S
PENDERITA HIV PADA PASIEN PROGRAM TERAPI RUMATAN METADON DENGAN PENDEKATAN
KEDOKTERAN KELUARGA DI PUSKESMAS KECAMATAN SENEN
DESEMBER 2013
Oleh :
Ahmad Fauzan Prawira1102007012
Pembimbing :Dr. Dian Mardhiyah, MKK
MODUL KEPANITERAAN KEDOKTERAN KELUARGABAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSIJAKARTA 2013
STATUS PASIEN
Identitas Pasien
Nama : Tn. R
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 35 tahun
Pekerjaan : Tukang Ojek
Pendidikan : SMP
Agama : Islam
Suku Bangsa : Betawi
Alamat : Bungur
Tanggal Berobat : 10 desember 2013
No. RM : SN-1101
Anamnesa
Dilakukan secara auto-anamnesa pada tanggal 9 Desember 2013 pukul 09.30 WIB di BPU Puskesmas Kecamatan Senen
1. Keluhan Utama: lidah berjamur
2. Keluhan Tambahan: Berat badan menurun
3. Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien datang ke Puskesmas Kecamatan Senen dengan keluhan badan terasa lemas, lidah berjamur disertai dengan berat badan menurun, badan terasa lemas sudah 1 bulan dirasakan oleh OS, dan OS juga mengeluh berat badannya menurun serta nafsu makan juga menurun sejak 4 bulan, keluhan batuk lama disangkal oleh OS, keluar keringat dingin juga disangkal oleh OS, dan OS tidak mengkonsumsi obat-obat paru selama 6 bulan, dan tidak pernah berkontak langsung dengan orang penderita penyakit paru, keluhan disertai batuk - batuk.
Selain keluhan tersebut yang dirasakan oleh OS, OS datang ke puskesmas juga ingin mengecek darah, dengan kesadaran dari OS sendiri, OS mengaku dia pengguna narkoba sejak tahun 2000, pada tahun 2000 OS mengkonsumsi ganja serta putaw, OS menggunakan narkoba karena pengaruh dari lingkungan pergaulan teman, dan OS jika menggunakan putau menggunakan jarum suntik secara bersama-sama dan bergantian, OS mengkonsumsi narkoba sejak tahun 2000.
Pada awal kedatangan OS ke puskesmas pada awal tahun 2005 dan mengecek darah, dan melakukan pemeriksaan lainnya seperti VCT, serta CD 4, ternyata OS didiagnosa oleh dokter adalah HIV, dan pada tahun 2003 OS menikah, karena khawatir akan kesehatan istri dan anak-anak OS, serta istri OS juga pengguna Narkoba, maka OS mengajak istrinya untuk mengecek darah juga, pada saat itu kondisi istrinya sedang hamil dan istri OS di diagnosa oleh dokter juga menderita HIV, Sejak itulah dan sampai sekarang istrinya minum ARV, agar tidak menular ke anak yang sedang dikandungnya, dan sampai sekarang, OS sering datang ke puskesmas setiap hari untuk menjalani terapi metadon. OS dan istrinya semangat menjalani terapi metadon, walaupun OS dan istrinya tau, bahwa HIV tidak dapat disembuhkan bahkan tidak ada obatnya.
Riwayat Penyakit Dahulu:
Riwayat asma, diabetes mellitus, TB paru disangkal oleh pasien
Riwayat Penyakit Keluarga:
Riwayat hipertensi, asma, diabetes melitus dan TB paru dalam keluarga disangkal
Riwayat Sosial Ekonomi
OS tinggal dirumah dan rumahnya milik sendiri warisan dari kedua orang tua OS, OS tinggal bersama seorang istri dan 3 orang anaknya. Anak yang pertama laki-laki usia 9 tahun, anak yang ke dua laki-laki usia 7 tahun dan anak yang ke tiga perempuan usia 4 bulan. OS tinggal di daerah padat pemukiman dan kumuh, di daerah lingkungan rumah OS banyak yang menggunakan narkoba.
