PERKEMBANGAN KEBIJAKAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan
KEMENKES
Kementerian Kesehatan RI
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIANOMOR 74 TAHUN 2014
TENTANGPEDOMAN PENYUSUNAN PETA JALAN
PENYELENGGARAANJAMINAN SOSIAL BIDANG KESEHATAN DAN BIDANG
KETENAGAKERJAAN
Peta Jalan Menuju Kepesertaan Semesta (UHC)
20% 50% 75% 100%
20% 50% 75% 100%
10% 30% 50% 70% 100% 100%
`Perusahaan 2014 2015 2016 2017 2018 2019
USAHA BESAR 20% 50% 75% 100% USAHA SEDANG 20% 50% 75% 100% USAHA KECIL 10% 30% 50% 70% 100% USAHA MIKRO 10% 25% 40% 60% 80% 100%
Pengalihan Peserta JPK Jamsostek, Jamkesmas, TNI Polri
ke BPJS Kesehatan
Perluasan Peserta di Usaha Besar, Sedang, Kecil & MikroPenyusunan Sisdur Kepesertaan dan
Pengumpulan Iuran
Pemetaan
Perusahaan dan
sosialisasi
Pengukuran kepuasan peserta berkala, tiap 6 bulan
Integrasi Kepesertaan Jamkesda/PJKMU dan askes komersial ke BPJS Kesehatan
Pengalihan Kepesertaan
TNI/POLRI ke BPJS Kesehatan
Kajian perbaikan manfaat dan pelayanan peserta tiap tahun
Sinkronisasi Data Kepesertaan: JPK
Jamsostek, Jamkesmas dan Askes PNS/Sosial --
NIK
Penduduk yang dijamin di berbagai skema
148,2 jt jiwa
121,6 juta peserta dikelola BPJS Keesehatan
50,07 jJuta pst dikelola oleh Badan Lain
257,5 juta peserta (semua
penduduk) dikelola BPJS Keesehatan
Tingkat Kepuasan
Peserta 85%
KEGIATAN: Pengalihan, Integrasi, Perluasan
BSK
73,8 juta belum jadi peserta
90,4juta belum jadi peserta
Perpres Dukungan
Operasional Kesehatan bagi
TNI Polri
86,4 juta PBI2,6 PBI dr non KTP
Sebagian kecil jamkesda
ARAH PEMBANGUNAN KESKEMENKE
S
4
RPJMN I2005 -2009
UPAYA PROMOTIF, PREVENTIF
Arah pengembangan upaya kesehatan, dari kuratif bergerak ke arah promotif, preventif sesuai kondisi dan kebutuhan
Bangkes diarahkan untuk meningkatkan akses dan mutu yankes
Akses masyarakat thp yankes yang berkualitas telah lebih berkembang dan meningkat
Akses masyarakat terhadap yankes yang berkualitas telah mulai mantap
Kes masyarakat thp yankes yang berkualitas telah menjangkau dan merata di seluruh wilayah Indonesia
RPJMN II2010-2014
RPJMN III2015 -2019
RPJMN IV2020 -2024
KURATIF-REHABILITATIF VISI:
MASYARAKAT SEHAT
YANG MANDIRIDAN
BERKEADILAN
ISU STRATEGIS RPJMN 2015-2019
5
1. Peningkatan Status Kesehatan ibu, bayi, balita, remaja dan lansia
2. Perbaikan status gizi masyarakat 3. Pengendalian beban ganda penyakit dan penyehatan
lingkungan4. Pemenuhan ketersediaan farmasi, alat kesehatan, dan
pengawasan obat dan makanan5. Peningkatan Promosi kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat6. Pengembangan Jaminan Kesehatan Nasional7. Pemenuhan sumber daya manusia kesehatan8. Penguatan Manajemen dan sistem informasi 9. Peningkatan efektifitas Pembiayaan Kesehatan10.Peningkatan akses pelayanan kesehatan dasar yang
berkualitas11.Peningkatan akses pelayanan kesehatan rujukan yang
berkualitas
VISI DAN MISI PRESIDEN
9 AGENDA PRIORITAS (NAWA CITA)
Agenda ke 5: Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia
Indonesia
TRISAKTI:Mandiri di bidang ekonomi; Berdaulat di
bidang politik; Berkepribadian dlm budaya
