PELAYANAN KEPERAWATAN
STANDAR 5. P1 – P2
Masalah Etik tenaga Keperawatan yang timbul di rumah sakit dikelola sesuai
dengan peraturan perundangan yang berlaku.
AKREDITASI RS BERSALIN AMANAH PROBOLINGGO
Jl. Dr. SALEH No. 43 Telp (0335) 423487 Fax (0335) 421329
Email : [email protected]
PROBOLINGGO
PELAYANAN KEPERAWATAN
STANDAR 5 PARAMETER 1. KEBIJAKAN DAN PROSEDUR
Adanya kebijakan dan prosedur tertulis yang sesuai dengan kemajuan ilmu
Pengetahuan dan prinsip praktik keperawatan yang konsisten dengan tujuan
Pelayanan keperawatan
AKREDITASI RS BERSALIN AMANAH PROBOLINGGO
Jl. Dr. SALEH No. 43 Telp (0335) 423487 Fax (0335) 421329
Email : [email protected]
PROBOLINGGO
RS BERSALIN AMANAH PROBOLINGGO
Jl. Dr. Saleh No. 43 Telp. (0335) 423487 Fax. (0335) 421329
PROBOLINGGO 67219
==========================================================
KEPUTUSAN
DIREKTUR RS BERSALIN AMANAH PROBOLINGGO
NOMOR RSB/AMN/SK/07/018
TENTANG
PENETAPAN PEMBERLAKUAN PROSEDUR TETAP / SOP
PELAYANAN KEPERAWATAN
DI RS BERSALIN AMANAH PROBOLINGGO
DIREKTUR RS BERSALIN AMANAH PROBOLINGGO
Menimbang : a. bahwa untuk kelancaran pelayanan yang cepat,
akurat , efektif dar efisien maka perlu adanya
Prosedur Tetap / SOP di Pelayanan Keperawatan;
b. bahwa untuk melaksanakan program seperti
dimaksud dalam butir a konsideran menimbang perlu
ditetapkan dengan Keputusan Direktur.
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32
Tahun 1996 tentang Kesehatan;
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29
tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
3. Keputusan Menkes No. 631 / MENKES/SK/IV/2005
tentang Pedoman Peraturan Internal Staf Medis di Rumah
Sakit
Memperhatikan : -
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
PERTAMA : Memberlakukan Prosedur Tetap / SOP Pelayanan
Keperawatan RS Bersalin Amanah Probolinggo
sebagaimana terdapat dalam lampiran.
KEDUA : Dalam melaksanakan tugas di unit Pelayanan
Keperawatan agar berpedoman pada Prosedur Tetap / SPO
KETIGA : Prosedur Tetap Pelayanan Keperawatan ini akan dievaluasi
secara berkesinambungan untuk kesempurnaannya dan
penyesuaian dengan kondisi-kondisi selanjutnya..
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
DITETAPKAN DI : PROBOLINGGO
PADA TANGGAL : 2 Februari 2012
-------------------------------------------------------------------
DIREKTUR RS BERSALIN AMANAH PROBOLINGGO.
Dr. Hj. Evariani Aminuddin
Tembusan :
1. Sdr. Sekretaris/ /Ka.Sub Bagian/ /Ka.Unit /Ka. Ruangan di lingkungan RS
Bersalin Amanah Probolinggo
2. Komite Medik RS Bersalin Amanah Probolinggo
3. Komite Keperawatan RS Bersalin Amanah Probolinggo
RS BERSALIN AMANAH PROBOLINGGO
Jl. Dr. Saleh No. 43 Telp (0335) 423487 Fax (0335) 421329
PROBOLINGGO 67219
SURAT TUGAS
Nomor: RSBAMN/ST/07/001
Bahwa untuk kelancaran pelaksanaan Akreditasi RS Bersalin Amanah Probolinggo,
maka dengan ini Direktur RS Bersalin Amanah Probolinggo :
M E N UG A S K A N
Kepada : Nama-nama sebagaimana terlampir.
Untuk : Melaksanakan tugas sebagai Tim Pembuatan SOP Keperawatan RS
Bersalin Amanah Probolinggo.
Demikian surat tugas ini untuk dilaksanakan.
DITETAPKAN DI : PROBOLINGGO
PADA TANGGAL : 2 Februari 2012
----------------------------------------------------------------------------
DIREKTUR RS BERSALIN AMANAH PROBOLINGGO.
Dr. Hj. Evariani Aminuddin
Tembusan :
1. Kepala Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan.
Lampiran :Surat Tugas
Nomor : RSB/AMN/ST/07/001
Tanggal : 2 F e b r u a r i 2 0 1 2
TIM PEMBUATAN SOP KEPERAWATAN
RS BERSALIN AMANAH PROBOLINGGO
Penasehat : Direktur RS Bersalin Amanah Probolinggo
Ketua : Kepala Keperawatan
(Alif Lita Rahmawati AmdKep)
Sekretaris : Yunita AmdKep
Anggota : 1. Elok W Amd.Keb
2. Dian R Amd.Keb
3. Yani Trias Amd.Keb
4. Lina Fitri Amd.Keb
2. Liana Arisandi AmdKeb
3. Intan C Amd.Keb
4. Charisma Indra AmdKeb
5. Mitha AmdKep
6. Madusari AmdKep
DIREKTUR RS BERSALIN AMANAH PROBOLINGGO
Dr. Hj. EVARIANI AMINUDDIN
RS BERSALIN
AMANAH
PROBOLINGGO
Jl. Dr.Saleh 43
Probolinggo
PELAYANAN
KEPERAWATAN
D i s a h k a n o l e h :
Direktur RS Bersalin Amanah
Probolinggo
Dr. Hj. Evariani
Aminuddin
Standar Operasional
P r o s e d u r
Standar Kebutuhan
Tenaga Keperawatan
SOP No.Dok
RSBAMN/SOP/07/008
2 Februari 2012
Pengertian 1. Penghitungan kebutuhan tenaga keperawatan
berdasarkan acuan standar kebutuhan.
2. Penen tuan kebu tuhan t enaga keperawatan o leh
RS Bersalin Amanah Probolinggo berdasarkan
penghitungan obyektif mengacu pada kebutuhan
Rumah Sakit
Tujuan Memenuhi kebutuhan tenaga keperawatan sesuai standar agar
pelayanan berjalan lancar.
Kebijakan 1. Surat Keputusan Direktur tentang pember lakuan
SOP Standar Kebutuhan Tenagaan Keperawatan
RS Bersalin Amanah Probolinggo.
2. S tandar t enaga d iupayakan un tuk memenuhi
s tandar ketenagaan keperawatan Depkes,
kualifikasi, dan jumlah tenaga ditetapkan
berdasarkan kemampuan penyediaan tenaga rumah
sakit yang secara rinci diatur dalam Pedoman
Pengorganisasian Keperawatan.
3. Pemenuhan kebutuhan disesuaikan peraturan '
kepegawaian internal Rumah Sakit
Prosedur 1. Evaluasi tentang ketenagaan di unit keperawatan
secara berkala atau setiap tahun.
2. Ka. Pe layanan Medis dan Keperawatan
menghi tung standar tenaga keperawatan
3. Hasil penghitungan tersebut dijadikan standar
kebutuhan tenaga keperawatan di RS Bersalin Amanah
Probolinggo.
Unit Terkait 1. Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan.
2. Komite Keperawatan RSBAMN
RS
BERSALIN
AMANAH
PROBOLING
GO
Jl. Dr.Saleh 43
Probolinggo
PELAYANAN
KEPERAWATAN
D i s a h k a n o l e h :
Direktur RS Bersalin Amanah
Probolinggo
Dr.Hj. Evariani
Aminuddin
Standar Operasional
P r o s e d u r
Rekruitmen Tenaga
Keperawatan
SOP No. DOC:
RSBAMN/SOP/07/009
2 Februari 2012
Pengertian Tata cara penerimaan tenaga keperawatan oleh
Rumah Sakit Bersalin Amanah Probolinggo.
Tujuan Memenuhi kebutuhan pelayanan dalam bidang keperawatan.
Kebijakan 1. Setiap periode tertentu Pimpinan Keperawatan
membuat rencana kebutuhan tenaga keperawatan.
2. Rekruitmen mengikuti pedoman rekruitmen RS
Bersalin Amanah Probolinggo untuk tenaga
keperawatan diatur lebih rinci dalam SPO.
Prosedur 1. Evaluasi di unit pelayanan keperawatan secara
berkala sebagai pert imbangan dalam keputusan
rapat tentang kebutuhan tenaga keperawatan
yang diajukan kepada Kepala Bidang Pelayanan
Keperawatan.
2. Kepala Bidang Keperawatan mengajukan usulan
kebutuhan tenaga keperawatan kepada Direktur.
3. Direktur membuat surat perintah kepada
sekretaris untuk pengadaan tenaga sesuai usulan
permintaan (sesuai dengan kebijakan Direktur).
4. Sekretaris memanggil pelamar yang memenuhi
syarat untuk dilakukan seleksi.
5. Pelamar yang lulus seleksi (diterima) masuk
orientasi.
6. Direktur atas usulan tim rekruitmen menugaskan
tenaga yang diperlukan ke unit yang membutuhkan.
