SKRIPSI
EFEKTIVITAS EXPRESSIVE WRITING SEBAGAI REDUKTOR
PSYCHOLOGICAL DISTRESS
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Disusun oleh :
Lidwina Florentiana Sindoro
129114046
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
SKRIPSI
EFEKTIVITAS EXPRESSIVE WRITING SEBAGAI REDUKTOR
PSYCHOLOGICAL DISTRESS
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Disusun oleh :
Lidwina Florentiana Sindoro
129114046
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTTO
Push Your Self to the Limit!
Dalam kelemahanku,
sempurnalah kuasaMu…
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini untuk:
Bapak dan Ibuk, Bayu, Valen, dan Mas Tyo,
Mbah Uti dan Mbah Kakung,
Om dan Bulik serta adik-adik sepupuku
yang memberiku cinta tanpa kata “tetapi”…
Serta untuk Romo Erwin yang mengajarkanku 2 hal terpenting dalam hidup:
bersyukur dan memaafkan
dan tentu saja untukMu, kekasihku…
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
EFEKTIVITAS EXPRESSIVE WRITING SEBAGAI REDUKTOR
PSYCHOLOGICAL DISTRESS
Lidwina Florentiana Sindoro
ABSTRAK
Penelitian eksperimen ini bertujuan untuk menguji efektivitas expressive writing
sebagai reduktor psychological distress. Hipotesis menyatakan bahwa expressive writing
efektif untuk mengurangi tingkat psychological distress. Eksperimen kuasi ini
menggunakan desain between subject. Desain within subject digunakan untuk kelompok
kontrol dan eksperimen. Subjek penelitian sejumlah 37 mahasiswa yang terdiri atas 7
mahasiswa laki-laki dan 30 mahasiswa perempuan. Kelompok eksperimen diberi
perlakuan berupa expressive writing. Analisis data menggunakan independent sample t-
test menunjukkan tidak ada perbedaan penurunan tingkat psychological distress
kelompok kontrol dan eksperimen (p = 0.607). Dengan demikian, hipotesis tidak
diterima. Hasil analisis lebih lanjut dengan uji beda Wicoxon pada kelompok eksperimen
menyatakan bahwa expressive writing efektif untuk mereduksi distress (pkontrol = 0.106 >
0.05; peks = 0.006 < 0.05).
Kata kunci : expressive writing, psychological distress
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
EFECTIVENESS OF EXPRESSIVE WRITING AS A REDUCTOR
OF PSYCHOLOGICAL DISTRESS
Lidwina Florentiana Sindoro
ABSTRACT
This experimental study aims to test the effectiveness of expressive writing to
reduce psychological distress. The hypothesis states that expressive writing is effective in
reducing the level of psychological distress. The design of this quasi experiment is
between subject-design. Futhermore, within subject-design used for the control and the
experimental group respectively. The research subject were 37 students, consist state of 7
male students and 30 female students. The experimental group was given task of
expressive writing. Data analysis using independent sample t-test shows no difference
improvement in reducing psychological distress between experimental and control group
(p = 0.607). Thus the hypothesis is not accepted. The results of further analysis by
Wilcoxon test of the experimental group stated that expressive writing effectives for
reducing psychological distress (pkontrol= 0.106 > 0.05 ; peks = 0.006 < 0.05).
Keywords: expressive writing, psychological distress
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Cinta Tuhan yang melimpah hadir dalam diri orang-orang di sekitar penulis.
Berkat dukungan mereka, skripsi ini terselesaikan dengan baik. Terima kasih
kepada:
1. Yesus, kekasihku yang paling setia dan Bunda Maria.
2. Pak Hari dan Bu Tutik, cinta pertamaku. Terima kasih seribu untuk
didikan penuh cinta yang unik dan tak pernah kubayangkan.
3. Bayu Sindoro dan Valentinus Sindoro, yang menjadikanku tuan putri
seutuhnya dalam sebuah kerajaan.
4. Keluarga besarku : Mbah Uti dan Mbah Kakung, Om dan Bulik semuanya
serta 6 sepupu kecilku. Cinta tanpa syarat kalian membuatku tumbuh
dengan sempurna.
5. Romo Erwin Sasmita, big thanks!
6. Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M. Si, Dekan Fakultas Psikologi.
7. Kaprodi Fakultas Psikologi, Bapak P. Eddy Suhartanto, M.Si.
8. Ibu Ratri Sunar Astuti, M, Si., Dosen Pembimbing Akademik.
9. Romo Dr. Agustinus Priyono Marwan, SJ., dosen pembimbing skripsi atas
cinta, waktu, dan semua nasihatnya. Stay positive!
10. Keluarga besar Psikologi, keluarga kedua yang membesarkanku dengan
penuh cinta, pengharapan, dan ketulusan melayani sesama. Psychology for
humanity!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
11. Keluarga besar Campus Ministry, Rm Elias yang selalu menjadi ayah
kedua dan penyelamat bagi penelitianku. Pamong dan Sub Pamong
Student Residence serta semua partisipan penelitianku yang dengan sabar
berdinamika denganku selama seminggu. Nice to meet you!
12. Sahabat-sahabatku yang memberi warna dan cinta dalam perjuanganku:
Princess Kutukan (Tiara, Anti, Gek, Desi, Ira, Ave). Saudara NIM (Monic
Mamon, Kelek si Kembaran). Kanca Pait Voice (Cik Tippa, Roy, Paul,
Dhesa, Titus, Alm. Vinsen). Tim lomba sambil jalan-jalan (Jeje, Leo,
Dewinta, Mbak Wita, Mas Angga), SEKARNI (Bu Sylvi, Mbak Ocha,
Angel, Rio, dan Mas Angga) dan KOMPAI. Aditara Angels dan Pak
Gatot, terima kasih untuk 3 tahun di rumah yang sama.
13. Rekan seperjuangan Rm Pri di “Learning Corner” yang pantang pulang
sebelum bimbingan: Aprek si rekan penelitian, Suci, Romo Yulius yang
selalu membawa insight, dan 20 teman lain yang sedang berjuang. GBu!
14. Kakak ketiga, Rm Yudho, thanks for being my brother. Kakak kedua,
Ignatius Dwi Setyo Pamungkas, I would to say, “Yes, I do.”
15. Siapapun di sana yang telah mencintaiku, mendukungku, dan membawaku
dalam doanya. Cinta Tuhan melimpah
Yogyakarta, 26 Agustus 2015
Penulis,
Lidwina Florentiana Sindoro
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING .............................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii
HALAMAN MOTTO ....................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................... vi
ABSTRAK ......................................................................................................... vii
ABSTRACT ....................................................................................................... viii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .................. ix
KATA PENGANTAR ....................................................................................... x
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar belakang ......................................................................................... 1
B. Rumusan masalah ................................................................................... 5
C. Tujuan penelitian .................................................................................... 5
D. Manfaat penelitian................................................................................... 6
a. Manfaat Teoritis ................................................................................ 6
b. Manfaat Praktis ................................................................................. 6
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
A. Psychological Distress ............................................................................ 7
1. Stress, Distress, Eustress ................................................................... 7
2. Definisi Distress ................................................................................ 7
3. Distress dalam Berbagai Bidang ....................................................... 9
4. Gejala Psychological Distress .......................................................... 10
5. Psychological Distress Patologis dan Psychological Distress Non-
Patologis ............................................................................................ 11
6. Faktor yang Memengaruhi Psychological Distress .......................... 12
7. Pengukuran Psychological Distress .................................................. 14
B. Expressive Writing .................................................................................. 15
1. Paradigma Expressive Writing .......................................................... 15
2. Administrasi EW ............................................................................... 17
3. Perkembangan Instruksi ................................................................... 17
4. Manfaat Expressive Writing .............................................................. 18
5. Expressive Writing dan Psikoterapi .................................................. 19
C. Dinamika Antar Variabel ........................................................................ 21
D. Skema ...................................................................................................... 22
E. Hipotesis ................................................................................................. 24
BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................. 25
A. Jenis dan Desain Penelitian ..................................................................... 25
B. Variabel Penelitian .................................................................................. 26
C. Definisi Operasional ............................................................................... 26
D. Subjek Penelitian .................................................................................... 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
E. Metode Pengumpulan Data ..................................................................... 28
F. Alat Pengumpul Data .............................................................................. 29
G. Metode Analisis Data .............................................................................. 30
BAB IV. PERSIAPAN PENELITIAN DAN HASIL PENELITIAN ........... 32
A. Persiapan Peneltian ................................................................................. 32
1. Uji Coba Alat .................................................................................... 32
2. Pilot Study ......................................................................................... 33
3. Deskripsi Konteks Penelitian ............................................................ 36
B. Hasil Penelitian ....................................................................................... 36
1. Pemaparan Pengumpulan Data ......................................................... 36
2. Proses dan Hasil Analisis Data ......................................................... 38
a. Uji Normalitas ............................................................................. 39
b. Uji Beda Independent Sample t-test ............................................ 39
c. Uji Beda Wilcoxon ..................................................................... 41
3. Pembahasan ...................................................................................... 35
a. Pembahasan Uji Beda Independent Sample t-test ...................... 43
b. Pembahasan Uji Beda Wilcoxon ................................................ 45
4. Kelebihan dan Keterbatasan Penelitian............................................. 47
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 51
A. Kesimpulan ............................................................................................. 51
B. Saran ....................................................................................................... 52
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 42
LAMPIRAN ....................................................................................................... 53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kategori Skor DASS Adaptasi Indonesia ......................................... 15
Tabel 2. Distribusi Subjek ................................................................................ 38
Tabel 3. Uji Normalitas .................................................................................... 39
Tabel 4. Uji Beda Independet Sample T-test.................................................... 40
Tabel 5. Uji Normalitas Pre-test dan Post-test ................................................ 41
Tabel 6. Uji Beda Wilcoxon ............................................................................ 42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Informed Consent ........................................................................ 59
Lampiran 2. Skala Try Out ............................................................................... 61
Lampiran 3. Uji Reliabilitas dan Validitas....................................................... 68
Lampiran 4. Administrasi Pilot Study .............................................................. 70
Lampiran 5. Instruksi Pilot Study .................................................................... 72
Lampiran 6.Skala Penelitian ............................................................................ 74
Lampiran 7. Administrasi Penelitian ............................................................... 81
Lampiran 8. Instruksi Penelitian ...................................................................... 84
Lampiran 9. Data Deskriptif Subjek ................................................................ 85
a. Kelompok Kontrol ............................................................................... 85
b. Kelompok Eksperimen ......................................................................... 89
Lampiran 10. Hasil Penelitian .......................................................................... 93
Lampiran 11. Tabel Kategorisasi Psychological Distress ............................... 94
a. Kelompok Kontrol ............................................................................... 94
b. Kelompok Eksperimen ......................................................................... 95
Lampiran 12. Uji Normalitas ........................................................................... 96
a. Gain Score ........................................................................................... 96
b. Pre-test dan Post-test ........................................................................... 99
Lampiran 13. Uji Beda Independent Sample t-test .......................................... 105
Lampiran 12. Uji Beda Wilcoxon .................................................................... 106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Individu pasti pernah mengalami stress selama masa hidup (Pennebaker,
1997). Hasil Riset Kesehatan Dasar (Reskesdas) yang dilakukan oleh
Kementrian Kesehatan melaporkan sebanyak 14 juta penduduk Indonesia
mengalami gangguan mental emosional dengan gejala kecemasan dan depresi
(www.depkes.go.id). Hasil Reskesdas sejalan dengan pernyataan Ketua
Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI), Danardi
yang dimuat dalam harian Kompas tanggal 15 Mei 2015. Danardi (2015)
menyebutkan bahwa depresi dan kecemasan merupakan gejala stress yang
diakibatkan tekanan ekonomi, pendidikan, pekerjaan, dan lingkungan. Stress
terjadi pada usia produktif dan dapat menimbulkan kerugian hingga 20 tirliyun
rupiah karena produktivitas menurun (www.print.kompas.com). Oleh karena
itu, penanganan dan pencegahan stress perlu dilakukan (Danardi, 2015).
Individu mengalami stress ketika tidak mampu memenuhi tuntutan dengan
kemampuan dirinya (Danardi, 2015; Nasution, 2007). Stress juga dapat
diartikan sebagai ketidaksesuaian atau ketidakseimbangan antara tuntutan
lingkungan dengan kemampuan individu untuk menanganinya (Aggola &
Ongasi, 2009). Stress bersifat subjektif, artinya setiap individu dapat
menghasilkan penilaian berbeda mengenai suatu keadaan (stressor) yang sama
(Mase et al, 1998; Kessler, 1979). Ketika seseorang menilai negatif tuntutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
dari lingkungan dan kurang mempunyai kemampuan untuk coping, maka
individu berada dalam keadaan distress. Di sisi lain, keadaan eustress
merupakan keadaan ketika individu menilai bahwa suatu tuntutan membawa
dampak positif bagi dirinya dan memiliki strategi coping yang tepat untuk
memenuhi tuntutan tersebut (Looker & Gregson, 2004). Kemampuan
seseorang, lingkungan, tipe kepribadian, dan status sosial ekonomi merupakan
beberapa faktor yang memengaruhi interpretasi seseorang terhadap stressor
(Crawford & Henry, 2003; Kessler, 1979; Looker & Gregson, 2004).
Falci (2006) mengungkapkan bahwa individu paling banyak mengalami
stress pada usia dewasa awal, yaitu usia 18-40 tahun dan dewasa madya, yaitu
usia 40-65 tahun (Papalia, 2008). Pendapat serupa yang menyatakan bahwa
usia dewasa awal merupakan usia yang rentan stress diungkapkan oleh
Davidson dan Neale (2001 dalam Damanik, 2006). Tugas perkembangan
menuntut individu dewasa awal memutuskan karier, membangun relasi
dengan lawan jenis, sekaligus mengembangkan relasinya dengan orang lain.
Pada usia dewasa madya, individu diharapkan mencapai puncak karier dan
relasinya (Papalia, 2008; Santrock, 2008). Individu seringkali
menginterpretasikan tuntutan perkembangan sebagai keadaan yang tidak
menyenangkan atau mengancam. Interpretasi ini diikuti oleh ketidakmampuan
individu untuk mengatasi tuntutan dan akhirnya membuat mereka berada
dalam keadaan distress (Falci, 2006). Laki-laki mengalami peningkatan
agresivitas dan perempuan mengalami peningkatan sensitifitas ketika distress
(Nasution, 2007).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Cameron (1992) menyebutkan bahwa salah satu cara mereduksi stress
adalah dengan menulis. Orang yang tidak buta aksara dan tidak memiliki
masalah penglihatan menulis di mana saja dan kapan saja. Seseorang menulis
jadwal sehari-hari, menulis puisi atau karya sastra lainnya, menulis diary atau
buku harian, dan menulis bebas (Baikie & Wilhelm, 2005). Pennebaker (1989)
menemukan bahwa menulis selama 15-20 menit mengenai suatu hal yang
sangat emosional tanpa mempedulikan tata bahasa atau diksi mempunyai
banyak manfaat. Metode ini dikenal sebagai expressive writing (EW) dan
membuka paradigma baru dalam dunia psikologi, meskipun sampai sekarang
belum ditemukan teori tunggal yang mendasari efektivitas expressive writing
(Pennebaker & Graybeal, 2011; Pennebaker, 2004). Kegiatan expressive
writing dilakukan selama 3-5 hari berturut-turut (Baikie & Wilhelm, 2005).
Pennebaker (2004) menyatakan bahwa expressive writing memengaruhi
aspek kognitif, emosional, sosial, dan biologis seseorang. Secara kognitif,
expressive writing bermanfaat untuk meningkatkan proses kognitif, yaitu
mengingat dan meningkatkan kapasitas working memory (Klein & Boals,
2001), sehingga prestasi akademik meningkat (Ramirez & Bailoc, 2011).
Penelitian lain menemukan bahwa expressive writing bermanfaat untuk
menjaga kesehatan, meningkatkan sistem imunitas (Booth & Pennebaker,
1997), dan menjaga relasi romantis dengan pasangan (Leoopore & Greenberg,
2002). Bagi para pekerja, expressive writing menjadi metode meningkatkan
produktivitas kerja (Spera et al, 1994) dan membuat para pekerja yang baru
saja kehilangan pekerjaan lebih mudah mengatasi tekanan dalam dirinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
(Pennebaker, 2004). Expressive writing juga terbukti membantu korban
bullying melakukan resiliensi (Betten et al, 2002).
Dalam bidang klinis, expressive writing terbukti signifikan untuk
mereduksi gejala trauma pada kasus Post Traumatic Stress Disorder (Gidron
et al, 1996), kekerasan seksual, dan perceraian (Synder et al, 2004). Klien
dengan gangguan mood juga dilaporkan memiliki mood yang lebih baik ketika
menjalani intervensi dengan expressive writing (Pennebaker, 1997). Regan
dkk (2005) melaporkan bahwa expressive writing terbukti meningkatkan
atensi dalam mengerjakan tugas, memperbaiki interaksi sosial, dan
meningkatkan self-awareness siswa Sekolah Dasar yang mengalami gangguan
emosi dan perilaku.
