SISTEM SARAF DAN FUNGSI INTEGRATIF
Dr. Berianto Agustian
Seorang wanita mengeluhkan tidak bisa menutup satu matanya secara tiba2 sejak satu hari yang lalu.keluhan disertai mulut mengot ke kiri. Tidak ada riwayat penurunan kesadaran sebelumnya.mual muntah disangkal.
SISTEM SARAF Termasuk sistem pengendali
Merupakan rangkaian organ yang kompleks membentuk sistem terdiri dari jaringan saraf. Jaringan saraf tersebar di seluruh jaringan tubuh.
Sistem informasi yang terintegrasi, berfungsi menerima data, mengolahnya, menentukan respon dan memberi perintah ke setiap organ tubuh untuk melakukan tindakan yang penting demi keadaan homeostasis
Homeostasis : Pengaturan ketenangan internal dan pemelihara-an kondisi dalam tubuh meskipun terjadi perubahan pada lingkungan sekitarnya.
PENDAHULUAN• Sistem saraf adalah sistem yang dibangun oleh
jaringan saraf yang terdiri atas neuron (sel saraf) dan neuroglia (sel glia)
• Sel saraf berfungsi sebagai penyelaras dan pengontrol sistem-sistem tubuh
• Terbagi dua:– Sistem saraf pusat– Sistem saraf perifer
POLTEKKESPKP
3 FUNGSI SISTEM SARAF • Fungsi kewaspadaan
Membantu mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi di sekitar untuk disampaikan ke alat indera. Pada alat indera terdapat saraf sensorik yang befungsi khusus sebagai penginput data
• Fungsi intergrasi Menerima pesan (input data) sensorik dari lingkungan luar, interpretasi oleh CNS, mengatur informasi dan mengintegrasikan dengan informasi yang telah ada untuk menentukan jenis respon yang akan diberikan
• Fungsi koordinasi Setelah dari otak informasi yang sudah terintegrasi untuk mengirimkan pesan/perintah pada otot2 dan kelenjar2, menghasilkan gerak dan sekresi terorganisasi
NEURON• Unit struktural dan fungsional terkecil sistem
saraf• Menghantarkan impuls saraf keseluruh
tubuh • bagian-bagian dari neuron :
- badan sel (inti sel terdapat didalamnya)- dendrit : menghantarkan impuls menuju badan sel- akson : menghantarkan impuls keluar dari badan sel
NEURON
NEUROGLIA• Terletak di sentral (CNS) dan perifer dalam
bentuk sel schwann (pembuat myelin)• Jenis-jenis
– Oligodendria (produksi myelin)– Mikroglia (fagositosis)– Astrocytes (mengatur lingkungan, traspor
nutrien)– Ependymal (melapisi permukaan otak,
produksi dan transfor CSF)
NEUROGLIA
ORGANISASI• SISTEM SARAF PUSAT
– Otak– Medula Spinalis
• SISTEM SARAF TEPI– 12 saraf otak– 31 saraf spinal
NERVOUS SYSTEM
Central NS Peripheral NS
Brain Spinal cord
Forebrain
Midbrain
Hindbrain
Cerebrum Limbic system
Thalamus
Hypothalamus
Reticular Formation (extend to midbrain)
Somatic NS Autonomic NS
Afferent nerves
Parasymphahetic
Symphathetic
Efferent nerves
Cerebelum
Pons
Medulla
NeuronNeuron pada umumnya tidak bermitosis dan mempunyai karakteristik yaitu :
• Excitability yaitu kemampuan menerima impuls
• Conductivity yaitu kemampuan mentransmisi impuls ke bagian-bagian sel.
• Kemampuan mempengaruhi neuron lain, sel otot dan sel-sel kelenjar.
• Neuron terdiri dari cell body, axon, terminal akson dan beberapa dendrit.
Sinaps And Junctional Transmission• Sinaps adalah struktur yang terdapat
diantara neuron. Impuls ditransmisi dari neuron ke neuron lain dan pada organ tubuh yang berhubungan. Sinaps adalah titik pertautan antara dua neuron.
