STANDAR 5 PARAMETER 1-2.doc

88
PELAYANAN KEPERAWATAN STANDAR 5. P1 – P2 Masalah Etik tenaga Keperawatan yang timbul di rumah sakit dikelola sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Transcript of STANDAR 5 PARAMETER 1-2.doc

Page 1: STANDAR 5 PARAMETER 1-2.doc

PELAYANAN KEPERAWATAN

STANDAR 5. P1 – P2

Masalah Etik tenaga Keperawatan yang timbul di rumah sakit dikelola sesuai

dengan peraturan perundangan yang berlaku.

AKREDITASI RS BERSALIN AMANAH PROBOLINGGO

Jl. Dr. SALEH No. 43 Telp (0335) 423487 Fax (0335) 421329

Email : [email protected]

PROBOLINGGO

PELAYANAN KEPERAWATAN

Page 2: STANDAR 5 PARAMETER 1-2.doc

STANDAR 5 PARAMETER 1. KEBIJAKAN DAN PROSEDUR

Adanya kebijakan dan prosedur tertulis yang sesuai dengan kemajuan ilmu

Pengetahuan dan prinsip praktik keperawatan yang konsisten dengan tujuan

Pelayanan keperawatan

AKREDITASI RS BERSALIN AMANAH PROBOLINGGO

Jl. Dr. SALEH No. 43 Telp (0335) 423487 Fax (0335) 421329

Email : [email protected]

PROBOLINGGO

Page 3: STANDAR 5 PARAMETER 1-2.doc

RS BERSALIN AMANAH PROBOLINGGO

Jl. Dr. Saleh No. 43 Telp. (0335) 423487 Fax. (0335) 421329

PROBOLINGGO 67219

==========================================================

KEPUTUSAN

DIREKTUR RS BERSALIN AMANAH PROBOLINGGO

NOMOR RSB/AMN/SK/07/018

TENTANG

PENETAPAN PEMBERLAKUAN PROSEDUR TETAP / SOP

PELAYANAN KEPERAWATAN

DI RS BERSALIN AMANAH PROBOLINGGO

DIREKTUR RS BERSALIN AMANAH PROBOLINGGO

Menimbang : a. bahwa untuk kelancaran pelayanan yang cepat,

akurat , efektif dar efisien maka perlu adanya

Prosedur Tetap / SOP di Pelayanan Keperawatan;

b. bahwa untuk melaksanakan program seperti

dimaksud dalam butir a konsideran menimbang perlu

ditetapkan dengan Keputusan Direktur.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32

Tahun 1996 tentang Kesehatan;

2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29

tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran

3. Keputusan Menkes No. 631 / MENKES/SK/IV/2005

tentang Pedoman Peraturan Internal Staf Medis di Rumah

Sakit

Memperhatikan : -

Page 4: STANDAR 5 PARAMETER 1-2.doc

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

PERTAMA : Memberlakukan Prosedur Tetap / SOP Pelayanan

Keperawatan RS Bersalin Amanah Probolinggo

sebagaimana terdapat dalam lampiran.

KEDUA : Dalam melaksanakan tugas di unit Pelayanan

Keperawatan agar berpedoman pada Prosedur Tetap / SPO

KETIGA : Prosedur Tetap Pelayanan Keperawatan ini akan dievaluasi

secara berkesinambungan untuk kesempurnaannya dan

penyesuaian dengan kondisi-kondisi selanjutnya..

KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

DITETAPKAN DI : PROBOLINGGO

PADA TANGGAL : 2 Februari 2012

-------------------------------------------------------------------

DIREKTUR RS BERSALIN AMANAH PROBOLINGGO.

Dr. Hj. Evariani Aminuddin

Tembusan :

1. Sdr. Sekretaris/ /Ka.Sub Bagian/ /Ka.Unit /Ka. Ruangan di lingkungan RS

Bersalin Amanah Probolinggo

2. Komite Medik RS Bersalin Amanah Probolinggo

3. Komite Keperawatan RS Bersalin Amanah Probolinggo

Page 5: STANDAR 5 PARAMETER 1-2.doc

RS BERSALIN AMANAH PROBOLINGGO

Jl. Dr. Saleh No. 43 Telp (0335) 423487 Fax (0335) 421329

PROBOLINGGO 67219

SURAT TUGAS

Nomor: RSBAMN/ST/07/001

Bahwa untuk kelancaran pelaksanaan Akreditasi RS Bersalin Amanah Probolinggo,

maka dengan ini Direktur RS Bersalin Amanah Probolinggo :

M E N UG A S K A N

Kepada : Nama-nama sebagaimana terlampir.

Untuk : Melaksanakan tugas sebagai Tim Pembuatan SOP Keperawatan RS

Bersalin Amanah Probolinggo.

Demikian surat tugas ini untuk dilaksanakan.

DITETAPKAN DI : PROBOLINGGO

PADA TANGGAL : 2 Februari 2012

----------------------------------------------------------------------------

DIREKTUR RS BERSALIN AMANAH PROBOLINGGO.

Dr. Hj. Evariani Aminuddin

Tembusan :

1. Kepala Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan.

Page 6: STANDAR 5 PARAMETER 1-2.doc

Lampiran :Surat Tugas

Nomor : RSB/AMN/ST/07/001

Tanggal : 2 F e b r u a r i 2 0 1 2

TIM PEMBUATAN SOP KEPERAWATAN

RS BERSALIN AMANAH PROBOLINGGO

Penasehat : Direktur RS Bersalin Amanah Probolinggo

Ketua : Kepala Keperawatan

(Alif Lita Rahmawati AmdKep)

Sekretaris : Yunita AmdKep

Anggota : 1. Elok W Amd.Keb

2. Dian R Amd.Keb

3. Yani Trias Amd.Keb

4. Lina Fitri Amd.Keb

2. Liana Arisandi AmdKeb

3. Intan C Amd.Keb

4. Charisma Indra AmdKeb

5. Mitha AmdKep

6. Madusari AmdKep

DIREKTUR RS BERSALIN AMANAH PROBOLINGGO

Dr. Hj. EVARIANI AMINUDDIN

Page 7: STANDAR 5 PARAMETER 1-2.doc

RS BERSALIN

AMANAH

PROBOLINGGO

Jl. Dr.Saleh 43

Probolinggo

PELAYANAN

KEPERAWATAN

D i s a h k a n o l e h :

Direktur RS Bersalin Amanah

Probolinggo

Dr. Hj. Evariani

Aminuddin

Standar Operasional

P r o s e d u r

Standar Kebutuhan

Tenaga Keperawatan

SOP No.Dok

RSBAMN/SOP/07/008

2 Februari 2012

Pengertian 1. Penghitungan kebutuhan tenaga keperawatan

berdasarkan acuan standar kebutuhan.

2. Penen tuan kebu tuhan t enaga keperawatan o leh

RS Bersalin Amanah Probolinggo berdasarkan

penghitungan obyektif mengacu pada kebutuhan

Rumah Sakit

Tujuan Memenuhi kebutuhan tenaga keperawatan sesuai standar agar

pelayanan berjalan lancar.

Kebijakan 1. Surat Keputusan Direktur tentang pember lakuan

SOP Standar Kebutuhan Tenagaan Keperawatan

RS Bersalin Amanah Probolinggo.

2. S tandar t enaga d iupayakan un tuk memenuhi

s tandar ketenagaan keperawatan Depkes,

kualifikasi, dan jumlah tenaga ditetapkan

berdasarkan kemampuan penyediaan tenaga rumah

sakit yang secara rinci diatur dalam Pedoman

Pengorganisasian Keperawatan.

3. Pemenuhan kebutuhan disesuaikan peraturan '

Page 8: STANDAR 5 PARAMETER 1-2.doc

kepegawaian internal Rumah Sakit

Prosedur 1. Evaluasi tentang ketenagaan di unit keperawatan

secara berkala atau setiap tahun.

2. Ka. Pe layanan Medis dan Keperawatan

menghi tung standar tenaga keperawatan

3. Hasil penghitungan tersebut dijadikan standar

kebutuhan tenaga keperawatan di RS Bersalin Amanah

Probolinggo.

Unit Terkait 1. Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan.

2. Komite Keperawatan RSBAMN

Page 9: STANDAR 5 PARAMETER 1-2.doc

RS

BERSALIN

AMANAH

PROBOLING

GO

Jl. Dr.Saleh 43

Probolinggo

PELAYANAN

KEPERAWATAN

D i s a h k a n o l e h :

Direktur RS Bersalin Amanah

Probolinggo

Dr.Hj. Evariani

Aminuddin

Standar Operasional

P r o s e d u r

Rekruitmen Tenaga

Keperawatan

SOP No. DOC:

RSBAMN/SOP/07/009

2 Februari 2012

Pengertian Tata cara penerimaan tenaga keperawatan oleh

Rumah Sakit Bersalin Amanah Probolinggo.

Tujuan Memenuhi kebutuhan pelayanan dalam bidang keperawatan.

Kebijakan 1. Setiap periode tertentu Pimpinan Keperawatan

membuat rencana kebutuhan tenaga keperawatan.

2. Rekruitmen mengikuti pedoman rekruitmen RS

Bersalin Amanah Probolinggo untuk tenaga

keperawatan diatur lebih rinci dalam SPO.

Prosedur 1. Evaluasi di unit pelayanan keperawatan secara

berkala sebagai pert imbangan dalam keputusan

rapat tentang kebutuhan tenaga keperawatan

yang diajukan kepada Kepala Bidang Pelayanan

Keperawatan.

Page 10: STANDAR 5 PARAMETER 1-2.doc

2. Kepala Bidang Keperawatan mengajukan usulan

kebutuhan tenaga keperawatan kepada Direktur.

3. Direktur membuat surat perintah kepada

sekretaris untuk pengadaan tenaga sesuai usulan

permintaan (sesuai dengan kebijakan Direktur).

4. Sekretaris memanggil pelamar yang memenuhi

syarat untuk dilakukan seleksi.

5. Pelamar yang lulus seleksi (diterima) masuk

orientasi.