Sejauh pengetahuan peneliti, expressive writing belum banyak dilakukan
untuk proses terapi di Indonesia. Konseling menjadi model yang paling umum
digunakan pada proses psikoterapi. Proses menulis dalam expressive writing
setara dengan proses psikoterapi karena klien mengungkapkan cerita yang
menjadi masalah dalam hidupnya (Pennebaker & Seagal, 1999). Penelitian
Barry dan Singer (2001) mendukung penelitian sebelumnya. Mereka
menemukan bahwa expressive writing efektif untuk mereduksi distress pada
ibu dengan bayi yang dirawat di (Neonatal Intensive Care Unit) NICU. Selain
itu, penelitian membuktikan bahwa expressive writing dengan media blog
mengurangi distress (Baker & Moore, 2008).
Peneliti tertarik untuk menguji efektivitas expressive writing sebagai
reduktor distress pada mahasiswa semester 6 di Student Residence Universitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Sanata Dharma (USD). Ketertarikan ini didukung oleh teori bahwa expressive
writing merupakan metode katarsis yang memuat proses kognitif berupa
merekognisi peristiwa (King, 2001; Pennebaker & Graybeal, 2011). Selain itu,
metode expressive writing yang fleksibel dan tidak mengharuskan klien
berbagi ceritanya dengan orang lain menjadi pertimbangan peneliti memilih
metode ini. Expressive writing tidak membutuhkan biaya yang mahal dan
waktu yang panjang seperti psikoterapi, sehingga dapat digunakan untuk
berbagai kalangan subjek (Baker & Moore, 2008; Barry & Singer, 2001),
termasuk mahasiswa semester 6 yang tinggal di Student Residence USD.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, penelitian ini mempunyai rumusan masalah
sebagai berikut :
“Apakah expressive writing dapat menjadi metode yang efektif untuk
mereduksi psychological distress?”
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas expressive writing dalam
mengurangi tingkat psychological distress.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki manfaat teoritis dan manfaat praktis sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini dapat memberikan sumbangan berupa peneguhan teori
efektivitas expressive writing sebagai reduktor psychological distress.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk membuat intervensi
expressive writing pada kelompok atau individu yang menghadapi kondisi
psychological distress.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Psychological Distress
1. Stress, Distress, dan Eustress
Istilah stress pertama kali dikemukakan oleh Seyle (1974) sebagai
respon non-spesifik tubuh terhadap suatu tuntutan. Stress juga dapat dilihat
sebagai suatu respon atau suatu stimulus (Lazarus & Folkman, 1984).
Mattew (2000) mengungkapkan bahwa stress merupakan proses dan
respon yang berkaitan dengan adaptasi individu dalam menghadapi
tuntutan lingkungan. Goldstein dan Kopin (2007) menyebutkan bahwa
stress mengandung unsur kesadaran individu untuk menginterpretasi
keadaan dan mengerahkan kemampuannya untuk lepas dari keadaan
tersebut.
Seyle (1974) menemukan dua macam respon individu terhadap stress.
Respon pertama disebut distress, yaitu kondisi ketika individu merasa
kesulitan menghadapi stressor. Respon kedua disebut Seyle sebagai
eustress merupakan kondisi ketika stressor menjadi motivasi individu
untuk meningkatkan performasi. Beberapa peneliti sepakat bahwa respon
individu terhadap stressor bersifat subjektif, artinya stressor yang sama
dapat dipersepsikan berbeda oleh tiap individu (Goldstein & Kopin, 2007;
Lazarus & Folkman, 1984; Mattew, 2000). Pada taraf tertentu, situasi
stress membuat orang mengalami eustress, namun ketika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
tuntutan semakin banyak dan individu tidak memiliki strategi coping,
maka individu akan mengalami keadaan distress (Goldstein dan Kopin,
2007; Kessler, 1979).
2. Definisi Distress
Istilah distress pertama kali dikemukakan oleh Seyle (1974) dalam
teorinya mengenai General Adaptation Syndrome (GAS). Dalam teori
tersebut, Seyle (1974) mendefinisikan distress sebagai keadaan tidak
nyaman dan mengancam bagi individu yang bersifat sementara. Keadaan
tersebut disebabkan tekanan lingkungan (stressor) yang tidak sebanding
dengan kemampuan individu untuk mengatasinya. Kondisi distress
ditandai dengan gejala sakit fisik atau psikologis dalam kurun waktu
tertentu (Seyle dalam Mattew, 2000). Distress juga dapat diartikan sebagai
kesadaran kognitif individu bahwa dirinya sedang dalam keadaan
terancam yang dibuktikan dengan keinginan untuk menghindari stresor
(Goldstein & Kopin, 2007).
Masse et all (1998) menyebutkan bahwa distress adalah reaksi negatif
individu terhadap kesulitan yang dihadapi. Distress merupakan situasi
ketika jumlah tuntutan yang diberikan pada individu semakin meningkat
dan individu memandang tuntutan tersebut sebagai situasi sulit atau
mengancam (Looker&Gregson, 2004). Mattew (2000) menyebutkan
bahwa distress merupakan ketegangan internal yang disebabkan oleh
stressor eksternal. Distress dapat berarti ketegangan yang muncul akibat
stressor. Ketegangan tersebut muncul karena seseorang berusaha untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
mengatasi stressor atau mempertahankan fungsi psikososialnya (Lazarus,
1980 dalam Terluin et al, 2004).
Dari definisi di atas, peneliti menyimpulkan bahwa distress adalah
kondisi mengancam dan tidak nyaman yang dirasakan individu dalam
kurun waktu tertentu karena persepsi/penilaian negatif terhadap suatu
keadaan atau tuntutan.
3. Distress dalam Berbagai Bidang
Seyle (1974) pertama kali menggunakan istilah distress pada konteks
biologi. Dalam perkembangannya, istilah distress digunakan di banyak
bidang, seperti bidang kesehatan, ekonomi, dan juga psikologi. Istilah
distress pada bidang kesehatan merujuk pada disfungsi bagian tubuh
tertentu karena penyakit atau cedera (Aitken, 1975). Dalam bidang
ekonomi juga terdapat istilah distress, yang dikenal dengan financial
distress. Financial distress diartikan sebagai keadaan keuangan yang
buruk atau tidak mendukung pemenuhan kebutuhan individu tertentu
(Campbell, 2011).
Peneliti juga menemukan istilah moral distress, yaitu kondisi tidak
menentu yang disebabkan pengambilan keputusan yang bertentangan
dengan moral atau kode etik (Ulrich, 2010; Weinberg, 2009). Moral
distress biasanya dialami oleh dokter atau perawat. Pada dasarnya, istilah
distress tetap mengacu pada keadaan subjektif yang tidak menyenangkan
akibat stressor. Istilah psychological distress yang digunakan dalam
penelitian mengacu pada kondisi subjektif yang mengancam kesejahteraan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
psikologis individu akibat adanya stressor (Payton, 2009; Singer et al,
1996).
4. Gejala Psychological Distress
Seperti yang telah disebutkan di atas, psychological distress
merupakan kondisi subjektif bagi tiap individu (Goldstein & Kopin, 2007;
Lazarus & Folkman, 1984; Mattew, 2000). Peneliti berfokus pada
psychological distress, yaitu kondisi distress yang ditandai dengan gejala
psikologis. Penelitian sebelumnya menghasilkan gagasan berbeda
mengenai gejala psychological distress. Major (2002) menyebutkan bahwa
gejala depresi dan somatisasi merupakan gejala psychological distress.
Penelitian Mattew (2000) menemukan depresi dan kecemasan sebagai
gejala utama psychological distress. Dua bentuk depresi dan kecemasan
adalah mood dan malaise (Mirowsky & Ross, 1986). Mood digambarkan
sebagai perasaan kesedihan pada depresi dan kekhawatiran pada
kecemasan. Malaise merujuk pada gejala fisik, seperti kelesuan,
kegelisahan, penyakit ringan (sakit kepala, sakit perut, dan pusing) pada
kecemasan serta distraksi pada depresi (Mirowsky & Ross, 1986).
Penelitian Masse et al (1998) menyatakan bahwa psychological
distress merupakan gejala non-spesifik meliputi konstruk kecemasan,
depresi, masalah kognitif, iritabilitas, dan kemarahan. Dari semua gejala
tersebut, Masse et all (1998) menyimpulkan bahwa psychological distress
ditandai dengan gejala depresi, kecemasan, dan somatisasi seperti
insomnia, sakit perut, sariawan, dan gangguan makan. Menurut Masse et
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
all (1998), kondisi somatik timbul sebagai akibat dari psychological
distress.
Dalam penelitian ini, peneliti berfokus pada psychological distress
yang ditandai dengan gejala depresi, kecemasan, dan somatisasi.
5. Distress Patologis dan Distress Non-Patologis
Menurut DSM IV-TR (2000), beberapa hal perlu diperhatikan untuk
memutuskan suatu keadaan distress sebagai distress patologis. Pertama,
psikolog merujuk definisi distress dalam DSM IV-TR. Dalam Diagnostic
Statistical Manual IV-TR (DSM IV-TR) individu dinilai mengalami
distress bila mengalami keadaan yang menyulitkan, membuat tidak
nyaman, dan mengganggu fungsi psikososialnya (DSM IV-TR). Kedua,
distress dinyatakan sebagai kondisi patologis apabila bertahan atau
menetap dalam kurun waktu tertentu sesuai dengan diagnosis pada tiap
gangguan yang spesifik. Ketiga, distress diikuti oleh disfungsi mental yang
menyebabkan hilangnya fungsi sosial (disfunction) dan menyebabkan
gangguan pada diri sendiri maupun lingkungan sekitar (disruption).
Berbeda dari distress patologis, distress non patologis atau yang biasa
disebut dengan non-clinical distress terjadi dalam kurun waktu yang relatif
pendek, biasanya sekitar satu minggu (Damanik, 2006; Payton, 2009).
Distress non-patologis terjadi pada setiap individu terkait dengan peristiwa
hidup (stressor) yang spesifik. Ketika stressor selesai, maka kondisi
distress menghilang (Payton, 2009; Zvolensky, 2010). Gejala distress non-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
patologis tidak dapat dilihat menggunakan DSM. Fokus dalam penelitian
ini adalah distress non-patologis yang terkait dengan peristiwa sehari-hari.
6. Faktor yang Memengaruhi Psychological Distress
Psychological distress dipengaruhi oleh beberapa faktor. Matthews (2007)
menyatakan bahwa psychological distress dipengaruhi oleh faktor
interpersonal dan situasional.
a. Faktor Intrapersonal
Matthews (2007) menyebutkan bahwa faktor intrapersonal terdiri atas
ciri kepribadian. Penelitian menemukan bahwa tipe kepribadian
ekstrovert berkorelasi positif dengan kebahagiaan dan afek positif. Di
sisi lain, kepribadian introvert berkorelasi positif dengan kondisi
psychological distress. Kepribadian neurotik memiliki frekuensi
konflik interpersonal yang lebih tinggi, sehingga lebih rentan berada
dalam kondisi psychological distress. Penelitian lain juga
menyebutkan bahwa kepribadian tipe A lebih mudah berada dalam
kondisi psychological distress dibandingkan tipe kepribadian lain
(Locker & Gregson, 2004).
b. Faktor Situasional
Selain faktor intrapersonal, beberapa keadaan yang bersifat situasional
juga memengaruhi timbulnya kondisi psychological distress. Faktor
situasional tersebut adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Faktor Fisiologis
Gangguan atau kerusakan yang terjadi pada salah satu bagian otak
membawa dampak timbulnya psychological distress pada individu
(Mattew, 2007). Kerusakan pada amygdala menyebabkan respon
emosional berlebihan. Penelitian juga membuktikan bahwa
kecemasan terkait dengan aktivitas anterior otak kanan , sedangkan
depresi terkait dengan peningkatan aktivitas frontal sebelah kanan.
Faktor Kognitif
Faktor kognitif terkait dengan persepsi dan kepercayaan seseorang
terhadap suatu stressor (Mattew, 2007). Studi eksperimental
menyebutkan bahwa dampak psikologis dan fisik dari suatu
stressor sangat bergantung dan dipengaruhi oleh kepercayaan dan
ekspekstasi individu. Psychological distress terjadi apabila
individu menilai bahwa dirinya gagal dalam mengatasi suatu
masalah dan meragukan kemampuan dirinya.
Faktor Sosial
Psychological distress terjadi ketika individu mengalami masalah
sosial dengan lingkungan sekitarnya. Masalah seperti perceraian,
pengangguran, atau kekurangan dukungan sosial dapat menjadi
penyebab psychological distress (Mattew, 2007). Penelitian
Kessler (1979) menyebutkan bahwa individu pada strata sosial
rendah cenderung lebih mudah mengalami psychological distress.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Hal ini terjadi karena individu memiliki akses yang terbatas
terhadap pendidikan, fasilitas kesehatan, dan informasi.
7. Pengukuran Tingkat Psychological Distress
Asesmen tingkat psychological distress dilakukan dengan metode
pelaporan diri (self-report). Dua pendekatan yang digunakan untuk
mengukur psychological distress adalah pendekatan keluasan gejala dan
pendekatan waktu. Saat ini, pendekatan waktu lebih banyak digunakan
untuk mengukur psychological distress (Mattew, 2000). Secara khusus,
pendekatan waktu mengukur psychological distress dengan cara:
a. Melihat kondisi sementara individu yang berlangsung hanya beberapa
menit.
b. Melihat kondisi episodik yang berlangsung dalam hitungan minggu
atau bulan. Kondisi ini biasanya dipicu oleh kejadian dalam hidup.
c. Melihat kepribadian yang menetap dan stabil selama bertahun-tahun.
Dari dua pedekatan tersebut, peneliti memilih untuk fokus pada
pengukuran dengan pendekatan waktu yang bersifat episodik.
Beberapa skala ditemukan untuk mengukur psychological distress,
Peneliti memilih Distress, Anxiety, and Stress Scale (DASS) yang dibuat
oleh Lovibond dan Lovibond (1955). Distress, Anxiety, and Stress Scale
(DASS) mengukur psychological distress berdasarkan 3 gejala, yaitu
depresi, kecemasan, dan stress dalam jangka waktu satu minggu (Crawford
& Henry, 2003). Skala DASS dapat mengukur psychological distress pada
subjek klinis dan non klinis (Crawford & Henry, 2003).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Damanik (2006) menyebutkan bahwa DASS mengukur gejala depresi,
kecemasan, dan stress sebagai sebuah keadaan (state), artinya skala ini
tidak dapat digunakan untuk mendiagnosis gangguan depresi dan
kecemasan yang menetap, seperti yang disebutkan dalam DSM IV-TR.
Oleh karena itu, administrasi skala DASS meminta individu untuk
melakukan pengamatan terhadap keadaan diri selama satu minggu
(Crawford & Henry, 2003;, Damanik, 2006).
Norma dalam DASS adaptasi Indonesia membagi penggunanya ke
dalam lima kategori psychological distress berdasarkan skor kasar yang
diperoleh (Damanik, 2006). Lima kategori tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Kategori Skor DASS Adaptasi Indonesia
Skor Kategori
<30 Normal
30-40 Mild
40-60 Moderate
60-70 Severe
>70 Extremly Severe
Dalam penelitian, norma DASS adaptasi Indonesia digunakan untuk
membagi subjek ke dalam lima kategori tersebut.
B. Expressive Writing
1. Paradigma Expressive Writing (EW)
Expressive writing pertama kali dicetuskan oleh Pennebaker pada
tahun 1989. Pennebaker yang merupakan seorang professor di bidang
Psikologi sosial banyak meneliti mengenai manfaat dari kegiatan menulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Pada awal penelitiannya, Pennebaker meneliti manfaat menulis pada klien
dengan gangguan Post Traumatic and Stress Disroder (PTSD)
(Pennebaker, 1997). Kemudian, Pennebaker memperluas penemuannya
dengan melakukan eksperimen bidang psikososial, yaitu mengenai relasi
sosial dan hubungan romantis (Pennebaker, 1997).
Expressive writing memberi pengaruh dan manfaat pada aspek
kognitif, emosional, sosial, dan biologis seseorang (Klein dan Boals,
2001). Yang dimaksud dengan kegiatan expressive writing adalah menulis
mengenai suatu hal yang sangat emosional tanpa memperhatikan tata
bahasa maupun diksi (Pennebaker, 1997). Perbedaan mendasar expressive
writing dengan refleksi harian atau diary adalah tidak adanya proses
evaluasi diri yang mengharuskan individu untuk membuat penilaian
mengenai dirinya sendiri (Baker & Moore, 2008).
