LAMPU BOTOL PLASTIK
SEBAGAI PENERANGAN ALTERNATIF
UNTUK SELAMATKAN BUMI DAN GENERASI
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk Mengikuti Lomba Kimia XIX Universitas Andalas
tingkat SMA/MA/SMK se-Sumatra tahun 2015
Diusulkan oleh:
SITI THOHIROH
NIS: 2879
ARIF
NIS: 3014
FANNY SUKMA SUNDARI
NIS: 3159
PEMERINTAH KABUPATEN SIAK
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI 1 MINAS
Jalan Suman HS No.- Minas Jaya – Minas Kabupaten Siak Provinsi Riau
ii
LEMBAR PENGESAHAN
KARYA TULIS ILMIAH LOMBA KIMIA XIX
UNIVERSITAS ANDALAS 2015
i. Judul Karya Tulis : Lampu Botol Plastik sebagai Penerangan Alternatif untuk
Selamatkan Bumi dan Generasi
ii. Ketua Kelompok
a. Nama Lengkap : Siti Thohiroh
b. NIS : 2879
c. Sekolah : SMA Negeri 1 Minas
d. No Hp : 083187196478/085265243721
e. Alamat E-mail : [email protected]
iii. Anggota Kelompok I
a. Nama Lengkap : Arif
b. NIS : 3014
c. Sekolah : SMA Negeri 1 Minas
d. No Hp : 087893867572
e. Alamat E-mail : [email protected]
iv. Anggota Kelompok II
a. Nama Lengkap : Fanny Sukma Sundari
b. NIS : 3159
c. Sekolah : SMA Negeri 1 Minas
d. No Hp : 085375380531
e. Alamat E-mail : [email protected]
v. Guru Pembimbing
a. Nama Lengkap : Leni Marlina, S.Pd
b. NIP : 19740530 200501 2 009
c. No Hp : 08126835762
d. Alamat E-mail : -
iii
Minas, 23 Februari 2015
Menyetujui,
Guru Pembimbing
(Leni Marlina, S.Pd)
NIP. 19740530 200501 2 009
Ketua Kelompok
(Siti Thohiroh)
NIS. 2879
Mengetahui
Kepala Sekolah
(Drs. Suherman)
NIP. 19670308 200012 1 002
iv
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah penulis ucapkan ke hadhirat Allah swt. yang telah memberikan
hikmah dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah
yang berjudul “Lampu Botol Plastik sebagai Penerangan Alternatif untuk
Selamatkan Bumi dan Generasi” dalam rangka mengikuti Lomba Kimia XIX
Universitas Andalas tingkat SMA/MA/ SMK se- Sumatra 2015.
Tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
membantu dan memberikan dukungan dalam penulisan karya tulis ilmiah ini.
Semoga akan diberikan balasan oleh Allah swt. dan menjadi amal jariyah. Untuk
pembaca, semoga karya tulis ilmiah ini bermanfaat dan semakin membuka
wawasan kita tentang energi terbarukan sebagai sarana menyelamatkan bumi dan
generasi kita di masa yang akan datang.
Akhirnya, penulis mengucapkan mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam
penulisan karya tulis ilmiah ini. Kritik dan saran yang membangun sangat penulis
harapkan demi perbaikan di masa yang akan datang.
Minas, 27 Februari 2014
Penulis
v
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan ii
Kata Pengantar iii
Daftar Isi iv
Ringkasan vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan 1
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Botol Plastik sebagai Kemasan Praktis 2
2.2 Kandungan Kimia dan Bahaya Penggunaan Botol Plastik 2
2.3 Bahaya Pencemaran Sampah Botol Plastik 3
2.4 Mengapa Energi Terbarukan? 4
2.5 Penemuan Lampu Botol Plastik 6
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan 7
3.2 Metode Penelitian 7
3.3 Teknik Pengumpulan Data 7
3.4 Variabel 7
3.5 Hipotesis 7
3.6 Alat dan Bahan 7
3.7 Cara Kerja 8
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil 9
4.2 Pembahasan 9
4.3 Lampu Botol Plastik sebagai Energi Terbarukan 12
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan 13
5.2 Saran 14
Daftar Pustaka 15
Riwayat Hidup
vi
Riwayat Hidup Ketua Kelompok 16
Riwayat Hidup Anggota Kelompok I 17
Riwayat Hidup Anggota Kelompok II 18
Riwayat Hidup Guru Pembimbing 19
Lampiran 20
vii
RINGKASAN
SITI THOHIROH, ARIF, FANNY SUKMA SUNDARI. Lampu Botol Plastik
sebagai Penerangan Alternatif. Dibimbing oleh Leni Marlina, S.Pd.