• Neurotransmitter adalah agen kimiawi yang berperan dalam mentransmisi impuls melalui sinaps.
• Neurotransmitter yang bersifat eksitasi adalah acetylcholine, norepinephrine, dopamine, glutamate dan histamine.
• Sedangkan neurotransmitter yang pada umummnya menginhibisi adalah gamma aminobutyric acid (GABA) pada jaringan otak dan glycine pada medula spinalis. Serotinin menghambat dan mengontrol tidur, lapar dan mempengaruhi kesadaran.
OTAK & SUMSUM TL BELAKANGOTAK
Merupakan pusat kendali tubuh
Bobot + 2% dari total BB (+1-1,5 kg)
Memerlukan 20% dari oksigen dalam tubuh
Terdiri dari batang otak, serebrum, serebelum
Terdapat jaringan kelabu (gray matter) dan putih (white matter)
SUMSUM TL BELAKANG
Panjang + 45 cm
Garis tengah + 12 mm
Terdapat jaringan kelabu dan putih
Gray Matter - White Matter
• Gray Matter – bagian SSP yang mengandung serabut saraf yang tidak bermyelin – sel saraf korteks serebral, bag dalam sumsum tlg belakang
• White Matter – bagian SSP yang mengandung serabut saraf (akson) yang bermyelin (warna putih) - lapisan dalam serebrum
• Tengkorak dan tulang belakang
• Dilindungi oleh 3 lapisan : meninges1. Duramater (lap. luar): terdiri atas
jaringan penghubung, pembuluh darah, dan saraf
2. Lapisan arachnoid (lap. tengah): elastis 3. Piamater (lap.dalam): mengandung
saraf & pembuluh darah
OTAK & SUMSUM TL BELAKANG
CAIRAN SEREBROSPINAL
Disekresi oleh pleksus khoroid ke ventrikel2 di otak
Cairan bening/seperti air
Sebagai penahan goncangan
Tempat pertukaran nutrien antara darah dan sistem saraf
Digunakan untuk deteksi penyakit meningitis
Pons
Pituitary gland
Hypothalamus
Cerebrum
Medulla oblongataSpinal cord
Cerebellum
Pineal gland
Thalamus
Section 35-3
SEREBRUM (1)
Merupakan bagian terbesar otak Fungsi : mengendalikan mental, tingkah
laku, pikiran, kesadaran, kemauan, kecerdasan, kemampuan berbicara, bahasa
Terdiri dari 2 hemisfer : kiri dan kanan Mengandung substansi/jaringan kelabu
dan putih Hemisfer dipisahkan suatu celah yang
dalam dan dihubungkan kembali oleh corpus callosum
Sebelah kiri mengendalikan bagian sebelah kanan tubuh, begitu sebaliknya
Bagian luar substansi kelabu : korteks Korteks serebri bergulung2/berlipat tidak teratur
luas permukaan >> Lekukan diantaranya : sulkus Sulkus yang terdalam membentuk fisura
longitudinalis dan lateralis Fisura dan sulkus membagi otak menjadi beberapa
lobus, yg letaknya sesuai dengan tulang yang berada di atasnya
SEREBRUM (2)
Terbagi menjadi bagian2 : LOBUS1. Lobus frontalis
2. Lobus parietalis 3. Lobus oksipitalis
4. Lobus temporalis Substansi putih terletak lebih dalam Korteks serebri juga terbagi bagian yang
memiliki fungsi sensorik dan sebagian fungsi sensorik
SEREBRUM (3)
SEREBELUM
Bagian otak terbesar kedua bag otak belakang
Berada di bawah serebrum, pada belakang tengkorak
Berperan dalam koordinasi otot & menjaga keseimbangan sikap tubuh
Susunan substansi kelabu & putih = serebelum Hemisfer serebeli mengendalikan tonus otot
dan sikap pada sisinya sendiri >< korteks serebrum
POLTEKKESPKP
BATANG OTAK
Menghubungkan otak dengan sumsum tulang belakang
Terdiri dari 2 daerah :• Medulla Oblongata – bag bawah batang
otak, menghubungkan pons dg sumsum tlg blkg, mengendalikan denyut jantung , kecepatan bernafas dan aliran darah dalam pembuluh
• Pons – menyampaikan sinyal dari serebrum ke serebelum
Bagian lain dalam otak
• Thalamus
– menerima impuls dari reseptor sensorik menyampaikan informasinya ke bagian yang tepat di serebrum
• Hypothalamus
– mengatur suhu tubuh rasa lapar, haus, marah, lelah,dll
– Mengendalikan kelenjar pituitari untuk fungsi endokrin
• Keduanya berada di otak bagian depan
OTAK
Otak mengendalikan bagaimana tubuh manusia Otak mengendalikan bagaimana tubuh manusia bekerja. bekerja.