Expressive writing merupakan suatu proses katarsis dan terkadang
disebut sebagai emotional storytelling karena dalam proses menulis,
individu diminta menulis perasaan terdalam dan melibatkan emosinya
dalam membuat cerita (Synder, 2011). Emotional storytelling
berhubungan dengan fungsi expressive writing untuk mengeluarkan emosi
negatif yang disimpan dalam pikiran seseorang. Ketika seseorang menulis,
ia mengeluarkan emosi yang selama ini dipendam dan mencoba untuk
merekonstruksi memori dalam suatu peristiwa spesifik tertentu, sehingga
menimbulkan suatu kesadaran (Niederhoffer & Pennebaker, 2006).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Hingga saat ini, tidak ada teori tunggal yang dapat menjelaskan cara
kerja expressive writing. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi para
peneliti untuk menemukan bagaimana expressive writing memiliki banyak
dampak positif yang signifikan dalam berbagai bidang, seperti pada bidang
kesehatan, pendidikan, penyembuhan trauma, dan resiliensi korban
bullying (Pennebaker & Graybeal, 2011).
2. Administrasi Expressive Writing
Administrasi EW sangat sederhana, yaitu dengan menuliskan hal yang
sangat emosional tanpa mempedulikan tata bahasa dan diksi dalam kurun
waktu 15-30 menit. Kegiatan ini dapat dilakukan seminggu sekali dalam
kurun waktu 3-5 minggu (Baikie & Wilhelm, 2005) atau selama 4 hari
berturut-turut (Pennebaker, 1989). Hasil dari expressive writing biasanya
tidak dibaca kembali seperti buku harian atau refleksi, tetapi disimpan dan
hanya akan dibuka ketika individu menghendakinya (Baikie dan Wilhelm,
2005). (Instruksi terlampir)
3. Perkembangan Instruksi Expressive Writing
Instruksi expressive writing (EW) pertama kali dibuat oleh Pennebaker
(1989) dan bersifat umum serta berfokus pada menulis kejadian mengenai
trauma (King, 2001). Pada perkembangannya, King (2001) menemukan
bahwa topik mengenai regulasi diri mempunyai manfaat yang sama
dengan menulis kejadian traumatik. Hasil penelitian tersebut kemudian
membawa dampak besar bagi pengembangan instruksi EW. King (2001)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
menyebutkan bahwa menuliskan topik yang lebih spesifik membuat
individu menjadi fokus pada satu kejadian.
Penemuan King (2001) melaporkan bahwa menuliskan topik spesifik
seperti life-goal membuat individu berpikiran jernih, menjadi peka dengan
dirinya sendiri, dan membantu proses memutuskan suatu nilai atau prinsip
hidup. Hal ini sama dengan terapi kognitif perilakuan. Dengan menulis
mengenai topik yang spesifik, individu menemukan cerita yang lebih
konstruktif dan masuk akal, sehingga muncul keyakinan dan optimisme
dalam diri individu ketika mengalami peristiwa sejenis (King, 2001).
Peneliti memutuskan untuk menguji dua instruksi dalam pilot study karena
dua penemuan yang bebeda tersebut.
4. Manfaat Expressive Writing
Terdapat beberapa penelitian yang membuktikan adanya manfaat dari
kegiatan expressive writing. Secara kognitif, expressive writing membantu
individu mengingat dan meningkatkan kapasitas otak (Klein & Boals,
2001). Hal ini menyebabkan prestasi akademik meningkat (Ramirez &
Bailoc, 2011). Park&Ramirez (2012) menemukan bahwa kecemasan yang
dirasakan siswa pada saat ujian Matematika dapat direduksi dengan
melakukan expressive writing. Pada bidang kesehatan, expressive writing
diakui membantu meningkatkan kesehatan dengan memperkuat sistem
imunitas (Booth & Pennebaker, 1997).
Expressive writing digunakan untuk membantu korban bullying dalam
melakukan resiliensi (Betten et al, 2002). Baikie dan Mcllwain (2008) juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
menguji expressive writing untuk memperbaiki interaksi sosial pada siswa
Sekolah Dasar yang memiliki gangguan emosi dan perilaku. Dari
eksperimen ini, ternyata expressive writing memiliki dampak yang
signifikan dalam memperbaiki interaksi sosial. EW terbukti mempunyai
pengaruh yang signifikan untuk menigkatkan well-being (Park &
Blumberg, 2002 dalam Baikie & Wilhelm, 2005).
5. Expressive Writing dan Psikoterapi
Penggunaan expressive writing sebagai salah satu paradigma dan
metode baru dalam psikoterapi sebenarnya tidak lepas dari tujuan
psikoterapi. Psikoterapi bertujuan meningkatkan pengetahuan dan
kesadaran klien mengenai masalahnya serta dapat membicarakan masalah
tersebut dengan orang lain (Pennebaker, 2003), sehingga pola pikir klien
dapat berubah menjadi lebih adaptif (Beck dkk dalam Pennebaker, 2003).
Dalam kerangka kuratif, ada dua cara yang populer dalam proses
psikoterapi, yaitu meminta klien berbicara dan menulis (Brand, 1987;
Pennebaker, 1997). Bicara dan menulis merupakan salah satu cara
terapeutik sekaligus katarsis (Chung & Pennebaker, 2008). Konseling
merupakan salah satu model psikoterapi dengan cara berbicara.
Penelitian membuktikan bahwa bicara melalui konseling dan menulis
mempunyai kelebihan dan kelemahan masing-masing karena perbedaan
prosedur dalam tiap metode. Tavakoli dkk (2009) menjelaskan bahwa
pada model pertama, yaitu berbicara, klien mendapatkan timbal balik dari
terapis atau konselor setelah ia membicarakan masalahnya. Di sisi lain,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
dalam expressive writing, ketika klien sudah selesai menulis, tulisannya
disimpan di suatu tempat dan hanya dibuka dalam kondisi tertentu
(Pennebaker, 1997).
Paez dan Gonzalez (1999) menyatakan bahwa menulis merupakan
proses reframing. Reframing juga terjadi pada proses konseling. Dalam
proses konseling, reframing terjadi dengan bantuan konselor (Brand, 1987;
Paez & Gonzales, 1999). Di sisi lain, reframing pada klien yang
melakukan expressive writing terjadi ketika klien menuliskan stressor dan
mengalami proses rekognisi (Paez & Gonzales, 1999). Brand (1987)
menyebutkan bahwa menulis merupakan model psikoterapi yang
melibatkan proses kognitif dan penyadaran. Kedua proses tersebut dalam
konseling dilakukan secara bertahap bersama konselor.
Pennebaker & Seagal (1999) menyebutkan bahwa ketika individu tidak
melepaskan beban masalahnya, maka stressor akan terakumulasi dan
berdampak pada kesehatan. Memendam masalah juga dapat mengganggu
proses asimilasi dengan peristiwa hidup yang lainnya. Dalam konseling,
asimiliasi dilihat sebagai salah satu indikator keberhasilan (Pennebaker,
1997). Menulis dipercaya mempunyai kedudukan yang setara dengan
psikoterapi karena memiliki aspek pengungkapan masalah (Pennebaker &
Seagal, 1999).
Paradigma expressive writing masih memiliki keterbatasan, yaitu
pengetahuan mengenai cara kerjanya. Hingga saat ini, paradigma umum
yang muncul tentang expressive writing adalah bahwa expressive writing
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
mempunyai efek yang positif terhadap aspek kesehatan dan psikologis,
namun belum ada kesepakatan mengenai cara kerjanya (Pennebaker,
2004). Hal ini disebabkan keharusan untuk menguji sebuah paradigma
melalui cara berpikir sebab akibat (Pennebaker & Graybeal, 2011).
C. Dinamika Antar Variabel
Kondisi psychological distress (PD) dialami oleh individu dalam taraf
yang berbeda. Kondisi PD muncul karena persepsi negatif individu terhadap
stressor yang dihadapi. Pada usia dewasa awal dan dewasa madya, individu
rentan berada dalam kondisi PD yang bersifat episodik. Hal ini berkaitan
dengan tuntutan perkembangan pada usia dewasa awal dan dewasa madya.
Ketika individu mengalami PD, terdapat 3 gejala yang muncul, yaitu depresi,
kecemasan, dan keadaan somatik yang berlangsung selama kurun waktu
tertentu. Jika tidak diatasi, maka kondisi PD menurunkan performa individu
dan berpotensi mengganggu kesehatan.
Untuk mengatasi kondisi PD, individu perlu mengubah persepsi terhadap
stressor dari negatif menjadi positif. Expressive writing (EW) menjadi salah
satu cara yang potensial untuk mereduksi PD karena terjadi perubahan
persepsi negatif menjadi positif ketika menulis. Perubahan ini disebabkan oleh
proses rekognisi yang menimbulkan kesadaran baru pada individu bahwa
dirinya dapat mengatasi stressor yang sedang dihadapi. Proses rekognisi
membantu individu menjadi lebih sadar (aware) mengenai pikiran, perasaan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
dan kemampuan individu dalam menghadapi tuntutan, sehingga persepsi
negatif berubah dan distress bisa diatasi.
D. Skema
Di bawah ini merupakan skema penelitian yang memperlihatkan proses
reduksi variabel dependen (psychological distress) menggunakan variabel
independen (expressive writing)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Tanpa
Perlakuan
Expressive
Writing
PD
Turun
Psychological Distress (PD):
Kondisi mengancam dan tidak
nyaman yang dirasakan oleh
individu dalam kurun waktu
tertentu karena persepsi negatif
terhadap stressor.
Gejala PD:
Depresi
Kecemasan
Somatisasi
Persepsi
negatif Positif
Persepsi
negatif negatif
Rekonstruksi peristiwa
Awareness
PD
Tetap/Naik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
E. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah
Ho : Tidak terdapat perbedaan tingkat psychological distress antara kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen.
Hi : Terdapat perbedaan tingkat psychological distress yang signifikan antara
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Jika Ho ditolak dan Hi diterima, maka expressive writing efektif untuk
mereduksi psychological distress.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain
eksperimen kuasi. Pendekatan kuantitatif bertujuan untuk menguji teori secara
objektif dengan cara mengukur hubungan antar variabel secara numerik dan
menganalisanya secara statistik (Creswell dalam Supratiknya, 2014). Peneliti
juga menggunakan desain eksperimen kuasi. Desain eksperimen kuasi dipilih
untuk menguji efektivitas dari suatu jenis intervensi tertentu dalam setting
natural (Solso, 2008). Jenis ekperimen kuasi memungkinkan generalisasi hasil
ekperimen ke populasi.
Peneliti bertujuan melihat efektivitas intervensi expressive writing dalam
mereduksi psychological distress. Untuk melihat efektivitas tersebut, peneliti
menggunakan desain between subject dengan menguji gain score kelompok
kontrol dan eksperimen. Desain lanjutan dalam penelitian ini adalah within
subject, yaitu melakukan pre dan post test pada kelompok kontrol dan
eksperimen (Myers & Hansen, 2002).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
B. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini, terdapat satu variabel dependen dan satu variabel
independen. Masing-masing variabel tersebut adalah
1. Dependent Variable : Psychological distress
2. Independent Variable : Expressive writing
C. Definisi Operasional
1. Psychological distress
Psychological distress adalah keadaan yang terjadi ketika individu
menginterpretasi suatu tuntutan dalam bentuk tugas atau masalah secara
negatif, sehingga menimbulkan ancaman dan rasa tidak nyaman bagi
individu. Kondisi psychological distress ditandai dengan munculnya gejala
depresi, kecemasan, dan stress yang diukur dengan Depression, Anxiety,
and Stress Scale (DASS) adaptasi Indonesia. Jumlah item dalam DASS
sebanyak 42. Skala DASS menggunakan skala Likert, mulai dari angka 0
(tidak pernah) sampai 3 (sangat sering).
2. Expressive Writing
Expressive writing merupakan kegiatan menuliskan pikiran dan perasaan
terdalam mengenai suatu peristiwa yang paling emosional ketika subjek
memiliki sangat banyak tugas atau masalah dalam hidup. Kegiatan ini
dilakukan dengan durasi 20 menit selama 5 hari berturut-turut. Dalam
expressive writing, subjek tidak perlu memperhatikan tata bahasa, pilihan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
kata, penulisan tanda baca, dan ejaan. Subjek dapat memilih topik yang
sama atau berbeda setiap hari.
a. Kelompok Eksperimen
Kelompok eksperimen mendapat perlakuan expressive writing dengan
instruksi tematik selama 5 hari (lihat lampiran)
b. Kelompok Kontrol
Kelompok kontrol tidak diberi perlakuan.
D. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah sampel dari populasi yang dianggap mewakili
atau mempunyai karakteristik yang mencerminkan populasi asalnya
(Supratiknya, 2014). Subjek penelitian ini adalah mahasiswa semester 6
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta di Student Residence Paingan dan
Mrican. Seluruh subjek adalah mahasiswa non Psikologi yang berasal dari
berbagai daerah, seperti Flores, Ende, dan Papua. Subjek dipilih atas dasar
keterjangkauan.
Menurut wawancara dengan pamong Student Residence (SR), mahasiswa
semester 6 yang tinggal di SR merupakan mahasiswa yang mendapat beasiswa
dari pemerintah daerah maupun gereja. Pamong SR mengatakan bahwa
mahasiswa semester 6 memiliki tingkat distress karena tanggung jawab yang
mereka miliki. Subjek harus menyelesaikan studinya sebelum masa beasiswa
habis, yaitu selama 4 tahun. Selain itu, ketimpangan pendidikan antara daerah
asal dan Jawa membuat subjek kesulitan untuk memahami materi perkuliahan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
sehingga IP yang didapatkan kurang dari 3,00. Subjek juga mempunyai beban
berupa keadaan ekonomi keluarga. Subjek yang mendapat beasiswa berasal
dari keluarga kurang mampu.
Mahasiswa di masing-masing Student Residence dibagi secara acak
menjadi 2 kelompok, kontrol dan eksperimen. Peneliti menggunakan random
sampling atau pengundian subjek secara acak (Supratiknya, 2014). Random
sampling digunakan pada populasi dengan karakteristik serupa. Teknik
sampling acak memberi peluang yang sama kepada masing-masing anggota
populasi untuk menjadi bagian eksperimen (Solso, 2008).
E. Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini melibatkan dua tempat berbeda, yaitu Student Residence
Mrican dan Paingan. Oleh karena itu, peneliti melaksanakan eksperimen
dengan dua waktu yang berbeda, yaitu pukul 19.00 WIB di Mrican dan pukul
21.00 WIB di Paingan. Pelaksanaan eksperimen dibantu oleh seorang asisten
peneliti.
1. Alat dan Bahan Penelitian
a. Informed consent untuk kelompok eksperimen
b. Daftar absen
c. Skala pre-post test
d. Kertas HVS ukuran A4 disertai dengan instruksi
e. Ballpoint
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
2. Langkah Eksperimen
a. Peneliti mengurus perizinan ke Campus Ministry dan menindaklanjuti
surat disposisi ke pamong Student Residence.
b. Peneliti memaparkan proposal penelitian kepada pamong Student
Residence.
c. Peneliti memilih subjek penelitian secara random sampling.
d. Pada hari pertama, asisten peneliti menjelaskan prosedur penelitian dan
memberikan inform consent serta membuat kesepatakan bersama
kelompok.
e. Pada hari pertama dilakukan pre-test dengan memberikan skala DASS
untuk mengukur tingkat psychological distress masing-masing individu
dalam kelompok.
f. Dari hari kedua hingga keenam, asisten peneliti memberikan perlakuan
berupa expressive writing pada kelompok eksperimen selama 20 menit,
sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan apapun.
g. Pada hari ketujuh, asisten peneliti melakukan post-test dengan skala
DASS untuk melihat tingkat psychological distress subjek setelah diberi
perlakuan.
F. Alat Pengumpul Data
Untuk melaksanakan penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah The
Depression, Anxiety, Stress Scale (DASS) yang telah diadaptasi menjadi
DASS versi Indonesia pada tahun 2006. Skala DASS bertujuan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
mengukur psychological distress pada subjek non-klinis. Penelitian yang baik
harus menggunakan skala yang teruji reliabilitas dan validitasnya. Reliabilitas
adalah keajegan yang dimiliki sebuah skala. Skala yang realiabel
menampilkan hasil yang konstan atau ajeg jika diujikan pada populasi berbeda
dengan karakter yang sama dengan sampel populasi (Supratiknya, 2014).
Menurut analisis statistik yang dilakukan oleh Damanik (2006), skala
DASS mempunyai relibilitas sebesar α = 0.9483. Hal ini berarti skala DASS
dapat diandalkan, akurat, dan konsisten untuk mengukur psychological
psychological distress. Damanik (2006) menguji validitas DASS dengan
mengkorelasikan skor item dengan skor total dalam tiap skala DASS. Hasil
dari pengujian validitas menyatakan bahwa rit 41 item > 0.3, yang berarti
bahwa 41 item ini valid atau tepat mengukur konstruk psychological distress.
