8/12/2019 Simulasi Kasus Tentang Insomnia
1/31
Laporan Simulasi Kasus
INSOMNIA
Disusun Guna Memenuhi Sebagian Syarat Untuk Mengikuti Ujian
Ilmu Farmasi Kedokteran
Oleh
Oleh :
i! San"ebrian Adiatma I#A$$%$&'
e!ki O(tania I#A$$)$#*
Mony +hrysti S I#A$$*$#,
Mega Ayu Fitrian IIA$$*$$*
-embimbing :
dr. /M.0akhriansyah1M.Kes1M.Med.2d
UNI32SI4AS 5AM0UNG MANGKUA4
FAKU54AS K2DOK42AN
0AGIAN FAMAKO5OGI
0AN6A0AU
7$#7
0
8/12/2019 Simulasi Kasus Tentang Insomnia
2/31
1
8/12/2019 Simulasi Kasus Tentang Insomnia
3/31
0A0 I
-2NDA/U5UAN
#.#. 5atar 0elakang
Insomnia atau gangguan tidak bisa tidur merupakan suatu fenomena
yang sering dialami dalam praktek kedokteran umum maupun spesialistik,
tetapi segi ilmiah seluk beluk insomnia belum banyak diketahui dan baru sejak
tahun 60-70 an menjadi topik penelitian yang intensif. Gangguan ini sangat
umum, sehingga beberapa sumber penelitian menyatakan bahwa dalam
setahun sebanyak 0 persen dari penduduk menderita gangguan tidur dan
sebagian dari mereka men!ari pengobatan untuk gangguan ini. Istilah lain
yang digunakan untuk insomnia adalah Disorders of Initiating and
Maintaining Sleep "#I$%&. Insomnia adalah suatu keadaan di mana seseorang
tidak dapat tidur seperti yang ia harapkan, atau suatu ketidakmampuan yang
patologik untuk tidur.1,'
Insomnia dapat terjadi pada setiap umur dan ras, dan telah lama
diamati hingga lintas kultur dan negara. (re)alensi dari insomnia berma!am-
ma!am bergantung dari definisi yang digunakan. Gejaka sindrom insomnia
mun!ul kira-kira * sampai +0* dari seluruh populasi orang dewasa gejala
insomnia dengan distress berkisar 10* sampai 1+* dan penyakit insomnia
spesifik berkisar +* sampai 10*. $enurut penelitian di luar negeri, 70*
pasien psikiatrik yang dirawat di rumah sakit menderita insomnia. #i Inggris,
1+* pasien yang mengunjungi dokter keluarga menderita insomnia.
(re)alensi insomnia meningkat dengan bertambahnya usia. (enelitian di
'
8/12/2019 Simulasi Kasus Tentang Insomnia
4/31
berbagai negara menunjukkan hasil bahwa wanita lebih sering mengalami
insomnia daripada pria "' 1&. #i %kotlandia, +* dari wanita yang berusia
lebih dari 7+ tahun mempunyai kebiasaan makan obat tidur se!ara teratur.
(enelitian $! Ghie dan /ussell tersebut di atas terhadap 00 orang berusia 1+
- ' tahun, +* diantaranya mengalami insomnia. (ada penelitian di akarta
tahun 122 terhadap '+00 siswa %34( 5egeri, sekitar 1* mengaku sering
susah tidur.1,',
#.7. 2tiologi dan Klasi"ikasi
4idak semua insomnia didasari oleh adanya suatu kondisi
psikopatologik. Insomnia dapat pula disebabkan karena kondisi atau penyakit
fisik dan karena faktor ekstrinsik seperti suara atau bunyi, suhu udara, tinggi
suatu daerah dan penggunaan bahan-bahan yang mengandung stimulansia
susunan saraf pusat.'
#. Suara atau bunyi
iasanya orang dapat menyesuaikan dengan suara atau bunyi sehingga
tidak mengganggu tidurnya. ang penting sering bukan intensitasnya
tetapi makna dan suara itu. $isalnya seorang yang takut diserang atau
dirampok, pada malam hari ia terbangun berkali-kali hanya karena suara
yang halus sekalipun. ila intensitas rangsang !ukup tinggi makaArousal
Promoting System akan membangunkan kita.'
