SISTEM PENDINGINAN SEPEDA MOTOR
A. JENIS DAN PRINSIP KERJA
Sistem pendinginan sepeda motor berfungsi untuk mendinginkan mesin agar mesin
bekerja pada temperatur kerjanya dan tidak mengalami over heating.
Sistem pendinginan sepeda motor ada 3 yaitu:
1. Sistem pendinginan udara
2. Sistem pendinginan air
3. sistim pendinginan oli
1. Sistem pendinginan udara dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Sistem pendinginan udara alami
Udara mengalir melewati mesin dan melakukan pendinginan sewaktu sepeda
motor berjalan. Sirip-sirip pendingin di blok silinder dan kepala silinder berfungsi
untuk memperluas bidang pendinginan
b. Sistem pendinginan udara paksa
Udara disirkulasikan oleh kipas ke sirip-sirip pendingin. Sistim pendingin udara
Sistem pendingin udara banyak digunakan pada sepeda motor dengan cc mesin yang
rendah, biasanya dibawah 125 cc, namun bila lebih dari 125 cc biasanya
menggunakan sistem pendingin air. Sistem pendingin udara ini biasanya berupa sirip
– sirip pada blok mesin dan kepala silinder mesin. Sistem pendingin ini bekerja pada
saat sepeda motor melaju atau berjalan, di mana udara akan mengenai sirip – sirip
tersebut dan panas mesin dapat dibuang ke udara melalui sirip – sirip mesin tersebut.
Jumlah sirip – sirip tersebut sudah dirancang khusus oleh para produsen kendaraan
agar didapat pendinginan yang sesuai untuk mencapai suhu kerja mesin yang
diinginkan. Bila sirip – sirip itu patah, maka akan sangat mempengaruhi dari suhu
mesin tersebut.
2. Sistem pendinginan air
Sekeliling silinder dan kepala silinder diberikan rongga-rongga berisi air yang
disirkulasikan oleh pompa air (water pump). Air yang telah menyerap panas mesin
dialirkan ke radiator untuk didinginkan melalui kisi-kisi radiator dan aliran udara yang
melaui radiator.
Sistim pendingin air: Pada sistem pendingin air yang digunkan adalah air sebagai
bahan pendinginnya. Komponen – komponen sistem pendingin air adalah sebagai berikut:
Radiator: Radiator berfungsi sebagai tempat menampung air sekaligus mendinginkan
air yang berasal dan akan dialirkan ke mesin.
Water pump : berfungsi untuk mensirkulasikan air ke dalam sistem pendingin.
Tutup radiator: berfungsi mengatur tekanan dan suhu air pendingin di dalam radiator.
Water jacket: adalah ruang dalam blok mesin dan silinder blok yang menampung dan
menghantarkan panas mesin ke air pendingin.
Thermostat: berfungsi untuk mengatur suhu kerja mesin dengan cara mengatur
sirkulasi air pendingin.
Selang : adalah komponen untuk mensirkulasikan air pendingin dari radiator ke blok
mesin atau sebaliknya.
3. Sisistem Pendingin Oli
suatu sistim baru yang digunakan untuk sepeda motor cc 125 keatas untuk kebutuhan
kota ataupun jarak dekat. sistim ini digunakan untuk mendinginkan oli yang ada di kalter
oli atau panci oli, oli bisa naik ke atas oil cooler karena tekanan dari pompa oli yg sangat
tinggi.
B. NAMA DAN FUNGSI CARA KERJA SISTEM HIDROLIK
Cara kerja Sistem Hidrolik
1. Tekanan Hidrolik menggunakan sebuah pompa (gear pump piston pump No.4) di dalam
tangki hidrolik yang digerakkan oleh sebuah motor yang terpasang vertikal diatas tangki
hidrolik.
2. Minyak hidrolik didorong oleh Radial Piston Pump (No.4) melalui sebuah Check Valve
(No.9) yang berfungsi agar minyak hidrolik tidak kembali ke pompa penghisap menuju
ke Pressure Control Valve/Relief Valve (No. 7) melalui Four Way 2 Ball Valve-Manifold
Block (No. 5).
3. Minyak hidrolik yang berada di dalam Pressure Control Valve dapat diatur secara manual
oleh sebuah Hand Control Valve (No.6) ini, berfungsi mengatur dengan tangan terhadap
posisi hidrolik silinder maju dan mundur, apabila sistem otomatis maju mundur tidak
bisa bekerja lagi atau rusak.
4. Tekanan minyak dalam Pressure Control Valve (No.7) digabung dengan sebuah Solenoid
Unloading Valve (No.8) yang dipasang diatas Manifold Block (No.5) mendapat perintah
dari Amplifier Card (Relay Control) untuk membuka katupnya pada saat beban screw
press naik dan menutupnya pada saat beban screw press turun, sehingga sumbu silinder
dapat maju mundur sesuai dengan beban yang distel di amplifier card (relay control) yang
dapat mendeteksi ampere screw press melalui sebuah CT yang terpasang di dalam kotak
starter.