Satu item pada skala ini, yaitu item nomor 2 memiliki rit yang rendah (rit <
0.3) sebesar 0,2017.
G. Metode Analisis Data
Efektivitas expressive writing untuk mereduksi psychological distress
diukur dengan uji beda (t-test). Uji t digunakan untuk menguji perbedaan dua
kelompok berdasarkan perbedaan mean sebelum dan sesudah diberi perlakuan
(Santoso, 2012;2014). Teknik t-test yang digunakan untuk menguji between
subject design adalah independent sample t-test. Independent sample t-test
digunakan untuk melihat perbedaan kepemilikan atribut psychological distress
antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang tidak berhubungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
(Santoso, 2012;2014). Untuk menguji perbedaan tingkat psychological
distress sebelum dan sesudah diberi expressive writing (within subject design),
peneliti menggunakan uji beda paired sample t-test (Santoso, 2012;2014).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
BAB IV
PERSIAPAN PENELITIAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Persiapan Penelitian
1. Uji Coba Alat
Alat penelitian adalah skala Depression Anxiety Stress Scale (DASS)
yang diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia oleh Damanik (2006). Skala
DASS adaptasi Indonesia telah diujicobakan pada sampel klinis dan non
klinis. Sampel klinis yang digunakan sejumlah 72 orang di Yogyakarta,
sedangkan sampel non klinis sejumlah 72 orang di Jakarta dan Bogor.
Kedua kelompok sampel memiliki rentang usia 20 hingga 60 tahun
(Damanik, 2006). Uji coba adaptasi skala DASS ke bahasa Indonesia
menghasilkan nilai reliabilitas α = 0.948. Validitas item pada skala DASS
ditentukan berdasarkan nilai item-total correlation. Dari 42 item pada
skala DASS, terdapat 41 item yang valid dan 1 item yang memiliki nilai
item-total correlation sebesar 0.20 (Damanik, 2006). Dari hasil penelitian
sebelumnya, peneliti memutuskan untuk melakukan revisi pada kalimat
item 2. Jadi, skala DASS yang peneliti uji cobakan kembali berjumlah 42
item yang terdiri atas 14 skala yang mengukur depresi, 14 skala yang
mengukur kecemasan, dan 14 skala mengukur kondisi somatik dari stress.
Pelaksanaan uji coba skala DASS dilaksanakan pada hari Selasa, 5
April 2016 dan hari Kamis, 7 April 2016. Subjek uji coba adalah
mahasiswa semester 6 Universitas Sanata Dharma non Psikologi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Subjek uji coba skala sebanyak 82 orang, yang terdiri atas 40 laki-laki dan
42 perempuan. Subjek berasal dari jurusan Pendidikan Fisika, Pendidikan
Matematika, Teknik Informatika, dan Teknik Mesin. Rentang usia subjek
antara 20 hingga 21 tahun.
Reliabilitas skala DASS diuji menggunakan Cronbach Alpha. Skala
dianggap reliabel apabila nilai Cronbach Alpha (α) ≥ 0.50 (Supratiknya,
2014). Uji coba skala DASS, menghasilkan α= 0.92 > 0.50. Hal ini berarti
skala DASS dapat diandalkan dan konsisten untuk mengukur
psychological distress.
Skala penelitian juga harus valid. Validitas skala DASS diperoleh
dari nilai item-total correlation (Rit) per item. Sebuah item dinyatakan
memiliki validitas yang baik apabila memiliki Rit ≥ 0.30 (Supratiknya,
2014). Dari 42 item dalam skala DASS, terdapat 2 item yang memiliki
nilai Rit < 0.30, yaitu item 1 sebesar 0.29 dan item 15 sebesar 0.20.
Peneliti memutuskan untuk tetap memakai item 1 dalam skala penelitian
dengan melakukan revisi pada kalimat item, sedangkan item 15
digugurkan karena nilai korelasi item-totalnya jauh dari 0.30. Jadi, skala
DASS yang digunakan dalam penelitian berjumah 41 item yang terdiri atas
14 item depresi, 13 item kecemasan, dan 14 item kondisi somatik terkait
stress.
2. Pilot study
Pilot study dilaksanakan pada hari Kamis s.d Jumat, 28 s.d. 29 April
2016 pukul 18.30 WIB s.d. 19.00 WIB di Laboratorium Psikologi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Universitas Sanata Dharma. Subjek pilot study terdiri atas 6 laki-laki dan 6
perempuan. Subjek pilot study berasal dari jurusan non Psikologi
Universitas Sanata Dharma dan sedang menempuh kuliah semester 6. Pilot
study bertujuan untuk melihat efektivitas instruksi expressive writing
(EW). Peneliti menyiapkan dua jenis intruksi. Instruksi pertama adalah
instruksi umum yang dikembangkan oleh Pennebaker (1986), sedangkan
intruksi kedua adalah instruksi tematik yang dikembangkan oleh King
(2001) (lihat lampiran). Subjek untuk masing-masing kelompok instruksi
berjumlah 6 orang, yang terdiri atas 3 laki-laki dan 3 perempuan.
Di hari pertama, asisten peneliti membagi subjek ke dalam dua
kelompok dengan cara mengundi. Subjek yang mendapat nomor undian 1
menulis dengan instruksi umum selama 2 hari, sedangkan kelompok 2
menulis menggunakan intruksi tematik selama 2 hari. Setelah kelompok
terbagi, asisten peneliti membagikan kertas dan pena lalu meminta subjek
untuk membaca instruksi. Dari 12 peserta, ada 1 peserta yang bertanya
mengenai waktu penelitian yang tertulis 5 hari. Setelah dijelaskan oleh
asisten peneliti, subjek tersebut dapat memahami instruksi yang diberikan.
Durasi EW pada pilot study selama 15 menit. Akan tetapi, ketika
waktu 15 menit habis, masih ada 3 orang yang belum menyelesaikan
tulisannya. Setelah semua subjek pulang, peneliti dan asisten peneliti
mengecek hasil EW subjek dan menemukan bahwa sebagian besar subjek
tidak menyelesaikan kalimat terakhir dari tulisan mereka karena waktunya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
sudah habis. Hal ini menjadi evaluasi bagi pelaksanaan pilot study hari
pertama.
Pada hari kedua, asisten peneliti kembali memberikan kertas, pena, dan
instruksi sesuai kelompok kepada subjek. Mereka kembali diminta
membaca intruksi dan menulis selama 15 menit. Setelah waktu 15 menit
habis, subjek diminta menyelesaikan kalimat terakhir yang ingin mereka
tulis. Setelah itu, asisten peneliti meminta subjek memberikan nilai dengan
rentang 1-10 untuk kejelasan instruksi. Asisten peneliti juga meminta
subjek untuk menuliskan perasaan dan pikiran mereka terkait kegiatan
yang dilakukan selama 2 hari tersebut.
Dari hasil pilot study, peneliti memutuskan untuk menggunakan
instruksi tematik. Keputusan ini diambil karena semua subjek yang
mendapat instruksi tematik menuliskan peristiwa yang membuat mereka
berada dalam kondisi psychological distress sekaligus pemecahan masalah
atau coping yang dilakukan. Di sisi lain, subjek yang mendapatkan
instruksi umum menuliskan berbagai peristiwa, seperti peristiwa traumatis,
peristiwa menyenangkan, dan beberapa menuliskan peristiwa ketika
mereka kehilangan sesuatu yang berharga dalam hidup mereka. Peneliti
memilih instruksi tematis karena instruksi ini lebih spesifik dan efektif
untuk memunculkan peristiwa psychological distress.
Peneliti menemukan bahwa durasi penulisan 15 menit belum cukup
untuk menyelesaikan cerita mengenai satu pengalaman. Berdasarkan
jurnal yang ada, durasi EW adalah selama 15 hingga 20 menit dan peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
memutuskan durasi penulisan EW untuk penelitian adalah selama 20
menit.
3. Deskripsi Konteks Penelitian
Penelitian melibatkan mahasiswa semester 6 Universitas Sanata
Dharma di Student Residence Mrican dan Paingan. Mahasiswa yang
dilibatkan dalam penelitian ini sebanyak 45 mahasiswa, yang terdiri atas
11 laki-laki dan 34 perempuan. Subjek penelitian seluruhnya berasal dari
luar Jawa, yaitu dari Flores, Ende, dan Papua. Subjek merupakan
mahasiswa yang mendapat program beasiswa kerjasama universitas
dengan pemerintah daerah atau gereja. Pamong dari kedua Student
Residence mengatakan bahwa mahasiswa semester 6 memiliki banyak
kegiatan dan kebanyakan memiliki IPK < 3.00. Performansi akademik
yang kurang baik menurut pamong merupakan cermin dari ketimpangan
pendidikan yang mereka dapatkan di daerah asal.
B. Hasil Penelitian
1. Pemaparan Pengumpulan Data
Pengambilan data penelitian dilakukan di dua tempat, yaitu di Student
Residence (SR) USD Paingan dan Student Residence (SR) USD Mrican.
Pengambilan data di SR Paingan dimulai pada hari Minggu, 15 Mei 2015
sampai dengan Sabtu, 21 Mei 2016, sedangkan pengambilan data di SR
Mrican dimulai pada hari Senin, 16 Mei 2016 sampai dengan Minggu, 22
Mei 2016. Jumlah subjek di SR Paingan sebanyak 17 mahasiswa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
terdiri atas 11 mahasiswa laki-laki dan 6 mahasiswa perempuan.
Mahasiswa SR Mrican berjumlah 28 orang perempuan. Subjek di dua
tempat tersebut dibagi menjadi kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen secara acak.
Pelaksanaan penelitian di SR Mrican dan SR Paingan dilakukan
dengan membagikan skala pre test kepada dua kelompok penelitian.
Setelah itu pada hari kedua sampai dengan keenam, kelompok eksperimen
diminta melakukan EW sesuai intruksi tematik. Pada hari ketujuh,
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen diberikan skala post test.
Untuk kelompok kontrol dan eksperimen, skala yang digunakan sama
dengan skala pre test. Peneliti hanya membedakan judul skala dan urutan
subskala untuk kelompok kontrol dan eksperimen. Kelompok kontrol
mendapat skala berjudul “Skala Penelitian 2” dengan urutan subskala
kondisi somatik, depresi kemudian kecemasan. Kelompok eksperimen
mendapat skala berjudul “Skala Penelitian 1” dengan urutan subskala sama
seperti aslinya, yaitu skala depresi, kecemasan, kemudian kondisi somatik.
Pengambilan data di SR Paingan dilaksanakan pukul 21.00 WIB setiap
hari selama 1 minggu di ruang doa SR Paingan. Di SR Mrican, subjek
sepakat untuk menulis secara mandiri selama 20 menit. Setelah pre test
yang dilaksanakan pukul 19.00 WIB di ruang rapat SR Mrican, kelompok
eksperimen memilih partner yang menemani mereka selama menulis.
Partner berasal dari kelompok ekperimen dan bertugas untuk menjadi time
keeper agar waktu penulisan tepat 20 menit. Untuk memastikan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
subjek menulis pada satu pengalaman setiap hari, peneliti meminta subjek
untuk mengirimkan foto tulisan mereka melalui Whats Up atau Line
maksimal pukul 23.00 WIB setiap hari. Pelaksanaan pre-test dilakukan
hari ketujuh pada pukul 19.00 WIB di ruang rapat.
Dari 45 subjek, 8 subjek gugur dalam penelitian. Berikut adalah tabel
ditribusi subjek dari awal hingga akhir penelitian:
Tabel 2. Distribusi Subjek di Awal dan Akhir Penelitian
Tempat Eksperimen ∑ Subjek Awal ∑ Subjek Akhir
Mrican
Kontrol L : 0 L : 0
P : 14 P : 12
Eksperimen L : 0 L : 0
P : 14 P : 13
Paingan
Kontrol L : 5 L : 3
P : 3 P : 2
Eksperimen L : 6 L : 4
P : 3 P : 3
Jumlah
Subjek
Kontrol 22 17
Eksperimen 23 20
2. Proses dan Hasil Analisis Data
Peneliti menggunakan gain score tiap subjek pada masing-masing
kelompok untuk mengetahui efektivitas EW terhadap penurunan
psychological distress. Nilai gain score diperoleh dengan rumus berikut:
Cara ini digunakan untuk melihat gain score subjek sesuai dengan base
line masing-masing. Dengan memperhitungkan skor base line, gain score
yang diperoleh tiap individu menjadi berbeda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Dalam analisis utama, peneliti menggunakan uji beda independent sample
t-test untuk membedakan tingkat distress kelompok kontrol dan
eksperimen. Terdapat dua asumsi dasar yang harus dipenuhi untuk
melakukan independent sample t-test, yaitu uji normalitas dan
homogenitas data (Santoso, 2014).
a. Uji Normalitas
Uji normalitas data gain score dilakukan dengan uji Shapiro-Wilk
karena subjek penelitian kurang dari 50 orang.
Tabel 3. Uji Normalitas
Data Kelompok Shapiro-Wilk
Statistic df Sig.
Gain Score Kontrol .906 17 .087
Eksperimen .957 17 .584
Nilai Shapiro-Wilk (Sig.) mencerminkan data yang normal apabila p >
0.05. Dari hasil penghitungan menggunakan SPSS 16.0, data gain
score pada kelompok kontrol dan eksperimen normal (Sig.kontrol =
0.087 < 0.05; Sig.eksperimen = 0.584 > 0.05).
b. Uji Beda Independent Sample t-test
Untuk melihat perbedaan mean psychological distress pada kelompok
kontrol dan eksperimen, peneliti menggunakan uji beda Independent
Sample t-test.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Tabel 4. Uji Beda Independent Sample T-test
Independent Samples Test
Levene's Test
for Equality
of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig.
(2-
tailed
)
Mean
Differ
ence
Std.
Error
Differ
ence
95%
Confidence
Interval of
the
Difference
Lowe
r Upper
Gain
Score
Equal
variances
assumed
.804 .376 .51
9
35 .607 5.188
02
9.992
47
-
15.09
778
25.47
381
Equal
variances
not
assumed
.50
3
26.
983
5.188
02
10.32
389
-
15.99
546
26.37
150
Homogenitas data gain score dalam penelitian dilihat melalui nilai
Levene test. Nilai Levene‟s test (Sig.) dianggap menunjukkan nilai
signifikan apabila Sig. > 0.05. Dari perhitungan SPSS, nilai Levene‟s test
yang diperoleh sebesar 0.376 > 0.05, artinya varian dari sample bersifat
homogen atau mempunyai variasi yang sama.
Selanjutnya, independent sample t-test digunakan untuk melihat
perbedaan penurunan tingkat distress antara kedua kelompok. Nilai Sig.
2-tailed (p) dianggap signifikan atau menunjukkan perbedaan antara dua
kelompok apabila p < 0.05. Tabel di atas menunjukkan nilai p sebesar
0.607 > 0.05, maka tidak ada perbedaan perubahan penurunan tingkat
distress antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Karena hasil uji beda (independent sample t-test) gain score kelompok
kontrol dan eksperimen tidak menunjukkan perbedaan penurunan tingkat
distress yang signifikan, maka peneliti melanjutkan analisis dengan
melakukan uji beda terhadap skor pre test dan post test masing-masing
kelompok.
c. Uji Beda Pre-Test dan Post-Test (Wilcoxon)
Sebelum melakukan uji beda pre-test dan post-test, peneliti melakukan uji
normalitas pada data masing-masing kelompok.
Tabel 5. Uji Normalitas Pre-test dan Post-test
Kelompok Data Shapiro-Wilk
Statistic df Sig.
Kelompok
Kontrol
Pre-test .910 17 .099
Post-test .748 17 .584
Kelompok
Eksperimen
Pre-test .884 20 .021
Post-test .924 20 .120
Nilai Shapiro-Wilk (Sig.) menunjukkan data yang normal apabila p >
0.05. Hasil penghitungan SPSS 16.0 menunjukkan bahwa data pre-test
kelompok eksperimen tidak terdistribusi normal (p = 0.021 < 0.05).
Karena salah satu data tidak memenuhi uji normalitas, maka data harus
diuji menggunakan analisis non parametrik (Santoso, 2003; 2014).
Dalam statistik non parametrik, uji beda Wilcoxon mempunyai
kegunaan yang sama dengan uji paired sample t –test pada analisis
parametrik. Kegunaannya adalah menguji data yang saling berhubungan
(Santoso, 2014), yaitu data pre-test dan post-test dari setiap kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Berikut adalah hasil dari uji beda pre-test dan post-test kelompok kontrol
dan eksperimen :
Tabel 6. Uji Beda Wilcoxon
Test Statisticsb
PostKontrol -
PreKontrol
PostEks –
PreEks
Z -1.615a -2.724
a
Asymp. Sig.
