1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sel merupakan penyusun tubuh makhluk hidup. Bahwa makhluk hidup
tersusun atas sel telah dibuktikan melalui pengamatan mikroskopis oleh Schleiden
yang kemudian merumuskan pernyataan “ Sel merupakan kesatuan struktural
kehidupan” ( Pratiwi, 2006).
Sekelompok sel-sel yang serupa asalnya, strukturnya dan fungsinya dalam
satu kesatuan yang padu dinamakan jaringan. Secara umum tubuh tanaman terdidi
atas jaringan vegetatif dan jaringan reproduktif. Jaringan-jaringan dalam tubuh
tanaman, meliputi jenis sel penyusunnya, fungsinya, asal usulnya dan fase
perkembangannya (Tim Asisten, 2010).
Ilmu yang mempelajari tentang jaringan disebut histologi. Apabila sel-sel
yang berkumpul tersebut adalah sel-sel tumbuhan maka disebut jaringan
tumbuhan. Pengertian jaringan kadang dikacaukan oleh adanya kumpulan sel-sel
yang masing-masing selnya aktif dalam segala proses hidupnya, yaitu aktif
mengadakan pengambilan zat-zat makanan, aktif berfotosintesis, aktif
mengadakan metabolisme dan berkembangbiak sehingga hanya merupakan
individu-individu yang mengumpul. Kelompok sel-sel ini disebut koloni
(Nugroho, 2006).
Pada awal perkembangan tumbuhan, semua sel melakukan pembelahan
diri. Akan tetapi, pada pertumbuhan dan perkembangan lebih lanjut, pembelahan
sel menjadi terbatas hanya di bagian khusus dari tumbuhan. Jaringan khusus
tersebut tetap bersifat embrionik dan selalu membelah diri. Jaringan embrionik ini
2
disebut merismatik. Pada dasarnya, pembelahan sel dapat pula berlangsung pada
jaringan lain selain meristem, seperti pada korteks batang, tetapi jumlah
pembelahannya sangat terbatas. Sel-sel meristem akan tumbuh dan mengalami
spesialisasi membentuk berbagai macam jaringan yang tidak lagi mempunyai
kemampuan untuk membelah diri, Jaringan ini disebut jaringan dewasa
(Campbell, 1997).
Sesuai dengan sel penyusunnya jaringan dibedakan atas jaringan
parenkim, kolenkim, dan sklerenkim. Yang kedua adalah jaringak kompleks
apabila heterogen terdiri atas lebih dari satu sel seperti xylem dan floem (Sylvia,
1998).
Jaringan meristematik adalah jaringan belum dewasa yang
pertumbuhannya masih sedang berlangsung. Jaringan epidermis adalah lapisan sel
yang berada paling luar, pada permukaan organ-organ tumbuhan primer seperti
akar, batang, daun bunga, buah, dan biji. Jaringan ini berfungsi melindungi bagian
dalam tumbuhan dari segala pengaruh luar yang akan merugikan pertumbuhannya
sehingga jaringan epidermis sering disebut jaringan pelindung (Campbell, 1997).
Jaringan parenkim merupakan suatu jaringan yang terbentuk dari sel-sel
hidup, dengan struktur morfologi dan fisiologi yang bervariasi, dan masih
melakukan kegiatan proses fisologi. Jaringan parenkim disebut juaga jaringan
dasar karena dijumpai hampir disetiap bagian tubuh (Sylvia, 1998).
Jaringan kolenkim tersusun atas sel-sel hidup yang bentuknya memanjang
dengan penebalan dinding sel yang tidak merata dan bersifat plastis, artinya
mampu membentang, tetapi tidak dapat kembali seperti semula bila organnya
tumbuh. Kolenkim terdapat pada batang, daun, bagian-bagian bunga, buah, dan
3
akar. Sel kolenkim dapat mengandung kloroplas yang menyerupai sel-sel
parenkim. Sel – sel kolenkim dindingnya mengalami penebalan dari kolenkim
bervariasi, ada yang pendek membulat dan ada yang memanjang seperti serabut
dengan ujung tumpul (Sylvia, 1998).
Tujuan Praktikum
Untuk mengenal sel-sel penyusun jaringan dan organ.
4
TINJAUAN PUSTAKA
Jaringan merupakan sekelompok sel yang mempunyai asal, struktur, dan
fungsi yang sama. Ilmu yang mempelajari tentang jaringan disebut histologi.
Apabila sel-sel yang berkumpul tersebut adalah sel-sel tumbuhan maka disebut sel
tumbuhan. Pengertian jaringan kadang dikacaukan oleh adanya kumpulan sel-sel
yang masing-masing selnya aktif dalam segala proses hidupnya, yaitu aktif
mengadakan pengambilan zat-zat makanan, aktif berfotosintesis, aktif
mengadakan metabolisme dan berkembangbiak sehingga hanya merupakan
individu yang mengumpul. Kelompok sel-sel ini disebut koloni (Nugroho, 2006).
