OVERVIEW SPM BIDANG KESEHATAN TINGKAT KABUPATEN/KOTA
(SUTOPO PATRIA JATI)Disampaiakn dalam Dissemination of Minimum
Service Standard of Health Sector to Local Government of Gunungkidul Distric,Jogjakarta
3-4 Agustus 2009
PROSES PENETAPAN SPM BIDANG KESEHATAN Proses penyusunan SPM dimulai sejak PP 65
tahun 2006 tentang penyusunan SPM diterbitkan sebagai tindak lanjut dari UU No. 32 Tahun 2004 tenang Pemerintahan Daerah, dimana Departemen/LPND diminta membuat atau merevisi Standar Pelayanan Minimal sesuai dengan bidang tugasnya. Sehubungan dengan hal tersebut Departemen Kesehatan melakukan revisi atas Kepmenkes No. 1457/MENKES/SK/X/2003 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota.
Tahun 2006 : 12 kali pertemuan (mulai pembentukan tim 5 April s/d tanggal 19 – 22 Desember dilakukan Konsinyasi Finalisasi SPM oleh Tim penyusun dan Unit Utama terkait)
Tahun 2007: 7 kali pertemuan ( dari feedback, ujicoba, terakhir Desember 2007 dilakukan pembahasan draft SPM dengan melibatkan unsur dari Depkes dan Tim Konsultasi yang terdiri dari Depdagri, Depkeu, Menpan, Bappenas, dan Konsultan
Tahun 2008 pada tanggal 27 Maret 2008 Ketua Tim
Konsultasi Penyusunan SPM mengeluarkan Surat Rekomendasi kepada Ketua Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah (DPOD) yang pada prinsipnya draft SPM yang disampaikan Depkes sudah sesuai dengan hasil kajian Tim Teknis serta telah memenuhi kualitas mutu layanan dasar kepada masyarakat, dan menjadi skala prioritas nasional dan daerah.
pada tanggal 11 Juni 2008 diadakan Sidang DPOD yang membahas draft SPM yang diajukan Depkes setelah direkomendasikan oleh Tim Konsultasi pada tanggal 27 Maret 2008 lalu. Sidang dihadiri oleh Mendagri selaku Ketua Tim DPOD Mardiyanto, Menkeu Sri Mulyani, Menkumham Andi Mattalatta, dan Kepala Bappenas Paskah Suzeta serta dihadiri pula Gubernur DKI selaku perwakilan Daerah Provinsi dan beberapa Bupati dan Walikota serta unsur pemerintahan lainnya dan unsur akademisi. Pada sidang ini berhasil direkomendasikan bahwa proses penyusunan draft SPM Bidang Kesehatan di Kab/Kota dapat dilanjutkan dengan pembuatan Permenkes agar dapat diimplementasikan oleh seluruh daerah Kabupaten/Kota.
Proses penyusunan SPM Bidang Kesehatan secara resmi ditetapkan melalui Permenkes Nomor 741/MENKES/PER/VI/2008 tanggal 29 Juli 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/ Kota
September 2008: Kepmenkes no 828 /2008 ttg Juknis SPM Bidang Kesehatan di Kab/Kota
ISI SPM BIDANG KESEHATAN
PELAYANAN KESEHATAN DASAR
Cakupan kunjungan Ibu hamil K4
Pengertian Jumlah sasaran Ibu Hamil dihitung melalui
estimasi dengan rumus : 1,10 x Crude Birth Rate x Jumlah Penduduk (pada tahun yang sama).
Angka CBR dan jumlah penduduk Kab/Kota didapat dari data BPS masing – masing Kab/Kota/Provinsi pada kurun waktu tertentu. 1,1 adalah konstanta untuk menghitung Ibu hamil.
Indikator ini mengukur kemampuan manajemen program KIA dalam melindungi ibu hamil sehingga kesehatan janin terjamin melalui penyediaan pelayanan antenatal.
