1
HUBUNGAN REWARD DENGAN MOTIVASI BELAJAR
MATA PELAJARAN FIQIH SISWA KELAS VII DI SEKOLAH
MTs NU UNGARAN TAHUN PELAJARAN 2018/2019
S K R I P S I
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Disusun Oleh:
HARNIA EKA PRASANTI
111 14 253
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2019
2
3
4
5
MOTTO
Kesabaran Adalah Sumber Kekuatan
َمةَْ لُق َمانَْ وَا يْ آتَْ َولَقَدْ ُكرْ أَنِْ ال ِحك ِْ اش ُكرْ َوَمه لِِلَ فَإِوََما يَش
ُكرُْ د َحِمي َغىِيْ ّللَاَْ فَإِنَْ َكفَرَْ َوَمه ف ِسهِْ لِهَْ يَش
Artinya:“Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmah kepada Lukman, yaitu: "Bersyukurlah kepada
Allah. Dan barang siapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya
sendiri; dan barang siapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.”
(QS. Luqman, 31:12)
6
PERSEMBAHAN
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat serta karunia-
Nya, skripsi ini penulis persembahkan untuk:
1. Pahlawanku Bapak Muhammad Salim dan Ibu Hartanti tercinta yang telah
merawat, menjaga dan memberikan kesempatan kepada penulis untuk
menggali ilmu pengetahuan melalui tingkat pendidikan yang setinggi ini, juga
atas semangat dan do’a tidak henti sehingga penulis dapat menyelesaikaan
studi ini. Semoga ilmu yang penulis raih dapat membahagiakan orang tua,
berguna bagi agama dan nusa dan bangsa.
2. Adikku tersayang Ahmad Saiful Ersa Fathoni, terima kasih telah banyak
mensuport dalam mengerjakan skripsi.
3. Kepada sahabat-sahabatku terima kasih selalu menemani dalam suka maupun
duka mendengarkan segala keluh kesah.
4. Teman-teman PPL di SMA Sudirman Ambarawa dan teman-teman KKN di
Juwangi terima kasih sudah memberikan support dalam mengerjakan sekripsi
ini.
5. Teman seperjuangan angkatan 2014 khususnya jurusan Pendidikan Agama
Islam.
6. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terima kasih telah
membantu dalam penyusunyan skripsi.
7.
7
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya serta karunian-Nya kepada kami sehingga perencanaan,
pelaksanaan dan tersusunnya skripsi dapat terlaksana dengan baik. Shalawat serta
salam selalu tercurahkan pada junjungan Nabi Agung Muhammad SAW yang
telah membimbing manusia dari zaman kegelapan ke zaman terang-benderang
dan yang selalu dinantikan syafaatnya di hari kiamat kelak. Segala syukur penulis
haturkan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, dengn judul
”Hubungan Reward Dengan Motivasi Belajar Mata Pelajaran Fiqih Siswa Kelas
VII Di Sekolah MTs NU Ungaran Tahun 2018/2019”.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan guna
memperoleh gelar S1 Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Jurusan Pendidikan
Agama Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dalam penyusunan
skripsi ini penulis menyadari bahwa masih banyak sekali kekurangan. Penulis
menyadari tanpa bantuan dari pihak, penulis tidak akan bisa menyelesaikan
skripsi ini dengan lancar. Oleh karena itu dengan selesainya skripsi ini tidak lupa
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.
3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam.
8
4. Ibu Nur Hasanah,M.Pd. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah rela
menyisihkan waktunya untuk membimbing dengan penuh kebijaksanaan dan
petunjuk-petunjuk serta dorongan-dorongan dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak ibu dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak membantu
dalam penyelesaian skripsi ini.
6. Kepala sekolah MTs NU Ungaran beserta guru dan karyawan, yang berkenan
memberikan izin pada penulis untuk melakukan penelitian di MTs Nu
Ungaran.
Akhirnya, semoga Allah SWT memberikan balasan kebaikan yang
berlipat dan mudah-mudahan dengan skripsi ini akan menambah semangat untuk
meneruskan langkah dalam memperjuangkan cita-cita pendidikan, terlebih
sebagai bekal bagi guru dalam proses pembelajaran. Peneliti berharap skripsi ini
dapat bermanfaat bagi penulis sendiri maupun bagi pembaca. Penulis juga
menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu, peneliti berharap atas saran dan kritis yang membangun guna
perbaikan di masa yang akan datang.
Wassalammu’alaikum Wr.Wb
Salatiga,09 Maret 2019
Harnia Eka
Prasanti
111-14-253
9
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………… ……………....i
PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………………………………….ii
PENGESAHAN KELULUSAN……………………………………………..........iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN…………………………………………iv
MOTO……………………………………………………………………………...v
PERSEMBAHAN………………………………………………………………....vi
KATA PENGANTAR………………………………………………………........vii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………ix
DAFTAR LABEL ………………………………………………………………..xi
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………..xii
ABSTRAK……………………………………………………………………….xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah…………………………………………………....1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………….8
C. Tujuan Penelitian…………………………………………………………...8
D. Hipotesis……………………………………………………………………9
E. Manfaat Penelitian………………………………………………………….9
F. Definisi Operasional……………………………………………………....10
G. Metode Penelitian…………………………………………………………13
H. Sistematika Penulisan……………………………………………………..25
BAB II LANDASAN TEORI
A. Reward
1. PengertianReward(ganjaran)………………………………………….26
B. Motivasi Belajar……………………………………………………….….36
C. Hubungan Reward Dengan Motivasi Belajar……………………………..45
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Gambaran umum Lokasi Dan Subyek Penelitian………………………...46
B. Riwayat Perjalanan Singkat Masa Kemasa Kepala Madrasah……………46
10
C. Identitas Madrasah………………………………………………………..47
D. Nama Yayasan Penyelenggara……………………………………………47
E. Visi Misi Madrasah……………………………………………………….48
F. Keadaan Siswa , Guru , Dan Karyawan MTs NU Ungaran………………49
G. Stuktur Organisasi MTs NU Ungaran…………………………………….51
H. Penyajian Data Reward Dengan Motivasi Belajar
1. Data Responden Reward Dengan Motivasi
Belajar...................................................................................................64
2. Data Hasil Penyebaran Angket Hubungan Reward Dengan Motivasi Belajar
Mata Pelajaran Fiqih Siswa Kelas VII MTs
Ungaran……………………………………………………………….68
BAB IV ANALISIS DATA
A. Hasil Uji Coba Instrument
1. Uji Validitas…………………………………………………………..69
2. Uji Reliabilitas………………………………………………………...71
B. Analisis Deskriptif………………………………………………………...72
C. Uji Hipotesis………………………………………………………………81
D. Pembahasan Hasil Uji Hipotesis………………………………………….82
BAB V
A. KESIMPULAN …………………………………………………………..83
B. SARAN…………………………………………………………………...84
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
11
DAFTAR TABEL
1. Tabel 1.1 kisi-kisi Reward………………...................................................18
2. Tabel 2.1 kisi-kisi Motivasi Belajar............................................................20
3. Tabel 3.1 daftar siswa MTs NU Ungaran....................................................49
4. Tabel 3.2 Jumplah siswa dalam keseluruhan.............................................49
5. Tabel 3.3 daftar nama guru MTs NU Ungaran...........................................53
6. Tabel 3.4 daftar kegiatan Ekstra.................................................................54
7. Tabel 3.5 daftar nama Guru piket...............................................................55
8. Tabel 3.6 daftar ruang kelas........................................................................56
9. Tabel 3.7 daftar ruang guru.........................................................................46
10. Tabel 3.8 daftar prestasi MTs NU Ungaran tahun 2017/2018....................58
11. Tabel 3.9 daftar prestasi MTs NU Ungaran tahun 2018/2019....................60
12. Tabel 3.10 daftar kurikulum MTs NU Ungaran..........................................62
13. Tabel 3.11 daftar responden........................................................................64
14. Tabel 3.12 daftar hasil jawaban
Reward……………….................................................................................68
15. Tabel 3.13 daftar hasil jawaban Motivasi belajar........................................71
16. Tabel 4.1 hasil product moment Uji Validitas variabel Reward dan Motivasi
Belajar..........................................................................................75
17. Tabel 4.2 Rekapitulasi Uji Validitas Reward dan Motivasi
Belajar.........................................................................................................77
18. Tabel 4.3 daftar hasil angket
Reward……………….................................................................................78
19. Tabel 4.4 daftar hasil angket Motivasi Belajar ...........................................80
20. Tabel 4.5 distribusi Frekuensi prosentase
Reward……………….................................................................................84
21. Tabel 4.6 distribusi Frekuensi prosentase Motivasi Belajar.......................85
22. Tabel 4.7 Korelasi.......................................................................................86
23. Tabel 4.8 Interprestasi Nilai Koefesien Korelasi........................................87
12
24. Tabel 4.9 Nilai Product Moment.................................................................87
13
DAFTAR LAMPIRAN
1. Daftar Nama Responden
2. Soal Angket (Instrumen Penelitian)
3. Uji Validitas
4. Korelasi reward dan motivasi belajar
5. Foto
6. Surat Pembimbing Skripsi
7. Surat Izin Riset
8. Surat Bukti Penelitian
9. Lembar Konsultasi Skripsi
10. Daftar Riwayat Hidup
14
ABSTRAK
Prasanti, Harnia Eka, 2019. “Hubungan Reward dengan motivasi belajar mata
pelajaran fiqih siswa kelas VII MTs NU Ungaran Tahun 2018/2019”.
Skripsi. Fakultas Tarbiyah. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Institut
Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Dra. Nur Hasanah,M.Pd.
Kata Kunci: fiqih,motivasi belajar,reward.
Penelitian ini upaya untuk mengetahui hubungan reward dengan
motivasi belajar mata pelajaran Fiqih siswa kelas VII MTs NU Ungaran
tahun 2018/2019. Pertanyaan utama yang ingin dijawab dalam penelitian
ini adalah (1)bagaimana penerapan reward pembelajaran Fiqih siswa
kelas VII di MTs NU Ungaran Tahun pelajaran 20018/2019?
(2)bagaimana motivasi belajar mata pelajaran Fiqih siswa kelas VII di
MTs NU Ungaran Tahun pelajaran 20018/2019? (3)Apakah ada
hubungan antara reward dengan motivasi belajar mata peajaran Fiqih
siswa kelas VII di MTs NU Ungaran Tahun pelajaran 2018/2019?
Penelitian ini di MTs NU Ungaran dengan menggunakan metode
penelitian kuantitatif. Pengumpulan data menggunakan instrumen angket
tertutup untuk variabel bebas. Sedangkan variabel terikatnya dengan
Motivasi belajar. Subjek penelitian sebanyak 60 responden yang di ambil
secara pilihan. Data penelitian yang terkumpul selanjutnya dianalisis
dengan menggunakan product moment sederhana program SPSS Version
24.00 for Windows.
Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa (1) Variabel reward
dan dari 60 responden yang berada dalam kategori baik sebanyak 34
siswa atau 56,66%, adapun dengan kategori sedang sebanyak 23 siswa
atau 38,33%, dan dalam kategori rendah sebanyak 3 siswa atau 0,5%. (2)
VariabelMotivasi Belajar dari 60 responden yang berada dalam kategori
baik sebanyak 28 siswa atau 46,66%, adapaun dalam kategori sedang
sebanyak 24 siswa atau 0,4%, dan dalam kategori rendah sebanyak 8
siswa atau 13,33%. Ada hubungan yang signifikan antara hubungan
reward dengan motivasi belajar mata pelajaran Fiqih siswa kelas VII MTs
NU Ungaran tahun 2018/2019. Dengan demikian, hipotesis yang berbunyi
“ada hubungan yang signifikan antara reward dengan motivasi belajar
siswa kelas VII MTs NU Ungaran tahun 2018/2019 dapat diterima. Hal
ini dibuktikan dengan hitung lebih besar dari tabel pada taraf
signifikansi 1% yaitu =0,713> = 0.254.
15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latarْ Belakang Masalah
Persoalan pendidikan merupakan pemasalahan semua orang, karena
setiap orang sejak dulu hingga sekarang selalu berusaha mendidik anak-anaknya
atau anak-anak yang di serahkan kepada guru untuk dididik. Pada era globalisasi
sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi.
Untuk itu dalam menciptakan sumber daya manusia tersebut adalah salah
satunya adalah melalui pendidikan. Tidak hanya itu saja, yang terpenting adalah
dalam proses belajarnya harus ada motivasi siswa karena motivasi merupakan
dorongan atau kemampuan untuk melakukan suatu kegiatan bekajar agar tercipta
tujuan yang di harapkan sehingga fungsi motivasi sebagai pendorong, penggerak
dan pengarahan kegiatan sisiwa dalam belajar. Di dalam kegiatan belajar
mengajar peran motivasi baik intrinsik maupun ekstrinsik sangat di perlukan.
Dengan motivasi sisiwa dapat mengembangkan aktivitas dan inisiatif,
mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar.
Pendidikan pada dasarnya merupakan proses untuk membantu manusia
dalam mengembangkan potensi diri untuk menghadapi perubahan yang terjadi
dalam rangka pembangunan manusia seutuhnya. Dalam pendidikan khususnya
bidang pengajaran terdapat masalah yang kompleks di mana banyak faktor yang
mempengaruhi. Adapun faktor tersebut antara lain terletak pada peran guru
dalam melaksanakan proses pembelajaran. Di mana guru memegang peran
16
penting dalam menyajikan materi pembelajaran. Proses pembelajaran yang
dilaksanakan guru berkaitan juga dengan menentukan metode yang tepat.
Penentuan metode pembelajaran yang akan di gunakan untuk myampaikan
bahasa dalam setiap mata pelajaran harus relevan. Salah satunya adalah seorang
guru adalah seorang guru dapat menggunakan metode reward dalam proses
pembelajaran untuk memotifasi para peserta didiknya.
Reward artinya ganjaran, hadiah, penghargaan atau imbalan. Reward
sebagai alat pendidikan diberikan ketika seorang anak melakukan sesuatu yang
baik, atau lebih berhasil mencapai sebuah tahab perkemangan tertentu, atau
tercapai sebuah target. Dalam konsep pendidikan, reward merupakan salah satu
alat utuk peningkatan motivasi para peserta didik. Metode ini bisa
mengasosiasikan perbuatan dan kelakuan seseorang denganperasaan
bahagia,senang dan biasanya akan membuat mereka melakukan sesuatu
perbuatan yang baik secara berulang-ulang. Dalam agama islam reward terbukti
dengan adanya pahala Allah SWT akan melipat gandakan pahala bagi siapa yang
berbuat kebaikan termasuk dalam hal memberi reward, ini dikarenakan kita telah
berbuat baik pada orang lain (siswa) yaitu memberi hadiah yang dapat
menyenangkan hati orang lain. Selain motivasi, reward juga bertujuan agar
seseorang menjadi giat lagi usahanya untuk memperbaiki atau meningkatkan
prestasi yang telah dapat di capainya (Kosim,2008:1)
Reward merupakan bentuk reinforcement yang positif , maka sebagai
sebagai bentuk reinforcement yang negatif tetapi kalau di beri secara tepat dan
17
bijak bisa menjadi alat motivasi. Tujuan dari metode ini adalah menimbulkan
rasa tidak senang pada seseorang supaya mereka jangan membuat sesuatu yang
jahat. Jadi ,hukuman yang dilakukan mesti bersifat pedagogies, yaitu yaitu untuk
memperbaiki dan mendidik ke arah yang lebih baik lagi(Kosim,2008:1)
Peristiwa yang terjadi pada saat ini adalah bagian dari pengalaman
anak sejak dini. Bahwa pengalaman di masa ini memegang peran penting dalam
sejarah kehidupan seseorang karena lewat pengalaman itulah dapat terbentuknya
kepribadian pada diri anak di masa yang akan datang. Mengingat pentingnya
suatu pemahaman anak terhadap diri dan lingkungannya mengharuskan orang tua
serta pendidik untuk berhati-hati dalam menanamkan nilai-nilai terhadap anak.
Oleh sebab itu, pemberian reward di harapkan mampu memberikan
keseimbangan untuk anak agar tidak menjadi tergantung pada reward saja
sebagaimana contoh.
Pada akhirnya, pemberian reward memberikan dampak yang positif
bagi pembentukan kepribadian anak, yaitu sebagai pemicu timbulnya motivasi
untun berbuat baik yang tidak bisa muncul begitu saja dari seseorang usia dini.
Namun dalam prakteknya, hal ini harus senantiasa di awasi dan di arahkan, baik
oleh orang tua maupun pendidik, sehingga anak tidak menjadi salah paham dan
orientasinya tetep terkontrol pada motivasinya untuk bertingkah laku sesuai yang
di harapkan, buka pada keinginan mencapai reward.
Banyak yang menentukan keberhasilan siswa dalam pendidikan, salah
satunya melalui perbaikan proses pembelajaran. Guru sebagai komponen yang
18
terlibat langsung dalam interaksinya dengan siswa seharusnya menguasai materi
dengan baik, mampu menggunakan strategi atau metode yang tepat serta
mengenal karakteristik materi dan siswa. Motivasi merupakan bagian penting
yang perlu mendapatkan perhatian dari guru sebagai pendidik maupun orang tua.
Seorang siswa dapat terdorong untuk melakukan kegiatan karena mereka
mempunyai motivasi. Siswa yang mempunyai motivasi yang tinggi akan
berusaha untuk mencapai tujuan belajarnya, motivasi siswa tercermin pada
gairah dan semangat belajar serta keinginan untuk mencapai prestasi belajar.
Dari wawancara yang penulis ketahui, dalam pembelajaran masih
dijumpai siswa yang banyak diam, tidak aktif meski sudah memakai kurikulum
2013, di mulai dari bermalas-malasan untuk membaca. Hal yang demikian ini
menunjukkan rendahnya motivasi dan siswa dalam proses pembelajaran. Dalam
pembelajaran masih dijumpai siswa yang banyak diam, tidak aktif meski sudah
memakai kurikulum 2013, mulai dari malas-malas untuk membaca. Hal tersebut
adalah salah satu faktor peneliti ingin menelitu di MTs NU Ungaran .
Satu hal yang cukup penting dari kegiatan bimbingan adalah
pemberian motivasi. Hal utama yang harus dilakukan oleh guru sebelum
memotivasi siswa adalah guru harus memiliki motivasi untuk membelajarkan
siswa. “Guru harus memiliki hasrat untuk menyiapkan siswa menjadi pribadi
yang memiliki pengetahuan dan kemampuan tertentu agar menjadi warga negara
yang baik, dan hasrat ini timbul dari kesadaran yang tinggi untuk mendidik”
(Hamalik, 2011: 67).
19
Guru yang memiliki motivasi untuk membelajarkan siswa akan
menampilkan mental yang unggul, sedangkan guru yang memiliki mental yang
unggul akan menghasilkan kegiatan mengajar yang unggul. Danim dan Khairil
(2011: 244) menyatakan bahwa “Kegiatan mengajar yang unggul dipandang
sebagai proses akademik, dimana siswa lebih termotivasi belajar secara
berkelanjutan, substansional, dan positif terutama berkaitan dengan bagaimana
mereka berpikir, bertindak, dan merasa dibandingkan dengan efek mengajar
biasa”.
Motivasi belajar yang dimiliki oleh siswa akan mempengaruhi minat,
kesiapan, perhatian, ketekunan, keuletan, kemandirian, dan prestasi siswa.
Motivasi belajar bisa berasal dari dalam maupun luar diri siswa. Motivasi belajar
yang berasal dari dalam diri siswa tumbuh karena adanya semangat untuk meraih
prestasi tertinggi yang didasari oleh kesadaran yang tumbuh dari dalam diri
siswa. Sedangkan, motivasi belajar siswa yang berasal dari luar diri siswa
biasanya muncul akibat terdapat rangsangan-rangsangan belajar yang berasal dari
luar sehingga siswa terpacu untuk menanggapi rangsangan-rangsangan tersebut
dengan cara menjadi lebih rajin belajar. Hasil dari rajin belajar ini adalah
tercapainya prestasi belajar yang lebih tinggi.
Kenyataanya, siswa yang mampu membangkitkan motivasi belajar
yang berasal dari dalam masih tergolong jarang. Hal ini dikarenakan kesadaran
yang dimiliki oleh siswa untuk berprestasi lebih tinggi masih terbatas. Oleh
karena itu, motivasi belajar yang berasal dari luar perlu mendapatkan perhatian
20
dan tindakan. Pihak yang wajib memperhatikan dan menindaklanjuti hal ini
adalah guru. Sebagai seorang motivator, tugas guru adalah mengupayakan
motivasi belajar siswa dari luar sehingga nantinya siswa mampu menumbuhkan
motivasi belajar mereka dari dalam.
Guru dengan kewajibannya sebagai motivator, harus memiliki suatu
strategi agar upaya yang dilakukan oleh guru mampu menumbuhkan motivasi
belajar siswa secara maksimal. Penerapan strategi untuk memotivasi belajar
siswa bisa melalui pengaitan ciri-ciri siswa secara umum dengan pembelajaran.
Contohnya adalah siswa memiliki ciri yaitu suka dengan permainan, guru bisa
menerapkan suatu permainan dalam pembelajaran sehingga siswa menjadi
senang mengikuti pembelajaran. Secara tidak langsung, siswa sudah termotivasi
untuk belajar karena pembelajaran yang mereka lakukan menyenangkan.
