang di favoritkannya untuk menjadi siswa terbaik dan berada dekat dengannya.
5 Muhammad Hisyam Kabbanitasawuf, Tasawauf adalah Zikir, Republika Online Rabu 13 Juni 2012.
Diakses pada tanggal 20 Juni 2012.
Contoh tersebut diatas merupakan manisfestasi seorang siswa yang mempunyai
kesadaran untuk mencapai kualitas diri yang terbaik dalam mencapai posisi terdekat dengan
gurunya, begitu halnya dengan sufi yang dalam kegiatannya selalu ingin mencapai posisi
puncaknya pada dunia fana yang merupakan kondisi pribadi sufi yang sudah berada dalam
dunia yang fana ( berada dekat sekali dengan Allah SWT).
Konstruksi Manajemen Kualitas
Banyak sekali definisi dari kualitas namun secara umum konsep kualitas merupakan
suatu rangkaian proses perjalan yang ditempuh pengelola pendidikan dalam usaha untuk
memuaskan pelanggan6, sehingga kualitas seperti telah diungkapkan pada pendahuluan yaitu
merupakan keilmuan yang berorientasi pada ilmu ekonomi dan fokus yang menjadi tujuan
adalah produk yang dihasilkan mampu menjadi pilihan ketika konsumen ingin membelinya.
Contoh penerapan kualitas pada bidang pendidikan ( kajian antara kualitas pendidikan
dan masalah sosial ekonomi), globalisasi merupakan pola zaman yang terbuka dan bebas
( kemajuan ilmu pengetahuan dengan perkembangan yang sangat luar bisa pada bidang
informasi dan teknologi) seperti sekarang ini, berdampak terhadap sistem pendidikan yang
sudah mulai bergeser orientasinya dari untuk kebutuhan pengembangan pengetahuan dengan
orientasi keilmuan sekarang bergeser menjadi ilmu pendidikan harus menunjang kebutuhan
dunia industri hal ini bermanfaat karena alasan meningkatkan potensi pasar tenaga kerja
Indonesia dengan tujuan untuk mengurangi pengagguran, sehingga denga demikian
lembaga-lembaga pendidikan terus-menerus berlomba dan memperbaiki diri dalam
6 Konsep Kualitas yang di ungkapkan merupakan pandangan dari Total Quality Manajement (TQM)
yang di prakarsai oleh W. Edward Deming, baca Umiarso dan Imam Gojali, Manajemen Mutu Sekolah di Era
Otonomi Pendidikan : “Menjual” Mutu Pendidikan dengan Pendekatanh Quality Control bagi Pelaku Lembaga
Pendidikan, Jogjakarta: IRCiSoD, 2010, 116 -118 ``
mempersiapkan peserta didik agar memenuhi standar kriteria kompetensi yang dibutuhkan
oleh dunia kerja7.
Jadi dengan begitu bahwa kualitas itu adalah rangkaian usaha untuk menjawab suatu
permasalahan yang menjadi realitas kehidupan seperti masalah penganguran dan pekerjaan
yang dilakukan oleh anak dibawah umur, sehingga pemerintah indonesia membangun
7 Pernyataan dirangkum dari laporan UNICEF tahun 2012 Angela Kearney tentang memahami pekerjaan
yang lakukan oleh anak di bawah umur dan remaja di Indonesia yang dikutif dari bisnis Indonesia, Anggela
menyatakan bahwa dampak bekerja karena kurangnya kemampuan keahlian dan umur usia anak berpengaruh
isu kesehatan, keselamatan, dan masa depan. Anak tersebut terpaksa menggadaikan masa depan sia-sia akibat
tekanan kemiskinan," ungkap Peter van Rooij, Direktur ILO di Indonesia. Pada kesempatan ini, Rooij
mengapresiasi upaya Indonesia dalam mengurangi pekerja anak. Menurutnya, dalam 10 tahun terakhir,
Indonesia merupakan salah satu negara yang paling dinamis dalam upaya mengurangi pekerja anak. Upaya
tersebut, a.l. dengan menetapkan landasan hukum yang komprehensif dan menyusun rencana aksi nasional
penghapusan pekerja anak dan pekerjaan yang membahayakan anak untuk periode 2002 sampai dengan 2022.
