KANDUNGAN NDF DAN ADF PADA PAKAN KOMPLIT BERBAHAN DASAR
JERAMI JAGUNG (Zea mays L)
SKRIPSI
Oleh:
NURSIANG R
I111 13 009
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
KANDUNGAN NDF DAN ADF PADA PAKAN KOMPLIT BERBAHAN DASAR
JERAMI JAGUNG (Zea mays L)
SKRIPSI
Oleh :
NURSIANG R
I111 13 009
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada
Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
ii
PERNYATAAN KEASLIAN
1. Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Nursiang R
Nim : I111 13 009
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa:
a. Karya skripsi yang saya tulis adalah asli
b. Apabila sebagian atau seluruhnya dari karya skripsi ini, terutama Bab
Hasil dan Pembahasan tidak asli atau plagiasi maka bersedia dibatalkan
atau dikenakan sanksi akademik yang berlaku.
2. Demikian pernyataan keaslian ini dibuat untuk dapat dipergunakan
seperlunya.
Makassar, Juni 2017
Nursiang R
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Judul Skripsi : Kandungan NDF dan ADF Pada Pakan Komplit Berbahan
Dasar Jerami Jagung (Zea mays L)
Nama : Nursiang R
Nim : I 111 13 009
Fakultas : Peternakan
Skripsi ini telah diperiksa dan disetujui oleh :
Pembimbing Utama
Prof. Dr. Ir. H. Syamsuddin Hasan M.Sc
NIP. 19520923 197903 1 002
Pembimbing Anggota
Prof. Dr. Ir. Ismartoyo, M. Agr. Sc.
NIP. 19551216 198103 1 002
Dekan fakultas Peternakan
Prof. Dr. Ir. H. Sudirman Baco, M.Sc
NIP. 19641231 198903 1 025
Ketua Prodi Ilmu Peternakan
Prof. Dr. drh. Hj. Ratmawati Malaka, M.Sc
NIP. 19640712 198911 2 002
Tanggal lulus :
iv
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas
berkat rahmat dan taufik-Nya sehingga dapat menyelesaikan makalah hasil
penelitian sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Melalui kesempatan ini penulis dengan rendah hati mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan membimbing penulis dalam
menyelesaikan makalah ini utamanya kepada:
Terima kasih kedua orang tuaku Ayahanda Ranyu dan Ibunda Patima yang
telah melahirkan, membesarkan, mendidik dengan penuh cinta serta menjadi
motivasi kepada penulis. Buat saudaraku tercinta Hafsa, Parni, Takbir,
Akbar, dan Arif. Terima kasih atas semangat yang diberikan kepada penulis.
Ayahanda Prof. Dr. Ir. H. Syamsuddin Hasan, M.Sc sebagai pembimbing
utama dan ayahanda Prof. Dr. Ir. Ismartoyo, M. Agr. Sc selaku
pembimbing anggota yang telah banyak meluangkan waktunya untuk
membimbing, dan memberikan nasihat serta motivasi sejak awal penelitian
sampai selesainya penulisan skripsi ini.
Prof. Dr.Ir. Sudirman Baco, M.Sc, selaku Dekan Fakultas Peternakan
Universitas Hasanuddin.
Prof. Dr. drh. Hj. Ratmawati Malaka, M.Sc, selaku Ketua Program Studi
Peternakan Universitas Hasanuddin.
Prof. Dr. Dwia Aries Tina Palubuhu, M.A, selaku Rektor Universitas
Hasanuddin.
v
Seluruh Staf dalam lingkungan Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin,
yang selama ini telah banyak membantu dan melayani penulis selama
menjalani kuliah hingga selesai.
Keluarga besarku HUMANIKA UH, LARFA 13, dan KKN Gel. 93 Kab.
Jeneponto atas kekeluargaan, kebersamaan, suka duka selama perkuliahan
semoga tetap menjalin kekeluargaan yang luar biasa kedepannya.
Rekan penelitian Musdalipah, terima kasih atas kerja samanya sampai
sekarang mulai dari seminar usulan penelitian dan seminar hasil, dan selalu
ada saat penulis membutuhkan pertolongan.
Ucapan terima kasih kepada sahabat seperjuangan saya selama kuliah, Indah
Sari Nur Utami, Nirwana, Nur Linda S.Pt, Eva Pertiwy Salempang,
Mutmainna, Jisril Palayukan, Irawati S.Pt, Sertin, Bernice, Haslinda,
Fitri, Aly kartono, Amir, Armin. atas tawa, suka duka yang pernah kita bagi
bersama dan menjadi keluarga kecil di Kampus Universitas Hasanuddin.
Terkhusus kepada Kanda Syaiful dan Kanda Sema S.Pt terima kasih atas
motivasi, semangat dorongan yang diberikan kepada penulis selama dalam
menyelesaikan penelitian ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan karena terbatasnya kemampuan dan waktu yang tersedia. Oleh
karena itu penulis mohon maaf atas kekurangan tersebut. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi pembaca dan membantu dalam melaksanakan tugas-tugas masa
yang akan datang.Wassalumualaikum Wr.Wb.
Makassar, Juni 2017
Nursiang R
vi
RINGKASAN
Nursiang R (I111 13 009). Kandungan NDF dan ADF pada pakan komplit
berbahan dasar jerami jagung (Zea mays L) (Dibawah bimbingan Syamsuddin
Hasan sebagai Pembimbing Utama dan Ismartoyo sebagai Pembimbing
Anggota)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan NDF dan ADF pakan
komplit berbahan dasar jerami jagung. Penelitian ini dirancang berdasarkan
rancangan acak lengkap (RAL) terdiri 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan
PO = kontrol, P1 = jerami jagung pakan 58,49% + tepung jagung 2,7%+ dedak
halus 3,22%+ ampas tahu 25,57%+ daun gamal 10 %+ garam 0,02%, P2 = jerami
jagung pakan 58,49% + tepung jagung 2,7%+ dedak halus 3,22%+ ampas tahu
15,58%+ daun gamal 20 %+ garam 0,02%, P3 = Jerami jagung pakan 58,49% +
tepung jagung 2,7%+ dedak halus 3,22%+ ampas tahu 5,57%+ daun gamal 30
%+ garam 0,02%. Analisi ragam menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh
nyata (P<0.01) terhadap kandungan NDF dan ADF, Tetapi tidak ada perbedaan
antara perlakuan P1 dan P3.. Hasil penelitian menggunakan ampas tahu 5,57%
dan daun gamal 30% lebih baik untuk menurunkan kadar ADF pakan komplit
berbahan utama jerami jagung.
