SKRIPSI
PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KINERJA
PERUSAHAAN DENGAN ENTERPRISE RISK MANAGEMENT SEBAGAI VARIABEL MODERASI
PADA PT SEMEN TONASA
MERY MEIDIATRY PAKAANG
DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR
2020
ii
SKRIPSI
PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KINERJA
PERUSAHAAN DENGAN ENTERPRISE RISK MANAGEMENT SEBAGAI VARIABEL MODERASI
PADA PT SEMEN TONASA
Sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
disusun dan diajukan oleh
MERY MEIDIATRY PAKAANG A31115507
kepada
DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR
2020
iii
SKRIPSI
PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN ENTERPRISE RISK
MANAGEMENT SEBAGAI VARIABEL MODERASI PADA PT SEMEN TONASA
disusun dan diajukan oleh
MERY MEIDIATRY PAKAANG A31115507
telah diperiksa dan disetujui untuk diuji
Makassar, 19 Desember 2019
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Ratna Ayu Damayanti, S.E., M.Soc, Sc., Ak., CA Dr. Hj. Nirwana, S.E., M.Si., Ak., CA NIP. 196703191992032003 NIP. 196511271991032001
Ketua Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Hasanuddin
Dr. Hj. Andi Kusumawati, S.E., M.Si., Ak., CA NIP. 196604051992032003
iv
SKRIPSI
PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN ENTERPRISE RISK
MANAGEMENT SEBAGAI VARIABEL MODERASI PADA PT SEMEN TONASA
disusun dan diajukan oleh
MERY MEIDIATRY PAKAANG A31115507
telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi
pada tanggal 16 Januari 2020 dan dinyatakan telah memenuhi syarat kelulusan
Menyetujui,
Panitia Penguji
No. Nama Penguji Jabatan Tanda Tangan
1. Dr. Ratna Ayu Damayanti, S.E., M.Soc, Sc., Ak., CA Ketua 1………………..
2. Dr. Hj. Nirwana, S.E., M.Si., Ak., CA Sekretaris 2………………..
3. Prof. Dr. Hj. Mediaty, S.E., M.Si., Ak., CA Anggota 3………………..
4. Dr. Darmawati, S.E., M.Si., Ak., CA Anggota 4………………..
Ketua Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Hasanuddin
Dr. Hj. Andi Kusumawati, S.E., M.Si., Ak., CA NIP 196604051992032003
v
PERNYATAAN KEASLIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini,
nama : Mery Meidiatry Pakaang
NIM : A31115507
jurusan/program studi : Akuntansi/Strata Satu (S1)
dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sripsi yang berjudul
Pengaruh Audit Internal Terhadap Kinerja Perusahaan Dengan Enterprise Risk Management Sebagai Variabel Moderasi Pada PT Semen Tonasa
adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam
naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain
untuk memperoleh gelar akademik di suatu perguruan tinggi, dan tidak terdapat
karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali
yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan
dan daftar pustaka.
Apabila dikemudian hari ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan
terdapat unsur-unsur jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan
tersebut dan diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku (UU No. 20 Tahun 2003, pasal 25 ayat 2 dan pasal 70).
Makassar, Januari 2020
Yang Membuat pernyataan,
Mery Meidiatry Pakaang
vi
PRAKATA
“Karena masa depan sungguh ada dan harapanmu tidak akan hilang”
– Amsal 23:18 –
In the name of Father, Jesus, and Holy Spirit
Segala puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa
atas segala penyertaan dan kasih karunia-Nya sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi ini sebagai tugas akhir untuk mencapai gelar Sarjana
Ekonomi pada Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Hasanuddin.
Dalam kesempatan ini, peneliti ingin menyampaikan ungkapan terima
kasih kepada berbagai pihak yang turut memberikan bimbingan, nasihat, bantuan,
dan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, ungkapan terima
kasih peneliti persembahkan kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus, sumber segala pengetahuan, hikmat, kekuatan,
kemampuan, dan sukacita yang membuat segala sesuatu dapat terjadi.
2. Kedua orang tua peneliti (Philipus Pakaang, S.E., M.M dan Rahayuningsih,
S.E), kakak-kakakku terkasih (Abraham Afriandy, S.KG., Yoseph
Navrandinata, S.T., Andrew Julistyan, S.E., dr. Gantarini Rianna, S. Ked.,
Floransya Dwi, S.ST., dan Putri Natalia, S.E), dan juga keponakan tersayang
(Jesseved, Julio, dan Graciella), serta segenap rumpun keluarga yang
senantiasa memberikan doa, bantuan, nasehat dan motivasi selama proses
penyusunan skripsi.
3. Ibu Dr. Ratna Ayu Damayanti, S.E., M.Soc, Sc., Ak., CA selaku dosen
pembimbing I dan Ibu Dr. Hj. Nirwana, S.E., M.Si., Ak., CA selaku dosen
pembimbing II yang telah meluangkan waktu, tenaga, pikiran, dan kesabaran
dalam memberikan arahan, nasehat dan motivasi dalam membimbing peneliti
menyelesaikan penelitian ini.
4. Bapak Drs. M. Natsir Kadir, M.Si, Ak., CA selaku penasehat akademik dari
semester satu hingga semester tujuh dan Bapak Drs. Haerial, M.Si., Ak., CA
selaku penasehat akademik dari semester delapan hingga semester sembilan
yang telah memberikan arahan dan nasehat selama proses perkuliahan.
vii
5. Ibu Dr. Hj. Andi Kusumawati, S.E., M.Si., Ak., CA, Bapak Dr. H. Syarifuddin
Rasyid, S.E., M.Si, Bapak Aso, Bapak Ical, Ibu Endang, Bapak Bur, segenap
dosen, staf akademik dan pegawai fakultas, khususnya Departemen
Akuntansi yang telah membantu selama proses perkuliahan hingga
pengurusan skripsi.
6. Bapak Drs. Abd. Rachmat Noer selaku GM SDM PT Semen Tonasa, Bapak
Drs. Andi Makkulau, M.M., selaku GM SKAI PT Semen Tonasa, Bapak Alm.
Bob, Bapak Jumhari, Bapak Ancu, Ibu Wanti, Ibu Fira dan segenap karyawan
PT Semen Tonasa yang telah membantu dan meluangkan waktunya untuk
menjadi responden dalam penelitian ini.
7. Jesalfa Adventus Sasiang yang selama ini selalu ada memberikan dukungan,
motivasi, doa, menjadi penyemangat, dan dengan setia menjadi pendengar
yang baik atas segala keluh kesah semasa perkuliahan serta dengan penuh
kesabaran dan keikhlasan meluangkan waktunya untuk terlibat dalam
serangkaian proses penelitian ini. Saranghae!!
8. Sahabat terkasih (Gloria, Talita, Aylrin, Dian, Yultianti) yang selama ini dengan
setia menjadi pendengar yang baik, memberikan dukungan dan motivasi
dalam menjalani proses perkuliahan hingga penyelesaian skripsi, khususnya
Gloria dan Aylrin yang sudah menemani ke Pangkep untuk melakukan
penelitian. Saranghae!!
9. Sahabat-sahabat semasa SD, SMP dan SMA, teman-teman KKN Tematik
Posko Jasuda, teman-teman dan pengurus PMKO FEB-UH periode
2018/2019, teman-teman GMKI FEB-UH, dan juga teman-teman
RECTOVERSO yang telah memberikan doa, dukungan dan motivasi selama
ini.
10. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu-persatu, terima kasih
untuk doa dan dukungannya.
Makassar, Oktober 2019
Mery Meidiatry Pakaang
viii
ABSTRAK
Pengaruh Audit Internal Terhadap Kinerja Perusahaan Dengan Enterprise Risk Management Sebagai Variabel Moderasi Pada PT Semen Tonasa
The Effect of Internal Audit on Firm Performance with Enterprise Risk
Management as Moderation Variable at PT Semen Tonasa
Mery Meidiatry Pakaang Ratna Ayu Damayanti
Nirwana
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh audit internal terhadap kinerja perusahaan dengan enterprise risk management sebagai variabel moderasi. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode survei melalui penyebaran kuesioner kepada karyawan PT Semen Tonasa. Metode penentuan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling. Model analisis data yang digunakan adalah regresi linear sederhana dan moderated regression analysis (MRA) dengan bantuan software Statistical Package for Social Science (SPSS) versi 21. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa audit internal berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa enterprise risk management tidak dapat memoderasi pengaruh audit internal terhadap kinerja perusahaan. Kata kunci: audit internal, kinerja perusahaan, enterprise risk management This study aims to analysis and determine the effect of internal audit on firm performance with enterprise risk management as moderation variable at PT Semen Tonasa. The data used in this research is the the primary data. Data was collected by using a survey method by distributing questionnaires to the employees of PT Semen Tonasa. The sample of this research is determined by using purposive sampling. The data analysis model using simple linear regression and moderated regression analysis with software Statistical Package for Social Science (SPSS) version 21. The results of this study showed that the internal audit give a positive influence and significant on firm performance. in addition to that, the result also show that the enterprise risk management could not moderated the effect of internal audit on firm performance. Keyword: internal audit, firm performance, enterprise risk management
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ...................................................................................... i HALAMAN JUDUL .......................................................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... iii HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. iv PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................................ v PRAKATA ....................................................................................................... vi ABSTRAK ....................................................................................................... viii DAFTAR ISI .................................................................................................... ix DAFTAR TABEL ............................................................................................. xii DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiii DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiv BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ..................................................................... 8 1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................... 8 1.4 Kegunaan Penelitian .................................................................. 8
1.4.1 Kegunaan Teoritis ............................................................ 9 1.4.2 Kegunaan Praktis ............................................................. 9
1.5 Sistematika Penulisan ................................................................ 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 11 2.1 Landasan Teori .......................................................................... 11
2.1.1 Teori Keagenan (Agency Theory) .................................... 11 2.1.2 Audit Internal .................................................................... 13
2.1.2.1 Pengertian Audit Internal ................................... 13 2.1.2.2 Independensi ..................................................... 14 2.1.2.3 Keahlian Profesional .......................................... 14 2.1.2.4 Program Audit Internal ....................................... 15 2.1.2.5 Pelaksanaan Audit Internal ................................ 15 2.1.2.6 Laporan Audit Internal ....................................... 16
2.1.3 Kinerja Perusahaan ......................................................... 17 2.1.3.1 Balanced Scorecard .......................................... 17 2.1.3.2 Perspektif Keuangan ......................................... 18 2.1.3.3 Perspektif Pelanggan......................................... 18 2.1.3.4 Perspektif Proses Bisnis Internal ....................... 19 2.1.3.5 Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan ..................................................... 19
2.1.4 Manajemen Risiko Perusahaan (ERM) ............................ 20 2.1.4.1 Pengertian Manajemen Risiko Perusahaan (ERM) ............................................ 20 2.1.4.2 Komponen-Komponen ERM .............................. 20 2.1.4.3 Peran Audit Internal dalam ERM ....................... 22
2.2 Penelitian Terdahulu .................................................................. 23 2.3 Kerangka Konseptual ................................................................. 27 2.4 Hipotesis Penelitian .................................................................... 27
x
2.4.1 Pengaruh Audit Internal dan Kinerja Perusahaan ..................................................................... 27
2.4.2 Audit Internal, Enterprise Risk Management dan Kinerja Perusahaan ................................................... 29
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 30 3.1 Rancangan Penelitian ................................................................ 30 3.2 Lokasi Penelitian ........................................................................ 30 3.3 Populasi dan Sampel ................................................................. 30
3.3.1 Populasi ........................................................................... 30 3.3.2 Sampel ............................................................................ 31
3.4 Jenis dan Sumber Data .............................................................. 32 3.4.1 Jenis Data ........................................................................ 32 3.4.2 Sumber Data .................................................................... 32
3.5 Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 32 3.6 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel ................ 33
3.6.1 Variabel Penelitian ........................................................... 33 3.6.2 Definisi Operasional Variabel ........................................... 34
3.7 Instrumen Penelitian .................................................................. 37 3.8 Analisis Data .............................................................................. 38
3.8.1 Uji Kualitas Data .............................................................. 38 3.8.1.1 Uji Validitas Data ................................................. 38 3.8.1.2 Uji Reliabilitas Data ............................................. 39
3.8.2 Uji Asumsi Klasik ............................................................. 39 3.8.2.1 Uji Normalitas...................................................... 39 3.8.2.2 Uji Heteroskedastisitas ........................................ 40 3.8.2.3 Uji Autokorelasi ................................................... 40 3.8.2.4 Uji Multikolinearitas ............................................. 40
3.8.3 Uji Hipotesis ..................................................................... 41 3.8.3.1 Koefisien Determinasi (R2) .................................. 41 3.8.3.2 Uji Parsial (Uji t) .................................................. 41 3.8.3.3 Analisis Regresi Linier Sederhana ...................... 42 3.8.3.4 Analisis Regresi Moderasi ................................... 42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 44
4.1 Deskripsi Penelitian .................................................................. 44 4.1.1 Pengumpulan Data Penelitian .......................................... 44 4.1.2 Karakteristik Responden .................................................. 45
4.2 Hasil Analisis Statistik Deskriptif ............................................... 46 4.3 Hasil Uji Kualitas Data ............................................................... 46
4.3.1 Uji Validitas Data.............................................................. 46 4.3.2 Uji Reliabilitas Data .......................................................... 48
4.4 Hasil Uji Asumsi Klasik .............................................................. 49 4.4.1 Uji Normalitas .................................................................. 49 4.4.2 Uji Heterokedastisitas ...................................................... 50 4.4.3 Uji Autokorelasi ................................................................ 51 4.4.4 Uji Multikolinearitas .......................................................... 51
4.5 Hasil Uji Hipotesis ..................................................................... 52 4.5.1 Koefisien Determinasi (R2) ............................................... 53 4.5.2 Uji Parsial (Uji t) ............................................................... 54
4.6 Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis .................................... 55
xi
4.6.1 Pengaruh Audit Internal Terhadap Kinerja Perusahaan ... 56 4.6.2 Pengaruh Audit Internal Terhadap Kinerja Perusahaan
dengan Enterprise Risk Management sebagai Variabel Moderasi .......................................................................... 57 BAB V PENUTUP ......................................................................................... 60
5.1 Kesimpulan ............................................................................... 60 5.2 Keterbatasan Penelitian ............................................................ 60 5.3 Saran ........................................................................................ 61
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 62 LAMPIRAN ...................................................................................................... 66
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Definisi Operasional Variabel ................................................... 36
4.1 Rincian Penyebaran Kuesioner ................................................ 44
4.2 Data Karakteristik Responden .................................................. 45
4.3 Analisis Statistik Deskriptif ....................................................... 46
4.4 Hasil Uji Validitas ..................................................................... 47
4.5 Hasil Uji Reliabilitas .................................................................. 48
4.6 Hasil Uji Autokorelasi ............................................................... 51
4.7 Hasil Uji Multikolinearitas ......................................................... 52
4.8 Hasil Uji R2 Persamaa 1 ........................................................... 53
4.9 Hasil Uji R2 Persamaa 2 ........................................................... 54
4.10 Hasil Uji t Persamaan 1 ............................................................ 54
4.11 Hasil Uji t Persamaan 2 ............................................................ 55
4.12 Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis ....................................... 56
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Peran Audit Internal dalam ERM .............................................. 24
2.2 Krangka Konseptual ................................................................. 27
4.1 Grafik P-Plot............................................................................. 49
4.2 Grafik Scatterplot ..................................................................... 50
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1 Biodata .................................................................................. 66
2 Peta Teori .............................................................................. 68
3 Kuesioner Penelitian.............................................................. 73
4 Hasil Analisis Statistik Deskriptif ............................................ 79
5 Hasil Uji Validitas Data .......................................................... 80
6 Hasil Uji Reliabilitas Data ...................................................... 83
7 Hasil Uji Asumsi Klasik .......................................................... 84
8 Hasil Uji Hipotesis ................................................................. 86
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Telah banyak penelitian mengenai kinerja perusahaan dilakukan.