Botol plastik sudah tidak awam lagi bagi kita. Sebagai salah satu produk plastik
jenis PETE, sampah botol plastik sangat berbahaya jika dibakar maupun dibiarkan
begitu saja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendaur ulang sampah botol
plastik sebagai energi terbarukan, memberikan solusi kreatif untuk mengurangi
jumlah dan bahaya akibat pencemaran sampah botol plastik, berlomba-lomba
dalam kebaikan menyelamatkan bumi dan generasi dari ancaman sumber minyak
bumi yang semakin hari semakin menipis. Sering kita jumpai sampah botol plastik
berserakan bahkan menggunung di jalanan yang dapat menimbulkan pencemaran
lingkungan tanah maupun merusak pemandangan dan mengundang hewan-hewan
penyebar penyakit. Selain itu, masyarakat juga banyak yang membakar sampah
botol plastik sebagai jalan pintas untuk memusnahkannya. Padahal, hal ini hanya
akan menimbulkan masalah serius lainnya yang diakibatkan oleh asap hasil
pembakaran sampah botol plastik tersebut. Sebagai generasi penerus kehidupan
masyarakat dunia yang ingin hidup sejahtera tanpa persoalan lingkungan dan
kesehatan yang semestinya bisa kita hindari, sudah tentunya kita turut
bertanggung jawab atas problema ini. Salah satunya adalah dengan menerapkan
prinsip energi terbarukan yang berbasis sumber energi ramah lingkungan dan
tidak menimbulkan efek samping berlebihan terhadap alam. Di dalam makalah ini
penulis akan menjelaskan pemanfaatan botol plastik sebagai penerangan alternatif.
Caranya dengan melubangi selembar seng sebesar diameter botol yang akan
dimasukkan ke dalam lubang tersebut, memberi lem di sekeliling lubang agar
posisi botol menjadi kuat, mengisi botol tersebut dengan air bening sampai penuh
dan menuangkan dua tutup cairan pemutih (bayclin) ke dalamnya. Lampu telah
siap diinstalasi di atap rumah. Caranya dengan melubangi atap rumah sebesar
diameter botol dan memasangkan lampu botol plastik ke dalamnya. Untuk
menghindari kebocoran ketika hujan dan pergeseran lampu akibat kondisi luar
ruangan, dapat diberi perekat di antara alas lampu botol plastik dan atap rumah.
Selain itu, tutup lampu botol plastik juga diberi perekat agar tidak mudah terlepas.
Lampu botol plastik akan bekerja di siang hari dengan memanfaatkan sumber
energi tenaga surya. Penulis menyadari spesifikasi energi listrik yang dihasilkan
sangat tergantung intensitas cahaya matahari yang dipancarkan. Meskipun
demikian, penulis rasa hal ini cukup membantu terutama masyarakat dengan
ekonomi golongan menengah ke bawah dalam meminimalisir pengeluaran untuk
membayar tagihan listrik di musim panas. Karena tidak dapat dipungkiri sumber
energi minyak bumi akan habis. Tentu saja generasi selanjutnya akan kesusahan
ketika di malam hari sebagaimana kehidupan kita pada zaman dahulu. Oleh
karena iu, marilah kita berlomba-lomba dalam kebaikan menemukan dan
mengembangkan energi terbarukan di lingkungan kita sebagai salah satu bentuk
rasa peduli terhadap kemaslahatan generasi mendatang. Selamat berlomba-lomba
dalam kebaikan. Fastabiqulkhoiroot (Q.S Albaqoroh: 148 )
Kata kunci: botol plastik, pencemaran, minyak bumi, cahaya matahari, generasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Botol plastik merupakan suatu wadah yang tidak asing lagi bagi kita. Banyak
minuman yang dikemas secara apik di dalam sebuah botol plastik. Selain praktis
dan murah, botol tersebut pun tidak memberatkan hati jika kita ingin
membuangnya setelah selesai digunakan. Terkadang botol buangan ini akan
dibakar dan asap pembakarannya dapat menyebabkan berbagai macam masalah
kesehatan dan lingkungan. Namun, ada juga yang kreatif mendaur ulang sampah
botol plastik ini dengan membuatnya menjadi beraneka macam kerajinan, seperti
tempat pensil, pot bunga, dan lain sebagainya sehingga dapat menghasilkan uang.