OS sehari-hari sebenarnya penggangguran, tetapi OS buat menghidupkan keluarganya OS membeli motor dan digunakan untuk mencari nafkah buat ojek, sehari penghasilannya Rp.120.000, menurut OS penghasilannya sangat kurang untuk menafkahkan keluarganya, sedangkan istri OS hanya ibu rumah tangga. Sedangkan untuk memenuhi pangan sehari-hari, keluarga OS menghemat dengan makanan yang kurang bergizi, keluarga OS jarang sekali memakan daging dan ayam, apalagi membeli susu untuk anaknya.
Riwayat Kebiasaan:
OS mempunyai kebiasaan merokok sangat kuat, sehari OS bisa merokok sebanyak 2 bungkus lebih. Untuk pola makan keluarga OS dalam sehari-hari, OS sangat sederhana, mereka makan 3x sehari, OS selalu makan siang di warteg, dengan lauk telur, tahu serta tempe. Sedangkan untuk anak-anak dan istrinya, mereka makan dengan nasi, telur,mie, kangkung tahu tempe terkadang dengan daging. jika mendapat penghasilan tambahan. Keluarga OS serta OS jarang sekali berolahraga. OS saat ini telah berhenti menggunakan narkoba.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Sedang
Kesadaran : Compos Mentis
Tek. Darah : 110/80 mmHg
Frek. Nadi : 80 x/menit
Frek Pernapasan : 20x/menit
Suhu : 36,7C
Status Generalis:
Kepala : Normal, rambut lurus, tidak mudah dicabut
Mata : Konjungitva tidak anemis, sklera tidak ikterik, refleks cahaya kedua pupil +
Leher : Tidak teraba pembesaran KGB dan kelenjar tiroid. JVP 5+0 cmH2O
Thoraks : Cor : BJ I – BJ II reguler, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : Suara nafas vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Abdomen : Tampak datar, simetris, bising usus (+) normal, hepar dan lien tidak teraba membesar
Ekstremitas : Akral hangat, edema (-), kekuatan otot normal
IMT KATEGORI
< 18,5 Berat badan kurang
18,5-22,9 Berat badan normal
≤ 23,0 Kelebihan berat badan
23,0-24,9 Berisiko menjadi obesitas
25,0-29,9 Obes I
≥ 30,0 Obes II
Pemeriksaan Penunjang
CD 4 : 295 awal pemeriksaan
BERKAS KELUARGA
Profil Keluarga
Karakteristik Keluarga
Identitas Kepala Keluarga: OS sebagai suami bernama Tn. R berusia 35tahun
Identitas Pasangan: Istri OS bernama Ny. I berusia 30 tahun
Identitas Anak: Anak pertama B laki-laki usia 9 tahun, anak kedua F laki-laki usia 7 tahun, anak ketiga perempuan usia 4 bulan namanya A.
Tabel 1 Anggota Keluarga yang Tinggal Serumah
No NamaKedudukan dalam
KeluargaGender Umur Pendi-
dikan
PekerjaanKeterangan
Tambahan
1. Tn. R Kepala Keluarga L 35 th SMP Pensiun Penderita
2. Ny. I Istri P 30 th SMP Ibu rumah
tangga
Penderita
3 An. B Anak Pertama L 9 th SD Siswa
4 An. F Anak Kedua L 7 th SD Siswa
5 An. A Anak Ketiga P 4 bln ------
Status kepemilikan rumah: menumpang/ kontrak /hibah /milik sendiri
Daerah perumahan: kumuh /padat bersih /berjauhan /mewah
Karakteristik Rumah dan Lingkungan Kesimpulan
Luas rumah: 15 x 5m2 Keluarga Tn. R tinggal di rumah milik sendiri dengan
lingkungansekitar yang kumuh. Namun ketersediaan air bersih,
jamban keluarga serta tempat pembuangan sampah cukup baik.Jumlah penghuni dalam satu rumah: 5 orang
Luas halaman rumah: Tidak ada halaman
Tidak Bertingkat
Lantai rumah dari: Keramik
Dinding rumah dari: Tembok
Jamban keluarga: Ada
Tempat bermain: Tidak ada
Penerangan listrik: 220 watt
Ketersediaan air bersih: Ada
Tempat pembuangan sampah : Ada
