1
S K R I P S I
ANALISA LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN AUTOMOTIVE AND COMPONENTS
(YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA )
Oleh :
MAHARGO ADRIYANTO
220907709
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
2013
2
ANALISA LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN AUTOMOTIVE AND COMPONENTS
(YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA )
S K R I P S I
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna
Mendapatkan Gelar Sarjana Ekonomi
Jurusan Akuntansi
O l e h :
MAHARGO ADRIYANTO
NBI : 220907709
3
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945
SURABAYA
2013
4
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Nama : Mahargo adriyanto
N B I : 220907799
Jurusan : Akuntansi
Judul Skripsi :
ANALISA LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN AUTOMOTIVE AND COMPONENTS
Surabaya, Januari 2013
Mengetahui / Menyetujui
Pembimbing,
5
Hendy Widiastoeti, Dra. MM.
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Dipertahankan didepan sidang Dewan Penguji Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas 17
Agustus 1945 Surabaya dan dinyatakan diterima untuk memenuhi syarat guna
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada tanggal 15 Februari 2013.
TIM PENGUJI :
1. Hendy Widiastoeti,Dra.MM. - Ketua …………………………
2. Tri Andjarwati,Dra, MM. - Anggota …………………………
3. Johannes Bambang A, Drs.Msi.,Ak. - Anggota
…………………………
Mengesahkan
Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Dekan,
6
Drs.EC.Nono Soepriyadi, MM
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia dan petunjuk-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini guna memenuhi salah satu
syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Strata Satu (S1) pada Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.
Judul yang dipilih penulis dalam menyusun skripsi ini adalah “ANALISA LAPORAN
KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN AUTOMOTIVE
AND COMPONENTS” Yang merupakan bagian dari mata kuliah Akuntansi.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada pihak – pihak
yang telah membantu penulisan skripsi ini antara lain :
1. Allah SWT atas karunia, kelancaran dan kemudahan yang telah
melimpahkan kepada aku.
2. Nabi Muhamad SAW, atas contoh hidup beliau yang menginspirasi
menjadi manusia yang mau belajar.
3. Kedua orang tuaku, Bapak dan Ibuku tercinta yang selalu memberikan
baik itu doa, materi, semangat hingga aku bisa menyelesaikan studiku.
4. Saudaraku Mas Maga, Mbak Malisa, ,Mbak Maya atas semua
dukungannya.
5. Ibu Prof. Dr. drg. Hj. I.A. Brahmasari, Dipl. DHE. MPA. selaku Rektor
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.
6. Bapak Drs. Ec. Nono Soepriyadi, MM. Selaku Dekan Universitas 17
Agustus 1945 Surabaya.
7. Ibu Dra. Rr. Adiati Trihastuti, MM, Ak. Selaku kaprodi Akuntansi di
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.
7
8. Hendy Widiastoeti,Dra.MM. Selaku dosen pembimbing Skripsi di
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya yang telah meluangkan waktu dan
kesabaran dalam memberi bimbingan dan motivasi selama proses
penulisan skripsi hingga selesai.
9. Para dosen Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya,
yang telah memberikan ilmu dan motivasi selama saya mengikuti
perkuliahan.
10. Bapak pimpinan dan seluruh staff tata usaha Universitas 17 Agustus 1945
Surabaya yang telah membantu jalannya perkuliahan.
11. Keluarga besar ku di Nganjuk yang memberi semangat untuk
menyelesaikan skripsi ini.
12. Teman – teman seperjuangan Akuntansi angkatan 2009.
13. Teman saya di TESA 129, Siska, Bu Budi ,Mas Abid, Mas Faris Semua
inspirasi saya yang tidak bisa saya sebut disini. Terimakasih telah
memberikan segalanya untuk saya hingga bisa menyelesaikan studi.
Penulis memahami bahwa penulisan skripsi ini memiliki banyak kekurangan, oleh
karena itu penulis terbuka untuk menerima kritikan dan saran – saran yang bersifat
membangun, karena penulis menyadari sebagai mahasiswa yang masih harus belajar
tentunya tidak terlepas dari kekurangan dan kesalahan.
Besar harapan penulis mudah – mudahan dengan selesainya penyusunan skripsi ini
akan bermanfaat bagi para pembaca umumnya dan penulis khususnya.
Penulis
(MAHARGO ADRIYANTO)
8
ABSTRAK
Sejalan dengan era globalisasi perdagangan dunia, perusahaan-perusahaan nasional dituntut untuk dapat bekerja efektif dan efesien sebagai tindakan antisipasi terhadap terhadap adanya persaingan yang sangat ketat antara persaingan pasar luar negeri dengan pasar domestic dalam merebut pangsa pasar yang ada. Adapun kemampuan untuk dapat bersaing sangat ditentukan oleh kinerja perusahaan itu sendiri. Perusahaan harus meningkatkan profesionalisme kinerjanya agar dapat mempunyai daya saing yang tinggi. Untuk menilai kinerja perusahaan diperlukan suatu alat ukur tertentu. Dalam penelitian ini menggunakan analisis ratio keuangan, yang meliputi : Ratio Likuiditas, Ratio Solvabilitas, Ratio Aktivitas, Ratio Profitabilitas. Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran diskripsi secara sistematis tentang keadaan laporan keuangan pada perusahaan automotive and components yang go public dan jenis penelitian ini adalah studi kasus dengan menggunakan metode diskriptif .Sedangkan jenis datanya adalah data kuantitatif dan data kualitatif yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian sebagai berikut : (1) pada ratio likuiditas untuk current ratio,hasil yang terbaik dari semua industry adalah PT.Gajah Tunggal,Tbk. Sedangkan quick ratio sebesar 144,8 dan cash ratio sebesar 37,6 terbaik dari semua industry adalah PT.Gajah Tunggal,Tbk. (2) pada ratio solvabilitas debt to assets yang terbaik dipegang oleh PT.Gajah Tunggal,Tbk. Dengan rata-rata 65,8, sedangkan debt to equity ratio yang terbaik dipegang oleh PT.Gajah Tunggal,Tbk dengan rata-rata 195,6 (3) pada ratio aktivitas untuk rata-rata piutang yang terbaik adalah PT.Gajah Tunggal,Tbk. Dengan rata-rata 49 Hari, Sedangkan perputaran persediaan yang terbaik adalah PT.Goodyear Indonesia,Tbk. Dengan rata-rata 7,0X, sedangkan perputaran aktiva tetap yang terbaik adalah PT.Gajah Tunggal,Tbk. Dengan rata-rata 1,43X,Kemudian perputaran total aktiva yang terbaik adalah PT.Gajah Tunggal,Tbk. Dengan rata-rata sebesar 0,95X (4) Pada ratio profitabilitas bahwa hasildari net profit margin yang terbaik adalah PT. Multistrada Arah Sarana,Tbk. Dengan rata-rata sebesar 118,5%. Sedang return on assets yang terbaik . PT.Gajah Tunggal,Tbk. Dengan rata-rata 2,7%, sedangkan return on equity hasil yang terbaik adalah . PT.Gajah Tunggal,Tbk. Dengan rata-rata 26,9%.
9
DAFTAR ISI
HALAMAN
HALAMAN JUDUL……………… …………………………………………... i
TANDA PENGESAHAN SKRIPSI …………………………………………... ii
TANDA PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI…………………………………... iii
KATA PENGANTAR………………………………………………………….. iv
ABSTRAKSI…………………………………………………………………….vi
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….vii
DAFTAR TABEL………………………………………………………………. ix
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian...................................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian..................................................................................... 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Laporan Keuangan........................................................................5
2.1.1 Tujuan Laporan Keuangan............................................................... 6
2.1.1 Sejarah Singkat Bursa Efek Indonesia ............................................ 6
2.1.2 Jenis-jenis Laporan Keuangan......................................................... 7
2.1.3 Sifat dan Keterbatasan Laporan Keuangan ...................................... 14
2.1.4 Para pemakai Laporan Keuangan .................................................... 14
2.1.5 Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan...................................... 17
2.2 Analisis Laporan Keuangan............................................................................18
10
2.2.1 Tujuan Analisis Laporan Keuangan................................................. 19
2.3 Analisis Ratio Keuangan.................................................................................20
2.3.1 Jenis-jenis Analisis Ratio Keuangan .............................................. 21
2.4 Pengertian kinerja ...........................................................................................27
2.4.1 Penilaian Kinerja.............................................................................. 28
2.4.2 Hubungan Analisis Ratio Keuangan dengan Kinerja ...................... 29
2.5 Penelitian Terdahulu .......................................................................................30
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Definisi Variabel dan Definisi Operasional.....................................................................................................................................................................33
3.1.1 Definisi Variabel.............................................................................. 33
3.1.2 Definisi Operasional......................................................................... 33
3.2 Jenis Penelitian.......................................................................................... 34
3.3 Lokasi Penelitian....................................................................................... 34
3.4 Jenis Data................................................................................................... 34
3.5 Sumber Data.............................................................................................. 35
3.6 Teknik Pengumpulan Data........................................................................ 35
3.7 Proses Pengelohan Data............................................................................ 36
3.8 Teknik Analisis Data................................................................................. 36
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN INTERPRETASI
4.1 Gambaran Umum Perusahaan................................................................... 40
4.1.1 Sejarah Singkat Bursa Efek Indonesia............................................. 40
4.1.2 Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia ...................................... 41
4.1.3 Sejarah Singkat PT.Multistrada Arah Sarana,Tbk........................... 43
4.1.4 Sejarah Singkat PT.Gajah Tunggal,Tbk........................................... 44
4.1.5 Sejarah Singkat PT.Goodyear Indonesia,Tbk.................................. 45
4.2 Data dan Ratio Keuangan.......................................................................... 46
4.2.1 Perhitungan Ratio Keuangan Secara Time Series............................ 47
4.3 Interprestasi Hasil Penelitian .................................................................... 49
4.3.1 Interprestasi Analisis Ratio Keuangan Secara Time Series............. 49
11
4.3.2 Interprestasi Analisis Ratio Keuangan Secara Cross Sectional Approach .................................................................................................. 64
BAB 5 PENUTUP
5.1 KESIMPULAN ...........................................................................................................................................................................................................89
5.2 SARAN.........................................................................................................................................................................................................................91
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................................................................................................93
LAMPIRAN.............................................................................................................................................................................................................................94
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Ratio Keuangan PT.Multistrada Arah Sarana, Tbk
PT. Gajah Tunggal, Tbk.
PT.Goodyear Indonesia, Tbk
31 Desember 2009 - 2011............................................................... . .........................................................................................................................47
Tabel 4.2 Rekapitulasi Cureent Ratio Industri Automotive And Components di Bursa Efek Indonesia dan Perbandingannya
Rata-rata Industri ………………………………………………….. 65
Tabel 4.3 Rekapitulasi Quick Ratio Industri Automotive And Components di Bursa Efek Indonesia dan Perbandingannya
Rata-rata Industri ………………………………………………….. 67
12
Tabel 4.4 Rekapitulasi Cash Ratio Industri Automotive And Components di Bursa Efek Indonesia dan Perbandingannya
Rata-rata Industri ………………………………………………….. 69
Tabel 4.5 Rekapitulasi Debt to assets Ratio Industri Automotive And Components di Bursa Efek Indonesia dan Perbandingannya
Rata-rata Industri ………………………………………………….. 71
Tabel 4.6 Rekapitulasi Debt to equity Ratio Industri Automotive And Components di Bursa Efek Indonesia dan Perbandingannya
Rata-rata Industri ………………………………………………….. 73
Tabel 4.7 Rekapitulasi Rata-rata umur piutang Ratio Industri Automotive And Components di Bursa Efek Indonesia dan Perbandingannya
Rata-rata Industri ………………………………………………….. 75
Tabel 4.8 Rekapitulasi Perputaran persediaan Ratio Industri Automotive And Components di Bursa Efek Indonesia dan Perbandingannya
Rata-rata Industri ………………………………………………….. 77
Tabel 4.9 Rekapitulasi Perputaran aktiva tetap Ratio Industri Automotive And Components di Bursa Efek Indonesia dan Perbandingannya
Rata-rata Industri ………………………………………………….. 79
Tabel 4.10 Rekapitulasi Perputaran total aktiva Ratio Industri Automotive And Components di Bursa Efek Indonesia dan Perbandingannya
Rata-rata Industri ………………………………………………….. 81
13
Tabel 4.11 Rekapitulasi Net profit margin Ratio Industri Automotive And Components di Bursa Efek Indonesia dan Perbandingannya
Rata-rata Industri ………………………………………………….. 83
Tabel 4.12 Rekapitulasi Return on assets Ratio Industri Automotive And Components di Bursa Efek Indonesia dan PerbandingannyaRata-rata Industri ………………………………………………….. 85
Tabel 4.13 Rekapitulasi Return on equity Ratio Industri Automotive And Components di Bursa Efek Indonesia dan Perbandingannya
Rata-rata Industri ………………………………………………….. 87
14
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Perusahaan didirikan dengan konsep dasar going concern dan continuity
yang mensyaratkan bahwa perusahaan itu akan melakukan usahanya secara terus
menerus dan tidak akan terjadi likuidasi dimasa yang akan datang. Oleh karena
itu, dalam menjalankan usahanya, perusahaan dituntut untuk terus mengelola
usahanya secara efektif dan efesien guna pencapaian tujuan yang telah ditetapkan
Dalam perkembangan iklim di dunia bisnis yang pesat dewasa ini,
kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan semakin beraneka ragam.
Apalagi seiring dengan mulai tidak stabilnya keadaan perekonomian. Oleh karena
itu, pihak yang berpentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan salah
satunya adalah pihak manajemen. Dimana pihak manajemen harus dapat
menyusun rencana perusahaan yang lebih baik dari periode-periode sebelumnya,
memperbaiki system pengawasan dan menentukan kebijakan-kebijakan yang lebih
tepat. Hal ini dikarenakan, bagi pihak manajemen yang terpenting adalah
bagaimana tujuan perusahaan dapat tercapai melalui cara kerja yang efesien,
aktiva aman dan terjaga dengan baik,stuktur permodalan sehat dan mempunyai
15
rencana mengenai hari depan baik dari bidang keuangan maupun dari bidang
operasi.
Kondisi ekonomi yang tidak stabil juga menuntut perusahaan untuk
mempertahankan posisinya ditengah persaingan tanpa batas, sehingga perusahaan
yang mampu bersaing akan dapat terus bertahan. Dengan kata lain, perusahaan
harus mampu mengelola sumber daya yang dimiliki untuk menghasilkan output
yang optimal.
Kemampuan perusahaan dalam mempertahankan eksistensinya di tengah
persaingan tanpa batas sangat ditentukan oleh kinerja keuangan perusahaan.
Dengan melihat kinerja keuangan perusahaan akan dapat diketahui sejauh mana
efektivitas dan efisiensi perusahaan dalam mengelola sumber daya yang dimiliki
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan menghasilkan laba yang optimal
Kinerja keuangan perusahaan dapat diketahui dari laporan keuanganya,
karena laporan keuangan yang di terbitkan oleh perusahaan merupakan salah satu
informasi mengenai posisi keuangan perusahaan, kinerja serta perubahaan posisi
keuangan perusahaan. Laporan keuangan ini juga merupakan sumber informasi
bagi pihak internal dan eksternal perusahaan yang bermanfaat untuk mendukung
pengambilan keputusan yang tepat
Adapun pihak-pihak lain yang membutuhkan laporan keuangan perusahaan
misalnya bagi para calon investor dan para calon kreditor karena, laporan
keuangan menggambarkan posisi keuangan perusahaan yang selaalu mengalami
perubahaan sehingga membantu pihak-pihak tersebut dalam mengambil
16
keputusan-keputusan ekonomi yang berhubungan dengan kepentingannya
masing-masing.