Gerakan sadar : Otak Gerakan sadar : Otak SS somatik SS somatik (mengendalikan bisep, trisep dan otot2 sadar lainnya (mengendalikan bisep, trisep dan otot2 sadar lainnya
Gerakan tidak sadar Gerakan tidak sadar : mis detak jantung. Jika olah : mis detak jantung. Jika olah raga otak bekerja raga otak bekerja SS otonom SS otonom meningkatkan detak meningkatkan detak jantung lebih cepat. jantung lebih cepat.
OTAK
SUMSUM TULANG BELAKANG• = Medula spinalis
• Berawal dari medula oblongata ke arah kaudal mll foramen magnum, berakhir diantara vertebra L1 dan L2
• Penghubung otak dengan seluruh tubuh/perifer (PNS)
• Berperan langsung dalam proses/
gerak refleks
• Mengandung 31 psg saraf spinal
• Serviks• Thoraks• Lumbal• Sakral• Koksigeal• Penebalan serviks +
lumbal• Kauda equina• Konus medullaris• Filum terminale
SUMSUM TULANG BELAKANG
Lengkung refleksRefleks • Cepat, otonom, respon yang tidak disadari• Hasil dari reflex arcs/lengkung refleks – jalur saraf terpendek
SUMSUM TULANG BELAKANG
4 jenis serabut saraf
• Sensorik somatik – “body senses”– sentuhan, tekanan, suhu, keseimbangan
• Sensorik viseral – “organ senses”– Rasa sakit, suhu di dalam organ – C/ mual, lapar, kram
• Motorik somatik – “body movement”– Kontraksi tidak sadar otot rangka
• Motorik viseral – “organ movement”– Kontraksi otot2 polos, kelenjar – = sistem saraf otonom
Substansi abu2/gray matter (1)
• Gray Matter – Bentuk huruf “H” di
lapisan dalam– Kanal tengah = pada
gray commissure– Tanduk posterior/dorsal– Tanduk anterior/ventral
• Terdiri atas– Badan sel– Akson tak bermyelin– Dendrit– Saraf glia
• Tanduk posterior = mengandung interneuron, menghantarkan informasi dari badan sel di luar sumsum tulang ke sumsum tulang
– Akar dorsal mengandung serabut sensorik
• Sensorik somatik
• Sensorik viseral
– Ganglia akar dorsal - mengembang di akar dorsal, tempat interneuron melewatinya
• Tanduk anterior = mengandung badan sel saraf motorik yang mengirimkan impuls dari akson sumsum tulang ke otot dan kelenjar
– Akar ventral mengandung
• Motorik viseral
• Motorik somatik
Substansi abu2/gray matter (2)
– Mengelilingi substansi kelabu/gray matter
– Membentuk kolom putih
» Funiculus posterior» Funiculus anterior» Funiculus lateral
– Terdiri atas» Akson bermyelin» Akson tanpa myelin
Substansi putih/white matter (2)
POLTEKKESPKP
• Fungsi : memungkinkan komunikasi diantara sumsum tulang dan antara otak + sumsum tulang
• 2 tipe utama serabut saraf : – Serabut saraf menaik/ascending : membawa
informasi sensorik dari tubuh ke otak
• c/ sentuhan, tekanan, rasa sakit dan suhu – Serabut saraf menurun/descending: membawa
informasi motorik dari otak ke sumsum tulang
• c/ mengendalikan ketelitian, gerakan terlatih = menulis, menjaga keseimbangan, melakukan gerakan
Substansi putih/white matter (2)
SISTEM SARAF PERIFER
• 31 pasang saraf spinal (serabut motorik, sensorik menyebar pada ekstremitas & dinding tubuh)
• 12 pasang saraf kranial (serabut motorik saja, sensorik saja, atau campuran keduanya menyebar di daerah leher & kepala)
Saraf Spinal
• Tiap pasang saraf terletak pada segmen tertentu (serviks, toraks, lumbar, dll.)