PROGRAM INDONESIA SEHAT
PROGRAM INDONESIA
PINTAR
PROGRAM INDONESIA KERJA
PROGRAM INDONESIA SEJAHTERA
PENGUATAN YANKES
PARADIGMA SEHAT JKN
3 D
IMEN
SI P
EMB
AN
GU
NA
N: P
EMB
AN
GU
NA
N
MA
NU
SIA
, SEK
TOR
UN
GG
ULA
N, P
EMER
ATA
AN
DA
N
KEW
ILA
YAH
AN
NO
RM
A PEM
BA
NG
UN
AN
KA
BIN
ET KER
JA
DTPK
Program Indonesia Sehat KEMENKES
7
KEBIJAKAN PERKUATAN RKP BIDANG KESEHATAN 2016 8
1. Penguatan pelayanan kesehatan ibu, anak & gizi masyarakat serta penanggulangan penyakit;
2. Penguatan & perluasan Jaminan Kesehatan Nasional dengan Kartu Indonesia Sehat;
3. Penguatan sistem kesehatan;4. Penguatan akses & kualitas pelayanan
kesehatan;5. Penguatan upaya promotif & preventif.
PERKEMBANGAN KEBIJAKAN JKN
TAHUN 2016
1. KEPESERTAAN
Regulasi terkait PBI Tahun 2016
Peraturan Pemerintah No 76/ 2015 Tentang PBI
JKN dikeluarkan pada bulan Oktober 2015• Bayi Baru Lahir dr peserta PBI : otomatis menjadi PBI• Verifikasi dan Validasi dapat dilakukan setiap saat • Penetapaan Perubahan PBI selambatnya 6 bulan
Draft Revisi Perpres No 12 /2013 tentang JKN :
Identitas tunggal Nomor Induk Kependudukan
Iuran PBI : Rp. 23.000/orang/bulan
Penetapan Peserta PBI Tahun 2016
Kepmensos No
170/HUK/2015
Sudah didaftarkan oleh Menteri Kesehatan ke BPJS Kesehatan Per 31 Desember 2015
Peserta PBI Nasional Tahun 2016Provinsi Sumatera Utara
NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH1 Kota Medan 482.0482 Kota Binjai 65.1593 Kota Tebing Tinggi 43.5044 Kota Pematang Siantar 73.6575 Kota Tanjung Balai 67.8016 Kota Sibolga 31.8077 Kota Padang Sidempuan 46.9548 Kab. Deli Serdang 343.6089 Kab. Langkat 438.823
10 Kab. Karo 133.73411 Kab. Simalungun 238.62312 Kab. Dairi 123.02613 Kab. Asahan 236.34314 Kab. Batubara 147.68115 Kab. Labuhan Batu 108.26616 Kab. Labuhan Batu Utara 99.59317 Kab. Labuhan Batu Selatan 57.542
Peserta PBI Nasional Tahun 2016Provinsi Sumatera Utara
NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH18 Kab. Tapanuli Utara 114.25319 Kab. Tapanuli Tengah 146.47820 Kab. Tapanuli Selatan 118.29521 Kab. Padang Lawas 82.20922 Kab. Padang Lawas Utara 70.44323 Kab. Nias 87.32024 Kab. Toba Samosir 59.66725 Kab. Mandailing Natal 175.30026 Kab. Humbang Hasundutan 78.67727 Kab. Pakpak Bharat 23.21328 Kab. Nias Selatan 199.34129 Kab. Samosir 57.83130 Kab. Serdang Bedagai 176.47731 Kab. Nias Utara 108.83232 Kab. Nias Barat 64.21533 Kota Gunung Sitoli 84.815
TOTAL 4.385.535
Alur Mekanisme Kepesertaan PBI JKN (PP 101/2012)
1a. BPSPendataan,
PPLS
2a. Koordinasi dgn:1.Kemenkeu2.K/L terkait
Masalah: Proses Verifikasi dan Validasi untuk updating sasaran blm berjalan baik
Usulan Pedoman Verifikasi dan Validasi PBI
Mekanisme pengelolaan bayi PBI Jaminan Kesehatan:
1. Bayi yang dilahirkan oleh ibu kandung yang terdaftar sebagai PBI Jaminan Kesehatan secara otomatis ditetapkan sebagai PBI Jaminan Kesehatan,
2. Bayi yang dilahirkan oleh ibu kandung yang terdaftar sebagai PBI Jaminan Kesehatan selanjutnya disebut bayi PBI Jaminan Kesehatan, status kepesertaannya harus dipastikan selambat-lambatnya 3 x 24 jam hari kerja.