Namun laporan keuangan saja belum dapat memberikan suatu informasi yang
berarti, sehingga agar laporan keuangan tersebut lebih bermanfaat dalam
pengambilan keputusan, data-data yang ada dalam laporan keuangan harus
dikonversi menjadi informasi yang lebih bermanfaat dalam mengambil keputusan
dengan cara melakukan analisa laporan keuangan.analisa laporan keuangan
perusahaan yang pada dasarnya merupakan perhitungan rasio-rasio untuk menilai
laporan keuangan perusahaan dimasa lalu, saat ini dan kemungkinaan dimasa
yang akan datang. Dimana data-data yang digunakan adalah Neraca yang
merupakan gambaran posisi keuangan baik itu kekayaan, kewajiban dan modal
perusahaan pada periode tertentu. Dan laporan Rugi Laba yang merupakan
gambaran atas hasil kegiatan perusahaan pada periode tertentu.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis memilih judul “Analisis
Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Pada Perusahaan
Automotive And Components ( Yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia).”
1.2. Rumusan Masalah
Dengan menganalisis laporan keuangan PT. Multistrada Arah Sarana, Tbk,
PT. Gajah Tunggal, Tbk, dan PT. Goodyear Indonesia, Tbk. Dapat dirumuskan
suatu masalah yaitu : “Manakah dari ketiga perusahaan otomotif tersebut yang
memiliki kinerja keuangan yang lebih baik?”
17
1.3. Tujuan Penelitian
Penelitian yang dilakukan pada .PT Multistrada Arah Sarana Tbk, PT.
Gajah Tunggal Tbk, dan PT. Goodyear Indonesia Tbk., ini bertujuan untuk :
Untuk mengetahui secara jelas mana dari ketiga perusahaan Otomotif
tersebut yang memiliki kinerja keuangan yang lebih baik.
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain :
1. Bagi Ilmu Pengetahuan
Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa menambah dan memperluas
wawasan ilmu pengetahuan khusunya dibidang Akuntansi dan untuk
menambah referensi yang telah ada serta bagi bagi penelitian sejenis
selanjutnya.
2. Bagi Pihak Pengambilan Keputusan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada pihak-
pihak terkait, baik pihak internal (manajemen) maupun pihak eksternal
(investor dan kreditur) agar dapat menjadi bahan pertimbangan dalam
pengambilan keputusan.
3. Bagi Peneliti
Penelitian ini sangat bermanfaat karena memberi kesempatan untuk
memperluas wawasan dan pengetahuan dengan meneliti secara langsung
18
keadaan yang sebenarnya dan korelasinya dengan teori teori yang telah
penulis dapat pada saat perkuliahan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Laporan Keuangan
Laporan Keuangan merupakan informasi yang berguna bagi pihak-pihak
berkepentingan dengan perusahaan, baik pihak ekstern maupun intern. Pihak-
pihak sebelum mengambil keputusan yang berhubungan dengan perusahaan
tertentu ingin mengetahui keadaan perusahaan dengan hasil perusahaan selama
periode tertentu. Laporan keuangan yang disusun bertujuan untuk memenuhi
keperluan bersama sebagian besar pemakai. Namun laporan keuangan tidak
menyediakan semua informasi yang dibutuhkan oleh pemakai dalam mengambil
keputusan ekonomi (missal keputusan menahan atau menjual investasi mereka
dalam perusahaan atau keputusan untuk mengangkat atau mengganti manajemen)
karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu.
Menurut Kasmir, yang dimaksud dengan laporan keuangan adalah “Laporan
yang menunjukan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu
periode tertentu.” ( Kasmir,2008:6)
Menurut jumingan (2006:4),yang dimaksud dengan laporan keuangan adalah:
“laporan keuangan pada dasarnya merupakan hasil refleksi dari sekian banyak
transaksi yang terjadi dalam suatu perusahaan”.
19
“laporan keuangan pada dasarnya merupakan hasil tindakan pembuatan
ringkasan data keuangan perusahaan.
Menurut baridwan (2004:19), Laporan keuangan merupakan ringkasan
dari suatu proses pencatatan, yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi-
transaksi kuaangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan.
Menurut agnes sawir,(2005:2) laporan keuangan adalah hasil akhir proses
akutansi yaitu media yang dapat dipakai untuk meneliti kondisi kesehatan
perusahaan yang terdiri dari neraca,perhitungan laba rugi,ikhisar laba yang
ditahan dan laporan posisi keuangan.
Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan
merupakan ringkasan proses pencatatan transaksi-transaksi keuangan yang terjadi
selama tahun buku yang laporan keuangan meliputi neraca (menggambarkan
informasi posisi keuangan), Laporan laba rugi (menggambar informasi kinerja),
Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan dalam berbagai cara,
catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagain integral
dari laporan keuangan.
2.1.1 Tujuan Laporan Keuangan
Menurut IAI per September 2007 dalam PSAK NO.1 paragraf 12 dan 13.
“Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut
posisi keuangan, kinerja serta perubahaan posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah pengguna dalam mengambil keputusan ekonomi
“.Laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin
20
dibutuhkan pengguna dalam mengambil keputusan ekonomi karena secara umum
menggambarkan pengaruh keuangan dan kejadian dimasa lalu dan tidak
diwajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan.
Menurut Dwi Prastowo,”laporan keuangan disusun dengan tujuan untuk
menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, dan
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar
pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi”.(Dwi Prastowo,2002:5)
Maka dapat disimpulan bahwa tujuan dari laporan keuangan adalah untuk
menyajikan laporan keuangan perusahaan secara periodik sehingga pihak intern
perusahaan dapat mengetahui bagaimana perkembangan keadaan investasi dalam
perusahaan dan hasil-hasil yang dicapai selama jangka waktu tertentu.
2.1.2 Jenis-Jenis Laporan Keuangan
Laporan keuangan yang lengkap menurut Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) no.1 (2007 : 1.2) terdiri dari komponen – komponen berikut
ini.
a. Neraca
Neraca perusahaan menggambarkan posisi keuangan suatu perusahaan
pada saat tertentu maksudnya adalah menunjukan keadaan keuangan pada
tanggal tertentu biasanya pada saat tutup buku.
21
Sedangkan menurut Dwi Prastowo dan Rifka Julianty (2005:18) neraca
merupakan laporan keuangan yang memberikan informasi mengenai posisi
keuangan (aktiva, kewajiban dan ekuitas) perusahaan pada saat tertentu.
Tiga unsure neraca dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Aktiva
Aktiva merupakan sumber daya dikuasai perusahaan dapat dibagi
menjadi lima bagian aktiva, yaitu :
Aktiva Lancar
Merupakan aktiva yang manfaat ekonominya diharapkan akan
diperoleh dalam waktu satu tahun atau kurang (satu siklus operasi
perusahaan).
Contoh : Kas, surat berharga, persedian, piutang, biaya di bayar
dimuka.
Investasi Jangka Panjang
Penanaman modal bertujuan untuk memperoleh penghasilan tetap
atau untuk menguasai perusahaan lain dan jangka waktunya lebih
dari satu tahun.
Contoh : Tanah, Gedung, Kendaraan, Mesin dan Peralatan.
Aktiva yang Tidak Berwujud
Aktiva tidak berwujud merupakan harta perusahaan yang tidak
berwujud bisanya berupa hak istimewah yang memberikan manfaat
ekonomi bagi perusahaan untuk jangka waktu lebih dari satu tahun.
Contoh : Hak Paten, Goodwill, royalty, hak cipta,dan lain sebagainya
22
Aktiva lain lain
Yang termasuk aktiva lain-lain perusahaan adalah aktiva yang tidak
dapat dimasukan kedalam klasifikasi aktiva diatas
Contoh : Beban yang ditangguhkan, piutang kepada direksi,
deposito,dan lain sebagainya.
2. Kewajiban
Kewajiban merupakan utang perusahaan, kewajiban dapat
dikelompokkan menjadi :
Kewajiban Lancar
Kewajiban lancar merupakan kewajiban yang penyelesaiannya
diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan
yang memiliki manfaat ekonomi dalam jangka waktu satu tahun atau
kurang.
Contoh : Utang dagang, Utang Wesel, Utang Gaji dan Upah, Utang
biaya dan lain sebagainaya.
Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban ini merupakan kewajiban yang penyelesaiannya
diharapkan mengakibatkan arus keluar suber daya perusahaan yang
memiliki manfaat ekonomi dalam jangka waktu lebih dari satu
tahun.
Contoh : Utang obligasi, utang bank dan lain sebagainya
Kewajiban Lain-lain
23
Kewajiban ini tidak dapat dikategorikan ke dalam salah satu dari
kedua kewajiban diatas.
Contoh : Utang direksi, utang pemegang saham dan lain-lain
3. Modal
Modal merupakan bagian hak pemilik dalam perusahaan yang
merupakan selisih antara akriva dan kewajiban yang ada
Unsur dari modal terdiri dari :
Modal yang berasal dari setoran pribadi
Modal yang bersal dari hasil operasi perusahan yaitu laba yang tidak
dibagikan kepada para pemegang saham
b. Laporan laba rugi
Laporan laba rugi merupakan suatu laporan yang sistematis megenai
penghasilan, biaya, rugi laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama
periode tertentu.
Menurut Dwi Prastowo dan Rifka Julianty (2005:2). Mengemukakan
laporan laba rugi merupakan laporan keuangan yang memberikan
informasi mengenai kemampuan (potensial) perusahaan dalam
menghasilakan laba (kinerja) selama periode tertentu.
Laporan laba rugi terdiri dari dua unsur yaitu terdiri dari :
1. Penghasilan
Penghasilan merupakan kenaikan manfaat ekonomi dalam bentuk
pemasukan atau peningkatan aktiva atau penurunan kewajiban
24
perusahaan selama periode tertentu, dimana penghasilan dapat
diklasifikasikan menjadi :
Pendapatan : merupakan penghasilan yang timbul dalam aktivitas
yang biasa dan yang dikenal dengan sebutan yang berbeda
Contoh : Penjualan, Penghasilan Jasa, Pendapatan Deviden dan lain
sebagainya
Keuntungan : merupakan penghasilan yang timbul bukan karena
aktivitas perusahan yng rutin.
Contoh : Revaluasi aktiva tetap,Pengalihan aktiva lancar, dan lain-
lain.
2. Beban
Beban merupakan penurunan manfaat ekonomi dalam arus keluar,
penurunan aktiva atau kewajiban perusahaan selama periode tertentu.
Beban terdiri dari :
Beban : yaitu timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang
biasa
Contoh : Beban Pokok Penjualan, Biaya Operasional, Biaya gaji dan
Upah, dan lain sebagainya.
Kerugian : pos yang jarang terjadi dalam pelaksanaan aktivitas
perusahaan.
Contoh : Kerugian karena terjadi bencana alam, Kebakaran dan lain
sebagainya.
c. Laporan perubahan ekuitas
25
Merupakan suatu perubahan laporan dan mutasi laba yang ditahan
merupakan bagian dari pemilik perusahaan untuk satu periode tertentu
dalam laporan laba ditahan ditunjukkan laba tidak dibagi awal periode
ditambah laba yang tercatum pada laporan laba rugi dan dikurangi deviden
yang diumumkan selama periode tertentu.
d. Laporan Arus Kas
Informasi arus kas berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan kas dan setara kas dan memungkinkan para pemakai
mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang
dan arus kas masa depan (future cash flow) dari berbagai perusahaan.
Laporan ini harus menyajikan kas selama periode tertentu dan
diklasifikasikan menurut klasifikasi operasi, investasi dan pendanaan.
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2007:2,3), dijelaskan mengenai tiga
aktivitas tersebut diatas yaitu :
Aktivitas Operasi
Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan
indicator yang menentukan apakah dari aktivitas operasi perusahaan
dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman,
memelihara aktivitas perusahaan,membayar deviden dan melakukan
investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar.
Aktivitas Investasi
Pengungkapan terpisah arus kas yang berasal dari aktivitas investasi
perlu dilakukan sebab arus kas tersebut mencerminkan penerimaan
26
dan pengeluaran kas sehubung dengan sumber daya yang bertujuan
untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan.
Aktivitas Pendanaan
Pengungkapan terpisah arus kas yang timbul dari aktivitas
pendanaan yang perlu dilakukan sebab berguna untuk memprediksi
klaim terhadap arus kas masa depan oleh para pemasok modal
perusahaan.
Klasifikasi ini memberikan informasiyang memungkinkan para
pengguna laporan untuk menilai pengaruh aktivitas tersebut terhadap
jumlah kas dan setara kas. Informasi tersebut juga dapat digunakan
untuk mengevaluasi hubungan antara ketiga aktivitas tersebut.
e. Catatan atas laporan keuangan
Catatan atas laporan keuangan harus disajikan secara sistematis. Setiap pos
dalam neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas harus berkaitan
dengan informasi yang terdapat catatan laporan keuangan, catatan atas
laporan keuangan mengungkapkan.
1. Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan
akuntansi yang dipilih dan diterapkan terhadap peristiwa dan transaksi
yang penting
2. Informasi yang disajikan diwajibkan dalam PSAK tetapi tidak disajikan
di laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, neraca dan laporan laba
rugi.
27
3. Informasi tambahan yang tidak tidak disajikan dalam laporan keuangan
tetaapi diperlukan dalam rangka penyajian secara wajar.
2.1.3 Sifat dan Keterbatasan Laporan Keuangan
Dalam Ikatan Akuntan Indonesia secara terperinci menjelaskan
tentang sifat dan keterbatasan laporan keuangan sebagai berikut
a. Laporan keuangan yang bersifat sejarah yang tidak lain merupakan
kejadian-kejadian yang lewat,maka terdapat keterbatasan.
b. Laporan keuangan bersifat umum dan bukan untuk memenuhi
kebutuhan tiap-tiap pemakai
c. Laporan keuangan itu sebagai hasil pemakaian setelah timbulnya
hak dan kewajiban dalam akuntansi. Dalam proses penyusunannya
tidak terlepas dari penaksiran dan pertimbangan-pertimbangan
d. Laporan keuangan lebih menekankan bagaimana keadaan
sebenarnya peristiwa-peristiwa dilihat dari sudut ekonomi daripada
berpegang pada formilnya
2.1.4 Para Pemakai Laporan Keuangan
Laporan Keuangan merupakan komoditi yang bermanfaat dan dibutukan
masyarakat, karena dapat memberikan informasi yang dibutuhkan para
pemakaiannya dalam dunia bisnis yang dapat menghasilkan keuntungan. Dengan
membaca laporan keuangan dengan tepat, seseorang dapat melakukan tindakan
ekonomi menyangkut lembaga perusahaan yang dilaporkan dan diharapkan akan
28
menghasilkan keuntungan baginya. Para pemakai laporan keuangan beserta
kegunaan menurut Dwi Prastowo dapat dilihat dari penjelasan berikut:
1. Investor
Penanam modal berisiko dan penasehat mereka, berkepentingan dengan
resiko yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi yag
mereka lakukan. Mereka membutuhka inforamsi untuk membantu
menentukan apak harus membeli, menahan, atau menjual investasi
tersebut, pemegang saham juga tertarik pada informai yang
memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk
membayar deviden.
2. Karyawan
Karyawan dari kelompok-kelompok yang mewakili mereka tertarik
pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan.
Mereka juga tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka
untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa,
manfaat pension dan kesempatan kerja.
3. Pemberi Pinjaman
Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang
memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta
bunganya dapat dibayar saat jatuh tempo.
4. Pemasok dan Kreditur usaha lainnya
29
Pemasok dan Kreditur usaha lainnya tertarik dengan informasi yang
memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang
terutang akan dibayar saat jatuh tempo. Kreditur usaha berkepentingan
pada perusahaan dalam tenggang waktu yang telah pendek daripada
pemberi pinjaman, kecuali kalau sebagai pelanggan utama mereka
tergantung pada kelangsungan hidup perusahaan.
5. Pelanggan
Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai
kelangsunganhidup perusahaan terutama kali mereka terlihat dalam
perjanjian jangka panjang dengan atau tergantung perusahaan.