Akan tetapi, menghasilkan uang saja tidaklah cukup. Masih ada hal signifikan
yang perlu kita fikirkan lagi. Misalnya tentang sumber energi yang semakin hari
semakin menipis. Katakanlah minyak bumi sebagai sumber energi listrik terbesar
di dunia yang tidak bisa didaur ulang sehingga lama kelamaan akan habis. Oleh
sebab itu, penulis tertarik untuk memperkenalkan kepada khalayak tentang energi
terbarukan dengan memanfaatkan sampah botol plastik sebagai penerangan
alternatif untuk menyelamatkan bumi dan generasi kita di masa yang akan datang.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana cara kita sebagai generasi bangsa memberdayakan botol platik sebagai
penerangan alternatif untuk membantu masyarakat dunia menghemat minyak
bumi yang semakin hari semakin menipis demi menyelamatkan bumi dan
generasi?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan
1. Mendaur ulang sampah botol plastik sebagai energi terbarukan
2. Memberikan solusi kreatif untuk mengurangi jumlah dan bahaya akibat
pencemaran sampah botol plastik.
3. Berlomba-lomba dalam kebaikan menyelamatkan bumi dan generasi dari
ancaman sumber minyak bumi yang semakin hari semakin menipis.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Botol Plastik sebagai Kemasan Praktis
Botol plastik terbuat dari plastik yang sangat mudah didapatkan karena
harganya yang sangat murah. Banyak kita lihat, orang-orang yang bepergian jauh
dan tidak membawa minuman. Akibatnya, mereka akan membeli minuman
dengan kemasan plastik karena ringan dan praktis. Setelah minuman habis, botol
pun akan dibuang karena dianggap hanya akan menambah bawaan. Bahkan, tak
jarang kita temui botol minuman tersebut sudah dibuang meskipun isinya belum
habis. Bukankah ini suatu kemubaziran dan mubazir itu sangat dilarang oleh
agama.
“Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara Syaithan dan
Syaithan sangat ingkar kepada tuhannya”. (Q.S Al-Isra‟: 27)
2.2 Kandungan Kimia dan Bahaya Penggunaan Botol Plastik
Botol Plastik merupakan salah satu produk plastik jenis pertama atau plastik
jenis PETE (Polyethylene Terepthalate). Perhatikanlah logo jenis plastik berikut
ini.
PETE (Polyethylen Terepthalate) dipakai untuk botol
plastik berwarna jernih/transaparan/tembus pandang.
Contohnya, botol air mineral, botol jus, dan hampir semua
botol minuman lainnya. Botol ini hanya boleh digunakan
sekali saja, karena bila terlalu sering dipakai terlebih
sering digunakan untuk menyimpan air hangat maupun
panas dapat mengakibatkan lapisan polimer pada botol
akan meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik yang dalam jangka panjang
dapat menyebabkan kanker.
Bagi para pekerja yang berhubungan dengan pengolahan PETE ataupun daur
ulang plastik PETE harus waspada karena dalam membuat PETE terdapat bahan
yang disebut antimony trioksida. Antimony trioksida dapat masuk ke dalam tubuh
melalui sistem pernafasan dengan cara menghirup debu yang mengandung
senyawa ini. Dalam jangka waktu lama akan mengakibatkan iritasi kulit dan
3
saluran pernafasan. Bagi pekerja wanita, senyawa ini dapat meningkatkan masalah
menstruasi dan keguguran, bila melahirkan anak mereka kemungkinan besar akan
mengalami pertumbuhan yang lambat hingga usia 12 bulan. Di dunia, mayoritas
bahan plastik PETE untuk serat sintesis (sekitar 60%), di tekstil PETE digunakan
dengan polyester, bahan dasar botol kemasan (30%).
2.3 Bahaya Pencemaran Sampah Botol Plastik
Botol plastik sangat sulit diurai secara alami, sekalipun botol tersebut tipis
dan sangat ringan. Diperlukan waktu hampir 1.000 tahun untuk menguraikan
sampah botol plastik secara alami agar molekul dan partikel plastik bisa menyatu
dengan tanah atau air.
Sampah botol plastik akan menghasilkan asap beracun berupa senyawa
dioksin yang berbahaya bagi kesehatan jika dibakar dengan proses pembakaran
yang tidak sempurna. Jika dioksin ini terhirup oleh sistem pernapasan manusia
maka akan memicu penyakit kanker, hepatitis, pembengkakan hati, gangguan
sistem saraf, dan depresi.
Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan
kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia
beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat
menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik
dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah. Akibatnya dapat memusnahkan
beberapa spesies primer dari rantai makanan yang dapat memberi akibat besar
terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut. Jika efek kimia
pada bentuk kehidupan terbawah rendah, bagian bawah piramida makanan dapat
menelan bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada
makhluk-makhluk penghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada
saat ini, seperti konsentrasi DDT pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang
telur, meningkatnya tingkat kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies
tersebut.