Gambar Denah Rumah Keluarga Pasangan Tn.H dan Ny.S
U
T
S
B
Kepemilikan barang-barang berharga: ( Kendaraan, elektronik, peralatan RT )
1 buah televisi
2 buah kipas angin
1 buah handphone
1 buah kompor gas ( tabung 3 kg)
1 buah lemari pendingin
Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga:
a. Sebutkan jenis tempat berobat : Puskesmas
b. Balita: KMS (-)
c. Asuransi/Jaminan kesehatan: Kartu Jakarta Sehat
Tabel 3 Pelayanan Kesehatan
Faktor Keterangan Kesimpulan
Cara mencapai pusat pelayanan kesehatan Motor Pasien jikamengalami sakit dirinya langsung
berobat kePuskesmas. Karena biayanya yang
murah dan jarak yang tidak terlalu jauh dari
rumah pasien, sehingga dapat ditempuh
dengan naik angkot atau naik motor. Dan
pasien juga merasa cukup puas dengan
pelayanan yang ada di Puskesmas Kecamatan
Senen
Tarif pelayanan kesehatan Gratis
Kualitas pelayanan kesehatan Cukup memuaskan
Pola Konsumsi Makanan Keluarga
a. Kebiasaan makan:
Menu makanan sehari-hari keluarga Tn. R dan Ny. I tidak menentu. Menu makanan yang paling disukai adalah makanan sederhana, seperti tempe, tahu, telor, sayur berkuah dan jarang mengkonsumsi buah-buahan. OS berusaha memenuhi makanan untuk keluarga terutama anaknya untuk makan daging.
b. Menerapkan pola gizi seimbang:
Keluarga Tn. R dan Ny.I tidak terlalu memperhatikan pola makan gizi seimbang dari menu makanan sehari-hari, karena pengetahuan mengenai pola makan gizi seimbang kurang. Pola makan pasien selama 3 hari terakhir sebagai berikut:
No Hari/Tanggal Waktu Menu makan Porsi Kalori
1. Minggu,
8/12/13
Pagi Nasi goreng, tempe, telur
dadar, sambal, dan kopi
hitam.
satu piring nasi, satu
potong tempe, satu butir
telur dadar, satu sendok
sambal dan segelas kopi
hitam dengan 3 sendok teh
gula pasir.
315 kkal
Selingan - - -
Siang Nasi, ikan goreng, tahu
goreng, tumis kangkung,
air putih.
Satu piring nasi, satu
potong ikan, satu potong
tahu, satu mangkuk tumis
kangkung dan segelas
putih.
435 kkal
Selingan Gorengan dan es teh
manis
Empat potong pisang
goreng dan segelas kopi
hitam dengan 2 sendok
makan gula pasir.
225 kkal
Malam 2 Mie goreng, telur
ceplok, timun dan es teh
manis.
2 mie goring , satu butir
telur mata sapi, setengah
buah timun dan segelas es
the manis dengan 2
sendok makan gula pasir.
445 kkal
1420 kkal
2. Senin, 9/12/13
Selasa 10/12/13
Pagi Nasi uduk, tempe orek,
tahu goreng dan kopi
hitam.
Satu piring nasi uduk, dua
sendok makan tempe orek,
satu potong tahu goreng
dan segelas air putih.
410 kkal
Selingan - -
Siang Nasi, tempe goreng, telur
kecap, tumis oyong dan es
teh manis.
Satu piring nasi, dua
sendok makan tempe orek,
satu butir telur balado,
setengah mangkuk tumis
oyong dan segelas es teh
manis dengan dua sendok
makan gula pasir.
510 kkal
Selingan Tahu goreng dan membeli
es buah.
Satu plastik cimol dan
segelas es buah.
320 kkal
Malam Nasi, tahu goreng dan
sayur sop, air putih hangat.
Satu piring nasi, satu
potong tahu, satu mangkuk
sayur sop dan segelas air
putih.
350 kkal
1590 kkal
Senin, 9/12/13
Selasa 10/12/13
Pagi Nasi uduk, tempe orek, tahu goreng
dan kopi hitam.
Satu piring nasi uduk, dua sendok
makan tempe orek, satu potong
tahu goreng dan segelas air putih.
410 kkal
Selingan - -
Siang Nasi, tempe goreng, telur kecap,
tumis oyong dan es teh manis.
