SEMINAR REGIONAL JABATAN FUNGSIONAL PERENCANABANDUNG, 5 DESEMBER 2017
05/12/2017 1KETUA UMUM PN AP2I 2015-2018
SEKILAS TENTANG AP2I
05/12/2017 2KETUA UMUM PN AP2I 2015-2018
DasarHukum
Status
ManfaatTujuan
Anggota
1. Meningkatkan kemampuan,profesionalitas danproduktivitas perencana.
2. Meningkatkan kapasitas danproduktivitas instansi/unitperencana.
3. Menerapkan kode etikperencana.
4. Mengembangkan jejaringkerjasama antar-anggotaAsosiasi Perencana PemerintahIndonesia.
1. Pemegang JFP(Anggota Biasa)
2. PFP yg ditugaskan kedlm jabatan lain(Anggota Luar Biasa)
3. Tokoh Perencana(Anggota Kehormat-an)
1.Penjelasan Pasal 3, PP 16 tahun 1994 ttg JF PNS2.Berdiri: 6 Desember 20053.Akte Notaris Bonar Sihombing,SH. Nomor 17
Tanggal 17 Juni 20074.Pasal 101 PP 11/2017 ttg Manajemen PNS
Bersifat mandiri, bukanorganisasi pemerintah, bukanorganisasi politik dan atautidak merupakan bagiannya,yang dalam melakukankegiatannya menjunjung tinggietika profesi
Wadah untuk meningkatkankemampuan, profesionalitas danproduktivitas serta sebagai mediainformasi dan publikasiperencana dan publik yangmemanfaatkan.
05/12/2017 3KETUA UMUM PN AP2I 2015-2018
PERAN BARU ORGANISASI PROFESI JABATAN FUNGSIONALPP 11/2017• Setiap JF yang telah ditetapkan WAJIB memiliki 1 (satu) organisasi profesi Jabatan Fungsional dalam jangka waktu paling
lama 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal penetapan JF;• Setiap pejabat fungsional WAJIB menjadi anggota organisasi profesi Jabatan Fungsional;• Pembentukan organisasi profesi Jabatan Fungsional difasilitasi instansi pembina;• Organisasi profesi Jabatan Fungsional WAJIB menyusun kode etik dan kode perilaku profesi, ditetapkan oleh organisasi profesi
setelah disetujui oleh Instansi Pembina);• Organisasi profesi Jabatan Fungsional mempunyai tugas: menyusun kode etik dan kode perilaku profesi, memberikan advokasi,
dan memeriksa dan memberikan rekomendasi atas pelanggaran kode etik dan kode perilaku profesi,• Instansi pembina menyusun Permen tentang syarat dan tata cara pembentukan organisasi profesi Jabatan Fungsional dan
hubungan kerja instansi pembina dengan organisasi profesi Jabatan Fungsional• Pasal 131 PP 11/2017 disebutkan bahwa pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi yang lowong melalui mutasi dari JPT (Jabatan
Pimpinan Tinggi) satu ke JPT lainnya dapat dilakukan melalui uji kompetensi atau harus memenuhi standar kompetensi teknisyang dibuktikan melalui sertifikasi teknis dari organisasi profesi.
ISU SERTIFIKASI PROFESI• Tenaga kerja berhak memperoleh pengakuan kompetensi kerja (UU 13/2003 ttg Ketenagakerjaan (psl 18)• Pengakuan kompetensi kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan melalui sertifikasi kompetensi kerja (UU 13/2003 ttg
Ketenagakerjaan (psl 18))• Guna terlaksananya tugas sertifikasi kompetensi kerja , BNSP dapat memberikan lisensi kepada lembaga sertifikasi profesi untuk
melaksanakan sertifikasi kompetensi kerja (Perpres 23/2004 ttg BNSP)• LSP pihak ketiga dibentuk oleh asosiasi industri dan/ atau asosiasi profesi, dan didukung oleh instansi teknis pembina sektor/
lapangan usaha. (Perrtuan BNSP 2/2014)05/12/2017 4KETUA UMUM PN AP2I 2015-2018
SEKILAS TTG 2 TAHUN PERAN YANG TELAH DILAKUKAN AP2I
a. Tujuan membentuk LSP Perencana untuk melakukan sertifikasikompetensi profesi perencana agar kualifikasi perencana terstandarsecara nasional dan diakui, sehingga terdapat jaminan atas produk-produk perencanaan pembangunan nasional dan daerah
b. Syarat LSP: tersedia 20 org assesor, 2 org tenaga TUK, 2 orgtengara Adm LSP, dan SKKNI (Standar Kompetensi KinerjaNasional Indonesai LSP Perencana Pembangunan
c. Yang sudah dilakukan: menyampaikan surat usulan ke SesmenPPN/Sestama Bappenas (Pembina Perencana) tentang dukunganteknis agar AP2I dapat memenuhi persyaratan LSP tersebut .