Kata kunci : Kandungan NDF, dan ADF, fermentasi, jerami jagung, pakan
komplit
vii
ABSTRACT
Nursiang R (I111 13 009). The content NDF and ADF on complete feed made
from corn straw (Zea mays L) (Supervised by Syamsuddin Hasan as the Main
Supervisor and Ismartoyo as supervisor member)
This research aim to know the content of NDF and ADF complete feed made from
corn straw. This research designed based on Complete Randomized Design (RAL)
consist of 4 treatments and 3 times repeat. Treatment P0 = Control, P1 = Feed corn
Straw 58,49% + Corn Flour 2,7% + Fine bran 3,22% + Tofu dregs 25,57% +
Gamal leaf 10% + salt 0,02%, P2 = Feed Corn Straw 58,49% + Corn flour 2,7% +
Fine bran 3,22% + Tofu dregs 15,58% + Gamal leaf 20% + salt 0,02%, P3 = feed
Corn Straw 58,49% + Corn Flour 2,7% + Fine bran 3,22%+ Tofu dregs 5,57%
Gamal leaf 30% + salt 0,02%. Variance showed that the treatment have a real
impact (P<0.01) to the contents of NDF and ADF, But there is no difference
between treatments P1 and P3. The research result used tofu dregs 5,57% and
Gamal leaf 30% is better to decrease the level of ADF complete feed made from
corn straw.
Keywords : Content of NDF and ADF, fermentation, corn straw, complete feed
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN ................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iii
KATA PENGANTAR .............................................................................. iv
RINGKASAN ............................................................................................ vi
ABSTRACT ............................................................................................... vii
DAFTAR ISI ............................................................................................ viii
DAFTAR TABEL ..................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xi
PENDAHULUAN
Latar Belakang .............................................................................. 1
Rumusan Masalah ......................................................................... 2
Tujuan dan Kegunaan .................................................................... 2
TINJAUAN PUSTAKA
Potensi Jerami Jagung Pakan Ternak ............................................. 3
Potensi Gamal sebagai bahan pakan komplit ................................ 5
Potensi Ampas Tahu sebagai bahan pakan komplit ....................... 6
Kandungan NDF dan ADF. ........................................................... 7
Hipotesis ......................................................................................... 10
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat ......................................................................... 11
Materi Penelitian ........................................................................... 11
Metode Penelitian........................................................................... 11
Pelaksanaan Penelitian ................................................................... 12
Parameter Yang Diukur ................................................................. 12
Analisis Data .................................................................................. 13
ix
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kandungan Neutral Detergent Fiber (NDF).................................. 14
Kandungan Acid Detergent Fiber (ADF) ..................................... 15
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan .................................................................................... 17
Saran .............................................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 18
LAMPIRAN
Lampiran 1. Hasil uji NDF dan ADF ............................................ 22
Lampiran 1. Dekomentasi ............................................................. 26
RIWAYAT HIDUP
x
DAFTAR TABEL
No. Halaman
Teks
1. Rataan kandungan Neutral Detergent Fiber (NDF) dan Acid Detergent Fiber
(ADF) fermentasi pakan komplit berbahan dasar jerami jagung .......... 14
xi
DAFTAR GAMBAR
No. Halaman
Teks
1. Skema pemisahan bagian-bagian hijauan segar pemotongan (forage)
dengan menggunakan detergent ............................................................ 10
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Di Indonesia ada dua jenis tanaman jagung yaitu jagung manis dan jagung
pakan. Jagung manis termasuk bahan pangan penting karena merupakan sumber
karbohidrat kedua setelah beras. Jagung pakan sendiri dimanfaatkan untuk bahan
pakan bagi ternak. Produktivitas jagung pakan di tingkat nasional mencapai 21,4
juta ton (Ditjen Bina Produksi Tanaman Pangan, 2016). Jagung dengan
produktivitas 4,5-10,0 ton/ha, tergantung pada potensi lahan dan teknologi
produksi yang diterapkan (Subandi dkk., 2006).
Jagung pakan selain bijinya digunakan sebagai bahan baku, jeraminya juga
dapat dimanfaatkan sebagai pakan. Namun, jerami jagung dikategorikan sebagai
limbah pertanian. Jerami jagung memiliki kekurangan yaitu kandungan nutrisi dan
daya cernanya yang rendah. Hal ini disebabkan oleh karena dinding selnya sudah
mengalami lignifikasi lanjutan sehingga selulosa dan hemiselulosa terikat oleh
lignin. Oleh karena itu masih perlu ditambahkan bahan-bahan pakan lain yang
saling mengisi dan menguntungkan berkurangnya unsur-unsur yang dibutuhkan
oleh ternak (Shoalihin, 2015).
Mengestimasi kandungan serat dalam pakan dan fraksi-fraksinya metode
yang digunakan adalah metode Van Soest (1963). Metode detergen terdiri dari 2
bagian yaitu : Sistem netral untuk mengukur total serat atau serat yang tidak larut
dalam detergen netral (NDF) dan sistem detergen asam digunakan untuk
mengisolasi sellulosa yang tidak larut dan lignin serta beberapa komponen yang
terikat dengan keduanya (ADF).
2
Acit Detergen Fiber (ADF) merupakan zat makanan yang tidak larut
dalam detergent asam yang terdiri dari selulosa, lignin dan silika (Van Soest,
1982). Komponen ADF yang mudah dicerna adalah selulosa, sedangkan lignin
sulit dicerna karena memiliki ikatan rangkap, jika kandungan lignin dalam bahan
pakan tinggi maka koefisien cerna pakan tersebut menjadi rendah (Sutardi dkk.,
1980).
Neutral Detergent Fiber (NDF) merupakan zat makanan yang tidak larut
dalam detergent netral dan NDF bagian terbesar dari dinding sel tanaman. Bahan
ini terdiri dari selulosa, hemiselulosa, lignin dan silika serta protein fibrosa (Van
Soest, 1982). Degradasi NDF lebih tinggi dibanding degradasi ADF di dalam
rumen, karena NDF mengandung fraksi yang mudah larut yaitu hemiselulosa
(Church dan Pond, 1986). Lanjut dikemukakan Varga dkk., (1983) menyatakan
bahwa kandungan NDF berkorelasi negative dengan laju pemecahannya.
Peningkatan kadar NDF dapat menurunkan kecernaan bahan kering (NRC, 1988).
