Skripsi
Arifi030-10-039
Abstrak LATAR BELAKANG Toxoplasma gondii adalah protozoa intraselular yang dapat
menyebabkan toksoplasmosis. Toxoplasmosis adalah suatu penyakit zoonosis yang biasanya ditularkan dari hewan baik hewan peliharaan misalnya anjing, kucing, burung. Toksoplasmosis umumnya tidak menimbulkan adanya gejala. Pada pekerja kebun binatang yang kesehariannya adalah merawat binatang berupa harimau, singa, burung, primata dan lain-lain, ada kemungkinan mereka terinfeksi toksoplasmosis dan bagaimana mereka mencegah terinfeksinya toksoplasmosis. METODE Penelitian menggunakan studi observasional dengan desain potong lintang yang mengikutsertakan 62 pekerja kebun binatang di Kebun Binatang Ragunan, Jakarta Selatan. Data dikumpulkan dengan cara wawancara menggunakan kuesioner yang meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir, pengetahuan tentang toksoplasmosis dan perilaku mencuci tangan setelah bekerja. Analisis data dengan menggunakan SPSS for Windows versi 17.0 dan tingkat kemaknaan yang digunakan besarnya 0,05. HASIL Analisis dengan Chi-Square didapatkan bahwa pengetahuan tentang toksoplasmosis yang diketahui para pekerja kebun binatang tidak terdapat adanya hubungan dengan perilaku mereka untuk mencuci tangan setelah bekerja (p=0,064). Pendidikan terakhir para pekerja kebun binatang menunjukan adanya hubungan dengan pengetahuan pekerja kebun binatang tentang toksoplasmosis (p=0,005). KESIMPULAN Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tidak adanya hubungan antara pengetahuan tentang toksoplasmosis dengan perilaku mencuci tangan setelah bekerja pada pekerja kebun binatang. Umur dan pendidikan terakhir para pekerja kebun binatang menunjukan bahwa adanya hubungan yang signifikan dengan pengetahuan mereka tentang Toksoplasmosis.
Abstract BACKGROUND Toxoplasma gondii is an intracellular protozoan that can cause
toxoplasmosis . Toxoplasmosis is a zoonotic disease that is usually transmitted from animals including pets for example dogs , cats , birds . Toxoplasmosis generally does not cause any symptoms . At the zoo workers who daily take care for an animal such a tiger , lions , birds , primates and others , there is a chance they are infected with toxoplasmosis . METHOD The study uses an observational study with cross-sectional design that included 62 zoo workers in Ragunan Zoo , South Jakarta . Data were collected by interview using quesioner which includes age , gender , education last , knowledge about toxoplasmosis and hand washing after work . Data analysis using SPSS for Windows version 17.0 and significance levels were used as 0.05. RESULTSChi-square analysis showed that knowledge about toxoplasmosis is known by zoo workers there isn’t any connection with their behavior to wash hands after work ( p = 0.064 ) . Education of zoo workers showed an association with knowledge about toxoplasmosis zoo workers (p = 0.005 ). CONCLUSION The results of this study it can be concluded that there isn’t any association between toksoplasmosis knowledge and the behavior of washing hands after working in zoo worker . Age and education of zoo workers showed that there’s a significant relationship with their knowledge of Toxoplasmosis .
Latar BelakangToksoplasmosisSeroepidemiologi di Asia Tenggara 26,7% - Indonesia 42,9%
Prevalensi antibodi T. gondii di kebun binatang, pada beberapa spesies kebun binatang terutama kucing menunjukan hasil positif.
MasalahApakah terdapat hubungan antara
pengetahuan tentang penyakit toksoplasmosis dengan perilaku mencuci tangan pada pekerja kebun binatang?