3. Orang Tua/Keluarga melaporkan bayi PBI ke Dinas Sosial Kabupaten/Kota setempat dengan membawa Kartu Keluarga (KK), Kartu Tanda Penduduk (KTP), dan Surat Keterangan Lahir untuk dilakukan verifikasi dan validasi.
4. Dinas Sosial Kabupaten/Kota setempat berkoordinasi dengan BPJS Kesehatan setempat untuk menerbitkan kartu peserta dan/atau Surat Eligibilitas Peserta (SEP) bagi bayi PBI yang membutuhkan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan.
5. Dinas Sosial Kabupaten/Kota setempat berkoordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten/Kota setempat dalam rangka mendapatkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Akte Kelahiran.
Usulan Pedoman Verifikasi dan Validasi PBI ..
Mekanisme pengelolaan bayi PBI Jaminan Kesehatan: 6. Dinas Sosial Kabupaten/Kota setempat membuat rekapitulasi
bulanan mengenai data bayi PBI untuk dilaporkan ke Dinas Sosial Provinsi.
7. Dinas Sosial Provinsi membuat rekapitulasi bulanan mengenai data bayi PBI untuk dilaporkan ke Kementerian Sosial guna mendapat penetapan peserta PBI Jaminan Kesehatan.
8. Kementerian Sosial melakukan penetapan bayi PBI setiap bulan untuk didaftarkan sebagai peserta PBI jaminan kesehatan oleh Kementerian Kesehatan dan iuran dibayarkan terhitung mulai tanggal kelahiran bayi PBI jaminan kesehatan.
9. Sejak diterbitkannya kartu peserta dan atau SEP bagi bayi PBI Jaminan Kesehatan, maka bayi PBI Jaminan Kesehatan dapat mengakses pelayanan kesehatan.
KENAIKAN PREMI JKN
JENIS LAMA (Rp) BARU (Rp)PBI 19.225 23.000KELAS I 59.500 80.000KELAS II 42.500 51.000KELAS III 25.500 30.000
(Dibatalkan)
2. PELAYANAN
Obat /Fornas Keputusan Menteri Kesehatan No 523 Tahun 2015 tentang Formularium Nasional : revisi menjadi KMK No 137/2016 tentang perubahan Fornas –http//binfar.kemkes.go.id
Kepmenkes No 524 /2015 : Pedoman Penyusunan dan Penerapan Fornas
Fasilitas Kesehatan
Peraturan Menteri Kesehatan No 46 /2015 tentang Akreditasi Puskesmas
Peraturan Menteri Kesehatan No 56 Tahun 2015 tentang Klasifikasi dan Perijinan RS
Peraturan Menteri Kesehatan No 99/2015 Tentang Perubahan Permenkes No. 71 / 2013 Tentang Pelayanan Kesehatan pada JKN
3. PEMBIAYAAN
PMK No 27/2014 tentang Juknis Sistem INA CBGs saat ini sedang proses revisi terutama tentang kaidah readmisi ( rawat inap), fragmentasi (jawat jalan) dan kaidah koding ( software dan grouper) dalam Revisi
PMK No 59/2015 tentang Standar Tarif, sedang proses revisi total dengan dimasukkannya Norma Kapitasi,tarif baru INA CBGs dan tarif paket lainnya.