Jaringan epidermis adalah lapisan sel yang berada paling luar, pada
permukaan organ-organ tumbuhan primer seperti akar, batang, daun, bunga, buah,
dan biji. Jaringan ini berfungsi melindungi bagian dalam tumbuhan dari segala
pengaruh luar yang akan merugikan pertumbuhannya sehingga jaringan epidermis
sering disebut jaringan pelindung (Campbell, 1997).
Jaringan parenkim merupakan suatu jaringan yang terbentuk dari sel-sel
hidup, dengan struktur morfologi dan fisiologi yang bervariasi, dan masih
melakukan kegiatan proses fisiologis. Jaringan parenkim disebut jaringan dasar
karena dijumpai hampir di setiap bagian tubuh (Sylvia, 1998).
Jaringan penguat merupakan jaringan yang memberikan kekuatan bagi
tubuh tumbuhan agar dapat melakukan perimbangn-perimbangan bagi
pertumbuhannya. Berdasarkan bentuk dan sifatnya, jaringan mekanik dibedakan
menjadi jaringan kolenkim dan sklerenkim. Jaringan kolenkim berperan penting
sebagai jaringan penguat terutama pada organ-organ tumbuhan yang masih aktif
mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. Jarinagn kolenkim tersusun oleh
5
sel-sel yang hidup, bentuk selnya sedikit memanjang, umumnya memiliki dinding
primer, lunak, lentur, dan tidak berlignin. Isi sel dapat mengandung kloroplas dan
tannin. Sklerenkim merupakan jaringan penguat dan dinding sekunder yang tebal,
umumnya terdiri dari zat lignin, sel-selnya bersifat kenyal. Pada umumnya sel
sklerenkim tidak lagi mengandung protoplas, atau dengan kata lain sel-selnya
telah mati dengan dinding sel yang tebal sehingga jaringan sklerenkim hanya
dijumpai pada organ tumbuhan yang tidak lagi mengadakan pertumbuhan dan
perkembangan. Jaringan sklerenkim terdiri atas serabut (serat-serat sklerenkim)
dan sklereid (sel-sel batu) (Nugroho, 2006).
Kunyit termasuk jenis rumput-rumputan, tingginya sekitar 1 m dan
bunganya muncul dari pucuk batang semu dengan panjang sekitar 10- 15 cm dan
berwarna putih. Daunnya lebar-berlanset, licin dan berbatang panjang. Warnanya
kuning-muda sampai putih, berangkai kemerah-merahan. Umbi akarnya berwarna
kuning-tua, berbau wangi aromatis yang luar biasa dan rasanya agak manis.
Kunyit mempunyai batang pohon semu dan basah. Daunnya mirip dengan
tumbuh-tumbuhan jenis pisang-pisangan. Pelepah-pelepah daun kunyit yang
dominan berwarna hijau membentuk batang dengan helaian daun berbentuk bulat
telur. Rimpangnya memiliki banyak cabang dengan kulit luarnya berwarna jingga
kecoklatan. Buah daging rimpang kunyit berwarna merah jingga kekuning-
kuningan.
Rimpang kunyit mengandung pati atau amilum, gom dan getah. Minyak
atsiri juga memberi aroma harum dan rasa khas pada umbinya.
Bayam (Amaranthus spp.) merupakan tumbuhan yang biasa ditanam untuk
dikonsumsi daunnya sebagai sayuran hijau. Tumbuhan ini berasal dari Amerika
6
tropik namun sekarang tersebar ke seluruh dunia. Tumbuhan ini dikenal sebagai
sayuran sumber zat besi yang penting. Terna semusim yang menyukai iklim
hangat dan cahaya kuat. Bayam relatif tahan terhadap pencahayaan langsung
karena merupakan tumbuhan C4. Batang berair dan kurang berkayu. Daun
bertangkai, berbentuk bulat telur, lemas, berwarna hijau, merah, atau hijau
keputihan. Bunga tersusun majemuk tipe tukal yang rapat, bagian bawah duduk di
ketiak, bagian atas berkumpul menjadi karangan bunga di ujung tangkai dan
ketiak percabangan. Bijinya berwarna hitam, kecil dan keras.
7
METODE PRAKTIKUM
Bahan dan Alat
Bahan
Rimpang kunyit.
Tangkai daun bayam.
Alat
M ikroskop .
P inset .
P isau/silet .
K ertas tissue .
Waktu dan Tempat
Praktikum dilaksanakan pada hari kamis pukul 10.00 WITA, tanggal 20
Mei 2010. Bertempat di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Fakultas Pertanian
Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.
Prosedur Kerja
1. Mengambil tangkai daun sawi, kemudian memotong secara melintang setipis
mungkin, membuat preparat dan mengamati di bawah mikroskop (kira-kira
satu lapis sel).