5. Silinder hidrolik mempunyai dua jalur sambungan, satu didepan dan satu di belakang.
Tekanan minyak yang masuk ke jalur depan, sumbu silinder hidroliknya mundur, dan
yang masuk ke jalur belakang sumbu hidroliknya maju.
6. Minyak hidrolik dapat disirkulasi secara otomatis dan teratur oleh pompa hidrolik ke
dalam tangki hidrolik, didinginkan melalui sebuah Intergral Oil Cooler (No.17),
kemudian disaring oleh Return Line Filter (No.12). Minyak hidrolik harus tetap bersih
dan tidak berkurang.
7. Untuk menambah (atau berkurang) tekanan hidrolik dapat dibuka dengan cara memutar
baut yang terdapat di Pressure Control Valve/Relief Valve (No.7) secara perlahan-lahan
hingga mencapai 45 bar. Untuk mengetahui besarnya tekanan minyak dapat melihat
penunjuknya pada PressureGauge (No.11). Pressure Control Valve/Relief Valve (No.7)
dan SolenoidUnloading Valve (No.11) berfungsi untuk mengatur arus tekanan ke hidrolik
silinder, dan Shut Off Valve (No.10) yang berfungsi untuk menutup tekanan hidrolikke
Pressure Gauge (No.11).
8. Ketinggian level dan suhu minyak hidrolik didalam tangki dapat dilihat pada Fluid Level
Gauge (No.15).
9. Pengoperasian sistem hidrolik tersebut diatas, jika menghendaki Elektro Motor Hidrolik
(No.2) dapat berhenti pada tekanan kerja tertentu dan berjalan kembali apabila tekanan
kerja berkurang, maka untuk itu harus dipasang sebuah Pressure Switch .
10. Untuk menstabilkan tekanan kerja agar tetap apabila elektro motor berhenti, harus pula
dipasang akumulator (integral oil cooler No.17 ditiadakan). (catatan: tanpa akumulator
sistem hidrolik diatas,tekanan kerja juga stabil dan konstan karena pompa hidrolik tetap
bekerja).
11. (Point 9 dan 10 diatas) Dengan menggunakan pressure switch dan akumulator dalam
sistem hidrolik ini agar elektrik motor dan pompa hidrolik dapat berhenti sejenak (5-
30detik) sangatlah tidak efesien karena biaya perawatannya mahal dan tidak memperoleh
hasil yang setimpal.
12. Adapun elektrik motor dan pompa hidrolik selalu dalm keadaan ON/OFF seketika karena
beban ampere teralu tinggi dan suhu panas sehingga mudah terbakar.
13. Pompa yang digerakkan via fleksibel kopling selalu disentakkan oleh ON/OFF electric
motor, maka gigi dan piston pompa cepat rusak dan sompel.
14. Perawatan akumulator tidak dapat dilakukan sendiri setelah beroperasi selam 1-2 tahun,
karena harus diulang dengan gas nitrogen setiap tahun dengan alat suntik khusus-charging
kit.
C. PEMBACAAN GRAFIK HIDROLIK
Komponen utama sistem hidrolik terdiri dari unit penggerak, unit tenaga, dan unit
pengatur. Selain mengetahui berbagai komponen sistem hidrolik, kita juga dapat membuat
rancangan rangkaian hidrolik. Rancangan rangkaian hidrolik perlu dituangkan dalam bentuk
diagram rangkaian hidrolik dengan menggunakan simbol-simbol grafik, dengan bantuan
simbol-simbol grafik para desainer dapat menuangkan pemikiran lebih mudah, lebih tenang
sehingga dapat berkreasi seoptimal mungkin. Untuk dapat membuat sebuah rancangan
rangkaian hidrolik kita harus mengetahui terlebih dahulu berbagai simbol dari setiap
komponen sebagai bagian tenaga fluida, demikian juga kita harus mempelajari cara membaca
diagram rangkaian (circuit diagram) maka akan kita mulai dengan cara mendesain
(merancang) suatu rangkaian sesuai dengan yang kita kehendaki bila telah tersedia
komponen-komponen sistem hidrolik.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merancang rangkaian hidrolik antara lain :
Tujuan penggunaan rangkaian, Ketersediaan komponen, Konduktor dan konektor yang
digunakan macam apa, Tekanan kerja sistem hidrolik. Rancangan rangkaian hidrolik perlu
dituangkan dalam bentuk diagram rangkaian hidrolik dengan menggunakan simbol-simbol
grafik, dengan bantuan simbol-simbol grafik para desainer dapat menuangkan pemikiran
lebih mudah, lebih tenang sehingga dapat berkreasi seoptimal mungkin. Cara membuat
diagram rangkaian biasanya dengan membuat tata letak komponen sebagai berikut:
1. Actuator diletakkan pada gambar yang paling atas
2. Unit pengatur diletakkan di bawahnya
3. Unit tenaga diletakkan pada bagian paling bawah
Setelah simbol-simbol komponen lengkap dalam lay out (tata letak) barulah digambar
garis-garis penghubung sebagai gambar konduktor dengan garis-garis sesuai dengan macam
konduktor yang digunakan. Didalam sistem hidrolik, diagram hidrolik mengunakan garis dan
simbol untuk mempermudah didalam membaca diagram rangkaian hidrolik. Beberapa garis
yang digunakan dalam membuat rancangan rangkaian hodrolik antara lain sebagai berikut.