6. Direktur atas usulan tim rekruitmen menugaskan

tenaga yang diperlukan ke unit yang membutuhkan.

Unit Terkait 1. Komite Keperawatan RSBAMN

2. Tim Kredensial RSBAMN

3. Sekretaris RSBAMN

RS BERSALIN

AMANAH

PROBOLINGGO

Jl. Dr.Saleh 43

Probolinggo

PELAYANAN

KEPERAWATAN

D i s a h k a n o l e h :

Direktur RS Bersalin Amanah

Probolinggo

Dr. Hj. Evariani Aminuddin

Standar Operasional

P r o s e d u r

Pengaturan Cuti Perawat

SOP No Doc

RSBAMN/SOP/07/010

Tgl Terbit 2 Februari 2012

Pengertian Pemberian hak libur atau bebas tugas bagi perawat

sesuai ketentuan yang berlaku di RS Bersalin Amanah

Page 11: STANDAR 5 PARAMETER 1-2.doc

Probolinggo.

Tujuan 1. Mengatur dinas untuk menjaga kelancaran pelayanan.

2. Memberikan penyegaran fisiologis dan psikologis.

3. Meningkatkan kinerja perawat.

Kebijakan 1. Peraturan tentang Pemberian Cuti yang mengacu

pada peraturan Kepegawaian RS

2. Surat Keputusan Direktur tentang Pemberlakuan

SOP Pengaturan Cuti Perawat.

Prosedur 1. Perawat mengajukan permohonan cuti ke direktur

melalui kepala keperawatan / kepala Instalasi.

2. Kepala Keperawatan menelaah permohonan cuti

disesuaikan dengan kondisi pelayanan,

3. Permohonan cuti diajukan ke direktur melalui

Kasubag Kepegawaian.

4. Perawat pemohon melaksanakan cuti sesuai dengan

ijin yang diberikan oleh direktur.

Unit Terkait 1. Unit Pelayanan Keperawatan.

2. Subag Kepegawaian.

3. Manajemen Rumah Sakit.

PELAYANAN

KEPERAWATAN

D i s a h k a n o l e h :

Direktur RS Bersalin Amanah

Page 12: STANDAR 5 PARAMETER 1-2.doc

RS BERSALIN

AMANAH

PROBOLINGGO

Jl. Dr.Saleh 43

Probolinggo

Probolinggo

Dr. Hj. Evariani Aminuddin

Standar Operasional

P r o s e d u r

Orientasi Tenaga

Keperawatan Baru

SOP No. DOC:

RSBAMN/SOP/07/011

Tgl terbit: 2 Februari 2012

Pengertian K e g i a t a n y a n g d i s e l e n g g a r a k a n b i d a n g

k e p e r a w a t a n d e n g a n menugaskan t enaga ba ru

a t au p indahan pada un i t -un i t keperawatan.

Tujuan Mengenal tempat tugas baru dan lingkungannya.

Kebijakan 1. Surat Keputusan Direktur tentang Program Orientasi

Tenaga Keperawatan Baru.

2. Pegawai baru atau pindahan dari luar instansi rumah

sakit wajib mengikuti program orientasi.

3. Jadwal orientasi diatur oleh kepala bidang keperawatan.

Prosedur 1. Kasie Ketenagaan membuat perencanaan dan daftar

dinas.

2. Petugas baru / p indahan melaksanakan tugas d i

un i t perawatan sesuai daftar dinas.

3. Kepala Unit Keperawatan melakukan bimbingan,

pengawasan, dan evaluasi.

4. Kepala Keperawatan memberikan laporan hasil

evaluasi kepada Kepala Bidang Keperawatan.

5. Lama tugas orientasi pada tiap unit adalah satu bulan.

Page 13: STANDAR 5 PARAMETER 1-2.doc

Unit Terkait 1. Instalasi Perawatan

2. Instalasi Rawat Inap.

3. Instalasi Rawat Darurat.

4. Instalasi Rawat Jalan.

5. Instalasi kamar operasi

Page 14: STANDAR 5 PARAMETER 1-2.doc

RS BERSALIN

AMANAH

PROBOLINGGO

Jl. Dr.Saleh 43

Probolinggo

Instalasi Pemeliharaan

Alat Medik dan

Elektronika

D i s a h k a n o l e h :

Direktur RS Bersalin Amanah

Probolinggo

Dr. Hj. Evariani Aminuddin

Pengoperasian Tabung

Oksigen

SOP No. Dokumen

RSBAMN/SOP/07/012

Tgl terbit: 2 Februari 2012

Pengertian Prasyarat dan urutan kerja yang harus dipenuhi dan

dilakukan, sehingga alat Oksigen dengan Tabung dapat

difungsikan dengan baik dan menghasilkan keluaran sesuai

dengan fungsinya

Tujuan Terlaksananya operasional peralatan penunjang sesuai

prosedur

Kebijakan Pelaksanaan P e n g o p e r a s i a n O k s i g e n d e n g a n

T a b u n g berdasarkan SK Pemberlakuan Kebijakan

Pengoperasian alat Medik dan Elektronika

Prosedur 1. Prasyarat

a. SDM siap dan terlatih

b. Alat layak pakai

c. Aksesoris alat lengkap dan baik

d. Sebelum dialirkan meialui pipa distribusi harus

dilengkapi penyaring atau filter

e. Instalasi gas medis harus dilengkapi dengan alarm

f. Instalasi gas medis harus diiakukan test kebocoran

g. Dipasang alat pemadam kebakaran

Page 15: STANDAR 5 PARAMETER 1-2.doc

h. Harus memenuhi persyaratan dan spesifikasi tabung gas

medis

RS BERSALIN

AMANAH

PROBOLINGGO

Jl. Dr. Saleh 43

Probolinggo

Instalasi Pemeliharaan

Alat Medik dan

Elektronika

D i s a h k a n o l e h :

Direktur RS Bersalin

Amanah Probolinggo

Dr. Hj. Evariani Aminuddin

Pemeliharaan AC

SOPNo. Dokumen

RSBAMN/SOP/07/013

Tgl terbit:

2 Februari 2012

Pengertian Prasyarat dan urutan kerja yang harus dilakukan agar

pemeliharaan alat AC dapat dilaksanakan dengan sebaik-

baiknya sehingga alat tersebut selalu dalam keadaan siap

dan laik pakai serta dapat mencapai usia teknis.

Tujuan Petugas / teknisi pemeliharaan alat dan operator

melaksanakan pemeliharaan peralatan kesehatan sesuai

prosedur.

Page 16: STANDAR 5 PARAMETER 1-2.doc

KebijakanPelaksanaan Pemeliharaan AC dilakukan berdasarkan

pemberlakuan kebijakan pemeliharaan alat medic dan

elektronika.

Prosedur1. Prasyarat

a. SDM teknisi terlatih

b. peralatan kerja lengkap

c. Dokumen teknis penyerta lengkap

d. Bahan pemeliharaan, dan Material Bantu tersedia

e. Mekanisme kerja jelas

2. Persiapan

a. Siapkan perintah kerja

b. Siapkan formulir laporan kerja

c. Siapkan dokumen teknis

d. Siapkan peralatan kerja

e. Siapkan bahan pemeliharaan, bahan operasional dan

material Bantu

f. Pemberitahuan kepada user

3. Pelaksanaan

a. Cek dan bersihkan seluruh bagian alat perlode 1 bln

sekali

b. Mengecek tegangan input,periode 1 bulan sekali

c. Membersihkan rol periode 3 bulan sekali

d. Mengecek temperature periode 3 bulan sekali

e. Mengecek filter udara periode 3 bulan sekali

f. Mengecek blower periode 3 bulan sekali

g. Mengecek kompresor periode 6 bulan sekali

Page 17: STANDAR 5 PARAMETER 1-2.doc

RS BERSALIN

AMANAH

PROBOLINGGO

Jl. Dr. Saleh 43

Probolinggo

Instalasi Pemeliharaan

Alat Medik dan

Elektronika

D i s a h k a n o l e h :

Direktur RS Bersalin Amanah

Probolinggo

Dr. Hj. Evariani Aminuddin

PEMELIHARAAN AC

SOPNo. Dokumen

RSBAMN/SOP/07/014

Tgl terbit:

2 Februari 2012

Prosedur4. Pencatatan

a. Isi kartu pemeliharaan.

b. Isi formulir laporan kerja

c. User menandatangani laporan kerja dan alat diserahkan

kembali kepada user

5. Pengemasan alat kerja dan dokumen teknis penyerta

a. Cek alat kerja dan sesuai dengan catatan

b. Cek dan rapikan dokumen teknis penyerta

c. Kembalikan alat kerja dan dokumen teknis

penyerta ke tempat semula

6. Pelaporan

a. Laporkan hasil pekerjaan kepada pemberi tugas

Unit yang terkait- IRJA

- UGD

- Ruang Bersalin

- Ruang Tindakan

- R. Rawat Inap

- Farmasi

- Rekam Medik

- Kamar Operasi

- IRNA

Page 18: STANDAR 5 PARAMETER 1-2.doc

- Ruang Administrasi

- Ruang Tunggu

- Ruang Pertemuan

Page 19: STANDAR 5 PARAMETER 1-2.doc

R

RS BERSALIN AMANAH

PROBOLINGGO

Jl. Dr. Saleh 43 Probolinggo

Instalasi Pemeliharaan

Alat Medik dan

Elektronika

Pemeliharaan

Sphygmomanometer

D i s a h k a n o l e h :

Direktur RS Bersalin

Amanah Probolinggo

Dr. Hj. Evariani

Aminuddin

SOPNo. Dokumen

RSBAMN/SOP/07/007

Tgl terbit:

2 Februari 2012

Pengertian Prasyarat dan urutan kerja yang harus dilakukan agar

pemeliharaan alat sphygmomanometer dapat

dilaksanakan dengan sebaik-baiknya sehingga alat

tersebut selalu dalam keadaan siap dan laik pakai

serta dapat mencapai usia teknis.

Tujuan Petugas / teknisi pemeliharaan alat dan operator

melaksanakan pemeliharaan peralatan kesehatan sesuai

prosedur.