TujuanTujuan UmumMeningkatkan kesehatan pekerja kebun
binatang
Tujuan KhususAdanya kesadaran pekerja kebun binatang
Ragunan untuk mencuci tangan dilihat dari apakah pekerja tersebut mengetahui apa toksoplasmosis tersebut
HipotesisTerdapat hubungan antara pengetahuan
tentang toksoplasmosis dengan perilaku mencuci tangan setelah bekerja pada pekerja kebun binatang Ragunan
Tinjauan PustakaToksoplasmosisDefinisiToksoplasmosis merupakan penyakit zoonosis
yaitu penyakit pada hewan yang dapat ditularkan ke manusia
Epidemiologi - 30 -40% penduduk dunia terinfeksi Toxoplasma
gondii - Indonesia: 42.9%
Tinjauan PustakaEtiologi : FelidaePerjalanan penyakit:
Ookista di tinja kucing
Pseudokista
Toksoplasmosis kongenital dan toksoplasmosis
dapatan(acquired
Ookista termakan hewan => pseudokista
(terdapat di dagin/organ hewan, sapi, kambing, babi, unggas, telur dll
Pseudokista
Tinjauan PustakaFaktor ResikoMemelihara hewan terutama kucingMakan makanan mentah atau kurang matangTidak mencuci tangan setelah menyentuh
hewan atau berkebunTranfusi darah
Tinjauan PustakaGejalaAsimptomatik
Gejala terlihat pada ibu hamil dan bayi yang dilahirkan
Gejala juga terlihat pada penderita AIDS
Tinjauan PustakaDiagnosis - Serologi - Mikroskopis histologiPenatalaksanaan - pirimetamin + sulfadiasin - SpiramisinPrognosis - Prognosis penyakitnya tergantung pada jenis
dan beratnya kerusakan organ yang terserang
Tinjauan PustakaPencegahanPemeriksaan toksoplasmosisPemakaian sarung tangan jika berkebunMencuci tangan setelah berkebun dan
memegan hewanMasak makanan dengan matang.
Tinjauan PustakaMencuci TanganSalah satu cara terbaik untuk menghindari
penyakit dan menyebarkan penyakit
Ringkasan PustakaPeneliti Lokasi
Penelitia
n
Studi
Desain
Subjek
Studi
Lama
waktu
studi
Variabel yang
diteliti
Hasil
Puguh
suroto22
Klinik
Hewan
Dinas
Peternaka
n Jawa
Timur
Cross
sectional
Karyawan di
Klinik Hewan
Dinas Peternakan
Jawa Timur
Higiene
perorangan pada
karyawan di
klinik hewan
jawa Timur,
kejadian
toksoplasmosis
Dari hasil uji
penelitian,
didapatkan
adanya hubungan
antara kejadian
toksoplasmosis
dengan higiene
perorangan di
Klinik Hewan
Dinas Peternakan
Jawa Timur
Ringkasan PustakaPenelit
i
Lokasi
Penelitian
Studi
Desain
Subjek
Studi
Lama
waktu
studi
Variabel yang
diteliti
Hasil
Jani RG,
Bhuva CN,
Katara RD,
Bhanderi G,
Vadaliya D23
Gujarat Cross Sectional
Survey
Pekerja di kebun
binatang
1 tahun Seroprevalensi
toksoplasmosis
pada pekerja
kebun binatang
Terdapat
prevalensi
tertinggi
toksoplasmosis
pada pekerja
yang bekerja
dengan kucing,
diikuti dengan
jenis reptil
Kerangka Konsep
KarakteristikUsiaKelaminStatus pernikahanPendidikan terakhir
Pengetahuan tentang toksoplasmosis
Perilaku mencuci tangan dengan benar setelah
bekerja
MetodeDesain penelitian - cross sectional
Lokasi dan waktu penelitian - Lokasi Penelitian akan dilaksanakan pada Kebun
Binatang Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan - Waktu Penelitian akan dilaksanakan pada bulan
Desember
MetodePopulasi dan sampel - Populasi : Pekerja Kebun Binatang Ragunan
- Sampel :
ket:n = Jumlah sampelN = Jumlah populasi (158)d = derajat kepercayaan (0,1)
n = 158 / (1+ 158 x 0,01)n = 61
n = N / [1+ N x (d)2]
MetodeCara Pengumpulan DataPrimer, wawancara kuesioner
Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan adalah wawancara kuesioner.
