SISTEMSANITASI DAN DRAINASE
PADA BANGUNAN
Mata Pelajaran: Konstruksi Bangunan Menggambar (KBM) IKelas / Semester: XI Teknik Gambar Bangunan / 1
Tahun Pelajaran: 2009/2010
Disusun oleh:Herry Fitriyadi, S.Pd.
NIP. 19730224 200501 1 007
Bahan Ajar Konstruksi Bangunan Menggambar I Berbasis ICT/TIK© 2009 SMKN 2 AMUNTAIall rights reserved
STANDAR KOMPETENSI :12. Menggambar Utilitas Gedung
KOMPETENSI DASAR :12.4. Menggambar Drainase Gedung
INDIKATOR :12.4.1. Sistem sanitasi bangunan dipahami12.4.2. Sistem drainase bangunan dipahami12.4.3. Sistem sanitasi dan drainase bangunan digambarkan dalam bentuk denah isometri dan gambar detail
MATERI PEMBELAJARAN
Materi yang akan dibahas dalam pertemuan ini adalah :
1. Sistem Sanitasi Bangunan
2. Sistem Drainase Bangunan
3. Contoh Desain Sistem Sanitasi dan Drainase
1. Sistem Sanitasi Bangunan
Pada perencanaan sistem sanitasi bangunan dapat diuraikan lebih lanjut menjadi 2 bagian, yaitu:-Instalasi/jaringan air bersih-Alat-alat saniter
a. Instalasi/jaringan air bersih
Sumber-sumber air bersih -Perusahaan Air Minum (PAM) -Sumber setempat (sumur / mata air artesis)
Persyaratan air bersih untuk Air minum, Mandi, Cuci -Jernih -Tidak berwarna -Tidak berbau -Kadar bakteri rendah
Persyaratan untuk sistem jaringan -Tidak mengganggu sistem struktur bangunan -Tidak mengurangi estetika -Terlindung -Peralatan saniter memenuhi standar
Skema jaringan air bersih dari PAM
PAM
Reservoar
SaluranPrimer
SaluranSekunder
SaluranTersier
Box Meter Konsumen
KranKebakaran
Skema jaringan air bersih lokal
Distribusi
Pompa
Pipa Hisap
Pipa Tekan
Bak Penampung / Tandon
Pipa Distribusi
Air minum
Mandi
Cuci
Dimensi pipa pada jaringan
-di halaman : 1½” s.d. 2”-menempel dinding bangunan: 1”-menembus bangunan : ½” atau ¾”-ukuran kran : ⅜” , ¾” dan ½”
Perlengkapan pada Bak Penampung / Tandon
dari pompa ¾”
Peluap ¾”
Distribusi¾” atau ½”
penguras
kran
saluran udara
Keuntungan penggunaan tandon adalah dapat menyimpan air/ terdapat persediaan air pada waktu listrik padam/aliran PAM mati. Yang perlu diperhatikan adalah perawatan / pemeliharaan bak tandon secara perodik.