Mengingat bahwa di era globalisasi saat ini, sejak berlakunya era perdagangan
bebas Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) pada tahun 2015, perkembangan bisnis
dan ekonomi di Indonesia berkembang semakin pesat. Perkembangan ini
membuat persaingan perusahaan sejenis semakin kompetitif dan kompleks.
Tingkat persaingan yang tinggi akan meningkatkan risiko yang dihadapi
perusahaan. Hal ini membuat sebagian besar perusahaan berusaha untuk
meningkatkan kinerjanya, sehingga diperlukan keunggulan daya saing
(competitive advantage) yang tinggi untuk dapat bersaing dalam persaingan yang
dinamis dan melakukan upaya-upaya inovatif untuk dapat mempertahankan
keunggulan daya saing secara berkelanjutan (Tjahjadi, 2011).
Fenomena persaingan yang semakin ketat sangat dirasakan oleh industri
persemenan domestik di Indonesia. Hadirnya pesaing baru dengan berbagai
macam merek dan banyaknya perusahaan semen asing yang mendirikan pabrik
di Indonesia menjadi tantangan yang nyata yang dihadapi industri semen
domestik. Kondisi ini menyebabkan persaingan semakin ketat dimana serangan
produsen semen asing yang semakin gencar seperti PT Conch Cement Indonesia
dari Cina menjual produknya dengan harga yang lebih rendah dari harga semen
domestik sehingga kondisi ini juga membuat perusahaan industri persemenan di
Indonesia harus melakukan efisiensi biaya dan menetapkan harga jual baru yang
kompetitif (http://global-news.co.id, 2016). Adanya tekanan persaingan yang ketat,
2
secara langsung atau tidak langsung sangat mempengaruhi kinerja organisasi
perusahaan. Untuk itu, penilaian kinerja perusahaan menjadi sebuah aspek
penting bagi perusahaan untuk menilai keberhasilan suatu perusahaan dalam
mencapai tujuannya.
Kinerja perusahaan merupakan gambaran keadaan secara utuh atas suatu
perusahaan selama periode waktu tertentu, dan merupakan hasil atau prestasi
yang dipengaruhi oleh kegiatan operasional perusahaan dalam pemanfaatan
sumber daya yang dimiliki (Helfert, 1996). Penilaian kinerja merupakan aktivitas
yang dilakukan oleh semua organisasi. Menurut Mulyadi (2001), penilaian kinerja
merupakan penentuan secara periodik efektivitas kegiatan organisasi, bagian
organisasi dan karyawan berdasarkan sasaran, standar, dan kriteria yang telah
ditetapkan. Kinerja organisasi tidak hanya dapat diukur melalui perspektif
keuangan saja melainkan juga dapat diukur melalui perspektif non keuangan
(Dewi, 2014). Penilaian kinerja non keuangan dapat menjadi pelengkap bagi
penilaian kinerja keuangan dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Kinerja
merupakan suatu hal yang penting bagi pihak manajer untuk membuat keputusan
dan pertimbangan bagi perusahaan (Parker, 2000). Laporan keuangan yang
diterbitkan perusahaan merupakan cerminan dari kinerja perusahaan yang di
dalamnya berisikan informasi keuangan yang dapat menjelaskan kondisi
perusahaan dalam suatu periode. Informasi keuangan tersebut juga menjadi
sarana pertanggungjawaban manajemen kepada shareholder dan sumber
informasi penting bagi stakeholder. Kualitas informasi yang disajikan perusahaan
sangat ditentukan dengan seberapa jauh efektivitas pengendalian dan
pengawasan yang dilakukan oleh audit internal.
Keberhasilan kinerja perusahaan tidak terlepas dari peran audit internal
yang baik. Menurut Institute Internal Audit (IIA) dalam Moeller (2009)
3
mengemukakan bahwa audit internal merupakan sebuah fungsi penilaian
independen yang dibentuk dalam organisasi untuk memeriksa dan mengevaluasi
aktivitasnya sebagai layanan bagi organisasi. Audit internal memiliki peran yang
sangat besar bagi perusahaan dalam meningkatkan keandalan sistem
pengendalian internal, memperbaiki proses manajemen risiko dan memuaskan
kebutuhan pengguna internal (Al-Matari et al., 2014). Auditor internal dalam
perusahaan dapat menilai apakah pengawasan internal dalam suatu manajemen
berjalan dengan baik, efektif, efisien, dan ekonomis, serta mampu memberikan
informasi bagi shareholder dan stakeholder dalam mengambil keputusan strategis
bagi perusahaan. Audit internal berperan sebagai media kontrol organisasi yang
mengukur dan mengevaluasi organisasi yang kemudian informasi yang dihasilkan
dikomunikasikan kepada pihak manajemen organisasi tersebut (Rajagukguk,
2017).
Perusahaan dengan fungsi audit internal yang kuat akan memperoleh
kinerja yang lebih baik, dibandingkan dengan perusahaan yang tidak memiliki
fungsi audit internal. Hal ini didukung dengan hasil penelitian Ahmad (2018) yang
menyatakan bahwa audit internal berpengaruh positif terhadap kinerja
perusahaan. Penelitian ini menunjukkan bahwa audit internal telah menjadi alat
manajemen yang sangat diperlukan untuk mencapai pengendalian yang efektif
dengan mendeteksi kelemahan operasi manajemen di semua industri, khususnya
industri perbankan. Namun, penelitian yang dilakukan Bimantara dan laksito
(2015) menunjukkan bahwa efektivitas fungsi audit internal tidak memiliki
pengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan. Penelitian ini menunjukkan
bahwa efektifitas fungsi internal audit dalam perusahaan tidak memiliki hubungan
dalam kinerja keuangan. Dengan kata lain bahwa peningkatan efektifitas fungsi
4
internal audit tidak secara otomatis meningkatkan kinerja keuangan dalam
perusahaan.
Seiiring dengan semakin berkembangnya perusahaan, tentu saja potensi
risiko yang dihadapi dari setiap kegiatan operasional perusahaan akan semakin
kompleks sehingga akan semakin sulit untuk mengawasi setiap kegiatan
operasional perusahaan yang berpotensi menimbulkan masalah-masalah internal
meliputi penyimpangan-penyimpangan, kecurangan, dan pemborosan. Dalam
dunia bisnis, tentu saja perusahaan akan selalu diperhadapkan dengan risiko, baik
yang berasal dari internal maupun eksternal. Risiko dapat dikatakan sebagai
ancaman atau kondisi atau peristiwa yang akan berdampak buruk atau negatif
terhadap kemampuan perusahaan dalam mencapai tujuannya (COSO, 2004).
Perusahaan memerlukan identifikasi risiko-risiko bisnis yang dihadapi, baik dari
sisi keuangan maupun operasional dan kemudian mengelola risiko-risiko tersebut
agar tetap berada pada level yang dapat diterima. Perusahaan dikatakan baik
ketika perusahaan tidak selalu menghindari setiap risiko yang timbul melainkan
menghadapi dan mencari solusi, serta mengelola risiko tersebut secara efektif
sampai batasan yang dapat diterima (Kurniawati, 2010). Keberhasilan kinerja
perusahaan juga tidak terlepas dari penerapan manajemen risiko perusahaan
(ERM). COSO (2014) menjelaskan definisi ERM sebagai.
“a process, effected by an entity’s board of directors, management and other personnel, applied in strategy setting and across the enterprise, designed to identify potential events that may affect the entity, and manage risk to be within its risk appetite, to provide reasonable assurance regarding the achievement of entity objectives.”
Dari definisi tersebut, maka manajemen risiko perusahaan (enterprise risk
management) dapat dikatakan sebagai suatu proses yang diterapkan dalam
penetapan strategi dan di seluruh perusahaan yang dipengaruhi oleh dewan
direksi, pihak manajemen dan personel lainnya dalam entitas, yang didesain untuk
5
mengidentifikasi potensi peristiwa yang mungkin mempengaruhi entitas dan
mangelola risiko tersebut agar sesuai dengan selera risikonya (risk appetite), guna
untuk memberikan jaminan yang wajar mengenai pencapaian tujuan suatu entitas.
Enterprise Risk Management merupakan suatu kerangka kerja untuk
memahami dan mengendalikan risiko yang dihadapi perusahaan. Manajemen
bertanggung jawab untuk menetapkan dan mengoperasikan kerangka kerja
manajemen risiko. Auditor internal harus membantu manajemen dan komite audit
dalam tanggung jawab manajemen risiko dan peran pengawasannya dengan
memeriksa, mengevaluasi, melaporkan dan merekomendasikan perbaikan pada
kecukupan dan efektivitas proses manajemen risiko (IIA, 2004). Manajemen risiko
yang terintegrasi memungkinan audit internal untuk melakukan audit dalam bentuk
yang sistematis dan terkoordinir.
Keterlibatan audit internal dalam ERM dapat menambah nilai bagi
organisasi (Zwaan, Laura de et al., 2011). Jika perusahaan mencoba
mengendalikan kondisi yang tidak menguntungkan yang merupakan hasil dari
paparan risiko maka perusahaan dapat meningkatkan kinerjanya (Jafari et al.,
2011). Ketika auditor internal memahami manajemen risiko perusahaan
(enterprise risk management) dengan baik dan efektif maka akan memberikan
pengaruh yang besar dalam perumusan strategi perusahaan untuk mencapai
tujuan perusahaan. Hal ini didukung oleh penelitian Theo et al. (2017) yang
mengemukakan bahwa manajemen risiko berpengaruh signifikan terhadap kinerja
perusahaan. Penelitian ini menunjukkan bahwa ERM mampu memitigasi risiko dan
meningkatkan peluang di lingkungan bisnis sementara daya saing perusahaan
dapat dipertahankan dan meningkatkan nilai pemegang saham. Akan tetapi,
penelitian yang dilakukan oleh Alawattegama (2018) mengemukakan bahwa
manajemen risiko tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja
6
perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa para manajer perusahaan perlu
memperhatikan dengan seksama pertimbangan cost-benefit ketika merancang
dan menerapkan praktik ERM dan tidak selalu mengandalkan dan berinvestasi
secara luas pada ERM sebagai sarana untuk menciptakan nilai perusahaan.
Ketidaksamaan hasil ini menjadi dorongan bagi peneliti untuk menjadikan ERM
sebagai variabel moderasi untuk menguji dan meneliti kembali apakah ERM
memberikan pengaruh terhadap kinerja perusahaan.
Perusahaan yang diteliti dalam penelitian ini adalah PT Semen Tonasa. PT
Semen Tonasa merupakan produsen semen terbesar di Kawasan Timur Indonesia
yang memiliki sasaran utama untuk meningkatkan nilai perusahaan kepada para
pemegang saham (shareholders) dan pemangku kepentingan (stakeholders)
dengan strategi yang berfokus pada kegiatan bisnis utama yaitu menambang,
memproduksi, dan memasarkan produksinya untuk menjamin keberlangsungan
perusahaan dalam jangka panjang (www.sementonasa.co.id/profile_brief.php).
Sebagai salah satu anak perusahaan dari PT Semen Indonesia (holding
company) yang merupakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maka
PT Semen Tonasa berkewajiban menerapkan seluruh ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku pada perusahaan BUMN. Undang-undang
Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2003 pasal 67 ayat (1) tentang Badan Usaha
Milik Negara yang menyatakan bahwa setiap BUMN berkewajiban membentuk
Satuan Pengawasan Intern (SPI) dalam struktur organisasi perusahaan. Sesuai
dengan ketentuan tersebut maka PT Semen Tonasa dalam struktur organisasinya
membentuk satuan pengawasan intern yang diberi nama Satuan Kerja Audit
Internal (SKAI) yang berfungsi untuk melakukan pengawasan, memberikan
penilaian dan rekomendasi perbaikan kepada direksi perusahaan. SKAI PT
7
Semen Tonasa dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya melakukan
audit yang berbasis risiko (ERM).
Fenomena hadirnya pesaing baru juga dirasakan oleh PT Semen Tonasa.
Untuk dapat bertahan dan berkompetisi dengan baik, PT Semen Tonasa
menerapkan strategi market leadership dan cost transformation. Kinerja
operasional PT Semen Tonasa secara keseluruhan mengalami kenaikan yang
cukup signifikan dimana volume produksi terak pada tahun 2014 sebesar 5,7 juta
ton naik menjadi 6,1 juta ton pada tahun 2017 dan volume produksi semen pada
tahun 2014 sebesar 6,1 juta ton turun menjadi 5,9 juta ton pada tahun 2017.
Penurunan volume produksi semen disebabkan karena meningkatnya penjualan
terak. Begitupun juga dengan volume penjualan pada tahun 2014 sebesar 6,6 juta
ton naik menjadi 7 juta ton pada tahun 2017. Keberhasilan tersebut disebabkan
oleh karena strategi market leadership yang diterapkan dapat dijalankan dengan
baik, terutama pada daerah pemasaran utama semen tonasa.
Namun, dari segi kinerja keuangan PT Semen Tonasa mengalami fluktuasi
yaitu pendapatan pada tahun 2014 sebesar 5,4 Triliyun menjadi 5,1 Triliyun pada
tahun 2017. Demikian halnya dari marjin EBITDA cenderung mengalami
penurunan dari tahun 2014 sebesar 29,7% menjadi 23,1% pada tahun 2017. Hal
ini disebabkan karena turunnya harga jual yang sangat signifikan, namun sedikit
teratasi dengan keberhasilan perusahaan melakukan cost transformation
(http://www.sementonasa.co.id/dokumen/AR%202017.pdf).
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis
tertarik untuk melakukan penelitian mengenai peranan audit internal dan
penerapan enterprise risk management terhadap pencapaian kinerja perusahaan.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah penelitian ini
menambah satu variabel dimana ERM sebagai variabel moderasi untuk melihat
8
apakah ERM memperkuat atau melemahkan pengaruh audit internal terhadap
kinerja perusahaan. Untuk itu, penulis mengambil judul “PENGARUH AUDIT
INTERNAL TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN ENTERPRISE
RISK MANAGEMENT SEBAGAI VARIABEL MODERASI PADA PT. SEMEN
TONASA”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Apakah audit internal berpengaruh terhadap kinerja perusahaan?
