STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) TERBUKA DAN TERTUTUP
TERHADAP PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI PRAKTIKUM BIOLOGI PADA POKOK BAHASAN
PEMANFAATAN BAKTERI DALAM PENGOLAHAN BAHAN MAKANAN (NATA DE COCO)
SISWA KELAS X MA WAHID HASYIM
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Strata Satu Pendidikan Sains
Oleh:
SITI MARDHIYAH
0245 1066
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
2009
MOTTO
Belajar adalah proses mengubah pengalaman menjadi pengetahuan, pengetahuan menjadi pemahaman, pemahaman menjadi kearifan,
dan kearifan menjadi keaktifan (Dave Meier, 2002).
ii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan untuk :
Almamaterku Kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
iii
iv
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Siti Mardhiyah
NIM : 02451066
Jurusan : Prodi Pendidikan Biologi
Fakultas : Sains dan Teknologi
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul:
“Implementasi Pendekatan Kontekstual dan Pendekatan Inkuiri Dalam
Peningkatan Keterampilan Proses Belajar Sains Dalam Mata Pelajaran Biologi di
MA Wahid Hasyim Yogyakarta” adalah asli hasil karya atau penelitian saya.
Sepanjang sepengetahuan saya, tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis
atau diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti
tata penulisan karya ilmiah yang lazim.
Yogyakarta, 6 April 2009
Yang Menyatakan
Siti Mardhiyah NIM. 02451066
v
Studi Komparasi Penggunaan
Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Terbuka dan Tertutup terhadap Peningkatan Aktivitas dan Prestasi Praktikum Biologi
pada Pokok Bahasan Pemanfaatan Bakteri dalam Pengolahan Bahan Makanan (Nata De Coco)
Siswa Kelas X MA Wahid Hasyim
Oleh: Siti Mardhiyah NIM. 02451066
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan penggunaan LKS
Terbuka dan LKS Tertutup terhadap peningkatan aktivitas dan prestasi praktikum biologi, LKS yang lebih sesuai untuk diterapkan pada praktikum biologi siswa kelas X MA Wahid Hasyim Yogyakarta tahun ajaran 2008/2009, tanggapan siswa tentang penggunaan LKS Terbuka dan LKS Tertutup, khususnya pada pokok bahasan Pemanfaatan Bakteri dalam Pengolahan Bahan Makanan (Nata De Coco).
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan metode studi komparatif, yaitu mengkomparasikan penggunaan LKS Terbuka dan Tertutup terhadap peningkatan aktivitas dan prestasi praktikum biologi di kelas X MA Wahid Hasyim. Desain penelitian yang digunakan adalah One-Shot Case-Study. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MA Wahid Hasyim Yogyakarta yaitu kelas XA dan kelas XB dengan menggunakan teknik random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar observasi, soal Pre Test dan Post Test, serta lembar angket tanggapan siswa. Data penelitian berupa data aktivitas siswa, data prestasi siswa dan data tanggapan siswa dianalisis secara deskriptif dengan persentase. Analisa yang digunakan untuk menjawab penelitian dan hipotesis digunakan teknik analisa t-test.
Hasil yang diperoleh pada penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara penggunaan LKS Terbuka dan LKS Tertutup terhadap aktivitas dan prestasi siswa, LKS Terbuka lebih sesuai diterapkan pada praktikum Biologi siswa kelas X MA Wahid Hasyim Yogyakarta tahun ajaran 2008/2009, siswa memberikan tanggapan positif terhadap pelaksanaan kegiatan praktikum dengan menggunakan LKS terbuka dan tertutup, khususnya pada pokok bahasan Pemanfaatan Bakteri dalam Pengolahan Bahan Makanan (Nata De Coco).
Kata Kunci : Studi Komparasi, Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Terbuka dan
Tertutup, Aktivitas, Prestasi, Praktikum.
vi
KATA PENGANTAR
رسل رسوله بالهدى ودين الحق ليظهره على الدين آله ولو آره الحمد هللا الذى أ
اشهد ان ال إله اال اهللا وحده ال شريك له وأشهد أن محمدا عبده ورسوله ال . الكافرون
.أما بعد. اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين. نبي بعده
Segala puji bagi Allah SWT, seru sekalian alam, Yang Maha Pengasih dan
Maha Penyayang. Karena dengan petunjuk-Nya penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah
SAW beserta keluarga dan para sahabatnya serta para pengikutnya yang
senantiasa setia hingga akhir zaman.
Proses penyusunan skripsi ini tidak lepas dari dukungan, bimbingan,
pengertian, pengarahan, serta saran dari berbagai pihak, oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang setulusnya kepada:
1. Ibu Dra. Hj. Maizer Said Nahdi selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
2. Ibu Arifah Khusnuryani, M.Si selaku Kaprodi Pendidikan Biologi, penasehat
akademik yang telah memberikan banyak masukan dan kemudahan bagi
penulis.
3. Bapak Drs. Satino, M. Si selaku pembimbing, atas segala arahan, petunjuk dan
bimbingannya dalam penulisan skripsi ini.
4. Bpk M. Nur Achlis, S.H.I., M.Ag selaku kepala MA Wahid Hasyim
Yogyakarta yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan
penelitian disekolah tersebut.
5. Ibu Sukarminingsih selaku guru Biologi di MA Wahid Hasyim Yogyakarta,
yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan
penelitian, serta siswa dan siswi kelas X A dan X B yang telah banyak ikut
membantu penulis selama pelaksanaan penelitian.
vii
6. Bapak dan Ibu dosen yang senantiasa mencurahkan ilmu pengetahuan yang
bermanfaat sehingga menjadikan penulis insan yang berilmu.
7. Kedua Orang tuaku, Saudaraku, yang selalu memberikan bimbingan, arahan
dan do’anya.
8. Suami tercinta Umar Said, S.H.I yang selalu mengiringi langkah
perjuanganku.
9. Anakku Muhammad Bushiri Musthofa Umar dan calon adiknya.
10. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
Akhirnya pada semuanya yang telah membantu penulis, termasuk mereka
yang tidak sempat penulis sebutkan satu persatu, sekali lagi penulis ucapkan
terima kasih.
Yogyakarta, 21 Januari 2009
Penulis,
Siti Mardhiyah
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
HALAMAN MOTTO ................................................................................... ii
PERSEMBAHAN.......................................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN....................................................................... v
ABSTRAK .................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ .... xiii
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 5
C. Batasan Masalah ................................................................................ 5
D. Rumusan Masalah .............................................................................. 6
E. Tujuan Penelitian ............................................................................... 6
F. Manfaat Penelitian ............................................................................. 7
G. Definisi Operasional .......................................................................... 7
BAB II. LANDASAN TEORITIK............................................................... 9
A. Kajian Pendidikan .............................................................................. 9
1. Hakikat Pendidikan Biologi ......................................................... 9
2. Lembar Kegiatan Siswa (LKS) ..................................................... 13
3. Praktikum Biologi ......................................................................... 19
4. Aktivitas Belajar............................................................................ 21
5. Prestasi Belajar.............................................................................. 23
B. Kajian Materi Biologi Tentang Nata De Coco .................................. 26
C. Penelitian yang Relevan ..................................................................... 34
D. Kerangka Berfikir ............................................................................... 35
E. Hipotesis Penelitian............................................................................. 37
ix
BAB III. METODE PENELITIAN ........................................................... 38
A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................. 38
B. Desain Penelitian................................................................................. 38
C. Variabel Penelitian ............................................................................. 39
D. Populasi Penelitian.............................................................................. 39
E. Instrumen Penelitian .......................................................................... 39
F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 40
G. Teknik Analisa Data ........................................................................... 41
H. Indikator Keberhasilan ........................................................................ 44
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................... 46
A. Hasil Penelitian ................................................................................... 46
1. Aktivitas Siswa ............................................................................ 46
2. Prestasi Siswa ............................................................................... 49
3. Tanggapan Siswa .......................................................................... 51
B. Pengujian Prasyarat Analisa ………................................................... 53
C. Analisa Hipotesis …………………………………………………… 58
D. Pembahasan…………………………………………………………. 63
1. Aktivitas Siswa ............................................................................ 63
2. Prestasi Siswa ............................................................................... 66
3. Tanggapan Siswa .......................................................................... 69
BAB. V. PENUTUP ...................................................................................... 71
A. Kesimpulan ........................................................................................ 71
B. Saran ................................................................................................... 72
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 73
LAMPIRAN .................................................................................................. 76
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Hasil Penilaian Aktivitas Siswa Dalam Kegiatan Praktikum dan Diskusi pada LKS Terbuka ..................................................... 46
Tabel 2. Hasil Penilaian Aktivitas Siswa Dalam Kegiatan Praktikum dan
Diskusi pada LKS Tertutup..................................................... 47 Tabel 3. Tabel Komparasi Aktivitas Siswa yang Menggunakan LKS Terbuka dan Tertutup ............................................................. . 49 Tabel 4. Prestasi Siswa dengan Menggunakan LKS Terbuka .... .......... 50 Tabel 5. Prestasi Siswa dengan Menggunakan LKS Tertutup ... .......... 50 Tabel 6. Tabel Perbandingan Prestasi Siwa dengan Menggunakan LKS terbuka dan LKS Tertutup ............................................. 51 Tabel 7. Tabel Persentase Tanggapan Siswa Terhadap Kegiatan Praktikum dengan Mengunakan LKS Terbuka ...................... 52 Tabel 8. Tabel Persentase Tanggapan Siswa Terhadap Kegiatan Praktikum dengan Mengunakan LKS Tertutup ..................... 53 Tabel 9. Tabel Uji Validitas LKS ........................................................ 54 Tabel 10. Tabel Uji Reliabilitas LKS ..................................................... 55 Tabel 11. Tabel Uji Normalitas Aktivitas ............................................. 56 Tabel 12. Tabel Uji Chi Square Aktivitas ............................................. 56 Tabel 13. Tabel Uji Normalitas Prestasi Siswa ..................................... 57 Tabel 14. Tabel Uji Chi Square Prestasi Siswa ...................................... 57 Tabel 15. Tabel Uji T-test Aktivitas dan Tanggapan Siswa .................. 59
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. RPP pada Kelas XB (LKS Terbuka) ................................... 76 Lampiran 2. RPP pada Kelas XA (LKS Tertutup) .................................. 78 Lampiran 3. Pedoman Observasi Pelaksanaan Kegiatan Praktikum dan Diskusi ......................................................................... . 80 Lampiran 4. Lembar Tanggapan Siswa Terhadap Kegiatan Praktikum Dengan LKS Terbuka dan Tertutup ......................... .......... 81 Lampiran 5. Petunjuk Praktikum Pembuatan Nata De Coco .................. 82 Lampiran 6. LKS Terbuka ...................................................................... 83 Lampiran 7. LKS Tertutup ..................................................................... . 84 Lampiran 8. Kisi-kisi Soal Pre Test dan Post Test ........................ .......... 85 Lampiran 9. Soal Pre Test ....................................................................... 86 Lampiran 10. Soal Post Test ...................................................................... 87 Lampiran 11. Kunci Jawaban Pre Test dan Post Test .............................. . 88 Lampiran 12. Hasil Observasi LKS Terbuka .................................. .......... 89 Lampiran 13. Hasil Observasi LKS Tertutup ............................................ 90 Lampiran 14. Hasil Pre Test dan Post Test LKS Terbuka ......................... 91 Lampiran 15. Hasil Pre Test dan Post Test LKS Terbuka ......................... 92 Lampiran 16. Tabel Uji Validitas .................................................... .......... 93 Lampiran 17. Tabe Uji Reliabilitas .......................................................... . 95 Lampiran 18. Crosstabs Aktivitas .................................................... .......... 97 Lampiran 19. Crosstabs Prestasi ................................................................ 99 Lampiran 20. Tabel Uji T-test ................................................................... 101
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Cara Pembuatan Nata De Coco .................................................. 33
Gambar 2. Diagram Batang Aktivitas Siswa ............................................... 64
Gambar 3. Diagram Batang Prestasi Siswa .................................................. 67
Gambar 4. Diagram Batang Tanggapan Siswa ............................................ 69
xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah proses pembentukan sumber daya manusia yang
mampu menghadapi tantangan hidup di era globalisasi. Proses pendidikan
terhadap siswa sebagai penerus bangsa tidak dapat dilakukan hanya dengan
mentransfer ilmu, tetapi lebih dari itu siswa harus mampu belajar dari
kehidupan sehari-hari atau contextual learning. Salah satu tantangan besar
dalam dunia pendidikan adalah minimnya sarana dan prasarana kegiatan
praktikum sebagai alat bantu kegiatan belajar mengajar sains di kelas.
Sains berkaitan dengan cara mencari tahu dan memahami tentang alam
secara sistematis, sehingga sains bukan hanya penguasaan pengetahuan atau
sekumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-
prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan sains
termasuk di dalamnya Fisika, Kimia, dan Biologi menekankan pada
pemberian pengalaman secara langsung. Untuk itu, siswa perlu dibantu untuk
mengembangkan sejumlah ketrampilan proses agar mereka mampu
menjelajahi dan memahami alam sekitarnya. Keterampilan ini meliputi
keterampilan dalam proses pengamatan dengan seluruh indera, pengajuan
hipotesis, penggunaan alat dan bahan secara benar, dan analisis data dengan
benar.
Pendidikan Biologi diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik
untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan
1
2
lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan
Biologi seharusnya lebih diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat
membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam
tentang alam sekitar.
Proses pembelajaran Biologi pada hakikatnya menekankan pemberian
pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi
dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Ini sangat diperlukan dalam
kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui
pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasi. Tetapi kenyataan di
lapangan menunjukkan bahwa praktikum Biologi hanya dilaksanakan sebagai
pemberian teori saja dan biasanya cenderung masih berpusat pada guru
(teacher centered) bukan siswa (student centered). Proses belajar mengajar
yang dilaksanakan biasanya hanya dilaksanakan dengan metode mencari
informasi dari guru bahkan jarang yang melaksanakan kegiatan praktikum
dengan berbagai alasan. Padahal dengan kegiatan praktikum siswa akan
mendapat pengalaman secara langsung dan dapat mempraktekkannya dalam
kegiatan sehari-hari.
Menurut Utami Munandar (2002), ketertarikan siswa pada sains
(Biologi) karena merupakan tantangan bagi mereka. Siswa biasanya tertarik
terhadap peralatan laboratorium dan praktikum sains, senang terlibat dalam
diskusi tentang kapal terbang supersonik, energi nuklir, rekayasa biogenetik,
penggunaan jantung buatan dan implantasi organ hewan dalam tubuh manusia.
Melalui diskusi siswa memahami dan menghargai bagaimana kebijakan
3
nasional dan kehidupan sehari-hari dipengaruhi oleh perkembangan dan
penemuan ilmiah.1 Kemudian Utami juga mencatat ada empat peran khusus
guru yang mengajar kepada siswa; sebagai model, pemupuk nilai, pembangkit
minat dan sebagai penilai fungsional. Salah satu peran yang paling esensial
guru sebagai fasilitator dalam sains adalah membina belajar mandiri.2
Kegiatan praktikum biasanya dibantu dengan adanya LKS (Lembar
Kegiatan Siswa) yang dibuat oleh guru. LKS juga merupakan salah satu media
belajar sebagai kelengkapan RPP (Rencana Program Pengajaran). Selain itu,
berfungsi sebagai panduan belajar dan kegiatan praktikum siswa. Akan tetapi,
tenaga pengajar jarang yang membuat sendiri LKS ini. Mereka biasanya
hanya memanfaatkan yang ada di pasaran yang belum diketahui kualitasnya
dan biasanya hanya merupakan pembuktian dari sebuah teori.3
LKS dalam praktikum Biologi di MA atau SMA seharusnya disesuaikan
dengan karakteristik pelajaran yang akan disampaikan guru dan harus sesuai
dengan kebutuhan sumber belajar bagi siswa. Selain itu, format LKS juga
disesuaikan tingkat kemampuan dan penalaran siswa yang sedang
melaksanakan proses belajar. Kesesuaian format LKS ini akan dapat
memotivasi dan menambah minat siswa dalam mempelajari Biologi.
1 S.C. Utami Munandar, Kreativitas dan Keberbakatan: Strategi Mewujudkan potensi
Kreatif dan Bakat, Cet II (Jakarta: Gramedia, 2002), hlm.219.
2 Ibid, hlm. 220.
3 Kegelisahan ini dapat ditemukan pada www.kompas.com/suratpembaca/1847.htm atau pada Ali Arifin Mukhlis dengan judul “Lembar Kerja Siswa” dalam www.suaramerdeka.com/opi04.htm, akses pada 25 September 2008.
4
Format LKS dapat dikemas setidaknya dalam dua bentuk yang secara
basis saling kontras, yaitu tertutup (Structured Guided) dan terbuka
(Unstructured Unguided). Istilah tertutup ini diberikan pada jenis LKS yang
kegiatannya tidak memberikan peluang bagi siswa untuk mengembangkan
daya kreativitas dan minat belajarnya. Adapun LKS terbuka memberikan
makna adanya keterlibatan penuh siswa dan pemberian peluang besar bagi
siswa untuk mengembangkan kreativitas dan daya nalarnya. Arahan yang
diberikan guru biasanya bersifat sebagai stimulasi bagi siswa untuk
mengerjakan sesuatu kegiatan. Selama kegiatan praktikum, Guru lebih
banyak memerankan dirinya sebagai motivator dan fasilitator.4
Di MA Wahid Hasyim khususnya Kelas X belum menggunakan LKS
Biologi dalam proses praktikumnya dan pembelajarannya masih
menggunakan model ceramah, tanya jawab dan kegiatan praktikum yang
dilaksanakan bersifat verifikatif. Model karakter yang dikembangkan siswa X
MA Wahid Hasyim adalah rasa ingin tahu yang besar, menuntut untuk
dilakukan pengembangan praktikum yang bisa mewadahi potensi siswa,
sehingga praktikum biologi dapat mengoptimalkan keaktifan siswa dan
menumbuhkembangkan potensi belajar biologi.
Berdasarkan kondisi tersebut, peneliti ingin mengembangkan model
LKS tertutup dan terbuka dalam kegiatan praktikum yang kemudian
dikomparasikan. Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan sistem
4 Surachman, Pengembangan Bahan Ajar (Yogyakarta: Fak. MIPA UNY, 2001)
5
praktikum biologi yang tepat dan sesuai karakteristik siswa kelas X MA
Wahid Hasyim.
B. Identifikasi Masalah
Dari uraian latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasikan
permasalahannya sebagai berikut:
1. Minimnya sarana dan prasarana kegiatan praktikum sebagai alat bantu
kegiatan belajar mengajar sains di kelas.
2. Pembelajaran Biologi seharusnya bukan hanya penguasaan konsep,
pengetahuan berupa fakta, tetapi seharusnya bisa memberikan pengalaman
langsung kepada siswa.