7. Suhu udara
8ebanyakan orang akan berusaha tidur pada suhu udara yang
menyenangkan bagi dirinya. ila suhu udara rendah ia memakai selimut,
8/12/2019 Simulasi Kasus Tentang Insomnia
5/31
bila suhu tinggi ia memakai pakaian tipis. Insomnia sering dijumpai di
daerah tropik.'
). 4inggi suatu daerah
Insomnia merupakan gejala yang sering dijumpai pada mountain sickness,
terjadi pada pendaki gunung yang lebih dari +00 meter di atas
permukaan laut. 9ipoksia hipobanik dapat mempengaruhi Sleep
Promoting Systemse!ara langsung. #emikian juga nafas yang lebih !epat
merupakan tambahan rangsang terhadapArousal Promoting System.1,'
,. -enggunaan bahan8bahan yang mengandung stimulansia susunan
sara" 9usat
Insomnia dapat terjadi karena penggunaan bahan-bahan seperti kopi yang
mengandung kafein, tembakau yang mengandung nikotin dan obat-obat
pengurus badan yang mengandung amfetamin atau yang sejenis.'
'. -enyakit jasmani tertentu
$isalnya arteriosklerosis, tumor otak, demensia presenil, tirotoksikosis,
%indrom :ushing, demam, kehamilan normal trimester ketiga, rasa nyeri,
diabetes melitus, ulkus duodeni, artritis reumatika, !a!ing keremi pada
anak, tuberkulosis paru yang berat, dan penyakit jantung koroner
tertentu.'
&. -enyakit 9sikiatrik
eberapa penyakit psikiatrik ditandai antara lain dengan adanya insomnia
seperti pada gangguan afektif, gangguan neurotik, beberapa gangguan
kepribadian, gangguan stres pas!a-trauma dan lain-lain.1,'
8/12/2019 Simulasi Kasus Tentang Insomnia
6/31
(enyakit psikiatrik tersebut antara lain
1. #epresi erat "(sikosa #epresi& %eringkali ditandai dengan adanya
insomnia walau ada pula kasus depresi berat yang ditandai dengan
hipersomnia, di samping gejala-gejala lain seperti afek yang disforik,
hilangnya minat atau rasa senang, perasaan sedih, murung, putus asa,
rasa rendah diri, anoreksia, berat badan turun, gerakan serba lambat,
kurang bisa konsentrasi, pikiran tentang mati atau bunuh diri.'
'. ;pisode $anik "(sikosa $anik& #itandai antara lain dengan adanya
afek yang meningkat, peningkatan akti)itas dalam pekerjaan,
hubungan sosial maupun seksual, banyak bi!ara, pikiran terbang
"flight of ideas&, grandiositas dan insomnia karena kebutuhan tidurnya
berkurang.'
. Gangguan %ki
8/12/2019 Simulasi Kasus Tentang Insomnia
7/31
+. Gangguan #istimik "5eurosa #epresi& %ering ditandai dengan
adanya insomnia atau sebaliknya yaitu hipersomnia, disamping gejala
depresi lainnya walaupun tidak seberat pada #epresi erat. 4idak ada
!iri-!iri psikotik.'
6. Gangguan 8epribadian %iklotimik "=fektif& aik pada periode
depresif maupun periode hipomanik dapat dijumpai adanya insomnia,
walaupun pada periode depresif dapat pula terjadi hipersomnia.'
7. Gangguan %tres (as!a-trauma %esudah mengalami suatu trauma
psikologik yang pada umumnya berada di luar batas-batas
pengalaman manusia yang la
8/12/2019 Simulasi Kasus Tentang Insomnia
8/31
putus opioida, sindroma putus alkohol. dan sindroma putus sedati)a-
hipnotika.1,'
11. Intoksikasi >at (ada penyalahgunaan
8/12/2019 Simulasi Kasus Tentang Insomnia
9/31
erdasarkan The International Classification of Sleep Disorders,
insomnia pada orang dewasa dapat diklasifikasikan menjadi ' yaitu
Insomnia (rimer
- Insomnia idiopatik, mun!ul se!ara persisten sejak bayi atau anak-
anak dengan perjalan penyakit yang tidak jelas
- Insomnia (sikofisiologik, insomnia yang terjadi sebagai respon
ketidakmampuan suatu indi)idu beradaptasi dengan lingkungan
tempat tidur
- Paradoxical Insomnia, ditandai dengan ketidak!o!okan antara durasi
tidur yang dideskripsikan oleh pasien dengan hasil pemeriksaan
polysomnographicyang objektif.