PMK No 19/2014 tentang penggunaan Dana Kapitasi JKN -> sedang revisi untuk dukungan penggunaan dana operasional dan peruntukkan penggunaannya untuk apa saja.
Kendali Mutu dan Kendali Biaya
Fraud : Permenkes No 36 /2015 tentang pencegahan kecurangan (Fraud) sudah ada tim nya. Tim Dinas ? Belum berjalan.
Pembentukan Komite Penilaian Tehnologi Kesehatan (PTK /HTA ) melakukan kajian tehnologi kesehatan secara komorehensiv Kepmenkes No 171/Menkes/SK/IV/2014
Pembentukan Komite Clinical Advisory (Pertimbangan Klinis) Kepmenkes No HK.02.02 /Menkes/278/2014 pertimbangan dan rekomendasi penyelesaian sengketa medis
SE No.HK.03.03/MENKES/63/2016 Tentang Pedoman Penyelesaian Permasalahan Klaim INA CBG dalam penyelenggaraan JKN
Penyusunan Pedoman deteksi dini (skrining) penyakit katastropik rencana diatur dengan Permenkes
4. PEDOMAN PELAKSANAAN
28
Tantangan Penyelenggaran JKN
29
Titik Kritis:1.Mereka berasal dari penduduk sakit;2.Sustainabilitas pembayaran iuran meragukan
Tingginya kenaikan peserta dari kelompok PBPU mencerminkan kebutuhan pelayanan & antusiasme mereka menjadi peserta. Target UHC 2019 berpeluang besar dicapai. NAMUN…
Review Kepesertaan JKN [Des 2014]:Masalah (2)
Penyakit Katastropik [Jan-Jun 2014]Masalah (3)30
56.033
8.75512.170
53.948
70.584
172.303
232.010
138.779
88106
285
1.415
11.280
30.520
889.356
KANKER
HEMOFILIA
THALASEMI
DIABET
STROKE
JANTUNG
GINJAL
RAJAL RANAP
735.827
1.029.717
KASUS RANAP
KASUS RAJAL
31
Biaya Manfaat Di FKRTL vs FKTP FKRTL menyerap lebih 73% biaya kesehatan. Kapitasi menyerap 18 % biaya kesehatanNon INA-CBG dan Non kapitasi menyerap 9%
32
Hal-Hal Yang Perlu Ditingkatkan
Peserta
Klinisi/Dokter/Apoteker
Memahami Perubahan Kekuatan Keputusan Dalam Pelayanan
Sumber: Budi Hidayat, 2010)
Sebelum Era JKN Era JKN
Meningkatkan Pelayanan Yang Cost-Effective
Rupi
ah
Rupi
ah
Volume Pelayanan Volume Pelayanan
Tarif
Cost Cost
Pembayaran prospektif(fix price)
Tarif
Profit Profit
Loss
FFS INA-CBG
35
Meningkatkan Cost Containment
36
Pentingnya Penguatan Pelayanan Primer
JAG
A K
ESEHA
TAN
SEND
IRI
LAYA
NA
N K
ESEHA
TAN
PRIM
ER
LAYA
NA
N
KESEH
ATA
NTER
TIER
LAYA
NA
N
KESEH
ATA
N SEK
UN
DER
PROMOTIF
TENAGA MEDIS LAYANAN PRIMER
DOKTER SESUAI KOMPETENSI
DOKTER SUB SPESIALIS
DOKTER LAYANAN PRIMER: THE AGENT OF CHANGE
1. CARE PROVIDER2. DECISION MAKER3. COMMUNICATOR4. COMMUNITY LEADER5. MANAGER
Upaya Kesehatan MayarakatBOK BOK --
PROGRAMPROGRAM
INA CBGs INA CBGs
KAPITASI KAPITASI
Target Penguatan Puskesmas
38
Pembangunan baru & Peningkatan Puskesmas: 75 unitRehabilitasi: 980 unitPeralatan: 2.046 unitPusling R4: 150 unitPusling Perairan: 75 unitTPKB: 77 kab/kotaNakes: 3.002 Pusk