Kebijakan Pelaksanaan pemeliharaan Sphygmomanometer

dilakukan berdasarkan SK pemberlakuan kebijakan

pemeliharaan alat medic dan elektronika.

Prosedur1. Prasyarat

a. SDM teknisi terlatih

b. peralatan kerja lengkap

c. Dokumen teknis penyerta lengkap

d. Bahan pemeliharaan, dan Material Bantu

tersedia

e. Mekanisme kerja jelas

2. Persiapan

Page 20: STANDAR 5 PARAMETER 1-2.doc

a. Siapkan perintah kerja

b. Siapkan formulir laporan kerja

c. Siapkan dokumen teknis

d. Siapkan peralatan kerja

e. Siapkan bahan pemeliharaan, bahan operasional dan

material Bantu

f. Pemberitahuan kepada user

3. Pelaksanaan

a. Cek dan bersihkan seluruh bagian alat

periode 1 bln sekal i

b. Cek manset,ganti bila perlu periode 3 bulan sekali

c. Cek tubing koneklor, ganti bila perlu ptriode 3

bulan sekali

d. Cek posisi air raksa pada posisi nol periode 3 bulan

sekali

e. Cek bolatensl, ganti bila perlu periode 3 bulan

sekali

f. Lakukan pembersihan air naksa, tambahkan air

raksa bila perlu periode 6 bulan sekali

g. Cek penutup air raksa, perbaiki bila perlu periode 1

bulan sekali

Lakukan uji kinerja alat perode 3 bulan sekali

4. Pencatatan

a. Isikan kartu pemeliharaan

b. Isi formulir laporan kerja

c. User menandatangani laporan kerja dan alat

diserahkan kembali kepada user

5. Pengemasan alat kerja dan dokumen teknis penyerta

ke tempat semula

6. Pelaporan

a. Laporkan hasil pekerjaan kepada pembei tugas

Page 21: STANDAR 5 PARAMETER 1-2.doc

Unit yang terkait- Kamar bersalin

- UGD

- Ruang Operasi

- Kamar Tindakan

- IRJA

- R. Rawat Inap

Page 22: STANDAR 5 PARAMETER 1-2.doc

RS BERSALIN

AMANAH

PROBOLINGGO

Jl. Dr. Saleh 43

Probolinggo

Instalasi Pemeliharaan

Alat Medik dan

Elektronika

D i s a h k a n o l e h :

Direktur RS Bersalin Amanah

Probolinggo

Dr. Hj. Evariani Aminuddin

Pemeliharaan Kulkas

SOPNo. Dokumen

RSBAMN/SOP/07/014

Tgl terbit:

2 Februari 2012

Pengertian Prasyarat dan urutan kerja yang harus dilakukan agar

pemeliharaan alat kulkas dapat dilaksanakan dengan

sebaik-baiknya sehingga alat tersebut selalu dalam

keadaan siap dan laik pakai serta dapat mencapai usia

teknis.

Tujuan Petugas / teknisi pemeliharaan alat dan operator

melaksanakan pemeliharaan peralatan kesehatan sesuai

prosedur.

Kebijakan Pelaksanaan pemeliharaan kulkas dilakukan berdasarkan

SK pemberlakuan kebijakan pemeliharaan alat medik dan

elektronika.

Prosedur1. Prasyarat

a. SDM teknisi terlatih

b. peralatan kerja lengkap

c. Dokumen teknis penyerta lengkap

d. Bahan pemeliharaan, dan Material Bantu tersedia

e. Mekanisme kerja jelas

2. Persiapan

a. Siapkan perintah kerja

Page 23: STANDAR 5 PARAMETER 1-2.doc

b. Siapkan formulir laporan kerja

c. Siapkan dokumen teknis

d. Siapkan peralatan kerja

e. Siapkan bahan pemeliharaan, dan material Bantu

f. Pemberitahuan kepada user

3. Pelaksanaan

a. Cek dan bersihkan seluruh bagian alat periode 1 bln

sekali

b. Cek system catu daya perbaiki bila perlu periode 6

bulan sekali

c. Cek fungsi kompresor perbaiki bila perlu periode 6

bulan sekali

d. Cek fungsi control thermo start periode 3 bulan sekali

e. Cek fungsi control lampu periode 3 bulan sekali.

4. Pencatatan

a. Isi kartu pemeliharaan alat

b. Isi formulir laporan kerja

c. User menanda tangani laporan kerja-dan alat

diserahkan kembali kepada user Pelaksanaan

5. Pengemasan alat kerja dan dokumen teknis penyerta

a. Cek alat kerja dan sesuai dengan catatan

b. Cek dan rapikan dokumen teknis penyerta

c. Kembalikan alat kerja dan dokumen teknis penyerta

ke tempat semula

6. Pelaporan

a. Laporkan hasil pekerjaan kepada pemberi tugas

Unit terkait- Apotik

- R. Rawat Inap VVIP

- R. Rawat inap VIP

- R. Bayi

Page 24: STANDAR 5 PARAMETER 1-2.doc

- Dapur

Page 25: STANDAR 5 PARAMETER 1-2.doc

RS BERSALIN

AMANAH

PROBOLINGGO

Jl. Dr. Saleh 43

Probolinggo

Pelayanan Gawat

DaruratDisyahkan o l e h :

Direktur RSB Amanah

Probolinggo

Dr.Hj.Evariani Aminuddin

PENANGGULANGAN

SYOK ANAFILAKTIK

SOPNo. Dokumen

RSBAMN/SOP/07/015

Tgl terbit:

2 Februari 2012

Pengertian Syok Anafilaktik adalah syok yang terjadi akibat reaksi

pasien setelah mendapat terapi melalui injeksi

Tujuan Mencegah resiko kematian akibat syok anafilaktik

Kebijakan Falsafah Pelayanan di UGD yaitu kecepatan dan

ketepatan penanganan

Prosedur1. Berikan adrena l in 0 ,5 ml subkutan pada

tempat sun t ikan dan 0 ,5 ml subkutan pada

daerah kontralateral; dapat diulangi setiap 10 -

15 menit kalau perlu

2. Pasang infus D5% atau PZ bila tensi menurun

3. Berikan Steroid, dexamethason 5-10 mg, atau

hydrokortisone 100 – 200 mg intravena, dapat diulang

4 – 6 jam

4. Berikan antihistamin, Dhypenhidramin

(delladryl) 50 – 100 mg intramuskuler, diulang

setiap 6 jam jika perlu

5. Bila syok tetap bertahan, penderita diletakan

dalam posisi datar dengan kaki lebih tinggi,

kemudian dapat ditambahkan obat-obatan

Page 26: STANDAR 5 PARAMETER 1-2.doc

vasopresor

a. Dopmain

b. Norepinephrin atau metaminol

6. Jangan lupa mempertahankan jalan nafas dan

pernapasan sebaik mungkin, kalau perlu dengan

a. Oropharyngeal-airway dan aspirasi lendir

b. Obat-obatan bronchodilator

c. Oksigen

d. Trakheostomi dan respirator

7. Secepatnya hubungi dokter jaga

Unit Terkait Seluruh unit pelayanan

Page 27: STANDAR 5 PARAMETER 1-2.doc

RS BERSALIN

AMANAH

PROBOLINGGO

Jl. Dr. Saleh 43

Probolinggo

Pelayanan Gawat

DaruratDisyahkan o l e h :

Direktur RSB Amanah

Probolinggo

Dr.Hj.Evariani Aminuddin

PENANGGULANGAN

BAHAYA KEBAKARAN

DAN KEWASPADAAN

BENCANA

SOPNo. Dokumen

RSBAMN/SOP/07/016

Tgl terbit:

2 Februari 2012

PengertianYaitu prosedur yang mengatur langkah-langkah yang

harus ditempuh untuk mobilisasi tim saat terjadi

kebakaran / bencana

Tujuan Menyiapkan balk SDM maupun sistem agar senantiasa siap

saat terjadi kebakaran/bencana

Kebijakan Kebijakan Direktur Tentang Kesiapan Menghadapi

Bencana / Musibah Masal

Prosedur Regu Keamanan

1. Regu kemanan bertugas merencanakan dan

mengatur fasilitas keamanan bangunan yang ada

di rumah sakit sesuai dengan tingkat kerawanan.

2. Menempatkan tenaga keamanan di pos-pos

penjagaan di tempat yang telah ditentukan.

3. Menentukan tanda bahaya kebakaran / bencana

dengan alat/ sarana yang telah disediakan.

4. Menentukan petugas penghubung dan petugas

pokok, pengiriman berita serta mencatat berita.

5. Mengamankan daerah sekitar lokasi kebaka ran /

bencana pada saat terjadi musibah.

Page 28: STANDAR 5 PARAMETER 1-2.doc

Regu Evakuasi Kebakaran dan Kewaspadaan Bencana :

1. Regu evakuasi bertugas menyiapkan, membuat

petunjuk tata cara penyingkiran.

2. Menentukan jalan / pintu darurat penyingkiran.

3. Menentukan tempat penampungan sementara.

4. Menyiapkan alat-alat yang diperlukan untuk

penyelamatan.

5. Melaksanakan tindakan penyelamatan jiwa dan harta

benda.

Page 29: STANDAR 5 PARAMETER 1-2.doc

RS BERSALIN

AMANAH

PROBOLINGGO

Jl. Dr. Saleh 43

Probolinggo

Pelayanan Gawat

DaruratDisyahkan o l e h :

Direktur RSB Amanah

Probolinggo

Dr.Hj.Evariani Aminudin

PENANGGULANGAN

BAHAYA KEBAKARAN

DAN KEWASPADAAN

BENCANA

SOPNo. Dokumen

RSBAMN/SOP/07/016

Tgl terbit:

2 Februari 2012

Prosedur Regu Pemadam Kebakaran :

1. Regu pemadam kebakaran bertugas menyiapkan

peralatan pemadam kebakaran.

2. Menunjukkan lokasi dan arah apabila perlu

didatangkan PMK.

3. Membantu secara langsung petugas PMK

4. Bertanggungjawab penuh merawat dan

menginventarisasi semua peralatan

penanggulangan kebakaran sesudah pemakaian.