• Tiap pasang saraf diberi nomor sesuai tulang belakang di atasnya :– 8 pasang saraf spinal serviks; C1-C8
– 12 pasang saraf spinal toraks; T1-T12
– 5 pasang saraf spinal lumbar; L1-L5
– 5 pasang saraf spinal sakral; S1-S5
– 1 pasang saraf spinal koksigeal; C0
31 pasang saraf spinal (1)
31 pasang saraf spinal (2)
Saraf kranial (1)• Saraf kranial I: olfaktorius• Saraf kranial II: optikus• Saraf kranial III: okulomotorius• Saraf kranial IV : trokhlearis• Saraf kranial V: trigeminalis• Saraf kranial VI: abdusens• Saraf kranial VII: fasialis• Saraf kranial VIII: vestibulokohlear• Saraf kranial IX: glosofaringeal• Saraf kranial X : vagus• Saraf kranial XI : asesorius• Saraf kranial XII: hipoglosus
SARAF KEPALA (SARAF OTAK)
URUTAN URUTAN SARAFSARAF
NAMA SARAF NAMA SARAF (NERVUS)(NERVUS)
SIFAT SARAFSIFAT SARAF TARGET ORGANTARGET ORGAN
II N. OlfaktoriusN. Olfaktorius SensorikSensorik Hidung, sebagai alat penciumanHidung, sebagai alat penciuman
IIII N. OptikusN. Optikus SensorikSensorik Bola mata untuk penglihatanBola mata untuk penglihatan
IIIIII N. OkulomotoriusN. Okulomotorius MotorikMotorik Penggerak bola mata dan mengangkat Penggerak bola mata dan mengangkat bola matabola mata
IVIV N. TroklearisN. Troklearis MotorikMotorik Mata, memutar mata dan penggerak bola Mata, memutar mata dan penggerak bola matamata
VV N. Trigeminus :N. Trigeminus :- N. OftalmikusN. Oftalmikus- N. MaksilarisN. Maksilaris- N. MandibularisN. Mandibularis
- Motorik & Motorik & SensorikSensorik- SensorikSensorik- Motorik & Motorik & SensorikSensorik
- Kulit kepala & kelopak mata atasKulit kepala & kelopak mata atas- Rahang atas, palatum & hidungRahang atas, palatum & hidung- Rahang bawah & lidahRahang bawah & lidah
VIVI N. AbdusenN. Abdusen MotorikMotorik Mata, penggoyang sisi mataMata, penggoyang sisi mata
VIIVII N. FasialisN. Fasialis Motorik & Motorik & SensorikSensorik
Otot lidah, menggerakkan lidah dan Otot lidah, menggerakkan lidah dan selaput lendir rongga mulutselaput lendir rongga mulut
VIIIVIII N. AuditoriusN. Auditorius SensorisSensoris Telinga, rangsangan pendengaranTelinga, rangsangan pendengaran
IXIX N. N. GlossofaringeusGlossofaringeus
Sensorik & Sensorik & MotorikMotorik
Faring, tonsil, lidah ; rangsangan cita Faring, tonsil, lidah ; rangsangan cita rasarasa
XX N. VagusN. Vagus Sensorik & Sensorik & MotorikMotorik
Faring, laring, paru, esofagusFaring, laring, paru, esofagus
XIXI N. AssesoriusN. Assesorius MotorikMotorik Leher, otot leherLeher, otot leher