Permasalahan
Jerami Jagung sebagai limbah pertanian sangat potensial untuk di
manfaatkan sebagai pakan ruminansia karena mengandung serat yang tinggi yang
terikat oleh lignin namun nilai gizinya rendah, oleh karena itu perlu ditambahkan
bahan-bahan lain untuk di jadikan pakan komplit.
Tujuan dan Kegunaan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan NDF dan
ADF pakan komplit berbahan dasar jerami jagung
Kegunaan dari penelitian ini adalah memberikan informasi tentang
kandungan ADF dan NDF pakan kompilt dengan bahan dasar jerami jagung.
3
TINJAUAN PUSTAKA
Potensi Jerami Jagung sebagai pakan
Pakan berfungsi untuk memenuhi kebutuhan ternak baik untuk hidup
pokok, pertumbuhan, reproduksi dan produksi. Tiga faktor penting dalam kaitan
penyedian hijauan bagi ternak ruminansia adalah ketersedian pakan harus dalam
jumlah yang cukup, mengandung nutrien yang baik, dan berkesinambungan
sepanjang tahun. Ketersedian hijauan umumnya berfluktuasi mengikuti pola
musim, dimana produksi hijauan melimpah di musim hujan dan sebaliknya
terbatas dimusim kemarau (Lado, 2007). Untuk mengatasi hal tersebut biasanya
peternak memberi pakan sisa-sisa pertanian seperti jerami.
Pada umumnya limbah jagung yang dihasilkan di Tanah Laut belum
dimanfaatkan secara optimal untuk pakan ternak. Hal ini disebabkan karena
jagung dipetik tidak dalam keadaan segar, tapi dibiarkan kering pada pohonnya,
sehingga limbah jagung berupa batang dan brangkasan jagung tidak dapat
diberikan untuk ternak sapi dalam keadaan segar. Limbah lain yang dihasilkan
komoditas jagung yaitu janggel yang diperoleh setelah jagung dipipil (Amali dkk.,
2003).
Jerami jagung adalah bagian batang dan daun jagung yang telah dibiarkan
mengering di ladang dan dipanen ketika tongkol jagung dipetik. Jerami jagung
seperti ini banyak diperoleh di daerah sentra tanaman jagung yang ditujukan untuk
menghasilkan jagung bibit atau jagung untuk keperluan industri pakan, bukan
untuk dikonsumsi sebagai sayur (Mariyono dkk., 2004)
Jerami jagung merupakan salah satu jenis hijauan yang dapat dibuat silase
dan dapat digunakan sebagai pakan. Namun jerami jagung masih memiliki serat
4
yang tinggi sebelum difermentasi, sehingga apabila dilakukan fermentasi masih
memerlukan tambahan bahan lain yang mampu menurunkan kandungan NDF dan
ADF secara keseluruhan (Anas dan Andy, 2010).
Jerami jagung sebagai pakan berperan sebagai sumber energi banyak
tersedia tapi jarang dimanfaatkan sebagai pakan. Faktor pembatas penggunaan
jerami jagung sebagai pakan adalah kandung-an NDF dan ADF yang tinggi.
Kualitas jerami jagung yang mengandung NDF dan ADF yang tinggi dapat diatasi
dengan menambahkan daun gamal yang mengandung NDF dan ADF yang rendah
(Anas dan Andy, 2010).
Limbah jagung yang dapat difermentasi adalah seluruh bagian dari jagung
yang sudah dipanen termasuk batang, daun, buah dan kulit jagung. Tanaman
jagung yang sudah dipanen masih mengandung kadar air yang tinggi. Oleh sebab
itu, jerami jagung harus dikeringkan sekitar 2 – 3 hari hingga mencapai kadar air
sekitar 60%. Selanjutnya limbah jerami jagung dipotong menjadi potongan-
potongan kecil lalu dimasukkan kedalam silo sambil dipadatkan sepadat mungkin
ke dalam kantong plastik kedap udara atau dalam silo yang berbentuk bunker
/drum (Nusio, 2005). Apabila dalam proses pembuatan fermentasi jerami jagung
suasana kedap udara tidak mencapai 100% maka bagian permukaan pada
fermentasi jerami jagung sering terkontaminasi dan ditumbuhi oleh bakteri lain
yang merugikan seperti bakteri Clostridium tyrobutyricum yang mampu
mengubah asam laktat menjadi asam butirat (Driehuis dan Giffel, 2005).
5
Potensi Gamal (Gliricidia sepium) sebagai Bahan pakan komplit.
Gamal adalah salah satu jenis tanaman yang mudah ditanam dan tidak
memerlukan sifat tanah khusus. Gamal dengan nama latin Gliricidia sepium
merupakan salah satu jenis tanaman pakan ternak yang banyak disukai oleh ternak
ruminansia kecil seperti kambing dan domba. Selain sebagai pakan, tanaman ini
juga mempunyai manfaat sebagai pencegah erosi dan sekaligus penyubur tanah
(Halili, 2014).
Gamal merupakan jenis tanaman yang sangat mudah untuk
dikembangbiakan, baik pada daerah dataran rendah sampai dataran tinggi, yaitu
sampai ketinggian 1100 meter diatas permukaan air laut. Gamal adalah tanaman
leguminosa yang dapat tumbuh dengan cepat di daerah kering. Pemberian gamal
pada sapi maksimal 40% dan domba 75%. Sebaiknya gamal diberikan bersama-
sama dengan pemberian rumput (Halili, 2014).
Pemanfaatan daun gamal sebagai pakan ternak sangat menguntungkan,
cara penanaman yang mudah, kandungan protein yang tinggi, masih tetap
berproduksi baik meskipun musim kemarau, memperbaiki kesuburan tanah baik
dari guguran daun maupun pengakarannya, dan banyak lagi manfaat dari
penanaman pohon gamal ini. Sehingga pohon gamal ini layak dikembangkan
sebagai bank pakan hijauan. Sekali menanam tahan hingga 10 tahun, dan tidak
memerlukan banyak lahan untuk pengembangannya karena dapat dimanfaatkan
sebagai tanaman pagar disekitar lokasi peternakan (Natalia, 2009)
Daun gamal memiliki kandungan protein yang cukup tinggi sehingga
dapat berfungsi sebagai bahan protein, disamping itu daun gamal memiliki nilai
kecernaan yang tinggi pada ternak ruminansia (Sejati, 1996). Menurut Mathius
dkk,. (1981) bahwa persentasi kecernaan daun gamal pada ternak domba yaitu
6
bahan kering 52,5%,bahan organik 53,9%, protein kasar 58,5% dan serat kasar
30,7%.
