Sanitasi.Net
Langkah-langkah Perencanaan
dan Komponen IPLT (Sesi 1 dari 5)
Modul J:
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja
Pelatihan Pengantar Sistem Setempat (On-Site)
Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat (SPAL-S)
Agustus, 2015
IPLT-J1
Sanitasi.Net
IPLT adalah ...
• Pengolahan air limbah dengan menggunakan sistem setempat
diantaranya tangki septik, biofilter, dll. memerlukan
pengurasan yang dilakukan secara berkala untuk menghindari
kejenuhan atau penuhnya sistem.
• Pengurasan lumpur di dalam sistem setempat dilakukan
dengan menggunakan sarana penyedotan lumpur tinja dan
selanjutnya dibawa ke instalasi pengolahan lumpur tinja (IPLT).
Sanitasi.Net
IPLT adalah ...
• IPLT adalah instalasi pengolahan air limbah yang dirancang
hanya menerima dan mengolah lumpur tinja yang berasal dari
sistem setempat yang diangkut melalui sarana pengangkut
lumpur tinja.
• Lumpur akan diolah menjadi lumpur kering yang disebut
dengan cake dan air olahan/efluen yang sudah aman dibuang
ataupun dimanfaatkan kembali.
• Lumpur kering dapat dimanfaatkan menjadi pupuk dan air
efluen dapat digunakan untuk keperluan irigasi.
Sanitasi.Net
Langkah-langkah Perencanaan IPLT
Persiapan dan Pelaksanaan Survei
Penentuan Dearah Pelayanan IPLT
Penentuan Lokasi IPLT
Penentuan Kapasitas IPLT
Sanitasi.Net
Langkah-langkah Perencanaan IPLT Persiapan dan Pelaksanaan Survei
A. Data Primer yang Dikumpulkan
– Jumlah rumah dan klasifikasinya
– Jumlah dan kondisi sarana sanitasi setempat yang ada
– Lokasi (lahan) yang dapat digunakan untuk pembangunan IPLT
– Kondisi lingkungan di sekitar lokasi (lahan) pembangunan IPLT
– Sarana jalan lingkungan dan jalan menuju calon lokasi IPLT
Sanitasi.Net
Langkah-langkah Perencanaan IPLT Persiapan dan Pelaksanaan Survei
B. Data Sekunder yang Dikumpulkan
– Kondisi iklim,
– Kondisi fisik wilayah,
– Data kependudukan,
– Kondisi sanitasi lingkungan,
– Rencana induk sistem pembuangan air limbah,
– Kondisi sosial-ekonomi dan budaya,
– Kelembagaan dan peraturan
Sanitasi.Net
Langkah-langkah Perencanaan IPLT Persiapan dan Pelaksanaan Survei
C. Data Pendukung yang Dikumpulkan
– Metode dan teknologi pengolahan air limbah lumpur tinjayang terbaru,
tepat guna, efektif, dan efisien sehingga mampu mengolah limbah
lumpur tinja dengan sebaik mungkin namun dengan biaya investasi,
operasi dan perawatan yang minimal
Sanitasi.Net
Langkah-langkah Perencanaan IPLT Penentuan Daerah Pelayanan IPLT
Dalam menentukan wilayah/daerah layanan, perencana perlu
menetapkan target pelayanan IPLT berupa persentase dari
jumlah penduduk kota yang akan dilayani oleh sarana IPLT
yakni minimal 60% dari total penduduk yang menggunakan
tangki septik sistem setempat
Sanitasi.Net
Langkah-langkah Perencanaan IPLT Penentuan Lokasi IPLT
1. Ketersediaan lahan, dengan persyaratan:
– Daerah bebas banjir
– Daerah bebas longsor
– Rencana lokasi harus terletak minimal pada radius 2 km dari kawasan
pemukiman
– Rencana lokasi memiliki akses jalan (penghubung) dari wilayah
pelayanan ke IPLT dan sebaliknya
– Rencana lokasi harus berada dekat dengan badan air penerima
– Rencana lokasi harus merupakan daerah yang terletak pada lahan
terbuka dengan intensitas penyinaran matahari yang baik agar dapat
membantu mempercepat proses pengeringan endapan lumpur
– Lahan memiliki karakteristik relatif kedap air (permeabilitas rendah)
Sanitasi.Net
Langkah-langkah Perencanaan IPLT Penentuan Lokasi IPLT
2. Biaya investasi, operasi & pemeliharaan
– Rencana lokasi IPLT harus dekat dengan daerah pelayanan IPLT
sehingga dapat meminimalkan biaya operasi. Tarif retribusi ditentukan
berdasarkan biaya transportasi, operasi, dan pemeliharaan.
