LAPORAN KEGIATAN
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOKSTIMULASI PERSEPSI: HALUSINASI SESI 4
DISUSUN OLEH:
OLIVIA
PPN 15094
Pembimbing Akademik CI / Pembimbing Klinik
( ) ( )
PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XIVSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
IMMANUEL BANDUNGJANUARI 2016
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOKSTIMULASI PERSEPSI: HALUSINASI
A. Latar Belakang
Program terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu asuhan
keperawatan dengan gangguan jiwa tidak hanya difokuskan pada aspek
psikologis, fisik, dan sosial tetapi juga kognitif. Ada beberapa terapi
modalitas yang dapat diterapkan salah satunya adalah terapi Aktivitas
Kelompok Stimulasi Persepsi.
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Stimulasi Persepsi adalah terapi yang
menggunakan aktivitas kelompok secara bersamaan untuk mempersiapkan
stimulasi yang terkait dengan pengalaman dalam kehidupan dan
menetapkan alternatif penyelesaian masalah.
Berdasarkan latar belakang yang penulis ambil yaitu melanjutkan dari
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) sesi III yaitu mengontrol halusinasi
dengan kegiatan, di sesi ke IV akan diajarkan cara mengontrol halusinasi
dengan bercakap - cakap
B. Topik
TAK Stimulasi Persepsi: Halusinasi Sesi 4: Mengontrol Halusinasi dengan
Bercakap – cakap.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Klien memiliki kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang
diakibatkan oleh paparan stimulus kepadanya.
2. Tujuan Khusus
a. Klien memahami pentingnya bercakap –cakap dengan orang lain
untuk mencegah munculnya halusinasi.
b. Klien dapat bercakap – cakap dengan orang lain untuk mencegah
halusinasi.
D. Aktivitas dan Indikasi
1. Aktivitas
Kegiatan yang dilakukan adalah dengan menggunakan musik dan
pulpen. Saat musik dimainkan, pulpen dijalankan dari pasien yang
satu ke pasien berikutnya. Pada saat musik berhenti, pasien yang
memegang pulpen harus menyebutkan cara mengontrol halusinasi
yang telah dipelajari dan memperagakannya serta memasukkan ke
dalam jadwal harian.
2. Indikasi/ Kriteria Klien
a. Klien dengan gangguan persepsi halusinasi yang sudah mulai
mampu mengintreprestasikan realitas terhadap diri sendiri maupun
orang lain.
b. Klien dengan ganguan presepsi sensori halusinasi yang sudah mulai
mampu mengontrol halusinasinya.
c. Klien dengan kondisi fisik baik/sehat.
E. Pengorganisasian
1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Terapi Aktifitas Kelompok ini dilaksanakan pada:
Hari, Tanggal : Senin, 11 Januari 2016
Waktu : Pukul 13.00 WIB s.d selesai
Tempat : Ruang Perkutut
Jumlah Peserta : 4 orang
2. Tim Terapis
Leader : Olivia
Co-leader : Mujibul Wafa
Fasilitator : Novia Wardanie, Exo Christie, Gundgun Wiguna, Vitrise
Observer : Josephine
3. Uraian Tugas Pelaksana
a. Leader
Tugas:
1) Memimpin jalannya terapi aktifitas kelompok.
2) Merencanakan, mengontrol, dan mengatur jalannya terapi.
3) Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK.
4) Memimpin diskusi kelompok.
b. Co. Leader
Tugas:
1) Membuka acara.
2) Mendampingi leader.
3) Mengambil alih posisi leader jika leader bloking.
4) Menyerahkan kembali posisi kepada leader.
5) Menutup acara diskusi.
c. Fasilitator
Tugas:
1) Ikut serta dalam kegiatan kelompok.
2) Memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok
untuk aktif mengikuti jalannya terapi.
d. Observer
Tugas:
1) Mencatat serta mengamati respon klien (dicatat pada format yang
tersedia).
2) Mengawasi jalannya aktifitas kelompok dari mulai persiapan,
proses, hingga penutupan.
4. Alat/Media
a. Steroform
b. Pulpen
c. musik
5. Metode
a. Diskusi dan tanya jawab
b. Bermain peran/simulasi
6. Setting
a. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
b. Tempat tenang dan nyaman
Keterangan:
Leader :
Co. Leader :
Fasilitator :
Klien :
Observer :
7. Program Antisipasi
Ada beberapa langkah yang dapat diambil dalam mengantisipasi
kemungkinan yang akan terjadi pada pelaksanaan TAK. Langkah-
langkah yang diambil dalam program antisipasi masalah adalah:
a. Apabila ada klien yang telah bersedia untuk mengikuti TAK, namun
pada saat pelaksanaan TAK tidak bersedia, maka langkah yang
diambil adalah: mempersiapkan klien cadangan yang telah diseleksi
sesuai dengan kriteria dan telah disepakati oleh anggota kelompok
lainnya.
b. Apabila dalam pelaksanaan ada anggota kelompok yang tidak
mentaati tata tertib yang telah disepakati, maka berdasarkan
kesepakatan ditegur terlebih dahulu dan bila masih tidak cooperative
maka dikeluarkan dari kegiatan.
c. Bila ada anggota kelompok yang melakukan kekerasan, leader
memberitahukan kepada anggota TAK bahwa perilaku kekerasan
tidak boleh dilakukan.