Insomnia %ekunder
- Adjustment insomnia, dihubungkan dengan stressor psikososial yang
sedang berlangsung
- Inadeuate sleep hygiene, dihubungkan dengan perilaku gaya hidup
yang mengganggu tidur
- Insomnia yang terjadi karena kelainan psikistrik, terjadi karena
adanya kelainan psikiatrik yang sedang berlangsung, baik ansietas
atau depresi
- Insomnia yang terjadi karena kondisi medik, terjadi karena suatu
kondisi seperti restless legs syndrome, nyeri kronik, dipsnea atau
batuk malam, dll- Insomnia yang terjadi karena obat atau substansi lainnya, terjadi
karena konsumsi obat, penyalahgunaan obat, al!ohol atau kafein.
#.). Diagnosis
$enurut klasifikasi diagnostik oleh A9B, yaitu l:# -:$ insomnia
dimasukkan dalam golongan Disorders of Initiating andMaintaining Sleep
2
8/12/2019 Simulasi Kasus Tentang Insomnia
10/31
!DIMS"# yang terdiri dari sembilan kategori. 5amun, untuk mudahnya pada
umumnya insomnia dibagi dalam tiga golongan besar, yaitu 1
1. Transient insomnia
$ereka yang menderita transient insomnia biasanya adalah mereka yang
termasuk orang yang tidur se!ara normal, tetapi dikarenakan suatu stres
atau suatu situasi penuh stres yang berlangsung untuk waktu yang tidak
terlalu lama "misalnya perjalanan jauh dengan pesawat terbang yang
melampaui
8/12/2019 Simulasi Kasus Tentang Insomnia
11/31
Insomnia ini dapat berlangsung berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun
dan perlu diobati dengan !ara yang tersedia kini yaitu dengan teknik
tertentu untuk tidur atau obat-obatan sesuai dengan gangguan utama yang
diderita pasien.1
4abel 1. 8lasifikasi diagnostik Insomnia menurut A9B " l:# -:$&1
10
8/12/2019 Simulasi Kasus Tentang Insomnia
12/31
#.,. -enatalaksanaan
11
8/12/2019 Simulasi Kasus Tentang Insomnia
13/31
(enatalaksanaan insomnia didasarkan pada etiologinya. ika pasien
memiliki kelainan medis atau neurologis, pengobatan ditujukan pada kelainan
yang mendasari. Dmumnya pengobatan nyeri yang adekuat dapat dengan baik
mengatasi insomnia yang dihubungkan dengan adanya sindrom nyeri.
Insomnia yang dihubungkan dengan penyalahgunaan obat dapat diatasi
dengan penghentian konsumsi obat sedangkan insomnia pada kasus-kasus
kelainan psikiatrik, penatalaksanaan meliputi medikamentosa, psikoterapi dan
konsultasi dengan psikiatri atau psikolog.
?aktor-faktor farmakologik apakah yang perlu diperhitungkan dalam
memilih obat tidur. #i sini dapat disebut indeks terapeutik, laju absorpsi,
dosis, distribusi dalam jaringan, waktu-paruh dari obat, clearance, interaksi
dengan obat lain, dan sebagainya. =da obat-obat yang efektif sekali, tetapi
mempunyai indeks terapeutik yang sempit. #eri)at-deri)at ben
8/12/2019 Simulasi Kasus Tentang Insomnia
14/31
tinggi, mungkin lebih baik diberi obat dengan waktu-paruh yang panjang,
sehingga efek antiansietasnya masih berlangsung keesokan harinya.1
4abel '. #ata ?armakokinetik Bbat 9ipnotik %edatif+
enis Bbat =bsorpsi tmaE"jam& /ata-rata waktu paruh
"jam&
I. ;5>B#I=>;(I5
8lordia
8/12/2019 Simulasi Kasus Tentang Insomnia
15/31
8/12/2019 Simulasi Kasus Tentang Insomnia
16/31
8/12/2019 Simulasi Kasus Tentang Insomnia
17/31
- =lpra
8/12/2019 Simulasi Kasus Tentang Insomnia
18/31
(rognosis pada insomnia berma!am-ma!am dan bergantung pada
durasi dan penyebab yang tertera dibawah ini Insomnia karenajet lagprognosisnya baik dan gejala biasanya hilang dalam
beberapa hari
(rognosis pada pasien dengan short term insomnia seperti insomnia yang
disebabkan karena stress biasanya sangat baik.