(2-tailed)
.106 .006
a. Based on positive ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test
Dua kelompok data dianggap berbeda apabila nilai p < 0.05. Hasil
penghitungan SPSS 16.0 menunjukkan nilai p pada kelompok kontrol
sebesar 0.106 > 0.05, artinya tidak ada perbedaan tingkat psychological
distress pada kelompok kontrol yang tidak diberi expressive writing. Di
sisi lain, nilai p pada kelompok eksperimen sebesar 0.006 < 0.05, artinya
ada perbedaan tingkat psychological distress sebelum dan sesudah diberi
expressive writing pada kelompok eksperimen.
3. Pembahasan
a. Pembahasan Uji Beda Independent Sample t-test
Penelitian ini bertujuan menguji efektivitas expressive writing
(EW) sebagai reduktor psychological distress (PD) pada mahasiswa
semester 6. Penelitian sebelumnya menyimpulkan bahwa expressive
writing (EW) efektif untuk mengurangi tingkat psychological distress
(Baikie & Wilhem, 2002; Pennebaker, 1997; Tavakolli, 2009). Hasil
analisis menggunakan uji beda gain score kelompok kontrol dan
eksperimen tidak menunjukkan perbedaan tingkat psychological
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
distress yang signifikan (p = 0.607 > 0.05). Artinya, perlakuan EW
tidak efektif untuk menurunkan tingkat psychological distress.
Hasil penelitian tidak sesuai dengan penelitian sebelumnya
walaupun peneliti menemukan kecenderungan subjek kelompok
eksperimen mengalami penurunan kategori tingkat psychological
distress lebih banyak dibandingkan kelompok kontrol. Penurunan
kategori dialami 50% dari total 20 subjek. Di sisi lain, hanya 11,76%
subjek dari kelompok kontrol yang mengalami penurunan kategori
psychological distress (lihat lampiran). Peneliti juga sudah melakukan
pengetatan metode dengan melakukan analisis statistik parametrik.
Analisis parametrik lebih ketat dan rinci dibandingkan statsitik non-
parametrik (Santoso, 2013), sehingga ketika membandingkan hasilnya,
perbedaan tingkat penurunan psychological distress kedua kelompok
makin jauh.
Ketidaksesuaian hasil penelitian disebabkan oleh beberapa hal.
Pertama, subjek yang digunakan kurang tepat. Penelitian ini menguji
efektivitas exspressive writing (EW) untuk mereduksi psychological
distress. Bootzin (1997) menemukan bahwa EW tidak efektif ketika
tidak menemukan subjek yang tepat. Ketika tidak menemukan subjek
yang tepat, maka EW menjadi tidak efektif. Peneliti menyimpulkan
bahwa subjek dalam penelitian ini tidak peka terhadap perlakuan EW
karena tidak memiliki psychological distress yang cukup tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Kedua, Bootzin (1997) juga mengungkapkan bahwa EW tidak
efektif ketika subjek dengan tingkat psychological distress sudah
memiliki strategi coping yang efektif. Dalam penelitian ini, peneliti
tidak mengontrol variabel berupa strategi coping individu, sehingga
muncul kemungkinan bahwa subjek kedua kelompok mengalami
penurunan tingkat psychological distress karena kemampuan mereka
dalam melakukan coping.
Ketiga, penelitian ini menggunakan metode self-report untuk
mengukur tingkat psychological distress. Smith (1996 dalam
Pennebaker, 1997) menemukan inkonsistensi efek EW terhadap
penurunan tingkat psychological distress. Inkonsistensi tersebut
muncul pada penelitian yang menggunakan metode self-report.
Metode self-report memang memiliki keterbatasan berupa besarnya
kemungkinan subjek untuk melakukan faking. Dalam penelitian,
subjek dari kedua kelompok mungkin melakukan faking dalam
memberikan jawaban, sehingga hasil penelitian ini menjadi tidak
sesuai dengan penelitian sebelumnya.
b. Pembahasan Hasil Uji Beda Wilcoxon
Karena hasil uji beda independent sample t-test tidak mendukung
hipotesis, maka peneliti melanjutkan dengan uji beda pre- test post -
test masing-masing kelompok. Hasil uji statistik Wilcoxon
meneguhkan penelitian sebelumnya. Expressive writing efektif untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
mengurangi tingkat psychological distress pada kelompok eksperimen
yang diberi EW selama 5 hari (peks=0.006 < 0.05; pkontrol = 0.106>05).
Keefektivan EW untuk mereduksi PD sesuai dengan penelitian
sebelumnya yang menyatakan bahwa EW efektif untuk mengurangi
PD pada ibu yang anaknya dirawat di Neonatal Intensive Care Unit
(NICU) (Barry & Singer,2001). Dalam penelitian, PD berkurang
karena timbulnya kesadaran subjek bahwa dirinya pernah berhasil
melalui suatu peristiwa dengan baik (King, 2001; Pennebaker dan
Seagal, 1999). Teori ini mendukung pernyataan subjek yang
mengatakan bahwa beberapa dari mereka menjadi sadar atas tindakan
dan respon mereka terhadap suatu peristiwa.
Keberhasilan penelitian sejalan dengan penelitian sebelumnya yang
melaporkan keberhasilan EW untuk mereduksi PD melalui media blog
(Baker & Moore, 2008; Nissim & Barak, 2013). Davidson et al (2000)
dan Major et al (2002) menjelaskan bahwa EW merupakan proses
katarsis atau melepaskan emosi negatif yang ada dalam diri individu.
Dengan terlepasnya emosi negatif, maka seseorang menjadi lebih lega.
Hal ini didukung oleh temuan peneliti pada saat pilot study. Beberapa
subjek penelitian mengatakan bahwa mereka merasa lega karena dapat
mengungkapkan beban atau permasalahan mereka dengan tulisan.
Peneliti menemukan bahwa instruksi penelitian memengaruhi
tingkat keberhasilan. Penelitian ini menggunakan instruksi tematik
yang mendorong subjek untuk menuliskan peristiwa secara runtut dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
terpernci. King (2001) mengembangkan instruksi tematik untuk
mengatasi permasalahan yang lebih spesifik. Peneliti sebelumnya
beranggapan bahwa semakin spesifik instruksi yang diberikan,
semakin mudah subjek mengingat dan merekognisi peristiwa yang
dialami (King, 2001; Pennebaker dan Seagal, 1999). Dengan
memberikan instruksi tematik yang terperinci, subjek menjadi lebih
mudah mengingat dan merekognisi pengalaman distress yang
dihadapi.
Penelitian sebelumnya berlangsung selama 3-4 hari dengan durasi
20 menit/hari (Baikie & Wilhem, 2005; Leopoore & Greenberg, 2002;
Synder et al, 2004; Tavakoli, 2009). Penelitian ini berlangsung selama
5 hari berturut-turut dan hasilnya signifikan. Hasil ini sesuai dengan
teori sebelumnya yang menyebutkan bahwa interval pemberian EW
merupakan prosedur yang sangat fleksibel (Chung & Pennebaker,
2008). Fleksibilitas EW dibuktikan dengan beragamnya interval
pemberian EW serta kebebasan waktu dan tempat yang diberikan pada
subjek untuk menulis (Berry, 2001).
Penelitian ini membuktikan teori sebelumnya bahwa salah satu
kekuatan EW terletak pada prosedur yang bebas bias budaya
(Pennebaker dan Graybell, 2011; Pennebaker, 2004; Pennebaker,
1997; Sherlock dan Pennebaker, 2003). Penelitian tersebut didukung
oleh penelitian terkait EW yang melibatkan subjek dari berbagai suku
dan ras dengan hasil yang signifikan (Tavakoli, 2009). Teori ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
mendukung hasil penelitian yang melibatkan mayoritas subjek yang
berasal dari daerah Indonesia timur (Flores, Ende, dan Papua).
Penelitian ini melibatkan mahasiswa USD dari berbagai prodi dan
menunjukkan hasil signifikan. Hasil penelitian sejalan dengan teori
sebelumnya menyebutkan bahwa EW efektif untuk mereduksi PD dari
berbagai kalangan, seperti penderita penyakit kronis (Rossenberg et al,
2002; Stanton & Burg, 2002 dalam Baikie & Wilhem, 2005; Harris,
2006; Rivikin et al dalam King, 2001), siswa Sekolah Dasar (Regan,
2005), mahasiswa baru (Tavakoli, 2009), dan ibu dengan bayi yang
dirawat di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) (Berry et al, 2001).
4. Kelebihan dan Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa kelebihan dibandingkan penelitian
sebelumnya. Pertama, sejauh pencarian peneliti, eksperimen menggunakan
expessive writing (EW) sebagai reduktor psychological distress belum
pernah dilakukan di Indonesia. Dengan demikian, penelitian ini berpotensi
menjadi sumbangan bagi upaya preventif, kuratif, dan promotif dalam
peningkatan kesehatan mental di Indonesia, terutama pada subjek
mahasiswa.
Kedua, subjek dalam penelitian ini merupakan mahasiswa non
psikologi mulai dari try out skala sampai dengan penelitian. Hal ini
berbeda dengan penelitian sebelumnya yang kebanyakan menggunakan
mahasiswa psikologi sebagai partisipan (Baikie & Wilhem, 2002;
Pennebaker, 1997; Tavakolli, 2009). Pemilihan mahasiswa non psikologi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
dilakukan untuk meminimalisir ekspektasi subjek terhadap hasil penelitian
karena pengetahuan yang mereka miliki. Pemilihan subjek non Psikologi
dapat menjadi peluang generalisasi penelitian ke populasi mahasiswa yang
lebih besar.
Ketiga, kelompok kontrol dalam penelitian tidak diberi perlakuan
apapun. Langkah ini merupakan bentuk perbaikan dari penelitian-
penelitian sebelumnya yang memberikan tugas pada kelompok kontrol.
Pemberian tugas pada kelompok kontrol dikhawatirkan dapat
menimbulkan variabel ekstra. Keempat, subjek penelitian tidak diberi
reward berupa poin atau uang, tetapi diberikan jaminan kerahasiaan dan
penjelasan mengenai manfaat penelitian setelah penelitian selesai sebagai
motivasi mengikuti penelitian.
Keterbatasan lain dalam penelitian adalah jumlah jumlah subjek yang
minim karena mortalitas subjek. Dalam pelaksanaan penelitian, subjek
gugur karena tidak mengikuti penelitian dari awal sampai akhir atau tidak
memenuhi syarat penelitian. Komposisi gender pada penelitian ini juga
tidak seimbang. Dari 45 subjek di awal penelitian, hanya terdapat 6
mahasiswa laki-laki. Walaupun penelitian ini tidak berfokus pada
perbedaan gender, komposisi subjek penelitian dapat menjadi bahan
pertimbangan penelitian selanjutnya karena mempunyai kemungkinan
memengaruhi hasil penelitian.
Perbandingan jumlah kelompok kontrol dan eksperimen kurang
seimbang. Subjek pada kelompok kontrol berkurang dibanding kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
eksperimen karena mortalitas subjek. Kelompok kontrol sejumlah 17
mahasiswa dan kelompok eksperimen sejumlah 20 mahasiswa, sehingga
terdapat selisih 3 subjek.
Keterbatasan lain adalah perbedaan tempat penelitian. Dua tempat
digunakan untuk penelitian, yaitu Student Residence Mrican dan Student
Residence Paingan. Meskipun sama-sama dikelola oleh lembaga yang
sama, masih terdapat perbedaan pola pengasuhan pamong di kedua tempat
tersebut. Selain itu, aturan asrama yang agak berbeda dapat menjadi
variabel ekstra dalam penelitian ini.
Dari segi metode penelitian, menempatkan subjek secara acak (random
assignment) menjadi suatu kelemahan apabila peneliti hendak melakukan
uji beda. Dengan menempatkan subjek secara acak, maka kemungkinan
subjek yang memiliki tingkat psychological distress tinggi atau rendah
mengumpul di satu kelompok menjadi lebih besar. Memasangkan subjek
sesuai dengan tingkat psychological distress yang dimiliki dan
membaginya sama rata ke dalam kelompok kontrol dan eksperimen
(matching subject) dapat meminimalisir kelemahan tersebut.
Penelitian ini juga memiliki keterbatasan dari segi etika penelitian.
Hasil analisis uji beda Wilcoxon menunjukkan bahwa EW efektif untuk
mereduksi PD pada kelompok eksperimen. Keefektifan ini membawa
manfaat (meningkatkan well-being) bagi subjek, sehingga peneliti
disarankan membuat waiting list group. Waiting list group adalah
kelompok kontrol yang menerima perlakuan sama dengan kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
eksperimen ketika sebuah perlakuan selesai diterapkan dan membawa
hasil yang positif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Hasil penelitian menunjukkan expressive writing (EW) tidak efektif
mereduksi psychological distress (PD). Kesimpulan diperoleh dari hasil uji
beda independent sample t-test pada gain score kelompok kontrol dan
eksperimen. Analsis statistik menghasilkan nilai p = 0.607 > 0.05. Jika diuji
menggunakan metode yang lebih longgar, efektivitas expressive writing untuk
mereduksi psychological distress terbukti dengan uji beda skor pre test dan
post test kelompok eksperimen yang menghasilkan nilai p = 0.006 < 0.05.
Kesimpulan ini diperkuat oleh hasil uji beda pre-test dan post-test pada
kelompok kontrol yang menunjukkan tidak ada perbedaan tingkat
psychological psychological distress (p= 0.106 > 0.05).
B. Saran
Untuk penelitian selanjutnya, peneliti menyarankan untuk memperhatikan
beberapa hal sebagai berikut:
1. Penambahan jumlah subjek eksperimen menjadi paling sedikit 30 per
kelompok. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi mortalitas subjek.
Peneliti selanjutnya juga perlu memperhatikan komposisi gender subjek
penelitian.
2. Penelitian di satu tempat. Peneliti berpendapat bahwa melakukan
penelitian di dua tempat akan menimbulkan variabel ekstra.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
3. Pengembangan instruksi tematik expressive writing di berbagai bidang,
seperti relasi, performansi kerja, atau akademik.
4. Pemilihan subjek dengan tingkat psychological distress yang tinggi atau
pada klien dengan kasus klinis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
expressive writing efektif untuk mereduksi psychological disttress pada
subjek yang memiliki tingkat psychological disttress tinggi. Tingkat
psychological disttress dapat dilihat melalui skor skala pre-test.
5. Melakukan teknik matching pada subjek berdasarkan hasil pre-test.
Matching dilakukan agar kategori psychological disttress pada masing-
masing kelompok seimbang.
6. Pengetatan metode eksperimen dari eksperimen lapangan menjadi
eksperimen di tempat tertutup, misalnya sekolah berasrama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Daftar Pustaka
Aitken, R.B.B. (1975). Psychological Medicine: Stress and Distress. British
Medical Journal. 1(5958), 611-613.
Baikie, A.K. & Mcllawain,D. (2008). Who does Expressive Writing Work?
Examination of Alexthymia, Splitting, and Repressive Coping Style as
Moderator of the Expressive Writing Paradigm. Brithish Journal of
Health Psychology. 13, 61-66.
Baikie, A.K. & Wilhelm, K. (2005). Emotional and Physical Health Benefits of
Expressive Writing. Journal of Continuing Professional Development,
11, 338-346.
Baker, J.R., Moore, S.M. (2008). Distress, Coping, and Blogging: Comparing
New Myspace Users by Their Intention to Blog. Cyber Psychology and
Behavior. 11(1), 81-85.
Barry, L.M., Singer, G.H.S. (2001). Reducing Maternal Psychological Distress
After NICU Experience Through Journal Writing. Journal of Early
Intervention. 24(287).
Bootzin, R.R. (1997). Examining Theory and Clinical Utility of Writing about
Emotional Experience. Psychological Science. 8(3), 167-169.
Brand, A.G. (1987). Writing as Counseling. Elementary School Guide and
Counseling. 21(4), 266-275.
Cameron, J. (1992). The Artist’s Way. New York: Penguin Puntam.
Campbell, J.Y. (2011). Predicting Financial Distress and Performance of
Distressed Stocks. Journal of Investment Management. 9(2), 14-34.
Campbell, R.S. & Pennebaker, J.W. (2003). The Secret Life with Pronouns :
Flexibility in Writing Style and Physical Health. Psychological Science.
14(1).
Chung K.C. & Pennebaker J.W., (2008). Variations in the Spicing of Expressive
Writing Sessions. British Journal of Health. 13, 15-2.
Creswel, J. David et al. (2007). Does Self-Affirmation, Cognitive Processing, or
Discovery of Meaning Explain Cancer-Related Health Benefit of
Expressive Writing. 33(2), 238-250.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Crawford, J.R., Henry, J.D. (2003). The Depression, Anxiety, Stress Scale
(DASS): Normative Data and Latent Structure in a Large Non-Clinical
Sample. Journal of Clinical Psychology. 42, 111-131.