Satu piring nasi, dua sendok makan
tempe orek, satu butir telur balado,
setengah mangkuk tumis oyong
dan segelas es teh manis dengan
dua sendok makan gula pasir.
510 kkal
Selingan Tahu goreng dan membeli es buah. Satu plastik cimol dan segelas es
buah.
320 kkal
Malam Nasi, tahu goreng dan sayur sop,
air putih hangat.
Satu piring nasi, satu potong tahu,
satu mangkuk sayur sop dan
segelas air putih.
350 kkal
1590 kkal
Pagi Mie goreng, telur rebus dan air
putih hangat.
Satu mie goreng, satu butir telur
rebus dan segelas air putih.
255 kkal
Selingan - - -
Siang Nasi, sop ayam, teh manis hangat
dan pepaya.
Satu piring nasi, satu mangkuk soto
ayam, satu potong papaya dan
segelas teh manis dengan tiga
sendok teh gula pasir.
325 kkal
Selingan Kopi hitam Satu gelas teh manis dengan tiga
sendok teh gula pasir.
30 kkal
Malam Nasi, tahu goreng, sayur sop dan
air jeruk hangat.
Satu piring nasi, satu potong tahu,
satu mangkuk sayur sop dan
segelas air jeruk dengan
menggunakan 2 buah jeruk dan tiga
sendok teh gula pasir.
370 kkal
980 kkal
Pola Dukungan Keluarga
a. Faktor pendukung terselesaikannya masalah dalam keluarga:
OS memiliki keluarga yang sederhana dan OS dan istri bersama-sama untuk menciptakan keluarga yang harmonis, walaupun OS dan istri menderita HIV, tetapi mereka sabar dalam menghadapi masalah yang dihadapinya baik kesehatan maupun ekonomi. Dan keluarga Tn. R berusaha ingin sembuh walaupun HIV tidak ada obatnya.
b. Faktor penghambat terselesaikannya masalah dalam keluarga:
Dalam penatalaksanaan penyakit pada Tn. R dan Ny. I memang sangat susah, bahkan sampai sekarang, penyakit itu belum ada obatnya, walaupun sudah meminum obat ARV, tetapi kondisi fisik Tn. R dan Ny. I harus benar-benar sehat, dan masalah sampai sekarang Tn. R. Mereka harus menjaga daya tahan tubuh mereka.
Genogram
1. Bentuk keluarga:
Keluarga terdiri atas ayah, ibu dan 3 anak. Mereka tinggal dalam satu rumah, hubungan masih dalam suami istri.
2. Tahapan siklus keluarga:
Tahapan siklus keluarga Tn. R adalah keluarga anak prasekolah dan keluarga anak sekolah.
Tn. R mempunyai 3 orang anak, dimana anak pertama dan kedua sudah sekolah maka dikatakan sebagai keluarga anak sekolah, serta anak yang ketiga masih usia 4 bulan dan bisa dikatakan keluarga prasekolah.
Family Map
Keterangan :
= laki - laki
Tn.R Ny. I
= perempuan
An.B An. F An. A
= individu yang diidentifikasi
Identifikasi permasalahan yang didapat dalam keluarga
Pasien dan istrinya adala pengidap HIV, mereka memiliki 3 orang anak yang masih kecil, sedangkan Tn. R adalah tukang ojek yang penghasilannya tidak menentu, walaupun Tn. R dan Ny.I penderita HIV, tetapi mereka membangun keluarga yang harmonis, bahkan mereka menjaga anaknya agar tidak seperti orang tuanya.
Saat ini Tn. R dan Ny. I adalah pengidap HIV sejak tahun 2003 dan Ny. S tertular HIV dari suaminya, mereka harus menjaga kestabilan ketahanan tubuh mereka, agar tubuh mereka dapat melawan virus HIV tersebut.
Sumber penghasilan utama pada keluarga adalah Tn. R yang tiap hari mengojek, mereka harus memenuhi kebutuhan hidup dari 3 anaknya serta memenuhi gizi ketiga anaknya yang masih kecil, Untuk menjalani ARV dan terapi metadon gratis karena memiliki KJS.