Pembangunan baru & Peningkatan Puskesmas: 20 unitRehabilitasi: 1.905 unitPeralatan: 2.968 unitPusling R4: 92 unitPusling Perairan: 15 unitTPKB: 0 kab/kotaNakes: 1.210 Pusk
Pembangunan baru & Peningkatan Puskesmas: 52 unitRehabilitasi: 355 unitPeralatan: 725 unitPusling R4: 250 unitPusling Perairan: 35 unitTPKB: 116 kab/kotaNakes: 1.145 Pusk
Pembangunan baru & Peningkatan Puskesmas: 98 unitRehabilitasi: 760 unitPeralatan: 1.045 unitPusling R4: 185 unitPusling Perairan: 50 unitTPKB: 125 kab/kotaNakes: 1.326 Pusk
Pembangunan baru & Peningkatan Puskesmas: 56 unitRehabilitasi: 225 unitPeralatan: 538 unitPusling R4: 200 unitPusling Perairan: 75 unitTPKB: 87kab/kotaNakes: 716 Pusk
Pembangunan baru & Peningkatan Puskesmas: 127 unitRehabilitasi: 185 unitPeralatan: 718 unitPusling R4: 250 unitPusling Perairan: 250 unitTPKB: 238 kab/kotaNakes: 669 Pusk
Target Penguatan RSUD39
Target 2015: 36 RS
Target 2016: 36 RS
Target 2017: 35 RS
Target 2018: 35 RS
Target 2019: 32 RS
Target 2015: 46 RS
Target 2016: 48 RS
Target 2017: 48 RS
Target 2018: 50 RS
Target 2019: 48 RS
Target 2015: 14 RS
Target 2016: 12 RS
Target 2017: 13 RS
Target 2018: 11 RS
Target 2019: 15 RS
Target 2015: 17 RS
Target 2016: 16 RS
Target 2017: 17 RS
Target 2018: 17 RS
Target 2019: 18 RS
Target 2015: 9 RS
Target 2016: 8 RS
Target 2017: 8 RS
Target 2018: 8 RS
Target 2019: 6 RS
Target 2015: 9 RS
Target 2016: 11 RS
Target 2017: 10 RS
Target 2018: 10 RS
Target 2019: 12 RS
1. Perencanaan Tenaga SDM Kesehatan2. Pemenuhan SDM Kesehatan : Tim Based
(Tim Nusantara Sehat), Internsip Dokter, Pegawai Tidak Tetap
3. Peningkatan Kualitas SDM Kesehatan : PPDS/PPDGS, Tugas Belajar dan Penerbitan STR
4. Pendidikan Tenaga Kesehatan : Pengelolaan Poltekkes, PJJ, Peningkatan Pendidikan Nakes Diploma I menjadi Diploma III
5. Pelatihan Aparatur dan Tenaga Kesehatan
Penguatan SDM Kesehatan
Kekurangan Tenaga Kesehatan Puskesmas Di Indonesia
No Kondisi Ketenagaan
Jumlah Puskesmas
1 Puskesmas yang memiliki tenaga sesuai standar
1.015
2 Puskesmas belum memiliki tenaga sesuai standar
8.640
TOTAL 9.655
Jenis NakesKekurang
anTH 2014
Dokter Umum 2.513Dokter Gigi 4.526Perawat 7.901Bidan 6.861Tenaga farmasi 4.086Kesmas 3.180Sanitarian 3.367Gizi 5.721Analis Kesehatan 5.701
T O T A L 43.856Standar ketenagaan di Puskesmas berdasarkan Permenkes 75/20 Sumber data : Badan PPSDMK, 1 Oktober 2014
42
Untuk Indonesia yang lebih sehat
JAMINANKESEHATANNASIONAL
JAMINANKESEHATANNASIONAL
KEMENKES
43
D R A F TPEMANFAATAN DAN BELANJA KEGIATAN DARI DANA KAPITASI JKN