3. Praktikum Biologi jarang dilaksanakan di MA Wahid Hasyim Yogyakarta.
4. Tidak adanya LKS yang mendampingi kegiatan praktikum Biologi.
5. Banyaknya guru yang jarang membuat LKS sendiri yang sesuai dengan
karakteristik siswa dan hanya memanfaatkan LKS yang ada di pasaran
yang belum diketahui kualitasnya dan hanya merupakan pembuktian
sebuah teori.
C. Batasan Masalah
Dari latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka penelitian ini
hanya dibatasi pada hal-hal yang menyangkut pelaksanaan proses praktikum
Biologi dengan menggunakan LKS terbuka (Un-Guided, Un-Structured) dan
LKS tertutup (Guided, Structured) siswa kelas X di Madrasah Aliyah Wahid
6
Hasyim Gaten Condongcatur Depok Sleman Yogyakarta Tahun Ajaran
2008/2009, khususnya pada pokok bahasan pemanfaatan bakteri dalam
pengolahan bahan makanan (Nata de coco).
D. Rumusan Masalah
1. Apakah ada perbedaan antara penggunaan LKS Terbuka dan LKS
Tertutup terhadap aktivitas dan prestasi praktikum biologi siswa kelas X di
MA Wahid Hasyim Yogyakarta pada pokok bahasan pemanfaatan bakteri
dalam pengolahan bahan makanan (Nata de coco)?
2. LKS manakah yang lebih sesuai untuk diterapkan pada praktikum biologi
siswa kelas X MA Wahid Hasyim khususnya pada pokok bahasan
pemanfaatan bakteri dalam pengolahan bahan makanan (Nata de coco)?
3. Bagaimana tanggapan siswa kelas X MA Wahid Hasyim Yogyakarta
terhadap penggunaan LKS Terbuka dan LKS Tertutup pada praktikum
Biologi pada pokok bahasan pemanfaatan bakteri dalam pengolahan bahan
makanan (Nata de coco)?
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:
1. Perbedaan antara penggunaan LKS Terbuka dan LKS Tertutup terhadap
aktivitas dan prestasi praktikum biologi siswa kelas X di MA Wahid
Hasyim Yogyakarta pada pokok bahasan pemanfaatan bakteri dalam
pengolahan bahan makanan (Nata de coco).
7
2. LKS yang sesuai untuk diterapkan pada praktikum biologi siswa kelas X
MA Wahid Hasyim khususnya pada pokok bahasan pemanfaatan bakteri
dalam pengolahan bahan makanan (Nata de coco).
3. Tanggapan siswa kelas X MA Wahid Hasyim Yogyakarta terhadap
penggunaan LKS Terbuka dan LKS Tertutup pada praktikum Biologi pada
pokok bahasan pemanfaatan bakteri dalam pengolahan bahan makanan
(Nata de coco).
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi guru: memperkaya pengetahuan tentang kegiatan praktikum dengan
LKS sehingga memudahkan dalam melakukan kegiatan praktikum.
2. Bagi Siswa: memberikan pengalaman belajar yang lebih bervariasi
sehingga siswa lebih termotifasi dalam proses praktikum Biologi.
3. Bagi peneliti: sebagai bahan informasi dan bekal serta pengalaman dalam
mengembangkan praktikum di sekolah.
G. Definisi Operasional
1. Studi Komparasi adalah penelitian yang bermaksud membandingkan dua
atau lebih (variabel atau gejala) untuk mengungkapkan persamaan dan
perbedaannya.5
2. LKS Terbuka adalah LKS yang memberikan peluang besar bagi siswa
untuk mengembangkan daya nalar dan kreativitasnya. Arahan yang
5 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Cet. III (Bandung: Penerbit Alfabeta, 2007), hlm. 57.
8
diberikan guru bersifat stimulasi bagi siswa untuk mengerjakan sesuatu
kegiatan belajar. Dalam hal ini desain dan pelaksanaan eksperimen
sepenuhnya dikerjakan oleh siswa, guru hanya sebagai motivator dan
fasilitator.6
3. LKS Tertutup adalah LKS yang program belajarnya dikemas guru
sedemikian ketatnya, sehingga tidak memberikan peluang kepada siswa
untuk mengembangkan daya nalar, kreativitas, minat dan daya
imajinasinya. Siswa dipaksa untuk mengikuti arahan dan mengerjakan
tugas-tugas sesuai petunjuk yang ditetapkan guru. Penggunaan LKS ini
biasanya ditujukan siswa yang mulai belajar. Apa yang dikerjakan siswa,
secara tersembunyi, sebenarnya sudah ditetapkan oleh guru.7
4. Aktivitas praktikum Biologi yang dimaksud dalam penelitian adalah
aktivitas fisik, mental dan oral siswa kelas X MA Wahid Hasyim pada saat
praktikum Biologi. Aspek yang dinilai adalah aktivitas saat pengamatan
dan aktivitas saat diskusi.
5. Prestasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan
peningkatan hasil post tes dari pre test.
6 Surachman, Pengembangan Bahan Ajar, hlm. 47.
7 Ibid, hlm. 46 – 47.
BAB II LANDASAN TEORITIK
A. Kajian Pendidikan
1. Hakikat Pendidikan Biologi
Biologi berasal dari bahasa Yunani, bios yang artinya kehidupan
dan logos yang artinya perkataan, ucapan ataupun pengetahuan. Ilmu
Hayat (istilah lain biologi) berusaha melukiskan dan menggolongkan
semua tentang makhluk hidup seperti asal mula, kegiatan, pengembangan,
pengembangbiakan, penyebaran, peranan, rakitan dan sejarahnya. Selain
itu, juga ditelaah lingkungan sekeliling dan tempat hidup dari makhluk
yang memiliki kehidupan. Adapun pengertian makhluk hidup atau yang
memiliki kehidupan berarti sesuatu jasad yang bergerak secara bebas,
dapat tumbuh, berkembang biak dan mengubah pola kehidupannya.1
Biologi merupakan wahana untuk meningkatkan pengetahuan,
keterampilan, sikap dan nilai. Biologi juga merupakan wadah untuk
membangun warga negara yang memperhatikan lingkungan serta
bertanggungjawab kepada masyarakat, bangsa, dan negara di samping
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Biologi berkaitan dengan cara mencari tahu dan memahami alam
secara sistematis, sehingga biologi bukan hanya penguasaan kumpulan
1 The Liang Gie dan Andrian The, Ensiklopedi Ilmu-ilmu (Encyclopedia of The Sciences),
Cet. II (Yogyakarta: Andi Publisher, 1998), hlm. 68. Pengertian ini juga ditemukan pada New Encyclopedia of Science (ttp: Purnel Reference Books, 1979), hlm 239 yang menyatakan “Biology is the science that studies the living thing.”
9
10
pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip saja
tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan Biologi
diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari dirinya
sendiri dan alam sekitarnya.2
Pendidikan Biologi menekankan pada pemberian pengalaman
secara langsung. Karena itu, siswa perlu dibantu untuk mengembangkan
sejumlah keterampilan proses supaya mereka mampu menjelajahi dan
memahami alam sekitar. Keterampilan proses ini meliputi keterampilan
mengamati dengan seluruh indera, mengajukan hipotesis, menggunakan
alat dan bahan secara benar dengan selalu mempertimbangkan
keselamatan kerja, mengajukan pertanyaan, menggolongkan, menafsirkan
data dan mengkomunikasikan hasil temuan secara beragam, menggali dan
memilah informasi faktual yang relevan untuk menguji gagasan-gagasan
atau memecahkan masalah sehari-hari. Di samping itu kemungkinan untuk
mengembangkan teknologi relevan dari konsep-konsep biologi yang
dipelajari sangat dianjurkan dalam kegiatan praktikum. Dengan demikian,
siswa dapat merasakan manfaat praktikum biologi tersebut bagi diri serta
masyarakatnya.
Biologi adalah cabang Sains yang khusus mempelajari makhluk
hidup dan gejala kehidupannya. Kajian atau bahasan dalam Biologi
sangatlah luas, meliputi seluruh makhluk hidup, baik yang uniseluler
maupun yang multiseluler, baik yang hidup di darat, di laut, di udara,
2 Lihat http://www.sasterpadu.tripod.com/sas_store/Biologi.pdf, akses 10 Februari 2009.
11
maupun di dalam tanah. Singkatnya segala sesuatu yang memiliki “hidup”
menjadi bahan kajian biologi. Objek atau kajian dalam biologi yang
sangat luas atau beragam itu kini telah dikelompokkan atau
diklasifikasikan oleh para ahli Biologi menjadi lima Kingdom (Animalia,
Plantae, Fungi, Protista, dan Monera). 3
Mata Pelajaran Biologi berfungsi untuk menanamkan kesadaran
terhadap keindahan dan keteraturan alam sehingga siswa dapat
meningkatkan keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sebagai warga
negara yang menguasai sains dan teknologi untuk meningkatkan mutu
kehidupan dan melanjutkan pendidikan. Mata pelajaran Biologi di
SMA/MA merupakan kelanjutan IPA di SMP/MTs yang menekankan
pada fenomena alam dan penerapannya yang meliputi aspek-aspek sebagai
berikut4.
a. Hakikat biologi, keanekaragaman hayati dan pengelompokan makhluk
hidup, hubungan antar komponen ekosistem, perubahan materi dan
energi, peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem
b. Organisasi seluler, struktur jaringan, struktur dan fungsi organ
tumbuhan, hewan dan manusia serta penerapannya dalam konteks
sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat
3 Dewi Chandra, Modul Biologi Kelas II, No. Modul Bio. X. 02, dalam
www,elcom.umy.ac.id/elschool/muallimin_muhammadiyah/file.php/1/materi/Biologi/RUANG-LINGKUP-BIOLOGI.pdf , akses 10 Februari 2009.
4 Lihat http://aansma11.blogspot.com/2007/06/ktsp-biologi-smama.html, akses 10 Februari 2009.
12
c. Proses yang terjadi pada tumbuhan, proses metabolisme, hereditas,
evolusi, bioteknologi dan implikasinya pada sains, lingkungan,
teknologi dan masyarakat.
Proses praktikum Biologi harus dapat menciptakan interaksi
langsung antara siswa dengan obyek yang dipelajari. Proses praktikum
Biologi sebagai suatu sistem, pada prinsipnya merupakan suatu kesatuan
yang tidak terpisahkan antara komponen-komponen: raw input (peserta
didik), instrumental input (masukan instrumental), lingkungan dan
outputnya (hasil keluaran).5
Proses belajar setidaknya memiliki lima unsur yang kondusif dan
dinamis, yaitu:
a. Motivasi belajar bersumber dari kebutuhan tertentu yang ingin
mendapat pemuasan; atau dorongan yang timbul karena rangsangan
dari luar sehingga subyek melakukan perbuatan belajar.
b. Bahan belajar didasarkan pada tujuan yang hendak dicapai dalam
belajar.
c. Alat bantu belajar, yaitu semua media yang dapat digunakan untuk
membantu siswa melakukan belajar, sehingga kegiatan belajar
menjadi lebih efisien dan efektif. Dengan bantuan alat, maka pelajaran
akan lebih menarik, menjadi konkrit, mudah dipahami, hemat waktu
dan tenaga, serta hasil belajar lebih bermakna.
5 Suhardi, Diktat Kuliah Pengembangan Sumber Belajar Biologi (Yogyakarta: Fakultas
MIPA Pendidikan Biologi UNY, 2002), hlm. 4
13
d. Suasana belajar yang kondusif dan menyenangkan dapat menambah
gairah belajar. Guru dan siswa dituntut untuk menciptakan suasana
lingkungan belajar yang baik dan menyenangkan, menantang dan
menggairahkan.
e. Kondisi subyek belajar yang berbadan sehat, memiliki inteligensi yang
memadai, siap melakukan kegiatan belajar, memiliki bakat khusus dan
pengalaman yang bertalian dengan pelajaran, serta memiliki minat
untuk belajar.6
2. Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
a. Pengertian Lembar Kegiatan Siswa
Lembar kegiatan siswa merupakan alat bantu yang bertujuan
membantu siswa dalam menghadapi kesulitan dalam belajar. Seperti
yang dikatakan Arif S. Sadiman, dkk (2002: 93) dalam kegiatan
praktikum media LKS merupakan salah satu kelompok media cetak.
Salah satu media LKS yang sampai saat ini masih digunakan sebagai
pedoman guru dan siswa dalam proses praktikum adalah Lembar
Kegiatan Siswa (LKS).
Menurut Budiyanto Lembar Kegiatan Siswa berisi tentang
ringkasan materi, tugas-tugas dan evaluasi (Sunaryo, 2001:6).
Ringkasan materi dalam LKS dimaksudkan untuk menyegarkan
ingatan siswa terhadap materi pokok yang disampaikan, sedangkan
tugas dan evaluasi pada LKS dimaksudkan untuk memantapkan
6 Ibid, hlm. 51 – 52.
14
penguasaan terhadap materi pokok yang dipelajari dan untuk menguji
tingkat penguasaan siswa terhadap materi bahasan.
Berdasarkan definisi di atas penulis menyimpulkan yang di
maksud dengan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) adalah suatu lembar
kegiatan yang berisi petunjuk arahan dari guru kepada siswa. Petunjuk
diberikan agar siswa dapat melaksanakan kegiatan untuk mencapai
tujuan praktikum yang telah dirumuskan.
b. Tujuan dan Fungsi LKS
Bagi guru LKS berfungsi untuk: 1) sebagai pedoman dalam
melaksanakan KBM; 2) membantu guru dalam mengarahkan siswa
dalam menemukan konsep; 3) memudahkan guru dalam memonitor
kegiatan dan tingkat keberhasilan siswa. Adapun bagi siswa LKS
berfungsi untuk: 1) mengaktifkan siswa; 2) pedoman dalam
melaksanakan kegiatan; 3) mengembangkan ketrampilan proses; 4)
melatih kemandirian siswa dalam belajar; 5) mengembangkan sikap
ilmiah; 6) membangkitkan minat dan motivasi.
Lembar kegiatan siswa (LKS) merupakan salah satu dari
sekian banyak media yang digunakan dalam proses belajar mengajar
di sekolah. Dalam pengajaran mata pelajaran Biologi, media LKS
banyak digunakan untuk memancing aktivitas belajar siswa. Karena
dengan LKS siswa akan merasa diberikan tanggung jawab moril untuk
menyelesaikan sesuatu tugas dan merasa harus mengerjakannya,
15
terlebih lagi apabila guru memberikan perhatian penuh terhadap hasil
pekerjaan siswa dalam LKS tersebut.
c. Syarat LKS yang baik
Lembar Kegiatan Siswa mempunyai peranan yang penting
dalam proses belajar mengajar, oleh karena itu guru dalam membuat
LKS harus memperhatikan syarat-syarat didaktik, konstruksi, dan
teknis. Menurut Hendrodarmojo (1993: 99) dijelaskan:
1) Syarat didaktik
LKS sebagai salah satu bentuk sarana berlangsungnya
proses belajar mengajar haruslah memenuhi persyaratan didaktik,
artinya harus mengikuti asas-asas belajar mengajar yang efektif
yaitu:
a) Memperhatikan adanya perbedaan individual, sehingga LKS
yang baik adalah yang dapat digunakan baik oleh siswa yang
lamban, maupun yang pandai. Kekeliruan yang umum terjadi
adalah bahwa kelas dianggap satu kesatuan yang homogen.
b) Tekanan pada proses untuk menemukan konsep-konsep
sehingga LKS di sini berfungsi sebagai petunjuk bagi siswa
untuk mencari tahu.
c) Memiliki variasi stimulus melalui berbagai media dan kegiatan
siswa. Jadi dalam sebuah LKS hendaknya terdapatnya
kesempatan siswa, misalnya: menulis, menggambar, berdialog
dengan temannya, menggunakan alat, menyentuh benda nyata.
16
d) Dapat mengembangkan kemampuan komunikasi sosial,
emosional, moral dan estetika pada diri anak. Jadi tidak
semata-mata ditujukan untuk mengenal fakta-fakta dan konsep
akademis.
e) Pengalaman belajarnya tidak ditentukan oleh tujuan
pengembangan pribadi siswa (intelektual, emosional, dan
sebagainya) dan bukan ditentukan materi bahan pelajaran.
2) Syarat-syarat konstruksi
Syarat konstruksi adalah syarat-syarat yang berkenaan
dengan penggunaan bahasa, susunan kalimat, kosa kata, tingkat
kesukaran dan kejelasan yang pada hakekatnya haruslah tepat
guna dalam arti dapat di mengerti oleh pihak pengguna yaitu anak
didik.
a) Menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat kedewasaan
anak.
b) Menggunakan struktur kalimat yang jelas, agar kalimat
menjadi jelas (hindarkan kalimat kompleks, hindarkan kata-
kata yang tidak jelas, misalnya: mungkin, kira-kira).
c) Memiliki tata urutan pelajaran yang sesuai dengan tingkat
kemampuan anak.
d) Hindarkan pertanyaan yang terlalu terbuka, yang dianjurkan
adalah isian atau jawaban yang di dapat dari hasil pengolahan
17
informasi, bukan mengambil dari perbendaharaan yang tak
terbatas.
e) Tidak mengacu pada buku sumber yang di luar kemampuan
keterbacaan siswa, misalnya untuk melengkapi LKS, siswa
disuruh mencari dari ensiklopedi dalam bahasa Inggris di
perpustakaan yang jauh dari jangkauan sekolah.
f) Menyediakan ruangan yang cukup untuk memberi keleluasaan
pada siswa untuk menulis maupun menggambar pada LKS.
g) Menggunakan kalimat sederhana dan pendek.
h) Gunakan kalimat ilustrasi dari pada kata-kata.
i) Dapat digunakan pada anak-anak, baik yang lamban maupun
yang cepat.
j) Memiliki tujuan belajar yang jelas serta manfaat dari pelajaran
itu sebagai sumber motivasi.
k) Mempunyai identitas untuk memudahkan administrasinya.
d. Bentuk LKS
1) LKS Terbuka (Unguided, Unstructured)
LKS yang memberikan peluang besar bagi siswa untuk
mengembangkan daya nalar dan kreativitasnya. Arahan yang
diberikan guru bersifat stimulasi bagi siswa untuk mengerjakan
sesuatu kegiatan belajar. Dalam hal ini desain dan pelaksanaan
18
eksperimen sepenuhnya dikerjakan oleh siswa, guru hanya sebagai
motivator dan fasilitator.7
2) LKS Tertutup (Guided, Structured)
LKS yang program belajarnya dikemas guru sedemikian
ketatnya, sehingga tidak memberikan peluang kepada siswa untuk
mengembangkan daya nalar, kreativitas, minat dan daya
imaginasinya. Siswa dipaksa untuk mengikuti arahan dan
mengerjakan tugas-tugas sesuai petunjuk yang ditetapkan guru.