Unit Terkait - Semua unit terkait

Page 30: STANDAR 5 PARAMETER 1-2.doc

PELAYANAN KEPERAWATAN

STANDAR 5 PARAMETER 2. ETIK TENAGA KEPERAWATAN

Masalah Etik tenaga Keperawatan yang timbul di rumah sakit dikelola sesuai dengan

peraturan perundangan yang berlaku

AKREDITASI RS BERSALIN AMANAH PROBOLINGGO

Jl. Dr. SALEH No. 43 Telp (0335) 423487 Fax (0335) 421329

Email : [email protected]

PROBOLINGGO

Page 31: STANDAR 5 PARAMETER 1-2.doc

RS BERSALIN AMANAH PROBOLINGGO

Jl. Dr. Saleh No. 43 Telp (0335) 423487 Fax (0335) 421329

PROBOLINGGO 67219

KEPUTUSAN

DIREKTUR RS BERSALIN AMANAH PROBOLINGGO

NOMOR : ....................................

TENTANG

TIM ETIK KEPERAWATAN

RS BERSALIN AMANAH PROBOLINGGO

DIREKTUR RS BERSALIN AMANAH PROBOLINGGO

Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyelenggaraan kinerja

pelayanan keperawatan yang baik dan memuaskan kepada

masyarakat di RS Bersalin Amanah Probolinggo sangat

diperlukan etika yang harus dipegang teguh oleh setiap

perawat;

b bahwa untuk memantau pelaksanaan sebagai

dimaksud dalam butir a konsideran menimbang perlu

adanya Tim Etik Keperawatan yang ditetapkan dengan

Keputusan Direktur.

Mengingat : 1. Undang – undang No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan;

2. Peraturan Pemerintah No 32 Tahun 1996 tentang

Tenaga Kesehatan,

3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

159b/Menkes/Per/II/1998 tentang Rumah Sakit.

4. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 772 / Menkes /

SK VI 2002 tentang Pedoman Peraturan Internal Rumah Sakit;

Page 32: STANDAR 5 PARAMETER 1-2.doc

MEMUTUSKAN

Menetapkan

PERTAMA : M e m b e n t u k d a n m e n e t a p k a n T i m E t i k

K e p e r a w a t a n R S B e r s a l i n A m a n a h P r o b o l i n g g o

sebagaimana terdapat, dalam lampiran Keputusan ini.

KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

DITETAPKAN DI : PROBOLINGGO

PADA TANGGAL : 2 Februari 2012

-------------------------------------------------------------------

DIREKTUR RSB AMANAH PROBOLINGGO.

Dr. Hj. EVARIANI AMINUDDIN

Tembusan :

1. Ketua Komite Medik RS Bersalin Amanah Probolinggo

2. Ketua Komite Keperawatan RS Bersalin Amanah Probolinggo

3. Kepala unit RS Bersalin Amanah Probolinggo

Page 33: STANDAR 5 PARAMETER 1-2.doc

Lampiran : Keputusan Direktur RS Bersalin Amanah

Probolinggo

Nomor : RSBAMN/SK/07/019

Tanggal : 2 Februari 2012

TIM ETIK KEPERAWATAN

RS BERSALIN AMANAH PROBOLINGGO

Penasehat : DIREKTUR RSB AMANAH PROBOLINGGO

Penanggung Jawab : KA. BID. PELAYANAN MEDIK DAN KA. BID.

KEPERAWATAN (Dr. Aminuddin SpOG, MMKes)

Ketua : Alif Lita Rahmawati AmdKep

Sekretaris : Charisma Indra AmdKeb

Anggota : Penanggung Jawab Rawat Jalan

Penanggung Jawab . Ruang Operasi

Penanggung Jawab Ruang Rawat Inap

Penanggung Jawab . UGD

Penanggung Jawab Kamar Bersalin

Penanggung Jawab Ruang Bayi

Page 34: STANDAR 5 PARAMETER 1-2.doc

Lampiran : Keputusan Direktur RS Bersalin Amanah

Probolinggo

Nomor : RSBAMN/SK/07/019

Tanggal : 2 Februari 2012

URAIAN TUGAS

TIM ETIK KEPERAWATAN

KETUA

Fungsi & Uraian Tugas :

1. Mengawasi semua kejadian penyimpangan / pelanggaran etik profesi keperawatan secara langsung

2. Melaksanakan pemantauan terhadap pelanggaran etik profesi keperawatan

3. Melaksanakan pembinaan kepada tenaga keperawatan dengan cara lisan apabila bentuk pelanggaran

etik ringan.

4. Mengawasi hasil pembinaan pelanggaran etik jangan terulang kembali secara langsung

5. Melakukan koordinasi kepada tim etik secara langsung

6. Melaporkan secara tertulis kepada Kepala Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan untuk kasus

pelanggaran etik yang tidak bisa diatasi secara tertulis.

Sekretaris :

1. Mencatat, mendokumentasikan segala sesuatu bentuk pelanggaran etik oleh tenaga keperawatan.

2. Melaksanakan pedoman etik keperawatan sesuai dengan prosedur

3. Menyiapkan format laporan tertulis pelanggaran etik untuk diteruskan kepada kepala bidang

pelayanan medik dan keperawatan

4. Berkoordinasi dengan ketua dalam mengawasi tindakan keperawatan yang melanggar etik

Anggota :

1. Berperan aktif bersama-sama menjalankan prosedur etik sesaui dengan standar prosedur etik

keperawatan

2. Memperhatikan dan tanggap terhadap setiap bentuk-bentuk pelanggaran etik

3. Melaporkan setiap kejadian pelanggaran etik yang terjadi

DIREKTUR RSB AMANAH PROBOLINGGO

Dr. Hj. EVARIANI AMINUDDIN

Page 35: STANDAR 5 PARAMETER 1-2.doc

BUKU PEDOMAN

PENANGANAN ETIK KEPERAWATAN

RS BERSALIN AMANAH PROBOLINGGO

D i s u s u n o l e h :

Tim Etik Keperawatan

RUMAH SAKIT BERSALIN AMANAH PROBOLINGGO

2011

Page 36: STANDAR 5 PARAMETER 1-2.doc

TIM PENYUSUN PEDOMAN ETIK KEPERAWATAN

RS BERSALIN AMANAH PROBOLINGGO

Penasehat : DIREKTUR RSB AMANAH PROBOLINGGO

Penanggung Jawab : KA. BID. PELAYANAN MEDIK DAN KA. BID.

KEPERAWATAN (Dr. Aminuddin SpOG, MMKes)

Ketua : Alif Lita Rahmawati AmdKep

Sekretaris : Charisma Indra AmdKeb

Anggota : Penanggung Jawab Rawat Jalan

Penanggung Jawab . Ruang Operasi

Penanggung Jawab Ruang Rawat Inap

Penanggung Jawab . UGD

Penanggung Jawab Kamar Bersalin

Penanggung Jawab Ruang Bayi

DIREKTUR RSB AMANAH PROBOLINGGO.

Dr. Hj. EVARIANI AMINUDDIN

Page 37: STANDAR 5 PARAMETER 1-2.doc

RS BERSALIN AMANAH PROBOLINGGO

Jl. Dr. Saleh No. 43 Telp (0335) 423487 Fax (0335) 421329

PROBOLINGGO

K E P U T U S A N

DIREKTUR RS BERSALIN AMANAH PROBOLINGGO

N O M O R : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

TENTANG

PEMBERLAKUAN BUKU PEDOMAN PENGELOLAAN MASALAH ETIK

KEPERAWATAN

DI BERSALIN AMANAH PROBOLINGGO

DIREKTUR RS BERSALIN AMANAH PROBOLINGGO

Menimbang : bahwa da l am upaya member ikan pe l ayanan

keseha tan yang memuaskan pelanggan dan dapat

dipertanggugjawabkan khususnya di Bidang keperawatan,

perlu adanya Buku Pedoman Pengelolaan Masalah Et ik

Keperawatan yang di te tapkan dengan Keputusan

Direktur.

Mengingat : 1. Undang – undang No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan;

2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor 159b/Menkes/Per/11/1998 tentang Rumah Sakit.

4. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 772 / Menkes /

SK / VI / 2002 tentang Pedoman Peraturan Internal Rumah

Sakit;

MEMUTUSKAN

Page 38: STANDAR 5 PARAMETER 1-2.doc

Menetapkan

PERTAMA : Memberlakukan Buku Pedoman Pengelolaan Masalah Etik Ke-

perawatan Di RS Bersalin Amanah Probolinggo sebagaimana

terdapat dalam lampiran Keputusan ini.

KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

DITETAPKAN D I : PROBOLINGGO

PADA TANGGAL : 2 Februari 2012

-------------------------------------------------------------------

DIREKTUR RSB AMANAH PROBOLINGGO.

Dr. Hj. EVARIANI AMINUDDIN

KATA PENGANTAR

Page 39: STANDAR 5 PARAMETER 1-2.doc

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas

berkat dan r ahma tnya kami t e l ah dapa t menyusun buku p rosedur

penanganan pelanggaran etik keperawatan RS Bersalin Amanah Probolinggo.

Buku prosedur penanganan pelanggaran etik keperawatan merupakan

buku petunjuk bagi semua tenaga perawat dalam mengatur perilaku perawat

selama melaksanakan kegiatan pelayanan keperawatan di RS Bersalin

Amanah Probolinggo agar tidak terjadi kesalahan selama bekerja.

Disamping itu tersedianya buku perosedur penanganan pelanggaran e t ik

keperawatan juga dipakai untuk m e n y e m p u r n a k a n a l u r p e n a n g a n a n

p e l a n g g a r a n b a g i p e r a w a t s e l a m a melaksanakan keg ia tan seh ingga

penge lo laan dan pembinaan t e rhadap pelanggaran dapat dilaksanakan secara

optimal.

Kami menyadari bahwa buku prosedur penanganan pelanggaran etik

keperawatan ini dalam penyusunannya masih belum sempurna, oleh

karena itu kami mohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan

penyusunan buku ini.

