Sebagai prinsip-prinsip kebaikan dan non-sifat mencelakakan erat terkait, mereka dibahas bersama dalam bagian ini. Kebaikan melibatkan menyeimbangkan manfaat dari pengobatan terhadap risiko dan biaya yang terlibat, sedangkan non-sifat mencelakakan berarti menghindari penyebab kerugian. Sebagai pengobatan yang melibatkan beberapa derajat bahaya, prinsip non-sifat mencelakakan akan berarti yang merugikan tidak harus seimbang dengan manfaat pengobatan. t. Menghormati prinsip-prinsip kebaikan dan non-sifat mencelakakan mungkin dalam keadaan tertentu berarti gagal untuk menghormati seseorang otonomi yaitu menghormati pandangan mereka tentang pengobatan tertentu.. Sebagai contoh, mungkin perlu untuk memberikan pengobatan yang tidak diinginkan dalam rangka untuk mencegah perkembangan dari masalah, kesehatan masa depan yang lebih serius.. Perawatan mungkin tidak menyenangkan, tidak nyaman atau bahkan menyakitkan tapi ini mungkin melibatkan kurang membahayakan pasien dari akan terjadi, apakah mereka tidak memilikinya. . Dalam kasus dimana pasien tidak memiliki kompetensi hukum untuk membuat keputusan, staf medis diharapkan untuk bertindak dalam kepentingan terbaik pasien. e. Dalam melakukannya, mereka dapat mempertimbangkan prinsip-prinsip kebaikan dan non-sifat mencelakakan. e. Namun, itu akan sangat membantu bagi staf medis di kasus tersebut, jika pasien kurang kapasitas telah membuat advance directive. Namun demikian, sebagaimana akan terlihat pada bagian berikut pada "posisi advance directives bersama keinginan saat ini", permasalahan akan muncul ketika ada konflik antara apa yang seseorang diminta di advance directive dan apa yang dalam pandangan dokter adalah dalam kepentingan terbaik mereka , terutama dalam kasus-kasus dimana tidak lagi jelas bahwa orang tersebut masih akan setuju dengan keputusan sebelumnya.