Penggunaan LKS ini biasanya ditujukan siswa yang mulai belajar.
Apa yang dikerjakan siswa, secara sembunyi, sebenarnya semua
jawaban yang akan ditemukan siswa dalam kegiatan sudah
ditetapkan oleh guru.8
3) Semi terbuka (Semi Structured, Semi Guided)
LKS model ini mirip dengan model tertutup, beberapa
bagiannya sengaja diberikan kepada siswa untuk dikembangkan.
Bagian-bagian yang diserahkan kepada siswa umumnya dirancang
guru untuk dikembangkan beberapa kemampuan spesifik pada diri
siswa.9
7 Surachman, Pengembangan Bahan Ajar, hlm. 47.
8 Ibid, hlm. 46 – 47.
9 Ibid, hlm. 47.
19
3. Praktikum Biologi
Dalam pendidikan IPA, kegiatan laboratorium (praktikum)
merupakan bagian integral dari kegiatan belajar mengajar, khususnya
biologi. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peranan kegiatan
laboratorium untuk mencapai pendidikan IPA. Praktikum merupakan
suatu upaya untuk mencapai situasi yang kondusif untuk kegiatan
observasi/pengamatan, pengukuran, identifikasi, klasifikasi, melakukan
percobaan dan menggunakan alat, dimana semua kegiatan praktikum
dalam penelitian ini di dalam ruang laboratorium.
Kegiatan praktikum di laboratorium bertujuan untuk memberikan
kesempatan kepada siswa untuk dapat giat sendiri dalam belajar biologi.
Selain itu, siswa juga dihadapkan langsung pada masalah dan diberi
kesempatan untuk memecahkan masalah tersebut dengan kegiatan
praktikum. Kegiatan ini sering disebut kegiatan laboratorium dengan
metode eksperimen.
Metode eksperimen ini mempunyai fungsi untuk menunjang
kegiatan proses belajar dan untuk menemukan prinsip
tertentu/memperjelas prinsip-prinsip yang dikembangkan. Metode
eksperimen mempunyai keuntungan antara lain:
a. Dapat memberikan gambaran yang kongkrit tentang suatu peristiwa
b. Siswa dapat mengamati proses dan memperoleh pengetahuan episode.
c. Siswa dapat mengembangkan ketrampilan inquiry.
d. Siswa dapat mengembangkan sikap ilmiah
20
e. Membantu guru untuk mencapai tujuan pembelajaran lebih efektif dan
efisien.
Menurut Roestiyah10, metode eksperimen juga mempunyai
keunggulan, yaitu:
a. Siswa teratih menggunakan metode ilmiah dalam menghadapi segala
masalah, sehingga tidak mudah percaya pada sesuatu yang belum pasti
kebenarannya.
b. Siswa lebih aktif dalam berfikir dan berbuat.
c. Disamping memperoleh ilmu pengetahuan, siswa juga menemukan
pengalaman praktis serta ketrampilan dalam menggunakan alat-alat
percobaan.
d. Siswa dapat membuktikan sendiri kebenaran suatu teori.
Robert A. Reister dan Walter Dick 11 berpendapat bahwa
pembelajaran dengan praktikum efektif untuk mencapai tiga macam
tujuan secara bersamaan, yaitu ketrampilan kognitif yang tinggi,
ketrampilan afektif, ketrampilan psikomotor. Ketrampilan kognitif dapat
dicapai melalui latihan dalam memahami konsep, mengintegrasikan
konsep dan penerapan konsep pada permasalahan nyata yang dihadapi
siswa pada kehidupan keseharian. Ketrampilan afektif dapat dicapai
dengan belajar merencanakan kegiatan kelompok, kerjasama, berdiskusi,
10 Roestiyah N. K., Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002), hlm. 82.
11 Nuryani Rustaman, dkk. (2002), Strategi Belajar Mengajar Biologi, Edisi Revisi, Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi, F MIPA Universitas Pendidikan Indonesia, hlm. 18; atau lihat konsep lain pada Tjipto Utomo dan Kees Ruijtjer, Peningkatan dan Pengembangan Pendidikan (Jakarta: Gramedia, 1994), hlm. 109.
21
menghormati idea atau gagasan dari teman kelompok maupun kelompok
lain. Ketrampilan psikomotor dapat dicapai dengan melakukan kegiatan
memasang alat dan menggunakan alat penelitian.
Pelaksanaan kegiatan praktikum dapat dilakukan perorangan atau
berkelompok dan jenis praktikum sama untuk setiap siswa tetapi dapat
dilakukan beberapa jenis praktikum yang dilakukan dalam waktu yang
sama, artinya tiap siswa melakukan jenis praktikum yang berbeda.
Kegiatan praktikum dapat dilakukan di laboratorium atau di luar ruangan.
4. Aktivitas Belajar
Proses pembelajaran yang dilakukan dalam kelas merupakan
aktivitas mentransformasikan pengetahuan, sikap dan ketrampilan.
Pengajar diharapkan mengembangkan kapasitas belajar, kompetensi dasar,
dan potensi yang dimiliki oleh siswa secara penuh. Pembelajaran yang
dilakukan lebih berpusat pada siswa, sehingga siswa ikut berpartisipasi
dalam proses pembelajaran, dapat mengembangkan cara-cara belajar
mandiri, berperan dalam perencanaan, pelaksanaan, penilaian proses
pembelajaran itu sendiri, maka disini pengalaman siswa lebih diutamakan
dalam memutuskan titik tolak kegiatan.12
Aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran sangat
berpengaruh terhadap hasil belajar. Keterlibatan siswa dalam proses
pembelajaran sangat diharapkan. Keterlibatan siswa dapat diketahui dari
aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Aktivitas belajar siswa yang
12 Martinis Yamin, Kiat Membelajarkan Siswa, Cet. I (Jakarta: Gaung Persada Press, 2007), hlm. 75.
22
dimaksud ini adalah aktivitas jasmani maupun mental. Menurut Paul D.
Dierich membagi aktivitas belajar siswa dapat digolongkan menjadi
beberapa hal.
a. Visual Activities, seperti aktivitas membaca, menulis, melakukan
eksperimen dan demonstrasi.
b. Oral Activities, seperti diskusi, tanya jawab, mengeluarkan pendapat,
memberi saran.
c. Listening Activities, seperti mendengarkan penjelasan guru, uraian,
percakapan, pidato.
d. Motor/Metric Activities, seperti melakukan percobaan, memilih dan
menggunakan alat-alat penunjang belajar.
e. Writing Activities, seperti mengarang, membuat makalah, surat,
meringkas.
f. Drawing Activities, seperti menggambar, membuat grafik.
g. Emotional Activities, seperti menaruh minat, merasa bosan, gembira,
berani, tenang atau gugup.
h. Mental Activities, seperti menganggap, mengingat, memecahkan
masalah, menganalisis, mengambil keputusan13.
Setiap aktivitas di atas memiliki kadar atau bobot yang berbeda,
tergantung pada sisi tujuan mana yang akan dicapai dalam proses
pembelajaran. Untuk mengetahui sejauh mana siswa terlibat dalam proses
pembelajaran, dapat diketahui melalui kriteria penerapan pembelajaran
13 Ibid, hlm. 84 – 86.
23
berorientasi siswa aktif (PBSA) apakah kadar aktivitas siswa tinggi,
sedang atau rendah. Kadar aktivitas siswa dapat dilihat dari:
a. Adanya keterlibatan siswa baik secara fisik, mental, emosional,
maupun intelektual dalam setiap proses pembelajaran.
b. Siswa belajar secara langsung (experiential learning). Dalam proses
pembelajaran prinsip dan konsep diberikan melalui pengalaman dalam
bentuk kerjasama dan interaksi dalam kelompok.
c. Adanya keinginan siswa untuk menciptakan iklim belajar yang
kondusif.
d. Keterlibatan siswa dalam mencari dan memanfaatkan sumber belajar
yang tersedia yang dianggap relevan dengan tujuan pembelajaran.
e. Adanya keterlibatan siswa dalam melakukan prakarsa seperti
menjawab dan mengajukan pertanyaan, berusaha memecahkan
masalah yang diajukan atau yang timbul selama proses pembelajaran
berlangsung.
f. Terjadinya interaksi yang multi-arah, baik antara siswa dengan siswa
atau antara guru dengan siswa. Interaksi ini ditandai dengan
keterlibatan semua siswa secara merata. Artinya proses tanya jawab
tidak didominasi oleh siswa-siswa tertentu. 14
5. Prestasi Belajar
Menurut Djamarah, prestasi adalah hasil dari sebuah kegiatan
yang dikerjakan, diciptakan, yang menyenangkan hati yang diperoleh
14 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran, Berorientasi Standard Prises Pendidikan, (Jakarta: Kencana Prenata Media Group, 2007), hlm.140.
24
dengan jalan keuletan kerja, baik secara individual maupun kelompok
dalam bidang kegiatan tertentu.” Selanjutnya, yang dimaksud belajar
adalah suatu aktivitas yang dilakukan secara sadar untuk mendapatkan
sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari.15 Fontana menyatakan
bahwa “Belajar sebagai suatu perubahan yang terus menerus terjadi dalam
perilaku individu sebagai hasil dari pengalaman.16
Sardiman mengemukakan pula pendapatnya mengenai pengertian
belajar sebagai berikut belajar sebagai rangkaian kegiatan jiwa raga,
psikofisik menuju perkembangan pribadi manusia seutuhnya, yang
menyangkut unsur cipta, rasa dan karsa, ranah kognitif, afektif dan
psikomotorik. Sebagai hasil dari aktivitas belajar ini dapat dilihat dari
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Pengalaman inilah
nantinya yang akan membentuk pribadi ke arah kedewasaan.17
Secara operasional dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu
proses atau usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil
pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungan.
Setelah dibahas pengertian prestasi dan belajar di atas, maka dapat
diungkapkan pengertian tentang prestasi belajar. Prestasi belajar adalah
15 Syaiful Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, (Surabaya: Gadjah Mada,
1994), hlm. 21.
16 Nasution, dkk.. Didaktik Asas-Asas Mengajar (Jakarta: Bina Aksara. 1995), hlm. 77.
17 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta: PT. Grafindo Persada, 1993), hlm. 69.
25
tingkat kemampuan maksimal yang dapat dicapai setelah melalui proses
belajar mengajar, biasanya diidentifikasi melalui evaluasi belajar. Hal ini
sejalan dengan pendapat Tirtaraharja mengenai pengertian prestasi belajar,
yaitu taraf kemampuan aktual yang bersifat terukur berupa penguasaan
ilmu pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dicapai siswa dari apa
yang telah dipelajari di sekolah.18
Lebih lanjut, Mappa mendefinisikan prestasi belajar sebagai hasil
yang dicapai siswa dari apa yang dicapai dalam hubungannya dengan
bahan yang telah dipelajari yang tampak dalam tingkah lakunya. 19
Berdasarkan penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa prestasi
belajar merupakan perubahan tingkah laku yang tampak pada terjadinya
perubahan pengetahuan, keterampilan dan sikap mental. Secara terperinci
dapat dikatakan bahwa hasil belajar atau produk belajar meliputi
keterampilan intelektual, pemahaman pengertian, penguasaan kognitif,
keterampilan metodik, sikap mental, dan kemampuan prestasi belajar
untuk menentukan keberhasilan. Penguasaan hal-hal tersebut di atas di
sekolah formal dinyatakan dalam bentuk angka atau nilai.
18 Umar Tirtaraharja, Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar (Bandung: Remaja
Karya, 1981), hlm. 32.
19 Syamsu Mappa, Psikologi Pendidikan (Ujung Pandang: FIP IKIP Ujung Pandang, 1997), hlm. 2.
26
B. Kajian Materi Biologi Tentang Nata de coco
1. Istilah Nata de coco
Nata de coco sebenarnya adalah selulosa murni produk kegiatan
mikroba Acetobacter xylinum. Produk ini dibuat dari air kelapa dan
dikonsumsi sebagai makanan berserat yang menyehatkan. Di samping itu
Nata de coco dapat pula dipergunakan sebagai bahan baku industri.20
Istilah nata berasal dari bahasa Spanyol yang diterjemahkan ke
dalam bahasa Latin sebagai natare, yang berarti terapung-apung. Nata
dapat dibuat dari air kelapa, santan kelapa, tetes tebu (molases), limbah
cair tahu, atau sari buah (nanas, melon, markisa, pisang, jeruk, jambu biji,
stroberi, dan lain-lain). Pemberian nama untuk nata tergantung dari bahan
baku yang digunakan. Nata de pinna untuk yang berasal dari nanas, nata
de tomato untuk tomat, serta nata de soya yang dibuat dari limbah tahu.21
Dalam perkembangan industri nata belakangan ini, bahan pangan
ini umumnya dibuat dari air kelapa. Nata dengan rasa buah dibuat dari air
kelapa, tetapi ditambahkan citarasa buah. Kita pun mudah mendapatkan
produk nata dengan rasa vanila, stroberi, pisang, jeruk, jambu biji, nanas,
dan lain-lain. Adanya beragam rasa ini mempunyai arti penting dalam
upaya memasyarakatkan produk ini di Indonesia.
Di Indonesia, Nata de coco mulai dicoba pada tahun 1973 dan
mulai diperkenalkan pada 1975. Produk ini mulai dikenal luas di pasaran
20 Lihat http://www.biotek.lipi.go.id, akses 10 Februari 2009.
21 Lihat http://shantybio.transdigit.com/?Biology Mikrobiologi:Nata de coco Yang Kaya Serat.htm, akses 10 Februari 2009.
27
sejak tahun 1981. Dengan semakin digemarinya Nata de coco di
Indonesia, mulailah bermunculan beberapa industri pengolah Nata de
coco di Tanah Air.
Selanjutnya Nata de coco dapat dikembangkan sebagai salah satu
komoditas ekspor ke berbagai negara nontropis, seperti Jepang, Amerika
Serikat, dan negara-negara di Eropa. Permintaan Nata de coco akan
meningkat tajam pada saat menjelang hari raya Natal, Lebaran, Tahun
baru, dan peristiwa-peristiwa penting lainnya.22
Nata merupakan produk dari proses fermentasi. Bakteri yang aktif
dalam pembentukan serta nata adalah bakteri pembentuk asam asetat yaitu
Acetobacter xylinum. Bakteri ini dapat merubah gula menjadi selulosa.
Jadi, nata merupakan selulosa hasil sintesa gula (glukosa) oleh bakteri
Acetobacter xylinum. Selulosa yang terbentuk berupa jalinan benang-
benang yang membuat nata terlihat putih. Aktivitas pembentukan nata
terjadi pada kisaran pH 3,5-7.23 Bakteri Acetobacter xylinum ini tergolong
bakteri manja. Selama proses fermentasi, media fermentasi tidak boleh
dipindah-pindah. Akibat yang ditunjukkan nata yang dihasilkan akan tipis
dan lunak, bahkan dapat menyebabkan tidak terbentuknya nata pada
media cairan fermentasi. Proses fermentasi yang sukses akan
menghasilkan anyaman serat yang menggumpal di permukaan medium
cair dengan ketebalan tertentu.
22 Ibid.
23 Tien R. Muchtadi, Nata de Pina, dalam Media Komunikasi dan Informasi Pangan, Vol. IX, 1997, hlm. 33.
28
Terbentuknya lapisan nata mulai dapat dilihat di permukaan
medium cair setelah 24 jam inkubasi, bersama dengan terjadinya proses
penjernihan cairan di bawahnya. Lapisan tersebut setiap harinya akan
semakin tebal. Setelah proses fermentasi 14 hari, penebalan tidak
bertambah lagi. Hal ini dikarenakan bakteri sudah mencapai fase
stasioner, artinya bertambahnya jumlah sel bakteri dengan jumlah
kematian sel seimbang. Polisakarida yang terbentuk oleh Acetobacter
xylinum berasal dari suatu prekursor yang berkaitan β (1-4) yang tersusun
dari komponen gula, yaitu glukosa, manosa, ribosa dan ramnosa.24
Pada prinsipnya untuk menghasilkan Nata de coco yang bermutu
baik, maka perlu disediakan media yang dapat mendukung aktivitas
Acetobacter xylinum untuk memproduksi selulosa ekstra-seluler atau yang
kemudian disebut Nata de coco.
Sel-sel Acetobacter xylinum mengambil glukosa dari larutan gula,
kemudian digabungkan dengan asam lemak membentuk prekursor pada
membran sel, kemudian keluar bersama-sama enzim yang mem-
polimerisasi-kan glukosa menjadi selulosa diluar sel. Prekursor dari
polisakarida tersebut adalah GDP-glukosa.
Pembentukan prekursor ini distimulir oleh adanya katalisator
seperti Ca²+, Mg²+. Prekursor ini kemudian mengalami polimerisasi dan
berikatan dengan aseptor membentuk selulosa. Bibit nata sebenarnya
merupakan golongan bakteri dengan nama Acetobacter xylinum.
24 Ibid.
29
Bakteri Acetobacter xylinum akan dapat membentuk nata jika
ditumbuhkan dalam air kelapa yang sudah diperkaya dengan Karbon (C)
dan Nitrogen (N), melalui proses yang terkontrol. Dalam kondisi
demikian, bakteri tersebut akan menghasilkan enzim ekstraseluler yang
dapat menyusun zat gula menjadi ribuan rantai serat atau selulosa. Dari
jutaan renik yang tumbuh pada air kelapa tersebut, akan dihasilkan jutaan
lembar benang-benang selulosa yang akhirnya nampak padat berwarna
putih hingga transparan, yang disebut sebagai nata.25
Nata yang dihasilkan tentunya bisa beragam kualitasnya. Kualitas
yang baik akan terpenuhi apabila air kelapa yang digunakan memenuhi
standar kualitas bahan nata, dan prosesnya dikendalikan dengan cara yang
benar berdasarkan pada faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
dan aktivitas Acetobacter xylinum yang digunakan. Apabila rasio antara
karbon dan nitrogen diatur secara optimal, dan prosesnya terkontrol
dengan baik, maka semua cairan akan berubah menjadi nata tanpa
meninggalkan residu sedikitpun. Oleh sebab itu, definisi nata yang
terapung di atas cairan setelah proses fermentasi selesai, tidak berlaku
lagi.
Air kelapa yang digunakan dalam pembuatan nata harus berasal
dari kelapa yang masak optimal, tidak terlalu tua atau terlalu muda. Bahan
tambahan yang diperlukan oleh bakteri antara lain karbohidrat sederhana,
sumber nitrogen, dan asam asetat. Pada umumnya senyawa karbohidrat
25 http://inacofood.wordpress.com/2008/01/30/bakteri-nata-de-coco/, akses 10 Februari 2009.