1. Mengembangkan Lembaga Sertifikasi Profesi Perencana
05/12/2017 5KETUA UMUM PN AP2I 2015-2018
a. Tujuan agar program Pembinaan JFP terarah kepada isu strategis dan sesuai perubahanlebijakan perencanaan yg terjadi sehingga profesionalitas perencana terjaga
b. Yang sudah dilakukan: (1) Menyampaikan masukan kepada Pembina JFP (Sesmen PPN)mengeni isu strategis Pembinaan JFP melalui Memo Ketua Umum AP2I Nomor Nomor:008/Ketum-AP2I/05/2016, al: agar dilakukan review Kepmenpan 16/2001, mekanisme hubkerja JF-JS, penyesuaian Tunjab JFP, (2) Menyusun Naskah Akademis tentang PenyesuaianTunjangan JFP dan Menyampaikan naskah usulan tersebut kepada Bapak Menteri PPN, dan(3) ikut memberikan masukan dalam penyusunan Juknis Inpassing JFP sesuai Permenpan26/2016 dan (4) memberikan masukan dalam penyusunan Juknis Tatakerja JFP di Bappenas
c. Progres, buti 1 dan 2 belum ada tindak lanjut, butir 3 tindak lanjut sedang berjalan, dan butir4 sdh menjadi Kepmen PPN
2. Mendorong Reformasi Pembinaan Jabatan Fungsional Perencana
05/12/2017 6KETUA UMUM PN AP2I 2015-2018
a. Tujuan nya utk membantu peningkatan produktifitas profesi Perencana Pusat dan Daerah,pola pikir yang up-to date dengan tuntutan dan kebijakan terkini.
b. Yang sudah dilakukan: (1) Pelaksanaan one day workshop 8 angkatan dengan TemaProfesional Development and Policy Analysis Forum (dilaksanakan secara madiri /gotongroyong), ..diikuti lebih sekitar 500 perencana pusat dan daerah (2) membantu lebih dari15 K/L/Pemda dalam bentuk workshop penguatan kapasitas perencana baik dalamsunstansi perencanaan pembangunan maupun yang terkait dengan Karir Perencana, dan(3) menyelenggarakan one day workshop penggunaan sistem Aplikasi E-Dupak Perencanasebanyak 6 angkatan (diikuti sekitar 300 orang perencana pusat dan daerah)
c. Melakukan Forum Diskusi Nasional (FDN) Perencana Se-Indonesia, yang dihadiri sekitar650 perencana Pusat dan Daerah, dengan pembicara Menteri PAN dan RB, Para PejabatEselon 1 Bappenas dan Kemenkeu, Pengamat ekonomi, dan Anggota DPR Komisi XI.