2. Apakah enterprise risk management memoderasi pengaruh antara audit
internal terhadap kinerja perusahaan?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengujii pengaruh audit internal terhadap kinerja perusahaan.
2. Untuk menguji apakah enterprise risk management memoderasi pengaruh
audit internal terhadap kinerja perusahaan.
1.4 Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna dan bermanfaat bagi pihak-
pihak yang berkepentingan, baik dari aspek teoretis maupun aspek praktis
9
1.4.1 Kegunaan Teoretis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan menambah wawasan
ilmu pengetahuan serta menjadi rujukan dalam dunia akuntansi, khususnya dalam
bidang audit internal mengenai Pengaruh Audit Internal terhadap Kinerja
Perusahaan dengan Enterprise Risk Management sebagai Variabel Moderasi.
1.4.2 Kegunaan Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan yang memberikan
informasi yang bermanfaat untuk manajemen perusahaan mengenai Pengaruh
Audit Internal terhadap Kinerja Perusahaan dengan Enterprise Risk Management
sebagai Variabel Moderasi.
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan usulan penelitian skripsi ini merujuk pada buku
pedoman yang terdiri dari lima bab, sebagai berikut.
Bab I merupakan pendahuluan yang menguraikan latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika
penulisan.
Bab II merupakan tinjauan pustaka yang memuat pemaparan teori-teori
yang telah diperoleh melalui studi pustaka dari berbagai literature yang berkaitan
dengan masalah penelitian yang telah ditetapkan untuk selanjutnya digunakan
dalam landasan pembahasan dan pemecahan masalah, serta berisikan tentang
penelitian terdahulu dan kerangka pemikiran.
Bab III merupakan metodologi penelitian yang berisikan penjelasan
mengenai rancangan penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi dan sampel
penelitian, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, variabel penelitian
10
dan definisi operasional, instrumen penelitian, serta metode analisis data yang
digunakan dalam penelitian.
Bab IV merupakan hasil penelitian dan pembahasan yang menguraikan
data dan temuan yang diperoleh dan diolah dengan menggunakan Teknik statistic
deskriptif. Uraian tersebut terdiri atas paparan data yang disajikan dengan topik
sesuai dengan pertanyaan-pertanyaan penelitian dan hasil data.
Bab V merupakan penutup yang berisikan temuan pokok atau kesimpulan,
yang berkaitan dengan pembahasan hasil penelitian, keterbatasan penelitian, dan
juga saran atau rekomendasi yang diajukan.
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Teori Keagenan (Agency Theory)
Teori keagenan (agency theory) pertama kali dikembangkan oleh Jensen
dan Meckling (1976) yang menyatakan bahwa hubungan keagenan merupakan
sebuah kontrak antara manajer (agent) dengan pemegang saham atau investor
(principal). Teori keagenan ini didasarkan pada premis yang mengatakan bahwa
agen memiliki lebih banyak informasi dari pada prinsipal. Hal ini menimbulkan
terjadinya ketidakseimbangan atau ketimpangan informasi (asimetri informasi)
pada saat melakukan perikatan (kontrak) antara agen dan prinsipal. Informasi
asimetri timbul karena adanya perbedaan kepentingan antara manager (agent)
dan pemegang saham atau investor (principal). Perbedaan kepentingan atau
tujuan antara agen dan prinsipal dapat menimbulkan principal-agent problem di
mana agen akan melakukan tindakan yang mementingkan dan menguntungkan
dirinya sendiri dan cenderung akan mengambil kesempatan yang akan
merugikakan prinsipal (Adams, 1994). Sebagai contoh dari tindakan manajer yang
cenderung menguntungkan dirinya sendiri adalah dengan membuat laporan yang
mencerminkan capaian kinerja yang terbaik dengan tujuan untuk mendapatkan
kompensasi yang lebih besar dari kondisi yang sebenarnya terjadi. Tindakan
tersebut akan berdampak pada menurunnya return on capital yang diperoleh oleh
pemegang saham (principal). Masalah keagenan tentu saja dapat diatasi dengan
suatu mekanisme pengawasan namun mekanisme pengawasan tersebut akan
menimbulkan biaya agensi (agency cost) yang akan ditanggung oleh prinsipal atau
12
agen. Biaya agensi merupakan jumlah dari biaya yang dikeluarkan prinsipal untuk
melakukan pengawasan terhadap perilaku agen. Menurut Jensen dan Meckling
(1976) bahwa biaya keagenan dibagi menjadi tiga macam, yaitu (1) biaya
pemantauan (monitoring cost) merupakan biaya yang dikeluarkan prinsipal untuk
membatasi perilaku menyimpang agen, (2) biaya perikatan (bonding cost)
merupakan biaya yang dikeluarkan agen untuk memberikan jaminan kepada
prinsipal bahwa agen tidak akan melakukan aktivitas yang akan merugikan
prinsipal, (3) kerugian residual (residual loss) merupakan penurunan nilai uang
sebagai akibat dari perbedaan keputusan antara agen dan prinsipal. Pada
penelitian ini, teori agensi digunakan untuk menjelaskan bagaimana audit internal
dan enterprise risk management memengaruhi kinerja perusahaan.
Adanya perbedaan kepentingan antara pihak agen dan pihak prinsipal
maka peranan audit internal sangat diperlukan untuk melakukan pengawasan dan
penilaian secara terus menerus guna menjamin laporan keuangan perusahaan
disajikan secara wajar dan sesuai prinsip akuntansi yang berlaku. Audit internal
dapat membantu prinsipal untuk mengatasi masalah informasi asimetri dan untuk
memantau setiap aktivitas agen secara efisien (Adams, 1994). Informasi asimetri
yang terjadi antara agen dan prinsipal akan memengaruhi keputusan yang diambil
yang dapat berdampak buruk dan merugikan berbagai pihak. Untuk itu,
pengungkapan informasi manajemen risiko diperlukan guna menjamin
ketersediaan informasi yang relevan dan lengkap mengenai risiko yang dihadapi
perusahaan.
Enterprise Risk Management merupakan bagian dari manajemen risiko
perusahaan yang menyajikan informasi bagi investor (Agustina dan Baroroh,
2016). Penerapan manajemen risiko dapat mengurangi biaya agensi dan
meningkatkan nilai pemegang saham (Schoeck 2002 dalam Agustina, Iin et al.,
13
2016). ERM digunakan sebagai jaminan keamanan atas kemungkinan terjadinya
risiko perusahaan di masa yang akan datang atas penanaman modal yang
dilakukan oleh prinsipal. Penerapan ERM juga dapat membantu pelaksanaan audit
internal sehingga stakeholders dapat terhindar dari informasi asimetri dan perilaku
menyimpang oleh manajemen. Dengan pengungkapan informasi ERM secara
menyeluruh (full disclosure) akan memberikan sinyal bagi para investor untuk
melakukan pengambilan keputusan investasi (Agustina dan Baroroh, 2016). ERM
juga merupakan pedoman dalam mengelola perusahaan dan pada akhirnya akan
memengaruhi kinerja perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut, maka teori agensi
digunakan untuk menjelaskan bagaimana audit internal dan enterprise risk
management berpengaruh terhadap pencapaian kinerja perusahaan.
2.1.2 Audit Internal
2.1.2.1 Pengertian Audit Internal
Andayani (2017:4) mengemukakan bahwa “audit internal adalah penilaian
independen yang dibentuk dalam suatu organisasi dan mempunyai aktivitas untuk
memberikan jaminan keyakinan dan konsultasi yang bertujuan untuk menciptakan
pengendalian yang efektif dan untuk memperbaiki kinerja organisasi”.
The Institute of Internal Auditors (2019) mengemukakan definisi audit
internal sebagai berikut.
Internal auditing is an independent, objective assurance and consulting activity designed to add value and improve an organization’s operation. It helps an organization accomplish its objectives by bringing a systematic, disciplined approach to evaluate and improve the effectiveness of risk management, control and governance processes.
Audit internal merupakan sebuah aktivitas konsultasi yang independen dan
objektif yang dirancang untuk menambah nilai dan meningkatkan operasi
14
organisasi. Audit internal harus dilakukan secara independen dan objektif, artinya
bahwa audit internal dalam melakukan pelaksanaan audit tidak terpengaruh oleh
pihak manapun. Hal ini bertujuan untuk membantu organisasi dalam mencapai
tujuannya melalui pendekatan sistematis dan disiplin untuk mengevaluasi dan
meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian, dan proses tata kelola
perusahaan.
2.1.2.2 Independensi
Menurut The Institute of Internal Auditors (IIA) – Standar Internasional
Praktik Profesional Audit Internal (2016:8) mengemukakan.
Independensi merupakan kondisi bebas dari situasi yang dapat mengancam kemampuan aktivitas auditor internal untuk dapat melaksanakan tanggung jawabnya secara tidak memihak. Objektivitas merupakan suatu sikap mental tidak memihak yang memungkinkan auditor internal melaksanakan tugas sedemikian rupa sehingga mereka memiliki keyakinan terhadap hasil kerja mereka tanpa kompromi dalam mutu.
Auditor internal harus bersikap independen yaitu memberikan pendapat
yang penting, yang tidak memihak dan tidak berprasangka buruk dalam
melaksanakan fungsi dan tanggung jawabnya. Auditor internal juga harus objektif
yaitu auditor internal harus bersikap jujur, dan tidak subjektif, serta bebas dari
pengaruh dan tekanan sehingga pelaporan hasil kerjanya dapat bermutu, handal
dan dapat dipercaya.
2.1.2.3 Keahlian Profesional
Auditor internal dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya harus
menggunakan keahlian dan kecermatan profesional. The Institute of Internal
Auditors – Standar Internasional Praktik Profesional Audit Internal (2016:12)
mengemukakan bahwa “auditor internal harus memiliki pengetahuan,
keterampilan, dan kompetensi lain yang dibutuhkan dalam melaksanakan tugas
dan tanggung jawabnya”. Auditor internal diharapkan dapat bersikap cermat dan
15
penuh kehati-hatian dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
Peningkatan dan pemeliharaan pengetahuan, keterampilan dan kompetensi
profesional auditor internal sangat diperlukan untuk meningkatkan kemampuan
auditor internal dalam melaksanakan tugasnya secara kompeten dan profesional.
Peningkatan dan pemeliharaannya dapat dilakukan melalui pengembangan dan
pendidikan profesional yang berkelanjutan (Jusup, 2014:112).
2.1.2.4 Program Audit Internal
Program Audit adalah alat untuk merencanakan, mengarahkan, dan
mengendalikan pekerjaan audit dan skema audit, serta menentukan langkah-
langkah yang harus dilakukan untuk memenuhi tujuan audit (Moeller, 2009:166).
Andayani (2017:94) mengemukakan definisi program audit sebagai berikut.
Program audit internal merupakan pedoman bagi auditor dan merupakan satu kesatuan dengan supervise audit dalam pengambilan langkah-langkah audit tertentu. Program audit dirancang untuk menjadi pedoman bagi auditor mengenai: apa yang akan dilakukan, kapan akan dilakukan, bagaimana melakukannya, siapa yang akan melakukannya dan berapa lama waktu yang dibutuhkan.
Maka dapat disimpulkan bahwa program audit merupakan serangkaian prosedur
atau langkah-langkah yang berkaitan dengan perencanaan, pengarahan, dan
pengendalian pekerjaan audit yang ditetapkan oleh auditor internal sebelum
melaksanakan aktivitas audit yang bertujuan untuk mencapai tujuan audit. Untuk
itu, program audit haruslah terlebih dahulu disusun agar fungsi audit internal yang
dilakukan dapat terlaksana secara sistematis dan terarah dan menghasilkan hasil
audit yang memuaskan.
2.1.2.5 Pelaksanaan Audit Internal
Menurut Hiro Tugiman (2006), pelaksanaan audit internal meliputi
beberapa tahapan adalah sebagai berikut.
16
1. Perencanaan pemeriksaan (audit) meliputi penetapan tujuan dan lingkup
pekerjaan, memperoleh informasi dasar tentang kegiatan yang akan
diperiksa, menentukan berbagai tenaga yang diperlukan untuk melaksanakan
pemeriksaan, memberitahukan kepada pihak terkait mengenai alkasi sumber
daya dan waktu, serta merencanakan hal-hal lainnya yang berkaitan dengan
proses audit.
2. Pengujian dan pengevaluasian informasi merupakan tahap dimana audit
internal harus mengumpulkan, menganalisa, menginterpretasikan dan
membuktikan kebenaran informasi untuk mendukung hasil audit.
3. Penyampaian hasil pemeriksaan meliputi tahapan dimana audit internal
melaporkan hasil audit yang dilaksanakan apabila terdapat penyelewengan
atau penyimpangan yang terjadi di dalam suatu fungsi perusahaan dan
memberikan rekomendasi untuk perbaikan.
4. Tindak lanjut hasil pemeriksaan meliputi tahapan dimana audit internal terus
menerus meninjau/melakukan tindak lanjut untuk memastikan bahwa
terhadap temuan-temuan pemeriksaan yang dilaporkan telah dilakukan
tindakan yang tepat.
2.1.2.6 Laporan Audit Internal
Laporan audit internal merupakan komponen utama dari proses
komunikasi audit internal. Laporan audit internal bertujuan untuk menjelaskan
perencanaan dan penjadwalan audit, serta pengkomunikasian hasil audit kepada
pihak yang berkepentingan. Moeller (2009:351) mengemukakan “internal audit
reports are generally critical and tend to emphasize such matters as identified
internal control”. Laporan audit internal pada umumnya lebih menekankan hal-hal
seperti pengendalian internal yang teridentifikasi dalam organisasi. Laporan audit
internal harus selalu memiliki empat tujuan dan komponen yang mendasar yaitu
17
1) menentukan tujuan, waktu, dan ruang lingkup review, 2) mendeskripsikan hasil
audit yang ditemukan, 3) memberikan saran untuk perbaikan dari hasil audit yang
ditemukan untuk meningkatkan operasi organisasi, 4) dokumentasi rencana dan
klarifikasi tanggapan auditee terhadap temuan audit internal (Moeller, 2008:352).
Laporan audit internal dipersiapkan untuk dipertanggung jawabkan kepada komite
audit, unit yang diaudit, dan pihak manajemen senior yang bertanggung jawab.
