KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYATKEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT
PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN UMUM SEWAPEMBANGUNAN RUMAH SUSUN UMUM SEWASUNGAI CILIWUNGSUNGAI CILIWUNG
Oktober 2012Oktober 2012
Sungai CILIWUNG adalah tulang punggung dari lahir hingga terbentuknya kota Jakarta. Baik sebagai Penyedia kebutuhan air baku hingga sarana transportasi.
Dulu, berkat Sungai Ciliwung yang bersih, kota Batavia pernah mendapat julukan Ratu dari Timur. Banyak pendatang asing menyanjung tinggi, bahkan menyamakannya dengan kota-kota ternama di Eropa, seperti Venesia di Italia.Jean-Baptiste Tavernier, sebagaimana dikutip Van Gorkom, mengatakan Ciliwung memiliki air yang paling baik dan paling bersih di dunia (Persekutuan Aneh, 1988).
Sumber : buku "Het Voormal ige Batavia"
persediaan air baku
Sarana transportasi
Sarana penyeberangan
KINI, sebagian besar bantarannya penuh dengan KINI, sebagian besar bantarannya penuh dengan pemukiman liar dan kumuhpemukiman liar dan kumuh
MANGGARAI
SRENGSENG SAWAH
BALE KAMBANG
menjadi “daerah belakang” dari pemukiman liar dan menjadi “daerah belakang” dari pemukiman liar dan kumuh, sehingga luput dari perhatian serta semakin kumuh, sehingga luput dari perhatian serta semakin dilupakan peran pentingnya kehidupan urbandilupakan peran pentingnya kehidupan urban
Namun, masih diperlukan guna kegiatan sehari-hariNamun, masih diperlukan guna kegiatan sehari-hari
Menjadi daerah mati dan sepi …..Menjadi daerah mati dan sepi …..
……. PADAT ….. PADAT ….
Tidak tersisa lahan kosongTidak tersisa lahan kosongSehingga sulit untuk dilakukan Sehingga sulit untuk dilakukan upaya penataanupaya penataan
RELOKASI SEBAIKNYA :• Tidak jauh dari tempat kegiatannya• Hunian susun sewa• Akses non-motorized atau pedestrian• Perlu akses baik ke transportasi umum massal
RELOKASI SEBAIKNYA :• Tidak jauh dari tempat kegiatannya• Hunian susun sewa• Akses non-motorized atau pedestrian• Perlu akses baik ke transportasi umum massal
CiliwungFAKTA Sungai CiliwungFAKTA Sungai Ciliwung
• Saat kemarau kecil, saat musim hujan besar.
• pemicu okupasi lahan bantaran sungai.
• Berlangsung lama menjadi masalah sosial
• Perlu pendekatan ‘bijak’
• Pendatang tidak permanen,•kultur yang heterogen•kurang peduli lingkungannya
• Pekerjaan di sektor informal sekitar tempat tinggalnya
• pemilihan lokasi bantaran karena alasan ‘kedekatan’ dengan tempat kegiatannya.
prinsip :Membangun
TANPAMenggusur
RelokasiYang
Manusiawi
Kemiskinan
PerluPenataan dengan Rumah Susun Sewa Penataan dengan Rumah Susun Sewa
Kondisi PadatTidak tertata
STRATEGI RELOKASI WARGASTRATEGI RELOKASI WARGADengan Pemanfaatan Air-Right sungai yang sudah bebasDengan Pemanfaatan Air-Right sungai yang sudah bebas
JUMLAH PENDUDUK DAN JUMLAH KK JUMLAH PENDUDUK DAN JUMLAH KK DI DAERAH BANTARAN KALI CILIWUNGDI DAERAH BANTARAN KALI CILIWUNG(RW yang bersinggungan dengan bantaran kali Ciliwung)(RW yang bersinggungan dengan bantaran kali Ciliwung)
Luas Kawasan + 9,6 Ha.