2. Mengambil rimpang kunyit dan kemudian memotong secara melintang setipis
mungkin, membuat preperat dan mengamati dibawah mikroskop (kira-kira
satu lapis sel).
8
3. Mencari fokos cahaya pada mikroskop terlebih dahulu sebelum preparat
diletakkan di bawah mikroskop, sehingga bidang pengamatan pada mikroskop
terlihat terang.
4. Dalam pengamatan praktikan harus memperhatikan pembesaran yang
digunakan saat mengamati pembesaran10x dan 40x.
5. Menggambar preparat yang telah diamati dan diberi keterangan.
9
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Keterangan :
a. Gambar rimpang kunyit
Keterangan :
b. Gambar tangkai daun bayam
Pembahasan
Dalam praktikum ini mengamati sampel harus teliti karena untuk
melihatnya perlu menguasai mikroskop terlebih dahulu, apabila tidak menguasai
maka praktikan tidak bisa mengamati sampel. Saat pengamatan praktikan juga
harus memperhatikan cahaya agar sampel yang ingin kita amati dapat terlihat
dengan jelas.
1. Jaringan
2. Dinding Sel
3. Rongga
4. Inti Sel
1. Dinding Sel
2. Rongga Sel
3. Serat
10
Sekelompok sel-sel yang serupa asalnya, dtrukturnya dan fungsinya dalam
suatu kesatuan yang padu dinamakan jaringan. Secara umum tubuh tanaman
terdiri dari atas jaringan vegetatif dan reproduktif. Jaringan penyusun tumbuhan
antara lain, epidermis (jaringan pelindung), jaringan yang letaknya paling luar,
menutupi permukaan tubuh tumbuhan. Bentuk jaringan epidermis bermacam-
macam. Pada tumbuhan yang sudah mengalami pertumbuhan sekunder, akar dan
batangnya sudah tidak lagi memiliki jaringan epidermis. Fungsi jaringan
epidermis untuk melindungi jaringan di sebelah dalamnya.
Parenkim (jaringan dasar), nama lainnya adalah jaringan dasar. Jaringan
parenkim dijumpai pada kulit batang, kulit akar, daging, daun, daging buah dan
endosperm. Bentuk sel parenkim bermacam-macam. Sel parenkim yang
mengandung klorofil disebut klorenkim, yang mengandung rongga-rongga udara
disebut aerenkim. Penyimpanan cadangan makanan dan air oleh tubuh tumbuhan
dilakukan oleh jaringan parenkim.
Kolenkim (jaringan penyongkong), sebagian besar dinding sel jaringan
kolenkim terdiri dari senyawa selulosa merupakan jaringan penguat pada organ
tubuh muda atau bagian tubuh tumbuhan yang lunak. Skelerenkim (jaringan
penyongkong), selain mengandung selulosa dinding sel, jaringan sklerenkim
mengandung senyawa lignin, sehingga sel-selnya menjadi kuat dan keras.
Sklerenkim terdiri dari dua macam yaitu serabut/serat dan sklereid atau sel batu.
Batok kelapa adalah contoh yang baik dari bagian tubuh tumbuhan yang
mengandung serabut dan sklereid.
Xilem (jaringan pembuluh/pengangkut), xilem bertugas mengangkut air
dan garam-garam mineral terlarut dari akar ke seluruh bagian tubuh tumbuhan.
11
Xilem ada 2 macam, trakea dan trakeid. Floem (jaringan pembuluh/pengangkut),
floem bertugas mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh
tumbuhan, jaringan Gabus, fungsi jaringan gabus adalah untuk melindungi
jaringan lain agar tidak kehilangan banyak air, mengingat sel-sel gabus yang
bersifat kedap air. Pada Dikotil, jaringan gabus dibentuk oleh kambium gabus
atau felogen, pembentukan jaringan gabus ke arah dalam berupa sel-sel hidup
yang disebut feloderm, ke arah luar berupa sel-sel mati yang disebut felem.
12
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
. Kesimpulan pada praktikum kali ini adalah:
1. Sekelompok sel-sel yang serupa asalnya, strukturnya dan fungsinya dalam
satu kesatuan yang padu dinamakan jaringan.
2. Ada tiga macam sistem jaringan pada tumbuhan, yaitu : Sistem jaringan
penutup, Sistem jaringan dasar, sistem jaringan pembuluh.
3. Jaringan penyusun tummbuhan antara lain : epidermis, kolenkim,
skelerenkim, parenkim, xilem, floem.
4. Setiap bentuk sampel yang diamati memiliki bentuk sel yang berbeda-beda.
Saran
Dalam kegiatan praktikum, praktikan harus diwajibkan untuk
menggunakan etika dan sopan santun.
Kalau bisa mikroskop yang digunakan untuk melihat preparat lebih di
perbanyak agar bisa lebih fokus dalam pembelajaran.
Top Related