4
2.4 Mengapa Energi Terbarukan?
Energi terbarukan adalah energi yang dapat diperoleh ulang (terbarukan)
seperti sinar matahari dan angin. Sumber energi terbarukan adalah energi ramah
lingkungan yang tidak mencemari lingkungan dan tidak memberikan kontribusi
terhadap perubahan iklim dan pemanasan global seperti pada sumber-sumber
tradisonal lain.
Ini adalah alasannya mengapa dunia memberikan solusi untuk
megembangkan energi terbarukan. Meskipun pada kenyataannya, energi
terbarukan masih kalah saing dengan energi fosil yang salah satunya adalah
minyak bumi. Namun, tidak dapat dipungkiri energi fosil lama-kelamaan akan
habis. Mari, kita lihat bagaimana kondisi minyak bumi beberapa tahun terakhir
berdasarkan tabel di bawah ini.
5
Berdasarkan tabel, dapat kita ketahui bahwa jumlah produksi minyak bumi
semakin hari semakin menurun dan harga U$/barel semakin meningkat. Hal ini
terjadi karena persediaan minyak bumi semakin hari semakin menipis. Oleh sebab
itu, energi terbarukan menjadi salah satu PR untuk kita untuk meyelamatkan bumi
dan generasi di masa yang akan datang.
6
2.5 Penemuan Lampu Botol Plastik
Lampu botol plastik pada mulanya ditemukan oleh seorang Pria Filipina
bernama Alfredo Moser (2010). Ide ini muncul atas keprihatinannya terhadap
warga miskin Filipina yang minim penerangan. Lampu ini dapat menghasilkan
cahaya yang mencapai 40 hingga 60 watt. Kekuatan cahayanya melebihi beberapa
bohlam lampu biasa. Kepada BBC, sang penemu mengatakan, “Tuhan memberi
matahari kepada setiap orang dan cahaya adalah untuk semua. Siapa pun yang
memanfaatkannya bisa menghemat uang. Anda tidak akan terkena kejutan listrik,
dan harganya hampir gratis”.
Penemuan Moser, menarik perhatian Illac Angelo Diaz, direktur organisasi
MyShelter Foundation di Filipina yang membangun rumah dengan menggunakan
produk berkesinambungan. Ia memulai proyek Isang Litrong Liwanag (satu liter
cahaya) yang kini telah menghasilkan 140.000 lampu botol di Filipina. Beberapa
bahkan menggunakan lampu tersebut untuk menanam sayur dengan cara
hidroponik. Ia melihat potensi besar penemuan tersebut. Berikut ini adalah
kutipan dari Illac Diaz “Penemuan ini merupakan langkah baru dalam evolusi
penghijauan. Ini juga kesempatan yang unik untuk menaikkan level taraf hidup,
karena lampu ini tidak hanya untuk ratusan rumah melainkan berguna untuk
jutaan rumah di negara bahkan juga di dunia. menciptakan lapangan kerja baru,
mengubah pola gaya hidup, dan pada waktu yang sama akan mengubah dunia
untuk selamanya. Kita pasti bisa membuat perubahan”.
7
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri Minas, Kabupaten Siak, Provinsi Riau
pada tanggal 19 Februari 2014 oleh Siti Thohiroh (XII IPA 1), Arif (XII IPA 3),
dan Fanni Sukma Sundari (XI MIA 2).
3.2 Metode Penelitian
1. Studi Pustaka
2. Praktikum
3.3 Teknik Pengumpulan Data
1. Kualitatif
2. Kuantitatif
3.4 Variabel
Variabel terikat : cahaya lampu yang dihasilkan
Variabel bebas : intensitas cahaya dan kadar cairan pemutih (bayclin)
3.5 Hipotesis
Semakin tinggi intensitas cahaya matahari dan kadar bayclin yang dilarutkan,
semakin terang cahaya lampu yang dihasilkan.