Akhirnya Dengan Buku Prosedur Penanganan Pelanggaran Etik

Keperawatan ini diterbitkan dengan harapan dapat Membantu Perawat

Dalam Memberikan Arahan Dalam Bekerja Secara Profesional Dan

Bertanggung Jawab Demi Meningkatkan Mutu Palayanan Keperawatan Di RS

Bersalin Amanah Probolinggo.

Penyusun

Page 40: STANDAR 5 PARAMETER 1-2.doc

DAFTAR ISI

Judul

Tim Penyusun

Surat Keputusan Pemberlakuan Pedoman

Kata Pe n g a ntar

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

A. TUJUAN

BABII PEDOMAN PRAKTIK KEPERAWATAN RSB AMANAH

PROBOLINGGO

BAB III KETENTUAN ETIK KEPERAWATAN

A. PELANGGARAN ETIK

B. STANDAR ETIK KEPERAWATAN DARI SEGI ASUHAN

KEPERAWATAN

A. SANKSI TERHADAP PELANGGARAN ETIK

B. MEKANISME PENANGANAN MASALAH ETIK

KEPERAWATAN

BAB IV KODE ETIK KEPERAWATAN DAN BIDAN

A. KODE ETIK KEPERAWATAN

I . KODE ETIK KEPERAWATAN INTERNASIONAL

I . KODE ETIK KEPERAWATAN NASIONAL

B. KODE ETIK BIDAN

I. KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP KLIEN DAN

MASYARAKAT

11.KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP TUGASNYA

I . KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP SEJAWAT

I I . KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP DIRT SENDIRI

KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP PEMERINTAH

I . HAK BIDAN DALAM MASYARAKAT

Page 41: STANDAR 5 PARAMETER 1-2.doc

I . PENUTUP

LAMPIRAN : KASUS PELANGGARAN ETIK

Page 42: STANDAR 5 PARAMETER 1-2.doc

B A B I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG.

Dalam rangka melaksanakan kegiatan asuhan keperawatan di RS Bersalin

Amanah Probolinggo, seorang perawat selalu dihadapkan dengan masalah-masalah

yang berpotensi terjadi sewaktu-waktu dan menimbulkan masalah bagi kepuasan

pasien.Buku prosedur penanganan pelanggaran etik keperawatan adalah salah satu

sarana bagi perawat yang harus dipahami dan dilaksanakan agar tidak terjadi

kesalahan dan perawat dapat bekerja secara profesional.

Akhirnya dalam menghadapi era globalisasi di masa yang akan datang dan

persaingan yang ketat maka perawat dituntut untuk selalu berkembang baik dalam

segi pengetahuan, keterampilan maupun perilaku yang profesional. Untuk

mendukung keberhasilan tersebut, perawat selalu dituntut untuk bisa

mengembangkan diri baik melalui pendidikan maupun pelatihan-pelatihan yang ada.

A. TUJUAN.

1. Buku prosedur penanganan pelanggaran etik keperawatan sebagai sarana untuk

pedoman bekerja perawat secara profesional,

2. Buku prosedur penanganan pelanggaran etik keperawatan juga berfungsi untuk

mengelola pelanggaran etik perawat dari segi alur pelaporan pelanggaran, alur

pembinaan dan evaluasi.

3. Dengan semakin kritisnya, harapan masyarakat terhadap pelayanan terutama

pelayanan keperawatan, dan semakin banyaknya masalah yang bisa terjadi,

maka demi kesempurnaan buku prosedur penanganan pelanggaran etik

keperawatan ini masih perlu dievaluasi dan dilengkapi guna kesempurnaanya.

Page 43: STANDAR 5 PARAMETER 1-2.doc

BAB II

KEBIJAKAN PRAKTEK KEPERAWATAN

RS BERSALIN AMANAH PROBOLINGGO

Pelaksanaan Praktek Keperawatan RS Bersalin Amanah Probolinggo berpedoman

pada :

1. Pedoma Uraian Tuga Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit, DEPKES

RI, Th 1999, cetakan ke-II

2. Para Medis Keperawatan melaksanakan tugas menurut UU yang

berlaku dengan penuh tanggung jawab dan kesungguhan,

3. Para Medis Keperawatan melaksanakan tugas atas dasar kemanusiaan

tidak akan membeda-bedakan pangkat, kedudukan, keturunan golongan,

bangsa dan negara.

4. Para Medis Keperawatan dalam melaksanakan tugas akan membina

kerja sama, keutuhan, dan kesetiakawanan dari teman sejawat.

1. Para Medis Keperawatan tidak akan menceritakan kepada siapapun,

segala rahasia yang berhubungan dengan tugasnya kecuali diminta

pengadilan untuk keperluan kesaksian.

Page 44: STANDAR 5 PARAMETER 1-2.doc

BAB III

KETENTUAN ETIK KEPERAWATAN

A. PELANGGARAN ETIK.

1. Pelanggaran etik adalah setiap ucapan, tulisan maupun perbuatan yang

di lakukan seorang petugas keperawatan yang melanggar

ketentuan, pera turan , kode e t ik keperawatan / kode e t ik

keb idanan ba ik yang dilakukan dalam jam kerja.

2. Penanganan masa l ah d i l akukan kepada pe tugas kepe rawa tan

yang melakukan pelanggaran etik keperawatan.

3. Pejabat yang berwewenang menangani masalah adalah pejabat

yang diberi wewenang yaitu Kepala Bidang Pelayanan Medik dan

Keperawatan, Kepala Instalasi, Kepala Keperawatan, Kepala

Ruangan berkoordinasi dengan Komite Keperawatan (Komisi Etik).

4. Atasan pejabat yang berwewenang 'menangani masalah etik adalah

atasan langsung dari pejabat yang diberi wewenang.

B. STANDAR ETIK KEPERAWATAN DARI SEGI ASUHAN

KEPERAWATAN

Standar proses ini menggambarkan bagaimana perawat harus bekerja dalam proses pemberi asuhan keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat secar keseluruhan.

1. Mengemban peran dan fungsinya dengan penuh tanggung jawab.a. Datng dan pulang bekerja tepat pada waktunyab. Memanfaatkan jam kerjanya secara efektif dan efisienc. Bersedia melaksanakan tugasnya setiap saat, terutama dalam keadaan darurat

2. Memahami lingkup tanggung jawab kewewnangan dan keterbatasan kemampuannyaa. Melaksanakan asuhan keperawatan sesuai dengan tugas dan wewenang yang

diberkan kepadanya ditempat kerjanya.

Page 45: STANDAR 5 PARAMETER 1-2.doc

b. Meminta bantuan kepada perawat yang lebih mampu atau tenaga kesehatan lainnya, atau institusi pelayanan lainnya dalam memberikan asuhan keperawatan diluar kemampuannya.

c. Mengakui kesalahan dalam melaksanakan tugas kepada atasan langsung dan berusaha untuk memperbaiki

d. Tidak melaksanakan tugas diluar kewenangan yang diminta oleh pasien/klien atau teman kerjanya.

3. Memperlakukan pasien /klien secara manusiawi sebagai individu yang unik dan mitra aktif dalam proses pemberian asuhan keperawatan dan pelayanan kesehatan.a. Memperlakukan pasien/klien sebagai :

- Individu unik yang memiliki kebutuhan bio-psikososial spiritual- Mitra yang aktif dalam proses pemberian asuhan keperawatan dan pelayanan kesehatan.- Anggota keluarga dan anggota masyarakat- Individu yang menghadapi masalah, bukan sebagai sumber masalah.

b. Berlaku sopan terhadap pasien/klien dalam proses pemberian asuhan keperawatan

c. Tidak membedakan pasien /klien berdasarkan agama, suku/ bangsa, jenis kelamin, status sosial ekonomi atau kedudukannya dalam proses pemberian asuhan keperawatan

d. Melibatkan pasien/klien secara aktif dalam proses pemberian asuhan keperawatan

e. Mengupayakan pemenuhan kebutuhan perawatan dasar pasien/klien yang meliputi kebutuhan bio-psikososial-spiritual.

f. Memperhatikan faktor keluarga dsan masyarakat, misalnya ciri keluarga, status sosial dan ekonomi, kedudukan penderita dalam keluarga, gaya hidup, masyarakat pedesaan atau perkotaan dan sumberatau upaya pelayanan kesehatan yang terkait dengan proses pemberian asuhan keperawatan.

g. Memberikan pelayanan kesehatan/keperawatan secara efisienh. Tanggap dan cepat bertindak terhadap keluhan, permintaan , bantuan dan

hasil pengamatan mengenaikeadaan pasien/klien.i. Sabar dan menghindari sikap yang tidak terpuji terhadap pasien /klien.

4. Melaksanakan komunikasi terapeutik dengan pasien/kliena. Memeanggil pasien dengan benar sesuai dengan identitasnya, bukan dengan

nomor kartu/ nomor kamar/ kasus.b. Menggunakan kata-kata, istilah dan bahasa yang mudah dimengerti oleh

pasien/klienc. Berbicara dengan pasien/klien secara tepat dan benar(memperhatikan

intonasi, keras/lembutnya suara, ekspresi muka dan isyarata yang disertai gherakan anggota tubuh)

d. Mendengarkan, menampung dan menanggapi dengan seksama pertanyaan dan keluhan pasien/klien(sabar,penuh perhatian,menghargai pendapat,percaya, sikap dan nilai yang diyakini pasien)

e. Mendorong pasien/klien untuk mengungkapkan perasaan dan pandangan secara bebas.

f. Berkomunikasi dengan pasien/klien secara tepat, sesuai dengan waktu, situasi dan kondisinya.

g. Meluangkan waktu untuk berbicara denagn pasien/klien setiap ada kesempatan.