Salah satu kebutuhan yang di miliki siswa adalah kebutuhan
penghargaan yang terdapat dalam kebutuhan intelektual ( berprestasi ). Kegiatan
yang dapat di lakukan oleh guru untuk memenuhi kebutuhan penghargaan dalam
pembelajaran yaitu dengan cara memberikan reward. Pemberian reward dalam
pembelajaran memiliki implikasi yaitu siswa diakui sebagai individu unik yang
memiliki kemampuan tertentu dan karakteristik yang dapat dihargai. Seorang
siswa yang mendapatkan reward dari guru menandakan bahwa kemampuan yang
dimiliki tentu berbeda dengan yang lain dan memiliki karakter yang positif.
Sebaliknya, siswa yang mendapatkan dari guru juga mengindikasikan bahwa
21
kemampuan yang dimiliki berbeda namun ke arah yang kurang positif dan
memiliki karakter yang kurang positif pula.
Pemberian reward yang dilakukan oleh guru memiliki beberapa cara
dalam pelaksanaannya. Cara-cara tersebut antara lain pemberian dalam bentuk
tindakan maupun pemberian dalam bentuk perkataan. Contoh pemberian reward
dalam bentuk tindakan maupun perkataan antara lain bentuk lisan seperti
mengucapkan “semangat” atau “hebat”, tulisan-tulisan dan simbol simbol yang
menarik, pujian, hadiah, kegiatan-kegiatan diluar pembelajaran, do’a dari guru,
sentuhan-sentuhan fisik, kartu atau sertifikat, dan papan prestasi.
Berdasarkan latar belakang yang memuat landasan teori maupun bukti
yang mendukung pemberian reward berhubungan dengan motivasi belajar dan
pernyataan maupun bukti yang kurang mendukung pemberian reward
berhubungan dengan motivasi belajar, penulis tertarik untuk mengkaji masalah
tersebut dengan mengadakan penelitian yang berjudul
“HUBUNGAN REWARD DENGAN MOTIVASI BELAJAR MATA
PELAJARAN FIQIH SISWA KELAS VII DI SEKOLAH MTs NU
UNGARAN TAHUN PELAJARAN 2018/2019”
22
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana penerapan reward pembelajaran Fiqih siswa kelas VII di MTs
NU Ungaran Tahun pelajaran 20018/2019?
2. Bagaimana motivasi belajar mata pelajaran Fiqih siswa kelas VII di MTs NU
Ungaran Tahun pelajaran 20018/2019?
3. Apakah ada hubungan antara reward dengan motivasi belajar mata peajaran
Fiqih siswa kelas VII di MTs NU Ungaran Tahun pelajaran 2018/2019?
C. Tujuan Penelitian
Dalam penulisan skripsi ini, ada beberapa tujuan yang dapat diambil
oleh penulis sesuai dengan rumusan masalah diatas, diantaranya:
1. Untuk mengetahui penerapan reward pembelajaran Fiqih siswa kelas VII di
MTs NU Ungaran Tahun pelajaran 2018/2019.
2. Untuk mengetahui motivasi belajar mata pelajaran Fiqih siswa kelas VII di
MTs NU Ungaran Tahun pelajaran 2018/2019.
3. Untuk mengetahui hubungan yang positif dan signifikan antara reward
dengan motivasi belajar siswa kelas VII di MTs NU Ungaran Tahun
pelajaran 2018/2019.
23
D. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian
(Sugiyono, 2008:64). Dari pengertian hipotesis tersebut, penelitian menggunakan
hipotesis nihil yang berarti penelitian bersifat netral terhadap hasil penelitian
maka hipotesis dari penelitian ini adalah hubungan yang signifikan antara
reward dan motivasi belajar mata pelajaran Fiqih siswa kelas VII di MTs NU
Ungaran tahun 2018/2019.
E. Manfaat Penelitian
Suatu penelitian di harapkan hasilnya dapat berguna bagi semua pihak
yang terkait, baik secara teoritik maupun praktis:
1. Manfaat Teoritik
Menambahkan pengetahuan tentang hubungan reward dengan
motivasi belajar dalam mata pelajaran Fiqih pada siswa kelas VII di MTs
NU Ungaran.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi guru
Dapat digunakan sebagai salah satu alternatif dalam menciptakan
pembelajaran, meningkatkan pemahaman, profesionalitas, kualitas guru
dan pendidik lainnya.
24
b. Bagi Siswa
Dapat membantu meningkatkan motivasi belajar dan mendorong
terjadinya interaksi langsung antara siswa dengan guru, siswa dengan
siswa, serta siswa dengan lingkungannya.
c. Bagi Sekolah
Diharapkan dapat dijadikan sebagai alternatif metode
pembelajaran,dan memberikan kontribusi terhadap pencapaian Standar
Kelulusan sehingga dapat meningkatkan prestasi sekolah.
d. Bagi Peneliti
Menambah wawasan dan pengetahuan tentang metode
pembelajaran yang efektif dan untuk menambah pengalaman dalam
mendidik.
F. Definisi Operasional
Agar tidak terjadi kesalahan dalam penafsiran dan pengertian dalam
memahami judul diatas, serta untuk membatasi ruang lingkup pembahsan dalam
penelitian ini, maka pelu adanya penjelasan dalam beberapa pengertian yang
terkait dalam judul skripsi ini, yaitu :
1. Reward (ganjaran)
Reward dalam kamus bahsa inggris artinya adalah ganjaran, hadiah
(Echols&Shadily, 2010:485). Ganjaran adalah sebagai alat untuk mendidik
anak-anak supaya anak dapat merasa senang. Umumnya, anak mengetahui
25
bahwa pekerjaan atau perbuatanya yang menyebabkan mendapat ganjaran itu
baik(Purwanto,2007:182).
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia di sebutkan bahwa ganjaran
adalah hadiah (sebagai pembalasan jasa),hukuman (balasan). Dari definisi ini
dapat difahami bahwa ganjaran dala Bahasa Indonesia bisa dipakai untuk
balasan yang baik maupun yang buruk. Sementara itu dalam Bahasa Arab
“ganjaran” di istilahakan dengan Iswab. Kata Iswab juga berarti pahala, upah
dan balasa. Dalam Al Qur’an khususnya ketika kitab suci ini berbicara tentang
apa yang akan di terima oleh seseorang baik di dunia maupun di akhirat dari
amal perbuatannya (Arief,2002:127).
Jadi maksud ganjaran itu yang penting bukanlah hasilnya yang dicapai
seorang anak, melainkan dengan hasil yang telah dicapai anak itu. Pendidikan
bertujuan membentuk kata hati dan kemauan yang lebih baik dan lebih keras
pada anak.
Reward merupakan suatu perilaku yang dapat meningkatkan
kemungkinan terulang kembali perilaku tersebut. Reward dapat dilakukan
secara verbal ataupun non verbal dengan prinsip kehangatan, keantusiasan dan
kebermaknaan (Mulyasa,2011:77)
2. Motivasi
Pengertian motivasi adalah perubahan energi dalam diri (pribadi)
seseorang yang di tandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untun
mencapai tujuan (Hamalik,2001:158). Motivasi adalah suatu proses di
26
dalam individu. Pengetahuan tentang proses ini membantu kita untuk
menerangkan tingkah laku yang kita amati dan meramalkan tingkah laku lain
dari orang itu (Soemanto, 1990:203).
Menurut Ngalim Purwanto secara umum dapat dikatakan bahwa
tujuan motivasi adalah untuk menggerakan atau menggugah seseorang agar
timbul keinginan dan kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga
memperoleh hasil untuk mencapai tujuan tertentu. Bagi seorang guru tujuan
motivasi adalah menggerakan atau memacu para siswa agar
timbulkeinginan dan kemauannya untuk meningkatkan prestasi belajarnya
sehingga tercapai tujuan pendidikan sesuai yang di harapkan (Purwanto,
2007:73).
Menurut Purwa Atmaja Prawira guru menggunakan hasil belajar
yang tidak memuaskan dipakai sebagai cambuk untuk mempergiat belajar
yang niainya lebih baik lagi, atau konsep untuk mendorong motivasi belajar
siswa dengan menggunakan pujian dan hukuman. Dengan pujian dan
hukuman siswa akan lebih bersemangat untuk belajar sehingga prestasi
siswa juga akan semakin tinggi. Artinya dengan motivasi yang tinggi maka
prestasi belajar siswa juga akan semakin tinggi (Atmaja,2012:349).
Menurut Oemar Hamalik motivasi dapat mendorong timbulnya
kelakuan dan mempengaruhi serta mengubah kelakuan. Timbulnya kelakuan
suatu perbuatam tanpa motivasi tidak akan timbul suatu perbuatan seperti
belajar. Mengarah perbuatan untuk kencapaian tujuan yang diinginkan dan
27
sebagai penggerak untuk menentukan cepat atau lambat suatu pekerjaan
(Hamalik,2001:158).
3. Fiqih
Mata pelajaran Fiqih dalam kurikulum Madrasah Tsanawiyah
merupakan salah satu mata pelajaran yang harus atau wajib ada nanti akan di
arahkan untuk menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami,
menghayati, dan mengmalkan hukum islam, yang kemudian menjadi dasar
pandangan hidup (way of life) melalui kegiatan bimbingan ,pengajaran
,latihan,penggunaan pengalaman pembiasaan (Depag RI,2015:46).
Di karenakan mata pelajaran Fiqih sangat berhubungan erat
dengan dunia nyata siswa sehari-hari, misalnya thaharah, shalat, haji dan
umrah, merawat jenazah, jual beli, warisan dan lain-lain. Untuk itu seorang
guru harus kreatif dalam menyampaikan materi pelajaran , menciptakan
kondisi pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa,sehingga siswa
merasa tetarik dan mampu memahami materi yang di sampaikan oleh guru
secara maksimal
G. Metode Penelitian
Untuk mempermudah penelitian ini dalam pengumpulan dan
menganalsis data maka penulis menggunakan metode dan pendekatan sebagai
berikut:
28
1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian
Pendekatan yang diterapkan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan penelitian yang bekerja
dengan angka, yang datanya berwujud bilangan (skor atau nilai, peringkat
atau frekuensi), yang dianalisis dengan menggunakan statistik untuk
menjawab pertanyaan atau hipotesis penelitian yang sifatnya spesifik, dan
untuk melakukan prediksi bahwa suatu variabel tertentu mempengaruhi
variabel yang lain (Alsa, 2003:13). Peneliti memilih menggunakan
pendekatan kuantitatif karena dalam penelitian ini terdapat karakteristik
yang cenderung pada penelitian kuantitatif yaitu data dikumpulkan berupa
angka.
