37
BAB V
STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI MAJALAH PANJEBAR
SEMANGAT DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSINYA DI ERA
DIGITAL
Dibawah ini aan diuraikan tentang strategi komunikasi organisasi yang dilakukan
oleh tim dalam organisasi majalah panjebar semangat ditinjau dari aspek
perencanaan, perumusan tujuan, organisasi, pengawasan dan evaulasi.
1. Perencanaan ( planning)
Dalam perencanaan di sini bahwa majalah Panjebar Semangat telah
melakukan perencanaan untuk mempertahankan eksistensi , yang dimana
dilihat oleh peneliti bahwa majalah Panjebar Semangat ada beberapa gerakan
dan inovasi dilakukan seperti menyediakan “ruang rubrik” bagi penulis muda.
yang tidak bisa menulis dalam bahasa Jawa, diberi kelonggaran menulis
dalam bahasa Indonesia, dengan catatan tulisan sesuai kebutuhan rubrikasi.
Hal ini diperkuat oleh bapak Wiyotohardjo selaku staff redaksi Majalah
Panjebar Semangat dalam hasil wawancara :
„‟Bicara strategi, kita memberikan ruang rubrik bagi penulis muda yang ingin
memberikan tulisannya, tetapi kita juga perlu menyeleksi tulisan-tulisan yang
dikirim, apakah layak untuk diterbitkan atau tidak. Apabila tulisannya
terpilih akan mendapatkan reward dari pihak Panjebar Semangat.”
2. Perumusan Tujuan
Tujuan dari majalah Panjebar Semangat untuk melakukan strategi
Komunikasi, yang dimana tim redaksi sudah merencanakan rubrik tersebut
untuk dijalankan dan akan di publikasikan dalam hal ini upaya dari pihak
redaksi akan selalu menarik pelanggan dengan rencana yang telah di atur,
agar dapat mempertahanakan eksistensi majalah tersebut meskipun sedang
38
mengalami persaingan dengan media cetak lainnya. Hal ini diperkuat oleh
bapak Wiyotohardjo selaku staff redaksi Majalah Panjebar Semangat dalam
hasil wawancara :
„‟Dengan kita berencana membuat ruang rubrik dan sudah dijalankan hingga
dipublikasikan sudah banyak orang yang suka, terutama rubrik cerkak dan
alaming lelembut selalu kita asah terus menerus karena rubrik ini yang
banyak disukai.”
3. Organisasi
Dalam organisasi di majalah Panjebar Semangat yang dapat diketahui
oleh peneliti disaat melakukan penelitian bahwa dimana suatu organisasi dari
tim redaksi majalah Panjebar Semangat selalu bekerja sama dengan wartawan
Panjebar Semangat maupun penulis muda yang ada diluar tim redaksi
Panjebar Semangat yang dimana untuk mengajak dan bekerja sama untuk
membuat tulisan rubrik, dalam hal ini selalu tim redaksi majalah Panjebar
Semangat melakukan hal tersebut. Bukan hanya tim redaksi saja melainkan
saling bekerja sama antara redaksi, tata usaha, percetakan hingga publikasi.
Dalam upaya untuk menarik pelanggan sehingga dapat mempertahankan
eksistensinya.dan tetap menjalankan rencana dari strategi komunikasi
tersebut. Hal ini diperkuat oleh Sugiyono selaku Kepala Tata Usaha majalah
Panjebar Semangat dalam hasil wawacara yang menyatakan bahwa:
„‟Kita ini, dari masing-masing devisi, devisi redaksi, devisi tata usaha,
maupun divisi percetakan saling bekerjasama. Apabila dari masing-masing
divisi ada kendala setidaknya dibicarakan dulu perbagian apabila tidak bisa
kita membicarakannya dengan pimpinan. Sehingga pimpinan selalu
menerima aspirasi dan memberikan solusi yang baik.”
4. Pengawasan
39
Pengawasan di majalah Panjebar Semangat yang ditemukan dari
peneliti dalam melakukan penelitian bahwa dimana pimpinan redaksi akan
mengawasi untuk divisi redaksi yang akan melaksanakan strategi tersebut
yang sudah direncankan dan diatur. Dalam hal ini sangat penting untuk
pimpinan redaksi mengontrol dan memastikan bahwa apa yang dikerjakan
timnya sudah tepat dan sesuai agar berdampak positif untuk majalah Panjebar
Semangat. Hal ini diperkuat oleh bapak Wiyotohardjo selaku staff redaksi
Majalah Panjebar Semangat dalam hasil wawancara :
„‟Redaktur pelaksana kita selalu mengontrol, mengawasi kita para staff
redaksi lainnya, apabila ada kendala kita selalu berbicara denganya sehingga
Pak Aryo bisa memberikan masukan apabila ada kendala. Pak Aryo juga
membantu apabila ada redaktur yang tidak masuk beliau menggantikannya.”