BAGI FKTP MILIK PEMDA 1. Belanja ObatRuang lingkup dari belanja ini meliputi belanja obat-obat untuk pelayanan kesehatan kepada semua pasien yang mendapatkan pelayanan kesehatan termasuk peserta JKN di FKTP milik pemerintah daerah.Contoh belanja:Paracetamol (Tab, Syrup), Amoksisillin (Tab, Syrup), Antacida (Tab, Syrup), Antalgin (Tab), CTM (Tab), Alopurinol (Tab), Asam Ascorbat/Vit C (Tab), Catopril (Tab), Deksamethason (Tab), Asam Mefenanat (Tab), Obat Batuk Hitam (OBH), , lidokain dan lain-lain.
2. Belanja Alat KesehatanRuang lingkup dari belanja ini meliputi belanja alat kesehatan untuk pelayanan kesehatan, alat-alat laboratorium untuk pemeriksaan laboratorium di FKTP Milik Pemerintah Daerah.Contoh belanja:Dental unit, stebilisator, stetoskop, tensi meter, tabung gas oksigen, gunting, bejana pemeriksaan, labu pemeriksaan lab, pinset, dan lain-lain.
D R A F T
JAMINANKESEHATANNASIONAL
KEMENKES
44
D R A F TJENIS-JENIS BELANJA
DUKUNGAN OPERASIONAL DARI DANA KAPITASI JKN DI FKTP MILIK PEMDA 3. Belanja Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)Ruang lingkup dari belanja ini meliputi belanja Bahan Medis Habis Pakai yang berkaitan langsung dengan pelayanan kesehatan (medis dan laboratorium) di FKTP milik pemerintah daerah.Contoh belanja:Kasa pembalut/perban, reagen, dan lain-lain.
4. Pelayanan Kesehatan di Puskesmas (Dalam Gedung)Lingkup pelayanan kesehatan secara komprehensif bagi semua pasien termasuk peserta JKN yang mencakup upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif di FKTP milik pemerintah daerah. Contoh belanja:Konsumsi untuk penyuluhan/sosialisasi, transport (bagi peserta pertemuan, narasumber), uang saku/uang harian bagi narasumber, konsumsi rapat, biaya petugas piket/jaga (honor lembur + uang makan), dan lain-lain.
D R A F T
JAMINANKESEHATANNASIONAL
KEMENKES
45
5. Pelayanan Kesehatan Luar GedungLingkup Pelayanan di luar gedung mencakup pelayanan kesehatan yang
bersifat upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif, serta kunjungan rumah pada peserta JKN dalam penyelenggaraan program JKN,
Contoh belanja;Seperti uang transport, uang saku/uang harian petugas dalam kunjungan
rumah, konsumsi penyuluhan/ sosialisasi, transport dan honor narasumber pada penyuluhan/sosialisasi dan lain-lain.
6. Operasional dan Pemeliharaan Kendaraan Puskesmas KelilingRuang Lingkup belanja ini adalah untuk operasional dan pemeliharaan puskesmas
keliling (pusling) sehingga pusling selalu siap dan dalam kondisi prima sehingga optimal dalam pelayanan kesehatan
Contoh belanja: Seperti Bahan Bakar Minyak (BBM), penggantian oli, penggantian suku cadang
pusling, service berkala dan pemeliharaan kendaraan puskesmas keliling, dan lain-lain.