Akan tetapi, lanjutnya, Indonesia masih menghadapi beberapa tantangan terkait pekerja anak, a.l. tingkat
kemiskinan yang masih cukup tinggi, infrastruktur pendidikan di daerah yang belum memadai, serta kapasitas
dan komitmen daerah yang dinilai Rooij masih rendah.
Dalam laporan yang digagas ILO bersama Bank Dunia, Unicef, dan Bappenas itu, terungkap bahwa
sektor pertanian adalah sektor yang paling banyak merekrut pekerja anak di Indonesia, yakni mencapai 58% dari
total pekerja anak. Selain itu, sektor jasa dan sektor manufaktur mengekor di posisi selanjutnya. Dengan 1/3 dari
anak-anak yang bekerja di sektor jasa atau 216.000 anak menjadi pekerja rumah tangga.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Bappenas Armida S. Alisjahbana menuturkan penyebab
utama anak bekerja adalah kemiskinan. Akibatnya, terjadi peningkatan angka anak putus sekolah yang bergerak
linier dengan peningkatan pekerja anak. "Ini harus ada program yang affirmative dan targeted untuk
menurunkan kemiskinan dan menyediakan pendidikan bagi anak dari keluarga miskin, seperti PKH (program
keluarga harapan) dan BSM (beasiswa siswa miskin)," ujarnya. Pasalnya, saat ini, kegiatan ekonomi di
Indonesia masih didominasi oleh pekerja yang lulus SD atau kurang dari itu. Angkanya mencapai 54,2 juta dari
109,7 juta pekerja."Kalau ini tidak dibenahi, pada 2025 masih ada sekitar 48 juta pekerja low educated dan
periode 'bonus demografi' tidak dapat dioptimalkan," ujarnya.
kebijakan dengan menambahkan satu program keahlian khusus pada tingkatan pendidikan
atas yang dinamakan SMK ( sekolah menengah kejuruan)8 pada dan menjadikan ukuran
kesuksesan dari sebuah negara sehingga bangsa Indonesia berusaha keras untuk mengurangai
angka pengangguran dan meningkatkan standar rata lulusan sekolah pada penduduk
Indonesia serta harapan hidup masyarakat yang merupakan dasar peringkat Indeks
Pembagunan Manusia (IPM=HDI, Human Development Index)9.
Indek Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia menjadi isu dan perbincangan yang
penting kshususnya pada dunia pendidikan yang menjadi bagian penting karena berfungsi
Periode 'bonus demografi' yang dimaksud Armida adalah saat dimana lebih banyak tenaga kerja usia
produktif untuk meningkatkan produktivitas nasional yang diperkirakan terjadi pada 2020-2030.
Armida menambahkan, selain kebijakan dan program pemerintah, peran serta seluruh pemangku kepentingan
seperti swasta, BUMN, lembaga swadaya masyarakat, dan lembaga kajian juga sangat penting untuk
memecahkan persoalan pekerja anak di Indonesia, infromasi diakses dari www.bisnis.com pada tanggal 23 Juni
2012, Pekerja anak dapat dikurangi dengan pendidikan.