8ronik insomnia kadang-kadang sulit untuk diobati. (asien dengan kronik
insomnia biasanya memerlukan e)aluasi yang detail untuk prognosis dan
terapi yang baik. (rognosis dari insomnia dapat dipengaruhi oleh kondisi
medis yang lain, seperti artritis, penyakit kejiwaan, gagal jantung kongestif,
penyakit paru obstruksi kronik, dan sindrom nyeri kronis.
Insomnia karena penyakit kejiwaan seperti depresi atau ansietas akan
memerlukan terapi yang sesuai dengan penyebabnya dan akan sulit diobati.
0A0 II
SIMU5ASI KASUS
'.1. Kasus
4n. =ndrew, '2 tahun, datang ke dokter praktek swasta karena mengeluhkan
sudah 1 minggu ini tidak bisa tidur nyenyak. (enderita mengeluhkan sulit
sekali untuk memulai tidur. %ekitar 1 jam berada di tempat tidur, penderita
baru bisa tidur. 4engah malam terkadang penderita terbangun sampai - kali
dan sulit untuk tidur lagi. #alam 1 malam penderita hanya tidur sekitar jam
saja. esok paginya pasien merasakan lelah, tidak segar, kurang konsentrasi,
mudah marah. 8eluhan ini dirasakan sejak kepindahan kerja dari negara
17
8/12/2019 Simulasi Kasus Tentang Insomnia
19/31
asalnya di elanda ke anak perusahaannya di anjarbaru Indonesia dan
belum pernah menderita sakit seperti ini sebelumnya. Istri dan anak penderita
masih berada di elanda. (asien tinggal di jalan 8omet no 17 anjarbaru.
(emeriksaan ?isik
4anda )ital 4# H 10C0 mm9g 4 H 7o:
5 H EC // H 1EC
8epala 3eher dalam batas normal
4horaE dalam batas normal
=bdomen dalam batas normal
GenetaliaCekstremitas dalam batas normal
#iagnosa Insomnia
7.7. -enatalaksanaan
4ujuan dari pengobatan Insomnia adalah mengurangi morbiditas
dan meningkatkan kualitas hidup bagi pasien dan keluarga. (ada kasus ini,
penatalaksanaan dibagi menjadi penatalaksanaan medikamentosa dan
nonmedikamentosa.
=. 5onmedikamentosa
4erapi non-farmakologis pada Insomnia antara lain sebagai berikut
Higene tidur
$emberikan lingkungan dan kondisi yang kondusif untuk tidur
merupakan syarat mutlak untuk gangguan tidur. adual tidur-bangun dan
latihan fisik sehari-hari yang teratur perlu dipertahankan. 8amar tidur
12
8/12/2019 Simulasi Kasus Tentang Insomnia
20/31
dijauhkan dari suasana tidak nyaman. (enderita diminta menghindari
latihan fisik berat sebelum tidur. 4empat tidur jangan dijadikan tempat
untuk menumpahkan kemarahan. (erubahan kebiasaan, sikap, dan
lingkungan ini efektif untuk memperbaiki tidur. ;dukasi tentang higene
tidur merupakan inter)ensi efektif yang tidak memerlukan biaya.
Terapi pengontrolan stimulus
4erapi ini bertujuan untuk memutus siklus masalah yang sering dikaitkan
dengan kesulitan memulai atau jatuh tidur. 4erapi ini membantu
mengurangi faktor primer dan reaktif yang sering ditemukan pada
insomnia.
=da beberapa instruksi yang harus diikuti oleh penderita insomnia
1. 8e tempat tidur hanya ketika telah mengantuk.