Damanik, E.D. (2006). Pengujian Validitas, Reliabilitas, dan Analisis Item
Deppression, Anxiety, and Stress Scale (DASS) pada Subjek Klinis di
Yogyakarta dan Subjek Non-Klinis di Bandung dan Jakarta. Thesis:
Tidak Diterbitkan.
Davidson, K.D. et al. (2000). Who Talks? The Social Psychology of Illness
Support Group. Journal of American Psychologist Association. 55(2),
205-217.
Falci, C.D. (2006). Family Structure, Closeness to Residential and Nonresidential
Parents, and Psychlogical Distress in Early and Middle Adolescence.
Sociological Quarterly. 47(1), 123-146.
Goldstein, D., Kopin, I.J. (2007). Evolution of Concept Stress. Stress. 10(2), 109-
120.
Gortner, E.M et al. (2006). Benefit of Expressive Writing in Lowering
Rumination and Depressive Symptom. Journal of Association for
Behavioral and Cognitive Therapy. 37, 292-303.
Harris, A.H.S. (2006). Does Expressive Writing Reduce Health Care Utilization?
A Meta- Analysis of Randomized Trial. Journal of Consulting and
Clinical Psychology. 27(2), 243-252
Kesehatan Mental di Indonesia memprihatinkan.
Diakses di http://nationalgeographic.co.id/berita/2011/09/masalah-
kesehatan-mental-di indonesia-memprihatinkan pada tanggal 17 Juni
2016.
Kessler, R.C. (1979). Stress, Social Status, and Psychological Distress. Journal of
Health and Social Behavior. 20, 259-272
Kessler, R.C. et al. (2002). Short Screening Scales to Monitor Population
Prevalence and Trends in Non-Specific Psychological Distress, Journal of
Psychological Medicine. 32, 959-976
King, L.A. (2001). Health Benefit of Writing about Life Goals. Personality of
Social Psychology Bulletin. 27(7).
Locker, T., Gregson, O. (2004). Managing Stress. London: Teach Your Self Book
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Major, V et al. (2002). Work Time, Work Interference with Family and
Psychological Distress. Journal of Applied Psychology. 87(3), 427-436.
Masse, R. et al. (1998). The Structure of Mental Health: Higer Order
Confirmatory Factor Analyses of Psychological Distress and Well-being
Measures. Journal of Social Indicator Research. 475-504
Masyarakat Terbelenggu Stress.
Diakses di http://print.kompas.com/baca/2015/05/21/Masyarakat-
TerbelengguStres diakses tanggal 17/6/2016
Mattew, G. (2007). Distress. Encyclopedia of Stress. Edinburgh: Elsevier Inc.
Mcilwain, D.J. (2008). Who does Expressive Writing Work for? Examination of
Alexithymia, Splitting, and Repressive Coping Style as Moderators of the
Expressive Writing Paradigm. British Journal of Health Psychology. 13,
61-66
Mirowsky, J., Ross, C.E. (1986). Social Pattern of Distress. Annual Review of
Sociology. 12, 23-45
Missouri, B.,Wei, M. (2005). Attachment, Social Competencies, Social Support,
and Psychological Distress. Journal of Counseling Psychology. 52(3),
358-367.
Morrison, R., O‟Connor, R. (2004). Prediciting Psychological Distress in College
Students: The Role of Rumination and Stress. Journal of Clinical
Psychology. Diakses pada tanggal 15 April 2016.
Myers, A., Hansen, C.H. (2002). Experimental Psychology. CA: Wadsworth.
Nasution, I.K. (2007). Stress pada Remaja. Medan: Publikasi Universitas Sumatra
Utara
Nissim, M.B., Barak, A. (2013). The Therapeutic Value of Adolescents‟
Bloggung about Social-Emotional Difficulties. Psychological Services.
Washington: APA. 10(3), 333-341.
Paez, D. et al. (1999). Expressive Writing and the Role of Alexythimia as a
Dispotinonal Deficit in Self-Disclosure and Psychological Health.
Journal of Personality and Social Psychology. 77(3), 630-641.
Papalia, D.E et al. (2008). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Interpratama Offset
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Park, D., Ramirez, G. (2012). The Role of Expressive Writing in Math Anxiety.
Journal of Experimental Psychology: Applied. 20(2), 103-111.
Washington: APA.
Payton, A.R. (2009). Mental Health, Mental Ilness, and Psychological Distress:
Same Continuum or Distinct Phenomena?. Journal of Health and Social
Behavior. 50(2), 213-227.
Pennebaker, J.W., Graybeal, A. (2011). Pattern of Natural Language Use.
Current Directions in Psychological Science, 10(3), 90-93. Washington:
APA.
Pennebaker, J.W. (1997). Writing about Emotional Experiences as a Therapeutic
Process. Psychological Science, 8(3).
Pennebaker, J.W. (2004). Theories, Therapis, and Taxpayers : On the
Complexities of the Expressive Writings Paradigm. Journal of Clinical
Psychology : Science and Practice. Washington: APA
Pennebaker, J.W., Seagal, D.J. (1999). Forming Story: The Health Benefit of
Narrative. Journal of Clinical Psychology. 55(10).
Ramirez et al. (2011). Writing about Testing Worries Boost Exam Performance in
the Classroom. 31.
Regan, K.S. et al. (2005). Prompting Expressive Writing among Student with
Emotional and Behavioral Disturbance via Dialogue Journal. Journal of
Behavioral Disorder, 31(1), 33-50.
Rivikin, D.I. et al. (2006). The Effect of Expressive Writing on Adjustment to
HIV. AIDS and Behavior. 10(1), 13-26.
Santoso, S. (2001). Buku Latihan SPSS Statistik Non Parametrik. Jakarta: PT Elex
Media Komputindo.
Santoso, S. (2012). Aplikasi SPSS Pada Statistik Non Parametrik. Jakarta: PT
Elex Media Komputindo.
Santoso, S. (2015). Menguasai Statistik Parametrik. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo.
Santrock, J.W. (2008). Life-Span Development: Perkembangan Masa Hidup.
Edisi 5. Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Seyle, H. (1974). Stress without Distress. New York : Lippencot.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Singer, L.T. (1996). Social Support, Psychological Distress, and Parenting Strains
in Mother of Very Low Brithweight Infants. Journal of Family Relation.
45(3), 343-350.
Slatcher, R.B. (2006). How Do I Love Thee? Let Me Count the Words : The
Social Effect of Expressive Writing. Journal of Association for
Psychological Science , 17 (8), 660-664.
Stop Stigma dan Diskriminasi terhadap Orang dengan Gangguan Jiwa.
Diakses di http://www.depkes.go.id/article/view/201410270011/stop-
stigma-dan-diskriminasi-terhadap-orang-dengan-gangguan-jiwa-odgj.html
diakses pada tanggal 17/6/2016
Supratiknya, A. (2014). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Penerbit USD
Supratiknya, A. (2015). Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dalam
Psikologi. Yogyakarta: Penerbit USD.
Tavakoli, S. et al. (2009). Effect of Assertiveness Training and Expressive
Writing on Alculturative Stress in International Students : A Randomized
Trial, Journal of Society for Personality and Social Psychology, 56(4),
590-596. Washington: APA.
Ulrich, C.M. (2010). Moral Distress: A Growing in the Health Professions? The
Hastings Centre Report. 40(1), 20-22.
Weinberg, M. (2009). Moral Distress: A Missing Out Relevant Concept in Social
Work. Canadian Social Work Review. 26(2), 139-151.
Zvolensky, M.J. et all. (2010). Distress Tolerance: Theory, Measurement, and
Relation to Psychopathology. Current Directions in Psychological
Science. 19(6), 406-410.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Lampiran 1. Informed Consent
LEMBAR PERSETUJUAN
(INFORMED CONSENT)
Lembar persetujuan ini dibuat terkait penelitian eksperimen tentang
Manfaat Menulis bagi Mahasiswa Semester 6 yang akan dilakukan oleh saya :
Nama : Lidwina Florentiana Sindoro
Pekerjaan : Mahasiswa Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Semester : VIII
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat menulis pada mahasiswa
semester 6. Dalam penelitian ini Anda akan diminta untuk menulis suatu peristiwa
dalam hidup Anda dan peneliti menjamin tidak akan ada bahaya atau ancaman
karena mengikuti eksperimen ini. Penelitian ini akan berlangsung selama 5 hari
dan akan diawali dengan pre-test dan post-test, sehingga total waktu adalah 7 hari.
Durasi waktu eksperimen untuk setiap hari adalah 20 menit. Ekseperimen akan
dilakukan pada malam hari di asrama Anda masing-masing.
Anda memiliki hak untuk menolak mengikuti eskperimen ini atau menolak
menjawab pertanyaan yang diberikan. Anda juga berhak untuk berhenti ketika
eksperimen telah berlangsung dengan memberitahu peneliti terlebih dahulu.
Partisipasi dalam penelitian ini bersifat sukarela, tanpa imbalan apapun.
Peneliti menjamin kerahasiaan semua data yang Anda berikan selama
penelitian ini. Untuk itu data Anda tidak akan diberi nama jelas, hanya berupa
inisial nama. Jika data Anda akan dipakai untuk penelitian lebih lanjut peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
akan meminta izin kepada Anda terlebih dahulu dan Anda berhak untuk
menolaknya.
Jika Anda ingin menanyakan hal-hal tertentu yang kurang dipahami terkait
penelitian ini, Anda bisa menghubungi saya, Lidwina Florentiana Sindoro melalui
email : [email protected] atau lewat nomor HP/WA. 085725755593.
Yogyakarta, 15 Mei 2016
____________________
(Nama/inisial peserta*)
___________________
(Tanda tangan peserta)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Lampiran 2. Try Out Skala DASS
SKALA PENELITIAN
LIDWINA FLORENTIANA SINDORO
129114046
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
PENGANTAR
Dengan hormat,
Saya Lidwina Florentiana Sindoro, mahasiswi semester 8 di Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Saat ini saya sedang melakukan penelitian untuk keperluan skripsi. Oleh karena
itu, saya mohon bantuan dan kesediaan Saudara/i untuk mengisi skala yang
diberikan kepada Saudara/i dengan jujur sesuai keadaan diri Saudara/i
masing-masing. Jangan lupa memastikan judul skala dan membaca petunjuk
pengisian skala sebelum mulai mengerjakan.
Kerahasiaan jawaban dan data diri Saudara/i dijamin dan dilindungi oleh
kode etik Psikologi.
Atas bantuan yang Saudara/i berikan, saya mengucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Peneliti
Lidwina Florentiana Sindoro
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
LEMBAR IDENTITAS
INSIAL : ……………………………………………..
JENIS KELAMIN : L / P (Lingkari salah satu)
USIA : ………. tahun, ……… bulan.
SUKU : ……………………………………………..
PRODI : …………………………………………….
SEMESTER : …...........
IPK : …………
KEGIATAN : (Isilah dengan kegiatan yang Anda ikuti selama 1
semester ini)
………………………………………………………………
………………………………………………………………
………………………………………………………………
………………………………………………………………
………………………………………………………………
………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
PETUNJUK PENGISIAN
Skala ini terdiri dari berbagai pernyataan yang mungkin sesuai dengan
pengalaman Saudara/i dalam menghadapi situasi hidup sehari-hari. Terdapat 4
(empat) pilihan jawaban yang disediakan untuk setiap pernyataan, yaitu :
0 = TIDAK PERNAH
1 = KADANG-KADANG
2 = HAMPIR SELALU
3 = SELALU
Berikan jawaban yang paling sesuai dengan keadaan Saudara/i dengan
cara memberikan tanda silang (X) pada kolom yang sesuai dengan pengalaman
Saudara/i selama SATU MINGGU BELAKANGAN ini. Tidak ada jawaban
yang benar atau salah karena jawaban yang Saudara/i berikan merupakan
keadaan yang sesuai dengan diri Saudara/i sesungguhnya.
Jika Saudara/i ingin mengganti jawaban dengan jawaban yang lebih sesuai dengan
keadaan Saudara/i, silakan memberikan tanda X pada jawaban yang dirasa kurang
sesuai dan berikan tanda silang (X) pada jawaban yang dirasa lebih sesuai.
Jangan sampai ada nomor yang terlewatkan. Periksa kembali jawaban
Saudara/i setelah selesai mengerjakan.
Selamat Mengerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
No. PERNYATAAN 0 1 2 3
1 Saya merasa diri saya marah karena hal-hal sepele.
2 Saya merasa bibir saya kering.
3 Saya sama sekali tidak dapat merasakan perasaan
positif.
4 Saya mengalami kesulitan bernafas (misalnya:
seringkali terengah-engah atau tidak dapat bernafas
padahal tidak melakukan aktivitas fisik sebelumnya).
5 Saya sepertinya tidak kuat lagi melakukan suatu
kegiatan.
6 Saya cenderung bereaksi berlebihan terhadap suatu
situasi.
7 Saya merasa goyah (misalnya kaki terasa mau
“copot”).
8 Saya merasa sulit untuk bersantai.
9 Saya menemukan diri saya berada dalam situasi yang
membuat saya merasa sangat cemas dan saya akan
merasa lega jika semua ini berakhir.
10 Saya merasa tidak ada hal yang dapat diharapkan di
masa depan.
11 Saya menemukan diri saya mudah merasa kesal.
12 Saya merasa telah menghabiskan banyak energi
untuk merasa cemas.
13 Saya merasa sedih dan tertekan.
14 Saya menemukan diri saya menjadi tidak sabar ketika
mengalami penundaan (misalnya kemacetan lalu
lintas, menunggu sesuatu)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
NO. PERNYATAAN 0 1 2 3
15 Saya merasa lemas seperti mau pingsan.
16 Saya merasa kehilangan minat akan segala hal.
17 Saya merasa bahwa saya tidak berharga sebagai
seorang manusia.
18 Saya merasa bahwa saya mudah tersinggung.
19 Saya berkeringat secara berlebihan (misalnya :
tangan berkeringat), padahal temperatur udara tidak
panas atau tidak melakukan akivitas fisik
sebelumnya.
20 Saya merasa takut tanpa alasan yang jelas.
21 Saya merasa bahwa hidup saya tidak bermanfaat.
22 Saya merasa sulit untuk beristirahat.
23 Saya mengalami kesulitan dalam menelan.
24 Saya tidak dapat merasakan kenikmatan dari
berbagai hal yang saya lakukan.
25 Saya menyadari kegiatan jantung, walaupun saya
tidak sehabis melakukan aktivitas fisik (misal:
merasakan detak jantung meningkat atau melemah).
26 Saya merasa putus asa dan sedih.
27 Saya merasa bahwa saya sangat mudah marah.
28 Saya merasa hampir panik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
NO. PERNYATAAN 0 1 2 3
29 Saya merasa sulit untuk tenang setelah sesuatu
membuat saya kesal.
30 Saya takut bahwa saya akan „terhambat‟ oleh tugas-
tugas sepele yang tidak biasa saya lakukan.
31 Saya merasa tidak antusias dalam hal apapun.
32 Saya sulit untuk sabar dalam menghadapi gangguan
terhadap hal yang sedang saya lakukan.
33 Saya sedang merasa gelisah.
34 Saya merasa bahwa saya tidak berharga.
35 Saya tidak dapat memaklumi hal apapun yang
menghalangi saya untuk menyelesaikan hal yang
sedang saya lakukan.
36 Saya merasa sangat ketakutan.
37 Saya melihat tidak ada harapan untuk masa depan.
38 Saya merasa bahwa hidup tidak berarti.
39 Saya menemukan diri saya mudah gelisah.
40 Saya merasa khawatir dengan situasi yang mungkin
membuat saya panik dan mempermalukan diri
sendiri.
41 Saya merasa gemetar (misalnya: pada tangan).
42 Saya merasa sulit untuk meningkatkan inisiatif dalam
melakukan sesuatu.
Periksa kembali jawaban Anda, jangan sampai ada yang terlewatkan!