Keunggulan tanaman gamal diantaranya memiliki daya adaptasi yang
cukup baik, dapat tumbuh pada lahan-lahan basah (sawah) dan di lahan-lahan
kering tanaman ini juga dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Dapat dilihat
pada saat musim kemarau, daun gamal masih tetap hijau. Tanaman ini toleran
terhadap kekeringan hingga 8 bulan dan toleran terhadap tanah yang memiliki
kadar garam yang tinggi (Rosa, 1998).
Habitat asli gamal adalah hutan gugur daun tropika, di lembah dan lereng-
lereng bukit, sering di daerah bekas tebangan dan belukar. Pada elevasi 0-1600 m
dpl. Tumbuh pada berbagai habitat dan jenis tanah, mulai pasir sampai endapan
aluvial di tepi danau, pada curah hujan 600-3500 mm/tahun. Gamal bisa
diperbanyak dengan vegetatif dan generatif. Biji-biji gamal khususnya yang segar
(baru), dapat ditanam tanpa perlakuan pendahuluan, langsung di lahan atau di
persemaian. Cara lain ialah dengan menanam stek batangnya, panjang maupun
pendek. Stek panjang sepanjang 1–2,5 m dan dengan diameter 6–10 cm,
diruncingkan kedua ujungnya dan digores-gores potongan sebelah bawahnya
untuk merangsang tumbuhnya akar. Stek ditanam sedalam 50 cm agar perakaran
gamal tersebut kuat. Stek yang pendek 30 – 50 cm ditanam sepertiga dalam tanah
( Halili, 2014).
Potensi Ampas Tahu sebagai Pakan Komplit
Ampas tahu merupakan residu hasil perasan kedelai. Umumnya,
kandungan protein pada limbah tahu masih tinggi. Sampai saat ini, ampas tahu
hanya digunakan sebagai pakan (Raharjo, 2004), padahal kandungan protein yang
7
tinggi memungkinkan ampas tahu diolah menjadi tepung, sehingga dapat
digunakan sebagai bahan pangan.
Ampas tahu yang merupakan limbah industri tahu memiliki kelebihan,
yaitu kandungan protein yang cukup tinggi. Namun ampas tahu memiliki
kelemahan sebagai bahan pakan yaitu kandungan serat kasar dan air yang tinggi.
Kandungan serat kasar yang tinggi menyulitkan bahan pakan tersebut untuk
dicerna itik dan kandungan air yang tinggi dapat menyebabkan daya simpannya
menjadi lebih pendek (Masturi dkk., 1992 dan Mahfudz dkk., 2000).
Kandungan ampas tahu yaitu protein 8,66%, lemak 3,79%, air 51,63% dan
abu 1,21%, maka sangat memungkinkan bahwa ampas tahu dapat diolah menjadi
bahan makanan untuk ternak (Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, 2011).
Kandungan NDF dan ADF
Neutral Detergent Fiber (NDF) merupakan komponen dinding sel yang
larut dalam deterjen netral sedangkan ADF merupakan komponen dinding sel
yang larut dalam deterjen asam. Persentase kandungan NDF dan ADF yang akan
diberikan pada ternak sebaiknya 30–60% dan 25–45% dari bahan kering hijauan
(Anas dan Andy, 2010)
Neutral Detergent Fiber mewakili kandungan dinding sel yang terdiri dari
lignin, selulosa, hemiselulosa dan protein yang berikatan dengan dinding sel,
sedangkan ADF mewakili selulosa dan lignin dinding sel tanaman. Analisis ADF
dibutuhkan untuk evaluasi kualitas serat untuk pakan ternak ruminansia dan
herbivora lain. Untuk ternak non ruminansia dengan kemampuan pemanfaatan
serat yang kecil, hanya membutuhkan analisis NDF (Suparjo, 2010).
8
Sebagian besar dinding sel tumbuhan tersusun atas karbohidrat struktural.
Kandungan serat kasar dalam dinding sel tumbuhan dapat diekstrasi dengan
metode Neutral Detergent Fiber (NDF) (Arora, 1989).
Penurunan kadar NDF disebabkan karena meningkatnya lignin pada
tanaman mengakibatkan menurunnya hemiselulosa. Hemiselulosa merupakan
komponen dinding sel yang dapat dicerna oleh mikroba. Tingginya kadar lignin
menyebabkan mikroba tidak mampu menurunkan kadar hemiselulosa dan selulosa
secara sempurna (Crampton dan Haris, 1969).
Acid Detergent Fiber (ADF) digunakan sebagai suatu langkah persiapan
untuk mendeterminasikan lignin sehingga hemiselulosa dapat diestimasi dari
perbedaan struktur dinding sel ADF (Haris, 1970). Arora (1989) menyatakan
bahwa ADF mengandung 15% pentose yang disebut micellar pentose yang lebih
sulit dicerna dibandingkan dengan jenis kaborhidrat lainnya. Pentosa adalah
campuran araban dan xilan dengan zat lain dalam tanaman. Dalam hidrolisis,
keduanya menghasilkan arabinosa dan xilosa yang ditemukan dalam
hemiselulosa.
Acid Detergent Fiber dapat digunakan untuk mengestimasi kecernaan
bahan kering dan energi makanan ternak. ADF ditemukan dengan menggunakan
larutan “Detergent Acid” dimana residunya terdiri atas selulosa dan lignin
(Engsmiger dan Olentine, 1980).
Sistem analisa Van Soest menggolongkan zat pakan menjadi isi sel (cell
content) dan dinding sel (cell wall). Neutral Detergent Fiber (NDF ) mewakili
kandungan dinding sel yang terdiri dari lignin, selulosa, hemiselulosa, dan protein
yang berikatan dengan dinding sel. Bagian yang tidak terdapat sebagai residu
dikenal sebagai Detergent Soluble (NDS) yang mewakili isi sel dan mengandung
9
lipid, gula, asam organik, non protein nitrogen, peptin, protein terlarut dan bahan
terlarut dalam air. Serat kasar terutama mengandung selulosa dan hanya sebagian
lignin, sehingga nilai ADF lebih kurang 30 persen lebih tinggi dari serat kasar
pada bahan yang sama (Suparjo, 2000).