No. Gambar Keterangan
1.
Garis Kerja (Working Line)
2. Garis Kendali (Pilot Control Line)
Garis Pengosongan (Drain Line)
3. Garis Assembling Komponen
(untukmenggabungkan 2 komponen
atau lebih dalam suatu sub komponen)
4. Garis Sambungan (Connection Line)
5. Garis Berseberangan (Cross Over Line)
Sedangkan gambar simbol dari komponen-komponen hidrolik maupun pneumatik adalah
sebagai berikut:
No. Keterangan No. Keterangan No. Keterangan
1. Unit Konversi Energi: Pompa,
Motor, dll
13. Tangki, Reservoir 25. Katub anti balik
2. Instrumen Pengukur 14. Arah aliran 26. Sambungan
3. Follower 15. Jalur fluida yang
melalui katub
27. Fleksibel
4. Motor/Pompa dengan sudut
gerak terbatas
16. Arah putar 28. Sambungan putar
5. Komponen Kontrol 17. Pompa, Motor
Variabel
29. Poros
6. Filter/Pelumas
(Lubricator)/Pemisah
(Separator)
18. Jalus listrik 30. Penahan posisi dengan
gerakan sudut terbatas
7. Katub Silinder 19. Lobang saluran yang
tertutup
31. Pengunci perangkat
kontrol
8. Bobot dalam Accumulator 20. Aktuator gerak linear
dengan gerak terbatas
32. Saluran keluar udara
9. Piston 21. Kontrol atau indikator
temperatur
33. Saluran keluar udara
dengan sambungan
10. Metode Kontrol 22. Penggerak utama 34. Pembuang udara
11. Bantalan pada Actuator 23. Pegas 35. Pembuang udara yang
dioperasikan berkala
12. Tangki, Accumulator,
Reservoir Bertekanan
24. Pembatas - -
Contoh tata letak dan diagram Hidrolik
rangkaian hidrolik
PEMBACAAN DIAGRAM HIDROLIK
Dalam setiap rangkaian hidrolik yang lengkap, dipastikan akan tersedia unit tenaga,
unit pengatur dan unit penggerak. Perhatikan gambar diatas. Pada setiap pembacan gambar,
kita akan selalu memulainya dengan unit penghasil tenaga. Unit ini secara sederhana terdiri
dari tangki hidrolis, saringan, pompa hidrolis juga pengatur dan pengukur tekanan. Tugas
utama bagian ini adalah menghasilkan tekanan didalam sistem hidrolis. Besar kecilnya
tekanan yang dihasilkan diatur oleh relief valve. Tingkat tekanan tersebut diatur sesuai
dengan kebutuhan didalam sistem. Unit berikutnya adalah unit kontrol. Unit ini biasanya
dikendalikan dengan menggunakan katub pengarah. Katub-katub pengarah ini akan
mengaturarah aliran tekanan hidrolis didalam sistem. Posisi-posisi katub pengarah antara
lain:
1. Posisi Netral: posisi dimana cairan hidrolis dikembalikan langsung ke tangki tanpa
dialirkan terlebih dahulu ke aktuator. Pada posisi iniwalaupun tekanan hidrolis tinggi
namun aktuator tidak bereaksi sama sekali.
2. Posisi Penggerakan: pada posisi ini tekanan hidrolis yang dihasilkan oleh unit tenaga akan
dialirkan langsung menuju aktuator. Sehingga aktuator akan bereaksi dengan bergerak.
Posisi ini terus berlangsung sampai posisi katub pengatur berubah.
3. Posisi Menahan: poda posisi ini katub akan mempertahankan jumlah dan tekanan yang
ada pada sisi unit penggerak dengan menutup saluran keluar menuju tangki. Disisi lain
juga akan menutup masuk yang berasal dari unit penggerak dan mengalirkan kembali ke
tangki.
4. Posisi Release: pada posisi ini katub pengatur akan tetap menutup saluran masuk yang
berasal dari unit penggerak dan membuka saluran buang dari aktuator yang menuju ke
tangki. Sehingga tekanan kembali ke tekanan normal dan sebagian cairan hidrolis akan
kembali ke tangki.
Top Related