MANGGARAI (RW 01,04 dan 10) = 2.390 KKBUKIT DURI (RW 01,09,10,11 dan 12) = 3.526 KKK. MELAYU (RW 01,02,03,06,07 dan 08) = 7.233 KKKEBON BARU (RW 01 dan 04) = 264 KKCAWANG (RW 01,02,03,05,08 dan 12) = 1.623 KKCILILITAN (RW 07) = 441 KKPANGADEGAN (RW 01 dan 02) = 270 KKRAWA JATI (RW 01,03,06,07 dan 08) = 3.521 KKPEJATEN TIMUR (RW 03,05,06,09 dan 11) = 4.967 KKBALEKAMBANG (RW 01,02,04 dan 05) = 363 KKGEDONG (RW 03,07 dan 11) = 387 KKTANJUNG BARAT (RW 01,03 dan 05) = 275 KKSRENGSENG SAWAH (RW 02,03,04,07,08,09 dan 19) = 8.791 KK
TOTAL KESELURUHAN = 34.051 KK
TAHAP 1((1313..413413 KK) KK)
SUMBER DINAS PERUMAHAN DAN GEDUNG DKI JAKARTA
TAHAP 4(9.453 KK)(9.453 KK)
5
TAHAP 2((22..334334 KK) KK)
TAHAP 3TAHAP 3((55..63516351 KK) KK)
PENTAHAPAN PEKERJAANPENTAHAPAN PEKERJAANNORMALISASI SUNGAINORMALISASI SUNGAI
Segmen Manggarai – CawangSegmen Manggarai – CawangSodetan Kebon BaruSodetan Kebon Baru
MANGGARAI
SRENGSENG SAWAH
CAWANG
KALIBATA
TANJUNG BARAT
Tahap 18 km
Tahap 22,2 km
Tahap 312,6 km
Tahap 412,2 km
Segmen Manggarai – CawangSegmen Manggarai – CawangSodetan Kebon BaruSodetan Kebon Baru
Segmen Manggarai – KalibataSegmen Manggarai – KalibataSodetan PengadeganSodetan Pengadegan
Segmen Kalibata – Tanjung BaratSegmen Kalibata – Tanjung Barat
Segmen Tanjung Barat – Srengseng SawahSegmen Tanjung Barat – Srengseng Sawah
Seleksi Lahan “tidur” di sekitar Kali Ciliwung : Pemanfaatan air-right dan normalisasi jalur sungai (DAS)
• Beberapa ruas Daerah Aliran Sungai (DAS) • Daerah rencana sodetan kali Ciliwung
Pemanfaatan air-right Pasar Tradisional• Pasar Rumput• Pasar Blora• Pasar Tebet, dll
Pemanfaatan air-right jalur (Depo & Stasiun) Kereta Api• Depo KA Bukit Duri, Depo KA Manggarai• Stasiun KA Manggarai
Pemanfaatan Lahan bekas Kantor Pemerintah / BUMN• Lahan ex Dinas Teknis DKI – Jl Jatinegara Barat• Lahan Berenlaan• Lahan ex Indo Farma
OPSI DENGAN AREA YG PALING SIAP UNTUK DIBANGUN
1
2Lokasi
PASAR RUMPUT
LokasiEx DINAS TEKNIS
DKI3
TAHAP 1TAHAP 1
SEGMEN MANGGARAI – BERENLAANSEGMEN MANGGARAI – BERENLAAN• Lebar DAS rata-rata 50 M + sempadan @ 8 M• Jumlah warga tinggal di Sempadan DAS : 2.390 KK *
(Kel Manggarai RW 01, 04 dan 10)
• Pembangunan diatas Pasar Rumput 3.500 unit
SEGMEN BUKIT DURI – OTISTASEGMEN BUKIT DURI – OTISTA• Lebar DAS rata-tata 50 M + sempadan @ 5 M• Jumlah warga tinggal di Sempadan DAS : 3.526 KK *
(Kel Bukit Duri RW 01, 09, 10, 11 dan 12)
• Pembangunan di lokasi ex Dinas Teknis 1.728 unit
SEGMEN KAMPUNG MELAYU – BIDARACINASEGMEN KAMPUNG MELAYU – BIDARACINA• Sudah dinormalisasi sepanjang 800 M• Lebar DAS rata-rata 60 M + sempadan @ 7,5 M• Jumlah warga tinggal di Sempadan DAS : 7.233 KK *
(Kel Kampung Melayu RW 01, 02, 03, 06, 07 dan 08)
• Pembangunan diatas sungai 8.000 unit
SEGMEN KEBON BARUSEGMEN KEBON BARU• Lebar DAS rata-rata 65 M + sempadan @ 5 M• Jumlah warga tinggal di Sempadan DAS : 264 KK *
