SINTESA NITROBENZEN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nitrobenzen merupakan suatu pelarut organik yang banyak
digunakan dalam bidang farmasi, yang digunakan dalam melarutkan bahan-
bahan obat yang tentunya sukar larut dalam pelarut-pelarut organik lain,
selain itu sebagian besar dari produksi nitrobenzen ini juga banyak digunakan
sebagai bahan dasar dalam pembuatan anilin. Nitrobenzen juga dikenal
sebagai flavoring agent dan juga banyak digunakan sebagai farfum dalam
sabun dan pelarut dalam cat untuk sepatu.
Nitrobenzena merupakan senyawa yang dapat disintesis
dengan cara mereaksikan benzen dengan asam nitrat pekat dengan
menggunakan H2SO4 sebagai katalisator. Prinsip dari reaksi pembentukan
nitrobenzen adalah berdasarkan reaksi nitrasi yaitu penggantian atau
substitusi pada benzen dengan gugus nitrit. Pada reaksi ini asam sulfat dan
asam nitrit akan bereaksi membentuk ion HSO4- yang akan mengaktifkan ion
nitronium yang merupakan penentu dalam terjadinya reaksi sintesa
nitrobenzen ini.
Sriwati thahir (15020110294 ) Afiyat Wahyuni Anar
SINTESA NITROBENZEN
Karena kegunaannya yang cukup luas itulah maka setiap
mahasiswa farmasi dituntut untuk mengetahui dan memahami reaksi
pembentukan nitrobenzen.
A. Rumusan Masalah
Rumusan masalahnya adalah bagaimana cara mensintesis
Nitrobenzen dan mekanisme reaksinya?
B. Maksud Praktikum
Maksud dari percobaan ini adalah untuk mengetahui dan memahami
cara mensintesis senyawa Nitrobenzen dan mekanisme reaksinya.
C. Tujuan Praktikum
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan cara mensintesis
senyawa Nitrobenzen dan mekanisme reaksinya.
E. Manfaat Percobaan
Dapat mengetahui dan memahami proses dan reaksi sintesis
nitrobenzen dengan menggunakan metode nitrifikasi berdasarkan reaksi
antara asam nitrat (HNO3 ) dengan benzen dengan menggunakan katalisator
asam sulfat (H2SO4).
Sriwati thahir (15020110294 ) Afiyat Wahyuni Anar
SINTESA NITROBENZEN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum
Para kimiawan membagi senyawa organik ke dalam dua kelas
yang lebih luas, yaitu senyawa alifatik dan senyawa aromatik. Berasal dari
kata alifatis berarti bersifat lemak dan aromatik berarti harum. Senyawa
alifatik adalah senyawa rantai terbuka atau senyawa siklik yang sifat kimianya
mirip dengan senyawa rantai terbuka, sedangkan senyawa aromatik adalah
benzena atau senyawa yang sifat kimianya menyerupai benzena (Team
Dosen TPB. 2002).
Senyawa siklik terdiri dari senyawa karbosiklik dan senyawa
heterosiklik. Senyawa karbosiklik pada lingkarannya hanya terdapat atom-
atom karbon. Sedangkan senyawa heterosiklik, dalam lingkarannya selain
atom karbon juga terdapat atom-atom unsure yang lain, seperti N, O, dan S.
Struktur benzena dan turunannya memperlihatkan adanya 6 elektron dalam
sistem siklik dengan ikatan rangkap dua terkonjugasi. Jumlah electron
rangkap dua yang terkonjugasi tersebut adalah 4n + 2. (Team Dosen TPB.
2002).