d. Rencara tindak lanjut: Akan mengusulkan kepada Pembina Perencana –Bappenas agarkegiatan semacam itu di replikasi karena berdampak sangat posistif terhadap pembinaanperencana dengan biaya yang sangat efisien
3. Melaksanakan Kegiatan Pengembangan Profesi Perencana Pusat dan Daerah
05/12/2017 7KETUA UMUM PN AP2I 2015-2018
a. Tujuan nya utk membantu peningkatan profesi perencana pembangunan dan perbaikankebijakan bidang perencanaan pembangunan
b. Yang sudah dilakukan:1) Menyusun Naskah Akademis tentang Penyesuaian Tunjangan JFP dan Menyampaikan naskah usulan
tersebut kepada Bapak Menteri PPPN,2) Menyampaikan rumusan hasil Forum Diskusi Nasional (FDN) Perencana Se-Indonesia, kepada
Menpan RB, Sekneg, KSP, dan Menteri PPN sebagaiamana tertuang dalam Majalah MediaPerencana AP2I edisi pertama,
3) Menerbitkan Majalah “Media Perencana” sekitar 1000 exemplars,4) Mengembangkan sistem applikasi e-dupak perencana
c. Melakukan Jejak pendapat masukan pembinaan perencana secara online. Hasilnya bsdilihat pada slide berikut.
d. Rencara tindak lanjut: menyusun SKKNI LSP Perencana dan melakukan MusyawarahKhusus Nasional AP2I dengan tujuan: (1) mereview AD-ART AP2I, (2) mereview Kode EtikPerencana, (3) mendukung pelaksanaan Semreg JFP yang dikoordinasikan olehPusbindiklatren Bappenas seminar
4. Melakukan kajian kebijakan, dan merumuskan policy research, policy note, policy brief, danMajalah/jurnal di bidang perencanaan pembangunan
05/12/2017 8KETUA UMUM PN AP2I 2015-2018
05/12/2017 9KETUA UMUM PN AP2I 2015-2018
a. Tujuan nya utk membantu peningkatan komunikasi, advokasi dan penyampaian informasi antar anggotaAP2I pusat dan daerah dan memperkuat peran AP2I dalam intervensi kebijakan yang berkualitas
b. Yg sudah dilaksanakan: (1) Web PN AP2I: https://ap2i-nasional.or.id (2) Database anggota AP2I(slide berikut), (3) pendaftaran anggota secara online
c. Pembentukan dan/atau Pengukuhan Pengurus AP2I Komisariat1. PROV JABAR2. PROV JAMBI3. PROV DIY4. KEMENDAG5. KEMENPERIN6. BAPPENAS (TERBENTUK)7. PROV KALSEL (TERBENTUK)8. PROV KALBAR (TERBENTUK)
d. Melakukan kerjasama dengan program D4 sekolah Vokasi UGMe. Rencana Pendirian AP2I School of Planning kerjasama dengan Yayasan Pembangunan Indonesia
5. Menyusun website, mengembangkan database dan jaringan kerjasama perencana
9. PROV BENGKULU (TERBENTUK)10. PROV LAMPUNG (TERBENTUK)11. PROV BALI12. KEMEN KKP13. LAPAN14. PROV RIAU15. LIPI (TERBENTUK)16. KEMEN ESDM (TERBENTUK)
05/12/2017 10KETUA UMUM PN AP2I 2015-2018
YANG DIUNDANGAP2I UNTUKMENGIKUTI
MUNAS KHUSUSANGGOTA AP2I
TAHUN 2017
ANGGOTA BIASAAP2I SEBANYAK 528
(ANGGOTA AKTIFYANG TERCATAT
TELAHMELAKSANAKAN
HAK DANKEWAJIBAN
SEBAGAI ANGGOTA)
05/12/2017 11KETUA UMUM PN AP2I 2015-2018
PEMIKIRAN SINERGI ANTARAPEMBINA JFP DAN AP2I DALAM RANGKA
PENINGKATAN PERAN PERENCANA
05/12/2017 12KETUA UMUM PN AP2I 2015-2018
PERAN PEMBINA JFP DAN AP2I (BERDASARKAN PP 11/2017)PERAN PEMBINA JFP
1. menyusun pedoman formasi JF;2. menyusun standar kompetensi JF;3. menyusun petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis JF;4. menyusun standar kualitas hasil kerja dan pedoman penilaian kualitas hasil kerja;5. menyusun pedoman penulisan karya tulis/karya ilmiah yang bersifat inovatif;6. menyusun kurikulum pelatihan JF;7. menyelenggarakan pelatihan JF;8. membina penyelenggaraan pelatihan fungsional pada lembaga pelatihan;9. menyelenggarakan uji kompetensi JF;10. menganalisis kebutuhan pelatihan fungsional di bidang tugas JF;11. melakukan sosialisasi petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis JF;12. mengembangkan sistem informasi JF;13. memfasilitasi pelaksanaan tugas pokok JF;14. memfasilitasi pembentukan organisasi profesi JF;15. memfasilitasi penyusunan dan penetapan kode etik profesi dan kode perilaku JF;16. melakukan akreditasi pelatihan fungsional dengan mengacu kpd ketentuan LAN;17. melakukan pemantauan dan evaluasi penerapan JF di seluruh Instansi Pmrth;18. melakukan koordinasi dengan instansi pengguna dalam rangka pembinaan karier.