30
sederhana dapat digunakan sebagai suplemen pembuatan Nata de coco,
diantaranya adalah senyawa-senyawa maltosa, sukrosa, laktosa, fruktosa
dan manosa. Dari beberapa senyawa karbohidrat sederhana itu sukrosa
merupakan senyawa yang paling ekonomis digunakan dan paling baik
bagi pertumbuhan dan perkembangan bibit nata. Adapun dari segi warna
yang paling baik digunakan adalah sukrosa putih. Sukrosa coklat akan
mempengaruhi kenampakan nata sehingga kurang menarik. Sumber
nitrogen yang dapat digunakan untuk mendukung pertumbuhan aktivitas
bakteri nata dapat berasal dari nitrogen organik, seperti misalnya protein
dan ekstrak yeast, maupun nitrogen anorganik seperti misalnya
ammonium fosfat, urea, dan ammonium sulfat. Namun, sumber nitrogen
anorganik sangat murah dan fungsinya tidak kalah jika dibandingkan
dengan sumber nitrogen organik. Bahkan diantara sumber nitrogen
anorganik ada yang mempunyai sifat lebih yaitu ammonium sulfat.
Kelebihan yang dimaksud adalah murah, mudah larut, dan selektif bagi
mikroorganisme lain.26
Asam asetat atau asam cuka digunakan untuk menurunkan pH atau
meningkatkan keasaman air kelapa. Asam asetat yang baik adalah asam
asetat glacial (99,8%). Asam asetat dengan konsentrasi rendah dapat
digunakan, namun untuk mencapai tingkat keasaman yang diinginkan
yaitu pH 4,5 – 5,5 dibutuhkan dalam jumlah banyak. Selain asam asetat,
asam-asam organik dan anorganik lain biasa digunakan.
26 Ibid.
31
Bakteri ini dapat membentuk asam dari glukosa, etil alkohol, dan
propel alcohol, tidak membentuk indol dan mempunyai kemampuan
mengoksidasi asam asetat menjadi CO2 dan H2O. sifat yang paling
menonjol dari bakteri itu adalah memiliki kemampuan untuk
mempolimerisasi glukosa sehingga menjadi selulosa. Selanjutnya selulosa
tersebut membentuk matrik yang dikenal sebagai nata. Faktor lain yang
dominan mempengaruhi sifat fisiologi dalam pembentukan nata adalah
ketersediaan nutrisi, derajat keasaman, temperature, dan ketersediaan
oksigen.
Bakteri Acetobacter xylinum mengalami pertumbuhan sel.
Pertumbuhan sel didefinisikan sebagai pertumbuhan secara teratur semua
komponen di dalam sel hidup. Bakteri Acetobacter xylinum mengalami
beberapa fase pertumbuhan sel yaitu fase adaptasi, fase pertumbuhan
awal, fase pertumbuhan eksponensial, fase pertumbuhan lambat, fase
pertumbuhan tetap, fase menuju kematian, dan fase kematian.
Apabila bakteri dipindah ke media baru maka bakteri tidak
langsung tumbuh melainkan beradaptasi terlebih dahulu. Pada fase terjadi
aktivitas metabolisme dan pembesaran sel, meskipun belum mengalami
pertumbuhan. Fase pertumbuhan adaptasi dicapai pada 0-24 jam sejak
inokulasi. Fase pertumbuhan awal dimulai dengan pembelahan sel dengan
kecepatan rendah. Fase ini berlangsung beberapa jam saja. Fase
eksponensial dicapai antara 1-5 hari. Pada fase ini bakteri mengeluarkan
enzim ektraseluler polimerase sebanyak-banyaknya untuk menyusun
32
polimer glukosa menjadi selulosa (matrik nata). Fase ini sangat
menentukan kecepatan suatu strain Acetobacter xylinum dalam
membentuk nata.27
Fase pertumbuhan lambat terjadi karena nutrisi telah berkurang,
terdapat metabolik yang bersifat racun yang menghambat pertumbuhan
bakteri dan umur sel sudah tua. Pada fase ini pertumbuhan tidak stabil,
tetapi jumlah sel yang tumbuh masih lebih banyak dibanding jumlah sel
mati.
Fase pertumbuhan tetap terjadi keseimbangan antara sel yang
tumbuh dan yang mati. Matrik nata lebih banyak diproduksi pada fase ini.
Fase menuju kematian terjadi akibat nutrisi dalam media sudah hampir
habis. Setelah nutrisi habis, maka bakteri akan mengalami fase kematian.
Pada fase kematian sel dengan cepat mengalami kematian. Bakteri hasil
dari fase ini tidak baik untuk strain nata.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Acetobacter xylinum
mengalami pertumbuhan adalah nutrisi, sumber karbon, sumber nitrogen,
serta tingkat keasaman media temperatur, dan udara (oksigen). Senyawa
karbon yang dibutuhkan dalam fermentasi nata berasal dari monosakarida
dan disakarida. Sumber dari karbon ini yang paling banyak digunakan
adalah gula. Sumber nitrogen bias berasal dari bahan organik seperti ZA,
urea. Meskipun bakteri Acetobacter xylinum dapat tumbuh pada pH 3,5 –
7,5, namun akan tumbuh optimal bila pH nya 4,3, sedangkan suhu ideal
27 Ibid.
33
bagi pertumbuhan bakteri Acetobacter xylinum pada suhu 28 – 31ºC.
bakteri ini sangat memerlukan oksigen. Sehingga dalam fermentasi tidak
perlu ditutup rapat namun hanya ditutup untuk mencegah kotoran masuk
kedalam media yang dapat mengakibatkan kontaminasi.28
2. Bahan dan Cara Pembuatan Nata de coco
Untuk membuat Nata de coco, memerlukan bahan seperti air
kelapa (1 Liter), Natrium Benzoat, Asam cuka, Gula pasir (675 gram),
Air, Biakan Acetobacter xylinum, Penyaring dan pemanas dan jarum ose.
Cara pembuatannya dapat divisualisasikan sebagai berikut29:
Gambar 2.1 Cara Pembuatan Nata de coco
28 Ibid.
29 Yessi Pratiwi, Nata de coco, pada http://myscienceblogs.com/Nata-de-coco/Blog-Archive~PernikIlmu (Asia-Blogging-Network).htm, akses 10 Februari 2009.
34
C. Penelitian yang Relevan
Untuk melengkapi landasan teori yang telah diuraikan di atas, berikut
adalah hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Dewi Ratna Kumala Mayasari tahun 2008
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dalam skripsinya yang berjudul
"Identifikasi Model Praktikum pada LKS Mata Pelajaran Biologi Kelas
XII SMA dan MA semester II" yang menerangkan bahwa LKS mata
pelajaran Biologi Kelas XII SMA dan MA masih menggunakan model
praktikum konvensional dan belum mengembangkan model praktikum
yang sesuai dengan materi. Ulasan ini memfokuskan identifikasi model
praktikum LKS tanpa melihat spesifik implikasinya pada siswa. Berbeda
dengan penelitian ini yang memfokuskan pada penggunaan LKS terbuka
dan tertutup yang kemudian dilihat implikasinya pada aktivitas dan
prestasi siswa.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Siti Anisa Hidayati dalam skripsinya yang
berjudul "Penglibatan Siswa dalam Pembuatan Media Praktikum Sains
(Biologi) pada Materi Sistem Pernafasan Manusia Sebagai Upaya
Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII MTs Negeri
Jepon Blora" menerangkan bahwa tindakan dengan penglibatan siswa
dalam pembuatan media berhasil mewujudkan tujuan penelitian yaitu
meningkatnya motivasi belajar Biologi siswa dan meningkatnya prestasi
belajar sains (Biologi) siswa. Berbeda dengan penelitian ini yang
mengkaji lebih lanjut komparasi antara keterlibatan siswa dalam
35
penentuan belajar (LKS terbuka) dan ketergantungan pada guru (LKS
tertutup) yang kemudian dilihat implikasinya pada aktivitas dan prestasi
siswa.
Dari beberapa uraian karya di atas belum ditemukan pembahasan yang
khusus mengkaji implikasi penggunaan LKS terbuka dan tertutup terhadap
peningkatan aktivitas dan prestasi siswa praktikum biologi pada pokok
bahasan pemanfaatan bakteri dalam pengolahan bahan makanan (Nata de
coco), oleh karenanya penelitian ini merupakan upaya awal untuk menelusuri,
mengkaji dan mencermati implikasi dari penggunaan kedua LKS tersebut.
D. Kerangka Berfikir
Ruang kerja ilmiah biologi terdiri dari tiga aspek penting, yakni produk,
proses dan sikap. Oleh karenanya, biologi tidak hanya sebagai kumpulan-
kumpulan pengetahuan semata, melainkan proses dan sikap ilmiah yang tidak
dapat dipisahkan. Mata pelajaran biologi memiliki fungsi diantaranya ialah
mengembangkan ketrampilan-ketrampilan untuk memperoleh, menerapkan
dan mengembangkan konsep-konsep biologi.
Adapun praktikum adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi
unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang
saling mempengaruhi mencapai tujuan praktikum. Karakteristik praktikum
adalah:
1. Rencana, ialah penataan ketenagaan, material dan prosedur, yang
merupakan unsur-unsur sistem praktikum, dalam suatu rencana khusus.
36
2. Ketergantungan, antara unsur-unsur sistem praktikum yang serasi dalam
suatu keseluruhan. Tiap unsur bersifat esensial dan masing-masing
memberikan sumbangan kepada sistem praktikum.
3. Tujuan, sistem praktikum mempunyai tujuan tertentu yang hendak dicapai.
Tujuan sistem menuntun proses merancang sistem. Tujuan utama sistem
praktikum adalah agar siswa belajar. Tugas seorang perancang sistem
adalah mengorganisasi tenaga, material dan prosedur agar siswa belajar
secara efisien dan efektif. Perancang membuat rancangan untuk
memberikan kemudahan dalam upaya mencapai tujuan sistem praktikum
dengan proses mendesain sistem praktikum tersebut.30
Hasil temuan para ahli terdapat kecenderungan perilaku guru dalam
kegiatan praktikum yang lesu, pasif dan perilaku yang sukar dikontrol.
Perilaku semacam ini diakibatkan suatu proses praktikum yang tidak banyak
melibatkan siswa dalam kegiatan praktikum (terutama praktikum) karena
waktu tersita dengan penyajian materi yang serius, tidak mempergunakan
media dalam penyampaian materi, siswa tidak termotivasi dan tidak terdapat
suatu interaksi dalam praktikum.31
Pentingnya LKS dalam pembelajaran praktikum Biologi adalah sebagai
kelengkapan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang berfungsi
menjadi panduan belajar siswa dan menempatkan aktivitas nyata dengan
30 Ibid, hlm. 66.
31 Martinis Yamin, Kiat Membelajarkan Siswa, Cet. I (Jakarta: Gaung Persada Press, 2007), hlm. 77.
37
berbagai obyek yang dipelajari. Selain itu, LKS juga memudahkan siswa dan
guru dalam kegiatan belajar mengajar.
LKS terbuka yang didominasi oleh partisipasi aktif siswa dalam
menentukan materi dan bahan-bahan pembelajaran membuatnya lebih
diterima (acceptable) siswa dan mampu mendorong keingintahuan siswa yang
kemudian meningkatkan aktivitas dan prestasi siswa. Berbeda dengan LKS
tertutup yang kesemuanya ditentukan oleh guru, membuat siswa lebih
monoton dan cepat bosan sehingga membuat aktivitas dan prestasi belajar
siswa menurun.
Untuk dapat melihat keberhasilan praktikum dengan menggunakan LKS
terbuka dan tertutup, maka perlu dikomparasikan LKS yang melibatkan murid
dan LKS yang teacher minded dengan melihat pada aktivitas praktikum.
E. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka berpikir yang didukung dengan kajian teori maka
dapat dirumuskan hipotesis
1. Ada perbedaan antara penggunaan LKS Terbuka dengan LKS Tertutup
terhadap prestasi dan aktivitas praktikum Biologi siswa kelas X MA
Wahid Hasyim Yogyakarta Tahun ajaran 2008/2009.
2. LKS Terbuka lebih sesuai diterapkan pada praktikum Biologi siswa kelas
X MA Wahid Hasyim Yogyakarta Tahun ajaran 2008/2009.
3. Siswa memberikan tanggapan positif terhadap pelaksanaan LKS terbuka
pada praktikum biologi.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MA Wahid Hasyim Gaten Condong Catur
Depok Sleman Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2008/2009 yaitu
pada bulan Desember.
B. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan metode
studi komparatif, yaitu mengkomparasikan LKS terbuka dan tertutup pada
aktivitas praktikum biologi di kelas X MA Wahid Hasyim.1 Adapun desain
penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah One-Shot Case-Study.
Paradigma ini mengkomparasikan kelas yang diberikan treatment LKS
terbuka dan LKS tertutup yang kemudian dilihat perbedaan kedua LKS
tersebut terhadap aktivitas dan prestasi praktikum siswa. 2
1 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2005), hlm. 79.
2 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Cet. III (Bandung: Penerbit Alfabeta, 2007), hlm. 110.
38
39
C. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas: LKS Terbuka dan LKS Tertutup.
2. Variabel Terikat: prestasi dan aktivitas praktikum.
D. Populasi Penelitian
Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MA Wahid Hasyim
Yogyakarta yaitu kelas XA dan kelas XB. Oleh karena siswa kelas X MA
Wahid Hasyim memiliki variasi jumlah dan kemampuan belajar, maka teknik
pengambilan sampelnya adalah dengan menggunakan stratified random
sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang memperhatikan stratum-
stratum dalam populasi. Artinya, setiap individu dalam populasi diberi hak
yang sama untuk memperoleh kesempatan dipilih menjadi sampel.3
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan untuk
mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik,
dalam arti cepat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah untuk diolah.
Instrumen yang digunakan dalam pengambilan data pada penelitian ini
sebagai berikut:
1. LKS Terbuka dan Tertutup
2. Lembar observasi: yang meliputi lembar penilaian aktivitas siswa dalam
diskusi dan pengamatan.
3 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineke Cipta, 1993), hlm. 107.
40
3. Soal pre tes dan post tes untuk mengetahui peningkatan prestasi siswa
4. Angket: untuk mengetahui tanggapan siswa tentang penggunaan LKS
Terbuka dan LKS Tertutup.
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Lembar Observasi
Diperoleh melalui pengamatan secara langsung terhadap siswa pada saat
praktikum yang kemudian diberikan penilaian.
2. Pre Tes dan Post Tes
Hasil pre tes dan post tes diperoleh dengan cara siswa mengerjakan soal-
soal tes sebelum dan setelah penggunaan LKS terbuka dan tertutup pada
praktikum biologi.
3. Lembar Angket
Digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap penggunaan LKS
yang telah dilangsungkan. Angket atau kuesioner adalah sejumlah
pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari
responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia
ketahui. 4 Skala yang digunakan pada angket penelitian ini adalah skala
Guttman, yaitu skala yang dengan tegas menyatakan jawaban atau
pilihannya, unidimensionality.5
4 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2002), hlm. 139.
5 Sofian Effendi, Prinsip-prinsip Pengukuran dan Penyusunan Skala, dalam Masri Singarimbun & Sofian Effendi (ed), Metode Penelitian Survai, Cet. II (Jakarta: PT Pustaka LP3ES, 1995), hlm. 116.
41
G. Teknik Analisa Data
Teknik analisa data yaitu penyederhanaan data ke dalam bentuk praktis,
mudah dibaca serta diinterpretasikan sehingga mudah untuk diambil suatu
kesimpulan, terutama untuk menganalisa data. Teknik analisa data yang
dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode analisa statistik yaitu
menganalisa data yang mendeskripsikan data dalam bentuk angka-angka
melalui rumus statistik. 6 Penulis juga menggunakan analisa kualitatif yaitu
analisa data dengan menggunakan kata-kata kalimat. Analisa kualitatif ini
dimaksudkan untuk memberikan penjelasan yang diperlukan dari data yang
didiskripsikan dengan angka-angka sehingga lebih mudah dipahami.
Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis dalam
penelitian ini, menggunakan metode statistik parametric dengan memakai
rumus beda t-tes. Kriteria pengukuran yang dipergunakan untuk menguji
kebenaran hipotesis penelitian ini adalah apabila nilai t hitung yang diperoleh
lebih tinggi atau lebih besar dari pada nilai t tabel, maka hipotesis nihil (Ho)
ditolak yang berarti penerimaan hipotesis alternatif (H1). Sebaliknya, apabila
nilai t hitung lebih kecil dari pada nilai t tabel, maka hipotesis nihil (Ho)
diterima, yang berarti bahwa tidak ada signifikansi penggunaan LKS terbuka
dan tertutup terhadap peningkatan aktivitas dan prestasi praktikum siswa.
Adapun langkah-langkah analisa data dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
6 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, Edisi. I (Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada, 2006), hlm. 33 – 34.
42
1. Memberikan skor pada tiap-tiap item, baik angket, lembar observasi
maupun hasil LKS. Jawaban positif diberikan nilai satu dan untuk negatif
diberikan skor kosong.
2. Membuat deskripsi variabel aktivitas, prestasi dan tanggapan siswa
dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
P = f / n x 100%
P = Persentase f = jumlah siswa yang memperoleh skor 1 dan 0 n = jumlah seluruh siswa
3. Menentukan kategori
Penentuan kategori ini dimaksudkan untuk melihat kecenderungan
aktivitas, prestasi dan respon siswa dalam penggunaan LKS. Penentuan
kategori ini dibagi empat dengan ketentuan baik (76 – 100%), cukup (56–
75%), kurang baik (40 – 55%) dan tidak baik (< 40%).
4. Sebagai pra-syarat analisa diadakan beberapa uji, diantaranya yaitu:
a. Uji Validitas
Menurut Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi, validitas
adalah indeks yang menunjukkan sejauhmana suatu alat pengukur itu
mengukur apa yang ingin diukur.7 Berdasarkan hal tersebut maka alat
pengukur itu dapat dikatakan valid apabila memiliki ketepatan dan
ketelitian alat pengukur terhadap aspek-aspek yang hendak diukur.
Dalam pengujian validitas ini, peneliti pengujian validitas konstruk
7 Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi, Metode Penelitian Survei, Cet. II (Jakarta:
LP3ES, 1995), hlm. 122.
43
(construct validity) dan validitas isi (content validity). Validitas isi
dianalisa dengan bantuan tenaga ahli, yaitu dosen pembimbing,
sedangkan validitas konstruk digunakan bantuan software SPSS 13.
b. Uji Reliabilitas
Menurut Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi, reliabilitas
adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur
dapat dipercaya atau dapat diandalkan.8 Pengujian reliabilitas yang
digunakan adalah dengan Internal Consistency, dilakukan dengan cara
mencobakan instrument sekali saja, kemudian data diperoleh dianalisis
dengan teknik tertentu.9 Secara empirik tinggi rendahnya reliabilitas
ditunjukkan oleh angka koefisien reliabilitas. Koefisien korelasi dua
variabel dilambangkan huruf r yang berkisar 0,0 sampai dengan 1,0.
Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan
software SPSS 13.
c. Uji Normalitas
Hipotesis yang telah dirumuskan akan diuji dengan
menggunakan t-test. Penggunaan statistik parametrik mensyaratkan
bahwa data setiap variabel yang akan dianalisa harus berdistribusi
secara normal. Oleh karena itu sebelum pengujian hipotesis dilakukan,
8 Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung: Alfabeta, 2003), hlm. 140.
9 Ibid, hlm. 122.
44
maka terlebih dahulu akan dilakukan uji normalitas data dengan
menggunakan teknik Chi Kuadrat (Chi Square).10
d. Uji homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui sampel yang
berasal dari populasi yang homogen atau tidak.11 Uji homogenitas
dalam penelitian ini juga dilakukan dengan Chi Square Tes dengan
bantuan SPSS versi 13, dan diperoleh nilai Pearson Chi Square
dengan ketentuan sebagai berikut:
Jika signifikansi < 0,05 maka data tidak homogen
Jika signifikansi > 0,05 maka data homogen
H. Indikator Keberhasilan
Setiap kegiatan pembelajaran dikatakan berhasil apabila terjadi
perbaikan hasil pembelajaran yang ditunjukkan dengan peningkatan atau
pencapaian skor dengan kriteria, yaitu baik (76 – 100%), cukup (56– 75%),
kurang baik (40 – 55%) dan tidak baik (< 40%). Dengan demikian,
keberhasilan dari penelitian penggunaan LKS terbuka dan tertutup pada
praktikum biologi terhadap aktivitas dan prestasi siswa dapat didiskripsikan
sebagai berikut:
1. Aktivitas belajar yang ditunjukkan oleh siswa yang menggunakan LKS
terbuka lebih tinggi skornya daripada LKS tertutup.
10 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, hlm. 241.
11 Subana dan Moersetyo Rahadi, Statistik Pendidikan (Bandung: Pustaka Setia, 2005), hlm. 188 – 189.
45
2. Terjadinya peningkatan lebih tinggi hasil post tes LKS terbuka
dibandingkan LKS tertutup.
3. LKS terbuka lebih direspon secara positif oleh siswa dengan ditunjukkan
oleh skor hasil tanggapan siswa yang lebih tinggi.
46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Aktivitas Siswa
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh data aktivitas siswa dalam
pengamatan dan diskusi yang dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Hasil Penilaian Aktivitas Siswa Dalam Kegiatan Praktikum Dan Diskusi Pada LKS Terbuka
Jawaban No Aspek yang dinilai Ya Tdk
% Positif
1. Mempersiapkan buku, alat dan bahan praktikum serta kebutuhan lain sebelum praktikum berlangsung
9 10 47
2. Bersungguh-sungguh dalam mengerjakan LKS 19 0 100
3. Mengajukan dan menjawab pertanyaan selama praktikum
7 12 37
4. Bersungguh-sungguh dalam praktikum biologi 16 3 84
5. Menggunakan alat-alat praktikum dengan tepat 11 8 58
6. Bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas kelompok
19 0 100
7. Mencari informasi materi untuk bekal presentasinya
11 8 58
8. Tidak segan mengungkapkan pendapatnya mengenai materi yang sedang dibahas
11 8 58
9. Memperhatikan presentasi kelompok lain 16 3 84
10.
Terlihat ceria dan bersemangat selama proses praktikum berlangsung
18 1 95
Dari data tersebut di atas didapat:
a. Lima aspek dalam kategori baik (76-100%), yaitu aspek bersungguh-
sungguh dalam mengerjakan LKS, bersungguh-sungguh dalam
praktikum biologi, bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas
46
47
kelompok, memperhatikan presentasi kelompok lain, dan terlihat ceria
dan bersemangat selama proses praktikum berlangsung
b. Kategori cukup (56-75 %) terdapat pada tiga aspek, yaitu pada aspek
menggunakan alat-alat praktikum dengan tepat, mencari informasi
materi untuk bekal presentasinya, dan tidak segan mengungkapkan
pendapatnya mengenai materi yang sedang dibahas
c. Dua aspek dalam kategori kurang baik (40-55 %), yaitu pada aspek
mempersiapkan buku, alat dan bahan praktikum serta kebutuhan lain
sebelum praktikum berlangsung, dan mengajukan serta menjawab
pertanyaan selama praktikum.
Hasil Penilaian Aktivitas Siswa Dalam Kegiatan Praktikum Dan
Diskusi Pada LKS Tertutup, dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Hasil Penilaian Aktivitas Siswa Dalam Kegiatan Praktikum Dan Diskusi Pada LKS Tertutup
Jawaban No Aspek yang dinilai
Ya Tidak %
Positif 1. Mempersiapkan buku, alat dan bahan
praktikum serta kebutuhan lain sebelum praktikum berlangsung
10 18 36
2. Bersungguh-sungguh dalam mengerjakan LKS 21 7 75 3. Mengajukan dan menjawab pertanyaan selama
praktikum 9 19 32
4. Bersungguh-sungguh dalam praktikum biologi 13 13 46 5. Menggunakan alat-alat praktikum dengan
tepat 0 28 0
6. Bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas kelompok
27 1 96
7. Mencari informasi materi untuk bekal presentasinya
16 12 57
8. Tidak segan mengungkapkan pendapatnya mengenai materi yang sedang dibahas
11 17 39
9. Memperhatikan presentasi kelompok lain 16 12 57 10. Terlihat ceria dan bersemangat selama proses
praktikum berlangsung 24 4 86
48
Dari data tersebut di atas didapat:
a. Kategori baik (76-100 %) tercapai pada aspek bertanggung jawab
dalam melaksanakan tugas kelompok, terlihat ceria dan bersemangat
selama proses praktikum berlangsung
b. Kategori cukup (56-75 %) yaitu pada aspek bersungguh-sungguh
dalam mengerjakan LKS, mencari informasi materi untuk bekal
presentasinya dan memperhatikan presentasi kelompok lain
c. Kategori kurang baik (40-55 %) pada aspek bersungguh-sungguh
dalam praktikum biologi.
d. Kategori tidak baik (<40 %) pada aspek mempersiapkan buku, alat
dan bahan praktikum serta kebutuhan lain sebelum praktikum
berlangsung, mengajukan dan menjawab pertanyaan selama
praktikum, menggunakan alat-alat praktikum dengan tepat, dan tidak
segan mengungkapkan pendapatnya mengenai materi yang sedang
dibahas.
Berdasarkan tabel di bawah ini diketahui bahwa aktivitas siswa
antara kelas yang menggunakan LKS Terbuka dan LKS Tertutup terdapat
perbedaan. Hal ini terlihat dari besarnya selisih persentase yang diperoleh
misalnya pada aspek nomor 5 dalam hal menggunakan alat-alat praktikum
dengan tepat, diperoleh persentase terbesar yakni 58 %, sedangkan selisih
terkecil yakni mencari informasi materi untuk bekal presentasinya sebesar
1 %.
49
Hasil komparasi aktivitas siswa dengan mengggunakan LKS Terbuka dan Tertutup dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3. Tabel Komparasi Aktivitas Siswa yang Menggunakan LKS Terbuka dan Tertutup
No Aspek yang dinilai LKS
Terbuka (%)
LKS Tertutup
(%)
Selisih (%)
1 Mempersiapkan buku, alat dan bahan praktikum serta kebutuhan lain sebelum praktikum berlangsung
47 36 11
2 Bersungguh-sungguh mengerjakan LKS
100 75 25
3. Mengajukan dan menjawab pertanyaan selama praktikum
37 32 5
4 Bersungguh-sungguh dalam praktikum biologi
84 46 38
5 Menggunakan alat-alat praktikum dengan tepat
58 0 58
6 Bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas kelompok
100 96 4
7 Mencari informasi materi untuk bekal presentasinya
58 57 1
8 Tidak segan mengungkapkan pendapatnya mengenai materi yang sedang dibahas
58 39 19
9 Memperhatikan presentasi kelompok lain
84 57 27
10 Terlihat ceria dan bersemangat selama proses praktikum berlangsung
95 86 9
2. Prestasi Siswa
Prestasi siswa kelas X MA Wahid Hasyim dengan menggunakan
LKS terbuka dan tertutup pada praktikum biologi dapat diketahui dari
hasil pre-tes dan post tes. Hasil pre test dan post test yang disajikan pada
tabel 4 di bawah ini:
50
Tabel 4. Prestasi Siswa dengan Menggunakan LKS Terbuka
Pre tes Post Tes Nilai Terendah 2 5 Nilai Tertinggi 6 10 Rata-rata 4,32 8,11 Effect Size 3,76
Tabel di atas menunjukkan nilai effect size antara re-rata pre-tes dan
post-tes pada penggunaan LKS terbuka adalah 3,76. Dengan demikian,
pada pembelajaran dengan menggunakan LKS terbuka terjadi peningkatan
prestasi siswa.
Prestasi Siswa dengan Menggunakan LKS Tertutup dapat dilihat
pada tabel 5.
Tabel 5. Prestasi Siswa dengan Menggunakan LKS Tertutup
Pre tes Post Tes Nilai Terendah 1 5 Nilai Tertinggi 7 10 Rata-rata 3,58 7,63 Effect Size 4,05
Berdasarkan tabel di atas, prestasi belajar siswa dengan
menggunakan LKS tertutup juga mengalami peningkatan. Hal ini dapat
dilihat dari nilai effect size antara re-rata nilai pre tes dan post tes, yakni
sebesar 4,05.
Untuk mengetahui signifikansi keberhasilan penggunaan LKS
terbuka dan tertutup dapat dilihat dengan mendasarkan pada hasil post tes
kedua penggunaan LKS tersebut. Berikut ini perbandingan dari hasil post
tes, dapat dilihat pada tebel 6.
51
Tabel 6. Perbandingan Prestasi Siswa dengan Menggunakan LKS Terbuka dan Tertutup
LKS Terbuka LKS Tertutup
Nilai Terendah 5 5 Nilai Tertinggi 10 10 Rata-rata 8,11 7,63 Effect Size 0.48
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa penggunaan LKS
terbuka mempunyai tingkat keberhasilan yang tinggi, yaitu mencapai 0,48.
Dengan demikian LKS terbuka lebih tepat digunakan dalam praktikum
Biologi pada siswa kelas X MA Wahid Hasyim.
3. Tanggapan Siswa
Setelah memperoleh data tentang aktivitas dan prestasi siswa, data
berikutnya yaitu mengenai tanggapan siswa tentang penggunaan LKS
Terbuka dan Tertutup dalam kegiatan praktikum. Berdasarkan hasil
penelitian dengan menggunakan angket, diperoleh data pada tabel 7 dan 8
sebagai berikut:
52
Tabel 7. Tabel Persentase Tanggapan Siswa Terhadap Kegiatan Praktikum Dengan Mengunakan LKS Terbuka
Jawaban PersentaseNo Aspek yang dinilai Ya Tdk
Jumlah Siswa Ya Tdk
1. Menarik 19 0 19 100 0 2. Mudah 19 0 19 100 0 3. Membantu lebih memahami
materi 19 0 19 100 0
4. Bermanfaat 19 0 19 100 0 5. Memacu kreatifitas 18 1 19 95 5 6. Melatih komunikasi lisan 17 2 19 89 11 7. Melatih komunikasi tulis 10 9 19 53 47 8. Menghargai pendapat antar
teman 19 0 19 100 0
9. Melatih tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas
18 1 19 95 5
10. Melatih kerjasama 19 0 19 100 0 11. Meningkatkan kebersamaan
antar teman 19 0 19 100 0
12. Meningkatkan minat & motivasi belajar
17 2 19 89 11
13. Membuat saya jadi tekun belajar
15 4 19 79 21
14. Meningkatkan usaha dalam belajar
19 0 19 100 0
15. Membuat saya lebih perhatian dalam belajar
18 1 19 95 5
53
Tabel 8. Tabel Persentase Tanggapan Siswa Terhadap Kegiatan Praktikum Dengan Mengunakan LKS Tertutup
Jawaban PersentaseNo Aspek yang dinilai Ya Tdk
Jumlah Siswa Ya Tdk
1. Menarik 28 0 28 100 0 2. Mudah 20 8 28 71 29 3. Membantu lebih
memahami materi 27 1 28 96 4
4. Bermanfaat 28 0 28 100 0 5. Memacu kreatifitas 25 3 28 89 11 6. Melatih komunikasi lisan 23 5 28 82 18 7. Melatih komunikasi tulis 18 10 28 64 36 8. Menghargai pendapat antar
teman 26 2 28 93 7
9. Melatih tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas
26 2 28 93 7
10. Melatih kerjasama 24 4 28 86 4 11. Meningkatkan kebersamaan
antar teman 25 3 28 89 1
12. Meningkatkan minat & motivasi belajar
27 1 28 96 4
13. Membuat saya jadi tekun belajar
17 11 28 61 39
14. Meningkatkan usaha dalam belajar
26 2 28 93 7
15. Membuat saya lebih perhatian dalam belajar
23 5 28 82 18
Berdasarkan kedua tabel tanggapan siswa di atas diketahui bahwa
baik siswa di kelas yang menggunakan LKS Terbuka dan Tertutup dalam
kegiatan praktikum memberikan tanggapan yang positif.
B. Pengujian Prasyarat Analisa
a. Uji Validitas
Uji Validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan bantuan tenaga ahli dan software SPSS 13. Bantuan
54
ahli, yakni dosen pembimbing, diperlukan untuk melihat validitas isi
dari materi pembelajaran. Seluruh soal dilihat valid atau tidaknya
sebagai alat penilaian hasil belajar siswa. Instrumen tersebut
dinyatakan valid atau sahih.
Selain validitas soal, validitas item juga harus diketahui. Sebuah
item memiliki validitas yang tinggi jika skor pada item mempunyai
kesejajaran dengan skor total. Dengan bantuan SPSS 13 dapat
divisualisasikan validitas item LKS dapat dilihat pada tabel 9.
Tabel 9. Tabel Uji Validitas LKS
Item Nilai Korelasi Nilai Signifikan Keterangan 1 0.241 0.146 Valid 2 a a Tidak valid 3 0.328 0.044 Valid 4 0.368 0.023 Valid 5 0.370 0.022 Valid 6 0.632 0.000 Valid 7 0.335 0.040 Valid 8 0.713 0.000 Valid 9 0.284 0.085 Valid 10 0.279 0.090 Valid
Dari kesepuluh item soal di atas, diperoleh 9 item dinyatakan
valid dan satu item yang tidak valid karena memiliki nilai constant
dan tidak dapat dihitung. Item yang mempunyai nilai validitas
tertinggi, yaitu item soal no. 8 yang mendapatkan nilai validitas
0,713. Sedangkan nilai validitas terkecil, yaitu 0,241 (item soal no.1).
Dengan demikian item yang mempunyai tingkat validitas saja yang
dapat dijadikan sandaran analisa statistik.
55
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini dengan
menggunakan bantuan SPSS 13. Hasilnya dapat divisualisasikan
pada tabel 10 berikut ini:
Tabel 10 Tabel Uji Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based
on Standardized
Items N of Items .636 .586 10
Menurut Imam Gozali, nilai instrumen yang memiliki tingkat
reliabilitas tinggi jika nilai Cronbach Alpha > 0,60.1 Nilai instrumen
penelitian ini (LKS) dapat dinyatakan reliabel karena mempunyai
nilai Cronbach Alpha 0,636.
c. Uji Normalitas
Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan menggunakan
teknik Chi Kuadrat (Chi Square) dengan bantuan SPSS 13. Hasil
perhitungan SPSS terhadap penggunaan LKS pada aktivitas dengan
menggunakan Crosstabs dapat diperoleh kesimpulan bahwa data
yang akan diuji hipotesisnya tersebar secara normal. Hasil yang
diperoleh dapat divisualisasikan pada tabel 11 dan 12 berikut ini.
1 Imam Gozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Edisi III (Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2005), hlm. 42.
56
Tabel 11. Tabel Uji Normalitas Aktivitas
Penggunaan LKS LKS Terbuka LKS Tertutup Total
2 0 1 1 3 0 4 4 4 2 3 5 5 1 1 2 6 3 2 5 7 4 6 10 8 4 2 6 9 4 0 4
Aktivitas Siswa
10 1 0 1 Total 19 19 38
Tabel 12. Tabel Uji Chi Square Aktivitas
Value Df Asymp. Sig.
(2-sided) Pearson Chi-Square 11.467(a) 8 .177 Likelihood Ratio 15.348 8 .053 Linear-by-Linear Association 8.019 1 .005
N of Valid Cases 38
a 16 cells (88.9%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .50.
Berdasarkan perhitungan, ditemukan harga chi kuadrat =
11,467. Harga tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga Chi
Kuadrat tabel dengan derajat kebebasan (dk) 8. Bila dk 8 dan taraf
kesalahan 5 %, maka harga kuadrat tabel = 15,507. Karena harga Chi
Kuadrat hitung lebih kecil dari harga Chi Kuadrat tabel (2,263 <
15,507), maka distribusi data aktivitas tersebut normal.
Demikian juga pada prestasi siswa, didapatkan harga chi kuadrat
= 2,263 yang kemudian dibandingkan dengan harga Chi Kuadrat
tabel dengan dk 5. Karena harga Chi Kuadrat hitung lebih kecil dari
harga Chi Kuadrat tabel (2,263 < 11,070), maka distribusi data
57
tersebut normal.
Uji Normalitas dan Uji Chi Square Prestasi siswa dapat dilihat
pada tabel 13 dan 14.
Tabel 13. Tabel Uji Normalitas Prestasi Siswa Penggunaan LKS
LKS Terbuka LKS Tertutup Total 5 1 1 2 6 2 3 5 7 2 5 7 8 5 4 9 9 7 5 12
Prestasi Siswa
10 2 1 3 Total 19 19 38
Tabel 14. Tabel Uji Chi Square Prestasi Siswa
Value Df Asymp. Sig.
(2-sided) Pearson Chi-Square 2.263(a) 5 .812 Likelihood Ratio 2.316 5 .804 Linear-by-Linear Association 1.154 1 .283
N of Valid Cases 38
a 10 cells (83.3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.00.
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, data yang digunakan pada
tanggapan siswa terhadap penggunaan LKS tertutup dan terbuka
terdistribusi dengan normal.
d. Uji Homogenitas
Setelah mengadakan pengujian prasyarat analisis berupa uji
normalitas, selanjutnya dilakukan uji homogenitas untuk mengetahui
homogen atau tidaknya sampel dalam penelitian ini. Dengan bantuan
SPSS 13 dan menggunakan teknik Chi Square test, didapatkan harga
signifikansi 0,177 (aktivitas) dan 0,812 (prestasi). Hasil ini lebih
besar dari 0,05, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa data
58
aktivitas dan respon siswa terhadap penggunaan LKS adalah
homogen.
