Interaksi Sosial Dalam Interaksi Sosial Dalam Dinamika Kehidupan SosialDinamika Kehidupan Sosial
Anggota Kelompok :Anggota Kelompok :
Dewi Setyowati Dewi Setyowati X-X-5/075/07
Diana Prima Cahyani Diana Prima Cahyani X-X-5/085/08
Dina Yunita Sandy Dina Yunita Sandy X-5/09X-5/09Katrina Savitri Prares Putri Katrina Savitri Prares Putri X-5/18X-5/18Okky Dhevi Safitri Okky Dhevi Safitri X-5/29X-5/29
A. Pengertian dan Faktor A. Pengertian dan Faktor Pendorong Interaksi Sosial Pendorong Interaksi Sosial
Interaksi Sosial adalah proses perhubungan Interaksi Sosial adalah proses perhubungan yang saling mempengaruhi yang tarjadi yang saling mempengaruhi yang tarjadi antar manusia, baik individu dengan antar manusia, baik individu dengan individu, individu dengan kelompok maupun individu, individu dengan kelompok maupun kelompok dengan kelompok.kelompok dengan kelompok.
Faktor Pendorong Terjadinya Interaksi Faktor Pendorong Terjadinya Interaksi sosial :sosial :
a.a. Adanya naluri untuk hidup bersamaAdanya naluri untuk hidup bersamab.b. Adanya keinginan untuk menyesuaikan diri Adanya keinginan untuk menyesuaikan diri
dengan orang laindengan orang lainc.c. Adanya keinginan untuk menyesuaikan diri Adanya keinginan untuk menyesuaikan diri
dengan lingkungandengan lingkungan
B. Proses Terjadinya Interaksi B. Proses Terjadinya Interaksi SosialSosial
1.1. Syarat-Syarat Terjadinya Interaksi Syarat-Syarat Terjadinya Interaksi SosialSosial
2.2. Jarak dalam Interaksi SosialJarak dalam Interaksi Sosial
3.3. Tahap-Tahap dalam Interaksi SosialTahap-Tahap dalam Interaksi Sosial
4.4. Jenis-jenis Interaksi SosialJenis-jenis Interaksi Sosial
5.5. Ciri-Ciri Interaksi SosialCiri-Ciri Interaksi Sosial
6.6. Faktor-faktor yang Mendasari Interaksi Faktor-faktor yang Mendasari Interaksi Sosial Sosial
1. Syarat-Syarat Terjadinya 1. Syarat-Syarat Terjadinya Interaksi SosialInteraksi Sosial
a.a. Kontak SosialKontak SosialSuatu Usaha untuk menyentuh atau Suatu Usaha untuk menyentuh atau menghubungi orang lain baik secara menghubungi orang lain baik secara langsung maupun tidak langsung.langsung maupun tidak langsung.
b. Komunikasib. KomunikasiProses pemberitahuan dan penyebaran Proses pemberitahuan dan penyebaran berita, pengetahuan, atau nilai-nilai berita, pengetahuan, atau nilai-nilai untuk menggugah partisipasi orang lain untuk menggugah partisipasi orang lain agar hal-hal yang diberitahukan menjadi agar hal-hal yang diberitahukan menjadi milik bersama.milik bersama.
2. Jarak dalam Interaksi 2. Jarak dalam Interaksi SosialSosial
Jarak Intim berkisar antara 0-18 inci Jarak Intim berkisar antara 0-18 inci (0-45 cm)(0-45 cm) Jarak Pribadi berkisar antara 4-12 kaki Jarak Pribadi berkisar antara 4-12 kaki (45 cm-1,22 m)(45 cm-1,22 m) Jarak Sosial berkisar antara 4-12 kaki Jarak Sosial berkisar antara 4-12 kaki
(1,22 m-3,66 m)(1,22 m-3,66 m) Jarak Publik di atas 12 kaki Jarak Publik di atas 12 kaki (di atas 3,66 m)(di atas 3,66 m)
3. Tahap-Tahap dalam 3. Tahap-Tahap dalam Interaksi SosialInteraksi Sosial
1. Tahap Mendekatkan1. Tahap Mendekatkan a. Tahap Memulaia. Tahap Memulai b. Tahap Menjajakib. Tahap Menjajaki c. Tahap Meningkatkanc. Tahap Meningkatkan d. Tahap Penyatupaduand. Tahap Penyatupaduan e. Tahap Pertaliane. Tahap Pertalian
2. Tahap Menjauhkan2. Tahap Menjauhkan
a. Tahap Membeda-bedakana. Tahap Membeda-bedakan b. Tahap Membatasib. Tahap Membatasi c. Tahap Memacetkanc. Tahap Memacetkan d. Tahap Menghindarid. Tahap Menghindari e. Tahap Memutuskane. Tahap Memutuskan
