TUGAS KIMIA LINGKUNGAN
S02 ( Sulfur dioksida )
Pencemaran udara adalah suatu kondisi di
mana kualitas udara menjadi rusak dan
terkontaminasi oleh zat-zat, baik yang
tidak berbahaya maupun yang
membahayakan kesehatan tubuh manusia.
Pencemaran udara biasanya terjadi di
kota-kota besar dan juga daerah padat
industri yang menghasilkan gas-gas yang
mengandung zat di atas batas kewajaran.
Rusaknya atau semakin sempitnya lahan
hijau atau pepohonan di suatu daerah juga
dapat memperburuk kualitas udara di
tempat tersebut. Semakin banyak
kendaraan bermotor dan alat-alat industri
yang mengeluarkan gas yang mencemarkan
lingkungan akan semakin parah pula
pencemaran udara yang terjadi
Salah satu yang
merupakan pencemar
udara adalah Gas Sulfur
dioksida.
Gas sulfur dioksida atau belerang
dioksida di hasilkan dari oksidasi
antara belerang dengan oksigen.
S + O2 < ——— > SO2
Pembakaran bahan-bahan yang mengandung
Sulfur akan menghasilkan dua bentuk sulfur
oksida, yaitu sulfur dioksida dan sulfur trioksida.
dan keduanya disebut sulfur oksida (SOx).
Sulfur dioksida mempunyai karakteristik
bau yang tajam dan tidak mudah terbakar
diudara, sedangkan sulfur trioksida
merupakan komponen yang tidak reaktif.
Di udara SO2 selalu terbentuk dalam
jumlah besar. Jumlah SO3 yang terbentuk
bervariasi dari 1 sampai 10% dari total
SOx.
sekitar 50% SO2 yang ada di atmosfer
di seluruh dunia terjadi secara alami,
misalnya dari letusan gunung berapi
maupun kebakaran hutan secara alami
sedangkan 50% lainnya berasal dari
kegiatan manusia, misalnya akibat
pembakaran BBF, peleburan logam dan
pembangkit listrik
Gambar diatas adalah contoh gas
belerang yang dihasilkan dari letusan
gunung berapi yang kemudian akan
beroksidasi menjadi sulfur dioksida
dan sulfur trioksida
Sedangkan gambar di bawah ini
adalah yang dihasilkan dari asap
pabrik atau dari ulah manusia
SO2 adalah kontributor utama hujan
asam. Di dalam awan dan air hujan
SO2 mengalami konversi menjadi asam
sulfur dan aerosol sulfat di atmosfer.
Bila aerosol asam tersebut memasuki
sistem pernafasan dapat terjadi
berbagai penyakit pernafasan seperti
gangguan pernafasan hingga
kerusakan permanent pada paru-paru.
Udara yang tercemar Sulfur Oksida (SOx)
menyebabkan manusia akan mengalami
gangguan pada sistem pernafasannya. Hal
ini karena gas SOx yang mudah menjadi
asam tersebut menyerang selaput lendir
pada hidung, tenggorokan, dan saluran nafas
yang lain sampai ke paru-paru. Serangan gas
SOx tersebut menyebabkan iritasi pada
bagian tubuh yang terkena.
Pengaruh utama polutan SOx terhadap
manusia adalah iritasi sistem pernafasan.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa
iritasi tenggorokan terjadi pada konsentrasi
SO2 sebesar 5 ppm atau lebih, bahkan pada
beberapa individu yang sensitive iritasi
terjadai pada konsentrasi 1-2 ppm. SO2
dianggap polutan yang berbahaya bagi
kesehatan terutama terhadap orang tua dan
penderita yang mengalami penyakit kronis
pada sistem pernafasan dan kardiovaskular.
Sulfur dioksida (SO2) bersifat iritan kuat
pada kulit dan lendir, pada konsentrasi 6-
12 ppm mudah diserap oleh selaput lendir
saluran pernafasan bagian atas, dan pada
kadar rendah dapat menimbulkan spesme
tergores otot-otot polos pada bronchioli,
speme ini dapat menjadi hebat pada
keadaan dingin dan pada konsentrasi yang
lebih besar terjadi produksi lendir di
saluran pernafasan bagian atas.