C. Analisa Hipotesis
Setelah mengadakan pengujian prasyarat analisa berupa uji
validitas, reliabilitas, normalitas dan homogenitas, selanjutnya
menganalisa hipotesis. Dalam pengujian hipotesis ada banyak faktor yang
menentukan, yaitu sampel, standar devisiasi, penggunaan metode
parametrik, varians populasi dan seterusnya.2 Sebelum dilakukan
penghitungan perlu adanya hipotesis netral dan alternatif untuk
menentukan apakah hipotesis itu benar. Berdasarkan hipotesis penelitian
yang menyatakan ada signifikansi penggunaan LKS terbuka dan tertutup,
maka yang menjadi hipotesis netral adalah tidak adanya signifikansi
dalam penggunaan LKS terbuka dan tertutup (Ho), sedangkan adanya
signifikansi menjadi hipotesis alternatif (Ha).
Dengan bantuan SPSS 13, diadakan uji T-Test terhadap
penggunaan LKS terbuka dan tertutup diperoleh hasil yang dapat dilihat
pada tabel 15.
2 Singgih Santoso, Menguasai Statistik di Era Informasi dengan SPSS 14, Cet. I (Jakarta:
PT Gramedia, 2006), hlm. 180 – 181.
59
Tabel 15. Tabel Uji T-test aktivitas dan Tanggapan Siswa
Penggunaan LKS N Mean Std. Deviation
Std. Error Mean
LKS Terbuka 19 13.95 1.026 .235Aktivitas Siswa
LKS Tertutup 19 12.58 1.924 .441LKS Terbuka 19 8.11 1.370 .314Prestasi
Siswa
LKS Tertutup 19 7.63 1.342 .308
Levene's Test for
Equality of Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence
Interval of the Difference
F
Sig.
t
df
Sig. (2-
tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference
Lower
UpperEqual variances assumed
3.179 .083 2.736 36 .010 1.368 .500 .354 2.383Aktivitas Siswa
Equal variances not assumed
2.736 27.471 .011 1.368 .500 .343 2.394
Equal variances assumed
.072 .790 1.077 36 .289 .474 .440 -.419 1.366Prestasi Siswa
Equal variances not assumed
1.077 35.985 .289 .474 .440 -.419 1.366
Uji t dua sampel ini dilakukan dengan dua tahapan, pertama
adalah menguji varian dari dua populasi dianggap sama. Setelah itu baru
dilakukan uji untuk melihat ada tidaknya perbedaan rata-rata populasi.
Pada dasarnya, uji t mensyaratkan adanya kesamaan varian dari dua yang
diuji; jika asumsi tersebut tidak terpenuhi, maka SPSS akan menyediakan
alternatif jawaban uji t yang lain.3
3 Ibid, hlm 199 – 200.
60
a. Penggunaan LKS pada Aktivitas Siswa
Pertama, dilakukan pengujian apakah ada kesamaan varians
pada data penggunaan LKS terbuka dan tertutup. Pengujian
kesamaan varian ini dilakukan lewat uji F.
Hipotesis:
Ho = kedua varian populasi adalah identik
Ha = kedua varian populasi adalah tidak identik
Pengambilan Keputusan
Jika probabilitas > 0,05, maka Ho diterima
Jika probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak
Keputusan:
Terlihat bahwa F hitung pada aktivitas dengan equal variance
assumed (diasumsi kedua varian sama atau menggunakan pooled
variance t test) adalah 3,179 dengan nilai probabililtas 0,083. Oleh
karena nilai probabilitas (0,083) > 0,005 maka Ho diterima, atau
kedua varians sama.
Kedua, oleh karena tidak adanya perbedaan yang nyata dari
kedua varian penggunaan varian untuk membandingkan rata-rata
populasi (atau test untuk Equality Mean), maka menggunakan t test
dengan dasar equal variance assumed (diasumsi kedua varian
sama).
Hipotesis:
Ho = kedua rata-rata populasi adalah identik
61
Ha = kedua varian populasi adalah tidak identik
Keputusan:
Terlihat bahwa t hitung pada aktivitas dengan equal variance
assumed adalah 2,736 dengan probabililtas 0,010. Untuk uji dua
sisi probabilitas menjadi 0,010/2 = 0,005. Oleh karena 0,005 <
0,025, maka Ho ditolak. Rata-rata penggunaan LKS terbuka benar-
benar berbeda dengan rata-rata LKS tertutup pada aktivitas siswa.
LKS terbuka lebih tinggi daripada LKS tertutup.
b. Prestasi Siswa pada LKS
Pertama, diadakan pengujian asumsi kesamaan varian pada
prestasi dilakukan dengan uji F.
Hipotesis:
Ho = kedua varian populasi adalah identik
Ha = kedua varian populasi adalah tidak identik
Pengambilan Keputusan
1. Jika probabilitas > 0,05, maka Ho diterima
2. Jika probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak
Keputusan:
Terlihat bahwa F hitung pada respon siswa dengan equal
variance assumed adalah 0,072 dengan probabililtas 0,790. Oleh
karena probabilitas > 0,005 maka Ho diterima, atau kedua varians
sama. Kedua, t test dengan dasar equal variance assumed
(diasumsi kedua varian sama).
62
Kedua, t test dengan dasar equal variance assumed
(diasumsi kedua varian sama).
Hipotesis:
Ho = kedua rata-rata populasi adalah identik
Ha = kedua varian populasi adalah tidak identik
Keputusan:
Terlihat bahwa t hitung pada respon dengan equal variance
assumed adalah 1,077 dengan probabililtas 0,289. Untuk uji dua
sisi probabilitas menjadi 0,289/2 = 0,1445. Oleh karena 0,1445 >
0,025, maka Ho ditolak. Rata-rata prestasi siswa terhadap
penggunaan LKS terbuka benar-benar berbeda dengan rata-rata
LKS tertutup. LKS terbuka lebih memberikan pengaruh positif
daripada LKS tertutup.
c. Penerapan LKS Terbuka terhadap Praktikum Biologi
Berdasarkan rata-rata hasil penggunaan LKS terbuka
terhadap aktivitas dan respon siswa lebih positif daripada LKS
tertutup, maka penerapan LKS terbuka secara statistik lebih sesuai
pada siswa kelas X MA Wahid Hasyim Condongcatur Sleman.
LKS terbuka, selain memberikan peluang kepada siswa untuk
mengembangkan bakat, minat dan motivasi pada pelajaran biologi,
juga memacu prestasi belajar siswa.
63
D. Pembahasan
1. Aktivitas Siswa
Kondisi awal siswa pada kegiatan praktikum Biologi di kelas X
MA Wahid Hasyim adalah rasa keingintahuan yang besar akan mengenal
alam sekitar dan teknologi mutakhir. Rasa keingintahuan ini tidak
dikembangkan dengan media pembelajaran yang komprehensif dan
menarik, sehingga siswa mengalami titik nadir kejenuhan.
Kejenuhan ini juga diakibatkan oleh pembelajarannya masih
menggunakan model ceramah, tanya jawab dan kegiatan praktikum yang
dilaksanakan bersifat verifikatif. Dengan treatmen LKS yang diberikan
mulai mengambil alih perhatian belajar siswa kelas X MA Wahid Hasyim
dalam praktikum Biologi. Dengan dikembangkannya media pembelajaran
baru membuat secercah rasa keingintahuan dan aktivitas siswa tumbuh
kembali.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terdapat perbedaan
aktivitas siswa antara kelas yang menggunakan LKS terbuka dan tertutup.
Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti
secara langsung dengan bantuan empat observer lain. Dari hasil observasi
tersebut terlihat bahwa siswa di kelas yang menggunakan LKS terbuka
labih aktif daripada kelas yang menggunakan LKS tertutup. Hal ini dapat
dilihat dari banyaknya aspek yang terdapat pada kategori baik (76 - 100 %)
pada kelas yang menggunakan LKS terbuka dan banyaknya aspek yang
terdapat pada kategori tidak baik (< 40 %) pada kelas yang menggunakan
64
LKS tertutup. Kemudian dalam hal aspek penggunaan alat-alat praktikum
dengan tepat, terdapat selisih persentase yang cukup besar yaitu 58 %. Hal
ini dikarenakan pada kelas yang menggunakan LKS tertutup siswa dipaksa
mengikuti arahan dan mengerjakan tugas-tugas sesuai petunjuk guru dan
tidak memberi peluang besar kepada siswa untuk mengembangkan
kreatifitas sehingga bersifat pasif.4
Keaktifan siswa mulai terlihat sejak awal kegiatan praktikum. Akan tetapi
pada aspek mengajukan dan menjawab pertanyaan selama praktikum pada
kelas yang menggunakan LKS terbuka dan tertutup persentasenya hampir
sama yaitu 37 % (terbuka) dan 32 % (tertutup). Pada kelas yang
menggunakan LKS terbuka juga tidak begitu aktif, hal ini dikarenakan
pada kelas tersebut siswa lebih tertarik melakukan diskusi bersama dengan
teman sekelompoknya. Berikut ini diagram batang dari aktivitas siswa:
1098765432
Aktifitas Siswa
6
5
4
3
2
1
0
Coun
t
LKS TertutupLKS Terbuka
Penggunaan LKS
Bar Chart
Gambar 2 Diagram Batang Aktivitas Siswa
4 Surachman, Pengembangan Bahan Ajar, (Yogyakarta: FMIPA UNY, 2000), hlm. 11 – 12.
65
Hasil temuan para ahli, terdapat kecenderungan perilaku guru
dalam kegiatan pembelajaran yang pasif. Hal ini diakibatkan suatu proses
pembelajaran yang tidak banyak melibatkan siswa dalam kegiatan
pembelajaran karena waktu tersita dengan penyajian materi yang serius,
tidak mempergunakan media pembelajaran dalam penyampaian materi
(LKS). Padahal keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dapat
merangsang dan mengembangkan bakat yang dimiliki siswa, berfikir kritis
dan dapat mencari solusi dalam menemui permasalahan dalam kehidupan
sehari-hari.5
Selain berbagai alasan diatas terdapat pula berbagai faktor yang
mempengaruhi aktivitas belajar siswa yaitu faktor yang berasal dari diri
yang sedang belajar dan faktor luar dari diri individu. Faktor yang berasal
dari individu yang sedang belajar yaitu faktor fisik dan psikis. Sedangkan
yang berasal dari luar diri adalah faktor lingkungan. Faktor dari
lingkungan mempengaruhi apabila lingkungan kurang mendukung
menyebabklan orang enggan belajar dan menyebabkan aktivitas menurun.
Hal ini sesuai pada penggunaan LKS terbuka (pada kelas XB) yang
jumlah siswanya lebih sedikit 19 siswa dari pada penggunaan LKS tertutup
(pada kelas XA) yang jumlah siswanya 28 siswa, sehingga kelasnya
kurang kondusif dan kebanyakan siswanya hanya ramai dan hal ini akan
mempengaruhi siswa yang lain.
5 Martinis Yamin, Kiat Membelajarkan Siswa, Cet. I (Jakarta: Gaung Persada Press, 2007),
hlm. 76-77.
66
Kondisi siswa yang tidak aktif juga dimungkinkan karena masih
pada masa peralihan dari SMP/MTS ke SMU/MA yang biasanya hanya
menjelaskan penjelasan dari guru. Hal tersebut semakin memperkuat
asumsi peneliti bahwa siswa belum dapat melakukan inkuiri.
2. Prestasi Siswa
Menurut Anas Sudijono prestasi belajar adalah pencapaian anak
didik terhadap materi yang telah mereka terima dalam proses pendidikan
dalam jangka waktu tertentu6, sedangkan menurut Nana Sujana prestasi
belajar adalah hasil belajar berupa kemampuan-kemampuan yang dimiliki
siswa setelah mengalami/menerima pengalaman belajarnya.7 Indikator
peningkatan prestasi dalam penelitian ini dapat dilihat dari aspek kognitif
yaitu adanya peningkatan hasil belajar siswa dari nilai pre-tes dan post-tes.
Pre dan post tes dengan menggunakan LKS terbuka dan tertutup
merupakan upaya meningkatkan prestasi siswa kelas X MA Wahid
Hasyim. Peningkatan prestasi siswa yang diterjemahkan dengan selisih
nilai pre test dan post test dapat terjadi disebabkan karena siswa lebih
mudah memahami materi yang dipelajari. Siswa berkesempatan
mengamati objek dan mendapatkan pengalaman sendiri. Selain itu, siswa
juga berkesempatan untuk bertanya dan mendiskusikan dengan orang lain.
Hal ini akan membuat siswa lebih tahan lama dalam mengingat dan
memahami materi pembelajaran, sebagaimana diungkapkan oleh Mel
6 Anas Sudijono, Teknik Evaluasi Pendidikan,(Yogyakarta: UD Rama, 2001), hal. 30
7 Nana Sujana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Rosda Karya, 2001), hal. 22
67
Silberman:
Apa yang saya lihat saya lupa Apa yang saya dengar dan lihat, saya ingat sedikit Apa yang saya dengar, lihat dan tanyakan atau diskusikan dengan teman lain saya mulai paham Apa yang saya dengar, lihat, diskusikan dan lakukan saya memperoleh pengetahuan dan keterampilan Apa yang saya ajarkan pada orang lain, saya kuasai 8 Saat itu secara tidak langsung termotivasi untuk serius dan
bersungguh-sungguh mempelajari pelajaran Biologi dan akhirnya
mengalami kenaikan prestasi. Adanya perbedaan yang signifikan antara
prestasi siswa yang menggunakan LKS terbuka dan tertutup antara lain
karena suasana praktikum Biologi dengan penggunaan LKS terbuka lebih
memacu kreatifitas dan rasa keingintahuan. Dengan menggunakan LKS,
terutama LKS terbuka, materi praktikum Biologi mudah dipahami dan
diingat karena siswa mengalami langsung pencarian pengetahuan, prinsip
maupun konsep tersebut. Peningkatan ini divisualisasikan sebagai berikut:
1098765
Prestasi Siswa
7
6
5
4
3
2
1
0
Coun
t
LKS TertutupLKS Terbuka
Penggunaan LKS
Bar Chart
Gambar 3 Diagram Batang Prestasi Siswa
8 Mel Siberman, Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif, Ter. Sajuli (Yogyakarta:
Balai Pustaka, 2001), hlm. 2.
68
Prestasi belajar merupakan salah satu indikator keberhasilan
kegiatan belajar. Prestasi belajar akan diperoleh apabila peserta didik bisa
memahami dan menerima materi dengan mudah. Dalam hal ini, guru
bertanggung jawab dalam menciptakan proses pembelajaran yang efektif
dan menyenangkan. Guru perlu menggunakan pendekatan (approach) dan
metode (method) pembelajaran yang mampu menggali motivasi, keaktifan,
kreatifitas, dan keingintahuan peserta didik terhadap suatu materi.
Pendekatan (approach) lebih dekat pada strategi dan perencanaan,
sedangkan metode (method) lebih menekankan pada teknik pelaksanaan.9
Pada pembuatan LKS terbuka yang menuntut guru menggunakan
metode kritis dalam menelaah kemampuan dan potensi siswa untuk
memahami materi yang akan diajarkan, sedangkan pada pembuatan LKS
tertutup menuntut guru untuk bersikap selektif dan mampu mengontrol
kesulitan atau keberhasilan belajar. 10
Kontinuitas sikap guru ini harus ditransformasikan pada kelas
praktikum Biologi. Dengan sikap demikian, penggunaan LKS yang
disertai dengan pendekatan dan metode yang baik dapat meningkatkan
prestasi siswa. Sikap fasilitator yang dikemas dalam LKS terbuka lebih
mendorong siswa mudah dalam memahami materi daripada LKS tertutup
yang dirancang eksklusifitas guru.
9 Satino, Strategi Meningkatkan Keterlibatan Siswa Dalam Pembelajaran IPA, (UIN Sunan
Kalijaga; Makalah disampaikan pada Seminar dan Lokakarya, 2006) hal. 3
10 Surachman, Pengembangan Bahan Ajar, hlm. 47 – 48.
69
3. Tanggapan Siswa
Respon kelas X MA Wahid Hasyim, pada umumnya, adalah positif
dalam penggunaan LKS (Lembar Kerja Siswa) pada praktikum Biologi.
Hal ini ditunjukkan pada ketertarikan siswa pada kegiatan praktikum
dengan penggunaan LKS, baik yang terbuka maupun yang tertutup. Akan
tetapi tanggapan yang lebih baik didapatkan pada kelas (XB) yang
menggunakan LKS Terbuka. Hal ini dimungkinkan karena mereka jarang
melaksanakan kegiatan praktikum sebelumnya. Proses pembelajaran
sebelumnya hanyalah menerima penjelasan dari guru tanpa adanya
kreatifitas siswa. Sedangkan dalam hal melatih komunikasi tulis
prosentase pada kelas yang menggunakan LKS terbuka (53 %),
prosentasenya lebih rendah dari pada kelas yang menggunakan LKS
tertutup (64 %). Hal ini dimungkinkan karena kelas dengan LKS terbuka
dalam kegiatan praktikum lebih berkonsentrasi dalam hal melakukan
pengamatan dari pada melakukan kegiatan menulis. Ini dapat
divisualisasikan sebagai berikut
Bar Chart
Tertutup Terb a ukLKS
0
1
2
3
4
5
6
7
151413128
Count
Tanggapan
Gambar 4 Diagram Batang Tanggapan Siswa
70
Menurut Martinis Yamin, respon aktif dan partisipasi siswa dapat
dilaksanakan manakala 1) pembelajaran yang dilakukan lebih berpusat
kepada siswa; 2) guru berperan sebagai pembimbing dan fasilitator supaya
terjadi pengalaman dalam belajar; 3) tujuan kegiatan pembelajaran tercapai
kemampuan minimal siswa (kompetensi dasar); 4) pengelolaan kegiatan
pembelajaran lebih menekankan pada kreatifitas siswa, meningkatkan
kemampuan minimalnya, dan mencipta siswa yang kreatif serta mampu
menguasai konsep-konsep; dan 5) melakukan pengukuran secara kontinu
dalam berbagai aspek pengetahuan, sikap dan ketrampilan.11
Berdasarkan ancer-ancer tersebut, penggunaan LKS terbukalah
yang mampu memberikan tanggapan positif dan berimplikasi lebih pada
aktivitas dan prestasi siswa daripada LKS tertutup. Ini dibuktikan lewat
hitungan statistik yang diperoleh LKS terbuka selalu banyak daripada LKS
tertutup. Dengan demikian, penggunaan LKS terbuka lebih sesuai
diterapkan pada praktikum Biologi di kelas X MA Wahid Hasyim.