Unit Terkait 1. Komite Keperawatan RSBAMN
2. Tim Kredensial RSBAMN
3. Sekretaris RSBAMN
RS BERSALIN
AMANAH
PROBOLINGGO
Jl. Dr.Saleh 43
Probolinggo
PELAYANAN
KEPERAWATAN
D i s a h k a n o l e h :
Direktur RS Bersalin Amanah
Probolinggo
Dr. Hj. Evariani Aminuddin
Standar Operasional
P r o s e d u r
Pengaturan Cuti Perawat
SOP No Doc
RSBAMN/SOP/07/010
Tgl Terbit 2 Februari 2012
Pengertian Pemberian hak libur atau bebas tugas bagi perawat
sesuai ketentuan yang berlaku di RS Bersalin Amanah
Probolinggo.
Tujuan 1. Mengatur dinas untuk menjaga kelancaran pelayanan.
2. Memberikan penyegaran fisiologis dan psikologis.
3. Meningkatkan kinerja perawat.
Kebijakan 1. Peraturan tentang Pemberian Cuti yang mengacu
pada peraturan Kepegawaian RS
2. Surat Keputusan Direktur tentang Pemberlakuan
SOP Pengaturan Cuti Perawat.
Prosedur 1. Perawat mengajukan permohonan cuti ke direktur
melalui kepala keperawatan / kepala Instalasi.
2. Kepala Keperawatan menelaah permohonan cuti
disesuaikan dengan kondisi pelayanan,
3. Permohonan cuti diajukan ke direktur melalui
Kasubag Kepegawaian.
4. Perawat pemohon melaksanakan cuti sesuai dengan
ijin yang diberikan oleh direktur.
Unit Terkait 1. Unit Pelayanan Keperawatan.
2. Subag Kepegawaian.
3. Manajemen Rumah Sakit.
PELAYANAN
KEPERAWATAN
D i s a h k a n o l e h :
Direktur RS Bersalin Amanah
RS BERSALIN
AMANAH
PROBOLINGGO
Jl. Dr.Saleh 43
Probolinggo
Probolinggo
Dr. Hj. Evariani Aminuddin
Standar Operasional
P r o s e d u r
Orientasi Tenaga
Keperawatan Baru
SOP No. DOC:
RSBAMN/SOP/07/011
Tgl terbit: 2 Februari 2012
Pengertian K e g i a t a n y a n g d i s e l e n g g a r a k a n b i d a n g
k e p e r a w a t a n d e n g a n menugaskan t enaga ba ru
a t au p indahan pada un i t -un i t keperawatan.
Tujuan Mengenal tempat tugas baru dan lingkungannya.
Kebijakan 1. Surat Keputusan Direktur tentang Program Orientasi
Tenaga Keperawatan Baru.
2. Pegawai baru atau pindahan dari luar instansi rumah
sakit wajib mengikuti program orientasi.
3. Jadwal orientasi diatur oleh kepala bidang keperawatan.
Prosedur 1. Kasie Ketenagaan membuat perencanaan dan daftar
dinas.
2. Petugas baru / p indahan melaksanakan tugas d i
un i t perawatan sesuai daftar dinas.
3. Kepala Unit Keperawatan melakukan bimbingan,
pengawasan, dan evaluasi.
4. Kepala Keperawatan memberikan laporan hasil
evaluasi kepada Kepala Bidang Keperawatan.
5. Lama tugas orientasi pada tiap unit adalah satu bulan.
Unit Terkait 1. Instalasi Perawatan
2. Instalasi Rawat Inap.
3. Instalasi Rawat Darurat.
4. Instalasi Rawat Jalan.
5. Instalasi kamar operasi
RS BERSALIN
AMANAH
PROBOLINGGO
Jl. Dr.Saleh 43
Probolinggo
Instalasi Pemeliharaan
Alat Medik dan
Elektronika
D i s a h k a n o l e h :
Direktur RS Bersalin Amanah
Probolinggo
Dr. Hj. Evariani Aminuddin
Pengoperasian Tabung
Oksigen
SOP No. Dokumen
RSBAMN/SOP/07/012
Tgl terbit: 2 Februari 2012
Pengertian Prasyarat dan urutan kerja yang harus dipenuhi dan
dilakukan, sehingga alat Oksigen dengan Tabung dapat
difungsikan dengan baik dan menghasilkan keluaran sesuai
dengan fungsinya
Tujuan Terlaksananya operasional peralatan penunjang sesuai
prosedur
Kebijakan Pelaksanaan P e n g o p e r a s i a n O k s i g e n d e n g a n
T a b u n g berdasarkan SK Pemberlakuan Kebijakan
Pengoperasian alat Medik dan Elektronika
Prosedur 1. Prasyarat
a. SDM siap dan terlatih
b. Alat layak pakai
c. Aksesoris alat lengkap dan baik
d. Sebelum dialirkan meialui pipa distribusi harus
dilengkapi penyaring atau filter
e. Instalasi gas medis harus dilengkapi dengan alarm
f. Instalasi gas medis harus diiakukan test kebocoran
g. Dipasang alat pemadam kebakaran
h. Harus memenuhi persyaratan dan spesifikasi tabung gas
medis
RS BERSALIN
AMANAH
PROBOLINGGO
Jl. Dr. Saleh 43
Probolinggo
Instalasi Pemeliharaan
Alat Medik dan
Elektronika
D i s a h k a n o l e h :
Direktur RS Bersalin
Amanah Probolinggo
Dr. Hj. Evariani Aminuddin
Pemeliharaan AC
SOPNo. Dokumen
RSBAMN/SOP/07/013
Tgl terbit:
2 Februari 2012
Pengertian Prasyarat dan urutan kerja yang harus dilakukan agar
pemeliharaan alat AC dapat dilaksanakan dengan sebaik-
baiknya sehingga alat tersebut selalu dalam keadaan siap
dan laik pakai serta dapat mencapai usia teknis.
Tujuan Petugas / teknisi pemeliharaan alat dan operator
melaksanakan pemeliharaan peralatan kesehatan sesuai
prosedur.
KebijakanPelaksanaan Pemeliharaan AC dilakukan berdasarkan
pemberlakuan kebijakan pemeliharaan alat medic dan
elektronika.
Prosedur1. Prasyarat
a. SDM teknisi terlatih
b. peralatan kerja lengkap
c. Dokumen teknis penyerta lengkap
d. Bahan pemeliharaan, dan Material Bantu tersedia
e. Mekanisme kerja jelas
2. Persiapan
a. Siapkan perintah kerja
b. Siapkan formulir laporan kerja
c. Siapkan dokumen teknis
d. Siapkan peralatan kerja
e. Siapkan bahan pemeliharaan, bahan operasional dan
material Bantu
f. Pemberitahuan kepada user
3. Pelaksanaan
a. Cek dan bersihkan seluruh bagian alat perlode 1 bln
sekali
b. Mengecek tegangan input,periode 1 bulan sekali
c. Membersihkan rol periode 3 bulan sekali
d. Mengecek temperature periode 3 bulan sekali
e. Mengecek filter udara periode 3 bulan sekali
f. Mengecek blower periode 3 bulan sekali
g. Mengecek kompresor periode 6 bulan sekali
RS BERSALIN
AMANAH
PROBOLINGGO
Jl. Dr. Saleh 43
Probolinggo
Instalasi Pemeliharaan
Alat Medik dan
Elektronika
D i s a h k a n o l e h :
Direktur RS Bersalin Amanah
Probolinggo
Dr. Hj. Evariani Aminuddin
PEMELIHARAAN AC
SOPNo. Dokumen
RSBAMN/SOP/07/014
Tgl terbit:
2 Februari 2012
Prosedur4. Pencatatan
a. Isi kartu pemeliharaan.
b. Isi formulir laporan kerja
c. User menandatangani laporan kerja dan alat diserahkan
kembali kepada user
5. Pengemasan alat kerja dan dokumen teknis penyerta
a. Cek alat kerja dan sesuai dengan catatan
b. Cek dan rapikan dokumen teknis penyerta
c. Kembalikan alat kerja dan dokumen teknis
penyerta ke tempat semula
6. Pelaporan
a. Laporkan hasil pekerjaan kepada pemberi tugas
Unit yang terkait- IRJA
- UGD
- Ruang Bersalin
- Ruang Tindakan
- R. Rawat Inap
- Farmasi
- Rekam Medik
- Kamar Operasi
- IRNA
- Ruang Administrasi
- Ruang Tunggu
- Ruang Pertemuan
R
RS BERSALIN AMANAH
PROBOLINGGO
Jl. Dr. Saleh 43 Probolinggo
Instalasi Pemeliharaan
Alat Medik dan
Elektronika
Pemeliharaan
Sphygmomanometer
D i s a h k a n o l e h :
Direktur RS Bersalin
Amanah Probolinggo
Dr. Hj. Evariani
Aminuddin
SOPNo. Dokumen
RSBAMN/SOP/07/007
Tgl terbit:
2 Februari 2012
Pengertian Prasyarat dan urutan kerja yang harus dilakukan agar
pemeliharaan alat sphygmomanometer dapat
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya sehingga alat
tersebut selalu dalam keadaan siap dan laik pakai
serta dapat mencapai usia teknis.
Tujuan Petugas / teknisi pemeliharaan alat dan operator
melaksanakan pemeliharaan peralatan kesehatan sesuai
prosedur.
Kebijakan Pelaksanaan pemeliharaan Sphygmomanometer
dilakukan berdasarkan SK pemberlakuan kebijakan
pemeliharaan alat medic dan elektronika.