Apabila dilakukan reaksi substitusi pada benzen (dalam hal benzen ini
tersubstitusi dua gugus) ada tiga kemungkinan isomer yaitu isomer orto (o),
Sriwati thahir (15020110294 ) Afiyat Wahyuni Anar
H2SO4
500 C
NO2+
Lambat
-H
SINTESA NITROBENZEN
isomer meta (m), dan isomer para (p). Benzena akan mengalami nitrasi bila
diolah dengan HNO3 pekat. Katalis asam lewis dalam reaksi ini adalah H2SO4
pekat. Seperti halogenasi, nitrasi aromatik berupa reaksi dua tahap. Tahap
pertama adalah tahap yang reaksinya berjalan sangat lambat. Reaksi ini
berupa serangan elektrofilik. Dalam nitrasi elektrofiliknya adalah NO2; dengan
persamaan pembentukan sebagai berikut (Fessenden & Fessenden.1995) :
NO2
+ HNO3 + H2O
nitrobenzen
Hasil serangan adalah suatu ion benzenomium yang mengalami
pelepasan H+ dengan cepat dalam tahap kedua. H+ ini bergabung dengan
HSO4—untuk menghasilkan kembali katalis H2SO4 (Fessenden &
Fessenden.1995).
NO2 NO2
Suatu ion benzenonium nitrobenzene
Pada sintesa nitrobenzen, terbentuk dua reaksi, yaitu (Fessenden &
Fessenden.1995).
Sriwati thahir (15020110294 ) Afiyat Wahyuni Anar
Cepat H
SINTESA NITROBENZEN
a.Reaksi utama
+ HNO3 H2SO4 NO2
50-60o C + H2O
Inaktifasi atau penghilangan air adalah perlu untuk menghindari
pengenceran asam nitratnya meskipun merupakan reaksi
irreversible.
b. Reaksi samping
NO2 + HNO3 H2SO4 NO2
50-60o C +H2O
NO2
Kecepatan substitusi dari gugus nitro yang sekunder lebih lambat
daripada yang pertama, dan gugus nitro yang kedua ini masuk ke posisi meta
terhadap yang pertama (Tim Asisten Kimia Organik Sintesis. 2003).
Nitrobenzene merupakan salah satu turunan dari benzene yang
diperoleh dari reaksi nitrasi dengan penambahan katalisator asam sulfat
pekat. Adapun reaksi nitrobenzene yaitu (Besari, 1982) :
1. Reduksi, hasil tergantung dari syaratnya, Reduksi sempurna dengan
larutan asam misalnya Sn atau Fe dengan HCl.
C6H5NO2 C6H5NO2 C6H5 NHOH C6H5NH2
(Nitrobenzen) (N-Fenil-hidroksi amina) (Anilina)
Penggunaan nitrobenzene terutama untuk membuat aniline keaktifan
fisiologis dari nitrobenzene : Penggunaan nitrobenzene selain untuk
Sriwati thahir (15020110294 ) Afiyat Wahyuni Anar
SINTESA NITROBENZEN
membuat aniline, juga digunakan untuk bahan peledak dan sebagai zat
antara pada sintetis karena gugus nitro mengaktifkan halogen pada tempat
orto atau para dan memperkuat sifat asam atau gugus OH pada tempat orto
ata para.
Sedikit sekali reaksi kimia yang berjalan ke satu arah saja,
kebanyakan adalah reaksi dapat balik (reversible), pada suatu awal reaksi
dapat balik, reaksi berjalan ke pembentukan reaktan dari produk juga mulai
berjalan. Jika percepatan reaksi maju dan dan reaksi balik adalah sama, dan
konsenterasi dan produk tidak berubah dengan bertambahnya waktu maka
dikatakan bahwa kesetimbangan kimia telah tercapai (Respati,1995).
B. Uraian Bahan
1. Aquadest (Ditjen POM,1979)
Nama resmi : AQUA DESTILLATA
Sinonim : Air suling
Rumus kimia : H2O
Rumus struktur : H – O – H
BM : 18,02
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau,
tidak memiliki rasa.
% unsur penyusun : H = 11,9%; O = 88,81%
Kelarutan : Larut dalam alkohol
Sriwati thahir (15020110294 ) Afiyat Wahyuni Anar
SINTESA NITROBENZEN
Kegunaan : Sebagai pelarut dan pencuci nitrobenzen
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
2. Asam nitrat (Ditjen POM. 1979)
Nama resmi : ACIDUM NITRICUM
Nama lain : Asam nitrat
Rumus molekul : HNO3
Rumus bangun : H – O – N = O
O
Berat molekul : 63,01
Persyaratan : Mengandung tidak kurang dari 69,0 %
dan tidak lebih dari 71,0 % b/b HNO3
Pemerian : Cairan berasap, sangat korosif, bau
khas, sangat merangsang, mendidih
pada suhu ± 120OC.