8 Azharindo Soffian, Peranan SMK Klaster Teknik Terhadap Kelahiran Industri Kecil, menyatakan
dalam artikel pada harian surat kabar online http://palembang.tribunnews.com/ yang di akses pada tanggal 23
Juni 2012, tentang program SMK sebagai solusi dan pengganti dari sistem pendidikan atas yang kurang
memiliki daya saing dan keunggulan keahlian, yaitu
“Depdiknas pusat telah membuat program kota Vokasi, dimana daerah kota atau kabupaten yang dapat
membuat perbandingan antara SMK dengan SMA adalah 60:40 akan dapat bantuan Rp.4 Milyar/tahun. Dari
program ini terlihat betapa seriusnya Depdiknas pusat dalam mengatasi pengangguran. Dari SMK inilah salah
satu harapan pemerintah untuk dapat mengatasi pengangguran. Dengan banyaknya jumlah tamatan dari SMK,
pemerintah dalam hal ini Depdiknas berharap banyaknya masalah pengangguran akan dapat diatasi, akan lahir
entrepreneur sehingga dapat membuka dan menyerap tenaga kerja”.
9 Katalog BPS NO : 4102002 , Indek Pembangunan Manusia (IPM) tahun 2006 - 2007, dengan jelas
disebutkan perkembangan pembangunan manusia Indonesia untuk 2006-2007 untuk ketiga faktor dasar yaitu
pendapatan, lulusan pendidikan dan pengangguran, Jakarta, Badan Pusat Statistik, 2007.
sebagai agen perubahan umat manusia 10, sehingga banyak sekali harapan perubahan nasib
masyarakat atau bahkan lebih luas lagi suatu generasi dapat dicapai dengan cara yang peling
tepat adalah melalui perubahan tahapan kemampuan pendidikan, tahapan kemampuan
pendidikan tentu akan sangat berpengaruh terhadap nasib ekonominya contoh anak lulusan
sekolah dasar jika dia bekerja pada sektor formal tentu hanya akan mampu menempati posisi
sebagai level manajemen bawah, namun lain halnya jika seorang ,lulusan sarjana tentu
memiliki peluang lebih besar untuk bisa menempati posisi pekerjaan dilevel manajemen atas.
Posisi pekerjaan pada sektor informal berdampat kepada stsatus sosialnya, contoh nya
jika Pekerjaan pada level manajemen bawah biasanya dipanggil dengan istilah anak buah
atau kuli sedangkan untuk pekerjaan pada level manajemen atas biasanya di panggil bos.
contoh status sosial tersebut bukan hanya berdampak kepada panggilan tentu juga reward
gaji atas pekerjaan yang dilakukannya, sehingga kemungkinan sangat kecil anak buah
memiliki gaji lebih besar dari bos, sehingga dengan demikian tingkat kesejahteraan anak
buah pasti dibawah para bos.
Perbandingan tingkat pendidikan juga bisa banyak digunakan para ahli-ahli
pendidikan bangsa ini yang selalu membandingkan pendidikan Indonesia dengan pendidIkan
bangsa lain seperti Malaysia, contoh yang sering digunakan adalah pendekatan sejarah yang
menyatakan bahwa di era abad 20 akhir banyak para pelajar dari Negara Malaysia yang
menuntut ilmu kekampus-kampus di Nusantara untuk berbagai disiplin ilmu bahkan Malaysia
10 Rama Prabu, Catatan Buku : Menelusuri Lorong-lorong Buku karya Sigit Susanto, diakses dari
www.Kompas .com pada tanggal 24 Juni 2012. Lebih jauh A. Malik Padjar, kelas isu-isu pendidikan
kontemporer, menyatakan bahwa pendidikan bagi masyarakat yang memiliki kesadarankan perubahan
kehidupan yang lebih baik lagi sudah menjadi seperti kewajiaban karena menurut Malik Padjar pendidikan
sudah dinggap sebagai investasi, makna investasi berarti sangat hubungannya dengan ilmu ekonomi yang berarti
mengeluarkan suatu aset berharga untuk disimpan atau dibelanjakan dengan harapan mempunyai nilai tambah
(memiliki keuntungan), pernyataan disampaikan pada 3 Nopember 2012.
juga ‘mengimpor’ tenaga-tenaga pendidik dari Indonesia untuk menjadi pengajar di lembaga
pendidikan dan pelatihan-pelatihan bahkan menjadi pembicara-pembicara ilmiah. Pada
zaman penulis merasa bangga terhadap kenyataan yang membuktikan bahwa tingkat
keilmuan dan kemajuan sumber daya manusia Indonesia diakui unggul (berkualitas) dan
bahkan mereka meniru untuk diterapkan dinegaranya sebagai wujud dari proses pembelajaran
yang akan mentranfer pengetahua.