Prosedur1. Prasyarat
a. SDM teknisi terlatih
b. peralatan kerja lengkap
c. Dokumen teknis penyerta lengkap
d. Bahan pemeliharaan, dan Material Bantu
tersedia
e. Mekanisme kerja jelas
2. Persiapan
a. Siapkan perintah kerja
b. Siapkan formulir laporan kerja
c. Siapkan dokumen teknis
d. Siapkan peralatan kerja
e. Siapkan bahan pemeliharaan, bahan operasional dan
material Bantu
f. Pemberitahuan kepada user
3. Pelaksanaan
a. Cek dan bersihkan seluruh bagian alat
periode 1 bln sekal i
b. Cek manset,ganti bila perlu periode 3 bulan sekali
c. Cek tubing koneklor, ganti bila perlu ptriode 3
bulan sekali
d. Cek posisi air raksa pada posisi nol periode 3 bulan
sekali
e. Cek bolatensl, ganti bila perlu periode 3 bulan
sekali
f. Lakukan pembersihan air naksa, tambahkan air
raksa bila perlu periode 6 bulan sekali
g. Cek penutup air raksa, perbaiki bila perlu periode 1
bulan sekali
Lakukan uji kinerja alat perode 3 bulan sekali
4. Pencatatan
a. Isikan kartu pemeliharaan
b. Isi formulir laporan kerja
c. User menandatangani laporan kerja dan alat
diserahkan kembali kepada user
5. Pengemasan alat kerja dan dokumen teknis penyerta
ke tempat semula
6. Pelaporan
a. Laporkan hasil pekerjaan kepada pembei tugas
Unit yang terkait- Kamar bersalin
- UGD
- Ruang Operasi
- Kamar Tindakan
- IRJA
- R. Rawat Inap
RS BERSALIN
AMANAH
PROBOLINGGO
Jl. Dr. Saleh 43
Probolinggo
Instalasi Pemeliharaan
Alat Medik dan
Elektronika
D i s a h k a n o l e h :
Direktur RS Bersalin Amanah
Probolinggo
Dr. Hj. Evariani Aminuddin
Pemeliharaan Kulkas
SOPNo. Dokumen
RSBAMN/SOP/07/014
Tgl terbit:
2 Februari 2012
Pengertian Prasyarat dan urutan kerja yang harus dilakukan agar
pemeliharaan alat kulkas dapat dilaksanakan dengan
sebaik-baiknya sehingga alat tersebut selalu dalam
keadaan siap dan laik pakai serta dapat mencapai usia
teknis.
Tujuan Petugas / teknisi pemeliharaan alat dan operator
melaksanakan pemeliharaan peralatan kesehatan sesuai
prosedur.
Kebijakan Pelaksanaan pemeliharaan kulkas dilakukan berdasarkan
SK pemberlakuan kebijakan pemeliharaan alat medik dan
elektronika.
Prosedur1. Prasyarat
a. SDM teknisi terlatih
b. peralatan kerja lengkap
c. Dokumen teknis penyerta lengkap
d. Bahan pemeliharaan, dan Material Bantu tersedia
e. Mekanisme kerja jelas
2. Persiapan
a. Siapkan perintah kerja
b. Siapkan formulir laporan kerja
c. Siapkan dokumen teknis
d. Siapkan peralatan kerja
e. Siapkan bahan pemeliharaan, dan material Bantu
f. Pemberitahuan kepada user
3. Pelaksanaan
a. Cek dan bersihkan seluruh bagian alat periode 1 bln
sekali
b. Cek system catu daya perbaiki bila perlu periode 6
bulan sekali
c. Cek fungsi kompresor perbaiki bila perlu periode 6
bulan sekali
d. Cek fungsi control thermo start periode 3 bulan sekali
e. Cek fungsi control lampu periode 3 bulan sekali.
4. Pencatatan
a. Isi kartu pemeliharaan alat
b. Isi formulir laporan kerja
c. User menanda tangani laporan kerja-dan alat
diserahkan kembali kepada user Pelaksanaan
5. Pengemasan alat kerja dan dokumen teknis penyerta
a. Cek alat kerja dan sesuai dengan catatan
b. Cek dan rapikan dokumen teknis penyerta
c. Kembalikan alat kerja dan dokumen teknis penyerta
ke tempat semula
6. Pelaporan
a. Laporkan hasil pekerjaan kepada pemberi tugas
Unit terkait- Apotik
- R. Rawat Inap VVIP
- R. Rawat inap VIP
- R. Bayi
- Dapur
RS BERSALIN
AMANAH
PROBOLINGGO
Jl. Dr. Saleh 43
Probolinggo
Pelayanan Gawat
DaruratDisyahkan o l e h :
Direktur RSB Amanah
Probolinggo
Dr.Hj.Evariani Aminuddin
PENANGGULANGAN
SYOK ANAFILAKTIK
SOPNo. Dokumen
RSBAMN/SOP/07/015
Tgl terbit:
2 Februari 2012
Pengertian Syok Anafilaktik adalah syok yang terjadi akibat reaksi
pasien setelah mendapat terapi melalui injeksi
Tujuan Mencegah resiko kematian akibat syok anafilaktik
Kebijakan Falsafah Pelayanan di UGD yaitu kecepatan dan
ketepatan penanganan
Prosedur1. Berikan adrena l in 0 ,5 ml subkutan pada
tempat sun t ikan dan 0 ,5 ml subkutan pada
daerah kontralateral; dapat diulangi setiap 10 -
15 menit kalau perlu
2. Pasang infus D5% atau PZ bila tensi menurun
3. Berikan Steroid, dexamethason 5-10 mg, atau
hydrokortisone 100 – 200 mg intravena, dapat diulang
4 – 6 jam
4. Berikan antihistamin, Dhypenhidramin
(delladryl) 50 – 100 mg intramuskuler, diulang
setiap 6 jam jika perlu
5. Bila syok tetap bertahan, penderita diletakan
dalam posisi datar dengan kaki lebih tinggi,
kemudian dapat ditambahkan obat-obatan
vasopresor
a. Dopmain
b. Norepinephrin atau metaminol
6. Jangan lupa mempertahankan jalan nafas dan
pernapasan sebaik mungkin, kalau perlu dengan
a. Oropharyngeal-airway dan aspirasi lendir
b. Obat-obatan bronchodilator
c. Oksigen
d. Trakheostomi dan respirator
7. Secepatnya hubungi dokter jaga
Unit Terkait Seluruh unit pelayanan
RS BERSALIN
AMANAH
PROBOLINGGO
Jl. Dr. Saleh 43
Probolinggo
Pelayanan Gawat
DaruratDisyahkan o l e h :
Direktur RSB Amanah
Probolinggo
Dr.Hj.Evariani Aminuddin
PENANGGULANGAN
BAHAYA KEBAKARAN
DAN KEWASPADAAN
BENCANA
SOPNo. Dokumen
RSBAMN/SOP/07/016
Tgl terbit:
2 Februari 2012
PengertianYaitu prosedur yang mengatur langkah-langkah yang
harus ditempuh untuk mobilisasi tim saat terjadi
kebakaran / bencana
Tujuan Menyiapkan balk SDM maupun sistem agar senantiasa siap
saat terjadi kebakaran/bencana
Kebijakan Kebijakan Direktur Tentang Kesiapan Menghadapi
Bencana / Musibah Masal
Prosedur Regu Keamanan
1. Regu kemanan bertugas merencanakan dan
mengatur fasilitas keamanan bangunan yang ada
di rumah sakit sesuai dengan tingkat kerawanan.
2. Menempatkan tenaga keamanan di pos-pos
penjagaan di tempat yang telah ditentukan.
3. Menentukan tanda bahaya kebakaran / bencana
dengan alat/ sarana yang telah disediakan.
4. Menentukan petugas penghubung dan petugas
pokok, pengiriman berita serta mencatat berita.
5. Mengamankan daerah sekitar lokasi kebaka ran /
bencana pada saat terjadi musibah.
Regu Evakuasi Kebakaran dan Kewaspadaan Bencana :
1. Regu evakuasi bertugas menyiapkan, membuat
petunjuk tata cara penyingkiran.
2. Menentukan jalan / pintu darurat penyingkiran.
3. Menentukan tempat penampungan sementara.
4. Menyiapkan alat-alat yang diperlukan untuk
penyelamatan.
5. Melaksanakan tindakan penyelamatan jiwa dan harta
benda.
RS BERSALIN
AMANAH
PROBOLINGGO
Jl. Dr. Saleh 43
Probolinggo
Pelayanan Gawat
DaruratDisyahkan o l e h :
Direktur RSB Amanah
Probolinggo
Dr.Hj.Evariani Aminudin
PENANGGULANGAN
BAHAYA KEBAKARAN
DAN KEWASPADAAN
BENCANA
SOPNo. Dokumen
RSBAMN/SOP/07/016
Tgl terbit:
2 Februari 2012
Prosedur Regu Pemadam Kebakaran :
1. Regu pemadam kebakaran bertugas menyiapkan
peralatan pemadam kebakaran.
2. Menunjukkan lokasi dan arah apabila perlu
didatangkan PMK.
3. Membantu secara langsung petugas PMK
4. Bertanggungjawab penuh merawat dan
menginventarisasi semua peralatan
penanggulangan kebakaran sesudah pemakaian.