Masalah lingkungan: Lingkungan rumah pasien kurang baik. Kebersihan lingkungan kurang terjaga karena merupakan lingkungan yang kumuh, serta padat sehingga jarak antar rumah saling berdekatan. Tetangga dan lingkungan keluarga tersebut banyak yang menggunakan narkoba.
Masalah perilaku kesehatan: Pasien dan istri mengerti bagaimana cara mencegah dan menghadapi agar mereka dapat bertahan hidup walaupun sudah mengidap HIV, yang dampak kedepannya dapat membahayakan dirinya.
Diagnosis Holistik (Multiaksial)
1. Aspek personal: (alasan kedatangan, harapan, kekhawatiran)
Pasien datang ke puskesmas tujuan utamanya untuk meminum metadon sebagai pengganti narkoba, Pasien setelah di diagnosa oleh dokter menderita HIV, pasien mengaku drop, dan cemas akan penyakitnya tersebut, tetapi pasien memiliki keinginan dan harapan ingin sembuh walaupun pasien sudah mengetahui HIV itu tidak bisa disembuhkan, pasien tidak patah semangat untuk hidup, pasien dan istrinya yang menderita HIV juga, tidak mau anak-anak mereka mengidap HIV, karena mereka tahu HIV dapat menular ke anaknya saat mengandung sejak hamil anak ketiga. Pasien dan istri ikhlas menerima penyakit ini.
Aspek klinik: (diagnosis kerja dan diagnosis banding)
Diagnosis kerja : HIV
Aspek risiko internal: (faktor-faktor internal yang mempengaruhi masalah kesehatan pasien)
Sebagai pengidap HIV Tn. R masih mengkonsumsi ARV. Tn. R sadar, bahwa penyakit HIV tidak dapat disembuhkan. Istri Tn. R telah mengidap HIV dari dirinya dan diketahuinya saat hamil anak ketiga, maka Tn. R jika ingin berhubungan menggunakan kondom dan dia selalu mengingatkan istrinya untuk selalu minum ARV, karena istrinya harus meminum ARV setiap hari, agar tidak tertular ke anak-anaknya. Tn. H dan istrinya harus mengontrol CD 4 mereka, ketidakpatuhan atau jarang mengontrol CD 4 tersebutlah yang menjadi kendala, seringkali waktunya bertabrakan dengan pekerjaan sehingga untuk ke puskesmas dilupakan.
.
Aspek psikososial keluarga: (faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi masalah kesehatan pasien)
Tn. R dan istrinya tahu, apa yang harus dia lakukan sebagai pengidap HIV agar tubuh mereka selalu kuat untuk melawan virus tersebut. Mereka harus mengontrol CD 4 untuk mengetahui ketahanan tubuh mereka terhadap virus HIV, dan istri harus meminum ARV seumur hidupnya, tetapi sebagai pasien yang memiliki kartu jaminan kesehatan Tn. R sering dipersulit dalam mengambil ARV dipuskesmas bahkan ARV yang seharusnya tersedia di puskesmas seringkali habis dan sering Tn. R membeli ARV buat istrinya di apotek luar dengan biaya yang sangat mahal. Sedangkan untuk terapi metadon Serta kepatuhan dan efek samping dari ARV belum banyak diketahui oleh Tn. R dan istrinya. Menurut keterangan pasien, semenjak dia dan istrinya mengidap HIV pasien jd lebih sering mendekatkan diri kepada ALLAH SWT. Lingkungan rumah pasien banyak yang mengkonsumsi narkoba. Pasien tidak terlalu memperhatikan gizi makanan pada keluarganya, yang penting kenyang menurut pasien dan jarang berolahraga.
Aspek fungsional: (tingkat kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari baik di dalam maupun di luar rumah, fisik maupun mental)
Aktivitas menjalankan fungsi sosial dalam kehidupan dapat dijalankan sendiri oleh pasien.
Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasildiharapkan Biaya Keterangan
Aspek personal -Memberikan semangat serta dukungan moral terhadap keluarga pasien
PasienPasien dan
istri
Pada saat kunjungan ke Puskesmas
-Pasien berhenti menggunakan narkoba-Pasien dan keluarga jadi percaya diri dan tidak takut dikucilkan oleh tetangganya.