Cakupan kunjungan Ibu hamil K4
Definisi Operasional Cakupan kunjungan ibu hamil
K-4 adalah cakupan Ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar paling sedikit 4 kali di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
RUMUS:
Cakupan kunjungan ibu hamil K4 = Jml Ibu Hamil yg memperoleh pelayanan antenatal
K4
di satu wil. kerja pada kurun waktu tertentu
Jumlah sasaran ibu hamil di satu wil. kerja dalam
kurun waktu yang sama
Target :
2015 = 95 %
x 100%
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
Def. Operasional : Ibu hamil dng komplikasi di satu wilayah kerja pd kurun waktu tertentu yg ditangani sesuai dgn standar oleh tenaga kesehatan terlatih di Puskesmas Perawatan dan RS pemerintah / swasta dengan fasilitas PONED dan PONEK
Rumus :Jmlh Ibu Hamil dgn komplikasi di satu wil. tertentu
yg ditangani pd kurun wkt tertentu
Jmlh seluruh ibu Hamil dgn komplikasi di satu wil. kerja pd kurun waktu yg sama
X 100 %
Komplikasi yg dimaksud adalah kesakitan pd Ibu Hamil, Ibu Bersalin, Ibu Nifas yg berkaitan dgn kehamilan dan mengancam jiwa Ibu dan/atau Bayi
Perhitungan jumlah seluruh Ibu Hamil dgn komplikasi di satu wil. kerja pd kurun waktu yg sama: dihitung berdasarkan angka estimasi 20% dari Total Ibu Hamil pada kurun waktu yg sama
Target : 2015 : 80 %
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
Def. Operasional :Ibu bersalin yg mendapat pertolongan persalinan oleh bidan atau tenaga kesehatan yg memiliki kompetensi kebidanan di satu wilayah kerja pd kurun waktu tertentu
Rumus :Jumlah ibu bersalin yg ditolong oleh tenaga kesehatan
di satu wil. kerja pd kurun waktu tertentu
Jumlah seluruh ibu bersalin di 1 wil kerja yang sama pd kurun waktu tertentu yg sama
X 100 %
Pelayanan persalinan yg profesional : pelayanan persalinan yg aman yg dilakukan oleh tenaga kesehatan trampil/kompeten, seperti bidan, dokter dan dokter kebidanan sehingga dpt menghindari kematian ibu & neonatus.
Jumlah seluruh Ibu Bersalin dihitung melalui estimasi dengan rumus : 1,05 x Crude Birth Rate x Jumlah Penduduk
Target : 2015 : 90 %
Cakupan Pelayanan Nifas Def. Operasional : Cakupan pelayanan nifas
adalah pelayanan kepada ibu & neonatal pada masa 6 jam sampai dengan 42 hari pasca persalinan sesuai standar
Rumus :Jumlah ibu nifas yang telah memperoleh 3 kali
pelayanan nifas sesuai standar di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Jumlah seluruh ibu nifas di satu wilayah kerja dalam kurun waktu yang sama
Target: 2015 : 90%
X 100 %
Cakupan Neonatus dengan komplikasi yang ditangani
Def. Opr: Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani adalah neonatus dengan komplikasi disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu yang ditangani sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan terlatih di seluruh sarana pelayanan kesehatan
Rumus: Jumlah neonatus dgn komplikasi yg tertangani
x 100%
Jumlah seluruh neonatus dgn komplikasi yg ada
Target: 80% (2010)
Cakupan Kunjungan Bayi
Def. Opr: Cakupan kunjungan bayi adalah cakupan bayi yang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh dokter, bidan, dan perawat yang memiliki kompetensi klinis kesehatan, paling sedikit 4 kali disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Rumus: Jumlah bayi memperoleh pelayanan kesehatan sesuai
standar disatu wilayah kerja pd kurun waktu tertentux 100 %
Jumlah seluruh bayi lahir hidup disatu wilayah kerja dalam kurun waktu yg sama
Target: 90% (2010)
Cakupan Desa/ Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
Def. Opr: Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) adalah Desa/Kelurahan dimana ≥ 80% dari jumlah bayi yang ada di desa tersebut sudah mendapat imunisasi dasar lengkap dalam waktu satu tahun
Rumus: Desa /Kelurahan UCI = Jumlah desa / kelurahan UC
x 100 %Seluruh desa / kelurahan Target : 100% (2010)