3. Lingkungan
– Kualitas efluen IPLT harus memenuhi baku mutu air limbah yang
berlaku.Untuk mengurangi bau dari IPLT, dapat dilakukan penanaman
pohon (contohnya : pohon kemenyan, mimba, dll) di sekelilin(zona
penyangga) untuk mengurangi bau IPLT sebagai zona penyangga.
Sanitasi.Net
Langkah-langkah Perencanaan IPLT Penentuan Kapasitas IPLT
• Kapasitas IPLT ditentukan dengan menghitung jumlah sarana
sanitasi setempat yang berada di daerah pelayanan.
• Bila data jumlah sanitasi setempat sulit didapat atau
diinventarisasi, maka dapat digunakan pendekatan (50-60)%
dari jumlah penduduk yang ada di dalam daerah layanan yang
memiliki sanitasi setempat.
• Perhitungan kapasitas IPLT memerlukan informasi perkiraan
jumlah penghuni atau pengguna sistem setempat dan periode
pengurasan lumpur dari sistem setempat tersebut.
Sanitasi.Net
Langkah-langkah Perencanaan IPLT Penentuan Kapasitas IPLT
• Kapasitas (debit) IPLT dihitung dengan menggunakan persamaan berikut:
V = (%pelayanan x P x Q )/1000
Keterangan:
– V = Debit total (kapasitas) yang akan masuk ke IPLT (m3)
– P = Jumlah penduduk yang dilayani pada akhir periode desain (orang)
– Q = Debit lumpur tinja dalam L/hari atau dibagi dengan 1.000 untuk konversi menjadi m3/hari adalah jumlah lumpur yang akan masuk dan diolah di IPLT setiap harinya
– % = Persentasi pelayanan dapat menggunakan pendekatan (50-60)%
• Laju timbulan lumpur tinja dapat menggunakan pendekatan 0,5L/orang/hari. Laju timbulan ini merupakan laju timbulan lumbur basah (lumpur dan air dari tangki septik)
Sanitasi.Net
Sistem IPLT
• Sistem IPLT dibuat untuk dapat menstabilkan senyawa organik
dan meningkatkan padatan yang terkandung dalam lumpur
tinja sampai memenuhi persyaratan untuk :
– dibuang ke lingkungan atau
– dimanfaatkan untuk kepentingan tertentu.
Sanitasi.Net
Komponen IPLT
Komponen Utama
• Unit Pengumpul
• Unit penyaringan
• Unit pemisahan partikel
diskrit
• Unit stabilisasi
Komponen Pendukung
1. Platform
2. Kantor
3. Gudang
4. Laboratorium
5. Infrastruktur jalan
6. Sumur pantau
7. Fasilitas air bersih
8. Alat pemeliharaan dan keamanan.
9. Pagar pembatas Generator
Sanitasi.Net
Komponen Utama IPLT
1. Unit Pengumpul: – Untuk mengumpulkan lumpur tinja dari truk tangki penyedot lumpur
tinja sebelum masuk ke sistem pengolahan.
2. Unit penyaringan: – Untuk memisahkan atau menyaring benda-benda kasar didalam
lumpur tinja. Pemisahan atau penyaringan dapat dilakukan dengan menggunakan bar screen manual atau mekanik.
3. Unit pemisahan partikel diskrit: – Untuk memisahkan partikel diskrit agar tidak mengganggu proses
selanjutnya.