XIIXII N. HipoglosusN. Hipoglosus MotorikMotorik Lidah & otot lidah, cita rasaLidah & otot lidah, cita rasa
POLTEKKESPKP
Distribusi saraf2 kranial
SISTEM SARAF OTONOM
• Memegang peran penting dalam pengaturan keadaan konstan dalam tubuh, memberikan perubahan dalam tubuh yang sesuai
• Kerja tidak sadar (berbeda dengan SS somatik)• Menggunakan 2 kelompok neuron motorik untuk
menstimulasi efektor.– Neuron preganglionik muncul dari CNS
ke ganglion tubuh, bersinapsis dengan– Neuron pascaganglionik menuju organ
efektor (otot jantung, otot polos, atau kelenjar).
SISTEM SARAF OTONOM
• Mengendalikan fungsi motorik viseral • Tidak dengan mudah dikendalikan dg
kehendak • Terdiri dari sistem saraf simpatis &
parasimpatis berbeda anatomi maupun fungsinya
• Pada umumnya organ dalaman tubuh/viseral dipersarafi oleh kedua sistem saraf tsb.
• Stimulasi SS simpatis biasanya akan menghasilkan efek berlawanan dengan stimulasi SS parasimpatis.
• Bila satu sistem merintangi fungsi tertentu, sistem lain justru menstimulasinya
• Aktivasi simpatis : vasokonstriksi, naiknya kerja jantung, TD, sirkulasi darah, kadar glukosa sel, dilatasi pupil, bronkhus dan naiknya aktivitas mental
SISTEM SARAF OTONOM
• Parasimpatis : berperan dalam pencernaan, eliminasi & pada pembaruan suplai energi
• Sistem simpatis = sistem adrenergikStimulasi sistem ini akan menimbulkan reaksi yang meningkatkan penggunaan zat2 oleh tubuh (aktif & perlu energi)
• Sistem parasimpatis = sistem asetilkolinStimulasi pada sistem ini, timbul efek dengan tujuan menghemat penggunaan zat2 & mengumpulkan energi
• Ada keseimbangan antara keduanya
SISTEM SARAF OTONOM
CNS jalur efferen SS otonom pleksus otonom organ efektor
Berperan 2 neuron :
• Neuron preganglionik : pada CNS• Neuron pascaganglionik : di luar CNS (pada
ganglion otonom)
SISTEM SARAF OTONOM
Sistem saraf simpatis• Terletak di depan kolumna vertebra, berhubungan dengan
sumsum tulang belakang melalui serabut saraf• Tersusun dari ganglion2 pada daerah :
– 3 psg ganglion servikal– 11 psg ganglion torakal– 4 psg ganglion lumbal– 4 psg ganglion sakral– 1 psg ganglion koksigen
• Sering disebut sistem saraf torakolumbar• Fungsi :
– Mempersarafi otot-otot jantung, otot tak sadar pembuluh darah, organ2 dalam (lambung, pankreas, usus), serabut motorik sekretorik pada kelenjar keringat, serabut motorik otot tak sadar pada kulit
– Mempertahankan tonus semua otot termasuk otot tak sadar
Sistem saraf parasimpatis
• Disebut sistem saraf kraniosakral• Terbagi menjadi 2 bagian
– Saraf otonom kranial: ke-3 (okulomotorius),7 (fasialis),9 (glosofaringeal),10 (vagus)