5. Evaluasi
Evaluasi yang dilakukan majalah Panjebar Semangat itu selalu
mengadakan dari pihak pemimpin redaksi. Ketika telah merencanakan strategi
Komunikasi dalam bentuk membuat rubrik ataupun hal yang lainnya, yang
dimana menjadi tolak ukur bahwa ada terjadi peningkatan pelanggan atau
tidak. Dalam upaya agar Panjebar Semangat akan merencanakan sebaik
mungkin agar majalah ini mampu bertahan eksistensinya dan meningkatan
pelanggan dan akan merancanakan sebaik mungkin agar pelanggan merasa
tertarik dengan adanya rubrik tersebut. Hal ini diperkuat oleh bapak
Wiyotohardjo selaku staff redaksi Majalah Panjebar Semangat dalam hasil
wawancara :
„‟Setelah penerbitan mingguan lalu diadakan rapat evaulasi oleh pemimpin
redaksi kita apakah ada kendala atau tidak dari awal hingga akhir. Apabila
ada pasti ada solusi bagaimana selanjutnya sehingga jika ada kendala yang
sama bisa teratasi.”
40
5.1 Strategi Komunikasi Organisasi Majalah Panjebar Semangat dalam
Mempertahankan Eksistensinya di Era Digital
Uraian dibawah ini akan menjelaskan strategi komunikasi organisasi yang
sudah diterangkan diatas tadi sebagian untuk menganalisis bagaimana Panjebar
Semangat bisa bertahan sampai sekarang ini. Untuk itu maka akan dibedah
bagaimana komunikasi organisasi secara internal dan eksternal
5.1.1 Komunikasi Organisasi Internal
Komunikasi organisasi internal dibagi menjadi dua yaitu komunikasi
vertical dan horizontal. Komunikasi vertical, komunikasi dari atas ke bawah
dan dari bawah ke atas. Misalnya komunikasi antara pimpinan dan bawahan
maupun sebaliknya. Hal ini sesuai yang diungkapkan oleh bapak
Wiyotohardjo selaku staff redaksi dalam hasil wawancara yang menyatakan :
“Yang dimana pemimpin redaksi kita Ibu Arkandi Sari sudah menempatkan
redaktur-redaktur dengan peminatan masing-masing. Misalnya dibagian politik,
ekonomi, keagamaan dan yang lain-lainnya, sehingga jika ada naskah yang masuk
langsung bisa dieksekusi dengan bagiannya.”
Majalah Panjebar Semangat ini termasuk majalah keluarga, karena
dari awal terbentuk sampai sekarang ini dipegang dari salah satu anggota
keluarga Pak Tom, yang pemimpin umumnya adalah anak dari adiknya Pak
Tom sendiri yaitu Pak Kustono Jatmiko. Pak jatmiko adalah pemimpin yang
baik bagi karyawan-karyawannya sehingga para karyawan menjadi sangat
nyaman dengan Pak Jatmiko. Hal ini sesuai yang diungkapkan oleh Bapak
Wijotohardjo selaku staff redaksi dalam hasil wawancara yang menyatakan ;
“Ini kan majalah keluarga yaa, jadi pemimpin umumnya itu turun temurun
yang sekarang ini sudah dipegang oleh Pak Kustono jatmiko. Beliau membangun
komunikasi yang baik dengan karyawannya sehingga karyawannya merasa nyaman
dan betah.”
41
“Pak Kustono Jatmiko selalu mencoba meluangkan waktu untuk melihat
bagaimana kinerja para karyawannya di divisi redaksi maupun divisi tata usaha. Hal
ini beliau akan menjaga komunikasi yang aktif dan berkesinambungan untuk
mengurangi dan menimalisir kesalahan.apabila ada yang salah ya diberi masukan
oleh Pak Jatmiko, apabila kerjanya baik ya diberi pujian agar kita semua merasa
dihargai karena kerja keras kita.”