'. $enggunakan tempat tidur hanya untuk tidur.
. angan menonton 4J, memba!a, makan, dan menelpon di tempat tidur.
. angan berbaring-baring di tempat tidur karena bisa bertambah frustrasi
jika tidak bisa tidur.
+. ika tidak bisa tidur "setelah beberapa menit& harus bangun, pergi ke
ruang lain, kerjakan sesuatu yang tidak membuat terjaga, masuk kamar
tidur setelah kantuk datang kembali.
6. angun pada saat yang sama setiap hari tanpa menghiraukan waktu
tidur, total tidur, atau hari "misalnya hari $inggu&.
7. $enghindari tidur di siang hari.
1
8/12/2019 Simulasi Kasus Tentang Insomnia
21/31
2. angan menggunakan stimulansia "kopi, rokok, dll& dalam -6 jam
sebelum tidur.
9asil terapi ini jarang terlihat pada beberapa bulan pertama. ila
kebiasaan ini terus dipraktikkan, gangguan tidur akan berkurang baik
frekuensinya maupun beratnya.
Slee9 estri(tion 4hera9y
$embatasi waktu di tempat tidur dapat membantu mengkonsolidasikan
tidur . 4erapi ini bermanfaat untuk pasien yang berbaring di tempat tidur
tanpa bisa tertidur. $isalnya, bila pasien mengatakan bahwa ia hanya
tertidur lima jam dari delapan jam waktu yang dihabiskannya di tempat
tidur, waktu di tempat tidurnya harus dikurangi. 4idur di siang hari harus
dihindari. 3ansia dibolehkan tidur sejenak di siang hari yaitu sekitar 0
menit. ila efisiensi tidur pasien men!apai 2+* "rata-rata setelah lima
hari&, waktu di tempat tidurnya boleh ditambah 1+ menit. 4erapi
pembatasan tidur, se!ara berangsur-angsur, dapat mengurangi frekuensi
dan durasi terbangun di malam hari.
. $edikamentosa
(ada kasus ini pasien digolongkan kedalam short$term insomnia.
(ada short-term insomnia, pengobatan yang dianjurkan adalah golongan
ben
8/12/2019 Simulasi Kasus Tentang Insomnia
22/31
kesulitan untuk jatuh kedalam keadaan tidur, untuk itu obat-obat yang
dipilih terutama adalah obat-obat yang memiliki onset !epat sehingga
memper!epat jatuh tidur. 8arena hanya digunakan dalam waktu singkat,
obat yang dipilih terutama adalah obat yang memiliki efek ketergantungan
paling minimal. #engan mempertimbangkan aspek-aspek pemilihan obat
diatas, maka dipilih obat tria
8/12/2019 Simulasi Kasus Tentang Insomnia
23/31
8/12/2019 Simulasi Kasus Tentang Insomnia
24/31
=/I4D/=4
9I(5B4I8
%;#=4I? 3=I5
K 8loralhidrat
K $eprobamat
K >olpidem
premedikasi.
%edasi, hipnosis,anestesi umum,
antikon)ulsi
9ipnotik yang
efektif, medikasi
preanestetik dan
reaksi putus obat.
9ipnotik sedatif,
antiansietas,
antikon)ulsi,
analgetik ringan.
Dntuk terapiinsomnia jangka
pendek
Jertigo, mual,
diare, rasa nyeri,
alergi, eksitasi
paradoksal
Iritasi yang tidak
enak, nyeri
epigastrik, mual
kadang-kadang
muntah, pusing,lesu, ataksia,
mimpi buruk.
8antuk dan
ataksia, kegagalan
kordinasi belajar
dan gerak,
memperlambat
waktu reaksi,
hipotensi dan
alergi pada kulit.
8antuk pada pagihari, mual dan
sakit kepala tetapi
lebi lemah
daripada golongan
fenobarbital.
(enderita alergibarbiturate,
penyakit hati atau
ginjal, hipoksia,
penyakit
(arkinson.
8erusakan ginjal
atau hati, penyakit
jantung dan
gastritis.