Namun sayang proses yang membanggakan tersebut tindak dijadikan pelajaran
bangsa Indonesia kalau ternyata Malaysia sedang melakukan agenda perubahan generasi
yang besar yaitu mereka mengeluarkan banyak uang dan lain sebagainya untuk mengirim
putra-putri untuk belajar di negara Indonesia dan meminta kembali ketika lulus untuk bekerja
keras membangun negaranya, sehingga kurang dari 30 tahun proses investasi pendidikan
sudah memberikan hasil sehingga dalam beberapa tahun terakhir banyak kampus-kampus
dari Negara Malaysia mengikuti pameran-pameran pendidikan yang di jadikan ajang
mempertemukan antara calon mahasiswa dengan pihak lembaga pendidikan.
Berdasarkan data tahun 2010 KBRI di Malaysia yang dikutif dari vivanews.com
menyatakan bahwa jumlah mahasiswa Indonesia untuk tingkat S1, S2, dan S3 berjumlah
15.000 (lima belas ribu) mahasiswa yang belajar di berbagai universitas baik negeri maupun
swasta11. Namun demikian menurut dia walaupun berada di Malaysia kecintaan terhadap
bangsa dan tanah airnya tetap melekat dan ini dibuktikan dengan pernyataan akan
mengerahkan mahasiswa dan pekerja Indonesia untuk menyaksikan langsung laga final AFF
Suzuki 2010 Cup di Stadion Bukit Jalil, Malaysia, cukup besar. Mahasiswa Indonesia yang
belajar di Malaysia tidak ketinggalan untuk ikut 'memerahkan' Stadion Bukit Jalil demi
mendukung Timnas Indonesia.
11 Ramdhan Muhaimin, Mahasiswa Indonesia akan Memerahkan Stadion Bukit Jalil, data diakses dari
www.vivanews.com pada tanggal 23 Juni 2012.
Jadi dengan demikian peranan pendidikan yang berkualitas merupakan solusi
terdepan untuk memajukan kehidupan bangsa dan menyingkirkan penyakit bangsa melalui
mengentasan kemiskinan, kebodohan, pengangguran serta angka kriminal yang menurun
sehingga dengan begitu kualitas pendidikan adalah solusi yang jelas untuk menjadikan
bangsa Indonesia sebagai bangsa yang terhormat.
Bersyukur Cermin Kualitas Jiwa dan Pribadi Manusia
Pada tahap ini penulis akan melakukan pendalaman dari kotek tasawuf untuk
kesuksesan manajemen mutu pendidikan, yaitu melalui menguraikan sikap bersyukur untuk
mengelola pendidikan berkualitas dengan teori mutu di peroleh dengan perbaikan terus
menerus.
Kata bersyukur menurut Khalid Abu Syadi merupakan ungkapan dan pengendalian
diri manusia atas segala kenyataa hidup yang dialami sebab dia berpandangan jika manusia
tidak pernah merasa berterimakasih dan memuji Allah sebagai Zat yang memberikan segala
hal yang ada pada diri manusia, maka nanti jika dihari akhir manusia yang demikian akan
menyesali kehidupannya selama didunia akibat tidak bisa bersikap atas segala nikmat dan
cobaan yang diterimanya.12 Makna istilah syukur banyak asfek yang di jadikan pedoman