– Saraf otonom sakral : ke-2, 3, 4 membentuk urat saraf pada organ dalam pelvis & bersama2 SS simpatis membentuk pleksus yang mempengaruhi kolon, rektum dan kdg kemih
• Sistem asetilkolin• Rest, digest or repose• Saat tubuh tidak aktif• Mis. Digesti, ekskresi,
urinasi • Menyimpan energi• Segmen spinal
kraniosakral (CN III, VII, IX, X & S2-4)
• Sistem adrenergik• Fight, Flight or Fright• Saat tubuh aktif• Mis. Berkeringat nafas
dalam , peningkatan denyut jantung
• Menggunakan energi
• Segmen spinal torakolumbal (T1-L2)
SISTEM SARAF OTONOM
Parasimpatis Simpatis
• Serabut preganglionik panjang/pascaganglionik pendek
• “D” division : Digestion, defecation & diuresis
• Serabut praganglionik pendek/ pasca ganglionik panjang
• “E” division : Exercise, excitement, emergency & embarrassment
SISTEM SARAF OTONOM
Parasimpatis Simpatis
Neurotransmiter pada SS Otonom• Neurotransmiter neuron simpatik praganglionik :
asetilkolin (Ach) menstimulasi potensial aksi neuron pascaganglionik
• Neurotransmiter yang dilepaskan oleh neuron simpatik pascaganglionik : noradrenalin/norepinefrin
• Neurotransmiter pada seluruh neuron praganglionik dan sebagian besar neuron pascaganglionik parasimpatik asetilkolin (ACh)
Target Organ Parasympathetic Effects Sympathetic Effects
Eye (Iris) Stimulates constrictor muscles. Pupil constriction
Stimulates dilator muscles. Pupil dilates.
Eye (Ciliary muscle) Stimulates. Lens accommodates – allows for close vision
No innervation.
Salivary Glands Watery secretion Mucous secretion
Sweat Glands No innervation Stimulates sweating in large amounts (Cholinergic)
Gallbladder Stimulates smooth muscle to contract and expel bile
Inhibits gallbladder smooth muscle
POLTEKKESPKP
Target Organ Parasympathetic Effects Sympathetic Effects
Cardiac Muscle Decreases HR Increases HR and force of contraction
Coronary Blood Vessels Constricts Dilates
Urinary Bladder; Urethra Contracts bladder smooth muscle; relaxes urethral sphincter
Relaxes bladder smooth muscle; contracts urethral sphincter
Lungs Contracts bronchiole (small air passage) smooth muscle
Dilates bronchioles
Digestive Organs Increases peristalsis and enzyme/mucus secretion
Decreases glandular and muscular activity
Liver No innervation No innervation (indirect effect)
POLTEKKESPKP
Target Organ Parasympathetic Effects Sympathetic Effects
Kidney No innervation Releases the enzyme renin which acts to increase BP
Penis Vasodilates penile arteries. Erection
Smooth muscle contraction. Ejaculation.