Bj : 1,41 gr/ml3
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai pembentuk gugus nitro/Sinton II.
Sriwati thahir (15020110294 ) Afiyat Wahyuni Anar
O
SINTESA NITROBENZEN
3. Asam Sulfat (Ditjen POM. 1979)
Nama resmi : ACIDUM SULFURICUM
Nama lain : Asam sulfat
Rumus molekul : H2SO4
Rumus bangun : O
H - O -S - O – H
Berat molekul : 98,07
Pemerian : Cairan kental seperti minyak, korosif, tidak
berwarna, jika ditambahkan ke dalam air
menimbulkan panas.
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat.
Kegunaan : Sebagai katalisator.
4. Kalsium klorida (Ditjen POM. 1995)
Nama resmi : CALCII CHLORIDUM
Nama lain : kalsium klorida
Rumus molekul : CaCl2
Rumus struktur : Cl-Ca-Cl
Persyaratan kadar : Mengandung tidak kuirang dari 89,0 % dan
tidak lebih dari 102,0 %
Kelarutan : larut dalam 0,25 bagian air, mudah larut
Sriwati thahir (15020110294 ) Afiyat Wahyuni Anar
SINTESA NITROBENZEN
dalam etanol
Pemerian : Hablur tidak bewarna, tidak berbau, rasa agak
pahit, meleleh basah
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : sebagai Penghilang kekeruhan/pengikat air.
5. Natrium Hidroksida (Ditjen POM. 1995)
Nama resmi : NATRII HYDROXIDUM
Nama lain : Natrium hidroksida
Rumus molekul : NaOH
Rumus Struktur : Na-OH
Berat molekul : 40,00
Pemerian : Putih, bentuk batang, butiran massa hablur,
kertas sraput, mudah meleleh, basa, alkalis
Kelarutan : Mudah larut dalam air dan etanol
Kegunaan : Sebagai pencuci kelebihan
asam/menghilangkan sisa asam.
Sriwati thahir (15020110294 ) Afiyat Wahyuni Anar
SINTESA NITROBENZEN
C. Prosedur Kerja
1. Masukkan 17 ml H2SO4 pekat ke dalam erlenmeyer yang berisi 15
ml asam nitrat pekat
2. Campuran asam tadi dipipet sedikit demi sedikit ke dalam labu alas
bulat yang berisi 10 ml benzen
3. campuran dihomogenkan dan bila suhu naik sampai 50oC, segera
didinginkan dalam air, agar tetap tercapai suhu antara 50o-60oC.
4. Pindahkan larutan tersebut ke dalam corong pisah, setelah
terbentuk dua lapisan ambil larutan yang jernih
5. Cuci larutan yang masih berada dalam corong pisah dengan 20 ml
air suling, setelah itu ambil lagi lapisan yang lebih jernih.
6. Cuci lagi larutan yang tadi dengan NaOH 0,5 N, setelah itu ambil
lagi lapisan yang lebih jernih.
7. Cuci lagi larutan tadi dengan 20 ml air suling sehingga diperoleh
nitrobenzene netral
8. Kemudian dibasahi dengan CaCl2 lalu dipanaskan di atas penangas
air.
9. Masukkan ke dalam corong pisah dan pisahkan dua larutan tersebut
hingga diperoleh nitrobenzene murni
10. Hitung persen rendamennya
Sriwati thahir (15020110294 ) Afiyat Wahyuni Anar
SINTESA NITROBENZEN
BAB III
METODE KERJA
A. Alat yang Dipakai
Adapun alat-alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu : Batang
pengaduk, Corong, Corong pisah, Gelas piala 100 ml, Gelas ukur 10 ml,
Termometer, Pipet tetes, pipet volume 10ml, Statif dan klem.
B. Bahan Yang digunakan
Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu:Asam Nitrat
pekat (HNO3) 12ml, Asam sulfat pekat (H2SO4) 16ml, Aquadest 40ml,
Benzen 10ml, Calsium klorida (CaCl2) 2 gr, NaOH 20ml, dan Tissue.
