SISTEM PENGELOLAAN TABUNGAN MABRUR
BANK SYARIAH MANDIRI
CABANG CIPUTAT
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
FAIZAH
109053000042
KONSENTRASI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH
JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2013 M/1434 H
SISTEM PENGELOLAAN TABUNGAN MABRUR
BANK SYARIAH MANDIRI CABANG CIPUTAT
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I.)
Oleh:
FAIZAH
NIM: 109053000042
Di Bawah Bimbingan:
Dr. Sihabuddin Noor, MA
NIP: 196902211997031001
KONSENTRASI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH
JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2013 M/1434 H
ABSTRAK
Faizah, NIM: 109053000042. Sistem Pengelolaan Tabungan Mabrur Bank
Syariah Mandiri Cabang Ciputat. Program Studi: Manajemen Dakwah,
Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi. Dibawah Bimbingan Dr. Sihabuddin
Noor, MA
Antusiasme masyarakat Indonesia dalam menyempurnakan Rukun Islam
yang ke-5 yaitu melaksanakan ibadah haji sangatlah besar. Hal tersebut bisa dilihat
dari banyaknya bermunculan produk yang ditawarkan oleh Bank Syariah tentang
penyelenggaraan ibadah haji, seperti halnya yang dilakukan oleh Bank Syariah
Mandiri Cabang Ciputat. Hal ini juga yang mendasari penulis untuk mengangkat
judul skripsi tentang Sistem Pengelolaan Tabungan Mabrur Bank Syariah Mandiri
Cabang Ciputat.
Pembatasan masalah dalam penelitian ini hanya pada sistem dalam
pengelolaan tabungan mabrur pada Bank Syariah Mandiri Cabang Ciputat.
Sedangkan perumusan masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini penulis
merumuskan tentang bagaimana sistem pengelolaan tabungan mabrur di Bank
Mandiri Syariah Cabang Ciputat.
Tujuan diadakan penelitian ini untuk memberikan jawaban terhadap pokok
masalah penelitian. Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian
adalah memperoleh gambaran tentang pengelolaan tabungan haji bank syariah
mandiri. Dengan tujuan mrngrtahui bagaimana dengan sistem pengelolaan tabungan
tersebut oleh Bank Syariah Mandiri.
Untuk penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif
dengan hasil penyajian dalam bentuk deskriptif. Penulisan ini menggambarkan atau
melukiskan kondisi suatu objek, apakah objek tersebut memberikan sebuah nilai
atau sebaliknya.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis, maka penulis merumuskan
kesimpulan mengenai sistem pengelolaan tabungan haji bank syariah mandiri.
dengan memberikan kemudahan pada nasabahnya agar bisa mewujudkan suatu
keinginannya mendapatkan nomor porsi dan berlanjut mewujudkan impian para
jama’ah haji ke tanah suci.
Kata Kunci : Sistem, Pengelolahan, Tabungan dan Haji
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin penulis panjatkan syukur kehadirat Allah SWT. karena
dengan rahmat nya penulis dapat melakukan hasil karya Tulisan ini. Shalawat serta salam
semoga allah senantiasa dilimpahkan kepada nabi besar Muhammad SAW, yang telah
membawa kita selaku umatnya mampu dalam mengenal, mencari, dan menegakkan syari’at
islam.
Pada dasarnya selama penyusunan skripsi ini tentunya penulis banyak mengalami
kesulitan dan hambatan, baik mengenai pengaturan waktu, pengumpulan data,
pengolahannya dan sebagainya. Namun berkat kesungguhan hati dan bantuan dari berbagai
pihak, sehingga segala kesulitan tersebut dapat diatasi, yang akhirnya skripsi ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis perlu
menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya terutama kepada :
1. Ayahanda H. Abdullah dan ibunda Hj. Ida Farida serta Kakek dan nenek alm.H. Namin
dan Hj. Fatimah paman dan tante ku H. Naseh dan Hj. Rosanah tercinta yang senantiasa
memberikan kasih sayang, motivasi, arahan, doa, serta pengorbanan yang tiada henti-
hentinya bagi penulis sehingga memberikan motivasi dan inspirasi dalam menyelesaikan
skripsi ini.
2. Dr. Arief Subhan. MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
iii
3. Drs. Wahidin Saputra, MA sebagai Pudek I, Drs. H. Mahmud Jalal, MA, sebagai
Pudek II, serta Drs. Study Rizal LK, MA sebagai Pudek III bidang
kemahasiswaan yang telah memberikan banyak ilmu dalam bidang organisasi.
4. Drs. Cecep Castrawijaya. MA, selaku Ketua Jurusan Manajemen Dakwah..
Drs.H. Mulkannasir. MA, Selaku Sekertaris Jurusan Manajemen
Dakwah.Sekaligus sebagai pembimbing Akademik, beserta segenap jajaran
karyawan dan Jurusan dan Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi. Dan beserta
5. Seluruh staf Perpustakaan Utama dan Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi,
yang telah membantu dalam menyediakan sumber-sumber pustaka selama penulis
merampung skripsi ini.
6. Dr. Sihabuddin Noor. MA, selaku dosen pembimbing yang telah banyak
memberikan perhatian bimbingan serta pengarahan yang sangat baik, sehingga
skripsi ini bias cepat terselesaikan.
7. Bapak Pamungkas Setyo Budi selaku manager marketing yang sudah meluangkan
waktu nya untuk penulis dalam penelitian di Bank Syariah Mandiri. Dan Bapak
Saharuddin selaku staff pelaksana marketing support yang sudah banyak
membantu dan meluangkan waktu penulis dalam penelitian di Bank Syariah
Mandiri Cabang Ciputat. Dan seluruh staff dan karyawan Bank Syariah Mandiri.
8. Teman-teman seperjuangan keluarga gank kacrut MD B 2009 yang selalu memberikan
semangat serta motivasi yang sangat membantu penulis, Iim, Shinta, Komariah,
Nuraipah, Eneng , Syarifuddin, Harry , Mus’ap dan Taqana, Jailani , Cep Husni, Raditya,
Slamet, Nasrullah, Samsul.
iv
9. Teman-teman seperjuangan keluarga MD A dan MHU 2009, Segenap adik – adik MD-
MHU dan Segenap teman-teman seluruh fakultas ilmu dakwah dan ilmu komunikasi
teman-teman angkatan 2009 yang selalu memberi semangat dalam mengerjakan
skripsi. Segenap teman-teman KKN ” BERKAH ” siska, vera, yeti, eta, gufron, muti,
roji, ayat,desman dan karim. Kangen kumpul-kumpul lagi dan Teman-teman kosan
hebring esti nurhayati, ihda nuraida, mutiatilah, semangat dan terima kasih buat kalian.
10. Sahabat yang tak pernah lepas memberikan semangat,motivasi sampai pembuatan
skripsi ini berjalan dari awal hingga selesai kepada penulis mereka adalah sahabat yang
tak bisa terbalaskan jasa mereka pada penulis, Hana Kafiah, Ajeng Retno Kusumawati,
Fani Fadillah, Siti Holisah, Zatil Izzati, Farah Yuliestiana, Aditya Yudho Negoro, Muh.
Yudistira kusuma, Muhammad Romdoni, Nur Rahman Muhammad Arif, dan
Muhammad Rusli. Jasa kalian tidak akan pernah dilupakan aku sayang kalian. Terima
kasih untuk bantuannya selama ini, aku sayang kalian. Serta Para kakak senior yang
telah membantu dalam pembuatan skripsi, ka jamal masykur aziz, Ahmad andriansyah,
fini fitriani merliza, husin ismail
Akhirnya hanya kepada Allah dialah kami berserah diri.Dan mudah-
mudahan skripsi ini bermanfaat. Meskipun penulis menyadari masih banyak
terdapat kelemahan dan kekurangan dalam skripsi ini karena kesempurnaan
hanyalah milik Allah SWT.
Jakarta,28 September2013
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ............................................ 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..................................................... 7
D. Metode Penelitian .......................................................................... 7
E. Tinjauan Pustaka ........................................................................... 9
F. Sistematika Penulisan .................................................................... 11
BAB II LANDASAN TEORITIS
A. Teori Sistem
1. Pengertian Sistem ................................................................... 9
2. Unsur-unsur Sistem ................................................................ 11
3. Ciri-ciri Sistem ....................................................................... 12
4. Tujuan Sistem ........................................................................ 13
B. Pengelolaan
1. Pengertian Pengeloaan ........................................................... 14
2. Peranan Pengelolaan .............................................................. 15
C. Tabungan Haji
1. Pengertian Produk Tabungan Haji ......................................... 16
vii
2. Manfaat Tabungan Haji.......................................................... 17
D. Haji
1. Pengertian Haji ....................................................................... 19
2. Rukun Haji ............................................................................. 19
3. Ibadah Haji ............................................................................. 20
4. Onkos Naik Haji ..................................................................... 23
5. Akomodasi Haji ..................................................................... 24
BAB III GambaranUmum
A. Sejarah Bank Syariah Mandiri ...................................................... 27
B. Profil Perusahaan........................................................................... 30
C. Visi dan misi Bank Syariah Mandiri ............................................ 31
D. Peta Pendidikan keuangan Syariah. .............................................. 31
E. Struktur organisasi......................................................................... 35
F. Bagan organisasi ........................................................................... 35
G. Dewan Pengawas Syariah. ............................................................ 36
H. Program Bank Syariah Mandiri..................................................... 38
1. Pembiayaan Modal Kerja ....................................................... 38
2. Pembiayaan Investasi ............................................................ 39
3. Pembiayaan Kepemilikan Ruko ............................................. 39
4. Bank Garansi .......................................................................... 40
5. Letter of credit ....................................................................... 41
I. Tabungan Bank Syariah Mandiri ................................................. 41
1. BSM Tabungan Mabrur ......................................................... 44
viii
2. BSM Tabungan Berencana .................................................... 45
3. BSM Tabungan Simpatik ...................................................... 47
4. BSM Tabungan Investa Cendekia .......................................... 49
BAB IV HASIL TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Pengelolaan Tabungan Haji .......................................................... 53
B. Sistem Yang Dikembangkan ......................................................... 59
C. AnalisisSistem ............................................................................... 64
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................... 68
B. Saran-Saran ................................................................................... 69
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakangMasalah
Pergi haji bagiseorangMuslim erat kaitanya dengan niat dan keinginan
yang kuat. Banyak kisah yang berkembang di masyarakat yang menceritakan
seseorang yang tidak mampu secara finansial tetapi secara tiba-tiba Allah
mengundangnya ke Baitullah melalui perantara bantuan orang lain. Dalam
kenyataan sebaliknya, banyak umat Islam yang mampu secara finansial tetapi
tidak punyaniatuntukmenunaikannya.
Momentum haji bagi umat Islam memiliki makna tersendiri.Selain
sebagai ritual keagamaan dalam rukun Islam yang terakhir, haji memiliki
semangat moral, spiritual dan intelektual bagi yang menunaikannya.
Sehingga ibadah haji memberikan kontribusi yang cukup signifikan dalam
proses perubahan masyarakat kearah yang lebih baik.1
Haji sebagai ibadah, akhir lebih sekedar prosesi ritual umat Islam
terhadap Kewajiban pelaksanaan rukun Islam kelima. Ibadah Haji adalah
menyengaja berkunjung ke Baitullah dengan melaksanakan rukun dan wajib
haji, sehingga ibadah haji manifestasikan titik simpul dialogis antara
kesadaran spiritual dengan kecerdasan rasional.
1Fini, Fitriani, “Strategi Pelayanan Produk Tabungan Haji Arafah Pada PT.Bank Muamalat Indonesia
Cabang Bumi Serpong Damai (BSD) Tanggerang“ (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Jakarta, 2013). h. 1
2
Untuk itu calon jama’ah haji perlu memahami kajian perbedaan
mazhab seputar pelaksanaan ibadah haji dan umrah dengan ragam pendekatan
yang kompeherensip, baik secara doktrinal, teoritis, historis, filosofis, maupun
kultural dengan mempertimbangkan konteks umat Islam Indonesia, khususnya
calon jam’ah Haji dari DKI Jakarta. 2
Berangkat haji ke Tanah Suci yang merupakan cita-cita umat Islam, di
dalamperjalanannya memerlukan biaya yang cukup besar.Untukituharus ada
perencanaan dan persiapan yang matang sebelumnya. Banyak cara yang
ditempuh seorang Muslim dalam mewujudkan cita-citanya itu. Salah satu
upaya adalah dengan jalan menabung di bank.
Indonesia merupakan negara yang jauh jaraknyadari tanah suci Mekah
dan Madinah.Dengandemikianbagiseseorang yang inginberangkat haji
membutuhkan biaya yang cukup besar. Bagi mereka yang berkecukupan
bahkan lebih secara finansial dapat menunaikannya secara cepat, namun bagi
mereka yang penghasilan pas-pasan dan kekurangan bisa langsung naik haji
salah satu upaya adalah dengan cara menabung di tabungan haji.
Ibadah haji yang merupakan suatu ibadah yang wajib dilaksanakan
setiap muslim yang mampu hanya sekali seumur hidupnya, jumlah dan
peminatnya setiap tahun semakin bertambah. Banyak cara yang ditempuh,
seperti bagi kaum Muslim yang kehidupannya pas-pasan dari segi materi,
2Hidayat manarul, Manasik Haji dalam Tinjauan Faham Ahli Sunnah Wal Jamaah, Ciputat,
ABHUNU, 2010 h. 1 -3.