Cakupan pelayanan anak balita
Def Opr: Cakupan pelayanan anak balita adalah anak balita (12 – 59 bulan) yang memperoleh pelayanan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan
Rumus :Jml anak balita yg memperoleh pelayanan pemantauan
pertumbuhan minimal 8 kali disatu wilayah kerja pd waktu tertentu
Jumlah seluruh anak balita disatu wilayah kerja dalam waktu yg sama
Target: 90% (2010)
X 100%
Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 – 24 bulan keluarga miskin Def Opr: Cakupan pemberian makanan
pendamping ASI pada anak usia 6 – 24 bulan keluarga miskin adalah pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 – 24 Bulan dari keluarga miskin selama 90 hari
Rumus: Jumlah anak usia 6 – 24 bln keluarga miskin yg mendapat MP
– ASI
Jumlah seluruh anak usia 6 – 24 bln keluarga miskin
Target: 100% (2010)
X 100%
Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan
Def. Opr: Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan adalah balita gizi buruk yang ditangani di sarana pelayanan kesehatan sesuai tatalaksana gizi buruk di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Rumus: Jumlah balita gizi buruk mendapat perawatan di sarana
pelayanan kesehatan disatu wilayah kerja pd kurun waktu tertentu
Jumlah seluruh balita gizi buruk yg ditemukan di satu wilayah kerja pada kurun waktu yg sama
Target: 100% (2010)
X 100%
Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat Def. Opr: Cakupan pemeriksaan kesehatan
siswa SD dan setingkat adalah cakupan siswa SD dan setingkat yang diperiksa kesehatannya oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih (guru UKS/dokter kecil) melalui penjaringan kesehatan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Rumus: Jml murid SD dan setingkat yg diperiksa kesehatannya oleh
tenaga kesehatan atau tenaga terlatih disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Jumlah murid SD dan setingkat disatu wilayah kerja dalam kurun waktu yg sama
Target: 100% (2010)
X 100%
Cakupan peserta KB aktif
Def. Operasional : Cakupan peserta KB aktif adalah jumlah peserta KB aktif dibandingkan dengan jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Rumus Jumlah PUS yang menggunakan kontrasepsi
di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Jumlah seluruh Pasangan Usia Subur di satu
wilayah kerja dalam kurun waktu yang sama
Target = 2010 : 70%
X 100 %
CAKUPAN PENEMUAN DAN PENANGANAN PENDERITA PENYAKIT
Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk < 15 th Def. Op: Jumlah kasus AFP Non Polio yang
ditemukan diantara 100.000 penduduk < 15 tahun pertahun di satu wilayah kerja tertentu
Rumus:
Jumlah kasus AFP non Polio yang dilaporkan x100.000
Jumlah Penduduk < 15 tahun
Target: tiap tahun: ≥ 2/100.000 penduduk dibawah 15 tahun
Contoh:
Jumlah penduduk <15 th di Kabupaten A th 2005 sebanyak 598.000 jiwa, berarti target yang harus dicapai dalam 1 tahun adalah 11 kasus. Selama th 2005 telah ditemukan 18 kasus AFP dan hasil labnya tidak ditemukan virus polio, maka angka AFP Non Polio ratenya sebesar : 18/598.000 x 100.000 = 3,01 (berarti target tercapai)
Penemuan Penderita Pneumonia Balita Def. Oprsl: Persentase balita dengan
Pneumonia yang ditemukan dan diberikan tatalaksana sesuai standar di Sarana Kesehatan di satu wilayah dalam waktu satu tahun
Rumus: Cakupan balita dengan Pneumonia yang
ditangani = Jumlah penderita pneumonia balita yang ditangani disatu
wilayah kerja pd kurun waktu satu tahunx100 %
Jumlah perkiraan penderita Pneumonia balita di satu Wilayah kerja pada kurun waktu yg sama.
Target Tahun 2010 : 100%
Contoh:
di puskesmas X adalah 3000 balita. Perkiraan jumlah penderita pneumonia balita tahun 2004 di puskesmas X adalah 10% dari jumlah balita, maka :
jumlah perkiraan penderita pneumonia balita = 10% x 3.000 balita = 300 balita.