Terima kasih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Lampiran 3 . Tabel Uji Reliabilitas dan Validitas DASS
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 82 100.0
Excludeda 0 .0
Total 82 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items
N of
Items
.923 .926 42
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlatio
n
Cronbach's
Alpha if
Item
Deleted
VAR00002 29.27 212.668 .290 . .923
VAR00003 29.22 210.519 .327 . .923
VAR00004 29.61 211.722 .334 . .923
VAR00005 29.72 210.871 .341 . .923
VAR00006 29.76 211.273 .398 . .922
VAR00007 29.30 208.437 .424 . .922
VAR00008 29.73 207.804 .559 . .921
VAR00009 29.32 206.071 .476 . .922
VAR00010 28.74 206.020 .483 . .921
VAR00011 29.77 208.304 .475 . .921
VAR00012 29.28 205.612 .576 . .920
VAR00013 29.34 206.302 .583 . .920
VAR00014 29.37 207.988 .515 . .921
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
VAR00015 29.59 208.715 .423 . .922
VAR00016 29.54 214.350 .200 . .924
VAR00017 29.62 208.460 .534 . .921
VAR00018 29.88 211.516 .429 . .922
VAR00019 29.23 204.205 .589 . .920
VAR00020 29.39 208.093 .384 . .923
VAR00021 29.70 204.708 .571 . .920
VAR00022 29.94 210.255 .504 . .921
VAR00023 29.39 206.833 .488 . .921
VAR00024 29.88 211.936 .421 . .922
VAR00025 29.61 209.475 .415 . .922
VAR00026 29.51 209.438 .351 . .923
VAR00027 29.65 207.046 .590 . .920
VAR00028 29.33 203.754 .540 . .921
VAR00029 29.39 208.833 .463 . .922
VAR00030 29.12 207.911 .458 . .922
VAR00031 29.12 208.232 .424 . .922
VAR00032 29.55 210.572 .370 . .923
VAR00033 29.28 209.464 .396 . .922
VAR00034 29.57 207.087 .537 . .921
VAR00035 30.00 211.185 .519 . .921
VAR00036 29.51 209.167 .473 . .922
VAR00037 29.80 209.443 .546 . .921
VAR00038 29.99 211.568 .460 . .922
VAR00039 30.01 211.839 .479 . .922
VAR00040 29.57 207.532 .560 . .921
VAR00041 29.34 207.907 .490 . .921
VAR00042 29.74 210.489 .428 . .922
VAR00043 29.32 208.145 .488 . .921
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Lampiran 4. Administrasi Pilot Study
Selamat sore teman-teman. Selamat datang di Ruang Observasi Fakultas
Psikologi. Terima kasih karena teman-teman telah bersedia meluangkan waktu
untuk mengikuti kegiatan ini. Perkenalkan, saya Angger Aprie, mahasiswa
Psikologi semester 8. Teman-teman, seperti yang telah diberitahukan sebelumnya,
kegiatan ini merupakan bagian dari penelitian dan akan berlangsung selama 2
hari. Saya mohon kesediaan dan komitmen teman-teman untuk mengikuti kegiatan
ini sampai selesai. Kegiatan yang akan kita lakukan adalah kegiatan menulis.
Sekarang, rekan saya akan membagikan kertas dan pena kepada teman-teman
sesuai dengan nomor undian yang sudah teman-teman dapatkan tadi. Setelah
semua menerima kertas dan pena, tuliskan dulu inisial teman-teman dan nomor
undian yang teman-teman dapatkan tadi. Lalu, silakan membaca instruksi di
halaman pertama dalam hati.
Setelah membaca instruksi tersebut, adakah yang ingin bertanya
mengenai kegiatan kita hari ini? Jika tidak, teman-teman akan segera mulai
menulis selama 15 menit. Sama seperti waktu yang tertera pada instruksi. Siap?
Mulai!
Berhenti! Nah, silakan meletakkan pena di atas meja.
Teman-teman, kegiatan kita sore hari ini sudah selesai. Terima kasih
karena teman-teman telah bersedia mengikuti kegiatan ini. Saya ingatkan, besok
kita bertemu lagi jam 6 sore di tempat ini. Sebelum keluar ruangan, pastikan
teman-teman mengisi daftar hadir yang sudah disediakan. Terima kasih dan
selamat sore.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Catatan :
Hari kedua, minta subjek memberikan penilaian dalam skala 1-10 terhadap
kejelasan instruksi. Tambahkan saran juga.
Minta subjek menuliskan pikiran dan perasaan selama mereka menulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Lampiran 5. Instruksi Expressive Writing Pilot Study
Instruksi Umum Pilot Study
Untuk 5 hari ke depan, saya minta teman-teman menuliskan perasaan dan
pikiran terdalam teman-teman mengenai kejadian paling emosional yang
memengaruhi kehidupan teman-teman saat ini. Dalam tulisan teman-teman, saya
ingin teman-teman benar-benar mengungkapkan dengan bebas dan mendalami
emosi serta pikiran teman-teman. Teman-teman dapat memilih topik mengenai
relasi dengan orang lain, misalnya orangtua, pasangan, teman atau kolega. Teman-
teman juga dapat menuliskan peristiwa masa lalu, masa depan atau peristiwa yang
sedang terjadi. Teman-teman dapat menulis topik yang sama atau berbeda setiap
hari. Jangan pikirkan tentang tata bahasa, pilihan kata, tanda baca, atau ejaan.
Kegiatan ini berlangsung selama 15 menit. Satu-satunya peraturan di sini adalah
ketika teman-teman mulai menulis, jangan berhenti sampai ada instruksi
“Berhenti!”.
Instruksi Tematik Pilot Study
Selama 5 hari ke depan, saya minta Anda menuliskan perasaan dan pikiran
terdalam Anda mengenai peristiwa ketika Anda memiliki sangat banyak tugas
atau masalah dalam hidup. Peristiwa tersebut dapat berasal dari masa lalu atau
peristiwa yang sedang Anda alami. Ungkapkan dengan bebas pikiran dan perasaan
terdalam yang Anda alami terkait peristiwa tersebut tanpa mempedulikan tata
bahasa, pilihan kata, ejaan, dan tanda baca. Ingatlah kembali bagaimana Anda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
menghadapi atau menyelesaikan situasi tersebut. Anda dapat menuliskan topik
yang sama atau berbeda setiap harinya. Kegiatan menulis ini berlangsung selama
20 menit. Satu-satunya peraturan di sini adalah ketika teman-teman mulai
menulis, jangan berhenti sebelum instruksi “Berhenti!”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Lampiran 6. Skala Penelitian
SKALA PENELITIAN
LIDWINA FLORENTIANA SINDORO
129114046
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
PENGANTAR
Dengan hormat,
Saya Lidwina Florentiana Sindoro, mahasiswi semester 8 di Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Saat ini saya sedang melakukan penelitian untuk keperluan skripsi. Oleh karena
itu, saya mohon bantuan dan kesediaan Saudara/i untuk mengisi skala yang
diberikan kepada Saudara/i dengan jujur sesuai keadaan diri Saudara/i
masing-masing. Jangan lupa memastikan judul skala dan membaca petunjuk
pengisian skala sebelum mulai mengerjakan.
Kerahasiaan jawaban dan data diri Saudara/i dijamin dan dilindungi oleh
kode etik Psikologi.
Atas bantuan yang Saudara/i berikan, saya mengucapkan terima kasih.
Yogyakarta, 14 Mei 2016
Peneliti,
Lidwina Florentiana Sindoro
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
LEMBAR IDENTITAS
INSIAL : ……………………………………………..
JENIS KELAMIN : L / P (Lingkari salah satu)
USIA : ………. tahun, ……… bulan.
SUKU : ……………………………………………..
PRODI : …………………………………………….
SEMESTER : …...........
IPK : …………
KEGIATAN : (Isilah dengan kegiatan yang Anda ikuti selama 1
semester ini)
………………………………………………………………
………………………………………………………………
………………………………………………………………
………………………………………………………………
………………………………………………………………
………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
PETUNJUK PENGISIAN
Skala ini terdiri dari berbagai pernyataan yang mungkin sesuai dengan
pengalaman Saudara/i dalam menghadapi situasi hidup sehari-hari. Terdapat 4
(empat) pilihan jawaban yang disediakan untuk setiap pernyataan, yaitu :
0 = TIDAK PERNAH
1 = KADANG-KADANG
2 = HAMPIR SELALU
3 = SELALU
Berikan jawaban yang paling sesuai dengan keadaan Saudara/i dengan
cara memberikan tanda silang (X) pada kolom yang sesuai dengan pengalaman
Saudara/i selama SATU MINGGU BELAKANGAN ini. Tidak ada jawaban
yang benar atau salah karena jawaban yang Saudara/i berikan merupakan
keadaan yang sesuai dengan diri Saudara/i sesungguhnya.
Jika Saudara/i ingin mengganti jawaban dengan jawaban yang lebih sesuai dengan
keadaan Saudara/i, silakan memberikan tanda X pada jawaban yang dirasa kurang
sesuai dan berikan tanda silang (X) pada jawaban yang dirasa lebih sesuai.
Jangan sampai ada nomor yang terlewatkan. Periksa kembali jawaban
Saudara/i setelah selesai mengerjakan.
Selamat Mengerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
No. PERNYATAAN 0 1 2 3
1 Saya merasa diri saya marah karena hal-hal sepele.
2 Saya merasa bibir saya kering.
3 Saya sama sekali tidak dapat merasakan perasaan
positif.
4 Saya mengalami kesulitan bernafas (misalnya:
seringkali terengah-engah atau tidak dapat bernafas
padahal tidak melakukan aktivitas fisik sebelumnya).
5 Saya sepertinya tidak kuat lagi melakukan suatu
kegiatan.
6 Saya cenderung bereaksi berlebihan terhadap suatu
situasi.
7 Saya merasa goyah (misalnya kaki terasa mau
“copot”).
8 Saya merasa sulit untuk bersantai.
9 Saya menemukan diri saya berada dalam situasi yang
membuat saya merasa sangat cemas dan saya akan
merasa lega jika semua ini berakhir.
10 Saya merasa tidak ada hal yang dapat diharapkan di
masa depan.
11 Saya menemukan diri saya mudah merasa kesal.
12 Saya merasa telah menghabiskan banyak energi
untuk merasa cemas.
13 Saya merasa sedih dan tertekan.
14 Saya menemukan diri saya menjadi tidak sabar ketika
mengalami penundaan (misalnya kemacetan lalu
lintas, menunggu sesuatu)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
NO. PERNYATAAN 0 1 2 3
15 Saya merasa kehilangan minat akan segala hal.
16 Saya merasa bahwa saya tidak berharga sebagai
seorang manusia.
17 Saya merasa bahwa saya mudah tersinggung.
18 Saya berkeringat secara berlebihan (misalnya :
tangan berkeringat), padahal temperatur udara tidak
panas atau tidak melakukan akivitas fisik
sebelumnya.
19 Saya merasa takut tanpa alasan yang jelas.
20 Saya merasa bahwa hidup saya tidak bermanfaat.
21 Saya merasa sulit untuk beristirahat.
22 Saya mengalami kesulitan dalam menelan.
23 Saya tidak dapat merasakan kenikmatan dari
berbagai hal yang saya lakukan.
24 Saya menyadari kegiatan jantung, walaupun saya
tidak sehabis melakukan aktivitas fisik (misal:
merasakan detak jantung meningkat atau melemah).
25 Saya merasa putus asa dan sedih.
26 Saya merasa bahwa saya sangat mudah marah.
27 Saya merasa hampir panik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
NO. PERNYATAAN 0 1 2 3
28 Saya merasa sulit untuk tenang setelah sesuatu
membuat saya kesal.
29 Saya takut bahwa saya akan „terhambat‟ oleh tugas-
tugas sepele yang tidak biasa saya lakukan.
30 Saya merasa tidak antusias dalam hal apapun.
31 Saya sulit untuk sabar dalam menghadapi gangguan
terhadap hal yang sedang saya lakukan.
32 Saya sedang merasa gelisah.
33 Saya merasa bahwa saya tidak berharga.
34 Saya tidak dapat memaklumi hal apapun yang
menghalangi saya untuk menyelesaikan hal yang
sedang saya lakukan.
35 Saya merasa sangat ketakutan.
36 Saya melihat tidak ada harapan untuk masa depan.
37 Saya merasa bahwa hidup tidak berarti.
38 Saya menemukan diri saya mudah gelisah.
39 Saya merasa khawatir dengan situasi yang mungkin
membuat saya panik dan mempermalukan diri
sendiri.
40 Saya merasa gemetar (misalnya: pada tangan).
41 Saya merasa sulit untuk meningkatkan inisiatif dalam
melakukan sesuatu.
Periksa kembali jawaban Anda, jangan sampai ada yang terlewatkan!
Terima kasih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Lampiran 7. Administrasi Penelitian
Hari Pertama
Selamat malam teman-teman. Terima kasih karena teman-teman telah
bersedia meluangkan waktu untuk menjadi partisipan dalam penelitian ini.
Perkenalkan, saya Angger Aprie, mahasiswa Psikologi semester 8. Saya adalah
asisten peneliti dari rekan saya, Floren. Teman-teman, seperti yang telah
diberitahukan sebelumnya, kegiatan ini merupakan bagian dari penelitian dan
akan berlangsung selama 7 dan 2 hari. Saya mohon kesediaan dan komitmen
teman-teman untuk mengikuti kegiatan ini sampai selesai.
Saya akan memberikan gambaran umum mengenai penelitian ini. Untuk
itu, saya akan membagikan lembar persetujuan yang berisi informasi mengenai
penelitian ini. Saya akan membacakan isi dari lembar persetujuan dan silakan
teman-teman memperhatikan dan mengikuti dalam hati. (asisten peneliti
membacakan inform consent). Apakah ada yang ingin teman-teman tanyakan
mengenai penelitian ini? Perlu saya tekankan bahwa semua data yang teman-
teman berikan bersifat rahasia. Selain itu, jika teman-teman ingin mengetahui
manfaat lebih lanjut mengenai kegiatan ini, saya dan rekan saya akan
menjelaskannya di hari terakhir penelitian. Jika tidak ada pertanyaan mengenai
penelitian ini, maka teman-teman silakan menandatangani lembar persetujuan
tersebut dan memberikan inisial teman-teman.
Di sini, teman-teman telah dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok
pertama adalah kelompok 1 yang akan mengikuti penelitian selama 7 hari
berturut-turut. Kelompok 2 adalah kelompok yang akan mengikuti penelitian lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
selama 2 hari, yaitu hari pertama dan ketujuh. Bagi kelompok pertama, kita akan
bertemu lagi mulai besok sampai 6 hari ke depan. Kegiatan kelompok 1 akan saya
jelaskan besok malam di waktu yang sudah kita sepakati.
Di hari pertama ini dan ketujuh nanti, saya akan membagikan skala pada
teman-teman di kedua kelompok. Silakan baca petunjuknya baik-baik dan
jawablah secara jujur sesuai keadaan teman-teman. Tidak ada jawaban yang
salah dalam penelitian ini. (mengisi skala DASS)
Teman-teman, kegiatan kita malam hari ini sudah selesai. Terima kasih
karena teman-teman telah bersedia mengikuti kegiatan ini. Saya ingatkan, bagi
kelompok 1, kita akan bertemu lagi besok malam jam 7/9 malam di tempat ini.
Untuk kelompok 2, kita akan bertemu 6 hari dari sekarang. Sebelum keluar
ruangan, pastikan teman-teman mengisi daftar hadir yang sudah disediakan.
Terima kasih dan selamat malam.
Catatan :
Untuk hari ketujuh, sama seperti hari pertama. Poin yang perlu ditekankan adalah:
Mengisi skala sesuai dengan keadaan yang dirasakan 1 minggu terakhir.
Jangan sampai ada item yang terlewat.
Jangan lupa mengisi daftar hadir.
Bagi yang ingin mengetahui manfaat penelitian dapat berkumpul setelah
semua partisipan selesai menyerahkan skala post test.
Menuliskan perasaan dan pikiran yang muncul terkait kegiatan selama 1
minggu (bagi kelompok 1).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Hari Kedua sampai Keenam (Kelompok Eksperimen)
Teman-teman, selamat malam. Seperti yang sudah kita sepakati bersama,
kita akan mulai berdinamika dalam penelitian ini. Jadi, saya mohon komitmen
dan kesungguhan teman-teman untuk mengikuti penelitian ini sampai selesai.
Sekarang saya akan menjelaskan kegiatan kita selama 5 hari ke depan.
Kegiatan yang akan kita lakukan dalam penelitian ini adalah kegiatan
menulis. Sekarang, rekan saya akan membagikan kertas dan pena kepada teman-
teman. Setelah semua menerima kertas dan pena, tuliskan dulu inisial teman-
teman di halaman pertama. Lalu, silakan membaca instruksi di halaman pertama
dalam hati. Setelah membaca instruksi tersebut, adakah yang ingin bertanya
mengenai kegiatan kita? Jika tidak, teman-teman akan segera mulai menulis
selama 20 menit. Saya tekankan lagi, jangan berhenti sampai waktunya habis.
Siap? Mulai!
Berhenti! Nah, silakan meletakkan pena di atas meja.
Teman-teman, kegiatan kita malam hari ini sudah selesai. Terima kasih
karena teman-teman telah bersedia mengikuti kegiatan ini. Saya ingatkan, besok
kita bertemu lagi jam 9 malam di tempat ini. Sebelum keluar ruangan, pastikan
teman-teman mengisi daftar hadir yang sudah disediakan. Terima kasih dan
selamat malam.
Catatan :
Hari selanjutnya, jelaskan kalau subjek boleh melanjutkan cerita,
mengulang cerita, atau membuat cerita yang baru.