6. Pemerintah
Perintah dan berbagai lembaga yang berda dibawah kekuasannya
berkepentingan dengan alokasi sumber daya dank arena itu
berkepentingan dengan aktivitas perusahaan. Mereka juga membutuhka
informasi untuk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan
pajak dan sebagai dasar untuk menyusun statistic pendapatan nasional
dan statistic lainnya.
7. Masyarakat
Perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dalam berbagai cara
Misalnya, perusahaan dapat memberikan kontribusi berarti dalam
perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan
perlindungan kepada penanaman modal domestic. Laporan keuangan
dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi
30
kecenderungan dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan
serta rangkaian aktivitasnya.
2.1.5 Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan
Menurut Dwi Prastowo dan Julianty ( 2005:7) “ karakteristik
kuanlitatif laporan keuangan merupakan ciri khas yang membuat informasi
dalam laporan keuangna tersebut berguna bagi para pemakai dalam
mengambil keputusan ekonom. Karakteristik laporan keuangan ini
meliputi karakteristik dapat dipahami,relevan,keandalan dan dapat
diperbandingkan.
1. Dapat dipahami
Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan
adalah kemudahannya untuk segera dipahami oleh pemakai,
maksudnya diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang
aktivitas ekoomi dan bisnis akuntansi serta kemauan untuk mempelajai
informasi dengan ketentua yang wajar. Namun demikian informasi
komplek yang seharusnya dimasukan dalam laporan keuangan tidak
dapat dikeluarkan hanya atas dasar pertimbangan bahwa informasi
tersebut terlalu sulit untuk dipahami oleh pemakai tersebut.
2. Relevan
Agar bermanfaat informasi harus relevan untuk memeuhi kebutuhan
pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi mempunyai
31
kualitas relevan kalau dapat mempengaruhi keputusan ekonomi
pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu,
masa kini / masa depan, menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi
mereka dimasa lalu.
3. Keandalan
Agar bermafaat informasi juga harus handal informasi memiliki
kualitas andal jika bebas dari pengertian menyesatkan, kesalahan
material dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang
tulus atau jujur
4. Dapat dibandingkan
Pemakai harus dapat memperbandingkan laporan keuangan perusahaan
antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja
perusahaan. Pemakai juga harus dapat membandingakan laporan
keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan,
kinerja serta perubahan posisi keuangan secara relative.
2.2 Analisis Laporan Keuangan
Analisis laporan keuangan berarti menguraikan pos-pos laporan
keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat
hubungannya yang bersifat signifikan atau mempunyai makna antara satu
sama lain, baik antara data kuantitatif maupun data nonkuantitatif dengan
tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan yang lebih dalam yang lebih
32
dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan lain.
(Harapan,2004:190).
Analisa laporan keuangan mencakup pengaplikasian berbagai alat dan
teknik analisis pada laporan dan data keuangan dalam rangka untuk
memperoleh ukuran-ukuran dan hubungan-hubungan yang berarti dan
berguna dalam pengambilan keputusan.
2.2.1 Tujuan Analisis Laporan Keuangan
Menurut Kasmir,tujuan analisa laporan keuangan secara umum adalah
a. Untuk mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan dalam suatu
periode tertentu, baik harta,kewajiban, modal maupun hasil utama
yang telah dicapai untuk beberapa periode.
b. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi
kekurangan perusahaan.
c. Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki
d. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu
dilakukan kedepan yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan
saat ini
e. Melakukan penelian kinerja manejemen kedepan apakah perlu
penyegaran atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal
f. Dapat juga digunakan sebagai perbandingan dengan perusahaan sejenis
tentang hasil yang mereka capai. ( Kasmir,2008:67).
33
Dari penjelasan diatas,dapat dijelaskan bahwa laporan keuangan
menjadi lebih bermanfaat untuk pengambilan keputusan ekonomi,
apabila dengan informasi laporan keuangan tersebut dapat diprekdisi
mengenai apa saja yang terjadi dimasa yang akan datang.
2.3 Analisis Ratio Keuangan
Menurut Kasmir pengertian rasio keuangan adalah :
“Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-
angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka
dengan angka yang lainnya.perbandingan dapat dilakukan antara
komponen satu dengan komponen lain dalam satu laporan keuangan atau
antar komponen yang ada diantara laporan keuangan,kemudian angka
yang dibandingkan dapat berupa angka-angka dalam satu periode atau
beberapa periode”. ( (Kasmir,2008:104)
Menurut S.Munawir pengertian analisis rasio adalah
“Suatu metode analisis untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu
dalam neraca atau laba rugi secara individual atau kombinasi dari suatu
laporan tersebut “ ( S.Munawir,2004:2)
Analisa rasio dimaksud sebagai gambaran suatu hubungan atau
perbandingan dari jumlah pos tertentu dengan jumlah pos yang lain
sehingga dengan demikian dapat memberikan kepada penganalisis tentang
34
baik buruknya posisi keuangan suatu perusahaan terutama bila angka
tersebut dibandingkan dengan angka rasio standar.
2.3.1 Jenis-jenis Analisis Ratio Keuangan
Pada dasarnya jenis-jenis rasio banyak sekali, hal ini tergantung
pada kebutuhan penganalisa dalam memenuhi tujuannya. Penggolongan
rasio menurut Agus Sartono antara lain sebagai berikut,
1. Rasio Likuiditas
Yaitu suatu analisis yang mengukur kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendek tepat pada
waktunya. Jika suatu perusahaan tidak dapat memenuhi kewajiban
jangka pendek, perusahaan tidak dapat memperoleh laba atau
mengembangkan diri dalam jangka panjang.
a. Current ratio
Menurut Sofyan syafri Harapan (2004:301), untuk menghitung
Current ratio atau Rasio Lancar menggunakan rumus sebagai
berikut :
Aktiva lancarCurrent Ratio =
Hutang lancar
Rasio lancar merupakan ukuran yang paling umum digunakan
untuk mengetahui kesanggupan perusahaan untuk memenuhi
35
kewajiban jangka pendek karena rasio ini menunjukkan
seberapa jauh tuntutan kreditur jangka pendek dapat dipenuhi
oleh aktiva yang diperkirakan menjadi uang tunai dalam periode
yang sama dengan hutang yang sudah jatuh tempo.
Semakin tinggi rasio lancar, semakin besar pula kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka
pendek.
b. Quick Ratio
Menurut Sofyan syafri Harapan (2004:302),untuk menghitung
Quick ratio atau Rasio Cepat menggunakan rumus sebagai
berikut
Aktiva lancar- PersediaanQuick Ratio =
Hutang lancar
Rasio ini menunjukan kemampuan aktiva lancar yang paling
likuid mampu menutupin hutang lancarnya. Semakin besar rasio
ini maka semakin baik.
c. Cash Ratio
Menurut Mamduh M.Hanafi dan Abdul Halim, untuk
menhitung Cash Ratio atau Rasio kas menggunakan rumus
sebagai berikut
Kas + Setara KasCash Ratio =
Hutang Lancar
36
Dalam rasio ini yang diperbandingkan adalah kas ditambah
dengan efek – efek atau surat berharga, kas dan efek-efek
dianggap sebagai aktiva yang paling likuid, yang mudah
dicairkan dalam jangka pendek. Semakin tinggi rasio kas berarti
jumlah uang tunai yang tersedia semakin besar, sehingga
pelunasan hutang terjamin.
2. Rasio Solvabilitas
Adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam
memenuhi semua kewajiban keuangannya, baik jangka pendek
maupun panjang. Rasio solvabilitas terdiri dari atas
a. Debt To Assets Ratio
Menurut Munawir (2002:304), untuk menghitung Debt To
Assets Ratio atau Rasio Hutang Atas Aktiva menggunakan
rumus sebagai berikut :
Total Hutang Debt To Assets Ratio =
Total Aktiva
Rasio ini menggambarkan sejauh mana pemilik modal dapat
menutupi hutang-hutang kepada pihak luar. Yang dimaksud
hutang adalah hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang.
Semakin tinggi rasio ini semakin besar jumlah modal pinjaman
yang digunakan didalam menghasilkan keuntungan bagi
perusahaan
37
b. Debt To Equity Ratio
adalah rasio yang menunjukkan hubungan antara jumlah
pinjaman jangka panjang yang diberikan oleh kreditur dengan
jumlah modal sendiri, semakin tinggi rasio ini berarti semakin
besar dana yang dipinjam dari kreditur.
Total Hutang
Debt To Equity Ratio = Total Ekuitas
3. Rasio Aktivitas
Ratio aktivitas mengukur kemampuan perusahaan dalam
mengelola asset yang dimiliki. Dari rasio aktivitas ini akan
diketahui apakah perusahaan telah mengelolah asset yang dimiliki
secara efektif dan efisien. Rasio yang sering digunakan yaitu :
a. Rata – rata Umur Piutang
Rata –rata umur piutang menunjukkkan kemampuan perusahaan
dalam merubah piutang menjadi kas, atau dengn kata lain umur
piutang menunjukan beberapa lama waktu yang dibutuhkan
untuk penagihan piutang. Rata-rata umur piutang dihitung
dengan formula sebagai berikut:
Piutang Rata – rata Umur Piutang =
Penjualan / 365
b. Perputaran Persediaan
38
Perputaran Persediaan menunjukan beberapa cepat persediaan
berputar dalam siklus produksi normal. Perputaran persediaan
yang tinggi menunjukan bahwa perusahaan telah mengelola
persediaan secara efektif. Sebaiknya, perputaran persediaan
yang rendah menunjukan bahwa perusahaan kurang efektif
dalam mengelola persediaan karena semakin lama dana tertanam
dalam persediaan. Perputaran persediaan dihitung dengan rumus
sebagai berikut
Harga Pokok Penjualan Perputaran Persediaan =
Persediaan
c. Perputaran Aktiva Tetap
Perputaran aktiva tetap menunjukan kemampuan perusahaan
menghasilkan penjualan berdasarkan aktiva tetap yang memiliki.
Dengan kata lain rasio ini menunjukan efektivitas perusahaan
dalam menggunakan aktiva tetapnya. Perputaran aktiva tetap
dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Penjualan Perputaran Aktiva Tetap =
Total Aktiva Tetap
d. Perputaran Total Aktiva
Perputan total aktiva menunjukan kemampuan perusahaan
menghasilkan penjualan berdasarkan total aktiva yang dimiliki.
Rasio ini menunjukan efektivitas penggunaan total aktiva.
Perputaran total aktiva dihitung dengan rumus sebagai berikut :
39
Penjualan Perputaran Total Aktiva =
Total Aktiva
4. Rasio Profitabilitas
Yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam memperoleh laba selama periode tertentu, maka
semakin besar kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba
menunjukkan semakin baik manajemen dalam mengelola
perusahaan.
a. Net Profit Margin
Menurut Agus Sartono ( 201:123), untuk menghitung Net Profit
Margin atau Margin Laba Bersih menggunakan rumus sebagai
berikut.
Laba Bersih Net Profit Margin =
Penjualan
Rasio ini untuk membandingkan antara keuntungan sesudah
pajak dengan penjualan, sehingga dari perhitungan ini dapat
diketahui berapa keuntungan per rupiah penjualan. Semakin
tinggi rasio ini, semakin baik operasi suatu penjualan.
b. ROA ( Return On Assets )
40
Menurut Mamduh dan Halim ( 2005:86 ), untuk menhitung
ROA atau Imbalan modal perusahaan dengan menggunakan
rumus sebagai berikut :
Laba Setelah Pajak Return On Assets =
Total aktiva
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba
berdasarkan pada tingkat asset tertentu, sehingga semakin besar
ROA menunjukan semakin efektif perusahaan dalam
menggunakan total aktiva. Return On Assets juga sering disebut
dengan Return On Investment.
c. ROE ( Return On Equity )
Menurut Agus Sartono ( 2001;104 ), untuk menghitung ROE
atau Rentabilitas Modal Sendiri menggunakan rumus sebagai
berikut:
Laba Bersih Return On Equity =
Modal Sendiri
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan memperoleh
laba yang tersedia pemegang saham perusahaan. Rasio ini
juga dipengaruhi oleh besar kecilnya hutang perusahaan,
apabila proporsi hutang semakin besar maka rasio ini juga
akan semakin besar.
41
2.4 Pengertian Kinerja
Pengertian kinerja menurut Djarwanto,PS,kinerja adalah tingkat
prestasi atau kerja hasil yang dipakai dan kadang- kadang digunakan untuk
tercapainya suatu hasil dari banyak keputusan yang dibuat secara terus
menerus oleh manajemen untuk mencapai tujuan tertentu secara efektif
dan efesien. (Djarwanto,2004:19)
Kinerja bisa diartikan sebagai hasil dari suatu kegiatan yang telah
berlangsung. Sedangkan kinerja perusahaan merupakan suatu prestasi
yang telah dicapai oleh perusahaan dalam mengelolah sumber-sumber
daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Untuk
menilai baik buruknya kinerja suatu perusahaan perlu adanya suatu standar
atau pembanding. Untuk perusahaan yang sudah go public, kinerja
keungan perusahaan bisa dibandingkan dengan rata-rata industry, sehingga
dapat diketahui posisi perusahaan di tengah-tengah para pesaingnya.
Sementara bagi perusahaan yang belum go public, ukuran prestasi atau
kinerja perusahaan bisa dilihat dengan melihat tren keuangan dari tahun ke
tahun.
Jadi yang dimaksud kinerja adalah perusahaan adalah suatu
ukuran efektifitas dan efisiensi dari aktivitas operasional organisasi dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebagaiman ayang diharapkan oleh
pemilik dengan memanfaatkan asset-asset produktif yang dimiliki.
42
2.4.1 Penilaian Kinerja
Menurut Robert L. Mathis dan John H.Jackson penilaian kinerja adalah
proses mengevaluasi seberapa baik karyawan melakukan pekerjaan
mereka jika dibandingkan dengan seperangkat standar, dan kemudian
mengkomunikasikan informasi tersebut pada karyawan. Penilaian kinerja
disebut juga pemeringkatan karyawan, evaluasi karyawan, evaluasi
kinerja, dan penilaian hasil. Penilaian kinerja digunakan secara luas untuk
mengelola upah dan gaji, memberikan umpan balik kinerja dan
mengidenfikasikan kekuatan dan kelemahan karyawan
individual.Penilaian kinerja yang dilakukan dengan buruk akan membawa
hasil yang mengecewakan untuk semua pihak yang terkait. Tetapi tanpa
penilaian kinerja formal akan membatasi pilihan pemberi kerja yang
berkaitan dengan pendisiplinan dan pemecatan.Penilaian kinerja dapat
menjawab pertanyaan mengenai apakah pemberi kerja telah bertindak
standa. Organisasi biasanya menggunakan penilaian kinerja duan peran
yang memiliki potensi konflik. Peran pertama, untuk mengukur kinerja
dalam memberikan imbalan kerja atau keputusan administrative lainnya
mengenai karyawan.Peran kedua, berfokus pada pengembangan individu.
Dalam peran ini, manejer berperan lebih sebagai penasihat dibandingkan
seorang hakim, yang akan mengubah atmosfer hubungan.Peran kedua
tersebaut menekankan dalam mengidentifikasi potensi dan merencanakan
kesempatan pertumbuhan dan arah karyawan (Robert L. Mathis, 2006:382)
2.4.2 Hubungan Analisis Ratio Keuangan Dengan Kinerja
43
Laporan keuangan sangat penting bagi perusahaan untuk dapat
memperoleh informasi sehubungan dendan posisi keuangan dan hasil yang
dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan. Data keuangan tersebut akan
lebih berarti bagi pihak pihak yang berkepentingan apabila data tersebut
dipertimbangkan dua periode atau lebih analisis terhadap rasio keuangan akan
diperoleh data yang mendukung dalam penilaian kinerja.
Penilaian kerja suatu perusahaan merupakan pedoman untuk mengetahui dan
menilai sebuah perusahaan yang ditunjukan oleh laba perusahaan selama
periode tertentu. Penilalaian kinerja ini dapat diketahui dengan menganalisis
laporan keuangan perusahaan,khususnya analisis rasio keuangan. Sedangkan
kinerja itu sendiri merupakan suatu prospek pertumbuhan potensi dari
perusahaan itu sendiri dibandingkankan dengan waktu-waktu yang lalu.