Aspekklinik -Memberikan pengetahuan bahwa HIV adalah penyakit yang dapat menular dan disebabkan oleh virus, HIV dapat dicegah walaupun belum ada obatnya tetapi dapat ditekan virusnya dengan meminum obat ARV-Memberikan informasi tentang cara kerja, efek samping dan berapa lama pasien dan istri untuk minum ARV
Pasien dan istri
Pada saat kunjungan kePuskesmas
-Pasien dan istri dapat pengetahuan HIV lebih dalam lagi.- Pasien mengerti akan pentingnya obat, khasiat obat dan cara penggunaan obat secara tepat untuk proses penyembuhan serta mencegah komplikasi
Aspekrisiko internal
-Memberikan informasi tentang pentingnya rutin untuk mengecek CD 4 agar mengetahui ketahanan tubuh pasien.-Memberikan informasi terhadap pasien tentang kegunaan kondom terhadap penyakit menular seksual
Pasien dan istri
Pada saat kunjungan kepuskesmas
-Pasiendan istri jadilebih rajin untuk mengecek CD 4 sesuai jadwal.-Pasien dan istri dapat mengetahui cara mencegah penularan HIV
Aspekpsikososialkeluarga
-Edukasi keluarga untuk pentingnya memberikan support dan dukungan terhadap pasien dan istri agar selalu sehat.-Menjelaskan bahwa dengan tubuh yang sehat, virus HIV dalam tubuh dapat ditekan-Menjelaskan bahwa semua penyakit itu datang dari ALLAH SWT, dan setiap penyakit ada obatnya
Pasien dan keluarga
Pada saat kunjungan kerumah
-Keluarga memahami keadaan fisik dan mental pasien untuk pemulihan kesehatan pasien.-Pasien dapat mengetahui pentingnya kandungan gizi dalam makanan serta rajin berolahraga-Agar pasien dan keluarganya meningkatkan ibadah serta mendekatkan diri kepada ALLAH SWT.
Aspekfungsional
-Menyarankan pasien untuk tidak melakukan aktivitas berlebihan dan menasehati keluarga untuk ikut berperan dalam menjalankan pekerjaan rumah tangga sehari-hariuntuk membantu pasiendan tidak membebankannya pada pasien
Pasien dan keluarga
Pada saat kunjungan kerumah
Kondisi tubuh pasien lebih sehat dan kuat, meringankan gejala penyakit
Pola gizi seimbang :
BB : 58 Kg
TB : 160 cm
BB Ideal : (TB-100) – (10%)
(160-100) – (10 % x 62) = 54 Kg
Status Gizi : (BB aktual : BB ideal) x 100 % = 46 : 54 x 100 %
= 85,18 %
IMT : (BB : TB (m2)) = 46 : 2,56 = 17,96 (BB kurang)
Kebutuhan kalori : (BBI x 25) + 20%
(54 x 25) + 20% = 1361 kkal/hari
Menu makan perhari sesuai kebutuhan kalori dan gizi seimbang:
1674 kkal/hari 3x makan besar dan 2 selingan
waktu Menu Porsi Jumlah kalori
Pagi Nasi uduk, tempe goreng, telur dadar, pisang dan
teh manis.
Sepiring nasi uduk, satu potong
tempe, satu butir telur dadar, satu
buah pisang dan segelas teh manis
565 kkal
Selingan Bubur kacang hijau Satu mangkuk bubur kacang
hijau.
155 kkal
Siang Nasi, ayam semur, tumis jamur/kangkung/taoge,
tempe orek, papaya dan air putih.
Sepiring nasi, satu potong ayam,
semangkuk sayur, dua sendok
makan tempe orek, satu potong
papaya dan segelas air putih.
445 kkal
Selingan Jus jambu biji Segelas jus jambu biji dengan
menggunakan dua buah jambu
biji.
80 kkal
Malam Nasi, sayur bayam/daun singkong, ikan goreng,
jeruk dan air putih.
Sepiring nasi, semangkuk sayur,
satu potong ikan, satu buah jeruk
dan segelas air putih.
430 kkal
Prognosis
Ad vitam: Dubia ad Malam
Ad sanasionam : dubia ad Malam
Ad fungsionam: dubia ad Malam