(Kel Kebon Baru RW 01 dan 04)
* sumber : Dinas Perumahan dan Gedung DKI Jakarta th 2012
STRATEGI RELOKASISTRATEGI RELOKASITAHAP 1TAHAP 1
TOTAL dibangun tahap 113.228 unit13.228 unit
TOTAL dibangun tahap 113.228 unit13.228 unit
Pembangunan diatas SungaiPembangunan diatas Sungai
LokasiLokasiPASAR RUMPUTPASAR RUMPUT
LokasiLokasiDINAS TEKNISDINAS TEKNIS
STRATEGI RELOKASISTRATEGI RELOKASITAHAP 1TAHAP 1
PEMBANGUNAN di atas sungai yang sudah PEMBANGUNAN di atas sungai yang sudah dinormalisasi sepanjang 800 Mdinormalisasi sepanjang 800 M
• Lebar DAS rata-rata 60 M + sempadan @ 5 M• dibangun 8.000 unit
PEMBANGUNAN di atas Pasar RumputPEMBANGUNAN di atas Pasar Rumput• dibangun 3.500 unit
PEMBANGUNAN di lokasi ex Dinas TeknisPEMBANGUNAN di lokasi ex Dinas Teknis• dibangun 1.728 unit
TOTAL dibangun tahap 113.228 unit13.228 unit
Untuk merelokasi warga sepanjang Manggarai-Cawang
TOTAL dibangun tahap 113.228 unit13.228 unit
Untuk merelokasi warga sepanjang Manggarai-Cawang
Kel.KEBON BARU
264 KK
Kel.KAMPUNG MELAYU
7.233 KK
Kel.BUKIT DURI
3.526 KK
Kel.MANGGARAI
2.390 KK
Dengan ter-relokasinya warga di tahap 1 ini, maka Dengan ter-relokasinya warga di tahap 1 ini, maka sungai Ciliwung segmen Manggarai-Cawang (8 KM) sungai Ciliwung segmen Manggarai-Cawang (8 KM) sudah bebas untuk dilakukan perbaikan dan penataan sudah bebas untuk dilakukan perbaikan dan penataan DASDAS
Termasuk pengerjaan sodetan di Kebon BaruTermasuk pengerjaan sodetan di Kebon Baru
CAWANG
MANGGARAI
SODETAN Kebon Baru
8 Km
HASIL PEKERJAANHASIL PEKERJAANTAHAP 1TAHAP 1
STRATEGI RELOKASISTRATEGI RELOKASITAHAP 2TAHAP 2
PEMBANGUNAN di SEGMEN KEBON BARUPEMBANGUNAN di SEGMEN KEBON BARU(area bekas Sodetan sepanjang 600 M)(area bekas Sodetan sepanjang 600 M)• Lebar DAS rata-rata 65 M + sempadan @ 5 M• dibangun 4.500 unit, untuk menampung warga di kel.
Cawang, Pengadegan dan Cililitan sejumlah 2.434 KK serta sebagian dari kel RawajatiSodetan
Kebon Baru
TOTAL dibangun tahap 24.500 unit4.500 unit
Untuk merelokasi warga sepanjang Cawang-Pengadegan-Cililitan
TOTAL dibangun tahap 24.500 unit4.500 unit
Untuk merelokasi warga sepanjang Cawang-Pengadegan-Cililitan
Dengan ter-relokasinya warga di tahap 2 ini, maka Dengan ter-relokasinya warga di tahap 2 ini, maka sungai Ciliwung segmen Cawang-Kalibata sungai Ciliwung segmen Cawang-Kalibata (sepanjang 2,2 Km) sudah bebas untuk dilakukan (sepanjang 2,2 Km) sudah bebas untuk dilakukan perbaikan dan penataan DASperbaikan dan penataan DAS
Termasuk membuat sodetan di PengadeganTermasuk membuat sodetan di Pengadegan2,2 Km
SODETAN Pengadegan
HASIL PEKERJAANHASIL PEKERJAANTAHAP 2TAHAP 2
STRATEGI RELOKASISTRATEGI RELOKASITAHAP 3TAHAP 3
PEMBANGUNAN di SODETAN PENGADEGANPEMBANGUNAN di SODETAN PENGADEGAN(area bekas Sodetan dan diatas Sodetan sepanjang)(area bekas Sodetan dan diatas Sodetan sepanjang)• dibangun 13.000 unit, untuk menampung warga di kel. Rawajati, Pejaten