Sebagai suatu penelitian yang bersifat korelatif maka tentu ada
variabel penelitian. Variabel berarti ubahan atau faktor tidak tetap atau gejala
yang berubah-ubah (Sudijono, 2003:33). Dalam penelitian ini peneliti
mengidentifikasi dua variabel yang nantinya akan dicari korelasi anatara
keduanya. Adapaun variabel tersebut adalah sebagai berikut:
a. Variabel bebas (Independen) adalah variabel yang mempengaruhi
atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
terikat (dependen), variabel bebas dalam penelitian ini adalah Metode
Reward.
b. Variabel terikat (Dependen) merupakan variabel yang dipengaruhi
atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Independen),
29
variabel terikat dalam penelitian ini adalah Motivasi belajar siswa
pada Mata Pelajaran Fiqih
2. Lokasi dan waktu penelitian
a. Lokasi penelitian
Penelitian di laksanakan di MTs NU Ungaran Kabupaten Semarang
b. Waktu penelitian
Penilitian ini dilaksanakan mulai tanggal 18 Agustus sampai selesai.
3. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yamg terdiri atas obyek
dan subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di
tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik
kesimpulan (Sugiyono,2008:80). Dalam populasi adalah keseluruhan
subyek penelitian. Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subyeknya
kurang dari 100, lebih baik di ambil semua sehingga penelitiannya
merupakan peneliti (Arikunto,1996:112). Adapun populasi dalam
penelitian ini adalah siswa kelas VII MTs NU Ungaran tahun
2018/2019 yang terdiri dari 7 kelas yang berjumlah 259.
b. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang dipilih untuk
sumber data (Sukardi, 2003:54). Ukuran besarnya sampel dapat
ditentukan dengan berbagai cara. Apabila subyeknya kurang dari 100,
30
lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian
populasi, tetapi jika jumlah subyeknya besar dapat diambil kurang
lebih 25%-30% (Arikunto, 2016:95).
Dapat disimpulkan sampel adalah bagian atau wakil dari
populasi yang diteliti yang jumlahnya kurang dari populasi atau kurang
dari 100. Berdasarkan keterangan pendapat ahli di atas. Maka karena
jumlah populasi dalam penelitian ini lebih dari 100 siswa, maka dalam
hal ini peneliti mengambil sampel 25% dari seluruh populasi 259
siswa. Jadi jumlah responden sebanyak 60 siswa kelas VII MTs NU
Ungaran yang akan di ambil secara pilihan (purposive Sampling).
4. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan beberapa metode:
a. Metode Angket atau Kuesioner
Angket atau kuesioner adalah suatu alat pengumpulan
informasi dengan cara menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis
untuk menjawab secara tertulis pula oleh responden (Margono,
2010:167). Dalam penelitian ini metode angket atau kuesioner
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden mengenai
hubungan reward dengan motivasi belajar mata pelajaran Fiqih.
Angket yang digunakan adalah angket tertutup yaitu suatu
angket yang meminta responden untuk memberikan jawaban dengan
31
memilih jawaban yang paling sesuai dari beberapa alternatif jawaban
yang tersedia.
b. Metode Dokumentasi
Dokumentasi adalah cara pengumpulan data melalui
peninggalan tertulis, seperti arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku
tentang pendapat, teori, dalil atu hukum-hukum dan lain-lain yang
berhubungan dengan penelitian (Margono, 2010:181).
Metode ini digunakan untuk memperoleh data mengenai jumlah
siswa, nama siswa,dan lain-lain yang berhubungan langsung dengan
penelitian dalam skripsi ini yaitu tentang hubungan reward dengan
motivasi belajar mata pelajaran Fiqih siswa kelas VII MTs NU
Ungaran Tahun 2018/2019.
c. Metode Observasi
Motede Observasi adalah metode pengumpulan data dimana
peniliti mengadakan pengamatan langsung kelapangan mengenai
gejala-gejala yang di selidiki (Margono, 2010:159). Pengumpulan data
melalui observasi dilakukan dalam situasi sebenarnya.
Adapun metode ini peneliti gunakan untuk mengumpulkan data
tentang keadaan umum dari MTs NU Ungaran Kabupaten Semarang.
5. Intrumen Penelitian
Instrument adalah suatu alat yang di gunakan untuk mengukur
fenomena alam maupun social yang di amati (Sugiono, 2008:102).
32
Instrument yang akan di gunakan peneliti untuk mengetahui hubungan
reward dengan motivasi belajar mata pelajaran Fiqih siswa kelas VII di MTs
NU Ungaran adalah daftar pertanyaan dalam angket. Angket akan
dirancang dalam pertanyaan yang di tujukan pada sisawa.
Berikut ini kisi-kisi angket yang di rancang dalam pertanyaan:
A. Reward
Table 1.1Kisi-kisi Angket Rewerd
Variabel Indikator Deskriptor No
Soal
Rewerd 1. Reward
a. Sering
mendapat
reward (
hadiah) dari
guru ketika
pelajaran
b. Sering
mendapat
pujian dari
guru
c. Sering
a. Berapa kali anda mendapatkan
hadiah dari guru seperti buku,
bulpoin, dan flashdisk ketika
proses pembelajaran berlangsung?
b. Bagaimana sikap guru bertanya
dalam pembelajaran Fiqih kepada
anda?
c. Bagaimana sikap anda ketika
mendapatkan hadiah dari guru
mata pelajaran Fiqih?
d. Pernahkah anda mendapat hadiah
dari guru mata pelajaran Fiqih
1
2
3
4
33
mendapat
perhatian dari
guru
karena benar menjawab pertanyaan
ketika pembelajaran sedang
berlangsung?
e. Berapa kali anda di puji oleh guru
dengan kata “luar biasa” ketika
masuk peringkat lima besar?
f. Bagaimana perhatian guru dalam
belajar mata pelajaran Fiqih
terhadap anda?
g. Ketika guru menunjuk anda untuk
maju di depan kelas suruh
menjelaskan kembali pelajaran
Fiqih bagaimana perasaan anda?
h. Bagaimana perhatian guru mata
pelajaran Fiqih terhadap anda?
i. Berapa kali anda mendapat kata
“hebat” ketika mata pelajaran Fiqih
sedang berlangsung?
j. Bagaimana anda ketika di kasih
hadiah dari guru karena mendapat
nilai bagus?
k. Apakah anda pernah mendapat
5
6
7
8
9
10
11
34
buku gratis dari guru mata
pelajaran Fiqih ?
l. Berapa kali anda mendapat kata
“Bagus” dari guru mata pelajaran
Fiqih rata-rata dalam satu minggu?
12
B. Motivasi belajar
Table 2.1 Kisi-kisi angket Motivasi Belajar.
Variable Indicator Descriptor No
Soal
Motivasi
Belajar
1. Ketekunan
dalam belajar
atau
menghadapi
tugas sekolah
2. Ulet dalam
menghadapi
kesulitan(
tidak putus
asa)
3. Mandiri
a. Berapa kali dalam setiap minggu
anda belajar mata pelajaran Fiqih
di rumah?
b. Berapa kali anda belajar
mengulang membaca buku-buku
Fiqih di rumah?
c. Bagaimana usaha anda dalam
menekuni belajar mata pelajaran
Fiqih?
d. Apakah anda di rumah belajar mata
pelajaran Fiqih?
1
2
3
4
35
dalam belajar
4. Berprestasi
dalam belajar
e. Bagaimana sikap anda ketika
mendapat pekerjaan rumah dari
sekolah?
f. Pernahkah anda usaha mencari
tambahan buku untuk menambah
pengetahuan mata pelajaran Fiqih?
g. Bagaimana sikap anda ketika di
dalam kelas mengikuti
pembelajaran mata pelajaran
Fiqih?
h. Bagaimana usaha anda untuk
mendapatkan nilai yang bagus
dalam mata pelajaran Fiqih?
i. Bagaimana cara anda mengatasi
masalah ketidak mampuan dalam
belajar mata pelajaran Fiqih?
j. Seberapa yakinlah anda
kemampuan diri sendiri dalam
menjawab soal Fiqih tanpa
menyontek jawaban orang lain?
k. Bagaimana usaha keras anda untuk
berprestasi dalam pelajaran Fiqih?
5
6
7
8
9
10
11
36
l. Apakah anda aktif dalam
mengikuti kegiatan exstra di
sekolah?
12
6. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah Proses mencari dan menyusun secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan,
dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori,
menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam
pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat
kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang
lain. (Sugiyono 2012:335).
Tehknik analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis
regresi berganda dimana dalam analisis ini kita dapat mengetahui tentang
hubungan reward dengan motivasi belajar siswa selain itu analisis data ini
juga di dukung dengan penggunaan analisis data statistik deskriptif.
a. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif dari penelitian ini, menganalisis data dari
masing-masing variabel, peneliti menggunakan rumus prosentase.
Analisis data yang berfungsi untuk mengetahui prosentase skor melalui
hasil angket tentang hubungan reward dengan motivasi belajar siswa
dengan menggunakan rumus:
37
P =
x 100%
Keterangan :
P = Prosentase Skor
F = Frekuensi
N = Jumlah Responden
Maka dari variabel reward dengan motivasi belajar dilakukan
perhitungan untuk mencari prosentase tingkat dari masing-masing
variabel. Selanjutnya dikonversikan dengan standar tinggi, sedang dan
rendah.
b. Analisis Lanjutan
Analisis selanjutnya yang penulis lakukan antara variabel X dan
variabel Y yaitu dengan menggunakan analisis statistik dengan rumus
product moment sederhana. Analisis ini digunakan untuk mengetahui
angka hubungan variabel X(reward) terhadap variabel Y(motivasi
belajar) dengan menggunakan bantuan aplikasi SPSS Version 24.00 for
Windows.
Adapun langkah-langkahnya pengujian hipotesis menurut
Winarno (2010:186) adalah sebagai berikut:
38
1) Membuat desain variabel pada posisi data view.
2) Memasukkan data pada posisi data view.
3) Melakukan analisis dengan prosedur sebagai berikut:
a) Klik analyze > regression > linear
b) Pindahkan variabel hasil belajar ke kolom dependent.
c) Pindahkan variabel reward kedalam kolom independent.
d) Isi kolom method dengan perintah enter.
e) Klik OK
4) Intepretasi keluaran berupa bagian correlation atau product moment
Selanjutnya, analisis akhir dari penelitian ini dilanjutkan dengan
analisis korelasi. Pada analisis ini akan dilakukan pengolahan data dengan
program SPSS Version 24.00 for Windows.
H. Sistematika Penulis
Sistematika pembahasan dalam pnyusunan skripsi di bagi menjadi tiga
bagian,yakni bagian awal, bagian inti dan bagian akhir. Bagian awal terdiri dari
sampul,lembar berlogo, judul (sama dengan sampul),persetujuan
pembibing,pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian penulis, moto dan
persembahan ,kata pengantar abstrak, daftar isi, daftar table, daftar gambar, daan
daftar lampiran.