Page 46: STANDAR 5 PARAMETER 1-2.doc

5. Mengembangkan dan mempertahankan hubungan terapeutik dengan pasien/kliena. Menciptakan hubungan timbal balik yang harmonis diantara sesama pasien

dan keluarganya di unit pelayanan keperawatanb. Menciptakan dan memelihara hubungan yang harmonis dengan pasien/klienc. Mencegah konflik dengan pasien/klien dan bila terjadi berusaha untuk segera

menyelesaikannya.d. Mencegah sikap pilih kasih atau perhatian yang berlebihan terhadap

pasien/kliene. Menilai dampak dari tindakan dan prilakunya untuk mencegah tindakan

yang tidak diinginkan oleh pasien atau keluarga.f. Dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien/klien,harus

berpenampilan tenang dan meyakinkang. Memperhatikan dan tanggap terhadap permintaan bantuan, keluhan dan

kritik dari mpasien/klien.h. Mengupayakan untuk menepati janji dengan pasien/klieni. Harus jujur dalam memberikan asuhan keperawatn kepada pasien/klienj. Menyediakan dan meluangkan waktu untuk berbicara dengan pasien/klien

asetiap ada kesempatan.k. Tetap menjaga kesopanan dalam memberikan asuhan keperawatan kepada

bpasien/keluarga (memperhatikan privacy)l. Memberikan kesempatan pada pasien untuk memelihara dan

mempertahankan penampilan diri, misalnya bersolek.m. Menghargai kebiasaan,kepercayaan dan iulai yang diyakini pasien atau klien

sepanjang pelaksanaannya tidak bertentangan dengan kesehatan.n. Menjaga rahasia pasien/klieno. Menjamin kepercayaan pasien/klien terhadap unit pelayanan kesehatan

setempat beserta stafnya.6. Membina hubungan antar manusia dan bekerjasama dengan sesama kawan

dalam semangat kerja tim.a. Menyadari dirinya sebagi angota tim yang harus bekerjasama dan yang

saling tergantung satu sama lainb. Saling menghargain sesama anggotac. Berperan serta dalam membina hubungan antar manusia dan suasana kerja

yang bharmonis dalam timd. Berperan sereta dalam menciptakan rasa kebersamaan dalam tim kerja

melaluie. Komunikasi timbal balik

- Tukar menukar pendapat atau informasi- Mencegah persaingan yang tidak sehat

f. Menghargai pendapat, sumbangan pikiran dan keiukutsertaan setiap anggota tim dalam mencapai tujuan pelayana kesehatan

g. Mengkoordinasikan kegiatannya dengan kegiatan anggota tim lainnya dalam memberikan pelayanan kesehatan atau keperawatan yang berkesinambuingan.

C. KRITERIA PELANGGARAN ETIK

Page 47: STANDAR 5 PARAMETER 1-2.doc

1. RINGAN Pelanggaran etik yang dilakukan oleh tenaga perawat kesehatan yang tidak sesuai dengan peraturan kepegawaian yang berlaku, yang tergolong Pelanggaran Ringan antara lain:

1. Melakukan hal-hal yang dapat menurunkan etik keperawatan

2. Menyalahgunakan wewenangnya.

3. Menyalahgunakan barang-barang inventa r i s dan oba t -oba tan

un tuk kepentingannya.

4. Melakukan kegiatan pribadi diluar Rumah Sakit yang akan

menurunkan etik keperawatan pada waktu jam dinas.

5. Menghalangi jalannya tugas keperawatan.

6. Berpenampilan berlebihan atau tidak sesuai dengan ketentuan yang

berlaku.

2. SEDANG Pelanggaran etika keperawatan yang merugikan pasien/keluarga/masyarakat/teman sesama kerja. dari segi medis ,bio-sosial, agama dan spiritual. Merupakan pelanggaran yang berhubungan dengan hak azazi manuasia.Yang termasuk pelanggaran ini antara lain :

1. Berkata-kata tidak sopan/mengejek/memberi gelar kepada orang lain.2. Tidak menghargai hak azazi orang dalam beribadah3. Membeda-bedakan pelayanan berdasarkan segi sosial ekonomi.4. Membanding-bandingkan antara pasien yang satu dengan lainnya.

3. BERATYaitu pelanggaran etik yang mengakibatkan kerugian materi, cedera / kecacatan dan bahkan kematian. Yang termasuk pelanggaran ini antara lain :

1. Bekerja tidak sesuai prosedur medis2. Tidak melakukan pengawasan dengan baik terhadap pasien pada saat

bertugas.3. Tidak mengamankan peralatan medis yang selesai digunakan yang bisa

beresiko terhadap keselamatan pasien.

D. SANKSI TERHADAP PELANGGARAN ETIK

1. Pelanggaran RINGAN diberikan Peringatan Lisan oleh Kepala Keperawatan2. Pelanggaran SEDANG

Page 48: STANDAR 5 PARAMETER 1-2.doc

Dalam hal kesalahan pekerja tidak terlalu berat/sedang, misalnya sering datang terlambat di kantor, pembinaan dapat dilakukan dengan peringatan lisan terlebih dahulu. Bila ada tendensi peringatan lisan (tiga kali berturut-turut dalm tempo 6 bulan) tidak membuahkan perbaikan, laporan diteruskan kepada tim etik komite keperawatan.

3. Pelanggaran Berat, berlaku tindakan sebagai berikut :

i. Surat Peringatan (SP) adalah merupakan salah satu cara pembinaan bagi pekerja bila ia melakukan kesalahan/pelanggaran berat sebagaimana diatur dalam Peraturan Perusahaan (PP) atau Perjanjian Kerja Bersama (PKB).

ii. Keteledoran/human error merupakan salah satu hal yang dapat diberikan SP, terlepas apakah human error itu "dapat" berakibat menimbulkan bahaya/kerugian (berarti belum) atau bahkan sudah menimbulkan bahaya/kerugian.

iii. Sebaiknya pemberian Surat Peringatan (SP) kepada karyawan disertai dengan tanda terima karena konsekuensinya cukup serius, yakni bisa sampai terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Dengan demikian, ketika terjadi PHK dan terjadi perselisihan, karyawan tidak dapat berkelit bahwa ia tidak menerima SP.Sehingga Keputusan Direktur tidak dapat diganggu gugat.

iv. Tindakan indisipliner / surat peringatan (SP) kerja, berupa pengakuan tertulis dari karyawan yg bersangkutan akan kelalaian yang diperbuat karena tidak memenuhi persyaratan standard kerja dan kelayakan yang ditentukan oleh managemen RSB Amanah.

v. Apabila karyawan tidak mengindahkan surat peringatan (SP) yang diberikan atau melakukan tindakan indisipliner yang dapat menggganggu jalannya pelayanan di Rumah Sakit Bersalin Amanah maka akan dilakukan pemecatan dengan tidak hormat.

C. MEKANISME PENANGANAN MASALAH ETIK KEPERAWATAN.

Dalam rangka meningkatkan pelayanan keperawatan yang optimal

diperlukan tenaga keperawatan yang profesional. Tenaga keperawatan yang

professional selalu dituntut mengembangkan hal-hal bukan saja knowledge dan skill

saja, tetapi kematangan kepribadian sangat perlu, oleh sebab itu pembinaan etika

bagi tenaga keperawatan secara terus menerus perlu dilaksanakan baik oleh atasan

langsung atau dari pejabat yang berwewenang.

Page 49: STANDAR 5 PARAMETER 1-2.doc

Untuk itu pembinaan petugas keperawatan yang melanggar etik

keperawatan perlu ada tata cara / mekanisme penanganan.

Mekanisme penanganan masalah etik keperawatan :

1 . Kepala Keperawatan setiap hari memantau etika bagi seluruh petugas

keperawatan.

2 . Pelanggaran etika keperawatan, dilaporkan atasan langsung baik secara

lisan/tertulis, baik oleh petugas keperawatan yang lain atau atasan langsung

maupun petugas sendiri.

3 . Kepala Keperawatan mengadakan verifikasi pembinaan, terhadap petugas

keperawatan yang melakukan pelanggaran etik keperawatan.

4 . Apabila pelanggaran etik keperawatan tersebut tidak bisa diselesaikan oleh

atasan langsung (Kepala Keperawatan) maka dibuatkan laporan tertulis kepada

tim etik keperawatan Rumah sakit untuk dilanjutkan kepada Kepala Bidang

Pelayanan Medik dan Keperawatan.

5 . Kepala Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan melakukan pembinaan

kepada petugas keperawatan kepada petugas keperawatan yang melakukan

pelanggaran etik keperawatan.

6 . Kepala Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan melakukan

koordinasi t im Etik Keperawatan untuk melaksanakan pembinaan

menyeluruh kepada semua petugas keperawatan bila diperlukan.

7 . Pelanggaran yang tidak bisa ditangani oleh petugas yang

berwewenang, akan ditangani langsung oleh direktur.

ALUR PENANGANAN MASALAH ETIK DI RSB AMANAH

Page 50: STANDAR 5 PARAMETER 1-2.doc

.................Sanksi/peringatan

................Pembinaan

................teguran tertulis

.................teguran lisan

DIREKTUR

Kabid Pelayanan Medik & Keperawatan

Tim Etik Komite Keperawatan

Ka. Keperawatan

PELANGGARAN ETIKOLEH TENAGA

KEPERAWATAN

Page 51: STANDAR 5 PARAMETER 1-2.doc

BAB IV

KODE ETIK KEPERAWATAN DAN BIDAN

A. KODE ETIK KEPERAWATAN.

Dalam Kode Etik Keperawatan terkandung pula unsur-unsur :

- kewajiban dan hak tenaga keperawatan

- tanggung jawab profesi keperawatan

- tangung jawab perawat terhadap profesi keperawatan

- tanggung jawab terhadap sesama perawat dan profesi kesehatan lainnya

- tanggung jawab perawat terhadap tugasnya

- dan tangggung jawab terhadap individu, keluarga, kelompok dan

masyarakat.

I . KODE ETIK PERAWATAN

1. Perawat dalam memberikan pelayanan asuhan keperawatan, tetap

menghargai dan menghormati keluhuran manusia, tidak membedakan suku

bangsa, agama dan kepercayaan, usia, jenis kelamin, warna kulit, serta

sosial budaya termasuk status ekonomi.

2 . Perawat melindungi dan menjamin hak-hak individu yang bersifat rahasia

dengan cara menyimpan keterangan-keterangan rahasia yang diterima dan

dipercayakan kepadanya, serta hanya akan menyampaikan apabila

diperlukan sehubungan dengan perawatan pasien/klien.