Timur, Bale Kambang, Gedong dan Tanjung Barat sejumlah 9.513 KK serta sebagian kel. Srengseng Sawah (3.487 KK)
TOTAL dibangun tahap 311.000 unit11.000 unit
Untuk merelokasi warga sepanjang Rawajati-Tanjung Barat-Srengseng Sawah
TOTAL dibangun tahap 311.000 unit11.000 unit
Untuk merelokasi warga sepanjang Rawajati-Tanjung Barat-Srengseng Sawah
STRATEGI RELOKASISTRATEGI RELOKASITAHAP 4TAHAP 4
PEMBANGUNAN diatas DEPO KA BUKIT DURIPEMBANGUNAN diatas DEPO KA BUKIT DURI• dibangun 5.600 unit, untuk menampung sisa warga di
kel. Srengseng Sawah (8791-3487= 5.304 KK)
HASIL PEKERJAANHASIL PEKERJAANTAHAP 3 & 4TAHAP 3 & 4
Dengan ter-relokasinya warga di tahap 3, maka sungai Ciliwung Dengan ter-relokasinya warga di tahap 3, maka sungai Ciliwung segmen Kalibata-Tanjung Barat (sepanjang 12,6 Km) sudah bebas segmen Kalibata-Tanjung Barat (sepanjang 12,6 Km) sudah bebas untuk dilakukan perbaikan dan penataan DASuntuk dilakukan perbaikan dan penataan DAS
MANGGARAI
SRENGSENG SAWAH
CAWANG
KALIBATA
TANJUNG BARAT
Tahap 18 km
Tahap 22,2 km
Tahap 312,6 km
Tahap 412,2 km
Setelah relokasinya sisa warga Kle Srengseng Sawah di tahap 4, Setelah relokasinya sisa warga Kle Srengseng Sawah di tahap 4, maka sungai Ciliwung segmen Tanjung Barat Srengseng Sawah maka sungai Ciliwung segmen Tanjung Barat Srengseng Sawah (sepanjang 12,2 Km) sudah bebas untuk dilakukan perbaikan dan (sepanjang 12,2 Km) sudah bebas untuk dilakukan perbaikan dan penataan DASpenataan DAS
Lebar DAS 60M
Potensi pemanfaatan Air Right
Bantaran dapat digunakan sebagai Public Space pada musim kemarau
Jalur sungai sebagai Mitigasi Bencana
Persediaan air sungai bagi keperluan pemadam kebakaran
Aspek sosial-ekonomi, penghuni tidak keluar dari daerah asalnya
Sebagai penghubung / jembatan yang menyatukan wilayah di 2 sisi yang selama ini terpisah oleh keberadaan sungai
TERMINALKAMPUNG MELAYU
SEGMEN Kp. MELAYU - BIDARACINA
(situasi pada 12 Oktober 2012, kel Bidaracina)(situasi pada 12 Oktober 2012, kel Bidaracina)
Daerah sekitar sudah bersih, sehingga dapat dilakukan penataan atau pembangunan blok rusun yang baru dan permanen
GAGASAN PENATAANGAGASAN PENATAAN
HUNIAN
Public Space
KONSEP GAGASAN RELOKASIKONSEP GAGASAN RELOKASIDalam program Normalisasi sungaiDalam program Normalisasi sungai
Kebutuhan LuasKebutuhan LuasTerpenuhiTerpenuhi
Pada saat air surut, bantaran berfungsi sebagai Ruang Publik, sebagai tempat interaksi sosial
Akses Mitigasi Bencana
Sebagai Jembatan penghubung 2 wilayah
PRESEDENPRESEDEN
Ponte Vecchio, Florence – Italy Ponte Vecchio, Florence – Italy (Taddeo Gaddi – 1564)
Sudah pernah terjadi, permukiman diatas sungai / kanal sebagai pemanfaatan struktur jembatan, walaupun hanya lo-rise yang dikarenakan keterbatasan teknologi