Sedangkan komunikasi horizontal, komunikasi antara sesama
misalnya karyawan dengan karyawan, divisi per divisi. Dalam komunikasi ini
mengalir dibagian organisasi yang sama. Hal ini sesuai diungkapkan oleh
Bapak Wijotohardjo selaku staff redaksi dalam hasil wawancara yang
menyatakan :
“nggak hanya kita dibagian redaksi saja melainkan dengan bagian tata usaha
kita karyawan di sini selalu berkomunikasi timbal balik serta bekerjasama yang baik
antar divisi. Dengan begitu segala sesuatu dapat berjalan dengan seimbang tanpa ada
permasalahan.”
Berkomunikasi dengan sesama divisi maupun beda divisi juga sangat
penting, apabila ada kendala maupun ada masalah yang sulit untuk
dipecahkan maka harus dibicarakan terlebih dahulu dengan pimpinan maupun
anggota yang lain. Hal ini sesuai diungkapkan oleh Bapak Wijotohardjo
selaku staff redaksi dalam hasil wawancara yang menyatakan :
“Dulu pernah ada masalah kecil dibagian redaksi menurut saya itu naskah
bisa dipublikasikan, nah sementara menurut Bu Sari naskah itu tidak layak untuk
dimuat. Disitu kita berdua, saya dan pemimpin redaksi memberi alasan masing-
masing kenapa bisa dipublikasikan dan kenapa tidak bisa dipublikasikan. Akhirnya
Bu sari memberikan tanggapan yang masuk akal dan saya nurut dengan Bu Sari
naskah itu untuk tidak dimuat.”
42
Berdasarkan hasil wawancara diatas, maka diambil kesimpulan bahwa
penerapan di majalah Panjebar Semangat berupa pelaksanaan komunikasi
organisasi secara horizontal yang dilakukan para bawahan cenderung bersifat
informal, tetapi komunikasi organisasi secara horizontal yang dilakukan
pimpinan lebih bersifat formal.
Berdasarkan jawaban-jawaban tersebut, maka dapat diketahui antara
pimpinan dan bawahan memiliki hubungan yang dekat, masing-masing
mempunyai rasa saling hormat menghormati dan selalu terbuka dalam
menghadapi masalah, serta adanya kesadaran akan arti pentingnya suatu
komunikasi organisasi timbal balik.
5.1.2 Komunikasi Organisasi Eksternal
Komunikasi organisasi eksternal adalah komunikasi antara pimpinan
organisasi dengan khalayak diluar organisasi. Komunikasi ini terdiri dua jalur
yaitu komunikasi dari organisasi ke khalayak dan komunikasi dari khalayak
kepada organisasi. Misalnya, melakukan komunikasi dari pihak redaksi
dengan masyarakat dalam membuat rubrik maupun poster. Hal ini sesuai
diungkapkan oleh Bapak Wijotohardjo selaku staff redaksi dalam hasil
wawancara yang menyatakan :
”Kita kan bekerjasama dengan masyarakat luar terutama bagi penulis muda
maupun yang sudah professional. Penulis lain boleh mengirimkan hasil tulisannya,
untuk dimuat atau tidak kita sudah mengkomunikasikan dengannya tulisannya itu
sesuai standar kita atau tidak. Sama halnya dengan orang yang mengirimkan poster,
kita juga sudah membicarakan hal tersebut boleh dimuat atau tidak.”
Kita berkomunikasi dengan pihak luar organisasi tidak hanya dengan
penulis saja melainkan juga pihak iklan. Yang dahulu pernah memasukkan
iklan mereka tetapi sekarang ini, majalah Panjebar semangat tidak lagi
memasukkan iklan dengan kata lain memutus hubugan dengan pihak iklan
43
karena suatu alasan. Hal ini sesuai diungkapkan oleh Bapak Sugiyono selaku
kepala tata usaha dalam hasil wawancara yang menyatakan :
”Dulu kita juga pernah ada iklan masuk, sudah ada beberapa yang masuk
dalam majalah, tetapi malah banyak menuai kontroversi dari pelanggan. Jadi
sekarang ini lebih baik kita memutuskan dengan pihak iklan. Jadi sekarang ini kita
tidak terima iklan masuk.”
5.2 Strategi Komunikasi Organisasi Majlah Panjebar Semangat dalam
Mempertahankan Eksistensinya di Era Digital
Dalam hasil penelitian melalui wawancara dan observasi kemudian pada bab
ini peneliti akan menjelaskan strategi komunikasi organisasi majalah Panjebar
Semangat dalam mempertahankan eksistensi di era digital, sebagai upaya untuk
menjawab rumusan masalah bagaimana Strategi Komunikasi organisasi majalah
Panjebar Semangat dalam menghadapi era digital.