Adapun sistematika bagian inti dari skripsi terdiri dari lima bab,yaitu:
39
Bab I pendahuluan, pada bab ini memuat uraian yang berisi latar
belakang masalah ,rumusan masalah ,tujuan peneliti, manfaat peneliti ,definisi
operasional dan sistematika penulisan.
Bab II berisi tentang kajian pustaka, landasan teori , kerangka fikiran
dan hipotesis penelitian, pada bab ini memuat uraian yang berisi kajian pustaka
(kajian terdahulu) , landasan teori (telaah teoritik terhadap pokok permasalahan/
variabel),kerangka berfikir(alur berfikir yang memberi penjelasan tentang
keterkaitan antara variable penelitian) dan hipotesis penelitian.
Bab III membahas tentang metode penelitian yang beisi jenis penelitian
,lokasi dan waktu penelitian ,populasi dan sample, variable penelitian, instrument
penelitian, uji coba instrument penelitian, metode pengumpulan data dan teknik
analisis data.
Bab IV deskripsi data, analisis dan pembahasan pada bab ini memuat
uraian yang berisi diskripsi data, analisis data dan pembahasan.
Bab V penutup yang berisi kesimpulan dan saran.
40
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Reward
1. Pengertian Reward (ganjaran)
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia di sebutkan bahwa ganjaran
adalah hadiah (sebagai pembalasan jasa), hukuman (balasan). Dari
definisi ini dapat di fahami bahwa ganjaran dalam Bahasa Indonesia bisa
di pakai untuk balasan yang baik maupun yang buruk. Sementara itu
dalam Bahasa Arab “ganjaran” diistilahkan dengan iswab. Kata iswab
juga berarti pahala, upah dan balasan. Dalam Al Qur’an, khususnya ketika
kitab suci ini berbicara tentang apa yang akan diterima oleh seseorang
baik di dunia maupun di akhirat dari amal perbuatannya (Arief,2002;127).
Sedangkan menurut istilah sebagimana pendapat para ahlinya
adalah:
1. Menurut Ngalim Purwanto dalam bukunya Kompri, reward (hadiah)
adalah alat untuk mendidik anak-anak supaya anak senang karena
perbuatan atau pekerjaannya mendapat penghargaan. Reward
merupakan alat pendidikan yang mudah di laksanakan dan sangat
menyenangkan bagi para siswa. Untuk itu, reward dalam suatu proses
pendidikan sangat di butuhkan keberadaannya demi meningkatkan
motivasi belajar siswa. Maksud dari pendidik memberikan reward
kepada siswa adalah supaya siswa menjadi lebih giat lagi usahanya
41
untuk memperbaiki atau mempertinggi prestasi yang telah dicapainya,
dengan kata lain siswa menjadi lebih keras kemauannya untuk belajar
lebih baik (Kompri, 2015:90).
2. Menurut Suharsimi Arikunto, reward (hadiah) adalah sesuatu yang di
berikan kepada orang lain karena sudah bertingkah laku sesuai dengan
yang di kehendaki yakni peraturan sekolah dan tata tertip yang telah
di tentukan (Arikunto, 1980:182).
3. Menurut Mustakin dan Abdul Wahid, reward adalah motif yang
positif. Penghargaan dapat menimbulkan inisiatif, energy, kompetisi,
ekorasi pribadi dan kreatif. Penghargaan ini dapat berupa material dan
pujian (Mustakin dan Wahid,1990:76 )
beberapa pengertian di atas, maka yang dimaksud dengan
pemberian hadiah (reward) merupakan salah satu bentuk alat pendidikan
dalam proses pembelajaran yang dilakukan guru untuk anak didik sebagai
satu pendorong, penyemangat dan motivasi agar anak didik lebih
meningkatkan motivasi belajar sesuai yang diharapkan dari pemberian
hadiah tersebut muncul keinginan dari di anak untuk lebih membangkitkan
minat belajar yang tumbuh dari dalam diri siswa sendiri.
Dalam dunia pendidikan, reward diarahkan pada sebuah
penghargaan terhadap anak yang dapat meraih prestasi sehingga reward
tersebut bisa memberikan motivasi untuk lebih baik lagi. Hadiah di dalam
al-Qur‟an biasanya disebutkan dalam berbagai bentuk uslub, di antaranya
42
ada yang mempergunakan lafadz ajr ( أجز ) dan tsawab ( ثىاة ) seperti
dalam Al-Qur’an: Surat Al-Baqarah : 62,
ِ بِئيَي َهْي َءاَهَي بِبَّللَّ إِىَّ الَِّذيَي َءاَهٌُىاَوالَِّذيَي هَبُدواوالٌََّصَزي والصَّ
ِخِز َوَعِوَل َصلًِحب فَلَهُْن أْخُزهُْن ِعٌَد َربِِّهْن َوَّلَ َخْىٌف َعلَْيِهْن َوَّلَ هُْن َواليَْىِم اَّلَّ
(26يَْحَزًُىى )
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi,
orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja
diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah,
hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima
pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada
mereka, dantidak (pula) mereka bersedih hati.” (QS. Al-
Baqarah: 62)
Dari ayat di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa pemberian
reward merupakan suatu bentuk penghargaan atas prestasi yang telah
diraih seseorang atau bentuk motivasi terhadap apa yang telah
diperbuatnya. Dalam proses belajar mengajar, pemberian hadiah
merupakan salah satu bentuk alat pendidikan dalam proses pembelajaran
yang dilakukan guru untuk anak didik sebagai satu pendorong,
penyemangat dan motivasi agar anak didik lebih meningkatkan prestasi
hasil belajar sesuai yang diharapkan. Dan diharapkan dari pemberian
hadiah tersebut muncul keinginan dari di anak untuk lebih
membangkitkan minat belajar yang tumbuh dari dalam diri anak didik itu
sendiri. Penghargaan reward adalah suatu bentuk apresiasi suatu prestasi
tertentu yang di berikan, baik dari perseorangan ataupun suatu lembaga
43
yang biasanya di berikan dalam bentuk material atau ucapan (Kompri
2015:290).
Reward adalah suatu yang menyenangkan. Jika guru (pendidik)
berkomentar baik terhadap anak didiknya maka dapat dikatakan sebagai
reward. Karena anak didik menganggap komentar guru menyenangkan
baginya, sehingga perkataan baik itu di anggap sebagai hadiah (Sriyanti
2009:42).
Dalam kegiatan belajar mengajar , reward ( penguatan positif )
mempunyai arti penting. Tingkah laku dan penampilan siswa yang baik ,
di beri penghargaan dalam bentuk senyuman ataupun kata-kata pujian.
Pemberian reward dalam kelas akan mendorong siswa meningkatkan
usahanya dalam kegiatan belajar mengajar dan mengembangkan hasil
belajar ( Mulyadi 2009:36 ).
Reward harus di berikan pada saat yang tepat , yaitu segera
sesudah anak didik berhasil ( jangan berhasil ), jangan di berikan janji
karena akan di jadikan sebagai tujuan kegiatan. Reward di berikan pada
anak dengan maksud sebagai penghargaan dan rasa bangga atas pekerjaan
dan prestasi anak, sekaligus dengan niat agar anak melakukannya terus
menerus, meningkatkan semangat dan motivasi serta minatnya dalam
bekerja dan belajar (Wens Tanlain dkk 1989:55).
44
Pemberian reward dalam pembelajaran harus mengandung nilai-
nilai pendidikan yang bisa mendidik dan memotivasi seorang anak ,
sehingga lebih baik dalam mengikuti pembelajaran. Berikut ini beberapa
hal yang perlu di perhatikan agar penghargaan yang di berikan guru bisa
bermakna :
1) Dari hal yang menyebabkan anak didik yang memperoleh
penghargaan , anak didik mengetahui norma-norma kehidupan
yang baik.
2) Penghargaan memupuk rasa suka pada perbuatan atau norma yang
baik dan memperbesar semangat berbuat luhur , lebih-lebih kalau
penghargaan berasal dari pendidik yang di hormati dan di sayangi
anak didik.
3) Penghargaan yang akan diterima menolong kata hati anak didik
menjatuhkan pilihannya pada motif yang tepat pada waktu anak
didik mengalami perjuangan motif.
4) Di dalam pendidikan sosial rumah tangga, di sekolah maupun di
dalam masyarakat pemberian penghargaan menimbulkan suasana
gembira.
5) Penghargaan memperkeras kemauan anak didik melaksanakan
perbuatan luhur yang telah ia pilih.
45
6) Penghargaan mempertinggi prestasi perbuatan anak didik dan
rombongan sosialnya (Soejono,1990) dalam buku (Kompri
2015:297)
a. Prinsip –prinsip pemberian reward (hadiah).
Menurut Good dan Bropy, seperti yang dikutip Suharsimi
Arikunto ( 1990) menjelaskan prisnsip-prinsip reward adalah:
1) Hadiah harus benar-benar berhubungan dengan prestasi yang dicapai.
2) Hadiah yang berbentuk materi hendaknya diberikan secara spontan,
artinya jangan sampai ditangguhkan terlalu lama.
3) Hendaknya dipertimbangkan efek psikologis, bukan hanya bagi anak
yang akan memperoleh reward tersebut, tetapi juga bagi anak yang
lain.
4) Hadiah hendaknya disesuaikan dengan keadaan dan sifat dari aspek
yang menunjukkan keistimewaan prestasi.
5) Pada waktu penyerahan hadiah hendaknya disesuaikan dengan
penjelasan rinci tentang alasan dan sebab musabab mengapa yang
bersangkutan menerima hadiah tersebut. ( Kompri; 2015:295)
Sedangkan menurut Andrian Gostik dan Chester Elton prinsip-
prinsip dalam pemberian reward sebagai berikut:
1) Penghargaan harus difokuskan pada perilaku yang tepat dan
penghargaan yang tepat. Menurutnya jauh sebelum penghargaan
diberikan seharusnya mereka terlebih dahulu diberikan penjelasan
46
tentang hal-hal yang harus mereka lakukan dan memberikan
penghargaan sesuai dengan kerja keras dan prestasinya.
2) Ujian dan pengakuan harus sering diberikan. Menurutnya sebagian
besar manusia tidak pernah merasa cukup menerima pengakuan yang
tulus. Pujian tidak pernah usai dalam sejarah hidup manusia.
b. Bentuk-bentuk Reward
Secara garis beasar menurut (Indrakusuma, 1973:159-161) reward
(ganjaran) dalam konteks pendidikan atau pembelajaran dapat di
golongkan menjadi empat bentuk, sebagai berikut:
1) Pujian adalah bentuk reward ( ganjaran) yang paling mudah
dilakukan. Pujian secara umum bisa berbentuk verbal maupun non
verbal. Bentuk verbal bisa berupa kata-kata misalnya bagus, baik,
bagus sekali, hebat kamu dan lain sebagainya,atau bisa berupa kata-
kata yang memberi sugesti seperti “bagus, hampir benar jawabanmu
belajar yang giat lagi” dan lain sebagainya. Pujian non verbal seperti
tepuk tangan,menepuk bahu, mengacungkan jempol( ibu jari) dan
lain sebagainya.