2.1.3 Kinerja Perusahaan
2.1.3.1 Balanced Scorecard
Balanced scorecard merupakan contempory management tool yang
digunakan untuk mendongkrak kemampuan organisasi dalam melipatgandakan
kinerja keuangan. Blanced scorecard atau yang biasa disingkat BSC terdiri dari
dua kata yaitu berimbang (balanced) dan kartu skor (scorecard). Berimbang
(balanced) berarti adanya keseimbangan antara kinerja keuangan dan non
keuangan, kinerja yang bersifat jangka panjang dan jangka pendek, serta kinerja
yang bersifat internal dan eksternal dalam mengukur kinerja personil. Kartu skor
(scorecard) merupakan kartu yang digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja
personil. Balanced scorecard awalnya diciptakan untuk mengatasi masalah
mengenai kelemahan sistem pengukuran kinerja eksekutif yang berfokus pada
aspek keuangan. Namun, seiringnya waktu perkembangan BSC tidak lagi hanya
sebatas alat ukur kinerja eksekutif, melainkan sebagai pendekatan dalam
menyusunan rencana strategik. Balanced scorecard memperluas ukuran kinerja
eksekutif menjadi komprehensif yakni menjadi empat perspektif yaitu: keuangan,
pelanggan, proses bisnis internal, pembelajaran dan pertumbuhan. Dengan
perluasan ukuran kinerja eksekutif yang lebih komprehensif ke dalam empat
perspektif diharapkan dapat memotivasi eksekutif untuk mewujudkan keberhasilan
18
keuangan perusahaan yang bersifat sustainable (berjangka panjang). Balanced
Scorecard memiliki keunggulan dalam menghasilkan rencana strategik yang
komprehensif, koheren, seimbang, dan terukur (Mulyadi, 2001:18).
2.1.3.2 Perspektif Keuangan
Perspektif keuangan memandang dari segi kinerja keuangan organisasi
dan penggunaan sumber daya keuangan. Menurut Mulyadi (2001:4)
mengemukakan bahwa kinerja eksekutif di perspektif keuangan memiliki tiga
indikator dalam strategi bisnis, yaitu pertumbuhan pendapatan (revenue growth
and mix), penurunan biaya/peningkatan produktivitas (cost reduction/productivity
improvement), dan pemanfaatan aset (asset utilization/investment strategy).
Sasaran perspektif keuangan berfungsi sebagai fokus utama untuk
sasaran di semua perspektif lainnya. Sasaran keuangan suatu organisasi
tergantung pada tingkat kematangan organisasi tersebut. Organisasi yang belum
matang akan lebih berfokus pada bagaimana mengembangkan organisasi,
sedangkan organisasi yang sudah matang lebih berfokus pada bagaimana
mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasar dari waktu ke waktu (Oracle,
2013).
2.1.3.3 Perspektif Pelanggan
Perspektif pelanggan memandang dari segi pelanggan atau stakeholders
utama lainnya yang dirancang untuk dilayani oleh suatu oraganisasi. Pengukuran
ini bertujuan untuk melihat seberapa efektif produk dan jasa yang dihasilkan suatu
organisasi dapat memuaskan kebutuhan pelanggan (Cascarino & Esch, 2007).
Kaplan & Northon (1996) menyatakan bahwa perspektif pelanggan lebih berfokus
pada outcomes pelanggan yang diinginkan yaitu pangsa pasar, retensi pelanggan,
akuisisi pelanggan, kepuasan pelanggan, dan profitabilitas pelanggan.
19
Pangsa pasar merupakan proporsi bisnis yang dapat dilakukan dan
dikuasai oleh perusahaan dalam segmen pasar; Retensi/kesetiaan pelanggan
berkaitan dengan kemampuan perusahaan dalam mempertahankan jumlah
pelanggan yang ada; Akuisisi/pemerolehan pelanggan berkaitan dengan
kemampuan perusahaan dalam menarik pelanggan atau bisnis baru; Kepuasan
pelanggan berkaitan dengan kemampuan suatu perusahaan dalam memuaskan
kebutuhan pelanggan; Profitabilitas pelanggan mencerminkan kemampuan
perusahaan dalam memberikan layanan kepada pelanggan untuk menghasilkan
laba (Mulyadi, 2001:239-240).
2.1.3.4 Perspektif Proses Bisnis Internal
Perspektif proses bisnis internal memandang kinerja organisasi
berdasarkan kualitas dan efisiensi terkait dengan produk atau layanan yang
dihasilkan ataupun proses bisnis utama lainnya. Perspektif ini berfokus pada
peningkatan proses operasi dalam organisasi dengan melakukan peningkatan
pada proses learning (kemampuan organisasi dalam mengembangkan inovasi
dan ide baru), capacity to change (kemampuan organisasi untuk bertindak secara
cepat), boundarylessness (kemampuan organisasi untuk berkolaborasi dalam
tim), dan accountability (kemampuan organisasi dalam berdisiplin) (Mulyadi,
2001:172).
2.1.3.5 Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Perspektif ini berfokus pada proses pengembangan tujuan dan langkah-
langkah yang ditempuh untuk mendorong pembelajaran dalam suatu organisasi.
Hal ini bertujuan untuk mendorong keberhasilan dari tiga perspektif lainnya. Jika
suatu organisasi ingin memperoleh tujuan pertumbuhan jangka panjang maka
organisasi tersebut harus menginvestasi di bidang infrastruktur, sumber daya
manusia, sistem, dan prosedurnya (Kaplan & Northon, 1996:127). Pengukuran
20
kinerja organisasi berdasarkan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan
dikategorikan menjadi tiga, yaitu kapabilitas karyawan, sistem informasi, dan
motivasi, pemberdayaan, penyelarasan.
2.1.4 Manajemen Risiko Perusahaan (Enterprise Risk Management)
2.1.4.1 Pengertian Manajemen Risiko Perusahaan (ERM)
COSO’s Enterprise Risk Management – Integrated Framework (2004) telah
mendefinisikan enterprise risk management sebagai berikut.
Enterprise risk management is a process, effected by an entity’s board of directors, management and other personnel, applied in strategy setting and across the enterprise, designed to identify potential events that may affect the entity, and manage risk to be within its risk appetite, to provide reasonable assurance regarding the achievement of entity objectives.
Manajemen risiko perusahaan (ERM) merupakan suatu proses yang
dipengaruhi oleh dewan direksi, manajemen, dan pihak lainnya, yang diterapkan
dalam penentuan strategi, yang dirancang untuk mengidentifikasi kemungkinan
adanya risiko-risiko yang memengaruhi perusahaan dan mengelola risiko-risiko
tersebut agar tetap berada pada risk appetite (risiko yang dapat diterima atau
dipertahankan) perusahaan. Hal ini bertujuan untuk memberikan jaminan yang
memadai bahwa tujuan perusahaan dapat dicapai.
2.1.4.2 Komponen-Komponen Enterprise Risk Management (ERM)
COSO’s Enterprise Risk Management – Integrated Framework (2004)
dalam Moeller (2009) mengemukakan bahwa terdapat delapan komponen ERM
yang saling berkaitan, yaitu.
1. Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian merupakan faktor utama yang berada pada tingkat
dasar/pondasi dari kerangka kerja ERM COSO. Lingkungan pengendalian
21
berkaitan dengan filosofi manajemen risiko, selera risiko (risk appetite), sikap
dewan direksi, nilai integritas dan etika, komitmen untuk berkompeten, struktur
organisasi, penugasan weweng dan tanggung jawab, dan standar sumber
daya manusia.
2. Penentuan Tujuan
Tujuan organisasi terlebih dahulu harus ada sebelum manajemen dapat
mengidentifikasi peristiwa-peristiwa yang berpotensi memengaruhi
pencapaian organisasi. Perusahaan harus menetapkan serangkaian tujuan
strategis, selaras dengan misinya dan mencakup kegiatan operasi, pelaporan,
dan kepatuhan.
3. Identifikasi Kejadian
Peristiwa-peristiwa internal dan eksternal yang memengaruhi penerapan
strategi ERM dan pencapaian tujuan organisasi haruslah diidentifikasi dan
membedakan antara risiko dan peluang. Suatu organisasi perlu
mendefinisikan dengan jelas setiap peristiwa-peristiwa yang risikonya
signifikan dan memantaunya agar dapat mengambil tindakan yang diperlukan
dengan tepat.
4. Penilaian Risiko
Penilaian risiko dengan mempertimbangkan kemungkinan dan dampak yang
mungkin timbul dari peristiwa risiko, sebagai dasar untuk menentukan
bagaimana risiko tersebut dikelola. Risiko dinilai berdasarkan inheren dan
residual.
5. Respon Risiko
Manajemen memilih respon risiko dengan menghindari, menerima,
mengurangi, dan berbagi risiko. Kemudian manajemen mengembangkan
22
serangkaian strategi sebagai tindakan untuk menyelaraskan risiko dengan
toleransi risiko (risk tolerances) dan selera risiko (risk appetite) organisasi.
6. Aktivitas Pengendalian
Aktivitas pengendalian merupakan kebijakan dan prosedur yang dibuat dan
diterapkan untuk membantu memastikan tindakan pada respons risiko yang
teridentifikasi dilaksanakan secara tepat waktu dan efisien. Aktivitas
pengendalian terdiri atas pemisahan tugas, audit trails, pengawasan dan
integritas, dan dokumentasi.
7. Informasi dan Komunikasi
Informasi yang relevan adalah informasi yang diidentifikasi, captured, dan
dikomunikasikan dalam bentuk dan kerangka waktu yang memungkinkan
orang-orang untuk melaksanakan tanggung jawabnya. Komunikasi yang
efektif apabila komunikasi tesebut tersebut tersampaikan secara menyeluruh
dalam organisasi, yaitu melalui komunikasi ke bawah, ke atas, horizontal, dan
diagonal.
8. Pengawasan
Pengawasan manajemen risiko perusahaan sangat diperlukan untuk
memastikan apakah seluruh komponen ERM yang lainnya telah terpasang
dan bekerja secara efektif dan berkelanjutan.
2.1.4.3 Peran Audit Internal dalam Enterprise Risk Management
Menurut IIA (2009) mengemukakan bahwa peran audit internal di dalam
ERM adalah:
Indeed, research has shown that board directors and internal auditors agree that the two most important ways that internal auditing provides value to the organization are in providing objective assurance that the major business risks are being managed appropriately and providing assurance that the risk management and internal control framework is operating effectively
23
Berdasarkan pernyataan tersebut menyatakan bahwa riset menunjukkan
bahwa terdapat dua cara paling penting bahwa audit internal memberikan nilai bagi
organisasi dalam membuktikan jaminan yang objektif bahwa risiko bisnis yang
paling utama telah dikelola dengan tepat dan memberikan jaminan bahwa
manajemen risiko dan kerangka kerja pengendalian internal beroperasi secara
efektif. Peranan audit internal terhadap manajemen risiko dalam suatu perusahaan
akan berubah sepanjang waktu seiiring dengan kompleksitas manajemen risiko
yang dilaksanakan dalam perusahaan (Arwina, 2014).
Peran audit Internal dalam suatu proses ERM ditentukan oleh kematangan
proses penerapan enterprise risk management dalam sebuah organisasi (Alfriyani,
2017). Sebelum audit internal melakukan perannya yang berkaitan dengan ERM,
terlebih dahulu harus memastikan bahwa seluruh organisasi telah memahami
bahwa tanggung jawab untuk manajemen resiko terletak pada level manajemen
(pimpinan). Menurut Shelvia (2012) mengemukakan bahwa audit internal mampu
beroperasi lebih efisien dengan memanfaatkan ERM sumber daya. Hal tersebut
dapat diartikan bahwa ketika audit internal dapat memanfaatkan ERM, maka
efektifitas kinerja audit internal dapat dicapai.
Berdasarkan Gambar 2.1 menggambarkan peran audit internal dalam ERM
(IIA, 2009) adalah sebagai berikut.
1. Peran Inti audit internal dalam ERM meliputi:
a. Memberikan keyakinan pada efektifitas proses manajemen risiko;
b. Memberikan keyakinan bahwa risiko telah dievaluasi dengan benar;
c. Memberikan keyakinan bahwa risiko dievaluasi dengan benar;
d. Mengevaluasi pelaporan mengenai status dari risiko-risiko kunci dan
pengendaliannya;
24
e. Meninjau pengelolaan risiko-risiko kunci, termasuk efektivitas dari
pengendalian dan respons lain terhadap risiko-risiko tersebut.
2. Peran tambahan lain yang boleh dilaksanakan meliputi:
a. Memfasilitasi identifikasi dan evaluasi risiko;
b. Pelatihan manajemen mengenai cara merespon risiko;
c. Mengkoordinasikan kegiatan ERM;
d. Mengonsolidasikan laporan mengenai ERM;
e. Memelihara dan mengembangkan kerangka ERM;
f. Memulai pembentukan ERM dalam organisasi;
g. Mengembangkan strategi manajemen risiko bagi persetujuan Dewan.
3. Peran audit internal yang tidak boleh dilakukan meliputi:
a. Mengatur minat risiko (risk appetite);
b. Menerapkan proses manajemen risiko;
c. Menjamin manajemen risiko;
d. Membuat keputusan pada respon risiko;
e. Menerapkan respon dan manajemen risiko atas nama manajemen;
f. Akuntabilitas manajemen risiko.
Gambar 2.1 Peran Audit Internal dalam ERM
25
2.2 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu memaparkan berbagai penelitian yang telah dilakukan
oleh peneliti sebelumnya mengenai topik bahasan yang sama yang akan diteliti
oleh peneliti dalam penelitian ini. Penelitian terdahulu berguna sebagai acuan
peneliti dalam melakukan penelitian dengan topik yang sama. Lestari (2013)
melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Manajemen Risiko terhadap
Kinerja Organisasi (Studi pada Dana Pensiun Pemberi Kerja di Wilayah Jabar-
Banten)”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa manajemen risiko berpengaruh
signifikan terhadap kinerja organisasi pada Dana Pensiun Pemberi Kerja di
Wilayah Jabar-Banten.
Penelitian yang dilakukan oleh Gaol (2014) yang berjudul “Pengaruh Peran
Auditor Internal dan Pengendalian Intern terhadap Kinerja Perusahaan melalui
Pencegahan Kecurangan pada Perusahaan Pembiayaan yang Terdaftar di
Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI)” menggunakan metode
analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) peran
auditor internal, pengendalian intern dan pencegahan kecurangan pada
perusahaan pembiayaan berpengaruh secara simultan terhadap terhadap kinerja
perusahaan, (2) peran auditor internal dan pengendalian intern berpengaruh
signifikan terhadap kinerja perusahaan, (3) peran auditor internal dan
pengendalian intern berpengaruh siginifikan terhadap pencegahan kecurangan.
Namun, pencegahan kecurangan sebagai variabel intervening tidak dapat
memediasi pengaruh antara peran auditor internal dan pengendalian intern
terhadap kinerja perusahaan pada perusahaan pembiayaan yang terdaftar di
Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI).
Pabisangan (2015) melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Audit
Internal dan Implementasi Corporate Governance terhadap Kinerja Perusahaan
26
pada Kantor Cabang PT Bank Rakyat Indonesia di Kota Makassar”. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan audit internal dan GCG
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan. Sedangkan
secara parsial, GCG lebih dominan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.
Bimantara dan Laksito (2015) juga melakukan penelitian yang berjudul
“Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Kinerja Perusahaan BUMN
Dimoderasi oleh Pengaruh Politik (Studi Empiris di Indonesia)”. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa efektivitas fungsi audit internal tidak memiliki pengaruh
terhadap kinerja keuangan perusahaan dan tidak terdapat pengaruh moderasi dari
pengaruh politik terhadap pengaruh efektifitas fungsi audit internal terhadap kinerja
keuangan di BUMN.