Tekankan untuk jangan berhenti menulis sebelum waktu habis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Lampiran 8. Instruksi Penelitian Expressive Writing
INSTRUKSI Inisial :
Mulai hari ini, selama 5 hari ke depan, saya minta Anda menuliskan perasaan dan
pikiran terdalam Anda mengenai peristiwa ketika Anda memiliki sangat banyak
tugas atau masalah dalam hidup. Peristiwa tersebut dapat berasal dari masa lalu
atau peristiwa yang sedang Anda alami. Ungkapkan dengan bebas pikiran dan
perasaan terdalam yang Anda alami terkait peristiwa tersebut tanpa mempedulikan
tata bahasa, pilihan kata, ejaan, dan tanda baca. Ingatlah kembali bagaimana Anda
menghadapi atau menyelesaikan situasi tersebut. Anda dapat menuliskan topik
yang sama atau berbeda setiap harinya. Kegiatan menulis ini berlangsung selama
20 menit. Satu-satunya peraturan di sini adalah ketika teman-teman mulai
menulis, jangan berhenti sebelum instruksi “Berhenti!”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Lampiran 9. Data Deskriptif Subjek
a. Kelompok Kontrol
Subjek
Jenis
Kelamin Usia Suku Prodi
Semes-
ter IPK
Jumlah
Kegiatan
UP Perempuan 21 Ende PGSD 6 2,72 0
IG Laki-laki 20 Nias PAK 6 2,54 1
NG Perempuan 21 Nias
Pend
Sejarah 6 3,18 0
WG Perempuan 20 Nias
Pend
Fisika 6 2,87 2
SO Laki-laki 22 Flores PGSD 6 3,5 1
Q Perempuan 20 Flores PGSD 6 3,15 2
AU Perempuan 21 Udak PGSD 6 3,70 3
RT Perempuan 20 Timor PGSD 6 3,15 3
UT Perempuan 21 Flores PGSD 6 2,86 1
MS Perempuan 21 Flores PGSD 6 3,0 3
LH Perempuan 22 Flores PGSD 6 3,27 1
BE Perempuan 20 Manggarai PGSD 6 3,66 2
SP Perempuan 23 Flores PGSD 6 3,45 5
AD Perempuan 21 Flores PGSD 6 3,24 0
VS Perempuan 21 Flores PPTG 6 3,00 3
OA Perempuan 23 Ende PGSD 6 3,22 4
OL Perempuan 21 Flores PGSD 6 3,15 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Frequencies
Statistics
JenisKelamin Suku Prodi
N Valid 17 17 17
Missing 0 0 0
JenisKelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki-laki 2 11.8 11.8 11.8
Perempuan 15 88.2 88.2 100.0
Total 17 100.0 100.0
Suku
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Ende 2 11.8 11.8 11.8
Flores 9 52.9 52.9 64.7
Manggarai 1 5.9 5.9 70.6
Nias 3 17.6 17.6 88.2
Timor 1 5.9 5.9 94.1
Udak 1 5.9 5.9 100.0
Total 17 100.0 100.0
Prodi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid PAK 1 5.9 5.9 5.9
Pend Fisika 1 5.9 5.9 11.8
Pend Sejarah 1 5.9 5.9 17.6
PGSD 13 76.5 76.5 94.1
PPTG 1 5.9 5.9 100.0
Total 17 100.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Frequency Table
Statistics
Usia Semester IPK JumlahKegiatan
N Valid 17 17 17 17
Missing 0 0 0 0
Mean 21.06 6.00 3.1618 1.88
Median 21.00 6.00 3.1500 2.00
Mode 21 6 3.15 1
Std. Deviation .966 .000 .31895 1.453
Variance .934 .000 .102 2.110
Range 3 0 1.16 5
Minimum 20 6 2.54 0
Maximum 23 6 3.70 5
Usia
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 20 5 29.4 29.4 29.4
21 8 47.1 47.1 76.5
22 2 11.8 11.8 88.2
23 2 11.8 11.8 100.0
Total 17 100.0 100.0
Semester
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 6 17 100.0 100.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
IPK
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 2.54 1 5.9 5.9 5.9
2.72 1 5.9 5.9 11.8
2.86 1 5.9 5.9 17.6
2.87 1 5.9 5.9 23.5
3.00 2 11.8 11.8 35.3
3.15 3 17.6 17.6 52.9
3.18 1 5.9 5.9 58.8
3.22 1 5.9 5.9 64.7
3.24 1 5.9 5.9 70.6
3.27 1 5.9 5.9 76.5
3.50 1 5.9 5.9 82.4
3.54 1 5.9 5.9 88.2
3.66 1 5.9 5.9 94.1
3.70 1 5.9 5.9 100.0
Total 17 100.0 100.0
JumlahKegiatan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 0 3 17.6 17.6 17.6
1 5 29.4 29.4 47.1
2 3 17.6 17.6 64.7
3 4 23.5 23.5 88.2
4 1 5.9 5.9 94.1
5 1 5.9 5.9 100.0
Total 17 100.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
b. Kelompok Eksperimen
Subjek
Jenis
Kelamin Usia Suku Prodi
Semes-
ter IPK
Jumlah
Kegiatan
EL Laki-laki 23 Flores PGSD 6 3,00 3
YS Laki-laki 20 Flores
Pend
Fisika 6 3,48 4
KM Laki-laki 22 Belu PBSI 6 3,27 0
YB Perempuan 22 Papua BK 6 2,80 4
HB Perempuan 22 Nias
Pend
Biologi 6 2,76 0
GF Laki-laki 22 Dawan
Pend
Sejarah 6 2,81 3
TD Perempuan 20 Nias
Pend
Fisika 6 2,68 1
ES Perempuan 21 Flores PGSD 6 3,12 1
FR Perempuan 21 Flores PGSD 6 3,29 4
SWW Perempuan 21 Flores PGSD 6 3,41 3
RA Perempuan 20 Flores PGSD 6 3,71 3
SM Perempuan 22 Flores PSD 6 3,25 1
DA Perempuan 20 Flores PGSD 6 2,96 1
SHN Perempuan 23 Ende PGSD 6 3,46 1
AN Perempuan 21 Flores PGSD 6 3,63 2
OR Perempuan 21 Flores PGSD 6 3,5 1
HB Perempuan 22 Maluku PGSD 6 3,00 1
LB Perempuan 20 Flores PGSD 6 3,56 3
MA Perempuan 21 Flores PGSD 6 3,56 2
HL Perempuan 20 Flores PGSD 6 3,00 0
Frequency Table
JenisKelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki-laki 4 20.0 20.0 20.0
Perempuan 16 80.0 80.0 100.0
Total 20 100.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Suku
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Belu 1 5.0 5.0 5.0
Dawan 1 5.0 5.0 10.0
Ende 1 5.0 5.0 15.0
Flores 13 65.0 65.0 80.0
maluku 1 5.0 5.0 85.0
Nias 2 10.0 10.0 95.0
Papua 1 5.0 5.0 100.0
Total 20 100.0 100.0
Prodi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid BK 1 5.0 5.0 5.0
PBSI 1 5.0 5.0 10.0
Pend Biologi 1 5.0 5.0 15.0
Pend Fisika 2 10.0 10.0 25.0
Pend Sejarah 1 5.0 5.0 30.0
PGSD 13 65.0 65.0 95.0
PSD 1 5.0 5.0 100.0
Total 20 100.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Frequency Table
Usia
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 20 6 30.0 30.0 30.0
21 6 30.0 30.0 60.0
22 6 30.0 30.0 90.0
23 2 10.0 10.0 100.0
Total 20 100.0 100.0
Semester
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 6 20 100.0 100.0 100.0
IPK
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 2.68 1 5.0 5.0 5.0
2.76 1 5.0 5.0 10.0
2.80 1 5.0 5.0 15.0
2.81 1 5.0 5.0 20.0
2.96 1 5.0 5.0 25.0
3.00 3 15.0 15.0 40.0
3.12 1 5.0 5.0 45.0
3.25 1 5.0 5.0 50.0
3.27 1 5.0 5.0 55.0
3.29 1 5.0 5.0 60.0
3.41 1 5.0 5.0 65.0
3.46 1 5.0 5.0 70.0
3.48 1 5.0 5.0 75.0
3.56 2 10.0 10.0 85.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
3.63 1 5.0 5.0 90.0
3.71 1 5.0 5.0 95.0
5.50 1 5.0 5.0 100.0
Total 20 100.0 100.0
JumlahKegiatan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 0 3 15.0 15.0 15.0
1 7 35.0 35.0 50.0
2 2 10.0 10.0 60.0
3 5 25.0 25.0 85.0
4 3 15.0 15.0 100.0
Total 20 100.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Lampiran 10. Hasil Penelitian (Skor DASS)
No KONTROL
d EKSPERIMEN
d Pre Post Pre Post
1 22 28 -6 21 6 15
2 19 2 17 32 27 5
3 23 22 1 66 59 7
4 16 13 3 21 18 3
5 38 22 16 34 22 12
6 29 33 -4 56 45 11
7 56 46 10 28 28 0
8 16 12 4 32 39 -7
9 39 35 4 28 28 0
10 20 14 6 21 20 1
11 34 33 1 70 56 14
12 28 29 -1 65 33 32
13 28 22 6 50 39 11
14 59 111 -52 34 41 -7
15 22 16 6 25 28 -3
16 41 45 -4 24 28 -4
17 49 35 14 42 28 14
18 46 28 18
19 28 24 4
20 41 28 13
N 539 518 21 764 625 139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Lampiran 11. Tabel Kategorisasi Psychological Disttress
a. Kelompok Kontrol
No KONTROL
Pre Kategori Post Kategori Gain Score %
1 22 normal 28 normal 0.272727273 27.27273
2 19 normal 2 normal -0.894736842 -89.4737
3 23 normal 22 normal -0.043478261 -4.34783
4 16 normal 13 normal -0.1875 -18.75
5 38 mild 22 normal -0.421052632 -42.1053
6 29 normal 33 mild 0.137931034 13.7931
7 56 moderate 46 moderate -0.178571429 -17.8571
8 16 normal 12 normal -0.25 -25
9 39 mild 35 mild -0.102564103 -10.2564
10 20 normal 14 normal -0.3 -30
11 34 mild 33 mild -0.029411765 -2.94118
12 28 normal 29 normal 0.035714286 3.571429
13 28 normal 22 normal -0.214285714 -21.4286
14 59 moderate 111 extremly severe 0.881355932 88.13559
15 22 normal 16 normal -0.272727273 -27.2727
16 41 moderate 45 moderate 0.097560976 9.756098
17 49 moderate 35 mild -0.285714286 -28.5714
∑ 539 518
Catatan :
Dua subjek di kelompok kontrol mengalami penurunan kategori psychological
distress.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
b. Kelompok Eksperimen
No EKSPERIMEN
Pre
Kategori
Pre Post
Kategori
Post Gain Score %
1 21 normal 6 normal -0.714285714 -71.4286
2 32 mild 27 normal -0.15625 -15.625
3 66 severe 59 moderate -0.106060606 -10.6061
4 21 normal 18 normal -0.142857143 -14.2857
5 34 mild 22 normal -0.352941176 -35.2941
6 56 moderate 45 moderate -0.196428571 -19.6429
7 28 normal 28 normal 0 0
8 32 mild 39 mild 0.21875 21.875
9 28 normal 28 normal 0 0
10 21 normal 20 normal -0.047619048 -4.7619
11 70
extremly
severe 56 moderate -0.2 -20
12 65 severe 33 mild -0.492307692 -49.2308
13 50 moderate 39 mild -0.22 -22
14 34 mild 41 moderate 0.205882353 20.58824
15 25 normal 28 normal 0.12 12
16 24 normal 28 normal 0.166666667 16.66667
17 42 moderate 28 normal -0.333333333 -33.3333
18 46 moderate 28 normal -0.391304348 -39.1304
19 28 normal 24 normal -0.142857143 -14.2857
20 41 moderate 28 normal -0.317073171 -31.7073
∑ 764 625
Catatan:
Sembilan orang subjek di kelompok eksperimen mengalami penurunan kategori
tingkat psychological distress.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Lampiran 12. Tabel Uji Normalitas
a. Gain Score
Explore
Case Processing Summary
kelompok Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
GainScore gainkontrol 17 100.0% 0 .0% 17 100.0%
gaineksperimen 20 100.0% 0 .0% 20 100.0%
Descriptives
kelompok
Statistic
Std.
Error
GainScore gainkontrol Mean -10.3221 8.81269
95% Confidence Interval
for Mean
Lower Bound -29.0042
Upper Bound 8.3600
5% Trimmed Mean -11.3946
Median -17.8571
Variance 1320.281
Std. Deviation 36.33567
Minimum -89.47
Maximum 88.14
Range 177.61
Interquartile Range 34.59
Skewness .710 .550
Kurtosis 3.511 1.063
gaineksperimen Mean -15.5101 5.37765
95% Confidence Interval
for Mean
Lower Bound -26.7656
Upper Bound -4.2545
5% Trimmed Mean -14.4805
Median -14.9554
Variance 578.382
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Std. Deviation 24.04957
Minimum -71.43
Maximum 21.88
Range 93.30
Interquartile Range 32.93
Skewness -.346 .512
Kurtosis .161 .992
Tests of Normality
kelompok Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
GainScore gainkontrol .176 17 .166 .906 17 .087
gaineksperimen .094 20 .200* .970 20 .764
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
b. Pre-test dan Post-test
Explore
Case Processing Summary
Kelompok Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Skor pre kontrol 17 100.0% 0 .0% 17 100.0%
post kontrol 17 100.0% 0 .0% 17 100.0%
Descriptives
Kelompok Statistic Std. Error
Skor pre kontrol Mean 31.71 3.271
95% Confidence Interval
for Mean
Lower Bound 24.77
Upper Bound 38.64
5% Trimmed Mean 31.06
Median 28.00
Variance 181.846
Std. Deviation 13.485
Minimum 16
Maximum 59
Range 43
Interquartile Range 19
Skewness .788 .550
Kurtosis -.366 1.063
post kontrol Mean 30.47 5.801
95% Confidence Interval
for Mean
Lower Bound 18.17
Upper Bound 42.77
5% Trimmed Mean 27.58
Median 28.00
Variance 572.015
Std. Deviation 23.917
Minimum 2
Maximum 111
Range 109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Interquartile Range 20
Skewness 2.512 .550
Kurtosis 8.355 1.063
Tests of Normality
Kelompok Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Skor pre kontrol .168 17 .200* .910 17 .099
post kontrol .248 17 .006 .748 17 .000
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Explore
Case Processing Summary
Kelompok Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Skor pre eksperimen 20 100.0% 0 .0% 20 100.0%
post eksperimen 20 100.0% 0 .0% 20 100.0%
Descriptives
Kelompok Statistic Std. Error
Skor pre eksperimen Mean 38.20 3.528
95% Confidence Interval
for Mean
Lower Bound 30.82
Upper Bound 45.58
5% Trimmed Mean 37.39
Median 33.00
Variance 248.905
Std. Deviation 15.777
Minimum 21
Maximum 70
Range 49
Interquartile Range 23
Skewness .841 .512
Kurtosis -.474 .992
post eksperimen Mean 31.25 2.791
95% Confidence Interval
for Mean
Lower Bound 25.41
Upper Bound 37.09
5% Trimmed Mean 31.11
Median 28.00
Variance 155.776
Std. Deviation 12.481
Minimum 6
Maximum 59
Range 53
Interquartile Range 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Skewness .591 .512
Kurtosis .881 .992
Tests of Normality
Kelompok Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Skor pre eksperimen .205 20 .027 .884 20 .021
post eksperimen .253 20 .002 .924 20 .120
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Lampiran 13 . Tabel Uji Beda Independent Sample T-test
T-Test
Group Statistics
kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
GainScore gainkontrol 17 -10.3221 36.33567 8.81269
gaineksperimen 20 -15.5101 24.04957 5.37765
Independent Samples Test
Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig.
(2-
tailed)
Mean
Differe
nce
Std.
Error
Differe
nce
95%
Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Gain
Scor
e
Equal
variances
assumed
.804 .376 .519 35 .607 5.1880
2
9.9924
7
-
15.097
78
25.473
81
Equal
variances not
assumed
.503 26.9
83
5.1880
2
10.323
89
-
15.995
46
26.371
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Lampiran 14 . Tabel Uji Beda Wilcoxon
Wilcoxon Signed Ranks Test
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
postkontrol - prekontrol Negative Ranks 12a 9.21 110.50
Positive Ranks 5b 8.50 42.50
Ties 0c
Total 17
posteks - preeks Negative Ranks 14d 10.57 148.00
Positive Ranks 4e 5.75 23.00
Ties 2f
Total 20
a. postkontrol < prekontrol
b. postkontrol > prekontrol
c. postkontrol = prekontrol
d. posteks < preeks
e. posteks > preeks
f. posteks = preeks
Test Statisticsb
postkontrol -
prekontrol posteks - preeks
Z -1.615a -2.724
a
Asymp. Sig. (2-tailed) .106 .006
a. Based on positive ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Top Related