12 Khalid Abu Syadi, Seri Penyegaran Iman : Indahnhya Bersyukur, Jakarta, Gema Insani, 2004, 44.
Dalam surah Fathir ayat 3 Allah berfirman:
ض� ر�� األ� و� اء� م� الس� م�ن� ك�م� ق� ز� ي�ر� الله� غ�ي�ر� �ال�ق خ� م�ن� ه�ل� ع�ل�ي�ك�م� الله� ن�ع�م�ت� ا و� ك�ر� اذ� الن�اس� ا ي+ه�
� أ ي�ا
ك�و�ن� ت�ؤ�ف� ن�ىأ� ف� و� ه� إ�ال� �ل�ه� إ ال�
Artinya:
dalam menganalisisnya untuk mendapatkan pemahaman yang terbuka dan luas seperti para
ulama muslim seperti Khalid yang memaknai syukur dalam pandanga teologis dan bersifat
betuk perenungan dan mengingatkan manusia tas segala bentuk nikmat dan cobaan yang
diberikan Allah SWT.
Pandangan bersyukur bagi kalangan umum diluar muslim seperti diungkapkan oleh
jacob utama dalam bukunya, yang melihat bersyukur itu merupakan suatu gambaran kondisi
yang ada kekurangan bukan dalam kondisi ideal namun berani melangkah maju dan pantang
menyerah untuk menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya13. Sehingga makna bersyukur
itu adalah ingat dan bertanggunga jawab untuk terus berkarya pantang menyerah, sehingga
mencapai kesuksesan.
Aplikasi kata syukur banyak muncul dan sering di dengan seperti dikutif dari
vivanews.com, Menko Polhukam Djoko Suyanto, yang merasa geram dengan hasil penelitian
dari LSM The Fund for Peace hingga menyatakan Indonesia sebagai negara gagal. Beliau
membalik bertanya dan mempertanyakan kriteria indikator “negara gagal” dan kemudian
beliau membantah dengan meberikan Fakta dan alasan keberhasilan, dan kata bersyukur yang
diungkapkan untuk mengekpresikan situasi tersebut adalah ” Yang cuma mengeluh dan
sinikal itu mestinya bersyukur dengan keadaan riil yang ada dan bersama-sama memperbaiki
apa yang kurang, karena mereka sebenarnya telah melupakan nikmat yang telah
dirasakannya,"14.
Hai Manusia, ingatlah akan nikmat Allah kepadamu. Adakah Pencipta selain Allah yang dapat
memberikan rezki kepada kamu dari langit dan bumi ? tidak ada Tuhan selain dia; Maka Mengapakah kamu
berpaling (dari ketauhidan).
13 Jacob Utama, bersyukur dan Menggugat Diri, Jakarta: Kompas Media Nusantara,2009, 273.
14 Luhur Hertanto, Menko Polhukam, Indikator Negara Gagal seperti apa, diakses dari detiknews.com
terbitan tanggal 21/06/2012, diakses pada tanggal 23 Juni 2012. Bantahan yang disampaikan oleh
Jadi memang bersyukur itu mengandung aspek manfaat mengingatkan, penyemangat
dan asfek introsefeksi diri ( mau melihat kekurangan dan mau memperbaiki diri). Asfek
manfaat yang seperti yang diungkapkan oleh Ibnu Dahlan El-Madary akan melahirkan
kekuatan yang luar biasa dalam hidupnya, dan dapat membentuk sumber daya manusia yang
arif lagi bijaksana serta menjadi syifa ul-linnas (sebagai penawar bagi manusia), yang
kekuatan itu tidak mesti dimiliki oleh benda-benda lain Sifat syukur dapat memotivasi
seseorang dalam memperoleh keberhasilan baik di dunia maupun di akhirat, Mengapa? Sebab
dengan mengedepankan sifat syukur, seseorang akan punya sportivitas, profesionalitas yang
proporsional dan pada akhirnya akan melahirkan sifat solidaritas/kesetiakawanan amal shalih
dan akhlak yang mulia. 15 Sehingga dengan demikian bersyukur akan membuat pribadi
manusia akan lebih berkualiatas yang terwujud dalam prilaku keseharian, sedangakan dalam
bidang pekerjaan dengan bersyukur segala tantangan dapat dihadapi dan terus maju untuk
pantang menyerah.