3
dapatberangkat dengan carasistem penghimpunan dana menjadikan dana
terkumul pada satu tempat atau perusahaan yang pada hal ini adalah Bank
Syariah Mandiri, dikatakan dengan sistem tabungan haji lebih kepada sistem
dimana orang-orang mengumpulkan atau menyimpan uagnya untuk
membayar haji (menghimpun).Sehingga dengan sistemtabungan haji ini orang
mempunyai harapandapat pergi haji.Sehingga tabungan haji adalah suatu
simpanan perencanan yang dilakukan orang perorangan yang mempunyai
rencana menunaikan ibadah haji.3
Butuh perencanaan yang cukup matang untuk mereka yang tidak
cukup secara financial tetapi mempunyai keinginan yang tinggi dalam
memenuhi kewajiban ibadah ke tanah suci, di Indonesia mereka dapat
melakukannya melalui tabungan haji yang disediakan oleh bank-bank syariah.
Sehingga dengannya diperoleh nomor porsi kursi haji tahun berikut dengan
membayar melunasi Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH) yang merupakan
sejumlah dana yang harus dibayar oleh warga negara yang akan menunaikan
ibadah haji4.
Syarat haji dalam problematika persiapan ibadah haji yaitu istitha’ah
dalam ibadah haji, yaitu istitha’ah secara sederhana dapat diartikan
kemampuan menunaikan ibadah haji. Ada dua macam criteria istitha’ah.
3Hendra Kholid, “Tabungan Haji”, artikel diakses pada 26 April 2011 dari http://hendrakholid.net.
4Undang-Undang Republik Indonesia. Undang-Undang No. 13 Tahun 2008 tentang penyelenggaraan
ibadah haji (jakarta: Undang-Undang Republik Indonesia,2008),h.2
4
Pertama istitha’ah secara langsung (kemampuan priadi, secara mandiri), dan
kedua istitha’ah tidak langsung (mampu melaksanakan haji tetapi yang
mengerjakan orang lain).
Bentuk istitha’ah yang pertama, mensyaratkan empat hal yaitu :
pertama bekal yang cukup, kedua kendaraan, ketiga perjalanan dan keempat
badan. Bentuk istitha’ah yang kedua terjadi apabila seseorang mampu haji,
hanya saja dengan meminta pertolongan orang lain. Kasus semacam ini terjadi
bagi orang kaya haya saja ia tidak dapat menunaikan ibadah haji itu karena :
satu keras yang sulit diharapkan kesembuhannya, dua ada udzur alamiah (tua)
atau karena faktor lainnya.
Sementara itu komisi fatwa majelis ulama indonesia memutuskan
bahwa keputusan musyawarah alim ulama yang diadakan pada tahun 1975
tentang istitha’ah yang selengkapnya berbunyi “ orang islam dianggap mampu
(Istitha’ah) melaksanakan ibadah haji, apabila jasmaninya, ruhaninya, dan
perbekalan, memungkinkan untuk menunaikannya tanpa melantarkan
kewajiban terhadap keluarga, dianggap memadai.
Sementara itu, komisi fatwa MUI DKI Jakarta menuliskan, para ulama
telah bersepakat bahwa salah satu ibadah haji adalah memiliki kemampuan
istitha’ah yang dimaksud istitha’ah dari segi harta untuk membayar biaya
perjalanan ibadah haji (BPIH) sesudah kebutuhan primer (sandang , pangan
dan perumahan) beserta keluarga terpenuhi, dan sesudah terbebas dari hutang
5
piutang baik kepada manusia ataupun kepada Allah SWT. Misalnya nadzar,
kafarat, dan zakat.
Mengenai pengertian istitha’ah yang menjadi syarat wajib haji
memang terdapat perbedaan penafsiran dikalangan ulama. Menurut Rasyid
Ridha dan Muhammad Anduh, istitha’ah itu berarti mampu untuk sampai ke
Baitullah dan kemapuan itu berbeda bagi setiap orang, tergantung jauh atau
dekatnya dari Baitullah dengan mempertimbangkan kondisi masing-masing.
Tetapi kebanyakan ulama menafsirkan istitha’ah dengan mempuyai bekal haji
dan biaya transportasi haji PP, disamping nafkah untuk keperluan keluarga
yang ditinggalkan di tanah air.
Berkaitan dengan definisi istitha’ah itu, dalam Hamisy kitab Bughhyat
Al-Mustarsyidin karangan Sayyid Abdurrahman bin Muhammad bin Husain
bin Umar dikatakan, Apabila sesorang memiliki rumah, sawah, atau
pekarangan, atau harta lainnya, dan nilainya telah mencukupi untuk biaya
pergi pulang haji, maka harta itu miskin. Pendapat hamir sama dinyatakan
Sayyid Abdurrahman bin Muhammad bin Husain bin Umar dalam kitabnya
Bughyat Al-Mustarsyidin semua kelebihan harta kuning yang dimiliki
(kecuali kitab fikih) yang tidak boleh dijual : alat perang, alat bekerja,
pelengkap kosmetika istri, dan baju pantas pakai sehari-hari
Dalam Ibadah Haji Pemerintah berhak menentukan Istitha’ah yang
harus dipenuhi umat Islam, demi menjaga keselamatan dan kemaslahatan
mereka dan keluarga yang ditinggalkan. Misalnya, Istitha’ah itu mensyaratkan
6
adanya sehat jasmani dan rohani, aman perjalanan, serta aman pula situasi d
tanah suci, dan bagi wanita harus disertai suami atau mahramnya. Demikian
juga larangan pergi haji bagi wanita hamil harus ditaati demi menjaga
kesehatan dan keselamatan wanita itu sendiri serta janin yang dikandungnya. 5
Salah satu produk tabungan haji syariah adalah Tabungan Mabrur
Bank Syariah Mandiri. Produk ini berupaya untuk membantu masyarakat
yang tidak mampu yang berkeinginan pergi haji dengan system pengelolaan
dananya secara profesional.Bagaimana “Sistem Pengelolaan Tabungan Haji
Bank Syariah Mandiri.”penulis mengangkatnya menjadi tema penelitian
dalam skripsi ini.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Untuk memberikan gambaran yang terarah dalam penelitian ini, maka
peneliti membatasi masalah penelitiannyahanya pada “Sistem Pengelolaan
Tabungan Haji Bank SyariahMandiriCabangCiputat” penulis memilih bank
syariah mandiri cabang ciputat dikarenakan produk tersebut sudah banyak
peminatnya dan produk tersebut sangat membantu dalam membantu
nasabahnya .
Untuk itu rumusan masalahnya adalah “Bagaimana system
pengelolaan tabungan haji Bank Syariah Mandiri?”
5Hidayat manarul, Manasik Haji dalam Tinjauan Faham ahli Sunnah Waljamaah, Ciputat ABHUNU,
2010 h. 50-52
7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian ini untuk memberikan jawaban terhadap pokok
masalah penelitian. Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan
penelitian adalah memperoleh gambaran tentang pengelolaan tabungan haji
bank syariah mandiri. Dan tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana
sistem pengelolaan tabungan mabrur tersebut dalam meningkatkan
nasabahnya.
2. Manfaat penelitian
Manfaat daripenelitian skripsi ini adalahdiketahuinyacarasistem
pengelolaantabunganmabrur di Bank SyariahMandiri. Dan serta selain
informasi yang menghasilkan keputusan yang tepat bagi perusahaan dan
dalam menghasilkan keputusan untuk mencapai visi,misi dan tujuan
perusahaan. Dan meningkatkan kemampuan peneliti dalam mengidentifikasi
masalah, menganalisis dengan menemukan solusi terhadap konsumen.
D. Metode Penelitian
1. Metode Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif analisis yakni menggambarkan data-
data yang dianalisis untuk mengambil kesimpulan lebih lanjut. Adapun jenis
penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data ini adalah jenis
8
penelitian kualitatif yang menghasilkan data deskriptif tertulis dengan
informasi dari orang yang terlibat dalam objek. 6
Data yang dibuat melalui studi kepustakaan adalah berupa informasi
yang diperoleh dengan mempelajari, menelaah dan mengkaji buku-buku
yang erat kaitannya dengan masalah yang akan dibahas. Sementara
memperoleh data lapangan, penulis mengadakan pendekatan secara langsung
dengan mengunjungiobyek yang akan diteliti seperti gambaran umum lokasi
penelitian di Bank Syariah Mandiri.
2. Tehnik Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan dalam penelitian terdiri atas:
a. Observasi
Penulis mengadakan pengamatan langsung ke Bank Syariah Mandiri
yang terletak diCiputat untuk memperoleh data yang akurat tentang
gejala, peristiwa dan kondisi aktual yang terjadi pada masa kini.
b. Wawancara
Penulis mengadakan tanya jawab dengan kepala bidang penelitian yang
dianggapnya layak untuk mewakili pimpinanan Bank Syariah Mandiri.
6Lexy J. Maleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 1998), Cet. Ke-2,h.3
9
c. Dokumentasi
Data-data yang diperlukan untuk mencari data dokumentasi bank syariah
dengan alat pengumpulan data sesuai yang dibutuhkan oleh penulis.
3. Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data yang dibutuhkan adalah :
a. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari hasil wawancara
kepada pihak bank yang berkopeten serta dikuatkan dengan dokumen-
dokumen yang dimiliki oleh bank syariah mandiri.
b. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari literatur literatur
kepustakaan, seperti buku, majalah, jurnal, internet dan sumber lainnya
yang berkaitan dengan materi skripsi ini.
E. Tinjauan Pustaka
Sebelum masuk lebih jauh mengenai pembahasan penelitian ini, ada
beberapa penelitian terdahulu yang mengangkat pembahasan yang hampir
sama dengan yang dituliskan oleh penulis, namun tentunya ada sudut
perbedaan dalam hal pembahasan maupun obyek kaji andalam penelitian ini,
adapun penelitian tersebut diantaranya adalah:
1. MOH.JAZULI 106046101658, “Competitive advantage Produk Tabungan
Haji Mabrur Bank Syariah Mandiri Dengan Tabungan Mega Syariah Haji
ib Bank Mega Syariah“,Skripsi ini membahast entang bank jasa perbankan
10
di indonesia yang menawarkan layanan tabungan haji. Diantara bank syariah
yang mengeluarkan produk tabungan haji adalah bank syariah mandirid an
bank mega syariah. Serta masih bisa menghasilkan hasil yang akurat untuk
pengelolaan data agar bisa membedakan dengan bank-bank lain.
2. Ihdini Maulida Rahmah 106046101636, “Manajemen Pengelolaan Dana
Tabungan Haji BNI Syariah Cabang Jakarta Selatan”, penulis menemukan
bahwa pengelolaan dana tabungan haji di BNI Syariah dengan menggunakan
pool of opproach, BNI syariah mestinya melakukan kerja sama yang baik
dengan pemerintah dan juga kelompok bimbingan ibadah haji lebih
maksimal. Maka perbedaan dengan peneliti membahas tentang sistem
pengelolaan tabungan mabrur bank syariah mandiri dalam meningkatkan
pengelolaan di bank tersebut.
3. FINI FITRIANI 108053000049, “Strategi Pelayanan Produk Tabungan
Haji Arafah Pada PT Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Bumi
Serpong Damai (BSD) Tanggerang”, Strategi pelayanan yang baik adalah
kemampuan perusahaan dalam memberikan kepuasan kepada nasabah
dengan standar yang sudah ditetapkan. Kemampuan tersebut ditunjukan oleh
sumber daya manusia dan sarana dan prasarana yang dimiliki. Oleh sebab itu
penulis bisa membedaan antara bank yang satu dengan bank-bank lain. Jika d
bank syariah mandiri tabungan haji dinakamakan tabungan mabrur maka di
Bank Muamalat tabungan tersebut dinamakan tabungan haji arafah.
11
F. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penyusunan yang dimaksud adalah seperti yang diuraikan
dibawah ini agar dapat kejelasan arah pembahasan masalah yang dihadapi,
BAB I PENDAHULUAN. Bab ini sebagaimana gambaran umum tentang
penulisan skripsi pada bab ini diuraikan latar belakang masalah dan pembatasan
masalah,tujuan penelitian, manfaat penelitian,metodologi penelitian, tinjauan pustaka
dan sistematika penulisan
BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini penulis menguraikan tentang
teori system pengelolaan tabungan haji meliputi :pengertian sistem, unsur-unsur
sistem, cirri-cirri sistem, tujuan sistem, pengembangan system ekonomi islam.
Pengertian pengelolaan, meliputi: peranan pengelolaan, pengelolaan perbankan
syariah, pengertian. Pengertian tabungan meliputi: pengertian produk tabungan haji,
manfaat tabungan haji, pengertian haji, ketentuan-ketentuan ibadah haji, ongkos naik
haji, dan transportasi haji.
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Dalam bab ini dengan
membahas gambaran umum perusahaan diantaranya meliputi :sejarah berdirinya
Bank Syariah Mandiri, struktur organisasi dan program Bank Syariah Mandiri.
BAB IV HASIL TEMUAN DATA DAN PEMBAHASAN.Dalam bab ini
dengan menguraikan analisis pokok pemikiran permasalahan yaitu: pengelolaan
tabungan haji, sistem yang dikembangkan dana analisis sistem.
12
BAB V PENUTUP. Dalam bab ini penulis membahas denga membuat
kesimpulan dari hasil penelitian yang merupakan jawaban dari perumusan masalah
diatas. Selain itu, memberikan saran yang berkaitan dengan permasalahan yang
dibahas untuk memperoleh solusi dari permasalahan itu.
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Teori Sistem
1. Pengertian Sistem
Kata sistem berasal dari bahasa Yunani “syestema” yang mempunyai
pengertian demikian :
a. Suatu keseluruhan yang tersusun dari sekian banyak bagian.
b. Hubungan yang berlangsung diantara satuan-satuan atau komponen secara
teratur.1
Menurut Kamus Besar Indonesia, kata sistem secara Etimologi berarti
“susunan, aturan”, sedangkan secara Teminologi, sistem berarti perangkat
unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas
misalnya sistem perencanaan makanan, sistem pernapasan dan sistem
komunikasi.2
Sistem adalah sebagian tata hubungan diantara dua atau lebih
komponen (unsur) yang bersifat saling mempengaruhi (independent
components)saling ketergantungan kesekian objek (komponen) tersebut
membentuk suatu keadaan yang nyata atau suatu kesatuan (etinity) ,
1 Tatang Amirin, pokok-pokok Teori Sistem, ( Jakarta,: PT. Raja Grafindo Persada, 2001),h.1.
2 Hasan Alwi, dkk., Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), cet
ke-2.