Strategi komunikasi yang dipakai adalah menyediakan “ruang rubrik” bagi
penulis muda yang tidak bisa menulis dalam bahasa Jawa, diberi kelonggaran
menulis dalam bahasa Indonesia, dengan catatan tulisan sesuai kebutuhan
rubrikasi, yang sangat diutamakan dalam menjalani strategi komunikasi dari
majalah Panjebar Semangat, hal tersebut bagi mereka agar pelanggan merasa puas
dengan sajian rubrikasi. Hal ini diperkuat oleh bapak Wiyotohardjo selaku staff
redaksi Majalah Panjebar Semangat dalam hasil wawancara :
„‟Bicara strategi, kita memberikan ruang bagi penulis muda yang ingin memberikan
tulisannya, tetapi kita juga perlu menyeleksi tulisan-tulisan yang dikirim, apakah layak
untuk diterbitkan atau tidak. Apabila tulisannya terpilih akan mendapatkan reward dari
pihak Panjebar Semangat.”
44
Gambar 9
Sumber : Website Panjebar Semangat
Harapan dari Panjebar Semangat sendiri apabila nanti rubrik yang sudah
dibikin ini akan menjadi rutin dan banyak peminatnya. Juga akan membuat lagi
rubrik komunikasi untuk korenpodensi, sehingga dari siapapun maupun dari pihak
Suriname, Belanda dan yang lainnya juga bisa berpartisipasi mengisi rubrik
tersebut. Sehingga sebuah harapan ini bisa membuat jalinan komunikasi dengan
pelanggan yang berada diluar Indonesia, di berbagai belahan dunia. Hal ini
diperkuat oleh bapak Sugiyono selaku Kepala Tata Usaha Majalah Panjebar
Semangat dalam hasil wawancara :
“Ini juga termasuk sebuah harapan baru bagi Panjebar Semangat bahwa apabila
dengan membuat rubrik menjadi rutin, nanti kita bikin rubrik komunikasi sehingga dari
pihak suriname membuat korenpodens. Harapan ini untuk menyatukan, untuk
membangun jalinan komunikasi melalui sebuah rubrik.”
45
Strategi komunikasi selanjutnya yang dilakukan dari Majalah Panjebar
Semangat dalam mempertahankan eksistensi adalah membuat website dan akun
media social bahwa untuk mengikuti arus perkembangan zaman. Sekarang ini
mulai dari yang muda hingga orang tua sudah pegang handphone dan juga berita-
berita saat ini banyak diakses melalui social media maupun website. Selain
mengikuti perkembangan zaman, juga mengantisipasi kehabisan kertas maupun
untuk menekan biaya produksi apabila diakses melalui website biaya produksi
bisa lebih murah. Oleh karena itu mereka membuat website dan media social
lainnya seperti facebook dan instagram. Selain itu, dengan adanya website juga
menimalisir biaya ongkos kirim mahal, yang dimana Panjebar Semangat ini
bukan hanya dikirim di Indonesia saja melainkan ke berbagai dunia manapun,
seperti halnya di Suriname, Belanda dan yang lainnya. Hal ini diperkuat oleh
bapak Sugiyono selaku Kepala Tata Usaha dalam hasil wawancara :
„‟Ide dalam pembuatan website yaitu dari pimpinan yang dimana bahan baku susah
dicari, tidak ada kontra dari siapapun, ini sudah masuk akal dan ini sudah dirasakan oleh
perusahaan bahwa keadaan akan seperti ini. Kita mencoba melakukan ide ini karena ada
masalah yaitu di kertas karena pembiayaan lebih besar di kertas bisa lebih dari 40%.
Selain itu menekan biaya produksi juga, dengan tidak memakai kertas biaya produksi
lebih murah. Juga biaya ongkos kirim lebih mahal, karena majalah Panjebar Semangat ini
dikirim ke berbagai dunia seperti Suriname, Belanda dll. Maka kita siasati lewat website,
kita juga da social medianya kaya facebook, Instagram karena kita mencari atau
mempublikasi agar masuk ke dunia anak muda.