Pengolahan, Penyajian dan Analisa Data - Pengolahan Data Pengolahan data dilakukan melalui tahap-tahap: Data wawancara kuesioner diolah secara manual dengan bantuan
komputer Data diolah dengan pemberian kode
- Penyajian Data Data penelitian disajikan dalam bentuk tabel univariat dan bivariat. - Analisis Data Analisis data digunakan adalah analisis univariat dan analisis
bivariat.
MetodeAlur Penelitian
Pekerja Kebun Binatang Ragunan
Informed Consent
Pengumpulan Data
Wawancara Kuesioner
Analisa Data
Hasil
Distribusi jenis kelamin para pekerja kebun binatang
Jenis Kelamin Jumlah n (%)
Laki-laki 57 89.1
Perempuan 7 10.9
Total 64 100.0
Tabel univariat
Hasil
Distribusi umur para pekerja kebun binatang
UmurJumlah n (%)
> 40 tahun 22 34.4
21-25 tahun 1 1.6
26-30 tahun 6 9.4
31-35 tahun 18 28.1
36-40 tahun 17 26.6
Total 64 100.0
Hasil
Distribusi pendidikan terakhir para pekerja kebun binatang
Pendidikan Terakhir Jumlah n (%)
SD-SMP 5 7,8
SMA 36 56.3
Perguruan tinggi 23 35,9
Total 64 100.0
Distribusi status pernikahan para pekerja kebun binatang
Status Penikahan Jumlah n (%)
Janda/duda 1 1.6
Menikah 56 87,5
Tidak menikah 7 10,9
Total 64 100.0
Hasil
Tabel 9. Distribusi perilaku mencuci tangan setelah bekerja
Perilaku mencuci tanga setelah bekerja Jumlah n (%)
Tidak Pernah - Kadang-kadang 6 9,4
Selalu 58 90,6
Total 64 100.0
Distribusi pengetahuan tentang toksoplasmosis
Pengetahuan tentang toksoplasmosis Jumlah n (%)
Tidak 21 32,8
Ya 43 67,2
Total 64 100.0
HasilTabel Bivariat
Jenis kelamin, umur dan pendidikan terakhir berdasarkan pengetahuan tentang toksoplasmosis
Pengetahuan Tentang Toksoplasmosis
p Tidak YaJenis Kelamin Laki-laki 20 37 0,269
Perempuan 1 6
Umur: 0,035
> 40 tahun 9 13
21-25 tahun – 26-30 tahun 3 4
31-35 tahun 1 17
36-40 tahun 8 9
Pendidikan Terakhir 0,005
SD-SMP 4 1
SMA 13 23
Perguruan Tinggi 4 19
Status Pernikahan 0,749Janda/duda – Tidak menikah 2 6
Menikah 19 37
HasilPengetahuan Tentang Toksoplasmosis Berdasarkan Perilaku Mencuci Tangan
Setelah Bekerja
Perilaku Mencuci Tangan Setelah Bekerja
Tidak Pernah – Kadang-kadang Selalu p
Pengetahuan Tentang Toksoplasmosis
Tidak 4 17 0,064
Ya 2 41
PembahasanPenelitian ini diambil dari hasil kuesioner yang dibagikan
kepada para pekerja kebun binatang khususnya para perawa binatang mamalia, karnivora, unggas dan reptil.
Lokasi penelitian dilakukan di Kebun Binatang Ragunan, Jakarta Selatan yang diambil pada tanggal 8-21 Desember 2013.
Kuesioner yang dibagikan berisikan data pekerja kebun binatang berupa Nama, Umur, Status Pernikahan, Pendidikan Terakhir yang mana dikaitkan dengan pengetahuan para pekerja tentang toksoplasmosis, setelah itu pengetahuan tentang toksoplasmosis akan dikaitkan dengan pencegahannya yaitu berupa perilaku mencuci tangan setelah bekerja.