C. Cara Kerja
Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan, Dipipet larutan asam
nitrat pekat sebanyak 12 ml dan dimasukkan ke dalam dalam gelas piala,
kemudian dipipet 16 ml larutan asam sulfat pekat Ditambahkan ke dalam
gelas piala sedikit demi sedikit sambil dikocok, Diletakkan corong pisah pada
statif yang telah terpasang, Dipipet campuran asam tersebut ke dalam labu
berisi benzene sebanyak 10 ml, Direaksikan campuran sambil didinginkan
hingga suhunya naik mencapai 50O C, Ditambahkan lagi campuran asam ke
dalam labu hingga larutan asam habis. Nitrobenzen yang terbentuk
dimasukkan ke dalam corong pisah , untuk dipisahkan dengan campuran
Sriwati thahir (15020110294 ) Afiyat Wahyuni Anar
SINTESA NITROBENZEN
asamnya, Nitrobenzen yang terbentuk dibilas dengan aquades 20 ml
kemudian dibilas lagi dengan 20 ml larutan NaOH dan terakhir dengan
dibilas kembali dengan aquades 20 ml, Lapisan nitrobenzene dipindahkan/
dimasukan ke dalam gelas piala dan dibasahkan dengan penambahan 2
gram CaCl2 dan dipanaskan diatas penganas air sehingga kekeruhan yang
ada tadi hilang, dan dihitung rendemen dari volume yang didapat.
Sriwati thahir (15020110294 ) Afiyat Wahyuni Anar
SINTESA NITROBENZEN
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
A. A. Hasil Percobaan
B. R
e
aksi
1. HNO3 + H2SO4 NO2+ + H3O+ + 2HSO4
-
NO2+ H+ HSO4
- NO2
NO2 + H2SO4
H
2. HONO2 + H2SO4 HOSO2.ONO2 + H2O
NO2
+ HOSO2.ONO2 + H2SO4
C. Perhitungan
Diketahui :
Bj benzene : 0,876 g/ml
Vol benzene : 10 ml
Bj nitrobenzene : 1,203 g/ml
Sriwati thahir (15020110294 ) Afiyat Wahyuni Anar
No. H2SO4 HNO3Benzen Nitrobenzen
1 17 ml 15 ml 10 ml 2 ml
SINTESA NITROBENZEN
Vol nitrobenzen : 2 ml
MR benzen : 78,11
MR nitrobenzen : 123,113
1 mol benzene = 1 mol nitrobenzene
Mol C6H6 = gram MR
= gram 78,11
Gram = vol. x Bj benzene
= 10 ml x 0,876 g/ml
= 8,76 gr
Mol C6H6 = 8,76 = 0,112 mol 78,11
= 0,112 mol
Berat nitrobenzene secara teoritis = mol C6H5 NO2
Mol C6H5 .NO2 = 1 x mol benzene (C6H6) 1
= 1 x 0,112 mol 1
= 0,112 mol
Massa teoritis = MR x mol C6H5 NO2
= 123,113 x 0,112 mol
= 13,79 gram
Massa praktek = Vol x Bj nitrobenzene
= 2 ml x 1,203 g/ml
= 2,406 gr
Rendamen = Berat praktek x 100 %
Sriwati thahir (15020110294 ) Afiyat Wahyuni Anar
SINTESA NITROBENZEN
13,79 gr
= 2,406 x 100 % 13,79
= 17,44 %
Sriwati thahir (15020110294 ) Afiyat Wahyuni Anar
SINTESA NITROBENZEN
BAB IV
PEMBAHASAN
Nitrobenzen merupakan senyawa yang umumnya digunakan
sebagai bahan pelarut organik selain dapat juga dijadikan sebagai bahan
peledak. Senyawa ini dapat disintesis dari benzen dengan asam nitrat pekat
dan menggunakan katalisator asam sulfat pekat. Katalisator adalah zat yang
dapat mempercepat terjadinya suatu reaksi akan tetapi pada akhir reaksi zat
tersebut akan terbentuk sejumlah zat awal. Mekanisme kerjanya adalah
dengan menurunkan energi aktivasi reaksi sehingga energi yang dibutuhkan
untuk bereaksi lebih kecil dan reaksi semakin mudah atau semakin cepat
bereaksi. Dalam melakukan pencampuran larutan asam, larutan asam sulfat
pekat ditambahkan dengan asam nitrat pekat, seharusnya yang dilakukan
adalah sebaliknya mengingat bahwa BJ asam sulfat pekat lebih besar jika
dibandingkan dengan BJ asam nitrat pekat. Akan tetapi disini terjadi
pengecualian, karena sifat asam nitrat yang merupakan cairan berasap
sehingga akan mengeluarkan gas/asap, sedangkan asam sulfat tidak
mengeluarkan gas.