10
komponen tersebut selalu dalam keadaan berfungsi atau bergerak membuat
kesatuan di dalam keadaan seimbang dan berfungsi (home astatis).3
Istilah sistem menunjuk pada dua hal, yaitu pada suatu wujud (entitas)
atau benda yang memiliki tata aturan atau susunan struktural dari bagian-
bagiannya, yang kedua, menunjuk pada suatu rencana, metode, alas atau tata
cara mencapai sesuatu.4
Lebih lanjut dijelaskan bahwa sistem terbagi menjadi dua bagian, yaitu
sistem sebagai suatu wujud (entitas), dan sistem sebagai metode.5
a. Sistem sebagai wujud (entitas)
Suatu sistem biasa dianggap merupakan “suatu himpunan bagian yang
saling berkaitan yang membentuk suatu keseluruhan yang rumit atau saling
kompleks tetapi merupakan satu kesatuan”.
Jadi, yang dimaksud sistem sebagai suatu wujud disini adalah sistem yang
terbentuk atas sekumpulan bagian-bagian.Misalnya manusia, mobil, jam,
lembaga pemerintah dan lain-lain.
b. Sistem sebagai suatu metode
3 A.Muis, komunikasi Islam, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001), cet.1, h.27
4 Tatang M.Amirin, Pokok-pokok Teori Sistem, h.15
5 Tatang M.Amirin, Pokok-pokok Teori Sistem, h.4-6
11
Sistem dalam arti wujud (entitas) bersifat deskriptif , konsep pengertian
sistem sebagai suatu metode ini dikenal dengan pengertian umum sebagai
pendekatan sistem (sistem approach). Pada dasarnya pendekatan ini
merupakan penerapan metode ilmiah didalam usaha memecahkan
masalah.6
2. Unsur-Unsur Sistem
Unsur-Unsur yang mewakili suatu sistem secara umum adalah
masukan (input), pengelolaan (proccesing) dan keluaran (output). Disamping
itu satu sistem senantiasa tidak terlepas dari lingkungan sekitarnya. Maka
umpan balik (feedback) dapat berasal dari output tetapi dapat juga berasal dari
lingkungan sekitarnya.
a. Input (masukan) adalah proses dimana segala macam data atau bahan yang
dibutuhkan dikemukakan, kemudian data-data yang terkumpul mengalami
sebab proses untuk dapat menghasilkan output (keluaran) sistem yang
dimaksud.
b. Procces (proses) Proses adalah dimana segala macam kegiatan dikelola
atau dijalankan sesuai dengan tujuan tertentu. Salah satu contohnya adalah
proses pelatihan, agar suatu proses dapat berjalan baik, maka perlu adanya
sistem media baik tulisan, ataupun metode yang digunakan dalam proses
6 Tatang M.Amirin, Pokok-pokok Teori Sistem, h.6-7
12
sebuah pelatihan serta materi pelatihan yang digunakan untuk proses
sebuah pelatihan yang digunakan untuk diproses agar sesuai dengan tujuan.
c. Output (keluaran) adalah hasil dari input dan proses yang telah dilakukan
apakah sesuai dengan tujuan atau tujuan dari terbentuknya sebuah sistem.
Dari keluaran tersebut mengalami proses timbal balik (feedback) dan dapat
dijadikan sebagai evaluasi mendatang yang merupakan ddari input
selanjutnya. Organisasi dipandang sebagai suatu sistem yang tentunya akan
memiliki semua unsur-unsur ini7
3. Ciri-Ciri Sistem
Ciri adalah tanda-tanda khusus yang membedakan sesutau dengan
yang lain. Ciri-ciri sistem menurut Churchman adalah :
a. Sasaran dari keseluruhan sistem secara bersama-sama adalah kinerja
yang terukur.
b. Linkungan sistem
c. Sumber-sumber sistem
d. Komponen-komponen sistem, dan
e. Manajemen sistem, yaitu perencanaan dan pengelolaan dan
pengendalian sistem yang bersangkutan. 8
7Wahyudi Kumorotomo dan Subando Agus M,Sistem Informasi Manajemen,
(Yogyakarta : UGM Press,2001), Cet.Ke-4,h.9 8 H.Nasuka, Teori Sistem, (Jakarta : Prenada Media, 2005),h.21.
13
Sedangkan menurut Hans E.Kawulusan, seperti yang dikutip oleh
M.Arif Djamaludin dalam buku Sistem Perencanaan Pembuatan Program dan
Anggaran (suatu pengantar), ciri-ciri dari sebuah sistem adalah :
a. Selalu terarah pada tujuan tertentu;
b. Adanya penanggulangan akan ketahanan dalam komponen-komponen atau
bagian-bagian yang ada dalam suatu sistem;
c. Adanya faktor-faktor tertentu dalam kerja sama antar- komponen yang
memungkinkan tercapainya tujuan;
d. Dapat beradaptasi dengan lingkungan. 9
4. Tujuan Sistem
Tujuan sistem menurut Von Bertalanffy yang diktif oleh H.Nasuka
mengemukakan sebagai berikut:
a. Adanya kecenderungan umum ke arah keterpaduan pada berbagai ilmu,
baik alam maupun sosial.
b. Keterpaduan tersebut tampak terpusat dalam teori sistem umum.Teori
tersebut dapat menjadi alat yang penting untuk mencapai tujuan melalui
teori yang eksak dalam bidang ilmu nonfisik.
9M.Arif Djamaluddin, Sistem Perencanaan Pembuatan Program dan Anggaran
(suatu pengantar), (Jakarta : Ghalia Indonesia), cet. Ke-4, h.46.
14
c. Pengembangan penyatuan prinsip-prinsip ke arah “yang bersifat vertical”
dengan menarik hal-hal yang umum (universe) dari masing-masing ilmu,
sehingga teori ini membawa kita mendekati tujuan untuk kesatuan ilmu.
d. Mendorong ke arah yang memerlukan banyak keterpaduan dalam kegiatan
ilmiah. 10
Penciptaan atau pencapaian sesuatu yang bernilai itu dilakukan dengan
memadukan dan mendayagunakan berbagai macam bahan dengan sesuatu
cara tertentu.
B. Pengelolaan
1. Pengertian Pengelolaan
Dalam kamus bahasa Indonesia, pengelolaan berasal dari kata “kelola”
yaitu mengendalikan, menyelnggarakan, dan mengurus.Pengelolaan adalah
diartikan sebagai suatu rangkaian pekerjaan atau usaha yang dilakukan oleh
sekelompok orang untuk melakukan serangkaian kerja dalam mencapai tujuan
tertentu.11
Definisi pengelolaan oleh para ahli terdapat perbedaan-perbedaan. Hal
ini disebabkan karena para ahli meninjau pengertian dari sudut yang berbeda-
beda.Ada yang meninjau pengelolaan dari segi fungsi, benda, kelembagaan
10
H.Nasuka, Teori Sistem Sebagai Salah Satu Alternatif Pendekatan Ilmu Agama
Islam, (Jakarta: Kencana, 2005) h.2. 11
Hasan Alwi, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta, : Balai Pustaka,1991), Cet.ke-9 h.623
15
dan yang meninjau pengelolaan sebagai suatu kesatuan. Namun jika dipelajari
pada prinsipnya definisi-definisi tersebut mengandung pengertian dan tujuan
yang sama.
2. Peranan dan Pengelolaan
Saat ini, peranan bank mendukung kemajuan “urusan pembayaran,
perdagangan dan pembangunan ekonomi” karena ia berperan untuk
mengumpulkan dana (tabungan) dan menjadi sumber pembayaran modal
(kredit) kepada perusahaan. Bank sebagai pihak manajemen pembayaran
mendorong kemajuan perdagangan barter kepada perdagangan uang
seterusnya kepada perdagangan kredit, sehingga pembangunan ekonomi
semakin maju dan bahkan bahkan bank boleh dikatakan sebagai jantung dan
pusat perekonomian yang harus dimanfaatkan oleh setiap perusahaan, jika
ingin maju.
Secara rinci, dapat dikemukakan bahwa peranan perbankan
diantaranya adalah :12
a. Pengumpul dana atau (tabungan) dan pembeli kredit.
b. Tempat menabung yang efektifitas-produktifitas bagi masyarakat.
c. Pihak manajemen pembayaran, bahkan penjamin perdagangan dengan
letter of credit (L/C) dan bank penjaminnya.
12
Malayu S. P. Hasibuan, Sistem Perbankan Syariah di Indonesia
(Yogyakarta:1996) cet.1 hlm.16
16
d. Memperlancar dan mempercepat masa pembayaran dengan inkaso,
pemindahan, kliring dan lain-lainnya.
e. Stabilisasi moneter dengan mengatur JUB melalui paket-paket perbankan.
f. Indle money(hoarding) atau penimbunan tabungan dapat dikurangi
sehingga uang itu lebih produktif bagi pemiliknya dan biaya pembangunan
ekonomi.
g. keamanan tabungan akan lebih terjamin.
C. Tabungan Haji
1. Pengertian Produk Tabungan Haji
Tabungan Haji adalah simpanan pihak ketiga yang penarikannya
hanya dapat dilakukan pada saat nasabah menunaikan ibadah Haji atau pada
saat tertentu sesuai dengan yang diperjanjikan.Simpanan ini menerapkan
imbalan dengan sistem bagi hasil al-mudharabah.
Tabungan mudharabahyaitu tabungan yang dijalankan berdasarkan
akad mudharabah.13
Mudharabah mempunyai dua bentuk, yaitu mudharabah
mutalaqah dan mudharabah muqayyadah, yang perbedaan utama diantara
keduanya terletak pada ada atau tidaknya persyaratan yang diberikan pemilik
dana kepada bank dalam mengelola hartanya. Dalam hal ini, Bank Syariah
bertindak sebagai mudharib (pengelola dana).
13
Euis Amalia, dkk, Konsep dan Mekanisme Bank Syariah, Rujukan Konseptual untuk
Praktek Bank Mini Syariah (Jakarta : Fakultas Syariah dan Hukum UIN), H.23
17
Bank Syariah dalam kapasitasnya sebagai mudharib, mempunyai
kuasa untuk melakukan berbagai macam usaha yang tidak bertindak dengan
prinsip Syariah serta mengembangkannya, termasuk melakukan akad
mudharabah dengan pihak lain. 14
Sesuai Surat Keterangan Dirjen Bimas Islam
dan Urusan Haji No. D/146 Tahun 1998 tanggal 13 Agustus 1998, Tabungan
Haji dalam pelaksanaannya menggunakan prinsip mudharabah, yaitu bentuk
tabungan yang dipergunakan sebagai sarana untuk mendapatkan kepastian
porsi berangkat menunaikan ibadah haji sesuai keinginan penabung.Tabungan
Haji yang dikeluarkan oleh bank-bank, baik konvensional maupun Bank
Syariah mempunyai beberapa keuntungan bagi pihak penabung, bank maupun
untuk perekonomian.15
2. Manfaat Tabungan Haji
Tabungan Haji dimaksudkan untuk membantu nasabah
mempersiapkan Ongkos Naik Haji (ONH) dan membantu nasabah untuk
melakukan pendaftaran haji langsung ke Kementrian Agama secara on-line.
Jika waktu pendaftaran Haji sudah dibuka, bank akan mendaftarkan
nasabahnya sebagai calon Jama’ah Haji hingga mendapatkan kepastian untuk
berangkat pada musim haji berikutnya.
14
Adiwarman Karim, Bank Islam : Analisis Fikih dan Keuangan (Jakarta : Raja Grafindo
Persada, 2004),h.272.
15
Hasan Ali,M.Nadratuzzaman Hosen, Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah (Jakarta,2007),
h.94
18
Kelebihan dari tabungan Haji, yaitu bank juga dapat memberikan
dana talangan pada nasabah yang ingin naik haji tetapi masih memiliki
kendala arus kas. Tentunya dengan memastikan terlebih dahulu bahwa sang
penabung mampu untuk melunasi biaya Ongkos Naik Hajinya (ONH)
sebelum berangkat. Adapun keuntungan yang diperoleh penabung adalah:
a. Dari sisi financial dapat memperoleh keuntungan bagi hasil dari dana haji
yang diinvestasikan oleh bank syariah, bagi hasil tersebut menjadi
tambahan dari total dana yang dimiliki di bank syariah. Disisi lain, uang
juga dikelola, tidak dapat merasa khawatir hilangnya uang yang ditabung.
Lain halnya, menyimpan uang untuk keperluan persiapan naik Haji. Jika
dirumah akan timbul adanya resiko kehilangan, baik karena pencurian
atau karena faktor alam semacam musibah banjir, gempa bumi atau yang
lainnya.
b. Keuntungan spiritual, keuntungan ini tidak didapatkan jika menabung
tabungan haji di bank konvensional. Secara spiritual dapat merasakan
adanya kenikmatan melakukan transaksi sesuai dengan syariat
islam,karena sistem yang digunakan oleh bank syariah mengacu pada
prinsip-prinsip dasar yang ada dalam ajaran Islam yang tanpa riba.
19
D. Haji
1. Pengertian Haji16
Haji mempunyai dua pengertian, yaitu menurut bahasa dan istilah
syar’I.makna haji menurut bahasa adalah maksud dan tujuan yang dimuliakan.
Menurut istilah syar’i ialah mengunjungi baitul-haram untuk mengerjakan
beberapa pekerjaan khusus seperti Thawaf, Sa’i,Wuquf di Padang Arafah, dan
lain-lain. Haji merupakan syari’at masa lampau berdasarkan keterangan yang
menjelaskan bahwa Adam AS telah mengerjakan haji dan para malaikat pun
menyambutnya.Kata al-hajj dalam bahasa arab adakalanya berbunyi al-hajju
dan al-hajju dan kleduanya terdapat dalam Al-Qur’an. Sedangkan arti umrah
menurut bahasa adalah berkunjung, dan menurut istilah syar’I ialah
mengunjungi ka’bah dengan cara khusus, disertai thawaf, sa’I, dan mencukur
rambut.
