SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONALOleh Kelomok VI :
Johan Stefanus SihombingJuniver HutasoitEdyfai V SiahaanSuruhen Pratama SitepuRiandy MungkurSantianiPENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF2014
Tujuan sistem pengapian pada kendaraan adalah: Menyediakan percikan bunga api bertegangan tinggi pada busi untuk membakar campuran udara dan bahan bakar di dalam ruang bakar mesin.
Mengatur saat pengapian untuk mendapatkan unjuk kerja terbaik dari mesin pada seluruh kondisi kerja mesin.
Inti koil pengapian menjadi magnetCara Kerja Sistem Pengapian
Tegangan Induksi dari Koil Pengapian 20.000- 30.000 V mengalir ke busi Kontak pemutus terbukaPercikan api pada celah busi
Fungsi : untuk mempertinggi tegangan 12 Volt menjadi tegangan tinggi 20.000 30.000 Volt.Konstruksi
Fungsi : memutus & menghubungkan arus yang mengalir ke primer koil. Keausan rubbing blockPosisi kontak
Fungsi : menyerap arus listrik saat platina terbuka, sehingga kecepatan pemutusan arus lebih tinggi dan induksi tegangan tinggi dari koil meningkat.
Fungsi : membagikan tegangan tinggi dari koil pengapian ke busi sesuai urutan saat pengapiannya.
Konstruksi Distributor
Fungsi : memajukan saat pengapian berdasarkan perubahan kevacuman intake manifold.
Fungsi : memajukan saat pengapian sesuai dengan putaran mesin
Fungsi : penghantar arus listrik tegangan tinggi dari koil ke busiCara MelepasMengukur TahananKurang dari 25 K Ohm
Fungsi: memercikkan bunga api pada ruang bakar mesin.
Hidupkan mesin Pasang clem sensor Timing Tester pada kabel busi 1Tekan tombol timing tester dan arahkan nyala ke tanda timingBila saat pengapian tidak tepat, kendorkan baut pengikat distributor. Geser distributor berlawanan arah putaran rotor untuk memajukan dan sebaliknyaKencangkan baut pengikat ditributor bila saat pengapian sudah tepat.Tanda Timing10o sebelum TMA pada putaran stasioner
***