4. Unit stabilisasi: – Untuk menurunkan kandungan organik dari lumpur tinja, baik secara
anaerobik maupun aerobik.
Sanitasi.Net
Komponen Utama IPLT Alternatif Teknologi pada Unit Stabilisasi
1. Sistem kolam
2. Kolam Aerasi
3. Anaerobik Sludge Digester
4. Aerobik Sludge Digester: Sequence Batch Reactor (SBR)
5. Oxidation Ditch
– Unit Pemekatan: Untuk memisahkan padatan dengan cairan yang
dikandung lumpur tinja, sehingga konsentrasi padatannya akan
meningkat atau menjadi lebih kental. Alternatif teknologinya yakni
tangki imhoff dan clarifier
Sanitasi.Net
Komponen Utama IPLT Alternatif Teknologi pada Unit Stabilisasi
6. Unit pengolahan cairan:
– untuk menurunkan kandungan organik dalam cairan lumpur tinja.
7. Unit pengeringan lumpur :
– untuk menurunkan kandungan air dari lumpur hasil olahan, baik
dengan mengandalkan proses penguapan atau proses mekanis.
– Alternatif teknologinya: sludge drying bed, filter press, dan belt filter
press.
Sanitasi.Net
Komponen Pendukung IPLT
1. Platform (dumping station) merupakan tempat truk penyedot
tinja untuk mencurahkan (unloading) lumpur tinja ke dalam
tangki imhoff ataupun bak ekualisasi (pengumpul)
2. Kantor yang diperuntukkan bagi tenaga kerja.
3. Gudang untuk tempat penyimpanan peralatan, suku cadang
unit-unit di IPLT, dan perlengkapan lainnya.
4. Laboratorium untuk pemantauan kinerja IPLT.
5. Infrastruktur jalan berupa jalan masuk, jalan operasional, jalan
inspeksi, dll.
Sanitasi.Net
Komponen Pendukung IPLT
6 Sumur pantau untuk memantau kualitas air tanah disekitar
IPLT yang dimanfaatkan sebagai sumber air bersih masyarakat
sekitar IPLT. Berikut ini ketentuan pembangunan sumur
pantau adalah sebagai berikut:
– Sumur pantau dibuat dekat bangunan pengolahan
– Jumlah sumur pantau disesuaikan dengan luas bangunan pengolahan
– Diameter sumur pantau di buat minimal 15 centimeter
– Dinding sumur pantau dibuat dari pipa pvc minimal klas AW
– Kedalaman sumur pantau harus lebih dalam dari elevasi muka air tanah
di sekitar bangunan pengolahan
– Pembuatan sumur pantau dapat dilakukan dengan cara pengeboran
Sanitasi.Net
Komponen Pendukung IPLT
7. Fasilitas air bersih untuk mendukung kegiatan pengoperasian
IPLT.
8. Alat pemeliharaan dan keamanan.
9. Pagar pembatas untuk mencegah gangguan serta
mengamankan aset yang ada di dalam lingkungan IPLT.
10. Generator yang digunakan sebagai sumber listrik cadangan
Sanitasi.Net
Referensi
Direktorat Pengembangan Penyehatan
Lingkungan Permukiman (PPLP)
Direktorat Jenderal Cipta Karya
Kementrian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat
Sanitasi.Net
Daftar Modul Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat
Modul
A. Pengantar Sistem Setempat
B. Cubluk Kembar
C. Tangki Septik
D. Mandi-Cuci-Kakus (MCK)
E. Biofilter
F. Up-flow Aerobic Filter
G. Rotating Biological Contactor
H. Anaerobic Baffle Reactor
I. Sarana Pengangkut Tinja
J. Instalasi Pengolahan
Lumpur Tinja (IPLT)
Sub Modul
J1 Perencanaan (5 Sesi)
J6 Pelaksanaan Konstruksi
J7 Operasi, Pemeliharaan dan
Rehabilitasi
J8 Kelembagaan, Administrasi dan
Pembiayaan
J9 Pemantauan dan Evaluasi
Top Related