2) Penghormatan reward (ganjaran) dalam konteks penghormatan
dapat berupa: penobatan dan pemberian tanggung jawab atau kuasa.
Reward dalam bentuk penobatan misalnya ketika anak
mendapatkan suatu prestasi yang membanggakan dapat di umumkan
/disampaikan kepada teman-teman dalam stu kelas/
47
sekolah.,disampaikan kepadaa wali murid baik dalam forum
pengambilan raport, rapat komitmen (wali murid) maupun ketika
perpisahan. Adapun penghormataan dalam bentuk pemberian
kuasa/tanggung jawab ketika ada siswa yang mampu mengerjakan
soal yang di anggap sulit oleh teman-temannya , dia diberi tanggung
jawab untuk membantu temannya dengan jalan mengerjakan
dipapan tulis. Disisi lain reward dalam bentuk penghormatan bisa
berupa pemberian suatu tanda /symbol bgi peserta didik yang
disiplin seperti tanda bintang atau lainnya, dn juga sebaliknya bagi
siswa yang tidk disiplin juga di beri tanda/symbol.
3) Hadiah reward (ganjaran) yang berupa hadiah disini lebih bersifat
material seperti pemberian buku, pensil,penggaris, bolpoin dan
sebagainy.
4) Tanda penghormatan berbeda dengan hadiah, reward
(ganjaran)dalam bentuk tanda penghormatan tidak bersifat materi
tapi immateri, maksudnya tanda penghormatan tidak dinilai dari segi
harga dan kegunaan dari barang tersebut, melainkan tanda
penghormatan di nilai dari segi kesan itu reward(ganjaran) yang
berupa tanda penghormatan lebih bersifat simbolis. Hal ini bisa
berupa tanda jasa, sertifikat atau piagam.
c. Fungsi dan tujuan reward
48
Fungsi reward dalam pembelajaran reward mempunya peranan
penting dalam mengajak peserta didik berperilaku sesuai dengan norma
yang berlaku, baik di lingkunga sekolah maupun masyarakat. Menurut
Elisabeth B. Hurlok (1990:90) reward memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Mempunyai nilai didik, bila suatu tindakan di setujui ,anak merasa
bahwa hal itu baik ,reward mengisyaratkan kepada mereka bahwa
perilaku itu baik. Bila penghargaan bervariasi intensitasnya agar
sesuai dengan usaha anak untuk berperilaku menurut standar yang
di setujui secara social, nilai edukatif reward itu meningkat.
2. berfungsi sebagai motivasi untuk mengulangi perilaku yang di
setujui secara sosial , karena anak bereaksi dengan positif terhadap
persetujuan yang di nyatakan dengan penghargaan. Sehingga di
masa mendatang mereka berusaha untuk berperilaku dengan cara
yang akan lebih banyak memberikannya penghargaan. Dengan ini
reward memiliki dorongan kepada anak untuk berbuat baik dan
mengulanginya kembali.
3. berfungsi memperkuat perilaku yang di setujui secara sosial, dan
tindakannya penghargaan melemahkan keinginan untuk mengulangi
perilaku ini. Bila anak harus belajar berperilaku dengan cara yang di
setujui secara sosial, ia harus merasa bahwa berbuat demikian cukup
menguntungkan baginya. Karena penghargaan harus digunakan
49
untuk membentuk asosiasi yang menyenangkan dengan perilaku
yang diinginkan.
Tujuan reward, tujuan yang harus di capai dalam pemberian
reward (ganjaran) adalah lebih mengembangkan motivasi yang bersifat
intristik dari motivasi ekstrinsik, maksudnya siswa melakukan suatu
perbuatan, maka perbuatan itu timbul dari kesadaran siswa itu sendiri
bukan bukan karena hal yang lain seperti mendapat hadiah. Dengan
reward (ganjaran) diharapkan dapat membangun suatu hubungan yang
positif antara guru dan siswa, karena reward merupakan salah satu bentuk
dari perwujutan rasa cinta, kasih sayang seorang guru kepada siswa.
Maksud dari reward (ganjaran) yang terpenting bukanlah hasil
yang dicapai seorang siswa, tetapi dengan hasil yang di capai tersebut ,
guru bertujuan membentuk kata hati dan kemauan yang lebih baik dan
lebih keras pada siswa. Perubahan perilaku dan pembentukan karakter
menjadi focus tujuan dalam pemberian reward (ganjaran) dapat tercapai.
B. Motivasi Belajar
Pengertian motivasi adalah gejala psikologis dalam bentuk
dorongan yang timbul pada diri seseorang sadar atau tidak untuk
melakukan sesuatu tindakan dengan tujuan tertentu. Motivasi bisa juga
50
dalam bentuk usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau
kelompok orang tertentu bergerak melakukan sesuatu karena ingin
mencapai tujuan yang di kehendakinya atau mendapat kepuasan dengan
perbuatannya (Djanarah,2011:152).
Dalam belajar sangat diperlukannya motivasi belajar. Motivasi
belajar akan meningkatkan semangat siswa dalam penerimaan ilmu
sehingga pembelajaran berlangsung dengan baik. Semakin tepat cara
memotivasi, maka akan semakin berhasil pula pengajaran yang diberikan.
Berdasarkan pendapat para ahli motivasi yaitu:
1. Menurut Ngalim Purwanto ,motivasi adalah “pendorong”
suatu usaha yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku
seseorang agar seseorang tersebut tergerak hatinya untuk
bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau
tujuan tertentu( Purwanto 2003: 71)
2. Menurut Hamzah B. Uno , motivasi merupakan dorongan
yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha
mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam
memenuhi kebutuhannya( Uno,2008: 3)
a. Pengrtian belajar
Belajar adalah suatu kata yang sudah akrab dengan semua lapisan
masyarakat. Bagi para belajar atau mahasiswa kata “belajar” merupakan
kata yang tidak asing. Bahkan sudah merupakan bagian yang tidak
51
terpisahkan dari semua kegiatan dari semua kegiatan mereka dalam
menuntut ilmu di lembaga pendidikan formal. Kegiatan belajar mereka
lakukan setiap waktu sesuai dengan keinginan ( Djanarah 2011:12).
Menurut Drs. Slameti menjelaskan, “belajar adalah suatu proses
usaha yang di lakukan seseoorang untuk memperoleh perubahan tingkah
laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri
dalam interaksi dengan lingkungannya”.
Jadi, belajar merupakan suatu proses usaha yang menghasilkan
perubahan tingkah laku yang baru berkat adanya pengalaman dan latihan
yang disengaja guna mencapai tujuan tertentu.
Dengan demikian yang dimaksud motivasi belajar adalah
keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan
perubahan tingkah laku seperti kegiatan belajar, yang menjamin
kelangsungan dari kegiatan belajar itu sendiri untuk mencapai tujuan yang
di kehendaki. Seorang siswa terdorong melakukan aktivitas belajar untuk
mencapai tujuan tertentu, seperti bercita-cita untk menjadi seorang guru.
Motivasi menjadi motor penggerak kea rah tujuan yang hendak di capai.
b. Teori Motivasi
Maslow ( dalam Sardiman, 2005: 80 ) mengemukakan bahwa
teori motivasi selalu berhubungan dengan kebutuhan yang terdiri dari :
1. Kebutuhan fisiologis, seperti lapar,haus, istirahat dan lain-lain.
52
2. Kebutuhan akan rasa aman, seperti rasa aman, bebas dari rasa takut
dan kekecewaan.
3. Kebutuhan cinta dan kasih, seperti kasih, sosial, rasa diterima dalam
suatu masyarakat atau golongan ( keluarga, sekolah, kelompok ).
4. Kebutuhan untuk mewujudkan diri sendiri ( aktualisasi diri), yakni
mngembangkan bakat dengan usaha mencapai hasil dalam bidang
pengetahuan, sosial, dan pembentukan pribadi.
Menurut Atkinson ( dalam Uno, 2008,8) kecenderungan sukses di
tentukan oleh motivasi, peluang serta intensif begitu juga sebaliknya
dengan kegagalan. Motivasi di pengaruhi oleh keadaan emosi
seseorang. Guru dapat memberikan motivasi siswa dengan melihat
suasana emosional siswa tersebut. Motivasi berprestasi dimiliki oleh
setiap orang, sedangkan intensitasnya tergantung kepada kondisi
mental tersebut.
Dari uraian tersebut , dapat disimpulkan bahwa manusia terdorong
untuk melakukan suatu aktivitas didasarkan pada pemenuhan
kebutuhan. Dan motivasi di pengaruhi oleh keadaan emosi seseorang.
Dengan terpenuhinya satu kebutuhan akan menimbulkan motivasi
untuk pemenuhan atas kebutuhan yang lain.
c. Ciri-ciri Motivasi Belajar
53
Puspitasari ( http;//informasipendidikan.com,2017) menyebutkan
ciri- ciri anak yang memiliki motivasi atau dimensi motivasi sebagai
berikut :
1. Tekun dan ulet menghadapi tugas ( dapat bekerja terus menerus dalam
waktu yang lain, tidak berhenti sebelum selesai).
2. Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi.
3. Selalu berusaha berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas dengan
prestasi)
4. Dapat mempertahankan pendapat-pendapatnya.
5. Mengejar tujuan-tujuan jangka panjang.
Ciri-ciri anak yang mempunyai motivasi belajar bisa dilihat dalam
kegiatan sehari-hari ketika sedang belajar antara lain bergairah, senang,
ceria, siap menerima pelajaran baru, tantangan, suka mengerjakan soal,
melakukan percobaan, penelitian mampu berargumentasi, dapat bekerja
sama, berinteraksi dengan lingkungan.
d. Faktor –faktor yang mempengaruhu Motivasi Belajar
Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal
pada siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah
laku yang pada umumnya dengan beberapa faktor yang mendukung dan
mempunyai peranan besar dalam keberhasilan seseorang dalam belaja.
Uno ( 2006:23) menemukakan bahwa faktor motivasi belajar
dapat di klasifikasikan sebagai berikut :
54
1. Adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil.
2. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar.
3. Adanya harapan dan cita-cita masa depan.
4. Adanya penghargaan dalam belajar.
5. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar.
6. Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan
siswa dapat belajar dengan baik.