2. Rukun – Rukun Haji
Kata Al-arkan adalah jama’ah dari kata ruknun.Rukun menjadi
patokansahnya haji. Karena itu jika seseorang tidak mengerjakannya tidak
karenabeban apapun, tetapi hajinya tidak sah, dan ia harus mengulangi hajinya
padamasa atau tahun mendatang.
16
Hasan Ayyub, Manasik Haji Lengkap, (Jakarta : PT. Wahana Dinamika Karya,
2002) h. 1
20
Menurut ulama Hanafi, rukun haji terdiri atas wukuf di Padang
Arafah, dan memperbanyak thawaf ifadhah (empat putaran, tiga putaran
terakhir adalah wajib). Mereka mengemukakan bahwa kedudukan wajib
berada di bawah fardhu tetapi diatas sunnah. Menurut mereka, ihram
merupakan syarat sahnya haji, dan termasuk rukun haji.17
3. Ibadah Haji
Ibadah haji merupakan rukun Islam yang kelima. Kepada kaum
muslimin, Allah Swt menjanjikan surga sebagai pahala bagi para haji mabrur.
tidak berlebihan jika dengan menunaikan ibadah haji, seorang muslim merasa
telah menyempurnakan agamnaya. Dalam konteks masyarakat Muslim
Indonesia, gelar haji secara sosiologis juga merupakan status sosial.
Dalam konteks indonesia, ibadah haji tidak hanya dilihat sebagai salah
satu rukun islam yang wajib dilaksanakan kaum muslim bagi mereka yang
mampu tetapi juga memiliki makna sosiologis dan historis sangat berarti.
Secara sosiologis dan historis, dapat dikatakan bahwa perkembangan Islam di
Indonesia tidak bisa terlepas dari ibadah haji.
Rukun Islam kelima ini telah memberikan sumbangan penting dalam
bidang intelektual keagamaan dan sosial politik. Tidak berlebihan apabila,
sebagaimana akan dijelaskan, peran sentral ibadah haji dalam kehidupan kaum
muslimin tersebut telah mendorong pemerintah kolonial Belanda dan
17
Hasan Ayyub, Manasik Haji Lengkap, (Jakarta : PT. Wahana Dinamika Karya,
2002) h. 31.
21
kemudian dilanjutkan pemerintah Republik Indonesia untuk mengurus seluruh
proses penyelenggaraan ibadah haji dengan menerbitkan berbagai kbijakan
yang bertujuan mengatur pelaksanaan ibadah haji. 18
Haji sebagai ibadah, akhirnya lebih sekedar prosesi ritual umat islam
terhadap kewajiban pelaksanaan rukun islam kelima. Ibadah Haji adalah
menyengaja berkunjung ke Baitullah dengan melaksanakan rukun dan wajib
haji, sehingga ibadah haji sebagai manifestasi titik simpul dialogis antara
kesadaran spiritual dengan kecerdasan rasional. Setiap orang akhirnya
menjadi semakin sadar akan jati diri dan asal usulnya, betapa lemah dan tak
berdaya tanpa bimbingan Allah SWT. Bahkan tidak sedikit, mereka
bersimpuh lunglai dan menangis tersedu-sedu didepan Baitullah ,menyesali
pilihan hidup yang selama ini dijalani ; menyesali dosa-dosa yang telah
diperbuat.
Perintah menunaikan ibadah Haji, pada dasarnya untuk meneladani
kesalehan hamba-hamba Allah SWT mulai Adam as, Ibrahim AS, Ismail, dan
Hajar, Dalam perjalanannya, pelaksanaan ibadah Haji dilakukan umat Islam
menurut pendapat Imam Mazhab mereka, yang satu sama lain bisa jadi
tampak kontradiksi. Padahal semuanya tetap mengacu kepada tuntunan yang
diajarkan Rasulullah Muhammad saw. Masing-masing imam mazhab
mempunyai interpretasi tersendiri ketika menyikapi teks Al-qur’an atau
riwayat hadist yang berhubungan dengan pelaksanaan ibadah haji.
18
Basyuni Muhammad M. Refomasi Manajemen Haji, Jakarta FDK press, 2008.h. 17
22
Perbedaan pendapat seputar masalah ibadah haji dan umrah ternyata
sangat berpotensi memicu terbukanya wilayah konflik yang dapat
meregangkan jalinan persatuan dan kesatuan internal umat islam. Agar
tercipta suasana penuh toleran dan menghindari fanatik mazhab yang
berlebihan, kiranya calon jam’ah haji perlu memahami perbedaan mazhab
fiqhdalam pelaksanaan ibadah haji dengan segala problematikannya. Sehingga
diharapkan jama’ah haji mampu mengesampingkan klaim, pendapat
mazhabnya paling benar dan pendapat mazhab lain yang salah. Mereka
akhirnya menyadari, perbedaan itu ternyata bisa menjadi rahmat dan
bukannya menyulut pertentangan dan permusuhan yang menguras energi sia-
sia.
Untuk itu, calon jama’ah Haji perlu memahami kajian perbedaan
mazhab seputar pelaksanaan Ibadah Haji dan umrah dengan ragam
pendekatan yang kompeherensip, baik secara doktrinal, teoritis, historis,
filosfis, maupun cultural dengan mempertiombangkan konteks Islam
Indonesia, khususnya calon jama’ah Haji dari DKI Jakarta.19
19
Moenawar Chalil, Manasik Haji Dalam Tinjauan Faham Ahlissunnah waliamaah
tahun 2010. h.1-3
23
4. Ongkos Naik Haji
Biaya penyelenggaraan Ibadah Haji yang disingkat menjadi BPIH,
sebelumnya dikenal ONH (Onkos Naik Haji), ditentukan secara bervariasi
setiap tahunnya. Naik atau turunnya BPIH (Biaya Penyelenggaraan Ibadah
Haji) sangat ditentukan oleh fluktuasi harga atau biaya angkutan,
pemondokan, dan lain sebagainya. Jadi, BPIH pada dasarnya ditentukan
mengacu pada kondisi pasar.Dan ongkos naik haji untuk saat ini berjumlah
senilai Rp 25. 100.000,-
Sesuai Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1999 Tentang
Penyelenggaraan Haji, rencana BPIH (Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji)
disusun oleh pemerintah, dalam penyusunan rencana ini dilakukan
pembahasan dan perhitungan secara cermat dengan mengkaji komponen-
komponen pembiayaan serta melibatkan pihak Perbankan, Bank Indonesia,
Departemen Perhubungan, perusahaan penerbangan (PT Garuda Indonesia
dan Saudia Airlines), Departemen Kesehatan, para pakar dari perguruan
tinggi dan pimpinan organisasi kemasyarakatan Islam. Jadi, usaha untuk
menetapkan BPIH dilakukan melalui proses panjang dan pengkajian dan
pembahasan yang mendalam. Dan dalam proses penentuannya, situasi pasar
global juga berpengaruh. Dalam penentuan BPIH, pemerintah senantiasa
24
mempertimbangkan berbagai segi, seperti ekonomi, sosial dan politik serta
berupaya menyelami masyarakat umum.20
5. Akomodasi Haji
Akomodasi haji adalah segala keperluan dalam keberangkatan,
penginapan, makan, dan transportasi jamaah haji sejak awal keberangkatan
sampai kepualangannya ke Tanah Air.Akomodasi haji dapat berubah sesuai
mekanisme pasar dan dengan selisih dan fluktuasi nilai Dolar ke
Rupiah.Seperti dalam rapat kerja Komisi VIII DPR RI dengan Kementerian
Agama, Senin, 1April 2013, disepakati BPIH rata-rata sebesar 3527 dolar AS
atau turun 90 dolar AS dari tahun lalu sebesar 3617 dolar AS.Dalam mata
uang rupiah, BPIH tahun ini rata-rata sebesar Rp 33.859.200. 21
Total biaya 3.527 dollar AS itu meliputi berbagai biaya, dengan
rincian besaran rata-rata dan komponen BPIH yang dibayarkan langsung oleh
jemaah haji (direct cost) adalah sebagai berikut:
a. Rata-rata biaya penerbangan haji dari Embarkasi ke Arab Saudi sebesar
2,163 dollar AS;
b. Biaya pemondokan di Makkah dan Madinah 959 dollar AS; dan
20Muhammad M. Basyuni Reformasi Manajemen Haji, Jakarta FDK press, 2008.
H.90-91 21
http://www.wawiti-infohaji.com/2013/04/biaya-haji-2013.html, diakses 21 September 2013
jam 15.4.
25
c. Living Allowance jemaah haji selama di Arab Saudi sebesar 405 dollar AS
Untuk masing-masing embarkasi di Indonesia, besaran BPIH bermaacam-
macam.Dari 12 embarkasi, BPIH paling besar ada di embarkasi Makasar
dengan 3.807 dolar AS.Sedangkan embarkasii yang paling murah BPIHnya
adalah embarkasi Aceh dengan 3.253 dolar AS.
Selain dua embarkasi tersebut, BPIH 10 embarkasi lainnya antara lain,
embarkasi Solo sebesar 3.542 dolar AS, Surabaya 3.619 dolar AS,
Banjarmasin 3.733 dolar AS, Balikpapan 3.744 dolar AS, Lombok 3.782
dolar AS, Medan 3.263 dolar AS, Batam 3.357 dolar AS, Palembang
sebesar 3.381 dolar AS, Padang 3.329 dolar AS dan embarkasi Jakarta
sebesar 3.522 dolar AS.
BPIH yang langsung dibayarkan jamaah mencakup biaya
penerbangan, pemondokan di Makkah dan Madinah serta 'living
allowance'.Namun, tambah Ledia, pemerintah memberi subsidi pada BPIH
sebesar 30 persen. Komisi VIII telah menyepakati tambahan subsidi BPIH
menjadi Rp 2,3 triliun dibanding sebelumnya Rp 1,7 triliun.Pemberian
subsidi sebesar ini diambil dari dana optimalisasi setoran awal jamaah.
26
Subsidi ini diberikan untuk subsidi pemondokan di Mekah dan sewa hotel
di Madinah. 22
Dalam rangka penyelenggaraan ibadah haji khusus tahun
1434H/2013M. Pemerintah melalui Kementerian Agama telah menetapkan
kuota haji khusus sebanyak 17.000 orang dan besaran BPIH Khusus
sebesar USD 8.000 tiap jamaah.
Penetapan kuota haji khusus ditetapkan dalam KMA No. 58 Tahun
2013, sedangkan penetapan besaran biaya penyelenggaran ibadah haji
khusus ini dituangkan dalam Keputusan Menteri Agama No. 60 Tahun
2013. Pemerintah menetapkan minimal Besaran BPIH haji khusus dalam
rangka menjamin peningkatan kualitas layanan penyelenggaraan ibadah
haji khusus oleh Penyelenggara Ibadah Haji Khusus sesuai dengan SPM
(Standar Pelayanan Minimal).
Kementerian Agama meminta kepada PIHK agar mensosialisasikan
kepada jamaah haji khusus untuk melakukan persiapan pelunasan
BPIH.Pelunasan BPIH haji khusus dimulai sejak tanggal 22 April 2013
sampai dengan 3 Mei 2013 untuk tahap pertama.Sedangkan periode
pelunasan tahap kedua dimulai sejak tanggal 7 Mei 2013 sampai dengan 14
22
http://www.wawiti-infohaji.com/2013/04/biaya-haji-2013.html, diakses 21
September 2013 jam 15.4.
27
Mei 2013. Pelunasan dilakukan pada bank tempat setor awal atau pada
bank yang sama.23
23
http://www.wawiti-infohaji.com/2013/04/bpih-khusus-onh-plus-2013ditetapkan.html. Diakses 21 september 2013 jam 16.00.
27
BAB III
GAMBARAN UMUM BANK SYARIAH MANDIRI
A. Sejarah Bank Syariah Mandiri
Nilai-nilai perusahaan yang menjunjung tinggi kemanusiaan dan
integritas telah tertanam kuat pada segenap insan Bank Syariah Mandiri (BSM)
sejak awal pendiriannya.
Kehadiran BSM sejak tahun 1999, sesungguhnya merupakan hikmah
sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter 1997-1998. Sebagaimana
diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak Juli 1997, yang disusul dengan
krisis multi-dimensi termasuk di panggung politik nasional, telah menimbulkan
beragam dampak negatif yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan
masyarakat, tidak terkecuali dunia usaha.Dalam kondisi tersebut, industri
perbankan nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami
krisis luar biasa.Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan
merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia.
Salah satu bank konvensional, PT Bank Susila Bakti (BSB) yang
dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank Dagang Negara
dan PT Mahkota Prestasi juga terkena dampak krisis. BSB berusaha keluar dari
28
situasi tersebut dengan melakukan upaya merger dengan beberapa bank lain
serta mengundang investor asing.
Pada saat bersamaan, pemerintah melakukan penggabungan (merger)
empat bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim, dan
Bapindo) menjadi satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada
tanggal 31 Juli 1999.Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan dan
menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebagai pemilik mayoritas baru
BSB.1
Sebagai tindak lanjut dari keputusan manager, Bank Mandiri
melakukan konsolidasi serta membentuk Tim Pengembangan Perbankan
Syariah. Pembentukan tim ini bertujuan untuk mengembangkan layanan
perbankan syariah di kelompok perusahaan Bank Mandiri, sebagai respon atas
diberlakukannya UU No. 10 tahun 1998, yang memberi peluang bank umum
untuk melayani transaksi syariah (dual banking system).
