Bagaimana Menata Indonesia?
Wilayah Indonesia, terbentang dari Pulau Weh sampai Papua, dengan sejumlah pulau besar
maupun pulau-pulau kecil. Kekayaan sumber daya alam, baik hayati maupun nonhayati, yang melimpah
belum mampu menyejahterakan rakyat secara menyeluruh. Dilihat dari sisi sumber daya manusia, ada
banyak masalah yang harus dihadapi bangsa Indonesia. Salah satunya problem kesehatan. Akhir-akhir
ini, muncul berbagai penyakit, yang dipicu oleh asupan makanan yang tidak sehat seperti aneka sayuran
dan buah yang mengandung residu pestisida, aneka makanan yang mengandung pengawet berbahaya,
aneka makanan yang mengandung pewarna toksik (pewarna cat, pewarna tekstil yang digunakan untuk
pewarna makanan). Contoh, baru-baru ini diketahui ada pabrik saus yang menggunakan pewarna cat,
atau industri rumah tangga yang mengolah kulit atau kikil menjadi kerupuk kulit,menggunakan formalin.
Penyakit juga dapat muncul akibat penggunaan kosmetik yang mengandung bahan berbahaya.
Persoalan kesehatan pun juga dijumpai di lingkungan. Artinya lingkungan yang tidak sehat baik tanah,
air, maupun udara yang tercemar. Lingkungan yang tidak sehat akan berdampak pada manusia atau
organisme yang lain dan ujung-ujungnya akan berdampak pada ketidak seimbangan ekosistem.
Krisis lingkungan juga telah terjadi di beberapa wilayah seperti di Pulau jawa. Pulau Jawa berada
di ambang krisis, daya dukung lingkungannya sudah mengkhawatirkan. Namun, ijin penambangan masih
diberikan dengan mengonversi daerah tangkapan air, hutan, dan kawasan pertanian. Dari 2003 2013,
ijin usaha pertambangan di jawa mencapai 1000an dengan total wilayah yang akan dikonversi 471.378
ha. Jumlah itu belum termasuk lahan yang dikuasai blok minyak, serbuan baru pabrik semen, ekstraksi
perusahaan air, konversi untuk properti dan kawasan industri baru, serta infrastruktur industri
internasional seperti pelabuhan Cilamaya. Konversi lahan besar-besaran itu,membuat situasi Jawa ke
depan dapat dipastikan makin mengerikan dan sangat rentan konflik. Data Kompas 2014,menunjukkan
sejumlah perusahaan semen dari dalam dan luar negeri telah dan siap masuk di Jawa, di antaranya Siam
Cement (Thailand) di Jawa barat, Semen Merah Putih (Wilmar) di banten, Ultratech di Wonogiri, dan Jui
Shin Indonesia di Jawa Barat. Adapun semen Puger akan beroperasi di Jember, dan semen Panasia di
Jawa tengah. Belum, yang akan masuk ke Luar Jawa. Padahal, RPJMN (Rencana pembangunan Jangka
Menengah Nasional) 2015-2019 mengatakan pembangunan harus didorong untuk meningkatkan
kedaulatan pangan, tidak boleh merusak daya dukung lingkungan dan mengganggu keseimbangan
ekosistem. Jawa, tidak hanya dibebani industri ekstraktif, tetapi juga kepadatan penduduk yang
mencapai 1.057 jiwa per km dengan bangunan serta gedung yang semakin tidak teratur dan tidak sehat.
Lebih dari 50% penduduk Indonesia tinggal di Pulau Jawa. Problem batu akik pun, harus dicermati, sebab
dapat berdampak pada overeksploitasi bahan tambang.
Sumber: Kompas, Rabu 11 Maret 2015
Setelah membaca wacana dengan cermat, lakukan hal-hal berikut:
1. Berilah tanda, kata atau frasa dari wacana tersebut yang merupakan poin penting atau informasi
penting.
2. Carilah data kuantitatif yang terkait dengan informasi-informasi penting yang ada di wacana,
dan sebutkan referensinya.
3. Analisis data tersebut, dan kaitkanlah dengan teori atau poin-poin penting yang ada di teori
(yang ada di LSPB 1 s.d LSPB 6) baik yang ada di PPt maupun referensi lainnya.
4. Kemukakan sikap Anda (kelompok) terhadap Wacana tersebut.