PERAN AP2IPP 11/20171. menyusun kode etik dan kode perilaku profesi;2. memberikan advokasi; dan3. memeriksa dan memberikan rekomendasi atas pelanggaran kode etik dan
kode perilaku profesi.AD ART AP2I1. Menghimpun dan mempersatukan para Perencana menjadi anggota Asosiasi
Perencana Pemerintah Indonesia.2. Menjaga dan mengawasi setiap anggota agar menjunjung tinggi martabat
kehormatan profesi sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004tentang SPPN serta Undang-Undang lain yang relevan dan Kode Etik.
3. Melakukan penerbitan dan publikasi serta melakukan riset dalam bidangperencanaan pembangunan.
4. Meningkatkan profesionalisme anggota.5. Memelihara dan meningkatkan kerjasama dengan organisasi-organisasi
profesi/badan-badan/lembaga-lembaga/instansi-instansi pemerintah danswasta, baik di dalam maupun di luar negeri.
6. Melakukan usaha-usaha dan kegiatan-kegiatan lain yang perlu danbermanfaat bagi anggota dalam menjalankan tugas profesinya.
Menjamin Terwujudnya Standar Kualitas dan Profesionalitas Jabatan.05/12/2017 13KETUA UMUM PN AP2I 2015-2018
Pertanyaan Mendasar .....?• PP 11/2017, Pasal 101 butir (7) disebutkan: Ketentuan lebih lanjut
mengenai syarat dan tata cara pembentukan organisasi profesi JFdan hubungan kerja instansi pembina dengan organisasi profesi JFdiatur dengan Peraturan Menteri (Peraturan Menteri PAN dan RB).Sejauhmana peraturan ini dirumuskan?
• Sebelum peraturan diberlakukan, bagi JF yg sudah terbentukorganisasi profesinya, apakah boleh dibuat semacam MOUhubungan kerja antara Instansi Pembina dengan Organisasi Profesi?
05/12/2017 14KETUA UMUM PN AP2I 2015-2018
Kelebihan Para PihakBappenas/Pusbindiklatren (Pembina JFP)
• Mempunyai Kewenangan PenuhMelakukan Tugas-tugas PembinaanJFP (merumuskan, mereview,memonitoring dan mengavulasikebijakan JFP)
• Mempunyai sumber pendanaankegiatan yang sangat memadai
• Mempunyai kemampuan utkmendayagunakan para experts daribebagai institusi
• Mempunyai jaringan yg luas secarainstitusi
AP2I• Mempunyai mandat yg cukup kuat melalui PP
11/2017, merupakan organisasi profesi• Mempunyai jaringan dan database cukup lengkap
(komisariat maupun individu perencanaK/L/Pemda)
• Sebagai expert pools perencana (dengan latarbelakang keahlian dr berbagai disiplin ilmu danpengetahuan bidang renbang)
• Dapat secara cepat mengetahui informasipermasalahan implementasi JFP
• Diperbolehkan melakukan kegiatan-kegiatanpelatihan, kajian, penerbitan majalah, Buku,asistensi, workshop, seminar, pendampingan danpengembangan ilmu dan teknologi bidangperencanaan pembangunan, serta berbadanhukum
05/12/2017 15KETUA UMUM PN AP2I 2015-2018
MODEL SINERGI PEMBINA JFP DAN AP2Iuniv
AP2IPUSBINDIKLATREN
1. Perumusan Kebijakan Pembinaan JFP2. Pengembangan Kapasitas dan Profesi Perencana
(Diklat, TOT, Magang, Seminar)3. Sosialisasi JFP, Advokasi dan Penegakan Kode Etik
(tmsk Kewajiban Menjadi Anggota AP2I)4. Pemanfaatan hasil-hasil kajian dan pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi perencana5. Penerbitan majalah, buku dan karya tulis perencana
1. Peran Pembina Perencana Optimal dan Terarah2. AP2I berperan secara terstruktur mendukung kinerja pembina perencana3. Terwujudnya Standar Kualitas, Profesionalitas Jabatan, dan Peran
Perencana yang Optimal.