Tim Pengembangan Perbankan Syariah memandang bahwa
pemberlakuan UU tersebut merupakan momentum yang tepat untuk melakukan
konversi PT .Bank Susila Bakti dari bank konvensional menjadi bank syariah.
Oleh karenanya, Tim Pengembangan Perbankan Syariah segera
1 http : // www.syariahmandiri.co.id/category/info-perusahaan/profil-perusahaan dikutip
pada 7 mei 2013
29
mempersiapkan sistem dan infrastrukturnya, sehingga kegiatan usaha BSB
berubah dari bank konvensional menjadi bank yang beroperasi berdasarkan
prinsip syariah dengan nama PT Bank Syariah Mandiri sebagaimana tercantum
dalam Akta Notaris: Sutjipto, SH, No. 23 tanggal 8 September 1999.
Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi Bank Umum Syariah
dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI No.
1/24/ KEP.BI/1999, 25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui Surat Keputusan
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/ 1999, BI
menyetujui perubahan nama menjadi PT. Bank Syariah Mandiri. Menyusul
pengukuhan dan pengakuan legal tersebut, PT. Bank Syariah Mandiri secara
resmi mulai beroperasi sejak Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1
November 1999.
PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil dan tumbuh sebagai bank
yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang
melandasi kegiatan operasionalnya. Harmoni antara idealisme usaha dan nilai-
nilai rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah Mandiri
dalam kiprahnya di perbankan Indonesia.BSM hadir untuk bersama
membangun Indonesia menuju Indonesia yang lebih baik.2
2http : // www.syariahmandiri.co.id/category/info-perusahaan/profil-perusahaan dikutip
pada 7 mei 2013
30
B. Profil Perusahaan
Nama: PT Bank Syariah Mandiri
Alamat: Wisma Mandiri I, Jl. MH. Thamrin No. 5 Jakarta 10340 – Indonesia
Telepon: (62-21) 2300 509, 3983 9000 (Hunting)
Faksimili: (62-21) 3983 2989
Situs Web: www.syariahmandiri.co.id
Tanggal Berdiri: 25 Oktober 1999
Tanggal Beroperasi: 1 November 1999
Modal Dasar: Rp2.500.000.000.000,-
Modal Disetor: Rp1.158.243.565.000,-
Kantor Layanan: 796 kantor, yang tersebar di 33 provinsi di seluruh Indonesia
Jumlah jaringan ATM BSM: 825 ATM Syariah Mandiri, ATM Mandiri 10,361,
ATM Bersama 47,669 unit (include ATM Mandiri dan ATM BSM),
ATM Prima 50,316 unit, EDC BCA 196,870 unit,
ATM BCA 10,596 dan Malaysia Electronic Payment System (MEPS)
7,435 unit.
Jumlah Karyawan: 16.554 orang (Per Mei 2013)
Kepemilikan Saham
1. PT Bank Mandiri (Persero)Tbk.: 231.648.712 lembar saham (99,999999%)
2. PT Mandiri Sekuritas: 1 lembar saham (0,000001%).
31
C. Visi dan Misi
Visi Bank Mandiri adalah “ Menjadi Bank Syariah Terpercaya Pilihan Mitra
Usaha. Sementara misinya adalah:
1. Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan yang berkesinambungan
2. Mengutamakan penghimpunan dana konsumer dan penyaluran
pembiayaan pada segmen UMKM
3. Merekrut dan mengembangkan pegawai profesional dalam lingkungan
kerja yang sehat
4. Mengembangkan nilai-nilai syariah universal
5. Menyelenggarakan operasional bank sesuai standar perbankan yang sehat.
D. Peta Pendidikan Keuangan Syariah
Di Indonesia, sedikitnya dibutuhkan 200 ribu bankir untuk perbankan
syariah hingga lima tahun mendatang (Republika Online, 17 Okto ber 2011).
Sejauh ini, 70 persen tenaga profesional di perbankan syariah justru direkrut
dari bank-bank konvensional.Sementara latar belakang yang dimiliki belum
mendukung kualitas industri keuangan syariah.
Sayyid Tahir dalam tulisan beliau Islamic Finance – Undergraduate
Education pada jurnal yang dipublikasikan oleh Islamic Development Bank
(IDB), Islamic Economic Studies, Vol. 16 No. 1 & 2, Agustus 2008 & Januari
32
2009, mengungkapkan bahwa yang memfasilitasi kebutuhan pengajaran
keuangan syariah adalah para ekonom syariah yang sebenarnya belum memiliki
keahlian dalam keuangan syariah secara profesional. Para praktisilah yang
sesungguhnya mengaplikasikan ilmunya pada industri keuangan
syariah.Mereka pula yang mengantarkan, mengenalkan dan mempraktikkan
langsung kepada masyarakat, sehingga memberikan dampak terhadap persepsi
masyarakat.
Menurut Sayyid Tahir, sejumlah negara telah mengembangkan
pendidikan ekonomi dan keuangan syariah, sebagai upaya memenuhi kualitas
SDM yang dibutuhkan. Pakistan telah memulai program ini dengan mendirikan
International Islamic University, Islamabad pada 11 Nopember 1980.
Universitas ini fokus pada dua spesialisasi ekonomi, yaitu fasih bahasa arab dan
ahli dalam Usul Fiqh dan Fiqh, serta unggul dalam ekonomi modern dan dasar-
dasar ekonomi syariah. Selanjutnya, tahun 1985, Pakistan mulai membuka
program master dan doktoral.International Institute of Islamic Economics (IIIE)
membuat pelatihan untuk para dosen dan pejabat senior di pemerintahan dan
perbankan.Hasilnya, pada tahun 1991, Mahkamah Syariah Pakistan
mendeklarasikan bahwa semua bentuk bunga, termasuk yang dipraktikkan di
perbankan adalah riba.Kemudian industri keuangan syariah mulai tumbuh
33
Sementara itu, di level sarjana sudah mulai diwajibkan mata kuliah yang
terkait dengan perbankan dan keuangan syariah pada tahun akademik 1997-
1998. Sehingga, pada tahun 2002 dikeluarkan lisensi bank syariah komersial
pertama di Pakistan. Tahun 2007, program B.Sc (Hons) Perbankan dan
KeuanganIslam ditawarkan dengan 136 SKS wajib serta program terpisah
untuk pengembangan keahlian Bahasa Arab.
Sedikit berbeda dengan Pakistan yang telah memulai dengan pendidikan
mendasarnya, Malaysia memulai industri keuangan syariah melalui kerangka
legal pada tahun 1983.Dasar hukum legal ini kemudian menjadi stimulus
industri tersebut yang dimulai dengan pendirian bank syariah dan asuransi
syariah pertama pada tahun 1984.
Di tingkat universitas, program perbankan dan keuangan syariah
kemudian diperkenalkan, seperti di Universiti Teknologi MARA (UiTM),
Universiti Utara Malaysia (UUM), Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM),
serta International Islamic University Malaysia (IIUM). Semua universitas
tersebut menawarkan program sarjana, master, dan doktoral khusus ekonomi,
perbankan, keuangan dan akuntansi syariah.UiTM memulainya pada 1999
dengan salah satu kewajiban mahasiswanya adalah berpartisipasi dalam
magang. UUM menawarkan 115+ SKS program sarjana Keuangan dan
Perbankan Islam. Institute of Islamic Banking and Finance menawarkan
program Postgraduate Diploma dan PhD Perbankan dan Keuangan Islam.
34
Ada pula universitas yang menawarkan program sarjana syariah
namun dengan mayor syariah dan ekonomi, seperti di Universiti Malaya (UM).
Di program sarjana ekonominya, UM menawarkan tiga SKS untuk Matakuliah
Perbankan dan Keuangan Syariah. Sementara Universiti Putra Malaysia (UPM)
menawarkan mata kuliah Keuangan Syariah pada program sarjana ekonomi dan
Manajemen Keuangan Syariah pada program sarjana akuntansi. Selain itu,
program pelatihan juga ditawarkan oleh sejumlah universitas dan institusi
terkemuka di Malaysia, seperti International Center for Education in Islamic
Finance (INCEIF).
Brunei pun telah aktif dalam pendidikan keuangan syariah. University of
Brunei Darussalam telah memiliki minor Perbankan Islam pada Fakultas Studi
Bisnis, Ekonomi, dan Kebijakan di level sarjana dengan 15 SKS. Sementara itu,
program master untuk perbankan dan keuangan Islam ditawarkan oleh Centre
for Islamic Banking, Finance, and Management pada universitas yang sama.
35
E. . STRUKTUR ORGANISASI
F. Bagan Organisasi 3
3 http : // www.syariahmandiri.co.id/category/info-perusahaan/profil-perusahaan dikutip
pada 7 mei 2013
Achmad MarzukiKomisaris Utama
sekaligus Komisaris Independent
AbdillahKomisaris
Lilis KurniasihKomisaris
TardiKoimisaris
Ramzi A. ZuhdiKomisaris
36
G. Dewan Pengawas Syariah
Dewan Pengawas Syariah (DPS) mengawasi operasional BSM secara
independen.DPS ditetapkan oleh Dewan Syariah Nasional (DSN), sebuah
badan di bawah Majelis Ulama Indonesia (MUI).Seluruh pedoman produk,
jasa layanan dan operasional bank telah mendapat persetujuan DPS untuk
menjamin kesesuaiannya dengan prinsip-prinsip syariah Islam.
Tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas Syariah:
1. Memberikan nasihat dan saran kepada Direksi serta mengawasi kegiatan Bank
agar sesuai dengan Prinsip Syariah
2. Menilai dan memastikan pemenuhan Prinsip Syariah atas pedoman
operasional dan produk yang dikeluarkan Bank
3. Mengawasi proses pengembangan produk baru Bank
4. Meminta fatwa kepada Dewan Syariah Nasional untuk produk baru Bank
yang belum ada fatwanya
Ketua
Prof. DR. Komaruddin Hidayat
Dr.Muhammad Syafi’I Antonio, MEc
Anggota
Drs. H. Mohammad Hiadayat, MBA.
Anggota
37
5. Melakukan review secara berkala atas pemenuhan prinsip syariah terhadap
mekanisme penghimpunan dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa
Bank
6. Meminta data dan informasi terkait dengan aspek syariah dari satuan kerja
Bank dalam rangka pelaksanaan tugasnya.
7. Direksi
Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri Cabang Ciputat 4
4 Dikutip pada tanggal 27 mei hasil wawancara pada Staff Marketing Bapak Saharuddin
tempat dikantor Cabang Ciputat
YuslamFauzi Direktur Utama
SugihartoDirektur
Hanawijaya Direktur
AchmadSyamsudin Direktur
Amran NasutionDirektur
Zainal FananiDirektur
Kepala Cabang
Management
Marketing
Accounting
Officer
Finance
organizer
Staff
Admin
Marketing
Officer
Back
Office
Teller
Customer
Service
38
H. Program Bank Syariah Mandiri
Pembiayaan Modal Kerja
Fasilitas pembiayaan jangka pendek yang diberikan kepada pelaku
usaha baik dalam mata uang rupiah maupun valuta asing untuk membiayai
kebutuhan modal kerja dalam siklus waktu tertentu maksimal 1 tahun.
Fitur:
1. Limit pembiayaan disesuaikan dengan kebutuhan.
2. Pembiayaan dapat dalam mata uang rupiah dan US Dollar.
3. Menggunakan prinsip bagi hasil dengan berdasarkan pada
revenue sharing.
4. Pembiayaan dapat bersifat revolving dan non revolving.
5. Pengembalian pembiayaan yang fleksibel sesuai dengan realisasi
usaha.
6. Jangka waktu maksimal 1 tahun dan dapat diperpanjang sesuai
kebutuhan.
39
1. Pembiayaan Investasi
Fasilitas pembiayaan jangka pendek / jangka panjang dalam mata
uang rupiah maupun valuta asing untuk membiayai kebutuhan investasi
berupa rehabilitasi, modernisasi, perluasan, pendirian proyek baru dan
atau kebutuhan khusus lainnya yang dinilai layak oleh bank.
Fitur:
a. Limit pembiayaan disesuaikan dengan kebutuhan.
b. Pembiayaan dapat dalam mata uang rupiah dan US Dollar.
c. Menggunakan prinsip jual beli / sewa dengan margin yang disepakati
bersama.
d. Margin pembiayaan fixed selama masa pembiayaan.
e. Jangka waktu pembiayaan minimal 1 tahun / dapat disesuaikan dengan
kebutuhan.
2. Pembiayaan Kepemilikan Ruko
Pembiayaan yang diberikan kepada nasabah perorangan atau badan
usaha untuk keperluan investasi ruko / rukan dengan skema pembiayaan
jual beli.
40
Fitur:
1) Pembiayaan maksimal 80% (ruko baru) dan 75% (ruko bekas)
2) Margin pembiayaan fixed selama masa pembiayaan.
3) Jangka waktu pembiayaan maksimal 10 tahun.
4) Agunan berupa ruko/rukan yang dibiayai
3. Bank Garansi
Surat penjaminan yang dikeluarkan oleh bank dalam rangka
menjamin nasabah untuk kepentingan pemilik proyek.Surat
penjaminan ini diberikan untuk tujuan pengajuan tender, pelaksanaan
proyek, uang muka proyek dan pemeliharaan proyek.
Beberapa bank garansi yang diterbitkan BSM sesuai kebutuhan anda:
a. Bid Bond / Garansi Penawaran
Bank Garansi yang diterbitkan dalam rangka mengikuti tender
suatu proyek.
b. Performance Bond / Garansi Pelaksanaan
Bank Garansi yang diterbitkan dalam rangka menjamin selesainya
pelaksanaan pekerjaan atau untuk menjamin pembayaran atas
barang yang telah diterima.
41
c. Advance Payment Bond / Garansi Uang Muka
Bank Garansi yang diterbitkan dalam rangka menjamin selesainya
suatu pekerjaan setelah diterimanya pembayaran uang muka.
d. Maintenance Bond / Garansi Pemeliharaan
Bank Garansi yang diterbitkan guna menjamin pemeliharaan
pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan.