Unit Terkait - Semua unit terkait
PELAYANAN KEPERAWATAN
STANDAR 5 PARAMETER 2. ETIK TENAGA KEPERAWATAN
Masalah Etik tenaga Keperawatan yang timbul di rumah sakit dikelola sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku
AKREDITASI RS BERSALIN AMANAH PROBOLINGGO
Jl. Dr. SALEH No. 43 Telp (0335) 423487 Fax (0335) 421329
Email : [email protected]
PROBOLINGGO
RS BERSALIN AMANAH PROBOLINGGO
Jl. Dr. Saleh No. 43 Telp (0335) 423487 Fax (0335) 421329
PROBOLINGGO 67219
KEPUTUSAN
DIREKTUR RS BERSALIN AMANAH PROBOLINGGO
NOMOR : ....................................
TENTANG
TIM ETIK KEPERAWATAN
RS BERSALIN AMANAH PROBOLINGGO
DIREKTUR RS BERSALIN AMANAH PROBOLINGGO
Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyelenggaraan kinerja
pelayanan keperawatan yang baik dan memuaskan kepada
masyarakat di RS Bersalin Amanah Probolinggo sangat
diperlukan etika yang harus dipegang teguh oleh setiap
perawat;
b bahwa untuk memantau pelaksanaan sebagai
dimaksud dalam butir a konsideran menimbang perlu
adanya Tim Etik Keperawatan yang ditetapkan dengan
Keputusan Direktur.
Mengingat : 1. Undang – undang No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan;
2. Peraturan Pemerintah No 32 Tahun 1996 tentang
Tenaga Kesehatan,
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
159b/Menkes/Per/II/1998 tentang Rumah Sakit.
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 772 / Menkes /
SK VI 2002 tentang Pedoman Peraturan Internal Rumah Sakit;
MEMUTUSKAN
Menetapkan
PERTAMA : M e m b e n t u k d a n m e n e t a p k a n T i m E t i k
K e p e r a w a t a n R S B e r s a l i n A m a n a h P r o b o l i n g g o
sebagaimana terdapat, dalam lampiran Keputusan ini.
KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
DITETAPKAN DI : PROBOLINGGO
PADA TANGGAL : 2 Februari 2012
-------------------------------------------------------------------
DIREKTUR RSB AMANAH PROBOLINGGO.
Dr. Hj. EVARIANI AMINUDDIN
Tembusan :
1. Ketua Komite Medik RS Bersalin Amanah Probolinggo
2. Ketua Komite Keperawatan RS Bersalin Amanah Probolinggo
3. Kepala unit RS Bersalin Amanah Probolinggo
Lampiran : Keputusan Direktur RS Bersalin Amanah
Probolinggo
Nomor : RSBAMN/SK/07/019
Tanggal : 2 Februari 2012
TIM ETIK KEPERAWATAN
RS BERSALIN AMANAH PROBOLINGGO
Penasehat : DIREKTUR RSB AMANAH PROBOLINGGO
Penanggung Jawab : KA. BID. PELAYANAN MEDIK DAN KA. BID.
KEPERAWATAN (Dr. Aminuddin SpOG, MMKes)
Ketua : Alif Lita Rahmawati AmdKep
Sekretaris : Charisma Indra AmdKeb
Anggota : Penanggung Jawab Rawat Jalan
Penanggung Jawab . Ruang Operasi
Penanggung Jawab Ruang Rawat Inap
Penanggung Jawab . UGD
Penanggung Jawab Kamar Bersalin
Penanggung Jawab Ruang Bayi
Lampiran : Keputusan Direktur RS Bersalin Amanah
Probolinggo
Nomor : RSBAMN/SK/07/019
Tanggal : 2 Februari 2012
URAIAN TUGAS
TIM ETIK KEPERAWATAN
KETUA
Fungsi & Uraian Tugas :
1. Mengawasi semua kejadian penyimpangan / pelanggaran etik profesi keperawatan secara langsung
2. Melaksanakan pemantauan terhadap pelanggaran etik profesi keperawatan
3. Melaksanakan pembinaan kepada tenaga keperawatan dengan cara lisan apabila bentuk pelanggaran
etik ringan.
4. Mengawasi hasil pembinaan pelanggaran etik jangan terulang kembali secara langsung
5. Melakukan koordinasi kepada tim etik secara langsung
6. Melaporkan secara tertulis kepada Kepala Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan untuk kasus
pelanggaran etik yang tidak bisa diatasi secara tertulis.
Sekretaris :
1. Mencatat, mendokumentasikan segala sesuatu bentuk pelanggaran etik oleh tenaga keperawatan.
2. Melaksanakan pedoman etik keperawatan sesuai dengan prosedur
3. Menyiapkan format laporan tertulis pelanggaran etik untuk diteruskan kepada kepala bidang
pelayanan medik dan keperawatan
4. Berkoordinasi dengan ketua dalam mengawasi tindakan keperawatan yang melanggar etik
Anggota :
1. Berperan aktif bersama-sama menjalankan prosedur etik sesaui dengan standar prosedur etik
keperawatan
2. Memperhatikan dan tanggap terhadap setiap bentuk-bentuk pelanggaran etik
3. Melaporkan setiap kejadian pelanggaran etik yang terjadi
DIREKTUR RSB AMANAH PROBOLINGGO
Dr. Hj. EVARIANI AMINUDDIN
BUKU PEDOMAN
PENANGANAN ETIK KEPERAWATAN
RS BERSALIN AMANAH PROBOLINGGO
D i s u s u n o l e h :
Tim Etik Keperawatan
RUMAH SAKIT BERSALIN AMANAH PROBOLINGGO
2011
TIM PENYUSUN PEDOMAN ETIK KEPERAWATAN
RS BERSALIN AMANAH PROBOLINGGO
Penasehat : DIREKTUR RSB AMANAH PROBOLINGGO
Penanggung Jawab : KA. BID. PELAYANAN MEDIK DAN KA. BID.
KEPERAWATAN (Dr. Aminuddin SpOG, MMKes)
Ketua : Alif Lita Rahmawati AmdKep
Sekretaris : Charisma Indra AmdKeb
Anggota : Penanggung Jawab Rawat Jalan
Penanggung Jawab . Ruang Operasi
Penanggung Jawab Ruang Rawat Inap
Penanggung Jawab . UGD
Penanggung Jawab Kamar Bersalin
Penanggung Jawab Ruang Bayi
DIREKTUR RSB AMANAH PROBOLINGGO.
Dr. Hj. EVARIANI AMINUDDIN
RS BERSALIN AMANAH PROBOLINGGO
Jl. Dr. Saleh No. 43 Telp (0335) 423487 Fax (0335) 421329
PROBOLINGGO
K E P U T U S A N
DIREKTUR RS BERSALIN AMANAH PROBOLINGGO
N O M O R : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
TENTANG
PEMBERLAKUAN BUKU PEDOMAN PENGELOLAAN MASALAH ETIK
KEPERAWATAN
DI BERSALIN AMANAH PROBOLINGGO
DIREKTUR RS BERSALIN AMANAH PROBOLINGGO
Menimbang : bahwa da l am upaya member ikan pe l ayanan
keseha tan yang memuaskan pelanggan dan dapat
dipertanggugjawabkan khususnya di Bidang keperawatan,
perlu adanya Buku Pedoman Pengelolaan Masalah Et ik
Keperawatan yang di te tapkan dengan Keputusan
Direktur.
Mengingat : 1. Undang – undang No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan;
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 159b/Menkes/Per/11/1998 tentang Rumah Sakit.
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 772 / Menkes /
SK / VI / 2002 tentang Pedoman Peraturan Internal Rumah
Sakit;
MEMUTUSKAN
Menetapkan
PERTAMA : Memberlakukan Buku Pedoman Pengelolaan Masalah Etik Ke-
perawatan Di RS Bersalin Amanah Probolinggo sebagaimana
terdapat dalam lampiran Keputusan ini.
KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
DITETAPKAN D I : PROBOLINGGO
PADA TANGGAL : 2 Februari 2012
-------------------------------------------------------------------
DIREKTUR RSB AMANAH PROBOLINGGO.
Dr. Hj. EVARIANI AMINUDDIN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan r ahma tnya kami t e l ah dapa t menyusun buku p rosedur
penanganan pelanggaran etik keperawatan RS Bersalin Amanah Probolinggo.
Buku prosedur penanganan pelanggaran etik keperawatan merupakan
buku petunjuk bagi semua tenaga perawat dalam mengatur perilaku perawat
selama melaksanakan kegiatan pelayanan keperawatan di RS Bersalin
Amanah Probolinggo agar tidak terjadi kesalahan selama bekerja.
Disamping itu tersedianya buku perosedur penanganan pelanggaran e t ik
keperawatan juga dipakai untuk m e n y e m p u r n a k a n a l u r p e n a n g a n a n
p e l a n g g a r a n b a g i p e r a w a t s e l a m a melaksanakan keg ia tan seh ingga
penge lo laan dan pembinaan t e rhadap pelanggaran dapat dilaksanakan secara
optimal.
Kami menyadari bahwa buku prosedur penanganan pelanggaran etik
keperawatan ini dalam penyusunannya masih belum sempurna, oleh
karena itu kami mohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan
penyusunan buku ini.
Akhirnya Dengan Buku Prosedur Penanganan Pelanggaran Etik
Keperawatan ini diterbitkan dengan harapan dapat Membantu Perawat
Dalam Memberikan Arahan Dalam Bekerja Secara Profesional Dan
Bertanggung Jawab Demi Meningkatkan Mutu Palayanan Keperawatan Di RS
Bersalin Amanah Probolinggo.