3.6 Alat dan Bahan
1. Gunting seng
2. Seng
3. Lem
4. Botol plastik bekas
5. Bleaching (bayclin)
6. Air bening
8
3.7 Cara Kerja
3.3.1 Cara Membuat Lampu Botol Plastik
1. Membuat lubang melingkar di bagian tengah dari potongan seng dengan
ukuran jari-jari 1 cm lebih kecil dari jari-jari botol mineral yang akan
digunakan. Posisi tengah lubang dapat dipilih tepat di bagian punggung
seng atau di bagian parit seng
2. Membuat potongan sepanjang 1 cm, sejajar jari-jari lubang, melingkar
sepanjang lingkar luar lubang dengan jarak antar potongan 1 sampai 2 cm
3. Membengkokkan tiap potongan ke arah atas, kemudian beri perekat
sealant (berbahan silikon) sepanjang sisi bagian dalam lingkar lubang
4. Memasukan botol ke lubang setelah sealant mengering, dengan posisi
kepala botol di bagian atas, 2/3 bagian botol berada di bawah seng dan 1/3
bagian berada di bagian atas seng
5. Merekatkan dan menutup celah antara dinding botol dan seng dengan
menggunakan sealant. Akan lebih baik jika dilapisi dengan sejenis bahan
penambal atap atau pelapis atap untuk lebih memastikan tidak ada
kebocoran atau celah yang terbuka
6. Mengisi botol dengan air jernih hingga penuh dan dicampur dengan
beberapa tutup botol cairan pemutih pakaian
7. Menutup kembali botol dengan memberi sealant pada bagian dalam dan
luar tutup botol;
3.3.2 Cara Instalasi Lampu Botol Plastik
1. Melubangi atap rumah dengan ukuran sesuai ukuran lampu botol plastik
2. Mengolesi sekelilig lubang dengan lem silicon dan memasukkan lampu
botol plastik ke dalam lubang tersebut setelah lemnya kering.
Pemasangan ini harus disesuaikan dengan jalur air pada atap seng dengan
atap seng menempel pada botol.
3. Mengelem sekitar lampu botol plastik agar kuat dan kokoh terhadap
berbagai macam hembusan angin, hujan, dan lainnya
4. Mengelem tutup lampu botol plastik agar tidak mudah terbuka
9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Tabel Hasil Pengamatan Pengaruh Intensitas Cahaya
dan Kadar Bayclin terhadap Terang Tidaknya Cahaya yang Dihasilkan
Kadar bayclin
(tutup botol bayclin)
Intensitas cahaya
Redup Terang
satu
dua
empat
air : bayclin = 1 : 3
4.2 Pembahasan
Berdasarkan tabel hasil pengamatan, dapat kita ketahui bahwa botol yang
berisi cairan pemutih bersinar ketika dijemur di bawah matahari sedangkan yang
tidak diberi cairan pemutih tidak bersinar. Perhatikanlah gambar di bawah ini.
10
Gambar botol berisi air Gambar botol berisi air + bayclin
Hal ini bisa terjadi karena adanya perbedaan medium. Sifat dari cairan
pemutih pakaian adalah menyebarkan cahaya yang masuk ke segala penjuru arah.
Ketika dipanaskan di bawah terik matahari, sinar UV yang dipancarkan akan
diserap oleh larutan dan komposisi dari larutan pemutih yang berupa senyawa
natrium hipoklorit atau NaClO akan mengalami peningkatan reaktivitas dari
molekul Na, Cl, dan O sendiri. Perhatikan gambar tentang bagaimana lampu botol
tenaga surya dapat bekerja di bawah ini.
Gb 4. Gambar cara kerja lampu botol tenaga surya
11
Gambar cara kerja penerangan alternatif
dari botol plastik berisi air + bayclin yang menerapkan prinsip fluoresensi
Sebenarnya, lampu botol plastik yang memanfaatkan tenaga matahari ini
memiliki cara kerja seperti lampu fluorese. Mengapa demikian? Lampu fluorese
menerapkan prinsip fluoresensi. Cobalah kita pahami pengertian fluoresensi
berikut ini. Fluoresensi adalah peristiwa terpancarnya sinar oleh suatu zat yang
telah menyerap sinar atau radiasi elektromagnet lain. Dalam hal ini, cairan dalam
lampu botol plastik meyerap sinar matahari. Sinar yang dipancarkan memiliki
gelombang lebih panjang dan energi lebih rendah daripada radiasi yang diserap.
Dengan begitu, ketika radiasi elektromagnet yang diserap begitu banyak, bisa saja
satu elektron menyerap dua foton. Penyerapan dua foton ini dapat mendorong
pemancaran radiasi dengan gelombang yang lebih pendek daripada radiasi yang
diserap. Radiasi yang dipancarkan juga bisa memiliki panjang gelombang yang
sama seperti radiasi yang diserap, istilahnya "fluoresensi resonan".
Dari penelitian ini dapat kita simpulkan bahwa lampu botol plastik yang
berisi air + cairan pemutih (bayclin) menerapkan prinsip fluoresensi. Berdasarkan
percobaan, diperoleh keterangan bahwa semakin tinggi intensitas cahaya dan
kadar cairan pemutih (bayclin), semakin terang cahaya lampu yang dihasilkan.