11 Martinis Yamin, Kiat Membelajarkan Siswa, hlm. 80 – 81.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di MA Wahid Hasyim
kecamatan Condongcatur kabupaten Sleman Yogyakarta di kelas X A dan X B
pada semester II Tahun ajaran 2007/ 2008 dapat disimpulkan sebagai berikut
1. Terdapat perbedaan yang signifikan antara penggunaan LKS Terbuka
dengan LKS Tertutup terhadap peningkatan aktivitas dan prestasi siswa.
Untuk aktivitas, LKS terbuka menunjukkan nilai perbedaan rata-rata
(Mean Difference) 1,386 dengan kisaran nilai 0,354 sampai 2,383. Prestasi
yang dicapai oleh LKS terbuka ditunjukkan pada nilai Mean Difference,
yaitu 0,474 dengan kisaran – 0,419 sampai 1,366 yang diperoleh dari hasil
pre-tes dan post-tes.
2. LKS Terbuka lebih sesuai diterapkan pada praktikum Biologi siswa kelas
X MA Wahid Hasyim Yogyakarta Tahun ajaran 2008/2009 dengan
berdasarkan rata-rata hasil penggunaan LKS terbuka terhadap aktivitas dan
prestasi siswa lebih tinggi daripada LKS tertutup. LKS terbuka, selain
memberikan peluang kepada siswa untuk mengembangkan bakat, minat
dan motivasi pada pelajaran biologi, juga memacu prestasi belajar siswa.
3. Siswa memberikan tanggapan positif terhadap pelaksanaan kegiatan
praktikum dengan menggunakan LKS terbuka dan tertutup.
71
72
B. Saran
Setelah pelaksanaan penelitian ini dan memperhatikan hasil penelitian,
maka saran yang dapat peneliti sampaikan:
1. Bagi para guru hendaknya perlu diperkenalkan kepada siswa, model
pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa sebagai alternatif
pembelajaran di sekolah.
2. Bagi guru biologi diharapkan menerapkan LKS terbuka pada praktikum
biologi dengan memuat materi yang menarik, memberikan peluang kepada
siswa untuk mengembangkan minat, bakat dan potensi mereka pada
pelajaran Biologi, sedangkan pada proses praktikum biologi akan lebih
efektif pada kelas dengan jumlah siswa 20 siswa.
3. Bagi mahasiswa dapat melakukan penelitian lanjut untuk mengembangkan
penggunaan LKS pada aspek pembelajaran lainnya.
DAFTAR PUSTAKA Ali Arifin Mukhlis dengan judul “Lembar Kerja Siswa” dalam
www.suaramerdeka.com/opi04.htm, akses pada 25 September 2008.
Anas Sudijiono, 2001, Teknik Evaluasi Pendidikan, Yogyakarta: UD Rama.
Dewi Chandra, Modul Biologi Kelas II, No. Modul Bio. X. 02, dalam www.elcom.umy.ac.id/elschool/muallimin_muhammadiyah/file.php/1/materi/Biologi/RUANG-LINGKUP-BIOLOGI.pdf, akses 10 Februari 2009.
Imam Gozali, 2002. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Martinis Yamin, 2007. Kiat Membelajarkan Siswa, Cet. I, Jakarta: Gaung Persada Press.
Masri Singarimbun & Sofian Effendi (ed), 1995, Metode Penelitian Survai, Cet. II, Jakarta: PT Pustaka LP3ES.
Mel Siberman, 2001, Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif, Ter. Sajuli, Yogyakarta: Balai Pustaka.
Munandar, S.C. Utami, 2002. Kreativitas dan Keberbakatan: Strategi Mewujudkan potensi Kreatif dan Bakat, Cet II, Jakarta: Gramedia.
Nana Sujana, 2001, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Rosda Karya.
Nana Syaodih Sukmadinata, 2005. Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Nasution, dkk. 1995. Didaktik Asas-Asas Mengajar, Jakarta: Bina Aksara.
New Encyclopedia of Science, ttp: Purnel Reference Books, 1979.
Nuryani Rustaman, dkk, 2002. Strategi Belajar Mengajar Biologi, Edisi Revisi, Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi, F MIPA Universitas Pendidikan Indonesia.
Roestiyah N. K., 2002. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sardiman, 1993. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Grafindo Persada.
73
74
Satino, 2006, Strategi Meningkatkan Keterlibatan Siswa dalam Pembelajaran IPA, UIN Sunan Kalijaga; Makalah disampaikan pada Seminar dan Lokakarya.
Singgih Santoso, 2006, Menguasai Statistik di Era Informasi dengan SPSS 14, Cet. I, Jakarta: PT Gramedia.
Subana dan Moersetyo Rahadi, 2005, Statistik Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia.
Sugiyono, 2007. Metode Penelitian Pendidikan, Cet. III, Bandung: Penerbit Alfabeta.
Suhardi, 2002. Diktat Kuliah Pengembangan Sumber Belajar Biologi, Yogyakarta: Fakultas MIPA Pendidikan Biologi UNY,
Surachman, 2001. Pengembangan Bahan Ajar,Yogyakarta: Fak. MIPA UNY
Syaiful Djamarah, 1994. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, Surabaya: Gadjah Mada.
Syamsu, Mappa, 1997. Psikologi Pendidikan, Ujung Pandang: FIP IKIP Ujung Pandang.
The Liang Gie, dan Andrian The, 1998. Ensiklopedi Ilmu-ilmu (Encyclopedia of The Sciences), Cet. II, Yogyakarta: Andi Publisher,
Tien R. Muchtadi, 1997, Nata de Pina, dalam Media Komunikasi dan Informasi Pangan, Vol. IX.
Tjipto Utomo, dan Kees Ruijtjer, 1994. Peningkatan dan Pengembangan Pendidikan, Jakarta: Gramedia.
Umar Tirtaraharja, 1981. Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Karya.
Wina Sanjaya, 2007. Strategi Pembelajaran, Berorientasi Standard Prises Pendidikan, Jakarta: Kencana Prenata Media Group.
Yessi Pratiwi, Nata de Coco, pada http://myscienceblogs.com/Nata-de-coco/Blog-Archive~PernikIlmu(Asia-Blogging-Network).htm, akses 10 Februari 2009.
http://www.kompas.com/suratpembaca/1847.htm, akses pada 25 September 2008.
http://aansma11.blogspot.com/2007/06/ktsp-biologi-smama.html, akses 25 September 2008.
http://www.sasterpadu.tripod.com/sas_store/Biologi.pdf, akses 10 Februari 2009.
75
http://www.biotek.lipi.go.id, akses 10 Februari 2009.
http://shantybio.transdigit.com/?Biology_Mikrobiologi:Nata_De_Coco_Yang_Kaya_ Serat.htm, akses 10 Februari 2009.
http://inacofood.wordpress.com/2008/01/30/bakteri-nata-de-coco/, akses 10 Februari 2009.
76
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PADA KELAS XB (LKS TERBUKA)
Sistem Pendidikan : Madrasah Aliyah Mata Pelajaran : Biologi Semester/Tahun : I / 2008 – 2009 Waktu : 2 x 45 menit
A. Standar Kompetensi : Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk
hidup. B. Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan ciri-ciri Archaeobacteria dan
Eubacteria dan peranannya bagi kehidupan. C. Tujuan Pembelajaran : Merencanakan dan melakukan percobaan serta
melaporkan hasilnya baik secara lisan atau tulisan tentang pemanfaatan bakteri dalam pengolahan makanan.
D. Indikator : Kognitif
1. Mengetahui pemanfaatan bakteri dalam pengolahan makanan khususnya pembuatan Nata De Coco
Afektif 1. Siswa mampu memperhatikan penjelasan guru. 2. Siswa mampu mengajukan pertanyaan dengan baik. 3. Siswa dapat bekerjasama dengan baik dalam kerja kelompok. 4. Siswa mampu menghargai pendapat teman.
Psikomotor 1. Siswa aktif menyiapkan bahan dan alat praktikum. 2. Siswa aktif melakukan praktikum pembuatan Nata de Coco. 3. Siswa mampu mempresentasikan hasil karya mereka beserta teorinya.
E. Materi Pokok : Pemanfaatan bakteri dalam pengolahan makanan F. Metode Pembelajaran : Informasi, praktikum dan diskusi G. Sumber Pembelajaran : Istamar Syamsuri, 2007, Biologi untuk SMA Kelas X
Semester 1. Jakarta: Erlangga H. Media Pembelajaran : LKS terbuka dan tertutup I. Strategi Pembelajaran :
77
Kegiatan Waktu (Menit)
Keterangan
Pendahuluan: 1) Kegiatan pembuka, Guru memberikan
apersepsi tentang pemanfaatan bakteri dalam pengolahan makanan
2) Siswa mengerjakan soal pre test
5 5
Kegiatan Inti 1) Siswa dibagi 5 kelompok 5 Strategi
membentuk kelompok
2) Siswa dapat duduk sesuai dengan kelompoknya masing-masing
5
3) Guru membagikan LKS yang telah disiapkan
5
4) Siswa melakukan praktikum pembuatan nata de coco sambil berdiskusi serta melengkapi LKS yang telah dibagikan.
30
5) Setiap kelompok mempresentasikan hasil pengamatan dan diskusinya secara bergantian
15
Penutup: 1. Guru memberikan komentar sekaligus
menyamakan persepsi siswa 2. Siswa mengerjakan soal post test
10 5
Tambahan: Siswa diminta mengisi angket
5
Untuk mengetahui tanggapan siswa
J. Penilaian : Penilaian proses pembelajaran LKS dikumpulkan sebagai portofolio.
.
78
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PADA KELAS XA (LKS TERTUTUP)
Sistem Pendidikan : Madrasah Aliyah Mata Pelajaran : Biologi Semester/Tahun : I / 2008 – 2009 Waktu : 2 x 45 menit
A. Standar Kompetensi : Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk
hidup. B. Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan ciri-ciri Archaeobacteria dan
Eubacteria dan peranannya bagi kehidupan. C. Tujuan Pembelajaran : Merencanakan dan melakukan percobaan serta
melaporkan hasilnya baik secara lisan atau tulisan tentang pemanfaatan bakteri dalam pengolahan makanan.
D. Indikator : Kognitif
1. Mengetahui pemanfaatan bakteri dalam pengolahan makanan khususnya pembuatan Nata De Coco
Afektif 1. Siswa mampu memperhatikan penjelasan guru. 2. Siswa mampu mengajukan pertanyaan dengan baik. 3. Siswa dapat bekerjasama dengan baik dalam kerja kelompok. 4. Siswa mampu menghargai pendapat teman.
Psikomotor 1. Siswa aktif menyiapkan bahan dan alat praktikum. 2. Siswa aktif melakukan praktikum pembuatan Nata de Coco. 3. Siswa mampu mempresentasikan hasil karya mereka beserta teorinya.
E. Materi Pokok : Pemanfaatan bakteri dalam pengolahan makanan F. Metode Pembelajaran : Informasi, praktikum dan diskusi G. Sumber Pembelajaran : Istamar Syamsuri, 2007, Biologi untuk SMA Kelas X
Semester 1. Jakarta: Erlangga H. Media Pembelajaran : LKS terbuka dan tertutup I. Strategi Pembelajaran :
79
Kegiatan Waktu (Menit)
Keterangan
Pendahuluan: 1) Kegiatan pembuka, Guru memberikan
apersepsi tentang pemanfaatan bakteri dalam pengolahan makanan
2) Siswa mengerjakan soal pre test
5 5
Kegiatan Inti 1) Siswa dibagi 5 kelompok 5 Strategi
membentuk kelompok
2) Siswa dapat duduk sesuai dengan kelompoknya masing-masing
5
3) Guru membagikan LKS yang telah disiapkan 5
4) Guru mendemonstrasikan urut- urutan cara pembuatan nata de coco secra rinci
10
5) Siswa menjawab pertanyaan yang ada di LKS secara berkelompok dan berdiskusi
20
6) Setiap kelompok mempresentasikan hasil pengamatan dan diskusinya secara bergantian
15
Penutup: 1. Guru memberikan komentar sekaligus
menyamakan persepsi siswa 2. Siswa mengerjakan soal post test
10 5
Tambahan: Siswa diminta mengisi angket
5
Untuk mengetahui tanggapan siswa
J. Penilaian :
Penilaian proses pembelajaran LKS dikumpulkan sebagai portofolio. .
80
PEDOMAN OBSERVASI PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTIKUM DAN DISKUSI
Amatan No. Aktivitas Siswa Ya Tidak Ket
1. Siswa mempersiapkan buku, alat dan bahan praktikum serta kebutuhan lain sebelum praktikum berlangsung
2. Siswa mengerjakan test secara mandiri. 3. Banyak siswa yang mengajukan dan menjawab
pertanyaan selama praktikum
4. Siswa bersungguh-sungguh dalam praktikum biologi
5. Siswa menggunakan alat-alat praktikum dengan tepat
6. Siswa bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas kelompok
7. Siswa mencari informasi materi untuk bekal presentasinya
8. Siswa tidak segan mengungkapkan pendapatnya mengenai materi yang sedang dibahas
9. Siswa memperhatikan presentasi kelompok lain 10. Siswa terlihat ceria dan bersemangat selama proses
praktikum berlangsung
Catatan (terlampir): untuk hal-hal yang belum tercantum dalam aspek-aspek yang diamati. Yogyakarta, ……………….. Observer (……………….) Petunjuk Pengisian: 1. Beri tanda √ pada kolom yang tersedia. 2. Keterangan diisi dengan catatan khusus yang dipandang terkait aspek yang
diamati jika dipandang perlu.
81
LEMBAR TANGGAPAN SISWA TERHADAP KEGIATAN PRAKTIKUM DENGA LKS TERBUKA DAN TERTUTUP
Hari/Tanggal :
Kelompok :
Nama :
No. Absen :
Petunjuk menjawab:
Isilah dengan centang (√) sesuai dengan apa yang anda rasakan setelah praktikum
biologi yang baru saja dilaksanakan.
No Cara belajar biologi yang baru saja dilaksanakan
menurut saya ….
Ya Tidak
1. Menarik
2. Mudah
3. Membantu lebih memahami materi
4. Bermanfaat
5. Memacu kreatifitas
6. Melatih komunikasi lisan
7. Melatih komunikasi tulis
8. Menghargai pendapat antar teman
9. Melatih tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas
10. Melatih kerjasama
11. Meningkatkan kebersamaan antar teman
12. Meningkatkan minat dan motivasi belajar
13. Membuat saya jadi tekun belajar
14. Meningkatkan usaha dalam belajar
15. Membuat saya lebih perhatian dalam belajar
82
Proses Pembuatan Nata De Coco :
Nata de coco adalah krim yang berasal dari air kelapa. Krim ini terbentuk
oleh aktivitas fermentasi gula dalam air kelapa oleh bakteri Acetobacter. Hasil
fermentasi dari Acetobacter akan membentuk gel pada permukaan larutan air
kelapa. Nata de coco bisa dibuat cocktail atau dicampur dengan sirup sebagai
makanan ringan.
Alat dan Bahan
1. Jarum ose 5. Natrium Benzoat
2. Penyaring dan pemanas 6. Biakan Acetobacter xylinum
3. Air kelapa 1 liter 7. Air
4. Gula pasir 675 g
Cara kerja
83
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) TERBUKA
PEMBUATAN NATA DE COCO
Tujuan: Memanfaatkan monera (bakteri) dalam pengolahan bahan makanan
1) Dari gambar di samping permasalahan apa
yang dapat kalian selidiki?
Jawab:
2) Alat-alat apa sajakah yang dibutuhkan dalam pembuatan makanan di atas
Jawab:
3) Bahan-bahan apa sajakah yang dibutuhkan untuk membuatnya?
Jawab:
4) Bagaimana rumusan hipotesis menurut kalian?
Jawab:
5) Tulisan urutan cara kerja pembuatan nata de coco?
Jawab:
6) Apakah hasil yang kalian peroleh sesudah kegiatan praktikum?
Jawab:
7) Apakah bisa dibuat dari bahan lain pembuatan makanan di atas?
Jawab:
8) Bahan Pustaka yang digunakan adalah:
Jawab:
84
LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) TERTUTUP PEMBUATAN NATA DE COCO
1. Tujuan Praktikum: ..............................................................................................
.............................................................................................................................
2. Dasar Teori:.........................................................................................................
.............................................................................................................................
3. Alat-alat yang digunakan:
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
4. Bahan yang digunakan:
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
5. Cara Kerja:
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
6. Kesimpulan:
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
7. Bahan dasar lain yang bisa digunakan dalam kegiatan seperti di atas adalah:
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
85
KISI-KISI SOAL PRETEST DAN POSTTEST
KEGIATAN PRAKTIKUM DENGAN LKS TERTUTUP
ASPEK NO MATERI C1 C2 C3 JUMLAH
1 Bahan- bahan praktikum 1, 3 2 Alat-alat praktikum 3 Bakteri yang berperan 3, 4 Waktu yang dibutuhkan 5 Total
KISI-KISI SOAL PRETEST DAN POSTTEST KEGIATAN PRAKTIKUM DENGAN LKS TERBUKA
ASPEK NO MATERI C1 C2 C3
JUMLAH
1 Bahan- bahan praktikum 1, 2 Alat-alat praktikum 8 3 Bakteri yang berperan 3, 4 Waktu yang dibutuhkan 5 Total
86
Mata pelajaran : Biologi Kelas : X Waktu : 5' Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! 1. Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan
nata de coco adalah …… a. Air Kelapa b. Ampas Kelapa c. Kulit Kelapa d. Daun Kelapa e. Bunga Kelapa
2. Bahan-bahan di bawah ini digunakan dalam pembuatan nata de coco, kecuali.. a. Air Kelapa b. Gula Pasir c. Ekstrak touge d. Bibit Bakteri e. Kertas Koran, saringan
3. Bakteri yang digunakan dalam pembuatan nata de coco adalah …… a. Streptococcus thermophillus b. Acetobacter xylinum c. Saccharomyces sp d. Lactobacillus casey e. Aspergillus wentii
4. Fungsi asam cuka dalam pembuatan nata de coco adalah.. a. Sebagai senyawa karbohidrat b. Sebagai pemanis c. Sebagai sumber nitrogen d. Sebagai pewarna e. Sebagai penurun pH
5. Waktu yang dibutuhkan dalam fermentasi air kelapa sampai menjadi nata de coco adalah …… a. 1 hari b. 2 hari c. 1 minggu d. 2 minggu e. 1 bulan
SOAL PRETEST
Nama: No. Absen:
6. Di bawah ini adalah cara pembuatan ekstrak touge yang benar, yaitu..... a. Touge 10 g + 90 ml air, dicuci, direbus
dengan air sampai mendidih kemudian disaring.
b. Touge 10 g + 90 ml air, direbus dengan air sampai mendidih kemudian disaring.
c. Touge 10 kg + 90 ml air, dicuci, direbus dengan air sampai mendidih kemudian disaring.
d. Touge 10 g + 90 ml air, dicuci, direbus e. Touge 10 g + 90 ml air, dicuci, direbus
dengan air sampai mendidih kemudian disaring dan dikeringkan.