Penyusun
DAFTAR ISI
Judul
Tim Penyusun
Surat Keputusan Pemberlakuan Pedoman
Kata Pe n g a ntar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG
A. TUJUAN
BABII PEDOMAN PRAKTIK KEPERAWATAN RSB AMANAH
PROBOLINGGO
BAB III KETENTUAN ETIK KEPERAWATAN
A. PELANGGARAN ETIK
B. STANDAR ETIK KEPERAWATAN DARI SEGI ASUHAN
KEPERAWATAN
A. SANKSI TERHADAP PELANGGARAN ETIK
B. MEKANISME PENANGANAN MASALAH ETIK
KEPERAWATAN
BAB IV KODE ETIK KEPERAWATAN DAN BIDAN
A. KODE ETIK KEPERAWATAN
I . KODE ETIK KEPERAWATAN INTERNASIONAL
I . KODE ETIK KEPERAWATAN NASIONAL
B. KODE ETIK BIDAN
I. KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP KLIEN DAN
MASYARAKAT
11.KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP TUGASNYA
I . KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP SEJAWAT
I I . KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP DIRT SENDIRI
KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP PEMERINTAH
I . HAK BIDAN DALAM MASYARAKAT
I . PENUTUP
LAMPIRAN : KASUS PELANGGARAN ETIK
B A B I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.
Dalam rangka melaksanakan kegiatan asuhan keperawatan di RS Bersalin
Amanah Probolinggo, seorang perawat selalu dihadapkan dengan masalah-masalah
yang berpotensi terjadi sewaktu-waktu dan menimbulkan masalah bagi kepuasan
pasien.Buku prosedur penanganan pelanggaran etik keperawatan adalah salah satu
sarana bagi perawat yang harus dipahami dan dilaksanakan agar tidak terjadi
kesalahan dan perawat dapat bekerja secara profesional.
Akhirnya dalam menghadapi era globalisasi di masa yang akan datang dan
persaingan yang ketat maka perawat dituntut untuk selalu berkembang baik dalam
segi pengetahuan, keterampilan maupun perilaku yang profesional. Untuk
mendukung keberhasilan tersebut, perawat selalu dituntut untuk bisa
mengembangkan diri baik melalui pendidikan maupun pelatihan-pelatihan yang ada.
A. TUJUAN.
1. Buku prosedur penanganan pelanggaran etik keperawatan sebagai sarana untuk
pedoman bekerja perawat secara profesional,
2. Buku prosedur penanganan pelanggaran etik keperawatan juga berfungsi untuk
mengelola pelanggaran etik perawat dari segi alur pelaporan pelanggaran, alur
pembinaan dan evaluasi.
3. Dengan semakin kritisnya, harapan masyarakat terhadap pelayanan terutama
pelayanan keperawatan, dan semakin banyaknya masalah yang bisa terjadi,
maka demi kesempurnaan buku prosedur penanganan pelanggaran etik
keperawatan ini masih perlu dievaluasi dan dilengkapi guna kesempurnaanya.
BAB II
KEBIJAKAN PRAKTEK KEPERAWATAN
RS BERSALIN AMANAH PROBOLINGGO
Pelaksanaan Praktek Keperawatan RS Bersalin Amanah Probolinggo berpedoman
pada :
1. Pedoma Uraian Tuga Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit, DEPKES
RI, Th 1999, cetakan ke-II
2. Para Medis Keperawatan melaksanakan tugas menurut UU yang
berlaku dengan penuh tanggung jawab dan kesungguhan,
3. Para Medis Keperawatan melaksanakan tugas atas dasar kemanusiaan
tidak akan membeda-bedakan pangkat, kedudukan, keturunan golongan,
bangsa dan negara.
4. Para Medis Keperawatan dalam melaksanakan tugas akan membina
kerja sama, keutuhan, dan kesetiakawanan dari teman sejawat.
1. Para Medis Keperawatan tidak akan menceritakan kepada siapapun,
segala rahasia yang berhubungan dengan tugasnya kecuali diminta
pengadilan untuk keperluan kesaksian.
BAB III
KETENTUAN ETIK KEPERAWATAN
A. PELANGGARAN ETIK.
1. Pelanggaran etik adalah setiap ucapan, tulisan maupun perbuatan yang
di lakukan seorang petugas keperawatan yang melanggar
ketentuan, pera turan , kode e t ik keperawatan / kode e t ik
keb idanan ba ik yang dilakukan dalam jam kerja.
2. Penanganan masa l ah d i l akukan kepada pe tugas kepe rawa tan
yang melakukan pelanggaran etik keperawatan.
3. Pejabat yang berwewenang menangani masalah adalah pejabat
yang diberi wewenang yaitu Kepala Bidang Pelayanan Medik dan
Keperawatan, Kepala Instalasi, Kepala Keperawatan, Kepala
Ruangan berkoordinasi dengan Komite Keperawatan (Komisi Etik).
4. Atasan pejabat yang berwewenang 'menangani masalah etik adalah
atasan langsung dari pejabat yang diberi wewenang.
B. STANDAR ETIK KEPERAWATAN DARI SEGI ASUHAN
KEPERAWATAN
Standar proses ini menggambarkan bagaimana perawat harus bekerja dalam proses pemberi asuhan keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat secar keseluruhan.
1. Mengemban peran dan fungsinya dengan penuh tanggung jawab.a. Datng dan pulang bekerja tepat pada waktunyab. Memanfaatkan jam kerjanya secara efektif dan efisienc. Bersedia melaksanakan tugasnya setiap saat, terutama dalam keadaan darurat
2. Memahami lingkup tanggung jawab kewewnangan dan keterbatasan kemampuannyaa. Melaksanakan asuhan keperawatan sesuai dengan tugas dan wewenang yang
diberkan kepadanya ditempat kerjanya.
b. Meminta bantuan kepada perawat yang lebih mampu atau tenaga kesehatan lainnya, atau institusi pelayanan lainnya dalam memberikan asuhan keperawatan diluar kemampuannya.
c. Mengakui kesalahan dalam melaksanakan tugas kepada atasan langsung dan berusaha untuk memperbaiki
d. Tidak melaksanakan tugas diluar kewenangan yang diminta oleh pasien/klien atau teman kerjanya.
3. Memperlakukan pasien /klien secara manusiawi sebagai individu yang unik dan mitra aktif dalam proses pemberian asuhan keperawatan dan pelayanan kesehatan.a. Memperlakukan pasien/klien sebagai :
- Individu unik yang memiliki kebutuhan bio-psikososial spiritual- Mitra yang aktif dalam proses pemberian asuhan keperawatan dan pelayanan kesehatan.- Anggota keluarga dan anggota masyarakat- Individu yang menghadapi masalah, bukan sebagai sumber masalah.
b. Berlaku sopan terhadap pasien/klien dalam proses pemberian asuhan keperawatan
c. Tidak membedakan pasien /klien berdasarkan agama, suku/ bangsa, jenis kelamin, status sosial ekonomi atau kedudukannya dalam proses pemberian asuhan keperawatan
d. Melibatkan pasien/klien secara aktif dalam proses pemberian asuhan keperawatan
e. Mengupayakan pemenuhan kebutuhan perawatan dasar pasien/klien yang meliputi kebutuhan bio-psikososial-spiritual.
f. Memperhatikan faktor keluarga dsan masyarakat, misalnya ciri keluarga, status sosial dan ekonomi, kedudukan penderita dalam keluarga, gaya hidup, masyarakat pedesaan atau perkotaan dan sumberatau upaya pelayanan kesehatan yang terkait dengan proses pemberian asuhan keperawatan.
g. Memberikan pelayanan kesehatan/keperawatan secara efisienh. Tanggap dan cepat bertindak terhadap keluhan, permintaan , bantuan dan
hasil pengamatan mengenaikeadaan pasien/klien.i. Sabar dan menghindari sikap yang tidak terpuji terhadap pasien /klien.
4. Melaksanakan komunikasi terapeutik dengan pasien/kliena. Memeanggil pasien dengan benar sesuai dengan identitasnya, bukan dengan
nomor kartu/ nomor kamar/ kasus.b. Menggunakan kata-kata, istilah dan bahasa yang mudah dimengerti oleh
pasien/klienc. Berbicara dengan pasien/klien secara tepat dan benar(memperhatikan
intonasi, keras/lembutnya suara, ekspresi muka dan isyarata yang disertai gherakan anggota tubuh)
d. Mendengarkan, menampung dan menanggapi dengan seksama pertanyaan dan keluhan pasien/klien(sabar,penuh perhatian,menghargai pendapat,percaya, sikap dan nilai yang diyakini pasien)
e. Mendorong pasien/klien untuk mengungkapkan perasaan dan pandangan secara bebas.
f. Berkomunikasi dengan pasien/klien secara tepat, sesuai dengan waktu, situasi dan kondisinya.
g. Meluangkan waktu untuk berbicara denagn pasien/klien setiap ada kesempatan.