Jadi dengan laporan keuangan dapat menilai kinerja perusahaan yang telah
dicapai. Dengan mengetahui kinerja suatu perusahaan, nantinya berguna
dalam mengambil keputusan baik atau tidaknya perusahaan tersebut. Oleh
karena itu perusahaan tersebut harus dijalankan oleh perusahaan secara efektif
dan efisien.
2.5 Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai pengukuran kinerja perusahaan dengan menggunakan
analisis rasio keuangan sudah banyak dilakukan, salah satunya oleh Chandra
Irawan mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya pada tahun 2009
44
yang menganalisis tentang rasio keuangan dalam mengukur kinerja
perusahaan periode 2005-2007 pada perusahaan rokok (PT. Bat. Tbk,
PT.Bentoel Tbk, PT Gudang Garam Tbk, PT. HM Sampoerna Tbk.) dengan
alat analisis rasio keuangan. Hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut :
1. Perusahaan dengan Ratio Likuiditas terbaik yaitu :
a. Current Ratio pada tahun 2005-2007 dipegang oleh PT. BENTOEL
Tbk.
b. Quick Ratio pada tahun 2005-2007 dipegang oleh PT. BENTOEL
Tbk.
c. Cash Ratio pada tahun 2005-2007 dipegang oleh PT. BENTOEL Tbk.
2. Perusahaan dengan Ratio Leverage terbaik yaitu :
a. Dept Ratio pada tahun 2005-2007 dipegang oleh PT. GUDANG
GARAM Tbk.
b. Dept Equity Ratio pada tahun 2005-2007 dipegang oleh PT.
GUDANG GARAM Tbk.
3. Perusahaan dengan Ratio Aktivitas terbaik yaitu :
a. Perputaran aktiva tetap pada tahun 2005-2007 dipegang oleh PT.
BENTOEL Tbk.
b. Perputaran total aktiva pada tahun 2005-2007 dipegang oleh PT.
BENTOEL Tbk.
c. Perputaran piutang pada tahun 2005-2007 dipegang oleh PT. HM.
SAMPOERNA Tbk.
45
d. Periode pengumpulan piutang pada tahun 2005-2007 dipegang oleh
PT .HM. SAMPOERNA Tbk.
4. Perusahaan dengan Ratio Profitabilitas terbaik yaitu :
a. Net Profit Margin pada tahun 2005-2007 dipegang oleh PT. HM.
SAMPOERNA Tbk.
b. ROE pada tahun 2005-2007 dipegang oleh PT.HM. SAMPOERNA
Tbk.
c. ROI pada tahun 2005-2007 dipegang oleh PT .HM. SAMPOERNA
Tbk.
Persamaan penelitian yang dilakukan oleh penelitian sekarang ini dengan
penelitian terdahulu adalah sama-sama meneliti tentang kinerja keuangan
perusahaan dengan menggunakan analisa rasio keuangan
Sedangkan perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian terdahulu adalah :
Ojek penelitian, kalau penelitian terdahulu menggunakan perusahaan rokok (PT.
Bat. Tbk, PT. Bentoel. Tbk, PT. Gudang Garam. Tbk, PT Sampoerna. Tbk.).
Sedangkan penelitian sekarang menggunakan perusahaan Otomotive (PT.
Indospring Tbk, PT. Gajah Tunggal Tbk, dan PT. Good Year Tbk.). Selain
perbedaan objek yang diteliti, periode penelitian sekarang dan terdahulu berbeda
tahun.
46
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Definisi Variabel dan Definisi Operasional
3.1.1 Definisi variable
a. Analisa Laporan Keuangan
Merupakan proses membandingkan angka-angka dalam laporan
keuangan (laporan laba-rugi dan neraca) untuk menilai perusahaan
dimasa lalu, saat ini dan kemungkinan dimasa depan.
b. Kinerja keuangan
Yang dimaksud kinerja keuangan adalah hasil yang dicapai oleh
perusahaan atas berbagai aktivitas yang dilakukan dalam
menggunakan sumber keuangan yang tersedia.
3.1.2 Definisi Operasional
1. Definisi operasional dalam analisa rasio keuangan yang digunakan
dalam penelitian adalah :
Rasio Likuiditas
47
Yaitu suatu analisis yang mengukur kemampuan perusahaan
untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendek tepat pada
waktunya.
Rasio Solvabilitas
Yaitu kemampuan perusahaan dalam membayar seluruh
kewajiban-kewajiban finansialnya, baik jangka pendek maupun
jangka panjang atau rasio yang mengukur sampai seberapa jauh
aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang.
Rasio Aktivitas
Yaitu analisis yang mengukur seberapa besar efisiensi dan
efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan sumber dayanya.
Rasio Profitabilitas
Yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam memperoleh laba selama periode tertentu.
3.2 Jenis Penelitian
Jenis Penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus
yaitu penelitian yang mempelajari dan menganalisis masalah kondisi
financial perusahaan yang menjadi objek penelitian.
3.3 Lokasi Penelitian
48
Dalam penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di Bursa Efek
Indonesia yang berlokasi di Jl. Menur pumpungan No. 30 Surabaya Jawa
Timur.
3.4 Jenis data
Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif
dan data kualitatif.
a. Data kuantitatif merupakan data yang bisa diukur atau dihitung dan
yang terdapat dalam laporan keuangan mulai dari tahun 2009
sampai dengan 2011 yang berasal dari neraca dan laba rugi.
b. Data kualitatif adalah data yang memberikan uraian yang sesuai
dengan kenyataan,situasi dan kondisi objek penelitian ( perusahaan
yang menjadi objek penelitian )
3.5 Sumber Data
Sumber data yang digunakan adalah sumber data sekunder
merupakan catatan atau laporan keuangan yang dicamtumkan di Bursa
Efek Indonesia.
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Dalam mencari dan pengumpulan data dilakukan dengan metode-
metode sebagai berikut :
1. Survei Pendahuluan
49
Melalui wawancara langsung dengan pihak-pihak yang ada di
dalam Bursa Efek Indonesia.
2. Daftar Pustaka
Teknik pengumpulan data yang diperoleh dengan menggunakan
literature diperpustakaan yang sesuai dengan permasalahan sebagai
landasan teori dalam melakukan pembahasan dan analisa
3. Dokumentasi
Dilakukan dengan mempelajari, mencatat, dan mengumpulkan
data yang ada di Bursa Efek Indonesia, yang berkaitan masalah
yang diteliti.
3.7 Proses Pengolahan Data
a. Editing Yaitu kegiatan pemeriksaan dan penyusunan data-data yang
telah berhasil diperoleh
b. Tabulating Yaitu proses penyusunan data dan dengan memasukan data
yang telah diperoleh dalam table sehingga data tersebut dapat dengan
mudah dipahami
c. Analisis Yaitu menganalisa data yang telah terkumpul untuk menarik
suatu kesimpulan
3.8 Teknik Analisis Data
50
Untuk mengadakan analisis terhadap data-data dalam neraca dan
laporan laba rugi yang telah dikumpulkan, penelitian menggunakan
analisis rasio keuangan, dengan mengacu pada metode yaitu :
1. Metode Kuantitatif analisa dengan menggunakan data deskriptif
atau data yang diperoleh dari perusahaan kemudian dari data
tersebut akan dihasilkan sesuatu kesimpulan yang tepat.
a. Rasio likuiditas adalah suatu analisis yang mengukur
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban
jangka pendek tepat pada waktunya.
Aktiva lancar Current ratio =
Hutang lancar
Aktiva lancar - Persediaan Quick ratio =
Hutang lancar
Kas + Setara Kas Cash Ratio =
Hutang Lancar
b. Rasio Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam
membayar seluruh kewajiban-kewajiban finansialnya, baik
jangka pendek maupun jangka panjang atau rasio yang
mengukur sampai seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai
dengan hutang.
Total Hutang
51
Debt To Assets Ratio = Total Aktiva
Total Hutang Debt To Equity Ratio =
Total Ekuitas
c. Rasio Aktivitas adalah analisis yang mengukur seberapa besar
efisiensi dan efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan
sumber dayanya. Semakin tinggi rasio aktivitas perusahaan
berarti semakin baik kemampuan perusahaan dalam
menggunakan sumber daya yang ada secara efisien dan
optimal.
Piutang
Rata – rata Umur Piutang = Penjualan / 365
Harga Pokok Penjualan Perputaran Persediaan =
Persediaan
Penjualan Perputaran Aktiva Tetap =
Total Aktiva Tetap
Penjualan Perputaran Total Aktiva =
Total Aktiva
52
d.Rasio Profitabilitas
Yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam memperoleh laba selama periode tertentu,
maka semakin besar kemampuan perusahaan dalam
memperoleh laba menunjukkan semakin baik manajemen
dalam mengelola perusahaan.
Analisis rasio yang digunakan adalah :
Net Profit Margin adalah = Laba Bersih
Penjualan
Laba Setelah Pajak Return On Assets =
Total aktiva
Laba Bersih Return On Equity =
Modal Sendiri
2. Yaitu metode analisa dengan menggunakan data deskriptif atau
data yang diperoleh dari peusahaan kemudian dari data tersebut
akan dihasilkan sesuatu kesimpulan yang tepat.
53
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1 Sejarah singkat PT. Bursa Efek Indonesia
Pada 9 Mei 2006 Ketua BAPEPAM Fuad Rahmani menyampaikan
pandangnya bahwa proses merger BES-BEJ sebagaimana telah dicanangkan
sebelumnya tetap berlangsung. Pada kesempatan Rapat-rapat di BAPEPAM
dan LK.pada tanggal 1 Juni 2006, 2 Juni 2006, 21 September 2006 dan 24
November 2006 telah dibahas berbagai isu penting mengenai persiapan
penggabungan BES-BEJ. Pada akhir November 2006 kajian merger BES baru
selesai dan akhirnya diterima direksi BES
Pada tanggal 6 Desember 2006 .BES menyelenggarakan RUPSI.B dengan
agenda rapat meminta persetujuan atas Rencana Kerja Anggaran Tahunan
(RKAT) dan persetujuan prinsip merger BES-BEJ. Dalam putusan pemberian
persetujuan prinsip kepada direksi diminta agar penggabungan memperhatikan
3 hal yaitu bahwa kepentingan karyawan tidak boleh dirugikan, penyelesaian
UBH dan kepentingan pemegang saham harus optimal.
54
Dalam pertemuan yang diadakan pada tanggal 20 Desember 2006 dihadirin
direksi BES-BEJ telah dibahas beberapa isu penting terkait dengan rencana
merger serta pembentukan tim kecil dan disepakatin masing-masing bursa
akan menunjuk 2 orang anggota direksi. Setelah melalui beberapa kali
pertemuan, pada awal bulan Juni 2007 Tim merger BES mulai menyusun
paper yang berjudul Pokok-pokok Pikiran Penggabungan BES-BEJ. Paper
yang pertama berisi tentang pemikiran dan pandangn Tim Merger BES antara
lain visi dan misi bursa hasil penggabungan. Manfaat dan tujuan
penggabungan BES-BEJ, pengembangan bursa hasil penggabungan, resiko
penggabungan dan sinergi yang akan dihasilkan dari penggabungan BES-BEJ
serta organisasi bursa hasil penggabungan di masa datang.
Paper kedua tentang Perdagangan, Paper ketiga tentang Emiten tercatat di
BES, paper keempat tentang Pemegang saham dan anggota bursa.paper kelima
tentang Teknologi Informasi. Paper keenam tentang Sumber Daya Manusia
BES dan Paper ketujuh tentang Usulan Kerangka Merger. Pada tanggal 30
Agustus 2007 diselenggarakan pertemuan koordinasi antara BES-BEJ dengan
ketiga konsultan (HHP,E&Y dan DDI). Pertemuan ini merupakan pertemuan
penentu untuk memastikan kesiapan seluruh materi. Rancangan
Penggabungan. Pada kesempatan tersebut BES kembali menyampaikan usulan
mengenai nama Bursa Indonesia atau “INDONESIA EXCHANGE” dan
memutuskan untuk tidak membuat logo dalam bentuk gambar akan tetapi
membuat logo tulisan ‘INDONEX’.
4.1.2 Stuktur Organisasi PT.Bursa Efek Indonesia
55
Sesuai dengan anggaran dasar Perusahaan , bahwa kekuasaan tertinggi
terletak pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Didalam struktur
Organisasi PT.BEI terdapat 7 Dewan Komisaris yang terdiri dan 1 orang
komisaris utama dan 6 orang Direktur lainnya sebagai direktur yang
membidangi pekerjaan tertentu serta membawahi suatu departemen-
departemen.
Gambar 1
Struktur Organisasi PT.BEI
Rapat Umum Pemegang Saham(RUPS)
Dewan Komisaris
Direktur Utama
Direktur Umum
Direktur Perdagangan
Saham
Direktur Perdagangan
fixed income dan
derivatif
Direktur Pengawasan
Direktur Pencatatan
Direktur Teknologi Informasi
Direktur Administrasi
Pengawasan Transaksi
Seketaris Perusahaan
Manajemen Resiko
Perdagangan Saham
Perdagangan fixed
income
Perdagangan Derivatif
Hukum
Pemeriksaan Anggota
Baru
Penc.Sektor Rill
Direktur Teknologi Informasi
Penc.Sektor Jasa
Keuangan
Umum
Sumber Daya
Manusia
Pengemb Solusi bisnis Teknologi Informasi
Penc.Sektor uang
56
4.1.3. Sejarah Singkat PT Multistrada Arah Sarana, Tbk.
PT. Multistrada Arah Sarana Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Republik
Indonesia pada tanggal 20 juni 1988 dengan nama PT oroban Perkasa dalam
rangka Undang-undang Penanaman Modal dalam Negeri No.6 Tahun 1968,
yang diubah dengan Undang-undang No 12 Tahun 1970, berdasarkan Akta
Notaris Lukman Kirana,S.H., No,63. Akta pendirian disahkan oleh menteri
Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-
8932.HT.01.01-TH.88 tanggal 20 September 1988 serta diumumkan dalam
Berita Negara no.41, Tambahan No.1877 tanggal 22 Mei 1990. Anggaran
Dasar Perusahaan telah terakhir melalui Akta Notaris Kumala Tjahjani
Widodo, S.H.,M.H. M.Kn., No 48, tanggal 19 Desember 2011, mengenai
penunjukan anggota dewan komisaris baru dan peningkatan modal dasar
Perusahaan.
Sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan,
ruang lingkup kegiatan Perusahaan dan Entitas Anak (bersama-sama dirujuk
sebagai “Kelompok Usaha”) adalah menjalankan usaha di bidang industry
pembuatan ban untuk semua jenis kendaraan bermotor,dan pengusahaan dan
pengelolaan Hutan Tanaman Industri (“HTI”). Saat ini, Perusahaan bergerak
dalam bidang industry pemb uatan dan kendaraan bermotor.Hasil produksi
57
Perusahaan dipasarkan di dalam dan luar negeri.termasuk Timur
Tengah,Eropa ,Australia,Afrika,Asia dan Amerika.
Kantor Pusat Perusahaan beralamat di Jl. Raya Lemahabang KM 58,3,
Cikarang Timur, Propinsi Jawa Barat.Perusahaan mulai beroperasi secara
komersial pada bulan 1995.Laporan keuangan konsolidasian telah diselesaikan
dan disetujui oleh direksi Perusahaan pada tanggl 14 Maret 2012. Perusahaan
tidak memiliki entitas induk langsung maupun entitas induk terakhir karena
tidak dapat terdapat pemegang saham pengedali atas Perusahaan.