Akan tetapi, setelah pada kadar bayclin tertentu, cahaya akan mencapai titik jenuh
sehingga cahaya tidak lagi bertambah terang.
12
4.3 Lampu Botol Plastik sebagai Energi Terbarukan
Sebagai generasi muda, dengan hanya mengandalkan sumber minyak bumi
yang semakin hari semakin menipis rasanya tidaklah arif. Betapa banyak anak
cucu kita nantinya yang juga membutuhkan minyak bumi. Bagaimana jadinya jika
minyak bumi tersebut sudah kita habiskan di masa sekarang. Sudah tentu mereka
akan sangat kesusahan di dalam menghadapi kehidupannya terutama di malam
hari. Tidak dapat dipungkiri, minyak bumi lama kelamaan akan habis. Namun,
sebagai makhluk ciptaan Allah swt yang diberi akal fikiran dan rasa belas kasih
terhadap sesama sudah menjadi tanggung jawab kita sebagai generasi muda untuk
memunculkan ide-ide kreatif dan mengembangkan ide kreatif yang kita miliki.
Salah satunya dengan cara memberdayakan sampah botol plastik + air + bayclin.
Ketiga bahan ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber energi terbarukan.
Mengapa demikian? Karena sumber energi ini dapat diperoleh ulang, ramah
lingkungan, tidak memberikan kontribusi terhadap perubahan iklim dan
pemanasan global seperti sumber energi tradisional lainnya. Meskipun hanya
dapat digunakan di siang hari, penulis rasa ini cukup membantu untuk menghemat
minyak bumi. Bukankah lamanya siang hari hampir setara dengan lamanya malam
hari. Setidaknya kita bisa menghemat sekitar minimal seperempat dari minyak
bumi yang biasa kita gunakan untuk penerangan. Memang, tidaklah mudah untuk
mengaplikasikan dan menggalakkan program ini karena masyarakat masih sangat
awam dan lebih mengutamakan yang instan. Akan tetapi, ini lah tantangan kita
dalam berlomba-lomba berbuat kebaikan untuk menyelamatkan bumi dan
generasi kita di masa yang akan datang.
13
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Botol plastik sebagai kemasan minuman yang apik, ringan, dan praktis sering
menjadi persoalan serius bagi lingkungan dan kesehatan makhuk hidup jika tidak
ditanggapi dengan baik. Sering kita jumpai sampah botol plastik berserakan
bahkan menggunung di jalanan yang dapat menimbulkan pencemaran lingkungan
tanah maupun merusak pemandangan dan mengundang hewan-hewan penyebar
penyakit. Selain itu, masyarakat juga banyak yang membakar sampah botol
plastik sebagai jalan pintas untuk memusnahkannya. Padahal, hal ini hanya akan
menimbulkan masalah serius lainnya yang diakibatkan oleh asap hasil
pembakaran sampah botol plastik tersebut. Sebagai generasi bangsa penerus
kehidupan masyarakat dunia yang ingin hidup sejahtera tanpa persoalan
lingkungan dan kesehatan yang semestinya bisa kita hindari, sudah tentunya turut
bertanggung jawab atas problema ini. Salah satunya adalah dengan menciptakan
ide-ide kreatif dalam menanggulangi dampak negatif sampah botol plastik. Di
dalam makalah ini, penulis telah menjelaskan pemanfaatan sampah botol plastik
sebagai penerangan alternatif. Tidak sulit untuk membuat lampu penerangan ini.
Cukup dengan memasukkan air dan bayclin ke dalam botol plastik dan
memasangnya di atap rumah, ruangan rumah dapat menjadi terang akibat cahaya
yang dipantulkan oleh lampu botol plastik ini. Meskipun hanya dapat bersinar
terang ketika cahaya matahari terik, penulis rasa hal ini cukup membantu
menghemat biaya yang biasa digunakan untuk memakai listrik di siang hari
terutama untuk masyarakat dengan golongan ekonomi menengah ke bawah.
Diharapkan, karya ini dapat menjadi salah satu alternatif masyarakat dunia dalam
menyikapi masalah sampah botol plastik dan minyak bumi yang semakin hari
semakin menipis.
14
5.2 Saran
Marilah kita berlomba-lomba menemukan dan menciptakan ide-ide kreatif
untuk membantu masyarakat dunia dalam menyikapi masalah sampah botol
plastik. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan sampah-sampah botol plastik
sebagai penerangan alternatif. Selain mengurangi masalah sampah botol plastik,
hal ini juga bermanfaat untuk meminimalisir penggunaan minyak bumi yang
semakin hari semakin menipis. Sebagai manusia berintelektual dan berspiritual
kita bertanggung jawab untuk membantu generasi selanjutnya dengan berbagi
minyak bumi agar kehidupan mereka juga bisa senyaman sekarang. Selamat
berlomba-lomba dalam kebaikan. Fastabiqulkhoiroot (Q.S Albaqoroh: 148 )
15
DAFTAR PUSTAKA
Destro Sastra, S.T, Guru TIK SMA Negeri 1 Minas. Wawancara Pribadi. 31
Januari 2015.