Majalah Panjebar Semangat juga memiliki akun facebook dan Instagram
46
Gambar 11
Sumber : Facebook
Gambar 12
Sumber : Instagram
47
Strategi Komunikasi yang lainnya adalah majalah Panjebar Semangat juga
mengadakan lomba fotografi online yang bertema pahlawan foto masa kini dengan
judul acara “sayembara njepret” untuk segmentasi siswa SMA dan Mahasiswa
dengan gratis tidak dipungut biaya. Akan dinilai dari pimpinan redaksi majalah
Panjebar Semangat dan fotografer professional, dan hadiahnya berupa paket
merchandise, sertifikat dan paket langganan majalah Panjebar Semangat Hal ini
diperkuat oleh Sugiyono selaku Kepala Tata Usaha majalah Panjebar Semangat
dalam hasil wawacara yang menyatakan bahwa:
‟‟Kemarin itu kita juga mengadakan lomba foto untuk memperingati hari pahlawan
dengan tema pahlawan foto masa kini, yang dibuka hanya untuk siswa SMA juga mahasiswa
saja. Untuk biaya pendaftarannya gratis, untuk penerimaan foto kita buka selama 21 hari dan
nanti akan dinilai oleh Arkandi Sari selaku Pemimpin redaksi majalah Panjebar Semangat
dan juga Putu Surya selaku fotograper professional untuk pengumuman lomba pada 10
November 2019 dan nanti juga ada hadiahnya berupa sertifikat, langganan majalah dan
merchandise.”
Gambar 13
48
Sumber : Instagram
Gambar 14
Sumber : Instagram
Setelah peneliti melakukan penelitian di majalah Panjebar Semangat melalui
wawancara dan observasi , bahwa dimana Panjebar Semangat telah melakukan
beberapa strategi komunikasi tersebut, namun sekarang ini berproduksi 13.000
ekslempar walaupun mengalami penurunan dalam produksinya tak menutup
kemungkinan untuk masih tetap berproduksi. Mengalami penurunan dikarenakan
pelanggan yang masih berlangganan sampai saat ini paling banyak orang tua yang
sudah berumur 40 tahun keatas. Jikalaupun juga sudah membuat situs website dengan
harapan akan banyak anak muda yang mengakses melalui internet tapi kenyataannya
sekarang minat baca kurang, sehingga kecintaan akan budaya juga berkurang.
Walaupun begitu majalah Panjebar Semangat tetap mempertahankan eksistensinya,
yang dimana orang-orang yang masih berlangganan mempunyai rasa cinta terhadap
budaya dan juga masih ingin melihat kelestarian sastra jawanya. Hal ini sesuai
49
dengan pernyataan bapak Sugiyono selaku Kepala Tata Usaha dalam hasil
wawancara yang menyatakan :
“Saat ini, walaupun kita berproduksi menurun tak menutup kemungkinan kita masih
eksis, karena kita itu membuat website agar mudah dalam mengaksesnya bagi anak muda tapi
malah anak muda sekarang ini minat bacanya kurang, kecintaan akan budaya juga kurang.
Walaupun begitu kita masih punya pelanggan yang masih setia yang dimana masih memiliki
rasa cinta dengan budayanya dan melihat kelestarian sastra jawanya. Sebuah sastra, tulisan,
media itu bukan hanya omongan saja melainkan sebuah tulisan yang tertata.”
Meski menimbulkan pro dan kontra, rubrik tersebut terus dipoles untuk
memberikan hasil terbaik. Begitu juga dengan rubrik gelanggang remaja. Pihak
manajemen berusaha melakukan regenerasi di jajaran redaksional. Regenerasi itu
sangat mendesak, apalagi rata-rata awak redaksi yang ada sekarang telah berusia di
atas 50 tahun. Tugas terberat lain adalah meningkatkan omset iklan. Praktis dalam
kurun 10 tahun terakhir, pemasang iklan mulai meninggalkan Panjebar Semangat,
karena lebih melirik media massa yang dianggap memiliki daya jual dan
tidak jadul (kuno). Hal ini sesuai dengan pernyataan bapak Sugiyono selaku Kepala
Tata Usaha dalam hasil wawancara yang menyatakan :
“Dulu untuk iklan pernah ada, tapi sekarang tidak yang dikaarenakan
pelanggan terlalu fanatik sehingga ada kontroversi dengan kita. Juga iklan yang
masuk tidak banyak dan sekarang ini kita lebih baik memutuskan dengan pihak
iklan.”
Meski praktis tanpa iklan, Panjebar Semangat tidak pernah bingung, karena
semua kebutuhan telah terpenuhi, mulai dari cetak, distribusi hingga kesejahteraan
karyawan. Satu keuntungan yang dimiliki adalah mereka memiliki gedung dan
percetakan sendiri. Mereka juga menerima pesanan cetak koran, brosur maupun
majalah. Atas dedikasinya dalam melestarikan budaya Jawa, Panjebar
Semangat pernah mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI)
tahun 2013.
Top Related