Bersyukur Kunci Sukses Manajemen Kualitas Modern
Menkopolhukam bersifat bukti keberhasilan pemerintah dalam bidang ekonomi yang tahan terhadap krisis,
Catatan ekonomi Indonesia di tengah krisis ekonomi Eropa dan AS sejak 2008 lalu yang dampaknya telah
menghantam berbagai negara, terhitung sangat baik. Indonesia memiliki cadangan devisa yang besarnya lebih
dari US$ 115 dengan pertumbuhan ekonomi nasional stabil pada 6,5% di saat negara lain merosot hingga
negatif.
Pemerintahan juga berjalan dengan baik, mulai dari presiden hingga bupati dan walikota. Demokrasi tumbuh
sangat baik yang ditandai dengan tidak ada hambatan bagi media massa melakukan check and balance dan
kebebasan penuh kepada warga negara menyampai pendapatnya.
15 Ibnu Dahlan El-Madary, Konsep Syukur dalam Kajian Tasawuf, data diakses dari
www.tribunnews.com, 12 Januari 2011, pada tanggal 23 Juni 2012.
Konsep Kualitas dengan prinsip terus memperbaikid diri denganterus menerus
ternyata bisa dikatakan merupakan prilkau tasawuf yang tertuang dalam istilah bersyukur
jadi hemat penulis para manajer yang memakai pendekatan Total Qualitas Manajemen sudah
harus melihat bahwa ruh perbaikan diri dalam prinsip kerjanya untuk memenuhi standar
proses penilaian kerja dan produknya adalah terdapat pada diri manusianya, yaitu terutama
manajer atau pimpinan yang bertuga buntuk membuat konsep tentang kualitas kemudian
diturunkan konsep tersebut kedalam praktek kerja dan budaya kerja yang lebih meerapkan
ajaran tasawuf.
Ajaran tasawuf dalam bersyukur dalam dunia kerja terdapat kedalam 3 asfek yaitu16 :
1. Mengetahui semua nikmat yang Allah berikan, seperti nikmat Iman, Islam dan
ketaatan dalam menjalankan perintah-Nya sehingga benar-benar menjadikan Allah
sebagai pelindung dan senantiasa hadir dalam hatinya, dengan meyakini bahwa
kesuksesan dan segala bentuk kemewahan semua berasal dari Allah, kita hanya di
beri pinjaman sementara di dunia.
Dalam mengejar jaminan dan produk berkualitas termasuk didalamnya proses
berkualitas para stake holder harus memperhatikan nilai spiritual dan harus
menyakini nilai tersebut sebagai kekuatan yang mampu mewujudkan cita-cita
kualitas yang harapkan. Jadi peranan untuk memberikan hasil yang terbaik pertama-
tama bukan untuk kepentingan penjualan produk tetapib sebagai bukti manusia yang
bertaqwa dengan bekerja secara sungguh-sungguh.
16 Ibnu Dahlan El-Madary, Konsep Syukur dalam Kajian Tasawuf, data diakses dari
www.tribunnews.com, 12 Januari 2011, pada tanggal 23 Juni 2012.
2. Mengungkapkan rasa syukurnya dalam bentuk puji-pujian seperti alhamdulillah,
asy-Syukrulillah atau ucapan lainnya yang mempunyai arti yang sama.
Dalam pelaksanaan kerja harus memuat standar operasi prosedur (SOP) yang
mencantumkan diktum setiap bahwa setiap pekerja dalam kondisi apapun harus
mengingat Allah dengan begitu tingkat kehati-hatian dan faktor eror akan berkurang.
3. Nikmat Allah yang ada, bukan untuk dirasakan sendiri melainkan untuk berbagi
dengan orang lain, seperti sedekah, infaq dan menolong fakir miskin, itu semua kita
lakukan supaya kita selamat dari ujian dan amanah yang kita hadapi di dunia
sehingga kelak harta, tahta dan kekayaan kita menjadi penolong besok pada hari
penghitungan amal di yaum mahsyar nanti.