Theo et al. (2017) melakukan penelitian yang berjudul “The impact of
Enterprise Risk Management, Strategic Agility, and Quality of Internal Audit
Function on Firm Performance”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
penerapan ERM berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan, strategic
agility signifikan memediasi pengaruh penerapan ERM terhadap kinerja
perusahaan, serta kualitas fungsi internal audit (QIAF) memoderasi hubungan
antara penerapan ERM dan kinerja perusahaan.
Ahmad (2018) melakukan penelitian yang berjudul “The Effect of Internal
Audit on Organizational Performance: An Empirical Exploration of Selected
Jordanian Banks”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa audit internal
berpengaruh terhadap kinerja perusahaan Bank Jordan, Bank Cairo Amman, dan
Bank Jordan Kuwait. Namun audit internal tidak berpengaruh terhadap kinerja
perusahaan Bank Arab.
27
Alawattegama (2018) juga melakukan penelitian mengenai “The Impact of
Enterprise Risk Management on Firm Performance: Evidence from Sri Lankan
Banking and Finance Industry”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
lingkungan internal, penilaian risiko, risk respon, informasi dan komunikasi
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja perusahaan. Sedangkan
penetapan tujuan, identifikasi kejadian, aktivitas pengendalian, pemantauan
berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kinerja perusahaan. Jadi, secara
menyeluruh bahwa ERM tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja
perusahaan.
2.3 Kerangka Konseptual
Berdasarkan landasan teori dan hasil penelitian sebelumnya serta latar
belakang permasalahan yang dikemukakan maka dihasilkan kerangka penelitian
berikut sebagai acuan dalam merumuskan hipotesis penelitian.
H2
H1
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual
2.4 Hipotesis Penelitian
2.4.1 Pengaruh Audit Internal dan Kinerja Perusahaan
Audit internal adalah aktivitas pengujian yang memberikan penilaian
independen dan objektif serta aktivitas konsultasi yang dirancang untuk
Audit Internal (X)
Kinerja Perusahaan (Y)
Enterprise Risk Management (M)
28
memberikan nilai tambah dan untuk meningkatkan operasi organisasi. Kinerja
merupakan konsep multidimensi yang mendefinisikan keberhasilan suatu
organisasi, atau merupakan tingkat pencapaian tujuan organisasi. Kinerja
perusahaan menunjukkan pertanggungjawaban organisasi kepada pemangku
kepentingan. Audit internal yang efektif membantu mengembangkan kinerja
perusahaan karena pelaporan keuangan menunjukkan kualitas dari departemen
audit internal (Al-Matari et al., 2014). Hal ini didukung oleh teori agensi yang
mengemukakan bahwa terdapat perbedaan kepentingan antara pihak manajemen
(agent) dan pemegang saham atau investor (prinsipal) sehingga diperlukannya
suatu pengawasan dalam perusahaan untuk mendorong pengungkapan informasi
keuangan yang wajar untuk kepentingan pengambilan keputusan, baik bagi
shareholder maupun stakeholder.
Penelitian yang dilakukan oleh Pabisangan (2015) menyatakan bahwa
audit internal memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja perusahaan.
Begitupun juga dengan Ahmad (2018) mengemukakan bahwa audit internal
berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan. Namun, penelitian yang
dilakukan Bimantara dan Laksito (2015) mengemukakan bahwa efektivitas audit
internal tidak memiliki pengaruh tehadap kinerja keuangan perusahaan
Pemeriksaan internal dapat mencegah kegiatan dan pemborosan yang tidak
diperlukan. Auditor internal dapat melakukan pengawasan secara terus-menerus
mengenai kecukupan efektifitas dan efisiensi sehingga pencapaian kinerja
perusahaan dari perspektif keuangan, kepuasan pelanggan, proses bisnis internal,
dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan akan semakin meningkat.
Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut.
H1 : Audit internal berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan.
29
2.4.2 Audit Internal, Enterprise Risk Management, dan Kinerja Perusahaan
Enterprise risk management merupakan suatu proses yang berkaitan
dengan strategi dan operasi dalam organisasi untuk mengidentifikasi dan
mengelolah peristiwa-peristiwa yang tidak pasti (uncertainty events) yang mungkin
memengaruhi organisasi dalam memberikan jaminan secara wajar untuk
mencapai tujuan organisasi (Thomya, 2015). Audit internal dalam melaksanakan
aktivitas pengendalian dan pengawasan perusahaan berpedoman pada enterprise
risk management yang telah ditetapkan oleh perusahaan sehingga kemungkinan
terjadinya risiko dapat diminimalisir yang berdampak pada tercapainya kinerja
perusahaan yang diharapkan. Berdasarkan teori agensi, penerapan enterprise risk
management sebagai pengungkapan informasi mampu mengurangi konflik antara
pihak manajemen (agent) dan pihak pemegang saham atau investor (prinsipal),
dimana pengungkapan informasi ini dapat menekankan biaya agensi yang timbul
sebagai akibat dari masalah keagenan.
Penelitian yang dilakukan Alawattegama (2018) menunjukkan bahwa ERM
tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan. Namun, Penelitian
yang dilakukan Lestari (2012) menyatakan bahwa manajemen risiko memiliki
pengaruh terhadap kinerja organisasi. Begitupun juga Theo et al. (2017)
menyatakan bahwa penerapan ERM berpengaruh signifikan terhadap kinerja
perusahaan. Hal ini membuktikan bahwa semakin baik pelaksanaan manajemen
risiko akan meningkatkan kinerja organisasi. Berdasarkan uraian tersebut, maka
dirumuskan hipotesis sebagai berikut.
H2 : Enterprise risk management memoderasi pengaruh antara audit internal
terhadap kinerja perusahaan.
30
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif
dengan menggunakan statistik internal melalui penggunaan responden. Tujuan
penelitian ini adalah uji hipotesis (hypotheses testing). Uji hipotesis bertujuan untuk
menentukan apakah jawaban teoretis yang terkandung dalam pernyataan
hipotesis didukung oleh fakta yang dikumpulkan dan dianalisis dalam proses
pengujian data. Penelitian ini menerapkan cross-sectional, yaitu peneliti hanya
melakukan kegiatan penelitian sekali waktu saja dengan periode tertentu dan
menggunakan tiga jenis variabel, yaitu variabel independen, variabel dependen
dan variabel moderasi.
3.2 Lokasi Penelitian
Guna memperoleh data yang diperlukan untuk mendukung penulisan
skripsi ini, maka penulis memilih lokasi penelitian di salah satu perusahaan BUMN,
yaitu PT Semen Tonasa yang berlokasi di Desa Biringere, Kecamatan Bungoro,
Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi merujuk pada sekumpulan kelompok, kejadian/peristiwa, atau
hal-hal yang menarik peneliti untuk diselidiki (Sekaran & Roger, 2013:240).
31
Populasi berkaitan dengan sejumlah objek atau subjek yang memiliki karakteristik
yang ditetapkan oleh peneliti untuk diteliti dan kemudian menarik kesimpulan dari
hasil yang diteliti. Populasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah seluruh
karyawan PT Semen Tonasa sebanyak 1.278 orang.
3.3.2 Sampel
Sampel merupakan sebagian dari populasi yang akan diteliti (Sekaran &
Roger, 2013:241). Teknik pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan
metode purposive sampling yaitu sampel diambil dengan menyesuaikan diri
berdasarkan kriteria atau tujuan tertentu (Sumarni & Wahyuni, 2006:77). Sampel
yang dipilih dalam penelitian ini yaitu karyawan yang menjadi objek audit pada
tingkat eselon I, II, dan III di departemen audit, departemen akuntansi dan
keuangan, departemen produksi, departemen SDM dan departemen Humas.
Penelitian ini menggunakan penentuan sampel berdasarkan Rumus Slovin
(Sujarweni, 2018:110), yaitu:
≈ 93 orang
Keterangan:
n = Ukuran (jumlah) sampel
N = Jumlah populasi
e = Margin of error (kesalahan maksimum yang ditoleransi sebesar 10%).
32
Berdasarkan perhitungan tersebut, maka jumlah sampel dalam penelitian
ini sebanyak 93 orang. Namun, untuk mengantisipasi kuesioner yang tidak kembali
ataupun cacat, maka kuesioner penelitian didistribusikan sebanyak 105
eksamplar.
3.4 Jenis dan Sumber Data
3.4.1 Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini, terdiri atas dua jenis data, yaitu
1. Data kuantitatif adalah data yang berupa nilai atau skor atas jawaban yang
diberikan oleh responden terhadap pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam
kuesioner.
2. Data kualitatif adalah data yang diperoleh dalam bentuk informasi seperti
gambaran umum perusahaan dan informasi lain yang digunakan untuk
membahas rumusan masalah.
3.4.2 Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh penulis dari
hasil penelitian lapangan terhadap objek penelitian, baik melalui wawancara,
pengamatan langsung, kuesioner dan dokumentasi
2. Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui tinjauan literatur seperti
buku-buku, jurnal maupun artikel ilmiah yang terkait dengan penelitian ini.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah data primer dan
data sekunder, yaitu:
33
1. Penelitian kepustakaan (Library Research)
Yaitu pengumpulan data atau informasi dengan mempelajari referensi, buku-
buku, literatur dan artikel yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
2. Observasi
Yaitu dengan melakukan pengamatan langsung ke lokasi penelitian untuk
memperoleh data yang diperlukan.
3. Kuesioner
Yaitu dengan mengajukan serangkaian pertanyaan tertulis yang dibuat dalam
suatu daftar pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan kepada pihak-pihak
yang berkaitan dengan penelitian ini.
3.6 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
3.6.1 Variabel Penelitian
Dalam rangka menguji hipotesis yang telah dijelaskan dalam landasan teori
sebelumnya maka variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini dapat
diklasifikasikan menjadi tiga yaitu.
1. Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau penyebab
timbulnya variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah audit
internal.
2. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas
ataupun variabel lainnya. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kinerja
perusahaan.
34
3. Variabel Moderasi (Moderating Variable)
Variabel moderasi merupakan variabel yang memperkuat atau memperlemah
hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Variabel moderasi
dalam penelitian ini adalah enterprise risk management.
3.6.2. Definisi Operasional Variabel
Operasional variabel diperlukan untuk menentukan jenis dan indikator
variabel-variabel yang digunakan penelitian, serta menentukan skala pengukuran
dari masing-masing variabel sehingga pengujian dengan menggunakan alat bantu
statistika dapat dilakukan dengan benar. Untuk memberikan arah dalam
menganalisis data diperlukan definisi operasional dari masing-masing penelitian,
sebagai berikut, yaitu:
1. Variabel Dependen Kinerja Perusahaan
Kinerja perusahaan merupakan hasil-hasil dari fungsi pekerjaan seseorang
atau kelompok dalam suatu perusahaan yang dipengaruhi oleh berbagai
faktor untuk mencapai tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu.
Indikator yang digunakan dalam mengukur variabel dependen kinerja
perusahaan (Kaplan, 1996) adalah sebagai berikut: Perspektif keuangan
yaitu pengukuran keuangan yang menjadi fokus utama atas pengukuran
ketiga perspektif lainnya. Pengukuran keuangan menunjukkan apakah
perencanaan dan implementasi dari strategi perusahaan memberikan
perbaikan atau tidak bagi peningkatan keuntungan perusahaan. Perspektif
pelanggan yaitu sumber komponen pendapatan dari tujuan keuangan
perusahaan. Perspektif pelanggan menunjukkan bagaimana perusahaan
memilih kondisi pelanggan dan segmen pasar untuk bersaing dengan
kompetitornya. Perspektif proses bisnis internal yaitu pengukuran yang
35
berfokus pada pengembangan proses operasi perusahaan. Dalam perspektif
ini, para manajer berusaha mengidentifikasi proses-proses penting untuk
mencapai tujuan perusahaan yang ada dalam perspektif keuangan dan
perspektif pelanggan. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan yaitu
pengukuran yang berfokus pada penyediaan infrastruktur yang
memungkinkan dan pendorong pencapaian hasil yang terbaik dari ketiga
perspektif lainnya.
2. Variabel Independen Audit Internal
Audit internal merupakan aktivitas pengujian yang memberikan keandalan dan
jaminan yang independen dan objektif, serta konsultasi yang dirancang untuk
memberikan nilai tambah dan melakukan perbaikan terhadap organisasi.
Dalam penelitian ini akan digunakan kuesioner untuk memperoleh data yang
diinginkan. Indikator yang digunakan dalam mengukur variabel independen
audit internal adalah sebagai berikut: Independensi dan objektivitas, keahlian
profesional, program audit internal, pelaksanaan audit internal, dan laporan
audit internal.
3. Variabel Moderasi Enterprise Risk Management
Manajemen risiko perusahaan (Enterprise Risk Management) merupakan
pendekatan manajemen risiko yang terintegrasi yang memungkinkan pihak
manajemen untuk mengidentifikasi dan menilai risiko-risiko dan peluang
perusahaan yang mungkin terjadi secara efektif untuk meningkatkan nilai
perusahaan (Agustina, Iin et al., 2016). Manajemen risiko perusahaaan diukur
dengan menggunakan indikator adalah sebagai berikut: lingkungan internal,
penetapan tujuan, identifikasi kejadian, penilaian risiko, respon risiko, aktivitas
pengendalian, informasi dan komunikasi, dan pengawasan/pemantauan.
36
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel
Variabel
Indikator
Sub-indikator
Skala
Audit
Internal (X1)
Qinthara
(2015)
Independensi
Hubungan professional antar
auditor dan auditee
Integritas
Jaminan kualitas hasil audit.
Likert
Keahlian
Profesional
Pemahaman terhadap standar
profesi
Kompetensi.
Likert
Program Audit
Internal
Mengatur hubungan audit internal
dengan objek audit
Melakukan pengawasan yang
efektif
Memastikan pelaksanaan audit
berjalan sesuai standar yang
ditetapkan
Likert
Pelaksanaan
Audit Internal
Memperoleh informasi awal guna
pembuatan perencanaan audit
Mendiskusikan hasil audit dan
saran kepada pihak manajemen
Melakukan monitoring.
Likert
Laporan Audit
Internal
Mencakup analisis manfaat biaya
dari rekomendasi dan penilaian
(assessment)
Hasil assessment risiko
didiskusikan dengan pihak
manajemen.
Likert
Enterprise
Risk
Management
Gates, S., et
al. (2012)
Lingkungan
Internal
Keterlibatan dewan direksi dan
dewan komite dalam upaya
manjemen risiko
Memiliki pernyataan misi, value
preposition, dan manfaat.
Likert
Penetapan
Tujuan
Menyelaraskan risiko dengan
tujuan
Menetapkan tingkat risk tolerance
Mengkomunikasikan risk
expectation.