Menurunnya NDF dan ADF disebabkan karena selama berlangsungnya
fermentasi terjadi perenggangan ikatan lignoselulosa dan ikatan hemiselulosa
yang menyebabkan isi sel yang terikat akan larut dalam larutan neutral detergent.
Hal ini menyebabkan isi sel (NDS) akan meningkat, sedangkan komponen pakan
yang tidak larut dalam larutan detergent (NDF) mengalami penurunan (Arief,
2001).
Van Soest (1982), melakukan pemisahan bagian-bagian hijauan segar
potongan (forage) dengan cara penggunaan bahan-bahan pelarut/pencuci
(detergent) (Gambar 1).
10
Bahan makanan
Neutral Detergent Solution
Isi Sel NDF
(Komponen dinding sel)
Acid Detergent Solution
ADS ADF
(Acid Detergent Solubles) (Acid Detergent Insoluble Fiber)
(hemiselulosa, dinding sel (lignoselulosa)
yang mengandung N)
dengan H2SO4 72%
Soluble Acidsoluble (Lignin) (Selulosa)
Lignin hilang dengan
pembakaran sampai menjadi
Acid Insoluble Ash (abu tak
larut dalam asam
Gambar 1. Skema pemisahan bagian-bagian hijauan segar pemotongan (forage)
dengan menggunakan Detergent (Tillman dkk., 1998)
Hipotesis
Diduga bahwa dengan penggunaan jerami jagung dengan penambahkan
bahan lain dari berbagai sumber bahan pakan tersebut dapat berfungsi
menurunkan kandungan NDF (Neutral Detergent Fiber) dan ADF (Acid
Detergent Fiber) pakan komplit.
11
METODOLOGI PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2017,
terbagi dalam dua tahap. Tahap pertama yaitu fermentasi jerami jagung di desa
Bulo Timoreng Panca Rijang Kabupaten Sidenreng Rappang Provinsi Sulawesi
Selatan dan tahap kedua yaitu analisis ADF dan NDF di Laboratorium Kimia
Pakan, Fakultas Peternakan, Universiatas Hasanuddin, Makassar.
Materi Penelitian
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah parang, drum plastik
(silo), isolasi, gunting, timbangan, tabung reaksi, gelas ukur, tanur, oven,
desikator, dan pompa vakum
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini jerami jagung pakan
(NK212), tepung jagung, dedak halus, ampas tahu, daun gamal, garam, aquades,
dan alkohol 70%.
Metode Penelitian
Penelitian disusun dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
terdiri dari 4 perlakuan dan 3 ulangan. Jumlah unit percobaan sebanyak 12
percobaan (Gasperzs, 1991). Adapun susunan perlakuan penelitian adalah :
P0 : Jerami jagung pakan 100% (kontrol)
P1 : Jerami jagung pakan 58,49% + Tepung jagung 2,7%+ Dedak halus
3,22%+ Ampas tahu 25,57%+ Daun gamal 10 %+ garam 0,02%
P2 : Jerami jagung pakan 58,49% + Tepung jagung 2,7%+ Dedak halus
3,22%+ Ampas tahu 15,58%+ daun gamal 20 %+ garam 0,02%
12
P3 : Jerami jagung pakan 58,49% + Tepung jagung 2,7%+ Dedak halus
3,22%+ Ampas tahu 5,57%+ Daun gamal 30 %+ garam 0,02%
Pelaksanaan Penelitian
Sebelum melakukan proses fermentasi terlebih dahulu mengumpulkan
jerami jagung. Setelah itu, jerami jagung disimpan di tempat yang teduh agar
tidak terkena hujan. Setelah jerami jagung terkumpul, lalu dilakukan pencacahan
menggunakan mesin copper dengan panjang ukuran hasil pencacahan + 2 cm .
Hasil cacahan tersebut, kemudian dicampur secara merata dengan bahan-bahan
yang telah disediakan sesuai dengan komposisi atau perlakuan yang telah
ditentukan. Setelah semua bahan tercampur secara merata, lalu dimasukkan
kedalam drum plastik dan difermentasi secara anaerob selama 21 hari, setelah
mencapai 21 hari dilakukan pengambilan sampel untuk di bawa ke Laboratorium
Kimia Pakan, Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin, untuk pengambilan
analisis data NDF ( Neutral Detergen Fiber ) dan ADF (Acid Detergen Fiber)
lebih lanjut.
Parameter yang diukur
Parameter yang diukur pada penelitian ini adalah kandungan Acid
Detergent Fiber (ADF) dan Neutral Detergen Fiber ( NDF) pakan komplit.
Rumus perhitungan NDF dan ADF :
Kadar NDF =Berat cawan setelah oven − berat cawan kosong
Berat sampel (a)+ 100%
13
Kadar ADF =Berat cawan setelah oven − berat cawan kosong
Berat sampel (a)+ 100%
Analisis Data
Data yang diperoleh diolah secara statistik dengan menggunakan Rancangan
Acak Lengkap (RAL) terdiri 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. (Gasperzs. 1991).
Model matematika adalah sebagai berikut.
Yij = µ + ͳi + €ij
Keterangan :
Yij = Nilai Pengamatan dari perlakuan ke-i dan perlakuan ke-j
µ = Nilai tengah
ͳi = Pengaruh perlakuan ke-i (i= 1,2,3,4)
€ij = Galat percobaan akibat perlakuan ke-i dan ulangan ke-j (j=1,2,3 )
14
HASIL DAN PEMBAHASAN
Komponen kualitas pakan komplit berbahan utama jerami jagung (Zea
mays L) yang diukur pada penelitian ini adalah kandungan NDF dan ADF.
Rataan hasil kandungan NDF dan ADF disajikan pada Tabel 1 sebagai berikut.
Tabel 1. Rataan kandungan NDF dan ADF pakan komplit berbahan utama jerami
jagung.