Jumlah penderita pneumonia yang ditangani di Puskesmas X tahun 2004 adalah 250 balita. Cakupan balita dengan pneumonia balita yang ditangani = 250/300 x 100 % = 83 %
Penemuan pasien baru TB BTA Positif
Definisi Oprsl: Angka penemuan pasien baru TB BTA positif atau Case Detection Rate (CDR) adalah persentase jumlah penderita baru TB BTA positif yang ditemukan dibandingkan dengan jumlah perkiraan kasus baru TB BTA positif dalam wilayah tertentu dalam waktu satu tahun
Rumus:presentase penemuan pasien baru TB BTA
positif TB BTA (+)=
Jumlah pasien baru TB BTA positif yang ditemukan dan diobati dalam satu wilayah selama satu tahun
x100 %
Jumlah perkiraan pasien baru TB BTA positif dalam satu wilayah dalam waktu satu tahun
Target :Tahun 2010 : 100%
Penderita DBD yang ditangani
Def. Ops: Persentase penderita DBD yang ditangani sesuai standar di satu wilayah dalam waktu 1 (satu) tahun dibandingkan dengan jumlah penderita DBD yang ditemukan/dilaporkan dalam kurun waktu satu tahun yang sama
Rumus: Jumlah penderita DBD yang ditangani sesuai SOP di satu wilayah
dalam waktu satu tahun
Jumlah penderita DBD yang ditemukan di satu wilayah dalam waktu satu tahun yang sama
Target: 100% (2010)
X 100%
Penemuan penderita diare Def Oprsl: Penemuan penderita diare adalah
jumlah penderita yang datang dan dilayani di Sarana Kesehatan dan Kader di suatu wilayah tertentu dalam waktu satu tahun
Rumus: Penderita diare yang ditangani=Jumlah penderita
diare yang datang dan dilayani di sarana Kesehatan dan Kader di suatu wilayah tertentu dalam waktu satu tahun.
x100%Jumlah perkiraan penderita diare pd satu wilayah
tertentu dalam waktu yg sama (10% dari angka kesakitan diare x jumlah penduduk)
Target: 2010 : 100%
Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin Def. Opr: Cakupan pelayanan kesehatan dasar
pasien masyarakat miskin adalah Jumlah kunjungan pasien masyarakat miskin di sarana kesehatan strata pertama di satu wilayah kerja tertentu pada kurun waktu tertentu
Rumus: Cakupan pelayanan kesehatan dasar maskin =Jumlah kunjungan pasien maskin di Sarkes strata 1
x 100 %Jumlah seluruh maskin di kab/kota
Target: 2015 : 100%
PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin Def. Opr: Cakupan rujukan pasien maskin
adalah jumlah kunjungan pasien maskin di sarana kesehatan strata dua dan strata tiga pada kurun waktu tertentu (lama & baru).
Rumus: Jumlah pasien maskin di sarkes strata 2 dan strata 3
Jumlah masyarakat miskin
Target: 100% (2015)
X 100%
Cakupan Pelayanan Gawat Darurat level 1 yang harus diberikan Sarana Kesehatan (RS) di Kab/ Kota Def. Opr: Pelayanan gadar level 1 yg
hrs diberikan sarana kesehatan (RS) di kab/Kota
Rumus: Pelayanan gawat darurat level 1
Jumlah RS kab/kota
Target: 100% (2015)
X 100%
PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI DAN PENANGGULANGAN KLB
Cakupan Desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam
Def. Opr: Cakupan Desa/kelurahan mengalami KLB yang ditangani < 24 jam adalah Desa/kelurahan mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) yang ditangani < 24 jam oleh Kab/Kota terhadap KLB periode/kurun waktu tertentu
Rumus: Jumlah KLB di desa/kelurahan yang ditangani <24 jam dalam
periode tertentu
Jumlah KLB di desa/kelurahan yang terjadi pada periode yang sama
Target: 100% (2015)
X 100%
PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Cakupan Desa Siaga Aktif
Def Opr: akupan Desa Siaga Aktif adalah desa yang mempunyai Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) atau UKBM lainnya yang buka setiap hari dan berfungsi sebagai pemberi pelayanan kesehatan dasar, penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan, surveilance berbasis masyarakat yang meliputi pemantauan pertumbuhan (gizi), penyakit, lingkungan dan perilaku sehingga masyarakatnya menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dibandingkan dengan jumlah desa siaga yang dibentuk
Rumus: Jumlah Desa siaga yg aktif
Jumlah Desa Siaga yg dibentuk
Target: 80% (2015)
X 100%
Top Related