SPO PENGADAAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SPO
Tanggal Terbit Ditetapkan,Direktur
Dr.Nining Tri Maryani
Pengertian Kegiatan untuk menetapkan sediaan farmasi dan alat kesehatan sesuai jumlah,jenis dan waktu yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan agar tercapai penggunaan obat yang rasional
Tujuan Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan sediaan farmasi dan alat kesehatan sehingga mendapatkan jumlah dan jenis yang sesuai kebutuhan dan menjamin ketersediaan sediaan farmasi dan alat kesehatan disarana pelayanan
Kebijakan 1. Kebutuhan untuk pasien rawat jalan / inap terpenuhi sesuai formularium
Prosedur 1. Apoteker memilih sediaan farmasi dan alat kesehatan yang akan di adakan harus mempunyai surat ijin edar / TO.REGISTRASI
2. Apoteker tercatat mencatat sediaan farmasi dan alat kesehatan yang sisa persediaannya sudah sampai jumlah persediaan pada TITIK PESAN
3. Apoteker dalam menetapkan jenis dan jumlah sediaan farmasi danalat kesehatan harus selalu dengan pertimbangan obat,harga,dan ketersediaan anggaran
4. Apoteker membuat surat pesanan minimal rangkap dua kepada masing-masing distributor dengan jenis dan jumlah sediaan farmasi dan alat kesehatan yang didasarkan pada data perencanaan yang telah dibuat dan data moniforing atau seleksi distributor
5. Surat pesanan harus ditandatangani apoteker6. Untuk pesanan narkotika menggunakan form khusus surat narkootika
Unit Terkait 2. Dokter3. Apotek4. Kasir5. PBF
PELAYANAN RESEP RAWAT JALAN DAN RAWAT DAN RAWAT
INAP
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SPO
Tanggal Terbit Ditetapkan,Direktur
Dr. Nining Tri MaryaniPengertian Pelayanan Farmasi yang tenaga kefarmasiannya berikteraksi langsungdengan
pasien yang menggunakan obat untuk tercapainya tujuan terapi dan terjamin nya keamanan.Penggunaan obat yang berdasarkan penerapan ilmu tehnologi dan fungsi dalam perawatan penderita.
Tujuan Prosedur ini di buat untuk pelaksaan pelayanan pasien rawat jalan dan rawat inap
Kebijakan 6. Dokter menulis resep sesuai formularium7. Kebutuhan pelayanan farmasi untuk pasien rawat inap dan rawat
jalan dipenuhi oleh Instalasi Farmasi8. Untuk pelayanan farmasi yang tidak tersedia di Instalasi Farmasi,
akan dicarikan ke apotek atau Rumah Sakit luar.
Prosedur 1. Pelayanan Resep Rawat Jalan2. Apoteker menerima Resep3. Melakukan skrining Resep meliputi kelengkapan resep ( nama
dokter,nama pasien,alamat,umur,no RM,signa ),administrasi,pharmaceutical dan klinik.
4. Apoteker atau AA menanyakan kepada dokter apabila dalam resep obatnya tidak adadan mau di ganti
5. Apoteker atau AA menghitung nominal harga dan meminta persetujuan kepada pasien.
6. Apoteker atau AA menyiapkan obat sesuai resep dan diberi etiket.7. Apoteker atau AA meneliti kembali resep sebelum di serahkan
kepada pasien.8. Apoteker atau AA menjelaskan obat sesuai signa dan fungsi.
B.Pelayanan Resep Rawat Inap1. Apoteker atau AA menerima resep dari perawat.
2. Apoteker atau AA melakukan skrining tentang data pasien dan Nama dokter.
3. Apoteker atau AA menyiapkan obat-obatnya.4. Apoteker atau AA mengecek ulang sebelum diserahkan kepada
peawat.5. Apoteker atau AA menghitung nominal harga dan menyerahkan
ke kasir.
Unit Terkait 9. Instalasi Rawat Inap10. Instalasi Farmasi11. Dokter12. Kasir
FORMULARIUMNo. Dokumen No. Revisi Halaman
SPO
Tanggal Terbit Ditetapkan,Direktur
Dr.Nining Tri MaryaniPengertian Kegiatan untuk mengetahui obat-obatan dan alat kesehatan yang akan di
gunakan di Rumah Sakit
Tujuan Prosedur ini di buat untuk mengetahui jenis obat-obatan dan alat kesehatan yang digunakan di Rumah Sakit sesuai kebutuhan dan sesuai diskon nya.
Kebijakan 1. Kebutuhan pasien rawat jalan dan rawat inap terpenuhi.2. Kebutuhan setiap ruangan akan akan terpenuhi.