4.1.4 Sejarah Singkat PT Gajah Tunggal, Tbk.
PT. Gajah Tunggal Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan akta notaries
No. 54 tanggal 24 agustus 1951 dari Raden Meester Soewandi, SH, notaries
public di Jakarta. Akta pendiri ini disahkan oleh menteri kehakiman republic
Indonesia dalam surat keputusannya No. J.A.5/69/23 tanggal 29 Mei 1952 serta
diumumkan dalam berita Negara Republik Indonesia No.63 tanggal 5 agustus
1952, Tambahan No.884. Anggaran Dasar Perusahaan Telah disesuaikan
dengan Undang-Undang No.40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas
dengan akta No. 13 tanggal 22 Nopember 2007 dari Amrul Partomuan Pohan
SH, Lex Legibus Magister, notaries di Jakarta dan telah memperoleh
persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
dengan Surat Keputusannya No C-06556.HT.01.04-TH2007 tanggal 13
Desember 2007.
58
Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan pabrik berlokasi di Tanggerang
dan Serang. Kantor pusat Perusahaan beralamat di Wisma Hayam Wuruk,
Lantai 10 Jl. Hayam Wuruk 8, Jakarta.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan ruang lingkup kegiatan
Perusahaan terutama meliputi bidang industry pembuatan barang-barang dari
karet,termasuk ban dalam dan luar segala jenis kendaraan, barang atau alat.
Perusahaan mulai berproduksi secara komersial pada tahun 1953. Hasil
produksi Perusahaan. di dalam dan di luar negeri, termasuk ke amerika serikat,
Asia, Australia dan Eropa. Jumlah karyawan Perusahaan 12.423 karyawan
tahun 2011 dan 11.724 karyawan tahun 2010.
4.1.5 Sejarah Singkat PT Goodyear Indonesia, Tbk.
PT Goodyear Indonesia Tbk (“Perusahaan”) semula didirikan dengan
nama “NV The Goodyear Tire & Rubber Company Limited”pada tanggal 26
Januari 1917 berdasarkan Akta Notaris Benjamin ter Kuile No. 199, yang
kemudian berubah nama menjadi “PT Goodyear Indonesia” berdasarkan Akta
Notaris Eliza Pondang No.73 tanggal 31 Oktober 1977 yang telah disahkan
oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.
Y.A.5/250/7 tanggal 25 Juli 1978.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan dan
yang terakhir adalah pada tanggal 29 Mei 2008 berdasarkan Akta Notaris
No.22 Haji Syarif Siangan Tanudjaja, Sh., dalam rangka memenuhi ketentuan
Undang-undang (UU) Perseroan Terbatas No. 40/2007. Perubahaan tersebut
telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
59
Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-41493.A.H.01.02.2008 tanggal 15
juli 2008.
Perusahaan bergarak dalam bidang Indrustri ban untuk kendaraan
bermotor, pesawat terbang serta komponen lain yang terkait,juga penyaluran
dan ekspor ban.
Perusahaan mulai beroperasi dalam bidang usaha perdagangan ban pada
tahun 1917. Pabrik Perusahaan dibangun pada tahun 1935 di Bogor sebagai
pabrik ban pertama di Indonesia. Kantor pusat Perusahaan berdomisili di
Bogor. Induk utama Perusahaan adalah The Goodyear Tire & Rubber
Company, sebuah Perusahaan yang berdiri dan berkedudukan di America
Serikat.
Pada tanggal 10 November 1980, Perusahaan menawarkan 6.150.000
lembar sahamnya dengan nilai nominal sebesar Rp.1000 (Rupiah Penuh) Per
lembar saham kepada masyarakat melalui Bursa Efek Indonesia (BEJ). Efektif
mulai 1 Desember 2007 menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI).
Pada tanggal 20 Desember 2000 Perusahaan mendaftarkan 34.850.000
lembar sahamnya yang dimiliki oleh The Goodyear Tire & Rubber Company
(GTRC) ke BEI. Sejak tanggal 2 Januari 2001, seluruh saham Perusahaan telah
tercatat secara resmi di BEI.
4.2 Data dan Ratio Keuangan
Dalam penelitian ini, analisis ratio keuangan menggunakan Pendekatan
Time Series Analysis dan Cross Sectional Approach. Time Series Analysis
60
bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan yang ditunjukan
oleh ratio-ratio yang digunakan selama tiga tahun terakhir 2009-2011.
Sedangkan Cross Sectional Approach untuk membandingkan ratio-ratio
antara keuangan perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain.
4.2.1 Perhitungan Ratio Keuangan Secara Time Series PT. Multistrada
Arah Sarana, Tbk. PT. Gajah Tunggal, Tbk. PT. Goodyear Indonesia,
Tbk.
Tabel 4.1
Ratio Keuangan PT. Multistrada Arah Sarana, Tbk. PT. Gajah Tunggal,
Tbk. PT. Goodyear Indonesia, Tbk
31 Desember 2009-2011
Keterangan Perusahaan Tahun
2009 2010 2011 A. Ratio Likuiditas
- Cureent RatioPT. Multistrada Arah Sarana 85,9% 67,0% 48,1%
PT. Gajah Tunggal 253,1% 169,5% 174,9% PT. Goodyear Indonesia 90,5% 86,4% 85,5%
- Quick RatioPT. Multistrada Arah Sarana 35,2% 27,3% 18,1%
PT. Gajah Tunggal 188,5% 128,4% 117,6% PT. Goodyear Indonesia 49,5% 51,3% 51,9%
- Cash RatioPT. Multistrada Arah Sarana 1,5% 4,5% 1,7%
PT. Gajah Tunggal 61,1% 31,5% 20,2% PT. Goodyear Indonesia 20,6% 18,5% 19,4% B.Ratio Leverage
- Debt To assets RatioPT. Multistrada Arah Sarana 42,4% 46,3% 62,6%
PT. Gajah Tunggal 69,9% 65,9% 61,6% PT. Goodyear Indonesia 63,1% 63,7% 63,9%
61
- Debt Equity RatioPT. Multistrada Arah Sarana 73,7% 86,5% 168,0%
PT. Gajah Tunggal 232,3% 194,0% 160,7% PT. Goodyear Indonesia 171,4% 176,2% 177,2%
C. Ratio Aktivitas - Rata-rata Umur Piutang PT. Multistrada Arah Sarana 26 Hari 19 Hari 35 Hari PT. Gajah Tunggal 33 Hari 57 Hari 57 Hari PT. Goodyear Indonesia 30 Hari 35 Hari 27 Hari - Perputaran Persediaan PT. Multistrada Arah Sarana 3,04X 3,99X 2,96X PT. Gajah Tunggal 7,09X 7,26X 6,12X PT. Goodyear Indonesia 6,10X 7,36X 7,54X - Perputaran Aktiva Tetap PT. Multistrada Arah Sarana 0,93X 0,84X 0,82X PT. Gajah Tunggal 1,44X 1,67X 1,18X PT. Goodyear Indonesia 0,15X 0,27X 0,23X - Perputaran Total Aktiva PT. Multistrada Arah Sarana 0,06X 0,66X 0,60X PT. Gajah Tunggal 0,89X 0,95X 1,02X PT. Goodyear Indonesia 0,09X 0,14X 0,12X D. Ratio Profitabilitas - Net Profit Margin PT. Multistrada Arah Sarana 143,1% 160,8% 51,6% PT. Gajah Tunggal 11,4% 9,2% 7,9% PT. Goodyear Indonesia 9,3% 3,8% 1,0% - Return On Assets PT. Multistrada Arah Sarana 2,1% 1,6% 0,9% PT. Gajah Tunggal 4,1% 2,7% 1,4% PT. Goodyear Indonesia 4,2% 1,9% 1,7% - Return On Equity PT. Multistrada Arah Sarana 11,9% 10,8% 8,0% PT. Gajah Tunggal 33,8% 25,7% 21,3% PT. Goodyear Indonesia 29,1% 16,0% 4,5%
62
4.3 Interprestasi Hasil Penelitian
4.3.1 Interprestasi Analisis Ratio Keuangan Sebagai Salah Satu Alat Untuk
Mengukur Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Automotive And
Components Secara Time Series
Pada bagian ini penulis akan melakukan interprestasi ratio
keuangan,berdasarkan pada hasil perhitungan ratio-ratio sebelumnya.
1. PT.Multistrada Arah Sarana,Tbk
1. Ratio Likuiditas
a) Current Ratio
Dari perhitungan dapat diketahui bahwa perkembangan current
ratio PT. Multistrada Arah Sarana, Tbk, mengalami penurunan. Pada
tahun 2009 sebesar 85,9%, pada tahun 2010 mengalami penurunan
sebesar 67,0% dan pada tahun 2011 juga mengalami penurunan
sebesar 48,1%. Hal ini menunjukan bahwa kemampuan perusahaan
untuk membayar kewajiban jangka pendeknya tidak baik.
b) Quick Ratio
Dari hasil perhitungan diketahui bahwa perkembangan ratio
mengalami penurunan. Hal ini dapat dilihat dari adanya tingkat
63
Quick ratio pada tahun 2009 sebesar 35,2%, pada tahun 2010
mengalami penurunan sebesar 27,3%, pada tahun 2011 juga
mengalami penurunan sebesar 18,1%, Hal ini menunjukan bahwa
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka
pendeknya yang dijamin oleh aktiva lancar tanpa memperhitungkan
persediaan kurang baik.
c) Cash Ratio
Dari hasil perhitungan diketahui bahwa perkembanngan ratio
mengalami kenaikan dan penurunan, Hal ini dapat dilihat dari
adanya tingkat Cash ratio pada tahun 2009 sebesar 1,5%,pada tahun
2010 mengalami kenaikan sebesar 4,5% ,dan pada tahun 2011
mengalami penurunan sebesar 1,7%, hal ini menunjukan bahwa
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek berdasarkan
kas kurang baik.
2. Ratio Solvabilitas
a) Debt to Assets Ratio
Berdasarkan table yang ada maka dapat dilihat bahwa selama tiga
tahun.(2009-2011) Debt ratio PT.Multistrada Arah Sarana Tbk.
Mengalami kenaikan, pada tahun 2009 sebesar 42,4%,pada tahun
2010 Mengalami Kenaikan sebesar 46,3% dan pada tahun 2011
mengalami kenaikan sebesar 62,6%. Hal ini menunjukkan bahawa
kondisi perusahaan kurang baik, karena semakin besar prosentase
64
debt to assets perusahaan maka, jumlah asset yang dijaminkan untuk
membayar hutang akan semakin besar.
b) Debt to Equity Ratio
Dari table terlihat bahwa perkembangan debt to equity ratio selama
kurun waktu tiga tahun 2009-2011 terus mengalami kenaikan, pada
tahun 2009 sebesar 73,7%, pada tahun 2010 mengalami kenaikan
sebesar 86,5%, dan pada tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar
168,0%, Hal ini menunjukan bahwa perusahaan tidak dapat
menjamin hutang perusahaan karena besarnya pinjaman jangka
panjang pada tahun 2011.
3) Ratio Aktivitas
a) Rata-rata Umur Piutang
Piutang menunjukan berapa lama waktu yang diperlukan sejak
perusahaan melakukan penjualan, samapai dengan menerima
pembayaran tunai. Perkembangan periode umur piutang pada PT.
Multistrada Arah Sarana Tbk. Selama tiga tahun ( 2009-2011)
mengalami kenaikan dan penurunan. Pada tahun 2009 sebesar 26 hari,
pada tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 19 hari, dan pada
tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 35 hari, Hal ini menunjukan
bahwa manejemen kurang bagus dalam mengelola piutangnya,
semakin sedikit waktu yang digunakan dalam mengumpulkan
piutang,maka akan semakin baik.
b) Perputaran Persediaan
65
Dari perhitungan dapat diketahui bahwa perkembangan perputaran
pada PT Multistrada Arah Sarana, Tbk. Mengalami kenaikan dan
penurunan. Pada tahun 2009 sebesar 3,04X, pada tahun 2010
mengalami kenaikan sebesar 3,99X, dan pada tahun 2011 mengalami
penurunan sebesar 2,96X, Hal ini menunjukan semakin tinggi tingkat
perputaran, maka semakin baik perusahaan didalam mengelola.
c) Perputaran Aktiva Tetap
Perputaran aktiva tetap diukur dari penjualan yang terjadi dengan
aktiva tetap perusahaan. Dari hasil perhitungan dapat dilihat bahwa
ratio perputaran aktiva tetap PT. Multistrada Arah Sarana Tbk.
Mengalami penurunan tiga tahun terakhir pada tahun 2009-2011,
pada tahun 2009 sebesar 0,93X, pada tahun 2010 mengalami
penurunan sebesar 0,84X, dan pada tahun 2011 mengalami kenaikan
sebesar 0,82X, hal ini menunjukan bahwa penurunan perputaran
aktiva tetap disebabkan oleh penggunaan aktiva tetap perusahaan
kurang efesien,karena adanya kapasitas yang menganggur.
d) Perputaran Total Aktiva
Dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa perkembangan
Perputaran Total aktiva PT. Multistrada Arah Sarana mengalami
kenaikan dan penurunan. Pada tahun 2009 sebesar 0,06X, pada tahun
2010 mengalami kenaikan sebesar 0,66X, dan pada tahun 2011
mengalami penurunan sebesar 0,60X, Hal ini menunjukan bahwa
manajemen perusahaan mampu mengelola seluruh aktiva yang
66
dimiliki oleh perusahaan untuk menciptakan penjualan dan
mendapatkan laba.
4. Ratio Profitabilitas
a) Net Profit Margin
Net Profit Margin merupakan ratio antara laba bersih ( net
profit ) yaitu penjualan sesudah dikurangi seluruh expenses
termasuk pajak dibandingkan dengan penjualan, semakin tinggi
net profit margin, maka semakin baik operasional perusahaan. Net
profit margin PT. Multistrada Arah Sarana, Tbk. Selama tiga
tahun ( 2009-2011) mengalami kenaikan dan penurunan. Pada
tahun 2009 sebesar 143,4% , pada tahun 2010 mengalami
kenaikan sebesar 160,1%, dan pada tahun 2011 mengalami
penurunan sebesar 51,6%, Hal ini menunjukann bahwa penurunan
net profit margin ini disebabkan karena meningkatnya beban
operasional yang ada di perusahaan, semakin turun prosentase net
profit margin maka semakin kurang baik bagi perusahaan.
b) Return On Assets
Berdasarkan table dapat diketahui bahwa return on equity pada
PT. Multistrada Arah Sarana, Tbk. Selam tiga tahun terakhir (2009-
2011) mengalami penurunan, pada tahun 2009 sebesar 2,1% , pada
tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 1,6%, dan pada tahun
67
2011 mengalami penurunan sebesar 0,9%, Hal ini menunjukan
tingkat keuntungan yang dihasilkan dari investasi total dari
aktivanya serta untuk menunujkan seberapa banyak laba bersih
yang diperoleh dari seluruh aktiva yang dimiliki perusahan kurang
baik.
c) Return On Equity
Return On Equity pada PT. Multistrada Arah Sarana, Tbk.
Selama tiga tahun ( 2009-2011) mengalami penurunan. Pada tahun
2009 sebesar 11,9%, pada tahun 2010 mengalami penurunan
sebesar 10,8%, dan pada tahun 2011 mengalami penurunan sebesar
8,0%, Hal ini menunjukan bahwa kemampuan perusahaan atas
modal yang diinvestasikan pada perusahaan kurang baik.
2. PT.Gajah Tunggal, Tbk.
1.Ratio Likuiditas
a) Current Ratio
Dari perhitungan dapat diketahui bahwa perkembangan current
ratio PT. Multistrada Arah Sarana, Tbk, mengalami kenaikan dan
penurunan. Pada tahun 2009 sebesar 253,1%, pada tahun 2010
mengalami penurunan sebesar 169,5% dan pada tahun 2011
mengalami kenaikan sebesar 174,9%. Hal ini menunjukan bahwa
kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka
pendeknya tidak baik.