Dari pendapat diatas bahwa motivasi dan belajar merupakan dua
hal yang saling mempengaruhi. Belajar adalah perubahan tingkah laku
secara relative permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari
praktik atau penguatan yang di landasi tujuan untuk mencapai tujuan
tertentu. Motivasi belajar dapat timbul karena factor intrinsic, berupa
hasrat dan keinginan belajar, harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor
ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar yang
kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik..
e. Jenis-jenis Motivasi Belajar
Menurut Frandsen dalam Sardiman (2005:87) “jenis-jenis
motivasi ada tiga, yakni pertama, cognitive motives, kedua, self-
exspression, dan ketiga, self-expression”. Dengan penjelasan sebagai
berikut:
1. Cognitive motives
55
Motivasi ini menunjukkan gejala intrinsic, yakni menyangkut
kepuasan individual yang berada di dalam diri manusia dan
biasanya berwujud proses dan produk mental. Motif ini merupakan
motivasi primer dalam kegiatan belajar sekolah, terutama yang
berkaitan dengan pengembangan intelektual.
2. Self-exspression
Penampilan diri adalah sebagian dari perilaku manusia.
Yang penting kebutuhan individu itu tidak sekedar mengapa dan
bagaimana sesuatu itu terjadi, tetapi juga mampu membuat sesuatu
kejadian. Karena itu di butuhkan kreativitas, penuh imajinasi. Jadi
dalam hal ini seseorang memiliki keinginan untuk aktualisasi diri.
3. Self –enhancement
Melalui aktualisasi diri dan pengembangan kompetensi
akan meningkatkan kemajuan diri seseorang. Ketinggian dan
kemajuan diri menjadi salah satu keinginan bagi setiap individu.
Dalam belajar dapat di ciptakan suasana kompetensi yang sehat
bagi siswa untuk mencapai suatu prestasi.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa seseorang
melakukan suatu aktivitas karena ada dorongan yang muncul baik dari
dalam maupun dari luar diri individu itu sendiri yang di pengaruhi
oleh adanya keinginan untuk memenuhi kebutuhan-kebuuhan
individu.
56
f. Fungsi Motivasi Belajar
Motivasi belajar memegang peran yang sangat penting
pencapaian prestasi belajar. Motivasi menurut Wlodkowsky dalam
Sugihartono ( 2007:78) “ merupakan suatu kondisi yang menyebabkan
atau menimbulkan perilaku terentu dan yang memberi arah dan ketahanan
pada tingkah laku tersebut”. Fungsi motivasi pada hakekatnya agar
siswa mampu mendorong dirinya untuk mencapai tujuan sesuai dengan
arah perbuatannya, serta mampu menyeleksi perbuatan yang di lakukan
dalam memanfaatkan kegiatan belajar di sekolah.
Sardiman (2005:85) mengatakan bahwa fungsi motivasi dalam
belajar ada tiga yaitu :
1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor
yang melepaskan energi.
2. Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak di
capai.
3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa
yang harus di kerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan
menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan
tersebut.
Dari pendapat tersebut di atas, jelas bahwa motivasi memiliki
fungsi yang penting dalam belajar. Seseorang berbuat sesuatu usaha
karena adanya motivasi, motivasi yang baik dalam belajar akan
57
menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata lain bahwa dengan adanya
pendorong yang positif dan usaha yang tekun dalam belajar akan
membawa hasil yang memuaskan dalam prestasi.
Maslow dalam Uno (2008:6) menjelaskan, “kebutuhan manusia
secara hierarkis semuanya dari dalam manuasia. Kebutuhan tersebut
mencakup kebutuhan fisiologi, kebutuhan rasa aman, kebutuhan kasih
sayang, kebutuhan di hargai dan di hormati, dan
Kebutuhan aktualiasi diri.
C. Hubungan Reward dengan Motivasi belajar
Hubungan pemberian reward dengan motivasi belajar Fiqih, khususnya
pada siswa kelas VII MTs NU Ungaran. Dalam hal belajar siswa akan
berhasil belajarnya kalau dalam dirinya ada kemauan untuk belajar, keinginan
atau dorongan inilah yang disebut dengan motivasi. Motivasi adalah
dorongan mental yang menggerakkan, mengarahkan sikap dan pelaku
individu dalam belajar. Di dalam Motivasi terkandung adanya cita-cita atau
aspirasi siswa. Dengan cita-cita atau aspirasi ini diharapkan siswa dapat
belajar dan mengerti dengan apa yang menjadi tujuan dalam belajar dan dapat
mewujudkan aktualisasi diri. Dengan kemampuan siswa, kecakapan dan
keterampilan dalam menguasai mata pelajaran diharapkan siswa dapat
menerapkan dan mengembangkan kreativitas belajar.
Meninjau hasil belajar yang harus dicapai oleh siswa dan juga meninjau
proses belajar menuju hasil belajar, ada langkahlangkah instruksional yang
58
dapat diambil oleh guru dalam membantu belajar siswa dirumuskan dalam
lima kategori diantaranya adalah informasi verbal, dalam hal ini siswa harus
mempelajari berbagai bidang ilmu pengetahuan baik yang bersifat praktis
maupun teoritis. Kemudian dalam keterampilan intelek, siswa harus mampu
menunjukkan kemampuannya dengan lingkungan hidup, mampu bersaing
dengan dunia luar. Di samping itu ada juga strategi kognitif, siswa harus
mampu menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri
khususnya bila sedang belajar dan berfikir. Siswa mampu melakukan suatu
rangkaian gerak-gerik jasmani dalam urutan tertentu, dengan mengadakan
koordinasi antara gerak-gerik berbagai anggota badan secara terpadu
merupakan kategori dalam hal keterampilan motorik. Dan yang terakhir dan
penting adalah sikap, siswa mampu bersikap positif terhadap sekolah karena
sekolah merupakan proses menuju masa depannya.
Di dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsik
maupun ekstrintik sangat diperlukan. Motivasi bagi pelajar dapat
mengembangkan aktivitas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara
ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar. Dalam kaitan itu perlu
diketahui bahwa cara dan jenis menumbuhkan motivasi adalah
bermacammacam. Tetapi untuk motivasi ekstrinsik kadang-kadang tepat, dan
kadangkadang kurang sesuai. Hal ini guru harus hati-hati dalam
menumbuhkan dan memberi motivasi bagi kegiatan belajar pada anak didik.
59
Sebab mungkin maksudnya memberikan motivasi tetapi justru tidak
menguntungkan perkembangan belajar siswa.(Sadirman ,2005 ;50)
Motivasi ekstrinsik yang sering digunakan guru yaitu dengan
pemberian reward. Dengan pemberian reward kepada siswa yang berprestasi
akan memacu motivasi mereka agar belajar lebih giat lagi. Bahkan bagi siswa
yang belum berprestasi akan termotivasi untuk belajar lebih giat lagi untuk
bisa mengejar siswa yang berprestasi.
Metode Reward adalah metode pembelajaran interaktif antara guru dan
siswa yang menerapkan sistem pemberian hadiah bagi siswa yang aktif dan
benar dalam menjawab soal latihan dan sebaliknya memberikan hukuman
bagi siswa yang tidak aktif atau tidak benar dalam menjawab soal latihan.
(Mulyawan 2016:242)
Sedangkan menurut Mc. Donald dalam bukunya Sardiman, (2005;73)
mengemukakan bahwa motivasi mengandung tiga elemen penting yaitu:
1. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri
setiap individu manusia. Perkembangan motivasi akan membawa
beberapa perubahan energy di dalam system “neurophysiological” yang
ada pada organisme manusia. Penampakannya aka menyangkut kegiatan
fisik manusia.
2. Motivasi di tandai dengan munculnya, rasa atau “feeling” afeksi
seseorang. Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan
kejiwaan, afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia.
60
3. Motivasi akan di rangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi dalam hal
ini merupakan respon dari suatu aksi, yakni tujuan. Motivasi memang
muncul dari dalam diri manusia, tetapi kemunculannya karena terangsang
atau terdorong oleh adanya unsur lain, dalam hal ini adalah tujuan. Dan
tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan.
Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri
setiap individu manusia. Perkembangan motivasi akan membawa beberapa
perubahan energy di dalam system “neurophysiological” yang ada pada
organisme manusia. Penampakannya aka menyangkut kegiatan fisik manusia.
Pemberian reward memiliki peranan yang penting dalam proses
pembelajaran. Kegiatan ini bisa dijadikan sebuah strategi yang digunakan
oleh guru untuk membangkitkan dan menggerakkan motivasi belajar siswa
yang
berasal dari luar siswa. Hal ini dikarenakan terdapat kebutuhan yang
dimiliki oleh siswa yang mampu dipengaruhi oleh pemberian reward yaitu
kebutuhan penghargaan. Reward dan punishment ini terdiri dari berbagai
bentuk, bukan hanya sekedar memberikan hadiah yang bersifat materi seperti
uang atau permen dan juga bukan hanya memberikan hukuman berupa kontak
fisik seperti memukul atau menampar. Tanpa disadari, reward ternyata
memiliki berbagai bentuk. Sekedar memberikan ucapan penyemangat dan
memberi teguran yang membangun, itu merupakan salah satu bentuk reward
61
dan punishment yang dapat membangkitkan motivasi belajar siswa yang
berasal dari luar diri siswa.
62
BAB III
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi dan Subyek Penelitian
Sejarah Singkat Berdirinya MTs NU Ungaran Kabupaten Semarang .
MTs NU Ungaran didirikan pada tanggal 20 Juli 1987 oleh para Alim Ulama
dan Kyai di Kabupaten Semarang. untuk ikut serta mencedaskan bangsa dan
membangun ahlaqul karimah. MTs NU menggunakan kurikulum berbasis
kompetensi yang memprioritaskan Agama Islam, dismping kurikulum yang
berlaku di SMP dan atau sederajat. Perpaduan kurikulum tersebut,
menjadikan siswa-siswi MTs NU Ungaran lebih memahami ilmu agama
(Tafaqahu fid din) yang menjadi dasar utama membentuk siswa-siswi yang
berahlakul karimah.(Dokumentasi;08 Februari 2019)
B. Riwayat Perjalanan Singkat Masa Ke Masa Kepala Madrasah
Nama Periode
H. Miftahuddin, S.H. Kepala Madrasah Periode 1987 – 1988
H. Rohmad Ansori, S.Ag Kepala Madrasah Periode 1989 – 2000
K.H. Masyhudi, A.Md. Kepala Madrasah Periode 2000 – 2010
Hj. Hidayatun, S.Ag., M.Pd. Kepala Madrasah Periode 2011 – 2012
H. Achmad Musafak, S.Pd.I., M.Pd
Kepala Madrasah Periode 2012 –
Sekarang
C. Identitas Madrasah
Nama Madrasah : MTs. NU UNGARAN
63
Alamat Madrasah : Jalan Kaligarang No. 9 Ungaran
Kelurahan : Ungaran
Kecamatan : Ungaran Barat
Kabupaten : Semarang
Provinsi : Jawa Tengah
Nomor Telepon : (024) 6923905
E-mail : [email protected]
D. Nama Yayasan Penyelenggaran
Nama Yayasan : Badan Pelaksana Penyelenggara Pendidikan
Ma’arif NU
Alamat : Jalan KH. Hasyim Asyari
Kelurahan : Ungaran
Kecamatan : Ungaran Barat
Kabupaten : Semarang
Provinsi : Jawa Tengah
Nomor Telepon : 024 6926411
Nomor Statistik
Madrasah
: 121233220024
NPSN : 20364454
Jenjang Akreditasi : A
Tahun didirikan : 1987
Tahun beroperasi : 1988
mailto:[email protected]
64
Status Tanah : Milik Yayasan
Surat kepemilikan
tanah
: Sertifikat No. 45 dan 1525
Luas tanah : 2.365 m²
Status Bangunan : Milik Yayasan
Surat ijin bangunan : 648.1/157/2009
Luas bangunan : 1.404 m²
(Dokumentasi;8 Februari 2019)
E. Visi dan Misi Madrasah
1. Visi
Taat pada ajaran agama, dan santun dalam berakhlaqul karimah.