Prosedur 1. Apoteker membuat prosedur atau protap untuk Farmasi mengajukan
list obat-obatan nya beserta diskon nya.2. Apoteker menyiapkan tempat penyimpanan file untuk pengajuan
obat-obatan atau alkes.3. Apoteker dan tim terkait menyeleksi obat-obatan dan alkes yang akan
di gunakan di Rumah Sakit.4. Apoteker dan tim terkait membukukan hasil dari seleksi obat-obatan
dan alkes yang digunakan di Rumah Sakit.5. Apoteker memberikan buku-buku Formularium kepada dokter-dokter
Rumah Sakit.Unit Terkait 13. Perawat
14. Farmasi15. Dokter16. Kasir17. Fisioterapi18. Radiologi19. Laboratorium
PERIZINAN AA UNTUK FARMASI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SPO
Tanggal Terbit Ditetapkan,Direktur
Dr. Nining Tri MaryaniPengertian Kegiatan untuk mendukung pegawai Farmasi mempunyai SIKTTKTujuan Prosedur ini di buat untuk pegawai Farmasi harus mempunyai SIKTTK dan
mempunyai tanggungjawab yang sesuai prosedur.Kebijakan Supaya seorang AA dapat mendukung kegiatan di Rumah Sakit
Prosedur 1. Apoteker menyiapkan berkas-berkas AA untuk persyaratan pembuatan SIKTTK
2. Apoteker melaporkan atau mengumpulkan berkas-berkas tersebut kepada dinas terkait ( DINKES ).
3. DINKES membuatkan No.SIKTTK kepada AA.4. AA menggunakan SIKTT sesuai aturan yang berlaku.
Unit Terkait 20. Farmasi21. Dinas terkait ( DINKES )
SPO OBAT TEMPILAN/PENGGUNAAN OBAT YANG TIDAK ADA DI FORMULARIUM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SPO
Tanggal Terbit Ditetapkan,Direktur
Dr. Nining Tri MaryaniPengertian Kegiatan ini di lakukan karena tidak adanya ketersediaan stok obat yang ada
di Apotek.Tujuan
Prosedur ini di buat untuk mengetahui stok obat atau alat kesehatan yang tidak ada di Apotek Rumah Sakit dan nanti nya bisa di belikan sendiri.
Kebijakan Supaya atau dapat mengetahui obat-obat apa yang di pakai seorang dokter yang tidak ada di buku Formularium.
Prosedur 1. Apoteker atau AA menerima resep dari dokter.2. Apoteker atau AA menyiapkan SP Tempilan.3. Apoteker atau AA menandatangani SP tersebut4. SP harus rangkap dua, yang satu di buat tempilan yang satu di
simpan buat arsipUnit Terkait 1. Apotek
2. RS atau Apotek terkait3. Kasir
SPO PEMESANAN ATAU PERSIAPAMNNo. Dokumen No. Revisi Halaman
SPO
Tanggal Terbit Ditetapkan,Direktur
Dr. Nining Tri MaryaniPengertian Kegiatan ini di lakukan untuk memenuhi kebutuhan pasien.Tujuan Prosedur ini di buat supaya dapat mencukupi kebutuhan pasien.Kebijakan Supaya ada penertiban untuk pemesanan obat-obat dan alat kesehatan yang
akan di pakai di Rumah Sakit.
Prosedur 1. Apoteker mengontrol atau mengecek kekosongan obat dan alat kesehatanyang ada.
2. Apoteker membuatkan SP.3. SP harus rangkap dua, yang satu di buat PBF yang satu di buat arsip.
Unit Terkait 1. Farmasi atau Apotek2. Kasir3. PBF
SPO PENYIMPANAN No. Dokumen No. Revisi Halaman
SPO
Tanggal Terbit Ditetapkan,Direktur
Dr., Nining Tri MaryaniPengertian Merupakan suatu kegiatan proses kegiatan menata dan memelihara dengan
cara menetapkan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang di terima pada
tempat yang di nilai aman dari pencurian dan gangguan fisik dapat merusak mutu obat.
Tujuan Prosedur ini di buat untuk pelaksanaan dan pengawasan penyimpanan sediaan farmasi dan alat kesehatan sesuai sifat dan jenis barang sehingga kualitasnya tetap terjaga secara fisik maupun kimia.
Kebijakan 1. Menyimpan perbekalan farmasi di tempat almari/rak dalam ruang yang sesuai dengan temperatur yang memenuhi syarat.
2. Penyimpanan perbekalan farmasi di susun secara FIFO (First In First Out = Pertama Masuk Pertam Keluar ) dan FEFO (First Expired First Out = Pertama Kadaluarsa Pertama Keluar ); dan harus di catat di dalam kartu persediaan farmasi dan alat kesehatan ( kartu stok ).
3. Di lakukan pemantauan secara rutin terhadap perbekalan farmasi yang memepunyai batas kadaluarsa,sehingga tiga bulan sebelum batas akhir dapat di mintakan ganti ke distributor untuk penukaran barang.
Prosedur 1. Mengelompokkan perbekalan farmasi sesuai dengan sifat dan jenis barang.
2. Mencatat jumlah , nomor batch dan tanggal kadaluarsa sediaan farmasi dan alat kesehatan di dalam kartu stok.
3. Menyimpan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang di terima pada rak yang sesuai berdasarkan aspek farmakologi, bentuk sediaan, secara alfabetis atau penyimpanan khusus.