HI-RISEHI-RISEPUBLIC HOUSINGPUBLIC HOUSING
Peak, Hong KongPeak, Hong Kong
Hong KongHong Kong
pinnacle@duxton, singapore (HDB)56 lantaiLow cost housing
Le Corbusier, unite-dhabitation-marseille, FranceLe Corbusier, unite-dhabitation-marseille, France( 1947-1952 )
Gate Tower Hanshin Expressway, Fukushima-ku, Gate Tower Hanshin Expressway, Fukushima-ku, Osaka, JapanOsaka, Japan
VERTIKAL
LO-RISE HI-RISE
PENGGABUNGAN 3 Tower PENGGABUNGAN 3 Tower dalam 1 BLOKdalam 1 BLOK
Guna perkuatan struktur sekaligus efisiensi sarana dan fasilitas :
• Sharing Asset• Sharing Infrastructure• Sharing Utilities
PENERAPAN GAGASANPENERAPAN GAGASANPemanfaatan Air-Right sungai yang sudah bebasPemanfaatan Air-Right sungai yang sudah bebas
Lokasi : segmen bidaracina sepanjang 800 MLokasi : segmen bidaracina sepanjang 800 M
TEKNIS 1TEKNIS 1LEGALITAS 2LEGALITAS 2
Rancangan TEKNISRancangan TEKNIS
BLOK PLANBLOK PLAN
LANTAI DASARLANTAI DASAR
LOBBYLOBBYLIFTLIFT
LOBBYLOBBYLIFTLIFT
KantorKantorPENGELOLAPENGELOLA
BALAI WARGABALAI WARGA
KLINIKKLINIK
MEPMEP
MEPMEP
HALLHALLENTRANCEENTRANCE
Level CONCOURSELevel CONCOURSE
Lantai TIPIKALLantai TIPIKAL
DapurDapur DapurDapur
CuciCuci
JemurJemur
Kmr Tidur 1Kmr Tidur 1
Kmr Tidur 2Kmr Tidur 2
Kmr Tidur 3Kmr Tidur 3
Kmr Tidur 1Kmr Tidur 1
Kmr Tidur 2Kmr Tidur 2
UNIT 3 kamarUNIT 3 kamar UNIT 2 kamarUNIT 2 kamar
S E L A S A RS E L A S A R
KM/WCKM/WC KM/WCKM/WC
DapurDapur
UNIT 3 kamarUNIT 3 kamar UNIT 2 kamarUNIT 2 kamar
S E L A S A RS E L A S A R
KM/WCKM/WC KM/WCKM/WC
DapurDapur
AREA SELASAR DALAM / KORIDORAREA SELASAR DALAM / KORIDOR
POTONGAN BANGUNANPOTONGAN BANGUNAN
PINTU LIFT
PINTU LIFT
TRANSPORTASI VERTIKAL
Bagian paling mahal (boros energi) adalah bukaan pintu lift pada saat operasional
EFISIENSI BUKAAN PINTU LIFT (LANDING FLOOR)
Bukaan tidak pada setiap lantai Perletakan Lift Lobby pada “bordes” Pintu Lift terbuka setiap 4 lantai
PENERAPAN GAGASANPENERAPAN GAGASANPemanfaatan Air-Right sungai yang sudah bebasPemanfaatan Air-Right sungai yang sudah bebasLokasi : segmen bidaracina sepanjang 800 MLokasi : segmen bidaracina sepanjang 800 M
Aspek Legalitas :Aspek Legalitas :
AMDAL :AMDAL :
UU no 28/2002 tentang Bangunan GedungDimungkinkan pemanfaatan ruang atas air, dengan seijin instansi yang berwenang.Persyaratan : tidak mengganggu fungsi aliran air dibawahnya.
PP no 38/2011 tentang SungaiDimungkinkan
PerMen PU no 47/PRT/1990 tentang Pengelolaan Atas Air dan atau Sumber Air pada Wilayah SungaiSungai Ciliwung termasuk dalam daftar wilayah sungai yang kewenangan pengelolaannya berada pada Menteri Pekerjaan Umum
Perda DKI no 1/2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah 2030Dimungkinkan, pengaturan lebih detilnya diatur lebih lanjut dengan Peraturan Gubernur
Dampak Lingkungan perlu Kajian mengenai :• Limbah• Tata Air• Biota Air• Aspek sosial.