Pada penggunaan statistik pada variabel Jenis Kelamin dengan pengetahuan tentang toksoplasmosis pada pekerja kebun binatang didapatkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara umur pekerja kebun binatang dengan pengetahuannya akan toksoplasmosis (p > 0,05)
. Variabel lainnya, Antara Variebel Status Pernikahan dengan pengetahuan tentang toksoplasmosis tidak didapat aanya hubungan yang signifikan (p> 0,05)
Pada uji Chi-Square antara variabel umur dengan variabel pengetahuan tentang toksoplasmosis, didapatkan adanya hubungan yang signifikan antara pekerja kebun binatang dengan pengetahuannya akan toksoplasmosis (p < 0,05)
. Didapatkan pula hubungan antara variabel pendidikan terakhir pekerja kebun binatang dengan pengetahuannya akan toksoplasmosis yang ditandai dengan (p > 0,05)
Pada uji Chi-Square = Tidak didapatkan adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang toksoplasmosis dengan perilaku mencuci tangan pada pekerja kebun binatang.
Pada penelitian toksoplasma lainnya didapatkan prevalensi tertinggi toksoplasmosis pada pekerja yang bekerja dengan kucing, diikuti dengan jenis reptile. Didapatkan juga adanya peningkatan terjadinya toksoplasmosis dengan higiene seorang pekerja di peternakan.
KesimpulanHasil dari penelitian ini dapat disimpulkan
bahwa tidak adanya hubungan antara pengetahuan dengan perilaku mencuci tangan setelah bekerja pada pekerja kebun binatang. Umur dan pendidikan terakhir para pekerja kebun binatang menunjukan bahwa adanya hubungan yang signifikan dengan pengetahuan mereka tentang Toksoplasmosis.
Saranpenelitian lanjutan mengenai apakah para pekerja kebun
binatang mengetahui penyakit-penyakit yang ditularkan oleh hewan dan apakah mereka mengetahui pencegahan untuk tidak tertular.
Menambahkan variabel independen dan mencari berbagai variable dependen lainnya untuk di teliti, seperti tidak hanya pengetahuan dan pencegahan toksoplasmosis tetapi juga dapat diteliti apakah para pekerja kebun binatang terjangkit dengan toksoplasmosis dan dihubungkan dengan pencegahan atau higiene setiap orang yang bekerja di kebun binatang.
Penelitian di lebih banyak kebun binatang dengan jumlah sampel yang lebih besar agar dapat memberikan gambaran umum populasi yang lebih baik.
Daftar Pustaka 1. Susanto L, SupaliT, Gandahusada S. Penentuan Konsentrasi Minimal Gen B1 dan Gen
P30 Toxoplasma Gondii Yang Masih Terdeteksi Dengan Reaksi Rantai Polimerase. Journal of Makara. 6: 64-70.
2. Jones JL, Kruszon-Moran D,Wilson M, McQuillan G, Navin T, McAuley. Toxoplasma gondii Infection in the United States: Seroprevalence and Risk Factors 2001; 154: 357 – 65
3. Webster JP, Kaushik M, Bristow GC, McConkey GA. Toxoplasma gondii infection, from predation to schizophrenia: can animal behaviour help us understand human behaviour? The Journal of Experimental Biology 2012; 216: 99 – 112.
4. Sadjono TW. (2009). Strategi Penanggulangan dan Pencegahan Penyakit Parasitik di Masyarakat. Journal Maj Kedokt Indon 2002; 59: 298-9.
5.Camps S, Dubey JP, Saville WJA. Seroepidemiology of Toxoplasma gondii In Zoo Animal In Selected Zoos In The Midwestern United States. J. Parasitol 2008; 94: 648-53
6. Fredebaugh SL, Mateus-Pinilla NE, McAllister M, Warner RE. Prevalence Of Antibody To Toxoplasma gondii In Terestrial Wildlife In A Natural Area. Journal Of Wildlife Diseases 2011; 47: 381.
7. Aubert D, Terrier ME, Dumetre A, Barrat J, Villena I. Prevalence of Toxoplasma gondii. Journal of Wildlife Disease 2008; 44: 172 – 3.
8. Zhou P, Chen Z, Li HL, Zheng H, He S, Lin RQ. Toxoplasma gondii infekction in humans in China. Parasites $ Vectors 2011, 4; 165.
9. Soedarto. Buku Ajar Parasitologi Kedokteran. Jakarta: Sagung Seto, 2011. 10. Jones JL, Bolierts J, Press C, Benington JS, Mortoya JG. Risk Factors for
Toxoplasma gondii Infection in United States. Clinical Infectious Diseases 2009; 49: 878 – 84.