4. Setiap penyimpanan sediaan farmasi dan alat kesehatan harus mengikuti prinsip FIFO dan FEFO dan harus di catat di dalam kartu persediaan farmasi atau kartu stok.
5. Memasukkan sediaan farmasi kedalam wadah yang sesuai, memberi etiket, nomor batch dan tanggal kadaluarsa.
6. Menyimpan sediaan farmasi pada kondisi yang layak dan mampu menjamin mutu dan stabilitasnya pada rak sesuai alfabetis atau sesuai fungsi nya.
7. Mengisi kartu stok setiap ada penambahan dan pengambilan.
8. Menjumlah setiap penerimaan dan pengeluaran sediaan farmasi dan alat kesehatan pada kartu stok.
9. Menyediakan tempat khusus di luar ruangan racikan untuk menyimpan komoditi yang rusak dan kadaluarsa.
Unit Terkait 1. Instalasi Farmasi.
2. Gudang Farmasi.
PROSEDUR TETAP PENERIMAAN PERBEKALAN FARMASI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SPO
Tanggal Terbit Ditetapkan,Direktur
dr. WidayantiPengertian Merupakan proses penerimaan dan pemeriksaan perbekalan farmasi oleh
petugas Instalasi farmasi
Tujuan Tersedianya perbekalan farmasi sesuai spesifikasi yang tertera dalam Surat
Pesanan
Kebijakan 22. Penerimaan perbekalan farmasi dilaksanakan oleh petugas Instalasi Farmasi
23. Petugas Instalasi Famasi menerima dan memeriksa perbekalan farmasi sesuai Surat Pesanan
Prosedur 1. Meneliti kualitas dan kuantitas barang sesuai dengan Surat Pesanan terutama merk, pabrik, batas kadaluarsa dan spesifikasi lain yang mendukung
2. Menerima perbekalan farmasi sesuai Surat Pesanan3. Menandatangani dokumen yang menyertai perbekalan farmasi
tersebut4. Mencatat dalam kartu stok masing-masing barang
Unit Terkait Instalasi Farmasi
PROSEDUR TETAP PEENYIMPANAN PERBEKALAN FARMASI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SPO
Tanggal Terbit Ditetapkan,Direktur
dr. WidayantiPengertian Merupakan proses penyimpanan perbekalan farmasi yang ada di Gudang
Instalasi Farmasi
Tujuan Terwujudnya penyimpanan perbekalan farmasi sesuai sifat dan jenis barang sehingga kualitasnya tetap terjaga secara fisik maupun kimia
Kebijakan 24. Menyimpan perbekalan farmasi di tempat/almari/rak dalam ruang yang sesuai dengan temperatur yang memenuhi syarat
25. Penyimpanan perbekalan farmasi disusun secara FIFO (first In First Out) dan FEFO (First Expired First Out)
26. Dilakukan pemantauan secara rutin terhadap perbekalan farmasi yang mempunyai batas kadaluwarsa, sehingga 3 bulan sebelum batas akhit dapat dimintakan ganti ke distributor untuk penukaran barang
Prosedur 1. Mengelompokkan perbekalan farmasi sesuai dengan sifat dan jenis barang
2. Menyimpan perbekalan farmasi di tempat/almari/rak dalam ruang sengan temperatur yang sesuai
3. Mencatat dan memantau perbekalan farmasi melalui kartu stok4. Memantau semua perbekalan farmasi agar dalam waktu tertentu tidak
terjadi perubahan fisik dan kimia sehingga proses penyimpanan berjalan baik
Unit Terkait Instalasi Farmasi
PROSEDUR TETAP PENYALURAN DAN PENYERAHAN PERBEKALAN FARMASI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SPO
Tanggal Terbit Ditetapkan,Direktur
dr. WidayantiPengertian Merupakan proses pengeluaran perbekalan farmasi kepada ruangan yang
membutuhkan
Tujuan Untuk mengatur dan menertibkan pengeluaran perbekalan farmasi
Kebijakan 27. Instalasi Farmasi melayani kebutuhan perbekalan farmasi melalui gdang farmasi berupa obat dan alat kesehatan habis pakai
28. Instalasi Farmasi melayani ruangan sesuai jadwal bon kebutuhan perbekalan farmasi yang telah ditetapkan
29. Permintaan perbekalan farmasi (bon) harus telah disetujui oleh Kepala Ruangan
Prosedur 1. Masing-masing ruangan mengajukan permintaan kebutuhan ke Instalasi Farmasi dengan Buku Permintaan Barang dan disahkan oleh Keala Ruangan
2. Buku Permintaan Barang yang sudah disahkan, dibawa ke Instalasi Farmasi untuk mengambil barang
3. Petugas Instalasi Farmasi menyiapkan sesuai jenis dan jumlahnya4. Petugas Instalasi Farmasi menyerahkan barang kepada petugas
ruangan disertai bukti penyerahan dan penerimaan pada kolom yang tersedia di Buku Permintaan Barang
Unit Terkait Petugas Instalasi FarmasiRuangan yang terkait