Likert
37
Identifikasi
Kejadian
Mengidentifikasi risiko secara
komprehensif
Menggunakan penilaian/survei
untuk memetakan risiko yang
diidentifikasi.
Likert
Penilaian
Risiko dan
Respon Risiko
Melakukan penilaian risiko formal
Menganalisis akar penyebab dan
dampak
Mengukur risiko
Adanya proses mengintegrasikan
efek risiko, strategi mitigasi risiko
Likert
Aktivitas
Pengendalian
dan
Pemantauan
Kebijakan dan prosedur manual
Pemantauan unit bisnis actual
Identifikasi metrik terkait. Likert
Informasi dan
Komunikasi
Menggunakan bahasa risiko umum
untuk berkomunikasi
Memberikan pengarahan singkat
kepada dewan dan eksekutif.
Likert
Kinerja
Perusahaan
(Y)
Gaol, Vebry
(2014) dan
Pabisangan,
Hangga
(2015)
Perspektif
Keuangan
Pelaporan kuangan tepat waktu
Analisis ROA dan ROE
Pertumbuhan pendapatan, laba
dan efisiensi biaya.
Likert
Perspektif
Pelanggan
Akuisisi pelanggan
Kepuasan pelanggan
Penurunan keluhan pelanggan.
Likert
Perspektif
Proses Bisnis
Pengembangan ide baru (inovasi)
Memberikan respon time pada
pelanggan.
Likert
Perspektif
Pembelajaran
dan
Pertumbuhan
Kapabilitas karyawan
Sistem informasi dan komunikasi
Pelatihan dan pengembangan
kompetensi
Likert
3.7 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner
untuk mengukur jawaban responden dalam menyatakan tingkat setuju atau
ketidaksetujuanya dengan pemberian skor yang telah ditentukan. Pengukuran
38
skala penelitian ini menggunakan skala likert dengan tingkatan jawaban dimulai
dari sangat setuju diberi skor 1, setuju diberi skor 2, netral/ragu-ragu diberi skor 3,
tidak setuji diberi skor 4, dan sangat tidak setuju diberi skor 5.
3.8 Analisis Data
Analisis data adalah proses mengelola data yang telah tersedia yang
selanjutnya digunakan untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian
(Sujarweni, 2018:135). Media analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan aplikasi perangkat lunak (software) yaitu Statistical Packages for
Social Science (SPSS). Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini
adalah analisis deskriptif statistik dengan analisis Regresi Linier Berganda
(Multiple Regression Analysis) untuk meramalkan nilai pengaruh dua variabel
bebas (independen) atau lebih terhadap satu variabel terikat (dependen).
3.8.1 Uji Kualitas Data
Instrumen penelitian yang digunakan sebagai alat pengumpul data harus
memiliki tingkat keakurasian dan konsistensi data yang tinggi. Untuk itu, instrumen
penelitian tersebut harus dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas, sehingga
pemakaian data tersebut dapat dipertanggungjawabkan.
3.8.1.1 Uji Validitas Data
Uji validitas data merupakan alat ukur variabel penelitian yang digunakan
untuk menguji suatu instrumen sejauhmana ketepatan dan kebenarannya (Juliandi
et al, 2014:76). Untuk itu, alat ukur harus memiliki akurasi yang baik sehingga
validitas yang dihasilkan akan meningkatkan bobot kebenaran data yang
diinginkan peneliti. Nilai korelasi (r) dihitung dengan membandingkan r hitung
dengan nilai r tabel. Apabila nilai r tabel < r hitung, maka butir instrumen adalah
39
signifikan, sehingga instrumen tersebut valid (Sujarweni, 2014:132). Nilai korelasi
Pearson adalah -1 r 1. Nilai r = -1 menunjukkan korelasi negatif sempurna antar
dua variabel. Nilai r = 1 menunjukkan korelasi positif sempurna antar dua variabel
(Widarjono, 2018:12).
3.8.1.2 Uji Reliabilitas Data
Uji reliabilitas data bertujuan untuk melihat apakah instrumen penelitian
yang diuji dapat dihandalkan dan dipercaya (Juliandi, 2014:80). Jika instrumen
penelitian yang digunakan dapat dihandalkan dan dipercaya, maka hasil penelitian
memiliki tingkat keterpercayaan yang tinggi pula. Besarnya tingkat reliabilitas
ditunjukkan dengan nilai koefisiennya, yaitu koefisien reliabilitas. Suatu instrumen
dapat dinyatakan handal (reliabel), jika hasil perhitungan nilai Alpha () > 0,60.
3.8.2 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui apakah analisis linier
berganda sudah memenuhi asumsi-asumsi klasik agar data sampel penelitian
yang diolah melalui analisis regresi berganda menghasilkan data penelitian yang
tidak bias, sehingga data sampel dapat benar-benar mewakili populasi secara
keseluruhan.
3.8.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengukur apakah sebaran data dalam
sebuah variabel yang digunakan dalam penelitian memiliki distribusi normal atau
tidak. Model regresi yang baik dinyatakan baik jika data berdistribusi secara normal
maupun mendekati normal. Uji normalitas ini dapat dilakukan dengan melihat
grafik Normal P-plot dan uji one-sample Kolmogrov-Smirnov. Suatu data
dinyatakan berdistribusi normal apabila grafik Normal P-plot menunjukkan sebaran
40
titik-titik yang berada disekitar garis dan mengikuti garis diagonal maka nilai
tersebut normal. Sedangkan, uji Kolmogorov-Smirnov dikatakan berdistribusi
normal jika asymptotic significant data lebih besar daripada 0,05 (p>0,05) (Sufren,
2013:68).
3.8.2.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varians residual dari satu pengamatan dengan
pengamatan lainnya. Kesalahan yang terjadi pada heteroskedastisitas tidak acak,
namun menunjukkan hubungan sistematis antar variabel bebas (Misbahuddin &
Hasan, 2013:101). Jika varians residualnya tidak sama maka disebut terjadi
heteroskedastisitas. Sebaliknya, jika varians residualnya sama maka terjadi
homoskedastisitas. Pengujian heteroskedastisitas menggunakan grafik
scatterplot. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas, bukan
heterokedastisitas.
3.8.2.3 Uji Autokorelasi
Autokorelasi terjadi ketika terdapat korelasi antara anggota sampel atau
data pengamatan sangat dipengaruhi oleh data pengamatan sebelumnya. Untuk
mendeteksi terjadinya autokorelasi dapat menggunakan pengujian Durbin-Watson
(d). Nilai (d) kemudian dibandingkan dengan nilai d tabel. Tabel d memiliki dua
nilai yaitu nilai batas atas (dU) dan nilai batas bawah (dL) (Misbahuddin & Hasan,
2013:104).
3.8.2.4 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah antar variabel bebas
yang satu dengan yang lainnya dalam model saling berkorelasinya mendekati
sempurna atau koefisien korelasinya tinggi atau bahkan satu (Misbahuddin &
41
Hasan, 2013:110). Dalam model regresi yang baik, seharusnya tidak terjadi
kolerasi di antara variabel bebas. Uji multikolinearitas dapat dilakukan dengan
melihat nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF).
3.8.3 Uji Hipotesis
3.8.3.1 Koefisien Determinasi (R2)
Nilai koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui seberapa
besar kontribusi pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dengan syarat
hasil uji simultan (F) analisis regresi bernilai signifikan. Jika hasil uji simultan (F)
bernilai tidak signifikan maka nilai koefisien determinasi (R2) tidak dapat digunakan
untuk memprediksi seberapa besar kontribusi pengaruh variabel bebas terhadap
variabel terikat.
3.8.3.3 Uji Parsial (Uji t)
Uji parsial atau yang biasa disebut uji t atau uji individual digunakan untuk
membuktikan apakah variabel bebas secara individu (audit internal) terhadap
variabel terikat (kinerja perusahaan) (Widarjono, 2018:31). Dasar pengambilan
keputusan untuk uji t berdasarkan t hitung dan t tabel, yaitu:
a. Jika t hitung > t tabel maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya bahwa variabel
independen berpengaruh signifikan secara parsial terhadap variabel
dependen.
b. Jika t hitung < t tabel maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya bahwa variabel
independen tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap variabel
dependen.
Selain berdasarkan t hitung dan t tabel, dasar pengambilan keputusan uji t
dapat dilakukan berdasarkan probabilitas, yaitu.
42
a. Jika t hitung < nilai probabilitas, maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya
bahwa variabel independen berpengaruh signifikan secara parsial terhadap
variabel dependen.
b. Jika t hitung > nilai probabilitas, maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya
bahwa variabel independen tidak berpengaruh signifikan secara parsial
terhadap variabel dependen.
3.8.3.4 Analisis Regresi Sederhana
Regresi linier sederhana merupakan uji statistik yang digunakan untuk
menguji signifikan atau tidaknya hubungan satu variabel independen/bebas
terhadap satu variabel terikat. Yang dirumuskan sebagai berikut:
Y = + 1X1+ e (1)
3.8.3.5 Analisis Regresi Moderasi
Uji Moderated Regression Analysis (MRA) merupakan uji statistik yang
digunakan dalam penelitan yang bertujuan untuk menguji interaksi antara dua atau
lebih variabel independen. Variabel yang mengalami interaksi antara dua atau
lebih variabel disebut sebagai variabel moderasi. Variabel moderasi dapat
memengaruhi langsung kekuatan atau arah hubungan antara variabel independen
dan variabel dependen.
Y = + 1X1 + 2X2 + 3X1.X2 + e. (2)
Persamaan (1) digunakan untuk pengujian hipotesis tahap pertama untuk
mengetahui pengaruh parsial variabel independent terhadap dependen melalui
uji t. Persamaan (2) digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel
moderasi untuk memperkuat atau memperlemah hubungan variabel independen
terhadap dependen.
43
Keterangan:
Y = Kinerja Perusahaan
X1 = Audit Internal
X2 = Enterprise Risk Management
X1.X2 = Interaksi antara audit internal dengan enterprise risk management
= Konstanta
e = Term of error atau faktor pengganggu
1, 2, 3 = Koefisien regresi variabel independen
62
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh audit
internal terhadap kinerja perusahaan dengan enterprise risk management sebagai
variabel moderasi pada PT Semen Tonasa, maka penulis dapat menarik
kesimpulan antara lain.
1. Audit internal berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan.
Hasil ini menunjukkan bahwa peran audit internal cukup signifikan dalam
mendorong pencapaian kinerja perusahan. Hal ini membuktikan bahwa
semakin efektif dan kuat peran audit internal dalam perusahaan maka kinerja
perusahaan akan semakin baik. Penelitian ini mendukung teori agensi bahwa
audit internal dapat berperan sebagai fungsi pengawasan dalam perusahaan
yang dapat mengurangi kesenjangan informasi (asymmetric information)
antara prinsipal dan agen.
2. Enterprise Risk Management tidak memiliki pengaruh terhadap interaksi
antara audit internal dan kinerja perusahaan, artinya bahwa enterprise risk
management tidak dapat bertindak sebagai variabel moderasi. Untuk itu,
Enterprise risk management tidak memperkuat ataupun memperlemah
pengaruh audit internal terhadap kinerja perusahaan. Hal ini tidak mendukung
teori agensi bahwa implementasi enterprise risk management sebagai
pengungkapan informasi mampu mengurangi konflik antara prinsipal dan
agen dimana pengungkapan informasi ini dapat menekankan biaya agensi
yang timbul sebagai akibat dari masalah keagenan (agency problem).
62
5.2 Keterbatasan Penelitian
Terdapat beberapa keterbatasan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut.
1. Penelitian ini hanya menggunakan kuesioner, sehingga masih ada
kemungkinan kelemahan-kelemahan yang ditemui, seperti jawaban yang
kurang cermat, tidak serius, responden yang menjawab asal-asalan dan tidak
jujur, serta pertanyaan yang kurang lengkap atau kurang dipahami oleh
responden
2. Pada saat pengisian kuesioner responden tidak semuanya didampingi
sehingga ada kemungkinan responden kurang memahami maksud dari
pernyataan-pernyataan yang ada dalam kuesioner.
5.3 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya, maka
terdapat beberapa saran peneliti yaitu sebagai berikut.
1. Disarankan untuk menambahan beberapa variabel lain yang digunakan dalam
mengukur faktor-faktor yang memengaruhi kinerja perusahaan.
2. Peneliti selanjutnya dapat melihat perspektif pelanggan untuk mengukur
kinerja perusahaan dengan melibatkan pelanggan sebagai responden
penelitian.
3. Diharapkan peneliti selanjutnya dapat menggunakan ruang lingkup penelitian
yang lebih luas. Hal ini bertujuan agar hasil penelitian ini dapat
digeneralisasikan untuk seluruh perusahaan di Indonesia.
62
DAFTAR PUSTAKA
Adams, Michael B. 1994. Agency Theory and The Internal Audit. Managerial Auditing Journal, Vol. 9, (8): 8-12.
Agustina, Iin., et al. 2016. The Role of Risk and Sustainability Management in the Effect of Corporate Governance on Firm Value. Journal of Research in Business and Management, (Online), Vol. 4, (6):14-32, (http://www.questjournals.org/jrbm/papers/vol4-issue6/C461432.pdf, diakses 15 Juli 2019).
Agustina, L. dan Baroroh, N. 2016. The Relationship Between Enterprise Risk Management and Firm Value Mediated Through The Financial Performance. Review of Integrative Business and Economics Reasearch, Vol. 5, (1): 128-138.
Ahmad, Dr. B. Omar. 2018. The Effect of Internal Audit on Organizational Performance: An Empirical Exploration of Selected Jordanian Banks. Research Journal of Finance and Accounting, Vol. 9, (14): 137-144.
Alawattegama, Kingsley K. 2018. The Impact of Enterprise Risk Management on Firm Performance: Evidence from Sri Lankan Banking and Finance Industry. International Journal of Business and Management, Vol. 13, (1): 225-237.
Alfriyani, Primanita Dissy. 2017. Peranan Internal Audit dalam ERM. (Online), (http://www.jtanzilco.com/blog/detail/665/slug/peranan-internal-audit-dalam-erm-enterprise-risk-management, diakses 3 Desember 2019).
Al-Matari, E. M., Al-Swidi. A.K. dan Fadzil. F.H. 2014. The Effect of Internal Audit and Firm Performance: A Proposed Research Framework. International Review of Management and Marketing, Vol. 4, (1): 34-41.
Andayani, Wuryan. 2017. Audit Internal, Edisi Satu. Yogyakarta: BPFE
Arwina, Karmudiandri. 2014. Peranan Audit Internal Dalam Manajemen Risiko Bank. (Online), (https://www.tsm.ac.id, diakses 3 Desember 2019).
Bimantara, Theobaldus M., dan Laksito, Herry. 2015. Pengaruh Efektifitas Fungsi Audit Internal terhadap Kinerja Perusahaan BUMN Dimoderasi Oleh Pengaruh Politik (Studi Empiris di Indonesia). Diponegoro Journal of Accounting, Vol 4, (4): 1-11.