4. Jenis-jenis Interaksi Sosial4. Jenis-jenis Interaksi Sosial
Interaksi Sosial dengan PercakapanInteraksi Sosial dengan Percakapan
Dilakukan dengan menggunakan bahasa Dilakukan dengan menggunakan bahasa VerbalVerbal
Interaksi Sosial dengan Bahasa IsyaratInteraksi Sosial dengan Bahasa Isyarat
Dilakukan dengan menggunakan bahasa Dilakukan dengan menggunakan bahasa isyarat atau simbol-simbol tertentuisyarat atau simbol-simbol tertentu
5. Ciri-ciri Interaksi Sosial5. Ciri-ciri Interaksi Sosial
Jumlah pelaku lebih dari 1 orangJumlah pelaku lebih dari 1 orang Komunikasi antar pelaku Komunikasi antar pelaku
menggunakan simbol-simbolmenggunakan simbol-simbol Ditentukan dimensi waktu, yang Ditentukan dimensi waktu, yang
menentukan sifat interaksi sosialmenentukan sifat interaksi sosial Dilaksanakan melalui suatu pola Dilaksanakan melalui suatu pola
sistem tertentusistem tertentu Mempunyai tujuan yang dicapai dari Mempunyai tujuan yang dicapai dari
hasil-hasil tsb.hasil-hasil tsb.
6. Faktor –Faktor yang 6. Faktor –Faktor yang Mendasari Interaksi SosialMendasari Interaksi Sosial
A.A. ImitasiImitasiTindakan seseorang untuk meniru orang lain Tindakan seseorang untuk meniru orang lain melalui sikap, gaya hidup, dan apa saja yang melalui sikap, gaya hidup, dan apa saja yang dimiliki orang yang ditirunya.dimiliki orang yang ditirunya.Contoh: meniru gaya berpakaian seorang artisContoh: meniru gaya berpakaian seorang artis
B.B. IdentifikasiIdentifikasiKecenderungan atau keinginan diri seseorang Kecenderungan atau keinginan diri seseorang menjadi identik dengan orang lain dan menjadi identik dengan orang lain dan menganggap dirinya adalah idola tersebutmenganggap dirinya adalah idola tersebutContoh: seorang politisi Rusia mengganti nama Contoh: seorang politisi Rusia mengganti nama
aslinya aslinya menjadi “HARRY menjadi “HARRY IVANOVICH POTTER”IVANOVICH POTTER”
C.C. SimpatiSimpatiSuatu proses kejiwaan, di mana suatu pihak Suatu proses kejiwaan, di mana suatu pihak menaruh rasa suka, rasa setuju, rasa kasih, dan menaruh rasa suka, rasa setuju, rasa kasih, dan rasa tertarik pada pihak lainrasa tertarik pada pihak lainContoh: seseorang akan turut bersedih ketika Contoh: seseorang akan turut bersedih ketika mengetahui anggota keluarganya mengetahui anggota keluarganya meninggal meninggal duniadunia
D.D. EmpatiEmpatiSuatu perasaan dari seseorang untuk ikut Suatu perasaan dari seseorang untuk ikut merasakan suka ataupun duka yang dialami merasakan suka ataupun duka yang dialami orang lain secara sangat mendalam (lebih orang lain secara sangat mendalam (lebih mendalam daripada simpati)mendalam daripada simpati)Contoh: seseorang yang menangis histeris Contoh: seseorang yang menangis histeris bahkan bahkan pingsan ketika mendengar berita pingsan ketika mendengar berita kematian kematian tetangganyatetangganya
E.E. MotivasiMotivasiSuatu dorongan, rangsangan, atau pengaruh yang Suatu dorongan, rangsangan, atau pengaruh yang diberikan suatu pihak kepada pihak lain, sehingga diberikan suatu pihak kepada pihak lain, sehingga pihak tersebut menuruti atau menjalankan secara pihak tersebut menuruti atau menjalankan secara kritis, rasional, serta bertanggung jawabkritis, rasional, serta bertanggung jawabContoh: guru dapat memotivasi siswa dengan Contoh: guru dapat memotivasi siswa dengan berbagai berbagai cara sehingga siswa tersebut rajin cara sehingga siswa tersebut rajin belajarbelajar