Pada percobaan ini larutan asam sulfat pekat yang digunakan
sebanyak 16 ml kemudian dimasukkan ke dalam corong pisah dan
ditambahkan sedikit demi sedikit asam nitrat pekat sebanyak 12 ml, selain itu
benzene yang digunakan sebanyak 10 ml dan dimasukkan ke dalam
Erlenmeyer kosong. Campuran asam yang telah homogen kemudian
Sriwati thahir (15020110294 ) Afiyat Wahyuni Anar
SINTESA NITROBENZEN
ditambahkan / dititrasi sedikit demi sedikit ke dalam larutan benzene pada
erlemeyer yang dipasangi dengan termometer untuk memperhatikan suhunya
yang harus berada diantara 50 – 60O C. suhunya tidak boleh berada diatas
60O C disebabkan kemungkinan terbentuknya m-nitrobenzen dan senyawa
nitro yang lebih tinggi. Suhu dibawah 50O C juga tidak dikehendaki sebab
dapat mengakibatkan muncratnya campuran reaksi (Reavtion mixture). Jika
suhunya sudah mendekati 60O C segera didinginkan dengan memasukkan ke
dalam sebuah wadah yang berisi es sampai suhunya turun mendekati 50O C,
kemudian dilanjutkan penambahan asamnya hingga tepat bereaksi secara
sempuna.
Menurut aturan umum, zat dengan Bj yang lebih berat dituangkan ke
dalam larutan Bj yang lebih ringan. Dimana Bj asam sulfat yaitu tidak kurang
dari 1,84 dan asam nitrat mempunyai Bj tidak kurang dari 1,41. hal ini sesuai
dengan teori asam sulfat pekat dituangkan ke dalam asam nitrat. Tetapi disini
ada pengecualian karena larutan asam nitrat mengeluarkan gas sedangkan
asam sulfat tidak mengeluarkan gas. Pada saat penambahan asam nitrat ke
dalam asam sulfat, hal yang harus diperhatikan adalah suhu antara 50 – 60O
C. karena jika suhu diatas 60O C akan terjadi ledakan sedangkan jika
suhunya dibawah 50O C reaiksinya akan berjalan dengan lambat.
Larutan yang diperoleh dari hasil reaksi titrasi, akan membentuk 2
lapisan. Lapisan yang berada diatas merupakan cairan yang mempunyai Bj
yang lebih kecil dalam hal ini adalah campuran asamnya dan yang berada
Sriwati thahir (15020110294 ) Afiyat Wahyuni Anar
SINTESA NITROBENZEN
dibawah adalah larutan nitrobenzene. Akan tetapi dalam praktek, campuran
asamnya berada dilapisan bawah. Hal ini terjadi karena kemungkinan masih
terdapat zat-zat pengotor yang tersisa di dalam pada larutan nitobenzen.
Setelah dilakukan pemisahan, kemudian dilakukan pencucian sebanyak 3
kali pertama dengan aquades, kemudian dengan larutan NaOH dan terakhir
dicuci kembali dengan aqudest. Pencucian dengan aquadest dimaksudkan
untuk menghilangkan zat-zat pengotor yang polar yang dihasilkan dari
pencampuran antara asam nitrat dengan asam sulfat. Sedangkan pencucian
dengan NaOH bertujuan untuk meneralkan kelebihan asamnya.