Parameter Perlakuan
P0 P1 P2 P3
NDF(%) 64,54a 50,78b 50,80b 54,05b
ADF(%) 41.33a 33.00c 34,00b 32,66c
Keterangan: superskrip yang berbeda menunjukkan pengaruh yang sangat nyata
(P<0,01) terhadap kandungan NDF dan ADF Jerami jagung
P0 : Kontrol 100% Jerami jagung pakan (10 kg)
P1 : Jerami jagung pakan 58,49% (5,8 kg) + Tepung jagung 2,7% (270 gram) +
Dedak halus 3,22% (320 gram) + Ampas tahu 25,57% (2,5 kg) + Daun
gamal 10 % (1 kg) + garam 0,02% (2 gram)
P2 : Jerami jagung pakan 58,49% (5,8 kg) + Tepung jagung 2,7% (270 gram) +
Dedak halus 3,22% (320 gram) + Ampas tahu 15,58% (1,56 gram) + daun
gamal 20 % (2 kg) + garam 0,02% (2 gram)
P3 : Jerami jagung pakan 58,49% (5,8 kg) + Tepung jagung 2,7% (270 gram) +
Dedak halus 3,22% (320 gram) + Ampas tahu 5,57% (560 gram) + Daun
gamal 30 % (3 kg) + garam 0,02% (2 gram)
Berdasarkan Tabel 1 diatas menunjukkan pengaruh sangat nyata (P<0,01)
terhadap kandungan NDF dan ADF pakan komplit berbahan utama jerami jagung.
Perlakuan P0 memiliki kandungan NDF tertinggi dibandingkan dengan perlakuan
P2, P1, P3. Tabel 1 memperlihatkan bahwa pada perlakuan P1 terjadi penurunan
kandungan NDF pada pakan komplit fermentasi selama 21 hari. Menurunnya
kandungan NDF menunjukkan bahwa selama berlangsungnya fermentasi terjadi
penguraian ikatan lignin dan hemiselulosa. Dikemukakan oleh Winarno dkk
(1980) bahwa fermentasi dapat meningkatkan kualitas zat makanan dan adanya
15
perlakuan fermentasi dapat melepas ikatan ligniselulosa dan lignohemiselulosa.
Dengan demikian, akan memudahkan mikroba untuk merombak selulosa dan
hemiselulosa.
Lebih lanjut dikemukakan Arief (2001) bahwa perenggangan ikatan
lignin-selulosa dan lignin hemiselulosa menyebabkan isi sel (protein, karbohidrat,
mineral-mineral) dan terikat akan larut dalam larutan neutral detergent. Hal ini
yang menyebabkan isi sel (NDS) akan meningkatkan sedangkan komponen serat
kasar dinding sel yang tidak larut dalam neutral detergent (NDF) mengalami
penurunan.
Tabel 1 terlihat bahwa kandungan ADF pakan komplit fermentasi setelah
ensilase mengalami penurunan dari pada sebelum ferementasi ini terlihat pada
setiap perlakuan. Perlakuan P0 lebih tinggi (sebelum fermentasi) dibandingkan
perlakuan P2, P1 dan P3. Begitu pula Perlakuan P2 lebih tinggi dibandingkan
perlakuan P1 dan P3. Perbedaan ini kemungkinan disebabkan oleh persentase
bahan pakan yang berbeda sehingga menurunkan kandungan ADF. Hal ini sesuai
pendapat (Friedriks, dkk, 2001) bahwa setiap perlakuan bahan pakan terkandung
didalamnya mempunyai variasi degradasi yang berbeda dan sangat tergantung
pada bagian dari tanaman, umur, tingkat lignifikasi. Tingkat lignifikasi yang
merupakan karasteristik spesifik bahan pakan.
Nilai kandungan ADF perlakuan P0 lebih tinggi. Kemudian diikuti
perlakuan P2 diantara perlakuan lainnya. Hal ini dikarenakan pula memiliki bahan
pakan yang berserat tinggi. Menurut Suparjo (2010) bahwa ADF mewakili
selulosa dan lignin dinding sel tanaman. Analisis dibutuhkan untuk evaluasi
kualitas serat untuk pakan ternak ruminansia dan herbivora lain. Hal ini didukung
juga Biyatmok (2014) bahwa kandungan ADF dalam pakan dapat mempengaruhi
16
mempengaruhi kualitas suatu silase. Dimana kandungan ADF merupakan bagian
dari serat kasar yang terdiri dari lignin dan silika. Semakin tinggi serat kasarnya
suatu tanaman semakin maka kandungan ADF dalam pakan semakin tinggi.
Perlakuan pakan komplit fermentasi menunjukkan bahwa kandungan
NDF lebih tinggi dibandingkan kandungan ADF, kandungan ADF lebih rendah.
Hal ini dapat memberikan indikasi bahwa apabila komponen isi sel NDF lebih
tinggi makan pakan tersebut mempunyai daya cerna yang tinggi.
17
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian direkomendasikan bahwa pakan komplit hasil
fermentasi yang ditambahkan ampas tahu 5,57% dan daun gamal 30% lebih bagus
digunakan untuk menurunkan kadar ADF pakan komplit berbahan utama jerami
jagung.
Saran
Perlu Penelitian lebih lanjut dengan menggunakan bahan baku limbah
pertanian lainnya untuk mengetahui kandungan NDF dan ADF.
18
DAFTAR PUSTAKA
Anas, S dan Andy. 2010. Kandungan NDF dan ADF silase campuran jerami
jagung (Zea Mays) dengan beberapa level daun gamal (Gliricidia
Maculata). J. Agrisistem, 6(2): 77-81
Amali, N., E. S. Rohaeni, A. Darmawan, Sumanto, A. Subhan, Pagiyanto dan S.
Nurawaliyah. 2003. Pengkajian adaptif sapi potong dalam sistem
usahatani tanaman pangan di lahan kering Kalsel. BPTP Kalimantan
Selatan. Banjarbaru.
Arief, R. 2001. Pengaruh penggunaan jerami pada amoniasi terhadap daya cerna
NDF, ADF DAN ADS dalam ransum domba lokal. Jurnal agroland 8
(2) : 208-215
Arora, 1989. Pencernaan Mikroba Rumen. Penerbit. Gadjah Mada University
Press. Yogyakarta.
Biyatmok. 2014. Kandungan NDF dan ADF mempengaruhi kualitas Silase
Campuran Jerami Jagung (Zey Mays). Jurnal Agrisistem 6(2).
Crampton, E.W. dan L. E. Haris. 1969. Applied Animal Nutrision 1st E. d. The
Engsminger Publishing Company, California, U. S. A. Amerika Srikat
Church, D. C. and W. G. Pond. 1986. Digestive Animal Physiologi and Nutrition.
2nd. Prentice Hell a Devision of Simon and Schuster Englewood Clief,
New York. Amerika Srikat.
Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, 2011. Uji Coba Pembuatan Silase Ampas
Tahu. Jawa Timur
Ditjen Tanaman Pangan. 2016. Program peningkatan produksi jagung nasional.