2. Misi
- Membimbing siswa dengan ajaran islam (Ahlus sunnah wal jama'ah)
- Meningkatkan kwalitas Sumber Daya Manusia (SDM) dengan ilmu
umum dan agama.
- Membimbing siswa berakhlakul karimah berbasis salafiyah
F. Keadaan Siswa, Guru Dan Karyawan MTs NU Ungaran
1. Keadaan Siswa MTs NU Ungaran
Jumlah siswa kelas VII di MTs NU Ungaran pada tahun pelajaran
20118/2019 sejumlah 259 siswa, dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 3.1 Daftar Siswa MTs NU Ungaran
NO KELAS L P JUMLAH
65
Tabel 3.2 Jumlah keseluruhan siswa dalam 4 (empat) tahun terakhir :
2. Kea
daan
Guru
dan
Kary
awan MTs NU Ungaran
Guru-guru MTs NU Ungaran merupakan guru yang profesional,
mereka mengajar sesuai bidangnya. Sebagian besar adalah lulusan S1,
bahkan ada beberapa dari mereka yang telah menyelesaikan pendidikan
S2. Sedangkan karyawan bertugas untuk membantu kelancaran segala
1 7A 16 16 32
2 7B 14 24 38
3 7C 22 17 39
4 7D 22 16 38
5 7E 24 14 38
6 7F 23 13 36
7 7G 23 15 38
TAHUN
PELAJARAN
KELAS
JUMLAH
VII VIII IX
2015/2016 222 185 192 559
2016/2017 294 226 180 700
2017/2018 304 287 202 793
2018/2019 262 297 270 829
66
kegiatan yang ada sesuai bidangnya masing-masing, sehingga tujuan yang
dicapai bisa terlaksanan dengan baik.
Jumlah seluruh personil madrasah ada sebanyak orang, terdiri
atas guru 41 orang, karyawan tata usaha 1 orang, pengurus koperasi 1
orang, pengurus perpustakaan 1 orang, penjaga unit kesehatan sekolah 1
orang, tukang kebun 1 orang dan satpam 1 orang. Dari sejumlah guru
76% berstatus PNS dan sisanya 24% berstatus honorer (GTT). Untuk
karyawan hanya 44% yang berstatus PNS dan sisanya 56% tidak tetap
(PTT). Untuk data selengkapnya terlampir (Sumber: Dokumentasi, 12
februari 2018).
G. Struktur Organisasi MTs NU Ungaran Kabupaten Semarang
- Ketua Pengurus : KH. Muhdi Taufiq
- Ketua Komite : KH. Masyhudi
- Kepala Madrasah : H. Achmad Musafak,
S.Pd.I., M.Pd.
- Wakil Kepala Bidang Kurikulum : Hartono, S.Pd.
- Wakil Kepala Bidang Kesiswaan : Tri Hastutik Marlianingsih,
S.Pd.
- Wakil Kepala Bidang Hubungan Masyarakat: KH. Zainal Muttaqin,
M.Pd.
- Wakil Kepala bidang Sarana Prasarana : Maskhuri, S.Kom.
67
- Kepala Tata Usaha : Mohammad Arifuddin,
S.HI.
- Bendahara Madrasah : Retno Safitri, A.Md.
- Asisten Bendahara : Isnaini Khusnul Khotimah
- Staf Tata Usaha Bidang Kesiswaan : Muhamad Nur Rois
- Pustakaan : Rifa’I, A.Md.
- Satpam : Romadhon
- Tenaga Kebersihan : Muta’alim
- Pesuruh : Muhamad Choirul Anas
- Penjaga Madrasah : Muta’alim
- Kepala Laboratorium : Maskhuri, S.Kom.
- Laboran IPA : Adna Maulitasari, S.Pd.
- Penanggungjawab UKS 1 : Iluk Nurhayati, S.Ag.
- Penanggung Jawab UKS 2 : Wanda Hesti Kurnia, S.Pd.
- Penanggungjawab Ibadah : Nur Taufiq, S.Ag.
- Bimbingan Konseling :
1. Siti Khobiriyah, S.Pd. sebagai Koordinator BK
2. Sofiyatun, S.Pd. sebagai BK Kedisiplinan
3. Nuramaliah, S.Pd. sebagai BK Kedisiplinan dan Prestasi
4. Novi Anggun Wijayanti, S.Pd. sebagai BK Kedisiplinan dan Prestasi
5. Laily Nur Hasanah, S.Psi. sebagai Administrasi BK
68
1. Nama Guru Wali Kelas;
Tabel 3.3 Daftar nama guru MTs NU Ungaran
No. Nama NIP Jabatan
1. Siti Khobiriyah, S.Pd. --- Wali Kelas VII A
2. Ummu Shofiyah Ernawati, S.Pd.I. --- Wali Kelas VII B
3. Irnita Martha Sari, S.Pd. --- Wali Kelas VII C
4. Rina Dwi Lukmanati, S.Pd. --- Wali Kelas VII D
5. Tatik Qodriyah, S.Pd.. --- Wali Kelas VII E
6. Aini Mustaghfiroh, S.Pd. --- Wali Kelas VII F
7. Fatkhul Manan Jazuli, S.Pd.I. --- Wali Kelas VII G
8. Mayang Siwi Dewayanti, S.Pd. --- Wali Kelas VIII A
9. Triyaningsih, S.Pd. --- Wali Kelas VIII B
10. Adna Maulitasari, S.Pd. --- Wali Kelas VIII C
11. Fahmi Mubarak, S.Pd. --- Wali Kelas VIII D
12. Laily Nur Hasanah, S.Psi. --- Wali Kelas VIII E
13. Dina Arifatunnisa, S.Pd.I. --- Wali Kelas VIII F
14. Hj. Nur Fauziyah, S.Pd. 196909011998032002 Wali Kelas VIII G
15. Maulana Yusuf, S.Pd. --- Wali Kelas VIII H
16. Hj. Peny Ariyanti, S.Pd.I. --- Wali Kelas IX A
69
17. Muhammad Mustofa, S.Pd. --- Wali Kelas IX B
18. Arifa Eviana, S.Pd.I. --- Wali Kelas IX C
19. Iluk Nurhayati, S.Ag. 196204121987032003 Wali Kelas IX D
20. Dra. Renny Ernawati --- Wali Kelas IX E
21. Sofiyatun, S.Pd. --- Wali Kelas IX F
22. Wanda Hesti Kurnia, S.Pd. --- Wali Kelas IX G
23. Muhammad Abadi, S.Pd. --- Wali Kelas IX H
2. Pembinaan Kegiatan Ekstra Kulikuler
Tabel 3.4 Daftar kegiatan ekstra MTs NU Ungaran
No. Nama NIP Jabatan
1. Muhamad Mustofa, S.Pd. --- Pembina Pramuka
2. Adna Maulitasari, S.Pd. --- Pembina Pramuka
3. Romadhon --- Pembina Pramuka
4. Romadhon --- Pembina Paskibra dan
Upacara
5. Maulana Yusuf, S.Pd. --- Pembina Paskibra dan
Upacara
6. Siti Khobiriyah, S.Pd. --- Pembina Marching
Drumband
70
7. Siti Khobiriyah, S.Pd. --- Pembina Rebana
8. Muhammad Abadi, S.Pd. --- Pembina Atletik
9. Muhammad Abadi, S.Pd. --- Pembina Badminton
10. Ust. Lutfi Hakim --- Pembina Seni Baca al-
Qur’an
11. Wanda Hesti Kurnia, S.Pd. --- Pembina PMR
12. Fahmi Mubarak, S.Pd. --- Pembina Futsal
13. Isnaini Khusnul Khotimah --- Pembina Beladiri Pagar
Nusa
14. Mahally --- Pembina Bola Voli
3. Nama Guru Piket
Tabel 3.5 Daftar nama guru piket MTs NU Ungaran
NO NAMA HARI
1. Nunung Rochmiyati, S.Pd.I. Senin
2. Irnita Martha Sari, S.Pd. Selasa
3. Dina Arifatunnisa, S.Pd.I. Rabu
4. Maulana Yusuf, S.Pd. Kamis
5. Dwi Febiana, S.Pd. Jum’at
6. Nurdian Kusuma Astuti, S.Pd. Sabtu
71
4. Sarana Prasarana
Tabel 3.6 Daftar ruang kelas MTs NU Ungaran
Tabel 3.7Daftar ruang MTs NU Ungaran
No. Uraian Luas Jumlah Kondisi
1. Ruang Kelas 7 x 8 m² 1 Baik
2. Ruang Administrasi :
a. Ruang Kepala Madrasah
b. Ruang Guru
c. Ruang Tata Usaha
d. Gudang
3,5 x 8
m²
5 x 8 m²
2 x 8 m²
2,5 x 6
m²
1
1
1
1
3. Ruang Penunjang :
a. Ruang Ibadah (Masjid)
b. Laboratorium Komputer
12 x 4 m²
1
1
KELAS
RUANG
KELAS
KONDISI KETERANGAN
VII 7 BAIK
VIII 8 BAIK
IX 8 BAIK
JUMLAH 23
72
c. Laboratorium IPA
d. Ruang Koperasi
e. Kamar Mandi Siswa/WC
f. Kamar Mandi Guru/WC
g. Ruang UKS
3,5 x 8
m²
1,5 x 3
m²
1,5 x 3
m²
3 x 3
1
1
7
2
1
4. Ruang BK 2 x 6 1
5. Lapangan Olah Raga 12 x 24
m²
1
5. Prestasi / Capaian Siswa
Tabel 3.8 Daftar prestasi MTs NU Ungaran tahun 2017/2018
PRESTASI YANG DIRAIH MTs NU UNGARAN
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
NO JUARA TINGKAT JENIS
PENGHARGAAN
1. Juara Umum Porsema Kab. Semarang 2017 Piagam + Tropi
2. Juara 1 Tausiyah Kab. Semarang dan Kota
semarang 20
Top Related