4. Letter of Credit
Surat jaminan yang dikeluarkan bank (issuing bank) sebagai suatu
jaminan dari pembeli (importer) kepada penjual (eksportir) melalui
bank koresponden atas pembayaran terhadap sejumlah barang yang
dikirimkannya kepada pembeli.
I. Tabungan BSM
Tabungan dalam mata uang rupiah yang penarikan dan setorannya
dapat dilakukan setiap saat selama jam kas dibuka di konter BSM atau
melalui ATM.
Fitur & Biaya:
1. Berdasarkan prinsip syariah dengan akad mudharabah
muthlaqah
2. Bagi hasil yang kompetitif
42
3. Onlinedi seluruh outlet BSM
4. Fasilitas BSM Card yang berfungsi sebagai kartu ATM & debit
dan kartu potongan harga di merchant yang telah bekerjasama
dengan BSM
5. Fasilitas e-Banking, yaitu BSM Mobile Banking & BSM Net
Banking
6. Minimum setoran awal: Rp80.000 (perorangan) dan
Rp1.000.000 (non-perorangan)
7. Minimum setoran berikutnya: Rp10.000
8. Saldo minimum: Rp50.000
9. Biaya tutup rekening: Rp20.000
10. Biaya administrasi Rp6.000 5
Syarat:
a. Perorangan:
1. WargaNegaraIndonesia:KTP/SIM/Paspor
2. Warna Negara Asing: Paspor dan Kartu Izin Menetap
Sementara (KIM/KITAS).
5 http : // www.syariahmandiri.co.id/category/info-perusahaan/profil-perusahaan dikutip pada 7 mei
2013
43
b. Non-Perorangan:
1. Badan Hukum:
a. Bukti diri/identitas pengurus berupa fotokopi
KTP/KITAS/Paspor seluruh pengurus sesuai dengan
Anggaran Dasar
b. Akte Pendirian/Anggaran Dasar dan Akta Perubahan
a. Surat keterangan domisili, SIUP/Ijin usaha dari
instansi yang berwenang, TDP, NPWP
b. Surat penunjukkan khusus sebagai Kepala Cabang
atau Kepala Bagian Keuangan/Bendaharawan dari
suatu Perusahaan /Badan /Instansi jika diperlukan
2. Non Badan Hukum:
a. Bukti diri/identitas pengurus berupa fotokopi
KTP/KITAS/Paspor seluruh pengurus sesuai dengan
Anggaran Dasar
b. Akta Pendirian/Anggaran Dasar dan Akta Perubahan
atau izin kegiatan atau tujuan
perkumpulan/organisasi dari instansi yang
berwenang
44
c. Surat Keterangan susunan pengurus
perkumpulan/organisasi dan surat penunjukan bagi
pihak-pihak yang berwenang mewakili perkumpulan/
organisasi dalam melakukan hubungan dengan bank.
Manfaat:
1. Aman dan terjamin
2. Kemudahan bertransaksi di seluruh outlet BSM
3. Kemudahan bertransaksi di manapun saja dengan
menggunakan layanan e-banking BSM
4. Kemudahan dalam penyaluran zakat, infaq dan sedekah.
1. BSM Tabungan Mabrur
Tabungan dalam mata uang rupiah untuk membantu
pelaksanaan ibadah haji & umrah.
Fitur:
1. Berdasarkan prinsip syariah dengan akad mudharabah muthlaqah.
2. Tidak dapat dicairkan kecuali untuk melunasi Biaya
Penyelenggaraan Ibadah Haji/ Umrah (BPIH).
3. Setoran awal minimal Rp500.000.
45
4. Setoran selanjutnya minimal Rp100.000.
5. Saldo minimal untuk didaftarkan ke SISKOHAT adalah
Rp25.500.000 atau sesuai ketentuan dari Departemen Agama
6. Biaya penutupan rekening karena batal Rp25.000.
Syarat: Kartu identitas: KTP/SIM/Paspor nasabah
Manfaat:
1. Aman dan terjamin
2. Fasilitas talangan haji untuk kemudahan mendapatkan porsi
haji.
Online dengan SISKOHAT Departemen Agama untuk
kemudahan pendaftaran haji.6
2. BSM Tabungan Berencana
Tabungan berjangka yang memberikan nisbah bagi hasil
berjenjang serta kepastian pencapaian target dana yang telah
ditetapkan.
6 http : // www.syariahmandiri.co.id/category/info-perusahaan/profil-perusahaan dikutip
pada 7 mei 2013
46
Fitur:
1. Berdasarkan prinsip syariah mudharabah muthlaqah.
2. Bagi hasil yang kompetiti
3. Periode tabungan 1 s.d. 10 tahun
4. Usia nasabah minimal 17 tahun dan maksimal 65 tahun saat
jatuh tempo
5. Setoran bulanan minimal Rp100 ribu
6. Target dana minimal Rp1,2 juta dan maksimal Rp200 juta
7. Jumlah setoran bulanan dan periode tabungan tidak dapat
diubah
8. Tidak dapat menerima setoran diluar setoran bulanan
9. Saldo tabungan tidak bisa ditarik, dan bila ditutup sebelum
jatuh tempo (akhir biaya masa kontrak) akan dikenakan
administrasi
47
Syarat:
1. Kartu identitas: KTP/SIM/Paspor nasabah
2. Memiliki rekening asal (source account) berbentuk Tabungan
atau Giro di BSM
Manfaat:
1. Kemudahan perencanaan keuangan Nasabah jangka panjang
2. Memperoleh jaminan pencapaian target dana
3. Mendapatkan perlindungan asuransi secara gratis dan otomatis,
tanpa pemeriksaan kesehatan
4. Manfaat asuransi adalah sebesar kekurangan target dana dari
setoran bulanan yang telah dibayarkan, sehingga manfaat
asuransi dihitung dengan cara sbb.:
1. Manfaat asuransi = Target dana – Jumlah pembayaran setoran
bulanan pada saat klaim jumlah pembayaran setoran bulanan
pada saat klaim.
48
5. BSM Tabungan Simpatik
Tabungan berdasarkan prinsip wadiah yang
penarikannya dapat dilakukan setiap saat berdasarkan syarat-
syarat yang disepakati.
Fitur & Biaya
1. Berdasarkan prinsip syariah dengan akad Wadiah
2. Setoran awal minimal Rp20.000 (tanpa ATM) & Rp30.000
(dengan ATM)
3. Setoran berikutnya minimal Rp10.000
4. Saldo minimal Rp20.000
5. Biaya tutup rekening Rp10.000
6. Biaya administrasi Rp2.000 per rekening per bulan atau sebesar
bonus bulanan (tidak memotong pokok)
7. Biaya pemeliharaan kartu ATM Rp2.000 per bulan
49
Syarat:
1. Kartu identitas: KTP/SIM/Paspor nasabah
Manfaat:
1. Aman dan terjamin
2. Online di seluruh outlet BSM
3. Bonus bulanan yang diberikan sesuai dengan kebijakan
4. Fasilitas BSM Card, yang berfungsi sebagai kartu ATM &
debit dan kartu potongan harga di merchant yang telah
bekerjasama dengan BSM
5. Fasilitas e-Banking, yaitu BSM Mobile Banking & BSM Net
Banking
Penyaluran zakat, infaq dan sedekah7
7 http : // www.syariahmandiri.co.id/category/info-perusahaan/profil-perusahaan dikutip
pada 7 mei 2013
50
6. BSM Tabungan Investa Cendekia
Tabungan berjangka untuk keperluan uang pendidikan
dengan jumlah setoran bulanan tetap (installment) dan
dilengkapi dengan perlindungan asuransi.
Fitur:
1. Berdasarkan prinsip syariah mudharabah muthlaqah
2. Periode tabungan 1 s.d. 20 tahun
3. Usia nasabah minimal 17 tahun dan maksimal 60 tahun saat
jatuh tempo
4. Setoran bulanan minimal Rp100.000 s.d. Rp10.000.000 dengan
kelipatan Rp50.000
5. Bagi hasil yang kompetitif
6. Jumlah setoran bulanan dan periode tabungan tidak dapat
diubah namun dapat dilakukan setoran tambahan diluar setoran
bulanan
51
Syarat:
1. Kartu identitas: KTP/SIM/Paspor nasabah
2. Memiliki Tabungan BSM sebagai rekening asal (source
account).
Manfaat:
1. Kemudahan perencanaan keuangan masa depan, khususnya
untuk biaya pendidikan putra/putri
2. Mendapatkan perlindungan asuransi secara otomatis, tanpa
melalui pemeriksaan kesehatan.
Definisi
Tabungan Pensiun BSM adalah simpanan dalam mata
uang rupiah berdasarkan prinsip mudharabah mutlaqah, yang
penarikannya dapat dilakukan setiap saat berdasarkan syarat-
syarat dan ketentuan yang disepakati.Produk ini merupakan
hasil kerjasama BSM dengan PT Taspen yang diperuntukkan
bagi pensiunan pegawai negeri Indonesia.
52
Fitur
1. Dikelola dengan prinsip mudharabah mutlaqah
2. Bagi hasil bersaing
Manfaat
1. Membantu pengelolaan keuangan nasabah
2. Bagi hasil bersaing
3. Biaya administrasi ringan
4. Pembukaan rekening dapat dilakukan di seluruh jaringan BSM
Persyaratan
1. Pensiunan dan calon pensiunan Pegawai Negeri Sipil, Pejabat
Negara, Hakim, TNI, Polri.
2. Penerima tunjangan yang dibayarkan oleh PT Taspen, yaitu:
Veteran PKRI dan KNIP.
3. Fotokopi KTP/SIM
Petunjuk memindahkan pembayaran pensiun melalui BSM
1. Membuka Tabungan Pensiun BSM
53
2. Membawa Tabungan Pensiiun BSM beserta SK (Surat
Keputusan) Pensiun ke kantor PT Taspen
3. Mengisi formulir mutasi kantor bayar di PT Taspen8
8 http : //www.syariahmandiri.co.id/category/info-perusahaan/profil-perusahaan dikutip
pada 7 mei 2013
53
BAB IV
HASIL TEMUAN DATA DAN PEMBAHASAN
A. Pengelolaan Tabungan Haji
Saat ini yang kita ketahui bahwa tabungan mabrur tersebut adalah sebuah
produk yang di ada di bank syariah yang membantu para calon nasabahnya
untuk mewujudkan suatu keinginan dalam menunaikan ibadah Haji dan
Umrah. Pergi ke tanah suci merupakan keinginan bagi setiap muslim di
Indonesia. Belum berkunjung pergi ke Mekkah Al-Mukarromah, serasa
belum adanya ketidaksempurnaan akan pada keislamannya. Namun,
permasalahannya yaitu, Pergi ke tanah suci memerlukan ongkos yang begitu
mahal dan besar, hal ini untuk membeli tiket pesawat, jaminan asuransi,
penginapan, dan lain-lain.
Hal di atas, kendati berfikir akan tetapi menggambarkan gambaran
umat muslim kini, khususnya di pedesaan yang masih membiayai pergi haji
dengan menjual surat-surat berharga dan barang-barang berharga lainnya. Hal
itu dilakukan untuk adanya pembiayaan selama ia menunaikan Ibadah Haji.
Sebenernya di zaman kini, perlu dipersoalkan bahwa biaya atau ongkos naik
Haji dapat diperoleh dengan cara menabung. Diantara Bank Syariah yang
mengeluarkan produk tabungan haji ialah Bank Syariah Mandiri.
Dengan setoran awal yang tidak tinggi nominalnya dan cicilan per
bulan yang tidak begitu besar dan tidak merugikan bagi nasabah atau calon
54
jama’ah haji yang menabung di bank tersebut, bank tersebut memberikan
kesempatan bagi setiap muslim kalangan menengah ke bawah untuk
keberangkatan ibadah haji. Tak hanya itu, tabungan haji yang dikeluarkan
oleh Bank Syariah dirancang sesuai kemampuan para nasabah Bank Syariah
Mandiri tersebut.
Tabungan ini merupakan tabungan sebuah harapan para calon jama’ah
haji agar jama’ah haji bisa pergit ke tanah suci mekkah. Oleh sebab itu
tabungan ini sanagat berharga untuk para nasabah atau calon jam’ah yang
menabung untuk mendapatkan apa yang diharapkan.Nama dari tabungan haji
di Bank Syariah Mandiri yaitu disebut dengan Tabungan mabrur.
Hampir seluruh masyarakat sudah mengetahui tentang adanya
tabungan tersebut.Sangatlah minim dan bahkan pada produk tabungan ini
pada pengertian masyarakat untuk kepahaman produk tersebut sangatlah
minim.Dan kurangnya juga pemahaman tentang adanya bank syariah dan
bank konvensional.
Oleh sebab itu Bank Syariah Mandiri memberi kemudahan dalam
pembiayan nasabah untuk mewujudkan suatu keinginan pada nasabah atau
calon jam’ah haji tersebut. Hal ini dibuktikan bahwa jama’ah haji atau
nasabah bisa menabung untuk mendapatkan nomor porsi melalui tabungan
haji pada bank tersebut.
Permulaan yang diharapkan adalah suatu persyaratan untuk bisa
mendapatkan nomor antrian yang diharapkan oleh para calon jama’ah Haji
55
atau nasabah adalah menabung dengan mengikuti produk tabungan haji
sesuaipersyaratan yang diajukan Departemen Agama (DEPAG) untuk bisa
berangkat sesuai harapan.
Untuk mendapatkan nomor porsi para jama’ah diwajibkan untuk
membuka buku tabungan di Bank penerima setoran Haji.karena hal itu
merupakan suatu kewajiban atau persyaratan yang di ajukan oleh Departemen
Agama (DEPAG).