Pada saat pencucian akan terbentuk 2 lapisan karena adanya
perbedaan Bj. Bj air adalah 1, nitrbenzen 1,205 maka ketika dibilaas dengan
aquadest nitrobenzene akan berada pada lapisan bawah karena Bj nya lebih
berat dari air. Setelah dibilas sebanyak 3 kali kemudian larutan nitrobenzen
tersebut ditambahkan CaCl2 anhidrat untuk mengeringkan karena CaCl2
anhidrat cenderung untuk mengikat air dan menjernihkan, sehingga diperoleh
larutan nitrobenzene. Kemudian dilakukan penyaringan, agar diperoleh
larutan nitrobenzene murni dan diukur volume yang diperoleh.
Dari percobaan yang dilakukan diperoleh larutan nitobenzen sebanyak
2 ml dengan rendamen sebesar 17,44%.
Sriwati thahir (15020110294 ) Afiyat Wahyuni Anar
SINTESA NITROBENZEN
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil percobaan diperoleh volume nitrobenzen sebanyak 2 ml
dengan persen rendamennya adalah sebesar 17,44 %
B. Saran
Sebaiknya Alat yang ada dalam laboratorium kimia farmasi dilengkapi
agar praktikum berjalan lancar.
Sriwati thahir (15020110294 ) Afiyat Wahyuni Anar
SINTESA NITROBENZEN
DAFTAR PUSTAKA
Ditjen POM. 1997. “Farmakope Indonesia Edisi !V”. Depkes RI : Jakarta.
Ditjen POM. 1979. “Farmakope Indonesia Edisi III.” Depkes RI : Jakarta
Besari Ismail. 1982. “Kimia Organik untuk Universitas” Armico-Press. Bandung.
Fesenden. 2000. “ Dasar-Dasar Kimia Organik” Penerbit Erlangga : Jakarta.
Fessenden & Fessenden, (1995), “Kimia Organik’, Edisi ketiga, Penerbit
Erlangga, Jakarta.
Respati,Ir.” Pengantar Kimia Organik Jilid I”. Aksara Baru. Jakarta.
Team Dosen TPB, (2002), “Kimia Dasar II”, TPB - Universitas Hasanuddin,
Makassar.
Tim Asisten Kimia Organik Sintesis, (2003), “ Penuntun Praktikum Kimia
Organik Sintesis”, Laboratorium Kimia Farmasi Jurusan Farmasi
Universitas Hasanuddin, Makassar.
Sriwati thahir (15020110294 ) Afiyat Wahyuni Anar
SINTESA NITROBENZEN
SKEMA KERJA
17 ml H2SO4 P dimasukkan ke dalam Erlenmeyer yang berisi 15 ml asam nitrat P
Campuran tadi dipipet sedikit demi sedikit ke dalam Erlenmeyer yang berisi 10 ml
benzene
Dijaga suhunya agar tidak lebih dari 60oC dan tidak kurang dari 50oC
Dipindahkan ke dalam corong pisah setelah terbentuk dua lapisan
Dipisahkan degan corong pisah dan di ambil larutan beningnya
Dimasukkan larutan tadi ke dalam corong pisah dan dicuci dengan 20 ml air
suling
Dipisahkan lagi dengan corong pisah
Diambil lagi lapisan yang jernih, Dimasukkan lapisan jernih tersebut dalam
corong pisah dan dicuci lagi dengan NaOH 0,5 N
Diambil lagi lapisan yang jernih
Dimasukkan lapisan jernih tersebut dalam corong pisah dan dicuci lagi dengan 20
ml air suling
Diperoleh Nitrobenzen netral
Dibasahi dengan CaCl2
Dipanaskan di atas penangas air
Dimasukkan ke dalam corong pisah dan dipisahkan dua larutan tersebut
Diperoleh Nitrobenzen murni
Sriwati thahir (15020110294 ) Afiyat Wahyuni Anar
SINTESA NITROBENZEN
Dihitung persen rendamennya
LABORATORIUM KIMIA FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
LAPORAN
SINTESIS NITROBENZEN
Sriwati thahir (15020110294 ) Afiyat Wahyuni Anar
SINTESA NITROBENZEN
NAMA : MAULIDA PUSPAYANTI AZIS
STAMBUK : 150 2011 0294
KELAS : L.2
KELOMPOK : II (Dua)
ASISTEN : AFIYAT WAHYUNI ANAR
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2013
Sriwati thahir (15020110294 ) Afiyat Wahyuni Anar
Top Related