PEMBANGUNAN RUSUNAWAPEMBANGUNAN RUSUNAWALokasi Pasar RumputLokasi Pasar Rumput
Jl. Sultan AgungJl. Sultan Agung
KONSEP / GAGASANKONSEP / GAGASANDESAINDESAINDESIGN APPROACHDESIGN APPROACH
Penciptaan Ruang Penciptaan Ruang Interaksi sosialInteraksi sosial sebagai pengikat fungsi/aktivitas yang ada sebagai pengikat fungsi/aktivitas yang ada sekaligus pembentuk hirarki ruang Publik/Bersamasekaligus pembentuk hirarki ruang Publik/Bersama
Penegasan bentukan Penegasan bentukan Defensible SpaceDefensible Space Kesadaran akan Milik Bersama :Kesadaran akan Milik Bersama : Penggunaan dan pemeliharaan bersamaPenggunaan dan pemeliharaan bersama menghindari okupasi ruang bersamamenghindari okupasi ruang bersama
LANTAI DASAR – Pasar TradisionalLANTAI DASAR – Pasar Tradisional
Referensi : BUDAPEST MARKETReferensi : BUDAPEST MARKET
LOBBYLIFT
LOBBYLIFT
LOBBYLIFT
67
67
PLAZAPEDESTRIAN
PLAZAPEDESTRIAN
R.DUDUK
R.DUDUKR.DUDUK
LOBBYLIFT
LANTAI TIPIKAL – HunianLANTAI TIPIKAL – Hunian
Lt 3 – 24 HUNIAN SEWA :Lt 3 – 24 HUNIAN SEWA :
30 m2 /unit30 m2 /unit134 unit / lantai134 unit / lantai3.216 unit total (24 lantai)3.216 unit total (24 lantai)
KDB : 60%KLB : 7Ketinggian : 24 lantaiJumlah Populasi : 12.863 jiwaKepadatan : 6.770 jiwa / Ha
TOTAL 320 lot
SEPEDA MOTOR
MOBIL
COLD STORAGE
LANTAI BASEMEN – Parkir & UtilitasLANTAI BASEMEN – Parkir & Utilitas
SEKOLAH SEKOLAH
BALAI WARGAFASUM / FASOS
MASJID
LANTAI 3 – Public AreaLANTAI 3 – Public Area
PINTU LIFT
PINTU LIFT
TRANSPORTASI VERTIKAL
Bagian paling mahal (boros energi) adalah bukaan pintu lift pada saat operasional
EFISIENSI BUKAAN PINTU LIFT (LANDING FLOOR)
Bukaan tidak pada setiap lantai Perletakan Lift Lobby pada “bordes”
Kesadaran terhadap “MILIK BERSAMA”Kesadaran terhadap “MILIK BERSAMA”Tidak terjadi okupasi ruang-ruang bersamaPemeliharaan tanggung rentengPenggunaan ruang-ruang bersama secara adil
Defensible space
Ruang Bersama
Ruang Bersama
Ruang Bersama Ruang Bersama
RUANG BERSAMAPUBLIK
PINTU LIFT
PINTU LIFT
TRANSPORTASI VERTIKAL
Bagian paling mahal (boros energi) adalah bukaan pintu lift pada saat operasional
EFISIENSI BUKAAN PINTU LIFT (LANDING FLOOR)
Bukaan tidak pada setiap lantai Perletakan Lift Lobby pada “bordes”
HUNIANHUNIAN
PUBLIC AREA PUBLIC AREA sebagai “pembatas” / buffer sebagai “pembatas” / buffer
PASARPASAR
PEMBANGUNAN RUSUNAWAPEMBANGUNAN RUSUNAWALokasi lahan ex Dinas Teknis DKILokasi lahan ex Dinas Teknis DKI
Jl. Jatinegara Barat RayaJl. Jatinegara Barat Raya
LOKASILOKASIEX KANTOREX KANTOR
DINAS TEKNIS DKIDINAS TEKNIS DKI
TOTAL = 1.400 unit
LANTAI DASARLANTAI DASAR
Halte
PLAZA
LANTAI TIPIKALLANTAI TIPIKAL
Innercourt
Total : 72 x 24lt = 1.728 unit
PEMBANGUNAN RUSUNAWAPEMBANGUNAN RUSUNAWALokasi lahan DEPO KA Bukit DuriLokasi lahan DEPO KA Bukit Duri
Jl. Jatinegara Barat RayaJl. Jatinegara Barat Raya
LAHAN DEPO KA BUKIT DURILAHAN DEPO KA BUKIT DURI
1. Membangun Tower diatas Depo KA dan diatas sungai
2. Memindahkan warga ke bangunan baru diatas Depo