68
b). Quick Ratio
Dari hasil perhitungan diketahui bahwa perkembangan ratio
mengalami penurunan. Hal ini dapat dilihat dari adanya tingkat
Quick ratio pada tahun 2009 sebesar 188,5%, pada tahun 2010
mengalami penurunan sebesar 128,4%, pada tahun 2011 juga
mengalami penurunan sebesar 117,6% Hal ini menunjukan bahwa
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka
pendeknya yang dijamin oleh aktiva lancar tanpa memperhitungkan
persediaan kurang baik.
c). Cash Ratio
Dari hasil perhitungan diketahui bahwa perkembanngan ratio
mengalami penurunan, Hal ini dapat dilihat dari adanya tingkat
Cash ratio pada tahun 2009 sebesar 61,1%, pada tahun 2010
mengalami penurunan sebesar 31,8% ,dan pada tahun 2011
mengalami penurunan sebesar 20,2%, hal ini menunjukan bahwa
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek berdasarkan
kas kurang baik.
2. Ratio Solvabilitas
a) Debt to Assets Ratio
Berdasarkan table yang ada maka dapat dilihat bahwa selama tiga
tahun.(2009-2011) Debt ratio PT.Gajah Tunggal Tbk. Mengalami
penurunan, pada tahun 2009 sebesar 69,9%, pada tahun 2010
Mengalami penurunan sebesar 65,9% dan pada tahun 2011
69
mengalami penurunan sebesar 61,6%. Hal ini menunjukkan bahawa
kondisi perusahaan baik, karena semakin kecil prosentase debt to
assets perusahaan maka, jumlah aset yang dijaminkan untuk
membayar hutang akan semakin kecil
b) Debt to Equity Ratio
Dari table terlihat bahwa perkembangan debt to equity ratio selama
kurun waktu tiga tahun (2009-2011) terus mengalami penurunan,
pada tahun 2009 sebesar 232,3%, pada tahun 2010 mengalami
penurunan sebesar 194,0%, dan pada tahun 2011 mengalami
penurunan sebesar 160,7%, Hal ini menunjukan bahwa perusahaan
dapat menjamin hutang perusahaan karena kecil pinjaman jangka
panjang pada tahun 2011.
3 Ratio Aktivitas
a) Rata-rata Umur Piutang
Piutang menunjukan berapa lama waktu yang diperlukan sejak
perusahaan melakukan penjualan, samapai dengan menerima
pembayaran tunai. Perkembangan periode umur piutang pada
PT.Gajah Tunggal, Tbk. Selama tiga tahun ( 2009-2011) mengalami
kenaikan. Pada tahun 2009 sebesar 33 hari, pada tahun 2010
mengalami kenaikan sebesar 51 hari, dan pada tahun 2011 sama pada
tahun 2010 sebesar 51 hari, Hal ini menunjukan bahwa manejemen
kurang bagus dalam mengelola piutangnya, semakin sedikit waktu
70
yang digunakan dalam mengumpulkan piutang,maka akan semakin
baik
.
b) Perputaran Persediaan
Dari perhitungan dapat diketahui bahwa perkembangan perputaran
pada PT.Gajah Tunggal, Tbk. Mengalami kenaikan dan penurunan.
Pada tahun 2009 sebesar 7,09X, pada tahun 2010 mengalami kenaikan
sebesar 7,26X, dan pada tahun 2011 mengalami penurunan sebesar
6,12X, Hal ini menunjukan semakin tinggi tingkat perputaran, maka
semakin baik perusahaan didalam mengelola.
c) Perputaran Aktiva Tetap
Perputaran aktiva tetap diukur dari penjualan yang terjadi dengan
aktiva tetap perusahaan. Dari hasil perhitungan dapat dilihat bahwa
ratio perputaran aktiva tetap PT.Gajah Tunggal, Tbk. Mengalami
kenaikan tiga tahun terakhir pada tahun (2009-2011), pada tahun
2009 sebesar 1,44X, pada tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar
1,67X, dan pada tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 1,82X, hal
ini menunjukan bahwa kenaikan perputaran aktiva tetap disebabkan
oleh penggunaan aktiva tetap perusahaan yang efesien,karena adanya
kapasitas yang tidak menganggur.
i. Perputaran Total Aktiva
Dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa perkembangan
Perputaran Total aktiva PT.Gajah Tunggal, Tbk. mengalami
71
kenaikan. Pada tahun 2009 sebesar 0,89X, pada tahun 2010
mengalami kenaikan sebesar 0,95X, dan pada tahun 2011 mengalami
kenaikan sebesar 1,02X, Hal ini menunjukan bahwa manajemen
perusahaan mampu mengelola seluruh aktiva yang dimiliki oleh
perusahaan untuk menciptakan penjualan dan mendapatkan laba.
4. Ratio Profitabilitas
a). Net Profit Margin
Net Profit Margin merupakan ratio antara laba bersih ( net
profit ) yaitu penjualan sesudah dikurangi seluruh expenses
termasuk pajak dibandingkan dengan penjualan, semakin tinggi
net profit margin, maka semakin baik operasional perusahaan. Net
profit margin PT.Gajah Tunggal, Tbk. Selama tiga tahun ( 2009-
2011) mengalami penurunan. Pada tahun 2009 sebesar 11,4% ,
pada tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 9,2%, dan pada
tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 7,9%, Hal ini
menunjukann bahwa penurunan net profit margin ini disebabkan
karena meningkatnya beban operasional yang ada di perusahaan,
semakin turun prosentase net profit margin maka semakin kurang
baik bagi perusahaan.
b). Return On Assets
Berdasarkan table dapat diketahui bahwa return on equity pada
PT.Gajah Tunggal, Tbk. Selama tiga tahun terakhir (2009-2011)
72
mengalami penurunan, pada tahun 2009 sebesar 4,1% , pada tahun
2010 mengalami penurunan sebesar 2,7%, dan pada tahun 2011
mengalami penurunan sebesar 1,4%, Hal ini menunjukan tingkat
keuntungan yang dihasilkan dari investasi total dari aktivanya serta
untuk menunujkan seberapa banyak laba bersih yang diperoleh dari
seluruh aktiva yang dimiliki perusahan kurang baik.
c). Return On Equity
Return On Equity pada PT.Gajah Tunggal, Tbk. Selama tiga
tahun (2009-2011) mengalami penurunan. Pada tahun 2009 sebesar
33,8%, pada tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 25,7%, dan
pada tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 21,3%, Hal ini
menunjukan bahwa kemampuan perusahaan atas modal yang
diinvestasikan pada perusahaan kurang baik.
3. PT.Goodyear Indonesia, Tbk.
1.Ratio Likuiditas
a). Current Ratio
Dari perhitungan dapat diketahui bahwa perkembangan current
ratio PT. Goodyear Indonesia, Tbk. mengalami penurunan. Pada
tahun 2009 sebesar 90,5%, pada tahun 2010 mengalami penurunan
sebesar 86,4% dan pada tahun 2011 mengalami penurunan sebesar
85,5%. Hal ini menunjukan bahwa kemampuan perusahaan untuk
membayar kewajiban jangka pendeknya tidak baik.
73
b). Quick Ratio
Dari hasil perhitungan diketahui bahwa perkembangan ratio
mengalami kenaikan . Hal ini dapat dilihat dari adanya tingkat Quick
ratio pada tahun 2009 sebesar 49,5%, pada tahun 2010 mengalami
kenaikan sebesar 51,3%, pada tahun 2011 juga mengalami kenaikan
sebesar 51,9% Hal ini menunjukan bahwa kemampuan perusahaan
untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang dijamin oleh
aktiva lancar tanpa memperhitungkan persediaan cukup baik.
c). Cash Ratio
Dari hasil perhitungan diketahui bahwa perkembanngan ratio
mengalami kenaikan dan penurunan, Hal ini dapat dilihat dari
adanya tingkat Cash ratio pada tahun 2009 sebesar 20,6%, pada
tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 18,5% ,dan pada tahun
2011 mengalami kenaikan sebesar 19,4%, hal ini menunjukan
bahwa perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek
berdasarkan kas kurang baik.
2. Ratio Solvabilitas
a). Debt to Assets Ratio
Berdasarkan table yang ada maka dapat dilihat bahwa selama tiga
tahun (2009-2011) Debt ratio PT.Goodyear Indonesia, Tbk.
Mengalami kenaikan, pada tahun 2009 sebesar 63,1%, pada tahun
2010 Mengalami Kenaikan sebesar 63,7% dan pada tahun 2011
mengalami kenaikan sebesar 63,9%. Hal ini menunjukkan bahwa
74
kondisi perusahaan kurang baik, karena semakin besar prosentase
debt to assets perusahaan maka, jumlah asset yang dijaminkan untuk
membayar hutang akan semakin besar.
b). Debt to Equity Ratio
Dari table terlihat bahwa perkembangan debt to equity ratio selama
kurun waktu tiga tahun (2009-2011) terus mengalami kenaikan, Pada
tahun 2009 sebesar 171,4%, pada tahun 2010 mengalami kenaikan
sebesar 176,2%, dan pada tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar
177,2%, Hal ini menunjukan bahwa perusahaan tidak dapat
menjamin hutang perusahaan karena besarnya pinjaman jangka
panjang pada tahun 2011.
3. Ratio Aktivitas
a) Rata-rata Umur Piutang
Piutang menunjukan berapa lama waktu yang diperlukan sejak
perusahaan melakukan penjualan, samapai dengan menerima
pembayaran tunai. Perkembangan periode umur piutang pada
PT.Goodyear Indonesia, Tbk. Selama tiga tahun ( 2009-2011)
mengalami kenaikan. Pada tahun 2009 sebesar 30 hari, pada tahun
2010 mengalami kenaikan sebesar 35 hari, dan pada tahun 2011
mengalami penurunan sebesar 27 hari, Hal ini menunjukan bahwa
manejemen kurang bagus dalam mengelola piutangnya, semakin
sedikit waktu yang digunakan dalam mengumpulkan piutang,maka
akan semakin baik.
75
b) Perputaran Persediaan
Dari perhitungan dapat diketahui bahwa perkembangan perputaran
pada PT.Goodyear Indonesia, Tbk. Mengalami kenaikan. Pada tahun
2009 sebesar 6,10X, pada tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar
7,36X, dan pada tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 7,54X, Hal
ini menunjukan semakin tinggi tingkat perputaran, maka semakin baik
perusahaan didalam mengelola.
c) Perputaran Aktiva Tetap
Perputaran aktiva tetap diukur dari penjualan yang terjadi dengan
aktiva tetap perusahaan. Dari hasil perhitungan dapat dilihat bahwa
ratio perputaran aktiva tetap PT.Goodyear Indonesia, Tbk.
Mengalami kenaikan dan penurunan tiga tahun terakhir pada tahun
(2009-2011), pada tahun 2009 sebesar 0,15X, pada tahun 2010
mengalami kenaikan sebesar 0,27X, dan pada tahun 2011 mengalami
penurunan sebesar 0,23X, hal ini menunjukan bahwa kenaikan
perputaran aktiva tetap disebabkan oleh penggunaan aktiva tetap
perusahaan yang tidak efesien,karena adanya kapasitas yang
menganggur.
d).Perputaran Total Aktiva
Dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa perkembangan
Perputaran Total aktiva PT.Goodyear Indonesia, Tbk. mengalami
kenaikan dan penurunan, Pada tahun 2009 sebesar 0,09X, pada tahun
2010 mengalami kenaikan sebesar 0,14X, dan pada tahun 2011
76
mengalami penurunan sebesar 0,12X, Hal ini menunjukan bahwa
manajemen perusahaan mampu mengelola seluruh aktiva yang
dimiliki oleh perusahaan untuk menciptakan penjualan dan
mendapatkan laba.
4. Ratio Profitabilitas
a). Net Profit Margin
Net Profit Margin merupakan ratio antara laba bersih ( net
profit ) yaitu penjualan sesudah dikurangi seluruh expenses
termasuk pajak dibandingkan dengan penjualan, semakin tinggi
net profit margin, maka semakin baik operasional perusahaan. Net
profit margin PT.Goodyear Indonesia, Tbk. Selama tiga tahun
( 2009-2011) mengalami penurunan. Pada tahun 2009 sebesar
9,3% , pada tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 3,8%, dan
pada tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 1,0%, Hal ini
menunjukann bahwa penurunan net profit margin ini disebabkan
karena meningkatnya beban operasional yang ada di perusahaan,
semakin turun prosentase net profit margin maka semakin kurang
baik bagi perusahaan.
b). Return On Assets
Berdasarkan table dapat diketahui bahwa return on equity pada
PT.Goodyear Indonesia, Tbk. Selama tiga tahun terakhir (2009-
2011) mengalami penurunan, pada tahun 2009 sebesar 4,2% , pada
tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 0,9%, dan pada tahun
77
2011 mengalami penurunan sebesar 0,7%, Hal ini menunjukan
tingkat keuntungan yang dihasilkan dari investasi total dari
aktivanya serta untuk menunujkan seberapa banyak laba bersih
yang diperoleh dari seluruh aktiva yang dimiliki perusahan kurang
baik.
c). Return On Equity
Return On Equity pada PT.Goodyear Indonesia, Tbk. Selama tiga
tahun (2009-2011) mengalami penurunan. Pada tahun 2009 sebesar
29,1%, pada tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 16,0%, dan
pada tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 4,5%, Hal ini
menunjukan bahwa kemampuan perusahaan atas modal yang
diinvestasikan pada perusahaan kurang baik.
4.3.2 Interpretasi Terhadap Ratio Keuangan Secara Cross Sectional
Approach
Berdasarkan pada data yang disuse pada perusahaan Automotive
And Components Secara Cross Sectional Approach adalah sebagai berikut
78
1. Ratio Likuiditas
a) Current Ratio
Tabel 4.2
Rekapitulasi Cureent Ratio pada perusahaan Automotive And Components
Menggunakan Perbandingan Rata-rata Industri
Perusahaan Tahun
Rata- rata2009 2010 2011
PT. Multistrada Arah Sarana 85,9% 67,0% 48,1% 67,0%PT. Gajah Tunggal 253,1% 169,5% 174,9% 199,1%PT. Goodyear Indonesia 90,5% 86,4% 85,5% 87,4%Sumber data : Bursa Efek Indonesia ( diolah Penulis )
Gambar 4.2
Grafik Current Ratio PT. Multistrada Arah Sarana, Tbk. PT. Gajah
Tunggal, Tbk. PT. Goodyear Indonesia, Tbk
Tahun 2009-2011
79
- Pada tahun 2009 Current Ratio terbaik adalah PT. Goodyear
Indonesia,Tbk. Yaitu sebesar 90,5% karena tidak terlalu tinggi dan
tidak terlalu rendah
- Pada tahun 2010 Current Ratio terbaik adalah PT Gajah
Tunggal,Tbk. Yaitu sebesar 169,5% karena tidak terlalu tinggi dan
tidak terlalu rendah
- Pada tahun 2011 Current Ratio terbaik adalah PT Gajah
Tunggal,Tbk. Yaitu sebesar 174,9% karena tidak terlalu tinggi dan
tidak terlalu rendah
( Angka yang terlalu tinggi menunjukan indikasi kelebihan kas atau
piutang, sedangkan angka yang terlalu rendah atau kecil akan
menunjukan risiko likuiditas yang lebih baik)
80
b). Quick Ratio
Table 4.3
Rekapitulasi Quick Ratio Ratio pada perusahaan Automotive And
Components Menggunakan Perbandingan Rata-rata Industri
Perusahaan Tahun
Rata- rata2009 2010 2011
PT. Multistrada Arah Sarana 35,2% 27,3% 18,1% 26,9%PT. Gajah Tunggal 188,5% 128,4% 117,6% 144,8%PT. Goodyear Indonesia 49,5% 51,3% 51,9% 50,9%
Sumber data : Bursa Efek Indonesia ( diolah Penulis )
Gambar 4.3
Grafik Quick Ratio PT. Multistrada Arah Sarana, Tbk. PT. Gajah
Tunggal, Tbk. PT. Goodyear Indonesia, Tbk
Tahun 2009-2011
81
- Pada tahun 2009 Quick Ratio terbaik adalah . Goodyear Indonesia,
Tbk. yaitu sebesar 49,5% karena angka tersebut tidak terlalu tinggi
dan terlalu rendah dibandingkan dengan insdrusri lainya
- Pada tahun 2010 Quick Ratio terbaik adalah . Goodyear Indonesia,
Tbk. yaitu sebesar 51,3% karena angka tersebut tidak terlalu tinggi
dan terlalu rendah dibandingkan dengan insdrusri lainya
- Pada tahun 2011 Quick Ratio terbaik adalah PT. Goodyear
Indonesia, Tbk. yaitu sebesar 51,9% karena angka tersebut tidak
terlalu tinggi dan terlalu rendah dibandingkan dengan insdrusri
lainya.