Daftar Pustaka 11. Cunha JP, Stoppler MC. Toxoplasmosis. Available at:
http://www.onhealth.com/toxoplasmosis/article.htm. Accesed on July 14, 2013. 12. McConkey GA, Martin HL, Bristow GC. Toxoplasma gondii infection dan behaviour
– location, location, location? The Journal of Experimental Biology 2012; 216: 113 - 9. 13. Jones JL, Kruszon-Moran D, Won K, Wilson M, Schantz PM. Toxoplasma gondii and
Toxocara spp. Co-infection. The American Journal Of Tropical Medicine And Hygiene 2008; 78: 35 – 9
14. Carruthers VB, Suzuki Y. Effects of Toxoplasma gondii Infection on the Brain. Oxford Journal 2007; 33: 745 - 51.
15. Chioccola P, Lucia V, Vidal, Ernesto J. Toxoplasma gondii infection and cerebral toxoplasmosis in HIV-infected patients. Future Microbiology 2009: 1363-79.
16. Hari KR, Modi MR, Mochan AHD, Modi G. Reduced risk of toxoplasma encephalitis in HIV-infekction patients. Sage Journal 2007; 18: 555 - 8.
17. Guenter, Wojlech; Bielinski, Maciej, Deptula, Wiecek Z. Does Toxoplasma gondii affect cognitive function? Folia Parasitologica 2012: 93-8.
18. Hiswani M. Toxoplasmosis Penyakit Zoonosis Yang Perlu DI Waspadai Oleh Ibu Hamil. Available at: http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-hiswani5.pdf. Accessed June 25, 2013.
19. Chatterton JMW, McDonagh S, SpenceN, Ho’Yen DO. Changes in toxoplasma diagnosis. Journal of Medical Microbiology 2011; 60: 1762-66.
20. Iqbal J, Khalid N. Detection of acute Toxoplasma gondii infection in early pregnancy by IgG avidity and PCR analysis. Journal of Medical Microbiology 2007; 56: 1495 – 99
21. Harms RW, Berge KG, Hagen PT, Litin SC. Hand-washing: Do's and don'ts. Available at: http://www.mayoclinic.com/health/hand-washing/HQ00407. Accessed July 22, 2013.
22. Suroto P. Hubungan Kejadian Toksoplasmosis Dengan Higiene Perorangan Pada Karyawan Di Klinik Hewan Dinas Peternakan Jawa Timur. Thesis & Research: Airlangga University; 2012.
Daftar Pustaka 23. Jani RG, Bhuva CN, Katara RD, Bhanderi G, Vadaliya D. Study of seroprevalence of
toxoplasmosis in workers of zoological gardens of Gujarat. Journal Intas Polivet 2006; 7: 452-54.
24. Sufren, Natanael. Mahir Menggunakan SPSS Secara Otodidak. Jakarta: Gramedia, 2013. 25. Nissapatorn V. Toxoplasmosis: A Silent Threat in Southeast Asia. Research Journal of
Parasitology; 2: 1-12. 26. Taila AK, Hingwe AS, Johnson LE. Toxoplasmosis in a patient who was
immunocompetent: a case report. Journal Of Medical Case Reports 2011; 5: 16 27. Torrey EF, Yolken RH. Toxoplasma oocysts as a public health problem. Trends in
Parasitology 2013; 8: 380-4. 28. Remington JS, Thulliez P, Montoya JG. Recent Developments for Diagnosis of
Toxoplasmosis. Journal of Clinical Microbiology 2004; 42: 941-5. 29. Montoya JG. Laboratory Diagnosis of Toxoplasma gondii Infection and Toxoplasmosis.
The Journal Of Infectious Diseases. 2002: 73-82. 30. Van der Ven AJAM, Van de Ven S, Camps W, Melchers WJG, Koopmans PP, Galama JMD.
Anti-toxoplasma effect of pyrimethamine, trimethoprim dand sulphonamides alone and in combination implications for therapy. Journal of Antimicrobial Chemotherapy. 38: 75-80.