Pengawasan dan Pengaturan Shadow Banking: Diseminasi Agenda G20 mengenai Financial Sector Reform
Seminar Riset SSK/Sosialisasi Agenda Reformasi Sektor Keuangan Global
Semarang, 19-20 Desember 2011
2
I. Latar Belakang
Macro-imbalance yang berasal dari saving rate yang tinggi di beberapa negara
Negara-negara pengekspor minyak, Jepang, Cina, and negara berkembang di Asia Timur mengakumulasi surplus neraca transaksi berjalan yang besar, sementara defisit yang besar terjadi di US and negara-negara maju lainnya
3
I. Latar Belakang
Macro-imbalance dan relatif ketatnya regulasi perbankan
mendorong munculnya shadow banking
Source: Presentation by Prof. dr. Dirk Schoenmaker, “How to tackle Shadow bankers”, 28 April 2011
4
I. Latar Belakang
Source: Presentation by Group Arirang, “Causes of the Global Financial Crises”, July 2009
Dukungan teknologi dan inovasi keuangan memungkinkan
shadow banking tumbuh dengan pesat
5
I. Latar Belakang
Pertumbuhan aktivitas kredit di luar sistem perbankan
tradisional di US
Source: Federal Reserve Bank of New York Staff Reports on Shadow Banking, July 2010
6
I. Latar Belakang Aktivitas risk taking meningkat - kredit subprime di US tumbuh
signifikan dari tahun 2004-2006
7
I. Latar Belakang
Estimasi Mark to Market Losses sekuritas di US – April 2008 (dalam miliar USD)
Ketika suku bunga di US naik dari 1% menjadi 5.35% antara tahun
2004-2006, sebagian besar pemilik rumah tidak dapat membayar
cicilan KPR dan mengalami gagal bayar
• G-20 Leaders memberi mandat kepada FSB untuk menyusun rekomendasi untuk
memperkuat pemantauan dan pengaturan shadow banking.
• FSB telah membentuk Task Force yang diberi tugas untuk:
i. Mendefinisikan “shadow banking system”;
ii. Menyusun pendekatan untuk memonitor shadow banking; dan
iii. Mengkaji kemungkinan mengatur shadow banking.
• Definisi sistem shadow banking yang diusulkan oleh FSB sbb: “Shadow banking
system merupakan sistem intermediasi kredit yang melibatkan entitas dan aktivitas
di luar sistem perbankan tradisional”. Dengan definisi ini, otoritas perlu mengawasi
dan mengatur aktivitas intermediasi kredit di luar sistem perbankan.
8
I. Latar Belakang
Top Related