Juli Malasari, S.Pd, Guru Fisika SMA Negeri 1 Minas. Wawancara Pribadi. 31
Januari 2015.
Kuswati TM, Ratih, Ningsih Sri R, Sofyatiningrum E. c2012. Sains Kimia
SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Bumi Aksara.
Cara Membuat Lampu Botol Plastik Energi Surya. Diakses dari
www.forumsains.com/artikel/1103 (Diakses pada tanggal 23 Februari 2015)
Dilhaa. 15 Juni 2011. Karya Ilmiah tentang Sampah Plastik. Diakses dari
http://fadilla-azhar.blogspot.com/2011/06/karya-ilmiah-tentang-sampah-
plastik.html (diakses pada tanggal 8 Januari 2015 pada pukul 20:15 WIB)
Huter, Marion. 15 Agustus 2013. Bohlam dari Botol Plastik. Diakses dari
www.dw.de/bohlam-dari-botol-plastik/a-1702251 (diakses pada tanggal 27
Februari 2015 pada pukul 3.23 WIB)
Toko28.com. 2008-2015. Kemasan Plastik dan Kesehatan. Diakses dari
http://wapannuri.com/a.kesehatan/kemasan_plastik_dan_kesehatan.html.
(diakses pada tanggal 8 Januari 2015 pada pukul 20:33 WIB)
www.indoenergi.com/2012/04/pengertian-energi-terbarukan.html (diakses pada
tanggal 26 Februari 2015 pada pukul 5.58 WIB)
16
RIWAYAT HIDUP
Riwayat Hidup Ketua Kelompok
Siti Thohiroh dilahirkan di desa Anak Setatah kec. Rangsang Barat kab.
Kepulauan Meranti pada tanggal 30 April 1997 dari Ayah Tamyez dan Ibu
Marhamah. Siti Thohiroh adalah putri kesembilan dari sepuluh bersaudara. Tahun
2012 Siti Thohiroh lulus dari SMP Negeri 4 Siak yang sekarang telah berganti
nama menjadi SMP Negeri 1 Minas dan pada tahun yang sama ia lulus di SMA
Negeri 2 Siak yang sekarang berganti nama menjadi SMA Negeri 1 Minas melalui
tes kemampuan akademik dan diterima di kelas X1.
Selama mengikuti jenjang pendidikan di SMA Negeri 1 Minas, Siti
Thohiroh menjadi sekretaris Seksi Bidang Ketuhanan Yang Maha Esa di OSIS
(2012/2013), sekretaris umum II di masa rolling jabatan OSIS (2012/2013), Seksi
Bidang Ketuhanan Yang Maha Esa di OSIS (2013/2014), sekretaris umum di
organisasi Rohis Satu Minas (2013/2014), bendahara II di kelas XI IPA 1
(2013/2014), dan bendahara II di kelas XII IPA 1 (2014/2015).
Siti Thohiroh juga aktif mengikuti berbagai macam perlombaan di luar
sekolah. Di antaranya, juara I Hifzil Surat Yasin tingkat SMA/SMK se-Kabupaten
Siak pada acara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2013,
juara II Hifzil Juz „Amma tingkat SMA/MA/Mahasiswa se-provinsi Riau ditaja
oleh Fakultas Teknik Universitas Riau (2013), harapan II lomba karya tulis
sejarah dalam rangka Lawatan Sejarah Nasional XII di Provinsi Riau tahun 2014
dengan judul karya tulis: “Peranan Islam dan Bahasa Melayu dalam
Mempersatukan Masyarakat Indonesia Kini”, juara II Hifzil Juz „Amma tingkat
SMA/MA se-provinsi Riau di FMIPA Universitas Riau (2014), juara II Lomba
Berbalas Pantun Melayu di Ajang Prestasi Remaja se-kabupaten Siak (2014),
juara I Hifzil Juz „Amma tingkat SMA/MA se-provinsi Riau di Fakultas Teknik
Universitas Riau (2014), juara III Cerdas Cermat Riau Cerdas tingkat SMA/SMK
se-provinsi Riau di Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Pekanbaru (2014), dan
juara II Lomba Karya Tulis Ilmiah Pekan Ilmiah Cendana Fair (Peace) tingkat
SMA/MA se-nasional di SMA Negeri 5 kota Bengkulu, provinsi Bengkulu (2015)
dengan judul karya tulis ilmiah: “Kebudayaan Sakai Riau di Era Globalisasi
sebagai Pembentuk Karakter Bangsa”.