5. Mengembangkan dan mempertahankan hubungan terapeutik dengan pasien/kliena. Menciptakan hubungan timbal balik yang harmonis diantara sesama pasien
dan keluarganya di unit pelayanan keperawatanb. Menciptakan dan memelihara hubungan yang harmonis dengan pasien/klienc. Mencegah konflik dengan pasien/klien dan bila terjadi berusaha untuk segera
menyelesaikannya.d. Mencegah sikap pilih kasih atau perhatian yang berlebihan terhadap
pasien/kliene. Menilai dampak dari tindakan dan prilakunya untuk mencegah tindakan
yang tidak diinginkan oleh pasien atau keluarga.f. Dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien/klien,harus
berpenampilan tenang dan meyakinkang. Memperhatikan dan tanggap terhadap permintaan bantuan, keluhan dan
kritik dari mpasien/klien.h. Mengupayakan untuk menepati janji dengan pasien/klieni. Harus jujur dalam memberikan asuhan keperawatn kepada pasien/klienj. Menyediakan dan meluangkan waktu untuk berbicara dengan pasien/klien
asetiap ada kesempatan.k. Tetap menjaga kesopanan dalam memberikan asuhan keperawatan kepada
bpasien/keluarga (memperhatikan privacy)l. Memberikan kesempatan pada pasien untuk memelihara dan
mempertahankan penampilan diri, misalnya bersolek.m. Menghargai kebiasaan,kepercayaan dan iulai yang diyakini pasien atau klien
sepanjang pelaksanaannya tidak bertentangan dengan kesehatan.n. Menjaga rahasia pasien/klieno. Menjamin kepercayaan pasien/klien terhadap unit pelayanan kesehatan
setempat beserta stafnya.6. Membina hubungan antar manusia dan bekerjasama dengan sesama kawan
dalam semangat kerja tim.a. Menyadari dirinya sebagi angota tim yang harus bekerjasama dan yang
saling tergantung satu sama lainb. Saling menghargain sesama anggotac. Berperan serta dalam membina hubungan antar manusia dan suasana kerja
yang bharmonis dalam timd. Berperan sereta dalam menciptakan rasa kebersamaan dalam tim kerja
melaluie. Komunikasi timbal balik
- Tukar menukar pendapat atau informasi- Mencegah persaingan yang tidak sehat
f. Menghargai pendapat, sumbangan pikiran dan keiukutsertaan setiap anggota tim dalam mencapai tujuan pelayana kesehatan
g. Mengkoordinasikan kegiatannya dengan kegiatan anggota tim lainnya dalam memberikan pelayanan kesehatan atau keperawatan yang berkesinambuingan.
C. KRITERIA PELANGGARAN ETIK
1. RINGAN Pelanggaran etik yang dilakukan oleh tenaga perawat kesehatan yang tidak sesuai dengan peraturan kepegawaian yang berlaku, yang tergolong Pelanggaran Ringan antara lain:
1. Melakukan hal-hal yang dapat menurunkan etik keperawatan
2. Menyalahgunakan wewenangnya.
3. Menyalahgunakan barang-barang inventa r i s dan oba t -oba tan
un tuk kepentingannya.
4. Melakukan kegiatan pribadi diluar Rumah Sakit yang akan
menurunkan etik keperawatan pada waktu jam dinas.
5. Menghalangi jalannya tugas keperawatan.
6. Berpenampilan berlebihan atau tidak sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
2. SEDANG Pelanggaran etika keperawatan yang merugikan pasien/keluarga/masyarakat/teman sesama kerja. dari segi medis ,bio-sosial, agama dan spiritual. Merupakan pelanggaran yang berhubungan dengan hak azazi manuasia.Yang termasuk pelanggaran ini antara lain :
1. Berkata-kata tidak sopan/mengejek/memberi gelar kepada orang lain.2. Tidak menghargai hak azazi orang dalam beribadah3. Membeda-bedakan pelayanan berdasarkan segi sosial ekonomi.4. Membanding-bandingkan antara pasien yang satu dengan lainnya.
3. BERATYaitu pelanggaran etik yang mengakibatkan kerugian materi, cedera / kecacatan dan bahkan kematian. Yang termasuk pelanggaran ini antara lain :
1. Bekerja tidak sesuai prosedur medis2. Tidak melakukan pengawasan dengan baik terhadap pasien pada saat
bertugas.3. Tidak mengamankan peralatan medis yang selesai digunakan yang bisa
beresiko terhadap keselamatan pasien.
D. SANKSI TERHADAP PELANGGARAN ETIK
1. Pelanggaran RINGAN diberikan Peringatan Lisan oleh Kepala Keperawatan2. Pelanggaran SEDANG
Dalam hal kesalahan pekerja tidak terlalu berat/sedang, misalnya sering datang terlambat di kantor, pembinaan dapat dilakukan dengan peringatan lisan terlebih dahulu. Bila ada tendensi peringatan lisan (tiga kali berturut-turut dalm tempo 6 bulan) tidak membuahkan perbaikan, laporan diteruskan kepada tim etik komite keperawatan.
3. Pelanggaran Berat, berlaku tindakan sebagai berikut :
i. Surat Peringatan (SP) adalah merupakan salah satu cara pembinaan bagi pekerja bila ia melakukan kesalahan/pelanggaran berat sebagaimana diatur dalam Peraturan Perusahaan (PP) atau Perjanjian Kerja Bersama (PKB).
ii. Keteledoran/human error merupakan salah satu hal yang dapat diberikan SP, terlepas apakah human error itu "dapat" berakibat menimbulkan bahaya/kerugian (berarti belum) atau bahkan sudah menimbulkan bahaya/kerugian.
iii. Sebaiknya pemberian Surat Peringatan (SP) kepada karyawan disertai dengan tanda terima karena konsekuensinya cukup serius, yakni bisa sampai terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Dengan demikian, ketika terjadi PHK dan terjadi perselisihan, karyawan tidak dapat berkelit bahwa ia tidak menerima SP.Sehingga Keputusan Direktur tidak dapat diganggu gugat.
iv. Tindakan indisipliner / surat peringatan (SP) kerja, berupa pengakuan tertulis dari karyawan yg bersangkutan akan kelalaian yang diperbuat karena tidak memenuhi persyaratan standard kerja dan kelayakan yang ditentukan oleh managemen RSB Amanah.
v. Apabila karyawan tidak mengindahkan surat peringatan (SP) yang diberikan atau melakukan tindakan indisipliner yang dapat menggganggu jalannya pelayanan di Rumah Sakit Bersalin Amanah maka akan dilakukan pemecatan dengan tidak hormat.
C. MEKANISME PENANGANAN MASALAH ETIK KEPERAWATAN.
Dalam rangka meningkatkan pelayanan keperawatan yang optimal
diperlukan tenaga keperawatan yang profesional. Tenaga keperawatan yang
professional selalu dituntut mengembangkan hal-hal bukan saja knowledge dan skill
saja, tetapi kematangan kepribadian sangat perlu, oleh sebab itu pembinaan etika
bagi tenaga keperawatan secara terus menerus perlu dilaksanakan baik oleh atasan
langsung atau dari pejabat yang berwewenang.
Untuk itu pembinaan petugas keperawatan yang melanggar etik
keperawatan perlu ada tata cara / mekanisme penanganan.
Mekanisme penanganan masalah etik keperawatan :
1 . Kepala Keperawatan setiap hari memantau etika bagi seluruh petugas
keperawatan.
2 . Pelanggaran etika keperawatan, dilaporkan atasan langsung baik secara
lisan/tertulis, baik oleh petugas keperawatan yang lain atau atasan langsung
maupun petugas sendiri.
3 . Kepala Keperawatan mengadakan verifikasi pembinaan, terhadap petugas
keperawatan yang melakukan pelanggaran etik keperawatan.
4 . Apabila pelanggaran etik keperawatan tersebut tidak bisa diselesaikan oleh
atasan langsung (Kepala Keperawatan) maka dibuatkan laporan tertulis kepada
tim etik keperawatan Rumah sakit untuk dilanjutkan kepada Kepala Bidang
Pelayanan Medik dan Keperawatan.
5 . Kepala Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan melakukan pembinaan
kepada petugas keperawatan kepada petugas keperawatan yang melakukan
pelanggaran etik keperawatan.
6 . Kepala Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan melakukan
koordinasi t im Etik Keperawatan untuk melaksanakan pembinaan
menyeluruh kepada semua petugas keperawatan bila diperlukan.
7 . Pelanggaran yang tidak bisa ditangani oleh petugas yang
berwewenang, akan ditangani langsung oleh direktur.
ALUR PENANGANAN MASALAH ETIK DI RSB AMANAH
.................Sanksi/peringatan
................Pembinaan
................teguran tertulis
.................teguran lisan
DIREKTUR
Kabid Pelayanan Medik & Keperawatan
Tim Etik Komite Keperawatan
Ka. Keperawatan
PELANGGARAN ETIKOLEH TENAGA
KEPERAWATAN
BAB IV
KODE ETIK KEPERAWATAN DAN BIDAN
A. KODE ETIK KEPERAWATAN.
Dalam Kode Etik Keperawatan terkandung pula unsur-unsur :
- kewajiban dan hak tenaga keperawatan
- tanggung jawab profesi keperawatan
- tangung jawab perawat terhadap profesi keperawatan
- tanggung jawab terhadap sesama perawat dan profesi kesehatan lainnya
- tanggung jawab perawat terhadap tugasnya
- dan tangggung jawab terhadap individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat.
I . KODE ETIK PERAWATAN
1. Perawat dalam memberikan pelayanan asuhan keperawatan, tetap
menghargai dan menghormati keluhuran manusia, tidak membedakan suku
bangsa, agama dan kepercayaan, usia, jenis kelamin, warna kulit, serta
sosial budaya termasuk status ekonomi.
2 . Perawat melindungi dan menjamin hak-hak individu yang bersifat rahasia
dengan cara menyimpan keterangan-keterangan rahasia yang diterima dan
dipercayakan kepadanya, serta hanya akan menyampaikan apabila
diperlukan sehubungan dengan perawatan pasien/klien.
3 . Perawat tetap mengembangkan kemampuan di dalam praktek
keperawatan, memahami serta memikul tanggung jawab atas segala
tindakan serta keputusan yang diambilnya.