( sama seperti halnya Current Ratio, angka yang terlalu tinggi untuk
persediaan menunujukan indikasi kelebihan kas atau piutang,
sedangkan angka yang terlalu kecil menunjukan risiko likuiditas
yang terlalu tinggi)
82
c). Cash Ratio
Table 4.4
Rekapitulasi Cash Ratio pada perusahaan Automotive And Components
Menggunakan Perbandingan Rata-rata Industri
Perusahaan Tahun
Rata- rata2009 2010 2011
PT. Multistrada Arah Sarana 1,5% 4,5% 1,7% 67,0%PT. Gajah Tunggal 61,1% 31,5% 20,2% 199,1%PT. Goodyear Indonesia 20,6% 18,5 19,4% 87,4%
Sumber data : Bursa Efek Indonesia ( diolah Penulis )
Gambar 4.4
Grafik Cash Ratio PT. Multistrada Arah Sarana, Tbk. PT. Gajah
Tunggal, Tbk. PT. Goodyear Indonesia, Tbk
Tahun 2009-2011
83
- Pada tahun 2009 Cash Ratio terbaik adalah .PT. Goodyear Indonesia,
Tbk. yaitu sebesar 20,6% karena angka tersebut tidak terlalu tinggi
dan terlalu rendah dibandingkan dengan insdrusri lainya
- Pada tahun 2010 Cash Ratio terbaik adalah .PT. Goodyear Indonesia,
Tbk. yaitu sebesar 18,5% karena angka tersebut tidak terlalu tinggi
dan terlalu rendah dibandingkan dengan insdrusri lainya
- Pada tahun 2011 Cash Ratio terbaik adalah PT. Goodyear Indonesia,
Tbk. yaitu sebesar 19,4% karena angka tersebut tidak terlalu tinggi
dan terlalu rendah dibandingkan dengan insdrusri lainya
84
2. Ratio Solvabilitas
a). Debt To Assets Ratio
Tabel 4.5
Rekapitulasi Debt To Assets Ratio pada perusahaan Automotive And
Components Menggunakan Perbandingan Rata-rata Industri
Perusahaan Tahun
Rata- rata2009 2010 2011
PT. Multistrada Arah Sarana 42,4% 46,3% 62,6% 50,4%PT. Gajah Tunggal 69,9% 65,9% 61,6% 65,8%PT. Goodyear Indonesia 63,1% 63,7% 63,9% 63,5%
Sumber data : Bursa Efek Indonesia ( diolah Penulis )
Gambar 4.5
Grafik Debt To Assets Ratio PT. Multistrada Arah Sarana, Tbk. PT.
Gajah Tunggal, Tbk. PT. Goodyear Indonesia, Tbk
Tahun 2009-2011
.
- Pada tahun 2009 Debt To Assets Ratio terbaik adalah PT Gajah
tunggal,Tbk. Yaitu sebesar 69,9% ( dibandingkan dengan insdrustri
lainnya)
85
- Pada tahun 2010 Debt To Assets Ratio terbaik adalah PT. Gajah
Tunggal,Tbk Yaitu sebesar 65,9% ( dibandingkan dengan insdrustri
lainnya)
- Pada tahun 2011 Debt To Assets Ratio terbaik adalah PT. Goodyear
Indonesia, Tbk. Yaitu sebesar 63,9% ( dibandingkan dengan
insdrustri lainnya)
( Semakin tinggi rasio ini semakin besar jumlah modal pinjaman
yang digunakan didalam menghasilkan keuntungan bagi perusahaan)
b). Debt To Equity Ratio
Tabel 4.6
86
Rekapitulasi Debt To Equity Ratio pada perusahaan Automotive And
Components Menggunakan Perbandingan Rata-rata Industri
Perusahaan Tahun
Rata- rata2009 2010 2011
PT. Multistrada Arah Sarana 73,7% 86,5% 168,0% 109,4%PT. Gajah Tunggal 232,3% 194,0% 160,7% 195,6%PT. Goodyear Indonesia 171,4% 176,2% 177,2% 174,9%
Sumber data : Bursa Efek Indonesia ( diolah Penulis )
Gambar 4.6
Grafik Debt To Equity Ratio PT. Multistrada Arah Sarana, Tbk. PT.
Gajah Tunggal, Tbk. PT. Goodyear Indonesia, Tbk
Tahun 2009-2011
- Pada tahun 2009 Debt To Equity Ratio terbaik adalah PT.Gajah
Tunggal,Tbk Yaitu sebesar 232,3% ( dibandingkan dengan insdrustri
lainnya)
87
- Pada tahun 2010 Debt To Equity Ratio terbaik adalah PT.Gajah
Tunggal,Tbk.Yaitu sebesar 194,0% ( dibandingkan dengan insdrustri
lainnya)
- Pada tahun 2011 Debt To Equity Ratio terbaik adalah PT.Goodyear
Indonesia,Tbk.Yaitu sebesar 177,2% ( dibandingkan dengan
insdrustri lainnya)
3. Ratio Aktivitas
a). Rata-rata umur piutang
88
Tabel 4.7
Rekapitulasi Rata-rata umur piutang pada perusahaan Automotive
And Components Menggunakan Perbandingan Rata-rata Industri
Perusahaan Tahun
Rata- rata2009 2010 2011
PT. Multistrada Arah Sarana 26 Hari 19 Hari 35 Hari 26 HariPT. Gajah Tunggal 33 Hari 57 Hari 57 Hari 49 HariPT. Goodyear Indonesia 30 Hari 35 Hari 27 Hari 30 HariSumber data : Bursa Efek Indonesia ( diolah Penulis )
Gambar 4.7
Grafik Rata-rata Umur Piutang Ratio PT. Multistrada Arah Sarana,
Tbk. PT. Gajah Tunggal, Tbk. PT. Goodyear Indonesia, Tbk
Tahun 2009-2011
- Pada tahun 2009 Rata-rata umur piutang terbaik adalah PT.
Multistrada Arah Sarana,Tbk. Yaitu sebesar 26 Hari ( dibandingkan
dengan insdrustri lainnya)
89
- Pada tahun 2010 Rata-rata umur piutang terbaik adalah PT.
Multistrada Arah Sarana,Tbk. Yaitu sebesar 19 Hari ( dibandingkan
dengan insdrustri lainnya)
- Pada tahun 2011 Rata-rata umur piutang terbaik adalah PT.Goodyear
Indonesia,Tbk. Yaitu sebesar 27 Hari ( dibandingkan dengan
insdrustri lainnya)
( semakin sedikit waktu yang digunakan dalam mengumpulkan
piutang,maka akan semakin baik.)
b). Perputaran Persediaan
Tabel 4.8
90
Rekapitulasi Perputaran Persediaan pada perusahaan Automotive And
Components Menggunakan Perbandingan Rata-rata Industri
Perusahaan Tahun
Rata- rata2009 2010 2011
PT. Multistrada Arah Sarana 3,04X 3,99X 2,96X 3,33XPT. Gajah Tunggal 7,09X 7,26X 6,12X 6,82XPT. Goodyear Indonesia 6,10X 7,36X 7,54X 7,00X
Sumber data : Bursa Efek Indonesia ( diolah Penulis )
Gambar 4.8
Grafik Perputaran Persediaan Ratio PT. Multistrada Arah Sarana, Tbk.
PT. Gajah Tunggal, Tbk. PT. Goodyear Indonesia, Tbk
Tahun 2009-2011
- Pada tahun 2009 Perputaran Persediaan terbaik adalah PT. Gajah
Tunggal, Tbk. Yaitu sebesar 7,09X ( dibandingkan dengan insdrustri
lainnya)
91
- Pada tahun 2010 Perputaran Persediaan terbaik adalah PT. Goodyear
Indonesia,Tbk. Yaitu sebesar 7,36X( dibandingkan dengan insdrustri
lainnya)
- Pada tahun 2011 Perputaran Persediaan terbaik adalah PT. Goodyear
Indonesia,Tbk. Yaitu sebesar 7,54X ( dibandingkan dengan
insdrustri lainnya)
c). Perputaran Aktiva Tetap
Tabel 4.9
92
Rekapitulasi Perputaran Aktiva Tetap pada perusahaan Automotive And
Components Menggunakan Perbandingan Rata-rata Industri
Perusahaan Tahun
Rata- rata2009 2010 2011
PT. Multistrada Arah Sarana 0,93X 0,84X 0,82X 0,86XPT. Gajah Tunggal 1,44X 1,67X 1,18X 1,43XPT. Goodyear Indonesia 0,15X 0,27X 0,23X 0,21X
Sumber data : Bursa Efek Indonesia ( diolah Penulis )
Gambar 4.9
Grafik Perputaran Aktiva Tetap Ratio PT. Multistrada Arah Sarana,
Tbk. PT. Gajah Tunggal, Tbk. PT. Goodyear Indonesia, Tbk
Tahun 2009-2011
- Pada tahun 2009 Perputaran Aktiva Tetap terbaik adalah PT. Gajah
Tunggal, Tbk. Yaitu sebesar 1,44X ( dibandingkan dengan insdrustri
lainnya)
93
- Pada tahun 2010 Perputaran Aktiva Tetap terbaik adalah PT. Gajah
Tunggal, Tbk. Yaitu sebesar 1,67X ( dibandingkan dengan insdrustri
lainnya)
- Pada tahun 2011 Perputaran Aktiva Tetap terbaik adalah PT. Gajah
Tunggal, Tbk.Yaitu sebesar 1,82X ( dibandingkan dengan insdrustri
lainnya)
d). Perputaran Total Aktiva
Tabel 4.10
94
Rekapitulasi Perputaran Total Aktiva pada perusahaan Automotive
And Components Menggunakan Perbandingan Rata-rata Industri
Perusahaan Tahun
Rata- rata2009 2010 2011
PT. Multistrada Arah Sarana 0,06X 0,66X 0,60X 0,44XPT. Gajah Tunggal 0,89X 0,95X 1,02X 0,95XPT. Goodyear Indonesia 0,09X 0,14X 0,12X 0,11X
Sumber data : Bursa Efek Indonesia ( diolah Penulis )
Gambar 4.10
Grafik Perputaran Total Aktiva Ratio PT. Multistrada Arah Sarana,
Tbk. PT. Gajah Tunggal, Tbk. PT. Goodyear Indonesia, Tbk
Tahun 2009-2011
- Pada tahun 2009 Perputaran Total Aktiva terbaik adalah PT. Gajah
Tunggal,Tbk. Yaitu sebesar 0,89X ( dibandingkan dengan insdrustri
lainnya)
95
- Pada tahun 2010 Perputaran Total Aktiva terbaik adalah PT. Gajah
Tunggal,Tbk.Yaitu sebesar 0,95X ( dibandingkan dengan insdrustri
lainnya)
- Pada tahun 2011 Perputaran Total Aktiva terbaik adalah PT. Gajah
Tunggal,Tbk. Yaitu sebesar 1,02X ( dibandingkan dengan insdrustri
lainnya)
4. Ratio Profitabilitas
a). Net Profit Margin
96
Tabel 4.11
Rekapitulasi Net Profit Margin pada perusahaan Automotive And
Components Menggunakan Perbandingan Rata-rata Industri
Perusahaan Tahun Rata-
rata2009 2010 2011PT. Multistrada Arah Sarana 143,1% 160,8% 51,6% 118,5%PT. Gajah Tunggal 11,4% 9,2% 7,9% 9,5%PT. Goodyear Indonesia 9,3% 3,8% 1,0% 4,7%
Sumber data : Bursa Efek Indonesia ( diolah Penulis )
Gambar 4.11
Grafik Net Profit Margin Ratio PT. Multistrada Arah Sarana, Tbk. PT.
Gajah Tunggal, Tbk. PT. Goodyear Indonesia, Tbk
Tahun 2009-2011
- Pada tahun 2009 Net Profit Margin terbaik adalah PT. Multistrada
Arah Sarana,Tbk. Yaitu sebesar 143,1% ( dibandingkan dengan
insdrustri lainnya)
97
- Pada tahun 2010 Net Profit Margin terbaik adalah PT. Multistrada
Arah Sarana,Tbk. Yaitu sebesar 160,8%( dibandingkan dengan
insdrustri lainnya)
- Pada tahun 2011 Net Profit Margin terbaik adalah PT.Goodyear
Indonesia, Tbk. Yaitu sebesar 51,6% ( dibandingkan dengan
insdrustri lainnya)
b). Return On Assets
Tabel 4.12
98
Rekapitulasi Return On Assets pada perusahaan Automotive And
Components Menggunakan Perbandingan Rata-rata Industri
Perusahaan Tahun Rata-
rata2009 2010 2011PT. Multistrada Arah Sarana 2,1% 1,6% 0,9% 1,5%PT. Gajah Tunggal 4,1% 2,7% 1,4% 2,7%PT. Goodyear Indonesia 4,2% 1,9% 1,7% 2,6%
Sumber data : Bursa Efek Indonesia ( diolah Penulis )
Gambar 4.12
Grafik Return To Assets Ratio PT. Multistrada Arah Sarana, Tbk. PT.
Gajah Tunggal, Tbk. PT. Goodyear Indonesia, Tbk
Tahun 2009-2011
- Pada tahun 2009 Return On Assets terbaik adalah PT. Goodyear
Indonesia,Tbk. Yaitu sebesar 4,2% ( dibandingkan dengan insdrustri
lainnya)
99
- Pada tahun 2010 Return On Assets terbaik adalah PT. Gajah
Tunggal,Tbk Yaitu sebesar 2,7%% ( dibandingkan dengan insdrustri
lainnya)
- Pada tahun 2011 Return On Assets terbaik adalah PT. Gajah
Tunggal,Tbk Yaitu sebesar 1,4% ( dibandingkan dengan insdrustri
lainnya)
c). Return On Equity
Tabel 4.13
100
Rekapitulasi Return On Equity Ratio Tetap pada perusahaan Automotive
And Components Menggunakan Perbandingan Rata-rata Industri
Perusahaan Tahun
Rata- rata2009 2010 2011
PT. Multistrada Arah Sarana 11,9% 10,8% 8,0% 10,2%PT. Gajah Tunggal 33,8% 25,7% 21,3% 26,9%PT. Goodyear Indonesia 29,1% 16,0% 4,5% 16,5%Sumber data : Bursa Efek Indonesia ( diolah Penulis )
Gambar 4.13
Grafik Return On Equity Ratio PT. Multistrada Arah Sarana, Tbk. PT.