lubang kontrol
Sumur Artesis
b. Alat-alat Saniter
- Bath tub untuk mandi, dilengkapi kran air dingin dan kran air panas- Shower untuk pancuran air mandi- Closet untuk buang air besar/kecil, dengan model jongkok/duduk- Urinoir untuk buang air kecil khusus pria- Bidet untuk buang air kecil khusus wanita- Washtafel/Lavatory untuk cuci tangan- Zink untuk cuci piring/dapur
Contoh penempatan peralatan pada kamar mandi
Bidet
Floor Drain Closet duduk
Washtafel
Bath Tub
Shower
Pipa PVC
Trap
2. Sistem Drainase Bangunan
Pada perencanaan sistem drainase bangunan dapat diuraikan lebih lanjut menjadi 2 bagian, yaitu:-Instalasi/jaringan air kotor-Perlengkapan drainase
a. Instalasi/jaringan air kotor
Sistem jaringan -Sistem Terbuka untuk air hujan / saluran yang tidak menimbulkan bau -Sistem Tertutup untuk saluran yang menimbulkan pencemaran / polusi Dalam pelaksanaannya untuk saluran tertutup dipisah menjadi 2, yaitu: ● saluran dari WC >> Septictank >> Peresapan ● saluran dari Kamar Mandi/Dapur/Cuci >> Peresapan
Persyaratan untuk sistem jaringan -Jaringan tidak boleh langsung masuk ke saluran kota, kecuali saluran air hujan -Sistem harus dilengkapi trap yang berfungsi sebagai penahan bau dari saluran pembuang -Jaringan dibuat sependek mungkin -Jangan terlalu banyak bangunan -Belokan tidak boleh tajam < 90° -Pertemuan dan belokan diberi bak kontrol -Kemiringan saluran minimal 1% -Perlu perawatan secara periodik
WC Kamar Mandi/Dapur/Cuci
Septic Tank Peresapan
Saluran air hujan -Air hujan dari cucuran atap serta ruang terbuka/halaman disalurkan ke saluran kota (jika sudah tersedia) atau dibuatkan peresapan lokal -Saluran dibuat terbuka agar mudah dibersihkan -Menggunakan pipa ½ 20 cm -Sebaiknya dibuatkan peresapan tersendiri sebagai usaha konservasi air tanah -Pada bagian yang terkena sirkulasi diberi/ditutup dengan pelat beton/kisi-kisi besi beton -Pada pertemuan dan belokan diberi bak kontrol
b. Perlengkapan drainase
Peresapan Air Hujan
Peresapan
Batu pecah
Pasir
Pelat beton
Pipa hawa 2”
dari WCke Peresapan
proses penghancuran disposal
Contoh penentuan dimensi ruang penghancur :
Kebutuhan air/orang/hari = 25 literKotoran hancur dalam waktu = 3 hariTinggi air dalam septic tank (T) = 150 cm =1,5 mVolume air (V) = 15 x 25 x 3 = 1125 liter = 1,125 m³Misal direncanakan panjang ruang (P) = 1 mmaka lebar ruang (L) = _V_ = 1,125 = 0,75 m T.P 1,5.1
Kapasitas Tampung
Dimensi dalam cm
T P L
15 orang25 orang50 orang
100 orang150 orang200 orang
150150150150150150
100150250250300400
75100120120150150
T
P
L
L
Septic TankBerfungsi sebagai tempat proses pengahancuran disposalpadat secara biologis / dibantu bakteri pembusuk
Peresapan Air KotorBerfungsi sebagai filter aliran air dari septictank sebelum meresap ke dalam tanahTerdapat 2 model peresapan, yaitu:-model memanjang dipergunakan bila halaman cukup luas / tanah merupakan lapisan pasir-model sumuran dipergunakan pada halaman yang sempit / lapisan tanah bagian atas tidak mudah meresap air
Peresapan model memanjang
Tanah urug
Ijuk
Kerikil halus
Kerikil kasar
Pipa PVC 4”, pada sepanjang pipadiberi lubang-lubang kecil
Kapasitas Tampung
Panjang Peresapan
15 orang
25 orang
50 orang
100 orang
5 m
7 m
10 m
12 m
Peresapan model sumuran
dari Septic Tank 4”
dari Septic Tank 4”
Batu pecah
Kerikil
Pasir
Ijuk
Bak Kontrol Air KotorBerfungsi untuk pemeliharaan jaringan secara periodikPenempatan bak kontrol, yaitu:-dibuat pada setiap jarak panjang 6 m
-pada jaringan pipa yang membelok
-pada pertemuan pipa jaringan
Bak kontrol dari aliran WC
Bak kontrol dari limbah cuci
c. Contoh Desain Sistem Sanitasi dan Drainase
Denah Instalasi Air Bersih
Denah Instalasi Air Kotor
LEMBAR KERJA SISWA
Menggambar Sistem Sanitasi dan Drainasepada bangunan Rumah Tinggal
TUGAS (Individu) :Sesuai dengan Tugas Besar “Rencana Rumah Tinggal 1 Lantai”, buatlah gambar :1. Denah isometri Instalasi Air Bersih dan Instalasi Air Kotor, skala 1 : 1002. Detail model Septic Tank dan Peresapan Sumuran, skala 1 : 20
SELAMAT BEKERJA !!!