3 . Perawat tetap mengembangkan kemampuan di dalam praktek

keperawatan, memahami serta memikul tanggung jawab atas segala

tindakan serta keputusan yang diambilnya.

4 . Perawat harus melindungi pasien/klien, individu, keluarga, kelompok dan

masyarakat apabila kesehatan dan keselamatannya terganggu pada saat

memberikan asuhan keperawatan oleh karena tindakan seseorang yang

Page 52: STANDAR 5 PARAMETER 1-2.doc

tidak mengenal etik, tidak berwenang serta melanggar hukum.

5. Perawat apabila akan mendelegasikan tugasnya kepada orang lain,

u n t u k m e l a k u k a n t i n d a k a n k e p e r a w a t a n , m a k a

p e r l u mempert imbangkan kemampuan orang tersebut dengan

kri ter ia tertentu.

6 . Perawat turut mengambil bagian dalam kegiatan peneli t ian dan

pengembangan upaya kesehatan, apabila yakin bahwa hak

pasien/klien (individu, keluarga, kelompok dan masyarakat) yang

menjadi subyek dilindungi.

1 . Perawat t u ru t mengambi l bag ian da l am usaha -usaha p ro fe s i

keperawatan untuk menentukan dan meningkatkan standar

praktek keperawatan serta pendidikan keperawatan.

7 . Perawat turut mengambil bagian dalam upaya menciptakan dan

mempertahankan keadaan yang mendukung peningkatan

mutu pelayanan keperawatan melalui organisasi profesi keperawatan.

8 . Perawat bekerja sama dengan anggota profesi lainnya dalam upaya

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

9 . Perawat t idak dibenarkan melibatkan profesi keperawatan demi

keperluan reklame, promosi, penawaran hasil produksi jasa

atau keperluan perusahaan.

I I . KODE ETIK KEPERAWATAN NASIONAL

a) Tanggung Jawab Terhadap Individu, Keluarga, Kelompok

Dan Masyarakat.

1) . Perawat da lam melaksanakan pengabdiannya senant iasa

berpedoman kepada tanggung jawab yang pangkal

tolaknya bersumber dari adanya kebutuhan akan asuhan

keperawatan untuk individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.

2) . Perawat dalam melaksanakan pengabdiannys senantiasa

memelihara suasana lingkungan serta menghormati nilai budaya, adat

istiadat dan kelangsungan hidup beragama dari individu,

Page 53: STANDAR 5 PARAMETER 1-2.doc

keluarga, kelompok dan masyarakat,

3) . Perawat dalam melaksanakan pengabdiannya terhadap

individu, keluarga, kelompok dan masyarakat senantiasa

dilandasi dengan r a s a t u l u s i k h l a s s e s u a i d e n g a n

m a r t a b a t d a n t r a d i s i l u h u r keperawatan.

4) . Perawat dalam melaksanakan pengabdiannya senantiasa

menjalin hubungan ke r j a s ama yang ba ik dengan

i nd iv idu , ke lua rga , k e l o m p o k d a n m a s y a r a k a t , d a l a m

m e n g a m b i l p r a k a s a d a n mengadakan upaya kesejahteraan

umumnya, sebagai bagian dari tujuan kewajibannya demi

kepentingan masyarakat

b) Tanggung Jawab Perawat Terhadap Tugas.

1) . P e r a w a t s e n a n t i a s a m e m e l i h a r a m u t u p e l a y a n a n

a s u h a n keperawatan yang t inggi d iser ta i ke ju juran

profes ional da lam menerapkan pengetahuan serta

keterampilannya sesuai dengan k e b u t u h a n p a s i e n / k l i e n

( i n d i v i d u , k e l u a r g a , k e l o m p o k d a n masyarakat).

2) . P e r a w a t wajib merahasiakan segala sesuatu yang

diketahuinya sehubungan dengan tugas yang dipercayakan

kepadanya.

3) . P e r a w a t t i d a k a k a n m e m p e r g u n a k a n i l m u p e n g e t a h u a n

d a n keterampilan praktek keperawatan untuk tujuan yang

bertentangan dengan norma kemanusiaan.

4) . P e r a w a t dalam menunaikan tugasnya senantiasa berusaha

dengan kesadaran , aga r t idak t e rpengaruh o leh

pe r t imbangan unsur kebangsaan, kesukuan,

keagamaan/kepercayaan, umur , jenis kelamin dan aliran

politik serta kedudukan sosial.

5) . Perawat s e n a n t i a s a mengutamakan pertindungan dan

keselamatan pasien/klien dalam melaksanakan pelayanan asuhan

keperawatan

serta matang dalam mempertimbangkan kemampuan jika

menerima atau mengalih tugaskan tanggung Jawab yang ada

hubungannya dengan asuhan keperawatan.

Page 54: STANDAR 5 PARAMETER 1-2.doc

c) Tanggung Jawab Perawat Terhadap Profesi Keperawatan,

1). Selalu berusaha meningkatkan kemampuan profesional

secara mandiri atau bersama-sama dengan menambah ilmu

pengetahuan, keterampilan dan pengalaman yang bermanfaat

bagi perkembangan profesi keperawatan.

1). Perawat selalu menjunjung tinggi nama baik profesi

keperawatan dengan menunjukkan tingkah laku dan kepribadian yang

luhur.

2). Perawat senantiasa berpartisipasi dan berperan dalam

menentukan pembakuan pendidikan dan pelayanan asuhan

keperawatan serta m e n e r a p k a n n y a d a l a m k e g i a t a n -

k e g i a t a n p e l a y a n a n d a n pendidikan keperawatan.

2). Perawat secara bersama-sama membina dan memelihara

mutu organisasi profesi keperawatan sebagai suatu pengabdiannya.

d) Tanggung Jawab Perawat Terhadap Sesama Perawat Dan

Profesi Kesehatan Lainnya.

1). Perawat senantiasa memelihara hubungan baik antara

sesama perawat dan dengan tenaga kesehatan lain baik dalam

memelihara keserasian suasana l ingkungan kerja maupun

dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara keseluruhan.

1). Perawat senantiasa menyebarluaskan pengetahuan,

keterampilan dan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman

dari profesi lain dalam rangka peningkatan kemampuan dalam

bidang keperawatan.

e) Tanggung Jawab Perawat Terhadap Pomerintah, Bangsa

Dan Tanah Air.

1). Perawat senantiasa melaksanakan ketentuan-ketentuan

sebagai kebi jaksanaan yang digar iskan oleh pemerintah

dalam bidang kesehatan dan keperawatan.

2). Perawat senantiasa berperan aktif dalam menyumbangkan

pikiran k e p a d a p e m e r i n t a h d a l a m r a n g k a m e n i n g k a t k a n

p e l a y a n a n kesehatan dan pelayanan keperawatan kepada masyarakat.

f) Kewajiban Dan Hak Tenaga Keperawatan.

1). Melaksanakan praktek keperawatan berdasarkan standar

Page 55: STANDAR 5 PARAMETER 1-2.doc

praktek keperawatan yang ditetapkan oleh profesi keperawatan.

2). Berpartisipasi akt i f untuk meningkatkan dan

mengembangkan profesi keperawatan.

3). Memenuhi janji profesi keperawatan pada pasienJklien.

(individu, keluarga, kelompok dan masyarakat),

4). Melindungi pasein/klien dari kegiatan praktek keperawatan

yang tidak syah atau tidak etis dari seseorang.

5). Memberikan perlindungan kepada masyarakat mengenai

kebutuhan kesehatan masyarakat.

6). Berbicara s eca r a t epa t dan b i j aksana d i l i ngkungan

p ro fe s i keperawatan dalam bidang keahliannya.

7). Memberi dan menerima bimbingan kerja serta koreksi dan

dukungan dari rekan kerja.

g) Hak Perawat

1). Hak untuk melakukan praktek keperawatan berdasarkan

standar

praktek keperawatan yang ditetapkan oleh profesi keperawatan.

Hak untuk tampil berpartisipasi dalam setiap kesempatan guna

menumbuhkan dan mengembangkan demi te rcapainya tu juan profesi

keperawatan.

2). Hak untuk mengatasi, melindungi pasien/klien (individu,

keluarga, kelompok dan masyarakat).

3). Hak untuk dipercaya oleh anggota masyarakat.

4). Hak untuk dipercaya bilamana ada kesempatan berbicara

dalam forum lingkungan ahli.

5). Hak dipercaya dan diakui oleh rekan se-profesi.

6). H a k u n t u k d i h o r m a t i k a r e n a k e m a m p u a n ,

p e n g e t a h u a n , keterampilan, pengalaman dan pemberian

bantuan balk di dalam maupun di luar lingkungan profesinya.

7). Hak mener ima imbalan yang cukup sesua i a tas

kese lamatan pe layanan asuhan keperawatan berdasarkan

s tandar p rak tek keperawatan yang ditetapkan secara profesional.

8). Hak mendapatkan perlindungan hukum secara adil atas

pelayanan asuhan keperawatan terhadap pasien/klien

Page 56: STANDAR 5 PARAMETER 1-2.doc

(individu, keluarga, kelompok dan masyarakat).

B. KODE ETIK BIDAN

Kode Etik Bidan terdiri dari 7 (Tujuh) Bab yaitu :

1. Kewajiban Bidan terhadap klien dan masyarakat.

2. Kewajiban Bidan terhadap tugasnya.

3. Kewajiban Bidan terhadap sejawat dan tenaga kesehatan lainnya.

4. Kewajiban Bidan terhadap profesinya.

5. Kewajiban Bidan terhadap dirinya sendiri.

1. Kewajiban Bidan terhadap Pemerintah, Nusa, Bangsa dan Tanah Air,

2. Penutup.

Page 57: STANDAR 5 PARAMETER 1-2.doc

BAB I : KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP KLIEN DAN MASYARAKAT.

1. Setiap bidan senantiasa menjunjung tinggi, menghayati dan

mengamalkan sumpah jabatannya dalam melaksanakan tugas pengabdiannya.