Gajah Tunggal, Tbk. PT. Goodyear Indonesia, Tbk
Tahun 2009-2011
- Pada tahun 2009 Return On Equity Tetap terbaik adalah PT. Gajah
Tunggal,Tbk. Yaitu sebesar 33,8% ( dibandingkan dengan insdrustri
lainnya)
101
- Pada tahun 2010 Return On Equity Tetap terbaik adalah PT. Gajah
Tunggal,Tbk.Yaitu sebesar 25,7% ( dibandingkan dengan insdrustri
lainnya)
- Pada tahun 2011 Return On Equity Tetap terbaik adalah PT. Gajah
Tunggal,Tbk. Yaitu sebesar 21,3% ( dibandingkan dengan insdrustri
lainnya)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
102
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan maka
dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa :
1. Ditinjau dari analisis Ratio Likuiditas dapat di tarik kesimpulan, bahwa
untuk Current Ratio hasil yang terbaik dari semua industry dimana
rata-rata industrinya sebesar 199,1 karena dilihat dari analisis,angka
tersebut tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Sedangkan dari
Quick Ratio yang terbaik dari semua industry sebesar 144,8 dan Cash
Ratio dipegang oleh PT Gajah Tunggal,Tbk. dimana rata-rata
industrinya sebesar 37,6
2. Ditinjau dari analisis Ratio Solvabilitas dapat di tarik kesimpulan, yaitu
Debt to Assest Ratio yang terbaik dipegang oleh PT. Gajah Tunggal,
Tbk. Sebesar 65,8. Sedangkan dilihat dari Debt to Equity Ratio yang
terbaik dipegang oleh PT. Gajah Tunggal, Tbk. Yaitu sebesar 195,6
3. Ditinjau dari Ratio Aktivitas pada Rata-rata umur piutang di pegang
oleh PT. Gajah Tunggal, Tbk. Sebesar 49 Hari dimana angka tersebut
tidak terlalu tinggi dan juga tidak terlalu rendah. Bila terlalu tinggi
akan menunjukkan kemungkinan tidak kembalinya piutang yang lebih
tinggi. Sebaliknya angka yang terlalu rendah menunjukkan indikasi
kebijakan piutang yang terlalu ketat dan akan menurunkan penjualan.
Sedangkan perputaran persediaan yang terbaik dipegang oleh
PT.Goodyear Indonesia,Tbk. Yaitu sebesar 7,0X. Hasil ini
menunjukan eektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva
103
tetapnya, semakin tinggi rasio ini menandakan bahwa kinerja
manejemen perusahaan baik. Yang terakhir perputaran total aktiva
tetap yang terbaik dipegang oleh PT. Gajah Tunggal,Tbk. Selama tiga
tahun terakhir (2009-2011).
4. Perusahaan yang mempunyai tingkat Rasio Profitabilitas terbaik
dilihat dari:
a) Net Profit Margin pada tahun 2009 Sampai tahun 2011dipegang
oleh PT. Multistrada Arah Sarana,Tbk.
b) Return On Assets pada tahun 2010 Sampai tahun 2011 dipegang
oleh . PT.Gajah Tunggal,Tbk.
c) Return On Equity pada tahun 2011 Sampai tahun 2011 dipegang
oleh . PT.Gajah Tunggal,Tbk.
5. Bahwa kinerja keuangan perusahaan yang terdiri dari Current
Ratio ,Quick Rati, Debt to Assets, Debt to EquityRatio, secara bersama-
sama berpengaruh terhadap laba pada perusahaan Automotive And
Components (PT. Multistrada Arah Sarana,Tbk. PT.Gajah
Tunggal,Tbk. PT. Goodyear Indonesia, Tbk. ) sedangkan ratio-ratio
Net Profit, Return on assets serta Return on Equity berpengaruh secara
parsial terhadap perubahanlaba. Hal ini menunjukan, bahwa ratio-ratio
keuangan bermanfaat sebagai pertimbangan dalam mengambil
keputusan oleh pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengetahui
prospek kinerja suatu perusahaan dimasa mendatang.
5.2 Saran
104
Dari hasil analisis dan kesimpulan, maka penulis memberikan untuk
dijadikan bahan pertimbangan berkaitan dengan penelitian ini :
1. Sebaiknya, perusahaan mempertimbangkan penggunaan analisis ratio
keuangan dalam melakukan evaluasi kinerjanya, khusunya
menyangkut kinerja likuiditas, solvabilitas, aktivitas, profitabilitas.
Dengan mengetahui kinerjanya pada masing-masing ratio tersebut.
Perubahan bisa melakukan perencanaan yang efektif pada kebutuhan
cadangan aktiva lancarnya, khususnya jumlah aktiva liquid, proporsi
hutang terhadap modal dan jumlah persediaanoptimal yang bisa
meningkatkan perputaran ratio aktivitasnya.
2. Dilihat dari Debt to Assets sebaiknya perusahaan mengurangi jumlah
hutang jangka panjangnya dalam operasi perusahaan.
3. Hendaknya perusahaan memperbaiki dan meningkatan penjualan serta
menekan beban pokok penjualan dan mengefisiensi biaya-biaya, baik
biaya penjualan lain-lain agar laba dapat ditingkatkan
4. Sebaiknya investor berhati-hati terhadap ratio kinerja perusahaan yang
negatif, karena akan berdampak pada dana atau modal yang
ditanamkan. Investor harus memperhatikan ratio-ratio profitabilitas
dan ratio aktivitas perusahaan, sehingga dapat diukur seberapa tinggi
prospek perusahaan ke depan
5. Sebaiknya dilakukan analisis terhadap laporan keuangan secara terus
menerus, sehingga perusahaan dapt mengetahui prestasi
perkembangan dimasa yang akan datang.
105
DAFTAR PUSTAKA
Baridwan, Zaki 2004, Intermediate Accounting. Edisi Ke Delapan, Cetakan Pertama, Penerbit Salembah Empat, BPF Yogyakarta.
Djarwanto, PS. 2004. Pokok-pokok Analisis Laporan Keuangan . Edisi ke-2. Yogyakarta. Penerbit BPFE
106
Dwi Prastowo. 2002. Analisa Laporan Keuangan. Edisi Revisi. Yogyakarta. Penerbit UPP AMP YKPN.
Harapan, Sofyan Syafri. 2004. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan . Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Ikatan Akuntan Indonesia.2007. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Jumingan. 2006. Analisa Laporan Keuangan. Jakarta. Penerbit PT. Bumi Aksara
Kasmir, S.E, M.M. 2008. Analisa Laporan Keuangan. Jakarta. Penerbit PT. Raja Grafindo Persada
Prastowo, Dwi dan Rifka Juliaty. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Yokyakarta: Penerbit UPP AMP-YKPN.
Robert L.Mathis dan Jhon. H. Jackson. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi ke-10. Jakarta. Penerbit Salemba Empat.
Sawir, Agnes, 2005, Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan,Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
S.Munawir. 2004. Analisa Laporan Keuangan. Edisi Ke-4. Yogyakarta. Penerbit Liberty.
LAMPIRAN
Deskripsi Hasil Penelitian
1. PT. Multistrada Arah Sarana
1. Ratio Likuiditas
Aktiva lancar
107
a. Current Ratio = Hutang lancar
735.307Tahun 2009 = = 85,9%
855.759
665.438Tahun 2010 = = 67,0%
992.648
1.261.845Tahun 2011 = = 48,1%
2.619.116
Aktiva lancar - Persediaan b. Quick Ratio =
Hutang lancar
735.307 – 433.484Tahun 2009 = = 35,2%
855.759
665.438 – 393.453Tahun 2010 = = 27,2%
992.648
1.261.845 – 786.336Tahun 2011 = = 18,1%
2.619.116
Kas + Setara Kasc. Cash Ratio =
Hutang lancar
13.895Tahun 2009 = = 1,5%
885.759
45.038Tahun 2010 = = 4,5%
993.648
44.789
108
Tahun 2011 = = 1,7%2.619.116
2. Ratio Solvabilitas
Total hutanga) Debt To Assets =
Total aktiva
1.076.388Tahun 2009 = = 42,4%
2.536.045
1.409.277Tahun 2010 = = 46,3%
3.038.421
2.969.322Tahun 2011 = = 62,2%
4.736.349
Total hutangb) Debt To Equity =
Total ekuitas
1.076.388Tahun 2009 = = 73,7%
1.459.657
1.409.277Tahun 2010 = = 86,7%
1.629.135
2.969.322Tahun 2011 = = 168,2%
1.767.027
3. Ratio Aktivitas
Piutanga).Rata-rata umur piutang =
109
Penjualan/365
121.634Tahun 2009 = = 26 Hari
1.691.475/365
109.437Tahun 2010 = = 19 Hari
2.006.840/365
276.385Tahun 2011 = = 35 Hari
2.861.930/365
Hppb).Perputaran Persediaan =
Persediaan
1.320.874Tahun 2009 = = 3,04X
433.484
1.571.129Tahun 2010 = = 3,99X
393.453
2.329.096Tahun 2011 = = 2,95X
786.336
Penjualanc). Perputaran Aktiva Tetap =
Total aktiva Tetap
1.691.475Tahun 2009 = = 0,93X
1.800.738
2.006.840Tahun 2010 = = 0,84X
2.372.974
2.861.930Tahun 2011 = = 0,82X
110
3.474.504
Penjualand).Perputaran Total Aktiva =
Total aktiva
1.691.475Tahun 2009 = = 0,06X
2.536.045
2.006.840Tahun 2010 = = 0,66X
3.038.412
2.861.930Tahun 2011 = = 0,60X
4.736.349
4. Ratio Profitabilitas
Laba bersiha).Net profit margin =
Penjualan
174.860Tahun 2009 = = 143,7%
121.634
176.082Tahun 2010 = = 160,8%
109.437
142.739Tahun 2011 = = 51,6%
276.385
Laba setelah pajakb).Return on assets =
Total aktiva
55.325Tahun 2009 = = 2,1%
111
2.536.045
51.104Tahun 2010 = = 1,6%
3.038.421
142.739Tahun 2011 = = 0,9%
276.385
Laba bersihc).Return on equity =
Total equitas
174.860Tahun 2009 = = 11,9%
1.459.657
176.082Tahun 2010 = = 10,8%
1.629.135
142.764Tahun 2011 = = 8,0%
1.767.027
2. PT. Gajah Tunggal.
1. Ratio Likuiditas
Aktiva lancara. Current Ratio =
Hutang lancar
3.375.286Tahun 2009 = = 253,1%
1.333.179
4.489.184Tahun 2010 = = 169,5%
2.764.203
112
5.073.477Tahun 2011 = = 174,9%
2.900.317
Aktiva lancar - Persediaan b. Quick Ratio =
Hutang lancar
3.375.286 – 862.152Tahun 2009 = = 188,5%
1.333.179
4.489.184 – 1.089.211Tahun 2010 = = 128,4%
2.647.203
5.073.477 – 1.660.462Tahun 2011 = = 117,6%
2.900.317
Kas + Setara Kasc. Cash Ratio =
Hutang lancar
815.459Tahun 2009 = = 61,1%
1.333.179
843.459Tahun 2010 = = 31,8%
2.647.203
586.720Tahun 2011 = = 20,2%
2.900.317
2. Ratio Solvabilitas
Total hutanga. Debt To Assets =
113
Total aktiva
6.206.486Tahun 2009 = = 69,9%
8.877.146
6.844.970Tahun 2010 = = 65,9%
10.371.567
7.123.318Tahun 2011 = = 61,6%
11.554.143
Total hutangc) Debt To Equity =
Total ekuitas
6.206.486Tahun 2009 = = 232,3%
2.670.660
6.844.970Tahun 2010 = = 194,0%
3.526.597
7.123.318Tahun 2011 = = 160,7%
4.430.825
b. Ratio Aktivitas
Piutanga).Rata-rata umur piutang =
Penjualan/365
730.852Tahun 2009 = = 33 Hari
7.936.432/365
1.549.461Tahun 2010 = = 57 Hari
7.936.432/365
114
1.860.955Tahun 2011 = = 57 Hari
11.841.396/365
Hppb).Perputaran Persediaan =
Persediaan
6.111.847Tahun 2009 = = 7,09X
862.152
7.915.174Tahun 2010 = = 7,26X
1.089.211
10.172.171Tahun 2011 = = 6.12X
1.660.462
Penjualanc). Perputaran Aktiva Tetap =
Total aktiva Tetap
7.936.432Tahun 2009 = = 1,44X
5.501.860
9.853.904Tahun 2010 = = 1,67X
5.882.383
11.841.396Tahun 2011 = = 1,82X
6.480.666
Penjualand).Perputaran Total Aktiva =
Total aktiva
7.936.432Tahun 2009 = = 0,89X
8.877.146
115
9.853.904Tahun 2010 = = 0,95X
10.371.567
11.841.396Tahun 2011 = = 1,02X
11.554.143
c. Ratio Profitabilitas
Laba bersiha).Net profit margin =
Penjualan
905.330Tahun 2009 = = 11,4%
7.936.432
908.209Tahun 2010 = = 9,2%
9.853.904
946.046Tahun 2011 = = 7,6%
11.841.396
Laba setelah pajakb).Return on assets =
Total aktiva
368.283Tahun 2009 = = 4,1%
8.877.146
289.816Tahun 2010 = = 2,7%
10.371.567
172.052Tahun 2011 = = 1,4%
11.554.143
Laba bersihc).Return on equity =
116
Total equitas
905.330Tahun 2009 = = 33,8%
2.670.660
908.209Tahun 2010 = = 25,7%
3.526.597
946.046Tahun 2011 = = 21,3%
4.430.825
3. PT. Goodyear Indonesia
1. Ratio Likuiditas
Aktiva lancara. Current Ratio =
Hutang lancar
398.615.880Tahun 2009 = = 90,5%
440.561.995
58.187.135Tahun 2010 = = 86,4%
67.331.761
65.428.752Tahun 2011 = = 85,3%
76,667.905
Aktiva lancar - Persediaan b. Quick Ratio=
Hutang lancar
398.615.880 – 180.333.384 Tahun 2009 = = 49,5%
440.561.995
117
58.187.135 – 23.630.848Tahun 2010 = = 51,3 %
67.331.761
65.428.752 – 25.606.417 Tahun 2011 = = 51,9%
76.667.805
Kas + Setara Kasc. Cash Ratio =
Hutang lancar
90.833.126Tahun 2009 = = 20,6%
440.561.995
12.513.738Tahun 2010 = = 18,5%
67.331.761
586.720Tahun 2011 = = 19,4%
76.667.805
3. Ratio Solvabilitas
Total hutanga. Debt To Assets =
Total aktiva
721.275.749Tahun 2009 = = 63,1%
1.127.629.806
81.461.205Tahun 2010 = = 63,7%
127.685.085
83.626.715Tahun 2011 = = %
130.802.310
118
Total hutangb. Debt To Equity =
Total ekuitas
712.275.749Tahun 2009 = = 171,4%
415.354.057
81.461.205Tahun 2010 = = 176.2%
46.223.880
83.626.715Tahun 2011 = = 177,2%
47.175.595
c. Ratio Aktivitas
Piutanga .Rata-rata umur piutang =
Penjualan/365
109.479.721Tahun 2009 = = 30 Hari
1.292.819.431 / 365
19.042.721Tahun 2010 = = 35Hari
193.371.346/ 365
15.557.429Tahun 2011 = = 27 Hari
207.310.260/365
Hppb.Perputaran Persediaan =
Persediaan
1.100.244.222Tahun 2009 = = 6,10X
180.333.384
119
174.150.448Tahun 2010 = = 7,36X
23.630.848
193.290.214Tahun 2011 = = 7,54X
25.606.417
Penjualanc. Perputaran Aktiva Tetap =
Total aktiva Tetap
109.479.538Tahun 2009 = = 0,15X
729.013.920
19.042.721Tahun 2010 = = 0,27X
69.497.950
15.557.429Tahun 2011 = = 0,23X
65.373.558
Penjualand.Perputaran Total Aktiva =
Total aktiva
109.475.538Tahun 2009 = = 0,09X
1.127.629.806
19.042.721Tahun 2010 = = 0,14X
130.802.310
15.557.429Tahun 2011 = = 0,12X
127.685.085
d. Ratio Profitabilitas
120
Laba bersiha.Net profit margin =
Penjualan
121.085.749Tahun 2009 = = 9,3%
1.292.819.431
7.415.868Tahun 2010 = = 3,8%
193.371.346
2.156.464Tahun 2011 = =1,0%
207.310.260
Laba setelah pajakb.Return on assets =
Total aktiva
48.232.848Tahun 2009 = = 4,2%
1.127.629.806
1.204.559Tahun 2010 = = 0,9%
127.685.085
973.660Tahun 2011 = = 0,7%
130.820.310
Laba bersihc.Return on equity =
Total equitas
121.085.749Tahun 2009 = = 29,1%
415.354.057
7.415.868Tahun 2010 = = 16,0%
46.223.880
121
2.156.464Tahun 2011 = = 4,5%
47.175.595
Top Related