Brigham, Eugene F. & Phillip R. Daves. 2013. Intermediate Financial Management,
12th Edition. Cengage Learning 20 Channel Center Street, Boston MA
02210, USA.
Cascarino, R., Esch, S. van. 2007. Internal Auditing: An Integrated Approach, 2th Edition. Juta and Co Ltd, Lansdowne, South Africa.
63
Coso. 2004. Enterprise Risk Management—Integrated Framework. (Online), (https://www.coso.org/Documents/COSO-ERM-Executive-Summary.pdf, diakses 16 Maret 2019).
Dewi, Ni Made D. A. P. 2014. Penilaian Kinerja Berdasarkan Keuangan dan Non-Keuangan Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Vol 7, (3): 761-777.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin. 2012. Pedoman Penulisan
Skripsi. Makassar. Gaol, Vebry M. Lumban. 2014. Pengaruh Peran Auditor Internal dan Pengendalian
Intern Terhadap Kinerja Perusahaan Melalui Pencegahan Kecurangan Pada Perusahaan Pembiayaan yang terdaftar di Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI). Thesis. Medan: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Gates, S., Nicolas, J. L., dan Walker, P. L. 2012. Enterprise Risk Management: A
Process for Enhanced management and Improved performance. Management Accounting Quarterly, Vol. 13, (3): 28-38.
Global News. 2016. Persaingan Industri Semen di Indonesia Makin Ketat. (Online),
(http://global-news.co.id/2016/03/persaingan-industri-semen-di-indonesia-makin-ketat/, diakses 18 Agustus 2019).
Helfert, Erich A. 1996. Teknik Analisis Keuangan. Jakarta: Erlangga. Huda, Larissa. 2018. Industri Semen Kelebihan Pasokan 30 Juta. (Online),
(https://bisnis.tempo.co/read/1140310/industri-semen-kelebihan-pasokan-30-juta-ton/full&view=ok, diakses 17Juli 2019).
IIA. 2004. The Role of Internal Auditing in Enterprise Wide Risk Management. (Online), (http://www.iiajapan.com/pdf/data/erm/ERM.pdf, diakses 15 Juli 2019).
IIA. 2016. International Standard for The Professional Practice of Internal Auditing. (Online),(https://na.theiia.org/translations/PublicDocuments/IPPF-Standards-2017-Indonesian.pdf, diakses 14 Maret 2019).
IIA. 2019. Definition of Internal Auditing. (Online), (https://na.theiia.org/standards-guidance/mandatory-guidance/Pages/Definition-of-Internal-Auditing.aspx, diakses 14 Februari 2019).
Jensen, M. C., dan Meckling, W. H. 1976. Theory of the Firm: Managerial Behavior, Agency Cost and Ownership Structure. Journal of Financial Economics, (Online), Vol. 3, (4): 305-360, (https://www2.bc.edu/thomas-chemmanur/phdfincorp/MF891%20papers/Jensen%20and%20Meckling%201976.pdf, diakses 15 Juli 2019).
Jafari, M., Chadegani, A. A., dan Biglari, V. 2011. Effect Risk Management and Company’s Performance: Investment in Innovations and Intellectual Capital Using Behavioral and Practical Approach. Journal Economics and
65
International Finance, Vol 3, (15): 780-786.
Jusup, Al. Haryono. 2014. Auditing: Pengauditan Berbasis ISA, Edisi Kedua. Yogyakarta: STIE YKPN.
Kaplan, R.S., dan Norton, D.P. 1996. The Balanced Scorecard: Translating Strategy into Action. Boston: Harvard Business School.
Kurniawati. 2010. Enterprise Risk Management serta Peranan Internal Audit dalam Enterprise Risk Management. Jurnal Akuntansi Bisnis, (Online), Vol 3, (1): 1-15, (https://journal.ubm.ac.id/index.php/akuntansibisnis, diakses 10 Mei 2019)
Lestari, Rini. 2013. Pengaruh Manajemen Risiko Terhadap Kinerja Organisasi (Studi pada Dana Pensiun Pemberi Kerja di Wilayah Jabar-Banten). Jurnal Riset Akuntansi dan Bisnis, Vol. 13, (2):133-151.
Misbahuddin., dan Hasan, Iqbal. 2013. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara.
Moeller, R. 2009. Brinks Modern Internal Auditing: A Common Body of Knowledge, 7th Edition. New Jersey: John Willey and Sons.
Mulyadi. 2001. Balanced Scorecard: Alat Manajemen Kontemporer untuk
Melipatgandakan Kinerja Keuangan Perusahaan. Jakarta: Salemba Empat.
Mulyadi. 2013. Auditing. Buku Satu. Jakarta: Salemba Empat.
Oracle. 2013. Balance Scorecard Theory. (Online), (https://docs.oracle.com/cd/E41507_01/epm91pbr3/eng/epm/pbsc/task_BalancedScorecardTheory-991810.html, diakses 16 Maret 2019).
Pabisangan, Hangga D. 2015. Pengaruh Audit Internal dan Implementasi Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan Pada Kantor Cabang PT Bank Rakyat Indonesia di Kota Makassar. Skripsi tidak diterbitkan. Makassar: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin
Parker, Charles. 2000. Performance Measurement. MCB University Press, Vol. 49, (2): 63-66.
Qintharah, Y.N. 2014. Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada Perusahaan Yang Berada Di Wilayah Makassar. Skripsi tidak diterbitkan. Makassar: Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin.
Rajagukguk, Thetty S. 2017. Pengaruh Internal Audit dan Pencegahan Fraud terhadap Kinerja Keuangan (Studi Kasus pada PT Perkebunan Nusantara IV). Owner Riset & Jurnal Akuntansi, Vol 1, (1): 8-21.
Sekaran, U. dan Bougie, R. 2013. Research Methods For Business: a Skill Building Approach. Sest Susex. United Kingdom: Wiley and Sons, Ltd, Publication.
66
Semen Tonasa. 2017. Laporan Tahunan 2017 PT Semen Tonasa. (Online), (http://www.sementonasa.co.id/dokumen/AR%202017.pdf, diakses 12 Juli 2019).
Semen Tonasa. 2019. Profil Singkat. (Online), (http://www.sementonasa.co.id/profile_brief.php, diakses 16 Maret 2019).
Shelvia, Lisa. 2012. Dampak Enterprise Risk Management pada Fungsi Audit Internal. Jurnl Berkala Ilmiah Mahasiswa Akuntansi UNIKA Widya Mandala, Vol 1, (2):101-105.
Sufren dan Yonathan, N. 2013. Mahir Menggunakan SPSS secara Otodidak. Jakarta: Alex Media Komputindo.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: CV Alfabeta
Sumarni dan Wahyuni. 2006. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta: Andi
Teoh, Ai Ping., Lee, Kaih Yeang., dan Muthuveloo, R. 2017. The Impact of Enterprise Risk Management on Firm Performance: Evidence from Malaysia. Asian Social Science, Vol. 7, (1): 222-229.
Thomya, W., dan Saenchaiyathon, K. 2015. The Effect Of Organizational Culture and Enterprise Risk Management on Organizational Performance: A Conceptual.
Tjahjadi, Bambang. 2011. Hubungan Sistem Manajemen Risiko dengan Ketidakpastian Lingkungan dan Strategi serta Dampaknya Terhadap Kinerja Organisasi. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Airlangga, (Online), Vol 21, (2): 142-154, (https://e-journal.unair.ac.id/JEBA/article/view/4295/2933, diakses 15 Agustus 2019)
Tugiman, Hiro. 1997. The New Internal Auditing. Jakarta: Salemba Empat.
Tugiman, Hiro. 2006. Standar Profesional Audit Internal. Yogyakarta: Kanisius.
Widarjono, Agus. 2018. Analisis Regresi dengan SPSS. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Zwaan, Laura de et al. 2011. Internal Audit Involvement in Enterprise Risk Management. Emerald Group Publishing Limited, Vol. 26, (7): 586-604.
66
Lampiran 1: Biodata
BIODATA
Identitas Diri
Nama : Mery Meidiatry Pakaang
Tempat, Tanggal Lahir : Tonasa, 14 Mei 1997
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat Rumah : Perumahan Griya Alam Permai Blok K No. 19
Telepon Rumah dan HP : +628 222 144 9982
Alamat e-mail : [email protected]
Riwayat Pendidikan
- Pendidikan Formal
1. TK Swasta Semen Tonasa II, Pangkep 2002-2003
2. SD Swasta Semen Tonasa II, Pangkep 2003-2009
3. SMP Negeri 12 Makassar 2009-2012
4. SMA Katolik Rajawali Makassar 2012-2015
5. S1 Akuntansi Universitas Hasanuddin 2015-2020
- Pendidikan Non Formal
1. Pelatihan Basic Character Study Skill Universitas Hasanuddin (2015)
2. Latihan Dasar Kepemimpinan PMKO FE-UH (2016)
3. Latihan Dasar Kepemimpinan GMKI FE-UH (2016)
Pengalaman
- Organisasi
1. Sekretaris Natal Persekutuan Mahasiswa Kristen Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Hasanuddin Tahun 2015.
2. Bendahara Natal Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia Fakultas
Ekonomi Universitas Hasanuddin Periode 2016.
3. Bendahara Masa Perkenalan Persekutuan Mahasiswa Kristen Fakultas
67
4. Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin Periode 2017
5. Pengurus Persekutuan Mahasiswa Kristen Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Hasanuddin Periode 2018-2019
Demikian biodata ini dibuat dengan sebenarnya.
Makassar, Mei 2019
Mery Meidiatry Pakaang
68
Lampiran 2: Peta Teori
PETA TEORI
No. Penulis/Topik/
Judul Buku/Artikel Tujuan Penelitian/
Penulisan Buku/Artikel Konsep/Teori/Hipotesis
Variabel Penelitian dan Teknik Analisis
Hasil Penelitian/Isi Buku
1 Lestari, Rini. 2013. Pengaruh Manajemen Risiko terhadap Kinerja Organisasi (Studi pada Dana Pensiun Pemberi Kerja di Wilayah Jabar-Banten).
Untuk menguji pengaruh penerapan manajemen risiko terhadap kinerja organisasi.x
H0: Manajemen risiko tidak berpengaruh terhadap kinerja organisasi pada lembaga Dana Pensiun Pemberi Kerja yang menyelenggarakan Program Pensiun Pasti di seluruh Jabar-Banten.
H1: Manajemen risiko berpengaruh terhadap kinerja organisasi pada lembaga Dana Pensiun Pemberi Kerja yang menyelenggarakan Program Pensiun Pasti di seluruh Jabar-Banten.
Variabel: X1: Manajemen Risiko
(ERM) Y: Kinerja Organisasi
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa manajemen risiko berpengaruh signifikan terhadap kinerja organisasi pada Dana Pensiun Pemberi Kerja di Wilayah Jabar-Banten.
2 Gaol, Vebry M.L, 2014. Pengaruh Peran Auditor Internal dan Pengendalian Intern terhadap Kinerja Perusahaan melalui Pencegahan Kecurangan pada Perusahaan Pembiayaan yang Terdaftar di Asosiasi Perusahaan
Untuk menguji pengaruh peran auditor internal dan pengendalian intern terhadap kinerja perusahaan melalui pencegahan kecurangan pada perusahaan pembiayaan yang terdaftar di Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI).
H1: Peran auditor internal, pengendalian intern, dan pencegahan kecurangan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan baik secara parsial dan simultan pada perusahaan pembiayaan yang terdaftar di Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI).
H2: Peran auditor internal berpengaruh terhadap kinerja perusahaan melalui
Variabel: X1: Peran Auditor
Internal X2: Pengendalian
Internal Z: Pencegahan
Kecurangan Y: Kinerja
Perusahaan.
Teknik Analisis: Regresi linear berganda
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) peran auditor internal, pengendalian intern dan pencegahan kecurangan pada perusahaan pembiayaan berpengaruh secara simultan terhadap terhadap kinerja perusahaan, 2) peran auditor internal dan pengendalian intern berpengaruh signifikan terhadap
68
Pembiayaan Indonesia (Appi).
pencegahan kecurangan pada perusahaan pembiayaan yang terdaftar di Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI). Asosiasi Pembiayaan Indonesia (APPI).
H3: Pengendalian intern berpengaruh terhadap kinerja perusahaan melalui pencegahan kecurangan terhadap kinerja perusahaan melalui pencegahan kecurangan pada perusahaan pembiayaan yang terdaftar di Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI). Asosiasi Pembiayaan Indonesia (APPI).
kinerja perusahaan, 3) peran auditor internal dan pengendalian intern berpengaruh siginifikan terhadap pencegahan kecurangan. Namun Pencegahan kecurangan sebagai variabel intervening tidak dapat memediasi pengaruh antara peran auditor internal dan pengendalian intern terhadap kinerja perusahaan pada perusahaan pembiayaan yang terdaftar di Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI).
3 Pabisangan, Hangga Dwiputra. 2015. Pengaruh Audit Internal dan Implementasi Corporate Governance terhadap Kinerja Perusahaan pada Kantor Cabang PT Bank Rakyat Indonesia di Kota Makassar.
Untuk mengetahui pengaruh audit internal terhadap kinerja perusahaan dan pengaruh penerapan GCG terhadap kinerja perusahaan
H1: Audit internal berpengaruh terhadap kinera perusahaan
H2: Implementasi GCG mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kineja perusahaan
Variabel: X1: Audit Internal X2: Good Corporate
Governance (GCG) Y: Kinerja
Perusahaan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan audit internal dan GCG berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan. Sedangkan secara parsial, GCG lebih dominan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.
4 Bimantara, Theobaldus M. 2015. Pengaruh Efektifitas
Untuk menguji hubungan antara praktik audit internal dan kinerja
H01: Tidak ada pengaruh antara efektifitas fungsi audit internal
Variabel: X1: Internal Audit
Disclosure
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa:
69
Fungsi Audit Internal terhadap Kinerja Perusahaan BUMN Dimoderasi oleh Pengaruh Politik (Studi Empiris di Indonesia).
keuangan BUM dengan mempertimbangkan dampak kontekstual dari kondisi politik sebagai variable mediasi.
terhadap kinerja perusahaan dalam BUMN di Indonesia
Ha1: Terdapat pengaruh antara efektifitas fungsi audit internal terhadap kinerja perusahaan dalam BUMN di Indonesia
H02: Tidak ada pengaruh moderasi dari pengaruh politik terhadap efektifitas fungsi audit internal terhadap kinerja perusahaan dalam BUMN di Indonesia
Ha2: Terdapat pengaruh moderasi dari pengaruh politik terhadap efektifitas fungsi audit internal terhadap kinerja perusahaan dalam BUMN di Indonesia
X2: Profesional Komite Audit
X3: Rapat Komite Audit X4: Independensi
Komite Audit X5: Audit Eksternal X6: Pengaruh Politik Y: Kinerja Keuangan Teknik Analisis: Analisis Regresi Moderasi (MRA)
H01: Tidak ada pengaruh antara efektifitas fungsi audit internal terhadap kinerja perusahaan dalam BUMN di Indonesia.