Dan puncak dari pencapaian kualitas adalah nilai sosial dan dakwahnya, yaitu
setiap ilmu pengetahuan dan keberhasilan yang telah dicapai harus di sampaikan dan
diajarkan agar setiap orang dimuka bumi ini mempunyai kesempatan menjadi
manusia yang berkualitas dan beruntung.
kesimpulan
Bersyukur merupakan kunci sukses para manajer (kepala sekolah ) untuk usaha untuk
mencapai pendidikan yang kualitas yang memakai prinsip TQM sebagi model manajemen
mutu modern, yaitu diawali dengan membangun kulaitas pribadi dan jiwa yang bagus sesuai
ajaran agama, dan pribadi tersebut harus mempunyai usaha untuk terus meperbaiki diri
melalui hati dan jiwa yang selalu bersyukur.
Tahapan sufi dalam membangun kualitas pendidikan melalui 3 tahapan proses teologi
yang mampu menjadi katalis negatif dalam diri manusia untuk mencapai posisi kualitas
produk dan berdampak juga tercapinya kualitas diri yaitu melalui:
1. Dalam mengejar jaminan dan produk berkualitas termasuk didalamnya proses
berkualitas para stake holder harus memperhatikan nilai spiritual dan harus menyakini
nilai tersebut sebagai kekuatan yang mampu mewujudkan cita-cita kualitas yang
harapkan. Jadi peranan untuk memberikan hasil yang terbaik pertama-tama bukan
untuk kepentingan penjualan produk tetapib sebagai bukti manusia yang bertaqwa
dengan bekerja secara sungguh-sungguh.
2. Dalam pelaksanaan kerja harus memuat standar operasi prosedur (SOP) yang
mencantumkan diktum setiap bahwa setiap pekerja dalam kondisi apapun harus
mengingat Allah dengan begitu tingkat kehati-hatian dan faktor eror akan berkurang.
3. Dan puncak dari pencapaian kualitas adalah nilai sosial dan dakwahnya, yaitu setiap
ilmu pengetahuan dan keberhasilan yang telah dicapai harus di sampaikan dan
diajarkan agar setiap orang dimuka bumi ini mempunyai kesempatan menjadi
manusia yang berkualitas dan beruntung.
Daftar Pustaka
Abdul Aziz Dahlan, Pemikiran Falsafi dalam Islam,Jakarta : Dajmbatan, 2003.
Ahmad Syafi’i Mufid , Kasus-kasus Aliran / Paham Keagamaan Aktual di Indonesia,
Departemen Agama RI : Peneiliti Badan Litbang dan Diklat Puslitbang kehidupan
Keagamaan, 2009.
A.Malik Fadjar, Visi Pembaharuan Pendidikan, Jakarta : Lembaga Pengembangan
Pendidikan dan Penyusunan Naskah Indonesia.
Jacob Utama, bersyukur dan Menggugat Diri, Jakarta: Kompas Media Nusantara,2009.
Khalid Abu Syadi, Seri Penyegaran Iman : Indahnhya Bersyukur, Jakarta, Gema Insani, 2004
Muhamad ZakiIbrahim, Tasawuf Hitam Putih, Tiga Serangkai, 8. diakses dari
Google.Books.Com
Jaludin & Ramayulis, Pengantar Ilmu Jiwa Agama, Jakarta : Kalam Mulia, 1987.
Tim Peneiliti Badan Litbang dan Diklat Puslitbang kehidupan Keagamaan, Paham-paham
Keagamaan Liberal Pada Masyarakat Perkotaan, Departemen Agama RI, 2007.
Umiarso dan Imam Gojali, Manajemen Mutu Sekolah di Era Otonomi Pendidikan :
“Menjual” Mutu Pendidikan dengan Pendekatanh Quality Control bagi Pelaku
Lembaga Pendidikan, Jogjakarta: IRCiSoD, 2010
Top Related