Makalah disampaikan pada Seminar Nasional dan Ekspose Inovasi
Teknologi. Jakarta
Driehuis, F. and M.C. Giffel. 2005. Butyric acid bacteria spores in whole crop
maize silages. In: Silage Production and Utilization. PARK, R.S. and
M.D. STRONGE (Eds.), Wageningen Academic Publ. The
Netherlands, Belanda. pp 271.
Engsminger, M.E. dan C.G. Olentine. 1980. Feed and Nutrition. 1st Ed. The
Engsminger Publishing Company. California, U. S. A. Amerika Srikat
Fredriks, S., M. Soejono, S.P.S. Budhi. 2001. Pengaruh partikel dan pencucian
terhadap degradasi in sacco beberapa bahan pakan pada sapi
peranakan friesein holstein. Program Studi Ilmu Peternakan
Pascasarjana .Jurnal Sains dan Teknologi. 11 : 163-169.
19
Gasperzs, V. 1991. Metode Rancangan Percobaan. CV. Armico. Bandung.
Halili, A. 2014. Kandungan selulosa, hemiselulosa dan lignin pakan lengkap
jerbahan Jerami padi, daun gamal dan urea mineral molases liquid.
Skripsi, Fakultas peternakan Universitas Hasanuddin, Makassar.
[unpublisher]
Haris, L. E. 1970. Nutritional Research Techniques For Domestic and Wild
Animals, Vol. 2. Anim scr. Dept. Utah State University, U. S. A.
Amerika Srikat.
Hasrida. 2011. Pengaruh dosis urea dalam amoniasi batang pisang terhadap
degradasi bahan kering, bahan organik, dan protein kasar secara in-
vitro. Skripsi. Fakultas Peternakan Universitas Andalas. Padang.
Lado. L . 2007. Evaluasi kualitas silase rumput sudan (sorghum sudanense) pada
penambahan berbagai macam aditif karbohidrat mudah larut. Tesis.
Pasca sarjana Program studi ilmu peternakan. Universitas Gadjah
Mada, Yogyakarta.
Lynd L.R., P.J. Weimer, W.H. Van Zyl W.H. Van Zyl WH and I.S. Pretorius.
2002. Microbial Cellulose Utillization. Fundamentals and
Biotecnology. Microbial. Mol. Biol. Rev. 66 (3) : 506 – 577.
Mahfudz, L. D., W. Sarengat dan B. Srigandono. 2000. Penggunaan ampas tahu
sebagai bahan penyusun ransum ayam broiler. Prosiding Seminar
Nasional Pengembangan Peternakan Lokal, Universitas Jendral
Sudirman, Purwokerto
Mariyono, U. Umiyasih, Y. Anggraeny dan M. Zulbardi. 2004. Pengaruh
substitusi konsentrat komersial dengan tumpi jagung terhadap
performans sapi PO bunting muda. Pros. Seminar Nasional Teknologi
Peternakan dan Veteriner. Bogor, 4 – 5 Agustus 2004. Puslitbang
Peternakan, Bogor. hlm. 97 – 101.
Natalia, H., D. Nista, dan S. Hindrawati. 2009. Keunggulan gamal sebagai pakan
ternak.http://bptusembawa.net/v1/data/download/20110928094232.pd
f. Diakses tanggal 13 April 2012.
Mathius,1w., Mrangkuti dan A. Djajanegara .1981. Daya konsumsi dan daya
cerna gliricidia (Gliricidia maculata HB & K). Lembaran LPP, (IX)2-
4:21-24
Murni. R, Suparjo, Akmal dan B.L. Ginting. 2008. Teknologi Pemanfaatan
Limbah untuk Pakan. Buku Ajar. Fakultas Peternakan. Universitas
Jambi. Jambi.
20
Masturi, A., Lestari dan R. Sukadarwati. 1992. Pemanfaatan Limbah Padat
Industri Tahu Untuk Pembuatan Isolasi Protein. Balai Penelitian dan
Pengembangan Industri. Departemen Perindustrian, Semarang
NRC, 1988. Nutrition Reguirement of Beef Cattle. 6th. Rev. Ed. National.
Nusio, L.G. 2005. Silage production from tropical forages. In: Silage Production
and Utilization. PARK, R.S. and M.D. STRONGE (Eds.).
Wageningen Academic Publ., the Netherlands. pp. 97 – 107.
Raharjo, L., 2004, Pemanfaatan Tepung Ampas tahu sebagai Bahan Pakan Broiler
Periode Finisher, Agritek, hlm.12:1.
Rosa, K. R. D. 1998. Nitrogen fixing tree as tool for soil builders.
www.winrock.org/forestry/factnet.htm. Diakses pada tanggal 30
Januari 2016.
Sejati, W.K . 1996. Kajian pengetahuan peternak ruminansia kecil terhadap gamal
(Gliricidia sepium) sebagai hijauan pakan ternak . Prosiding Temu
Ilmiah Hasil-Hasil Penelitian Peternakan, Aplikasi Hasil Penelitian
untuk Industri Peternakan Rakyat, Ciawi-Bogor
Subandi, Zubachtiroddin, S. Saenong, dan U.I. Firmansyah. 2006. Ketersediaan
Tekno-logi Produksi dan Program Penelitian Jagung. Dalam Prosiding
Seminar dan Lokakarya Nasional Jagung 29-30 Sep-tember 2005, di
Makassar. Puslitbang-tan. hlm. 11-40.
Suparjo. 2000. Analisis secara kimiawi. Skripsi Fakultas Peternakan, Jambi.
. 2008. Degradasi Komponen Lignoselulosa oleh Kapang Pelapuk Putih.
http://www. Jajo 66.Wordpress.com
. 2010. Analisis Bahan Pakan Secara Kimiawi : Analisis Proksimat dan
Analisis Serat. Labolatorium Makanan Ternak. Fakultas Peternakan.
Universitas Jambi.
Shoalihin, M.S.H,. 2015. Analisis bahan kering dan bahan organik wafer limbah
jerami klobot dan daun jagung selama masa penyimpanan.Skripsi.
Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin, Makassar [ unpublisher]
Sutardi, T., S. H Pratiwi, A, Adnan dan Nuraini, S. 1980. Peningkatan
Pemanfaatan Jerami Padi melalui Hidrolisa Basa, Suplementasi Urea
dan Belarang. Bull. Makanan Ternak. 6 Bogor.
Tillman, A. D., H. Hartadi, S. Reksohadiprodjo. 1998. Ilmu Makanan Ternak
Dasar. Penerbit. Gadjah Mada University Press.Yogyakarta.