2. Setiap bidan dalam menjalankan tugas profesinya menjunjung tinggi

harkat dan martabat kemanusiaan yang utuh dan memelihara citra bidan.

3. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa berpedoman

pada peran, tugas dan tanggung jawab sesuai dengan kebutuhan klien,

keluarga dan masyarakat.

4. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya mendahulukan

kepentingan klien, menghormati hak klien dan menghormati nilai-

nilai yang berlaku di masyarakat.

1. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa

mendahulukan kepentingan klien, keluarga dan masyarakat dengan

intensitas yang sama sesuai kebutuhannya berdasarkan kemampuan yang

dimilikinya.

2. Set iap b idan senan t i asa menc ip takan suasana yang se ras i

da lam h u b u n g a n p e l a k s a n a a n t u g a s n y a d e n g a n m e n d o r o n g

p a r t i s i p a s i masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatannya secara

optimal.

BAB II : KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP TUGASNYA.

1. Setiap bidan senantiasa memberikan pelayanan paripurna kepada

klien, k e l u a r g a d a n m a s y a r a k a t s e s u a i d e n g a n k e m a p u a n

p r o f e s i y a n g dimilikinya berdasarkan kebutuhan klien, keluarga dan

masyarakat.

2. S e t i a p b i d a n b e r h a k m e m b e r i k a n p e r t o l o n g a n d a n

m e m p u n y a i kewenangan dalam mengambil keputusan dalam

tugasnya, termasuk keputusan mengadakan konsultasi dan atau rujukan.

3. S e t i a p bidan harus menjamin kerahasiaan keterangan yang didapat

dar atau dipercayakan kepadanya, kecuali bila diminta oleh

pengadilan atau diperlukan sehubungan dengan kepentingan klien.

BAB I II : KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP SEJAWAT DAN TENAGA

Page 58: STANDAR 5 PARAMETER 1-2.doc

KESEHATAN LAINNYA.

1. Setiap bidan harus menjalin hubungan yang baik dengan sejawatnya

untuk menciptakan suasana kerja yang serasi.

2. Setiap bidan dalam melaksanakan tugasnya harus saling

menghormati baik terhadap sejawatnya maupun tenaga kesehatan lainnya.

BAB IV : KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP PROFESINYA,

1. Setiap bidan harus menjaga nama baik dan menjunjung tinggi citra

profesinya dengan menampilkan kepribadian yang tinggi dan

memberikan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat.

2. Setiap bidan harus senantiasa mengembangkan diri dan

meningkatkan kemampuan profesinya sesuai dengan perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi.

3. Setiap bidan senantiasa berperan serta dalam kegiatan penelitian

dan kegiatan sejenisnya yang dapat meningkatkan mutu dan citra profesinya.

BAB V : KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP DIRI SENDIRI.

1. Setiap bidan harus memelihara kesehatannya agar dapat melakukan

tugas profesinya dengan baik.

2. Setiap bidan seyogyanya berusaha untuk meningkatkan pengetahuan

dan keterampilannya sesuai dengan perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi.

BAB VI : KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP PEMERINTAH, NUSA,

BANGSA DAN TANAH AIR.

1. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya, senantiasa

melaksanakan ketentuan-ketentuan pemerintah dalam bidang

kesehatan, khususnya dalam pelayanan KIA/KB dan kesehatan keluarga.

2. Set iap bidan melalui profesinya berpart is ipasi dan

menyumbangkan pemikirannya kepada pemerintah untuk

meningkatkan mutu jangkauan pelayanan kesehatan terutama pelayanan

KIA/KB dan kesehatan keluarga.

BAB VII : HAK BIDAN DALAM MASYARAKAT.

Page 59: STANDAR 5 PARAMETER 1-2.doc

1. Bidan .berhak mendapat perlindungan hukum dalam melaksanakan

tugas sesuai dengan profesinya.

2. Bidan berhak untuk bekera sesuai dengan standar profesi pada

setiap tingkat jenjang pelayanan kesehatan.

3. Bidan berhak meno lak ke ing inan pas i en k l i en dan ke lua rga

yang bertentangan dengan peraturan perundangan dan kode etik profesi.

4. Bidan berhak atas privasi/kedirian dan menuntut apabila nama

baiknya dicemarkan baik oleh pasien, keluarga maupun profesi lain.

5. Bidan berhak atas kesempatan untuk meningkatkan dir i baik

melalui pendidikan maupun pelatihan.

6. Bidan berhak memperoleh kesempatan untuk meningkatkan jenjang

karir dan jabatan yang sesuai.

7. Bidan berhak mendapat kompensasi dan kesejahteraan yang sesuai.

BAB VIII.

Page 60: STANDAR 5 PARAMETER 1-2.doc

PENUTUP.

Demikian uraian ketentuan e t i k K e p e r a w a t a n y a n g d i s u s u n k h u s u s

b a g i t e n a g a k e p e r a w a t a n d i R S B A m a n a h , s e b a g a i p e d o m a n d a l a m

m e l a k s a n a k a n t u g a s n y a s e h a r i - h a r i a g a r s e n a n t i a s a menghayati dan

mengamalkan kode etik Keperawatan.

Pedoman etik profesi Keperawatan ini disusun sebagai salah satu petunjuk yang bisa diikuti

dalam mekanisme pengaturan etik di RSB Amanah. Dalam penyusunan pedoman ini masih terdapat

banyak kekurangan yang nantinya akan dievaluasi sesuai dengan kondisi perkembanagan jkeperawatan

kedepannya di RSB Amanah

RS BERSALIN

AMANAH

PROBOLINGGO

Jl. Dr. Saleh 43

Probolinggo

PELAYANAN

KEPERAWATAN

D i s a h k a n o l e h :

Direktur RS Bersalin Amanah

Probolinggo

Dr. Hj. Evariani

Aminuddin

S O P

Alur Penanganan

Pelanggaran Etika

Tenaga Keperawatan

SOP No. DOC:

RSBAMN/SOP/07/017

Tgl terbit: 2 Februarib 2012

Pengertian Alur penanganan pelanggaran etik sesuai dengan Surat

Keputusan Direktur RS Bersalin Amanah Probolinggo No.

.......................

Tujuan 1. Menginventar isasi pelanggaran etik.

2. Menyelesaikan masalah pelanggaran etik.

3. Mengatur dalam pemberian punisment dari pelanggaran

etik.

Kebijakan 1. Mengacu pada Surat Keputusan Direktur tentang

Pedoman Internal Perilaku Sumber Daya Manusia di

Page 61: STANDAR 5 PARAMETER 1-2.doc

RS Bersalin Amanah Probolinggo.

2. Pengelolaan pelanggaran etik keperawatan menjadi

tanggung jawab Bidang Pelayanan Medik dan

Keperawatan yang pelaksanaannya dilakukan oleh

Panitia Etik.

Prosedur1. Tenaga keperawatan yang melakukan pelanggaran

dilakukan klarifikasi oleh kepala keperawatan dan

dilakukan penyelesaian masalah terhadap perawat

yang melakukan pelanggaran.Bisa dilakukan secara

lisan

2. Bila terjadi pelanggaran yang tidak dapat

diselesaikan maka kepala keperawatan membuat

rekomendasi ke Tim Etik Komite Keperawatan,

dengan membuat laporan tertulis.

3. Tim Etik Keperawatan melakukan pembinaan dan

penyelesaian masalah.

4. Bila masalah tersebut perlu tindak lanjut yang

berkaitan dengan kebijakan direktur maka Tim Etik

Keperawatan membuat rekomendasi:

a. Ke Direktur RS Bersalin Amanah Probolinggo.

b. Ke Kabid Pelayanan Medik dan Keperawatan.

5. Direktur RS Bersalin Amanah Probolinggo melalui

Kabid Pelayanan Medik dan Keperawatan melakukan

tindak Ianjut dan penyelesaian masalah.

6. Membuat Surat Peringatan dan memberikan sanksi.

Unit Terkait 1. Instalasi Rawat Jalan.

2. Instalasi Rawat Darurat.

3. Instalasi Rawat Inap.

Page 62: STANDAR 5 PARAMETER 1-2.doc

LAMPIRAN SURAT EDARAN KEPALA ADMINISTRASI

NOMOR: RSBAMN/SE/07/001

Tanggal: 2 Februari 2012

PEMBERITAHUAN TEGORAN LISAN

R a h a s i a

PROBOLINGGO, tanggal

Kepada :

Yth Sdr. Kepala Bagian Urusan

Kepegawaian..........................................

di –

...........................

1. Dengan i n i diberitahukan dengan hormat, bahwa pada tanggal .............. bulan .........

tahun ............, telah saya jatuhkan hukuman disiplin berupa tegoran lisan kepada

:

N a m a : .........................................

Jabatan : .........................................

Karena ia melakukan

perbuatan : ...................................................................................................................

.............................Perbuatan tersebut melanggar ketentuan & Peraturan Rumah

Sakit.

Demikian untuk dimaklumi dan digunakan sebagaimana mestinya.

Ka.Keperawatan

................................

( .............................. )

Page 63: STANDAR 5 PARAMETER 1-2.doc

TEMBUSAN disampaikan dengan hormat kepada :

1. Direktur RSB Amanah

2. Kepala Tata Usaha Kepegawaian

Page 64: STANDAR 5 PARAMETER 1-2.doc

SURAT PERNYATAAN MELANGGAR DISIPLIN

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : .............................................

Jabatan : .............................................

Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa :

1. Pada tanggal ...............saya telah melanggar disiplin pegawai berupa:

........................................................................................................................................

...................................................................................

2. Alasan pelanggaran disiplin adalah :

........................................................................................................................................

.......... .............................................................................................................................

..............................................................................................

3. Saya mohon maaf atas pelanggaran disiplin tersebut dan berjanji tidak akan

mengulangi pelanggaran disiplin lagi.

4. Apabila di kemudian hari pernyataan ini tidak benar dan melanggar disiplin lagi,

saya sanggup menerima resiko sesuai aturan yang berlaku.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sadar, iklas, tanpa paksaan

apapun.

Mengetahui Atasan Langsung Yang membuat pernyataan,