D R A F T
JAMINANKESEHATANNASIONAL
KEMENKES
46
7. Bahan Cetak atau Alat Tulis KantorLingkup untuk kegiatan ini mencakup kebutuhan akan cetakan dan alat tulis kantor yang diperlukan FKTP Milik Pemerintah Daerah dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakatContoh belanja:Seperti cetak family folder, belanja alat tulis kantor, computer supplies, tinta printer, cetak leaflet, brosur, poster, dan lain-lain.
8. Administrasi, Koordinasi Program dan Sistem InformasiRuang Lingkup belanja ini adalah untuk kegiatan administrasi, koordinasi program dan pelaksanaan sistem informasi dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan serta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Contoh belanja:Untuk kegiatan ini dana kapitasi dapat dibelanjakan seperti transport, uang harian, honor panitia pengadaan dan penerima barang, konsumsi, meterai, perangko, hardware dan software sistem informasi (komputer, laptop), mouse, printer, langganan internet, LCD, dan lain-lain.
D R A F T
JAMINANKESEHATANNASIONAL
KEMENKES
47
9. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia KesehatanRuang Lingkup belanja ini adalah dalam rangka meningkatkan kemampuan/peningkatan kapasitas SDM petugas di FKTP milik pemerintah daerah.
Contoh belanja:Untuk kegiatan ini dana kapitasi dapat dibelanjakan seperti transport, uang saku/uang harian, biaya penginapan, biaya paket pelatihan/kursus, honor narasumber, konsumsi, dan lain-lain.
10. Pemeliharaan Sarana dan PrasaranaRuang Lingkup belanja ini adalah untuk pemeliharaan sarana dan prasarana FKTP milik pemerintah daerah untuk memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik pada masyarakat termasuk peserta JKN.
Contoh belanja:Seperti belanja penggantian kunci pintu, engsel pintu, bohlam lampu, pengecetan FKTP, perbaikan saluran air/wastafel, biaya tukang, penggantian pintu dan jendela yang rusak, pemeliharaan AC, perbaikan dan pengecatan pagar FKTP, service alat kesehatan, dan lain-lain.
D R A F T
JAMINANKESEHATANNASIONAL
KEMENKES
48
11. Pengadaan Sarana dan Prasarana yang Berkaitan Langsung Dengan Pelayanan KesehatanRuang Lingkup belanja ini adalah untuk penyediaan sarana dan prasarana di FKTP milik pemerintah daerah yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan pelayanan kesehatan di FKTP milik pemerintah daerah pemerintah daerah.
Contoh belanja:Seperti belanja kursi tunggu pasien, lemari obat, toilet, gorden, linen, lemari arsip, meja kerja petugas, AC, genset, pembuatan papan nama, pembuatan billboard, pembuatan pagar FKTP, dan lain lain.
D R A F T
Kegiatan tahun 2016
1. Pemutakhiran data PBI 2. Penyiapan integrasi Jamkesda ke dalam JKN/KIS3. Fasilitasi penyelenggaraan Pertimbangan Klinis
(Clinical Advisory)4. Pelaksanaan Penilaian Teknologi Kesehatan (Health
Technology Assessment)5. Koordinasi manfaat JKN/KIS termasuk pengaturan CoB6. Pembayaran Iuran PBI7. Proses pengembangan INA-CBG dan Kapitasi8. Monitoring Evaluasi JKN/KIS9. Koordinasi dengan Profesi/Perhimpunan dan
Stakeholder terkait.
50
Bersama Kita Menuju Universal Health Coverage Tahun 2019
Untuk Indonesia yang lebih sehat
JAMINANKESEHATANNASIONAL
Syaf