Winarno, F.G., S. Fardiaz dan D. Fardiaz, 1980. Pengantar Teknologi Pangan.
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
21
Van Soest, P.J., 1963. Use of detergents in the analysis of fibrous feeds. II. A
rapid method for the determination of fiber and lignin. Journal of the
Association of Official Analitical Chemists. hlm. 46:828.
., 1982. Nutritional Ecology of the Ruminant. Commstock Publishing
Associates. A devision of Cornell University Press. Ithaca and
London.
Varga, G. A., and W. H. 1983. Rate and extent of NDF of feedstuff in-situ. J.
Dairy.Sci. 66:2109.
22
Lampiran 1. Hasil uji NDF (Neutral Detergen Fiber) dan ADF (Acid
Detergent Fiber)
1. NDF (Neutral Detergen Fiber)
Oneway
Kandungan NDF
Descriptives
N Mean Std. Deviation Std. Error
95% Confidence Interval for Mean
Minimum Maximum Lower Bound Upper Bound
1 3 64.5433 1.22100 .70494 61.5102 67.5765 63.56 65.91
2 3 50.7833 .88218 .50932 48.5919 52.9748 50.22 51.80
3 3 50.8067 .25658 .14814 50.1693 51.4440 50.59 51.09
4 3 50.0933 .25106 .14495 49.4697 50.7170 49.83 50.33
Total 12 54.0567 6.36512 1.83745 50.0125 58.1009 49.83 65.91
Test of Homogeneity of Variances
Levene Statistic df1 df2 Sig.
4.420 3 8 .041
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 440.866 3 146.955 245.137 .000
Within Groups 4.796 8 .599
Total 445.662 11
23
Post Hoc Tests
Multiple Comparisons
Dependent Variable:NDF
(I)
Perlakua
n
(J)
Perlakua
n
Mean Difference
(I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
LSD 1 2 13.76000* .63218 .000 12.3022 15.2178
3 13.73667* .63218 .000 12.2788 15.1945
4 14.45000* .63218 .000 12.9922 15.9078
2 1 -13.76000* .63218 .000 -15.2178 -12.3022
3 -.02333 .63218 .971 -1.4812 1.4345
4 .69000 .63218 .307 -.7678 2.1478
3 1 -13.73667* .63218 .000 -15.1945 -12.2788
2 .02333 .63218 .971 -1.4345 1.4812
4 .71333 .63218 .292 -.7445 2.1712
4 1 -14.45000* .63218 .000 -15.9078 -12.9922
2 -.69000 .63218 .307 -2.1478 .7678
3 -.71333 .63218 .292 -2.1712 .7445
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
Homogeneous Subsets
NDF
Perlakua
n N
Subset for alpha = 0.05
1 2
Duncana 4 3 50.0933
2 3 50.7833
3 3 50.8067
1 3 64.5433
Sig. .311 1.000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3,000.
24
2. ADF (Acid Detergen Fiber)
Anoway
Descriptives
N Mean Std. Deviation Std. Error
95% Confidence Interval for Mean
Minimum Maximum Lower Bound Upper Bound
P0 3 41.7733 .59282 .34226 40.3007 43.2460 41.15 42.33
P1 3 33.3500 .64281 .37112 31.7532 34.9468 32.93 34.09
P2 3 34.6733 .86234 .49787 32.5312 36.8155 33.85 35.57
P3 3 33.3533 .55139 .31835 31.9836 34.7231 32.76 33.85
Total 12 35.7875 3.69814 1.06756 33.4378 38.1372 32.76 42.33
Test of Homogeneity of Variances
ADF
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.242 3 8 .865
ANOVA
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups 146.814 3 48.938 108.013 .000
Within Groups 3.625 8 .453
Total 150.439 11
25
Post Hoc Tests
Multiple Comparisons
Dependent Variable:ADF
(I)
Perlakua
n
(J)
Perlakua
n
Mean Difference
(I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
LSD P0 P1 8.42333* .54959 .000 7.1560 9.6907
P2 7.10000* .54959 .000 5.8326 8.3674
P3 8.42000* .54959 .000 7.1526 9.6874
P1 P0 -8.42333* .54959 .000 -9.6907 -7.1560
P2 -1.32333* .54959 .043 -2.5907 -.0560
P3 -.00333 .54959 .995 -1.2707 1.2640
P2 P0 -7.10000* .54959 .000 -8.3674 -5.8326
P1 1.32333* .54959 .043 .0560 2.5907
P3 1.32000* .54959 .043 .0526 2.5874
P3 P0 -8.42000* .54959 .000 -9.6874 -7.1526
P1 .00333 .54959 .995 -1.2640 1.2707
P2 -1.32000* .54959 .043 -2.5874 -.0526
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
Homogeneous Subsets
ADF
Perlakua
n N
Subset for alpha = 0.05
1 2 3
Duncana P1 3 33.3500
P3 3 33.3533
P2 3 34.6733
P0 3 41.7733
Sig. .995 1.000 1.000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3,000.
26
Lampiran 2. Dokumentasi
2. Penimbangan Bahan
1. Pencacahan Limbah Jerami Jagung dan Penjemjuran Ampas Tahu
27
3. Pembuatan Fermentasi Pakan Komplit
4. Penimbangan dan Pengukuran pH
28
5. Penggilingan Sampel
6. Analisis Laboratorium
29
30
RIWAYAT HIDUP
Nursiang R (I111 13 009) Lahir di Takalar pada Tanggal 01
Juni 1995, Penulis adalah anak kedua dari enam bersaudara.
Anak dari pasangan Ranyu dan Patima. Mengenyam pendidikan
tingkat dasar pada SDN No. 27 Tompo Tana (2007), kemudian
melanjutkan pendidikan lanjutan pertama pada SMP Swasta Tanakeke (2010).
Dan melanjutkan pendidikan menegah SMA Negeri 1 Takalar (2013), setelah
menyelesaikan pendidikan SMA penulis melanjutkan pendidikan pada salah satu
Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin
melalui jalur SNMPTN pada tahun 2013. Selama kuliah penulis pernah menjadi
salah satu asisten Tanaman Makan Ternak di tahun 2015-2016. Kemudian pernah
menjadi Kordinator Tatalaksan Padang Pengembalaan Rakyat di tahun 2017.
Selain itu penulis pernah aktif menjadi pengurus di lembaga kemahasiswaan
Humanika UNHAS tahun 2015-2016.
Top Related