F.F. SugestiSugestiRangsangan, pengaruh (doktrin), atau stimulasi Rangsangan, pengaruh (doktrin), atau stimulasi yang diberikan suatu pihak kepada pihak lain yang diberikan suatu pihak kepada pihak lain sedemikian rupa sehingga pihak yang diberi sugesti sedemikian rupa sehingga pihak yang diberi sugesti tersebut menuruti apa yang disugestikannya tanpa tersebut menuruti apa yang disugestikannya tanpa berpikir lagi secara rasionalberpikir lagi secara rasionalContoh: seorang Kyai dapat memberi sugesti Contoh: seorang Kyai dapat memberi sugesti berupa berupa ceramah sehingga jemaahnya ceramah sehingga jemaahnya melaksanakan melaksanakan semua sugestinya tanpa semua sugestinya tanpa pertimbangan dulupertimbangan dulu
C. Bentuk-Bentuk Interaksi C. Bentuk-Bentuk Interaksi SosialSosial
Proses Sosial AsosiatifProses Sosial AsosiatifMengarah kepada persatuan dan pencapaian Mengarah kepada persatuan dan pencapaian tujuan bersamatujuan bersamaa. Koperasi (kerja sama)a. Koperasi (kerja sama)
Bergabungnya sekelompok manusia untuk Bergabungnya sekelompok manusia untuk mencapai mencapai tujuan bersamatujuan bersama
b. Asimilasi (pembauran)b. Asimilasi (pembauran)Proses yang ditandai adanya usaha-usaha Proses yang ditandai adanya usaha-usaha
mengurangi perbedaan-perbedaan yang mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat terdapat dalm suatu kelompokdalm suatu kelompok
c. Akomodasic. AkomodasiSuatu cara untuk menyelesaikan Suatu cara untuk menyelesaikan
pertentangan tanpa pertentangan tanpa menghancurkan pihak menghancurkan pihak lawan untuk menghindari lawan untuk menghindari perselisihanperselisihan
Proses Sosial DiasosiatifProses Sosial Diasosiatifa. Competition (persaingan)a. Competition (persaingan)
Suatu proses dari berbagai pihak unutk Suatu proses dari berbagai pihak unutk mencapai suatu tujuan tertentu tanpa adanya mencapai suatu tujuan tertentu tanpa adanya upaya saling menjatuhkanupaya saling menjatuhkan
b. Kontravensib. KontravensiBentuk proses sosial yang berada di antara Bentuk proses sosial yang berada di antara persaingan dengan pertentanganpersaingan dengan pertentangan
c. Pertikaian (konflik)c. Pertikaian (konflik)Proses sosial di mana suatu pihak berusaha Proses sosial di mana suatu pihak berusaha mencapai tujuannya dengan cara menentang mencapai tujuannya dengan cara menentang pihak lawan dan saling menjatuhkanpihak lawan dan saling menjatuhkan
D. Keteraturan dalam Interaksi D. Keteraturan dalam Interaksi SosialSosial
I.I. Pengertian, Ciri, dan Syarat Pengertian, Ciri, dan Syarat Keteraturan SosialKeteraturan Sosial
II.II. Unsur-unsur Keteraturan SosialUnsur-unsur Keteraturan Sosial
III.III. Pola Pendukung Terciptanya Pola Pendukung Terciptanya Keteraturan SosialKeteraturan Sosial
I. Pengertian, Ciri, & Syarat I. Pengertian, Ciri, & Syarat Keteraturan SosialKeteraturan Sosial
PengertianPengertian
Suatu kondisi dinamis di mana sendi-Suatu kondisi dinamis di mana sendi-sendi kehidupan bermasyarakat sendi kehidupan bermasyarakat berjalan secara teratur sehingga berjalan secara teratur sehingga tujuan bermasyarakat dapat tercapai.tujuan bermasyarakat dapat tercapai.
CiriCiri1.1. Ada kesesuaian antara perilaku orang-Ada kesesuaian antara perilaku orang-
orang dengan nilai dan norma yang ada orang dengan nilai dan norma yang ada dalam masyarakat, serta peran sosial dalam masyarakat, serta peran sosial masing-masing individu dengan status masing-masing individu dengan status sosial yang dimilikinya.sosial yang dimilikinya.