4 . Perawat harus melindungi pasien/klien, individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat apabila kesehatan dan keselamatannya terganggu pada saat
memberikan asuhan keperawatan oleh karena tindakan seseorang yang
tidak mengenal etik, tidak berwenang serta melanggar hukum.
5. Perawat apabila akan mendelegasikan tugasnya kepada orang lain,
u n t u k m e l a k u k a n t i n d a k a n k e p e r a w a t a n , m a k a
p e r l u mempert imbangkan kemampuan orang tersebut dengan
kri ter ia tertentu.
6 . Perawat turut mengambil bagian dalam kegiatan peneli t ian dan
pengembangan upaya kesehatan, apabila yakin bahwa hak
pasien/klien (individu, keluarga, kelompok dan masyarakat) yang
menjadi subyek dilindungi.
1 . Perawat t u ru t mengambi l bag ian da l am usaha -usaha p ro fe s i
keperawatan untuk menentukan dan meningkatkan standar
praktek keperawatan serta pendidikan keperawatan.
7 . Perawat turut mengambil bagian dalam upaya menciptakan dan
mempertahankan keadaan yang mendukung peningkatan
mutu pelayanan keperawatan melalui organisasi profesi keperawatan.
8 . Perawat bekerja sama dengan anggota profesi lainnya dalam upaya
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
9 . Perawat t idak dibenarkan melibatkan profesi keperawatan demi
keperluan reklame, promosi, penawaran hasil produksi jasa
atau keperluan perusahaan.
I I . KODE ETIK KEPERAWATAN NASIONAL
a) Tanggung Jawab Terhadap Individu, Keluarga, Kelompok
Dan Masyarakat.
1) . Perawat da lam melaksanakan pengabdiannya senant iasa
berpedoman kepada tanggung jawab yang pangkal
tolaknya bersumber dari adanya kebutuhan akan asuhan
keperawatan untuk individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
2) . Perawat dalam melaksanakan pengabdiannys senantiasa
memelihara suasana lingkungan serta menghormati nilai budaya, adat
istiadat dan kelangsungan hidup beragama dari individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat,
3) . Perawat dalam melaksanakan pengabdiannya terhadap
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat senantiasa
dilandasi dengan r a s a t u l u s i k h l a s s e s u a i d e n g a n
m a r t a b a t d a n t r a d i s i l u h u r keperawatan.
4) . Perawat dalam melaksanakan pengabdiannya senantiasa
menjalin hubungan ke r j a s ama yang ba ik dengan
i nd iv idu , ke lua rga , k e l o m p o k d a n m a s y a r a k a t , d a l a m
m e n g a m b i l p r a k a s a d a n mengadakan upaya kesejahteraan
umumnya, sebagai bagian dari tujuan kewajibannya demi
kepentingan masyarakat
b) Tanggung Jawab Perawat Terhadap Tugas.
1) . P e r a w a t s e n a n t i a s a m e m e l i h a r a m u t u p e l a y a n a n
a s u h a n keperawatan yang t inggi d iser ta i ke ju juran
profes ional da lam menerapkan pengetahuan serta
keterampilannya sesuai dengan k e b u t u h a n p a s i e n / k l i e n
( i n d i v i d u , k e l u a r g a , k e l o m p o k d a n masyarakat).
2) . P e r a w a t wajib merahasiakan segala sesuatu yang
diketahuinya sehubungan dengan tugas yang dipercayakan
kepadanya.
3) . P e r a w a t t i d a k a k a n m e m p e r g u n a k a n i l m u p e n g e t a h u a n
d a n keterampilan praktek keperawatan untuk tujuan yang
bertentangan dengan norma kemanusiaan.
4) . P e r a w a t dalam menunaikan tugasnya senantiasa berusaha
dengan kesadaran , aga r t idak t e rpengaruh o leh
pe r t imbangan unsur kebangsaan, kesukuan,
keagamaan/kepercayaan, umur , jenis kelamin dan aliran
politik serta kedudukan sosial.
5) . Perawat s e n a n t i a s a mengutamakan pertindungan dan
keselamatan pasien/klien dalam melaksanakan pelayanan asuhan
keperawatan
serta matang dalam mempertimbangkan kemampuan jika
menerima atau mengalih tugaskan tanggung Jawab yang ada
hubungannya dengan asuhan keperawatan.
c) Tanggung Jawab Perawat Terhadap Profesi Keperawatan,
1). Selalu berusaha meningkatkan kemampuan profesional
secara mandiri atau bersama-sama dengan menambah ilmu
pengetahuan, keterampilan dan pengalaman yang bermanfaat
bagi perkembangan profesi keperawatan.
1). Perawat selalu menjunjung tinggi nama baik profesi
keperawatan dengan menunjukkan tingkah laku dan kepribadian yang
luhur.
2). Perawat senantiasa berpartisipasi dan berperan dalam
menentukan pembakuan pendidikan dan pelayanan asuhan
keperawatan serta m e n e r a p k a n n y a d a l a m k e g i a t a n -
k e g i a t a n p e l a y a n a n d a n pendidikan keperawatan.
2). Perawat secara bersama-sama membina dan memelihara
mutu organisasi profesi keperawatan sebagai suatu pengabdiannya.
d) Tanggung Jawab Perawat Terhadap Sesama Perawat Dan
Profesi Kesehatan Lainnya.
1). Perawat senantiasa memelihara hubungan baik antara
sesama perawat dan dengan tenaga kesehatan lain baik dalam
memelihara keserasian suasana l ingkungan kerja maupun
dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara keseluruhan.
1). Perawat senantiasa menyebarluaskan pengetahuan,
keterampilan dan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman
dari profesi lain dalam rangka peningkatan kemampuan dalam
bidang keperawatan.
e) Tanggung Jawab Perawat Terhadap Pomerintah, Bangsa
Dan Tanah Air.
1). Perawat senantiasa melaksanakan ketentuan-ketentuan
sebagai kebi jaksanaan yang digar iskan oleh pemerintah
dalam bidang kesehatan dan keperawatan.
2). Perawat senantiasa berperan aktif dalam menyumbangkan
pikiran k e p a d a p e m e r i n t a h d a l a m r a n g k a m e n i n g k a t k a n
p e l a y a n a n kesehatan dan pelayanan keperawatan kepada masyarakat.
f) Kewajiban Dan Hak Tenaga Keperawatan.
1). Melaksanakan praktek keperawatan berdasarkan standar
praktek keperawatan yang ditetapkan oleh profesi keperawatan.
2). Berpartisipasi akt i f untuk meningkatkan dan
mengembangkan profesi keperawatan.
3). Memenuhi janji profesi keperawatan pada pasienJklien.
(individu, keluarga, kelompok dan masyarakat),
4). Melindungi pasein/klien dari kegiatan praktek keperawatan
yang tidak syah atau tidak etis dari seseorang.
5). Memberikan perlindungan kepada masyarakat mengenai
kebutuhan kesehatan masyarakat.
6). Berbicara s eca r a t epa t dan b i j aksana d i l i ngkungan
p ro fe s i keperawatan dalam bidang keahliannya.
7). Memberi dan menerima bimbingan kerja serta koreksi dan
dukungan dari rekan kerja.
g) Hak Perawat
1). Hak untuk melakukan praktek keperawatan berdasarkan
standar
praktek keperawatan yang ditetapkan oleh profesi keperawatan.
Hak untuk tampil berpartisipasi dalam setiap kesempatan guna
menumbuhkan dan mengembangkan demi te rcapainya tu juan profesi
keperawatan.
2). Hak untuk mengatasi, melindungi pasien/klien (individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat).
3). Hak untuk dipercaya oleh anggota masyarakat.
4). Hak untuk dipercaya bilamana ada kesempatan berbicara
dalam forum lingkungan ahli.
5). Hak dipercaya dan diakui oleh rekan se-profesi.
6). H a k u n t u k d i h o r m a t i k a r e n a k e m a m p u a n ,
p e n g e t a h u a n , keterampilan, pengalaman dan pemberian
bantuan balk di dalam maupun di luar lingkungan profesinya.
7). Hak mener ima imbalan yang cukup sesua i a tas
kese lamatan pe layanan asuhan keperawatan berdasarkan
s tandar p rak tek keperawatan yang ditetapkan secara profesional.
8). Hak mendapatkan perlindungan hukum secara adil atas
pelayanan asuhan keperawatan terhadap pasien/klien
(individu, keluarga, kelompok dan masyarakat).
B. KODE ETIK BIDAN
Kode Etik Bidan terdiri dari 7 (Tujuh) Bab yaitu :
1. Kewajiban Bidan terhadap klien dan masyarakat.
2. Kewajiban Bidan terhadap tugasnya.
3. Kewajiban Bidan terhadap sejawat dan tenaga kesehatan lainnya.
4. Kewajiban Bidan terhadap profesinya.
5. Kewajiban Bidan terhadap dirinya sendiri.
1. Kewajiban Bidan terhadap Pemerintah, Nusa, Bangsa dan Tanah Air,
2. Penutup.
BAB I : KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP KLIEN DAN MASYARAKAT.
1. Setiap bidan senantiasa menjunjung tinggi, menghayati dan
mengamalkan sumpah jabatannya dalam melaksanakan tugas pengabdiannya.
2. Setiap bidan dalam menjalankan tugas profesinya menjunjung tinggi
harkat dan martabat kemanusiaan yang utuh dan memelihara citra bidan.
3. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa berpedoman
pada peran, tugas dan tanggung jawab sesuai dengan kebutuhan klien,
keluarga dan masyarakat.
4. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya mendahulukan
kepentingan klien, menghormati hak klien dan menghormati nilai-
nilai yang berlaku di masyarakat.
1. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa
mendahulukan kepentingan klien, keluarga dan masyarakat dengan
intensitas yang sama sesuai kebutuhannya berdasarkan kemampuan yang
dimilikinya.
2. Set iap b idan senan t i asa menc ip takan suasana yang se ras i
da lam h u b u n g a n p e l a k s a n a a n t u g a s n y a d e n g a n m e n d o r o n g
p a r t i s i p a s i masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatannya secara
optimal.
BAB II : KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP TUGASNYA.
1. Setiap bidan senantiasa memberikan pelayanan paripurna kepada
klien, k e l u a r g a d a n m a s y a r a k a t s e s u a i d e n g a n k e m a p u a n
p r o f e s i y a n g dimilikinya berdasarkan kebutuhan klien, keluarga dan
masyarakat.
2. S e t i a p b i d a n b e r h a k m e m b e r i k a n p e r t o l o n g a n d a n
m e m p u n y a i kewenangan dalam mengambil keputusan dalam
tugasnya, termasuk keputusan mengadakan konsultasi dan atau rujukan.
3. S e t i a p bidan harus menjamin kerahasiaan keterangan yang didapat
dar atau dipercayakan kepadanya, kecuali bila diminta oleh
pengadilan atau diperlukan sehubungan dengan kepentingan klien.
BAB I II : KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP SEJAWAT DAN TENAGA
KESEHATAN LAINNYA.
1. Setiap bidan harus menjalin hubungan yang baik dengan sejawatnya
untuk menciptakan suasana kerja yang serasi.
2. Setiap bidan dalam melaksanakan tugasnya harus saling
menghormati baik terhadap sejawatnya maupun tenaga kesehatan lainnya.
BAB IV : KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP PROFESINYA,
1. Setiap bidan harus menjaga nama baik dan menjunjung tinggi citra
profesinya dengan menampilkan kepribadian yang tinggi dan
memberikan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat.
2. Setiap bidan harus senantiasa mengembangkan diri dan
meningkatkan kemampuan profesinya sesuai dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
3. Setiap bidan senantiasa berperan serta dalam kegiatan penelitian
dan kegiatan sejenisnya yang dapat meningkatkan mutu dan citra profesinya.
BAB V : KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP DIRI SENDIRI.
1. Setiap bidan harus memelihara kesehatannya agar dapat melakukan
tugas profesinya dengan baik.
2. Setiap bidan seyogyanya berusaha untuk meningkatkan pengetahuan
dan keterampilannya sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
BAB VI : KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP PEMERINTAH, NUSA,
BANGSA DAN TANAH AIR.
1. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya, senantiasa
melaksanakan ketentuan-ketentuan pemerintah dalam bidang
kesehatan, khususnya dalam pelayanan KIA/KB dan kesehatan keluarga.
2. Set iap bidan melalui profesinya berpart is ipasi dan
menyumbangkan pemikirannya kepada pemerintah untuk
meningkatkan mutu jangkauan pelayanan kesehatan terutama pelayanan
KIA/KB dan kesehatan keluarga.
BAB VII : HAK BIDAN DALAM MASYARAKAT.
1. Bidan .berhak mendapat perlindungan hukum dalam melaksanakan
tugas sesuai dengan profesinya.
2. Bidan berhak untuk bekera sesuai dengan standar profesi pada
setiap tingkat jenjang pelayanan kesehatan.
3. Bidan berhak meno lak ke ing inan pas i en k l i en dan ke lua rga
yang bertentangan dengan peraturan perundangan dan kode etik profesi.
4. Bidan berhak atas privasi/kedirian dan menuntut apabila nama
baiknya dicemarkan baik oleh pasien, keluarga maupun profesi lain.
5. Bidan berhak atas kesempatan untuk meningkatkan dir i baik
melalui pendidikan maupun pelatihan.
6. Bidan berhak memperoleh kesempatan untuk meningkatkan jenjang
karir dan jabatan yang sesuai.
7. Bidan berhak mendapat kompensasi dan kesejahteraan yang sesuai.
BAB VIII.
PENUTUP.
Demikian uraian ketentuan e t i k K e p e r a w a t a n y a n g d i s u s u n k h u s u s
b a g i t e n a g a k e p e r a w a t a n d i R S B A m a n a h , s e b a g a i p e d o m a n d a l a m
m e l a k s a n a k a n t u g a s n y a s e h a r i - h a r i a g a r s e n a n t i a s a menghayati dan
mengamalkan kode etik Keperawatan.
Pedoman etik profesi Keperawatan ini disusun sebagai salah satu petunjuk yang bisa diikuti
dalam mekanisme pengaturan etik di RSB Amanah. Dalam penyusunan pedoman ini masih terdapat
banyak kekurangan yang nantinya akan dievaluasi sesuai dengan kondisi perkembanagan jkeperawatan
kedepannya di RSB Amanah
RS BERSALIN
AMANAH
PROBOLINGGO
Jl. Dr. Saleh 43
Probolinggo
PELAYANAN
KEPERAWATAN
D i s a h k a n o l e h :
Direktur RS Bersalin Amanah
Probolinggo
Dr. Hj. Evariani
Aminuddin
S O P
Alur Penanganan
Pelanggaran Etika
Tenaga Keperawatan
SOP No. DOC:
RSBAMN/SOP/07/017
Tgl terbit: 2 Februarib 2012
Pengertian Alur penanganan pelanggaran etik sesuai dengan Surat
Keputusan Direktur RS Bersalin Amanah Probolinggo No.
.......................
Tujuan 1. Menginventar isasi pelanggaran etik.
2. Menyelesaikan masalah pelanggaran etik.
3. Mengatur dalam pemberian punisment dari pelanggaran
etik.
Kebijakan 1. Mengacu pada Surat Keputusan Direktur tentang
Pedoman Internal Perilaku Sumber Daya Manusia di
RS Bersalin Amanah Probolinggo.
2. Pengelolaan pelanggaran etik keperawatan menjadi
tanggung jawab Bidang Pelayanan Medik dan
Keperawatan yang pelaksanaannya dilakukan oleh
Panitia Etik.
Prosedur1. Tenaga keperawatan yang melakukan pelanggaran
dilakukan klarifikasi oleh kepala keperawatan dan
dilakukan penyelesaian masalah terhadap perawat
yang melakukan pelanggaran.Bisa dilakukan secara
lisan
2. Bila terjadi pelanggaran yang tidak dapat
diselesaikan maka kepala keperawatan membuat
rekomendasi ke Tim Etik Komite Keperawatan,
dengan membuat laporan tertulis.
3. Tim Etik Keperawatan melakukan pembinaan dan
penyelesaian masalah.
4. Bila masalah tersebut perlu tindak lanjut yang
berkaitan dengan kebijakan direktur maka Tim Etik
Keperawatan membuat rekomendasi:
a. Ke Direktur RS Bersalin Amanah Probolinggo.
b. Ke Kabid Pelayanan Medik dan Keperawatan.
5. Direktur RS Bersalin Amanah Probolinggo melalui
Kabid Pelayanan Medik dan Keperawatan melakukan
tindak Ianjut dan penyelesaian masalah.
6. Membuat Surat Peringatan dan memberikan sanksi.
Unit Terkait 1. Instalasi Rawat Jalan.
2. Instalasi Rawat Darurat.
3. Instalasi Rawat Inap.
LAMPIRAN SURAT EDARAN KEPALA ADMINISTRASI
NOMOR: RSBAMN/SE/07/001
Tanggal: 2 Februari 2012
PEMBERITAHUAN TEGORAN LISAN
R a h a s i a
PROBOLINGGO, tanggal
Kepada :
Yth Sdr. Kepala Bagian Urusan
Kepegawaian..........................................
di –
...........................
1. Dengan i n i diberitahukan dengan hormat, bahwa pada tanggal .............. bulan .........
tahun ............, telah saya jatuhkan hukuman disiplin berupa tegoran lisan kepada
:
N a m a : .........................................
Jabatan : .........................................
Karena ia melakukan
perbuatan : ...................................................................................................................
.............................Perbuatan tersebut melanggar ketentuan & Peraturan Rumah
Sakit.
Demikian untuk dimaklumi dan digunakan sebagaimana mestinya.
Ka.Keperawatan
................................
( .............................. )
TEMBUSAN disampaikan dengan hormat kepada :
1. Direktur RSB Amanah
2. Kepala Tata Usaha Kepegawaian
SURAT PERNYATAAN MELANGGAR DISIPLIN
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : .............................................
Jabatan : .............................................
Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa :
1. Pada tanggal ...............saya telah melanggar disiplin pegawai berupa:
........................................................................................................................................
...................................................................................
2. Alasan pelanggaran disiplin adalah :
........................................................................................................................................
.......... .............................................................................................................................
..............................................................................................
3. Saya mohon maaf atas pelanggaran disiplin tersebut dan berjanji tidak akan
mengulangi pelanggaran disiplin lagi.
4. Apabila di kemudian hari pernyataan ini tidak benar dan melanggar disiplin lagi,
saya sanggup menerima resiko sesuai aturan yang berlaku.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sadar, iklas, tanpa paksaan
apapun.
Mengetahui Atasan Langsung Yang membuat pernyataan,
Top Related