3. Membangun Blok-blok di lahan yang telah kosong
1
23
1
1
2
3
Jl. Jatineg
ara Barat R
ayaJembatan Eksisting
Total 5.600 unit
TAHAP 1
TAHAP 2
TAHAP 3
PERKIRAAN RENCANA BIAYA
sub struktur upper structureJumlah Unit 50 6,000,000 4,500,000
Tower Sungai Bidaracina 8,000 400,000 m2 sub-struktur 40,000 m2 240,000,000,000 upper struktur 360,000 m2 1,620,000,000,000
Lokasi Pasar Rumput 3,500 175,000 m2 787,500,000,000
Lokasi ex Dinas Teknis DKI 1,728 86,400 m2 sub-struktur 8,640 m2 51,840,000,000 upper struktur 77,760 m2 349,920,000,000 tahap 1
ex Sodetan Kebon Baru 4,500 225,000 m2 3,049,260,000,000 sub-struktur - - upper struktur 225,000 m2 1,012,500,000,000 tahap 2
ex Sodetan Pengadegan 11,000 550,000 m2 1,012,500,000,000 sub-struktur - - upper struktur 550,000 m2 2,475,000,000,000 tahap 3
Depo Bukit Duri 5,600 280,000 m2 2,475,000,000,000 sub-struktur - - upper struktur 280,000 m2 1,260,000,000,000 tahap 4
1,260,000,000,000
TOTAL 34,328 3,257,800 m2 291,840,000,000 7,504,920,000,000
7,796,760,000,000
KESIMPULANKESIMPULAN
1. Pembangnan Rusun Umum Sewa Bertingkat Tinggi diatas sungai Ciliwung mampu :
• Menjadi terobosan dalam mengatasi kesulitan memperolah lahan di perkotaan
• Meningkatkan daya tampung penduduk di bantaran sungai TANPA menggusur
• Mendukung kegiatan normalisasi dan sodetan sungai Ciliwung oleh Kementerian Pekerjaan Umum.
• Pengentasan kawasan kumuh di bantaran sungai.
• Menciptakan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang lebih luas
2. Pembangunan Rusun Umum Sewa Bertingkat Tinggi diatas sungai Ciliwung memerlukan :
• Dukungan / Rekomendasi Kementerian Pekerjaan Umum
• Dukungan Perijinan Pemprov DKI Jakarta
• Pembiayaan APBN dan APBD.
• Persiapan sosial, ekonomi dan budaya masyarakat.
KESIMPULANKESIMPULAN
3. Perlu percepatan penerbitan Keppres (pencabutan bintang)
4. Rencana Ground Breaking oleh Presiden dan Wakil Presiden RI, Januari 2013 di lokasi sungai Ciliwung (Kel Kebon Baru), Pasar Rumput dan di lokasi ex Kantor Dinas Teknis DKI, jl. Jatinegara Barat Raya Jakarta Timur
5. Pembangunan Rumah Susun Sewa secara administratif dan teknis, menggunakan UU nomor 28 tahun 2002 ttg Bangunan Gedung serta UU nomor 20 tahun 2011 tentang Rumah Susun.
6. Pelaksanaan pembangunan, pengalihan kepemilikan dan distribusi rumah susun umum dan rumah susun khusus dilakukan untuk tahap awal oleh BLU, dasar pembentukannya PP nomor 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, dengan persetujuan Menteri Keuangan.
7. Tahap pelaksanaan angka 6 selanjutnya membentuk Badan Pelaksana Rumah Susun sesuai amanat pasal 72 UU nomor 20 tahun 2011 tentang Rumah Susun, pembentukannya melalui Peraturan Pemerintah, (mempercepat penyediaan rusun umum dan rusun khusus terutama di perkotaan, menjamin pemilikan dan penghunian rusun umum hanya oleh MBR, menjamin tercapainya asas manfaat rusun dan melaksanakan berbagai kebijakan bidang rusun umum dan rusun khusus)
terima kasih
Top Related