H02: Tidak ada pengaruh moderasi dari pengaruh politik terhadap efektifitas fungsi audit internal terhadap kinerja perusahaan dalam BUMN di Indonesia
5 Ping, Teoh Ai., Lee, Yeang Kaih., dan Muthuveloo, Rajendran. 2017. The Impact of Enterprise Risk Management, Strategic Agility, and Quality of Internal Audit Function on Firm Performance.
Untuk mengetahui pengaruh penerapan manajemen risiko perusahaan (ERM) terhadap kinerja perusahaan, peran mediasi strategic agility, dan peran moderasi kualitas fungsi internal audit pada perusahaan publik Malaysia
H1: Penerapan ERM berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan
H2: Strategic Agility memediasi hubungan antara penerapan ERM dan kinerja perusahaan
H3: Kualitas fungsi internal audit (QIAF) memoderasi hubungan antara penerapan ERM dan kinerja perusahaan.
Variabel: X1: Enterprise Risk
Management X2: Strategic Agility X3: Kualitas fungsi
Audit Internal (QIAF)
Y: Kinerja Perusahaan
Teknik Analisis: Regresi Linear Berganda
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: H1: Penerapan ERM
berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan
H2: Strategic Agility signifikan memediasi pengaruh penerapan ERM terhadap kinerja perusahaan.
H3: QIAF tidak memoderasi hubungan penerapan ERM dan kinerja perusahaan.
6 Ahmad, Dr. Borhan Omar. 2018. The Effect of Internal Audit on Organizational Performance: An
Untuk menguji pengaruh audit internal terhadap kinerja perusahaan.
H01: Audit Internal tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan Bank Jordan
Variabel: X1: Pengendalian
Internal X2: Kompetensi
Profesional
Ha1: Audit Internal berpengaruh terhadap kinerja perusahaan Bank Jordan
Ha2: Audit Internal berpengaruh terhadap kinerja
70
Empirical Exploration of Selected Jordanian Banks.
Ha1: Audit Internal berpengaruh terhadap kinerja perusahaan Bank Jordan
H02: Audit Internal tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan Bank Cairo Amman
Ha2: Audit Internal berpengaruh terhadap kinerja perusahaan Bank Cairo Amman
H03: Audit Internal tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan Bank Jordan Kuwait
Ha3: Audit Internal berpengaruh terhadap kinerja perusahaan Bank Jordan Kuwait
H04: Audit Internal tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan Bank Arab
Ha4: Audit Internal berpengaruh terhadap kinerja perusahaan Bank Arab
X3: Standar Audit Internal
X4: Independensi Audit Internal
Y: Kinerja Organisasi Teknik Analisis: Regresi Linear Berganda
perusahaan Bank Cairo Amman
Ha3: Audit Internal berpengaruh terhadap kinerja perusahaan Bank Jordan Kuwait
H04: Audit Internal tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan Bank Arab
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa audit internal berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan di bidang perbankan, kecuali Bank Arab.
7 Alawattegama, Kingsley Karunaratne. 2018. The Impact of Enterprise Risk Management on Firm Performance: Evidence from Sri Lankan Banking and Finance Industry
Untuk mengetahui pengaruh manajemen risiko perusahaan (ERM) terhadap kinerja perusahaan.
H1: Lingkungan internal berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan (ROE)
H2: Penetapan tujuan berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan (ROE)
H3: Identifikasi kejadian berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan (ROE)
Variabel: X1: Manajemen Risiko
Perusahaan (Enterprise Risk Management)
Y: Kinerja Perusahaan (ROE)
Teknik Analisis: Regresi Linear Berganda
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa ERM tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan H1: Lingkungan internal
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja perusahaan (ROE)
H2: Penetapan tujuan berpengaruh negatif dan
71
H4: Penliaian risiko berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan (ROE)
H5: Risk respon berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan (ROE)
H6: Aktivitas pengendalian berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan (ROE)
H7: Informasi dan komunikasi berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan (ROE)
H8: Pengawasan berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan (ROE)
tidak signifikan terhadap kinerja perusahaan (ROE)
H3: Identifikasi kejadian berpengaruh negative dan tidak signifikan terhadap kinerja perusahaan (ROE)
H4: Penilaian risiko berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja perusahaan (ROE)
H5: Risk respon berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja perusahaan (ROE)
H6: Aktivitas pengendalian berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kinerja perusahaan (ROE)
H7: Informasi dan komunikasi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja perusahaan (ROE)
H8: Pengawasan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kinerja perusahaan (ROE)
73
Lampiran 3: Kuesioner Penelitian
KUESIONER PENELITIAN
Perihal : Permohonan Menjadi Responden Kuesioner Lampiran : Kuesioner Penelitian Kepada
Ibu/Bapak/Saudara(i) Responden
Di
Tempat
Dengan hormat,
Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir Strata Satu (S1) pada Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin Makassar, yang
mana salah satu persyaratan yang harus dipenuhi adalah penulisan skripsi, maka
saya bermaksud untuk melakukan penelitian pada perusahaan tempat Ibu/Bapak
bekerja. Untuk itu, penelitian ini menggunakan instrument penelitian berupa
kuesioner (terlampir).
Adapun judul skripsi yang saya ajukan adalah Pengaruh Audit Internal
“Terhadap Kinerja Perusahaan dengan Enterprise Risk Management
Sebagai Variabel Moderasi pada PT Semen Tonasa”. Dengan segala
kerendahan hati, saya memohon kesediaan Ibu/Bapak untuk meluangkan waktu
sejenak guna mengisi kuesioner ini. Saya berharap Ibu/Bapak menjawab sesuai
dengan apa yang diperseprikan, dan bukan apa yang seharusnya atau ideal.
Sesuai dengan kode etik penelitian, data dan informasi yang Ibu/Bapak
berikan akan dijamin kerahasiaannya dan hanya ditujukan untuk kepentingan
ilmiah. Kesediaan Ibu/Bapak mengisi kuesioner ini adalah bantuan yang tak ternilai
bagi saya. Semoga penelitian ini ke depan dapat berkontribusi terhadap
perusahaan ini. Akhir kata, atas segala perhatian dan bantuan Ibu/Bapak saya
menyampaikan terima kasih.
Makassar, Mei 2019
Peneliti,
Mery Meidiatry Pakaang
74
A. IDENTITAS RESPONDEN
Untuk keperluan keabsahan data penelitian ini, saya mengharapkan
kepada Bapak/Ibu/Saudara(i) untuk mengisi data berikut.
1. Nama : (optional)
2. Jenis Kelamin : Pria Wanita
3. Usia : tahun
4. Lama Bekerja : tahun
5. Pendidikan Terakhir : Diploma S1 S2 Lainnya
B. DAFTAR PERNYATAAN KUESIONER
Berilah tanda (√) pada satu alternatif jawaban yang paling sesuai dengan
tanggapan atau penilaian Anda tentang pengaruh peranan audit internal dan
impelementasi manajemen risiko perusahaan (ERM) terhadap kinerja
perusaan pada PT Semen Tonasa. Bentuk tanggapan/penilaian yang Anda
pilih adalah sebagai berikut.
1 = Jika Anda Sangat Setuju terhadap pernyataan tersebut (STS)
2 = Jika Anda Setuju terhadap pernyataan tersebut (TS)
3 = Jika Anda Netral terhadap pernyataan tersebut (N)
4 = Jika Anda Tidak Setuju Terhadap pernyataan tersebut (TS)
5 = Jika Anda Sangat Tidak Setuju terhadap pernyataan tersebut (SS)
75
AUDIT INTERNAL
No Pernyataan SS S N TS STS
1 2 3 4 5
Independensi
1 Hubungan departemen audit internal dengan departemen yang diperiksa berlaku hanya pada saat dilakukan audit, bukan sebagai mitra dalam menyelesaikan tugas lainnya.
2 Dalam menyelesaikan tugasnya, audit internal tidak memeriksa kegiatan dimana mereka memiliki kewenangan atau tanggung jawab di dalamnya.
3 Hasil pekerjaan internal audit ditinjau dahulu sebelum laporan pekerjaan dikeluarkan, dengan tujuan untuk memberikan jaminan bahwa pekerjaan audit internal telah dilaksanakan secara objektif.
Keahlian Profesional
4 Setiap staf audit mendapatkan sanksi jika pekerjaan yang dilaksanakan tidak sesuai dengan standar profesi yang berlaku.
5 Bagian audit internal memiliki pegawai yang berkualifikasi dalam berbagai disiplin ilmu untuk melaksanakan tanggung jawab pemeriksaan.
Program Audit Internal
6 Piagam internal audit mengatur hubungan SKAI dengan para objek audit yang dikembangkan sesuai dengan konsep customer focus oriented disamping tanggung jawab fungsional lainnya.
7 Dalam menentukan keandalan informasi, pihak audit internal juga melakukan pengawasan yang efektif termasuk penyimpangan catatan dan pelaporan.
8 Dalam melaksanakan pekerjaannya, audit internal bertugas memastikan bahwa sistem yang ditetapkan oleh perusahaan telah sesuai dengan kebijakan, rencana dan prosedur yang diterapkan.
9 Tradisi SKAI yang independen begitu mengakar dan ditegaskan dalam piagam audit internal.
Pelaksanaan Audit Internal
76
10 Pihak audit internal harus memperoleh informasi dasar tentang kegiatan yang akan diperiksa guna pembuatan perencanaan pemeriksaan.
11 Pihak audit internal harus mendiskusikan kesimpulan dan rekomendasi dengan pihak manajemen sebelum mengeluarkan laporan akhir.
12 Staf audit internal sangat perlu melakukan monitor terhadap tindak lanjut untuk memastikan bahwa pihak manajemen telah melakukan tindakan yang tepat terhadap temuan audit yang dilaporkan.
Laporan Audit Internal
13 Laporan SKAI juga mencakup analisis manfaat biaya dari rekomendasi, assessment terhadap semua aspek lingkungan pengendalian dan fokus audit ke depan.
14 Hasil assessment risiko oleh SKAI didiskusikan dengan manajemen dan diperbandingkan dengan hasil assessment risiko yang dibuat.
Kuesioner ini diadaptasi dari kuesioner penelitian Qianthara (2015) dengan perubahan seperlunya
MANAJEMEN RISIKO PERUSAHAAN (ERM)
No Pernyataan SS S N TS STS
1 2 3 4 5
Lingkungan Internal
1 Dewan direksi atau dewan komite terlibat secara aktif dalam proses manajemen risiko
2 Masing-masing manajer memiliki tanggung jawab mengelola risiko di unit kerjanya
3 Pernyataan misi, value proposition dan manfaat manajemen risiko dikomunikasikan kepada kepala departemen (senior manager)
Penetapan Tujuan
4 Risiko bisnis diselaraskan dengan sasaran dan tujuan di tingkat perusahaan dan unit bisnis
5 Perusahaan menetapkan batasan risiko yang dapat di tolerir
77
6 Mengkomunikasikan risk expectation kepada kepala departemen (senior manager) untuk mengambil risiko.
Identifikasi Kejadian
7 Manajer mengidentifikasi secara komprehensif risiko perusahaan yang diharapkan dapat dikelola
8 Setiap departemen menggunakan penilaian atau survei untuk memetakan risiko yang diidentifikasi
Penilaian Risiko dan Respon Risiko
9 Penilaian risiko formal dilakukan secara teratur di dalam perusahaan
10 Setiap departemen menganalisis sumber penyebab, dampak, dan keterkaitan risiko lainnya
11 Setiap departemen mengembangkan dan menentukan strategi mitigasi risiko
12 Risiko utama dikuantifikasi secara menyeluruh
13 Adanya proses untuk mengintegrasikan efek dari jenis resiko utama (strategi, operasional, keuangan, hazard, dan hukum).
Aktivitas Pengendalian dan Pemantauan
14 Kebijakan dan prosedur pengelolaan risiko ditetapkan secara tertulis dan jelas, serta diimplementasikan secara konsisten
15 Mengidentifikasi ukuran-ukuran risiko (key metrics) untuk pelaporan kinerja manajemen risiko.
16 Setiap saat kepala departemen memantau dan melaporkan keadaan terkini dalam pengelolaan risiko-risiko utama (key risks)
Informasi dan Komunikasi
17 Penggunaan bahasa umum (common language) perusahaan untuk mengkomunikasikan paparan jenis risiko, aktivitas pengendalian, dan upaya pemantauan (monitoring)
18 Adanya briefing secara rutin kepada dewan direksi dan dewan komite mengenai masalah manajemen risiko
Kuesioner ini diadaptasi dari kuesioner penelitian Gates, S., et al. (2012) dengan perubahan seperlunya
78
KINERJA PERUSAHAAN
No Pernyataan SS S N TS STS
1 2 3 4 5
Perspektif Keuangan
1 Adanya peningkatan pendapatan perusahaan
2 Adanya pertumbuhan laba dan efisiensi biaya
3 Adanya analisis rasio keuangan rentabilitas (ROA dan ROE)
4 Adanya laporan keuangan yang tepat waktu
Perspektif Pelanggan
5 Adanya peningkatan layanan kepada pelanggan
6 Adanya peningkatan strategi mengakuisisi pelanggan baru
7 Meningkatnya penurunan keluhan/klaim pelanggan
8 Peningkatan atas kepuasan pelanggan
Perspektif Proses Bisnis
9 Meningkatkan aktivitas yang memberi nilai tambah (inovasi)
10 Meningkatkan strategi pelayanan pasca transaksi (purna jual)
11 Memberikan respon time kepada pelanggan
Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
12 Meningkatkan kapabilitas internal dan investasi di dalam sumber daya manusia
13 Hubungan yang komunikatif antar atasan dan bawahan maupun rekan kerja
14 Kepuasan karyawan atas peningkatan kompetensi SDM
15 Memiliki karyawan yang berkompeten dalam menjalankan tugasnya
Kuesioner ini diadaptasi dari kuesioner penelitian Gaol, Vebry (2014) dan Pabisangan, Hangga (2015).
79
Lampiran 4 Analisis Statistik Deskriptif
80
Lampiran 5 Hasil Uji Validitas Data
a. Uji Validitas Variabel Audit Internal (X1)
81
b. Uji Validitas Variabel Enterprise Risk Management (X2)
80
c. Uji Validitas Variabel Kinerja Perusahaan (Y)
83
Lampiran 6 Hasil Uji Reliabilitas
a. Uji Reliabilitas Variabel Audit Internal (X1)
b. Uji Reliabilitas Variabel Enterprise Risk Management (X2)
c. Uji Reliabilitas Variabel Kinerja Perusahaan (Y)
3
Lampiran 7 Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
85
b. Uji Heterokedastisitas
c. Uji Autokorelasi
d. Uji Multikolinearitas
86
Lampiran 8 Hasil Uji Hipotesis
1. Model Regresi Persamaan I
a. Uji Koefisien Determinasi (R2)
b. Uji Parsil (Uji t)
2. Model Regresi Persamaan II
a. Uji Koefisien Determinasi (R2)
b. Uji Parsil (Uji t)
Top Related