7. Kertas koran dalam percobaan pembuatan nata
de coco dapat diganti menggunakan.... a. Plastik d. Kain b. Daun pisang e. kaca c. Alumunium foil
8. Yang dimaksud dengan kondisi aseptic dalam kegiatan praktikum adalah.... a. Bersih d. anti penyakit b. Bebas dari kuman e. berkuman c. kering
9. Ciri-ciri nata de coco yang sudah siap dipanen adalah..... a. Terdapat lapisan merah setebal 1 cm b. Terdapat lapisan putih setebal 3 cm c. Terdapat lapisan putih setebal 1 cm d. Tidak terdapat lapisan e. Terdapat lapisan bening
10. Selain nata de coo saat ini sudah dikembangkan pemanfaatan bakteri dalam pengolahan bahan makanan. Berikut ini adalah produk-produknya kecuali... a. Tempe d. Mentega b. Keju e. Asam cuka c. Yogurt
87
Mata pelajaran : Biologi Kelas : X Waktu : 5'
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! 1. Air kelapa yang digunakan dalam kegiatan
praktikum pembuatan nata de coco adalah sebanyak .. a. 1 liter d. 4 liter b. 2 liter e. 5 liter c. 3 liter
2. Alat-alat di bawah ini yang tidak digunakan dalam pembuatan nata de coco adalah.. a. Saringan d. Kertas Koran b. Panci e. Plastik c. Kompor
3. Bakteri yang digunakan dalam pembuatan nata de coco adalah …… a. Streptococcus thermophillus b. Acetobacter xylinum c. Saccharomyces sp d. Lactobacillus casey e. Aspergillus wentii
4. Ekstrak tauge dalam percobaan dapat juga diganti dengan .. a. Pupuk Urea d. Asam Asetat b. Pupuk kompos e. Gula pasir c. pupuk nitrogen
5. Waktu yang dibutuhkan dalam memasak air kelapa dalam pembuatan nata de coco adalah …… a. 10 menit d. 40 menit b. 20 menit e. 1 jam c. 30 menit
6. Touge 10 g + 90 ml air, dicuci, direbus dengan
air sampai mendidih kemudian disaring merupakan cara pembuatan ..... a. Nata de Coco b. Ekstrak Tauge c. Asam Cuka d. Kondisi Aseptic e. Starter Bakteri
SOAL POST TEST
Nama: No. Absen:
7. Alumunium foil dalam percobaan pembuatan nata de coco dapat diganti menggunakan .... a. Plastik b. Daun pisang c. Kertas koran d. Kain e. Kaca
8. Kondisi bebas dari kuman penyakit dalam kegiatan praktikum disebut juga dengan .... a. Kondisi anti penyakit b. Kondisi aseptik c. Kondisi lembab d. Kondisi standar e. Kondisi bersih
9. Terdapatnya lapisan setebal kurang lebih 1 cm menandakan bahwa nata de coco ..... a. Siap dipanen b. Gagal dalam pembuatannya c. Siap dijemur d. Boleh di giling e. Siap di iris
10. Selain nata de coco saat ini sudah dikembangkan pemanfaatan bakteri dalam pengolahan bahan makanan. Berikut ini adalah produk-produknya kecuali... a. Tempe b. Keju c. Yogurt d. Mentega e. Asam cuka
88KUNCI JAWABAN BUTIR PRETES
1. A
2. E
3. B
4. E
5. D
6. A
7. C
8. B
9. C
10. E
KUNCI JAWABAN BUTIR POSTES
1. A
2. E
3. B
4. A
5. A
6. B
7. C
8. B
9. A
10. E
89
HASIL OBSERVASI LKS TERBUKA
OBSERVASI AKTIVITAS LKS TERBUKA
NO NAMA SISWA PO1 PO2 PO3 PO4 PO5 PO6 PO7 PO8 PO9 PO10 SKOR
1 AHMAD SURURI 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
2 ANWAR AZIZ 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 8
3 BADRUN M 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
4 DEDI SETIAWAN 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
5 FATHUR ROHMAN 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8
6 FATIMAH EL-TSENIYA 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 6
7 FATKHUN NIZAR 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 7
8 HARTIKA POHAN 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 6
9 ISNA SALAMAH 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 7
10 M. DENI RAHMAN 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 5
11 MARLIENA 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 8
12 MUJIYATI 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 7
13 RIZKI FM 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 8
14 SITI MUJAYANAH 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 6
15 WAHYU KHOTIJAH 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 4
16 WAWAN SUTIAWAN 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9
17 WINDA PUSPITA RINI 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 7
18 YULIA NUR W 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 4
19 ZULKIFLI 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9
JUMLAH POSITIF 9 19 7 16 11 19 11 11 16 18 137
JUMLAH NEGATIF 10 0 12 3 8 0 8 8 3 1 53
PROSENTASE POSITIF 47% 100% 37% 84% 58% 100% 58% 58% 84% 95%
PROSENTASE NEGATIF 53% 0% 63% 16% 42% 0% 42% 42% 16% 5%
90
HASIL OBSERVASI LKS TERTUTUP
OBSERVASI AKTIVITAS LKS TERTUTUP
NO NAMA SISWA PO1 PO2 PO3 PO4 PO5 PO6 PO7 PO8 PO9 PO10 SKOR
1 ABDUL KHOLIL 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 7
2 ACHMAD AS'ADI 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 3
3 AHMAD ASIF 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 2
4 ANI NUR AFIDAH 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 7
5 EKA INDAH SARI 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 5
6 FANDI AHMAD 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 8
7 FATIMATUZZAHRO 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 7
8 ITA NUR MS 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 7
9 LILIK MUHIBAH 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 7
10 MOH MISBAHUDDIN 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 4
11 MUH BUSIR 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 3
12 MUH IQBAL 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 3
13 MUH RASYID 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 4
14 NILAM AYU N 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 6
15 NOVIA TRIUTAMI 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 8
16 NUR ASWATI 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 3
17 NUR FADILAH 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 6
18 NURUL ABROR 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 4
19 RESTIYANTI 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 7
JUMLAH POSITIF 5 14 6 8 0 19 11 8 13 17 101
JUMLAH NEGATIF 23 14 22 20 28 9 17 20 15 11 179
PROSENTASE POSITIF 18% 50% 21% 29% 0% 68% 39% 29% 46% 61%
PROSENTASE NEGATIF 82% 50% 79% 71% 100% 32% 61% 71% 54% 39%
91DAFTAR HASIL LKS TERBUKA
SOAL PRE TEST
NO NAMA SISWA PR1 PR2 PR3 PR4 PR5 PR6 PR7 PR8 PR9 PR10 SKOR
1 AHMAD SURURI 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 2
2 ANWAR AZIZ 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 3
3 BADRUN M 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 4
4 DEDI SETIAWAN 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 6
5 FATHUR ROHMAN 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 6
6 FATIMAH EL-TSENIYA 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 5
7 FATKHUN NIZAR 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 6
8 HARTIKA POHAN 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 3
9 ISNA SALAMAH 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 4
10 M. DENI RAHMAN 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 2
11 MARLIENA 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 3
12 MUJIYATI 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 6
13 RIZKI FM 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 4
14 SITI MUJAYANAH 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 4
15 WAHYU KHOTIJAH 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 6
16 WAWAN SUTIAWAN 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 5
17 WINDA PUSPITA RINI 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 4
18 YULIA NUR W 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 4
19 ZULKIFLI 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 5
JUMLAH 18 3 10 9 6 8 4 15 4 5 82
RATA-RATA 0.9 0.2 0.5 0.5 0.3 0.4 0.2 0.8 0.2 0.3 4.3
STANDAR DEVISIASI 0.23 0.37 0.51 0.51 0.48 0.51 0.42 0.42 0.42 0.45 1.34
POST TEST
PO1 PO2 PO3 PO4 PO5 PO6 PO7 PO8 PO9 PO10 SKOR PROGR
ES
1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 7
1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 7 4
1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 8 4
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 4
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 3
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 4
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9 3
1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8 5
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 5
1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8 6
1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 6
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 3
1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 8 4
1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8 4
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 4
1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 6 1
1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 7 3
1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 6 2
1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 5 0
19 19 19 17 12 15 19 16 8 10 154 72
1.0 1.0 1.0 0.9 0.6 0.8 1.0 0.8 0.4 0.5 8.1 3.8
0.00 0.00 0.00 0.32 0.50 0.42 0.00 0.37 0.51 0.51 1.37 1.69
92DAFTAR HASIL LKS TERTUTUP
SOAL PRE TEST
NO NAMA SISWA PR1 PR2 PR3 PR4 PR5 PR6 PR7 PR8 PR9 PR10 SKOR
1 ABDUL KHOLIL 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 3
2 ACHMAD AS'ADI 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 2
3 AHMAD ASIF 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 3
4 ANI NUR AFIDAH 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 2
5 EKA INDAH SARI 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
6 FANDI AHMAD 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 4
7 FATIMATUZZAHRO 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 6
8 ITA NUR MS 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 2
9 LILIK MUHIBAH 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 7
10 MOH MISBAHUDDIN 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 6
11 MUH BUSIR 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1
12 MUH IQBAL 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 3
13 MUH RASYID 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 6
14 NILAM AYU N 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 4
15 NOVIA TRIUTAMI 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 2
16 NUR ASWATI 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 3
17 NUR FADILAH 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 5
18 NURUL ABROR 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 4
19 RESTIYANTI 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 4
JUMLAH 16 5 5 10 2 7 4 10 4 5 68
RATA-RATA 0.8 0.3 0.3 0.5 0.1 0.4 0.2 0.5 0.2 0.3 3.6
STANDAR DEVISIASI 0.37 0.45 0.45 0.51 0.32 0.50 0.42 0.51 0.42 0.45 1.77
POST TEST
PO1 PO2 PO3 PO4 PO5 PO6 PO7 PO8 PO9 PO10 SKOR PROGR
ESS
1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 6 3
1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8 6
1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 6 3
1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 7 5
0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 5 4
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 5
1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 7 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 7
0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 8 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 3
1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8 7
1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8 5
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 3
1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 7 3
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 7
1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 7 4
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 5
1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 6 2
1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 7 3
17 19 17 16 15 10 16 15 19 1 145 77
0.9 1.0 0.9 0.8 0.8 0.5 0.8 0.8 1.0 0.1 7.6 4.1
0.32 0.00 0.32 0.37 0.42 0.51 0.37 0.42 0.00 0.23 1.34 1.87
93
Correlations Descriptive Statistics Mean Std. Deviation N Soal1 .95 .226 38Soal2 1.00 .000 38Soal3 .95 .226 38Soal4 .87 .343 38Soal5 .71 .460 38Soal6 .66 .481 38Soal7 .92 .273 38Soal8 .82 .393 38Soal9 .71 .460 38Soal10 .29 .460 38Skor Total 7.87 1.359 38
94
Correlations
Soal1 Soal2 Soal3 Soal4 Soal5 Soal6 Soal7 Soal8 Soal9 Soal10Skor Total
Soal1 Pearson Correlation 1 .(a) -.056 -.092 .109 .078 -.069 .192 -.150 .150 .241
Sig. (2-tailed) . .740 .584 .513 .640 .681 .248 .367 .367 .146
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38Soal2 Pearson
Correlation .(a) .(a) .(a) .(a) .(a) .(a) .(a) .(a) .(a) .(a) .(a)
Sig. (2-tailed) . . . . . . . . . .
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38Soal3 Pearson
Correlation -.056 .(a) 1 -.092 -.150 .327(*) .368(*) .192 -.150 .150 .328(*)
Sig. (2-tailed) .740 . .584 .367 .045 .023 .248 .367 .367 .044
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38Soal4 Pearson
Correlation -.092 .(a) -.092 1 .438(**) -.117 -.114 .016 .095 .077 .368(*)
Sig. (2-tailed) .584 . .584 .006 .486 .496 .925 .571 .647 .023
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38Soal5 Pearson
Correlation .109 .(a) -.150 .438(**) 1 -.093 -.187 .146 .232 -.360(*) .370(*)
Sig. (2-tailed) .513 . .367 .006 .577 .261 .383 .160 .026 .022
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38Soal6 Pearson
Correlation .078 .(a) .327(*) -.117 -.093 1 .406(*) .659(**) -.093 .093 .632(**)
Sig. (2-tailed) .640 . .045 .486 .577 .011 .000 .577 .577 .000
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38Soal7 Pearson
Correlation -.069 .(a) .368(*) -.114 -.187 .406(*) 1 .113 -.187 .187 .335(*)
Sig. (2-tailed) .681 . .023 .496 .261 .011 .501 .261 .261 .040
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38Soal8 Pearson
Correlation .192 .(a) .192 .016 .146 .659(**) .113 1 .146 .004 .713(**)
Sig. (2-tailed) .248 . .248 .925 .383 .000 .501 .383 .981 .000
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38Soal9 Pearson
Correlation -.150 .(a) -.150 .095 .232 -.093 -.187 .146 1 -.232 .284
Sig. (2-tailed) .367 . .367 .571 .160 .577 .261 .383 .160 .085
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38Soal10 Pearson
Correlation .150 .(a) .150 .077 -.360(*) .093 .187 .004 -.232 1 .279
Sig. (2-tailed) .367 . .367 .647 .026 .577 .261 .981 .160 .090
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38Skor Total
Pearson Correlation .241 .(a) .328(*) .368(*) .370(*) .632(**) .335(*) .713(**) .284 .279 1
Sig. (2-tailed) .146 . .044 .023 .022 .000 .040 .000 .085 .090
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). a Cannot be computed because at least one of the variables is constant.
95
Reliability Warnings The covariance matrix is calculated and used in the analysis. Each of the following component variables has zero variance and is removed from the scale: Soal2
Case Processing Summary N %
Valid 38 33.3Excluded(a) 76 66.7
Cases
Total 114 100.0a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based
on Standardized
Items N of Items.636 .586 10
Item Statistics
Mean Std.
Deviation N Soal1 .95 .226 38Soal3 .95 .226 38Soal4 .87 .343 38Soal5 .71 .460 38Soal6 .66 .481 38Soal7 .92 .273 38Soal8 .82 .393 38Soal9 .71 .460 38Soal10 .29 .460 38Skor Total 7.87 1.359 38
96
Inter-Item Correlation Matrix
Soal1 Soal3 Soal4 Soal5 Soal6 Soal7 Soal8 Soal9 Soal10Skor Total
Soal1 1.000 -.056 -.092 .109 .078 -.069 .192 -.150 .150 .241Soal3 -.056 1.000 -.092 -.150 .327 .368 .192 -.150 .150 .328Soal4 -.092 -.092 1.000 .438 -.117 -.114 .016 .095 .077 .368Soal5 .109 -.150 .438 1.000 -.093 -.187 .146 .232 -.360 .370Soal6 .078 .327 -.117 -.093 1.000 .406 .659 -.093 .093 .632Soal7 -.069 .368 -.114 -.187 .406 1.000 .113 -.187 .187 .335Soal8 .192 .192 .016 .146 .659 .113 1.000 .146 .004 .713Soal9 -.150 -.150 .095 .232 -.093 -.187 .146 1.000 -.232 .284Soal10 .150 .150 .077 -.360 .093 .187 .004 -.232 1.000 .279Skor Total .241 .328 .368 .370 .632 .335 .713 .284 .279 1.000
The covariance matrix is calculated and used in the analysis.
Scale Statistics
Mean Variance Std.
Deviation N of Items14.74 7.388 2.718 10
97
Crosstabs Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Aktifitas Siswa * Penggunaan LKS
38 100.0% 0 .0% 38 100.0%
Prestasi Siswa * Penggunaan LKS 38 100.0% 0 .0% 38 100.0%
Aktifitas Siswa * Penggunaan LKS Crosstab
Count
Penggunaan LKS
LKS Terbuka LKS Tertutup Total
2 0 1 1
3 0 4 4
4 2 3 5
5 1 1 2
6 3 2 5
7 4 6 10
8 4 2 6
9 4 0 4
Aktifitas Siswa
10 1 0 1
Total 19 19 38
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square 11.467(a) 8 .177
Likelihood Ratio 15.348 8 .053
Linear-by-Linear Association
8.019 1 .005
N of Valid Cases 38
a 16 cells (88.9%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .50.
98
Symmetric Measures
Value
Asymp. Std.
Error(a) Approx.
T(b) Approx. Sig.
Interval by Interval Pearson's R -.466 .117 -3.156 .003(c)
Ordinal by Ordinal Spearman Correlation -.458 .128 -3.089 .004(c)
N of Valid Cases 38
a Not assuming the null hypothesis.
b Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
c Based on normal approximation.
1098765432
Aktifitas Siswa
6
5
4
3
2
1
0
Cou
nt
LKS TertutupLKS Terbuka
Penggunaan LKS
Bar Chart
99
Prestasi Siswa * Penggunaan LKS Crosstab
Count
Penggunaan LKS
LKS Terbuka LKS Tertutup Total
5 1 1 2
6 2 3 5
7 2 5 7
8 5 4 9
9 7 5 12
Prestasi Siswa
10 2 1 3
Total 19 19 38
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square 2.263(a) 5 .812
Likelihood Ratio 2.316 5 .804
Linear-by-Linear Association 1.154 1 .283
N of Valid Cases 38
a 10 cells (83.3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.00.
Symmetric Measures
Value
Asymp. Std.
Error(a) Approx.
T(b) Approx. Sig.
Interval by Interval Pearson's R -.177 .160 -1.077 .289(c)
Ordinal by Ordinal Spearman Correlation -.190 .159 -1.161 .253(c)
N of Valid Cases 38
a Not assuming the null hypothesis.
b Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
c Based on normal approximation.
100
1098765
Prestasi Siswa
7
6
5
4
3
2
1
0
Cou
nt
LKS TertutupLKS Terbuka
Penggunaan LKS
Bar Chart
101
T-Test
Group Statistics
Penggunaan LKS N Mean Std. Deviation Std. Error
Mean
Aktifitas Siswa LKS Terbuka 19 13.95 1.026 .235
LKS Tertutup 19 12.58 1.924 .441
Prestasi Siswa LKS Terbuka 19 8.11 1.370 .314
LKS Tertutup 19 7.63 1.342 .308
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference
95% Confidence
Interval of the Difference
Lower Upper
Aktifitas Siswa
Equal variances assumed
3.179 .083 2.736 36 .010 1.368 .500 .354 2.383
Equal variances not assumed
2.736 27.471 .011 1.368 .500 .343 2.394
Prestasi Siswa
Equal variances assumed
.072 .790 1.077 36 .289 .474 .440 -.419 1.366
Equal variances not assumed
1.077 35.985 .289 .474 .440 -.419 1.366
Top Related