1. Penyelenggaraan Diklat2. Penyediaan tenaga pengajar dan tenaga ahli
1. Penyelenggara Diklat(mandiri dan cost sharing)
2. Penyediaan tenagapengajar dan tenaga ahliperumusan kebijakan JFP
3. Sosialisasi, advokasi,penegakan kode etik, dandesiminasi informasi JFPdan diklat perencana
4. Penyediaan Peserta diklatJFP dan Substantif
5. Monev JFP, dataperencana, dan artiikel
1. Koordinator PerumusanKebijakan
2. Koordinator pengembangankapasitas Perencana
3. Pembiayaan implementasi4. Koordinator pembinaan
profesi perencana (penerbitanmajalah, buku, jurnal,seminar, dll)
5. Optimalisasi experts pools6. Koordinator Monev Kinerja
Perencana05/12/2017 16
KETUA UMUM PN AP2I 2015-2018
IDENTIFIKASI MASALAH MENDESAKDALAM PEMBINAAN JFP (BERDASARKAN HASIL SURVEY DAN PP 11/2017)
AMANAT PP 11/20171. Menyusun standar kualitas hasil kerja dan pedoman penilaian kualitas hasil kerja;2. Menyusun pedoman penulisan karya tulis/karya ilmiah yang bersifat inovatif;3. Menganalisis kebutuhan pelatihan fungsional di bidang tugas JF;4. Memfasilitasi pelaksanaan tugas pokok JF;
USULAN AP2I;1. Diklat Assesor Perencana (20 orang) dan Fasilitasi Penyusunan SKKNI Perencana05/12/2017 17
KETUA UMUM PN AP2I 2015-2018
05/12/2017 18KETUA UMUM PN AP2I 2015-2018
Pertanyaan Utk Menpan• Pasal 81 dengan pasal 74 huf d (tidak nyambung) ..karean tdk ada pasal 74 huruf d• Posisi JF yg dibawah JPT pratama• Siapa yg membiayai kegiatan organisasi profesi terkait dengan amanahnya melaksanakan
penegakan kode etik dan advokasi• Dalam PP 11 tdk ada pemberhentian sementara..apakah ini berarti langsung pemberhentian
permanen? Bagaimana dengan Kepmenpan yg menyatakan 5 th tdk dapat mengumpulkan angkakredit makan diberhentikan sementara? Apa masih berlaku. Kalau ada PF yg sdh enam th tdk jugadiberhentikan, tetapi gajinya masih terus dibayarkan? Apakah ini melanggar ketentuan? Siap yangakan melakukan audit (yg paling bertanggung jawab) terhadap hal ini?
• Seseorang yg telah dberhentikan permanen, apakah boleh dangkat kembali sbg PF• Pasal 100...mengapa pengawasan oleh Menpan hanya dilakukan kepada instansi pembina,
mestinya juga kepada organisasi proefsi JF• Ketentuan ttg pengawsan tsb...dan ketentuan ttg syarat dan tata cara pembentukan organisasi
profesi JF dan hubungan kerja instansi pembina dengan organnisasi JF diatur dengen peraturanMenteri (sejauhmana perkembangan ketentuan ini, sebaiknya Menpan mengundang organisaisprofesi utk terlibat dalam perumusan nya.
05/12/2017 19KETUA UMUM PN AP2I 2015-2018
Top Related