Dan apabila kadarnya bertambah besar
maka akan terjadi reaksi peradangan yang
hebat pada selaput lendir disertai dengan
paralycis cilia, dan apabila pemaparan ini
terjadi berulang kali, maka iritasi yang
berulang-ulang dapat menyebabkan
terjadi hyper plasia dan meta plasia sel-sel
epitel dan dicurigai dapat menjadi kanker.
Walaupun SO2 yang dihasilkan oleh
aktivitas manusia hanya merupakan
bagian kecil dari SO2 yang ada di
atmosfer, tetapi pengaruhnya sangat
serius karena SO2 langsung dapat
meracuni makhluk disekitarnya
SO2 yang ada diatmosfer menyebabkan
iritasi saluran pernapasandan kenaikan
sekresi mucus. Orang yang mempunyai
pernapasan lemah sangat peka terhadap
kandungan SO2 yang tinggi diatmosfer.
Dengan konsentrasi 500 ppm, SO2
dapat menyebabkan kematian pada
manusia.
Pencemaran yang cukup tinggi oleh SO2
telah menimbulkan malapetaka yang cukup
serius. Seperti yang terjadi di lembah Nerse
Belgia pada 1930, tingkat kandungan SO2
diudara mencapai 38 ppm dan
menyebabkan toksisitas akut. Selama
periode ini menyebabkan kematian 60
orang dan sejumlah ternak sapi.
Sulfur dioksida juga berbahaya bagi tanaman.
Adanya gas ini pada konsentrasi tinggi dapat
membunuh jaringan pada daun. pinggiran
daun dan daerah diantara tulang-tulang daun
rusak. Secara kronis SO2 menyebabkan
terjadinya khlorosis. Kerusakan tanaman
iniakan diperparah dengan kenaikan
kelembaban udara.
SO2 diudara akan berubah menjadi asam sulfat. Oleh karena itu, didaerah dengan adanya pencemaran oleh SO2 yang cukup tinggi, tanaman akan rusak oleh aerosol asam sulfat.
Kerusakan juga dialami
oleh bangunan yang
bahan-bahannya seperti
batu kapur, batu pualam,
dolomit akan dirusak
oleh SO2 dari udara.
Efek dari kerusakan ini
akan tampak pada
penampilannya,
integritas struktur, dan
umur dari gedung
tersebut
Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk
mengurangi kadar belerang dioksida
adalah sebagai berikut :
• Menggunakan bahan bakar dengan
kadar belerang rendah,seperti mengganti
bahan bakar dengan menggunakan bahan
bakar non belerang,seperti
metanol,etanol dan hidrogen.Namun
tentu saja penggantian ini pun harus
dilakukan secara hati-hati juga.
• Mengurangi Kandungan Belerang sebelum
Pembakaran.Kadar belarang dalam bahan
bakar dapat dikurangi dengan menggunakan
teknologi tertentu. Dalam proses produksi,
misalnya batubara, batubara biasanya dicuci
untukk membersihkan batubara dari pasir,
tanah, dan kotoran lain, serta mengurangi
kadar belerang yang berupa pirit (belerang
dalam bentuk besi sulfida sampai 50-90%)
• Pengendalian Pencemaran Selama
Pembakaran.
Beberapa teknologi untuk mengurangi emisi
SO2 dan Nox pada waktu pembakaran telah
dikembangkan. Salah satu teknologi ialah
lime injection in multiple burners (LIMB).
Dengan teknologi ini, emisi SO2 dapat
dikurangi sampai 80% dan NOx 50%.
• Pengendalian Setelah Pembakaran. Zat
pencemar juga dapat dikurangi dengan gas
ilmiah hasil pembakaran. Teknologi yang
sudah banyak dipakai ialah fle gas
desulfurization (FGD). Prinsip teknologi ini
ialah untuk mengikat SO2 di dalam gas
limbah di cerobong asap dengan absorben,
yang disebut scubbing . Dengan cara ini 70-
95% SO2 yang terbentuk dapat diikat.
Teknologi yang berpotensi
mengeluarkan emisi hendaknya diganti
dengan teknologi yang lebih baik dan
bersifat ramah lingkungan. Hal ini juga
berkaitan dengan perubahan gaya
hidup, kita sering kali berlomba
membeli kendaraan pribadi, kita harus
memenuhi kadar baku mutu emisi, baik
di industri maupun transportasi.
Sekian Dan
terimakasih
Top Related