Banyak kasus jamaah yang pergi ke tanah suci dipelosok pedesaan
yang menggadaikan dan menjual surat sertifikat tanah dan barang berharga
lainnya bahkan hingga menjualnya. Namun jika kalau niat suci dan keinginan
yang kuat berangkat ke Baitullah direncanakan secara matang, dan tidak
adanya terjadi jual beli surat tanah seperti yang dideskripsikan pada
pembahasan pada tulisan ini. Mari menabung di Bank Syariah bagi para
muslim yang ingin naik Haji, yang sudah semenjak lama menginginkan
pergi ketanah suci Mekkah di dalam kehidupannya. Karena dengan
menyimpan dana Ibadah Haji di Bank Syariah, dapat mewujudkan impian ke
tanah suci dengan terencana.
Tabungan ini sangat diandalkan oleh para nasabah atau calon jama’ah
haji untuk mendapatkan nomor porsi oleh sebab itu Bank syariah
memudahkan kepada calon nasabahnya untuk bisa mewujudkan keinginan
nasabah atau jama’ah haji yang ingin menunaikan ibadah haji.
56
Bank syariah mandiri mempunyai keinginan untuk mempemudahkan
nasabah nya agar nasabah tersebut bisa terwujud dalam menunaikan ibadah
haji tersebut.Oleh sebab itu bank syariah mandiri membuka layanan tabungan
haji yang dinamakan tabungan mabrur.Tabungan ini memakai akad
Mudharah Muthalaqah.
Bank Syariah Mandiri memberikan kemudahan dalam pelayanan
adanya tabungan tersebut dalam mendapatkan nomor porsi. Untuk membuka
tabungan tersebut nasabah melakukan adanya sistem pembukaan buku
Rekening sebesar Rp 100.000,- dan dari mulai ia membuka buku tabungan
tersebut disitulah dimulainya nasabah adanya suatu impian yang ingin
diwujudkan.
Bank Syariah Mandiri tidak membeda-bedakan antara nasabah yang
berekonomormi rendah ataupun nasabah yang berekonomi tinggi. Bagi pihak
Bank mau dia yang berekonomi tinggi atau rendah semua sama dan diterima
untuk bisa menabung pada bank tersebut. Dan dari tabungan tersebut nasabah
bisa melihat untuk bisa mendapatkan nilai porsi mereka harus mencapai
tabungan sampai setoran untuk berangkat haji dan umroh tercapai.
Sistem pengelolaan pada tabungan haji yaitu hal yang pertama
dilakukan oleh calon Jama’ah Haji dengan membuka buku rekening
kemudian jika calon jam’ah haji tersebut merupakan warga Kota Tanggerang
tidak diperlukannya surat domisili yang diminta surat domisili hanya calon
nasabah yang bukan tinggal di Kota Tanggerang. Kemudian jika sudah adanya
57
pembukaan buku Rekening kemudian calon Jam’ah haji mendaftar ke
Cikokol. Kemudian jika tabungan calon jama’ah haji sudah mencapai pada
target yang diwajibkan yaitu sebesar Rp 25.100.000,- maka calon jama’ah haji
tersebut baru bisa mendaftarkan ke Departemen Agama. 1
Untuk mendapatkan nomor porsi di Departemen Agama maka yang
harus dipenuhi oleh calon nasabah yaitu dengan melengkapi yaitu dengan
Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), Akte Kelahiran atau
Ijazah foto copy buke tabungan dan ktp di depag darisitulah Departemen
Agama mengeluarkan yang namanya Surat Pendaftaran Pergi Haji (SPPH).2
Setelah semua persyaratan yang di Departemen Agama sudah lengkap
dan sudah mendapatkan nomorSurat Pendaftaran Pergi Haji (SPPH) maka
langkah selanjutnya calon jama’ah haji kembali pada bank penerima setoran
tempat menabung lalu dari pihak bank diinput nomorporsi calon jam’ah haji
dari tabungan Bank Syariah Mandiri menjadi rekening haji kemudian di print
oleh pihak Bank dan terdapat 5 lembar, lembar pertama untuk nasabah,lembar
kedua untuk pihak bank dan lembar ketiga,keempat dan kelima dikembalikan
pada Departemen Agama. Jadi dari nomor porsi itu calon jama’ah haji bisa
mengetahui kapan jadwal keberangkatan untuk menunaikan ibadah haji.3
1Wawancara dengan Saharuddin staff pelaksana marketing support BankSyariahMandiri
Ciputat,4Mei 2013. 2Wawancara dengan Saharuddin staff pelaksana marketing support BankSyariahMandiri
Ciputat,4Mei 2013. 3Wawancara dengan Saharuddin staff pelaksana marketing support BankSyariahMandiri
Ciputat,4Mei 2013.
58
Cara pihak bank mengelola buku tabungan nasabah calon jama’ah haji
menjadi rekening haji yaitu jika calon jama’ah haji sudah mendapatkan SPPH
kemudian calon jam’ah haji kembali ke bank untuk diinput SPPH nya dari
teller nanti akan dimasukan nomor rekening haji dan nomor SPPH nya
kemudian akan muncul nomor porsi dari teller selanjutnya diinput nomor
porsi itulah yang disebut setoran haji. 4
Prosedur dan pendaftaran haji yaitu ber-awal dari Bank Penerima
Setoran (Calon penerima rekening tabungan haji sebesar minimal Rp
25.100.000 di bank penerima setoran) kemudian berlanjut pada kantor
Departemen Agama dengan memenuhi persyaratan :
1. Mengisi surat formulir pendaftaran haji.
2. Dari klinik atau puskesmas atau dokter pribadi.
3. KTP asli dan foto copy KTP = 6 lembar.
4. Kartu keluarga asli dan foto copy kartu keluarga = 3 lembar.
5. Akte lahir atau ijazah atau surat nikah dan foto copy =3 lembar.
6. Buku tabungan haji asli dan foto copy =1 lembar.
7. Foto haji di KANDEPAG.
Semua persyaratan haji di foto copy diatas kertas A4 kemudian dari
sesudah dari KANDEPAG melengkapi persyaratan kembali lagi pada bank
penerima setoran calon jam’ah haji kembali ke bank menyerahkan sutat
4Wawancara dengan Saharuddin staff pelaksana marketing support BankSyariahMandiri
Ciputat,4Mei 2013.
59
pendaftaran pergi haji ke petugas bank dan menerima bukti pembayaran
setoran BPIH awal kemudian calon jama’ah haji melakukan daftar ulang
BPIH awal dengan menyerahkan lembar merah, kuning, biru dari bank dan
mendapatkan bukti pendaftaran ulang. Setelah semua sudah dijalankan dan
sudah mendapatkan nomor porsi maka para calon jama’ah tersebut hanya
menunggu jadwal keberangkatan haji sesuai dengan NOMOR PORSI
keberangkatan calon jama’ah haji.5
B. SISTEM YANG DIKEMBANGKAN
Bank Syariah Mandirimempunyai suatu tabungan untuk
mempermudah adanya keberangkatan ibadah haji yaitu Tabungan Mabrur.
Tabungan Mabrur yaitu tabungan dapat menghimpun dana untuk berangkat ke
tanah suci secara terencana. Dengan setoran awal yang sangat tidak mahal,
yakni sebesar Rp. 100.000 dengan jumlah setoran dan tahun keberangkatan
yang direncanakan sesuai dengan kemampuan. Tabungan Mabrur Bank
Syariah Mandiri juga online dengan Sistem Komputerisasi Haji Terpadu
(SISKOHAT) Departemen Agama sehingga memberi kepastian untuk
memperoleh Nomor Porsi keberangkatan haji.
Tabungan ini menggunakan akad Mudharabah muthalaqah, Selain itu
tabungan ini bebas biaya administrasi. Nasabah dapat mengubah jangka waktu
dan jumlah setoran sesuai dengan paket yang tersedia, baik untuk
5Brosur prosedur persyaratan KBIH RAUDHATUL AZHAR Jakarta.
60
memperpanjang maupun memperpendek jangka waktu dengan pemberitahuan
secara tertulis kepada Bank. Selain photo copy identitas, nasabah yang hendak
membuka rekening Tabungan Mabrur, disyaratkan mengisi formulir
pembukaan rekening.
Bank Mandiri Syariah sendiri memberikan fasilitas dalam produk
tabungan mabrur. Bank Syariah Mandiri (BSM) menyediakan dua alternatif
Tabungan Mabrur untuk tabungan haji. Dua versi tabungan tersebut, yakni
Tabungan Haji mabrur dan Tabungan mabrur junior.
Tabungan mabrur ditujukan pada kaum muslimin yang sudah mampu
untuk menunaikan ibadah haji sampai usia lanjut. Sedangkan tabungan
mabrur junior ditujukan kepada calon jama’ah haji atau nasabah yang
berumur maksimal 17 tahun. Jumlah setoran awal pada tabungan mabrur
sebesar Rp 500.000 sebagai kompensasi. Sedangkan setoran awal pada
tabungan mabrur junior sebesar Rp 100.000.tabungan tersebut merupakan
tabungan yang membantu nasabah atau calon jam’ah haji untuk mendapatkan
nomor porsi tersebut
Sudah banyak yang kita ketahui bahwa tabungan haji mabrur di bank
syariah mandiri merupakan tabungan perjalanan pada ibadah haji dan umrah.
Tabungan ini berkaitan dengan adanya produk pada talangan haji dan
merupakan salah satu tabungan untuk mempermudahkan nasabah atau
jama’ah haji dalam kebenrangkatan ke tanah suci Mekkah Al-Mukarromah.
61
Banyak masyarakat luas mengetahui tentang adanya tabungan haji
akan tetapi pada tabungan tersebut banyak masyarakat kurang memahami
proses pengelolaan pada tabungan tersebut
Saat ini yang kita ketahui banyak sekali para nasabah atau calon
jama’ah haji yang ingin menunaikan ibadah haji namun banyak dikalangan
yang minimnya akan biaya yang cukup berat untuk masyarakat ekonomi
menengah kebawah. Oleh sebab itu banyak kalangan yang sampai saat ini ada
sebagian menjual harta benda mereka seperti sebidang tanah,menggadaikan
surat-suratberharga dan yang lainnya. Maka banyak sebagian mereka
menabung di berbagai bank besar karena adanya niat dan keinginan untuk
pergi ke tanah suci Mekkah, hal ini bisa kita dideskripsikan untuk menabung
di bank syariah karena dengan menyimpan tabungan tersebut di bank tersebut
dana ibadah haji akan akan dapat terwujud sesuai rencana dan keinginan yang
diharapkan.
Adanya tabungan haji maka disitulah adanya talangan haji. Hal ini
merupakan bahwa tabungan haji ialah tabungan yang memfasilitasi nasabah
untuk menabung setiap bulan yang direncanakan untuk pergi haji dan hal ini
merupakan akad mudharabah muthalaqah dan sedangkan jika talangan haji
yaitu pembiayaan atau produk yang ada di bank syariah mandiri pada diawal
karena ketika orang ingin mendapatkan nomor porsi diharuskan mempunyai
62
dana sebesar Rp 25.100.000,- baru bisa bank untuk menginput dan di bawa ke
DEPAG untuk didaftarkan. 6
Tabungan mabrur ditujukan pada kaum muslimin yang sudah mampu
untuk menunaikan ibadah haji sampai usia lanjut. Namun dari pihak bank
syariah mandiri memberikan pelayanan pada nasabah anak-anak (junior)
untuk menabung sama hal nya seperti orang dewasa dan yang lainnya.
Tabungan ini dibuka untuk anak-anak yang ingin menabung untuk
keberangkatan ibadah haji dan dari pihak bank mengadakan yang namanya
tabungan haji junior.
Tabungan junior merupakan sebagian salah satu produk terbaru yang
dimana tabungan ini ditujukan pada anak-anak usia dibawah 17tahun.
Tabungan mabrur junior ini adalah tabungan tabungan dalam mata uang
rupiah untuk membantu pelaksanaan ibadah haji dan umrah khusus untuk usia
dibawah 17tahun. Manfaat dari tabungan junior ini yaitu Aman dan terjamin ,
Kemudahan perencanaan keuangan untuk membantu pelaksanaan ibadah haji
dan umrah,Kemudahan pendaftaran haji dan melalui SISKOHAT kementrian
agama , Kemudahan dalam penyetoran ke rekening tabungan.7
Pada produk tabungan mabrur tersebut terdapat adanya program
seperti talangan haji oleh sebab itu adanya tabungan haji maka disitulah yang
membedakan dari talangan haji dan tabungan tersebut yaitu bahwa kalau
6Wawancara dengan Saharuddin staff pelaksana marketing support BankSyariahMandiri
Ciputat,4Mei 2013. 7Brosur Bank Syariah Mandiri Tabungan Mabrur Junior.
63
tabungan tidak dibatasi waktu penabungannya sedangkan talangan haji di
batasi waktu penabungannya dalam jangka waktu satu tahun.8
Latar belakang yang mendasari adanya produk pada tabungan dan
talangan haji yaitu dikarenakan Karena adanya suatu keinginan dari suatu
pihak bank untuk memudahkan para nasabah atau calon jam’ah haji untuk
mendapatkan nomor porsi
Mekanisme dari pihak bank untuk pendaftaran hajhi yaitu berupa
nasabah membuka buku tabungan mabrur (BPS) jika saldo 25 juta +min saldo
dan mendapatkan SPPH KE DEPAG lalu pihak bank meng-input ke
SISKOHAT dan mendapatkan lembar bukti pendaftaran nomor porsi dan
tabungan haji mendapatkan rek DEPAG 25 juta dan jika sudah nasabah bisa
menunggu antrian porsi keberangkatan.
Mekanisme perlunasan haji yaitu BPIH dari DEPAG kemudian
menyetor kekurangan kemudian di input kembali ke SISKOHAT untuk
perlunasan kemudian mendaftar ulang ke DEPAG jika sudah bisa mengikuti
manasik dan menjalankan ibadah haji ke tanah suci.