2.2. Terpenuhinya segala kebutuhan dan Terpenuhinya segala kebutuhan dan kepentingan individu dalam masyarakatkepentingan individu dalam masyarakat
3.3. Tidak ada pihak-pihak yang dirugikan Tidak ada pihak-pihak yang dirugikan pihak lainpihak lain
SyaratSyarat
1.1. Ada kesadaran warga akan pentingnya Ada kesadaran warga akan pentingnya keteraturan sosial dalam masyarakatketeraturan sosial dalam masyarakat
2.2. Adanya nilai dan norma yang Adanya nilai dan norma yang memadaimemadai
3.3. Adanya pengendalian sosial dalam Adanya pengendalian sosial dalam masyarakatmasyarakat
II. Unsur-unsur Keteraturan II. Unsur-unsur Keteraturan SosialSosial
Order SosialOrder SosialYaitu sistem atau tatanan norma dan nilai Yaitu sistem atau tatanan norma dan nilai yang diakui dan dipatuhi Masyarakatyang diakui dan dipatuhi Masyarakat
KeajeganKeajeganSegala sesuatu yang telah, sedang dan Segala sesuatu yang telah, sedang dan akan dikerjakan selalu sesuai dengan akan dikerjakan selalu sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan terus ketentuan yang berlaku dan terus dipertahankan dan diyakini kebenarannyadipertahankan dan diyakini kebenarannya
Pola SosialPola Sosial
Berkaitan dengan bentuk interaksi sosial, Berkaitan dengan bentuk interaksi sosial, jadi pola adalah bentuk umum interaksi jadi pola adalah bentuk umum interaksi sosial yang terjadi bila keajegan sudah sosial yang terjadi bila keajegan sudah terwujud, tahan uji, diterima oleh semua terwujud, tahan uji, diterima oleh semua pihak.pihak.
Tertib sosialTertib sosial
Suatu kondisi yang di dalamnya terdapat Suatu kondisi yang di dalamnya terdapat keselarasan antara tindakan anggota keselarasan antara tindakan anggota masyarakat dengan nilai dan norma yang masyarakat dengan nilai dan norma yang berlakuberlaku
III. Pola Pendukung Terciptanya III. Pola Pendukung Terciptanya Keteraturan SosialKeteraturan Sosial
Pola-pola pembenaran tingkah laku Pola-pola pembenaran tingkah laku termasuk peranan dan tata cara termasuk peranan dan tata cara yang ditentukan secara membudayayang ditentukan secara membudaya
Secara tertulis maupun tidak, setiap Secara tertulis maupun tidak, setiap pranata (institusi) mengandung nilai-pranata (institusi) mengandung nilai-nilai, peranan dan tingkah laku yang nilai, peranan dan tingkah laku yang diterapkan untuk mengikat anggota diterapkan untuk mengikat anggota masyarakatmasyarakat
Dll.Dll.
E. Dinamika Sosial dalam E. Dinamika Sosial dalam Interaksi SosialInteraksi Sosial
I.I. Pengertian Dinamika Sosial dalam Pengertian Dinamika Sosial dalam Hubungannya dengan Interaksi Hubungannya dengan Interaksi SosialSosial
II.II. Dinamika Sosial dalam Dinamika Sosial dalam Pelaksanaan Interaksi SosialPelaksanaan Interaksi Sosial
I. Pengertian Dinamika Sosial I. Pengertian Dinamika Sosial dalam Hubungannya dengan dalam Hubungannya dengan
Interaksi SosialInteraksi Sosial PengertianPengertian
Keseluruhan perubahan dan Keseluruhan perubahan dan perkembangan dari seluruh komponen perkembangan dari seluruh komponen masyarakat dari waktu ke waktumasyarakat dari waktu ke waktu
Hubungan dengan interaksi sosialHubungan dengan interaksi sosialMaksudnya adalah sampai sejauh mana Maksudnya adalah sampai sejauh mana jalinan suatu interaksi sosial yang jalinan suatu interaksi sosial yang dilakukan oleh perorangan atau kelompok dilakukan oleh perorangan atau kelompok terhadap kelompok lain dapat berlangsungterhadap kelompok lain dapat berlangsung
II. Dinamika Sosial dalam II. Dinamika Sosial dalam Pelaksanaan Interaksi SosialPelaksanaan Interaksi Sosial
Dinamika sosial dalam suatu interaksi pada Dinamika sosial dalam suatu interaksi pada dasarnya tergantung pada pelaku interaksi dasarnya tergantung pada pelaku interaksi sosial sendiri. Jadi, apabila pelakunya sosial sendiri. Jadi, apabila pelakunya bersifat statis, maka interaksi sosial juga bersifat statis, maka interaksi sosial juga akan bersifat statis. Pikiran, sikap, dan sifat akan bersifat statis. Pikiran, sikap, dan sifat manusia setiap waktu bisa berubah sesuai manusia setiap waktu bisa berubah sesuai perkembangan zaman, atau gerak perkembangan zaman, atau gerak dinamika masyarakat, sehingga dengan dinamika masyarakat, sehingga dengan kedinamisannya itu secara tidak langsung kedinamisannya itu secara tidak langsung berpengaruh terhadap pelaksanaan berpengaruh terhadap pelaksanaan interaksi sosialinteraksi sosial
TERIMA KASIHTERIMA KASIH
Top Related