F. Proses Pelaksanaan
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
1) Salam dari terapis kepada klien.
2) Klien dan Terapis Memakai papan nama.
b. Evaluasi/Validasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien saat ini.
2) Terapis menanyakan pengalaman klien setelah menerapkan dua
cara yang telah dipelajari (menghardik, menyibukkan diri dengan
kegiatan terarah) untuk mencegah halusinasi.
c. Kontrak
1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan,
yaitu mengontrol halusinasi dengan bercakap – cakap dengan
orang lain.
2) Terapis menjelaskan aturan main berikut:
a) Peserta hadir 10 menit sebelum kegiatan dimulai
b) Peserta berpakaian rapid dan bersih
c) Tidak meninggalkan ruangan selama TAK berlangsung
d) Peserta yang ingin BAK/BAB diperbolehkan ke toilet
sebelum kegiatan berlangsung.
e) Tidak diperbolehkan makan, minum dan merokok saat TAK
berlangsung.
f) Peserta yang ingin bertanya harus mengangkat tangan.
g) Lama kegiatan 30 menit.
h) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
2. Tahap Kerja
a. Terapis menjelaskan pentingnya bercakap – cakap dengan orang lain
untuk mengontrol dan mencegah halusinasi.
b. Terapis meminta tiap klien menyebutkan orang yang biasa dan bisa
diajak bercakap – cakap.
c. Terapis meminta tiap klien menyebutkan pokok pembicaraan yang
biasa dan bisa dilakukan.
d. Terapis mempeeragakan cara bercakap – cakap jika halusinasi
muncul “Suster, ada suara di telinga, saya mau ngobrol saja dengan
suster” atau “ Suster saya mau ngobrol tentang kegiatan harian
saya”.
e. Terapis meminta klien untuk memperagakan percakapan dengan
orang di sebelahnya.
f. Berikan pujian atas keberhasilan klien.
g. Ulangi e dan f sampai semua klien mendapat giliran
3. Tahap Terminasi
a. Evaluasi/Validasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
2) Terapis menanyakan TAK mengontrol halusinasi yang sudah
dilatih.
3) Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Rencana Tindak Lanjut
Terapis menganjurkan klien menggunakan tiga cara mengontrol
halusinasi, yaitu menghardik, melakukan kegiatan harian, dan
bercakap – cakap.
c. Kontrak yang Akan Datang
1) Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK yang
berikutnya, yaitu belajar cara mengontrol halusinasi dengan
patuh minum obat.
2) Terapis membuat kesepakatan waktu dan tempat TAK
berikutnya.
G. Evaluasi dan Dokumentasi
1. Evaluasi
Evaluasi Struktural
1. Dalam pelaksanaan TAK, ada keter;lambatan waktu dalam memulai
pelaksanaan yaitu terlambat 10 menit.
2. Suasana saat kegiatan TAK sesi 4 menyenangkan, semua peserta
antusias dan bersemangat dalam mengikuti kegiatan.
3. Leader, Co-leader, Fasilitator, Observer telah berperan dan
melaksanakan kegiaatan TAK dengan baik.
Evaluasi Proses
1. Leader telah membuat suasana menjadi semangat dan
menyenangkan.
2. Co-Leader dapat membantu Leader secara maksimal.
3. Fasilitator sudah berperan dengan baik dalam memotivasi klien
mengikuti TAK namun ada beberapa fasilitator yang juga ikut
membantu klien yang bukan tanggung jawabnya sehingga klien
terlihat bingung ingin mengikuti fasilitator yang mana.
4. Klien kooperatif dan mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
5. Sebagian dari klien mampu mengingat dan mengulangi kembali
materi yang telah diajarkan dan sebagian tidak dapat sehingga harus
dibantu oleh fasilitator yang ada di sampingnya.
6. Observer dapat mengobservasi kegiatan dengan semestinya.
Sesi 4: TAK
Stimulasi Persepsi: Halusinasi
Kemampuan bercakap – cakap untuk mencegah halusinasi
No Aspek yang dinilai Nama KlienTn. R Tn. A Tn. N Tn. D
1 Menyebutkan orang yang
biasa diajak bercakap –
cakap
2 Memperagakan
percakapan
3 Menyusun jadwal
percakapan
4 Menyebutkan tiga cara
mengontrol dan
mencegah halusinasi
Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian kemampuan menyebutkan orang yang biasa
diajak bicara, memperagakan percakapan, menyusun jadwal percakapan,
menyebutkan tiga cara mencegah halusinasi . Beri tanda jika klien mampu
dan tanda jika klien tidak mampu.
DAFTAR PUSTAKA
Fitria, Nita. 2010. Prinsip Dasar Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan dan Strategi
Pelaksanaan Tindakan Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
Keliat, Budi Anna. 2015. Keperawatan Jiwa : Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta : EGC
Kusumawati, Frida, dkk. 2011. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta : Salemba Medika
Top Related