8Wawancara dengan Saharuddin staff pelaksana marketing support BankSyariahMandiri
Ciputat,4Mei 2013.
64
C. ANALISIS SISTEM
Saat ini yang kita ketahui perbedaan antara bank syariah dan bank
konvensional yaitu sebagai dasar jika bankl syariah itu melalui proses lebih
islami dan bank konvensional yaitu lebih ke umum dan jika kita telusuri
perbedaan antara bank konvensional dan bank syariah yaitu bank syariah lebih
menjual pada sisi syariahnya akan tetapi bank konvensional lebih kepada
landasan hokum. Banyak masyarakat yang belum bisa membedakan antara
bank konvensionaldan bank syariah perbedaan bank syariah dan bankl
konvensional yaitu jika bank konvensional.
PT Bank Syariah Mandiri merupakan bank dengan pertumbuhan
signifikan. Pada kuartal pertama 2011, bank syariah dengan aset terbesar di
tanah air tersebut mencacat peningkatan laba bersih 54,35 persen. Atau
menjadi Rp 134,89 militer pada maret 2011 dari periode yang sama pada
tahun sebelumnya Rp 87,39. Kenaikan laba ini juga ditopang oleh kenaikan
aset. BSM yang berhasil mencacatkan pertumbuhan aset sebesar 52,33 persen
atau menjadi Rp 36,27 triliun pada maret 2011, di banding posisi sebelumnya
pada maret 2010 sebesar Rp 23,81 triliun. Peningkatan aset itu ditopang oleh
meningkatkannya dana pihak ketiga (DPK) yang semula sebesar Rp 21,03
triliun pada maret 2010 meningkat53,45 persen menjadi Rp 32,23 triliun pada
maret 2011. Pembentukan BSM berawal dari konversi PT Bank Susila Bakti
(BSB) dar bank konvensional menjadi bank syariah. Sistem dan
infrastrukturnya diubah sehingga kegiatan usaha BSB menjadi berdasarkan
65
prinsip syariah dan muncul dengan nama PT Bank Syariah dan muncul
dengan PT Bank Syariah Mandiri, yang berdiri pada oktober 1999 dan resmi
beroprasi pada 1 Nopember 1999. 9
Jadi yang bisa kita ambil adalah bagaimana kita bisa berangkat ke
tanah suci dengan prosedur yang sudah ada dari Pemerintah. Dari tahun ke
tahun prosedur haji masih belum adanya perubahan dan yang di ketahui baru
akan di ketahui adanya perubahan prosedur tentang keberangkatan haji yaitu
jika kita menyetorkan sejumlah uang untuk pendaftaran haji maka 10tahun
kemudian kita baru bisa berangkat ke tanah suci mekkah karena berebutnya
para calon jam’ah haji akan nomor porsi jika kita kurang selisih dan belum
melunasi maka tidak bisa berangkat ke tanah suci mekkah.
Sudah banyak yang kita ketahui bahwa tabungan mabrur di bank
syariah mandiri merupakan tabungan perjalanan pada ibadah haji dan
umrah.Tabungan ini berkaitan untuk mempermudah dengan adanya produk
talangan haji dan merupakan salah stau tabungan untuk mempermudahkan
calon jama’ah haji dalam keberangkatan ke tanah suci mekkah al-
mukarromah.
Banyak masyarakat luas belum mengetahui tentang adanya prosedur
adanya pendaftaran haji seperti apa,oleh sebab itu bank syariah mandiri
memberikan suatu keinginan nasabahnya untuk dimudahkan dalam memenuhi
keinginannya untuk pergimenunaikan ibadah haji yang sudah dimpikannya.
9REPUBLIKA, Direktori Syariah, Edisi Juni 2011.
66
Tabungan ini sangat diandalkan oleh para calon jam’ah haji untuk
berlomba-lomba mendapatkan nomor porsi oleh sebab itu bank-bank syariah
memudahkan kepada nasabahnya untuk mewujudkan keinginannya pergi ke
tanah suci.
Dan banyak travel-travel yang bekerja sama dengan pihak untuk bisa
mewujudkan keinginan para calon jama’ah haji atau nasabahnya menjalankan
ibadah haji. Saat ini yang bekerja sama dengan pihak bank syariah mandiri
ciputat yaitu Bim Travel,Kinday,danSahara Kafila Travel. Dan saat ini yang
ingin bergabung dengan bank syariah mandiri yaitu Naila Wisata.10
Sistem pengelolaan adalah serangkaian aktifitas atau proses untuk
memenuhi kebutuhan nasabah melalui harapan yang memiliki hasil untuk
sampai tujuan. Dengan adanya dilaksanakan sistem pengelolaan yang
memenuhi kebutuhan nasabah, nasabah akan mendapatkan kepuasan apa yang
dijanjikan oleh perusahaan begitupun sebaliknya jika janji perusahaan tidak
terealisasikan maka konsumen sangat kecewa. Sistem operasi pada
pengeloalaan tabungan bank syariah mandiri sudah sesuai syariat Islam yang
dimana banyak masyarakat terutama masyarakat yang beragama muslim
tertarik dengan sistem yang ada di Bank ini. Sedangkan Produk tabungan
bank syraiah mandiri sangat terjamin, aman, dan halal dalam melakukan
transaksi.
10
Wawancara dengan Pamungkas Setyo Budi, Manager Marketing BankSyariahMandiri
Ciputat,6Mei 2013.
67
Menurut peneliti, dari sistem pengelolaan Tabungan Mabrur Bank
Syariah mandiri yang di lakukan oleh PT. Bank Syariah Mandiri yang
dijelaskan diatas mengenai sistem pengelolaan di PT Bank Syariah Mandiri
sudah memenuhi kebutuhan nasabah.
Sistem sebagai kesatuan objek yang kompleks, yang terdiri dari
beberapa interaksi yang teratur dan bagian yang tidak teratur terpisah
sehingga tunduk kepala suatu konsep dan aturan yang sama dengan
berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Dapat di pahami bahwa dengan
melihat kedalam konteks bahwa islam sebagai syariah yang meiliki karakter
dalam konteks kompherensif (menyeluruh) dan universal. Hal ini dapat
diartikan bahwa aspek kehidupan manusia diatur dan dilaksanakan
berdasarkan syariat islam.
Sistem pengelolaan tabungan mabrur yang dilakukan oleh pihak PT
Bank Mandiri Syariah khususnya cabang Ciputat. Jadi hasil analisis ini adalah
pengelolaan yang akan terus diupayakan dan dipertahankan, sistem
pengelolaan yang akan selalu dikelola oleh pihak PT Bank Mandiri Syariah,
dengan memiliki beberapa pengelolaan untuk memikat daya tarik dari semua
kalangan khususnya para calon nasabah PT Bank Mandiri Syariah Cabang
Ciputat. Karena adanya prinsip yang menjadii sistem pengelolaan untuk
menarik minat para calon nasabah, semua para karyawan Bank Syariah
Mandiri melayani dengan baik terhadap kebutuhan nasabah harus
68
diutamakan.Karena PT. Bank Syariah Mandiri khususnya Cabang Ciputat
menjadi pelopor pertama yang menggunakan syariat Islam.
68
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sistem Pengelolaan Tabungan Haji Bank Syariah Mandiri
merupakan proses rencana suatu bantuan dalam kebaikan yang bermanfaat
dan saling menghasilkan satu sama lain, bagi pihak calon jama’ah haji dan
pihak perbankan sendiri, yang masih bersifat menyeluruh dan terintegrasi
berisikan sasaran dan program jangka panjang.
Berdasarkan analisis data yang penulis memperoleh selama
melakukan penelitian di Bank Mandiri Syariah, maka dapat disimpulkan
bahwa sistem pengelolaan di Bank tersebut sudah berjalan dengan sangat
baik, hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan yang signifikan setiap
tahunnya. Adapun sistem pengelolaan tabungan haji mabrur di Bank
Syariah Mandiri yaitu dengan memberikan kemudahan pada
nasabahnaya agar bisa mewujudkan suatu keinginannya mendapatkan no
porsi dan berlanjut mewujudkan impian para jama’ah haji pergi ketanah
suci.
Tabungan Haji Bank Syariah Mandiri ini untuk memudahkan para
calon jama’ah haji dan nasabahnya dalam mewujudkan harapannya.
Sistem yang digunakan Tabungan Haji Bank syariah Mandiri ini melalui
proses sebagai berikut :
Pertama, nasabah menabung di Bank Syariah Mandiri sejumlah
uang minimal Rp. 100.000,-hingga mencapai Rp. 25.000.000,- . Kedua,
calon nasabah Bank Syariah Mandiri mendaftarkan nasabah sehingga
69
nasabah tidak perlu bersusah payah mendapaftarkan ke Departemen
Agama karena semua keperluan pendaftaran untuk Tabungan Haji tersebut
sudah didaftarkan oleh pihak Bank.
Ketiga, setelah pihak nasabah sudah mendaapatkan nomor SPPH
maka pihak Bank Syariah Mandiri memasukan nomor rekening haji
beserta nomor Surat Pendaftaran Pergi Haji untuk bias diinput selanjutnya
menjadi Nomor Porsi.
B. SARAN
1. Dengan adanya produk tabungan mabrur di PT. Bank Syariah Mandiri,
maka diharapkan bagi umat Islam yang ingin menunaikan ibadah haji
tetapi tidak memiliki ongkos lebih maka dapat memngikuti program
produk tabungan mabrur dan tabungan mabrur junior yang dimiliki
oleh PT Bank Syariah Mandiri, agar para calon nasabah haji ini dapat
menabungun untuk keberangkatan ibadah haji.
2. Produk tabungan mabrur ini membantu agar para calon jam’ah haji
bisa mendapatkan no porsi dan tidak dipungkiri lagi Bank tersebut
sudah banyak peminatnya, Bank Syariah Mandiri menggandeng Forum
Komunikasi Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) untuk
memperluas produk tabungan mabrur dan memperluas dengan
Keberadaan Bank Syariah di Indonesia untuk sampai kepelosok-
pelosok pedesaan, agar warga dipelosok juga mengerti bahwa dengan
menabung kita dapat melakukan ibadah haji.
70
3. Agar calon jama’ah haji tidak bingung dengan seputar nomor porsi
mereka dan jadwal keberangkatan maka jika semua pihak yang ada
dijajaran Bank Syariah Mandiri tidak mengalihkan pertanyaan kepada
orang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Alwi, Hasan, dkk.,KamusBesarBahasa Indonesia, (Jakarta: BalaiPustaka, 2002),
cet ke-2
Amalia, Euis, dkk, Konsep dan Mekanisme Bank Syariah, Rujukan Konseptual
untuk Praktek Bank Mini Syariah (Jakarta :Fakultas Syariah dan Hukum
UIN).
Amirin, Tatang,Pokok-pokokTeoriSistem, ( Jakarta,: PT. Raja GrafindoPersada,
2001).
Artikel Info Haji http://www.wawiti-infohaji.com/2013/04/biaya-haji-2013.html
di akses pada tanggal 21 september 2013 pukul 15.04
Artikel Info Hajihttp://www.wawiti-infohaji.com/2013/04/bpih-khusus-onh-plus-
2013di akses pada tanggal 21 september 2013 pukul 15.04
Artikel Info Haji http://www.syariahmandiri.co.id/category/infoperusahaan/profil-
perusahaan di akses pada tanggal 7 mei 2013
Anom, Brosur Bank Syariah Mandiri Tabungan Mabrur Junior.
Anom, Brosurprosedurpersyaratan KBIH RaudhatulAzharJakarta.
ArtikelHarianRepublika, DirektoriSyariah, EdisiJuni2011
Ayyub, Hasan, Manasik Haji Lengkap, (jakarta : PT Wahana Dinamika
karya,2002)
Basyuni, Muhammad M, ReformasiManajemen Haji, Jakarta, FDK Press, 2008.
Cholil, Moenawar, Manasik Haji Dalam Tinjauan Faham
AhlissunnahWaliamaah, Tahun, 2010.
Djamaluddin, M. Arif, SistemPerencanaanPembuatan Program danAnggaran
(SuatuPengantar), (Jakarta :Ghalia Indonesia), cet. Ke-4.
Fitriani, Fini, “StrategiPelayananProduk Tabungan Haji ArafahPada PT. Bank
Muamalat Indonesia Tbk CabangBumiSerpongDamai (BSD) Tanggerang“
(Skripsi S1 FakultasIlmuDakwahdanIlmu Komunikasi, UIN
SyarifHidayatulla, Jakarta, 2013).
HasanAli,M.Nadratuzzaman Hosen, Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah,
(Jakarta,2007),
H.Nasuka, TeoriSistem, (Jakarta :Prenada Media, 2005).
Hasibuan, Malayu S. P. SistemPerbankanSyariah di Indonesia,
(Yogyakarta:1996) cet.1.
Karim, Adiwarman, Bank Islam :AnalisisFikihdanKeuangan (Jakarta : Raja
GrafindoPersada, 2004).
Kholid, Hendra, “Tabungan Haji”,http://hendrakholid.net artikel diakses pada
26 April 2011
Kumorotomo, Wahyudi, danM, Agus, Subando, Sistem Informasi Manajemen,
(Yogyakarta : UGM Press,2001).
Muis A, Komunikasi Islam, (Bandung: RemajaRosdakarya, 2001).
Maleong,lexy JMetodePenelitiankualitatif, (Bandung :RemajaRosdakarya, 1998),
Cet. Ke-2.
Undang-Undang Republik Indonesia. Undang-Undang No. 13 Tahun 2008
tentang penyelenggaraan ibadah haji (Jakarta: Undang-Undang Republik
Indonesia,2008).
Wawancarapribadi oleh Setyo Budi, Pamungkas, Wawancara, Bank Syariah
Mandiri Ciputat, 4 Mei 2013.16.00.
Wawancara pribadi oleh Saharuddin, Wawancara, Bank Syariah Mandiri Ciputat,
4 Mei 2013. 16.00
Top Related