17
Riwayat Hidup Anggota Kelompok I
Arif dilahirkan di Minas pada tanggal 22 Agustus 1996 dari ayah By Sati dan
Ibu Kamsiah. Arif adalah anak ke sembilan dari 12 bersaudara.Tahun 2012 Arif
lulus dari SMP Negeri 3 Minas dan pada tahun yang sama ia diterima di SMAN 1
Minas di kelas X6.
Selama mengikuti jenjang pendidikan di SMA Negeri 1 Minas, Arif
menjabat sebagai ketua kelas dari kelas X sampai di kelas XII (sekarang). Arif
juga menduduki jabatan di OSIS sebagai ketua bidang seni dan kreativitas (2013-
2014), Ketua Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK-R) Kecamatan Minas
(2014-2016), Ketua Forum Anak Minas (FANAS) Kecamatan Minas (2014-
2015), dan bendara II Forum Anak Siak (FASI) Kabupaten Siak (2014-2016).
Arif juga aktif mengikuti berbagai macam perlombaan di luar sekolah.
Diantaranya, juara I lomba pengucapan Tri Pra Setia Pelajar tingkat SMA/MA se-
kabupaten Siak yang diselenggarakan oleh Pihak Kabupaten Siak dalam rangka
Hardiknas (2014), Juara I lomba Miniatur Bangunan Islam tingkat SMA/MA se-
provinsi Riau yang ditaja oleh Fakultas Teknik Universitas Riau (2014), juara II
lomba Nasyid tingkat SMA/MA se-provinsi Riau yang ditaja oleh Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau (2014), juara III lomba Nasyid
tingkat SMA/MA se-provinsi Riau (2013).
18
Riwayat Hidup Anggota Kelompok II
Fanny Sukma Sundari dilahirkan di Pekanbaru pada tanggal 18 Januari 1998
dari ayah Mujini (alm) dan Ibu Nurhikmah. Fanny adalah putri kedua dari dua
bersaudara. Tahun 2013 Fanny lulus dari SMP Negeri 3 Minas dan pada tahun
yang sama ia diterima di SMA Negeri 1 Minas di kelas X4.
Selama mengikuti jenjang pendidikan di SMA Negeri 1 Minas, Fanny
menjadi sekretaris umum I OSIS (2014/2015), Wakil Ketua 1 Pusat Informasi dan
Konseling Remaja (PIK-R) kecamatan Minas (2014-2016), sekretaris Forum
Anak Minas (FANAS) kecamatan Minas (2014-2015), sekretaris kelas X4
(2013/2014), dan sekretaris kelas XI MIA 2 (2014/2015).
Fanny juga aktif mengikuti berbagai macam perlombaan di luar sekolah. Di
antaranya, juara I lomba mading 3D tingkat SMA/MA se-Provinsi Riau ditaja
oleh Alkamil FMIPA Expo Universitas Riau (2014), juara I lomba Miniatur
Bangunan Islam tingkat SMA/MA se-provinsi Riau ditaja oleh Fakultas Teknik
Universitas Riau (2014), juara I lomba Kabaret tingkat SMA/MA/SMK pada
Ajang Prestasi Remaja se-kabupaten Siak (2014), juara II Berbalas Pantun Melayu
pada Festival Siak Bermadah se-kabupaten Siak (2014), dan juara II Berbalas
Pantun Melayu tingkat SMA/MA/SMK pada Ajang Prestasi Remaja se-
Kabupaten Siak (2014).
19
Riwayat Hidup Guru Pembimbing
Ibu Leni Marlina, S.Pd dilahirkan di Sipisang pada tanggal 30 Mei 1974.
Beliau menamatkan jenjang S-1 nya di Universitas Negeri Padang jurusan Kimia
pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Kimia pada tahun 1997.
Beliau mulai aktif mengajar bidang studi Kimia di SMA Negeri 1 Minas pada
tahun 2009. Prestasi yang pernah diraih selama mengajar bidang studi kimia di
SMA Negeri 1 Minas di antaranya juara III Olimpiade Sains Kabupaten (OSK)
Kimia (2013), dan juara II Olimpiade Sains Kabupaten (OSK) Kimia (2014).
20
Lampiran
Gambar langkah-langkah membuat lampu botol plastik
1. 2.
3. 4.
5. 6.
7. 8.
9. 10.
Top Related