Vagina; Clitoris Vasodilation. Erection Vaginal reverse peristalsis
Blood Coagulation No effect Increases coagulation rate
Cellular Metabolism No effect Increases metabolic rate
Adipose Tissue No effect Stimulates fat breakdown
POLTEKKESPKP
Target Organ Parasympathetic Effects Sympathetic Effects
Mental Activity No innervation Increases alertness
Blood Vessels Little effect Constricts most blood vessels and increases BP. Exception – dilates blood vessels serving skeletal muscle fibers (cholinergic)
Uterus Depends on stage of the cycle
Depends on stage of the cycle
Endocrine Pancreas Stimulates insulin secretion
Inhibits insulin secretion
POLTEKKESPKP
Alat Indera dan Reseptor
Modalitas SensoriModalitas Sensori ReseptorReseptor Alat InderaAlat InderaPenglihatanPenglihatan Sel batang & Sel batang &
kerucutkerucutMataMata
PendengaranPendengaran Sel-sel rambutSel-sel rambut Telinga, organ cortiTelinga, organ corti
PenghiduPenghidu Sel olfaktoriusSel olfaktorius HidungHidung
KecapKecap Reseptor Reseptor kecap/papila kecapkecap/papila kecap
Lidah Lidah
Percepatan Percepatan RotasionalRotasional
Sel-sel rambut Sel-sel rambut Telinga (kanalis Telinga (kanalis semisiruler)semisiruler)
Percepatan LinierPercepatan Linier Sel-sel rambut Sel-sel rambut Telinga (utrikulus Telinga (utrikulus dan sakulus)dan sakulus)
Raba, tekanRaba, tekan Ujung-ujung sarafUjung-ujung saraf VariasiVariasi
HangatHangat Ujung-ujung sarafUjung-ujung saraf VariasiVariasi
DinginDingin Ujung-ujung sarafUjung-ujung saraf VariasiVariasiPOLTEKKESPKP
Modalitas SensoriModalitas Sensori ReseptorReseptor Alat InderaAlat Indera
NyeriNyeri Ujung saraf telanjangUjung saraf telanjang VariasiVariasi
Posisi sendi dan Posisi sendi dan pergerakan pergerakan
Ujung saraf Ujung saraf VariasiVariasi
Panjang otot Panjang otot Ujung saraf Ujung saraf Kumparan ototKumparan otot
Tegangan ototTegangan otot Ujung saraf Ujung saraf Organ tendon golgiOrgan tendon golgi
Tekanan darah arteri Tekanan darah arteri Ujung saraf Ujung saraf Reseptor regang di Reseptor regang di sinus karotikus dan sinus karotikus dan
arkus aortaarkus aorta
Tekanan vena Tekanan vena sentral sentral
Ujung saraf Ujung saraf Reseptor regang di Reseptor regang di dinding vene-vena dinding vene-vena
besar, atriabesar, atria
Pengembangan paru Pengembangan paru Ujung-ujung sarafUjung-ujung saraf Reseptor regan di Reseptor regan di
parenkim paruparenkim paru Suhu darah di kepala Suhu darah di kepala Saraf dihipothalamusSaraf dihipothalamus VariasiVariasi
P02 arteri P02 arteri Sel-sel glomus Sel-sel glomus Badan karotis dan Badan karotis dan badan aorta badan aorta POLTEKKESPKP
Modalitas SensoriModalitas Sensori ReseptorReseptor Alat InderaAlat InderapH CSS pH CSS Reseptor di Reseptor di
permukaan ventral permukaan ventral medula oblongata medula oblongata
Tekanan osmosis, Tekanan osmosis, plasma plasma
Sel-sel di OVLT dan Sel-sel di OVLT dan mungkin berbagai mungkin berbagai organ organ sirkumventrikular di sirkumventrikular di hipotalamus hipotalamus anterior anterior
Beda glukosa darah Beda glukosa darah arteriovenosa arteriovenosa
Sel-sel Sel-sel dihipotalamus dihipotalamus
(glukostat)(glukostat)
POLTEKKESPKP
Refleks
• Refleks merupakan reaksi organisme terhadap perubahan lingkungan baik didalam maupun diluar organisme yang melibatkan sistem saraf pusat dalam memberikan jawaban (respon) terhadap rangsang reseptor
• Unit dasar untuk kegiatan saraf terpadu adalah lengkung refleks. Lengkung refleks terdiri atas alat indera, saraf aferen, satu sinaps atau lebih yang terdapat di pusat integrasi atau diganglion simpatis, saraf eferen, dan efektor.
• Kegiatan dilengkung refleks dimulai di reseptor sensorik, berupa potensial reseptor yang besarnya sebanding dengan kuat rangsang. Potensial reseptor membangkitkan potensial aksi yang bersifat “gagal atau tuntas” di saraf aferen.
Proses Refleks • Proses yang terjadi pada refleks tersebut
melalui plan yang disebut lengkung refleks, jalan yang dilalui refleks adalah :
Reseptor Aferen
Saraf Pusat
Efektor Eferen
Top Related