-
9ipersensiti)itas,ibu menyususi
7.'. -ilihan Dan Alternati" Obat ;ang Digunakan
Uraian Obat -ilihan Obat Alternati"
5ama Bbat 4riaolpidem%B Generik 4riaolpidem
4artrate
%B tablet salut selaput
10mg
(aten %tilnoE
%B tablet 10 mg
%B yang diberikan
dan alasannya
4ablet, pasien dewasa, tidak
ada gangguan menelan,
absorbsi tria
8/12/2019 Simulasi Kasus Tentang Insomnia
25/31
8/12/2019 Simulasi Kasus Tentang Insomnia
26/31
7.&. ese9 -ilihan
dr. Su9arman
%I( '''
(raktek Dmum =lamat (raktek =lamat rumah l. =.ani 8m 6,+ 5o. 07 l. =.=ni 5o. 0'
anjarbaru anjarmasin 4elp. "0+11& ''1 4elp. "0+11& ''1'
4anda 4angan
'+
8/12/2019 Simulasi Kasus Tentang Insomnia
27/31
anjarbaru, 2 =gustus '01'
/C 4ria
8/12/2019 Simulasi Kasus Tentang Insomnia
28/31
anjarbaru, 2 =gustus '01'
/C >olpidem tartrate tab 10 mg 5o. J "3ima&
%. 1.d.d. tab I o.1.h.s
(ro 4n. =ndrew
Dmur '2 tahun
=lamat l. 8omet 5o 17 anjarbaru
7.%. -engendalian Obat
en
8/12/2019 Simulasi Kasus Tentang Insomnia
29/31
Dntuk terapi farmakologis antinsomnia juga dapat digunakan golongan
ben
8/12/2019 Simulasi Kasus Tentang Insomnia
30/31
boleh digunakan untuk menghilangkan ansietas akut "dan insomnia terkait& yang
disebabkan oleh rasa takut misalnya sebelum operasi.7
(engobatan ansiolitik dipakai dengan dosis serendah mungkin dan waktu
sejangka pendek mungkin. =ntipsikotik pada dosis rendah kadang-kadang dipakai
pada ansietas yang berat untuk kerja sedasinya akan tetapi penggunaan jangka
panjang harus dihindarkan untuk menghindari risiko terjadinya tardi(e
dyskinesia.7
(engobatan yang terlalu !epat dihentikan bisa menyebabkan kekambuhan,
perlu diperhatikan juga dosis yang berlebihan. Dntuk men!egah gejala putus obat,
penghentian obat se!ara bertahap dilakukan selama minggu.,+
DAF4A -US4AKA
1. %alan, /udi. 4erapi $edisinal pada Insomnia. Cermin Dunia *edokteran#
122 + 1'-17.
'. oewana, %atya. (sikopatologi insomnia. Cermin Dunia *edokteran# 122
+ 10-11.
'
8/12/2019 Simulasi Kasus Tentang Insomnia
31/31
. %!hutte-/odin, %haron ro!h. 3auren uysse, #aniel #orsey, :ynthia
%ateia,$i!hael. :lini!al Guideline for the ;)aluation and $anagement of:hroni! Insomnia in =dults. ournal of :lini!al %leep $edi!ine, 27 L +0
. '002.
. %ilber, $i!hael 9. :lini!al (ra!ti!e :hroni! Insomnia. + ,ngl - Med,
'00+ +"2& 20-211.
+. Airia $%% dan 9andoko 4. 9ipnotik-%edatif dan =lkohol dalam
armakologi dan Terapi ,disi /. ;d Ganiswara % dkk. agian
?armakologi ?8 DI, akarta 1+ 1'-17.
6. $ansjoer, =rif dkk.*apita Selekta *edokteran. ;disi 8etiga ilid I. $edia=es!ulapius ?8DI, akarta, '001.
7. $aslim, /usdi. Panduan Praktis Penggunaan *linis '&at Psikotropik
!Psychotropic Medication". akarta, '007.
2. 3ullmann 9, $ohr 8, >ielger = and ieger #. Color Atlas of
Pharmacology. 'nd;dition. 4hieme, 5ew ork '000 ''
. =mir 5. Gangguan 4idur (ada 3anjut Dsia. #iagnosis dan
(enatalaksanaan. :ermin #unia 8edokteran 16-'06 1+7. '007.